1. SATUAN ACARA PENYULUHAN DAN MATERI PENYULUHAN TANDA-
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN TRIMESTER I DI RUANG
POLIKLINIK KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
DISUSUN OLEH:
SURAYA PUTRI, S. Kep
MAIFIANA ZAHRA, S.Kep
SUYANI, S. Kep
NGATWADI, S. Kep
SRI YULINA, S. Kep
KEPANITERAAN KLINIK KEPERAWATAN SENIOR (K3S)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
F A K U L T A S K E D O K T E R A N
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2 0 1 1
2. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
Sub pokok bahasan : Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
Sasaran : Peserta
Hari/Tanggal : Kamis/15 Juli 2011
Tempat : Ruang Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
Waktu : 20 menit
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta mampu memahami,
mengetahui tentang Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta dapat:
a. Menjelaskan pengertian tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
b. Mengetahui penyebab-penyebab tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
c. Mengetahui gejala tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
d. Mengetahui pencegahan tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
B. Topik Bahasan
a. Pengertian tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
b. Penyebab-penyebab tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
c. Gejala tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
d. Pencegahan tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I
C. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3. D. Media Penyuluhan
a. Lembar Balik
b. Leaflet
E. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Media
Pembukaan 1. Memberi salam, membuka
pertemuan, memperkenalkan
diri dan menjelaskan tujuan
dari dari pertemuan
2. Menjelaskan cakupan materi
dalam penyuluhan ini
3. Menjelaskan kompetensi-
kompetensi dalam TIU dan
TIK untuk penyuluhan.
Memperhatikan
Menyimak
Menyimak
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian
Tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester I
2. Menjelaskan penyebab-
penyebab Tanda-tanda
bahaya kehamilan trimester I
3. Menjelaskan gejala tanda-
tanda bahaya kehamilan
trimester I
4. Menjelaskan pencegahan
Tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester I
Memperhatikan Lembar
Balik dan
leaflet
Penutup 1. Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
2. Meminta peserta untuk
menyebutkan kembali
pengertian, penyebab, gejala,
dan pencegahan tanda-tanda
bahaya kehamilan trimester
I.
3. Menutup pertemuan dan
memberikan salam
Bertanya
Memberi
komentar
Menjawab salam
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktural
a. Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan
4. b. Kontrak waktu sudah tepat dengan peserta
c. Media sudah disiapkan yaitu lembar balik dan Leaflet
2. Evaluasi Proses
a. Peserta yang hadir
b. Media dapat digunakan dengan baik
c. Penyuluhanan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
d. Partisipasi peserta yang hadir
e. Peserta dapat mengikuti sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. 75% Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian Tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester I
b. 75% Peserta dapat menjelaskan tentang penyebab Tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester I
c. 75% Peserta dapat menjelaskan tanda dan gejala Tanda-tanda bahaya
kehamilan trimester I
d. 75% Peserta dapat menjelaskan tentang cara pencegahan Tanda-tanda
bahaya kehamilan trimester I
5. MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung dalam tubuh
wanita kemudian diakhiri dengan proses persalinan. Kehamilan berlangsung
selama 266 hari (38 minggu) atau 280 hari (40 minggu) dari hari pertama
menstruasi.
Kehamilan terbagi atas periode bulan yg di sebut sebagai:
1. Trimester Pertama (minggu 0-12)
Trimester pertama pada kehamilan adalah periode pertama pada masa
kehamilan yang di mulai dari 0-12 minggu biasanya terjadi perubahan fisik,
mual pada pagi hari dapat terjadi mulai dari perut mulai terasa tidak enak
(ringan) sampai dengan muntah. Mual dapat terjadi sebagai reaksi terhadap
bau tertentu atau makanan atau minuman.
2. Trimester kedua (minggu 13-28)
Trimester kedua pada kehamilan adalah periode kedua pada masa
kehamilan yang dimulai dari 13-28 minggu. Perubahan fisik sering buang
air kecil mulai berkurang dan mual pagi sudah berakhir, nafsu makan
meningkat dan tersa lebih banyak energi. Pengeluaran cairan vagina
perlahan-lahan meningkat payudara bertambah besar dan rasa nyeri
berkurang. Perut bagian bawah bertambah besar pada akhir bulan keempat.
3. Trimester ketiga (minggu 29 sampai persalinan)
Trimester ketiga pada kehamilan adalah periode ketiga pada masa
kehamilan yang dimulai dari minggu 29 sampai persalinan. Perubahan fisik
bayi mulai menendang dengan keras dan gerakan bayi mulai kelihatan
keluar. Suhu tubuh meningkat sehingga tubuh ibu merasa kepanasan.
Kesulitan mendapat posisi tidur yang enak. Rahim telah mulai berkontraksi
ringan. Pada bulan kedelapan, payudara tidak membesar lagi tetapi cairan
puting encer mulai keluar. Cairan ini di sebut kolostrum yang diberikan
kepada bayi sebelum susu keluar. Pada bulan terakhir kehamilan cairan
vagina mulai meningkat dan lebih kental. Bengkak pada kaki bertambah
(Malihati, 2004).
B. Pengertian Tanda-Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I
6. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester I adalah tanda gejala yang
menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Tanda bahaya
kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko
lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya
penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
C. Penyebab Tanda-Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I
a. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pada kehamilan muda adalah perdarahan pada kehamilan
kurang dari 22 minggu (Yulaikhah, 2002). Perdarahan pervaginam pada
kehamilan jarang sekali terjadi, pada masa awal kehamilan, ibu mungkin
akan mengalami perdarahan gangguan sedikit atau spooting di sekitar vagina
waktu pertama kali terlambat haid, perdarahan ini adalah perdarahan
implantasi dan hal ini normal terjadi pada awal kehamilan, namun pada
kehamilan di waktu yang lain perdarahan seperti ini belum tentu terjadi.
Perdarahan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh (Ayurai, 2009).
b. Kehamilan Etopik Terganggu
Kehamilan Etopik Terganggu adalah jika janin berimplantasi
ditempat yang tidak normal, sehingga akan mengganggu pertumbuhan janin
(Yulaikhah, 2002). Namun ada kalanya terjadi kehamilan bukan pada lokasi
nidasi yang seharusnya sehingga kehamilan seperti ini kadang kala
menyebabkan bahaya bagi ibu dan janin yang dikandungnya. karena itu
pemantauan melalui pemeriksaan rutin perlu dilakukan oleh ibu hamil untuk
mencegah terjadinya hal yang dapat membahayakan keadaan ibu dan janin.
c. Mola Hidatidosa
Kehamilan mola adalah suatu kehamilan yang ditandai dengan hasil
konsepsi yang tidak berkembang menjadi embrio setelah fertilisasi, namun
terjadi proliferasi dari vili korialis disertai dengan hidropik. Uterus melunak
dan berkembang lebih cepat dari usia gestasi normal, tidak dijumpai adanya
janin, dan ovum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian buah
anggur (Yulaikhah, 2002).
d. Hiperemis Gravidarum
7. Hiperemis gravidarum ialah mual muntah yang berlebihan selama
kehamilan sampai menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari sampai
dehidrasi (Manuaba, 1998). Hiperemis gravidarum dapat menyebabkan
cadangan karbohidrat habis dipakai untuk keperluan energi, sehingga
pembakaran tubuh beralih kecadangan lemak dan protein. Karena
pembakaran lemak kurang sempurna. Muntah yang berlebihan dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler pada lambung dan
esophagus, sehingga muntah bercampur darah.
Ada beberapa gejala hiperemis gravidarum secara klinis dapat dibagi
menjadi tingkat yaitu:
1. Hiperemis gravidarum tingkat pertama, muntah yang berlangsung terus
menerus, makan berkurang mengakibatkan berat badan menurun disertai
dengan kulit dehidrasi, tonusnya lemah, nyeri didaerah epigastrium
bahkan tekanan darah turun dan nadi meningkat dan muka tampak
cekung.
2. Hiperemis gravidarum tingkat dua, ibu hamil tampak lebih lemah gejala
dehidrasi makin tampak mata cekung, turgor kulit makin kurang, lidah
kering dan kotor, mata ikterik akibat dari gejala dan gangguan kesadaran
menjadi apatis serta nafas berbau aseton.
3. Hiperemis gravidarum tingkat tiga, muntah berkurang keadaan umum
wanita hamil makin menurun nadi meningkat dan suhu naik keadaan
dehidrasi makin jelas, gangguan faal hati terjadi dengan manifestasi
ikterus dan juga bisa mengakibatkan gangguan kesadaran dalam bentuk
somnolen sampai koma, komplikasi susunan saraf pusat terganggu dan
akibatnya berubah arah bola mata, gambar tampak ganda
e. Blighted Ovum
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil
tetapi tidak ada bayi di dalam kandungan. Seorang wanita yang
mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat
menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness),
payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes
8. kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif (WHO,
2001).
D. Gejala Dan Tanda-Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I
a. Perdarahan Pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Masalah visual (pandangan kabur atau berbayangan/berbintik-bintik
d. Bengkak pada muka dan tangan
e. Kram Kaki
f. Nyeri perut yang hebat
g. Bayi kurang bergerak seperti biasa
E. Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan
1. Setiap ibu hamil harus mengontrol kandungannya sedini mungkin dan
teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama
masa kehamilan.ke bidan, perawat, dokter, Pustu, Puskesmas dan Rumah
Sakit
2. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2 kali.
3. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan Ibun harus lebih sering
memeriksakan kandungannya
4. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
5. Minum 1 Tablet penambah darah setiap hari
6. Menjaga kebersihan badan dengan mandi 2 kali sehari dan menggosok gigi.
Perawatan diri untuk ibu hamil yang mengalami kram kaki yaitu:
1. Selama akhir masa kehamilan, berbaringlah dengan kaki lebih tinggi dari
badan sesering mungkin, ini tidak hanya membuat libu hamil beristirahat
lebih nyaman, tetapi juga meningkatkan aliran energi pada saluran ginjal.
2. Hindari pemakaian jenis sepatu tertentu pada akhir kehamilan, terutama
yang terbuat dari kulit akan melar dan longgar saat libu hamil ingin
memakainya saat melahirkan.
9. 3. Jika bengkak terjadi pada tangan dan jari, pastikan untuk melepaskan cincin
sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil lupa dan tetap memakainya cincin itu
perlu dipotong agar tidak terjadi penyumbatan.
4. Jika ibu hamil menderita kram jangan menambahkan garam pada makanan
karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan cairan. Ketika
kram terjadi ulurkan sejauh mungkin untuk mencegah kontraksi otot.
5. Kompreskan daun kubis (lebih baik yang berwarna hijau tua) di sekeliling
kaki ibu hamil kemudian dibasuh, tetapi jangan cuci daun tersebut, lalu
dinginkanj di lemari es kemudian dibalutkan di kaki. Biarkan sampai
lembab dan layu kemudian ganti dengan yang baru sampai bengkak
membaik.