SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
Descargar para leer sin conexión
1

Sa nd hur P a nt e l
Lilik Rosida Irmawati

Keragaman Seni Pertunjukan Sandhur
Upacara ritual yang berkaitan dengan prosesi
perjalanan hidup manusia pada era
millenium ini masih banyak dilakukan oleh
masyarakat, terutama masyarakat tradisional.
Walaupun telah hidup di jaman modern,
masyarakat petani ataupun masyarakat
nelayan tradisional menggunakan upacara
ritual sebagai sarana berhubungan dengan
makhluk-makhluk gaib ataupun media
komunikasi dengan Zat Tunggal, pencipta
alam semesta. Setiap melakukan upacara
ritual, media kesenian menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari seluruh proses kegiatan.
Masyarakat di dataran pulau Madura
menyebutnya Sandhur atau Dhamong
Ghardham.
Sandhur
atau
Dhamong
Ghardam
merupakan ritus yang ditarikan, dengan
berbagai tujuan antara lain ; untuk memohon
hujan, menjamin sumur penuh air, untuk
menghormati makam keramat, membuang
bahaya penyakit atau mengenyahkan
musibah/bencana. Ada pun bentuk ritual ini
berupa tarian dan nyanyian diiringi oleh
musik. Gerakan tarian dalam pelaksanaan
ritual tidak lebih dari penyesuaian irama
tubuh disesuaikan dengan gerakan tari
daerah setempat. Irama tubuh muncul
spontan dari nyanyian atau musik.
Adakalanya satu atau dua peserta mengalami
kesurupan
(trance),
karena
memang
dikondisikan oleh pawang/dukun sebagai
mediator dalam berhubungan dan berdialog
dengan makhluk dari alam lain.

Ada pun tempat-tempat yang sering
diadakan upacara ritual ini di persimpangan
jalan, yang bertujuan membuang pengaruh
negatif, antara lain ; rokat dangdang ;
ruwatan persimpangan, rokat somor, , rokat
bhuju’ ; ritus di makam keramat, rokat tekos
jhaghung ; ruwatan melawan tikus pemakan
jagung. Prosesi tersebut biasanya dipimpin
oleh seorang dukun, yang bertugas
membacakan doa-doa dalam bahasa Madura
dan Arab secara bergantian. Sebagian dari
prosesi Dhamong Ghardam ada yang
mempergunakan alat-alat musik selama
ritual, seperti musik tong-tong atau pun
musik Saronen. Sebagian dari para pelaku
ritus tidak memasukkan unsur musik selama
proses ritual, karena merupakan ketetapan
bentuk
baku.
Pelanggaran
dalam
penyelenggaraan
akan
menyebabkan
musibah (sakit).
Daerah-daerah yang mempunyai kesenian
ini hampir menyebar di dataran Madura
bagian timur, diantaranya ; Batuputih,
terdapat berbagai ritus ; rokat dangdang,
rokat somor, rokat bhuju’, rokat tekos
jhagung. Di Pasongsongan, terdapat Sandhur
Lorho’. Di Guluk-Guluk terdapat Sandhuran
Duruding, yang dilaksanakan ketika panen
jagung dan tembakau, berupa nyanyian lakilaki atau perempuan
atau keduanya
sekaligus, tanpa iringan musical. Musik
langsung dimainkan oleh para peserta,
dengan cara menirukan bunyi dari berbagai
alat musik. Di desa Pakondang dan desa
Kalebengan, Rubaru, ada Ratep, yaitu
prosesi
mendatangkan hujan. Di desa
2

Daramista, Lenteng, ada Lede’ atau Ledeg
yaitu untuk acara selamatan desa, tari ini
disertai kuda lumping Di Saronggi terdapat
Cahe atau jahe, berbentuk pohjian untuk
mendatangkan hujan yang ditarikan dengan
musik Saronen.
Kesenian ini merupakan bentuk kesenian
yang mengandung berbagai unsur budaya,
yaitu budaya Hindu, Budha, Jawa dan Islam.
Hal itu dapat dibuktikan dengan syair-syair
yang menggunakan bahasa Jawa kuno,
Madura ataupun Bahasa Arab. Begitu pula
bentuk pelaksanaan selama proses ritual,
berbagai sesajen, air suci, tari pemujaan
serta doa dalam bentuk nyanyian. Dalam
berbagai upacara ritual (terutama ritual
minta
hujan),
para
pawang/dukun
memanggil roh-roh leluhur untuk turun dan
memasuki tubuh orang sehingga kesurupan
(trance).
Walau pun mempunyai tujuan yang sama,
Sandhur dan Dhamong Ghardam memiliki
perbedaan yang terletak pada proses
pelaksanaannya. Sandhur lebih menekankan
pada unsur seni, dengan memadukan
berbagai kepiawaian baik dalam permainan
musik, seni suara (tembang) atau pun
gerakan tarian. Sedangkan Dhamong
Ghardam atau Ghardam, lebih mencuat
dalam proses upacara ritual. Konon, Sandhur
akan dipentaskan apabila ritual-ritual
Dhamong Ghardam atau Ghardam tidak
berhasil dalam mencapai tujuan yang
diinginkan.
Sandhur Pantel Pembuka Pintu Langit
Sandhur Pantel adalah sebuah bentuk seni
tradisional berasal dari desa Ambunten
Barat, kecamatan Ambunten. Seni tradisi ini
hidup dalam masyarakat tradisional dan
merupakan sebuah upacara (prosesi) ketika
berhubungan
dengan
Dzat
Tungg!l,

penguasa alam semesta. Kesenian Sandhur
ini adalah sebuah ungkapan kekecilan dan
kekerdilan serta ketidakmampuan manusia
ketika menghadapi berbagai masalah,
musibah dan cobaan. Sandhur merupakan
sebuah jembatan, ketika berhubungan
dengan Tuhan Penguasa alam semesta.
Bentuk kesenian ini digunakan sebagai
media untuk menolak dan mengusir serta
menjauhkan bencana yang direfleksikan
dalam bentuk puji-pujian, rangkuman doadoa yang diiringi oleh nyanyian (tembang),
ragam gerak tarian serta diiringi oleh musik.
Untuk merefleksikan kehendak yang
terkandung tersebut, maka diadakanlah
kesenian Sandhur Pantel dianggap mampu
membuka pintu langit dan Tuhan Penguasa
alam semesta mengulurkan kasih sayangnya.
Kesenian Sandhur Pantel dipentaskan adalah
untuk memenuhi hajat orang banyak,
komunitas tertentu atau pun secara
individual. Pementasan Sandhur Pantel
dipentaskan adalah untuk memohon agar
hujan segera turun apabila kemarau panjang
datang serta sumber air sangat kecil. Kedua,
apabila para nelayan berkurang hasil
tangkapan ikannya (rokat pangkalan), ketiga
untuk sebuah acara rokat anak (rokat
pandabha), dan terakhir pementasan
Sandhur Pantel dilaksanakan untuk proses
penyembuhan.
Makna yang lebih mendalam dari pesanpesan yang disampaikan adalah manusia
haruslah
menjaga
keselarasan
dan
keharmonisan dengan lingkungan alam.
Apabila manusia sudah meninggalkan dan
tidak mempedulikan lagi pada lingkungan
sosial, lingkungan alam bahkan tidak ada
rasa takut dan tunduk kepada Sang Pencipta,
maka akan terjadi berbagai musibah. Melalui
media Sandhur, manusia diingatkan kembali
kedudukannya sebagai makhluk yang lemah
dan dhoif. Di samping itu melalui media
Sandhur Pantel manusia merekatkan tali
3

ukhuwah Islamiah dan bersama-sama
mencari ridho, pertolongan dan perlindungan
Allah SWT.
Tujuan Pementasan
Sandhur Pantel dilaksanakan dengan tujuan
pertama adalah mendatangkan hujan ketika
terjadi kemarau panjang. Dalam pelaksanaan
prosesi ritual meminta hujan, bentuk yang
digunakan adalah berupa nyanyian, tarian,
melantumkan puji-pujian serta melafalkan
doa. Dan diiringi oleh alunan alat musik
(gending).
Tujuan kedua adalah rokat anak yang lebih
populer dengan istilah rokat pandhaba.
Pementasan ini dilakukan agar kelak si anak
selamat serta jauh dari bermacam gangguan.
Misalnya gangguan dari makhluk lain,
gangguan dari segi materi maupun
gangguan-gangguan
lain
yang
akan
menghadang dalam kehidupannya kelak.
Rokat pandhaba ini ada bermacam-macam,
yaitu ; pandhaba tang anteng, sepasang
suami istri yang mempunyai tiga anak yang
terdiri dari dua laki-laki satu putri, begitu
pula sebaliknya. Kedua, adalah pandhaba
macan, sepasang suami istri dengan satu
anak (anak tunggal), pandhaba pangantan,
yaitu hanya mempunyai dua anak, laki-laki
dan perempuan. Yang terakhir adalah
pandhaba, yaitu ketika sepasang suami istri
mempunyai anak berjumlah lima orang dan
semuanya berjenis kelamin laki-laki.
Tujuan ketiga diadakannya pementasan
Sandhur Pantel adalah rokat pangkalan,
rokat pangkalan biasanya diadakan ketika
hasil tangkapan ikan berkurang. Acara ini
biasanya dilakukan di pantai atau
pemukiman para nelayan.. Para nelayan beranggapan, ketika hasil penangkapan ikan
sedikit, maka
Sandhur Pantel perlu
dipentaskan agar tangkapan ikan bertambah

banyak. Bentuk pementasan dalam rokat
pangkalan tidak jauh berbeda dengan
bentuk yang dipentaskan pada acara-acara
lainnya.
Tujuan keempat pementasan Sandhur Pantel
adalah proses penyembuhan penyakit,
seringkali Sandhur Pantel diundang oleh
seseorang dalam upaya penyembuhan
penyakit. Acara ini biasanya digelar ketika
penyakit yang menjangkiti orang tersebut
tidak kunjung sembuh, walaupun telah
melakukan pengobatan. Hal ini dilakukan
karena keluarga si sakit telah menempuh
berbagai cara pengobatan, misal pengobatan
secara medik, pengobatan tradisional
maupun pengobatan alternatif. Namun hasil
yang didapatkan dari pengobatan tersebut
tidak membuahkan hasil. Sebagai upaya
terakhir, maka keluarga si sakit mengundang
dan menggelar seni Sandhur Pantel. Akibat
sugesti yang sangat kuat, terjadi keajaiban.
Penyakit yang menjangkiti si sakit ternyata
bisa disembuhkan.
Sebagaimana kesenian tradisional, kesenian
ini diperoleh secara turun menurun dari
generasi ke generasi. Para pelaku kesenian
ini menerima warisan secara utuh serta tidak
berani membuat perubahan. Karena adanya
sebuah anggapan, perubahan dalam bentuk
apa pun akan menyebabkan musibah (sakit)
terutama kepada para pelaku.
Prosesi Ritual
Konon, Jalinan cerita yang terdapat dalam
kesenian tradisional ini berasal dari tamsil
kisah nabi Zakaria. Pada suatu masa di desa
Ambunten Barat hiduplah seorang anak
bernama Sandhur, anak remaja tersebut
adalah seorang muslim yang sangat taat.
Walaupun
Sandhur
hanya
seorang
penggembala kambing, namun kesalehannya
telah menjadi buah bibir. Hal tersebut
4

menimbulkan sikap iri dari seseorang yang
tidak ber-agama (si kafir). Si kafir berniat
mencelakakan Sandhur, supaya Sandhur
tidak menyebarkan agama Islam kepada
penduduk. Karena si kafir akan kehilangan
wibawa di mata penduduk yang mengkultuskannya.
Ketika Sandhur sedang menggembalakan
kambing-nya di gunung, si kafir telah
berencana melakukan pembunuhan terhadap
Sandhur. Namun niat jahat tersebut tidak
cepat terlaksana, karena Sandhur yang
dicari-cari hilang bagaikan di telan bumi.
Secara gaib, Sandhur diselamatkan oleh
Sang Pencipta dengan cara dimasukkan ke
dalam sebuah pohon besar. Proses ini yang
dikisahkan sebagai Sandurrelang.
Si kafir sama sekali tidak putus-asa ketika
kehilangan jejak Sandhur buruannya. Niat
untuk membunuh semakin membakar.
Perasaan
marah,
geram
semakin
membulatkan tekad untuk tidak melepaskan
Sandhur, manusia yang paling dibencinya.
Setelah melakukan meditasi, ada suara gaib
yang
memberitahukan
persembunyian
Sandhur. Ternyata Sandur tidaklah jauh dari
tempat dimana si kafir memusatkan
pikirannya.
Setelah
mengetahui
persembunyian Sandhur, tanpa berfikir
panjang lagi si kafir mengambil gergaji.
Tanpa membuang waktu lagi, pohon besar
tersebut langsung di gergaji dan dipotong di
bagian tengah.
Jalinan kisah hilangnya Sandur, “Sandur
hilang – Sandur-elang, Sandurelang” yang
menjadi ruh dari kesenian ini. Pada acara
pembukaan, kisah ini menggambarkan
Sandurrenang, namun dalam penutupannya
adalah Sandurelang. Tujuan akhir setelah
melafalkan bait-bait yang ada adalah untuk
membebaskan diri dari semua penyakit,
semua mara-bahaya dan musibah. Hal itu
sesuai dengan tamsil, ketika Sandur dapat

raib karena pertolongan Allah SWT.
Demikian pula harapan yang terpendam
dalam setiap kalbu pewaris kesenian ini,
melalui lafal-lafal doa semua permohonan
akan didengarkan dan terkabul atas
kehendak Allah SWT.
Sandhur Pantel merupakan perpaduan seni
gerak (tari), seni musik dan seni suara
(tembang). Dalam setiap pementasan sandur
Pantel dimainkan oleh pria dan wanita,
terdiri dari 13 penabuh laki-laki, 5
penembang wanita (cerita ditembangkan), 1
orang “penegas”
(ketua, memberikan
improvisasi berdasarkan cerita baku) dan 14
orang sebagai penari. Ada pun gerakan
tarian pada Sandhur Pantel ada 14 gerakan
tari dan durasi pementasan kurang lebih 5
s/d 6 jam.
Pementasan Sandhur Pantel biasanya
dilaksanakan pada malam hari, dibagi dalam
dua babak. Dengan komposisi lingkaran,
paling belakang adalah para penabuh, di
depan penabuh adalah penembang wanita
dalam posisi duduk (posisi duduk berganti
posisi berdiri) ketika para penari merubah
posisi duduk ke posisi berdiri ataupun dalam
gerak ragam melingkar. Di depan
penembang wanita, ketua dari seni Sandhur
Panthel membantu memberikan improvisasi
lagu ataupun penegasan cerita (berdasarkan
cerita baku). Sedangkan posisi terdepan
dalam bentuk lingkaran, adalah para penari
berjumlah 14.
Dalam setiap pementasan, pembukaan acara
di buka dengan gending Mantre Anom,
dilanjutkan dengan melantumkan doa pujian
bis-jabis
adualla,
bat-tobat
adialla,
wuattalla, alim mas-taiman, alim mastaiman, hilangan monhardham, hilangan
tobat, adujabis, alan-alan adi tobat, tobattobat, sandhurrennang, sandhurrennang,
pak lamo, alim mastah kafirullah,
buju’ambang minta dikkir. Tarian-tarian
5

yang dibawakan sesuai dengan pengaturan
komposisi,
dengan
gerakan-gerakan
sederhana, dari posisi duduk berubah ke
posisi melingkar ataupun berubah ke posisi
berdiri.
Pementasan pertama biasanya ber-durasi
sekitar 3 s/d 4 jam, setelah pementasan itu
dilanjutkan lagi dengan melantumkan baitbait pujian dan doa, para penari pada babak
kedua melakukan gerak ragam yang sama,
adapun bait-bait yang dilantumkan adalah,
hardham, hardham renang, nedham, alam
adi tobat, hardham, set-iset farhong, nangrennang farhong, farhong rennnang.

mengganggu kehidupan manusia yang di
rokat
(ruwat),
yaitu
dengan
cara
memberikan pakaian yang masih baru.
Adapun pakaian yang dikenakan pada saat
pementasan ialah, para penembang wanita
memakai kain panjang dipadu dengan
kebaya sono’, (kebaya tanpa kancing depan),
para penari memakai busana pesa’, celana
komprang hitam, baju longgar hitam, di
bagian pinggang dililitkan kain panjang yang
di lipat. Sementara itu para nayaga
(pengrawit), biasanya memakai seragam
yang sama.

Dalam setiap pementasan, selalu disediakan
sesaji yang dijadikan satu dalam sebuah
nyiru (ancak). Dalam (nyiru) ancak yang
dihiasi oleh janur, disediakan berbagai
macam sajian, antara lain kelapa gading,
bermacam jajan pasar (kue basah), kue
kering (rengginang, kripik, peyek), nasi dan
panggang ayam (dibungkus, dibentuk
kerucut), serta roncean jagung dan kacang.
Selain itu disediakan pula bahan pakaian
(kain) untuk rampatan (sesaji pakaian).
Adapun bahan pakaian yang disediakan
dalam bentuk pakaian anak-anak, remaja,
orang dewasa serta sarung dan kain panjang.
Semua bahan pakaian tersebut mempunyai
warna yang berbeda, yaitu merah, kuning,
putih, hitam dan hijau. Tidak ketinggalan
dalam ancak tersebut disajikan pula roncean
kembang.

Di lingkungan masyarakat tradisional yang
masih mempercayai ritual Sandhur, Sandhur
Panthel
digunakan
sebagai
media
penghubung
dengan
Sang
Pencipta.
Biasanya setiap tahun dalam bulan-bulan
tertentu selalu mengundang pementasan.
Karena apabila lalai tidak mengundang
pementasan
Sandhur,
maka
timbul
kekhawatiran adanya berbagai macam
musibah. Hal itu ditandai dengan bambu
yang ditancapkan di samping rumah mulai
mengering (di tengah bambu ada sebutir
kelapa gading, di bawah kelapa gading ada
ancak kecil berisi kembang). Bambu
tersebut sebagai anjer (tanda) untuk
mengundang pementasan Sandhur Panthel
apabila waktunya telah tiba.

Untuk bahan pakaian dan kain panjang,
dipersiapkan yang masih baru. Setelah
pementasan, semua bahan pakaian di simpan
kembali. Apabila akan diadakan pementasan
lagi, maka semua bahan pakaian tersebut di
cuci untuk selanjutnya dipergunakan
kembali dalam pementasan. Konon, semua
bahan pakaian, sarung dan kain panjang
haruslah baru, karena ini diperuntukkan bagi
makhluk dari alam lain agar tidak

Sampai saat ini Sandhur Panthel sering
dipentaskan dalam bulan-bulan tertentu, dan
hanya dimainkan dalam komunitas terbatas,
hanya dalam lingkungan masyarakat desa
Ambunten Barat, kecamatan Ambunten.
Tidaklah mengherankan apabila dalam satu
generasi mendatang bentuk seni tradisional
ini akan punah, hal ini disebabkan
pelestarian budaya ini sangat sulit. Generasi
muda penerus kesenian ini enggan untuk

Sandhur dan Perkembangannya
6

mempelajari dan melaksanakan ritual yang
dianggap telah ketinggalan dan tidak sesuai
dengan situasi dan kondisi jaman. Dan saat
ini hanya tinggal satu kelompok (group)
yang masih tetap eksis melestarikan seni
tradisional ini. Itu pun hanya terbatas pada
generasi tua.

Más contenido relacionado

Destacado

Oregon Museum of Science and Industry
Oregon Museum of Science and Industry Oregon Museum of Science and Industry
Oregon Museum of Science and Industry mfglass
 
Howard County Public Library
Howard County Public Library Howard County Public Library
Howard County Public Library mfglass
 
San francisco Public Library
San francisco Public LibrarySan francisco Public Library
San francisco Public Librarymfglass
 
Museum of Fine Arts, Houston
Museum of Fine Arts, HoustonMuseum of Fine Arts, Houston
Museum of Fine Arts, Houstonmfglass
 
Columbus Metropolitan Library
Columbus Metropolitan LibraryColumbus Metropolitan Library
Columbus Metropolitan Librarymfglass
 
Saint Paul Learning Labs
Saint Paul Learning Labs Saint Paul Learning Labs
Saint Paul Learning Labs mfglass
 
FailChat: UX Comes First Because UX is Everything!
FailChat: UX Comes First Because UX is Everything!FailChat: UX Comes First Because UX is Everything!
FailChat: UX Comes First Because UX is Everything!ellendunne
 
Budaya etnik madura penetrasi budaya global
Budaya etnik madura penetrasi budaya globalBudaya etnik madura penetrasi budaya global
Budaya etnik madura penetrasi budaya globalSyaf Anton
 
Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
Menggali  puing puing sastra madura  yang tersisaMenggali  puing puing sastra madura  yang tersisa
Menggali puing puing sastra madura yang tersisaSyaf Anton
 

Destacado (9)

Oregon Museum of Science and Industry
Oregon Museum of Science and Industry Oregon Museum of Science and Industry
Oregon Museum of Science and Industry
 
Howard County Public Library
Howard County Public Library Howard County Public Library
Howard County Public Library
 
San francisco Public Library
San francisco Public LibrarySan francisco Public Library
San francisco Public Library
 
Museum of Fine Arts, Houston
Museum of Fine Arts, HoustonMuseum of Fine Arts, Houston
Museum of Fine Arts, Houston
 
Columbus Metropolitan Library
Columbus Metropolitan LibraryColumbus Metropolitan Library
Columbus Metropolitan Library
 
Saint Paul Learning Labs
Saint Paul Learning Labs Saint Paul Learning Labs
Saint Paul Learning Labs
 
FailChat: UX Comes First Because UX is Everything!
FailChat: UX Comes First Because UX is Everything!FailChat: UX Comes First Because UX is Everything!
FailChat: UX Comes First Because UX is Everything!
 
Budaya etnik madura penetrasi budaya global
Budaya etnik madura penetrasi budaya globalBudaya etnik madura penetrasi budaya global
Budaya etnik madura penetrasi budaya global
 
Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
Menggali  puing puing sastra madura  yang tersisaMenggali  puing puing sastra madura  yang tersisa
Menggali puing puing sastra madura yang tersisa
 

Similar a Sandur Pantel (20)

Tarian sulawesi tengah
Tarian sulawesi tengahTarian sulawesi tengah
Tarian sulawesi tengah
 
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten munaDaftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
 
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten munaDaftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
 
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten munaDaftar kebudayaan di kabupaten muna
Daftar kebudayaan di kabupaten muna
 
Seni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten munaSeni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten muna
 
Seni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten munaSeni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten muna
 
Seni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten munaSeni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten muna
 
1 tarian daerah provinsi kalimantan barat
1 tarian daerah provinsi kalimantan barat1 tarian daerah provinsi kalimantan barat
1 tarian daerah provinsi kalimantan barat
 
AKULTURASI BUDAYA NADRAN
AKULTURASI BUDAYA NADRANAKULTURASI BUDAYA NADRAN
AKULTURASI BUDAYA NADRAN
 
Ips suku sunda
Ips suku sundaIps suku sunda
Ips suku sunda
 
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx
5. MATERI MPLS PENGENALAN BUDAYA LOKAL.pptx
 
Tugas pp ips
Tugas pp ipsTugas pp ips
Tugas pp ips
 
Makalah kebudayaan suku sunda
Makalah kebudayaan suku sundaMakalah kebudayaan suku sunda
Makalah kebudayaan suku sunda
 
Tentang Lampung
Tentang LampungTentang Lampung
Tentang Lampung
 
Pesisir Selatan
Pesisir SelatanPesisir Selatan
Pesisir Selatan
 
Kelompok 4 Tarian Kalimantan dan Papua
Kelompok 4 Tarian Kalimantan dan PapuaKelompok 4 Tarian Kalimantan dan Papua
Kelompok 4 Tarian Kalimantan dan Papua
 
Huja
HujaHuja
Huja
 
Musik tradisional daerah Kalbar
Musik tradisional daerah KalbarMusik tradisional daerah Kalbar
Musik tradisional daerah Kalbar
 
Asal mula tari linda
Asal mula tari lindaAsal mula tari linda
Asal mula tari linda
 
Bdy bwi kebo-keboan
Bdy bwi   kebo-keboanBdy bwi   kebo-keboan
Bdy bwi kebo-keboan
 

Último

ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 

Último (20)

ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 

Sandur Pantel

  • 1. 1 Sa nd hur P a nt e l Lilik Rosida Irmawati Keragaman Seni Pertunjukan Sandhur Upacara ritual yang berkaitan dengan prosesi perjalanan hidup manusia pada era millenium ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat, terutama masyarakat tradisional. Walaupun telah hidup di jaman modern, masyarakat petani ataupun masyarakat nelayan tradisional menggunakan upacara ritual sebagai sarana berhubungan dengan makhluk-makhluk gaib ataupun media komunikasi dengan Zat Tunggal, pencipta alam semesta. Setiap melakukan upacara ritual, media kesenian menjadi bagian yang tak terpisahkan dari seluruh proses kegiatan. Masyarakat di dataran pulau Madura menyebutnya Sandhur atau Dhamong Ghardham. Sandhur atau Dhamong Ghardam merupakan ritus yang ditarikan, dengan berbagai tujuan antara lain ; untuk memohon hujan, menjamin sumur penuh air, untuk menghormati makam keramat, membuang bahaya penyakit atau mengenyahkan musibah/bencana. Ada pun bentuk ritual ini berupa tarian dan nyanyian diiringi oleh musik. Gerakan tarian dalam pelaksanaan ritual tidak lebih dari penyesuaian irama tubuh disesuaikan dengan gerakan tari daerah setempat. Irama tubuh muncul spontan dari nyanyian atau musik. Adakalanya satu atau dua peserta mengalami kesurupan (trance), karena memang dikondisikan oleh pawang/dukun sebagai mediator dalam berhubungan dan berdialog dengan makhluk dari alam lain. Ada pun tempat-tempat yang sering diadakan upacara ritual ini di persimpangan jalan, yang bertujuan membuang pengaruh negatif, antara lain ; rokat dangdang ; ruwatan persimpangan, rokat somor, , rokat bhuju’ ; ritus di makam keramat, rokat tekos jhaghung ; ruwatan melawan tikus pemakan jagung. Prosesi tersebut biasanya dipimpin oleh seorang dukun, yang bertugas membacakan doa-doa dalam bahasa Madura dan Arab secara bergantian. Sebagian dari prosesi Dhamong Ghardam ada yang mempergunakan alat-alat musik selama ritual, seperti musik tong-tong atau pun musik Saronen. Sebagian dari para pelaku ritus tidak memasukkan unsur musik selama proses ritual, karena merupakan ketetapan bentuk baku. Pelanggaran dalam penyelenggaraan akan menyebabkan musibah (sakit). Daerah-daerah yang mempunyai kesenian ini hampir menyebar di dataran Madura bagian timur, diantaranya ; Batuputih, terdapat berbagai ritus ; rokat dangdang, rokat somor, rokat bhuju’, rokat tekos jhagung. Di Pasongsongan, terdapat Sandhur Lorho’. Di Guluk-Guluk terdapat Sandhuran Duruding, yang dilaksanakan ketika panen jagung dan tembakau, berupa nyanyian lakilaki atau perempuan atau keduanya sekaligus, tanpa iringan musical. Musik langsung dimainkan oleh para peserta, dengan cara menirukan bunyi dari berbagai alat musik. Di desa Pakondang dan desa Kalebengan, Rubaru, ada Ratep, yaitu prosesi mendatangkan hujan. Di desa
  • 2. 2 Daramista, Lenteng, ada Lede’ atau Ledeg yaitu untuk acara selamatan desa, tari ini disertai kuda lumping Di Saronggi terdapat Cahe atau jahe, berbentuk pohjian untuk mendatangkan hujan yang ditarikan dengan musik Saronen. Kesenian ini merupakan bentuk kesenian yang mengandung berbagai unsur budaya, yaitu budaya Hindu, Budha, Jawa dan Islam. Hal itu dapat dibuktikan dengan syair-syair yang menggunakan bahasa Jawa kuno, Madura ataupun Bahasa Arab. Begitu pula bentuk pelaksanaan selama proses ritual, berbagai sesajen, air suci, tari pemujaan serta doa dalam bentuk nyanyian. Dalam berbagai upacara ritual (terutama ritual minta hujan), para pawang/dukun memanggil roh-roh leluhur untuk turun dan memasuki tubuh orang sehingga kesurupan (trance). Walau pun mempunyai tujuan yang sama, Sandhur dan Dhamong Ghardam memiliki perbedaan yang terletak pada proses pelaksanaannya. Sandhur lebih menekankan pada unsur seni, dengan memadukan berbagai kepiawaian baik dalam permainan musik, seni suara (tembang) atau pun gerakan tarian. Sedangkan Dhamong Ghardam atau Ghardam, lebih mencuat dalam proses upacara ritual. Konon, Sandhur akan dipentaskan apabila ritual-ritual Dhamong Ghardam atau Ghardam tidak berhasil dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sandhur Pantel Pembuka Pintu Langit Sandhur Pantel adalah sebuah bentuk seni tradisional berasal dari desa Ambunten Barat, kecamatan Ambunten. Seni tradisi ini hidup dalam masyarakat tradisional dan merupakan sebuah upacara (prosesi) ketika berhubungan dengan Dzat Tungg!l, penguasa alam semesta. Kesenian Sandhur ini adalah sebuah ungkapan kekecilan dan kekerdilan serta ketidakmampuan manusia ketika menghadapi berbagai masalah, musibah dan cobaan. Sandhur merupakan sebuah jembatan, ketika berhubungan dengan Tuhan Penguasa alam semesta. Bentuk kesenian ini digunakan sebagai media untuk menolak dan mengusir serta menjauhkan bencana yang direfleksikan dalam bentuk puji-pujian, rangkuman doadoa yang diiringi oleh nyanyian (tembang), ragam gerak tarian serta diiringi oleh musik. Untuk merefleksikan kehendak yang terkandung tersebut, maka diadakanlah kesenian Sandhur Pantel dianggap mampu membuka pintu langit dan Tuhan Penguasa alam semesta mengulurkan kasih sayangnya. Kesenian Sandhur Pantel dipentaskan adalah untuk memenuhi hajat orang banyak, komunitas tertentu atau pun secara individual. Pementasan Sandhur Pantel dipentaskan adalah untuk memohon agar hujan segera turun apabila kemarau panjang datang serta sumber air sangat kecil. Kedua, apabila para nelayan berkurang hasil tangkapan ikannya (rokat pangkalan), ketiga untuk sebuah acara rokat anak (rokat pandabha), dan terakhir pementasan Sandhur Pantel dilaksanakan untuk proses penyembuhan. Makna yang lebih mendalam dari pesanpesan yang disampaikan adalah manusia haruslah menjaga keselarasan dan keharmonisan dengan lingkungan alam. Apabila manusia sudah meninggalkan dan tidak mempedulikan lagi pada lingkungan sosial, lingkungan alam bahkan tidak ada rasa takut dan tunduk kepada Sang Pencipta, maka akan terjadi berbagai musibah. Melalui media Sandhur, manusia diingatkan kembali kedudukannya sebagai makhluk yang lemah dan dhoif. Di samping itu melalui media Sandhur Pantel manusia merekatkan tali
  • 3. 3 ukhuwah Islamiah dan bersama-sama mencari ridho, pertolongan dan perlindungan Allah SWT. Tujuan Pementasan Sandhur Pantel dilaksanakan dengan tujuan pertama adalah mendatangkan hujan ketika terjadi kemarau panjang. Dalam pelaksanaan prosesi ritual meminta hujan, bentuk yang digunakan adalah berupa nyanyian, tarian, melantumkan puji-pujian serta melafalkan doa. Dan diiringi oleh alunan alat musik (gending). Tujuan kedua adalah rokat anak yang lebih populer dengan istilah rokat pandhaba. Pementasan ini dilakukan agar kelak si anak selamat serta jauh dari bermacam gangguan. Misalnya gangguan dari makhluk lain, gangguan dari segi materi maupun gangguan-gangguan lain yang akan menghadang dalam kehidupannya kelak. Rokat pandhaba ini ada bermacam-macam, yaitu ; pandhaba tang anteng, sepasang suami istri yang mempunyai tiga anak yang terdiri dari dua laki-laki satu putri, begitu pula sebaliknya. Kedua, adalah pandhaba macan, sepasang suami istri dengan satu anak (anak tunggal), pandhaba pangantan, yaitu hanya mempunyai dua anak, laki-laki dan perempuan. Yang terakhir adalah pandhaba, yaitu ketika sepasang suami istri mempunyai anak berjumlah lima orang dan semuanya berjenis kelamin laki-laki. Tujuan ketiga diadakannya pementasan Sandhur Pantel adalah rokat pangkalan, rokat pangkalan biasanya diadakan ketika hasil tangkapan ikan berkurang. Acara ini biasanya dilakukan di pantai atau pemukiman para nelayan.. Para nelayan beranggapan, ketika hasil penangkapan ikan sedikit, maka Sandhur Pantel perlu dipentaskan agar tangkapan ikan bertambah banyak. Bentuk pementasan dalam rokat pangkalan tidak jauh berbeda dengan bentuk yang dipentaskan pada acara-acara lainnya. Tujuan keempat pementasan Sandhur Pantel adalah proses penyembuhan penyakit, seringkali Sandhur Pantel diundang oleh seseorang dalam upaya penyembuhan penyakit. Acara ini biasanya digelar ketika penyakit yang menjangkiti orang tersebut tidak kunjung sembuh, walaupun telah melakukan pengobatan. Hal ini dilakukan karena keluarga si sakit telah menempuh berbagai cara pengobatan, misal pengobatan secara medik, pengobatan tradisional maupun pengobatan alternatif. Namun hasil yang didapatkan dari pengobatan tersebut tidak membuahkan hasil. Sebagai upaya terakhir, maka keluarga si sakit mengundang dan menggelar seni Sandhur Pantel. Akibat sugesti yang sangat kuat, terjadi keajaiban. Penyakit yang menjangkiti si sakit ternyata bisa disembuhkan. Sebagaimana kesenian tradisional, kesenian ini diperoleh secara turun menurun dari generasi ke generasi. Para pelaku kesenian ini menerima warisan secara utuh serta tidak berani membuat perubahan. Karena adanya sebuah anggapan, perubahan dalam bentuk apa pun akan menyebabkan musibah (sakit) terutama kepada para pelaku. Prosesi Ritual Konon, Jalinan cerita yang terdapat dalam kesenian tradisional ini berasal dari tamsil kisah nabi Zakaria. Pada suatu masa di desa Ambunten Barat hiduplah seorang anak bernama Sandhur, anak remaja tersebut adalah seorang muslim yang sangat taat. Walaupun Sandhur hanya seorang penggembala kambing, namun kesalehannya telah menjadi buah bibir. Hal tersebut
  • 4. 4 menimbulkan sikap iri dari seseorang yang tidak ber-agama (si kafir). Si kafir berniat mencelakakan Sandhur, supaya Sandhur tidak menyebarkan agama Islam kepada penduduk. Karena si kafir akan kehilangan wibawa di mata penduduk yang mengkultuskannya. Ketika Sandhur sedang menggembalakan kambing-nya di gunung, si kafir telah berencana melakukan pembunuhan terhadap Sandhur. Namun niat jahat tersebut tidak cepat terlaksana, karena Sandhur yang dicari-cari hilang bagaikan di telan bumi. Secara gaib, Sandhur diselamatkan oleh Sang Pencipta dengan cara dimasukkan ke dalam sebuah pohon besar. Proses ini yang dikisahkan sebagai Sandurrelang. Si kafir sama sekali tidak putus-asa ketika kehilangan jejak Sandhur buruannya. Niat untuk membunuh semakin membakar. Perasaan marah, geram semakin membulatkan tekad untuk tidak melepaskan Sandhur, manusia yang paling dibencinya. Setelah melakukan meditasi, ada suara gaib yang memberitahukan persembunyian Sandhur. Ternyata Sandur tidaklah jauh dari tempat dimana si kafir memusatkan pikirannya. Setelah mengetahui persembunyian Sandhur, tanpa berfikir panjang lagi si kafir mengambil gergaji. Tanpa membuang waktu lagi, pohon besar tersebut langsung di gergaji dan dipotong di bagian tengah. Jalinan kisah hilangnya Sandur, “Sandur hilang – Sandur-elang, Sandurelang” yang menjadi ruh dari kesenian ini. Pada acara pembukaan, kisah ini menggambarkan Sandurrenang, namun dalam penutupannya adalah Sandurelang. Tujuan akhir setelah melafalkan bait-bait yang ada adalah untuk membebaskan diri dari semua penyakit, semua mara-bahaya dan musibah. Hal itu sesuai dengan tamsil, ketika Sandur dapat raib karena pertolongan Allah SWT. Demikian pula harapan yang terpendam dalam setiap kalbu pewaris kesenian ini, melalui lafal-lafal doa semua permohonan akan didengarkan dan terkabul atas kehendak Allah SWT. Sandhur Pantel merupakan perpaduan seni gerak (tari), seni musik dan seni suara (tembang). Dalam setiap pementasan sandur Pantel dimainkan oleh pria dan wanita, terdiri dari 13 penabuh laki-laki, 5 penembang wanita (cerita ditembangkan), 1 orang “penegas” (ketua, memberikan improvisasi berdasarkan cerita baku) dan 14 orang sebagai penari. Ada pun gerakan tarian pada Sandhur Pantel ada 14 gerakan tari dan durasi pementasan kurang lebih 5 s/d 6 jam. Pementasan Sandhur Pantel biasanya dilaksanakan pada malam hari, dibagi dalam dua babak. Dengan komposisi lingkaran, paling belakang adalah para penabuh, di depan penabuh adalah penembang wanita dalam posisi duduk (posisi duduk berganti posisi berdiri) ketika para penari merubah posisi duduk ke posisi berdiri ataupun dalam gerak ragam melingkar. Di depan penembang wanita, ketua dari seni Sandhur Panthel membantu memberikan improvisasi lagu ataupun penegasan cerita (berdasarkan cerita baku). Sedangkan posisi terdepan dalam bentuk lingkaran, adalah para penari berjumlah 14. Dalam setiap pementasan, pembukaan acara di buka dengan gending Mantre Anom, dilanjutkan dengan melantumkan doa pujian bis-jabis adualla, bat-tobat adialla, wuattalla, alim mas-taiman, alim mastaiman, hilangan monhardham, hilangan tobat, adujabis, alan-alan adi tobat, tobattobat, sandhurrennang, sandhurrennang, pak lamo, alim mastah kafirullah, buju’ambang minta dikkir. Tarian-tarian
  • 5. 5 yang dibawakan sesuai dengan pengaturan komposisi, dengan gerakan-gerakan sederhana, dari posisi duduk berubah ke posisi melingkar ataupun berubah ke posisi berdiri. Pementasan pertama biasanya ber-durasi sekitar 3 s/d 4 jam, setelah pementasan itu dilanjutkan lagi dengan melantumkan baitbait pujian dan doa, para penari pada babak kedua melakukan gerak ragam yang sama, adapun bait-bait yang dilantumkan adalah, hardham, hardham renang, nedham, alam adi tobat, hardham, set-iset farhong, nangrennang farhong, farhong rennnang. mengganggu kehidupan manusia yang di rokat (ruwat), yaitu dengan cara memberikan pakaian yang masih baru. Adapun pakaian yang dikenakan pada saat pementasan ialah, para penembang wanita memakai kain panjang dipadu dengan kebaya sono’, (kebaya tanpa kancing depan), para penari memakai busana pesa’, celana komprang hitam, baju longgar hitam, di bagian pinggang dililitkan kain panjang yang di lipat. Sementara itu para nayaga (pengrawit), biasanya memakai seragam yang sama. Dalam setiap pementasan, selalu disediakan sesaji yang dijadikan satu dalam sebuah nyiru (ancak). Dalam (nyiru) ancak yang dihiasi oleh janur, disediakan berbagai macam sajian, antara lain kelapa gading, bermacam jajan pasar (kue basah), kue kering (rengginang, kripik, peyek), nasi dan panggang ayam (dibungkus, dibentuk kerucut), serta roncean jagung dan kacang. Selain itu disediakan pula bahan pakaian (kain) untuk rampatan (sesaji pakaian). Adapun bahan pakaian yang disediakan dalam bentuk pakaian anak-anak, remaja, orang dewasa serta sarung dan kain panjang. Semua bahan pakaian tersebut mempunyai warna yang berbeda, yaitu merah, kuning, putih, hitam dan hijau. Tidak ketinggalan dalam ancak tersebut disajikan pula roncean kembang. Di lingkungan masyarakat tradisional yang masih mempercayai ritual Sandhur, Sandhur Panthel digunakan sebagai media penghubung dengan Sang Pencipta. Biasanya setiap tahun dalam bulan-bulan tertentu selalu mengundang pementasan. Karena apabila lalai tidak mengundang pementasan Sandhur, maka timbul kekhawatiran adanya berbagai macam musibah. Hal itu ditandai dengan bambu yang ditancapkan di samping rumah mulai mengering (di tengah bambu ada sebutir kelapa gading, di bawah kelapa gading ada ancak kecil berisi kembang). Bambu tersebut sebagai anjer (tanda) untuk mengundang pementasan Sandhur Panthel apabila waktunya telah tiba. Untuk bahan pakaian dan kain panjang, dipersiapkan yang masih baru. Setelah pementasan, semua bahan pakaian di simpan kembali. Apabila akan diadakan pementasan lagi, maka semua bahan pakaian tersebut di cuci untuk selanjutnya dipergunakan kembali dalam pementasan. Konon, semua bahan pakaian, sarung dan kain panjang haruslah baru, karena ini diperuntukkan bagi makhluk dari alam lain agar tidak Sampai saat ini Sandhur Panthel sering dipentaskan dalam bulan-bulan tertentu, dan hanya dimainkan dalam komunitas terbatas, hanya dalam lingkungan masyarakat desa Ambunten Barat, kecamatan Ambunten. Tidaklah mengherankan apabila dalam satu generasi mendatang bentuk seni tradisional ini akan punah, hal ini disebabkan pelestarian budaya ini sangat sulit. Generasi muda penerus kesenian ini enggan untuk Sandhur dan Perkembangannya
  • 6. 6 mempelajari dan melaksanakan ritual yang dianggap telah ketinggalan dan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi jaman. Dan saat ini hanya tinggal satu kelompok (group) yang masih tetap eksis melestarikan seni tradisional ini. Itu pun hanya terbatas pada generasi tua.