2. Kompetensi Paedagogik
(Kompetensi Inti Guru) Permendiknas No. 16/2007)
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
3. Kompetensi Kepribadian
(Kompetensi Inti Guru)
11. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional Indonesia.
12. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak
mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
13. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa.
14. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi,
rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
15. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
4. Kompetensi Sosial
(Kompetensi Inti Guru)
16. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak
diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama,
ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status
sosial ekonomi.
17. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua,
dan masyarakat.
18. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah
Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial
budaya.
19. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan
profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
5. Kompetensi Profesional
(Kompetensi Inti Guru)
20. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
21. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar
mata pelajaran yang diampu.
22. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif.
23. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan melakukan tindakan reflektif.
24. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
untuk mengembangkan diri.
6. STANDARD KOMPETENSI GURU
1. Berwawasan Global
2 Menguasai ICT
3. Kemampuan Bahasa Inggris
4. Professional
7. STANDARD KOMPETENSI GURU
1. Berwawasan Global,
THINK GLOBALLY, ACT LOCALLY
2. Menguasai ICT, untuk kepentingan:
KOMUNIKASI, ADMINISTRASI PBM, LEARNING
PROCESS, PENINGKATAN WAWASAN DAN
KEMAMPUAN
3. Memiliki Kemampuan berbahasa Inggris untuk
kepentingan, Komunikasi and Learning Process
4. Menjadi Guru yang Professional, dengan memiliki
kompetensi di bidang pedagogik, professional, kepribadian
dan sosial.
9. UU No. 14 Th 2005 ttg Guru dan Dosen
Paradigma baru pendidikan Nasional menempatkan
pendidik sebagai “Tenaga Profesional”
Pasal2 menetapkan kedudukan Guru sebagai tenaga
profesional pada semua jenjang pendidikan formal.
Pengertian Profesional dalam rumusan UU Guru
dan Dosen adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan, yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi.
Pasal7 tentang Sembilan prinsip yang dimaksud
sebagai guru yang professional.
NILAI STRATEGIS GURU BERKUALITAS DALAM PENDIDIKAN NASIONAL 9
10. BIJAKSANA
Sebuah konstruksi kepribadian yang terdiri
atas enam dimensi yang saling berkaitan
◦ Pengenalan diri
◦ Memahami, MAU MENDENGAR orang lain
◦ Memberi penilaian yang JUJUR
◦ Pengetahuan tentang hidup dan kehidupan
◦ Ketrampilan hidup
◦ Kesediaan dan kesiapan untuk terus
belajar
11. Memberi Penilaian (Judgement)
Kemampuan untuk secara efektif
mendapatkan, mengolah, dan bertindak
berdasarkan informasi.
Ketelitian dalam memahami situasi melalui
pikiran yang kritis dan analitis
Memahami gambaran yang lebih besar dan
bagaimana tindakan seseorang terjadi akibat
konteks yang lebih besar
Kapasitas untuk belajar dari pengalaman
12. Mengenal Diri
Pemahaman yang mendalam
mengenai spektrum identitas diri, nilai,
bakat, keterbatasan, keinginan, dan
kepekaan akan makna kehadirannya di
dunia
Keyakinan diri, tabah dalam berbagai
kondisi, istikhomah
Percaya akan kemampuan,
keterampilan, dan keyakinan diri
13. Memahami Orang Lain
Pemahaman yang mendalam tentang
orang lain dalam berbagai konteks di
tingkat individu, sosial, dan sistemik.
Hasrat yang kuat untuk mempelajari
orang lain, dan memberi empati.
Bersedia menggunakan atmosfir atau
nuansa orang lain untuk mencapai
kebaikan bersama
14. Life Skills
Kepiawaian dalam menyeimbangkan
berbagai peran dan tugas, serta
penanganan persoalan keseharian.
Memahami berbagai proses,
merespons problematika, dan
memanfaatkan berbagai perkakas dan
strategi untuk menghadapi berbagai
konteks kehidupan.
Kompetensi praktis
15. Kesediaan Belajar
Rasa ingin tahu mengenai hidup dan
kehidupan.
Keyakinan terhadap pengetahuan
yang telah diakumulasikannya, dan
juga kerendahhatian dalam menerima
kenyataan bahwa tidak mungkin
seseorang mengetahui segala hal
16. Realitas
Terbatasnya fasilitas yang disediakan
oleh institusi, komunitas, pemerintah.
Penghasilan yang rendah, dan
sedihnya penghormatan dan
pengakuan dari masyarakat juga
mengalami erosi secara berkelanjutan
dan konsisten.
17. Realitas
Terjadinya pergeseran nilai dan
paradigma bergerak dengan cepat
ke arah PRAGMATIS materialistik
total.
Ekspektansi dari masyarakat dalam
banyak kasus bertentangan dengan
objektif atau paradigma pendidikan
yang telah mapan dan teruji.
18. Basic
Technology skills
skills
Problem
solving
skills
Communication
skills
Multicultural/
multilingual 21ST CENTURY SKILLS
literacy AND LITERACIES
Critical and
creative
thinking skills
Information
Interpersonal /digital
Inquiry
skills /reasoning
literacy
skills
19. Why are 21st century skills so important
Every one
of our We need our
students is students to
now The world become
competing is flat effective 21st
in the new Century
global Citizens
economy
The nature Indonesia
of work is is falling
changing behind
20. THE QUALITY OF WORKERS
IN THE WORKPLACE
1. Communication Skills 11. Detail oriented
2. Integrity 12. Leadership
3. Team Work 13. Self Confidence
4. Interpersonal Skills 14. Friendliness
5. Work ethics 15. Ethical
6. Motivation/initiative 16. Wise
7. Adaptability 17. QPA (Indeks Prestasi)
8. Analytical thinking 18. Creativity
19. Humorist
9. Computer skills
20. Entrepreneurship
10. Organization Skills
Source: NACE (National Assoc of Colleges and Employers), US - 2002
21. 1.Memiliki dokumen analisis kebutuhan
Tenaga Kependidikan
2.Memiliki rencana pemenuhan
3.Setiap guru memiliki “SKILL PASPORT’
4.Memiliki minimal dua assessor sesuai
dengan program keahlian yang
diunggulkan / dikembangkan
22. 1. Tingkat pendidikan : Minimal S1 dan D4
2. Bidang Pendidikan : Sesuai dengan Kompetensi
yang diajarkan
3. Kompetensi : Memiliki sertifikat kompetensi
sesuai dengan bidangnya
4. Bahasa Inggris : Mampu berkomunikasi (membaca
buku dan referensi, menulis bahan
ajar/modul/makalah, memahami pendapat/masukan
orang, dan mengemukakan pendapat sesuai dengan
mata diklat / kompetensi dalam program keahlian/
jurusannya) equivalent dengan TOEIC:
a. Guru Bahasa Inggris > 600
b. Guru Adaptif lainnya >450
c. Guru Normatif > 450
23. 5. Penguasaan ICT
mampu mengajar dengan menggunakan media elektronik
sebagai alat bantu pembelajaran
mampu membuat bahan ajar dalam satu atau lebih format
media elektronik
mampu mendownload materi pembelajaran dari internet
mampu mengupload materi pembelajaran ke internet atau
intranet
24. 1. Tingkat pendidikan : Minimal S1 dan D4
2. Bidang Pendidikan: Sesuai dengan Kompetensi yang
diajarkan
3. Kompetensi : Memiliki sertifikat kompetensi sesuai
dengan bidangnya
4. Bahasa Inggris : Mampu berkomunikasi (membaca buku
dan referensi, menulis bahan ajar/modul/makalah,
memahami pendapat/masukan orang, dan mengemukakan
pendapat sesuai dengan mata diklat/kompetensi dalam
program keahlian/jurusannya) equivalent dengan TOEIC >
550
25. 5. Penguasaan ICT
a. mampu mengajar dengan menggunakan media elektronik
sebagai alat bantu pembelajaran
b. mampu membuat bahan ajar dalam satu atau lebih format
media elektronik
c. mampu mendownload materi pembelajaran dari internet
d. mampu mengupload materi pembelajaran ke internet atau
intranet
6. Pengalaman mengajar
a. minimal 1 tahun sesuai dengan kompetensi yang
diajarkan
b. minimal 6 bulan bekerja atau on the job training di
industri
7. Pengembangan Profesi
Pelatihan dengan Sertifikasi Internasional
26. 1. Peningkatan kompetensi Bahasa Inggris (Kasek, Guru,
Tendik lainnya)
2. Peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya
( Normatif, Adaptif dan Produktif / Komputer)
3. Sertifikasi Guru (normatif, adaptif, dan produktif)
4. Sertifikasi Assessor bagi Guru Produktif
5. Beasiswa bagi Guru ke jenjang D4/ S1/S2
27. Kualifikasi akademik minimal berpendidikan S1, dimana latar belakang
pendidikannya sesuai dengan bidang ajarnya.
Kompetensi yang harus dimiliki guru:
Kompetensi profesional
Kompetensi pedagogik: pengalaman mengajar
sekurang-kurangnya 5 tahun
Kompetensi sosial
Kompetensi kepribadian
28. Memiliki sertifikat profesi yang diakui secara nasional dan internasional
(usulan draf Balitbang)
Lulus tes kemampuan akademik: tes penguasaan
materi, tes kemampuan bahasa Inggris, dengan
skor minimal 500 untuk TOEFL
Memiliki keahlian khusus berupa keterampilan
ICT.
29. Tantangan Global – Karakteristik Masyarakat Global
Memiliki keterampilan dasar:
membaca,
menulis,
berhitung, dan kemampuan untuk belajar sepanjang hayat,
Memiliki pula kemampuan:
mengelola informasi,
mengelola sumber daya,
mengelola hubungan sosial,
mangelola diri,
bersikap fleksibel,
memecahkan masalah,
mengambil keputusan,
beradaptasi,
berpikir kreatif,
memotivasi diri, dan menyusun pertimbangan.
30. Lanjutan…
Karena berinteraksi dgn bangsa lain, maka diperlukan
kemampuan seperti:
berkomunikasi lintas budaya,
bekerja dalam tim,
melakukan negosiasi,
memecahkan konflik,
kesadaran perbedaan nilai,
kesadaran perbedaan norma sosial,
kemampuan berbahasa asing.
31. Penanaman Living Values, adakah? Baikkah?
kedamaian (peace),
kehormatan (respect),
kerjasama (cooperation),
kebebasan (freedom),
kebahagiaan (happiness),
kejujuran (honesty),
kerendahan hati (humility),
kecintaan (love),
tanggung jawab (responsibility),
kesederhanaan (simplicity),
toleransi (tolerance),
kesatuan (unity),
komitment (commitment),
ketangguhan (survival)
dan masih banyak lagi.
32. Keterampilan yang diperlukan dalam membangun
hubungan sinergis:
Menjadi pendengar yang baik
Menghargai pendapat orang lain
Mengenali karakteristik orang lain
Menyampaikan gagasan tanpa menyinggung perasaan orang
lain
Mengenali akar masalah
Segera berpikir mancari jalan keluar & tidak berkutat pada
suatu masalah
Memadukan berbagai gagasan
Bertindak dengan cepat dan tepat dengan bekerjasama
dengan orang lain (in action by team work)
33. Apa Keinginan Masyarakat?
Apa sebab seseorang di lingkungan Anda sukses?
Jawab: Ulet, amanah, cerdas, sehat dan bugar, pandai bergaul, pandai melihat,
memanfaatkan peluang, berani mengambil resiko, mandiri, mampu mengambil
keputusan dengan cepat dan tepat.
Apa sebab Anda mempercayakan perbaikan kendaraan Anda pada
bengkel tertentu?
Jawab: Hasil kerjanya memuaskan, ongkos wajar, jujur, tanggung jawab, tepat
waktu.
Sebagai pimpinan mengapa Anda mendelegasikan tugas penting kepada
staf tertentu?
Jawab: Komited, jujur, tanggung jawab, pandai, pekerja keras, kreatif, sehat dan
bugar.
Mengapa banyak masyarakat memilih sekolah tertentu bagi anak-
anaknya?
Jawab: gurunya pintar, bertanggungjawab, sarana prasarana bagus,
lulusannya menjanjikan dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
pada sekolah / universitas yang baik.
34. Apa yang harus dimiliki oleh guru?
Kecerdasan Diri pribadi (Intrapersonal):
kemampuan memahami salah satu perasaan dari dalam dan ide-ide
Kecerdasan Antarpribadi (Interpersonal):
kemampuan berhubungan dengan orang lain dengan baik.
Social Skill:
- Kecakapan berkomunikasi antarpersonal (kecakapan mendengarkan,
berbicara, dan menulis)
- Kecakapan Bekerjasama (kecakapan bekerja dalam tim, dan
kecakapan memimpin)
Prasyarat untuk Pembelajaran bagi Guru:
Perubahan mindset (kesadaran dan pola pikir)
Kompetensi dan Kreativitas guru
Kerjasama antarguru
Komitmen terhadap tugas
35. Persoalan mendasar …..
1. KUALIFIKASI GURU < S 1
2. KOMPETENSI GURU: (57,49 % di level I
dan II)
KONDISI GURU: (sampel: 19.107 orang atau 17,48 %)
Q LEVEL IV 2,48 %
Q LEVEL III 40,00 %
Q LEVEL II 52,81 %
Q LEVEL I 4,68 %
3. MISMATCH : (16,22 %) atau 15,213 orang dari
Sampel 93,803 orang ( 43,49 %): CONTOH PKn - 830 org (15,22 %),
Pend. Agama - 1.489 org (20,80 %), Tata Negara – 348 org (27,88
%), Fisika - 1.185 org (15,53 %), Pend. Seni - 1.454 org (52,93 %)
4. MINAT MENELITI: (Tahun 2002:
0,01 %)
36. KATEGORI / LEVEL
GURU IV
LEVEL
Menganalisis,
Mengembangkan dan
Mengevaluasi Proses dan
Efektivitas
Melaksanakan
Pembelajaran
Tugas Manajerial
Action Research, dan
Inovasi Pendidikan
37. KATEGORI / LEVEL
GURU
LEVEL III
Membantu dan
Membimbing
Menerapkan Guru Lain
Pembelajaran
Mendalami Teori dan
Individual
Sistem Evaluasi
Menyadari dan
Memfungsikan Perencanaan
Karier
Menulis Karya Ilmiah
38. KATEGORI / LEVEL
GURU
LEVEL II
Menerapkan Teori Pembelajaran
Mengujicobakan Metode Baru
Mencari Alternatif Sumber
Belajar
Menyesuaikan Strategi
Pembelajaran
39. KATEGORI / LEVEL
GURU
LEVEL I
Terampil Mengajar Terbatas
Memanfaatkan
Bahan, dengan
Sumber, dan bantuan Guru
Media lain
40. Patton (1997: 5):
“IQ is an unchangeable genetic factor which we are born with. EQ is not. We
can improve it with commitment, practice, knowledge and will.”
Patton (1997):
Sifat-sifat manusia yang termasuk dalam unsur EQ
meliputi:
(1) self-awareness;
(2)mood management;
(3) self-motivation;
(4) impulse control;
(5) people skills.
41. Empat jenis pribadi manusia:
Pribadi terbuka (Public self)
Pribadi tersembunyi (hidden self)
Pribadi terlena (blind spot)
Pribadi tak dikenal oleh siapapun
(unknown self)
42. The Johari Window :
Dikenal diri sendiri Tak dikenal diri sendiri
(1) (3)
Dikenal orang lain Pribadi Terbuka Pribadi Terlena
) Public Self ( ) Blind Spot (
(2) (4)
Tak dikenal orang lain Pribadi Pribadi tak Dikenal
Tersembunyi Oleh Siapapun
) Hidden Self ( ) Unknown Self (
►MEMPERLEBAR JENDELA (1),
MEMPERSEMPIT JENDELA (2), (3), DAN (4)
44. •Iklim Belajar
•Pengetahuan Kontekstual
•Proses Belajar
•Kepekaan terhadap Lingkungan
•Substansi Pelajaran
Intra- Inter- Visi Karakter Tumbuh dan
personal personal Memimpin berkembang
Diri bersama
sendiri orang
Musikal Daya tumbuh & lain
Spasial Daya tahan Kecakapan
Kecerdasan Dalam Untuk
Majemuk Lingkungan Kehidupan yang
Logika Kecer-
Mate- Bergejolak Lebih Bermakna
dasan
matikal Lain/Naturalis
Kreativitas Menanggapi
Linguistik Kinestika-
Kompetensi Menciptakan
raga Perubahan Nilai atau
manfaat
PROSES PENGEMBANGAN EMPAT KECAKAPAN
UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BERGUNA DAN BERMAKNA MELALUI PENDIDIKAN DI SEKOLAH
45. DIMENSI PENINGKATAN
PROFESIONALITAS GURU
PENGUASAAN
BIDANG STUDI
KURIKULUM ++
PEMAHAMAN PENGUASAAN PEM-
KARAKTERISTIK BELAJARAN YANG
PESERTA DIDIK MENDIDIK
PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN DAN
PROFESIONALITAS
46. KOMPETENSI GURU YANG DIHARAPKAN
Mampu meningkatkan Mampu memotivasi
kemampuan dirinya siswa untuk belajar
Bahan ajar : Mampu me- Mampu beradaptasi dengan
nguasai, dapat mengajar- lingkungan
kan dan menerapkannya
dalam kehidupan siswa
sehari-hari
Mampu memilih, meng- Mampu mengadakan
gunakan, dan mengem- interaksi dengan siswa
bangkan media / sumber
belajar
Mampu menilai hasil belajar Mampu mengindentifikasi
siswa bekal awal (pengetahuan
dan keterampilan) siswa
Mampu mengadministra- Mampu mencari dan me- Mampu mengikuti cara
sikan bahan alat dan nemukan informasi yang berpikir siswa
kemajuan belajar siswa bermakna bagi siswa
47. … Budaya
SPIRIT dan NILAI-NILAI
DASAR DASAR
NILAI
a. Disiplin
b. Tanggung Jawab
c. Kebersamaan
d. Keterbukaan
e. Kejujuran
f. Berprasangka Positif
48. … Budaya
SPIRIT
a. Memiliki
Semangat Kerja
Keras,
Berkarya,
Berkompetisi
b. Melakukan
Evaluasi Diri
Pengembangan Diri
Kerjasama
Perubahan Positif
49. GURU HARUS BERTINDAK SEBAGAI LEADER, BUKAN BOSS …..!
Glasser (1992) :
A boss drives. A leader leads;
A boss relies on authority. A leader relies on cooperation;
A boss says “I”. A leader says “We”;
A boss creates fear. A leader creates confidence;
A boss knows how. A leader shows how;
A boss creates resentment. A leader breeds enthusiasm;
A boss fixes blame. A leader fixes mistakes;
A boss makes work drudgery. A leader makes work interesting.
Jika dalam level individu guru mampu menciptakan visionary
instructional leadership, maka pada tingkat institusi kemudian dapat
dikembangkan kondisi- kondisi positif yang mampu menjamin
keberlangsungan pembelajaran yang berorientasi pada outcome
(lulusan) yang memiliki jiwa dan sikap kreatif-inovatif.
75. Dan hendaklah takut kepada Allah,
orang-orang yang seandainya
m eninggalkan di belakang m ereka,
anak-anak yang lem yang m
ah, ereka
khawatir terhadap (kesejahteraan)
m ereka. Oleh sebab itu hendaklah
m ereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah m ereka m engucapkan
perkataan yang benar. Q.S. An-Nisaa :
9
76. MANUSIA JIKA MENINGGAL
TERPUTUS SEGALA AMALNYA,
KECUALI
•Memiliki amal jariah yang banyak
•Memiliki anak yang soleh
•Meninggalkan ilmu yang bermanfaat
77. Imam Al-Ghazali
Semua manusia akan rusak, kecuali
orang yang berilmu
Orang yang berilmu pun akan rusak,
kecuali orang yang beramal
Orang yang beramal pun akan rusak,
kecuali orang yang ikhlas
79. Bangkitkan ‘Raksasa Tidur’ dalam diri anda
Jika anda ikhlas dan jernih(= 0) maka anda akan
mendekati yang Maha Tak Terhingga yaitu ALLAH.
Angka berapapun jika dibagi dengan nol maka akan
mendekati bilangan tak terhingga
Bersihkan diri kita dari belenggu
(Zero Main Process = ZMP)
80. ‘SETIAP ORANG’ HENDAKNYA
MENJADI AGEN PERUBAHAN
Tidak ada masa depan yang cemerlang
tanpa pendidikan yang bermutu.
Mempunyai kesempatan mengabdi di
bidang pendidikan adalah sebuah
kehormatan.
Marilah kita pakai kesempatan itu sebaik-
baiknya agar kehadiran kita dapat
menjadi rahmat bagi orang-orang di
sekitar kita.
81. “ Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah apa yang terdapat pada
(keadaan) satu kaum (masyarakat),
sehingga mereka mengubah apa
yang terdapat dalam diri (sikap
mental) mereka”
(Q.S. Ar-Ra’d 11)