Dokumen tersebut membahas tentang standardisasi bahasa, prosesnya, dan permasalahannya. Standardisasi bahasa melibatkan pemilihan bahasa yang akan distandardisasi, penentuan tata bahasa dan kamus yang terstandardisasi, sosialisasi bahasa standar, dan perkembangannya sesuai dengan perubahan zaman. Standardisasi bertujuan menyatukan beragam dialek namun dapat menimbulkan konflik dengan kelompok non-mainstream yang menggunak
2. Bahasa standar: suatu
bahasa yang ditulis
dan telah memgalami
regulasi dan
kodefikasi (tata
bahasa dan kosakata).
Dikenal sebagai
bahasa yang
bergengsi
Bahasa
merupakan
sarana
komunikasi
Mengapa
diperlukan
standardis
asi bahasa?
Semua bahasa
vernakular
atau dialek-
dialek dapat
menjadi
bahasa
standar
Terdapat
beragam
dialek
3. Standardisasi
bahasa
Munculnya beragam
jenis tulisan pada
masa renaisans di
Eropa
Banyaknya variasi
tulisan yang berasal
dari dialek lokal
maupun personal
ideosinkrasi
Kebutuhan adanya
standar bahasa untuk
menyikapi
keberagaman
untuk memperoleh
alat komunikasi yang
sebaik-baiknya dan
seefisien-efisiennya di
dalam segala kegiatan
hidup dan aktivitas
sosial pemakainya
4. • Berasal dari dialek orang-
orang Hindu di India timur
laut pada tahun 1500BC
• Dikodefikasi pada abad ke 4
BC oleh linguis Panini
Bahasa
Sansekerta
• Bahasa Yunani yang awalnya
memiliki beragam dialek kemudian
pada abad ke 4 BC disatukan
menjadi koine yang berasa dari
orang Yunani Attic.
• Pada awal abad ke 19 Adamantios
Korais menyusun standar bahasa
baru untuk Yunani yang diadopsi
dari sebagian bentuk tinggi
kebahasaan Koineyang kemudian
sikenal sebagai Katharevousa
Bahasa
Yunani,
Katharevousa
6. selection
• Memilih jenis bahasa yang akan distandardisasi dari beragam jenis
bahasa
codification
• Menentukan tata bahasa, kamus, ejaan yang terstandardisasi
• Dilakukan oleh para linguis dan lembaga atau institusi bahasa
implementation
• Penerimaan atau sosialisasi jenis bahasa yang distandardisasi
melalui pamflet, buku, koran dll.
• Dilakukan oleh institusi, agensi, sekolah, pemerintah, media dll
elaboration
• Perluasan penggunaan bahasa satadar sesuai dengan perkembangan
jaman
• Proses berkelanjutan untuk mengembangkan bahasa
7. - Menyatukan
beragam jenis dialek
- Menciptakan
bahasa standar untuk
penulisan,
kepentingan politik
- Terbentuknya jenis
bahasa baru
- Adanya fungsi
bahasa L (Low
function) dan H
(High function
9. Didalam negara-negara berbahasa Inggris juga terdapat
multikultural
Perbedaan kelas ekonomi-sosial, gender, umur, etnis,
bagian negara menyebabkan adanya perbedaan kompetensi
komunikatif (fonologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik)
Kelompok mainstream: kelompok yang berbahasa dengan
bahasa standar, terpelajar, mencari jaringan diluar dari
keluarga dan komunitasnya
Kelompok non-maistream: kebalikan dari kelompok
maistream, menggunakan dialek-dialek atau variasi
bahasa Inggris yang tidak memiliki prestis, berbahasa
Inggris non standar
10. Adanya konflik antara kelompok non-mainstream terhadap
penggunaan bahasa standar.
Sebuah penelitian sosiolingustik mengenai perbedaan
karakteristik linguistik (fonologi, sintaksis, dan semantik)
dikelompok non-mainstream di US, Britania Raya, dan
Australia menunjukkan bahwa dialek-dialek tersebut juga
memiliki tingkat kompleksitas dan terstruktur secara teratur
seperti halnya pada bahasa Inggris yang standar. Hal tersebut
membuktikan bahwa variasi bahasa dari kelompok non-
mainstream bukanlah tidak memiliki kekurangan linguistik
melainkan mereka memiliki aturan linguistik tersendiri dalam
tata bahasanya yang berbeda dengan bahasa Inggris standar.
Dalam konteks pendidikan, kelompok non-mainstream
mungkin akan mengalami kesulitan dalam bidang
akademisnya terutama dalam hal literasi
11. Untuk mengatasi masalah perbedaan linguistik pada kelompok
non-mainstream, Fasold dan Shuy mengajukan 3 kebijakan:
1. Eradikasi (eradiction): kebijakan tradisional pada jaman
dahulu yang menggantikan bahasa dari kelompok non-mainstrean
dengan bahasa kelompok mainstream.
2. Dwi dialek (biloquialism): dukungan terhadap penggunaan
bahasa mainstream di sekolah tanpa menghilangkan bahasa non-
mainstream. Mengarahkan pengguna bahasa non-mainstream
untuk menggunakan bahasa mainstream secara pelan-pelan.
3. Penghargaan (appreciation): menghargai adanya perbedaan
bahasa mainsteam dan bahasa non-mainstream.
12. Komunikasi antara guru dan pesserta didik
merupkan suatu hal yang utama dalam
pembelajaran. Guru harus memahami perbedaan
budaya dan karakteristik linguistik dari kelompok
non-mainstream
Menyediakan informasi kepada guru tentang
adanya perbedaan kompetensi komunikasi pada
setiap peserta didik sesuai dengan budayanya
Menciptakan kegiatan yang komunikatif dan
interaktif yang akan memungkinkan peserta didik
memeroleh bahasa standar
Memperkenalkan peserta didik pada bahasa lisan
dan tulis yang standar