SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
KETOSIS
By:
Masyitah Nafli Sari
DEFINISI
Ketosis adalah kelainan
fisiologis dimana badan-
badan keton menumpuk di
dalam tubuh(darah dan urin).
Ketosis merupakan salah satu penyakit yang
sering terjadi di sapi perah. Ketosis terjadi akibat
kekurangan glukosa di dalam darah dan tubuh.
Peristiwa ini biasanya sering terjadi pada sapi
yang bunting tua (masa kering) atau sapi-sapi
habis melahirkan (Masa awal laktasi) dengan
produksi susu yang tinggi.
Penyebab
Pada masa kebuntingan tua kebutuhan akan glukosa
meningkat karena glukosa pada masa itu sangat dibutuhkan
untuk perkembangan pedet dan persiapan kelahiran.
Sedangkan pada masa awal laktasi glukosa dibutuhkan
sekali untuk pembentukan Laktosa (gula susu) dan lemak,
sehingga jika asupan karbohidrat dari pakan kurang maka
secara fisiologis tubuh akan berusaha mencukupinya
dengan cara glukoneogenesis yang biasanya dengan
membongkar asam lemak dalam hati. Efek samping dari
pembongkaran asam lemak di hati untuk di dapatkan hasil
akhir glukosa akan meningkatkan juga hasil samping yang
disebut benda2 keton (acetone, acetoacetate, β-
hydroxybutyrate (BHB) dalam darah.
Pembagian ketosis
Ketosis primer, adalah kelainan metabolik yang
terjadi apabila tidak disertai kondisi patologis
lainnya, seperti pada sapi yang mempunyai
produksi susu tinggi dengan pemberian
karbohidrat dalam pakan yang kurang
Ketosis sekunder, yaitu akibat gangguan
penyakit tertentu yang menyebabkan terjadinya
gangguan metabolisme karbohidrat meskipun
karbohidrat dalam pakan yang diberikan cukup.
Kejadian ketosis yang bersifat sekunder dapat terjadi
akibat kasus Displasia Abomasum, Metritis, Peritonitis,
Mastitis atau penyakit2 yang menyebabkan penurunan
nafsu makan dalam waktu yang lama.
Gejala
Ada dua bentuk, yaitu adanya pembuangan
benda2 keton dan gangguan syaraf. Pada
awalnya biasanya hewan akan mengalami
penurunan nafsu makan lebih dari 2 atau 5 hari,
kemudian malas bergerak, kaki gemetar, jalan
sempoyongan atau bahkan tidak kuat berdiri.
Pengeluaran benda2 keton bisa dideteksi dengan
adanya bau khas keton pada urine, susu atau dari
nafas sapi yang menderita. Gejala gangguan
syaraf kadang-kadang dapat terlihat, ditandai
dengan sering menjilat, memakan benda2 asing
disekitarnya dan kadang kala bisa mengalami
kebutaan.
Diagnosis
Dengan melihat gejala klinis
pada sapi2 yang menderita,
pemeriksaan adanya
pengeluaran benda2 keton
pada susu, urine dan nafas
serta pemeriksaan kadar
keton pada urine, susu atau
darah. Pemeriksan cepat
benda2 keton untuk
dilapangan biasanya
menggunakan dipstick.
Terapi
Pada intinya terapi yang dilakukan adalah untuk
mengembalikan kadar gula dalam darah ke level
normal dan mengurangi kadar keton.
Terapi yang dapat dilakukan adalah pemberian
infus larutan Glukosa 50% sebanyak 500ml
Propylene Glycol 250-400 g/dosis, PO 2x sehari.
Injeksi Glukokortikoid (Dexametason) 5-20
mg/dosis, IM. Ada juga yang menyarankan
dengan terapi insulin 150-200 IU/hari, IM
Thank youThank you

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

praktikum struktur hewan
praktikum struktur hewanpraktikum struktur hewan
praktikum struktur hewanguanguan6
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenRozyainun
 
Acara i karbohidrat
Acara i karbohidratAcara i karbohidrat
Acara i karbohidratUfi Ufy
 
Fotosintesis Tanaman
Fotosintesis TanamanFotosintesis Tanaman
Fotosintesis TanamanYusuf Ahmad
 
Reproduksi reptil
Reproduksi reptilReproduksi reptil
Reproduksi reptilmakaneat
 
pembuatan balsem
pembuatan balsempembuatan balsem
pembuatan balsemTika DePhe
 
BENTUK SEDIAAN OBAT.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT.pptxDewiKartika46
 
Kuliah 14 sistem reproduksi betina
Kuliah 14 sistem reproduksi betinaKuliah 14 sistem reproduksi betina
Kuliah 14 sistem reproduksi betinamohamad andre galang
 
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasanBahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasanDhanie Pradoto
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
Lipid pada membran sel
Lipid pada membran selLipid pada membran sel
Lipid pada membran selHasna Fadilah
 
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksiAnatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksipjj_kemenkes
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerUNESA
 

La actualidad más candente (20)

praktikum struktur hewan
praktikum struktur hewanpraktikum struktur hewan
praktikum struktur hewan
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 
Rpp reproduksi - copy (1)
Rpp reproduksi - copy (1)Rpp reproduksi - copy (1)
Rpp reproduksi - copy (1)
 
Acara i karbohidrat
Acara i karbohidratAcara i karbohidrat
Acara i karbohidrat
 
Fotosintesis Tanaman
Fotosintesis TanamanFotosintesis Tanaman
Fotosintesis Tanaman
 
Reproduksi reptil
Reproduksi reptilReproduksi reptil
Reproduksi reptil
 
Kuliah 10 sirkulasi
Kuliah 10 sirkulasi Kuliah 10 sirkulasi
Kuliah 10 sirkulasi
 
pembuatan balsem
pembuatan balsempembuatan balsem
pembuatan balsem
 
2 ilmu repro plasentasi
2 ilmu repro plasentasi2 ilmu repro plasentasi
2 ilmu repro plasentasi
 
Presentasi Farmakognosi
Presentasi FarmakognosiPresentasi Farmakognosi
Presentasi Farmakognosi
 
BENTUK SEDIAAN OBAT.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT.pptx
 
Kuliah 14 sistem reproduksi betina
Kuliah 14 sistem reproduksi betinaKuliah 14 sistem reproduksi betina
Kuliah 14 sistem reproduksi betina
 
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasanBahan kuliah embriologi sistem pernapasan
Bahan kuliah embriologi sistem pernapasan
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Lipid pada membran sel
Lipid pada membran selLipid pada membran sel
Lipid pada membran sel
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumen
 
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksiAnatomi dan fisiologi alat reproduksi
Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
 
Ppt urine
Ppt urinePpt urine
Ppt urine
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 
Ppt metabolisme
Ppt  metabolismePpt  metabolisme
Ppt metabolisme
 

Similar a KETOSIS PADA SAPI PERAH

Similar a KETOSIS PADA SAPI PERAH (20)

Masalah gizi
Masalah giziMasalah gizi
Masalah gizi
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dm
 
Askep anak dgn dm
Askep  anak dgn dmAskep  anak dgn dm
Askep anak dgn dm
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empedu
 
Dr. fill
Dr. fillDr. fill
Dr. fill
 
Askep gawat-darurat-ketoasidosis
Askep gawat-darurat-ketoasidosisAskep gawat-darurat-ketoasidosis
Askep gawat-darurat-ketoasidosis
 
Power Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula DarahPower Point Pengaturan Gula Darah
Power Point Pengaturan Gula Darah
 
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Masalah gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1
Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1
Efek metabolik dari sangat rendah karbohidrat1
 
Dr .fil makalah metebolisme
Dr .fil makalah metebolismeDr .fil makalah metebolisme
Dr .fil makalah metebolisme
 
Ppt trigger 4
Ppt trigger 4Ppt trigger 4
Ppt trigger 4
 
Masalah gz dh
Masalah gz dhMasalah gz dh
Masalah gz dh
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuh
 
Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)Makalah kelainan metabolisme (2)
Makalah kelainan metabolisme (2)
 
Makalah kelainan metabolisme
Makalah kelainan metabolismeMakalah kelainan metabolisme
Makalah kelainan metabolisme
 
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptxNUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
NUTRISI, TIDUR & ISTIRAHAT-.pptx
 
Applikasi enzim pada keperawatan
Applikasi enzim pada keperawatanApplikasi enzim pada keperawatan
Applikasi enzim pada keperawatan
 
PPT ALKALOSIS.pptx
PPT ALKALOSIS.pptxPPT ALKALOSIS.pptx
PPT ALKALOSIS.pptx
 
Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme KarbohidratMetabolisme Karbohidrat
Metabolisme Karbohidrat
 
Pencernaan
PencernaanPencernaan
Pencernaan
 

KETOSIS PADA SAPI PERAH

  • 2. DEFINISI Ketosis adalah kelainan fisiologis dimana badan- badan keton menumpuk di dalam tubuh(darah dan urin). Ketosis merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di sapi perah. Ketosis terjadi akibat kekurangan glukosa di dalam darah dan tubuh. Peristiwa ini biasanya sering terjadi pada sapi yang bunting tua (masa kering) atau sapi-sapi habis melahirkan (Masa awal laktasi) dengan produksi susu yang tinggi.
  • 3. Penyebab Pada masa kebuntingan tua kebutuhan akan glukosa meningkat karena glukosa pada masa itu sangat dibutuhkan untuk perkembangan pedet dan persiapan kelahiran. Sedangkan pada masa awal laktasi glukosa dibutuhkan sekali untuk pembentukan Laktosa (gula susu) dan lemak, sehingga jika asupan karbohidrat dari pakan kurang maka secara fisiologis tubuh akan berusaha mencukupinya dengan cara glukoneogenesis yang biasanya dengan membongkar asam lemak dalam hati. Efek samping dari pembongkaran asam lemak di hati untuk di dapatkan hasil akhir glukosa akan meningkatkan juga hasil samping yang disebut benda2 keton (acetone, acetoacetate, β- hydroxybutyrate (BHB) dalam darah.
  • 4. Pembagian ketosis Ketosis primer, adalah kelainan metabolik yang terjadi apabila tidak disertai kondisi patologis lainnya, seperti pada sapi yang mempunyai produksi susu tinggi dengan pemberian karbohidrat dalam pakan yang kurang Ketosis sekunder, yaitu akibat gangguan penyakit tertentu yang menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme karbohidrat meskipun karbohidrat dalam pakan yang diberikan cukup. Kejadian ketosis yang bersifat sekunder dapat terjadi akibat kasus Displasia Abomasum, Metritis, Peritonitis, Mastitis atau penyakit2 yang menyebabkan penurunan nafsu makan dalam waktu yang lama.
  • 5. Gejala Ada dua bentuk, yaitu adanya pembuangan benda2 keton dan gangguan syaraf. Pada awalnya biasanya hewan akan mengalami penurunan nafsu makan lebih dari 2 atau 5 hari, kemudian malas bergerak, kaki gemetar, jalan sempoyongan atau bahkan tidak kuat berdiri. Pengeluaran benda2 keton bisa dideteksi dengan adanya bau khas keton pada urine, susu atau dari nafas sapi yang menderita. Gejala gangguan syaraf kadang-kadang dapat terlihat, ditandai dengan sering menjilat, memakan benda2 asing disekitarnya dan kadang kala bisa mengalami kebutaan.
  • 6. Diagnosis Dengan melihat gejala klinis pada sapi2 yang menderita, pemeriksaan adanya pengeluaran benda2 keton pada susu, urine dan nafas serta pemeriksaan kadar keton pada urine, susu atau darah. Pemeriksan cepat benda2 keton untuk dilapangan biasanya menggunakan dipstick.
  • 7. Terapi Pada intinya terapi yang dilakukan adalah untuk mengembalikan kadar gula dalam darah ke level normal dan mengurangi kadar keton. Terapi yang dapat dilakukan adalah pemberian infus larutan Glukosa 50% sebanyak 500ml Propylene Glycol 250-400 g/dosis, PO 2x sehari. Injeksi Glukokortikoid (Dexametason) 5-20 mg/dosis, IM. Ada juga yang menyarankan dengan terapi insulin 150-200 IU/hari, IM