SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 42
RANGKAIAN LISTRIK
TEOREMA
THEVENIN DAN NORTON
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=thevenin%20and%20norton%20theorems
%20ppt&source=web&cd=2&sqi=2&ved=0CCAQFjAB&url=http%3A%2F%2Fweb.eecs.utk.edu
%2F~green%2Fnotes%2FLesson%252010%2520Thevenin%2520and
%2520Norton.ppt&ei=5jzETuPqO9HrrQfs99j7Cw&usg=AFQjCNGpe2YjkgWnd0KI5BD0GlOmD4IsHQ&
Perhatikan 2 rangkaian, yaitu rangkaian 1 dan 2 seperti pada
gambar berikut
RANGKAIAN
1
RANGKAIAN
2
A
+
V
-
B
Untuk memudahkan analisa, masing-masing rangkaian
(rangkaian 1 dan 2) dapat disederhanakan dengan teorema
Thevenin
Teorema Thevenin :
RANGKAIAN
1
A
B
Rangkaian
ekivalen Thevenin
untuk rangkaian 1
Dimana VTHTH adalah VAB dan ZTH adalah impedansi rangkaian A
Perhatikan rangkaian 1,
dengan melepas rangkaian 2,
dan antara titikAdan B
dibiarkan terbuka (open
circuit). Rangkaian 1 ini
dapat disederhanakan oleh
Thevenin menjadi :
Rangkaian ekivalen Thevenin merupakan rangkaian seri dari
sumber tegangan dan impedansi.
A
B
ZTH
+
- VTH
Teorema Thevenin :
Teorema Thevenin :
1
Setelah rangkaian 2 dilepas dari
rangkaian 1 dan yang diperhatikan
hanya rangkaian 1.
RANGKAIAN
1
•
•
A
B
Letakkan sebuah voltmeter menyilang terminal A-B dan bacalah
besar tegangannya. Ini disebut tegangan rangkaian terbuka Vos.
Tegangan ini disebut juga tegangan Thevenin VThevenin = VTH
Untuk menghitung ZTH :
Matikan semua sumber-sumber dari rangkaian 1.
• Untuk mematikan sumber tegangan, singkirkan sumber
tegangan dan ganti dengan rangkaian hubung pendek
(short circuit).
• Untuk mematikan sumber arus, singkirkan sumber arus
tersebut, dan biarkan rangkaian terbuka.
• Hitung nilai ZTH dari komponen pasif yang ada.
Teorema Thevenin :
3
Perhatikan rangkaian berikut.
+_
+
+
_ _
A
B
V 1
I 2
V 2
I 1
V 3
R 1
R 2
R 3
R 4
Bagaimana
mematikan sumber-
sumber pada
rangkaian ini?
R 1
R 2
R 3
R 4
A
B
Sumber tegangan
diambil, rangkaian
dihubungpendekkan
Sumber arus diambil,
rangkaian dibiarkan
terbuka
Teorema Thevenin :
Bila sumber-sumber dimatikan rangkaian terlihat seperti pada
Gambar 10.4.
R 1
R 2
R 3
R 4
A
B
Letakkan ohmmeter menyilang A-B dan baca nilai resistansinya.
Jika R1= R2 = R4= 20 Ω dan R3=10 Ω maka meter membaca 10 Ω.
6
Teorema Thevenin :
Panggil hasil pembacaan ohmmeter, dibawah kondisi ini,
RThevenin dan singkat ini menjadi RTH. Sehingga, hasil yang
sangat penting adalah rangkaian 1 dapat diganti dengan
rangkaian berikut.
V T H
R T H
A
B
+_
•
•
Gambar 10.5: Rangkaian ekuivalen Thevenin.
7
Teorema Thevenin :
Rangkaian 2 dapat dihubungkan kembali pada terminal A-B.
A
B
N e t w o r k
2
V T H
R T H
+
_
•
•
Gambar 10.6: Sistem dari Gambar 10.1 dengan rangkaian 1
diganti oleh rangkaian ekuivalen Thevenin.
Dengan cara yang sama dapat dilakukan pada rangkaian 2
8
Teorema Thevenin :
Hasilnya seperti terlihat pada Gambar 10.7.
A
B
+ +_ _
R T H 1 R T H 2
V T H 1 V T H 2
•
•
Gambar 10.7: Sistem rangkaian dari Gambar 10.1
diganti oleh tegangan dan resistansi Thevenin.
9
Teorema Thevenin : contoh 1.
Hitung VX dengan
menntukan lebih dulu
VTH dan RTH sebelah
kiri A-B.
1 2 Ω 4 Ω
6 Ω 2 Ω V X3 0 V +_
+
_
A
B
•
•
10
Pertama-tama singkirkan semua komponen sebelah kanan A-B.
1 2 Ω 4 Ω
6 Ω3 0 V +_
A
B
•
•
(30)(6)
10
6 12
ABV V= =
+
Perhatikan bahwa tidak arus
yang mengalir pada resistor 4
Ω ketika (A-B) terbuka.
Sehingga tidak ada tegangan
menyilang pada resistor.
Tegangan VAB ini sama dengan VTH
Teorema Thevenin : contoh 1. lanjutan
Singkirkan sumber-sumber sebelah kiri A-B dan dapatkan
resistansi yang masih ada pada rangkaian ini.
1 2 Ω 4 Ω
6 Ω
A
B
•
•
RTH
Ketika menghitung tegangan
A-B resistor 4 Ω , tapi untuk
menghitung RTH resistor ini
dihitung :
RTH = 12||6 + 4 = 8 Ω
12
Setelah memperoleh rangkaian
Thevenin, sambungkan kembali
rangkaian ini ke beban untuk
mendapatkan VX.
8 Ω
1 0 VV T H
R T H
2 Ω V X
+
_
+
_
A
B
•
•
10 2
2
2 8
= =
+
( )( )
XV V
Teorema Thevenin :
Dalam beberapa kasus memperoleh RTH dengan mengurangi
rangkaian resistif dengan sumber-sumber yang disingkirkan.
Perhatikan berikut ini:
V T H
R T H
+
_
A
B
•
•
I S S
Rangkaian Thevenin dg output
yang dihubung-pendekkan.
TH
TH
SS
V
R
I
=
14
Teorema Thevenin : contoh 10.2.
Untuk rangkaian pada Gambar 10.13, Tentukan RTH dg pers 10.1.
1 2 Ω 4 Ω
6 Ω3 0 V +_
A
B
•
•
I S S
•
•
C
D
Gambar 10.13: Rangkaian dg beban yang dihubungpendekkan
Selanjutnya mencari ISS. Satu cara untuk mengerjakan ini
adalah melepas rangkaian sebelah kiri C-D dengan tegangan
Thevenin dan resistansi Thevenin.
15
Teorema Thevenin : contoh 10.2. lanjutan
Pemakaian teorema Thevenin sebelah kiri terminal C-D
dan hubungkan kembali bebannya diperoleh,
4 Ω 4 Ω
1 0 V +_
A
B
•
•
I S S
•
•
C
D
Gambar 10.14: Reducsi Thevenin untuk contoh 10.2.
10
8
10
8
TH
TH
SS
V
R
I
= = = Ω
16
Teorema Thevenin : contoh 10.3
Untuk rangkaian berikut, tentukan VAB dg lebih dulu mendapatkan
rangkaian Thevenin sebelah kiri terminal A-B.
+_2 0 V
5 Ω
2 0 Ω
1 0 Ω
1 7 Ω
1 .5 A
A
B
•
•
Gambar 10.15: Rangkaian untuk contoh 10.3.
Tentukan lebih dulu VTH dengan menyingkirkan resistor 17 Ω.
Kemudian tentukan RTH dengan meninjau terminal A-B dengan
sumber-sumber yang dimatikan.
17
Teorema Thevenin : contoh 10.3 lanjutan
+_2 0 V
5 Ω
2 0 Ω
1 0 Ω
1 . 5 A
A
B
•
•
Gambar 10.16: rangkaian untuk memperoleh VOC untuk contoh 10.3.
20(20)
(1.5)(10)
(20 5)
31
OS AB TH
TH
V V V
V V
= = = +
+
∴ =
18
Teorema Thevenin : contoh 10.3 lanjutan
5 Ω
2 0 Ω
1 0 Ω
A
B
•
•
Gambar 10.17: rangkaian untuk memperoleh RTH untuk contoh 10.3.
5(20)
10 14
(5 20)
THR = + = Ω
+
19
Teorema Thevenin : contoh 10.3 lanjutan
1 4 Ω
3 1 VV T H
R T H
1 7 Ω V A B
+
_
+
_
A
B
•
•
Gambar 10.18: rangkaian tereduksi Thevenin untuk contoh 10.3.
Dengan mudah diperoleh,
17ABV V=
20
Teorema Thevenin : contoh 10.4: Bekerja dengan
campuran sumber-sumber bebas dan tak bebas.
Tentukan tegangan yang menyilang resistor beban 100 Ω dengan
lebih dulu mendapatkan rangkaian Thevenin sebelah kiri terminal
A-B.
+_ 8 6 V
5 0 Ω
3 0 Ω
4 0 Ω
1 0 0 Ω
6 I S
I S
•
•
A
B
Gambar 10.19: rangkaian untuk contoh 10.4
21
Teorema Thevenin : contoh 10.4: lanjutan
pertama singkirkan beban resistor 100 Ω dan dapatkan VAB = VTH
sebelah kiri terminal A-B.
+_ 8 6 V
5 0 Ω
3 0 Ω
4 0 Ω
6 I S
I S
•
•
A
B
Gambar 10.20: rangkaian untuk memperoleh VTH, contoh 10.4.
86 80 6 0 1
6 30 36
S S S
AB S S
I I I A
V I I V
− + + = → =
= + = →
22
Teorema Thevenin : contoh 10.4: lanjutan
Untuk memperoleh RTH matikan semua sumber tetapi sisakan
seluruh sumber-sumber tak bebas yang ditunjukkan pada
Gambar 10.21.
5 0 Ω
3 0 Ω
4 0 Ω
6 I S
I S
•
•
A
B
R T H
Gambar 10.21: contoh 10.4, sumber-sumber bebas dimatikan.
RTH tak dapat diperoleh dari rangkaian di atas. Harus
menggunakan sumber tegangan atau arus pada beban dan
hitung perbandingan dari tegangan terhadap arus untuk
memperoleh RTH.
23
Teorema Thevenin : contoh 10.4: lanjutan
5 0 Ω
3 0 Ω
4 0 Ω
6 I S
I S
1 A
1 A
I S + 1 V
Gambar 10.22: rangkaian untuk memperoleh RTH, contoh 10.4.
Sekitar loop pada sebelah kiri dapat ditulis persamaan berikut :
50 30( 1) 6 0S S SI I I+ + + =
diperoleh : 15
43
SI A
−
=
24
Teorema Thevenin : contoh 10.4: lanjutan
5 0 Ω
3 0 Ω
4 0 Ω
6 I S
I S
1 A = I
1 A
I S + 1 V
Gambar 10.23: rangkaian untuk memperoleh RTH, contoh 10.4.
Pemakaian looping sebelah luar, searah jarum jam ;
15
50 1(40) 0
43
V
− 
− + = ÷
 
or 57.4V volts=
25
57.4
1
TH
V V
R
I
= = = Ω
Teorema Thevenin : contoh 10.4: lanjutan
Rangkaian ekuivalen Thevenin yang disambung ke beban
resistor 100 Ω adalah sebagai berikut.
+_
R T H
V T H
5 7 . 4 Ω
3 6 V 1 0 0 Ω
Gambar 10.24: rangkaian Thevenin disambung ke beban, contoh 10.4.
100
36 100
22.9
57.4 100
x
V V= =
+
26
Teorema Thevenin : contoh 10.5: Memperoleh Rangkaian
Thevenin bila hanya ada resistor dan sumber-sumber bebas.
perhatikan rangkaian berikut. Dapatkan Vxy dengan lebih dulu
memperoleh rangkaian Thevenin sebelah kiri x-y.
+_
x
y
•
•
1 0 I x
2 0 Ω
5 0 Ω 6 0 Ω
5 0 Ω
1 0 0 V
I X
Gambar 10.25: rangkaian untuk contoh 10.5.
untuk rangkaian ini, lebih mudah menggunakan analisa mesh atau
node untuk memperoleh Vxy. Yang tujuannya untuk memberikan
gambaran teorema Thevenin.27
Teorema Thevenin : contoh 10.5: lanjutan
Lebih dulu diingatkan bahwa tegangan Thevenin untuk
rangkaian ini harus nol. Tidak ada “juice” pada rangkaian tsb
sehingga disana tidak dapat menjadi tegangan rangkaian terbuka
kecuali nol. Ini benar bila rangkaian hanya terdiri dari sumber-
sumber tidak bebas dan resistor-resistor.
Untuk memperoleh RTH gunakan sumber arus 1 A dan tentukan
V untuk rangkaian berikut.
2 0 Ω
5 0 Ω 6 0 Ω
2 0 Ω
V
1 A
I X1 - I X
1 0 I X
Gambar 10.26: rangkaian untuk memperoleh RTH, contoh 10.5.
Teorema Thevenin : contoh 10.5: lanjutan
2 0 Ω
5 0 Ω 6 0 Ω
2 0 Ω
V
1 A
I X1 - I X
1 0 I X
m
Gambar 10.27: rangkaian untuk memperoleh RTH, contoh 10.5.
Tulis KVL pada loop kiri, mulai dari “m”, searah jarum jam :
29
060)1(2010)1(50 =+−−+−− XXXX IIII
AIX 5.0=
Teorema Thevenin : contoh 10.5: lanjutan
2 0 Ω
5 0 Ω 6 0 Ω
2 0 Ω
V
1 A
I X1 - I X
1 0 I X
m
n
Gambar 10.28: Determining RTH untuk contoh 10.5.
Tulis KVL untuk loop sebelah kanan, mulai dari n, diperoleh;
atau
50V volts=
0201)5.0(60 =+−− Vx
Teorema Thevenin : contoh 10.5: lanjutan
Diketahui bahwa, ,TH
V
R
I
= dengan V = 50 dan I = 1.
Jadi, RTH = 50 Ω , Rangkaian Thevenin disambungkan ke
Beban ditunjukkan pada gambar berikut.
+_
5 0 Ω
5 0 Ω
x
y
•
•
1 0 0 V
Gambar 10.29: Rangkaian Thevenin disambung ke beban, contoh 10.5.
Sudah barang tentu, VXY = 50 V31
Teorema Norton :
Anggap bahwa rangkaian tertutup di bawah ini terdiri dari
sumber-sumber bebas dan resistor-resistor.
rangkaian
Teorema Norton menyatakan bahwa rangkaian ini dapat diganti
dengan sebuah sumber arus diparalel dengan resistansi R.
I R
33
I S S R N = R T H
Teorema Norton :
Dalam rangkaian Norton, sumber arus adalah arus rangkaian
terhubung pendek dari rangkaian, yaitu, arus diperoleh dengan
menghubungpendekkan dari output rangkaian. Resistansinya
adalah resistansi dengan melihat kedalam rangkaian dengan
semua sumber-sumber dinonaktifkan. Hal ini sama dengan RTH.
Teorema Norton :
Berikut ini diperoleh dari transformasi sumber.
+
_
R
RV I =
V
R
Dari gambar di atas, jika rangkaian ekuivalen Thevenin
Dari suatu rangkaian telah diperoleh, maka rangkaian
ekuivalen Norton dapat diperoleh dengan transformasi
sumber. Tetapi untuk mendapatkan rangkaian ekuivalen
Norton secara normal tidak seperti ini.
34
Teorema Norton : contoh 10.6.
Tentukan rangkaian ekuivalen Norton sebelah kiri terminal A-B
untuk rangkaian berikut. Sambung ke rangkaian ekuivalen
Norton ke beban dan diperoleh arus pada resistor 50 Ω.
+_
2 0 Ω
6 0 Ω
4 0 Ω
5 0 Ω
1 0 A
5 0 V
•
•
A
B
Gambar 10.30: rangkaian untuk contoh 10.6.
35
Teorema Norton : contoh 10.6. lanjutan
+_
2 0 Ω
6 0 Ω
4 0 Ω
1 0 A
5 0 V
I S S
Gambar 10.31: rangkaian untuk memperoleh INorton.
Dapat ditunjukkan dengan analisa standar bahwa
10.7SSI A=
36
Teorema Norton : contoh 10.6. lanjutan
Dapat ditunjukkan juga bahawa dengan mematikan the sumber-
sumber, dapat diperoleh resistansi dengan meninjau pada terminal
A-B adalah 55NR = Ω
RN dan RTH akan selalu bernilai sama untuk rangkaian yang telah
diberikan. rangkaian Norton ekuivalen disambungkan dengan
beban ditunjukkan pada gambar berikut.
1 0 .7 A 5 5 Ω 5 0 Ω
Gambar 10.32: Rangkaian akhir untuk contoh 10.6.
37
Teorema Norton : contoh 10.7. contoh ini
Menggambarkan bagaimana digunakan teorema Norton dalam
elektronik. Rangkaian berikut menyatakan model suatu transistor.
Untuk menunjukkan rangkaian dibawah, tentukan rangkaian
ekuivalen Norton sebelah kiri terminal A-B.
+_5 V
1 k Ω
3 V X 2 5 I S
+
_
V X
A
B
I S
4 0 Ω
Gambar 10.33: rangkaian untuk contoh 10.7.
38
Teorema Norton : contoh 10.7. lanjutan
+_5 V
1 k Ω
3 V X 2 5 I S
+
_
V X
A
B
I S
4 0 Ω
Lebih dulu tentukan;
SS
OS
N
I
V
R =
tentukan VOS:
SSXOS IIVV 1000)40)(25( −=−==
39
Teorema Norton : contoh 10.7. lanjutan
+_5 V
1 k Ω
3 V X 2 5 I S
+
_
V X
A
B
I S
4 0 Ω I S S
Gambar 10.34: rangkaian untuk memperoleh ISS, contoh 10.7.
Catat bahwa ISS = - 25IS. Thus,
Ω=
−
−
== 40
25
1000
S
S
SS
OS
N
I
I
I
V
R
40
Teorema Norton : contoh 10.7. lanjutan
+_5 V
1 k Ω
3 V X 2 5 I S
+
_
V X
A
B
I S
4 0 Ω
Gambar 10.35: rangkaian untuk memperoleh VOS, contoh 10.7.
Dari mesh sebelah kiri ;
0)1000(310005 =−++− SS II
diperoleh,
mAIS 5.2−=
41
Teorema Norton : contoh 10.7. lanjutan
Dari nilai sebelumnya,
SSS II 25−=
Sehingga;
mAISS 5.62=
Rangkaian ekuivalen Norton ditunjukkan sbb.
I N = 6 2 . 5 m A R N = 4 0 Ω
A
B
42 Rangkaian Norton untuk contoh 10.7
Lanjutan dari contoh 10.7:
Penggunaan transformasi sumber diketahui bahwa
rangkaian ekuivalen Thevenin adalah sebagai berikut:
+
_ 2 . 5 V
4 0 Ω
Gambar 10.36: Ekuivalen Thevenin untuk contoh 10.7.
43
Teorema
Thevenin-Norton
ApanyaSelesai

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskritSimon Patabang
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaFebriTiaAldila
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)noussevarenna
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniEbook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniRinanda S
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORAnarstn
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searahSimon Patabang
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAhmad_Bagus
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemrajareski ekaputra
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGsumiati25
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Beny Nugraha
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahanSimon Patabang
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmMuhammad Ridlo
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeterSimon Patabang
 

La actualidad más candente (20)

teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)Resonansi listrik (rlc)
Resonansi listrik (rlc)
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhaniEbook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NOR
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah
 
Analisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistorAnalisa ac pada transistor
Analisa ac pada transistor
 
konsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistemkonsep dasar sinyal dan sistem
konsep dasar sinyal dan sistem
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
 
7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 

Destacado

TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTON
TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTONTEOREM THEVENIN & TEOREM NORTON
TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTONsf c
 
92342285 contoh-dengan-2-node-teorema-superposisi
92342285 contoh-dengan-2-node-teorema-superposisi92342285 contoh-dengan-2-node-teorema-superposisi
92342285 contoh-dengan-2-node-teorema-superposisidrui
 
Teorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkomTeorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkommomochi_zabuza
 
Langkah mencari litar setara norton thevenin guna source transformation
Langkah mencari litar setara norton thevenin guna source transformationLangkah mencari litar setara norton thevenin guna source transformation
Langkah mencari litar setara norton thevenin guna source transformationsf c
 
Qwertyuiop
QwertyuiopQwertyuiop
Qwertyuiopzahuren
 
QWERTYUIOP short story Setting
QWERTYUIOP short story SettingQWERTYUIOP short story Setting
QWERTYUIOP short story SettingAnis Zulaikha
 
Tugas 3 Teori Thevenin, Metode Loop, dan Reduksi Rangkaian
Tugas 3 Teori Thevenin, Metode Loop, dan Reduksi RangkaianTugas 3 Teori Thevenin, Metode Loop, dan Reduksi Rangkaian
Tugas 3 Teori Thevenin, Metode Loop, dan Reduksi Rangkaiananggi_rachmad
 
Modul 10-teorema-norton
Modul 10-teorema-nortonModul 10-teorema-norton
Modul 10-teorema-nortonbernadsihotang
 
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaRL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaMuhammad Dany
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASAMuhammad Dany
 
materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1ruli_budiyanto
 
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab SaudiIps negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudinazirahatqa
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2Agus Witono
 
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiPengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiRomi Wido
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikadea nindria imansari
 

Destacado (20)

TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTON
TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTONTEOREM THEVENIN & TEOREM NORTON
TEOREM THEVENIN & TEOREM NORTON
 
92342285 contoh-dengan-2-node-teorema-superposisi
92342285 contoh-dengan-2-node-teorema-superposisi92342285 contoh-dengan-2-node-teorema-superposisi
92342285 contoh-dengan-2-node-teorema-superposisi
 
Teorema Norton
Teorema NortonTeorema Norton
Teorema Norton
 
Teorema Thevenin
Teorema TheveninTeorema Thevenin
Teorema Thevenin
 
Teorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkomTeorema thevenin stt telkom
Teorema thevenin stt telkom
 
Langkah mencari litar setara norton thevenin guna source transformation
Langkah mencari litar setara norton thevenin guna source transformationLangkah mencari litar setara norton thevenin guna source transformation
Langkah mencari litar setara norton thevenin guna source transformation
 
E1 rangkaian setara
E1 rangkaian setaraE1 rangkaian setara
E1 rangkaian setara
 
Qwertyuiop
QwertyuiopQwertyuiop
Qwertyuiop
 
QWERTYUIOP short story Setting
QWERTYUIOP short story SettingQWERTYUIOP short story Setting
QWERTYUIOP short story Setting
 
Tugas 3 Teori Thevenin, Metode Loop, dan Reduksi Rangkaian
Tugas 3 Teori Thevenin, Metode Loop, dan Reduksi RangkaianTugas 3 Teori Thevenin, Metode Loop, dan Reduksi Rangkaian
Tugas 3 Teori Thevenin, Metode Loop, dan Reduksi Rangkaian
 
Modul 10-teorema-norton
Modul 10-teorema-nortonModul 10-teorema-norton
Modul 10-teorema-norton
 
Teorema de norton
Teorema de nortonTeorema de norton
Teorema de norton
 
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga FasaRL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
RL - Daya Rangkaian Tiga Fasa
 
RL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASARL - RANGKAIAN 3 FASA
RL - RANGKAIAN 3 FASA
 
Anatomi 1
Anatomi 1Anatomi 1
Anatomi 1
 
materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1materi sistem oprasi windows semester 1
materi sistem oprasi windows semester 1
 
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab SaudiIps negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
Ips negara maju dan negara berkembang Arab Saudi
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
 
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murtiPengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
Pengantar epidemiologi prof_bhisma_murti
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
 

Similar a TEOREMA THEVENIN DAN NORTON

04. rangkaian-listrik-ii-rangkaian-rl-dengan-sumber-fungsi-pemaksa-tangga-sat...
04. rangkaian-listrik-ii-rangkaian-rl-dengan-sumber-fungsi-pemaksa-tangga-sat...04. rangkaian-listrik-ii-rangkaian-rl-dengan-sumber-fungsi-pemaksa-tangga-sat...
04. rangkaian-listrik-ii-rangkaian-rl-dengan-sumber-fungsi-pemaksa-tangga-sat...Helga Dendy Ardianika
 
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)Pamor Gunoto
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptsandypurba5
 
Superposisi norton thevenin
Superposisi norton theveninSuperposisi norton thevenin
Superposisi norton theveninedwinriz
 
Thevenin Norton Circuit
Thevenin Norton CircuitThevenin Norton Circuit
Thevenin Norton CircuitNovia Putri
 
Resume 5
Resume 5Resume 5
Resume 5TEI-TKJ
 
Rangkaian_Listrik_I_Teorema_Thevenin_dan.docx
Rangkaian_Listrik_I_Teorema_Thevenin_dan.docxRangkaian_Listrik_I_Teorema_Thevenin_dan.docx
Rangkaian_Listrik_I_Teorema_Thevenin_dan.docxRafiArdiansyah6
 
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)utari prisma dewi
 
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251SMA Negeri 9 KERINCI
 
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONRANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONAnnis Kenny
 
Bab5 multivibrator
Bab5 multivibratorBab5 multivibrator
Bab5 multivibrator123run
 
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptxTUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptxdomhez
 
Soal Analisa Sistem Tenaga Listrik
Soal Analisa Sistem Tenaga ListrikSoal Analisa Sistem Tenaga Listrik
Soal Analisa Sistem Tenaga Listrikazikin09
 

Similar a TEOREMA THEVENIN DAN NORTON (20)

Teori thevenin
Teori theveninTeori thevenin
Teori thevenin
 
04. rangkaian-listrik-ii-rangkaian-rl-dengan-sumber-fungsi-pemaksa-tangga-sat...
04. rangkaian-listrik-ii-rangkaian-rl-dengan-sumber-fungsi-pemaksa-tangga-sat...04. rangkaian-listrik-ii-rangkaian-rl-dengan-sumber-fungsi-pemaksa-tangga-sat...
04. rangkaian-listrik-ii-rangkaian-rl-dengan-sumber-fungsi-pemaksa-tangga-sat...
 
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)
Analisa rangkaian dengan thevenin (24 Aug 2020)
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Superposisi norton thevenin
Superposisi norton theveninSuperposisi norton thevenin
Superposisi norton thevenin
 
Thevenin Norton Circuit
Thevenin Norton CircuitThevenin Norton Circuit
Thevenin Norton Circuit
 
Resume 5
Resume 5Resume 5
Resume 5
 
Rangkaian_Listrik_I_Teorema_Thevenin_dan.docx
Rangkaian_Listrik_I_Teorema_Thevenin_dan.docxRangkaian_Listrik_I_Teorema_Thevenin_dan.docx
Rangkaian_Listrik_I_Teorema_Thevenin_dan.docx
 
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)
 
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251
UMPTN Fisika 2001 Rayon A Kode 251
 
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHONRANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
RANGKAIAN THEVENIN-NORTHON
 
7 latihan soal
7 latihan soal7 latihan soal
7 latihan soal
 
Bab5 multivibrator
Bab5 multivibratorBab5 multivibrator
Bab5 multivibrator
 
Multivibrator
MultivibratorMultivibrator
Multivibrator
 
UMPTN Fisika 1997 Rayon B Kode 58
UMPTN Fisika 1997 Rayon B Kode 58UMPTN Fisika 1997 Rayon B Kode 58
UMPTN Fisika 1997 Rayon B Kode 58
 
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptxTUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
TUTORIAL HUKUM-HUKUM DASAR ELEKTRONIKA.pptx
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
listrik dc lanjutan
listrik dc lanjutanlistrik dc lanjutan
listrik dc lanjutan
 
Soal Analisa Sistem Tenaga Listrik
Soal Analisa Sistem Tenaga ListrikSoal Analisa Sistem Tenaga Listrik
Soal Analisa Sistem Tenaga Listrik
 
listrik ac
listrik aclistrik ac
listrik ac
 

Último

Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 

Último (20)

Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 

TEOREMA THEVENIN DAN NORTON

  • 1. RANGKAIAN LISTRIK TEOREMA THEVENIN DAN NORTON http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=thevenin%20and%20norton%20theorems %20ppt&source=web&cd=2&sqi=2&ved=0CCAQFjAB&url=http%3A%2F%2Fweb.eecs.utk.edu %2F~green%2Fnotes%2FLesson%252010%2520Thevenin%2520and %2520Norton.ppt&ei=5jzETuPqO9HrrQfs99j7Cw&usg=AFQjCNGpe2YjkgWnd0KI5BD0GlOmD4IsHQ&
  • 2. Perhatikan 2 rangkaian, yaitu rangkaian 1 dan 2 seperti pada gambar berikut RANGKAIAN 1 RANGKAIAN 2 A + V - B Untuk memudahkan analisa, masing-masing rangkaian (rangkaian 1 dan 2) dapat disederhanakan dengan teorema Thevenin Teorema Thevenin :
  • 3. RANGKAIAN 1 A B Rangkaian ekivalen Thevenin untuk rangkaian 1 Dimana VTHTH adalah VAB dan ZTH adalah impedansi rangkaian A Perhatikan rangkaian 1, dengan melepas rangkaian 2, dan antara titikAdan B dibiarkan terbuka (open circuit). Rangkaian 1 ini dapat disederhanakan oleh Thevenin menjadi : Rangkaian ekivalen Thevenin merupakan rangkaian seri dari sumber tegangan dan impedansi. A B ZTH + - VTH Teorema Thevenin :
  • 4. Teorema Thevenin : 1 Setelah rangkaian 2 dilepas dari rangkaian 1 dan yang diperhatikan hanya rangkaian 1. RANGKAIAN 1 • • A B Letakkan sebuah voltmeter menyilang terminal A-B dan bacalah besar tegangannya. Ini disebut tegangan rangkaian terbuka Vos. Tegangan ini disebut juga tegangan Thevenin VThevenin = VTH Untuk menghitung ZTH : Matikan semua sumber-sumber dari rangkaian 1. • Untuk mematikan sumber tegangan, singkirkan sumber tegangan dan ganti dengan rangkaian hubung pendek (short circuit). • Untuk mematikan sumber arus, singkirkan sumber arus tersebut, dan biarkan rangkaian terbuka. • Hitung nilai ZTH dari komponen pasif yang ada.
  • 5. Teorema Thevenin : 3 Perhatikan rangkaian berikut. +_ + + _ _ A B V 1 I 2 V 2 I 1 V 3 R 1 R 2 R 3 R 4 Bagaimana mematikan sumber- sumber pada rangkaian ini? R 1 R 2 R 3 R 4 A B Sumber tegangan diambil, rangkaian dihubungpendekkan Sumber arus diambil, rangkaian dibiarkan terbuka
  • 6. Teorema Thevenin : Bila sumber-sumber dimatikan rangkaian terlihat seperti pada Gambar 10.4. R 1 R 2 R 3 R 4 A B Letakkan ohmmeter menyilang A-B dan baca nilai resistansinya. Jika R1= R2 = R4= 20 Ω dan R3=10 Ω maka meter membaca 10 Ω. 6
  • 7. Teorema Thevenin : Panggil hasil pembacaan ohmmeter, dibawah kondisi ini, RThevenin dan singkat ini menjadi RTH. Sehingga, hasil yang sangat penting adalah rangkaian 1 dapat diganti dengan rangkaian berikut. V T H R T H A B +_ • • Gambar 10.5: Rangkaian ekuivalen Thevenin. 7
  • 8. Teorema Thevenin : Rangkaian 2 dapat dihubungkan kembali pada terminal A-B. A B N e t w o r k 2 V T H R T H + _ • • Gambar 10.6: Sistem dari Gambar 10.1 dengan rangkaian 1 diganti oleh rangkaian ekuivalen Thevenin. Dengan cara yang sama dapat dilakukan pada rangkaian 2 8
  • 9. Teorema Thevenin : Hasilnya seperti terlihat pada Gambar 10.7. A B + +_ _ R T H 1 R T H 2 V T H 1 V T H 2 • • Gambar 10.7: Sistem rangkaian dari Gambar 10.1 diganti oleh tegangan dan resistansi Thevenin. 9
  • 10. Teorema Thevenin : contoh 1. Hitung VX dengan menntukan lebih dulu VTH dan RTH sebelah kiri A-B. 1 2 Ω 4 Ω 6 Ω 2 Ω V X3 0 V +_ + _ A B • • 10 Pertama-tama singkirkan semua komponen sebelah kanan A-B. 1 2 Ω 4 Ω 6 Ω3 0 V +_ A B • • (30)(6) 10 6 12 ABV V= = + Perhatikan bahwa tidak arus yang mengalir pada resistor 4 Ω ketika (A-B) terbuka. Sehingga tidak ada tegangan menyilang pada resistor. Tegangan VAB ini sama dengan VTH
  • 11. Teorema Thevenin : contoh 1. lanjutan Singkirkan sumber-sumber sebelah kiri A-B dan dapatkan resistansi yang masih ada pada rangkaian ini. 1 2 Ω 4 Ω 6 Ω A B • • RTH Ketika menghitung tegangan A-B resistor 4 Ω , tapi untuk menghitung RTH resistor ini dihitung : RTH = 12||6 + 4 = 8 Ω 12 Setelah memperoleh rangkaian Thevenin, sambungkan kembali rangkaian ini ke beban untuk mendapatkan VX. 8 Ω 1 0 VV T H R T H 2 Ω V X + _ + _ A B • • 10 2 2 2 8 = = + ( )( ) XV V
  • 12. Teorema Thevenin : Dalam beberapa kasus memperoleh RTH dengan mengurangi rangkaian resistif dengan sumber-sumber yang disingkirkan. Perhatikan berikut ini: V T H R T H + _ A B • • I S S Rangkaian Thevenin dg output yang dihubung-pendekkan. TH TH SS V R I = 14
  • 13. Teorema Thevenin : contoh 10.2. Untuk rangkaian pada Gambar 10.13, Tentukan RTH dg pers 10.1. 1 2 Ω 4 Ω 6 Ω3 0 V +_ A B • • I S S • • C D Gambar 10.13: Rangkaian dg beban yang dihubungpendekkan Selanjutnya mencari ISS. Satu cara untuk mengerjakan ini adalah melepas rangkaian sebelah kiri C-D dengan tegangan Thevenin dan resistansi Thevenin. 15
  • 14. Teorema Thevenin : contoh 10.2. lanjutan Pemakaian teorema Thevenin sebelah kiri terminal C-D dan hubungkan kembali bebannya diperoleh, 4 Ω 4 Ω 1 0 V +_ A B • • I S S • • C D Gambar 10.14: Reducsi Thevenin untuk contoh 10.2. 10 8 10 8 TH TH SS V R I = = = Ω 16
  • 15. Teorema Thevenin : contoh 10.3 Untuk rangkaian berikut, tentukan VAB dg lebih dulu mendapatkan rangkaian Thevenin sebelah kiri terminal A-B. +_2 0 V 5 Ω 2 0 Ω 1 0 Ω 1 7 Ω 1 .5 A A B • • Gambar 10.15: Rangkaian untuk contoh 10.3. Tentukan lebih dulu VTH dengan menyingkirkan resistor 17 Ω. Kemudian tentukan RTH dengan meninjau terminal A-B dengan sumber-sumber yang dimatikan. 17
  • 16. Teorema Thevenin : contoh 10.3 lanjutan +_2 0 V 5 Ω 2 0 Ω 1 0 Ω 1 . 5 A A B • • Gambar 10.16: rangkaian untuk memperoleh VOC untuk contoh 10.3. 20(20) (1.5)(10) (20 5) 31 OS AB TH TH V V V V V = = = + + ∴ = 18
  • 17. Teorema Thevenin : contoh 10.3 lanjutan 5 Ω 2 0 Ω 1 0 Ω A B • • Gambar 10.17: rangkaian untuk memperoleh RTH untuk contoh 10.3. 5(20) 10 14 (5 20) THR = + = Ω + 19
  • 18. Teorema Thevenin : contoh 10.3 lanjutan 1 4 Ω 3 1 VV T H R T H 1 7 Ω V A B + _ + _ A B • • Gambar 10.18: rangkaian tereduksi Thevenin untuk contoh 10.3. Dengan mudah diperoleh, 17ABV V= 20
  • 19. Teorema Thevenin : contoh 10.4: Bekerja dengan campuran sumber-sumber bebas dan tak bebas. Tentukan tegangan yang menyilang resistor beban 100 Ω dengan lebih dulu mendapatkan rangkaian Thevenin sebelah kiri terminal A-B. +_ 8 6 V 5 0 Ω 3 0 Ω 4 0 Ω 1 0 0 Ω 6 I S I S • • A B Gambar 10.19: rangkaian untuk contoh 10.4 21
  • 20. Teorema Thevenin : contoh 10.4: lanjutan pertama singkirkan beban resistor 100 Ω dan dapatkan VAB = VTH sebelah kiri terminal A-B. +_ 8 6 V 5 0 Ω 3 0 Ω 4 0 Ω 6 I S I S • • A B Gambar 10.20: rangkaian untuk memperoleh VTH, contoh 10.4. 86 80 6 0 1 6 30 36 S S S AB S S I I I A V I I V − + + = → = = + = → 22
  • 21. Teorema Thevenin : contoh 10.4: lanjutan Untuk memperoleh RTH matikan semua sumber tetapi sisakan seluruh sumber-sumber tak bebas yang ditunjukkan pada Gambar 10.21. 5 0 Ω 3 0 Ω 4 0 Ω 6 I S I S • • A B R T H Gambar 10.21: contoh 10.4, sumber-sumber bebas dimatikan. RTH tak dapat diperoleh dari rangkaian di atas. Harus menggunakan sumber tegangan atau arus pada beban dan hitung perbandingan dari tegangan terhadap arus untuk memperoleh RTH. 23
  • 22. Teorema Thevenin : contoh 10.4: lanjutan 5 0 Ω 3 0 Ω 4 0 Ω 6 I S I S 1 A 1 A I S + 1 V Gambar 10.22: rangkaian untuk memperoleh RTH, contoh 10.4. Sekitar loop pada sebelah kiri dapat ditulis persamaan berikut : 50 30( 1) 6 0S S SI I I+ + + = diperoleh : 15 43 SI A − = 24
  • 23. Teorema Thevenin : contoh 10.4: lanjutan 5 0 Ω 3 0 Ω 4 0 Ω 6 I S I S 1 A = I 1 A I S + 1 V Gambar 10.23: rangkaian untuk memperoleh RTH, contoh 10.4. Pemakaian looping sebelah luar, searah jarum jam ; 15 50 1(40) 0 43 V −  − + = ÷   or 57.4V volts= 25 57.4 1 TH V V R I = = = Ω
  • 24. Teorema Thevenin : contoh 10.4: lanjutan Rangkaian ekuivalen Thevenin yang disambung ke beban resistor 100 Ω adalah sebagai berikut. +_ R T H V T H 5 7 . 4 Ω 3 6 V 1 0 0 Ω Gambar 10.24: rangkaian Thevenin disambung ke beban, contoh 10.4. 100 36 100 22.9 57.4 100 x V V= = + 26
  • 25. Teorema Thevenin : contoh 10.5: Memperoleh Rangkaian Thevenin bila hanya ada resistor dan sumber-sumber bebas. perhatikan rangkaian berikut. Dapatkan Vxy dengan lebih dulu memperoleh rangkaian Thevenin sebelah kiri x-y. +_ x y • • 1 0 I x 2 0 Ω 5 0 Ω 6 0 Ω 5 0 Ω 1 0 0 V I X Gambar 10.25: rangkaian untuk contoh 10.5. untuk rangkaian ini, lebih mudah menggunakan analisa mesh atau node untuk memperoleh Vxy. Yang tujuannya untuk memberikan gambaran teorema Thevenin.27
  • 26. Teorema Thevenin : contoh 10.5: lanjutan Lebih dulu diingatkan bahwa tegangan Thevenin untuk rangkaian ini harus nol. Tidak ada “juice” pada rangkaian tsb sehingga disana tidak dapat menjadi tegangan rangkaian terbuka kecuali nol. Ini benar bila rangkaian hanya terdiri dari sumber- sumber tidak bebas dan resistor-resistor. Untuk memperoleh RTH gunakan sumber arus 1 A dan tentukan V untuk rangkaian berikut. 2 0 Ω 5 0 Ω 6 0 Ω 2 0 Ω V 1 A I X1 - I X 1 0 I X Gambar 10.26: rangkaian untuk memperoleh RTH, contoh 10.5.
  • 27. Teorema Thevenin : contoh 10.5: lanjutan 2 0 Ω 5 0 Ω 6 0 Ω 2 0 Ω V 1 A I X1 - I X 1 0 I X m Gambar 10.27: rangkaian untuk memperoleh RTH, contoh 10.5. Tulis KVL pada loop kiri, mulai dari “m”, searah jarum jam : 29 060)1(2010)1(50 =+−−+−− XXXX IIII AIX 5.0=
  • 28. Teorema Thevenin : contoh 10.5: lanjutan 2 0 Ω 5 0 Ω 6 0 Ω 2 0 Ω V 1 A I X1 - I X 1 0 I X m n Gambar 10.28: Determining RTH untuk contoh 10.5. Tulis KVL untuk loop sebelah kanan, mulai dari n, diperoleh; atau 50V volts= 0201)5.0(60 =+−− Vx
  • 29. Teorema Thevenin : contoh 10.5: lanjutan Diketahui bahwa, ,TH V R I = dengan V = 50 dan I = 1. Jadi, RTH = 50 Ω , Rangkaian Thevenin disambungkan ke Beban ditunjukkan pada gambar berikut. +_ 5 0 Ω 5 0 Ω x y • • 1 0 0 V Gambar 10.29: Rangkaian Thevenin disambung ke beban, contoh 10.5. Sudah barang tentu, VXY = 50 V31
  • 30. Teorema Norton : Anggap bahwa rangkaian tertutup di bawah ini terdiri dari sumber-sumber bebas dan resistor-resistor. rangkaian Teorema Norton menyatakan bahwa rangkaian ini dapat diganti dengan sebuah sumber arus diparalel dengan resistansi R. I R 33
  • 31. I S S R N = R T H Teorema Norton : Dalam rangkaian Norton, sumber arus adalah arus rangkaian terhubung pendek dari rangkaian, yaitu, arus diperoleh dengan menghubungpendekkan dari output rangkaian. Resistansinya adalah resistansi dengan melihat kedalam rangkaian dengan semua sumber-sumber dinonaktifkan. Hal ini sama dengan RTH.
  • 32. Teorema Norton : Berikut ini diperoleh dari transformasi sumber. + _ R RV I = V R Dari gambar di atas, jika rangkaian ekuivalen Thevenin Dari suatu rangkaian telah diperoleh, maka rangkaian ekuivalen Norton dapat diperoleh dengan transformasi sumber. Tetapi untuk mendapatkan rangkaian ekuivalen Norton secara normal tidak seperti ini. 34
  • 33. Teorema Norton : contoh 10.6. Tentukan rangkaian ekuivalen Norton sebelah kiri terminal A-B untuk rangkaian berikut. Sambung ke rangkaian ekuivalen Norton ke beban dan diperoleh arus pada resistor 50 Ω. +_ 2 0 Ω 6 0 Ω 4 0 Ω 5 0 Ω 1 0 A 5 0 V • • A B Gambar 10.30: rangkaian untuk contoh 10.6. 35
  • 34. Teorema Norton : contoh 10.6. lanjutan +_ 2 0 Ω 6 0 Ω 4 0 Ω 1 0 A 5 0 V I S S Gambar 10.31: rangkaian untuk memperoleh INorton. Dapat ditunjukkan dengan analisa standar bahwa 10.7SSI A= 36
  • 35. Teorema Norton : contoh 10.6. lanjutan Dapat ditunjukkan juga bahawa dengan mematikan the sumber- sumber, dapat diperoleh resistansi dengan meninjau pada terminal A-B adalah 55NR = Ω RN dan RTH akan selalu bernilai sama untuk rangkaian yang telah diberikan. rangkaian Norton ekuivalen disambungkan dengan beban ditunjukkan pada gambar berikut. 1 0 .7 A 5 5 Ω 5 0 Ω Gambar 10.32: Rangkaian akhir untuk contoh 10.6. 37
  • 36. Teorema Norton : contoh 10.7. contoh ini Menggambarkan bagaimana digunakan teorema Norton dalam elektronik. Rangkaian berikut menyatakan model suatu transistor. Untuk menunjukkan rangkaian dibawah, tentukan rangkaian ekuivalen Norton sebelah kiri terminal A-B. +_5 V 1 k Ω 3 V X 2 5 I S + _ V X A B I S 4 0 Ω Gambar 10.33: rangkaian untuk contoh 10.7. 38
  • 37. Teorema Norton : contoh 10.7. lanjutan +_5 V 1 k Ω 3 V X 2 5 I S + _ V X A B I S 4 0 Ω Lebih dulu tentukan; SS OS N I V R = tentukan VOS: SSXOS IIVV 1000)40)(25( −=−== 39
  • 38. Teorema Norton : contoh 10.7. lanjutan +_5 V 1 k Ω 3 V X 2 5 I S + _ V X A B I S 4 0 Ω I S S Gambar 10.34: rangkaian untuk memperoleh ISS, contoh 10.7. Catat bahwa ISS = - 25IS. Thus, Ω= − − == 40 25 1000 S S SS OS N I I I V R 40
  • 39. Teorema Norton : contoh 10.7. lanjutan +_5 V 1 k Ω 3 V X 2 5 I S + _ V X A B I S 4 0 Ω Gambar 10.35: rangkaian untuk memperoleh VOS, contoh 10.7. Dari mesh sebelah kiri ; 0)1000(310005 =−++− SS II diperoleh, mAIS 5.2−= 41
  • 40. Teorema Norton : contoh 10.7. lanjutan Dari nilai sebelumnya, SSS II 25−= Sehingga; mAISS 5.62= Rangkaian ekuivalen Norton ditunjukkan sbb. I N = 6 2 . 5 m A R N = 4 0 Ω A B 42 Rangkaian Norton untuk contoh 10.7
  • 41. Lanjutan dari contoh 10.7: Penggunaan transformasi sumber diketahui bahwa rangkaian ekuivalen Thevenin adalah sebagai berikut: + _ 2 . 5 V 4 0 Ω Gambar 10.36: Ekuivalen Thevenin untuk contoh 10.7. 43