SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
PENGENALAN

KONSEP OPEN SOURCE




      T. Budiman
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal




          Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal

                            30 November 2009




PT Bina Persada Konsultan                                                      2/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal



               PENGENALAN KONSEP OPEN SOURCE1

                                              T. Budiman, S.Si




 1 PENDAHULUAN

         Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal sudah menjadi kebutuhan dan

         tuntutan dalam dunia modern ini. Salah satu trend dan solusi yang sedang

         didorong pelaksanaannya di Indonesia adalah pemanfaatan perangkat lunak open

         source melalui program IGOS (Indonesia, Go Open Source). Paparan ini

         dimaksudkan untuk memberikan pengantar untuk memperkenalkan apa

         sesungguhnya yang di maksud dengan istilah open source.


 2 KONSEP OPEN SOURCE

 2.1 Struktur Produk Teknologi Informasi

         Sebelum dapat memahami konsep open source perlu dipahami terlebih dahulu

         unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah produk teknologi informasi. Unsur-unsur

         tersebut pada umumnya adalah:


           1.Perangkat keras. Perangkat keras adalah bagian produk teknologi informasi

               yang berwujud fisik, yang pada umumnya terdiri dari komponen-komponen


1 Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported License.


PT Bina Persada Konsultan                                                                        3/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


               elektronik sebagai 'alat pikir'-nya dan komponen-komponen antar mukanya

               (seperti misalnya keyboard, monitor, dll.).


           2.Perangkat jaringan / komunikasi. Perangkat ini berfungsi untuk melakukan

               komunikasi data dengan perangkat-perangkat lain. Media komunikasi dapat

               berupa jaringan fisik berupa kabel maupun berupa jaringan nirkabel

               (wireless) yang memanfaatkan berbagai jenis gelombang elektromagnetik.


           3.Perangkat lunak. Perangkat lunak adalah sekumpulan instruksi yang disusun

               menurut kaidah-kaidah tertentu (ini yang disebut dengan source code)

               kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa mesin yang dimengerti oleh

               perangkat keras (disebut program), sehingga perangkat keras tersebut dapat

               melakukan sesuatu yang kita inginkan. Sebagai contoh, jika kita ingin

               melakukan pekerjaan pengetikkan suatu naskah menggunakan komputer,

               maka kita memerlukan software yang berfungsi sebagai pengolah kata.

               Tanpa adanya perangkat lunak tersebut, kita tidak bisa memanfaatkan

               komputer untuk membantu pekerjaan kita, yaitu mengetik suatu naskah.

               Perangkat lunak tidak memiliki wujud fisik, hanya berupa kumpulan data

               yang tersimpan di dalam harddisk atau media penyimpan lain (CD, DVD,

               flashdisk), oleh itu perangkat lunak tidak mungkin mengalami penurunan

               kualitas seiring berjalannya waktu.

           4.Dokumentasi. Dokumentasi mengenai sebuah produk teknologi informasi




PT Bina Persada Konsultan                                                                   4/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


               berupa dokumentasi petunjuk dan prosedur penggunaan, tutorial, atau

               referensi yang digunakan oleh pengguna teknologi.

         Unsur paling utama adalah perangkat lunak karena di dalam perangkat lunaklah

         terdapat pengetahuan untuk 'berfungsi' sebagaimana yang diharapkan dan

         memberikan nilai pakai bagi penggunanya.


         Pemrogram yang membuat perangkat lunak menuliskan instruksi-instruksinya

         dalam sebuah bahasa yang dipahami baik oleh manusia maupun oleh komputer

         (disebut bahasa pemrograman) ke dalam source code. Source code ini yang

         kemudian diubah ke dalam bentuk kode mesin (program) yang hanya dapat

                                    2
         dipahami oleh komputer . Untuk mengoperasikan perangkat lunak source code

         aslinya tidak diperlukan, hanya program hasil akhirnya ini yang diperlukan,

         sehingga umumnya source code aslinya tidak disertakan sebagai bagian dari

         produk yang diterima oleh pengguna.


         Mengingat source code ini adalah bagian yang berisi pengetahuan dan inovasi

         dari perancang aplikasi komputer, maka umumnya source code ini menjadi

         komponen yang paling dirahasiakan dan berharga bagi produsen perangkat lunak.

                                                                                             3
         Source code sama halnya seperti resep rahasia bagi seorang juru masak .


2 Sebenarnya karena kode mesin pun diciptakan manusia, maka manusia tentu dapat juga memahaminya.

   Tetapi kode mesin tersebut tidak praktis untuk diurai kembali menjadi source code dan membutuhkan

   usaha yang jauh lebih besar untuk melakukannya ketimbang upaya pembuatan aslinya.

3 Lebih istimewanya lagi source code mengandung informasi yang lengkap mengenai perangkat lunak


PT Bina Persada Konsultan                                                                         5/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


 2.1 Definisi Free / Libre Software

         Free Software Foundation yang didirikan oleh Richard M. Stallman mendefinisikan

         empat buah kebebasan yang harus dimiliki oleh Free Software / Libre Software /

         Perangkat Lunak Bebas. Definisi bebas ini dijabarkan ke dalam 4 jenis

         kebebasan, yaitu:


           •Kebebasan 0: Kebebasan menjalankan program untuk keperluan apapun.


           •Kebebasan 1: Kebebasan untuk mengakses source code program sehingga

               dapat mengetahui cara kerja program dan mengubahnya.


           •Kebebasan 2: Kebebasan untuk mengedarkan program sehingga dapat

               digunakan oleh sesama.


           •Kebebasan 3: Kebebasan untuk meningkatkan kualitas program dan

               mengedarkannya sehingga dapat dimanfaatkan oleh publik.


         Perlu ditekankan di sini bahwa free di sini tidak berarti gratis, tetapi berarti bebas.

         Kebebasan mengedarkan yang dimaksud termasuk kegiatan mengedarkan secara

         komersial (menjual) dan mengedarkan secara gratis.


 2.1 Definisi Open Source Software

         Open Source Initiative mendefinisikan open source software dalam bentuk 10 butir


   tersebut. Dalam berbagai bidang yang membutuhkan keterampilan khusus seperti memasak, bela diri,

   atau pembuatan barang-barang kerajinan, keterampilan tersebut tidak dapat diekspresikan secara

   lengkap dalam bentuk tulisan.


PT Bina Persada Konsultan                                                                           6/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


         kriteria. Secara prinsip definisi ini sama dengan definisi Free Software diatas,

         dengan menambahkan secara eksplisit bahwa hak-hak tersebut tidak boleh

         menambahkan persyaratan yang mendiskriminasikan penggunaannya

         berdasarkan apa pun.


         Jadi secara ringkas, perangkat lunak open source adalah perangkat lunak yang

         diedarkan dengan memberi hak bagi penerimanya untuk menggunakan,

         mempelajari, memodifikasi, dan mengedarkan ulang perangkat lunak tersebut.


         Secara lebih formal (walau dalam bahasa yang lebih sulit dipahami), definisi OSI

         adalah perangkat lunak yang didistribusikan dengan lisensi yang memenuhi

                 4
         kriteria :


           1.Pendistribusian ulang secara bebas. Lisensi tidak boleh membatasi pihak

               mana pun untuk menjual atau memberi secara gratis perangkat lunak

               sebagai sebuah komponen dari distribusi perangkat lunak agregat yang

               mengandung program-program dari berbagai sumber yang berbeda. Lisensi

               tidak boleh mensyaratkan pembayaran royalti ataupun biaya lain untuk

               penjualan semacam itu.


           2.Source code. Program harus menyertakan source code, dan harus

               mengizinkan distribusi dalam bentuk source selain dalam bentuk

               terkompilasi. Dalam hal terdapat bentuk produk yang tidak menyertakan



4 Versi resmi terdapat di http://opensource.org/docs/osd


PT Bina Persada Konsultan                                                                        7/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


               source code, maka haruslah terdapat cara yang terpublikasi untuk

               memperoleh source code dengan harga yang tidak lebih dari biaya

               reproduksi, atau lebih baik lagi dengan mengunduh dari internet tanpa biaya.

               Source code haruslah dalam bentuk yang memudahkan pemrogram untuk

               mengubah program. Mengaburkan source code secara sengaja atau bentuk

               antara seperti misalnya keluaran preprosesor atau translator tidaklah

               diperbolehkan.


           3.Hasil karya turunan. Lisensi harus memperbolehkan modifikasi dan hasil karya

               turunan, dan memperbolehkan untuk diedarkan dalam persyaratan yang

               sama dengan lisensi semula.

           4.Integritas Source Code Asli. Lisensi diperbolehkan untuk membatasi

               pengedaran source code dalam bentuk termodifikasi hanya jika lisensi

               tersebut mengizinkan distribusi “berkas perbaikan” bersama dengan source

               code dengan tujuan memodifikasi source code pada saat kompilasi program.

               Lisensi harus secara eksplisit mengizinkan distribusi program yang

               dihasilkan dari source code termodifikasi. Lisensi dapat mengharuskan

               program hasil distribusi untuk menggunakan nama atau versi yang berbeda

               dari perangkat lunak aslinya.

           5.Tidak ada diskriminasi terhadap orang atau kelompok. Lisensi tidak boleh

               melakukan diskriminasi terhadap orang atau kelompok.

           6.Tidak ada diskriminasi bidang usaha. Lisensi tidak boleh membatasi pengguna


PT Bina Persada Konsultan                                                                  8/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


               untuk menggunakannya dalam bidang-bidang tertentu. Sebagai contoh,

               lisensi tidak boleh membatasi sebuah program untuk digunakan dalam

               lingkungan usaha atau digunakan dalam riset genetika.

           7.Distribusi Lisensi. Hak-hak yang terkait dengan program harus berlaku bagi

               semua pihak yang menerima distribusi ulang tanpa membutuhkan lisensi

               khusus dari pihak-pihak tersebut.

           8.Lisensi tidak boleh bersifat spesifik pada sebuah produk. Hak-hak yang terkait

               tidak boleh bergantung pada distribusi perangkat lunak tertentu sebagai

               induknya. Bila program tersebut dikeluarkan dari distribusi aslinya dan

               digunakan atau didistribusikan sesuai dengan lisensi program, maka semua

               pihak yang menerima program harus memiliki hak yang sama sebagaimana

               yang diberikan dalam distribusi perangkat lunak aslinya.

           9.Lisensi tidak boleh membatasi perangkat lunak lain. Lisensi tidak boleh

               membatasi perangkat lunak lain yang didistribusikan bersama dengan

               perangkat lunak yang dilisensikan. Sebagai contoh, sebuah lisensi tidak

               boleh membatasi program-program lain yang dipaketkan bersama harus

               open source.

           10.Lisensi harus netral terhadap teknologi. Lisensi tidak boleh membatasi

               berdasarkan teknologi tertentu atau jenis antar muka.




PT Bina Persada Konsultan                                                                  9/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


 1 LATAR BELAKANG GERAKAN OPEN SOURCE

 1.1 Sebelum Adanya Perangkat Lunak

         Kegiatan berbagi informasi sebenarnya adalah bagian yang vital dalam

         perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selama ini. Penemuan teori-teori

         baru dan inovasi dilakukan berdasarkan hasil pekerjaan orang-orang lain yang

         sudah terlebih dahulu melakukan percobaan-percobaannya, sebagaimana

         diungkapkan dalam kutipan Sir Isaac Newton yang terkenal: “Jika saya dapat

         melihat lebih jauh itu hanya karena saya berdiri di pundak para raksasa.”


         Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami lompatan intensitas di

                                                                                     5
         abad ke-15 tidak terlepas dari ditemukannya mesin cetak Gutenberg , yang

         memungkinkan penyebaran informasi dengan cara yang lebih cepat, lebih murah,

         dan dalam jumlah yang lebih banyak ke seluruh penjuru dunia.


         Hal ini tentu masih terjadi sampai saat ini di dalam dunia akademik di mana

         penemuan-penemuan dan hasil riset dipublikasikan di dalam makalah-makalah,

         diterbitkan dalam jurnal-jurnal, dan didiskusikan di dalam seminar-seminar ilmiah.


         Di sini lain, juga untuk semakin mendorong terjadinya inovasi teknologi, hukum-

         hukum kekayaan intelektual diberlakukan untuk memberikan insentif ekonomi bagi

         para inovator. Perlu diperhatikan di sini bahwa perangkat utama hukum kekayaan

         intelektual ini pada mula-mulanya, yaitu hak paten, tidak didasarkan pada


5 Penemuan mesin cetak dinobatkan sebagai penemuan terpenting di milenia ke-2 oleh Time-Life


PT Bina Persada Konsultan                                                                      10/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


         kerahasiaan sebuah penemuan, sehingga proses inovasinya sendiri tidak


         terhambat oleh karenanya.


         Dalam prakteknya, adanya hak atas kekayaan intelektual ini juga tidak

         menghentikan adanya kerja sama antar perusahaan yang bergerak dalam bidang

         yang sama dalam melakukan inovasi. Sebagai contoh dalam paruh pertama abad

         ke-20 asosiasi industri kendaraan bermotor Amerika Serikat membuat

         kesepakatan kerja sama di mana mereka dapat saling menggunakan inovasi yang

         dipatenkan oleh anggota lainnya tanpa adanya pembayaran dalam bentuk

         apapun.


 1.2 Richard Stallman dan Proyek GNU

         Untuk produk-produk yang memiliki wujud fisik, umumnya proses melakukan

         pembajakan / peniruan tidak dapat dilakukan dengan mudah. Peniruan haruslah

         dapat melakukan duplikasi produk dengan metode yang lebih ekonomis dan

         dengan kualitas yang sama. Umumnya barang tiruan saat ini memiliki kualitas

         yang lebih rendah dibandingkan dengan aslinya.


         Namun kemajuan teknologi digital saat ini telah melahirkan sejumlah produk-

         produk yang bersifat non-fisik karena tersimpan secara digital dan mudah

         dilakukan pengkopian dengan kualitas yang sama dengan aslinya. Yang termasuk

         ke dalam produk-produk jenis ini misalnya adalah hasil karya musik, film, dan

         perangkat lunak. Untuk melindungi jenis hasil karya semacam ini digunakanlah


PT Bina Persada Konsultan                                                               11/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


         hukum hak cipta.


         Di saat-saat awal perkembangan teknologi komputer, perangkat lunak umumnya

         masih diedarkan secara bebas di antara kalangan ilmuwan pengembang. Baru

         ketika memasuki tahun 1970-an ketika penemuan mikro komputer menyebabkan

         penggunaan komputer semakin meluas di dalam dunia usaha, perangkat lunak

         mulai menjadi sebuah produk yang dianggap terpisah dari perangkat kerasnya

         dan mulai diperdagangkan secara komersial.


         Sekitar tahun 1980 Xerox Corporation menyumbangkan printer model terbarunya

         untuk digunakan di MIT, dan salah satunya digunakan di Laboratorium

         Kecerdasan Buatan. Printer model terbaru pada saat itu sanggup mencetak

         dengan jauh lebih cepat dibanding dengan printer-printer sebelumnya.

         Sayangnya, sama seperti printer-printer lain, kadang kala printer tersebut

         mengalami kemacetan kertas. Sayangnya, karena pengguna printer umumnya

         mengakses printer tersebut secara jaringan, mereka umumnya tidak mengetahui

         adanya masalah pada printer sampai ketika mereka mengecek ke lokasi printer

         tersebut.


         Di dalam Laboratorium tersebut bekerjalah Richard M. Stallman, yang sebelumnya

         sudah pernah mengatasi permasalahan tersebut di printer yang lama dengan

         menambahkan program yang dapat memberitahukan pada pengguna apabila ada

         masalah dengan printernya. Namun kali ini Stallman mendapati bahwa kali ini



PT Bina Persada Konsultan                                                               12/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


          permasalahan tersebut tidak dapat diatasinya dengan cara yang sama karena

          Xerox tidak menyertakan source code dari perangkat lunak yang mengoperasikan

          printernya.


          Dalam sebuah kesempatan Stallman bahkan sempat mengunjungi pemrogram

          perangkat lunak tersebut yang saat itu sudah keluar dari Xerox dan bekerja di

          Universitas Carnegie-Mellon. Pemrogram tersebut menolak memberikan source

          code printer tersebut pada Stallman karena terikat dengan kontrak Xerox. Bahwa

          ada seorang akademisi yang menolak untuk membagi informasi dengan

                                                                                         6
          akademisi lain adalah hal yang amat mengejutkan bagi Stallman . Walaupun

          Stallman memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah tersebut, dia tidak dapat

          melakukannya.


          Dengan kisah tersebut sebagai pemicu pemikiran Stallman, tahun 1983 dia

          memulai Proyek GNU yang bertujuan untuk membangun perangkat-perangkat

          lunak yang bersifat bebas, mulai dari sistem operasi sampai aplikasi-aplikasi yang

          digunakan sehari-hari.


          Dalam perkembangannya sampai saat ini sudah ratusan proyek software besar

          yang bernaung di dalam Proyek GNU, dan kombinasinya dengan kernel Linux

          yang mulai dibuat oleh Linus Torvalds tahun 1991 menghasilkan kumpulan ribuan

          perangkat lunak siap pakai yang umum terdapat pada distro-distro Linux.

6 Kisah lengkap di Sam Williams, Free as in Freedom: Richard Stallman's Crusade for Free Software, O'Reilly

   2002


PT Bina Persada Konsultan                                                                                13/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


 1.3 Open Source Initiative

         Walaupun konsep Free Software yang dipopulerkan oleh Stallman menarik

         banyak pengikut di kalangan pemrogram, sikap politik Stallman membuatnya

         ditakuti di kalangan dunia usaha. Oleh karena itu sekitar tahun 1997-98

         sekelompok tokoh yang a.l. Eric Raymond dan Bruce Perens merumuskan sebuah

         istilah baru, yaitu 'open source' dan memulai aktivitas 'kampanye' yang membuat

         konsep ini dapat lebih diterima di dalam dunia usaha. Mereka meresmikan sebuah

         organisasi non-profit dengan nama Open Source Initiative yang bertujuan untuk


         mempromosikan perangkat lunak open source.


         Dengan kata lain, pada dasarnya baik istilah Free Software maupun Open Source

         Software merujuk pada hal yang sama, namun berbeda dalam penekanannya.


         Sebagai sebuah 'brand' istilah Open Source ternyata memang lebih populer di

         berbagai kalangan.


 2 ASPEK HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

 2.1 Konsep Hak Cipta dan Lisensi Perangkat Lunak

         Pemahaman mengenai konsep open source haruslah didasarkan pada

         pemahaman pada konsep hak cipta itu sendiri. Menurut UU no 19 tahun 2002

         tentang Hak Cipta, hak cipta adalah “hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima

         hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin



PT Bina Persada Konsultan                                                               14/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


         untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan

         perundang-undangan yang berlaku. ” Pengertian “mengumumkan” dalam konteks

         ini diperjelas untuk meliputi “pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan,

         pengedaran, atau penyebaran” .


         Dalam hal ini jelas bahwa hak cipta berkenaan dengan hak pemegangnya untuk

         mengatur dan menetapkan persyaratan bagi pemindahtanganan sebuah hasil


         karya. Hak tersebut adalah hak yang ekslusif, yang artinya hanya Pencipta (atau

         orang yang diberi wewenang oleh Pencipta) saja yang boleh menetapkan syarat-

         syarat pemindahtanganan tersebut (lisensi).


         Sebagai contoh, bila kita membeli sebuah DVD Film maka hasil karya film tersebut

         dapat kita peroleh, namun dengan izin hanya untuk ditonton secara pribadi / non-

         komersial. Kita tidak diberi hak untuk memperbanyak dan menjual ulang ke orang

         lain. Atau memutar film tersebut dalam bioskop milik kita (untuk itu diperlu izin

         khusus dengan harga yang berbeda).


         Seperti dapat kita lihat bahwa jenis persyaratan itu bisa lebih dari satu macam

         bergantung dari keperluannya dan umumnya berbeda-beda pula harganya.


         Untuk perangkat lunak, bila kita membeli Microsoft Windows 7 Edisi Home Basic

                                        7
         seharga US $125 (retail) maka kita diberi hak untuk menggunakannya di 1


7 Sumber: http://www.bhinneka.com 19 November 2009. Edisi Windows termahal adalah Microsoft Windows

   Server Enterprise 2008 senilai $4062, tetapi ini tetap dibatasi hanya untuk diinstal di 1 buah server dengan


PT Bina Persada Konsultan                                                                                15/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


         komputer saja. Bila kita memiliki 2 buah PC, maka kita memerlukan 2 buah lisensi

         untuk itu.


         Dengan pemahaman ini, dapat kita lihat bahwa konsep open source tidak

         bertentangan dengan hukum hak cipta, malah sebaliknya konsep open source

         bergantung pada hak cipta. Dalam sebuah paket aplikasi open source,

         Penciptanya memberikan lebih banyak hak pada “pembeli”-nya, yaitu bukan


         hanya sekedar menggunakan dalam 1 PC, tetapi boleh juga untuk beberapa PC,

         bahkan boleh juga kita sebagai pembeli memperbanyak dan membagi-bagikannya

         pada teman-teman kita.


         Model lisensi yang memberikan lebih sedikit hak pada penggunanya disebut

         model proprietary (sebagai lawan kata bagi open source). Dalam model open


         source satu-satunya hak yang tetap dipegang secara eksklusif oleh sang

         Penciptanya adalah penyebutan nama dirinya sebagai pemegang hak cipta.


         Di dalam konteks hak cipta tidak ada model lisensi yang lebih baik dari yang lain.

         Semua model itu adalah hak Penciptanya dalam menetapkannya. Baik open

         source maupun proprietary memiliki konteks masing-masing di mana mereka

         dapat lebih baik dibanding dengan yang lainnya.


         Namun dari sisi kita sebagai pengguna, tentunya memiliki lebih banyak hak lebih

         baik daripada memiliki sedikit hak, bukan? Tentunya bukan sekedar hak yang

   client maksimum 25 PC.


PT Bina Persada Konsultan                                                                16/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


         menjadi bahan pertimbangan, tetapi juga nilai fungsionalitas dan biaya juga harus

         menjadi faktor pertimbangan.


 2.2 Masalah Penegakan Hukum Hak Cipta di Indonesia

         Berdasarkan hasil studi International Data Corporation (IDC), tingkat pembajakan

         di Indonesia mencapai 85% pada 2008. Dan masih berdasarkan hasil studi IDC,

         pada tahun 2005 Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai negara pembajak

         di dunia, walaupun di tahun 2009 turun menjadi peringkat ke 12 dari 110 negara,

         tetap saja hal ini memberikan citra yang buruk bagi bangsa Indonesia di mata

         dunia internasional.

                                                   Tingkat Pembajakan di Indonesia
                                         100%


                                         90% 87%           87%
                                                                            84%        85%


                                         80%
                            Prosentase




                                         70%


                                         60%


                                         50%
                                            2005          2006             2007       2008
                                                                 Tahun




         Tingginya tingkat pembajakan ini menjadikan Indonesia diusulkan oleh

         International Intellectual Property Alliance (IIPA) kepada United State Trade of

         Representative (USTR) masuk kembali dalam daftar negara prioritas untuk

         diawasi (priority watch list).


         Sebagai bagian dari masyarakat global, usulan ini memberikan pengaruh negatif


PT Bina Persada Konsultan                                                                                   17/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


         kepada pembangunan ekonomi bangsa secara keseluruhan karena negara-

         negara yang termasuk dalam daftar ini akan kehilangan fasilitas generalized system

         of preference (GSP), yaitu fasilitas khusus untuk negara berkembang berupa

                                                              8
         pembebasan tarif dalam pelaksanaan ekspor .


         Selain itu, pembajakan perangkat lunak di Indonesia menyebabkan pula industri-

         industri lokal yang bergantung pada hak cipta menjadi sulit untuk berkembang.

         Karena dengan adanya pembajakan perangkat lunak ini, maka pangsa pasar bagi

         industri lokal di negeri sendiri akan menjadi semakin sempit. Menurut studi IDC

         yang sama, industri perangkat lunak Indonesia merugi alias kehilangan potensi


         pendapatan hingga 544 juta dolar AS sepanjang tahun 2008 akibat pembajakan.


         Angka tersebut naik 32% dari tahun sebelumnya dan menunjukkan

         kecenderungan terus meningkat dari tahun ke tahun.


         Sebagai perbandingan, Rusia dan Cina telah berhasil menekan angka

         pembajakan (14 dan 10 poin) dalam 5 tahun terakhir ini dan sebagai akibatnya di

         kedua negara tersebut tingkat kerugian potensi pendapatan tidak terlalu besar dari

         tahun ke tahun (2% dan 0,1%). Selain itu kedua negara tersebut memperlihatkan

         terjadinya pembukaan lapangan kerja baru di bidang TI yang disebabkan karena

                                                9
         menurunnya tingkat pembajakan .

8 M. Akbar Pahla KS, Stop Penggunaan Perangkat Lunak Bajakan!, 2009

9 Sixth Annual BSA-IDC Global Software Piracy Study 2008. Angka tingkat kerugian tersebut adalah angka

   potensial yang diturunkan dari berbagai indikator lain. Amerika Serikat sebagai negara produsen TIK


PT Bina Persada Konsultan                                                                           18/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


         Berhubung saat ini Indonesia masih banyak bergantung pada produsen luar

         negeri, maka penegakan hukum hak cipta tampaknya membutuhkan biaya devisa

         yang cukup besar nilainya. Namun saat ini kita juga belum dapat melepas

         ketergantungan tersebut karena industri perangkat lokal Indonesia belum cukup

         mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dan industri lokal Indonesia tidak

         dapat bertumbuh karena tingginya tingkat pelanggaran hak cipta. Bagaimana

         solusi untuk keluar dari lingkaran setan ini?


 3 MODEL USAHA PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE

 3.1 Harga Lisensi Open Source

         Sebagaimana telah dijelaskan, konsep open source adalah didasarkan pada

         kebebasan, dan bukan pada harga. Perangkat lunak open source dapat saja dijual

         dengan harga tertentu. Namun memang hal ini tidak dapat dilakukan dengan

         praktis, khususnya untuk produk perangkat lunak yang bersifat retail.


         Sebagai contoh, misalkan sebuah perusahaan produsen (A) menghasilkan produk

         open source yang dijual kepada pihak lain (B) dengan harga Rp. 1.000.000,-.

         Namun begitu produk itu dijual, maka pihak lain (B) tersebut berhak pula untuk

         memperbanyak dan menjualnya, misalnya dengan harga Rp. 900.000,-. Tentu

         dalam hal ini calon pembeli lain (C) akan lebih memilih untuk membelinya dari B,

         dan bukan dari A. Maka dalam hal ini A kemungkinan hanya berhasil menjual

   terbesar di dunia mengalami kerugian terbesar sebesar US$ 9143.


PT Bina Persada Konsultan                                                                    19/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


         produknya 1 kali. Bahkan boleh saja B tidak menjualnya, melainkan membagi-

         baginya secara gratis di internet. Dalam hal ini nilai pasar produk tersebut

         otomatis menjadi nol, dan tidak akan ada pembeli yang mau membelinya dari

         perusahaan produsen semula (A) bila tidak ada nilai tambah yang sanggup


         diberikan A selain dari lisensi perangkat lunaknya.


         Fakta di atas menjelaskan mengapa lisensi produk open source umumnya dapat

         diperoleh dengan gratis, dan dapat menjadi petunjuk bagi terbentuknya model

         usaha berbasis open source.


 3.2 Konsep Model Usaha Open Source

         Saat ini hampir semua perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia memiliki

                                                              10
         produk-produk yang dirilis secara open source . Sebagian perusahaan tersebut

         tidak mengambil keuntungan langsung dari produk-produk open source yang

         mereka hasilkan, namun ada juga perusahaan-perusahaan yang membangun

         usahanya dengan produk open source sebagai intinya yang menggantungkan

         keuntungan perusahaan pada produk tersebut sepenuhnya.


         Seperti telah disebutkan umumnya perusahaan-perusahaan tersebut juga

         menyediakan nilai tambah lain selain lisensi perangkat lunak, seperti misalnya

         pelayanan pelatihan dan dukungan pengguna. Penggunaan lisensi ganda


10 Termasuk Microsoft, yang juga mengelola http://www.codeplex.com, salah satu portal perangkat lunak

   open source yang terbesar.


PT Bina Persada Konsultan                                                                        20/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


         menawarkan perangkat lunak dengan lisensi open source, tetapi dapat juga

         memilih lisensi proprietary, terutama bila pembeli bermaksud memanfaatkan

         aplikasi tersebut untuk menjadi bagian dari produk proprietary. Ada juga

         perusahaan yang menyediakan perangkat lunak open source secara gratis,

         namun menjual pula modul-modul tambahan atau edisi lain secara komersial.


         Situasi keuangan lain memungkinkan adanya kerja sama dengan perusahaan lain.

         Dapat juga perangkat lunak dikaitkan dengan penyewaan akun online dan akses

         pada server atau layanan tertentu yang dilakukan secara online.


         Pemerintahan, perusahaan atau organisasi lain dapat mengembangkan modifikasi

         perangkat lunak dengan menggunakan jasa kontraktor, untuk kemudian

         mempublikasinya secara open source.


 3.3 Perkembangan Gerakan Open Source di Indonesia

         Semenjak gerakan open source mulai digulirkan, sudah ada beberapa orang di

         Indonesia yang mulai terlibat, apalagi setelah koneksi internet mulai tersedia.

         Pada awalnya memang gerakan ini lebih banyak diadopsi dalam lingkungan

         akademik, sebelum akhirnya menyebar ke segmen masyarakat yang lain juga,

         termasuk pemerintah dan dan dunia usaha. Keterlibatan orang-orang Indonesia

         cukup beragam, mulai dari sekedar menggunakan perangkat lunak open source,

         terlibat dalam berkontribusi pada proyek open source luar negeri, memulai proyek

         open source sendiri, dan terlibat aktif dalam membangun komunitas.


PT Bina Persada Konsultan                                                                  21/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


         Beberapa distro Linux sudah dihasilkan di Indonesia, di antaranya yang masih

         aktif adalah IGOS Nusantara dan Nusantara yang berdasarkan Fedora dan

         BlankOn yang berdasarkan Ubuntu. Distro Linux adalah kumpulan perangkat

         lunak open source yang lengkap, mulai dari sistem operasi sampai aplikasi-

         aplikasi yang biasa digunakan, bahkan aplikasi-aplikasi yang jarang digunakan.

         Distro Indonesia umumnya mengadopsi distro lain dari luar negeri yang sudah

         lebih mapan, namun komunitas Indonesia mempaketkan ulang dengan memberi

         nuansa dan bahasa Indonesia.


         Indonesia, Go Open Source! disingkat IGOS adalah sebuah semangat gerakan


         untuk meningkatkan penggunaan dan pengembangan perangkat lunak open

         source di Indonesia. IGOS dideklarasikan pada tahun 2004 oleh 5 kementerian

         yaitu Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Departemen Komunikasi dan

         Informatika, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Negara

         Pendayagunaan Aparatur Negara dan Departemen Pendidikan Nasional.


         Gerakan ini melibatkan seluruh stakeholder TI (akademisi, sektor bisnis, instansi

         pemerintah dan masyarakat) yang dimulai dengan program untuk menggunakan

         perangkat lunak sumber terbuka di lingkungan instansi pemerintah. Diharapkan

         dengan langkah ini dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat untuk

         menggunakan perangkat lunak legal.


         Semangat gerakan ini memiliki sasaran sebagai berikut:



PT Bina Persada Konsultan                                                               22/23
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal


             • Memberikan lebih banyak alternatif perangkat lunak yang dapat digunakan

                oleh masyarakat secara legal dan terjangkau, sehingga jumlah pengguna

                komputer meningkat.

             • Peningkatan kemampuan riset dan pengembangan teknologi informasi

                nasional bidang perangkat lunak.

             • Menciptakan kompetisi pengembangan teknologi informasi untuk dapat

                bersaing di percaturan global.




PT Bina Persada Konsultan                                                                 23/23

More Related Content

What's hot

ppt sejarah perkembangan komputer
ppt sejarah perkembangan komputerppt sejarah perkembangan komputer
ppt sejarah perkembangan komputerRini de Lopez
 
Materi tik kelas X semester 1
Materi tik kelas X semester 1Materi tik kelas X semester 1
Materi tik kelas X semester 1Adonia Barnessa
 
Bab 1 TIK - Informatika dan Keterampilan Generik.pptx
Bab 1 TIK - Informatika dan Keterampilan Generik.pptxBab 1 TIK - Informatika dan Keterampilan Generik.pptx
Bab 1 TIK - Informatika dan Keterampilan Generik.pptxssuserd8505c
 
Contoh proposal market_day
Contoh proposal market_dayContoh proposal market_day
Contoh proposal market_dayRafika Wildarini
 
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-finalModul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-finalRamla Lamantha
 
PERPUSTAKAAN DIGITAL
PERPUSTAKAAN DIGITAL PERPUSTAKAAN DIGITAL
PERPUSTAKAAN DIGITAL Bunayya
 
Prosem Informatika Fase D Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka
Prosem Informatika Fase D Kelas 7 SMP Kurikulum MerdekaProsem Informatika Fase D Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka
Prosem Informatika Fase D Kelas 7 SMP Kurikulum MerdekaModul Guruku
 
Proposal proyek SIM RSUP
Proposal proyek SIM RSUPProposal proyek SIM RSUP
Proposal proyek SIM RSUPNatashaVal
 
Contoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode PenelitianContoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode PenelitianNataniel Papalangi
 
Interaksi Manusia & Komputer Part 2 & 3
Interaksi Manusia & Komputer Part 2 & 3Interaksi Manusia & Komputer Part 2 & 3
Interaksi Manusia & Komputer Part 2 & 3Raga Gapilau Jatsuma
 
Presentasi Bab 6 Analisis Data Informatika
Presentasi Bab 6 Analisis Data InformatikaPresentasi Bab 6 Analisis Data Informatika
Presentasi Bab 6 Analisis Data InformatikaMyiesha2
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
Presentasi modul01 tik 7
Presentasi modul01 tik 7Presentasi modul01 tik 7
Presentasi modul01 tik 7Gemi Siksmat
 
Bab i tik kelas 7
Bab i tik kelas 7Bab i tik kelas 7
Bab i tik kelas 7fileku
 
ALGORITMA MENARA HANOI MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF
ALGORITMA MENARA HANOI MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIFALGORITMA MENARA HANOI MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF
ALGORITMA MENARA HANOI MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIFcalonmayat
 
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1bimo kontaning
 
Konsep-Konsep Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim(Pert 1 - 3) PPLG-MA...
Konsep-Konsep Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim(Pert 1 - 3)  PPLG-MA...Konsep-Konsep Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim(Pert 1 - 3)  PPLG-MA...
Konsep-Konsep Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim(Pert 1 - 3) PPLG-MA...MayaEndah1
 

What's hot (20)

ppt sejarah perkembangan komputer
ppt sejarah perkembangan komputerppt sejarah perkembangan komputer
ppt sejarah perkembangan komputer
 
Rpp mind mapping
Rpp mind mappingRpp mind mapping
Rpp mind mapping
 
Materi tik kelas X semester 1
Materi tik kelas X semester 1Materi tik kelas X semester 1
Materi tik kelas X semester 1
 
Rpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisiRpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisi
 
Bab 1 TIK - Informatika dan Keterampilan Generik.pptx
Bab 1 TIK - Informatika dan Keterampilan Generik.pptxBab 1 TIK - Informatika dan Keterampilan Generik.pptx
Bab 1 TIK - Informatika dan Keterampilan Generik.pptx
 
Contoh proposal market_day
Contoh proposal market_dayContoh proposal market_day
Contoh proposal market_day
 
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-finalModul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
Modul bahan-ajar-kecerdasan-buatan-ptiik-final
 
PERPUSTAKAAN DIGITAL
PERPUSTAKAAN DIGITAL PERPUSTAKAAN DIGITAL
PERPUSTAKAAN DIGITAL
 
Tugas sim keamanan informasi
Tugas sim   keamanan informasiTugas sim   keamanan informasi
Tugas sim keamanan informasi
 
Prosem Informatika Fase D Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka
Prosem Informatika Fase D Kelas 7 SMP Kurikulum MerdekaProsem Informatika Fase D Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka
Prosem Informatika Fase D Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka
 
Proposal proyek SIM RSUP
Proposal proyek SIM RSUPProposal proyek SIM RSUP
Proposal proyek SIM RSUP
 
Contoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode PenelitianContoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode Penelitian
 
Interaksi Manusia & Komputer Part 2 & 3
Interaksi Manusia & Komputer Part 2 & 3Interaksi Manusia & Komputer Part 2 & 3
Interaksi Manusia & Komputer Part 2 & 3
 
Presentasi Bab 6 Analisis Data Informatika
Presentasi Bab 6 Analisis Data InformatikaPresentasi Bab 6 Analisis Data Informatika
Presentasi Bab 6 Analisis Data Informatika
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 
Presentasi modul01 tik 7
Presentasi modul01 tik 7Presentasi modul01 tik 7
Presentasi modul01 tik 7
 
Bab i tik kelas 7
Bab i tik kelas 7Bab i tik kelas 7
Bab i tik kelas 7
 
ALGORITMA MENARA HANOI MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF
ALGORITMA MENARA HANOI MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIFALGORITMA MENARA HANOI MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF
ALGORITMA MENARA HANOI MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF
 
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1
Materi Sistem Komputer Kelas X Semester 1
 
Konsep-Konsep Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim(Pert 1 - 3) PPLG-MA...
Konsep-Konsep Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim(Pert 1 - 3)  PPLG-MA...Konsep-Konsep Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim(Pert 1 - 3)  PPLG-MA...
Konsep-Konsep Dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim(Pert 1 - 3) PPLG-MA...
 

Viewers also liked

Pemanfaatan Aplikasi Open Source
Pemanfaatan Aplikasi Open SourcePemanfaatan Aplikasi Open Source
Pemanfaatan Aplikasi Open SourceThe Budiman
 
Presentasi Pengenalan Konsep Open Source
Presentasi Pengenalan Konsep Open SourcePresentasi Pengenalan Konsep Open Source
Presentasi Pengenalan Konsep Open SourceThe Budiman
 
IOS: Konsep Dasar OAI-PMH
IOS: Konsep Dasar OAI-PMHIOS: Konsep Dasar OAI-PMH
IOS: Konsep Dasar OAI-PMHIsmail Fahmi
 
Power Point Presentation on Open Source Software
Power Point Presentation on Open Source Software Power Point Presentation on Open Source Software
Power Point Presentation on Open Source Software opensourceacademy
 
Open Source Software Presentation
Open Source Software PresentationOpen Source Software Presentation
Open Source Software PresentationHenry Briggs
 
Six safe fonts to use in your presentations
Six safe fonts to use in your presentationsSix safe fonts to use in your presentations
Six safe fonts to use in your presentationsPresentitude
 
OPEN SOURCE SEMINAR PRESENTATION
OPEN SOURCE SEMINAR PRESENTATIONOPEN SOURCE SEMINAR PRESENTATION
OPEN SOURCE SEMINAR PRESENTATIONRitwick Halder
 
Pesantren Go Open Source
Pesantren Go Open SourcePesantren Go Open Source
Pesantren Go Open SourceArief Mardianto
 

Viewers also liked (10)

Pemanfaatan Aplikasi Open Source
Pemanfaatan Aplikasi Open SourcePemanfaatan Aplikasi Open Source
Pemanfaatan Aplikasi Open Source
 
Presentasi Pengenalan Konsep Open Source
Presentasi Pengenalan Konsep Open SourcePresentasi Pengenalan Konsep Open Source
Presentasi Pengenalan Konsep Open Source
 
IOS: Konsep Dasar OAI-PMH
IOS: Konsep Dasar OAI-PMHIOS: Konsep Dasar OAI-PMH
IOS: Konsep Dasar OAI-PMH
 
Chapter 2 sistem operasi
Chapter 2 sistem operasiChapter 2 sistem operasi
Chapter 2 sistem operasi
 
Power Point Presentation on Open Source Software
Power Point Presentation on Open Source Software Power Point Presentation on Open Source Software
Power Point Presentation on Open Source Software
 
Open Source Software Presentation
Open Source Software PresentationOpen Source Software Presentation
Open Source Software Presentation
 
Six safe fonts to use in your presentations
Six safe fonts to use in your presentationsSix safe fonts to use in your presentations
Six safe fonts to use in your presentations
 
OPEN SOURCE SEMINAR PRESENTATION
OPEN SOURCE SEMINAR PRESENTATIONOPEN SOURCE SEMINAR PRESENTATION
OPEN SOURCE SEMINAR PRESENTATION
 
Pesantren Go Open Source
Pesantren Go Open SourcePesantren Go Open Source
Pesantren Go Open Source
 
Open Source Technology
Open Source TechnologyOpen Source Technology
Open Source Technology
 

Similar to Pengenalan Konsep Open Source

Software Sistem Doc.
Software Sistem Doc.Software Sistem Doc.
Software Sistem Doc.Rexsy RS
 
Makalah so fwdr
Makalah so fwdrMakalah so fwdr
Makalah so fwdrm.irawan
 
PENERAPAN KONSEP OPEN SOURCE UNTUK MENINGKATKAN DAYA CIPTA PIRANTI LUNAK DI K...
PENERAPAN KONSEP OPEN SOURCE UNTUK MENINGKATKAN DAYA CIPTA PIRANTI LUNAK DI K...PENERAPAN KONSEP OPEN SOURCE UNTUK MENINGKATKAN DAYA CIPTA PIRANTI LUNAK DI K...
PENERAPAN KONSEP OPEN SOURCE UNTUK MENINGKATKAN DAYA CIPTA PIRANTI LUNAK DI K...fajrillah
 
Akmalsyah (sk) makalah software
Akmalsyah (sk) makalah softwareAkmalsyah (sk) makalah software
Akmalsyah (sk) makalah softwarePETANI MANDIRI
 
Sistem Operasi : Open source
Sistem Operasi : Open sourceSistem Operasi : Open source
Sistem Operasi : Open sourcetaha dhandy
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasifatharanianisa
 
Pertemuan 1 pendahuluan
Pertemuan 1 pendahuluanPertemuan 1 pendahuluan
Pertemuan 1 pendahuluanAhmadFauzi531
 
Makalah Perangkat Komputer.docx
Makalah Perangkat Komputer.docxMakalah Perangkat Komputer.docx
Makalah Perangkat Komputer.docxirzhadoang
 
Tugas makalah bu nurul
Tugas makalah bu nurulTugas makalah bu nurul
Tugas makalah bu nurulyusrildail
 
Pengenalan software perpustakaan 2014
Pengenalan software perpustakaan 2014Pengenalan software perpustakaan 2014
Pengenalan software perpustakaan 2014Feni Fahmeini
 
SOFTWARE (PERANGKAT LUNAK) MCR.pptx
SOFTWARE (PERANGKAT LUNAK) MCR.pptxSOFTWARE (PERANGKAT LUNAK) MCR.pptx
SOFTWARE (PERANGKAT LUNAK) MCR.pptxM Chairul Ramadhan
 
Freeware, shareware, and opensource
Freeware, shareware, and opensourceFreeware, shareware, and opensource
Freeware, shareware, and opensourcesimkelasakelompok7
 

Similar to Pengenalan Konsep Open Source (20)

Software Sistem Doc.
Software Sistem Doc.Software Sistem Doc.
Software Sistem Doc.
 
Open source
Open sourceOpen source
Open source
 
Makalah so fwdr
Makalah so fwdrMakalah so fwdr
Makalah so fwdr
 
PENERAPAN KONSEP OPEN SOURCE UNTUK MENINGKATKAN DAYA CIPTA PIRANTI LUNAK DI K...
PENERAPAN KONSEP OPEN SOURCE UNTUK MENINGKATKAN DAYA CIPTA PIRANTI LUNAK DI K...PENERAPAN KONSEP OPEN SOURCE UNTUK MENINGKATKAN DAYA CIPTA PIRANTI LUNAK DI K...
PENERAPAN KONSEP OPEN SOURCE UNTUK MENINGKATKAN DAYA CIPTA PIRANTI LUNAK DI K...
 
Perangkat lunak
Perangkat lunakPerangkat lunak
Perangkat lunak
 
Makalah SOFTWARE
Makalah SOFTWAREMakalah SOFTWARE
Makalah SOFTWARE
 
Akmalsyah (sk) makalah software
Akmalsyah (sk) makalah softwareAkmalsyah (sk) makalah software
Akmalsyah (sk) makalah software
 
PROTOTYPE.pptx
PROTOTYPE.pptxPROTOTYPE.pptx
PROTOTYPE.pptx
 
Sistem Operasi : Open source
Sistem Operasi : Open sourceSistem Operasi : Open source
Sistem Operasi : Open source
 
Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasiTeknologi informasi dan komunikasi
Teknologi informasi dan komunikasi
 
Pertemuan 1 pendahuluan
Pertemuan 1 pendahuluanPertemuan 1 pendahuluan
Pertemuan 1 pendahuluan
 
Makalah Perangkat Komputer.docx
Makalah Perangkat Komputer.docxMakalah Perangkat Komputer.docx
Makalah Perangkat Komputer.docx
 
Tugas makalah bu nurul
Tugas makalah bu nurulTugas makalah bu nurul
Tugas makalah bu nurul
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pengenalan software perpustakaan 2014
Pengenalan software perpustakaan 2014Pengenalan software perpustakaan 2014
Pengenalan software perpustakaan 2014
 
Bahan tugas
Bahan tugasBahan tugas
Bahan tugas
 
Tugas pti 4
Tugas pti  4Tugas pti  4
Tugas pti 4
 
Modul 11
Modul 11Modul 11
Modul 11
 
SOFTWARE (PERANGKAT LUNAK) MCR.pptx
SOFTWARE (PERANGKAT LUNAK) MCR.pptxSOFTWARE (PERANGKAT LUNAK) MCR.pptx
SOFTWARE (PERANGKAT LUNAK) MCR.pptx
 
Freeware, shareware, and opensource
Freeware, shareware, and opensourceFreeware, shareware, and opensource
Freeware, shareware, and opensource
 

Recently uploaded

[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwdfurinews
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosiallux08191
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 

Recently uploaded (12)

[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 

Pengenalan Konsep Open Source

  • 2. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 30 November 2009 PT Bina Persada Konsultan 2/23
  • 3. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal PENGENALAN KONSEP OPEN SOURCE1 T. Budiman, S.Si 1 PENDAHULUAN Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan dalam dunia modern ini. Salah satu trend dan solusi yang sedang didorong pelaksanaannya di Indonesia adalah pemanfaatan perangkat lunak open source melalui program IGOS (Indonesia, Go Open Source). Paparan ini dimaksudkan untuk memberikan pengantar untuk memperkenalkan apa sesungguhnya yang di maksud dengan istilah open source. 2 KONSEP OPEN SOURCE 2.1 Struktur Produk Teknologi Informasi Sebelum dapat memahami konsep open source perlu dipahami terlebih dahulu unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah produk teknologi informasi. Unsur-unsur tersebut pada umumnya adalah: 1.Perangkat keras. Perangkat keras adalah bagian produk teknologi informasi yang berwujud fisik, yang pada umumnya terdiri dari komponen-komponen 1 Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported License. PT Bina Persada Konsultan 3/23
  • 4. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal elektronik sebagai 'alat pikir'-nya dan komponen-komponen antar mukanya (seperti misalnya keyboard, monitor, dll.). 2.Perangkat jaringan / komunikasi. Perangkat ini berfungsi untuk melakukan komunikasi data dengan perangkat-perangkat lain. Media komunikasi dapat berupa jaringan fisik berupa kabel maupun berupa jaringan nirkabel (wireless) yang memanfaatkan berbagai jenis gelombang elektromagnetik. 3.Perangkat lunak. Perangkat lunak adalah sekumpulan instruksi yang disusun menurut kaidah-kaidah tertentu (ini yang disebut dengan source code) kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa mesin yang dimengerti oleh perangkat keras (disebut program), sehingga perangkat keras tersebut dapat melakukan sesuatu yang kita inginkan. Sebagai contoh, jika kita ingin melakukan pekerjaan pengetikkan suatu naskah menggunakan komputer, maka kita memerlukan software yang berfungsi sebagai pengolah kata. Tanpa adanya perangkat lunak tersebut, kita tidak bisa memanfaatkan komputer untuk membantu pekerjaan kita, yaitu mengetik suatu naskah. Perangkat lunak tidak memiliki wujud fisik, hanya berupa kumpulan data yang tersimpan di dalam harddisk atau media penyimpan lain (CD, DVD, flashdisk), oleh itu perangkat lunak tidak mungkin mengalami penurunan kualitas seiring berjalannya waktu. 4.Dokumentasi. Dokumentasi mengenai sebuah produk teknologi informasi PT Bina Persada Konsultan 4/23
  • 5. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal berupa dokumentasi petunjuk dan prosedur penggunaan, tutorial, atau referensi yang digunakan oleh pengguna teknologi. Unsur paling utama adalah perangkat lunak karena di dalam perangkat lunaklah terdapat pengetahuan untuk 'berfungsi' sebagaimana yang diharapkan dan memberikan nilai pakai bagi penggunanya. Pemrogram yang membuat perangkat lunak menuliskan instruksi-instruksinya dalam sebuah bahasa yang dipahami baik oleh manusia maupun oleh komputer (disebut bahasa pemrograman) ke dalam source code. Source code ini yang kemudian diubah ke dalam bentuk kode mesin (program) yang hanya dapat 2 dipahami oleh komputer . Untuk mengoperasikan perangkat lunak source code aslinya tidak diperlukan, hanya program hasil akhirnya ini yang diperlukan, sehingga umumnya source code aslinya tidak disertakan sebagai bagian dari produk yang diterima oleh pengguna. Mengingat source code ini adalah bagian yang berisi pengetahuan dan inovasi dari perancang aplikasi komputer, maka umumnya source code ini menjadi komponen yang paling dirahasiakan dan berharga bagi produsen perangkat lunak. 3 Source code sama halnya seperti resep rahasia bagi seorang juru masak . 2 Sebenarnya karena kode mesin pun diciptakan manusia, maka manusia tentu dapat juga memahaminya. Tetapi kode mesin tersebut tidak praktis untuk diurai kembali menjadi source code dan membutuhkan usaha yang jauh lebih besar untuk melakukannya ketimbang upaya pembuatan aslinya. 3 Lebih istimewanya lagi source code mengandung informasi yang lengkap mengenai perangkat lunak PT Bina Persada Konsultan 5/23
  • 6. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 2.1 Definisi Free / Libre Software Free Software Foundation yang didirikan oleh Richard M. Stallman mendefinisikan empat buah kebebasan yang harus dimiliki oleh Free Software / Libre Software / Perangkat Lunak Bebas. Definisi bebas ini dijabarkan ke dalam 4 jenis kebebasan, yaitu: •Kebebasan 0: Kebebasan menjalankan program untuk keperluan apapun. •Kebebasan 1: Kebebasan untuk mengakses source code program sehingga dapat mengetahui cara kerja program dan mengubahnya. •Kebebasan 2: Kebebasan untuk mengedarkan program sehingga dapat digunakan oleh sesama. •Kebebasan 3: Kebebasan untuk meningkatkan kualitas program dan mengedarkannya sehingga dapat dimanfaatkan oleh publik. Perlu ditekankan di sini bahwa free di sini tidak berarti gratis, tetapi berarti bebas. Kebebasan mengedarkan yang dimaksud termasuk kegiatan mengedarkan secara komersial (menjual) dan mengedarkan secara gratis. 2.1 Definisi Open Source Software Open Source Initiative mendefinisikan open source software dalam bentuk 10 butir tersebut. Dalam berbagai bidang yang membutuhkan keterampilan khusus seperti memasak, bela diri, atau pembuatan barang-barang kerajinan, keterampilan tersebut tidak dapat diekspresikan secara lengkap dalam bentuk tulisan. PT Bina Persada Konsultan 6/23
  • 7. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal kriteria. Secara prinsip definisi ini sama dengan definisi Free Software diatas, dengan menambahkan secara eksplisit bahwa hak-hak tersebut tidak boleh menambahkan persyaratan yang mendiskriminasikan penggunaannya berdasarkan apa pun. Jadi secara ringkas, perangkat lunak open source adalah perangkat lunak yang diedarkan dengan memberi hak bagi penerimanya untuk menggunakan, mempelajari, memodifikasi, dan mengedarkan ulang perangkat lunak tersebut. Secara lebih formal (walau dalam bahasa yang lebih sulit dipahami), definisi OSI adalah perangkat lunak yang didistribusikan dengan lisensi yang memenuhi 4 kriteria : 1.Pendistribusian ulang secara bebas. Lisensi tidak boleh membatasi pihak mana pun untuk menjual atau memberi secara gratis perangkat lunak sebagai sebuah komponen dari distribusi perangkat lunak agregat yang mengandung program-program dari berbagai sumber yang berbeda. Lisensi tidak boleh mensyaratkan pembayaran royalti ataupun biaya lain untuk penjualan semacam itu. 2.Source code. Program harus menyertakan source code, dan harus mengizinkan distribusi dalam bentuk source selain dalam bentuk terkompilasi. Dalam hal terdapat bentuk produk yang tidak menyertakan 4 Versi resmi terdapat di http://opensource.org/docs/osd PT Bina Persada Konsultan 7/23
  • 8. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal source code, maka haruslah terdapat cara yang terpublikasi untuk memperoleh source code dengan harga yang tidak lebih dari biaya reproduksi, atau lebih baik lagi dengan mengunduh dari internet tanpa biaya. Source code haruslah dalam bentuk yang memudahkan pemrogram untuk mengubah program. Mengaburkan source code secara sengaja atau bentuk antara seperti misalnya keluaran preprosesor atau translator tidaklah diperbolehkan. 3.Hasil karya turunan. Lisensi harus memperbolehkan modifikasi dan hasil karya turunan, dan memperbolehkan untuk diedarkan dalam persyaratan yang sama dengan lisensi semula. 4.Integritas Source Code Asli. Lisensi diperbolehkan untuk membatasi pengedaran source code dalam bentuk termodifikasi hanya jika lisensi tersebut mengizinkan distribusi “berkas perbaikan” bersama dengan source code dengan tujuan memodifikasi source code pada saat kompilasi program. Lisensi harus secara eksplisit mengizinkan distribusi program yang dihasilkan dari source code termodifikasi. Lisensi dapat mengharuskan program hasil distribusi untuk menggunakan nama atau versi yang berbeda dari perangkat lunak aslinya. 5.Tidak ada diskriminasi terhadap orang atau kelompok. Lisensi tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap orang atau kelompok. 6.Tidak ada diskriminasi bidang usaha. Lisensi tidak boleh membatasi pengguna PT Bina Persada Konsultan 8/23
  • 9. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal untuk menggunakannya dalam bidang-bidang tertentu. Sebagai contoh, lisensi tidak boleh membatasi sebuah program untuk digunakan dalam lingkungan usaha atau digunakan dalam riset genetika. 7.Distribusi Lisensi. Hak-hak yang terkait dengan program harus berlaku bagi semua pihak yang menerima distribusi ulang tanpa membutuhkan lisensi khusus dari pihak-pihak tersebut. 8.Lisensi tidak boleh bersifat spesifik pada sebuah produk. Hak-hak yang terkait tidak boleh bergantung pada distribusi perangkat lunak tertentu sebagai induknya. Bila program tersebut dikeluarkan dari distribusi aslinya dan digunakan atau didistribusikan sesuai dengan lisensi program, maka semua pihak yang menerima program harus memiliki hak yang sama sebagaimana yang diberikan dalam distribusi perangkat lunak aslinya. 9.Lisensi tidak boleh membatasi perangkat lunak lain. Lisensi tidak boleh membatasi perangkat lunak lain yang didistribusikan bersama dengan perangkat lunak yang dilisensikan. Sebagai contoh, sebuah lisensi tidak boleh membatasi program-program lain yang dipaketkan bersama harus open source. 10.Lisensi harus netral terhadap teknologi. Lisensi tidak boleh membatasi berdasarkan teknologi tertentu atau jenis antar muka. PT Bina Persada Konsultan 9/23
  • 10. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 1 LATAR BELAKANG GERAKAN OPEN SOURCE 1.1 Sebelum Adanya Perangkat Lunak Kegiatan berbagi informasi sebenarnya adalah bagian yang vital dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selama ini. Penemuan teori-teori baru dan inovasi dilakukan berdasarkan hasil pekerjaan orang-orang lain yang sudah terlebih dahulu melakukan percobaan-percobaannya, sebagaimana diungkapkan dalam kutipan Sir Isaac Newton yang terkenal: “Jika saya dapat melihat lebih jauh itu hanya karena saya berdiri di pundak para raksasa.” Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami lompatan intensitas di 5 abad ke-15 tidak terlepas dari ditemukannya mesin cetak Gutenberg , yang memungkinkan penyebaran informasi dengan cara yang lebih cepat, lebih murah, dan dalam jumlah yang lebih banyak ke seluruh penjuru dunia. Hal ini tentu masih terjadi sampai saat ini di dalam dunia akademik di mana penemuan-penemuan dan hasil riset dipublikasikan di dalam makalah-makalah, diterbitkan dalam jurnal-jurnal, dan didiskusikan di dalam seminar-seminar ilmiah. Di sini lain, juga untuk semakin mendorong terjadinya inovasi teknologi, hukum- hukum kekayaan intelektual diberlakukan untuk memberikan insentif ekonomi bagi para inovator. Perlu diperhatikan di sini bahwa perangkat utama hukum kekayaan intelektual ini pada mula-mulanya, yaitu hak paten, tidak didasarkan pada 5 Penemuan mesin cetak dinobatkan sebagai penemuan terpenting di milenia ke-2 oleh Time-Life PT Bina Persada Konsultan 10/23
  • 11. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal kerahasiaan sebuah penemuan, sehingga proses inovasinya sendiri tidak terhambat oleh karenanya. Dalam prakteknya, adanya hak atas kekayaan intelektual ini juga tidak menghentikan adanya kerja sama antar perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama dalam melakukan inovasi. Sebagai contoh dalam paruh pertama abad ke-20 asosiasi industri kendaraan bermotor Amerika Serikat membuat kesepakatan kerja sama di mana mereka dapat saling menggunakan inovasi yang dipatenkan oleh anggota lainnya tanpa adanya pembayaran dalam bentuk apapun. 1.2 Richard Stallman dan Proyek GNU Untuk produk-produk yang memiliki wujud fisik, umumnya proses melakukan pembajakan / peniruan tidak dapat dilakukan dengan mudah. Peniruan haruslah dapat melakukan duplikasi produk dengan metode yang lebih ekonomis dan dengan kualitas yang sama. Umumnya barang tiruan saat ini memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan aslinya. Namun kemajuan teknologi digital saat ini telah melahirkan sejumlah produk- produk yang bersifat non-fisik karena tersimpan secara digital dan mudah dilakukan pengkopian dengan kualitas yang sama dengan aslinya. Yang termasuk ke dalam produk-produk jenis ini misalnya adalah hasil karya musik, film, dan perangkat lunak. Untuk melindungi jenis hasil karya semacam ini digunakanlah PT Bina Persada Konsultan 11/23
  • 12. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal hukum hak cipta. Di saat-saat awal perkembangan teknologi komputer, perangkat lunak umumnya masih diedarkan secara bebas di antara kalangan ilmuwan pengembang. Baru ketika memasuki tahun 1970-an ketika penemuan mikro komputer menyebabkan penggunaan komputer semakin meluas di dalam dunia usaha, perangkat lunak mulai menjadi sebuah produk yang dianggap terpisah dari perangkat kerasnya dan mulai diperdagangkan secara komersial. Sekitar tahun 1980 Xerox Corporation menyumbangkan printer model terbarunya untuk digunakan di MIT, dan salah satunya digunakan di Laboratorium Kecerdasan Buatan. Printer model terbaru pada saat itu sanggup mencetak dengan jauh lebih cepat dibanding dengan printer-printer sebelumnya. Sayangnya, sama seperti printer-printer lain, kadang kala printer tersebut mengalami kemacetan kertas. Sayangnya, karena pengguna printer umumnya mengakses printer tersebut secara jaringan, mereka umumnya tidak mengetahui adanya masalah pada printer sampai ketika mereka mengecek ke lokasi printer tersebut. Di dalam Laboratorium tersebut bekerjalah Richard M. Stallman, yang sebelumnya sudah pernah mengatasi permasalahan tersebut di printer yang lama dengan menambahkan program yang dapat memberitahukan pada pengguna apabila ada masalah dengan printernya. Namun kali ini Stallman mendapati bahwa kali ini PT Bina Persada Konsultan 12/23
  • 13. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal permasalahan tersebut tidak dapat diatasinya dengan cara yang sama karena Xerox tidak menyertakan source code dari perangkat lunak yang mengoperasikan printernya. Dalam sebuah kesempatan Stallman bahkan sempat mengunjungi pemrogram perangkat lunak tersebut yang saat itu sudah keluar dari Xerox dan bekerja di Universitas Carnegie-Mellon. Pemrogram tersebut menolak memberikan source code printer tersebut pada Stallman karena terikat dengan kontrak Xerox. Bahwa ada seorang akademisi yang menolak untuk membagi informasi dengan 6 akademisi lain adalah hal yang amat mengejutkan bagi Stallman . Walaupun Stallman memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah tersebut, dia tidak dapat melakukannya. Dengan kisah tersebut sebagai pemicu pemikiran Stallman, tahun 1983 dia memulai Proyek GNU yang bertujuan untuk membangun perangkat-perangkat lunak yang bersifat bebas, mulai dari sistem operasi sampai aplikasi-aplikasi yang digunakan sehari-hari. Dalam perkembangannya sampai saat ini sudah ratusan proyek software besar yang bernaung di dalam Proyek GNU, dan kombinasinya dengan kernel Linux yang mulai dibuat oleh Linus Torvalds tahun 1991 menghasilkan kumpulan ribuan perangkat lunak siap pakai yang umum terdapat pada distro-distro Linux. 6 Kisah lengkap di Sam Williams, Free as in Freedom: Richard Stallman's Crusade for Free Software, O'Reilly 2002 PT Bina Persada Konsultan 13/23
  • 14. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal 1.3 Open Source Initiative Walaupun konsep Free Software yang dipopulerkan oleh Stallman menarik banyak pengikut di kalangan pemrogram, sikap politik Stallman membuatnya ditakuti di kalangan dunia usaha. Oleh karena itu sekitar tahun 1997-98 sekelompok tokoh yang a.l. Eric Raymond dan Bruce Perens merumuskan sebuah istilah baru, yaitu 'open source' dan memulai aktivitas 'kampanye' yang membuat konsep ini dapat lebih diterima di dalam dunia usaha. Mereka meresmikan sebuah organisasi non-profit dengan nama Open Source Initiative yang bertujuan untuk mempromosikan perangkat lunak open source. Dengan kata lain, pada dasarnya baik istilah Free Software maupun Open Source Software merujuk pada hal yang sama, namun berbeda dalam penekanannya. Sebagai sebuah 'brand' istilah Open Source ternyata memang lebih populer di berbagai kalangan. 2 ASPEK HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL 2.1 Konsep Hak Cipta dan Lisensi Perangkat Lunak Pemahaman mengenai konsep open source haruslah didasarkan pada pemahaman pada konsep hak cipta itu sendiri. Menurut UU no 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta, hak cipta adalah “hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin PT Bina Persada Konsultan 14/23
  • 15. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. ” Pengertian “mengumumkan” dalam konteks ini diperjelas untuk meliputi “pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau penyebaran” . Dalam hal ini jelas bahwa hak cipta berkenaan dengan hak pemegangnya untuk mengatur dan menetapkan persyaratan bagi pemindahtanganan sebuah hasil karya. Hak tersebut adalah hak yang ekslusif, yang artinya hanya Pencipta (atau orang yang diberi wewenang oleh Pencipta) saja yang boleh menetapkan syarat- syarat pemindahtanganan tersebut (lisensi). Sebagai contoh, bila kita membeli sebuah DVD Film maka hasil karya film tersebut dapat kita peroleh, namun dengan izin hanya untuk ditonton secara pribadi / non- komersial. Kita tidak diberi hak untuk memperbanyak dan menjual ulang ke orang lain. Atau memutar film tersebut dalam bioskop milik kita (untuk itu diperlu izin khusus dengan harga yang berbeda). Seperti dapat kita lihat bahwa jenis persyaratan itu bisa lebih dari satu macam bergantung dari keperluannya dan umumnya berbeda-beda pula harganya. Untuk perangkat lunak, bila kita membeli Microsoft Windows 7 Edisi Home Basic 7 seharga US $125 (retail) maka kita diberi hak untuk menggunakannya di 1 7 Sumber: http://www.bhinneka.com 19 November 2009. Edisi Windows termahal adalah Microsoft Windows Server Enterprise 2008 senilai $4062, tetapi ini tetap dibatasi hanya untuk diinstal di 1 buah server dengan PT Bina Persada Konsultan 15/23
  • 16. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal komputer saja. Bila kita memiliki 2 buah PC, maka kita memerlukan 2 buah lisensi untuk itu. Dengan pemahaman ini, dapat kita lihat bahwa konsep open source tidak bertentangan dengan hukum hak cipta, malah sebaliknya konsep open source bergantung pada hak cipta. Dalam sebuah paket aplikasi open source, Penciptanya memberikan lebih banyak hak pada “pembeli”-nya, yaitu bukan hanya sekedar menggunakan dalam 1 PC, tetapi boleh juga untuk beberapa PC, bahkan boleh juga kita sebagai pembeli memperbanyak dan membagi-bagikannya pada teman-teman kita. Model lisensi yang memberikan lebih sedikit hak pada penggunanya disebut model proprietary (sebagai lawan kata bagi open source). Dalam model open source satu-satunya hak yang tetap dipegang secara eksklusif oleh sang Penciptanya adalah penyebutan nama dirinya sebagai pemegang hak cipta. Di dalam konteks hak cipta tidak ada model lisensi yang lebih baik dari yang lain. Semua model itu adalah hak Penciptanya dalam menetapkannya. Baik open source maupun proprietary memiliki konteks masing-masing di mana mereka dapat lebih baik dibanding dengan yang lainnya. Namun dari sisi kita sebagai pengguna, tentunya memiliki lebih banyak hak lebih baik daripada memiliki sedikit hak, bukan? Tentunya bukan sekedar hak yang client maksimum 25 PC. PT Bina Persada Konsultan 16/23
  • 17. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal menjadi bahan pertimbangan, tetapi juga nilai fungsionalitas dan biaya juga harus menjadi faktor pertimbangan. 2.2 Masalah Penegakan Hukum Hak Cipta di Indonesia Berdasarkan hasil studi International Data Corporation (IDC), tingkat pembajakan di Indonesia mencapai 85% pada 2008. Dan masih berdasarkan hasil studi IDC, pada tahun 2005 Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai negara pembajak di dunia, walaupun di tahun 2009 turun menjadi peringkat ke 12 dari 110 negara, tetap saja hal ini memberikan citra yang buruk bagi bangsa Indonesia di mata dunia internasional. Tingkat Pembajakan di Indonesia 100% 90% 87% 87% 84% 85% 80% Prosentase 70% 60% 50% 2005 2006 2007 2008 Tahun Tingginya tingkat pembajakan ini menjadikan Indonesia diusulkan oleh International Intellectual Property Alliance (IIPA) kepada United State Trade of Representative (USTR) masuk kembali dalam daftar negara prioritas untuk diawasi (priority watch list). Sebagai bagian dari masyarakat global, usulan ini memberikan pengaruh negatif PT Bina Persada Konsultan 17/23
  • 18. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal kepada pembangunan ekonomi bangsa secara keseluruhan karena negara- negara yang termasuk dalam daftar ini akan kehilangan fasilitas generalized system of preference (GSP), yaitu fasilitas khusus untuk negara berkembang berupa 8 pembebasan tarif dalam pelaksanaan ekspor . Selain itu, pembajakan perangkat lunak di Indonesia menyebabkan pula industri- industri lokal yang bergantung pada hak cipta menjadi sulit untuk berkembang. Karena dengan adanya pembajakan perangkat lunak ini, maka pangsa pasar bagi industri lokal di negeri sendiri akan menjadi semakin sempit. Menurut studi IDC yang sama, industri perangkat lunak Indonesia merugi alias kehilangan potensi pendapatan hingga 544 juta dolar AS sepanjang tahun 2008 akibat pembajakan. Angka tersebut naik 32% dari tahun sebelumnya dan menunjukkan kecenderungan terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai perbandingan, Rusia dan Cina telah berhasil menekan angka pembajakan (14 dan 10 poin) dalam 5 tahun terakhir ini dan sebagai akibatnya di kedua negara tersebut tingkat kerugian potensi pendapatan tidak terlalu besar dari tahun ke tahun (2% dan 0,1%). Selain itu kedua negara tersebut memperlihatkan terjadinya pembukaan lapangan kerja baru di bidang TI yang disebabkan karena 9 menurunnya tingkat pembajakan . 8 M. Akbar Pahla KS, Stop Penggunaan Perangkat Lunak Bajakan!, 2009 9 Sixth Annual BSA-IDC Global Software Piracy Study 2008. Angka tingkat kerugian tersebut adalah angka potensial yang diturunkan dari berbagai indikator lain. Amerika Serikat sebagai negara produsen TIK PT Bina Persada Konsultan 18/23
  • 19. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Berhubung saat ini Indonesia masih banyak bergantung pada produsen luar negeri, maka penegakan hukum hak cipta tampaknya membutuhkan biaya devisa yang cukup besar nilainya. Namun saat ini kita juga belum dapat melepas ketergantungan tersebut karena industri perangkat lokal Indonesia belum cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dan industri lokal Indonesia tidak dapat bertumbuh karena tingginya tingkat pelanggaran hak cipta. Bagaimana solusi untuk keluar dari lingkaran setan ini? 3 MODEL USAHA PERANGKAT LUNAK OPEN SOURCE 3.1 Harga Lisensi Open Source Sebagaimana telah dijelaskan, konsep open source adalah didasarkan pada kebebasan, dan bukan pada harga. Perangkat lunak open source dapat saja dijual dengan harga tertentu. Namun memang hal ini tidak dapat dilakukan dengan praktis, khususnya untuk produk perangkat lunak yang bersifat retail. Sebagai contoh, misalkan sebuah perusahaan produsen (A) menghasilkan produk open source yang dijual kepada pihak lain (B) dengan harga Rp. 1.000.000,-. Namun begitu produk itu dijual, maka pihak lain (B) tersebut berhak pula untuk memperbanyak dan menjualnya, misalnya dengan harga Rp. 900.000,-. Tentu dalam hal ini calon pembeli lain (C) akan lebih memilih untuk membelinya dari B, dan bukan dari A. Maka dalam hal ini A kemungkinan hanya berhasil menjual terbesar di dunia mengalami kerugian terbesar sebesar US$ 9143. PT Bina Persada Konsultan 19/23
  • 20. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal produknya 1 kali. Bahkan boleh saja B tidak menjualnya, melainkan membagi- baginya secara gratis di internet. Dalam hal ini nilai pasar produk tersebut otomatis menjadi nol, dan tidak akan ada pembeli yang mau membelinya dari perusahaan produsen semula (A) bila tidak ada nilai tambah yang sanggup diberikan A selain dari lisensi perangkat lunaknya. Fakta di atas menjelaskan mengapa lisensi produk open source umumnya dapat diperoleh dengan gratis, dan dapat menjadi petunjuk bagi terbentuknya model usaha berbasis open source. 3.2 Konsep Model Usaha Open Source Saat ini hampir semua perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia memiliki 10 produk-produk yang dirilis secara open source . Sebagian perusahaan tersebut tidak mengambil keuntungan langsung dari produk-produk open source yang mereka hasilkan, namun ada juga perusahaan-perusahaan yang membangun usahanya dengan produk open source sebagai intinya yang menggantungkan keuntungan perusahaan pada produk tersebut sepenuhnya. Seperti telah disebutkan umumnya perusahaan-perusahaan tersebut juga menyediakan nilai tambah lain selain lisensi perangkat lunak, seperti misalnya pelayanan pelatihan dan dukungan pengguna. Penggunaan lisensi ganda 10 Termasuk Microsoft, yang juga mengelola http://www.codeplex.com, salah satu portal perangkat lunak open source yang terbesar. PT Bina Persada Konsultan 20/23
  • 21. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal menawarkan perangkat lunak dengan lisensi open source, tetapi dapat juga memilih lisensi proprietary, terutama bila pembeli bermaksud memanfaatkan aplikasi tersebut untuk menjadi bagian dari produk proprietary. Ada juga perusahaan yang menyediakan perangkat lunak open source secara gratis, namun menjual pula modul-modul tambahan atau edisi lain secara komersial. Situasi keuangan lain memungkinkan adanya kerja sama dengan perusahaan lain. Dapat juga perangkat lunak dikaitkan dengan penyewaan akun online dan akses pada server atau layanan tertentu yang dilakukan secara online. Pemerintahan, perusahaan atau organisasi lain dapat mengembangkan modifikasi perangkat lunak dengan menggunakan jasa kontraktor, untuk kemudian mempublikasinya secara open source. 3.3 Perkembangan Gerakan Open Source di Indonesia Semenjak gerakan open source mulai digulirkan, sudah ada beberapa orang di Indonesia yang mulai terlibat, apalagi setelah koneksi internet mulai tersedia. Pada awalnya memang gerakan ini lebih banyak diadopsi dalam lingkungan akademik, sebelum akhirnya menyebar ke segmen masyarakat yang lain juga, termasuk pemerintah dan dan dunia usaha. Keterlibatan orang-orang Indonesia cukup beragam, mulai dari sekedar menggunakan perangkat lunak open source, terlibat dalam berkontribusi pada proyek open source luar negeri, memulai proyek open source sendiri, dan terlibat aktif dalam membangun komunitas. PT Bina Persada Konsultan 21/23
  • 22. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Beberapa distro Linux sudah dihasilkan di Indonesia, di antaranya yang masih aktif adalah IGOS Nusantara dan Nusantara yang berdasarkan Fedora dan BlankOn yang berdasarkan Ubuntu. Distro Linux adalah kumpulan perangkat lunak open source yang lengkap, mulai dari sistem operasi sampai aplikasi- aplikasi yang biasa digunakan, bahkan aplikasi-aplikasi yang jarang digunakan. Distro Indonesia umumnya mengadopsi distro lain dari luar negeri yang sudah lebih mapan, namun komunitas Indonesia mempaketkan ulang dengan memberi nuansa dan bahasa Indonesia. Indonesia, Go Open Source! disingkat IGOS adalah sebuah semangat gerakan untuk meningkatkan penggunaan dan pengembangan perangkat lunak open source di Indonesia. IGOS dideklarasikan pada tahun 2004 oleh 5 kementerian yaitu Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Departemen Komunikasi dan Informatika, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Departemen Pendidikan Nasional. Gerakan ini melibatkan seluruh stakeholder TI (akademisi, sektor bisnis, instansi pemerintah dan masyarakat) yang dimulai dengan program untuk menggunakan perangkat lunak sumber terbuka di lingkungan instansi pemerintah. Diharapkan dengan langkah ini dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat untuk menggunakan perangkat lunak legal. Semangat gerakan ini memiliki sasaran sebagai berikut: PT Bina Persada Konsultan 22/23
  • 23. Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal • Memberikan lebih banyak alternatif perangkat lunak yang dapat digunakan oleh masyarakat secara legal dan terjangkau, sehingga jumlah pengguna komputer meningkat. • Peningkatan kemampuan riset dan pengembangan teknologi informasi nasional bidang perangkat lunak. • Menciptakan kompetisi pengembangan teknologi informasi untuk dapat bersaing di percaturan global. PT Bina Persada Konsultan 23/23