SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


                                        BAB I
                                  PENDAHULUAN


  A. LATAR BELAKANG
           Tahap ini dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus yang
    telah kita bahas dimuka. Ditahap ini sangat penting. Tahap penyelesaian audit sangat
    mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Keputusan yang diambil auditor selama tahap
    penyelesaian ini sangat penting untuk mencapai hasil audit yang optimal. Berbagai
    prosedur yang diterapkan dalam tahap ini dapat menghasilkan bukti tambahan yang
    dapat mempengaruhi kesimpulan audit. Pengaruh tersebut meliputi kesimpulan akhir
    atas saldo setiap rekening yang akan dicantumkan dalam laporan keuangan, dan
    pendapat auditor atas laporan keuangan secara keseluruhan.
           Prosedur-prosedur yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit mempunyai
    beberapa karakteristik khusus, yaitu:
       1. Prosedur-prosedur tersebut tidak mengacu kesiklus transaksi maupun saldo
           rekening tertentu.
       2. Prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca.
       3. Prosedur-prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangan subyektif
           auditor.
       4. Prosedur-prosedur tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau
           akuntan senior yang berpengalaman.
       Pada tahap penyelesaian audit, auditor bekerja dengan keterbatasan waktu. Hal ini
    diakibatkan oleh keinginan klien untuk memperoleh laporan audit secepat mungkin.
    Meskipun waktu tidak mendukung auditor, auditor harus menggunakan waktu yang
    tersedia untuk membuat pertimbangan professional dan menyatakan pendapat sesuai
    keadaan yang sebenarnya.
  B. RUMUSAN MASALAH
       1. Bagaimana penyelesaian pekerjaan lapangan?
       2. Bagaimana melakukan penelaahan peristiwa kemudian (subsequent event
           review)?
       3. Bagaimana menelaah notulen rapat?
       4. Bagaimana mengajukan pertanyaan atau konfirmasi kepada penasihat hukum
           klien?


KELOMPOK 8                                                                      Page 1
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


       5. Bagaimana menghimpun surat representasi klien?
       6. Bagaimana menghimpun surat representasi klien?
       7. Bagaimana melaksanakan prosedur analitis komprehensif?
       8. Bagaimana pengevaluasian temuan?
       9. Bagaimana membuat penetapan akhir mengenai materialitas dan risiko audit?
       10. Bagaimana melakukan penelaahan teknis mengenai laporan keuangan?
       11. Bagaimana merumuskan pendapat dan membuat draft laporan audit?
       12. Bagaimana melakukan penelaahan akhir atas kertas kerja?
       13. Bagaimana berkomunikasi dengan klien?
       14. Bagaimana komunikasi hal-hal yang berkaitan dengan struktur pengendalian
          intern?
       15. Bagaimana komunikasi mengenai pelaksanaan audit (dengan komite audit)?
       16. Bagaimana menyusun management letter (surat pernyataan manajemen)?
       17. Bagaimana tanggung jawab setelah audit?
       18. Bagaimana peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal laporan audit dan
          tanggal dipublikasikannya laporan audit?
       19. Bagaimana penemuan fakta-fakta baru?
       20. Bagaimana penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksanakan?
  C. TUJUAN MAKALAH INI DIBUAT
       1. Mengetahui penyelesaian pekerjaan lapangan
       2. Mengetahui perlakuan penelaahan peristiwa kemudian (subsequent event
          review)
       3. Mengetahui penelaahan notulen rapat
       4. Mengetahui pengajuan pertanyaan atau konfirmasi kepada penasihat hukum
          klien
       5. Mengetahui penghimpunan surat representasi klien
       6. Mengetahui penghimpunan surat representasi klien
       7. Mengetahui pelaksanaan prosedur analitis komprehensif
       8. Mengetahui pengevaluasian temuan
       9. Mengetahui pembuatan penetapan akhir mengenai materialitas dan risiko audit
       10. Mengetahui perlakuan penelaahan teknis mengenai laporan keuangan
       11. Mengetahui perumusan pendapat dan membuat draft laporan audit
       12. Mengetahui melakukan penelaahan akhir atas kertas kerja


KELOMPOK 8                                                                    Page 2
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


      13. Mengetahui berkomunikasi dengan klien
      14. Mengetahui komunikasi hal-hal yang berkaitan dengan struktur pengendalian
         intern
      15. Mengetahui komunikasi mengenai pelaksanaan audit (dengan komite audit)
      16. Mengetahui penyusunan management letter (surat pernyataan manajemen)
      17. Mengetahui tanggung jawab setelah audit
      18. Mengetahui peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal laporan audit dan
         tanggal dipublikasikannya laporan audit
      19. Mengetahui penemuan fakta-fakta baru
      20. Mengetahui penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksanakan




KELOMPOK 8                                                                   Page 3
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


                                       BAB II
                                     PEMBAHASAN


  A. PENYELESAIAN PEKERJAAN LAPANGAN
           Dalam    menyelesaikan     atau   melengkapi       pekerjaan   lapangan,   auditor
    melaksanakan beberapa prosedur audit untuk menghimpun tambahan bahan bukti
    audit. Ada lima prosedur yang dapat dilakukan oleh auditor, yaitu:
       1. Melakukan penelaahan peristiwa kemudian (subsequent event review)
       2. Membaca notulen rapat
       3. Mengajukan pertanyaan atau melakukan konfirmasi dengan penasihat hukum
           klien
       4. Menghimpun surat representasi klien
       5. Melaksanakan prosedur analitis komprehensif
  B. MELAKUKAN PENELAAHAN PERISTIWA KEMUDIAN (SUBSEQUENT
    EVENT REVIEW)
           Periode peristiwa kemudian adalah periode yang dihitung sejak tanggal neraca
    sampai dengan tanggal berakhirnya pekerjaan lapangan (tanggal laporan audit).
           Ada dua jenis peristiwa kemudian, yaitu:
           Tipe peristiwa kemudian I, meliputi peristiwa yang memberikan tambahan
           bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan
           berdampak terhadap taksiran yang melekat dalam proses penyusunan laporan
           keuangan. Yang memerlukan penyesuaian dan pengungkapan dalam laporan
           keuangan, adalah:
               a. Kerugian akibat piutang tak tertagih yang disebabkan adanya
                   pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan menuju kepailitan
                   sesudah tanggal neraca, merupakan indikasi keadaan yang ada pada
                   tanggal neraca.
               b. Penyelesaian tuntutan hukum baik yang dilakukan klien maupun yang
                   ditujukan pada klien, yang jumlahnya berbeda dengan jumlah utang
                   atau piutang yang dicatat, membutuhkan penyesuaian laporan
                   keuangan jika peristiwa yang menimbulkan tuntutan tersebut telah
                   terjadi atau ada sebelum tanggal neraca.



KELOMPOK 8                                                                            Page 4
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


               c. Penghentian operasi perusahaan cabang dengan rugi terestimasi yang
                  diakibatkan oleh kondisi yang ada sebelum tanggal neraca.
           Tipe peristiwa kemudian II, meliputi peristiwa-peristiwa yang memberikan
           tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal
           neraca yang dilaporkan, tetapi kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca.
           Peristiwa ini memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan, adalah:
               a. Penjualan obligasi maupun penerbitan saham baru
               b. Akuisisi pada perusahaan lain
               c. Kerugian aktiva tetap yang disebabkan kebakaran yang terjadi setelah
                  tanggal neraca.
               d. Business combination misalnya perusahaan klien akan merger dengan
                  sebuah perusahaan lain.
               e. Perusahaan struktur modal
               f. Pengumuman dividen saham ataupun dividen kas yang lain dari
                  biasanya.
           Prosedur audit yang dapat dilakukan auditor berkaitan dengan peristiwa
    kemudian, antara lain:
       a. Membaca dan menganalisis laporan keuangan interim terbaru setelah tanggal
           neraca serta membandingkannya dengan laporan keuangan tahunan.
       b. Mengajukan pertanyaan kepada manajer atau eksekutif perusahaan mengenai
           apakah laporan keuangan interim telah disajikan dengan dasar yang sama
           dengan penyusunan laporan keuangan tahunan.
       c. Mengajukan pertanyaan kepada pejabat atau eksekutif yang bertanggung
           jawab atas masalah keuangan dan akuntansi.
       d. Membaca notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite resmi lainnya.
       e. Mengajukan pertanyaan kepada konsultan hukum klien mengenai adanya
           tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan.
       f. Mendapatkan surat representasi dari manajer yang berwenang mengenai
           peristiwa kemudian yang perlu penyesuaian dan pengungkapan, yang
           bertanggal sama dengan tanggal laporan audit.
       g. Mengajukan pertanyaan tambahan
       h. Melaksanakan beberapa prosedur yang dipertimbangkan perlu dan semestinya
           dilakukan.


KELOMPOK 8                                                                    Page 5
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


           Auditor dapat mengeluarkan laporan audit sebagai berikut (tergantung
    materialitas peristiwa kemudian):
       a. Pendapat tidak wajar apabila peristiwa kemudian sangat material.
       b. Pendapat menolak memberikan pendapat.
  C. MENELAAH NOTULEN RAPAT
    Notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite resmi lainnya (komite
    keuangan dan komite audit), dapat berisi hal-hal yang secara signifikan berkaitan erat
    dengan audit yang dilaksanakan, misalnya:
       a. Otorisasi pengeluaran obligasi
       b. Otorisasi pengeluaran saham baru
       c. Otorisasi pembelian kembali saham sendiri
       d. Otorisasi pembayaran dividen
       e. Otorisasi penghentian jenis produk tertentu.
    Kelima hal tersebut diatas berpengaruh pada asersi-asersi manajemen dalam laporan
    keuangan. Informasi yang diperoleh dari penelaahan tersebut dapat menyebabkan
    auditor:
       a. Melakukan pengujian substantif tambahan
       b. Meminta klien mengungkapkan peristiwa kemudian dalam laporan keuangan.
  D. MENGAJUKAN PERTANYAAN ATAU KONFIRMASI KEPADA PENASIHAT
    HUKUM KLIEN
           Pengajuan pertanyaan atau konfirmasi dilakukan untuk memperoleh bukti
    mengenai keberadaan tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan yang
    mempengaruhi usaha dan keuangan klien dimasa datang. Kadang kejadian ekonomi
    lebih mempengaruhi posisi keuangan daripada suatu transaksi kas atau transaksi
    lainnya. Sebagai contoh adalah kewajiban kontinjensi.
           Kontinjensi adalah keadaan, situasi, atau kondisi yang meliputi ketidakpastian
    yang mungkin melibatkan keuntungan atau kerugian dimasa datang. Perlakuan
    akuntansi terhadap kontinjensi kerugian dapat berupa:
       a. Dicatat sebagai contingent liability (kewajiban bersyarat)
       b. Diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
       c. Tidak dicatat
           Kontinjensi dapat timbul karena
       a. Ketidakpastian jumlah pajak terhutang


KELOMPOK 8                                                                       Page 6
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


       b. Pemberian garansi produk
       c. Adanya tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan
  E. MENGHIMPUN SURAT REPRESENTASI KLIEN
           Auditor disyaratkan untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen
    sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai dengan standar pengauditan.
    Auditor mengandalkan representasi klien untuk:
       a. Mengkonfirmasikan pernyataan lisan yang disampaikan pada auditor
       b. Mendokumentasikan ketepatan representasi yang kontinu.
       c. Menurunkan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen.
           Reprensentasi klien melengkapi dan mendukung prosedur audit lainnya. Isi
    representasi klien meliputi:
       a. Pengakuan manajemen mengenai tanggung jawabnya untuk menyajikan
           laporan keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima
           umum.
       b. Tersedianya catatan keuangan dan data yang berkaitan.
       c. Kelengkapan dan tersedianya semua notulen rapat.
       d. Tidak terdapat kesalahan dalam laporan keuangan dan transaksi yang tidak
           tercatat.
       e. Informasi mengenai transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa.
       f. Ketidakpatuhan dengan berbagai isi perjanjian kontrak yang mungkin
           berdampak pada laporan keuangan.
       g. Rencana atau maksud yang mungkin akan mempengaruhi, dan lain
           sebagainya.
  F. MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS KOMPREHENSIF
           Prosedur analitis mencakup penggunaan rasio dan teknik pembandingan
    lainnya. Prosedur analitis juga digunakan dalam tahap penyelesaian audit sebagai alat
    penelaahan menyeluruh atau penelaahan akhir atas laporan keuangan. Prosedur
    analitis ini bertujuan untuk membantu auditor dalam mengambil kesimpulan
    mengenai audit, dan dalam mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara
    keseluruhan.
           Prosedur analitis kemudian diterapkan pada laporan keuangan untuk
    menentukan apakah ada hubungan yang tidak wajar yang masih ada. Apabila ternyata
    masih ada, maka auditor perlu melaksanakan prosedur audit tambahan.


KELOMPOK 8                                                                      Page 7
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


           Data perusahaan dapat dibandingkan dengan:
       a. Hasil perusahaan yang diharapkan misalnya seperti yang tercantum dalam
           anggaran.
       b. Data industri
       c. Data non keuangan yang relevan seperti jumlah produksi, atau jumlah tenaga
           kerja.
  G. PENGEVALUASIAN TEMUAN
    Auditor melaksanakan pengevaluasian atas temuan dengan tujuan:
       a. Untuk menentukan jenis pendapat yang akan diberikan
       b. Untuk menentukan apakah standar pengauditan telah dilaksanakan dengan
           baik dalam audit.
    Untuk mencapai tujuan tersebu, auditor melaksanakan beberapa langkah berikut:
       1. Membuat penetapan akhir mengenai materialitas dan risiko audit
       2. Melakukan penelaahan teknis mengenai laporan keuangan
       3. Merumuskan pendapat dan membuat draft laporan audit
       4. Melakukan penelaahan akhir atas kertas kerja
  H. MEMBUAT PENETAPAN AKHIR MENGENAI MATERIALITAS DAN RISIKO
    AUDIT
           Tahap ini perlu dilakukan sebelum memutuskan pendapat yang akan diberikan
    atas laporan keuangan klien. Titik awal proses ini adalah menjumlahkan seluruh salah
    saji dalam pemeriksaan atas seluruh akun yang tidak dikoreksi oleh klien. Berkaitan
    dengan hal ini, ada dua kasus yang mungkin ditemui auditor, yaitu:
       a. Salah saji yang tidak atau belum dikoreksi mungkin secara individual tidak
           material sehingga auditor tidak meminta pembetulan atau koreksi.
       b. Klien tidak mau melakukan koreksi sesuai dengan yang diminta oleh auditor.
           Langkah selanjutnya dalam proses ini adalah menentukan pengaruh jumlah
    seluruh salah saji pada laba bersih dan elemen laporan keuangan lain yang terkait
    dengan salah saji, seperti aktiva lancar dan utang lancar. Penentuan salah saji oleh
    auditor dalam suatu akun meliputi beberapa komponen berikut:
       a. Salah saji yang tidak dikoreksi yang terdeteksi melalui pengujian substantive
           (known misstatement).
       b. Proyeksi salah saji yang tidak dikoreksi, yang diperkirakan melalui teknik
           sampling audit.


KELOMPOK 8                                                                      Page 8
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


       c. Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis, dan yang
           dikuantifikasikan dengan prosedur audit lainnya.
  I. MELAKUKAN PENELAAHAN TEKNIS MENGENAI LAPORAN KEUANGAN
           Banyak Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mempunyai checklist (daftar
           pengecek) rincian laporan keuangan. Daftar ini diisi oleh auditor yang
           melakukan penelaahan. Daftar yang sudah lengkap, ditelaah lagi oleh manajer
           atau partner. Checklist meliputi hal-hal yang berhubungan dengan bentuk dan
           isi setiap laporan keuangan, dan hal-hal lain yang harus diungkapkan.
           Checklist yang telah lengkap, dan temuan yang diperoleh melalui penelaahan,
           harus dimasukkan dalam kertas kerja.
  J. MERUMUSKAN PENDAPAT DAN MEMBUAT DRAFT LAPORAN AUDIT
           Pada setiap selesai dilaksanakannya prosedur pengujian audit, staf yang
    melaksanakan prosedur tersebut diharapkan meringkas temuannya. Berbagai
    ringkasan temuan tersebut, kemudian digabungkan, dan dievaluasi untuk menentukan
    pendapat yang diberikan atas laporan keuangan secara keseluruhan. Proses ini
    biasanya dilaksanakan oleh partner. Aktivitas ini bisa juga dilakukan oleh manajer
    (manajer KAP) dan ditelaah kembali oleh partner. Sebelum mencapai keputusan
    pendapat yang final, auditor perlu berdiskusi dengan klien. Apabila diskusi tersebut
    menghasilkan kesepakatan bersama, auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa
    pengecualian. Tetapi apabila diskusi tersebut tidak dapat menghasilkan kesepakatan
    bersama, auditor dapat memberikan pendapat selain pendapat wajar tanpa
    pengecualian.
  K. MELAKUKAN PENELAAHAN AKHIR ATAS KERTAS KERJA
           Setiap kertas kerja telah ditelaah oleh supervisor. Hal ini dimaksudkan untuk
    menilai kualitas pekerjaan yang dilakukan, bukti yang dihimpun, dan kesimpulan
    yang ditarik oleh pembuat kertas kerja. Meskipun demikian, penelaahan tambahan
    terhadap kertas kerja perlu dilakukan pada tahap akhir pekerjaan lapangan oleh
    anggota tim audit. Hal ini dapat dilaksanakan oleh partner maupun manajer.
           Manajer dapat melakukan penelaahan atas kertas kerja yang dibuat oleh
    seorang auditor, maupun yang dibuat oleh asisten atau junior auditor yang telah
    ditelaah oleh senior auditor. Partner dapat melakukan penelaahan atas kertas kerja
    yang dibuat oleh manajer, penelaahan atas kertas kerja lain yang dipilih.



KELOMPOK 8                                                                       Page 9
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


  L. BERKOMUNIKASI DENGAN KLIEN
           Komunikasi oleh auditor dapat dilaksanakan dengan:
       a. Komite audit
       b. Manajemen
           Komunikasi yang dapat dilakukan auditor dengan komite audit adalah
           komunikasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan struktur pengendalian
           intern klien, atau mengenal pelaksanaan audit. Komunikasi manajemen dapat
           dilaksanakan melalui management letter (surat pernyataan manajemen).
  M. KOMUNIKASI       HAL-HAL        YANG     BERKAITAN       DENGAN       STRUKTUR
    PENGENDALIAN INTERN
           Suatu persoalan SPI perlu dilaporkan apabila menunjukkan kekurangan yang
    material dalam rancangan atau pelaksanaan SPI, yang berakibat buruk pada efektifitas
    proses dan sistem akuntansi.
           Auditor tidak berkewajiban untuk mencari kondisi yang dapat dilaporkan.
    Tetapi, auditor mungkin menemukan kondisi yang dapat dilaporkan melalui:
       a. Pertimbangannya atau pemahamannya atas unsur-unsur SPI
       b. Penerapan prosedur audit terhadap saldo maupun transaksi
           Komunikasi sebaiknya dilaksanakan dalam bentuk suatu laporan tertulis.
    Distribusi tersebut harus dibatasi pada komite audit, manajemen, dan anggota
    organisasi klien lain yang berwenang.
           Laporan tersebut harus:
       a. Mengindikasikan kegunaan audit laporan keuangan adalah memberikan
           pendapat atas laporan keuangan, bukan menyediakan mengenai struktur
           pengendalian intern klien.
       b. Mencakup definisi reportable condition
       c. Mencakup pembatasan distribusi laporan
  N. KOMUNIKASI MENGENAI PELAKSANAAN AUDIT (DENGAN KOMITE
    AUDIT)
           Komunikasi dapat berbentuk lisan atau tertulis. Komunikasi dengan komite
    audit meliputi masalah-masalah berikut:
       a. Tanggung jawab auditor berdasarkan standar pengauditan yang ditetapkan
           Ikatan Akuntansi Indonesia



KELOMPOK 8                                                                     Page 10
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


       b. Kebijakan akuntansi yang signifikan termasuk pilihan dan perubahan
           kebijakan akuntansi serta metode akuntansi yang digunakan untuk transaksi
           yang tidak biasa.
       c. Pertimbangan     manajemen      dan   estimasi   akuntansi   termasuk     dasar
           pertimbangan yang dilakukan, dan proses pembuatan estimasi.
       d. Penyesuaian audit yang signifikan yang berdampak signifikan atas proses
           pelaporan satuan usaha.
       e. Ketidaksepakatan dengan manajemen
       f. Konsultasi dengan akuntan lain mengenai masalah akuntansi dan pengauditan.
       g. Kesulitan yang dijumpai selama pelaksanaan audit
  O. MENYUSUN         MANAGEMENT              LETTER       (SURAT      PERNYATAAN
    MANAJEMEN)
           Management letter berisi rekomendasi-rekomendasi yang tidak disyaratkan
    untuk dikomunikasikan dengan komite audit. Rekomendasi tersebut biasanya
    berkaitan erat dengan usaha peningkatan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan
    klien oleh karena itu, management letter menunjukkan pelayanan yang diberikan
    auditor agar klien puas. Pelayanan ini menunjukkan adanya perhatian auditor terhadap
    kesejahteraan dan masa depan klien.
           Management letter dapat mencakup komentar atas:
       a. Struktur pengendalian intern, yang bukan termasuk reportable condition.
       b. Sumber daya manajemen seperti kas, persediaan, dan investasi
       c. Masalah perpajakan.
  P. TANGGUNG JAWAB SETELAH AUDIT
           Tanggung jawab setelah audit meliputi pertimbangan:
       a. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal laporan audit dan tanggal
           dipublikasikannya laporan audit.
       b. Penemuan fakta-fakta baru. Fakta-fakta baru yang ditemukan mungkin
           mempengaruhi penyajian laporan keuangan yang akan berakibat menyesatkan
           para pengguna laporan keuangan.
       c. Penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksanakan. Prosedur yang belum
           dilaksanakan akan mempengaruhi tingkat efektivitas audit. Bila efektivitas
           audit lemah ada kemungkinan auditor tidak dapat mencapai tingkat risiko
           deteksi yang direncanakan.


KELOMPOK 8                                                                     Page 11
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


  Q. PERISTIWA KEMUDIAN YANG TERJADI ANTARA TANGGAL LAPORAN
    AUDIT DAN TANGGAL DIPUBLIKASIKANNYA LAPORAN AUDIT.
           Sebenarnya auditor tidak bertanggung jawab (setelah audit selesai) untuk
    menemukan hal-hal yang mempengaruhi laporan keuangan auditan setelah tanggal
    laporan audit. Meskipun demikian, apabila kejadian tersebut timbul, auditor perlu
    mempertimbangkan apakah perlu ada pengungkapan atau penyesuaian laporan
    keuangan. Bila auditor menetapkan perlunya penyesuaian laporan keuangan. Bila
    auditor menetapkan perlunya penyesuaian atau pengungkapan, dan manajemen setuju,
    maka auditor dapat mengeluarkan laporan audit bentuk baku. Sebagai alternatif,
    auditor dapat menggunakan penanggalan ganda (dual dating).
  R. PENEMUAN FAKTA-FAKTA BARU
           Apabila penyelidikan auditor menunjukkan adanya fakta tersebut, dan auditor
    yakin bahwa informasi tersebut penting bagi keandalan laporan keuangan, auditor
    harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah pengandalan (pemanfaatan)
    dimasa datang atas laporan audit. Langkah-langkah tersebut meliputi:
       a. Memberitahu (tertulis) klien bahwa laporan audit tidak dapat lagi dikaitkan
           dengan laporan keuangan.
       b. Memberitahu (tertulis) badan yang berwenang seperti BAPEPAM bahwa
           laporan audit tidak dapat diandalkan lagi.
       c. Memberitahu (tertulis) melalui badan berwenang (BAPEPAM) kepada setiap
           individu yang diketahui mengandalkan laporan keuangan, bahwa laporan audit
           tidak dapat diandalkan lagi.
  S. PENEMUAN ADANYA PROSEDUR YANG TIDAK DILAKSANAKAN
           Setelah tanggal laporan audit, ada kemungkinan auditor menyimpulkan bahwa
    satu atau lebih prosedur audit, yang dianggap perlu sesuai keadaan, tidak dilaksanakan
    selama pelaksanaan audit. Standar pengauditan tidak mensyaratkan auditor untuk
    melaksanakan penelaahan pos audit (setelah audit berakhir) atas pekerjaan lapangan.
    Meskipun demikian, penemuan adanya prosedur audit yang tidak dilaksanakan dapat
    diketahui melalui:
       a. Pelaksanaan program pengendalian kualitas Kantor Akuntan Publik
       b. Pelaksanaan peer review
       Sebagai contoh, auditor tidak melaksanakan penelaahan notulen rapat dan
    verifikasi kesesuaian saldo.


KELOMPOK 8                                                                      Page 12
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


   KONSEP PENTING DALAM MAKALAH INI

        Peristiwa Kemudian
        Jenis Peristiwa Kemudian
        Telaah Notulen Rapat
        Penasehat Hukum Klien
        Surat Representasi Klien
        Prosedur Analitis Komprehensif
        Evaluasi Temuan
        Likely Misstatement
        Aggregate Likely Misstatement
        Draft Laporan Audit
        Telaah akhir
        Komite Audit
        Reportable Condition
        Surat Pernyataan Manajemen
        Tanggung jawab setelah audit




KELOMPOK 8                                                  Page 13
AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT


                          DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim dan Totok Budisantoso, AUDITING 2 Dasar-dasar Prosedur Pengauditan
Laporan Keuangan Edisi 3, UPP AMP YKPN Yogyakarta: 2004


Sumber lain:
       http://www.google.com//tahappenyelesaianaudit




KELOMPOK 8                                                            Page 14

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanDina Nurmariyani
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikMubarok Syahrul
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianIlham Akbar
 
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanMaterialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanDwi Wahyu
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab auditIlham Sousuke
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensSeh Wahyu Lestari
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIEDIS BLOG
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganLuthfi Nk
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahahmadureh
 
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)Herna Ferari
 
Liabilities & Equity
Liabilities & EquityLiabilities & Equity
Liabilities & EquityIndra Yu
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendekaosta julytha
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiAndiErwinGhozali
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaStephanie Isvirastri
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 

La actualidad más candente (20)

Pengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaanPengauditan siklus investasi pendanaan
Pengauditan siklus investasi pendanaan
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publik
 
Audit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatanAudit siklus pendapatan
Audit siklus pendapatan
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
 
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanMaterialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan PergudanganAudit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
 
Liabilities & Equity
Liabilities & EquityLiabilities & Equity
Liabilities & Equity
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-PendekAK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
AK2-Pertemuan-1-Liabilitas-Jangka-Pendek
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 

Destacado

Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)Dina Nurmariyani
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Jiantari Marthen
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian auditagunghery19
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranRudiah Purnami
 
Completing the audit
Completing the auditCompleting the audit
Completing the auditsellyhood
 
prosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganprosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganAsep suryadi
 
Asal mula scam dan cara menghindarinya
Asal mula scam dan cara menghindarinyaAsal mula scam dan cara menghindarinya
Asal mula scam dan cara menghindarinyaPradana Collection
 
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usahaperistiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usahasayyid anwar
 
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Vendrian Dinata
 
Resume konsultasi publik edit (upload blog)
Resume konsultasi publik edit (upload blog)Resume konsultasi publik edit (upload blog)
Resume konsultasi publik edit (upload blog)kphnganjuk
 
Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditsugeng1990
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 

Destacado (20)

Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pendapatan, pengujian substantif terhadap saldo...
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
 
Completing the audit
Completing the auditCompleting the audit
Completing the audit
 
Uraian tugas penyesuaian
Uraian tugas penyesuaianUraian tugas penyesuaian
Uraian tugas penyesuaian
 
Modul audit jadi
Modul audit jadiModul audit jadi
Modul audit jadi
 
10 surat masuk (pdf)
10 surat masuk (pdf)10 surat masuk (pdf)
10 surat masuk (pdf)
 
prosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganprosedur audit keuangan
prosedur audit keuangan
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
Asal mula scam dan cara menghindarinya
Asal mula scam dan cara menghindarinyaAsal mula scam dan cara menghindarinya
Asal mula scam dan cara menghindarinya
 
Subsequent events
Subsequent eventsSubsequent events
Subsequent events
 
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usahaperistiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
 
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
Bab 21 audit siklus perolehan dan pembayaran kembali modal ARCHIVES BLOG
 
Audit atas Persediaan
Audit atas PersediaanAudit atas Persediaan
Audit atas Persediaan
 
Resume konsultasi publik edit (upload blog)
Resume konsultasi publik edit (upload blog)Resume konsultasi publik edit (upload blog)
Resume konsultasi publik edit (upload blog)
 
Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah audit
 
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
Makalah auditing ii kel 4 audit siklus pengeluaran ii (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 

Similar a Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)

(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian auditIlham Sousuke
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTEDIS BLOG
 
Tahap_Penyelesaian_Auditing_pptx.pptx
Tahap_Penyelesaian_Auditing_pptx.pptxTahap_Penyelesaian_Auditing_pptx.pptx
Tahap_Penyelesaian_Auditing_pptx.pptxSyahiraSalma1
 
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarKelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarArdiansahDoansah29
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2purplenhyy
 
Presentasi kka
Presentasi kkaPresentasi kka
Presentasi kkaRose Meea
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2DIANA LESTARI
 
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7Erdha Reidha
 
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxAKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxIndahAyuwardani
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
 
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptxKelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptxabdillahzamri
 
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdf
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdfMATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdf
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdfsetiabrighty
 
Kertas kerja auditing STAIN Salatiga
Kertas kerja auditing STAIN SalatigaKertas kerja auditing STAIN Salatiga
Kertas kerja auditing STAIN Salatigaahmadpermadi
 
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdfAudit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdfAsiahIzzati2
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Ilham Akbar
 

Similar a Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013) (20)

Subsequent event ppt 1
Subsequent event ppt 1Subsequent event ppt 1
Subsequent event ppt 1
 
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
(Pert 3) bab 24 penyelesaian audit
 
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENTPEMERIKSAAN SUBSEQUENT
PEMERIKSAAN SUBSEQUENT
 
Tahap_Penyelesaian_Auditing_pptx.pptx
Tahap_Penyelesaian_Auditing_pptx.pptxTahap_Penyelesaian_Auditing_pptx.pptx
Tahap_Penyelesaian_Auditing_pptx.pptx
 
Resume silabus 9
Resume silabus 9Resume silabus 9
Resume silabus 9
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarKelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2
 
Presentasi kka
Presentasi kkaPresentasi kka
Presentasi kka
 
Audit kertas-kerja
Audit kertas-kerjaAudit kertas-kerja
Audit kertas-kerja
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7
 
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxAKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
 
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...
 
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptxKelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
 
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdf
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdfMATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdf
MATERI PERTEMUAN 5 PENGERTIAN DAN FUNGSI KERTAS KERJA.pdf
 
Kertas kerja auditing STAIN Salatiga
Kertas kerja auditing STAIN SalatigaKertas kerja auditing STAIN Salatiga
Kertas kerja auditing STAIN Salatiga
 
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdfAudit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo...
 

Más de Jiantari Marthen

Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Jiantari Marthen
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Jiantari Marthen
 
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Jiantari Marthen
 
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Jiantari Marthen
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Jiantari Marthen
 
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Jiantari Marthen
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Jiantari Marthen
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Jiantari Marthen
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Jiantari Marthen
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Jiantari Marthen
 
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Jiantari Marthen
 
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Jiantari Marthen
 

Más de Jiantari Marthen (20)

Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
Makalah seminar akuntansi dan perpajakan tax planning alternatif manajemen da...
 
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
Makalah akuntansi internasional tax planning australia ungkap strategi double...
 
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
Program audit manajemen (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
Makalah teori akuntansi bab 5 tujuan laporan keuangan kel. 5 (jiantari c 301 ...
 
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
Makalah teori akuntansi bab 3 struktur teori akuntansi (jiantari c 301 09 013...
 
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
Laporan audit manajemen pada kpn pelopor donggala (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
Makalah audit manajemen audit sumber daya manusia (jiantari c 301 09 013)
 
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
Makalah audit manajemen (audit manufaktur) jiantari c 301 09 013
 
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
Makalah akuntansi keperilakuan kel. i aspek keperilakuan pada persyaratan pel...
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
Makalah akuntansi internasional kel. ii lingkungan audit di jepang dan beland...
 
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
Makalah akuntansi internasional kel. ii defisit ekspor impor indonesia china ...
 
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
Makalah auditing ii pengauditan siklus produksi persediaan 2 (jiantari c 301 ...
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
Rangkuman mata kuliah auditing i (audit siklus pendapatan i) jiantari kel. 4
 
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
Makalah penelitian studi kelayakan bisnis (studi kasus usaha kecil keripik pi...
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
 
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
Makalah manajemen biaya (pembuatan keputusan dengan biaya relevan & penekanan...
 
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
Makalah komputer akuntansi (myob accounting) jiantari c 301 09 013
 
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
 

Makalah auditing ii kelompok 8 tahap penyelesaian audit (jiantari c 301 09 013)

  • 1. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tahap ini dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus yang telah kita bahas dimuka. Ditahap ini sangat penting. Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Keputusan yang diambil auditor selama tahap penyelesaian ini sangat penting untuk mencapai hasil audit yang optimal. Berbagai prosedur yang diterapkan dalam tahap ini dapat menghasilkan bukti tambahan yang dapat mempengaruhi kesimpulan audit. Pengaruh tersebut meliputi kesimpulan akhir atas saldo setiap rekening yang akan dicantumkan dalam laporan keuangan, dan pendapat auditor atas laporan keuangan secara keseluruhan. Prosedur-prosedur yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit mempunyai beberapa karakteristik khusus, yaitu: 1. Prosedur-prosedur tersebut tidak mengacu kesiklus transaksi maupun saldo rekening tertentu. 2. Prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca. 3. Prosedur-prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangan subyektif auditor. 4. Prosedur-prosedur tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau akuntan senior yang berpengalaman. Pada tahap penyelesaian audit, auditor bekerja dengan keterbatasan waktu. Hal ini diakibatkan oleh keinginan klien untuk memperoleh laporan audit secepat mungkin. Meskipun waktu tidak mendukung auditor, auditor harus menggunakan waktu yang tersedia untuk membuat pertimbangan professional dan menyatakan pendapat sesuai keadaan yang sebenarnya. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana penyelesaian pekerjaan lapangan? 2. Bagaimana melakukan penelaahan peristiwa kemudian (subsequent event review)? 3. Bagaimana menelaah notulen rapat? 4. Bagaimana mengajukan pertanyaan atau konfirmasi kepada penasihat hukum klien? KELOMPOK 8 Page 1
  • 2. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT 5. Bagaimana menghimpun surat representasi klien? 6. Bagaimana menghimpun surat representasi klien? 7. Bagaimana melaksanakan prosedur analitis komprehensif? 8. Bagaimana pengevaluasian temuan? 9. Bagaimana membuat penetapan akhir mengenai materialitas dan risiko audit? 10. Bagaimana melakukan penelaahan teknis mengenai laporan keuangan? 11. Bagaimana merumuskan pendapat dan membuat draft laporan audit? 12. Bagaimana melakukan penelaahan akhir atas kertas kerja? 13. Bagaimana berkomunikasi dengan klien? 14. Bagaimana komunikasi hal-hal yang berkaitan dengan struktur pengendalian intern? 15. Bagaimana komunikasi mengenai pelaksanaan audit (dengan komite audit)? 16. Bagaimana menyusun management letter (surat pernyataan manajemen)? 17. Bagaimana tanggung jawab setelah audit? 18. Bagaimana peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal laporan audit dan tanggal dipublikasikannya laporan audit? 19. Bagaimana penemuan fakta-fakta baru? 20. Bagaimana penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksanakan? C. TUJUAN MAKALAH INI DIBUAT 1. Mengetahui penyelesaian pekerjaan lapangan 2. Mengetahui perlakuan penelaahan peristiwa kemudian (subsequent event review) 3. Mengetahui penelaahan notulen rapat 4. Mengetahui pengajuan pertanyaan atau konfirmasi kepada penasihat hukum klien 5. Mengetahui penghimpunan surat representasi klien 6. Mengetahui penghimpunan surat representasi klien 7. Mengetahui pelaksanaan prosedur analitis komprehensif 8. Mengetahui pengevaluasian temuan 9. Mengetahui pembuatan penetapan akhir mengenai materialitas dan risiko audit 10. Mengetahui perlakuan penelaahan teknis mengenai laporan keuangan 11. Mengetahui perumusan pendapat dan membuat draft laporan audit 12. Mengetahui melakukan penelaahan akhir atas kertas kerja KELOMPOK 8 Page 2
  • 3. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT 13. Mengetahui berkomunikasi dengan klien 14. Mengetahui komunikasi hal-hal yang berkaitan dengan struktur pengendalian intern 15. Mengetahui komunikasi mengenai pelaksanaan audit (dengan komite audit) 16. Mengetahui penyusunan management letter (surat pernyataan manajemen) 17. Mengetahui tanggung jawab setelah audit 18. Mengetahui peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal laporan audit dan tanggal dipublikasikannya laporan audit 19. Mengetahui penemuan fakta-fakta baru 20. Mengetahui penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksanakan KELOMPOK 8 Page 3
  • 4. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT BAB II PEMBAHASAN A. PENYELESAIAN PEKERJAAN LAPANGAN Dalam menyelesaikan atau melengkapi pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan beberapa prosedur audit untuk menghimpun tambahan bahan bukti audit. Ada lima prosedur yang dapat dilakukan oleh auditor, yaitu: 1. Melakukan penelaahan peristiwa kemudian (subsequent event review) 2. Membaca notulen rapat 3. Mengajukan pertanyaan atau melakukan konfirmasi dengan penasihat hukum klien 4. Menghimpun surat representasi klien 5. Melaksanakan prosedur analitis komprehensif B. MELAKUKAN PENELAAHAN PERISTIWA KEMUDIAN (SUBSEQUENT EVENT REVIEW) Periode peristiwa kemudian adalah periode yang dihitung sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal berakhirnya pekerjaan lapangan (tanggal laporan audit). Ada dua jenis peristiwa kemudian, yaitu: Tipe peristiwa kemudian I, meliputi peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat dalam proses penyusunan laporan keuangan. Yang memerlukan penyesuaian dan pengungkapan dalam laporan keuangan, adalah: a. Kerugian akibat piutang tak tertagih yang disebabkan adanya pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan menuju kepailitan sesudah tanggal neraca, merupakan indikasi keadaan yang ada pada tanggal neraca. b. Penyelesaian tuntutan hukum baik yang dilakukan klien maupun yang ditujukan pada klien, yang jumlahnya berbeda dengan jumlah utang atau piutang yang dicatat, membutuhkan penyesuaian laporan keuangan jika peristiwa yang menimbulkan tuntutan tersebut telah terjadi atau ada sebelum tanggal neraca. KELOMPOK 8 Page 4
  • 5. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT c. Penghentian operasi perusahaan cabang dengan rugi terestimasi yang diakibatkan oleh kondisi yang ada sebelum tanggal neraca. Tipe peristiwa kemudian II, meliputi peristiwa-peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca yang dilaporkan, tetapi kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca. Peristiwa ini memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan, adalah: a. Penjualan obligasi maupun penerbitan saham baru b. Akuisisi pada perusahaan lain c. Kerugian aktiva tetap yang disebabkan kebakaran yang terjadi setelah tanggal neraca. d. Business combination misalnya perusahaan klien akan merger dengan sebuah perusahaan lain. e. Perusahaan struktur modal f. Pengumuman dividen saham ataupun dividen kas yang lain dari biasanya. Prosedur audit yang dapat dilakukan auditor berkaitan dengan peristiwa kemudian, antara lain: a. Membaca dan menganalisis laporan keuangan interim terbaru setelah tanggal neraca serta membandingkannya dengan laporan keuangan tahunan. b. Mengajukan pertanyaan kepada manajer atau eksekutif perusahaan mengenai apakah laporan keuangan interim telah disajikan dengan dasar yang sama dengan penyusunan laporan keuangan tahunan. c. Mengajukan pertanyaan kepada pejabat atau eksekutif yang bertanggung jawab atas masalah keuangan dan akuntansi. d. Membaca notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite resmi lainnya. e. Mengajukan pertanyaan kepada konsultan hukum klien mengenai adanya tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan. f. Mendapatkan surat representasi dari manajer yang berwenang mengenai peristiwa kemudian yang perlu penyesuaian dan pengungkapan, yang bertanggal sama dengan tanggal laporan audit. g. Mengajukan pertanyaan tambahan h. Melaksanakan beberapa prosedur yang dipertimbangkan perlu dan semestinya dilakukan. KELOMPOK 8 Page 5
  • 6. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT Auditor dapat mengeluarkan laporan audit sebagai berikut (tergantung materialitas peristiwa kemudian): a. Pendapat tidak wajar apabila peristiwa kemudian sangat material. b. Pendapat menolak memberikan pendapat. C. MENELAAH NOTULEN RAPAT Notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite resmi lainnya (komite keuangan dan komite audit), dapat berisi hal-hal yang secara signifikan berkaitan erat dengan audit yang dilaksanakan, misalnya: a. Otorisasi pengeluaran obligasi b. Otorisasi pengeluaran saham baru c. Otorisasi pembelian kembali saham sendiri d. Otorisasi pembayaran dividen e. Otorisasi penghentian jenis produk tertentu. Kelima hal tersebut diatas berpengaruh pada asersi-asersi manajemen dalam laporan keuangan. Informasi yang diperoleh dari penelaahan tersebut dapat menyebabkan auditor: a. Melakukan pengujian substantif tambahan b. Meminta klien mengungkapkan peristiwa kemudian dalam laporan keuangan. D. MENGAJUKAN PERTANYAAN ATAU KONFIRMASI KEPADA PENASIHAT HUKUM KLIEN Pengajuan pertanyaan atau konfirmasi dilakukan untuk memperoleh bukti mengenai keberadaan tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan yang mempengaruhi usaha dan keuangan klien dimasa datang. Kadang kejadian ekonomi lebih mempengaruhi posisi keuangan daripada suatu transaksi kas atau transaksi lainnya. Sebagai contoh adalah kewajiban kontinjensi. Kontinjensi adalah keadaan, situasi, atau kondisi yang meliputi ketidakpastian yang mungkin melibatkan keuntungan atau kerugian dimasa datang. Perlakuan akuntansi terhadap kontinjensi kerugian dapat berupa: a. Dicatat sebagai contingent liability (kewajiban bersyarat) b. Diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan c. Tidak dicatat Kontinjensi dapat timbul karena a. Ketidakpastian jumlah pajak terhutang KELOMPOK 8 Page 6
  • 7. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT b. Pemberian garansi produk c. Adanya tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan E. MENGHIMPUN SURAT REPRESENTASI KLIEN Auditor disyaratkan untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai dengan standar pengauditan. Auditor mengandalkan representasi klien untuk: a. Mengkonfirmasikan pernyataan lisan yang disampaikan pada auditor b. Mendokumentasikan ketepatan representasi yang kontinu. c. Menurunkan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen. Reprensentasi klien melengkapi dan mendukung prosedur audit lainnya. Isi representasi klien meliputi: a. Pengakuan manajemen mengenai tanggung jawabnya untuk menyajikan laporan keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. b. Tersedianya catatan keuangan dan data yang berkaitan. c. Kelengkapan dan tersedianya semua notulen rapat. d. Tidak terdapat kesalahan dalam laporan keuangan dan transaksi yang tidak tercatat. e. Informasi mengenai transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa. f. Ketidakpatuhan dengan berbagai isi perjanjian kontrak yang mungkin berdampak pada laporan keuangan. g. Rencana atau maksud yang mungkin akan mempengaruhi, dan lain sebagainya. F. MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS KOMPREHENSIF Prosedur analitis mencakup penggunaan rasio dan teknik pembandingan lainnya. Prosedur analitis juga digunakan dalam tahap penyelesaian audit sebagai alat penelaahan menyeluruh atau penelaahan akhir atas laporan keuangan. Prosedur analitis ini bertujuan untuk membantu auditor dalam mengambil kesimpulan mengenai audit, dan dalam mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Prosedur analitis kemudian diterapkan pada laporan keuangan untuk menentukan apakah ada hubungan yang tidak wajar yang masih ada. Apabila ternyata masih ada, maka auditor perlu melaksanakan prosedur audit tambahan. KELOMPOK 8 Page 7
  • 8. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT Data perusahaan dapat dibandingkan dengan: a. Hasil perusahaan yang diharapkan misalnya seperti yang tercantum dalam anggaran. b. Data industri c. Data non keuangan yang relevan seperti jumlah produksi, atau jumlah tenaga kerja. G. PENGEVALUASIAN TEMUAN Auditor melaksanakan pengevaluasian atas temuan dengan tujuan: a. Untuk menentukan jenis pendapat yang akan diberikan b. Untuk menentukan apakah standar pengauditan telah dilaksanakan dengan baik dalam audit. Untuk mencapai tujuan tersebu, auditor melaksanakan beberapa langkah berikut: 1. Membuat penetapan akhir mengenai materialitas dan risiko audit 2. Melakukan penelaahan teknis mengenai laporan keuangan 3. Merumuskan pendapat dan membuat draft laporan audit 4. Melakukan penelaahan akhir atas kertas kerja H. MEMBUAT PENETAPAN AKHIR MENGENAI MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Tahap ini perlu dilakukan sebelum memutuskan pendapat yang akan diberikan atas laporan keuangan klien. Titik awal proses ini adalah menjumlahkan seluruh salah saji dalam pemeriksaan atas seluruh akun yang tidak dikoreksi oleh klien. Berkaitan dengan hal ini, ada dua kasus yang mungkin ditemui auditor, yaitu: a. Salah saji yang tidak atau belum dikoreksi mungkin secara individual tidak material sehingga auditor tidak meminta pembetulan atau koreksi. b. Klien tidak mau melakukan koreksi sesuai dengan yang diminta oleh auditor. Langkah selanjutnya dalam proses ini adalah menentukan pengaruh jumlah seluruh salah saji pada laba bersih dan elemen laporan keuangan lain yang terkait dengan salah saji, seperti aktiva lancar dan utang lancar. Penentuan salah saji oleh auditor dalam suatu akun meliputi beberapa komponen berikut: a. Salah saji yang tidak dikoreksi yang terdeteksi melalui pengujian substantive (known misstatement). b. Proyeksi salah saji yang tidak dikoreksi, yang diperkirakan melalui teknik sampling audit. KELOMPOK 8 Page 8
  • 9. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT c. Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis, dan yang dikuantifikasikan dengan prosedur audit lainnya. I. MELAKUKAN PENELAAHAN TEKNIS MENGENAI LAPORAN KEUANGAN Banyak Kantor Akuntan Publik (KAP) yang mempunyai checklist (daftar pengecek) rincian laporan keuangan. Daftar ini diisi oleh auditor yang melakukan penelaahan. Daftar yang sudah lengkap, ditelaah lagi oleh manajer atau partner. Checklist meliputi hal-hal yang berhubungan dengan bentuk dan isi setiap laporan keuangan, dan hal-hal lain yang harus diungkapkan. Checklist yang telah lengkap, dan temuan yang diperoleh melalui penelaahan, harus dimasukkan dalam kertas kerja. J. MERUMUSKAN PENDAPAT DAN MEMBUAT DRAFT LAPORAN AUDIT Pada setiap selesai dilaksanakannya prosedur pengujian audit, staf yang melaksanakan prosedur tersebut diharapkan meringkas temuannya. Berbagai ringkasan temuan tersebut, kemudian digabungkan, dan dievaluasi untuk menentukan pendapat yang diberikan atas laporan keuangan secara keseluruhan. Proses ini biasanya dilaksanakan oleh partner. Aktivitas ini bisa juga dilakukan oleh manajer (manajer KAP) dan ditelaah kembali oleh partner. Sebelum mencapai keputusan pendapat yang final, auditor perlu berdiskusi dengan klien. Apabila diskusi tersebut menghasilkan kesepakatan bersama, auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Tetapi apabila diskusi tersebut tidak dapat menghasilkan kesepakatan bersama, auditor dapat memberikan pendapat selain pendapat wajar tanpa pengecualian. K. MELAKUKAN PENELAAHAN AKHIR ATAS KERTAS KERJA Setiap kertas kerja telah ditelaah oleh supervisor. Hal ini dimaksudkan untuk menilai kualitas pekerjaan yang dilakukan, bukti yang dihimpun, dan kesimpulan yang ditarik oleh pembuat kertas kerja. Meskipun demikian, penelaahan tambahan terhadap kertas kerja perlu dilakukan pada tahap akhir pekerjaan lapangan oleh anggota tim audit. Hal ini dapat dilaksanakan oleh partner maupun manajer. Manajer dapat melakukan penelaahan atas kertas kerja yang dibuat oleh seorang auditor, maupun yang dibuat oleh asisten atau junior auditor yang telah ditelaah oleh senior auditor. Partner dapat melakukan penelaahan atas kertas kerja yang dibuat oleh manajer, penelaahan atas kertas kerja lain yang dipilih. KELOMPOK 8 Page 9
  • 10. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT L. BERKOMUNIKASI DENGAN KLIEN Komunikasi oleh auditor dapat dilaksanakan dengan: a. Komite audit b. Manajemen Komunikasi yang dapat dilakukan auditor dengan komite audit adalah komunikasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan struktur pengendalian intern klien, atau mengenal pelaksanaan audit. Komunikasi manajemen dapat dilaksanakan melalui management letter (surat pernyataan manajemen). M. KOMUNIKASI HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Suatu persoalan SPI perlu dilaporkan apabila menunjukkan kekurangan yang material dalam rancangan atau pelaksanaan SPI, yang berakibat buruk pada efektifitas proses dan sistem akuntansi. Auditor tidak berkewajiban untuk mencari kondisi yang dapat dilaporkan. Tetapi, auditor mungkin menemukan kondisi yang dapat dilaporkan melalui: a. Pertimbangannya atau pemahamannya atas unsur-unsur SPI b. Penerapan prosedur audit terhadap saldo maupun transaksi Komunikasi sebaiknya dilaksanakan dalam bentuk suatu laporan tertulis. Distribusi tersebut harus dibatasi pada komite audit, manajemen, dan anggota organisasi klien lain yang berwenang. Laporan tersebut harus: a. Mengindikasikan kegunaan audit laporan keuangan adalah memberikan pendapat atas laporan keuangan, bukan menyediakan mengenai struktur pengendalian intern klien. b. Mencakup definisi reportable condition c. Mencakup pembatasan distribusi laporan N. KOMUNIKASI MENGENAI PELAKSANAAN AUDIT (DENGAN KOMITE AUDIT) Komunikasi dapat berbentuk lisan atau tertulis. Komunikasi dengan komite audit meliputi masalah-masalah berikut: a. Tanggung jawab auditor berdasarkan standar pengauditan yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia KELOMPOK 8 Page 10
  • 11. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT b. Kebijakan akuntansi yang signifikan termasuk pilihan dan perubahan kebijakan akuntansi serta metode akuntansi yang digunakan untuk transaksi yang tidak biasa. c. Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi termasuk dasar pertimbangan yang dilakukan, dan proses pembuatan estimasi. d. Penyesuaian audit yang signifikan yang berdampak signifikan atas proses pelaporan satuan usaha. e. Ketidaksepakatan dengan manajemen f. Konsultasi dengan akuntan lain mengenai masalah akuntansi dan pengauditan. g. Kesulitan yang dijumpai selama pelaksanaan audit O. MENYUSUN MANAGEMENT LETTER (SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN) Management letter berisi rekomendasi-rekomendasi yang tidak disyaratkan untuk dikomunikasikan dengan komite audit. Rekomendasi tersebut biasanya berkaitan erat dengan usaha peningkatan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan klien oleh karena itu, management letter menunjukkan pelayanan yang diberikan auditor agar klien puas. Pelayanan ini menunjukkan adanya perhatian auditor terhadap kesejahteraan dan masa depan klien. Management letter dapat mencakup komentar atas: a. Struktur pengendalian intern, yang bukan termasuk reportable condition. b. Sumber daya manajemen seperti kas, persediaan, dan investasi c. Masalah perpajakan. P. TANGGUNG JAWAB SETELAH AUDIT Tanggung jawab setelah audit meliputi pertimbangan: a. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal laporan audit dan tanggal dipublikasikannya laporan audit. b. Penemuan fakta-fakta baru. Fakta-fakta baru yang ditemukan mungkin mempengaruhi penyajian laporan keuangan yang akan berakibat menyesatkan para pengguna laporan keuangan. c. Penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksanakan. Prosedur yang belum dilaksanakan akan mempengaruhi tingkat efektivitas audit. Bila efektivitas audit lemah ada kemungkinan auditor tidak dapat mencapai tingkat risiko deteksi yang direncanakan. KELOMPOK 8 Page 11
  • 12. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT Q. PERISTIWA KEMUDIAN YANG TERJADI ANTARA TANGGAL LAPORAN AUDIT DAN TANGGAL DIPUBLIKASIKANNYA LAPORAN AUDIT. Sebenarnya auditor tidak bertanggung jawab (setelah audit selesai) untuk menemukan hal-hal yang mempengaruhi laporan keuangan auditan setelah tanggal laporan audit. Meskipun demikian, apabila kejadian tersebut timbul, auditor perlu mempertimbangkan apakah perlu ada pengungkapan atau penyesuaian laporan keuangan. Bila auditor menetapkan perlunya penyesuaian laporan keuangan. Bila auditor menetapkan perlunya penyesuaian atau pengungkapan, dan manajemen setuju, maka auditor dapat mengeluarkan laporan audit bentuk baku. Sebagai alternatif, auditor dapat menggunakan penanggalan ganda (dual dating). R. PENEMUAN FAKTA-FAKTA BARU Apabila penyelidikan auditor menunjukkan adanya fakta tersebut, dan auditor yakin bahwa informasi tersebut penting bagi keandalan laporan keuangan, auditor harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah pengandalan (pemanfaatan) dimasa datang atas laporan audit. Langkah-langkah tersebut meliputi: a. Memberitahu (tertulis) klien bahwa laporan audit tidak dapat lagi dikaitkan dengan laporan keuangan. b. Memberitahu (tertulis) badan yang berwenang seperti BAPEPAM bahwa laporan audit tidak dapat diandalkan lagi. c. Memberitahu (tertulis) melalui badan berwenang (BAPEPAM) kepada setiap individu yang diketahui mengandalkan laporan keuangan, bahwa laporan audit tidak dapat diandalkan lagi. S. PENEMUAN ADANYA PROSEDUR YANG TIDAK DILAKSANAKAN Setelah tanggal laporan audit, ada kemungkinan auditor menyimpulkan bahwa satu atau lebih prosedur audit, yang dianggap perlu sesuai keadaan, tidak dilaksanakan selama pelaksanaan audit. Standar pengauditan tidak mensyaratkan auditor untuk melaksanakan penelaahan pos audit (setelah audit berakhir) atas pekerjaan lapangan. Meskipun demikian, penemuan adanya prosedur audit yang tidak dilaksanakan dapat diketahui melalui: a. Pelaksanaan program pengendalian kualitas Kantor Akuntan Publik b. Pelaksanaan peer review Sebagai contoh, auditor tidak melaksanakan penelaahan notulen rapat dan verifikasi kesesuaian saldo. KELOMPOK 8 Page 12
  • 13. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT KONSEP PENTING DALAM MAKALAH INI Peristiwa Kemudian Jenis Peristiwa Kemudian Telaah Notulen Rapat Penasehat Hukum Klien Surat Representasi Klien Prosedur Analitis Komprehensif Evaluasi Temuan Likely Misstatement Aggregate Likely Misstatement Draft Laporan Audit Telaah akhir Komite Audit Reportable Condition Surat Pernyataan Manajemen Tanggung jawab setelah audit KELOMPOK 8 Page 13
  • 14. AUDITING II | BAB 8 TAHAP PENYELESAIAN AUDIT DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim dan Totok Budisantoso, AUDITING 2 Dasar-dasar Prosedur Pengauditan Laporan Keuangan Edisi 3, UPP AMP YKPN Yogyakarta: 2004 Sumber lain: http://www.google.com//tahappenyelesaianaudit KELOMPOK 8 Page 14