Makalah ini membahas tentang media pembelajaran multimedia interaktif dan manfaatnya dalam proses pembelajaran. Topik utama yang dibahas meliputi definisi belajar, pembelajaran, dan multimedia interaktif serta keuntungan penggunaan media tersebut dalam pembelajaran."
1. MAKALAH SEMINAR
“MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF”
OLEH
NAMA : YUKI KARNITA
STAMBUK : A1C3 09 072
1
2. PRODI : PEND. FISIKA
JURUSAN : PEND. MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
2
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan syarat utama bagi suatu bangsa untuk dapat berkembang. Sejak beberapa tahun belakangan ini
teknologi informasi dan komunikasi telah banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, dengan satu tujuan mutu pendidikan
akan selangkah lebih maju seiring dengan kemajuan teknologi. Komunikasi adalah salah satu hal yang penting dalam pendidikan.
Seorang guru sedang melakukan komunikasi dengan para siswanya ketika proses belajar mengajar. Dengan komunikasi yang efektif,
maka transfer ilmu bisa berjalan dengan efektif. Begitu juga sebaliknya, jika komunikasi tidak efektif, maka transfer ilmu tidak akan
optimal. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu pondasi dasar pembangunan bangsa, dan merupakan
salah satu kebutuhan pokok bagi setiap insan agar dapat bersaing dan berdaya guna dalam era globalisasi. Kemajuan teknologi yang
berkembang dengan cepat memberikan pengaruh di bidang pendidikan. Dunia pendidikan dituntut untuk beradaptasi dengan
kemajuan teknologi dan informasi.
Pendidikan saat ini masih terasa sangat ketinggalan jaman. Sejak dulu hingga sekarang, para siswa disuguhkan dengan media
yang kurang menarik minat mereka, kegiatan pembelajaran yang diterapkan masih terbilang tidak efektif, dimana para guru masih
harus menerangkan secara panjang lebar dan hanya meggunakan media buku, atau berupa media teks atau media lainnya yang masih
terbilang monoton. Sehingga dalam menyampaikan materi kurang menarik dan tidak jarang para siswa kurang atau bahkan tidak
memahami materi yang bersifat abstrak yang diberikan oleh guru tersebut. Sudah menjadi pendapat umum bahwa fisika merupakan
salah satu pelajaran yang kurang diminati (Afrizal Mayub, 2005:2). Salah satu penyebabnya adalah karena fisika banyak mempunyai
konsep yang bersifat abstrak sehingga sukar membayangkannya.
3
4. Pesatnya perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi telah mengubah model dan pola pembelajaran pada dunia
pendidikan. Hal ini, berarti bahwa pembelajaran akan dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi proses pembelajaran
khususnya fisika. Komputer dapat membuat konsep-konsep yang abstrak menjadi konkret dengan visualisasi statis maupun
dengan visualisasi dinamis (animasi). Oleh karena itu sektor pendidikan kita harus mampu memanfaatkan Teknologi Informasi
untuk mengembangkan sistem pendidikan berbasis media elektronik salah satunya memperkenalkan dengan pembelajaran berbasis
multimedia interaktif.
Dengan berkembangnya teknologi multimedia, unsur-unsur video, bunyi, teks dan grafik dapat dikemas menjadi satu melalui
pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Multimedia interaktif dalam kelas dikembangkan atas dasar asumsi bahwa nantinya
dapat menciptakan suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif dan komunikasi berbagai hal (pelajar-guru, pelajar-pelajar,
pelajar-komputer). Karena dalam multimedia interaktif merupakan media yang memanfaatkan sepenuhnya indra penglihatan dan
pendengaran yang mampu menarik minat belajar, serta proses komunikasi dalam pembelajaran tidak terlalu verbalisme (hanya
berupa kata-kata tanpa diketahui maknanya) sehingga akan lebih menarik minat siswa dan memberikan kemudahan untuk memahami
materi karena penyajiannya yang interaktif. Multimedia interaktif dapat diartikan sebagai kombinasi berbagai unsur media yang
terdiri dari teks, grafis, foto, animasi, video, dan suara yang disajikan secara interaktif dalam media pembelajaran.
Multimedia interaktif dalam kelas dikembangkan atas dasar asumsi bahwa nantinya dapat menciptakan suasana pengajaran
dan pembelajaran yang interaktif dan komunikasi berbagai hal (pelajar-guru, pelajar-pelajar, pelajar-komputer). Karena dalam
multimedia interaktif merupakan media yang memanfaatkan sepenuhnya indra penglihatan dan pendengaran yang mampu menarik
minat belajar, serta proses komunikasi didalam pembelajaran tidak terlalu verbalisme (hanya berupa kata-kata tanpa diketahui
4
5. maknanya) sehingga akan lebih menarik minat siswa dan memberikan kemudahan untuk memahami materi karena penyajiannya
yang interaktif.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah definisi belajar dan pembelajaran?
2. Apakah pengertian media pembelajaran?
3. Apakah definisi multimedia interaktif?
4. Bagaimana keuntungan dan kelebihan mengggunkan multimedia interaktif?
5. Bagaimana gambaran rencana pelaksanaan pembelajaran jika media pembelajaran multimedia intarktif diterapkan di sekolah?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi belajar dan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran?
3. Untuk mengetahui definisi multimedia interaktif.
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kelebihan mengggunakan multimedia interaktif.
5
6. 5. Untuk mengetahui gambaran rencana pelaksanaan pembelajaran jika media pembelajaran multimedia intarktif diterapkan di
sekolah.
D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap media pembelajaran
multimedia interaktif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Belajar dan Pembelajaran
6
7. Belajar adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku
dalam berpikir, bersikap, dan berbuat (W. Gulo, 2002: 23).
Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2003), dengan kata lain belajar merupakan kegiatan berproses yang terdiri
dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase belajar, dan salah satu tahapannya adalah yang dikemukakan
oleh witting yaitu :
Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi;
Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi;
Tahap retrieval, yaitu tahapan pendekatan kembali informasi (Syah, 2003).
Definisi yang lain menyebutkan bahwa belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh sebuah
perubahan tingkah laku yang menetap, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi
sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan (Roziqin, 2007: 62).
Dari berbagai definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu:
a. Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior).
b. Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu
tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku
tersebut bersifat potensial
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasillatihan atau pengalaman
7
8. e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Dengan
pengertian demikian, maka pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga
tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24). Adapun yang dimaksud dengan proses pembelajaran
adalah sarana dan cara bagaimana suatu generasi belajar, atau dengan kata lain bagaimana sarana belajar itu secara efektif digunakan.
Hal ini tentu berbeda dengan proses belajar yang diartikan sebagai cara bagaimana para pembelajar itu memiliki dan mengakses isi
pelajaran itu sendiri (Tilaar, 2002: 128).
Berangkat dari pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa pembelajaran membutuhkan hubungan dialogis yang
sungguh-sungguh antara guru dan peserta didik, dimana penekanannya adalah pada proses pembelajaran oleh peserta didik (student
of learning), dan bukan pengajaran oleh guru (teacher of teaching) (Suryosubroto, 1997: 34). Konsep seperti ini membawa
konsekuensi kepada fokus pembelajaran yang lebih ditekankan pada keaktifan peserta didik sehingga proses yang terjadi dapat
menjelaskan sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
Keaktifan peserta didik ini tidak hanya dituntut secara fisik saja, tetapi juga dari segi kejiwaan. Apabila hanya fisik peserta
didik saja yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai. Ini
sama halnya dengan peserta didik tidak belajar, karena peserta didik tidak merasakan perubahan di dalam dirinya (Fathurrohman,
2007: 9).
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan
perilaku kearah yang lebih baik. Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan
perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar
8
9. mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas
dan menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik.
B. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berasal dari bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah media dapat
kita artikan sebagai segala sesuatu yang menjadi perantara atau penyampai informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan
(Supriatna, 2009). Menurut Rohani (1997) media adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai perantara/saran/alat untuk proses
komunikasi (Proses belajar mengajar).
Menurut Santoso (2002), media yang efektif adalah media yang mampu mengkomunikasikan sesuatu yang ingin disampaikan
oleh pemberi pesan atau sumber dapat ditangkap secara utuh oleh penerima pesan tersebut. Oleh karena itu dalam merancang
Kegiatan Belajar Mengajar hendaknya dipilih pula media yang benar-benar efektif dan efisien atau merancang media sendiri (media
by design) sehingga dapat menyampaikan pesan pembelajaran yang akhirnya terbentuk kompetensi dari siswa.
Media juga dapat menyajikan efek suara, gambar dan gerak sehingga pesan yang disampaikan menjadi lebih hidup, menarik
dan konkret serta dapat memberikan kesan seolah-olah siswa ikut mengalami sendiri. Efek yang berpengaruh menjadikan media
menghidupkan suasana pembelajaran inilah yang mempengaruhi motivasi siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi untuk
mengikuti pembelajaran. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran (Ena,
2001:1). Ali (Wijaya, 2010) menyatakan bahwa fungsi media dalam proses belajar mengajar yaitu untuk meningkatkan rangsangan
peserta didik dalam kegiatan belajar.
Menurut Sudjana dalam Jundan (2008: 2), ada beberapa alasan berkenaan dengan pemanfaatan media, di antaranya; pelajaran
akan lebih menarik perhatian siswa, bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa, metode mengajar akan lebih bervariasi,
9
10. dan siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Bahkan penggunaan media akan dapat mempertinggi kualitas proses dan
hasil pengajaran, dari berfikir konkret ke berpikir abstrak.
Terdapat beberapa prinsip-prinsip dalam pemilihan media adalah sebagai berikut:
a. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik
siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar).
b. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap-tiap media pembelajaran.
c. Pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan
efektivitas belajar siswa.
d. Pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik
tempat siswa belajar (Hambali, 2010).
Tresna (Wijaya, 2010) menjelaskan bahwa peranan media dalam pembelajaran mempunyai pengaruh sebagai berikut: 1)
Media dapat menyiarkan informasi yang penting; 2) Media dapat digunakan untuk memotivasi pembelajar pada awal pembelajaran;
3) Media dapat menambah pengayaan dalam belajar; 4) Media dapat menunjukkan hubungan-hubungan; 5) Media dapat menyajikan
pengalaman-pengalaman yang tidak dapat ditunjukkan oleh guru; 6) Media dapat membantu belajar perorangan; dan 7) Media dapat
mendekatkan hal-hal yang ada di luar ke dalam kelas. Sedangkan Latuheru (Wijaya, 2010) berpendapat bahwa peran media dalam
pembelajaran adalah: 1) membangkitkan motivasi belajar pembelajar; 2) mengulang apa yang telah dipelajari pembelajar; 3)
merangsang pembelajar untuk belajar penuh semangat; 4) mengaktifkan respon pembelajar; dan 5) segera diperoleh umpan balik dari
pembelajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberadaan media dalam aktivitas pembelajaran memiliki banyak manfaat sehingga
tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar.
10
11. C. Definisi Multimedia Interaktif
Secara sederhana multimedia diartikan sebagai “lebih dari satu media”. Multimedia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik,
animasi, suara dan gambar. Namun pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali
komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media ini. Dengan demikian arti multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini
adalah berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara
bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau isi pelajaran (Arsyad, 2002:169).
Menurut Rosch (1996) dalam Suyanto (2005:20), Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video. Sedangkan menurut
Suyanto (2005:20), multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks. Definisi lain dari
multimedia, adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai
melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi (Suyanto, 2005:21). Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media yang berupa teks, gambar, grafik, sound, animasi,
video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.
Pemanfaatan multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk media pembelajaran.
Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia non interaktif dan multimedia interaktif. Multimedia non
interaktif adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna.
Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), misalnya televisi dan film. Sedangkan multimedia interaktif adalah suatu multimedia
yang telah dilengkapi dengan alat pengontrol, seperti icon maupun button, menu, scroll bar, dan lainnya yang disajikan dalam sebuah
program yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.
Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif (ICT), aplikasi game dan lain-lain (Sigit, 2008).
11
12. Pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau menggunakan multimedia disebut dengan media
pembelajaran berbasis multimedia interaktif. Penggunaan media pembelajaran ini dimaksudkan untuk membantu dosen dalam
penyampaian materi dan juga membantu mahasiswa dalam memahami materi yang diajarkan. Selain itu muatan materi pelajaran
dapat dimodifikasi menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, tujuan materi yang sulit akan menjadi mudah, suasana belajar yang
menegangkan menjadi menyenangkan. Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia dapat memadukan media-
media dalam proses pembelajaran, maka proses pembelajaran akan berkembang dengan baik, sehingga membantu dosen menciptakan
pola penyajian yang interaktif. Multimedia interaktif merupakan kombinasi berbagai media dari komputer, video, audio, gambar dan
teks. Berdasarkan definisi Hofstetter (2001) “multimedia interaktif adalah pemanfaatan komputer untuk menggabungkan teks, grafik,
audio, gambar bergerak (video dan animasi) menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga memungkinkan pemakai
multimedia dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi”.
Media pembelajaran interaktif yang dimaksudkan adalah berbentuk Compact-Disk (CD). Media ini disebut CD Multimedia
Interaktif. Disebut multimedia dikarenakan bahwa media ini memiliki unsur audio-visual (termasuk animasi). Disebut interaktif
karena media ini dirancang dengan melibatkan respon pemakai secara aktif. Salah satu keuntungan pemanfaatan CD-Multimedia
Interaktif adalah tingkat interaktivitasnya tinggi karena memiliki lebih banyak pengalaman belajar melalui teks, audio, video, hingga
animasi yang dikemas dengan tayangan gambar yang ditampilkan bersamaan dengan judul dan narasi suara dan juga menampilkan
tingkah laku manusia atau pekerjaan yang kompleks (Anonim, 2009).
D. Keuntungan dan Kelebihan menggunakan Multimedia Interaktif
Keuntungan dan kelebihan menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.
12
13. 2. Pengajar akan selalu dituntut untuk kreatif inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran.
3. Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling
mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran.
4. Menambah motivasi pembelajar selama proses belajar mengajar hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
5. Mampu menvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga
yang konvensional.
6. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
(Sarwiko, 2010).
E. Rencana Pelaksanaan Pelajaran dengan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif dalam Proses Pembelajaran di Sekolah.
Pada pelaksanaannya dalam proses pembelajaran saat ini, media pembelajaran multimedia interaktif sangat cocok diterapkan
di sekolah-sekolah khususnya pada mata pelajaran fisika sehingga konsep-konsep yang bersifat abstrak menjadi lebih nyata.
Misalnya saja kita memilih untuk menerapkan media pembelajaran multimedia interaktif ini pada Sekolah Menengah Pertama pada
Materi Pokok Gerak. Gambaran pelaksanaan pembelajarannya (Silabus dan RPP) dapat dilihat pada Lampiran 01 dan Lampiran 02.
1. Gerak pada pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama
a. Standar kompetensi dan kompetensi dasar
Berdasarkan standar isi yang pada tingkat satuan pendidikan di sekolah menengah pertama pembelajaran tentang Gerak
terdapat pada kelas VII semester genap. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan standar kompetensi dan kompetensi dasar
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, no. 22, tahun 2006 sebagai berikut:
13
14. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Memahami gejala-gajala alam melalui 5.2 Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan
pengamatan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
b. Materi Pokok Gerak
1. Kedudukan dan Perpindahan
Benda dikatakan bergerak jika mengalami perubahan kedudukan terhadap titik acuan tertentu. Misal kamu berada
dalam bus yang bergerak meninggalkan halte. Bila halte ditetapkan sebagai titik acuan maka bus dan kamu dikatakan
bergerak terhadap halte. Apabila bus ditetapkan sebagai titik acuan maka kamu dikatakan tidak bergerak (diam) terhadap
bus. Keadaan ini sering disebut gerak bersifat relative artinya benda dikatakan bergerak pada titik acuan tertentu, tetapi
tidak bergerak terhadap benda lain. Benda yang bergerak lurus menempuh lintasan lurus. Lintasan adalah titik-titik
berurutan yang dilalui oleh suatu benda yang bergerak. Kedudukan sama artinya dengan letak. Kedudukan suatu benda
dapat dinyatakan terhadap titik sembarang yang disebut titik acuan. Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu
benda akibat terjadinya perubahan waktu. Perpindahan tergantung pada kedudukan awal dan akhir dan tidak tergantung
pada lintasan yang ditempuh.
14
15. 2. Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan termasuk dalam besaran skalar karena tidak tergantung pada arahnya dan biasanya dinyatakan dengan
nilai. Sehingga kelajuan selalu bernilai positif. Sedangkan kecepatan termasuk besaran vektor karena bergantung pada
arahnya. Dengan kata lain kelajuan adalah besarnya kecepatan, dan kecepatan adalah perpindahan dengan selang waktu
tertentu. Apabila kecepatan, kelajuan dinyatakan dengan v, perpindahan jarak dinyatakan dengan s, dan waktu yang
ditempuh dinyatakan dengan t, secara matematis dirumuskan :
v=
Keterangan:
v = kecepatan, kelajuan (m/s)
s = perpindahan, jarak (m)
t = waktu tempuh (s)
Kecepatan dan kelajuan hanya dibedakan oleh arahnya saja, sehingga keduanya mempunyai satuan yang sama yaitu
m/s.
3. Gerak lurus beraturan
15
16. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki kecepatan setiap saat tetap.
Kecepatan tetap adalah saat benda menempuh perpindahan yang sama selang waktu yang dibutuhkan juga sama. Salah
satu contoh gerak lurus beraturan adalah misalnya pada jalan yang lurus dan tidak ada hambatan, kendaraan dapat
bergerak dengan kecepatan tetap selama beberapa waktu.
4. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan memiliki kecepatan yang setiap saat
berubah. Contohnya seperti mobil yang melaju dengan kecepatan tertentu ketika pada lintasan yang lurus kecepatannya
tetap dan ketika menemui jalan yang berkelok mengalami perlambatan kecepatannya berkurang begitu juga benda-benda
lain yang mengalami perpindahan kedudukan. Percepatan adalah perubahan kecepatan terhadap selang waktu. Pada gerak
lurus berubah beraturan gerak benda dapat mengalami percepatan atau perlambatan. Gerak benda yang mengalami
percepatan disebut gerak lurus berubah beraturan dipercepat, sedangkan gerak benda yang mengalami perlambatan
disebut gerak lurus berubah beraturan diperlambat. Benda yang bergerak semakin lama semakin cepat dikatakan benda
tersebut mengalami percepatan (Sugiyarto, 2008:183-195).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
16
17. 1. Belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh sebuah perubahan tingkah laku yang menetap,
baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau
pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan, sedangkan pembelajaran adalah suatu kegiatan sedemikian rupa yang
dilakukan guru, sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik.
2. Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai perantara/saran/alat untuk proses komunikasi (Proses
belajar mengajar).
3. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang telah dilengkapi dengan alat pengontrol, seperti icon maupun button,
menu, scroll bar, dan lainnya yang disajikan dalam sebuah program yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga
pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya
4. Keuntungan multimedia interaktif ada sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif serta mampu menvisualisasikan
materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional
B. Saran
Diharapkan dengan perkembangan ilmu pemgetahuan serta teknologi dan informasi akan menjadikan Guru lebih
meningkatkan potensi yang dimiliki sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi yang salah satunya dapat menerapkan
media pembelajaran berbasis teknologi dan informasi yang salah satunya dengan media pembelajaran multimedia interaktif sehingga
proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
17
18. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-interaktif/.html. Di Akses Pada Tanggal 20-09-2012.
Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Ena, O. T. 2001. Media Pembelajaran: Membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak. Presentasi.
http://www.google.com/search. Diakses pada tanggal 20-09-2012.
Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam.
Cet. II, Bandung: Refika Aditama.
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Jundan. 2008. Efektifitas Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran Sirah Nabawiyah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rohani, A. 1997. Media Instruksional Edukatif. Rineka Cipta: Jakarta.
Roziqin, Muhammad Zainur. 2007. Moral Pendidikan di Era Global; Pergeseran Pola Interkasi Guru-Murid di Era Global.
Malang: Averroes Press.
Santoso, K. 2002. Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran. Semarang: Proyek Peningkatan Tenaga Kependidikan dan
Non Kependidikan.
18
19. Sarwiko, D. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Director MX
(Studi Kasus Mata Kuliah Pengolahan Citra Pada Jurusan S1 Sistem Informasi).
www.gunadarma.ac.idlibraryarticles...Artikel_10105507.pdf. Di akses Pada tanggal 20-09-2012.
Sigit, Bambang, Joko. 2008. http: //luar sekolah. Blogspot .com/
Pengembangan_Pembelajaran_Dengan_Menggunakan_Multimedia_Interaktif_Untuk_Pembelajaran_yang_Berkualitas.p
df. Diakses Pada Tanggal 20-09-2012.
Supriatna, D. 2009. Pengenalan Media Pembelajaran pdf. http://docjax.cloudapp.net. Di akses pada tanggal 20-09-2012.
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Suyanto, M. 2005. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Andi: Yogyakarta.
Tilaar, H.A.R. 2002. Pendidikan. Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia; Strategi Reformasi Pendidikan Nasional. Cet. III,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wijaya, Y.P. 2010. Mengenal Lebih Jauh Multimedia pembelajaran Secara Teoritis. http://yogapw.wordpress.com, Di akses pada
tanggal 20-09-2012.
19
21. Penilaian
Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Indikator
pokok Bentuk
Teknik Contoh instrumen Waktu Belajar
Instrumen
5.2 Menganalisis data Gerak o Melakukan percobaan 1. Membedakan kedudukan Tes tulis PG Ciri GLB memiliki 2X40 - Buku
percobaan gerak lurus gerak lurus beraturan kecepatan ....
dan perindahan
beraturan dan gerak lurus o Melakukan percobaan - LKS
tentang gerak lurus 2. Membedakan kelajuan dan a. dipercepat
berubah beraturan serta
berubah beraturan - Media
penerapannya dalam kecepatan
o Mengapllikasikan GLB dan b. tetap
kehidupan sehari-hari GLBB dalam kehidupan 3. Membuat grafik kecepatan Pembelaja
sehari-hari c. diperlambat
terhadap waktu
o Mencari informasi melalui - Lingkunga
referensi tentang konsep berdasarkan percobaan jika d. beraturan
percepatan Sekitar
benda bergerak dengan laju
tetap (GLB)
....
4. Membuat grafik kecepatan Testulis isian
terhadap waktu
berdasarkan
percobaan jika benda
bergerak dengan laju
semakin besar (GLBB)
Tes tulis Uraian
5. Menunjukan konsep GLB
dan GLBB dalam kehidupan
21
22. Lampiran 1
sehari-hari.
Tes tulis Isian
Tes tulis Isian
SILABUS
Sekolah : SMP…..
Kelas : VII
Semester : II
Standar Kompetensi : 5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
22
23. Lampiran 02
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 01)
Sekolah : SMPN Kendari
Mata pelajaran : IPA-Fisika
Kelas/ semester : VII / Ganjil
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : Pertama
Standar Kompetensi
5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan
Kompetensi Dasar
5.2 Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
Indikator
1. Membedakan kedudukan dan perindahan
2. Membedakan kelajuan dan kecepatan
Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif
23
24. 1. Produk
a. Melalui percobaan peserta didik mampu membedakan kedudukan dan perpindahan.
b. Peserta didik mampu mendefinisikan kelajuan dan kecepatan berdasarkan simulasi multimedia interaktif yang
ditampilkan
2. Proses
Disediakan seperangkat alat percobaan, siswa dapat melakukan percobaan untuk membedakan kedudukan dan
perpindahan.
B. Psikomotorik
Disediakan seperangkat alat percobaan, siswa terampil dalam menggunakan alat yang telah disediakan
C. Afektif
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun
2. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi
pendapat orang lain dalam diskusi
II. Sub Materi Pembelajaran
- Kedudukan dan Perpindahan
- Kelajuan dan Kecepatan
III. Metode Pembelajaran
Model : Kooperatif Learning
Metode : Eksperimen dan diskusi kelompok
24
25. IV. Langkah - Langkah Kegiatan
1. Kegiatan awal
a. Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian menampilkan simulasi multimedia interaktif pada
komputer server lalu mempersiapkan siswa untuk belajar.
b. Menyampaikan SKKD pembelajaran, yang ada dalam simulasi multimedia interaktif serta memberi petunjuk kepada
siswa tentang metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c. Mennyampaikan indicator dan tujuan pembelajaran.
d. Motivasi dan apersepsi
- Apakah mobil yang melintas di jalanan tergolong melakukan gerak?
- Bagaimana cara menghitung kelajuan rata-rata mobil tersebut?
e. Prasyarat pengetahuan:
- Apakah yang dimaksud dengan gerak ?
2. Kegiatan inti
a. Melalui simulasi multimedia interaktif guru menyajikan konsep kedudukan dan perpindahan.
b. Guru membimbing siswa dalam kelompoknya untuk melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS
01.
c. Dalam melakukan percobaan siswa dibimbing untuk :
25
26. - Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya tentang beberapa contoh gerak yang ditampilkan dalam media pembelajaran.
- Mendefinisikan konsep jarak, kedudukan dan perpindahan dengan menyuruh salah seorang siswa mensimulasikan
multimedia interaktif pada slide materi kedudukan dan perpindahan melalui komputer client.
- Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelajuan suatu benda.
d. Pada saat melakukan percobaan, guru membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk selalu bekerja sama dalam
kelompok, berpartisipasi aktif menyampaikan pendapat atau ide, menanggapi pendapat orang lain secara santun, serta
sesuai prosedur.
e. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian dan
kelompok lain memberikan tanggapan atas hasil diskusi yang disajikan oleh kelompok penyaji.
f. Guru mengecek pemahaman siswa apakah para siswa telah mencapai konsep yang diajarkan.
g. Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk menggunakan media pembelajaran dan menjawab soal yang terdapat
didalam media pembelajaran mengenai kelajuan suatu benda di depan kelas, sedangkan
peserta didik yang lain memperhatikannya.
h. Guru memberikan beberapa soal yang terdapat dalam media pembelajaran untuk dikerjakan oleh peserta didik.
i. Guru mengoreksi jawaban peserta didik. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
3. Kegiatan penutup
a. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berkinerja baik.
b. Guru memberikan penegasan jawaban dari hasil diskusi jika diperlukan.
26
27. c. Guru memberikan soal-soal pengembangan konsep pada siswa untuk dikerjakan secara berkelompok dan dikumpulkan
pada pertemuan berikutmya.
V. Sumber Belajar
Marthen Kanginan. IPA-Fisika untuk SMP Kelas VIII. Hal 139-145. Erlangga. 2007
LKS 01
Kendari, Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran IPA-Fisika Penulis
xxxxxxxxxxxxxxx Yuki Karnita
NIM: A1C3 09 072
Mengetahui,
Kepala SMPN Kendari
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
27
28. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP 02)
Sekolah : SMPN Kendari
Mata pelajaran : IPA-Fisika
Kelas/ semester : VII / Ganjil
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : Kedua
Standar Kompetensi
5. Memahami gejala-gejala alam melalui pengamatan.
Kompetensi Dasar
5.2 Menganalisis data percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Indikator
1. Membuat grafik kecepatan terhadap waktu berdasarkan percobaan jika benda bergerak dengan laju tetap (GLB)
2. Membuat grafik kecepatan terhadap waktu berdasarkan percobaan jika benda bergerak dengan laju semakin besar (GLBB)
3. Menunjukan konsep GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari-hari
I. Tujuan Pembelajaran
A. Kognitif
1. Produk
28
29. a. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian GLB dan GLBB berdasar simulasi media pembelajaran yang
ditampilkan.
b. Peserta didik mampu menyebutkan ciri-ciri GLB dan GLBB berdasar simulasi media pembelajaran yang
ditampilkan.
c. Melalui percobaan peserta didik mampu membuat grafik kecepatan terhadap waktu berdasarkan percobaan jika
benda bergerak dengan laju tetap (GLB).
d. Melalui percobaan peserta didik mampu membuat grafik kecepatan terhadap waktu berdasarkan percobaan jika
benda bergerak dengan laju semakin besar (GLBB).
e. Peserta didik mampu menunjukkan konsep GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari-hari berdasar imulasi
multimedia interaktif yang ditampilkan.
2. Proses
Disediakan seperangkat alat percobaan, siswa dapat melakukan percobaan untuk membuat grafik kecepatan terhadap
waktu pada peristiwa GLB dan GLBB.
B. Psikomotorik
Disediakan seperangkat alat percobaan, siswa terampil dalam menggunakan alat yang telah disediakan
C. Afektif
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun
2. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi
pendapat orang lain dalam diskusi.
29
30. II. Sub Materi Pembelajaran
a. GLB
b. GLBB
III. Metode Pembelajaran
Model : Cooperative Learning
Metode : Eksperimen dan diskusi kelompok
IV. Langkah - Langkah Kegiatan
1. Kegiatan awal
a. Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian menampilkan simulasi multimedia interaktif pada
komputer server lalu mempersiapkan siswa untuk belajar.
b. Menyampaikan SKKD pembelajaran, yang ada dalam simulasi multimedia interaktif serta memberi petunjuk kepada
siswa tentang metode pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c. Menyampiakan indikator dan tujuan pembelajaran.
d. Motivasi dan apersepsi
a. Apakah tujuan lintasan rel kereta api harus dibuat lurus dan mendatar?
30
31. b. Gerak jatuh peloncat indah tergolong GLB atau GLBB ?
e. Prasyarat pengetahuan:
c. Apakah yang dimaksud dengan kelajuan dan kecepatan ?
2. Kegiatan inti
a. Melalui simulasi multimedia interaktif guru menyajikan konsep GLB dan GLBB.
b. Guru membimbing siswa dalam kelompoknya untuk melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS
02.
c. Dalam melakukan percobaan siswa dibimbing untuk :
b. Berdiskusi dengan kelompoknya tentang beberapa contoh GLB yang ditampilkan dalam media pembelajaran.
c. Mendiskusikan GLBB yang ditampilkan dalam media pembelajaran.
d. Berdiskusi dengan kelompoknya menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi GLB dan GLBB dengan berbantuan
media pembelajaran.
- Mendefinisikan konsep GLB dan GLBB dengan menyuruh salah seorang siswa mensimulasikan multimedia
interaktif pada slide materi GLB dan GLBB melalui komputer client.
- Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelajuan suatu benda.
d. Pada saat melakukan percobaan, guru membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk selalu bekerja sama dalam
kelompok, berpartisipasi aktif menyampaikan pendapat atau ide, menanggapi pendapat orang lain secara santun, serta
sesuai prosedur.
31
32. e. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian dan
kelompok lain memberikan tanggapan atas hasil diskusi yang disajikan oleh kelompok penyaji.
f. Guru mengecek pemahaman siswa apakah para siswa telah mencapai konsep yang diajarkan.
g. Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk menggunakan media pembelajaran dan menjawab soal yang terdapat
didalam media pembelajaran mengenai kelajuan suatu benda di depan kelas, sedangkan peserta didik yang lain
memperhatikannya.
h. Guru memberikan beberapa soal yang terdapat dalam media pembelajaran untuk dikerjakan oleh peserta didik.
i. Guru mengoreksi jawaban peserta didik. Jika masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
1. Kegiatan penutup
j. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berkinerja baik.
k. Guru memberikan penegasan jawaban dari hasil diskusi jika diperlukan
l. Guru memberikan soal-soal pengembangan konsep pada siswa untuk dikerjakan di rumah.
V. Sumber Belajar
Marthen Kanginan. IPA-Fisika untuk SMP Kelas VIII. Hal 139-145. Erlangga. 2007
LKS 02
Kendari, Oktober 2012
Guru Mata Pelajaran IPA-Fisika Penulis
32