SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 41
Makalah Seminar




  PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN
  MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PADA
         MATERI FISIKA ATOM




                          OLEH

                     WIDYA PRATIWI
                       A1C3 09 046




           PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
     FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
                  UNIVERSITAS HALUOLEO
                        KENDARI
                          2012

                                             1|Page
KATA PENGANTAR



       Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pemberi rahmat karena
hanya berkat Rahmat dan Taufik-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah “Pengembangan Model Pembelajaran Mutimedia Interaktif Adaptif Pada
Materi Fisika Atom”.
       Dalam penyusunan makalah ini penulis menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu.
Demikian Penulis sampaikan semoga bantuan yang diberikan mendapat pahala
dari Allah SWT.
       Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak penulis sangat harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.




                                                        Kendari, Oktober 2012



                                                                  Penulis




                                                                       2|Page
DAFTAR ISI


                                                                                                         Halaman

Kata Pengantar ....................................................................................... i

Daftar Isi.................................................................................................ii

        A. Latar belakang .......................................................................... 1

        B. Isi ............................................................................................. 3

        C. Kesimpulan ............................................................................. 14


Daftar Pustaka

Lampiran




                                                                                                                 3|Page
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PADA MATERI FISIKA ATOM




A. LATAR BELAKANG
         Penyampaian pesan pembelajaran melalui multimedia, memberikan
  kemudahan-kemudahan bagi pelajar (siswa) untuk dapat memahami sesuai
  yang    diajarkan.   Teknologi    informasi    sangat      memungkinkan     untuk
  menyiapkan aplikasi multimedia pembelajaran, sehingga keberhasilan
  pembelajaran    dapat   didukung     dengan     aplikasi    teknologi    informasi
  multimedia. Tentu bukan sekedar menaikkan bonafiditas atau tingkat
  kepercayaan institusi sekolah, multimedia tetaplah bertujuan meningkatkan
  kualitas pendidikan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Intinya,
  „belajar dengan teknologi‟ dan bukan „belajar tentang teknologi‟. Hal di atas
  berangkat dari hakikat pendidikan sendiri. Yaitu proses pembelajaran untuk
  merubah perilaku yang terdiri dari cara berfikir, bersikap, dan bertindak
  sesuai dengan tujuan pendidikan. Multimedia juga menyediakan peluang bagi
  guru mengembangkan teknik pembelajaran sehingga memaksimalkan
  penyerapan materi ajar oleh para siswa. Apalagi dengan internet, sumber
  informasi tidak lagi hanya dari teks dari buku dan materi tertulis lainnya.
  Pondasi mendasar internet yang termaktub dari frasa „www‟ alias world wide
  web, memberi keleluasaan guru dan siswa mendapat referensi global.

         Penggunan multimedia interaktif dalam pembelajaran fisika atom
  diperlukan untuk membantu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep
  yang bersifat abstrak. Menurut McKagan (2008) siswa akan lebih mudah
  memahami konsep mekanika kuantum yang bersifat abstrak dengan bantuan
  software interaktif. Namun demikian penggunaan multimedia interaktif saja
  belumlah    cukup     karena     multimedia    yang     dibuat   harus    mampu
  mengadaptasikan      berbagai    variasi   karakteristik    pengguna,    sehingga
  mempunyai efektivitas pembelajaran yang tinggi. Untuk itu digunakan sistem



                                                                           4|Page
multimedia interaktif adaptif yang dapat mengadaptasi perbedaan gaya
belajar mahasiswa. Penggunaan multimedia interaktif adaptif dalam
pembelajaran dapat: (1) menampilkan alternatif halaman yang sesuai dengan
karakteristik individu, (2) berorientasi pada kelompok pengguna yang lebih
luas, (3) memberikan navigasi untuk membatasi keleluasaan pengguna dalam
mencari informasi (Surjono, 2006). Menurut Sarantos (2007) dan Kortemeyer
(2007) penggunaan model adaptif dapat dapat meningkatkan kemampuan
metakognitif dan dapat menjadi alat bantu belajar yang efektif.

      Sistem multimedia interaktif yang ada sekarang ini umumnya
memberikan presentasi materi pembelajaran yang sama untuk setiap
pengguna karena mengasumsikan bahwa karakteristik semua pengguna
adalah homogen. Dalam kenyataannya, setiap pengguna mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda baik dalam hal tingkat kemampuan, gaya
belajar, latar belakang atau yang lainnya. Seharusnya suatu sistem multimedia
interaktif dapat memberikan materi pembelajaran yang tingkat kesulitannya
sesuai dengan kemampuan pengguna, dan cara mempresentasikan materi
pembelajarannya sesuai dengan gaya belajar pengguna. Dengan kata lain
sistem multimedia interaktif seharusnya dapat mengadaptasikan tampilannya
terhadap berbagai variasi karakteristik pengguna, sehingga mempunyai
efektivitas pembelajaran yang tinggi. Permasalahan tersebut dapat diatasi
dengan penggunaan sistem multimedia interaktif adaptif.

      Berdasarkan uraian diatas maka tujuan makalah ini adalah            (1)
mengetahui pembelajaran multimedia (2) mengetahui multimedia interaktif
adaptif pada materi fisika atom, (3) pengembangan mutimedia interaktif
adaptif.




                                                                  5|Page
B. ISI
          Pengembangan dalam arti yang sangat sederhana adalah suatu proses,
   cara pembuatan. Sedangkan menurut Drs. Iskandar Wiryokusumo M.sc.
   pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal
   yang    dilaksanakan    secara   sadar,   berencana,      terarah,    teratur,     dan
   bertanggungjawab       dalam     rangka   memperkenalkan,            menumbuhkan,
   membimbing, dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang,
   utuh dan selaras, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bakat,
   keinginan serta kemampuan-kemampuannya, sebagai bekal untuk selanjutnya
   atas prakarsa sendiri menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya,
   sesama, maupun lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan
   kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri.
          Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih
   media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara
   terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia
   linear, dan multimedia interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia
   yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan
   oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV
   dan film.
          Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan
   alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna
   dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh
   multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi
   game dll.
          Sedangkan   pembelajaran      diartikan     sebagai   proses     penciptaan
   lingkungan    memungkinkan        terjadinya     proses   belajar.    Jadi       dalam
   pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam
   pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang
   menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan
   demikian aspek yang menjadi penting dalam aktivitas belajar dan




                                                                            6|Page
pembelajaran adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan
dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat merubah perilaku siswa.
     Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran
dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses
pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,
ketrampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan untuk belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi,
bertujuan dan terkendali.

     Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran
lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi,
kualitas belajar dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat
dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat
ditingkatkan.

Sedangkan keunggulan multimedia pembelajarn adalah sebagai berikut.

1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti
  kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain.

2. Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di
  sekolah, seperti gajah, rumah, gunung dan lain-lain.

3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung
  cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin,
  beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dan lain-lain.

4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju
  dan lain-lain.

5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung
  berapi, harimau, racun dan lain-lain.

6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.


                                                                 7|Page
Beberapa para ahli berikut mengemukakan tentang multimedia
interaktif adaptif dalam pembelajaran diataranya adalah Mayer (2009), Beliau
menyebutkan bahwa multimedia merupakan sarana pendukung yang
pengiriman     pesan-pesan     pembelajaran   (instruksional),   yakni   dengan
memanfaatkan        pancaindera   manusia     untuk   menerima     pesan-pesan
instruksional. Ada tiga sudut pandang multimedia yaitu media pengiriman,
mode presentasi, dan modalitas sensori. Mayer menjelaskan bahwa
multimedia menawarkan teknologi pembelajaran yang berpotensi kuat untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran manusia. Desain multimedia dalam
pembelajaran berpusat pada dua pokok yaitu technology centered (berpusat
pada teknologi multimedia) dan learner centered (berpusat pada subjek
belajar / siswa).

      Menurut Arsyad (2006) multimedia diartikan sebagai lebih dari satu
media. Multimedia dapat berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara
dan video, yang mana perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media
ditekankan pada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan
media itu. Munir (2008) menyatakan multimedia sebagai suatu sistem
komputer yang terdiri dari hardware dan software             yang memberikan
kemudahan untuk menggabungkan berbagai komponen seperti gambar video,
grafik animasi, suara, teks, dan data yang dikendalikan dengan program
komputer. Dengan kata, tekhnologi multimedia mencakup berbagai media
dan software pembelajaran yang interaktif. Sajian multimedia dapat diartikan
sebagai tegnologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai media yang
menampilkan teks, grafik, video, animasi dalam sebuah tampilan yang
terintegrasi dan interaktif.

      Multimedia interaktif yang terdiri dari presentasi dan bentuk teks,
audio, grafik, animasi dan simulasi interaktif dapat mengadaptasi perbedaan
cara belajar siswa sehingga mereka belajar dalam lingkungan yang
menyenangkan. Visualisasi yang disajikan memungkinkan siswa melakukan
navigasi, berinteraksi berkreasi dan berkomunikasi dengan menggunakan


                                                                     8|Page
panca indera mereka dengan optimal sehingga informasi yang masuk ke bank
memorinya lebih lama dan mudah untuk dipanggil pada saat informasi
tersebut digunakan. Pemrosesan informasi dalam pembentukkan konsep akan
mudah dipanggil apabila tersimpan dalam memori jangka panjang terutama
dalam bentuk gambar (Marthin, 1994)

     Berdasarkan berbagai hasil penelitian pemanfaatan MMI pada
pembelajaran fisika. MMI selalu mengasumsikan bahwa            siswa sebagai
pengguna memiliki kemampuan dan latar belakang yang sama. Pada
perkembangannya multimedia interaktif diharapkan mampu mengadaptasi
perbedaan individu penggunanya. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem
multimedia interaktif yang adaptif. Menurut M. Odritscher (2004), sistem
adaptif merupakan sistem yang mengadaptasi pengetahuan (knowledge) dari
konten materi pembelajaran kepada siswa secara adaptif. Sedangkan menurut
Oxford advanced learner dictionary (2005), adaptif dapat didefenisikan
sebagai “adaptif adj : (technical) concerned with changing, able to change
when necessary in order to deal with different situations”. Untuk
mengembangkan      sistem   adaptif   ada   beberapa   model    yang   telah
dikembangkan. Model sistem adaptif ada beberapa model yang telah
dikembangkan. Model sistem adaptif merupakan bentuk rancangan arsitektur
yang dijadikan pedoman dasar dalam pengembangan sistem multimedia
adaptif. Menurut De Bra et. Al., (1999), model sistem terdiri atas tiga
komponen yaitu: adaptation model, domain model dan user model, seperti
gambar.



                Adaptation Model
                                                       Storage Layer
       Domain                User
       Model                 Model




                                                                  9|Page
Berdasarkan model sistem adaptif gambar di atas, model adaptasi
(adaptation model) ditempatkan diantara model domain (domain model) dan
model penggunaan (user model) di dalam lapisan penyimpanan data (storage
layer). Sedangkan Brusilovsky dan Maybury (2002), menjelaskan model
sistem adaptif, seperti gambar dibawah ini.




                              Data About
                                 User


     Syste                    User Model
      m



     Berdasarkan gambar tersebut, maka dapat dikatakan bahwa proses dari
model sistem adaptif terdiri atas tiga tahap, yaitu proses pengumpulan dan
tentang profil penggunaan       (user profile), proses membangun model
penggunaan (user model) dan proses model adaptasi (adaptation model).

     Profil pengguna (user profile) merupakan data atau informasi untuk
mendapatkan informasi awal tentang pengguna. Informasi yang didapatkan
dan disimpan pada model pengguna dengan tidak melakukan perubahan.
Seiring dengan perubahan. Keadaan informasi tersebut akan dapat mengalami
perubahan seiring dengan perubahan waktu. Informasi profil penggunaan
yang terdapat pada model pengguna dapat dikategorikan menurut
Brusilavxky (2001), sebagai berikut

1) Student’s behavioristik, merupakan informasi tentang perilaku siswa,
   seperti kedaan motivasi, gaya belajar dan sebagainya.




                                                               10 | P a g e
2) Student’s knowledge, merupakan informasi pengetahuan siswa dalam
   memahami suatu materi pelajaran. Pengetahuan siswa dapat dibagi
   menjadi beberapa tingkatan, yaitu baru (novice), pemalu (beginner),
   sedang (means), lanjut (advance), dan pakar (expert). Pendekatan yang
   dapat dilakukan untuk mengukur tingkatan pengetahuan tersebut adalah
   dengan cara tes secara otomatis (auto evaluation) melalui sistem adaptif.
3) Student’s achievement, merupakan informasi hasil pencapaian siswa
   dalam proses pembelajaran pada sistem multimedia adaptif. Hasil
   pencapaian tersebut dapat dilihat dari indikator porelehan nilai kuis atau
   latihan yang diberikan oleh sistem multimedia interaktif adaptif kepada
   siswa.
4) Students preferences, merupakan informasi suatu konsep struktur tentang
   preferensi siswa dalam sistem multimedia adaptif. Preferensi tersebut
   bertujuan untuk mempresentasikan materi pembelajaran (konten, latihan,
   kuis) dengan menggunakan dukungan komponen sistem multimedia
   interaktif.



     Permasalahan utama dalam pembelajaran bagi anak berkebutuhan
khusus di sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi adalah
penggunaan metode atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi
pelajaran secara tepat, yang memenuhi kebutuhan siswa, sehingga potensi
yang dimiliki siswa dapat berkembang optimal. Berdasarkan kepentingan
siswa, pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang demokratis, tidak
otoriter, harus fleksibel tidak kaku, berorientasi kepentingan siswa bukan
guru, lebih banyak memberi kebebasan bukan membelenggu, pelayanan lebih
pada individual sedikit klasikal, tidak hanya tekstual tetapi kontekstual
(mengaitkan dengan kenyataan kehidupan).

     Untuk menghadapi permasalahan di atas, dibutuhkan suatu model
pembelajaran yang efektif dan efisien sebagai alternatif, yaitu model



                                                                  11 | P a g e
pembelajaran yang diharapkan mampu melibatkan siswa dalam keseluruhan
proses pembelajaran dan dapat melibatkan seluruh aspek, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik siswa. Pembelajaran bagi anak berkebutuhan
khusus, harus disesuaikan dengan kondisi siswa tersebut, oleh karena itu
lahirlah istilah pembelajaran adaptif. Bila kita merujuk pada kata adaptif
yang merupakan kata dari bahasa Inggris ”adapt” yang mempunyai arti
”menyesuaikan dengan”, maka pembelajaran adaptif bagi anak berkebutuhan
khusus merupakan pembelajaran yang menyesuaikan dengan kondisi siswa.
Artinya yang menyesuaikan adalah pembelajaran itu sendiri, baik metode,
alat/media pembelajaran, dan lingkungan belajar, bukan siswanya. Jadi
pembelajaran adaptif pada intinya adalah modifikasi aktivitas, metode, alat,
atau lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk menyediakan peluang
kepada anak dengan kebutuhan khusus mengikuti program pembelajaran
dengan tepat, efektif serta mencapai kepuasan. Prinsip utama dalam
modifikasi aktivitas adalah penyesuaian aktivitas pembelajaran yang
disesuaikan dengan potensi siswa dalam melakukan aktivitas tersebut.

Ciri-ciri Pembelajaran Adaptif

Sebagai pembelajaran yang berpusat pada siswa, pembelajaran adaptif
mempunyai ciri:

1. Memperhatikan perbedaan individu siswa.

   Pada dasarnya setiap manusia tidak ada yang sama, oleh karena itu dalam
   pembelajaran yang adaptif, guru sangat memperhatikan perbedaan dari
   setiap siswanya yang implikasinya dalam proses pembelajaran di kelas hal
   tersebut disesuaikan dengan jenis dan karakteristik kelainan, kemampuan
   dan potensi yang dimiliki oleh siswa. Pembelajaran adaptif ini harus dapat
   memperbaiki dan atau meminimalkan dampak dari kelainan yang dimiliki
   siswa, bukan memperburuk kondisi siswa.




                                                                 12 | P a g e
2. Sebagai alat untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa
   yang memiliki kebutuhan khusus. Pembelajaran adaptif harus dapat
   mengakomodasi untuk pengembangan potensi yang dimiliki anak dengan
   kebutuhan khusus.

Prinsip-prinsip Pembelajaran Adaptif

Pada   dasarnya     prinsip   pembelajaran   adaptif   sama   dengan   prinsip
pembelajaran pada umumnya, yaitu:

1. Kesempatan Belajar.

   Kegiatan pembelajaran perlu menjamin pengalaman siswa untuk secara
   langsung mengamati dan mengalami proses, produk, keterampilan dan
   nilai yang diharapkan

2. Motivasi.

   Guru harus senantiasa memberikan motivasi kepada siswa agar tetap
   memiliki gairah dan semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan
   belajar-mengajar.

3. Latar/Konteks.

   Guru perlu mengenal siswa secara mendalam, menggunakan contoh,
   memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar, dan
   semaksimal mungkin menghindari pengulangan-pengulangan materi
   pengajaran yang sebenarnya tidak terlalu penting bagi anak.

4. Keterarahan.

   Setiap akan melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus merumuskan
   tujuan secara jelas, menetapkan sasaran dan alat yang sesuai serta
   mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat.



                                                                  13 | P a g e
5. Menyenangkan.

       Kegiatan belajar perlu menyediakan pengalaman belajar yang
       menyenangkan bagi siswa.

   6. Hubungan sosial.

       Dalam kegiatan belajar-mengajar, guru perlu mengembangkan strategi
       pembelajaran yang mampu mengoptimalkan interaksi antara guru
       dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan siswa dan lingkungan,
       serta interaksi banyak arah.

   7. Belajar sambil bekerja.

       Dalam    kegiatan     pembelajaran,    guru     harus   banyak     memberi
       kesempatan kepada anak untuk melakukan praktek atau percobaan
       atau menemukan sesuatu melalui pengamatan, penelitian, dan
       sebagainya.

   8. Individualisasi.

       Guru perlu mengenal kemampuan awal dan karakteristik setiap anak
       secara    mendalam       baik   dari     segi     kemampuan         maupun
       ketidakmampuannya dalam menyerap materi pelajaran.

   9. Menemukan.
       Guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang mampu
       memancing anak untuk terlihat secara aktif baik fisik, mental, sosial,
       dan/atau emosional.

       Penerapan pembelajaran adaptif akan efektif diimplementasikan
apabila ada kemauan, ketekunan, kerja keras dan ketulus-ikhlasan guru dalam
mendidik anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi tempatnya mengajar.
Dengan demikian kerjasama dan sinergi yang solid dari seluruh stakeholder


                                                                        14 | P a g e
yang terlibat akan menjadikan dunia pendidikan kita semakin bermutu dan
profesional.

     Pengembangan model pembelajaran multimedia interaktif didahului
dengan melakukan analisis konsep abtrak, dan konsep yang berdasarkan
prinsip pada materi fisika atom. Model ini juga memungkinkan siswa untuk
belajar mandiri karena multimedia interaktif adaptif yang dikembangkan
dapat dipelajari sendiri di rumah oleh siswa. Multimedia interaktif ini terdiri
dari petunjuk, standar kompetensi dan kompetensi dasar, tes gaya belajar,
materi dan evaluasi. Penggunaan multimedia interaktif adaptif dalam
pembelajaran dapat: (1) menampilkan alternatif halaman yang sesuai dengan
karakteristik individu, (2) berorientasi pada kelompok pengguna yang lebih
luas, (3) memberikan navigasi untuk membatasi keleluasaan pengguna dalam
mencari informasi (Surjono, 2006).
     Penggunaan multimedia interaktif yang berbasis gaya belajar jelas
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
karakteristik gaya belajar masing-masing. Gaya belajar seseorang adalah
kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan mengatur serta mengolah
informasi. Beberapa penelitian mengenai gaya belajar menunjukkan bahwa
(1) beberapa pelajar mempunyai kebiasaan belajar yang berbeda dengan yang
lainnya, (2) beberapa pelajar belajar lebih efektif bila diajar dengan metode
yang paling disukai, dan (3) prestasi pelajar berkaitan dengan bagaimana
caranya belajar (Riding & Rayner, 1998). Gaya belajar mempengaruhi
efektivitas pelatihan, tidak peduli apakah pelatihan tersebut dilakukan secara
tatap muka atau secara on-line (Surjono, 2006). Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya peranan gaya belajar dalam proses belajar mengajar. Gaya belajar
sering diukur dengan menggunakan kuesioner atau tes psikometrik
(McLoughlin, 1999). Dengan menggunakan model pembelajaran ini maka
dapat (1) membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak dan
mikroskopis, menyederhanakan perhitungan yang rumit, dan mempercepat
keberlangsungan proses belajar mengajar. Penyajian informasi atau



                                                                   15 | P a g e
keterampilan secara utuh dan lengkap, serta merancang lingkup informasi dan
keterampilan secara sistematis sesuai dengan tingkat kemampuan dan alokasi
waktu; (2) membantu siswa dalam mengaktifkan fungsi psikologis dalam
dirinya antara lain dalam pemusatan perhatian dan mempertahankan
perhatian, memelihara keseimbangan mental, serta mendorong belajar
mandiri (Arifin et al, 2003). Fungsi lain dari multimedia interaktif dalam
dunia pendidikan adalah sebagai perangkat lunak (sofware) pembelajaran,
yang memberikan fasilitas kepada siswa untuk mempelajari suatu materi.
Multimedia memiliki keistimewaan diantaranya adalah (1) interaktif dengan
memberikan kemudahan umpan balik; (2) kebebasan menentukan topik
pembelajaran; (3) kontrol yang sistematis dalam proses belajar (Munir, 2008).

      Pada umumnya konsep-konsep yang terdapat dalam ilmu fisika sering
dinyatakan dalam bahasa simbolik. Simbolik-simbolik ini merupakan
manipulasi dari suatu atau beberapa penalaran proses IPA yang tidak dapat
diungkapkan dengan bahasa komunikasi sehari-hari. Peserta didik dalam
belajar fisika dituntut memahami konsep-konsep yang ada, karena dengan
menguasai dan memahami konsep akan memudakan peserta didik dalam
menyelesaikan soal, memecahkan masalah dan mengenal gejala alam yang
ada disekitarnya. Untuk memecahkan masalah, peserta didik harus
mengetahui aturan-aturan yang relevan dan aturan ini didasarkan pada
konsep-konsep yang diperolehnya.




                                                                 16 | P a g e
C. KESIMPULAN


   1. Pembelajaran multimedia dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia
      yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk
      menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) serta dapat
      merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar
      sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.
   2. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan
      alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga
      pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.
      Pembelajaran adaptif pada intinya adalah modifikasi aktivitas, metode,
      alat, atau lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk menyediakan
      peluang kepada anak dengan kebutuhan khusus mengikuti program
      pembelajaran dengan tepat, efektif serta mencapai kepuasan. Sehingga
      pada perkembangannya multimedia interaktif diharapkan mampu
      mengadaptasi perbedaan individu penggunanya. Oleh sebab itu
      diperlukan suatu sistem multimedia interaktif yang adaptif yang dapat
      mengatasi seluruh kesulitan belajar siswa.
   3. Pengembangan model pembelajaran multimedia interaktif adaptif
      merupakan suatu proses mengembangkan dan menciptakan suatu model
      pengajaran dalam kelas yang mampu meningkatkan minat siswa dalam
      belajar dengan memperhatikan perbedaan atau gaya belajar yang
      diinginkan siswa dengan menggunakan multimedia.




                                                                     17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA


Admin,     2011.    Rpp     Berkarakter   SMA     Dan      Silabus        Kelas
      http://www.sarjanaku.com. Diakses 20 September 2012.
Anonim, 2012. Multimedia. Http://id.wikipwdia.org. Diakses 18 September 2012.
Archigakirataka,2012.PengantarMultimedia. Http://archigakirataka.blogspot.com.
       Diakses 18 September 2012.
Istiyanto, 2012. Pengertian dan Manfaat Multimedia               Pembelajaran.
        Http://Istiyanto.Com. Diakses 18 September 2012.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
      Bandung : ALFABETA.
Mustolih, 2008. Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran.
      Http://mustoluhbrs.wordpress.com. Diakses 18 September 2012.
Nur, M. 2008. Pengajaran Langsung. Surabaya: PSMS Unesa.

Pemerintah, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
      Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaia.
Wiyono, K., 2009. Penerapan model pembelajaran multimedia interaktif Untuk
     meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan
     Berpikir kritis siswa sma pada topik relativitas khusus. Tesis. Universitas
     Pendidikan Indonesia : Tidak diterbitkan.


Wiyono, K., 2012. Pengembangan Model Multimedia Interaktif Adaptif.
     Http://repository.upi.edu. Diakses 18 september 2012.




                                                                    18 | P a g e
Lampiran 1

                                                                    SILABUS

  Satuan Pendidikan                  : SMAN 9 Kendari
  Mata Pelajaran                     : Fisika
  Kelas/Semester                     : XII / 2
  Standar Kompetensi          : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam
  paradigma        fisika modern
                                                                                                     Penilaian
                         Materi                                     Indikator Pencapaian                                     Alokasi   Sumber Belajar/
  Kompetensi                                Kegiatan pembelajaran
                      Pembelajaran                                      Kompetensi                     Bentuk     Contoh     Waktu       Alat-Bahan
   Dasar                                                                                    Teknik   Instrumen   Instrumen




                                                                                                                                         19 | P a g e
Penilaian
                            Materi                                   Indikator Pencapaian                                        Alokasi   Sumber Belajar/
      Kompetensi                        Kegiatan pembelajaran
                         Pembelajaran                                    Kompetensi                       Bentuk      Contoh     Waktu       Alat-Bahan
       Dasar                                                                                  Teknik    Instrumen    Instrumen
                      A. Perkembangan    Memberikan
3.2                                                              Produk:
                         Teori Atom      informasi                                                                                            Buku Fisika
      endeskripsika
                                         yang disertai tanya    1.   Menjelaskan model      Tes tulis    Uraian      LP-1/A(1)    2x          untuk SMA
      n
                                         jawab untuk                 atom Dalton.                                                 45‟         Kelas XI
      perkembanga
                                         menjelaskan                                                                                          Reverensi
      n teori atom                                              2.   Menjelaskan model
                                         perkembangan teori                                 Tes tulis    Uraian                               yang relevan
                                                                     atom Thomson                                    LP-1/A(2)
                                         atom.
                                                                3.   Menjelaskan model                                                        Laptop dan
                                         Melakukan diskusi           atom Rutherford                                                          LCD.
                                         kelas untuk                                        Tes tulis    Uraian
                                                               4. Menjelaskan model
                                         mendeskripsikan dan
                                                                   atom Bohr                                         LP-1/B(2)                Alat/Bahan
                                         menjelaskan teori
                                         atom Dalton dengan                                                                                   sebagai
                                         menggunakan                                                                                          peraga.
                                                               Proses:
                                         peragaan model                                     Portofolio Portofolio
                                                             1. Melakukan pengamatan,                                LP-1/A(3
                                         atom.
                                                                 tentang model atom                                    & 5)
                                                                 Dalton, Thomson,                                    LP-1/B(1)
                                         Membuat berbagai        Ruterford dan Bohr
                                         model tiruan atom       berdasarkan yang              Tes       Lembar
                                         berdasarkan             terlihat pada LCD.          kinerja    Penilaian
                                         perkembangan teori                                               rating LP-1/A(4)
                                                             2. Melakukan peragaan
                                         atom pada                                                        scale LP-1/B(3,
                                                                 tentang teori atom
                                         pengamatan LCD.                                                           4, 5)
                                                                 Dalton, Thomson,
                                                                 Ruterford dan Bohr
                                         Melakukan diskusi
                                         kelas untuk         3. Mengkomunikasikan              Tes       Lembar
                                         mendeskripsikan dan     hasil pengamatan            kinerja    Penilaian      LP-2
                                         menjelaskan model       melalui presentasi dan                   rating
                                         atom Thomson.           diskusi.                                 scale




                                                                                                                                             20 | P a g e
Penilaian
                   Materi                                          Indikator Pencapaian                                        Alokasi   Sumber Belajar/
Kompetensi                     Kegiatan pembelajaran
                Pembelajaran                                           Kompetensi                        Bentuk     Contoh     Waktu       Alat-Bahan
 Dasar                                                                                       Teknik    Instrumen   Instrumen

                                                       4.        Menyimpulkan hasil
                                                                                             Tes     Lembar          LP-3
                                                                 pengamatan.
                                Melakukan diskusi                                           Kinerja Penilaian
                                kelas untuk                                                           rating
                                                            Sikap:
                                mengidentifikasi                                                      scale
                                kelemahan teori atom        1.    Karakter: Berpikir
                                Dalton dan Thomson.               kreatif, kritis, dan                               LP-3
                                                                  logis; bekerja teliti,
                                Melakukan diskusi                 jujur, dan berperilaku   Observasi Lembar
                                kelas untuk                       santun                            Observasi
                                mendeskripsikan dan
                                                            2.    Keterampilan sosial:
                                menjelaskan model
                                                                  bekerjasama,
                                atom Rutherford
                                                                  menyampaikan
                                dengan menggunakan                                         Penilaian Lembar
                                                                  pendapat, menjadi
                                peragaan model atom                                          Diri    Penilaian
                                                                  pendengar yang baik,
                                di depan kelas.                                                        Diri
                                                                  dan menanggapi
                                                                  pendapat orang lain




             B. Model Atom
                Mekanika
                Kuantum                                                                    Tes tulis               LP-1/A(1)




                                                                                                                                           21 | P a g e
Penilaian
                Materi                                      Indikator Pencapaian                                         Alokasi   Sumber Belajar/
Kompetensi                  Kegiatan pembelajaran
             Pembelajaran                                       Kompetensi                        Bentuk      Contoh     Waktu       Alat-Bahan
 Dasar                                                                               Teknik     Instrumen    Instrumen
                                                                                   Tes tulis     Uraian
                                                                                                             LP-1/A(2)
                                                         Produk:
                                                                                                 Uraian
                                                    1. Menjelaskan panjang         Tes tulis
                             Melakukan diskusi      gelombang dari
                             kelas untuk            persamaan de Broglie.                                    LP-1/B(2)
                             mendeskripsikan dan 2. Menjelaskan prinsip                          Uraian
                             menjelaskan model      ketidapastian
                             atom mekanika          Heisenberg.                    Portofolio
                             kuantum.                                                                      LP-1/A(3
                                                 3. Menentukkan Bilangan                                     & 5)
                             Melakukan diskusi      Kunatum : Bilangan                          Portofolio LP-1/B(1)
                             kelas untuk            kuantum utama,
                             mengidentifikasi       bilangan kuantum                  Tes
                             gelombang de           orbital, bilanagn               kinerja
                             broglie.               kuantum magnetik,                                     LP-1/A(4)
                                                    bilangan kuantum spin.                       Lembar LP-1/B(3,
                             Melakukan diskusi                                                  Penilaian   4, 5)
                                                    4. Menjelaskan bunyi dari
                             kelas untuk                                                          rating
                                                          asas larangan pauli.
                             menjelaskan dan                                                      scale
                             memformulasikan                                          Tes
                             bilangan kuantum        Proses:                        kinerja                    LP-2
                             pada atom hidrogen.    1.    Melakukan tanya jawab
                                                                                             Lembar
                                                          mengenai prinsip
                                                                                            Penilaian
                                                          ketidakpastian
                                                                                     Tes      rating           LP-3
                                                          Heisenberg.
                                                                                    Kinerja   scale
                                                    2.    Memformulasikan
                                                          Panjang gelombang




                                                                                                                                     22 | P a g e
Penilaian
                Materi                                    Indikator Pencapaian                                         Alokasi   Sumber Belajar/
Kompetensi                  Kegiatan pembelajaran
             Pembelajaran                                     Kompetensi                        Bentuk      Contoh     Waktu       Alat-Bahan
 Dasar                                                                               Teknik   Instrumen    Instrumen
                                                         partikel untuk                      Lembar
                                                         gelombang de Broglie.              Penilaian       LP-3
                                                                                   Observasi rating
                                                    3.   Mengkomunikasikan
                                                                                              scale
                                                         hasil bilangan kuatum
                                                         suatu keadaan stasioner
                                                         elektron.
                                                    4.   Menyimpulkan hasil        Penilaian Lembar
                                                         pengamatan.                 Diri Observasi


                                                     Sikap:
                                                                                               Lembar
                                                    1.   Karakter: Berpikir
                                                                                              Penilaian
                                                         kreatif, kritis, dan
                                                                                                Diri
                                                         logis; bekerja teliti,
                                                         jujur, dan berperilaku
                                                         santu.
                                                    2.   Keterampilan sosial:
                                                         bekerjasama,
                                                         menyampaikan
                                                         pendapat, menjadi
                                                         pendengar yang baik,
                                                         dan menanggapi
                                                         pendapat orang lain




                                                                                                                                   23 | P a g e
Lampiran 2

                    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

                                          (RPP)




                  Satuan Pendidikan       : SMAN 9 Kendari

                  Mata Pelajaran          : Fisika

                  Kelas / Semester        : XII / 2

                  Alokasi Waktu           : 2 X 45 menit (1 x Pertemuan)




STANDAR KOMPETENSI

3. Menganalisis Berbagai Besaran Fisis Pada Gejala Kuantum Dan Batas-Batas
   Berlakunya Relativitas Einstein Dalam Paradigma Fisika Modern

KOMPETENSI DASAR

3.2 Mendeskripsikan perkembangan teori atom




A. Indikator

1. Kognitif:

    a. Produk

        5. Menjelaskan model atom Dalton, Thomson, Rutherford dan model atom
               Bohr.

        6. Menentukan panjang gelombang dengan menggunakan persamaan de
               Broglie.

        7.     Menjelaskan prinsip ketidakpastian Heisenberg.




                                                                           24 | P a g e
8.     Menentukan bilangan kuantum utama, orbital, magnetik dan spin untuk
              menetapkan keadaan stasioner elektron.

        9. Menjelaskan bunyi Asas larangan Pauli.
    b. Proses

       Melakukan pengamatan terhadap model-model atom, yang meliputi:

        5. Merumuskan masalah
        6. Mengidentifikasi model-model atom
        7.    Melakukan pengamatan model atom pada tampilan power point di LCD
        8. Menyimpulkan hasil pengamatan
2. Psikomotor:

    a. Mengamati model-model atom.
    b. Melakukan peragaan pada model-model atom setelah mengamati pada layar
        LCD.
3. Afektif:

    a. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan
        bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun
    b. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi
        pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain
B. Tujuan Pembelajaran (A, B, C, dan D)

1. Kognitif

    a. Produk:

        1. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan atom Dalton, Thomson,
              Ritherford dan Borh dengan benar.
        2. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan dan menentukan panjang
              gelombang dari persamaan de Broglie dengan benar.
        3. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan prinsip ketidakpastian
              Heisenberg dengan benar.
        4. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan menetukan bilangan
              kuntum suatu keadaan stasioner elektron dengan benar.



                                                                            25 | P a g e
5. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan bunyi asas larangan pauli
              dengan benar.
   b. Proses

       1) Disediakan seperangkat media berupa leptop dan LCD, siswa dapat
              melakukan pengamatan untuk menyelidiki perbedaan model-model atom
              sesuai dengan rincian tugas yang ditentukan di LKS meliputi: Merumuskan
              masalah, Mengidentifikasi model-model atom, Melakukan pengamatan
              model atom dan Menyimpulkan hasil pengamatan.
2. Psikomotorik:

       Disediakan seperangkat alat peraga, siswa terampil melakukan
    pengamatan terhadap model-model atom.

3. Afektif:

   a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikir
       kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun sesuai
       LP: pengamatan perilaku berkarakter.
   b. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat,
       menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain dalam
       diskusi sesuai LP: Ketrampilan sosial.

C. Materi Pembelajaran

   1. Model atom Dalton, Atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi
       lagi. Atom suatu unsur semuanya serupa, dan tidak dapat berubah menjadi atom
       unsur yang lainnya. Model atom Thomson, Atom itu terdiri atas muatan positif
       yang merata diseluruh atom, muatan ini di-netral-kan oleh muatan negatif yang
       tersebar merata pula diseluruh atom. Model atom Rutherford, Atom secara
       keseluruhan bersifat netral, muatan positif pada inti sama besarnya dengan
       muatan elektron yang beredar di sekitarnya.
   2. Panjang gelombang de Broglie elektron adalah :




                                                                            26 | P a g e
3. Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyataka bahwa :
      “tidak mungkin kita mengetahui posisi partikel secara teliti dan momentum
      partikel secara teliti pada saat yang bersamaan”

   4. Dalam model atom mekanika kuantum, untuk menetapkan keadaan stationer
      elektron diperlukan empat bilangan kuantum.
      Keempat bilangan kuantum tersebut adalah :

       A. bilangan kuantum utama (simbol n)

       B. bilangan kuantum orbital (simbol l)

       C. bilangan kuantum magnetik (simbol m )

       D. bilangan kuantum spin (simbol m )

   5. Asas larangan Pauli

      “Tidak ada dua elektron dalam sebuah atom yang dapat memiliki keempat
      bilangan kuantum yang persis sama”.

D. Metode Pembelajaran:

      Model Pembelajaran : Student Centre Learning (SCL)
      Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Pemberian Tugas.

E. Sumber Belajar

   1. Buku Fisika untuk SMA Kelas XII; Oleh: Djoko Nugroho, Terbiatan Erlangga,
      Tahun 2009.
   2. LKS merujuk pada rancangan percobaan dalam buku sumber, hal. 134-135, dan
      kunci Kunci Jawaban LKS.




                                                                     27 | P a g e
F. Langkah-Langkah Pembelajaran

                                                                        Penilaian
No                     Aktivitas Pembelajaran
                                                                    1    2    3     4

A.    Pendahuluan (5 menit)

 1.   Motivasi dan Apersepsi:

         Guru menyajikan fenomena sebuah benda yang yang
         dipotong-potong sampai benda tersebut sudah tidak
         dapat dibagi atau dipotong lagi. Apa yang terjsadi ? dan
         disebut apakah benda yang tidak dapat dibagi lagi
         tersebut.?
         Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran: kognitif
 2.      (produk, proses); psikomotorik; dan afektif
         (keterampilan sosial dan perilaku berkarakter).



 B.   Kegiatan Inti (80 menit)

         Dengan arahan guru, siswa membaca buku sumber (BS)

 1.      dan/atau Bahan Ajar untuk menjelaskan model-model
         atom dan perbedaan atom terhadap masing-masing
         para ahlinya.
         Guru memberikan informasi yang disertai tanya jawab
         untuk menjelaskan perkembangan teori atom.
         Siswa melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan
 2.
         dan menjelaskan teori atom Dalton dengan
         menggunakan peragaan di depan kelas.
         Siswa melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan
         dan menjelaskan model atom Thomson.
 3.      Siswa membuat berbagai model tiruan atom
         berdasarkan perkembangan teori atom berdasarkan
         pengamatan pada power point yang ditampilkan pada
         layar LCD.



                                                                          28 | P a g e
4.      Siswa melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi
         dan membedakan adanya model atom Thomson dan
         Dalton.
         Siswa melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi
         kelemahan teori atom Dalton dan Thomson.
         Siswa melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan
         dan menjelaskan model atom Rutherford dan Borh
         dengan menggunakan peragaan di depan kelas.
         Siswa melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi
         dan membedakan model atom Thomson, Dalton,
 5.
         Rutherford, dan Borh.
         Siswa melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi
         kelemahan dari teori atom Rutherford
 6.      Guru membimbing dan mengarahkan siswa untuk
         merumuskan kesimpulan dari hasil pengamatan.
         Siswa menjelaskan dan memahami prinsip

 7.      ketidakpastian heisenberg dan bunyi asa larangan paulli
         Siswa melalui bimbingan guru menetukan bilangan
         kuantum suatu kedaan stasioner elektron.
         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
         mengajukan pertanyaan tentang konsep/prinsip yang

 8.      belum dimengerti dari materi yang barusan dipelajari,
         dan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan siswa,
         guru dapat “melemparkan” pertanyaannya kepada siswa
         lain, sebelum ia memberikan jawaban yang tepat.
         Guru melakukan evaluasi untuk mengukur pencapaian
 9.      kompetensi siswa tentang materi pelajaran fisika atom
         dengan memberikan kuis.




C.    Penutup (5 menit)


 1.      Untuk memantapkan kompetensi (pemahaman) siswa,
         guru memberi contoh.
 2.      Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk



                                                                   29 | P a g e
membuat rangkuman tentang materi fisika atom dari
            buku sumber yang lain, dan dikumpul pada pertemuan
            berikutnya.
            Guru menginformasikan kompetensi dasar dan/atau
 3.         indikator yang akan dicapai serta materi pelajaran fisika
            yang dipelajari pada pertemuan berikutnya.




H. Penilaian

      1. Teknik : Penilaian Produk (LPP)
                           Penilaian Kinerja (LPK)

                           Penilaian Afektif (LPA)

      2.         Bentuk : Uraian, Portofolio, Lembar Penilaian rating scale, Lembar
                 Observasi, dan lembar Penilaian diri




                                                                            30 | P a g e
Lampiran 3

                  KISI-KISI SIKLUS I HASIL BELAJAR IPA-FISIKA

                        PADA MATERI POKOK FISIKA ATOM



 Mata Pelajaran         :   IPA-Fisika        Materi Pokok   :   Fisika Atom

 Kelas / Semester       :   XII / 2           Jumlah Soal    :   5 Nomor

 Kurikulum Acuan        :   KTSP              Bentuk Soal    :   Essay



                    Materi /                                     Jenjang
 Indikator                            Tujuan pembelajaran                      Soal
                    sub materi                                   Kognitif

1.   Menjelask      Perkemban         1. Siswa            dapat    C2
     an model       gan teori            menjelaskan                           1) Jelaskan
     arom                                perkembangan       teori                 perkembang
                    atom
     Dalton,                             atom.                                    an teori
     Rutherford                       2. siswa            dapat C2                atom mulai
     , Thomson                           menjelaskan      model                   dari awal
     dan Borh                            atom            Dalton,
                    -   Model                                                     hingga saat
2.   Menjelask                           Rutherford, Thomson
                        atom                                                      ini?
     an model                            dan Borh                 C2
                        Dalton,                                                2) Sebutkan
     atom                             3. siswa            dapat
                        Rutherf                                                   dan jelaskan
     mekanika                            menentukan panjang
                        ord,                                                      kelebihan
     kuantum.                            gelombang           dari
                        Thoms
                                         persamaan de Broglie.                    dari model
                        on dan
                        Borh
                                      4. siswa            dapat                   atom
                                         menjelaskan     prinsip C3               Dalton,
                                         ketidakpastian                           Rutherford,
                                         heisenberg.                              Thomson,
                                      5. Siswa            dapat                   dan Borh ?
                                         menentukan bilangan C3                3) Sebutkan dan
                                         kuantum utam, orbital,                   jelaskan
                                         magnetik dan spin.                       kelemahan
                                      6. Siswa            dapat                   dari model
                                         menjelaskan bunyi asa                    atom Dalton,
                                         larangan pauli.                          Rutherford,
                                                                                  Thomson,
                                                                                  dan Borh ?

                                                                               4) Hitunglah
                                                                                  panjang
                                                                                  gelombang
                                                                                  terbesar/terpa
                                                                                  njang dalam



                                                                               31 | P a g e
deret Lyman
   darii atom
   hidrogen
   (dalam A).
5) Hitunglah
   bilangan
   kuantum ke
   berapa
   transisi yang
   menghasilkan
   panjang
   gelombang
   1026 A dari
   deet Balmer.




32 | P a g e
Lampiran 4


                             LEMBAR KERJA SISWA

    (Perkembangan Teori Atom dan Model Atom Mekanika Kuantum)


 Nama Siswa             :
 Kelas                  :


1. Tujuan
   a.     Siswa dapat menjelaskan perkembangan teori atom.
   b.     siswa dapat menjelaskan model atom Dalton, Rutherford, Thomson dan
          Borh.
   c.     siswa dapat menentukan panjang gelombang dari persamaan de Broglie.
   d.     siswa dapat menjelaskan prinsip ketidakpastian heisenberg.
   e.     Siswa dapat menentukan bilangan kuantum utam, orbital, magnetik dan
          spin.
   f.     Siswa dapat menjelaskan bunyi asa larangan pauli.


2. Teori Ringkas

   Konsep atom menurut Dalton:
   1. Atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Atom suatu unsur
         semuanya serupa, dan tidak dapat berubah menjadi atom unsur yang lainnya.
   2. Atom-atom unsur yang berlainan dapat membentuk molekul. Ketika terjadi
         reaksi, atom-atom itu berpisah tetapi kemudian bergabung kembali dengan
         susunan yang berbeda dengan susunan semula. Pada reaksi itu atom-atom
         bergabung menurut perbandingan tertentu.
   3. Bila dua macam atom membentuk dua macam persenyawaan atau lebih maka
         atom-atom sejenis dalam persenyawaan itu mempunyai perbandingan yang
         sedrhana.



                                                                           33 | P a g e
Model atom menurut Thomson:
Partikel sub-atomik pertama yang dikenal adalah elektron. Suatu penemuan oleh
percobaan J.J Thomson (1856-1940). Sehubungan dengan penemuan J.J Thomson
menyangkal teori yang dikemukakan oleh Dalton.

Menurut Thomson atom itu terdiri atas muatan positif yang merata diseluruh
atom, muatan ini di-netral-kan oleh muatan negatif yang tersebar merata pula
diseluruh atom

Model atom menurut Rutherford:
   1. Atom sebagian besar tediri dari ruang hampa dengan satu inti yang
      bermuatan positif dan satu atau beberapa elektron yang beredar disekitar
      inti, seperti Planet-Planet yang bergerak dalam sistem tata surya. Massa
      atom sebagian besar terletak pada intinya.
   2. Atom secara keseluruhan bersifat netral, muatan positif pada inti sama
      besarnya dengan muatan elektron yang beredar di sekitarnya. Muatan
      positif pada inti besarnya sama dengan nomer atom dikalikan dengan
      muatan elementer.
   3. Inti dan elektron tarik-menarik, Gaya tarik menarik ini merupakan gaya
      centripetal yang mengendalikan gerak elektron pada orbitnya masing-
      masing seperti grafitasi dalam tata surya.
   4. Pada Reaksi kimia, inti atom tidak mengalami perubahan,
      Yang mengalami perubahan ialah elektron-elektron pada kulit terluar.

      Ion + adalah atom yang kekurangan elektron (telah melepas e)

      Ion – adalah atom yang kelebihan elektron (menyerap e).

Model atom Bohr

   1. Elektron tidak dapat berputar dalam lintasan yang sembarang, elektron
      hanya dapat berputar pada lintasan tertentu tanpa memancarkan energi.
      Lintasan ini disebut lintasan stasioner. Besar momentum anguler elektron
      pada lintasan



                                                                     34 | P a g e
nh
   Stasioner ini adalah : mvr =
                                  2

       n disebut bilangan kwantum (kulit) utama.

2. Elektron yang menyerap energi (foton) akan berpindah ke lintasan yang
   energinya tinggi, dan sebaliknya.


Postulat Kuantitasi Momentum Sudut Bohr
  Louis de Broglie dengan teori gelombang partikelnya menyatakan bahwa
  partikel (elektron) yang bergerak dengan kecepatan v kemungkinan
  memiliki sifat gelombang dengan panjang gelombang yang sesuai.


  Persamaan de Broglie :




  Energi potensial eV diubah menjadi energi kinetik elektron, sehingga
  diperoleh hubungan :




  Panjang gelombang de Broglie elektron adalah :




  Dengan : = panjang gelombang de Broglie elektron
  h = 6.6 10 Js
  m = massa elektron = 9.1 10 kg



                                                              35 | P a g e
e = muatan elektron = 1.6 10 C
V = tegangan pemercepat (volt)


Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyataka bahwa :
“tidak mungkin kita mengetahui posisi partikel secara teliti dan momentum
partikel secara teliti pada saat yang bersamaan”
Bagaimanakah dengan elektron disekitar inti atom? Tentu saja posisi dan
momentum elektron tidak dapat detentukan dengan pasti karena elektron
selalu bergerak. Akibanya tidak mungkin mengetahui lintasan secara pasti ;
yang dapat ditentukan anyalah orbital. Orbital adalah daerah kebolehjadian
terbesar untuk menemuka elektron. Tiap titik menunjukan kemungkinan
menemukan elektron. Semakin rapat titik, smakin besar peluang
menemukan elektron di daerah itu.
Bilangan Kuantum
Dalam model atom mekanika kuantum, untuk menetapkan keadaan stationer
elektron diperlukan empat bilangan kuantum.
Keempat bilangan kuantum tersebut adalah :
a. Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan kuantum utama dalam teori kuantum bersesuaian dengan bilangan
kuantum n dalam teori Bohr, yaitu menentukan energi total elektron. Energi
total elektron adalah konstan, dapan bernilai apa saja, tetapi harus negatif.


Nilai bilangan kuantum utama adalah bulat mulai dari 1 sampai dengan .


Orbit tempat elektron bergerak disebut kulit dan diberi nama dengan huruf
besar K, L, M, N, O, … Kulit dengan n = 1 diberi nama kulit K ; kulit
dengan n = 2 diberi nama kulit L ; kulit dengan n = 3 diberi nama kulit M ;
dan seterusnya.




                                                                    36 | P a g e
Nama kulit                        KLMNOP…
                  Bilangan kuantum                  1 2 3 4 5 6 ---
                  utama (n)

b. Bilangan Kuantum Orbital


   Bilangan kuantum orbital atau sering disebut juga bilangan kuantum azimut,
   diberi lambang l, adalah bilangan kuantum yang menentukan besar
   momentum sudut elektron (diberi lambang huruf besar L). Nilai L dibatasi
   oleh nilai n, yaitu bilangan bulat mulai dari nol sampai dengan (n - 1).
   Misalnya untuk n = 3, nilai yang diperoleh adalah l = 0, l = 1, dan l = 2.


   Menghitung besar momentum sudut (L) dari nilai bilangan kuanum orbital
   (l) :




   Jika bilangan kuantum utama n menyatakan kulit tempat elektron berada,
   maka bilangan kuantum orbital menyatakan subkulit tempat elektron berada
   dan juga bentuk orbital. Seperti halnya kulit, subkulit juga diberi nama
   tetapi dengan manggunakan huruf kecil s, p, d, f, g, h, … Empat huruf
   pertama berasal dari klasifikasi empiris dari spektrum, yaitu deret sharp
   (tajam), principal (utama), diffuse (kabur), dan fundamental (pokok).
   Dengan demikian, subkulit s untuk l = 0, subkulit p untuk l = 1, subkulit d
   untuk l = 2, dan seterusnya.



                   Nama subkulit                    spdfgh…
                   Bilangan kuantum                 012345…
                   orbital




                                                                      37 | P a g e
c. Bilangan Kuantum Magnetik


   Untuk menyataka arah momentum sudut diperkenalkan bilangan kuantum
   magnetik, diberi lambang m . Nilai m dibatasi oleh nilai l, yaitu bilangan
   bulat mulai dari –l sampai dengan +l.


   Banyaknya nilai m yang diperbolehkan :
                                banyak m = 2l + 1


   Misalanya :
   untuk l = 0, banyak m adalah 2(0) + 1 = 1
   untuk l = 1, banyak m adalah 2(1) + 1 = 3
   untuk l = 2, banyak m adalah 2(2) + 1 = 5


   Banyak m juga menyatakan banyak orbital yang dimiliki oleh sebuah
   subkulit. Misalnya :
   subkulit s (l = 0) memiliki satu m berarti memiliki 1 orbital
   subkulit s (l = 1) memiliki satu m berarti memiliki 3 orbital
   subkulit s (l = 2) memiliki satu m berarti memiliki 5 orbital


   Bagaimanakah kaitan antara m dengan arah momentum sudut orbital?
   Misalkan medan magnetik luat homogen berarah ke sumbu Z positif maka
   arah Z akan menentukan arah L dalam ruang. Menurut mekanika kuantum,
   proyeksi atau komponen L pada sumbu Z, yaitu L , adalah terkuantitasi.
   Nilai-nilai L yang diperbolehkan berkaitan dengan nilai m , dinyatakan
   oleh :



   Fakta bahwa arah L dikuantitasi dengan acuan ke medan magnetik luar
   sering disebut sebagai kuantitasi ruang.




                                                                   38 | P a g e
d. Bilangan Kuantum Spin
   Momentum sudut spin hanya dapat memiliki dua orientasi atau dua arah,
   ditentukan oleh bilangan kuantum magnetik spin atau sering hanya disebut
   bilangan kuantum spin, diberi lambang m , dimana m hanya diperbolehkan
   memiliki dua nilai : + dan - .


   Komponen Z (searah medan magnetik luar) dari momentum sudut spin S
   diberikan oleh :




   Nilai m = + menunjukkan arah spin ke atas (putaran elektron terhadap
   porosnya berlawanan arah jarum jam), sedangkan nilai m = -
   menunjukkan arah spin ke bawah (putaran elektron terhadap porosnya
   searah jarum jam).


             RANGKUMAN KEEMPAT BILANGAN KUANTUM


   lihat gambar berikut




                                                                39 | P a g e
Nama                    Notasi          Nilai-nilai yang
                                                   diperbolehkan
           Bilangan                   N            1, 2, 3, …
           kuantum utama

           Bilangan
                                      l            0, 1, 2, … (n - 1)
           kuantum orbital

           Bilangan
           kuantum
                                      m            -l, …, -2, -1, 0, + 1, +
           magnetik
                                                   2. …, + l

           Bilangan
                                                   -,+
                                      n
           kuantum spin



Asas Larangan Pauli
Asas larangan Pauli
“Tidak ada dua elektron dalam sebuah atom yang dapat memiliki keempat
bilangan kuantum yang persis sama”.
Asas larangan Pauli juga membatasi setiap orbital hanya mampu menampung
 maksimum 2 elektron, dan dalam satu orbital (elektron berpasangan) harus
               memiliki spin dengan arah yang berlawanan.




                                      Benar
                                      Salah

  Berdasarkan asas larangan Pauli maka satu orbital maksimm ditempati dua
  elektron. Kedua elektron ini harus memiliki spin yang berlawanan.




                                                                 40 | P a g e
3. Soal-soal

   6) Jelaskan perkembangan teori atom mulai dari awal hingga saat ini?
   7) Sebutkan dan jelaskan kelebihan dari model atom Dalton, Rutherford,
      Thomson, dan Borh ?
    8) Sebutkan dan jelaskan kelemahan dari model atom Dalton, Rutherford,
      Thomson, dan Borh ?
    9) Hitunglah panjang gelombang terbesar/terpanjang dalam deret Lyman
      darii atom hidrogen (dalam A).
    10)        Hitunglah bilangan kuantum ke berapa transisi yang menghasilkan
      panjang gelombang 1026 A dari deet Balmer.




                                                                    41 | P a g e

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaPembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaambarlestari
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERSyaifuljihad
 
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaranAplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaranZyfa Syafara
 
Pembinaan media pengajaran berasaskan multimedia di kalangan
Pembinaan media pengajaran berasaskan multimedia di kalangan Pembinaan media pengajaran berasaskan multimedia di kalangan
Pembinaan media pengajaran berasaskan multimedia di kalangan Muhammad Akbar
 
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis IT
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis ITPpt Pengantar Pembelajaran Berbasis IT
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis ITDewi_Sejarah
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBNuning Rubiana
 
Pengajaran dan pembelajaran multimedia interaktif
Pengajaran dan pembelajaran multimedia interaktifPengajaran dan pembelajaran multimedia interaktif
Pengajaran dan pembelajaran multimedia interaktifAeizlin Omar
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar jugaFKIP UHO
 
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaranPemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaraniskawia
 
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2NurMisda
 
Makalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMakalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMayapuspitasari20
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis WebModul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis Webfilkasaharudin1
 
Media berbasis komputer
Media berbasis komputerMedia berbasis komputer
Media berbasis komputerabdsalam20
 
Modul media pembelajaran berbasis komputer
Modul media pembelajaran berbasis komputerModul media pembelajaran berbasis komputer
Modul media pembelajaran berbasis komputerIdha Fitriani
 

La actualidad más candente (20)

Pembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaPembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimedia
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTERMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
 
7. Adrian
7. Adrian7. Adrian
7. Adrian
 
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaranAplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pembinaan media pengajaran berasaskan multimedia di kalangan
Pembinaan media pengajaran berasaskan multimedia di kalangan Pembinaan media pengajaran berasaskan multimedia di kalangan
Pembinaan media pengajaran berasaskan multimedia di kalangan
 
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis IT
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis ITPpt Pengantar Pembelajaran Berbasis IT
Ppt Pengantar Pembelajaran Berbasis IT
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
 
Pengajaran dan pembelajaran multimedia interaktif
Pengajaran dan pembelajaran multimedia interaktifPengajaran dan pembelajaran multimedia interaktif
Pengajaran dan pembelajaran multimedia interaktif
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar juga
 
Media komputer
Media komputerMedia komputer
Media komputer
 
Summary buku
Summary bukuSummary buku
Summary buku
 
Jurnal 1
Jurnal 1Jurnal 1
Jurnal 1
 
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaranPemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
Pemanfaatan ict sebagai_sumber_belajar_dalam_pembelajaran
 
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
Modul media pembelajaran jarak jauh converted 2
 
Makalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMakalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tik
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis WebModul Media Pembelajaran Berbasis Web
Modul Media Pembelajaran Berbasis Web
 
Media berbasis komputer
Media berbasis komputerMedia berbasis komputer
Media berbasis komputer
 
Modul media pembelajaran berbasis komputer
Modul media pembelajaran berbasis komputerModul media pembelajaran berbasis komputer
Modul media pembelajaran berbasis komputer
 
Pembelajaran Multimedia
Pembelajaran MultimediaPembelajaran Multimedia
Pembelajaran Multimedia
 

Similar a Seminar Fisika 2012

Modul multimedia
Modul multimediaModul multimedia
Modul multimediauncume12
 
Seminar kurniawan
Seminar kurniawanSeminar kurniawan
Seminar kurniawanFKIP UHO
 
Pemanfaatan social software dalam pelaksanaan pendidikan tinggi
Pemanfaatan social software dalam pelaksanaan pendidikan tinggi Pemanfaatan social software dalam pelaksanaan pendidikan tinggi
Pemanfaatan social software dalam pelaksanaan pendidikan tinggi Beni Herlandy
 
Media pembelajaran
Media  pembelajaranMedia  pembelajaran
Media pembelajarantutundarlN
 
Makalah media pembelajaran aligator
Makalah media pembelajaran aligatorMakalah media pembelajaran aligator
Makalah media pembelajaran aligatorMukhsinah PuDasya
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis websriylimutasima
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis websriylimutasima
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBIldayanti
 
Makalah teknologi pendidikan
Makalah teknologi pendidikanMakalah teknologi pendidikan
Makalah teknologi pendidikanRomi Dwi Syahri
 
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)Wak Sekawi
 
Modul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauhModul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauhFIANAPAI
 
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdfKel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdfarfiansetya
 
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdfKel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdfSitiMuya2
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyahkhamdiyah
 

Similar a Seminar Fisika 2012 (20)

Modul multimedia
Modul multimediaModul multimedia
Modul multimedia
 
Seminar kurniawan
Seminar kurniawanSeminar kurniawan
Seminar kurniawan
 
Pemanfaatan social software dalam pelaksanaan pendidikan tinggi
Pemanfaatan social software dalam pelaksanaan pendidikan tinggi Pemanfaatan social software dalam pelaksanaan pendidikan tinggi
Pemanfaatan social software dalam pelaksanaan pendidikan tinggi
 
Media pembelajaran
Media  pembelajaranMedia  pembelajaran
Media pembelajaran
 
Makalah media pembelajaran aligator
Makalah media pembelajaran aligatorMakalah media pembelajaran aligator
Makalah media pembelajaran aligator
 
Media pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestariMedia pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestari
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis web
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis web
 
Tugas makalah1
Tugas makalah1Tugas makalah1
Tugas makalah1
 
Tugas makalah1
Tugas makalah1Tugas makalah1
Tugas makalah1
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
 
Makalah teknologi pendidikan
Makalah teknologi pendidikanMakalah teknologi pendidikan
Makalah teknologi pendidikan
 
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
 
Bab i4
Bab i4Bab i4
Bab i4
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Modul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauhModul media pembelajaran jarak jauh
Modul media pembelajaran jarak jauh
 
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdfKel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar fix pren.pdf
 
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdfKel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdf
Kel. 9 - Pengembangan Bahan Ajar.pdf
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
 
Jurnal danial
Jurnal danialJurnal danial
Jurnal danial
 

Más de FKIP UHO

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks PresentationFKIP UHO
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaFKIP UHO
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kimFKIP UHO
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)FKIP UHO
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)FKIP UHO
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOFKIP UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduFKIP UHO
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
Proposal butur
Proposal buturProposal butur
Proposal buturFKIP UHO
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranFKIP UHO
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013FKIP UHO
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013FKIP UHO
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoFKIP UHO
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentationFKIP UHO
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasamaFKIP UHO
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1FKIP UHO
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program UnggulanFKIP UHO
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanFKIP UHO
 

Más de FKIP UHO (20)

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks Presentation
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter Fisika
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kim
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis riset
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis riset
 
Proposal butur
Proposal buturProposal butur
Proposal butur
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaran
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentation
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasama
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1
 
Soal lab
Soal labSoal lab
Soal lab
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program Unggulan
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
 

Último

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Último (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Seminar Fisika 2012

  • 1. Makalah Seminar PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PADA MATERI FISIKA ATOM OLEH WIDYA PRATIWI A1C3 09 046 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012 1|Page
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pemberi rahmat karena hanya berkat Rahmat dan Taufik-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Pengembangan Model Pembelajaran Mutimedia Interaktif Adaptif Pada Materi Fisika Atom”. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu. Demikian Penulis sampaikan semoga bantuan yang diberikan mendapat pahala dari Allah SWT. Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak penulis sangat harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kendari, Oktober 2012 Penulis 2|Page
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ....................................................................................... i Daftar Isi.................................................................................................ii A. Latar belakang .......................................................................... 1 B. Isi ............................................................................................. 3 C. Kesimpulan ............................................................................. 14 Daftar Pustaka Lampiran 3|Page
  • 4. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF ADAPTIF PADA MATERI FISIKA ATOM A. LATAR BELAKANG Penyampaian pesan pembelajaran melalui multimedia, memberikan kemudahan-kemudahan bagi pelajar (siswa) untuk dapat memahami sesuai yang diajarkan. Teknologi informasi sangat memungkinkan untuk menyiapkan aplikasi multimedia pembelajaran, sehingga keberhasilan pembelajaran dapat didukung dengan aplikasi teknologi informasi multimedia. Tentu bukan sekedar menaikkan bonafiditas atau tingkat kepercayaan institusi sekolah, multimedia tetaplah bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Intinya, „belajar dengan teknologi‟ dan bukan „belajar tentang teknologi‟. Hal di atas berangkat dari hakikat pendidikan sendiri. Yaitu proses pembelajaran untuk merubah perilaku yang terdiri dari cara berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tujuan pendidikan. Multimedia juga menyediakan peluang bagi guru mengembangkan teknik pembelajaran sehingga memaksimalkan penyerapan materi ajar oleh para siswa. Apalagi dengan internet, sumber informasi tidak lagi hanya dari teks dari buku dan materi tertulis lainnya. Pondasi mendasar internet yang termaktub dari frasa „www‟ alias world wide web, memberi keleluasaan guru dan siswa mendapat referensi global. Penggunan multimedia interaktif dalam pembelajaran fisika atom diperlukan untuk membantu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep yang bersifat abstrak. Menurut McKagan (2008) siswa akan lebih mudah memahami konsep mekanika kuantum yang bersifat abstrak dengan bantuan software interaktif. Namun demikian penggunaan multimedia interaktif saja belumlah cukup karena multimedia yang dibuat harus mampu mengadaptasikan berbagai variasi karakteristik pengguna, sehingga mempunyai efektivitas pembelajaran yang tinggi. Untuk itu digunakan sistem 4|Page
  • 5. multimedia interaktif adaptif yang dapat mengadaptasi perbedaan gaya belajar mahasiswa. Penggunaan multimedia interaktif adaptif dalam pembelajaran dapat: (1) menampilkan alternatif halaman yang sesuai dengan karakteristik individu, (2) berorientasi pada kelompok pengguna yang lebih luas, (3) memberikan navigasi untuk membatasi keleluasaan pengguna dalam mencari informasi (Surjono, 2006). Menurut Sarantos (2007) dan Kortemeyer (2007) penggunaan model adaptif dapat dapat meningkatkan kemampuan metakognitif dan dapat menjadi alat bantu belajar yang efektif. Sistem multimedia interaktif yang ada sekarang ini umumnya memberikan presentasi materi pembelajaran yang sama untuk setiap pengguna karena mengasumsikan bahwa karakteristik semua pengguna adalah homogen. Dalam kenyataannya, setiap pengguna mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dalam hal tingkat kemampuan, gaya belajar, latar belakang atau yang lainnya. Seharusnya suatu sistem multimedia interaktif dapat memberikan materi pembelajaran yang tingkat kesulitannya sesuai dengan kemampuan pengguna, dan cara mempresentasikan materi pembelajarannya sesuai dengan gaya belajar pengguna. Dengan kata lain sistem multimedia interaktif seharusnya dapat mengadaptasikan tampilannya terhadap berbagai variasi karakteristik pengguna, sehingga mempunyai efektivitas pembelajaran yang tinggi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan penggunaan sistem multimedia interaktif adaptif. Berdasarkan uraian diatas maka tujuan makalah ini adalah (1) mengetahui pembelajaran multimedia (2) mengetahui multimedia interaktif adaptif pada materi fisika atom, (3) pengembangan mutimedia interaktif adaptif. 5|Page
  • 6. B. ISI Pengembangan dalam arti yang sangat sederhana adalah suatu proses, cara pembuatan. Sedangkan menurut Drs. Iskandar Wiryokusumo M.sc. pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggungjawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuannya, sebagai bekal untuk selanjutnya atas prakarsa sendiri menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya, sesama, maupun lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear, dan multimedia interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game dll. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktivitas belajar dan 6|Page
  • 7. pembelajaran adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-unsurnya sehingga dapat merubah perilaku siswa. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan untuk belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar dapat ditingkatkan, dan proses belajar mengajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Sedangkan keunggulan multimedia pembelajarn adalah sebagai berikut. 1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron, dan lain-lain. 2. Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan di sekolah, seperti gajah, rumah, gunung dan lain-lain. 3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dan lain-lain. 4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju dan lain-lain. 5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun dan lain-lain. 6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. 7|Page
  • 8. Beberapa para ahli berikut mengemukakan tentang multimedia interaktif adaptif dalam pembelajaran diataranya adalah Mayer (2009), Beliau menyebutkan bahwa multimedia merupakan sarana pendukung yang pengiriman pesan-pesan pembelajaran (instruksional), yakni dengan memanfaatkan pancaindera manusia untuk menerima pesan-pesan instruksional. Ada tiga sudut pandang multimedia yaitu media pengiriman, mode presentasi, dan modalitas sensori. Mayer menjelaskan bahwa multimedia menawarkan teknologi pembelajaran yang berpotensi kuat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran manusia. Desain multimedia dalam pembelajaran berpusat pada dua pokok yaitu technology centered (berpusat pada teknologi multimedia) dan learner centered (berpusat pada subjek belajar / siswa). Menurut Arsyad (2006) multimedia diartikan sebagai lebih dari satu media. Multimedia dapat berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan video, yang mana perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan pada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu. Munir (2008) menyatakan multimedia sebagai suatu sistem komputer yang terdiri dari hardware dan software yang memberikan kemudahan untuk menggabungkan berbagai komponen seperti gambar video, grafik animasi, suara, teks, dan data yang dikendalikan dengan program komputer. Dengan kata, tekhnologi multimedia mencakup berbagai media dan software pembelajaran yang interaktif. Sajian multimedia dapat diartikan sebagai tegnologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai media yang menampilkan teks, grafik, video, animasi dalam sebuah tampilan yang terintegrasi dan interaktif. Multimedia interaktif yang terdiri dari presentasi dan bentuk teks, audio, grafik, animasi dan simulasi interaktif dapat mengadaptasi perbedaan cara belajar siswa sehingga mereka belajar dalam lingkungan yang menyenangkan. Visualisasi yang disajikan memungkinkan siswa melakukan navigasi, berinteraksi berkreasi dan berkomunikasi dengan menggunakan 8|Page
  • 9. panca indera mereka dengan optimal sehingga informasi yang masuk ke bank memorinya lebih lama dan mudah untuk dipanggil pada saat informasi tersebut digunakan. Pemrosesan informasi dalam pembentukkan konsep akan mudah dipanggil apabila tersimpan dalam memori jangka panjang terutama dalam bentuk gambar (Marthin, 1994) Berdasarkan berbagai hasil penelitian pemanfaatan MMI pada pembelajaran fisika. MMI selalu mengasumsikan bahwa siswa sebagai pengguna memiliki kemampuan dan latar belakang yang sama. Pada perkembangannya multimedia interaktif diharapkan mampu mengadaptasi perbedaan individu penggunanya. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem multimedia interaktif yang adaptif. Menurut M. Odritscher (2004), sistem adaptif merupakan sistem yang mengadaptasi pengetahuan (knowledge) dari konten materi pembelajaran kepada siswa secara adaptif. Sedangkan menurut Oxford advanced learner dictionary (2005), adaptif dapat didefenisikan sebagai “adaptif adj : (technical) concerned with changing, able to change when necessary in order to deal with different situations”. Untuk mengembangkan sistem adaptif ada beberapa model yang telah dikembangkan. Model sistem adaptif ada beberapa model yang telah dikembangkan. Model sistem adaptif merupakan bentuk rancangan arsitektur yang dijadikan pedoman dasar dalam pengembangan sistem multimedia adaptif. Menurut De Bra et. Al., (1999), model sistem terdiri atas tiga komponen yaitu: adaptation model, domain model dan user model, seperti gambar. Adaptation Model Storage Layer Domain User Model Model 9|Page
  • 10. Berdasarkan model sistem adaptif gambar di atas, model adaptasi (adaptation model) ditempatkan diantara model domain (domain model) dan model penggunaan (user model) di dalam lapisan penyimpanan data (storage layer). Sedangkan Brusilovsky dan Maybury (2002), menjelaskan model sistem adaptif, seperti gambar dibawah ini. Data About User Syste User Model m Berdasarkan gambar tersebut, maka dapat dikatakan bahwa proses dari model sistem adaptif terdiri atas tiga tahap, yaitu proses pengumpulan dan tentang profil penggunaan (user profile), proses membangun model penggunaan (user model) dan proses model adaptasi (adaptation model). Profil pengguna (user profile) merupakan data atau informasi untuk mendapatkan informasi awal tentang pengguna. Informasi yang didapatkan dan disimpan pada model pengguna dengan tidak melakukan perubahan. Seiring dengan perubahan. Keadaan informasi tersebut akan dapat mengalami perubahan seiring dengan perubahan waktu. Informasi profil penggunaan yang terdapat pada model pengguna dapat dikategorikan menurut Brusilavxky (2001), sebagai berikut 1) Student’s behavioristik, merupakan informasi tentang perilaku siswa, seperti kedaan motivasi, gaya belajar dan sebagainya. 10 | P a g e
  • 11. 2) Student’s knowledge, merupakan informasi pengetahuan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Pengetahuan siswa dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu baru (novice), pemalu (beginner), sedang (means), lanjut (advance), dan pakar (expert). Pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkatan pengetahuan tersebut adalah dengan cara tes secara otomatis (auto evaluation) melalui sistem adaptif. 3) Student’s achievement, merupakan informasi hasil pencapaian siswa dalam proses pembelajaran pada sistem multimedia adaptif. Hasil pencapaian tersebut dapat dilihat dari indikator porelehan nilai kuis atau latihan yang diberikan oleh sistem multimedia interaktif adaptif kepada siswa. 4) Students preferences, merupakan informasi suatu konsep struktur tentang preferensi siswa dalam sistem multimedia adaptif. Preferensi tersebut bertujuan untuk mempresentasikan materi pembelajaran (konten, latihan, kuis) dengan menggunakan dukungan komponen sistem multimedia interaktif. Permasalahan utama dalam pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi adalah penggunaan metode atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran secara tepat, yang memenuhi kebutuhan siswa, sehingga potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang optimal. Berdasarkan kepentingan siswa, pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang demokratis, tidak otoriter, harus fleksibel tidak kaku, berorientasi kepentingan siswa bukan guru, lebih banyak memberi kebebasan bukan membelenggu, pelayanan lebih pada individual sedikit klasikal, tidak hanya tekstual tetapi kontekstual (mengaitkan dengan kenyataan kehidupan). Untuk menghadapi permasalahan di atas, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang efektif dan efisien sebagai alternatif, yaitu model 11 | P a g e
  • 12. pembelajaran yang diharapkan mampu melibatkan siswa dalam keseluruhan proses pembelajaran dan dapat melibatkan seluruh aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus, harus disesuaikan dengan kondisi siswa tersebut, oleh karena itu lahirlah istilah pembelajaran adaptif. Bila kita merujuk pada kata adaptif yang merupakan kata dari bahasa Inggris ”adapt” yang mempunyai arti ”menyesuaikan dengan”, maka pembelajaran adaptif bagi anak berkebutuhan khusus merupakan pembelajaran yang menyesuaikan dengan kondisi siswa. Artinya yang menyesuaikan adalah pembelajaran itu sendiri, baik metode, alat/media pembelajaran, dan lingkungan belajar, bukan siswanya. Jadi pembelajaran adaptif pada intinya adalah modifikasi aktivitas, metode, alat, atau lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk menyediakan peluang kepada anak dengan kebutuhan khusus mengikuti program pembelajaran dengan tepat, efektif serta mencapai kepuasan. Prinsip utama dalam modifikasi aktivitas adalah penyesuaian aktivitas pembelajaran yang disesuaikan dengan potensi siswa dalam melakukan aktivitas tersebut. Ciri-ciri Pembelajaran Adaptif Sebagai pembelajaran yang berpusat pada siswa, pembelajaran adaptif mempunyai ciri: 1. Memperhatikan perbedaan individu siswa. Pada dasarnya setiap manusia tidak ada yang sama, oleh karena itu dalam pembelajaran yang adaptif, guru sangat memperhatikan perbedaan dari setiap siswanya yang implikasinya dalam proses pembelajaran di kelas hal tersebut disesuaikan dengan jenis dan karakteristik kelainan, kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh siswa. Pembelajaran adaptif ini harus dapat memperbaiki dan atau meminimalkan dampak dari kelainan yang dimiliki siswa, bukan memperburuk kondisi siswa. 12 | P a g e
  • 13. 2. Sebagai alat untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Pembelajaran adaptif harus dapat mengakomodasi untuk pengembangan potensi yang dimiliki anak dengan kebutuhan khusus. Prinsip-prinsip Pembelajaran Adaptif Pada dasarnya prinsip pembelajaran adaptif sama dengan prinsip pembelajaran pada umumnya, yaitu: 1. Kesempatan Belajar. Kegiatan pembelajaran perlu menjamin pengalaman siswa untuk secara langsung mengamati dan mengalami proses, produk, keterampilan dan nilai yang diharapkan 2. Motivasi. Guru harus senantiasa memberikan motivasi kepada siswa agar tetap memiliki gairah dan semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar. 3. Latar/Konteks. Guru perlu mengenal siswa secara mendalam, menggunakan contoh, memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar, dan semaksimal mungkin menghindari pengulangan-pengulangan materi pengajaran yang sebenarnya tidak terlalu penting bagi anak. 4. Keterarahan. Setiap akan melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan sasaran dan alat yang sesuai serta mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat. 13 | P a g e
  • 14. 5. Menyenangkan. Kegiatan belajar perlu menyediakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa. 6. Hubungan sosial. Dalam kegiatan belajar-mengajar, guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan siswa dan lingkungan, serta interaksi banyak arah. 7. Belajar sambil bekerja. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus banyak memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan praktek atau percobaan atau menemukan sesuatu melalui pengamatan, penelitian, dan sebagainya. 8. Individualisasi. Guru perlu mengenal kemampuan awal dan karakteristik setiap anak secara mendalam baik dari segi kemampuan maupun ketidakmampuannya dalam menyerap materi pelajaran. 9. Menemukan. Guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang mampu memancing anak untuk terlihat secara aktif baik fisik, mental, sosial, dan/atau emosional. Penerapan pembelajaran adaptif akan efektif diimplementasikan apabila ada kemauan, ketekunan, kerja keras dan ketulus-ikhlasan guru dalam mendidik anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi tempatnya mengajar. Dengan demikian kerjasama dan sinergi yang solid dari seluruh stakeholder 14 | P a g e
  • 15. yang terlibat akan menjadikan dunia pendidikan kita semakin bermutu dan profesional. Pengembangan model pembelajaran multimedia interaktif didahului dengan melakukan analisis konsep abtrak, dan konsep yang berdasarkan prinsip pada materi fisika atom. Model ini juga memungkinkan siswa untuk belajar mandiri karena multimedia interaktif adaptif yang dikembangkan dapat dipelajari sendiri di rumah oleh siswa. Multimedia interaktif ini terdiri dari petunjuk, standar kompetensi dan kompetensi dasar, tes gaya belajar, materi dan evaluasi. Penggunaan multimedia interaktif adaptif dalam pembelajaran dapat: (1) menampilkan alternatif halaman yang sesuai dengan karakteristik individu, (2) berorientasi pada kelompok pengguna yang lebih luas, (3) memberikan navigasi untuk membatasi keleluasaan pengguna dalam mencari informasi (Surjono, 2006). Penggunaan multimedia interaktif yang berbasis gaya belajar jelas memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan karakteristik gaya belajar masing-masing. Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan mengatur serta mengolah informasi. Beberapa penelitian mengenai gaya belajar menunjukkan bahwa (1) beberapa pelajar mempunyai kebiasaan belajar yang berbeda dengan yang lainnya, (2) beberapa pelajar belajar lebih efektif bila diajar dengan metode yang paling disukai, dan (3) prestasi pelajar berkaitan dengan bagaimana caranya belajar (Riding & Rayner, 1998). Gaya belajar mempengaruhi efektivitas pelatihan, tidak peduli apakah pelatihan tersebut dilakukan secara tatap muka atau secara on-line (Surjono, 2006). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan gaya belajar dalam proses belajar mengajar. Gaya belajar sering diukur dengan menggunakan kuesioner atau tes psikometrik (McLoughlin, 1999). Dengan menggunakan model pembelajaran ini maka dapat (1) membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak dan mikroskopis, menyederhanakan perhitungan yang rumit, dan mempercepat keberlangsungan proses belajar mengajar. Penyajian informasi atau 15 | P a g e
  • 16. keterampilan secara utuh dan lengkap, serta merancang lingkup informasi dan keterampilan secara sistematis sesuai dengan tingkat kemampuan dan alokasi waktu; (2) membantu siswa dalam mengaktifkan fungsi psikologis dalam dirinya antara lain dalam pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian, memelihara keseimbangan mental, serta mendorong belajar mandiri (Arifin et al, 2003). Fungsi lain dari multimedia interaktif dalam dunia pendidikan adalah sebagai perangkat lunak (sofware) pembelajaran, yang memberikan fasilitas kepada siswa untuk mempelajari suatu materi. Multimedia memiliki keistimewaan diantaranya adalah (1) interaktif dengan memberikan kemudahan umpan balik; (2) kebebasan menentukan topik pembelajaran; (3) kontrol yang sistematis dalam proses belajar (Munir, 2008). Pada umumnya konsep-konsep yang terdapat dalam ilmu fisika sering dinyatakan dalam bahasa simbolik. Simbolik-simbolik ini merupakan manipulasi dari suatu atau beberapa penalaran proses IPA yang tidak dapat diungkapkan dengan bahasa komunikasi sehari-hari. Peserta didik dalam belajar fisika dituntut memahami konsep-konsep yang ada, karena dengan menguasai dan memahami konsep akan memudakan peserta didik dalam menyelesaikan soal, memecahkan masalah dan mengenal gejala alam yang ada disekitarnya. Untuk memecahkan masalah, peserta didik harus mengetahui aturan-aturan yang relevan dan aturan ini didasarkan pada konsep-konsep yang diperolehnya. 16 | P a g e
  • 17. C. KESIMPULAN 1. Pembelajaran multimedia dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. 2. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Pembelajaran adaptif pada intinya adalah modifikasi aktivitas, metode, alat, atau lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk menyediakan peluang kepada anak dengan kebutuhan khusus mengikuti program pembelajaran dengan tepat, efektif serta mencapai kepuasan. Sehingga pada perkembangannya multimedia interaktif diharapkan mampu mengadaptasi perbedaan individu penggunanya. Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem multimedia interaktif yang adaptif yang dapat mengatasi seluruh kesulitan belajar siswa. 3. Pengembangan model pembelajaran multimedia interaktif adaptif merupakan suatu proses mengembangkan dan menciptakan suatu model pengajaran dalam kelas yang mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar dengan memperhatikan perbedaan atau gaya belajar yang diinginkan siswa dengan menggunakan multimedia. 17 | P a g e
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Admin, 2011. Rpp Berkarakter SMA Dan Silabus Kelas http://www.sarjanaku.com. Diakses 20 September 2012. Anonim, 2012. Multimedia. Http://id.wikipwdia.org. Diakses 18 September 2012. Archigakirataka,2012.PengantarMultimedia. Http://archigakirataka.blogspot.com. Diakses 18 September 2012. Istiyanto, 2012. Pengertian dan Manfaat Multimedia Pembelajaran. Http://Istiyanto.Com. Diakses 18 September 2012. Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : ALFABETA. Mustolih, 2008. Panduan Pengembangan Multimedia Pembelajaran. Http://mustoluhbrs.wordpress.com. Diakses 18 September 2012. Nur, M. 2008. Pengajaran Langsung. Surabaya: PSMS Unesa. Pemerintah, 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaia. Wiyono, K., 2009. Penerapan model pembelajaran multimedia interaktif Untuk meningkatkan penguasaan konsep, keterampilan generik sains dan Berpikir kritis siswa sma pada topik relativitas khusus. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak diterbitkan. Wiyono, K., 2012. Pengembangan Model Multimedia Interaktif Adaptif. Http://repository.upi.edu. Diakses 18 september 2012. 18 | P a g e
  • 19. Lampiran 1 SILABUS Satuan Pendidikan : SMAN 9 Kendari Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XII / 2 Standar Kompetensi : 3. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relativitas Einstein dalam paradigma fisika modern Penilaian Materi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber Belajar/ Kompetensi Kegiatan pembelajaran Pembelajaran Kompetensi Bentuk Contoh Waktu Alat-Bahan Dasar Teknik Instrumen Instrumen 19 | P a g e
  • 20. Penilaian Materi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber Belajar/ Kompetensi Kegiatan pembelajaran Pembelajaran Kompetensi Bentuk Contoh Waktu Alat-Bahan Dasar Teknik Instrumen Instrumen A. Perkembangan Memberikan 3.2 Produk: Teori Atom informasi Buku Fisika endeskripsika yang disertai tanya 1. Menjelaskan model Tes tulis Uraian LP-1/A(1) 2x untuk SMA n jawab untuk atom Dalton. 45‟ Kelas XI perkembanga menjelaskan Reverensi n teori atom 2. Menjelaskan model perkembangan teori Tes tulis Uraian yang relevan atom Thomson LP-1/A(2) atom. 3. Menjelaskan model Laptop dan Melakukan diskusi atom Rutherford LCD. kelas untuk Tes tulis Uraian 4. Menjelaskan model mendeskripsikan dan atom Bohr LP-1/B(2) Alat/Bahan menjelaskan teori atom Dalton dengan sebagai menggunakan peraga. Proses: peragaan model Portofolio Portofolio 1. Melakukan pengamatan, LP-1/A(3 atom. tentang model atom & 5) Dalton, Thomson, LP-1/B(1) Membuat berbagai Ruterford dan Bohr model tiruan atom berdasarkan yang Tes Lembar berdasarkan terlihat pada LCD. kinerja Penilaian perkembangan teori rating LP-1/A(4) 2. Melakukan peragaan atom pada scale LP-1/B(3, tentang teori atom pengamatan LCD. 4, 5) Dalton, Thomson, Ruterford dan Bohr Melakukan diskusi kelas untuk 3. Mengkomunikasikan Tes Lembar mendeskripsikan dan hasil pengamatan kinerja Penilaian LP-2 menjelaskan model melalui presentasi dan rating atom Thomson. diskusi. scale 20 | P a g e
  • 21. Penilaian Materi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber Belajar/ Kompetensi Kegiatan pembelajaran Pembelajaran Kompetensi Bentuk Contoh Waktu Alat-Bahan Dasar Teknik Instrumen Instrumen 4. Menyimpulkan hasil Tes Lembar LP-3 pengamatan. Melakukan diskusi Kinerja Penilaian kelas untuk rating Sikap: mengidentifikasi scale kelemahan teori atom 1. Karakter: Berpikir Dalton dan Thomson. kreatif, kritis, dan LP-3 logis; bekerja teliti, Melakukan diskusi jujur, dan berperilaku Observasi Lembar kelas untuk santun Observasi mendeskripsikan dan 2. Keterampilan sosial: menjelaskan model bekerjasama, atom Rutherford menyampaikan dengan menggunakan Penilaian Lembar pendapat, menjadi peragaan model atom Diri Penilaian pendengar yang baik, di depan kelas. Diri dan menanggapi pendapat orang lain B. Model Atom Mekanika Kuantum Tes tulis LP-1/A(1) 21 | P a g e
  • 22. Penilaian Materi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber Belajar/ Kompetensi Kegiatan pembelajaran Pembelajaran Kompetensi Bentuk Contoh Waktu Alat-Bahan Dasar Teknik Instrumen Instrumen Tes tulis Uraian LP-1/A(2) Produk: Uraian 1. Menjelaskan panjang Tes tulis Melakukan diskusi gelombang dari kelas untuk persamaan de Broglie. LP-1/B(2) mendeskripsikan dan 2. Menjelaskan prinsip Uraian menjelaskan model ketidapastian atom mekanika Heisenberg. Portofolio kuantum. LP-1/A(3 3. Menentukkan Bilangan & 5) Melakukan diskusi Kunatum : Bilangan Portofolio LP-1/B(1) kelas untuk kuantum utama, mengidentifikasi bilangan kuantum Tes gelombang de orbital, bilanagn kinerja broglie. kuantum magnetik, LP-1/A(4) bilangan kuantum spin. Lembar LP-1/B(3, Melakukan diskusi Penilaian 4, 5) 4. Menjelaskan bunyi dari kelas untuk rating asas larangan pauli. menjelaskan dan scale memformulasikan Tes bilangan kuantum Proses: kinerja LP-2 pada atom hidrogen. 1. Melakukan tanya jawab Lembar mengenai prinsip Penilaian ketidakpastian Tes rating LP-3 Heisenberg. Kinerja scale 2. Memformulasikan Panjang gelombang 22 | P a g e
  • 23. Penilaian Materi Indikator Pencapaian Alokasi Sumber Belajar/ Kompetensi Kegiatan pembelajaran Pembelajaran Kompetensi Bentuk Contoh Waktu Alat-Bahan Dasar Teknik Instrumen Instrumen partikel untuk Lembar gelombang de Broglie. Penilaian LP-3 Observasi rating 3. Mengkomunikasikan scale hasil bilangan kuatum suatu keadaan stasioner elektron. 4. Menyimpulkan hasil Penilaian Lembar pengamatan. Diri Observasi Sikap: Lembar 1. Karakter: Berpikir Penilaian kreatif, kritis, dan Diri logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santu. 2. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain 23 | P a g e
  • 24. Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMAN 9 Kendari Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XII / 2 Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (1 x Pertemuan) STANDAR KOMPETENSI 3. Menganalisis Berbagai Besaran Fisis Pada Gejala Kuantum Dan Batas-Batas Berlakunya Relativitas Einstein Dalam Paradigma Fisika Modern KOMPETENSI DASAR 3.2 Mendeskripsikan perkembangan teori atom A. Indikator 1. Kognitif: a. Produk 5. Menjelaskan model atom Dalton, Thomson, Rutherford dan model atom Bohr. 6. Menentukan panjang gelombang dengan menggunakan persamaan de Broglie. 7. Menjelaskan prinsip ketidakpastian Heisenberg. 24 | P a g e
  • 25. 8. Menentukan bilangan kuantum utama, orbital, magnetik dan spin untuk menetapkan keadaan stasioner elektron. 9. Menjelaskan bunyi Asas larangan Pauli. b. Proses Melakukan pengamatan terhadap model-model atom, yang meliputi: 5. Merumuskan masalah 6. Mengidentifikasi model-model atom 7. Melakukan pengamatan model atom pada tampilan power point di LCD 8. Menyimpulkan hasil pengamatan 2. Psikomotor: a. Mengamati model-model atom. b. Melakukan peragaan pada model-model atom setelah mengamati pada layar LCD. 3. Afektif: a. Karakter: Berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun b. Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain B. Tujuan Pembelajaran (A, B, C, dan D) 1. Kognitif a. Produk: 1. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan atom Dalton, Thomson, Ritherford dan Borh dengan benar. 2. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan dan menentukan panjang gelombang dari persamaan de Broglie dengan benar. 3. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan prinsip ketidakpastian Heisenberg dengan benar. 4. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan menetukan bilangan kuntum suatu keadaan stasioner elektron dengan benar. 25 | P a g e
  • 26. 5. Dengan kalimat sendiri, siswa dapat menjelaskan bunyi asas larangan pauli dengan benar. b. Proses 1) Disediakan seperangkat media berupa leptop dan LCD, siswa dapat melakukan pengamatan untuk menyelidiki perbedaan model-model atom sesuai dengan rincian tugas yang ditentukan di LKS meliputi: Merumuskan masalah, Mengidentifikasi model-model atom, Melakukan pengamatan model atom dan Menyimpulkan hasil pengamatan. 2. Psikomotorik: Disediakan seperangkat alat peraga, siswa terampil melakukan pengamatan terhadap model-model atom. 3. Afektif: a. Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun sesuai LP: pengamatan perilaku berkarakter. b. Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi sesuai LP: Ketrampilan sosial. C. Materi Pembelajaran 1. Model atom Dalton, Atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Atom suatu unsur semuanya serupa, dan tidak dapat berubah menjadi atom unsur yang lainnya. Model atom Thomson, Atom itu terdiri atas muatan positif yang merata diseluruh atom, muatan ini di-netral-kan oleh muatan negatif yang tersebar merata pula diseluruh atom. Model atom Rutherford, Atom secara keseluruhan bersifat netral, muatan positif pada inti sama besarnya dengan muatan elektron yang beredar di sekitarnya. 2. Panjang gelombang de Broglie elektron adalah : 26 | P a g e
  • 27. 3. Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyataka bahwa : “tidak mungkin kita mengetahui posisi partikel secara teliti dan momentum partikel secara teliti pada saat yang bersamaan” 4. Dalam model atom mekanika kuantum, untuk menetapkan keadaan stationer elektron diperlukan empat bilangan kuantum. Keempat bilangan kuantum tersebut adalah : A. bilangan kuantum utama (simbol n) B. bilangan kuantum orbital (simbol l) C. bilangan kuantum magnetik (simbol m ) D. bilangan kuantum spin (simbol m ) 5. Asas larangan Pauli “Tidak ada dua elektron dalam sebuah atom yang dapat memiliki keempat bilangan kuantum yang persis sama”. D. Metode Pembelajaran: Model Pembelajaran : Student Centre Learning (SCL) Metode Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, dan Pemberian Tugas. E. Sumber Belajar 1. Buku Fisika untuk SMA Kelas XII; Oleh: Djoko Nugroho, Terbiatan Erlangga, Tahun 2009. 2. LKS merujuk pada rancangan percobaan dalam buku sumber, hal. 134-135, dan kunci Kunci Jawaban LKS. 27 | P a g e
  • 28. F. Langkah-Langkah Pembelajaran Penilaian No Aktivitas Pembelajaran 1 2 3 4 A. Pendahuluan (5 menit) 1. Motivasi dan Apersepsi: Guru menyajikan fenomena sebuah benda yang yang dipotong-potong sampai benda tersebut sudah tidak dapat dibagi atau dipotong lagi. Apa yang terjsadi ? dan disebut apakah benda yang tidak dapat dibagi lagi tersebut.? Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran: kognitif 2. (produk, proses); psikomotorik; dan afektif (keterampilan sosial dan perilaku berkarakter). B. Kegiatan Inti (80 menit) Dengan arahan guru, siswa membaca buku sumber (BS) 1. dan/atau Bahan Ajar untuk menjelaskan model-model atom dan perbedaan atom terhadap masing-masing para ahlinya. Guru memberikan informasi yang disertai tanya jawab untuk menjelaskan perkembangan teori atom. Siswa melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan 2. dan menjelaskan teori atom Dalton dengan menggunakan peragaan di depan kelas. Siswa melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan dan menjelaskan model atom Thomson. 3. Siswa membuat berbagai model tiruan atom berdasarkan perkembangan teori atom berdasarkan pengamatan pada power point yang ditampilkan pada layar LCD. 28 | P a g e
  • 29. 4. Siswa melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi dan membedakan adanya model atom Thomson dan Dalton. Siswa melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi kelemahan teori atom Dalton dan Thomson. Siswa melakukan diskusi kelas untuk mendeskripsikan dan menjelaskan model atom Rutherford dan Borh dengan menggunakan peragaan di depan kelas. Siswa melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi dan membedakan model atom Thomson, Dalton, 5. Rutherford, dan Borh. Siswa melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi kelemahan dari teori atom Rutherford 6. Guru membimbing dan mengarahkan siswa untuk merumuskan kesimpulan dari hasil pengamatan. Siswa menjelaskan dan memahami prinsip 7. ketidakpastian heisenberg dan bunyi asa larangan paulli Siswa melalui bimbingan guru menetukan bilangan kuantum suatu kedaan stasioner elektron. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang konsep/prinsip yang 8. belum dimengerti dari materi yang barusan dipelajari, dan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan siswa, guru dapat “melemparkan” pertanyaannya kepada siswa lain, sebelum ia memberikan jawaban yang tepat. Guru melakukan evaluasi untuk mengukur pencapaian 9. kompetensi siswa tentang materi pelajaran fisika atom dengan memberikan kuis. C. Penutup (5 menit) 1. Untuk memantapkan kompetensi (pemahaman) siswa, guru memberi contoh. 2. Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk 29 | P a g e
  • 30. membuat rangkuman tentang materi fisika atom dari buku sumber yang lain, dan dikumpul pada pertemuan berikutnya. Guru menginformasikan kompetensi dasar dan/atau 3. indikator yang akan dicapai serta materi pelajaran fisika yang dipelajari pada pertemuan berikutnya. H. Penilaian 1. Teknik : Penilaian Produk (LPP) Penilaian Kinerja (LPK) Penilaian Afektif (LPA) 2. Bentuk : Uraian, Portofolio, Lembar Penilaian rating scale, Lembar Observasi, dan lembar Penilaian diri 30 | P a g e
  • 31. Lampiran 3 KISI-KISI SIKLUS I HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI POKOK FISIKA ATOM Mata Pelajaran : IPA-Fisika Materi Pokok : Fisika Atom Kelas / Semester : XII / 2 Jumlah Soal : 5 Nomor Kurikulum Acuan : KTSP Bentuk Soal : Essay Materi / Jenjang Indikator Tujuan pembelajaran Soal sub materi Kognitif 1. Menjelask Perkemban 1. Siswa dapat C2 an model gan teori menjelaskan 1) Jelaskan arom perkembangan teori perkembang atom Dalton, atom. an teori Rutherford 2. siswa dapat C2 atom mulai , Thomson menjelaskan model dari awal dan Borh atom Dalton, - Model hingga saat 2. Menjelask Rutherford, Thomson atom ini? an model dan Borh C2 Dalton, 2) Sebutkan atom 3. siswa dapat Rutherf dan jelaskan mekanika menentukan panjang ord, kelebihan kuantum. gelombang dari Thoms persamaan de Broglie. dari model on dan Borh 4. siswa dapat atom menjelaskan prinsip C3 Dalton, ketidakpastian Rutherford, heisenberg. Thomson, 5. Siswa dapat dan Borh ? menentukan bilangan C3 3) Sebutkan dan kuantum utam, orbital, jelaskan magnetik dan spin. kelemahan 6. Siswa dapat dari model menjelaskan bunyi asa atom Dalton, larangan pauli. Rutherford, Thomson, dan Borh ? 4) Hitunglah panjang gelombang terbesar/terpa njang dalam 31 | P a g e
  • 32. deret Lyman darii atom hidrogen (dalam A). 5) Hitunglah bilangan kuantum ke berapa transisi yang menghasilkan panjang gelombang 1026 A dari deet Balmer. 32 | P a g e
  • 33. Lampiran 4 LEMBAR KERJA SISWA (Perkembangan Teori Atom dan Model Atom Mekanika Kuantum) Nama Siswa : Kelas : 1. Tujuan a. Siswa dapat menjelaskan perkembangan teori atom. b. siswa dapat menjelaskan model atom Dalton, Rutherford, Thomson dan Borh. c. siswa dapat menentukan panjang gelombang dari persamaan de Broglie. d. siswa dapat menjelaskan prinsip ketidakpastian heisenberg. e. Siswa dapat menentukan bilangan kuantum utam, orbital, magnetik dan spin. f. Siswa dapat menjelaskan bunyi asa larangan pauli. 2. Teori Ringkas Konsep atom menurut Dalton: 1. Atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Atom suatu unsur semuanya serupa, dan tidak dapat berubah menjadi atom unsur yang lainnya. 2. Atom-atom unsur yang berlainan dapat membentuk molekul. Ketika terjadi reaksi, atom-atom itu berpisah tetapi kemudian bergabung kembali dengan susunan yang berbeda dengan susunan semula. Pada reaksi itu atom-atom bergabung menurut perbandingan tertentu. 3. Bila dua macam atom membentuk dua macam persenyawaan atau lebih maka atom-atom sejenis dalam persenyawaan itu mempunyai perbandingan yang sedrhana. 33 | P a g e
  • 34. Model atom menurut Thomson: Partikel sub-atomik pertama yang dikenal adalah elektron. Suatu penemuan oleh percobaan J.J Thomson (1856-1940). Sehubungan dengan penemuan J.J Thomson menyangkal teori yang dikemukakan oleh Dalton. Menurut Thomson atom itu terdiri atas muatan positif yang merata diseluruh atom, muatan ini di-netral-kan oleh muatan negatif yang tersebar merata pula diseluruh atom Model atom menurut Rutherford: 1. Atom sebagian besar tediri dari ruang hampa dengan satu inti yang bermuatan positif dan satu atau beberapa elektron yang beredar disekitar inti, seperti Planet-Planet yang bergerak dalam sistem tata surya. Massa atom sebagian besar terletak pada intinya. 2. Atom secara keseluruhan bersifat netral, muatan positif pada inti sama besarnya dengan muatan elektron yang beredar di sekitarnya. Muatan positif pada inti besarnya sama dengan nomer atom dikalikan dengan muatan elementer. 3. Inti dan elektron tarik-menarik, Gaya tarik menarik ini merupakan gaya centripetal yang mengendalikan gerak elektron pada orbitnya masing- masing seperti grafitasi dalam tata surya. 4. Pada Reaksi kimia, inti atom tidak mengalami perubahan, Yang mengalami perubahan ialah elektron-elektron pada kulit terluar. Ion + adalah atom yang kekurangan elektron (telah melepas e) Ion – adalah atom yang kelebihan elektron (menyerap e). Model atom Bohr 1. Elektron tidak dapat berputar dalam lintasan yang sembarang, elektron hanya dapat berputar pada lintasan tertentu tanpa memancarkan energi. Lintasan ini disebut lintasan stasioner. Besar momentum anguler elektron pada lintasan 34 | P a g e
  • 35. nh Stasioner ini adalah : mvr = 2 n disebut bilangan kwantum (kulit) utama. 2. Elektron yang menyerap energi (foton) akan berpindah ke lintasan yang energinya tinggi, dan sebaliknya. Postulat Kuantitasi Momentum Sudut Bohr Louis de Broglie dengan teori gelombang partikelnya menyatakan bahwa partikel (elektron) yang bergerak dengan kecepatan v kemungkinan memiliki sifat gelombang dengan panjang gelombang yang sesuai. Persamaan de Broglie : Energi potensial eV diubah menjadi energi kinetik elektron, sehingga diperoleh hubungan : Panjang gelombang de Broglie elektron adalah : Dengan : = panjang gelombang de Broglie elektron h = 6.6 10 Js m = massa elektron = 9.1 10 kg 35 | P a g e
  • 36. e = muatan elektron = 1.6 10 C V = tegangan pemercepat (volt) Prinsip Ketidakpastian Heisenberg Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyataka bahwa : “tidak mungkin kita mengetahui posisi partikel secara teliti dan momentum partikel secara teliti pada saat yang bersamaan” Bagaimanakah dengan elektron disekitar inti atom? Tentu saja posisi dan momentum elektron tidak dapat detentukan dengan pasti karena elektron selalu bergerak. Akibanya tidak mungkin mengetahui lintasan secara pasti ; yang dapat ditentukan anyalah orbital. Orbital adalah daerah kebolehjadian terbesar untuk menemuka elektron. Tiap titik menunjukan kemungkinan menemukan elektron. Semakin rapat titik, smakin besar peluang menemukan elektron di daerah itu. Bilangan Kuantum Dalam model atom mekanika kuantum, untuk menetapkan keadaan stationer elektron diperlukan empat bilangan kuantum. Keempat bilangan kuantum tersebut adalah : a. Bilangan Kuantum Utama (n) Bilangan kuantum utama dalam teori kuantum bersesuaian dengan bilangan kuantum n dalam teori Bohr, yaitu menentukan energi total elektron. Energi total elektron adalah konstan, dapan bernilai apa saja, tetapi harus negatif. Nilai bilangan kuantum utama adalah bulat mulai dari 1 sampai dengan . Orbit tempat elektron bergerak disebut kulit dan diberi nama dengan huruf besar K, L, M, N, O, … Kulit dengan n = 1 diberi nama kulit K ; kulit dengan n = 2 diberi nama kulit L ; kulit dengan n = 3 diberi nama kulit M ; dan seterusnya. 36 | P a g e
  • 37. Nama kulit KLMNOP… Bilangan kuantum 1 2 3 4 5 6 --- utama (n) b. Bilangan Kuantum Orbital Bilangan kuantum orbital atau sering disebut juga bilangan kuantum azimut, diberi lambang l, adalah bilangan kuantum yang menentukan besar momentum sudut elektron (diberi lambang huruf besar L). Nilai L dibatasi oleh nilai n, yaitu bilangan bulat mulai dari nol sampai dengan (n - 1). Misalnya untuk n = 3, nilai yang diperoleh adalah l = 0, l = 1, dan l = 2. Menghitung besar momentum sudut (L) dari nilai bilangan kuanum orbital (l) : Jika bilangan kuantum utama n menyatakan kulit tempat elektron berada, maka bilangan kuantum orbital menyatakan subkulit tempat elektron berada dan juga bentuk orbital. Seperti halnya kulit, subkulit juga diberi nama tetapi dengan manggunakan huruf kecil s, p, d, f, g, h, … Empat huruf pertama berasal dari klasifikasi empiris dari spektrum, yaitu deret sharp (tajam), principal (utama), diffuse (kabur), dan fundamental (pokok). Dengan demikian, subkulit s untuk l = 0, subkulit p untuk l = 1, subkulit d untuk l = 2, dan seterusnya. Nama subkulit spdfgh… Bilangan kuantum 012345… orbital 37 | P a g e
  • 38. c. Bilangan Kuantum Magnetik Untuk menyataka arah momentum sudut diperkenalkan bilangan kuantum magnetik, diberi lambang m . Nilai m dibatasi oleh nilai l, yaitu bilangan bulat mulai dari –l sampai dengan +l. Banyaknya nilai m yang diperbolehkan : banyak m = 2l + 1 Misalanya : untuk l = 0, banyak m adalah 2(0) + 1 = 1 untuk l = 1, banyak m adalah 2(1) + 1 = 3 untuk l = 2, banyak m adalah 2(2) + 1 = 5 Banyak m juga menyatakan banyak orbital yang dimiliki oleh sebuah subkulit. Misalnya : subkulit s (l = 0) memiliki satu m berarti memiliki 1 orbital subkulit s (l = 1) memiliki satu m berarti memiliki 3 orbital subkulit s (l = 2) memiliki satu m berarti memiliki 5 orbital Bagaimanakah kaitan antara m dengan arah momentum sudut orbital? Misalkan medan magnetik luat homogen berarah ke sumbu Z positif maka arah Z akan menentukan arah L dalam ruang. Menurut mekanika kuantum, proyeksi atau komponen L pada sumbu Z, yaitu L , adalah terkuantitasi. Nilai-nilai L yang diperbolehkan berkaitan dengan nilai m , dinyatakan oleh : Fakta bahwa arah L dikuantitasi dengan acuan ke medan magnetik luar sering disebut sebagai kuantitasi ruang. 38 | P a g e
  • 39. d. Bilangan Kuantum Spin Momentum sudut spin hanya dapat memiliki dua orientasi atau dua arah, ditentukan oleh bilangan kuantum magnetik spin atau sering hanya disebut bilangan kuantum spin, diberi lambang m , dimana m hanya diperbolehkan memiliki dua nilai : + dan - . Komponen Z (searah medan magnetik luar) dari momentum sudut spin S diberikan oleh : Nilai m = + menunjukkan arah spin ke atas (putaran elektron terhadap porosnya berlawanan arah jarum jam), sedangkan nilai m = - menunjukkan arah spin ke bawah (putaran elektron terhadap porosnya searah jarum jam). RANGKUMAN KEEMPAT BILANGAN KUANTUM lihat gambar berikut 39 | P a g e
  • 40. Nama Notasi Nilai-nilai yang diperbolehkan Bilangan N 1, 2, 3, … kuantum utama Bilangan l 0, 1, 2, … (n - 1) kuantum orbital Bilangan kuantum m -l, …, -2, -1, 0, + 1, + magnetik 2. …, + l Bilangan -,+ n kuantum spin Asas Larangan Pauli Asas larangan Pauli “Tidak ada dua elektron dalam sebuah atom yang dapat memiliki keempat bilangan kuantum yang persis sama”. Asas larangan Pauli juga membatasi setiap orbital hanya mampu menampung maksimum 2 elektron, dan dalam satu orbital (elektron berpasangan) harus memiliki spin dengan arah yang berlawanan. Benar Salah Berdasarkan asas larangan Pauli maka satu orbital maksimm ditempati dua elektron. Kedua elektron ini harus memiliki spin yang berlawanan. 40 | P a g e
  • 41. 3. Soal-soal 6) Jelaskan perkembangan teori atom mulai dari awal hingga saat ini? 7) Sebutkan dan jelaskan kelebihan dari model atom Dalton, Rutherford, Thomson, dan Borh ? 8) Sebutkan dan jelaskan kelemahan dari model atom Dalton, Rutherford, Thomson, dan Borh ? 9) Hitunglah panjang gelombang terbesar/terpanjang dalam deret Lyman darii atom hidrogen (dalam A). 10) Hitunglah bilangan kuantum ke berapa transisi yang menghasilkan panjang gelombang 1026 A dari deet Balmer. 41 | P a g e