Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk orang dewasa dan anak-anak yang mengalami henti jantung atau henti nafas. BHD meliputi penilaian gejala, prosedur awal seperti memeriksa kesadaran dan meminta pertolongan, kemudian melakukan tindakan ABC (Airway, Breathing, Circulation) yang mencakup pembukaan saluran napas, pemeriksaan pernapasan, dan kompresi dada
1. ADULT BLS
DIVISI DIKLAT
PUSAT JANTUNG NASIONAL DAN
PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
2. Bantuan Hidup Dasar (BHD)
serangkaian usaha awal untuk
mengembalikan fungsi pernafasan
dan atau sirkulasi pada seseorang
yang mengalami henti nafas dan
atau henti jantung (cardiac arrest)
7. KEBERHASILAN RJP PADA HENTI
KEBERHASILAN RJP PADA HENTI
JANTUNG(IRAMA VF) YANG TERSAKSIKAN
JANTUNG(IRAMA VF) YANG TERSAKSIKAN
8.
9.
10. PROSEDUR AWAL
• Cek kesadaran korban/pasien • Posisikan korban/pasien
• Cari dan Minta Pertolongan
11. C (circulation)
- Untuk awam cek nadi tidak dianjurkan
- Membutuhkan waktu cukup lama,
keterampilan dan pengalaman
- Salah cek nadi memakan waktu 35% dari
waktu
- Penolong dapat melakukan cek tanda-
tanda sirkulasi dengan melihat napas
spontan, batuk atau pergerakan tubuh
lainnya
12. C (circulation)
Periksa nadi karotis 5 – 10 detik
• Raba dengan menggunakan jari
telunjuk dan jari tengah
• Mulai dari meraba tulang Krikoid
Geser kearah lateral, jangan melewati
muskulus Sternokledomastoideus
•Bila nadi teraba, cek nafas
•Bila tidak bernafas berikan nafas
• tiap 5-6 detik
•Bila nadi tidak teraba lakukan RJP
14. Jika denyut nadi tidak teraba, lakukan kompresi dada luar
Letakkan 2 jari diatas Lakukan kompresi 30 kali
Prosesus Xiphoideus dan ventilasi 2 kali
Kedalaman kompresi antara 2 inci / 5 cm
Kecepatan kompresi 100 kali/mnt
Memperhatikan prinsip 50% duty cycle
CO 25 – 30 %
15. Kecepatan Kompresi dan Rasio
pada Bayi dan Anak
• Kecepatan: Minimal 100 x/menit
untuk bayi, Kira-kira 100x/menit
untuk anak dan dewasa
• Rasio Kompresi:Ventilasi (1 penolong):
30 : 2. (2 penolong) 15:2sampai usia
8 tahun
– Masalah pernapasan lebih sering terjadi
dibandingkan henti jantung
– Anak membutuhkan kecepatan
pernapasan lebih cepat dibanding
dewasa 33
23. Jika tidak bernapas : Berikan bantuan
pernapasan
1. Dari mulut ke mulut 2. Dari mulut ke hidung
3. Dari mulut ke stoma
24. VOLUME VENTILASI
: 500 - 600 CC
DENGAN MEMPERHATIKAN NAIK
TURUNNYA DADA
KECEPATAN PEMBERIAN VENTILASI: 1 DETIK
Hindari pemberian ventilasi yang terlalu kuat
dan terlalu cepat karena dapat menyebabkan
distensi lambung
- resistensi terhadap tiupan,
- Muntah
- Aspirasi
- Pneumonia
KONSENTRASI O2 16 – 17 %
25. Bantuan Pernapasan untuk Bayi
dan Anak
• Sangat penting untuk bayi dan anak
• Penting dihindari pemberian bantuan
napas yang terlalu kuat dan cepat
• Dapat menyebabkan distensi lambung,
muntah dan aspirasi
• Memberikan pernapasan sampai terlihat
dada mengembang
32
26. Keadaan Emergensi Prearest pada
Pediatrik, Gagal Napas dan Syok
• Henti jantung mendadak sangat jarang terjadi
• Gagal napas (masalah pernapasan) dan syok
sering mendahului terjadinya henti jantung
dan napas
• Henti napas seringkali berlanjut kepada henti
jantung (Bantuan pernapasan sangat penting)
• Apabila mendeteksi adanya masalah
pernapasan atau terdapat penampilan yang
mengkhawatirkan, segera aktifkan sistem
emergensi.
30
27. HEMLICH MANUEVER
Pada Korban tidak sadar
Cara :
1. Lakukan
penekanan di
bawah PX
2. Sudut penekanan
45 derajat
3. Lakukan 5 kali
hentakan
29. TANDA-TANDA SUMBATAN TOTAL
• ANAK MEMEGANG LEHER
• TIDAK BISA BERBICARA
• BATUK YANG LEMAH, TIDAK EFEKTIF
• SUARA YANG TINGGI ATAU TIDAK ADA
SUARA SAAT MENARIK NAPAS
• KESULITAN BERNAPAS SEMAKIN
MENINGKAT
• SIANOSIS
34
31. TAHAPAN MENGATASI OBSTRUKSI
JALAN NAPAS PADA BAYI
PENOLONG DUDUK DAN TENGKURAPKAN BAYI DI ATAS
SALAH SATU TELAPAK TANGAN DAN LETAKKAN DIATAS PAHA
SEBAGAI PENOPANG DENGAN KEPALA LEBIH RENDAH
LAKUKAN BACK BLOW 5 X DIANTARA KEDUA SKAPULA
MENGGUNAKAN TUMIT TANGAN
SETELAH BACK BLOW, TERLENTANGKAN BAYI DAN TOPANG
OSIPUT BAYI DENGAN SALAH SATU TELAPAK TANGAN
DENGAN TETAP PERTAHANKAN KEPALA LEBIH RENDAH
LAKUKAN HENTAKAN DADA (CHEST THRUSTS) 5 X DENGAN
KECEPATAN 1 X/ DETIK
CEK MULUT BAYI UNTUK MELIHAT BENDA ASING
33. Tekanan perfusi arteri koroner
Dengan memperpanjang seri kompresi dada
Pada korban orang dewasa
Tekanan arteri koroner pada rasio 5:1
Tekanan arteri koroner pada rasio 15:2
34. Posisi Sisi Mantap
Korban diletakkan pada posisi sisi mantap jika
pernapasan sudah spontan dan adekuat
Korban tidak mempunyai riwayat trauma leher
35. RJP HANYA KOMPRESI DADA
UNTUK KORBAN ORANG DEWASA
• Beberapa penolong merasa enggan untuk
memberikan bantuan ventilasi dengan cara
mulut ke mulut pada orang yang asing
• Melakukan kompresi dada saja tanpa
pemberian ventilasi akan lebih baik daripada
tidak melakukan tindakan
• Dalam beberapa studi kompresi dada tanpa
ventilasi dalam waktu yang pendek mungkin
lebih baik
• Tindakan RJP hanya dengan kompresi dada
direkomendasikan saat sedang mentranspor
korban atau penolong tidak mampu atau
enggan untuk memberi ventilasi dengan tehnik18
mulut ke mulut