SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
Kinematika
   Mempelajari tentang gerak benda tanpa
    memperhitungkan penyebab gerak atau
    perubahan gerak.
   Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu
    ukuran, bentuk, rotasi dan getarannya
    diabaikan tetapi massanya tidak(Sarojo, 2002)
   Pengertian dasar dari kinematika benda titik
    adalah pengertian lintasan hasil pengamatan
    gerak
   Keadaan gerak ditentukan oleh data dari posisi
    (letak) pada setiap saat


                                                     1
Besaran fisika dalam studi Kinematika


 Perpindahan (displacement)
 Kecepatan (velocity)
 Percepatan (accelaration)




                                        2
Gerak yang dipelajari
   Gerak 1 dimensi  lintasan berbentuk garis lurus
      Unsur gerak
      Gerak lurus beraturan (GLB)
      Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
   Gerak 2 dimensi  lintasan berada dalam sebuah
    bidang datar
      Gerak parabola
      Gerak melingkar




                                                       3
1. Unsur Gerak
    Posisi / kedudukan
     Untuk menentukan letak (kedudukan) suatu benda
     terhadap suatu titik acuan O tertentu digunakan vektor
     posisi yang arahnya di tarik dari O ke letak benda
     tersebut
    Pada t1 benda di A pada posisi S1
    dan pada t2 benda di B pada posisi
    S2 maka berubahan posisi benda :
      S = S2 - S1 = AB

     S12    2
           S2   2S1 S 2 cos


                                    O                         4
1. Unsur Gerak
   Panjang Lintasan ( S )
     S = panjang garis lengkung AB

   Kecepatan rata-rata ( vr )
    vr merupakan hasil bagi antara
    vector perubahan posisi ( S )
    dengan selang waktu ( t)
    selama perubahan posisi
    tersebut.


          S   S2   S1
    Vr
          t   t2   t1
                                     O   5
1. Unsur Gerak

   Percepatan rata-rata ( ar )
    ar adalah besaran vector
    yang merupakan
    perbandingan antara
    perubahan kecepatan v
    terhadap selang waktu t .


             v   v2   v1
      ar
             t   t2   t1

                                  6
2. Gerak Lurus

   Gerak lurus adalah gerak benda dengan
    lintasan berupa garis lurus.
    Gerak lurus :
        g l b ( geral lurus beraturan)
        g l b b (gerak lurus berubah beraturan).




                                                    7
a.   g l b = geral lurus beraturan
     adalah gerak benda yang memiliki lintasan
     berupa garis lurus dengan kecepatan tetap
     (baik besar maupun arahnya)
           S
         v
            t
         S vt
        X    X0    vt
     Dimana X0 = posisi awal benda


                                                 8
   Bentuk grafik :




                      9
b.   g l b b = gerak lurus berubah beraturan
     adalah gerak benda yang memiliki
     lintasan berupa garis dengan percepatan
     tetap.

Kecepatan   vt     v0        at
                                          2        2
                                     vt       v0       2aS
Jarak       S    v0 t   1
                            2 at 2



                                                             10
3. Gerak Parabola

 Gerak parabola merupakan perpaduan antara
 gerak lurus beraturan (glb) di sumbu x dan
 gerak lurus berubah beraturan (glbb) di sumbu y




                                               11
Di sumbu x → gerak lurus beraturan (glb)
         vx = v0x = v0 cos α.
         X = v0x t = (v0 cos α) t
Di sumbu y → gerak lurus berubah beraturan (glbb)
         Vy = v0y – gt = v0 sin α - gt
         Y = v0y t - ½ gt2 = ( v0 sin α ) t - ½ gt2




                                                      12
Di titik B
          vy = 0
           vx = v0 cos α
    Maka kecepatan di titik B (puncak) →        v = v0 cos α
           vx = 0
           v0 sin α - gt = 0
         v0 sin
      t          → (waktu yang ditempuh di titik puncak )
             g




                                                           13
   Koordinat di titik Puncak B ( XB ; YB )
    XB = ( v0 cos α ) t
                    v0 sin
        =  v0 cos
            2           g
        = v0 sin 2
               2g
    YB   = (v0 sin )t       1
                                2 gt 2
         = v0 sin v0 sin          1
                                      2 g(
                                           v0 sin 2
                                                  )
                        g                      g

         =   v0 sin 2
              2


                2g
                          v0 sin 2 v0 sin 2
                           2         2

Koordinat ( XB ; YB ) = B          ;
                             2g        2g


                                                      14
Koordinat di titik terjauh D ( XD ; YD )
             Y0    = 0
(v0 sin )t       1
                     2 gt 2 = 0
                              2v0 sin
             t            =
                                  g
             X            =       (v0 cos )t
                                             2v0 sin
                                  v0 cos
             X            =                      g
                                   2
                                  v0 sin 2
             X            =
                                      g
                                                   2
                                                  v0 sin 2
  Koordinat D ( titik terjauh ) =                          ;0
                                                      g

                                                                15
1. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang sedang melaju horisontal 720 km/jam dari ketinggian 490 meter. Hitunglah jarak jat
Jawab:




         Soal
         Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang
         sedang melaju horisontal 720 km/jam dari ketinggian 490
         meter. Hitunglah jarak jatuhnya benda pada arah
         horisontal ! (g = 9.8 m/det2).




                                                                                                                           16
Jawab
vx = 720 km/jam = 200 m/det.
h = 1/2 gt2
490 = 1/2 . 9.8 . t2
t = √100 = 10 detik
X = vx . t = 200.10 = 2000 meter




                                   17
Soal


Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-X dengan
persamaan lintasannya: X = 5t2 + 1, dengan X dalam
meter dan t dalam detik. Tentukan:
a. Kecepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik.
b. Jarak yang ditempah dalam 10 detik.
c. Percepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik.




                                                              18
Jawab:

a. v rata-rata = DX / Dt = (X3 - X2) / (t3 - t2) = [(5 . 9 + 1) - (5 .
4 + 1)] / [3 - 2] = 46 - 21 = 25 m/ detik

b. X10 = ( 5 . 100 + 1 ) = 501 m ; X0 = 1 m
Jarak yang ditempuh dalam 10 detik = X10 - X0 = 501 - 1 =
500 m

c. a rata-rata = Dv / Dt = (v3- v2)/(t3 - t2) = (10 . 3 - 10 . 2)/(3 -
2) = 10 m/det2


                                                                    19

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
Kira R. Yamato
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
ikasaputri
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel '
Devi Adi Nufriana
 

La actualidad más candente (20)

Gerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasiGerak translasi dan rotasi
Gerak translasi dan rotasi
 
Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)Fisika (gerak parabola)
Fisika (gerak parabola)
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensiFisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
Fisika Dasar I Pertemuan 2 Gerak satu dimensi
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
 
Dinamika Partikel
Dinamika PartikelDinamika Partikel
Dinamika Partikel
 
Gerak Parabola
Gerak ParabolaGerak Parabola
Gerak Parabola
 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentum
 
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Contoh soal dan jawaban tentang gaya
Contoh soal dan jawaban tentang gayaContoh soal dan jawaban tentang gaya
Contoh soal dan jawaban tentang gaya
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Fisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektorFisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektor
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
 
Rumus-rumus Fisika SMA
Rumus-rumus Fisika SMARumus-rumus Fisika SMA
Rumus-rumus Fisika SMA
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel '
 

Destacado (6)

Materi Kuliah Fisika Bab Kinematika
Materi Kuliah Fisika Bab KinematikaMateri Kuliah Fisika Bab Kinematika
Materi Kuliah Fisika Bab Kinematika
 
Fisika dasar 1
Fisika dasar 1Fisika dasar 1
Fisika dasar 1
 
Kinematika vektor
Kinematika vektorKinematika vektor
Kinematika vektor
 
Fisika Kelas X: Kinematika
Fisika Kelas X: KinematikaFisika Kelas X: Kinematika
Fisika Kelas X: Kinematika
 
Ppt animasi gerak lurus
Ppt animasi gerak lurusPpt animasi gerak lurus
Ppt animasi gerak lurus
 
Kinematika Fisika dasar
Kinematika Fisika dasarKinematika Fisika dasar
Kinematika Fisika dasar
 

Similar a Kinematika gerak

Rumus gerak parabola
Rumus gerak parabolaRumus gerak parabola
Rumus gerak parabola
Ade Hidayat
 
Handout gerak peluru atau gerak proyekti1
Handout gerak peluru atau gerak proyekti1Handout gerak peluru atau gerak proyekti1
Handout gerak peluru atau gerak proyekti1
KuncoroRizqy
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentum
Fauzan Ghifari
 

Similar a Kinematika gerak (20)

Kinematika
KinematikaKinematika
Kinematika
 
Memadu Gerak
Memadu GerakMemadu Gerak
Memadu Gerak
 
Bab2geraklurus
Bab2geraklurusBab2geraklurus
Bab2geraklurus
 
Rumus gerak parabola
Rumus gerak parabolaRumus gerak parabola
Rumus gerak parabola
 
Rumus Fisika SMA
Rumus Fisika SMARumus Fisika SMA
Rumus Fisika SMA
 
Handout gerak peluru atau gerak proyekti1
Handout gerak peluru atau gerak proyekti1Handout gerak peluru atau gerak proyekti1
Handout gerak peluru atau gerak proyekti1
 
Gerak lurus
Gerak lurusGerak lurus
Gerak lurus
 
Bab3 gerak lurus
Bab3 gerak lurusBab3 gerak lurus
Bab3 gerak lurus
 
Mekanika2
Mekanika2Mekanika2
Mekanika2
 
Materi3
Materi3Materi3
Materi3
 
Gerak vektor
Gerak vektorGerak vektor
Gerak vektor
 
Persamaan Gerak
Persamaan Gerak Persamaan Gerak
Persamaan Gerak
 
Bab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentumBab 4 usaha dan momentum
Bab 4 usaha dan momentum
 
Kinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamikaKinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamika
 
Materi 9
Materi 9Materi 9
Materi 9
 
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu DimensiFisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
Fisika Dasar - Gerak Satu Dimensi
 
Kinematika
KinematikaKinematika
Kinematika
 
Gerak Parabola.pptx
Gerak Parabola.pptxGerak Parabola.pptx
Gerak Parabola.pptx
 
Kinematika
KinematikaKinematika
Kinematika
 
Analisis Gerak Secara Vektor
Analisis Gerak Secara VektorAnalisis Gerak Secara Vektor
Analisis Gerak Secara Vektor
 

Más de FKIP UHO

Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kim
FKIP UHO
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
FKIP UHO
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis riset
FKIP UHO
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
FKIP UHO
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1
FKIP UHO
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program Unggulan
FKIP UHO
 

Más de FKIP UHO (20)

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks Presentation
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter Fisika
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kim
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis riset
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis riset
 
Proposal butur
Proposal buturProposal butur
Proposal butur
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaran
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentation
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasama
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1
 
Soal lab
Soal labSoal lab
Soal lab
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program Unggulan
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
 

Kinematika gerak

  • 1. Kinematika  Mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan gerak.  Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu ukuran, bentuk, rotasi dan getarannya diabaikan tetapi massanya tidak(Sarojo, 2002)  Pengertian dasar dari kinematika benda titik adalah pengertian lintasan hasil pengamatan gerak  Keadaan gerak ditentukan oleh data dari posisi (letak) pada setiap saat 1
  • 2. Besaran fisika dalam studi Kinematika  Perpindahan (displacement)  Kecepatan (velocity)  Percepatan (accelaration) 2
  • 3. Gerak yang dipelajari  Gerak 1 dimensi  lintasan berbentuk garis lurus  Unsur gerak  Gerak lurus beraturan (GLB)  Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)  Gerak 2 dimensi  lintasan berada dalam sebuah bidang datar  Gerak parabola  Gerak melingkar 3
  • 4. 1. Unsur Gerak  Posisi / kedudukan Untuk menentukan letak (kedudukan) suatu benda terhadap suatu titik acuan O tertentu digunakan vektor posisi yang arahnya di tarik dari O ke letak benda tersebut Pada t1 benda di A pada posisi S1 dan pada t2 benda di B pada posisi S2 maka berubahan posisi benda : S = S2 - S1 = AB S12 2 S2 2S1 S 2 cos O 4
  • 5. 1. Unsur Gerak  Panjang Lintasan ( S ) S = panjang garis lengkung AB  Kecepatan rata-rata ( vr ) vr merupakan hasil bagi antara vector perubahan posisi ( S ) dengan selang waktu ( t) selama perubahan posisi tersebut. S S2 S1 Vr t t2 t1 O 5
  • 6. 1. Unsur Gerak  Percepatan rata-rata ( ar ) ar adalah besaran vector yang merupakan perbandingan antara perubahan kecepatan v terhadap selang waktu t . v v2 v1 ar t t2 t1 6
  • 7. 2. Gerak Lurus  Gerak lurus adalah gerak benda dengan lintasan berupa garis lurus. Gerak lurus :  g l b ( geral lurus beraturan)  g l b b (gerak lurus berubah beraturan). 7
  • 8. a. g l b = geral lurus beraturan adalah gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis lurus dengan kecepatan tetap (baik besar maupun arahnya) S v t S vt X X0 vt Dimana X0 = posisi awal benda 8
  • 9. Bentuk grafik : 9
  • 10. b. g l b b = gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda yang memiliki lintasan berupa garis dengan percepatan tetap. Kecepatan vt v0 at 2 2 vt v0 2aS Jarak S v0 t 1 2 at 2 10
  • 11. 3. Gerak Parabola Gerak parabola merupakan perpaduan antara gerak lurus beraturan (glb) di sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan (glbb) di sumbu y 11
  • 12. Di sumbu x → gerak lurus beraturan (glb) vx = v0x = v0 cos α. X = v0x t = (v0 cos α) t Di sumbu y → gerak lurus berubah beraturan (glbb) Vy = v0y – gt = v0 sin α - gt Y = v0y t - ½ gt2 = ( v0 sin α ) t - ½ gt2 12
  • 13. Di titik B vy = 0 vx = v0 cos α Maka kecepatan di titik B (puncak) → v = v0 cos α vx = 0 v0 sin α - gt = 0 v0 sin t → (waktu yang ditempuh di titik puncak ) g 13
  • 14. Koordinat di titik Puncak B ( XB ; YB ) XB = ( v0 cos α ) t v0 sin = v0 cos 2 g = v0 sin 2 2g YB = (v0 sin )t 1 2 gt 2 = v0 sin v0 sin 1 2 g( v0 sin 2 ) g g = v0 sin 2 2 2g v0 sin 2 v0 sin 2 2 2 Koordinat ( XB ; YB ) = B ; 2g 2g 14
  • 15. Koordinat di titik terjauh D ( XD ; YD ) Y0 = 0 (v0 sin )t 1 2 gt 2 = 0 2v0 sin t = g X = (v0 cos )t 2v0 sin v0 cos X = g 2 v0 sin 2 X = g 2 v0 sin 2 Koordinat D ( titik terjauh ) = ;0 g 15
  • 16. 1. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang sedang melaju horisontal 720 km/jam dari ketinggian 490 meter. Hitunglah jarak jat Jawab: Soal Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang sedang melaju horisontal 720 km/jam dari ketinggian 490 meter. Hitunglah jarak jatuhnya benda pada arah horisontal ! (g = 9.8 m/det2). 16
  • 17. Jawab vx = 720 km/jam = 200 m/det. h = 1/2 gt2 490 = 1/2 . 9.8 . t2 t = √100 = 10 detik X = vx . t = 200.10 = 2000 meter 17
  • 18. Soal Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-X dengan persamaan lintasannya: X = 5t2 + 1, dengan X dalam meter dan t dalam detik. Tentukan: a. Kecepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik. b. Jarak yang ditempah dalam 10 detik. c. Percepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik. 18
  • 19. Jawab: a. v rata-rata = DX / Dt = (X3 - X2) / (t3 - t2) = [(5 . 9 + 1) - (5 . 4 + 1)] / [3 - 2] = 46 - 21 = 25 m/ detik b. X10 = ( 5 . 100 + 1 ) = 501 m ; X0 = 1 m Jarak yang ditempuh dalam 10 detik = X10 - X0 = 501 - 1 = 500 m c. a rata-rata = Dv / Dt = (v3- v2)/(t3 - t2) = (10 . 3 - 10 . 2)/(3 - 2) = 10 m/det2 19