SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 25
SUDARTO
EDEMA PARU
Pendahuluan
EDEMA PARU



EDEMA PARU
EDEMA PARU
DEFINISI
           Edema paru nonkardiogenik :
           penimbunan cairan pada jaringan
           interstisial paru dan alveolus paru
           yang disebabkan peningkatan
           permeabilitas dinding pembuluh
           darah pada paru-paru



            Akumulasi cairan kaya protein di
              Interstitial dan alveoli paru
EDEMA PARU

ETIOLOGI
1. Ketidakseimbangan tekanan
  hidrostatik dan onkotik
2. Perubahan permeabilitas membran
  Alveolar-kapiler
3. Lymphatic insufisiensi
4. Lain-lain
Ketidakseimbangan tekanan hidrostatik dan
  onkotik
 Peningkatan tek kapiler paru
 Penurunan tek onkotik plasma
 Peningkatan tek negatif intertisial
Perubahan permeabilitas membran
  Alveolar-kapiler
 Infeksi
 Toksin
 Vasoaktif substans
 Aspirasi
 Inflamasi sistemik
 Hipersensitivitas


Lymphatic insufisiensi
Limfangitis carsinomatosa
Fibrosis
Lain-lain
 karena ketinggian
 neurogenik
 Narkotik
 dll
Patogenesis
Epitelium alveolus tersusun
oleh 2 tipe sel pneumosit :
type I (90%) yang berbentuk
pipih, dan type II (10 %) yang
berbentuk kubus

 Sel tipe II berfungsi :
penghasil surfaktan dan
transport ion, jika terjadi
cedera akan berproliferasi dan
berdiferensiasi menjadi tipe I

 Kerusakan sel tipe II
menyebabkan : gangguan
transport cairan (edema),
berkurangnya produksi
surfaktan
Pada cedera paru
terjadi kerusakan
membran kapiler
alveolus 
permeabilitas kapiler
meningkat  cairan
plasma masuk ke
alveolus  gangguan
pertukaran gas

Selain cairan, netrofil
juga masuk ke alveolus
Makrofag di alveolus
mensekresi cytokines yaitu :
interleukin, dan TNF yang
memicu kemotaksis dan
aktivasi neutrofil

Neutrofil yang teraktivasi
akan melepaskan oksidan,
protease, dll  reaksi
inflamasi, menghancurkan
stuktur protein seperti
kolagen, elastin, fobrinogen,
proteolisis protein plasma
   Edema paru neurogenik  meningkatnya tekanan
    arteri pulmonalis yang sangat tinggi yang
    berhubungan dengan meningkatnya kadar
    katekolamin  perubahan permeabilitas kapiler.
    Patogenesis masih belum jelas, biasanya
    berhubungan dengan faktor peningkatan tekanan
    intrakranial.
   Pada re-ekspansi paru  Hipoksia & lesi pada
    kapiler paru  pelepasan mediator inflamasi 
    perubahan permeabilitas kapiler
   Re-ekspansi paru yang terjadi secara tiba-tiba
    akibat tindakan pengosongan rongga pleura
    secara tiba-tiba  peningkatan aliran darah
    kapiler  peningkatan tekanan kapiler paru dan
    tekanan hidrostatik  edema paru
   Edema paru karena ketinggian/High altitude
    pulmonary edema dipengaruhi oleh
    > Kecepatan waktu menuju ketinggian
    > Ketinggian yang di capai
    > Imunogenetik  HLA-DR6 & HLA-DQ4 
    kemampuan pembersihan alveolar menurun
   Edema paru akibat pemakaian obat (heroin,
    methadone, hidroklortiazid dan salisilat)  reaksi
    antigen antibodi akibat hipersensitif terhadap
    obat-obatan dan hipoksia akibat apneu akut
Gejala Klinis



Sesak napas hebat
napas yang cepat (takipnea)
batuk dengan sputum
Penggunaan otot pernapasan tambahan
ronki basah
Wheezing
Gelisah
Hipoksemia
PEMERIKSAAN PENUNJANG




Darah rutin, Kultur darah
Analisa gas darah
Foto toraks
Analisa cairan edem
Pulmonary – Artery Catheterization
Penatalaksanaan



  TUJUAN
  Terhadap penyakit primer
  umumnya bersifat suportif

  Memelihara oksigenasi dan perfusi
  jaringan yang adekuat

   Mencegah komplikasi
Penatalaksaan

 Oksigenasi, intubasi, Ventilator
 mekanik
 Antibiotik  empiris, sesuai kultur
 Vasodilator : NO, Antagonis kalsium
 Inotropik
 Kortikosteroid
 Surfaktan
 Mengatur posisi yang sesuai
 Naloxon  overdose morfin
Intubasi dan ventilator




Kondisi hipoksia berat
Gangguan perfusi ke jaringan
Pengaturan ventilator untuk mencegah cedera paru
Edema paru

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKSulistia Rini
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratAris Rahmanda
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Ajo Yayan
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaPhil Adit R
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)Adam Muhammad
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-pptdini dimas
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikAulia Amani
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaDika Saja
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointDwika Marbun
 

La actualidad más candente (20)

PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman Abses paru by dr.Yanuarman
Abses paru by dr.Yanuarman
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
Giovanni status bedah
Giovanni   status bedahGiovanni   status bedah
Giovanni status bedah
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke HemoragikLaporan Kasus Stroke Hemoragik
Laporan Kasus Stroke Hemoragik
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran Cerna
 
Pneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpointPneumothorax powerpoint
Pneumothorax powerpoint
 
Radiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasisRadiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasis
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 

Destacado (20)

Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
EDEMA PULMONARI AKUT 2
EDEMA PULMONARI AKUT 2EDEMA PULMONARI AKUT 2
EDEMA PULMONARI AKUT 2
 
Referrat efusi pleura
Referrat efusi pleuraReferrat efusi pleura
Referrat efusi pleura
 
Slide atelektasis paru
Slide atelektasis paruSlide atelektasis paru
Slide atelektasis paru
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
Non cardiogenic pulmonary oedema
Non cardiogenic pulmonary oedemaNon cardiogenic pulmonary oedema
Non cardiogenic pulmonary oedema
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
PPT ARDS
PPT ARDSPPT ARDS
PPT ARDS
 
Case Report Session Skin Combustion
Case Report Session Skin CombustionCase Report Session Skin Combustion
Case Report Session Skin Combustion
 
pengobatan luka bakar
pengobatan luka bakarpengobatan luka bakar
pengobatan luka bakar
 
Makalah vulnus laceratum
Makalah vulnus laceratumMakalah vulnus laceratum
Makalah vulnus laceratum
 
Luka Bakar -- Refreshment Meeting
Luka Bakar -- Refreshment MeetingLuka Bakar -- Refreshment Meeting
Luka Bakar -- Refreshment Meeting
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Luka bakar sunscreens
Luka bakar sunscreens Luka bakar sunscreens
Luka bakar sunscreens
 
Penanganan luka bakar
Penanganan luka bakarPenanganan luka bakar
Penanganan luka bakar
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk UmumPenanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Manajemen Luka Bakar
Manajemen Luka BakarManajemen Luka Bakar
Manajemen Luka Bakar
 
128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosis128974523 fimosis-parafimosis
128974523 fimosis-parafimosis
 

Similar a Edema paru (20)

TUGAS MERANGKUM ALO.docx
TUGAS MERANGKUM ALO.docxTUGAS MERANGKUM ALO.docx
TUGAS MERANGKUM ALO.docx
 
EDEMA PARU....pptx
EDEMA PARU....pptxEDEMA PARU....pptx
EDEMA PARU....pptx
 
TTTT.pptx
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptx
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi
 
kegawatan paru.ppt
kegawatan paru.pptkegawatan paru.ppt
kegawatan paru.ppt
 
1.Gagal napas_ Sudarminto.pptx
1.Gagal napas_ Sudarminto.pptx1.Gagal napas_ Sudarminto.pptx
1.Gagal napas_ Sudarminto.pptx
 
ASMA.pptx
ASMA.pptxASMA.pptx
ASMA.pptx
 
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
 
PPT IRZA EDEM PULMO.pdf
PPT IRZA EDEM PULMO.pdfPPT IRZA EDEM PULMO.pdf
PPT IRZA EDEM PULMO.pdf
 
Ards
ArdsArds
Ards
 
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
 
Udem Paru
Udem ParuUdem Paru
Udem Paru
 
Makalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasanMakalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasan
 
Dok surya
Dok suryaDok surya
Dok surya
 
Makalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasanMakalah sistem pernapasan
Makalah sistem pernapasan
 
Materi ppok
Materi ppokMateri ppok
Materi ppok
 
Askepefusipleura
AskepefusipleuraAskepefusipleura
Askepefusipleura
 
Askep ards Akper pemkab muna
Askep ards Akper pemkab munaAskep ards Akper pemkab muna
Askep ards Akper pemkab muna
 
SLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.pptSLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
SLIDE lapkas Sindrom Down.ppt
 

Más de su darto

Diagnostic power of rose in tbna
Diagnostic power of rose in tbnaDiagnostic power of rose in tbna
Diagnostic power of rose in tbnasu darto
 
Interstitial lung disease
Interstitial lung diseaseInterstitial lung disease
Interstitial lung diseasesu darto
 
Tuberkulosis dengan hiv
Tuberkulosis dengan hivTuberkulosis dengan hiv
Tuberkulosis dengan hivsu darto
 
Kanker paru
Kanker paruKanker paru
Kanker parusu darto
 
Nutrisi ppok
Nutrisi ppokNutrisi ppok
Nutrisi ppoksu darto
 
Aspirasi benda asing
Aspirasi benda asingAspirasi benda asing
Aspirasi benda asingsu darto
 
Infeksi jamur pada paru 6.
Infeksi jamur pada paru 6.Infeksi jamur pada paru 6.
Infeksi jamur pada paru 6.su darto
 
Infeksi jamur pada paru 5.
Infeksi jamur pada paru 5.Infeksi jamur pada paru 5.
Infeksi jamur pada paru 5.su darto
 
Infeksi jamur pada paru 4.
Infeksi jamur pada paru 4.Infeksi jamur pada paru 4.
Infeksi jamur pada paru 4.su darto
 
Infeksi jamur pada paru 3
Infeksi jamur pada paru 3 Infeksi jamur pada paru 3
Infeksi jamur pada paru 3 su darto
 
Infeksi jamur pada paru 2
Infeksi jamur pada paru 2 Infeksi jamur pada paru 2
Infeksi jamur pada paru 2 su darto
 
Infeksi jamur pada paru 1
Infeksi jamur pada paru 1Infeksi jamur pada paru 1
Infeksi jamur pada paru 1su darto
 

Más de su darto (14)

Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Diagnostic power of rose in tbna
Diagnostic power of rose in tbnaDiagnostic power of rose in tbna
Diagnostic power of rose in tbna
 
Interstitial lung disease
Interstitial lung diseaseInterstitial lung disease
Interstitial lung disease
 
Tuberkulosis dengan hiv
Tuberkulosis dengan hivTuberkulosis dengan hiv
Tuberkulosis dengan hiv
 
Rokok
RokokRokok
Rokok
 
Kanker paru
Kanker paruKanker paru
Kanker paru
 
Nutrisi ppok
Nutrisi ppokNutrisi ppok
Nutrisi ppok
 
Aspirasi benda asing
Aspirasi benda asingAspirasi benda asing
Aspirasi benda asing
 
Infeksi jamur pada paru 6.
Infeksi jamur pada paru 6.Infeksi jamur pada paru 6.
Infeksi jamur pada paru 6.
 
Infeksi jamur pada paru 5.
Infeksi jamur pada paru 5.Infeksi jamur pada paru 5.
Infeksi jamur pada paru 5.
 
Infeksi jamur pada paru 4.
Infeksi jamur pada paru 4.Infeksi jamur pada paru 4.
Infeksi jamur pada paru 4.
 
Infeksi jamur pada paru 3
Infeksi jamur pada paru 3 Infeksi jamur pada paru 3
Infeksi jamur pada paru 3
 
Infeksi jamur pada paru 2
Infeksi jamur pada paru 2 Infeksi jamur pada paru 2
Infeksi jamur pada paru 2
 
Infeksi jamur pada paru 1
Infeksi jamur pada paru 1Infeksi jamur pada paru 1
Infeksi jamur pada paru 1
 

Edema paru

  • 4. EDEMA PARU DEFINISI Edema paru nonkardiogenik : penimbunan cairan pada jaringan interstisial paru dan alveolus paru yang disebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah pada paru-paru Akumulasi cairan kaya protein di Interstitial dan alveoli paru
  • 5. EDEMA PARU ETIOLOGI 1. Ketidakseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik 2. Perubahan permeabilitas membran Alveolar-kapiler 3. Lymphatic insufisiensi 4. Lain-lain
  • 6. Ketidakseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik  Peningkatan tek kapiler paru  Penurunan tek onkotik plasma  Peningkatan tek negatif intertisial
  • 7. Perubahan permeabilitas membran Alveolar-kapiler  Infeksi  Toksin  Vasoaktif substans  Aspirasi  Inflamasi sistemik  Hipersensitivitas Lymphatic insufisiensi Limfangitis carsinomatosa Fibrosis
  • 8. Lain-lain  karena ketinggian  neurogenik  Narkotik  dll
  • 9. Patogenesis Epitelium alveolus tersusun oleh 2 tipe sel pneumosit : type I (90%) yang berbentuk pipih, dan type II (10 %) yang berbentuk kubus  Sel tipe II berfungsi : penghasil surfaktan dan transport ion, jika terjadi cedera akan berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi tipe I  Kerusakan sel tipe II menyebabkan : gangguan transport cairan (edema), berkurangnya produksi surfaktan
  • 10. Pada cedera paru terjadi kerusakan membran kapiler alveolus  permeabilitas kapiler meningkat  cairan plasma masuk ke alveolus  gangguan pertukaran gas Selain cairan, netrofil juga masuk ke alveolus
  • 11. Makrofag di alveolus mensekresi cytokines yaitu : interleukin, dan TNF yang memicu kemotaksis dan aktivasi neutrofil Neutrofil yang teraktivasi akan melepaskan oksidan, protease, dll  reaksi inflamasi, menghancurkan stuktur protein seperti kolagen, elastin, fobrinogen, proteolisis protein plasma
  • 12.
  • 13. Edema paru neurogenik  meningkatnya tekanan arteri pulmonalis yang sangat tinggi yang berhubungan dengan meningkatnya kadar katekolamin  perubahan permeabilitas kapiler. Patogenesis masih belum jelas, biasanya berhubungan dengan faktor peningkatan tekanan intrakranial.  Pada re-ekspansi paru  Hipoksia & lesi pada kapiler paru  pelepasan mediator inflamasi  perubahan permeabilitas kapiler  Re-ekspansi paru yang terjadi secara tiba-tiba akibat tindakan pengosongan rongga pleura secara tiba-tiba  peningkatan aliran darah kapiler  peningkatan tekanan kapiler paru dan tekanan hidrostatik  edema paru
  • 14. Edema paru karena ketinggian/High altitude pulmonary edema dipengaruhi oleh > Kecepatan waktu menuju ketinggian > Ketinggian yang di capai > Imunogenetik  HLA-DR6 & HLA-DQ4  kemampuan pembersihan alveolar menurun  Edema paru akibat pemakaian obat (heroin, methadone, hidroklortiazid dan salisilat)  reaksi antigen antibodi akibat hipersensitif terhadap obat-obatan dan hipoksia akibat apneu akut
  • 15.
  • 16. Gejala Klinis Sesak napas hebat napas yang cepat (takipnea) batuk dengan sputum Penggunaan otot pernapasan tambahan ronki basah Wheezing Gelisah Hipoksemia
  • 17. PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah rutin, Kultur darah Analisa gas darah Foto toraks Analisa cairan edem Pulmonary – Artery Catheterization
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21. Penatalaksanaan TUJUAN Terhadap penyakit primer umumnya bersifat suportif Memelihara oksigenasi dan perfusi jaringan yang adekuat  Mencegah komplikasi
  • 22. Penatalaksaan Oksigenasi, intubasi, Ventilator mekanik Antibiotik  empiris, sesuai kultur Vasodilator : NO, Antagonis kalsium Inotropik Kortikosteroid Surfaktan Mengatur posisi yang sesuai Naloxon  overdose morfin
  • 23. Intubasi dan ventilator Kondisi hipoksia berat Gangguan perfusi ke jaringan
  • 24. Pengaturan ventilator untuk mencegah cedera paru

Notas del editor

  1. There were 139 patients evaluable for safety in the SIGN trial: 68 patients in the IRESSA arm and 71 patients in the docetaxel arm. 1 There were no withdrawals or deaths due to drug-related AEs with IRESSA, while there were three withdrawals and three deaths due to AEs that were possibly drug-related among patients receiving docetaxel. 1 A lower incidence of drug-related AEs was seen in the IRESSA arm (51.5%) compared with the docetaxel arm (78.9%). 1 Fewer CTC grade 3/4 drug-related AEs were seen with IRESSA (8.8%) compared with docetaxel (25.4%). 1 Two cases of febrile neutropenia were seen in the docetaxel arm. 1 Also, analysis of laboratory haematological parameters showed that the incidence of neutropenia and leukopenia was higher with docetaxel (46% and 37.3%, respectively) compared with IRESSA (1.6% and 0%, respectively). 1 Reference 1. Cufer T et al. Anti-Cancer Drugs 2006; 17: 401-409.
  2. SIGN is the first randomised trial of IRESSA versus a proven active agent in advanced NSCLC. IRESSA demonstrated similar efficacy to docetaxel, but a more favourable tolerability profile. The results from SIGN support further investigation of IRESSA versus docetaxel in second-line treatment of NSCLC. In this disease setting, results are awaited from two Phase III trials comparing IRESSA with docetaxel: INTEREST (study 721), which is being conducted globally Study V-15-32, a Japanese Phase III study.