SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
Descargar para leer sin conexión
PERATURAN
                        NOMOR 1 TAHUN 2010
                            TENTANG
              PEMILIHAN UMUM (PEMILU) RAYA MAHASISWA

                        DENGAN RAHMAT ALLAH SWT

                   MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA
               UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN


Menimbang:
  a. Bahwa pemilihan umum mahasiswa merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan
     mahasiswa dalam pemerintahan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan;
  b. Bahwa sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dinamika mahasiswa, pemilihan
     umum mahasiswa diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
     Mahasiswa tingkat Universitas dan memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
     Universitas Al-Washliyah Medan.
  c. Bahwa pemilihan umum mahasiswa perlu diselenggarakan secara lebih berkualitas
     dengan partisipasi mahasiswa seluas-luasnya dan dilaksanakan berdasarkan asas
     langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
  d. Bahwa pemilihan umum mahasiswa untuk memilih anggota lembaga perwakilan harus
     mampu menjamin prinsip keterwakilan, akuntabilitas, dan legitimasi.
  e. Bahwa Undang-undang Nomor 04 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-
     undang Nomor 06 Tahun 2004 tentang Pemilihan Umum Mahasiswa, sudah tidak
     sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dinamika mahasiswa, karena itu perlu
     diganti.
  f. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,
     huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu membentuk peraturan tentang pemilihan umum
     anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa dan pemilihan pasangan Presiden dan Wakil
     Presiden Mahasiswa.

Mengingat:
  1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 155/U/1998 tentang
     Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
  2. Statuta Perguruan Tinggi Al-Jam’iyatul Washliyah.
  3. Surat Keputusan Rektor Universitas Al-Washliyah nomor 001 tahun 2008 tentang
     Perpanjangan Kepengurusan dan Pengangkatan Pjs. Presiden Badan Eksekutif
     Mahasiswa Universitas Al-Washliyah Medan (BEM UNIVA Medan ).


Memutuskan :
Menetapkan : PERATURAN TENTANG PEMILIHAN UMUM (PEMILU) RAYA
MAHASISWA

                                         BAB I
                                KETENTUAN UMUM
                                        Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut dengan PEMILWA adalah sarana
   pelaksanaan kedaulatan mahasiswa di Universitas Al-Washliyah Medan.
2. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Al-Washliyah medan yang selanjutnya disebut
    DPM UNIVA Medan adalah lembaga legislatif Mahasiswa tingkat universitas.
3. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Al-Washliyah yang selanjutnya disebut BEM
    UNIVA Medan adalah lembaga eksekutif Mahasiswa tingkat universitas.
4. Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa adalah pasangan ketua dan wakil ketua
    BEM UNIVA Medan.
5. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang selanjutnya disebut pasangan
    calon adalah pasangan yang diusulkan oleh Partai Mahasiswa atau Gabungan Partai
    Mahasiswa untuk dipilih dalam pemilihan pasangan Presiden dan Wakil Presiden
    Mahasiswa.
6. Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut KPU adalah panitia
    pelaksana PEMILWA.
7. Panitia Pengawas Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut PANWASLU
    adalah panitia yang bertugas melakukan pengawasan terhadap seluruh proses
    penyelenggaraan PEMILWA.
8. Panitia Pemungutan Suara Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut sebagai
    PPS adalah panitia yang bertugas melakukan pemungutan suara di tempat pemungutan
    suara.
9. Tempat Pemungutan Suara Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjtunya disebut sebagai
    TPS adalah tempat yang digunakan untuk melakukan pemungutan suara.
10. Partai Mahasiswa adalah organisasi yang dibentuk oleh sekelompok mahasiswa UNIVA
    Medan untuk mengikuti PEMILWA sebagaimana diatur dalam UU Partai Mahasiswa.
11. Pemilih adalah mahasiswa aktif secara akademik di UNIVA Medan.
12. Mahasiswa adalah mahasiswa perserta didik program studi D-3 dan S-1 yang terdaftar aktif
    dan belajar sebagai mahasiswa Universitas Al-Washliyah Medan.
13. Bilangan Pembagi Pemilih yang selanjutnya disebut sebagai BPP adalah bilangan yang
    diperoleh dari hasil pembagian total suara sah dengan jumlah kursi DPM UNIVA Medan
    untuk menentukan jumlah perolehan kursi Partai Mahasiswa peserta PEMILWA.
14. Kampanye PEMILWA adalah kegiatan peserta PEMILWA dan/atau calon anggota DPM,
    dan/ atau pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden untuk meyakinkan para pemilih
    dengan menawarkan visi, misi dan program-programnya.
15. Tahapan penyelenggaraan PEMILWA adalah rangkaian kegiatan PEMILWA yang dimulai
    dari pendaftaran pemilih, pendaftaran peserta PEMILWA, penetapan peserta PEMILWA,
    pencalonan anggota DPM, pencalonan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
    Mahasiswa, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, penetapan hasil PEMILWA,
    sampai dengan dilantiknya anggota DPM UNIVA Medan dan pasangan Presiden dan
    wakil Presiden Mahasiswa UNIVA Medan.

                                       BAB II
                              ASAS DAN TUJUAN
                                       Pasal 2
                                        Asas
PEMILWA dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

                                          Pasal 3
                                          Tujuan
PEMILWA dilaksanakan untuk memilih:
  a. Anggota DPM UNIVA Medan
  b. Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UNIVA Medan
BAB III
                            PESERTA PEMILWA
                                    Pasal 4
Peserta PEMILWA adalah Partai Mahasiswa yang telah memenuhi syarat sesuai dengan
Peraturan Partai Mahasiswa.

                                         BAB IV
                                        PEMILIH
                                          Pasal 5
(1)   Mahasiswa Universitas Al-Washliyah Medan yang aktif secara akademik memiliki hak
      untuk memilih dalam PEMILWA.
(2)   Untuk dapat menggunakan hak pilihnya, pemilih wajib menunjukkan bukti keaktifan
      mahasiswa secara akademik dengan menggunakan
      a. KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang masih berlaku dan telah mendapatkan cap dari
         BAA (Biro Administrasi Akademik) atau
      b. kwitansi heregristrasi pembayaran pada semester akademik dilaksanakannya
         PEMILWA
                                          BAB V
                           PENYELENGGARAAN PEMILWA
                                          Pasal 6
(1)   PEMILWA diselenggarakan oleh KPU
(2)   PEMILWA diselenggarakan setiap 1 tahun sekali.

                                         BAB VI
                           PENYELENGGARA PEMILWA
                                    Bagian Pertama
                                          Pasal 7
(1) Untuk membantu penyelenggaraan PEMILWA, KPU membentuk PANWASLU dan PPS
(2) Masa bakti PANWASLU dan PPS adalah sejak tanggal ditetapkan sampai ditetapkannya
    hasil PEMILWA oleh KPU.
(3) Masa bakti KPU adalah sejak tanggal ditetapkan sampai dilantiknya anggota DPM UNIVA
    Medan dan Presiden dan wakil Presiden Mahasiswa UNIVA Medan.

                                            Pasal 8
Syarat untuk menjadi anggota KPU, PPS dan PANWASLU adalah
a. Tercatat sebagai mahasiswa aktif UNIVA Medan.
b. Minimal semester 5 (lima), maksimal semester 10 (sepuluh).
c. Minimal semester 3 (tiga), maksimal semester 10 (sepuluh) untuk PPS.
d. Memiliki komitmen terhadap suksesnya penyelenggaraan PEMILWA.
e. Sanggup bekerja sepenuh waktu selama masa bakti.
f. Tidak merupakan fungsionaris Partai mahasiswa.
g. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang Pemilwa, Partai Mahasiswa dan
    Pemerintahan Mahasiswa.
h. Memiliki integritas pribadi yang kuat, jujur dan adil.

                                Bagian Kedua
                   KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA
                                   Pasal 9
                                Pembentukan
(1) KPU dibentuk oleh BEM UNIVA Medan dan ditetapkan oleh Presiden Mahasiswa.
(2) Untuk membentuk KPU, Presiden mahasiswa membentuk dan menetapkan tim ad hoc
    yang berjumlah 4 (empat) orang yang berasal dari pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa
    UNIVA Medan.
(3) Tim ad hoc sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2), berwenang:
    a. mengumumkan tahapan rekruitmen anggota KPU.
    b. menerima pendaftaran calon anggota KPU.
    c. melakukan penyeleksian calon anggota KPU.
    d. melaporkan hasil penyeleksian kepada Presiden Mahasiswa.

                                          Pasal 10
                                      Keanggotaan
(1) Anggota KPU berjumlah 7 (tujuh) orang.
(2) Struktur keanggotaan KPU terdiri dari: seorang Ketua merangkap sebagai anggota, seorang
    Sekretaris merangkap sebagai anggota, seorang Bendahara merangkap sebagai anggota dan
    anggota.
(3) Struktur keanggotaan KPU dipilih dari dan oleh anggota KPU.
(4) Setiap anggota KPU memiliki hak yang sama.
(5) Setiap anggota KPU dilarang merangkap jabatan dalam PANWASLU dan atau PPS.
(6) Anggota KPU berhenti dikarenakan:
    a. meninggal dunia,
    b. mengundurkan diri,
    c. melanggar sumpah,
    d. melanggar kode etik KPU
(7) Pemberhentian anggota KPU dilakukan oleh Presiden Mahasiswa.
                                          Pasal 11
                                        Keuangan
Keuangan KPU bersumber dari anggaran dana BEM UNIVA Medan untuk PEMILWA.

                                       Pasal 12
                                 Tugas dan Wewenang
Tugas dan wewenang KPU adalah:
a. Melaksanakan PEMILWA secara konsekuen dan penuh tanggung jawab.
b. Menetapkan tata cara dan waktu setiap tahap pelaksanaan PEMILWA.
c. Mengendalikan setiap tahap pelaksanaan PEMILWA.
d. Membentuk dan menetapkan PPS.
e. Menetapkan TPS.
f. Membentuk dan menetapkan PANWASLU.
g. Menetapkan jumlah, bentuk, ukuran, dan warna surat suara.
h. Meneliti persyaratan dan menetapkan Partai Mahasiswa peserta PEMILWA.
i. Meneliti persyaratan dan menetapkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
   Mahasiswa.
j. Meneliti persyaratan dan menetapkan calon anggota DPM UNIVA Medan sesuai Partai
   Mahasiswanya.
k. Menyediakan perlengkapan pemungutan suara.
l. Menetapkan hasil PEMILWA dan mengumumkannya kepada khalayak mahasiswa.

                                        Pasal 13
                                       Kewajiban
KPU berkewajiban untuk:
a. melaksanakan PEMILWA secara konsekuen dan bertanggung jawab;
b. memperlakukan peserta PEMILWA secara adil dan setara;
c. melaporkan pelaksanaan PEMILWA kepada BEM UNIVA Medan secara lisan dan tulisan.

                                            Pasal 14
Untuk menjaga kemandirian, integritas dan kredibilitasnya, maka KPU menyusun kode etik
yang bersifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh anggota KPU.

                                        Pasal 15
(1) Sebelum menjalankan tugasnya, anggota KPU mengucapkan sumpah anggota KPU.
(2) Sumpah anggota KPU adalah sebagai berikut:

         “Demi Allah swt. saya bersumpah:
         Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota KPU dengan
         sebaik-baiknya dan seadil-adilnya;
         Bahwa saya akan menyelenggarakan Pemilihan Umum Mahasiswa sesuai dengan
         peraturan yang berlaku:
         Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban tidak akan tunduk pada tekanan
         dan pengaruh apa pun dari pihak mana pun yang bertentangan dengan peraturan
         peraturan;
         Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewenangan, akan bekerja dengan
         sungguh-sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilihan Umum
         Mahasiswa.

                                         Bagian Ketiga
                             PANITIA PEMUNGUTAN SUARA
                                            Pasal 16
(1)   PPS dibentuk dan ditetapkan oleh KPU.
(2)   PPS berkedudukan di masing-masing TPS dan bertanggung jawab dalam TPS tersebut.
(3)   Anggota PPS berjumlah 6 (enam) orang setiap TPS.
(4)   Struktur kepanitiaan PPS terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan anggota-
      anggota.
(5)   Struktur kepanitiaan PPS ditetapkan oleh KPU.
(6)   Setiap anggota PPS dilarang merangkap jabatan dalam PANWASLU dan atau KPU.

                                         Pasal 17
                              Tugas dan Wewenang PPS
Tugas dan wewenang PPS adalah melakukan pemungutan suara dan melakukan penghitungan
suara sesuai kedudukannya masing-masing.

                                         Pasal 18
                                      Kewajiban PPS
PPS berkewajiban:
a. Melaksanakan Pemungutan Suara secara konsekuen dan bertanggung jawab.
b. Memperlakukan peserta PEMILWA dan pemilih secara adil dan setara.
c. Melaporkan pelaksanaan dan hasil pemungutan suara kepada KPU secara lisan dan tulisan
   sesuai kedudukannya masing-masing.
Bagian Keempat
              PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM MAHASISWA

                                         Pasal 19
(1)   PANWASLU dibentuk dan ditetapkan oleh KPU.
(2)   Anggota PANWASLU berjumlah 7 (tujuh) orang.
(3)   Struktur PANWASLU terdiri dari seorang ketua dan anggota-anggota.
(4)   Struktur PANWASLU dipilih dari dan oleh anggota PANWASLU.
(5)   Setiap anggota PANWASLU dilarang merangkap jabatan dalam KPU dan atau PPS.

                                          Pasal 20
                          Tugas dan Wewenang PANWASLU
Tugas dan wewenang PANWASLU adalah
a. Mengawasi penyelenggaraan PEMILWA.
b. Menerima dan mengkaji laporan pelanggaran atas UU PEMILWA.
c. Memutuskan untuk menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti laporan sebagaimana
   dimaksud pada point b.
d. Menghadirkan pihak terkait, mencari data pendukung dan dan melakukan hal-hal yang
   diperlukan dalam pencarian fakta atas suatu kasus
e. Memutuskan hasil tindak lanjut sebagaimana pada point c sebagai pelanggaran atau bukan
   pelanggaran.
f. Melaporkan hasil keputusan sebagaimana pada point e kepada KPU.

                                       Pasal 21
                                Kewajiban PANWASLU
PANWASLU berkewajiban:
a. Melaksanakan pengawasan pemilwa secara konsekuen dan bertanggung jawab.
b. Memperlakukan peserta pemilwa secara adil dan setara.
c. Melaporkan pelaksanaan dan hasil pengawasan PEMILWA kepada KPU secara lisan dan
   tulisan.


                                       BAB VII
                                    PENCALONAN

                                   Bagian Pertama
                       Pencalonan Anggota DPM UNIVA Medan

                                          Pasal 22
                       Syarat Calon anggota DPM UNIVA Medan
(1) Calon anggota DPM UNIVA Medan diusulkan oleh Partai Mahasiswa dengan syarat-syarat
    sebagai berikut:
    a. Tercatat sebagai mahasiswa aktif UNIVA Medan minimal semester III (tiga) maksimal
       semester VIII (delapan).
    b. Mempunyai pengalaman organisasi.
    c. Terdaftar sebagai pemilih, dan
    d. Calon tidak terdaftar sebagai anggota KPU, PPS, dan Panwaslu.
(2) Persyaratan administrasi sebagaimana disebutkan dalam ayat (1), dilengkapi dengan:
    a. Daftar riwayat hidup.
    b. Fotokopi KTM yang masih berlaku.
c. Transkrip nilai.
      d. Foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 4 (empat) lembar.
      e. Surat pencalonan yang ditandatangani dan dicap oleh pimpinan pusat Partai Mahasiswa
         yang berisi pernyataan pencalonan dan pernyataan tidak akan menarik calon selama
         proses pencalonan.
      f. Surat kesediaan dicalonkan menjadi anggota DPM UNIVA Medan
      g. Surat pernyataan tidak mengundurkan diri selama proses pencalonan.
      h. Surat pernyataan tidak mengundurkan diri apabila terpilih menjadi anggota DPM
         UNIVA Medan.
      i. Surat keterangan sehat dari dokter, dan
      j. Naskah visi dan misi calon anggota DPM UNIVA Medan.

                                          Pasal 23
                           Keanggotaan DPM UNIVA Medan
(1) Anggota DPM UNIVA Medan berjumlah 27 orang.
(2) Anggota DPM UNIVA Medan berasal dari perwakilan mahasiswa yang dicalonkan oleh
    partai mahasiswa berdasarkan hasil perolehan suara dalam PEMILWA.
(3) Keanggotaan DPM UNIVA Medan terpilih, ditetapkan berdasarkan hasil PEMILWA.

                                               Pasal 24
                   Mekanisme Pencalonan Anggota DPM UNIVA Medan
(1)   Partai Mahasiswa mendaftarkan calon anggota DPM UNIVA Medan dengan menyertakan
      berkas-berkas persyaratan.
(2)   KPU menerima dan melakukan verifikasi berkas-berkas persyaratan calon anggota DPM
      UNIVA Medan.
(3)   KPU memberitahukan hasil verifikasi kepada pimpinan partai Mahasiswa secara tertulis
      selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah ditutupnya masa pencalonan.
(4)   Apabila calon belum memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 22, maka
      Partai Mahasiswa yang mengajukan calon diberikan kesempatan untuk melengkapi dan
      atau memperbaiki berkas persyaratan calon selambat-lambatnya 4 (empat) hari setelah
      pemberitahuan hasil verifikasi pencalonan oleh KPU.
(5)   Dalam hal proses pelengkapan dan atau perbaikan persyaratan calon sebagaimana
      dimaksud dalam ayat (4), Partai Mahasiswa tidak berhak mengajukan calon baru maupun
      calon pengganti.
(6)   KPU melakukan verifikasi ulang persyaratan calon dimaksud pada ayat (4) dan
      memberitahukan hasil verifikasi tersebut secara tertulis kepada Pimpinan partai mahasiswa.
(7)   Apabila hasil verifikasi berkas persyaratan calon sebagai mana pada ayat (6) tidak
      memenuhi syarat maka partai mahasiswa tidak berhak melakukan perbaikan, mengajukan
      calon baru maupun calon pengganti.
(8)   KPU menetapkan dan mengumumkan secara luas nama-nama calon yang telah memenuhi
      syarat pencalonan setelah verifikasi selesai sebagaimana dimaksud pada ayat (6).
(9)   Hasil ketetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) bersifat final dan mengikat.


                                     Bagian Kedua
                   Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
                                        Pasal 25
                  Syarat Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
(1) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dicalonkan oleh Partai Mahasiswa
    dengan syarat:
a. Tercatat sebagai mahasiswa aktif UNIVA Medan minimal semester V (lima) maksimal
       semester VIII (delapan).
    b. Mempunyai pengalaman organisasi.
    c. Terdaftar sebagai pemilih, dan
    d. Calon tidak terdaftar sebagai anggota KPU, PPS dan Panwaslu.
(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan:
    a. Daftar riwayat hidup.
    b. Fotokopi KTM yang masih berlaku.
    c. Transkrip nilai.
    d. Foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar.
    e. Surat pencalonan yang ditandatangani dan dicap oleh pimpinan pusat Partai Mahasiswa
       yang berisi pernyataan pencalonan dan pernyataan tidak akan menarik calon selama
       proses pencalonan.
    f. Surat kesediaan dicalonkan menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
    g. Surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri selama proses pencalonan.
    h. Surat pernyataan tidak mengundurkan diri apabila terpilih menjadi anggota Presiden
       dan Wakil Presiden.
    i. Surat keterangan sehat dari dokter, dan
    j. Naskah visi dan misi calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.

                                          Pasal 26
(1) Partai Mahasiswa dapat melakukan kesepakatan dengan Partai Mahasiswa lain untuk
    melakukan penggabungan dalam mencalonkan pasangan calon Presiden dan Wakil
    Presiden Mahasiswa.
(2) Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat 1
    (satu) hanya dapat mencalonkan 1 (satu) pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
    Mahasiswa.
(3) Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang telah dicalonkan oleh Partai
    Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
    dapat dicalonkan lagi oleh Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa lainnya.
(4) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang dicalonkan oleh gabungan
    Partai Mahasiswa wajib menyertakan:
    a. Surat pencalonan yang ditandatangani dan dicap oleh pimpinan pusat Partai Mahasiswa
        yang bergabung yang berisi pernyataan pencalonan dan pernyataan tidak akan menarik
        calon selama proses pencalonan.
    b. Surat Kesepakatan antar Partai Mahasiswa yang bergabung untuk mencalonkan
        pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.

                                             Pasal 27
        Mekanisme Pencalonan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa
(1)   Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa mendaftarkan pasangan calon Presiden
      dan Wakil Presiden Mahasiswa dengan menyertakan berkas-berkas persyaratannya.
(2)   KPU menerima dan melakukan verifikasi berkas-berkas persyaratan pasangan calon
      Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
(3)   KPU memberitahukan hasil verifikasi kepada pimpinan Partai Mahasiswa secara tertulis
      selambat-lambatnya 3 hari setelah ditutupnya masa pencalonan.
(4)   Apabila calon belum memenuhi persyaratan sebagai mana dimaksud dalam pasal 25, maka
      Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa yang mengajukan calon diberikan
      kesempatan untuk melengkapi dan atau memperbaiki berkas persyaratan calon selambat-
      lambatnya 4 hari setelah pemberitahuan hasil verifikasi pencalonan oleh KPU.
(5) Dalam hal proses pelengkapan dan atau perbaikan persyaratan calon sebagaimana
    dimaksud dalam ayat (4), Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa tidak berhak
    melakukan penggantian calon.
(6) KPU melakukan verifikasi ulang persyaratan calon dimaksud pada ayat (4) dan
    memberitahukan hasil verifikasi tersebut secara tertulis kepada Pimpinan Partai
    Mahasiswa.
(7) Apabila hasil verifikasi berkas persyaratan calon sebagaimana pada ayat (6) tidak
    memenuhi syarat maka Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa tidak dapat
    mengajukan lagi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
(8) KPU menetapkan dan mengumumkan secara luas pasangan calon Presiden dan Wakil
    Presiden Mahasiswa yang telah memenuhi syarat pencalonan setelah verifikasi selesai
    sebagaimana dimaksud pada ayat (6).
(9) Hasil ketetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) bersifat final dan mengikat.

                                         Pasal 28
                                Pasangan Calon Tunggal
(1) Dalam hal pasangan calon yang mendaftarkan hingga akhir masa pendaftaran pasangan
    calon hanya berjumlah satu pasangan calon.
(2) Maka pasangan calon yang terdaftar dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden
    Mahasiswa.

                                          BAB VIII
                           TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
                                           Pasal 29
(1) Lokasi TPS ditentukan oleh KPU dengan mempertimbangkan kemudahan pemilih dalam
    menjangkau termasuk oleh pemilih penyandang cacat, serta menjamin setiap pemilih dapat
    memberikan suaranya secara langsung, bebas dan rahasia.
(2) Jumlah, bentuk dan tata letak TPS ditetapkan oleh KPU.

                                        BAB IX
                                      KAMPANYE

                                          Pasal 30
                                         Kampanye
(1)   Kampanye dilaksanakan sebagai bagian dari penyelenggaraan PEMILWA.
(2)   Masa kampanye ditentukan oleh KPU dan berakhir 3 (tiga) hari sebelum pemungutan
      suara.
(3)   Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh tim kampanye yang
      dibentuk oleh Partai Mahasiswa atau gabungan partai Mahasiswa bersama calon anggota
      DPM atau pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UNIVA Medan.
(4)   Tim kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didaftarkan ke KPU bersama dengan
      pendaftaran calon anggota DPM UAD dan/atau pasangan calon Presiden dan Wakil
      Presiden Mahasiswa.
(5)   Tim kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bertanggung jawab atas kampanye
      yang dilakukanya.
(6)   Pedoman dan jadwal pelaksanaan kampanye ditetapkan oleh KPU dengan memperhatikan
      usulan dari tim kampanye.
(7)   Mahasiswa mempunyai kebebasan untuk menghadiri kampanye.
Pasal 31
(1) Dana kampanye bersumber dari Partai Mahasiswa dan atau gabungan partai mahasiswa
    dan atau sumbangan pihak-pihak lain yang tidak mengikat.
(2) Dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan berasal dari Partai Politik
    nasional, lembaga nasional dan internasional, organisasi pemerintahan mahasiswa, unit
    kegiatan mahasiswa, dan pihak-pihak lain yang tidak jelas.

                                        Pasal 32
Dalam kampanye dilarang :
a. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon DPM UNIVA Medan dan/atau
   pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
b. Menghasut dan/atau mengadu domba antara pasangan calon maupun antar kelompok
   mahasiswa yang lain.
c. Mengganggu ketertiban umum.
d. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menggunakan kekerasan kepada seseorang,
   kelompok mahasiswa atau calon yang lain.
e. Merusak dan/atau menghilangkan fasilitas UNIVA Medan, fasilitas KPU, dan alat peraga
   kampanye peserta lain.
f. Menjanjikan dan/atau memberikan uang atau jabatan untuk mempengaruhi pemilih, serta
g. Melakukan kampanye sebelum masa kampanye, setelah berakhir masa kampanye dan pada
   saat hari pemungutan suara.

                              BAB X
               PEMUNGUTAN SUARA, PENGHITUNGAN SUARA
                   DAN PENETAPAN HASIL PEMILWA

                                      Bagian Pertama
                                    Pemungutan Suara
                                          Pasal 33
(1) Pemungutan suara PEMILWA calon anggota DPM UNIVA dan pasangan calon Presiden
    dan Wakil Presiden Mahasiswa diselenggarakan bersama-sama dan serentak di setiap TPS.
(2) Hari, tanggal dan waktu dimulai dan berakhirnya pemungutan suara sebagaimana
    dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh KPU.

                                        Pasal 34
(1) Pemberian suara untuk calon anggota DPM dilakukan dengan mencoblos surat suara pada
    nomor, dan/atau lambang partai, dan/atau nama calon anggota DPM UNIVA Medan.
(2) Pemberian suara untuk pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dilakukan
    dengan mencoblos surat suara pada nomor, dan/atau salah satu dan/atau kedua pasangan
    calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.

                                           Pasal 35
(1) Pemberian suara oleh pemilih tuna netra dan/atau tuna daksa dapat dibantu petugas TPS
    atau orang lain yang ditunjuk oleh pemilih.
(2) Petugas TPS atau orang lain yang ditunjuk pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
    wajib merahasiakan pilihan pemilih.
(3) Ketentuan lebih lanjut dalam pemberian bantuan kepada pemilih sebagaimana dimaksud
    pada ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh KPU.

                                        Pasal 36
(1) Sebelum melaksanakan pemilihan suara, PPS melakukan:
a. Pembukaan kotak suara.
    b. Pengeluaran seluruh isi suara.
    c. Pengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan, serta
    d. Penghitungan jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan.
(2) Kegiatan PPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dihadiri oleh saksi dari Partai
    Mahasiswa, PANWASLU, pemantau pemilwa, dan mahasiswa umum.
(3) Kegiatan PPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat berita acara yang ditandatangani
    oleh ketua PPS dan sekurang-kurangnya 2 (dua) anggota PPS dan dapat ditandatangani
    oleh saksi dari Partai Mahasiswa dan pasangan calon.

                                            Pasal 37
(1)   Setelah melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 36, PPS memberikan
      penjelasan mengenai tata cara pemungutan suara.
(2)   Dalam memberikan suara, pemilih diberi kesempatan oleh PPS berdasarkan prinsip urutan
      kehadiran pemilih.
(3)   Apabila surat suara ternyata rusak, pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada
      PPS, kemudian PPS memberikan surat suara pengganti hanya 1 (satu) kali.
(4)   Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suaranya, pemilih dapat meminta surat
      suara pengganti kepada PPS, kemudian PPS memberikan surat suara pengganti hanya 1
      (satu) kali.
(5)   Pemilih hanya diperkenankan memberikan suara 1 (satu) kali untuk pemilihan anggota
      DPM UNIVA Medan dan 1 (satu) kali untuk pemilihan pasangan Presiden dan Wakil
      Presiden Mahasiswa di TPS masing-masing.

                                         Pasal 38
(1) Pemilih yang telah memberikan suara di TPS diberi tanda khusus oleh PPS.
(2) Tanda khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa tinta pada salah satu jari tangan
    kanan.
(3) Kualitas tinta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh KPU.

                                          Pasal 39
(1) Suara untuk pemilihan anggota DPM UNIVA Medan dinyatakan sah apabila:
    a. Surat suara terdapat tanda stempel KPU.
    b. Surat suara ditandatangani oleh ketua PPS.
    c. Tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat nama partai,
       lambang partai, nomor partai serta nama-nama calon anggota DPM UNIVA Medan.
    d. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nama partai,
       lambang partai, nomor partai atau nama calon anggota DPM UNIVA Medan yang
       telah ditentukan.
    e. Tanda coblos lebih dari satu tetapi masih di dalam salah satu kotak segi empat yang
       memuat nama partai, lambang partai, nomor partai atau nama calon anggota DPM
       UNIVA Medan.
    f. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat nama
       partai, lambang partai, nomor partai atau nama calon anggota DPM UNIVA Medan.
(2) Suara untuk pemilihan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dinyatakan sah
    apabila:
    a. Surat suara terdapat tanda stempel KPU.
    b. Surat suara ditandatangani oleh ketua PPS.
    c. Tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat satu
       pasangan calon.
d. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor, foto
        dan nama pasangan calon yang telah ditentukan.
    e. Tanda coblos lebih dari satu tetapi masih di dalam salah satu kotak segi empat yang
        memuat nomor, foto dan nama pasangan calon.
    f. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat nomor,
        foto dan nama pasangan calon.
(3) Teknis pelaksanaan tentang ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) diatur
    lebih lanjut oleh KPU.

                                       Bagian Kedua
                                    Penghitungan Suara
                                          Pasal 40
(1) Penghitungan suara dilakukan oleh PPS setelah pemungutan suara berakhir.
(2) Sebelum penghitungan suara dimulai, PPS menghitung:
     a. Jumlah pemilih yang berhak memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih
         tetap untuk TPS.
     b. Jumlah surat suara yang tidak terpakai.
     c. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak.
(3) Penggunaan surat suara tambahan dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh ketua
     PPS dan sekurang-kurangnya 2 (dua) anggota PPS.
(4) Penghitungan suara dilakukan di TPS oleh PPS dan dapat dihadiri oleh saksi dari
     masing-masing Partai Mahasiswa, PANWASLU, pemantau pemilwa dan mahasiswa.
(5) Saksi dari masing-masing Partai Mahasiswa harus membawa surat mandat dari tim
     kampanye yang bersangkutan dan menyerahkan kepada ketua PPS.
(6) Penghitungan suara dilakukan dengan cara yang memungkinkan saksi dari Partai
     Mahasiswa, PANWASLU, pemantau pemilwa dan mahasiswa yang hadir dapat
     menyaksikan secara jelas proses penghitungan suara.
(7) Partai Mahasiswa melalui saksinya yang hadir atau mahasiswa dapat mengajukan
     keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh PPS apabila ternyata terdapat hal-
     hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(8) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi atau mahasiswa sebagaimana dimaksud
     pada ayat (7) dapat diterima, PPS seketika itu juga mengadakan pembetulan.
(9) Setelah selesai penghitungan suara di TPS, PPS membuat berita acara dan daftar hasil
     penghitungan suara yang ditandatangani oleh ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua)
     orang anggota PPS serta dapat ditandatangani oleh saksi partai mahasiswa.
(10) PPS memberikan 1 (satu) eksemplar salinan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan
     suara sebagaimana dimaksud pada ayat (9) kepada masing-masing saksi partai mahasiswa
     yang hadir dan menempelkan 1 (satu) eksemplar daftar hasil penghitungan suara di
     tempat umum.
(11) Berita acara beserta kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (10), dimasukkan
     ke dalam kotak suara yang pada bagian luar ditempel label atau segel.
(12) PPS menyerahkan berita acara, sertifikat hasil perhitungan suara, surat suara dan alat
     kelengkapan administrasi pemungutan dan penghitungan suara kepada KPU segera
     setelah selesai penghitungan suara.

                                          Pasal 41
(1) Setelah menerima berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara, KPU membuat
    berita acara penerimaan dan melakukan rekapitulasi jumlah suara berdasarkan sertifikat
    hasil penghitungan suara di tiap TPS dan dapat dihadiri oleh saksi dari Partai Mahasiswa,
    PANWASLU dan mahasiswa.
(2) Saksi dari masing-masing partai mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
    membawa surat mandat dari tim kampanye yang bersangkutan dan menyerahkannya
    kepada KPU.
(3) Partai Mahasiswa melalui saksinya yang hadir atau mahasiswa dapat mengajukan keberatan
    kepada KPU atas jalannya perhitungan suara oleh KPU apabila ternyata terdapat hal-hal
    yang tidak sesuai dengan peraturan.
(4) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh atau melalui saksi sebagaimana dimaksud pada
    ayat (3) dapat diterima, KPU seketika itu juga mengadakan pembetulan.
(5) Setelah selesai melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud
    pada ayat (1), KPU membuat berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan
    suara yang ditandatangani oleh ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota KPU
    serta dapat ditandatangani oleh saksi dari Partai Mahasiswa.
(6) Apabila berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak ditandatangani oleh saksi
    partai mahasiswa dan tidak mengajukan keberatan, berita acara dinyatakan sah.
(7) KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (5), wajib memberikan 1 (satu) eksemplar salinan
    berita acara dan daftar rekapitulasi hasil penghitungan suara kepada saksi dari Partai
    Mahasiswa yang hadir dan menempelkan 1 (satu) eksemplar daftar hasil penghitungan
    suara di tempat umum.

                                      Bagian Ketiga
                    Penetapan dan Pengumuman Hasil PEMILWA
                                         Pasal 42
Penetapan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan pengumuman hasil Pemilwa dilakukan
oleh KPU selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak berakhirnya penghitungan suara di seluruh
TPS.

                                            BAB XI
              PENGHITUNGAN DAN PEMUNGUTAN SUARA ULANG
                                       Bagian Pertama
                               Penghitungan Surat Suara Ulang
                                            Pasal 43
(1) Penghitungan surat suara ulang, dilakukan apabila:
    a. Penghitungan suara dilakukan secara tertutup.
    b. Penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang penerangan cahaya.
    c. Saksi partai mahasiswa, Panwaslu, Pemantau dan mahasiswa tidak dapat menyaksikan
        proses penghitungan secara jelas.
    d. Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang telah
        ditentukan.
    e. Terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan surat suara yang sah dan surat suara
        yang tidak sah.
(2) Penghitungan surat suara ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada
    tingkat PPS, apabila terjadi perbedaan data jumlah suara dari TPS.
(3) Apabila terjadi perbedaan data jumlah suara pada tingkat KPU dalam penghitungan suara
    sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan pengecekan ulang terhadap daftar
    rekapitulasi hasil penghitungan suara pada PPS.
Bagian Kedua
                                 Pemungutan Suara Ulang
                                           Pasal 44
(1) Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi kerusuhan yang mengakibatkan
    hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat
    dilakukan.
(2) Selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemungutan suara ulang dapat juga dilakukan
    apabila pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara
    tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan ini.
(3) Pemungutan suara ulang dilakukan hanya pada TPS yang bersangkutan.

                                     Pasal 45
Penghitungan dan pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud dalam pasal 43 dan 44,
diputuskan oleh PPS dan dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sesudah hari
pemungutan suara.

                          BAB XII
     PENETAPAN PEROLEHAN KURSI, CALON dan PASANGAN CALON
                         TERPILIH

                                         Bagian Satu
     Penetapan Perolehan Kursi Dan Calon Anggota DPM UNIVA Medan Terpilih
                                          Pasal 46
(1) Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPM UAD dari Partai Mahasiswa peserta
    Pemilu didasarkan atas seluruh hasil penghitungan suara sah yang diperoleh Partai
    Mahasiswa .
(2) Dari hasil penghitungan seluruh suara sah yang diperoleh Partai Mahasiswa ditetapkan
    berdasarkan angka BPP (Bilangan Pembagi Pemilih) dengan cara membagi jumlah suara
    sah seluruh Partai Mahasiswa dengan jumlah kursi anggota DPM UAD.
(3) Setelah ditetapkan angka BPP, ditetapkan perolehan jumlah kursi tiap Partai Mahasiswa
    dengan cara membagi jumlah suara sah yang diperoleh Partai Mahasiswa dengan angka
    BPP, dengan ketentuan:
    a. Apabila jumlah suara sah suatu Partai Mahasiswa Peserta PEMILWA sama dengan
        atau lebih besar dari BPP, maka dalam penghitungan tahap pertama diperoleh
        sejumlah kursi dengan kemungkinan terdapat sisa suara yang akan dihitung dalam
        penghitungan tahap kedua.
    b. Apabila jumlah suara sah suatu Partai Mahasiswa Peserta PEMILWA lebih kecil dari
        BPP, maka dalam penghitungan tahap pertama tidak diperoleh kursi, dan jumlah suara
        sah tersebut dikategorikan sebagai sisa suara yang akan dihitung dalam penghitungan
        tahap kedua dalam hal masih terdapat sisa kursi.
    c. Penghitungan perolehan kursi tahap kedua dilakukan apabila masih terdapat sisa kursi
        yang belum terbagi dalam penghitungan tahap pertama, dengan cara membagikan
        jumlah sisa kursi yang belum terbagi kepada Partai Mahasiswa Peserta PEMILWA satu
        demi satu berturut-turut sampai habis, dimulai dari Partai mahasiswa Peserta
        PEMILWA yang mempunyai sisa suara terbanyak.

                                    Pasal 47
(1) Dalam menentukan pembagian jumlah kursi untuk menetapkan calon terpilih anggota
    DPM UNIVA Medan sebagaimana dimaksud dalam pasal 45, Partai Mahasiswa Peserta
    PEMILWA tidak dibenarkan mengadakan perjanjian penggabungan sisa suara.
(2) Penetapan calon terpilih anggota DPM UNIVA Medan didasarkan pada perolehan kursi
    Partai Mahasiswa Peserta PEMILWA dengan ketentuan:
    a. Nama calon yang mencapai angka BPP ditetapkan sebagai calon terpilih.
    b. Nama calon yang tidak mencapai angka BPP, penetapan calon terpilih ditetapkan
        berdasarkan nomor urut pada surat suara.

                                         Pasal 48
(1) Penetapan calon terpilih anggota DPM UNIVA Medan dilakukan oleh KPU dalam rapat
    pleno KPU yang dihadiri oleh saksi Partai Mahasiswa peserta PEMILWA dan
    PANWASLU.
(2) Hasil penetapan calon terpilih diumumkan oleh KPU kepada mahasiswa umum.

                                          Bagian Dua
                              Penetapan Pasangan Calon Terpilih
                                           Pasal 49
(1)   Penentuan pasangan calon terpilih didasarkan pada jumlah perolehan suara sah untuk
      masing-masing pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dalam
      PEMILWA.
(2)   Pasangan calon yang memperoleh jumlah suara terbanyak ditetapkan sebagai pasangan
      calon terpilih.
(3)   Dalam hal jumlah perolehan suara sah untuk masing-masing pasangan calon adalah sama,
      maka dilakukan pemungutan suara tahap kedua khusus untuk memilih pasangan calon
      Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.
(4)   Jika jumlah perolehan suara hasil pemungutan suara tahap kedua sebagaimana dimaksud
      pada ayat (3) tetap sama, maka dilakukan pemungutan suara lagi maksimal 1 (satu) kali
      pemungutan.
(5)   Jika jumlah perolehan suara hasil pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
      tetap sama, maka penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih
      ditentukan berdasarkan hasil perolehan suara pada perolehan suara TPS dengan jumlah
      surat suara sah paling banyak.
(6)   Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3), (4) dan (5) diatur dan ditetapkan
      oleh KPU dengan memperhatikan aturan-aturan terkait dalam peraturan ini.

                                           Pasal 50
(1) Penetapan pasangan calon terpilih dilakukan oleh KPU dalam rapat pleno KPU yang
    dihadiri oleh saksi Partai Mahasiswa peserta PEMILWA dan PANWASLU.
(2) Hasil penetapan pasangan calon terpilih diumumkan oleh KPU kepada mahasiswa.

                                      BAB XIII
                                    PELANTIKAN
                                       Pasal 51
(1) Pelantikan anggota DPM UNIVA Medan dilakukan oleh Kongres Mahasiswa.
(2) Pelantikan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UNIVA Medan dilakukan
    oleh DPM UNIVA Medan disaksikan oleh mahasiswa.

                                         BAB XIV
                                        SENGKETA
                                          Pasal 52
(1) Apabila setelah ditetapkannya hasil PEMILWA oleh KPU terjadi sengketa antar peserta
    PEMILWA maka KPU melaporkannya kepada Presiden Mahasiswa secara lisan dan
    tertulis.
(2) Presiden Mahasiswa setelah menerima laporan terjadinya sengketa sebagaimana dimaksud
    pada ayat (1) maka berhak dan berwenang:
    a. Mengundang pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan sengketa untuk dimintai
        keterangan.
    b. Mempertemukan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan sengketa untuk
        mengusahakan tercapainya kesepakatan oleh pihak-pihak yang bersengketa.
    c. Membuat putusan atas sengketa apabila tidak tercapai kesepakatan antar pihak yang
        bersengketa dengan mempertimbangkan usulan dari pihak yang terkait dan tanpa
        meninggalkan peraturan yang berlaku.
(3) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan maksimal 7 hari
    setelah laporan dari KPU diterima oleh Presiden Mahasiswa.

                                          SANKSI
                                          Pasal 53
(1) Sanksi berupa teguran atau peringatan secara lisan atau tertulis terhadap pihak-pihak yang
    melakukan pelanggaran untuk menghentikan tindakan pelanggarannya.
(2) Penetapan sanksi lebih lanjut dan tata cara pemberian sanksi ditetapkan dan diatur oleh
    KPU.

                                             BAB XV
                                  KETENTUAN LAIN-LAIN
                                             Pasal 54
(1)   Partai mahasiswa Peserta Pemilwa tahun 2010 yang memperoleh suara sah lebih dari 600
      suara ditetapkan sebagai Partai Mahasiswa Peserta Pemilwa tahun 2012.
(2)   Partai Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat 1, wajib melakukan pendaftaran ulang
      kepada KPU.
(3)   Partai mahasiswa yang memperoleh suara sah lebih dari 600 suara dalam PEMILWA
      ditetapkan sebagai Partai Mahasiswa Peserta PEMILWA tahun berikutnya.
(4)   KPU dalam melakukan pendaftaran pemilih bekerjasama dengan Universitas untuk
      melakukan kegiatan pendataan mahasiswa.
(5)   Dalam hal terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam atau gangguan lainnya
      yang mengakibatkan seluruh tahapan pemilihan tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan
      jadwal, maka pemilihan ditunda dan pelaksanaannya lebih lanjut ditetapkan dengan
      keputusan Presiden Mahasiswa.
(6)   Dalam hal terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam atau gangguan lainnya
      yang mengakibatkan sebagian tahapan pemilihan tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan
      jadwal, maka pemilihan ditunda dan pelaksanaannya lebih lanjut ditetapkan dengan
      keputusan KPU setelah mendapat persetujuan Presiden Mahasiswa.

                                        BAB XVI
                             KETENTUAN PENUTUP
                                         Pasal 55
Petunjuk teknis yang diperlukan untuk pendaftaran pemilih, pencalonan, kampanye,
pemungutan dan penghitungan suara, dan penetapan calon anggota DPM UNIVA Medan dan
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa terpilih diatur lebih lanjut oleh KPU.

                                      Pasal 56
Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan-peraturan yang sebelumnya tentang
Pemilihan Umum Mahasiswa dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 57
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.



                                     Disahkan di Medan
                               Pada tanggal 09 Desember 2010
                                  Ketua Komisi Regulasi

                                              Ttd
                                          Irvanuddin

                                  Diundangkan di Medan
                               Pada tanggal 09 Desember 2010
                             Ketua Umum Mpm Univa Medan

                                          Ttd
                                   Ahmad Fauzi Harahap

Más contenido relacionado

Destacado (17)

Open house
Open houseOpen house
Open house
 
Open house
Open houseOpen house
Open house
 
Dogs & kids
Dogs & kidsDogs & kids
Dogs & kids
 
Politik adi daya
Politik adi dayaPolitik adi daya
Politik adi daya
 
Wewenang dan tanggung jawab
Wewenang dan tanggung jawabWewenang dan tanggung jawab
Wewenang dan tanggung jawab
 
Open house
Open houseOpen house
Open house
 
Slideshare
SlideshareSlideshare
Slideshare
 
Fraktal
FraktalFraktal
Fraktal
 
Slideshare
SlideshareSlideshare
Slideshare
 
Activing dan Controling Pendidikan Islam
Activing dan Controling Pendidikan IslamActiving dan Controling Pendidikan Islam
Activing dan Controling Pendidikan Islam
 
Ondalik kesi̇rler
Ondalik kesi̇rlerOndalik kesi̇rler
Ondalik kesi̇rler
 
Pendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islamPendekatan sejarah dalam studi islam
Pendekatan sejarah dalam studi islam
 
Haakikat Dan Adab Peserta didik
Haakikat Dan Adab Peserta didikHaakikat Dan Adab Peserta didik
Haakikat Dan Adab Peserta didik
 
Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif IslamGuru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
 
Sejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarang
Sejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarangSejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarang
Sejarah pendidikan islam pada masa penjajahan sampai sekarang
 
Michael Salvatore Valentino CPIM resume 2012
Michael Salvatore Valentino CPIM resume 2012Michael Salvatore Valentino CPIM resume 2012
Michael Salvatore Valentino CPIM resume 2012
 
üSlü sayilar 3
üSlü sayilar 3üSlü sayilar 3
üSlü sayilar 3
 

Similar a Ruu pemilwa-univa medan

Uud ikm-ui
Uud ikm-uiUud ikm-ui
Uud ikm-ui
Maf ID
 
Draft peraturan pemira km fe untidar
Draft peraturan pemira km fe untidarDraft peraturan pemira km fe untidar
Draft peraturan pemira km fe untidar
Dihqi
 
ANGGARAN-DASAR-KM-STAN-Amandemen-2014
ANGGARAN-DASAR-KM-STAN-Amandemen-2014ANGGARAN-DASAR-KM-STAN-Amandemen-2014
ANGGARAN-DASAR-KM-STAN-Amandemen-2014
P. Alhadi Sembiring
 
anggaran rumah tangga
anggaran rumah tanggaanggaran rumah tangga
anggaran rumah tangga
Arya Kemuning
 
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITYADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY
Lutfi Hidayat
 
Garis-garis Besar Program Kerja 2014
Garis-garis Besar Program Kerja 2014Garis-garis Besar Program Kerja 2014
Garis-garis Besar Program Kerja 2014
Aqsha Azhary Nur
 
Anggaran dasar aggaran rumah tangga bem stiper
Anggaran dasar aggaran rumah tangga bem stiperAnggaran dasar aggaran rumah tangga bem stiper
Anggaran dasar aggaran rumah tangga bem stiper
rehanputra
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bem
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bemAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga bem
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bem
Tn Jussuv
 
Peraturan pemilihan pengurus NTUST-ISA
Peraturan pemilihan pengurus NTUST-ISAPeraturan pemilihan pengurus NTUST-ISA
Peraturan pemilihan pengurus NTUST-ISA
NTUST-ISA
 

Similar a Ruu pemilwa-univa medan (19)

Ruu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrexRuu bem unma subang 2013 ygrex
Ruu bem unma subang 2013 ygrex
 
Uud ikm-ui
Uud ikm-uiUud ikm-ui
Uud ikm-ui
 
Sosialisasi HMPS Politeknik Negeri Medan
Sosialisasi HMPS Politeknik Negeri MedanSosialisasi HMPS Politeknik Negeri Medan
Sosialisasi HMPS Politeknik Negeri Medan
 
Draft peraturan pemira km fe untidar
Draft peraturan pemira km fe untidarDraft peraturan pemira km fe untidar
Draft peraturan pemira km fe untidar
 
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri...
 
ANGGARAN-DASAR-KM-STAN-Amandemen-2014
ANGGARAN-DASAR-KM-STAN-Amandemen-2014ANGGARAN-DASAR-KM-STAN-Amandemen-2014
ANGGARAN-DASAR-KM-STAN-Amandemen-2014
 
Aturan dasar yang sah
Aturan dasar yang sahAturan dasar yang sah
Aturan dasar yang sah
 
anggaran rumah tangga
anggaran rumah tanggaanggaran rumah tangga
anggaran rumah tangga
 
Pok iain snj
Pok iain snjPok iain snj
Pok iain snj
 
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITYADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY
 
Art 2014
Art 2014Art 2014
Art 2014
 
Garis-garis Besar Program Kerja 2014
Garis-garis Besar Program Kerja 2014Garis-garis Besar Program Kerja 2014
Garis-garis Besar Program Kerja 2014
 
Tata tertib
Tata tertibTata tertib
Tata tertib
 
Anggaran dasar aggaran rumah tangga bem stiper
Anggaran dasar aggaran rumah tangga bem stiperAnggaran dasar aggaran rumah tangga bem stiper
Anggaran dasar aggaran rumah tangga bem stiper
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bem
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bemAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga bem
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bem
 
AD / ART SEMA UNSOER
AD / ART SEMA UNSOERAD / ART SEMA UNSOER
AD / ART SEMA UNSOER
 
Anggaran rumah tangga iksan kampus
Anggaran rumah tangga iksan kampusAnggaran rumah tangga iksan kampus
Anggaran rumah tangga iksan kampus
 
Ormawa_2014.pptx
Ormawa_2014.pptxOrmawa_2014.pptx
Ormawa_2014.pptx
 
Peraturan pemilihan pengurus NTUST-ISA
Peraturan pemilihan pengurus NTUST-ISAPeraturan pemilihan pengurus NTUST-ISA
Peraturan pemilihan pengurus NTUST-ISA
 

Último

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Último (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 

Ruu pemilwa-univa medan

  • 1. PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PEMILIHAN UMUM (PEMILU) RAYA MAHASISWA DENGAN RAHMAT ALLAH SWT MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN Menimbang: a. Bahwa pemilihan umum mahasiswa merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan mahasiswa dalam pemerintahan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan; b. Bahwa sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dinamika mahasiswa, pemilihan umum mahasiswa diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa tingkat Universitas dan memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Al-Washliyah Medan. c. Bahwa pemilihan umum mahasiswa perlu diselenggarakan secara lebih berkualitas dengan partisipasi mahasiswa seluas-luasnya dan dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. d. Bahwa pemilihan umum mahasiswa untuk memilih anggota lembaga perwakilan harus mampu menjamin prinsip keterwakilan, akuntabilitas, dan legitimasi. e. Bahwa Undang-undang Nomor 04 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang- undang Nomor 06 Tahun 2004 tentang Pemilihan Umum Mahasiswa, sudah tidak sesuai dengan tuntutan dan perkembangan dinamika mahasiswa, karena itu perlu diganti. f. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu membentuk peraturan tentang pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa dan pemilihan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. Mengingat: 1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi. 2. Statuta Perguruan Tinggi Al-Jam’iyatul Washliyah. 3. Surat Keputusan Rektor Universitas Al-Washliyah nomor 001 tahun 2008 tentang Perpanjangan Kepengurusan dan Pengangkatan Pjs. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Al-Washliyah Medan (BEM UNIVA Medan ). Memutuskan : Menetapkan : PERATURAN TENTANG PEMILIHAN UMUM (PEMILU) RAYA MAHASISWA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut dengan PEMILWA adalah sarana pelaksanaan kedaulatan mahasiswa di Universitas Al-Washliyah Medan.
  • 2. 2. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Al-Washliyah medan yang selanjutnya disebut DPM UNIVA Medan adalah lembaga legislatif Mahasiswa tingkat universitas. 3. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Al-Washliyah yang selanjutnya disebut BEM UNIVA Medan adalah lembaga eksekutif Mahasiswa tingkat universitas. 4. Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa adalah pasangan ketua dan wakil ketua BEM UNIVA Medan. 5. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang selanjutnya disebut pasangan calon adalah pasangan yang diusulkan oleh Partai Mahasiswa atau Gabungan Partai Mahasiswa untuk dipilih dalam pemilihan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. 6. Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut KPU adalah panitia pelaksana PEMILWA. 7. Panitia Pengawas Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut PANWASLU adalah panitia yang bertugas melakukan pengawasan terhadap seluruh proses penyelenggaraan PEMILWA. 8. Panitia Pemungutan Suara Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjutnya disebut sebagai PPS adalah panitia yang bertugas melakukan pemungutan suara di tempat pemungutan suara. 9. Tempat Pemungutan Suara Pemilihan Umum Mahasiswa yang selanjtunya disebut sebagai TPS adalah tempat yang digunakan untuk melakukan pemungutan suara. 10. Partai Mahasiswa adalah organisasi yang dibentuk oleh sekelompok mahasiswa UNIVA Medan untuk mengikuti PEMILWA sebagaimana diatur dalam UU Partai Mahasiswa. 11. Pemilih adalah mahasiswa aktif secara akademik di UNIVA Medan. 12. Mahasiswa adalah mahasiswa perserta didik program studi D-3 dan S-1 yang terdaftar aktif dan belajar sebagai mahasiswa Universitas Al-Washliyah Medan. 13. Bilangan Pembagi Pemilih yang selanjutnya disebut sebagai BPP adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pembagian total suara sah dengan jumlah kursi DPM UNIVA Medan untuk menentukan jumlah perolehan kursi Partai Mahasiswa peserta PEMILWA. 14. Kampanye PEMILWA adalah kegiatan peserta PEMILWA dan/atau calon anggota DPM, dan/ atau pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi dan program-programnya. 15. Tahapan penyelenggaraan PEMILWA adalah rangkaian kegiatan PEMILWA yang dimulai dari pendaftaran pemilih, pendaftaran peserta PEMILWA, penetapan peserta PEMILWA, pencalonan anggota DPM, pencalonan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, penetapan hasil PEMILWA, sampai dengan dilantiknya anggota DPM UNIVA Medan dan pasangan Presiden dan wakil Presiden Mahasiswa UNIVA Medan. BAB II ASAS DAN TUJUAN Pasal 2 Asas PEMILWA dilaksanakan berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Pasal 3 Tujuan PEMILWA dilaksanakan untuk memilih: a. Anggota DPM UNIVA Medan b. Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UNIVA Medan
  • 3. BAB III PESERTA PEMILWA Pasal 4 Peserta PEMILWA adalah Partai Mahasiswa yang telah memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Partai Mahasiswa. BAB IV PEMILIH Pasal 5 (1) Mahasiswa Universitas Al-Washliyah Medan yang aktif secara akademik memiliki hak untuk memilih dalam PEMILWA. (2) Untuk dapat menggunakan hak pilihnya, pemilih wajib menunjukkan bukti keaktifan mahasiswa secara akademik dengan menggunakan a. KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) yang masih berlaku dan telah mendapatkan cap dari BAA (Biro Administrasi Akademik) atau b. kwitansi heregristrasi pembayaran pada semester akademik dilaksanakannya PEMILWA BAB V PENYELENGGARAAN PEMILWA Pasal 6 (1) PEMILWA diselenggarakan oleh KPU (2) PEMILWA diselenggarakan setiap 1 tahun sekali. BAB VI PENYELENGGARA PEMILWA Bagian Pertama Pasal 7 (1) Untuk membantu penyelenggaraan PEMILWA, KPU membentuk PANWASLU dan PPS (2) Masa bakti PANWASLU dan PPS adalah sejak tanggal ditetapkan sampai ditetapkannya hasil PEMILWA oleh KPU. (3) Masa bakti KPU adalah sejak tanggal ditetapkan sampai dilantiknya anggota DPM UNIVA Medan dan Presiden dan wakil Presiden Mahasiswa UNIVA Medan. Pasal 8 Syarat untuk menjadi anggota KPU, PPS dan PANWASLU adalah a. Tercatat sebagai mahasiswa aktif UNIVA Medan. b. Minimal semester 5 (lima), maksimal semester 10 (sepuluh). c. Minimal semester 3 (tiga), maksimal semester 10 (sepuluh) untuk PPS. d. Memiliki komitmen terhadap suksesnya penyelenggaraan PEMILWA. e. Sanggup bekerja sepenuh waktu selama masa bakti. f. Tidak merupakan fungsionaris Partai mahasiswa. g. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang Pemilwa, Partai Mahasiswa dan Pemerintahan Mahasiswa. h. Memiliki integritas pribadi yang kuat, jujur dan adil. Bagian Kedua KOMISI PEMILIHAN UMUM MAHASISWA Pasal 9 Pembentukan (1) KPU dibentuk oleh BEM UNIVA Medan dan ditetapkan oleh Presiden Mahasiswa.
  • 4. (2) Untuk membentuk KPU, Presiden mahasiswa membentuk dan menetapkan tim ad hoc yang berjumlah 4 (empat) orang yang berasal dari pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa UNIVA Medan. (3) Tim ad hoc sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2), berwenang: a. mengumumkan tahapan rekruitmen anggota KPU. b. menerima pendaftaran calon anggota KPU. c. melakukan penyeleksian calon anggota KPU. d. melaporkan hasil penyeleksian kepada Presiden Mahasiswa. Pasal 10 Keanggotaan (1) Anggota KPU berjumlah 7 (tujuh) orang. (2) Struktur keanggotaan KPU terdiri dari: seorang Ketua merangkap sebagai anggota, seorang Sekretaris merangkap sebagai anggota, seorang Bendahara merangkap sebagai anggota dan anggota. (3) Struktur keanggotaan KPU dipilih dari dan oleh anggota KPU. (4) Setiap anggota KPU memiliki hak yang sama. (5) Setiap anggota KPU dilarang merangkap jabatan dalam PANWASLU dan atau PPS. (6) Anggota KPU berhenti dikarenakan: a. meninggal dunia, b. mengundurkan diri, c. melanggar sumpah, d. melanggar kode etik KPU (7) Pemberhentian anggota KPU dilakukan oleh Presiden Mahasiswa. Pasal 11 Keuangan Keuangan KPU bersumber dari anggaran dana BEM UNIVA Medan untuk PEMILWA. Pasal 12 Tugas dan Wewenang Tugas dan wewenang KPU adalah: a. Melaksanakan PEMILWA secara konsekuen dan penuh tanggung jawab. b. Menetapkan tata cara dan waktu setiap tahap pelaksanaan PEMILWA. c. Mengendalikan setiap tahap pelaksanaan PEMILWA. d. Membentuk dan menetapkan PPS. e. Menetapkan TPS. f. Membentuk dan menetapkan PANWASLU. g. Menetapkan jumlah, bentuk, ukuran, dan warna surat suara. h. Meneliti persyaratan dan menetapkan Partai Mahasiswa peserta PEMILWA. i. Meneliti persyaratan dan menetapkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. j. Meneliti persyaratan dan menetapkan calon anggota DPM UNIVA Medan sesuai Partai Mahasiswanya. k. Menyediakan perlengkapan pemungutan suara. l. Menetapkan hasil PEMILWA dan mengumumkannya kepada khalayak mahasiswa. Pasal 13 Kewajiban KPU berkewajiban untuk: a. melaksanakan PEMILWA secara konsekuen dan bertanggung jawab;
  • 5. b. memperlakukan peserta PEMILWA secara adil dan setara; c. melaporkan pelaksanaan PEMILWA kepada BEM UNIVA Medan secara lisan dan tulisan. Pasal 14 Untuk menjaga kemandirian, integritas dan kredibilitasnya, maka KPU menyusun kode etik yang bersifat mengikat serta wajib dipatuhi oleh anggota KPU. Pasal 15 (1) Sebelum menjalankan tugasnya, anggota KPU mengucapkan sumpah anggota KPU. (2) Sumpah anggota KPU adalah sebagai berikut: “Demi Allah swt. saya bersumpah: Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai anggota KPU dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya; Bahwa saya akan menyelenggarakan Pemilihan Umum Mahasiswa sesuai dengan peraturan yang berlaku: Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban tidak akan tunduk pada tekanan dan pengaruh apa pun dari pihak mana pun yang bertentangan dengan peraturan peraturan; Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan kewenangan, akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilihan Umum Mahasiswa. Bagian Ketiga PANITIA PEMUNGUTAN SUARA Pasal 16 (1) PPS dibentuk dan ditetapkan oleh KPU. (2) PPS berkedudukan di masing-masing TPS dan bertanggung jawab dalam TPS tersebut. (3) Anggota PPS berjumlah 6 (enam) orang setiap TPS. (4) Struktur kepanitiaan PPS terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan anggota- anggota. (5) Struktur kepanitiaan PPS ditetapkan oleh KPU. (6) Setiap anggota PPS dilarang merangkap jabatan dalam PANWASLU dan atau KPU. Pasal 17 Tugas dan Wewenang PPS Tugas dan wewenang PPS adalah melakukan pemungutan suara dan melakukan penghitungan suara sesuai kedudukannya masing-masing. Pasal 18 Kewajiban PPS PPS berkewajiban: a. Melaksanakan Pemungutan Suara secara konsekuen dan bertanggung jawab. b. Memperlakukan peserta PEMILWA dan pemilih secara adil dan setara. c. Melaporkan pelaksanaan dan hasil pemungutan suara kepada KPU secara lisan dan tulisan sesuai kedudukannya masing-masing.
  • 6. Bagian Keempat PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM MAHASISWA Pasal 19 (1) PANWASLU dibentuk dan ditetapkan oleh KPU. (2) Anggota PANWASLU berjumlah 7 (tujuh) orang. (3) Struktur PANWASLU terdiri dari seorang ketua dan anggota-anggota. (4) Struktur PANWASLU dipilih dari dan oleh anggota PANWASLU. (5) Setiap anggota PANWASLU dilarang merangkap jabatan dalam KPU dan atau PPS. Pasal 20 Tugas dan Wewenang PANWASLU Tugas dan wewenang PANWASLU adalah a. Mengawasi penyelenggaraan PEMILWA. b. Menerima dan mengkaji laporan pelanggaran atas UU PEMILWA. c. Memutuskan untuk menindaklanjuti atau tidak menindaklanjuti laporan sebagaimana dimaksud pada point b. d. Menghadirkan pihak terkait, mencari data pendukung dan dan melakukan hal-hal yang diperlukan dalam pencarian fakta atas suatu kasus e. Memutuskan hasil tindak lanjut sebagaimana pada point c sebagai pelanggaran atau bukan pelanggaran. f. Melaporkan hasil keputusan sebagaimana pada point e kepada KPU. Pasal 21 Kewajiban PANWASLU PANWASLU berkewajiban: a. Melaksanakan pengawasan pemilwa secara konsekuen dan bertanggung jawab. b. Memperlakukan peserta pemilwa secara adil dan setara. c. Melaporkan pelaksanaan dan hasil pengawasan PEMILWA kepada KPU secara lisan dan tulisan. BAB VII PENCALONAN Bagian Pertama Pencalonan Anggota DPM UNIVA Medan Pasal 22 Syarat Calon anggota DPM UNIVA Medan (1) Calon anggota DPM UNIVA Medan diusulkan oleh Partai Mahasiswa dengan syarat-syarat sebagai berikut: a. Tercatat sebagai mahasiswa aktif UNIVA Medan minimal semester III (tiga) maksimal semester VIII (delapan). b. Mempunyai pengalaman organisasi. c. Terdaftar sebagai pemilih, dan d. Calon tidak terdaftar sebagai anggota KPU, PPS, dan Panwaslu. (2) Persyaratan administrasi sebagaimana disebutkan dalam ayat (1), dilengkapi dengan: a. Daftar riwayat hidup. b. Fotokopi KTM yang masih berlaku.
  • 7. c. Transkrip nilai. d. Foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 4 (empat) lembar. e. Surat pencalonan yang ditandatangani dan dicap oleh pimpinan pusat Partai Mahasiswa yang berisi pernyataan pencalonan dan pernyataan tidak akan menarik calon selama proses pencalonan. f. Surat kesediaan dicalonkan menjadi anggota DPM UNIVA Medan g. Surat pernyataan tidak mengundurkan diri selama proses pencalonan. h. Surat pernyataan tidak mengundurkan diri apabila terpilih menjadi anggota DPM UNIVA Medan. i. Surat keterangan sehat dari dokter, dan j. Naskah visi dan misi calon anggota DPM UNIVA Medan. Pasal 23 Keanggotaan DPM UNIVA Medan (1) Anggota DPM UNIVA Medan berjumlah 27 orang. (2) Anggota DPM UNIVA Medan berasal dari perwakilan mahasiswa yang dicalonkan oleh partai mahasiswa berdasarkan hasil perolehan suara dalam PEMILWA. (3) Keanggotaan DPM UNIVA Medan terpilih, ditetapkan berdasarkan hasil PEMILWA. Pasal 24 Mekanisme Pencalonan Anggota DPM UNIVA Medan (1) Partai Mahasiswa mendaftarkan calon anggota DPM UNIVA Medan dengan menyertakan berkas-berkas persyaratan. (2) KPU menerima dan melakukan verifikasi berkas-berkas persyaratan calon anggota DPM UNIVA Medan. (3) KPU memberitahukan hasil verifikasi kepada pimpinan partai Mahasiswa secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah ditutupnya masa pencalonan. (4) Apabila calon belum memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 22, maka Partai Mahasiswa yang mengajukan calon diberikan kesempatan untuk melengkapi dan atau memperbaiki berkas persyaratan calon selambat-lambatnya 4 (empat) hari setelah pemberitahuan hasil verifikasi pencalonan oleh KPU. (5) Dalam hal proses pelengkapan dan atau perbaikan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), Partai Mahasiswa tidak berhak mengajukan calon baru maupun calon pengganti. (6) KPU melakukan verifikasi ulang persyaratan calon dimaksud pada ayat (4) dan memberitahukan hasil verifikasi tersebut secara tertulis kepada Pimpinan partai mahasiswa. (7) Apabila hasil verifikasi berkas persyaratan calon sebagai mana pada ayat (6) tidak memenuhi syarat maka partai mahasiswa tidak berhak melakukan perbaikan, mengajukan calon baru maupun calon pengganti. (8) KPU menetapkan dan mengumumkan secara luas nama-nama calon yang telah memenuhi syarat pencalonan setelah verifikasi selesai sebagaimana dimaksud pada ayat (6). (9) Hasil ketetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) bersifat final dan mengikat. Bagian Kedua Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa Pasal 25 Syarat Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa (1) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dicalonkan oleh Partai Mahasiswa dengan syarat:
  • 8. a. Tercatat sebagai mahasiswa aktif UNIVA Medan minimal semester V (lima) maksimal semester VIII (delapan). b. Mempunyai pengalaman organisasi. c. Terdaftar sebagai pemilih, dan d. Calon tidak terdaftar sebagai anggota KPU, PPS dan Panwaslu. (2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan: a. Daftar riwayat hidup. b. Fotokopi KTM yang masih berlaku. c. Transkrip nilai. d. Foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar. e. Surat pencalonan yang ditandatangani dan dicap oleh pimpinan pusat Partai Mahasiswa yang berisi pernyataan pencalonan dan pernyataan tidak akan menarik calon selama proses pencalonan. f. Surat kesediaan dicalonkan menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. g. Surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri selama proses pencalonan. h. Surat pernyataan tidak mengundurkan diri apabila terpilih menjadi anggota Presiden dan Wakil Presiden. i. Surat keterangan sehat dari dokter, dan j. Naskah visi dan misi calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. Pasal 26 (1) Partai Mahasiswa dapat melakukan kesepakatan dengan Partai Mahasiswa lain untuk melakukan penggabungan dalam mencalonkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. (2) Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) hanya dapat mencalonkan 1 (satu) pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. (3) Calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang telah dicalonkan oleh Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat dicalonkan lagi oleh Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa lainnya. (4) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang dicalonkan oleh gabungan Partai Mahasiswa wajib menyertakan: a. Surat pencalonan yang ditandatangani dan dicap oleh pimpinan pusat Partai Mahasiswa yang bergabung yang berisi pernyataan pencalonan dan pernyataan tidak akan menarik calon selama proses pencalonan. b. Surat Kesepakatan antar Partai Mahasiswa yang bergabung untuk mencalonkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. Pasal 27 Mekanisme Pencalonan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa (1) Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa mendaftarkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dengan menyertakan berkas-berkas persyaratannya. (2) KPU menerima dan melakukan verifikasi berkas-berkas persyaratan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. (3) KPU memberitahukan hasil verifikasi kepada pimpinan Partai Mahasiswa secara tertulis selambat-lambatnya 3 hari setelah ditutupnya masa pencalonan. (4) Apabila calon belum memenuhi persyaratan sebagai mana dimaksud dalam pasal 25, maka Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa yang mengajukan calon diberikan kesempatan untuk melengkapi dan atau memperbaiki berkas persyaratan calon selambat- lambatnya 4 hari setelah pemberitahuan hasil verifikasi pencalonan oleh KPU.
  • 9. (5) Dalam hal proses pelengkapan dan atau perbaikan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa tidak berhak melakukan penggantian calon. (6) KPU melakukan verifikasi ulang persyaratan calon dimaksud pada ayat (4) dan memberitahukan hasil verifikasi tersebut secara tertulis kepada Pimpinan Partai Mahasiswa. (7) Apabila hasil verifikasi berkas persyaratan calon sebagaimana pada ayat (6) tidak memenuhi syarat maka Partai Mahasiswa atau gabungan Partai Mahasiswa tidak dapat mengajukan lagi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. (8) KPU menetapkan dan mengumumkan secara luas pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang telah memenuhi syarat pencalonan setelah verifikasi selesai sebagaimana dimaksud pada ayat (6). (9) Hasil ketetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (8) bersifat final dan mengikat. Pasal 28 Pasangan Calon Tunggal (1) Dalam hal pasangan calon yang mendaftarkan hingga akhir masa pendaftaran pasangan calon hanya berjumlah satu pasangan calon. (2) Maka pasangan calon yang terdaftar dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. BAB VIII TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA Pasal 29 (1) Lokasi TPS ditentukan oleh KPU dengan mempertimbangkan kemudahan pemilih dalam menjangkau termasuk oleh pemilih penyandang cacat, serta menjamin setiap pemilih dapat memberikan suaranya secara langsung, bebas dan rahasia. (2) Jumlah, bentuk dan tata letak TPS ditetapkan oleh KPU. BAB IX KAMPANYE Pasal 30 Kampanye (1) Kampanye dilaksanakan sebagai bagian dari penyelenggaraan PEMILWA. (2) Masa kampanye ditentukan oleh KPU dan berakhir 3 (tiga) hari sebelum pemungutan suara. (3) Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh tim kampanye yang dibentuk oleh Partai Mahasiswa atau gabungan partai Mahasiswa bersama calon anggota DPM atau pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UNIVA Medan. (4) Tim kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didaftarkan ke KPU bersama dengan pendaftaran calon anggota DPM UAD dan/atau pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. (5) Tim kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bertanggung jawab atas kampanye yang dilakukanya. (6) Pedoman dan jadwal pelaksanaan kampanye ditetapkan oleh KPU dengan memperhatikan usulan dari tim kampanye. (7) Mahasiswa mempunyai kebebasan untuk menghadiri kampanye.
  • 10. Pasal 31 (1) Dana kampanye bersumber dari Partai Mahasiswa dan atau gabungan partai mahasiswa dan atau sumbangan pihak-pihak lain yang tidak mengikat. (2) Dana kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan berasal dari Partai Politik nasional, lembaga nasional dan internasional, organisasi pemerintahan mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa, dan pihak-pihak lain yang tidak jelas. Pasal 32 Dalam kampanye dilarang : a. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon DPM UNIVA Medan dan/atau pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. b. Menghasut dan/atau mengadu domba antara pasangan calon maupun antar kelompok mahasiswa yang lain. c. Mengganggu ketertiban umum. d. Mengancam untuk melakukan kekerasan atau menggunakan kekerasan kepada seseorang, kelompok mahasiswa atau calon yang lain. e. Merusak dan/atau menghilangkan fasilitas UNIVA Medan, fasilitas KPU, dan alat peraga kampanye peserta lain. f. Menjanjikan dan/atau memberikan uang atau jabatan untuk mempengaruhi pemilih, serta g. Melakukan kampanye sebelum masa kampanye, setelah berakhir masa kampanye dan pada saat hari pemungutan suara. BAB X PEMUNGUTAN SUARA, PENGHITUNGAN SUARA DAN PENETAPAN HASIL PEMILWA Bagian Pertama Pemungutan Suara Pasal 33 (1) Pemungutan suara PEMILWA calon anggota DPM UNIVA dan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa diselenggarakan bersama-sama dan serentak di setiap TPS. (2) Hari, tanggal dan waktu dimulai dan berakhirnya pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh KPU. Pasal 34 (1) Pemberian suara untuk calon anggota DPM dilakukan dengan mencoblos surat suara pada nomor, dan/atau lambang partai, dan/atau nama calon anggota DPM UNIVA Medan. (2) Pemberian suara untuk pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dilakukan dengan mencoblos surat suara pada nomor, dan/atau salah satu dan/atau kedua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. Pasal 35 (1) Pemberian suara oleh pemilih tuna netra dan/atau tuna daksa dapat dibantu petugas TPS atau orang lain yang ditunjuk oleh pemilih. (2) Petugas TPS atau orang lain yang ditunjuk pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib merahasiakan pilihan pemilih. (3) Ketentuan lebih lanjut dalam pemberian bantuan kepada pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) ditetapkan oleh KPU. Pasal 36 (1) Sebelum melaksanakan pemilihan suara, PPS melakukan:
  • 11. a. Pembukaan kotak suara. b. Pengeluaran seluruh isi suara. c. Pengidentifikasian jenis dokumen dan peralatan, serta d. Penghitungan jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan. (2) Kegiatan PPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dihadiri oleh saksi dari Partai Mahasiswa, PANWASLU, pemantau pemilwa, dan mahasiswa umum. (3) Kegiatan PPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat berita acara yang ditandatangani oleh ketua PPS dan sekurang-kurangnya 2 (dua) anggota PPS dan dapat ditandatangani oleh saksi dari Partai Mahasiswa dan pasangan calon. Pasal 37 (1) Setelah melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 36, PPS memberikan penjelasan mengenai tata cara pemungutan suara. (2) Dalam memberikan suara, pemilih diberi kesempatan oleh PPS berdasarkan prinsip urutan kehadiran pemilih. (3) Apabila surat suara ternyata rusak, pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada PPS, kemudian PPS memberikan surat suara pengganti hanya 1 (satu) kali. (4) Apabila terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suaranya, pemilih dapat meminta surat suara pengganti kepada PPS, kemudian PPS memberikan surat suara pengganti hanya 1 (satu) kali. (5) Pemilih hanya diperkenankan memberikan suara 1 (satu) kali untuk pemilihan anggota DPM UNIVA Medan dan 1 (satu) kali untuk pemilihan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa di TPS masing-masing. Pasal 38 (1) Pemilih yang telah memberikan suara di TPS diberi tanda khusus oleh PPS. (2) Tanda khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa tinta pada salah satu jari tangan kanan. (3) Kualitas tinta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh KPU. Pasal 39 (1) Suara untuk pemilihan anggota DPM UNIVA Medan dinyatakan sah apabila: a. Surat suara terdapat tanda stempel KPU. b. Surat suara ditandatangani oleh ketua PPS. c. Tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat nama partai, lambang partai, nomor partai serta nama-nama calon anggota DPM UNIVA Medan. d. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nama partai, lambang partai, nomor partai atau nama calon anggota DPM UNIVA Medan yang telah ditentukan. e. Tanda coblos lebih dari satu tetapi masih di dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nama partai, lambang partai, nomor partai atau nama calon anggota DPM UNIVA Medan. f. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat nama partai, lambang partai, nomor partai atau nama calon anggota DPM UNIVA Medan. (2) Suara untuk pemilihan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dinyatakan sah apabila: a. Surat suara terdapat tanda stempel KPU. b. Surat suara ditandatangani oleh ketua PPS. c. Tanda coblos hanya terdapat pada 1 (satu) kotak segi empat yang memuat satu pasangan calon.
  • 12. d. Tanda coblos terdapat dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon yang telah ditentukan. e. Tanda coblos lebih dari satu tetapi masih di dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon. f. Tanda coblos terdapat pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon. (3) Teknis pelaksanaan tentang ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) diatur lebih lanjut oleh KPU. Bagian Kedua Penghitungan Suara Pasal 40 (1) Penghitungan suara dilakukan oleh PPS setelah pemungutan suara berakhir. (2) Sebelum penghitungan suara dimulai, PPS menghitung: a. Jumlah pemilih yang berhak memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih tetap untuk TPS. b. Jumlah surat suara yang tidak terpakai. c. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak. (3) Penggunaan surat suara tambahan dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh ketua PPS dan sekurang-kurangnya 2 (dua) anggota PPS. (4) Penghitungan suara dilakukan di TPS oleh PPS dan dapat dihadiri oleh saksi dari masing-masing Partai Mahasiswa, PANWASLU, pemantau pemilwa dan mahasiswa. (5) Saksi dari masing-masing Partai Mahasiswa harus membawa surat mandat dari tim kampanye yang bersangkutan dan menyerahkan kepada ketua PPS. (6) Penghitungan suara dilakukan dengan cara yang memungkinkan saksi dari Partai Mahasiswa, PANWASLU, pemantau pemilwa dan mahasiswa yang hadir dapat menyaksikan secara jelas proses penghitungan suara. (7) Partai Mahasiswa melalui saksinya yang hadir atau mahasiswa dapat mengajukan keberatan terhadap jalannya penghitungan suara oleh PPS apabila ternyata terdapat hal- hal yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (8) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh saksi atau mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dapat diterima, PPS seketika itu juga mengadakan pembetulan. (9) Setelah selesai penghitungan suara di TPS, PPS membuat berita acara dan daftar hasil penghitungan suara yang ditandatangani oleh ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota PPS serta dapat ditandatangani oleh saksi partai mahasiswa. (10) PPS memberikan 1 (satu) eksemplar salinan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (9) kepada masing-masing saksi partai mahasiswa yang hadir dan menempelkan 1 (satu) eksemplar daftar hasil penghitungan suara di tempat umum. (11) Berita acara beserta kelengkapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (10), dimasukkan ke dalam kotak suara yang pada bagian luar ditempel label atau segel. (12) PPS menyerahkan berita acara, sertifikat hasil perhitungan suara, surat suara dan alat kelengkapan administrasi pemungutan dan penghitungan suara kepada KPU segera setelah selesai penghitungan suara. Pasal 41 (1) Setelah menerima berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara, KPU membuat berita acara penerimaan dan melakukan rekapitulasi jumlah suara berdasarkan sertifikat hasil penghitungan suara di tiap TPS dan dapat dihadiri oleh saksi dari Partai Mahasiswa, PANWASLU dan mahasiswa.
  • 13. (2) Saksi dari masing-masing partai mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus membawa surat mandat dari tim kampanye yang bersangkutan dan menyerahkannya kepada KPU. (3) Partai Mahasiswa melalui saksinya yang hadir atau mahasiswa dapat mengajukan keberatan kepada KPU atas jalannya perhitungan suara oleh KPU apabila ternyata terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan. (4) Dalam hal keberatan yang diajukan oleh atau melalui saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diterima, KPU seketika itu juga mengadakan pembetulan. (5) Setelah selesai melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPU membuat berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara yang ditandatangani oleh ketua dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota KPU serta dapat ditandatangani oleh saksi dari Partai Mahasiswa. (6) Apabila berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak ditandatangani oleh saksi partai mahasiswa dan tidak mengajukan keberatan, berita acara dinyatakan sah. (7) KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (5), wajib memberikan 1 (satu) eksemplar salinan berita acara dan daftar rekapitulasi hasil penghitungan suara kepada saksi dari Partai Mahasiswa yang hadir dan menempelkan 1 (satu) eksemplar daftar hasil penghitungan suara di tempat umum. Bagian Ketiga Penetapan dan Pengumuman Hasil PEMILWA Pasal 42 Penetapan hasil rekapitulasi penghitungan suara dan pengumuman hasil Pemilwa dilakukan oleh KPU selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak berakhirnya penghitungan suara di seluruh TPS. BAB XI PENGHITUNGAN DAN PEMUNGUTAN SUARA ULANG Bagian Pertama Penghitungan Surat Suara Ulang Pasal 43 (1) Penghitungan surat suara ulang, dilakukan apabila: a. Penghitungan suara dilakukan secara tertutup. b. Penghitungan suara dilakukan di tempat yang kurang penerangan cahaya. c. Saksi partai mahasiswa, Panwaslu, Pemantau dan mahasiswa tidak dapat menyaksikan proses penghitungan secara jelas. d. Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang telah ditentukan. e. Terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan surat suara yang sah dan surat suara yang tidak sah. (2) Penghitungan surat suara ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada tingkat PPS, apabila terjadi perbedaan data jumlah suara dari TPS. (3) Apabila terjadi perbedaan data jumlah suara pada tingkat KPU dalam penghitungan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan pengecekan ulang terhadap daftar rekapitulasi hasil penghitungan suara pada PPS.
  • 14. Bagian Kedua Pemungutan Suara Ulang Pasal 44 (1) Pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan. (2) Selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemungutan suara ulang dapat juga dilakukan apabila pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan ini. (3) Pemungutan suara ulang dilakukan hanya pada TPS yang bersangkutan. Pasal 45 Penghitungan dan pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud dalam pasal 43 dan 44, diputuskan oleh PPS dan dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sesudah hari pemungutan suara. BAB XII PENETAPAN PEROLEHAN KURSI, CALON dan PASANGAN CALON TERPILIH Bagian Satu Penetapan Perolehan Kursi Dan Calon Anggota DPM UNIVA Medan Terpilih Pasal 46 (1) Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPM UAD dari Partai Mahasiswa peserta Pemilu didasarkan atas seluruh hasil penghitungan suara sah yang diperoleh Partai Mahasiswa . (2) Dari hasil penghitungan seluruh suara sah yang diperoleh Partai Mahasiswa ditetapkan berdasarkan angka BPP (Bilangan Pembagi Pemilih) dengan cara membagi jumlah suara sah seluruh Partai Mahasiswa dengan jumlah kursi anggota DPM UAD. (3) Setelah ditetapkan angka BPP, ditetapkan perolehan jumlah kursi tiap Partai Mahasiswa dengan cara membagi jumlah suara sah yang diperoleh Partai Mahasiswa dengan angka BPP, dengan ketentuan: a. Apabila jumlah suara sah suatu Partai Mahasiswa Peserta PEMILWA sama dengan atau lebih besar dari BPP, maka dalam penghitungan tahap pertama diperoleh sejumlah kursi dengan kemungkinan terdapat sisa suara yang akan dihitung dalam penghitungan tahap kedua. b. Apabila jumlah suara sah suatu Partai Mahasiswa Peserta PEMILWA lebih kecil dari BPP, maka dalam penghitungan tahap pertama tidak diperoleh kursi, dan jumlah suara sah tersebut dikategorikan sebagai sisa suara yang akan dihitung dalam penghitungan tahap kedua dalam hal masih terdapat sisa kursi. c. Penghitungan perolehan kursi tahap kedua dilakukan apabila masih terdapat sisa kursi yang belum terbagi dalam penghitungan tahap pertama, dengan cara membagikan jumlah sisa kursi yang belum terbagi kepada Partai Mahasiswa Peserta PEMILWA satu demi satu berturut-turut sampai habis, dimulai dari Partai mahasiswa Peserta PEMILWA yang mempunyai sisa suara terbanyak. Pasal 47 (1) Dalam menentukan pembagian jumlah kursi untuk menetapkan calon terpilih anggota DPM UNIVA Medan sebagaimana dimaksud dalam pasal 45, Partai Mahasiswa Peserta PEMILWA tidak dibenarkan mengadakan perjanjian penggabungan sisa suara.
  • 15. (2) Penetapan calon terpilih anggota DPM UNIVA Medan didasarkan pada perolehan kursi Partai Mahasiswa Peserta PEMILWA dengan ketentuan: a. Nama calon yang mencapai angka BPP ditetapkan sebagai calon terpilih. b. Nama calon yang tidak mencapai angka BPP, penetapan calon terpilih ditetapkan berdasarkan nomor urut pada surat suara. Pasal 48 (1) Penetapan calon terpilih anggota DPM UNIVA Medan dilakukan oleh KPU dalam rapat pleno KPU yang dihadiri oleh saksi Partai Mahasiswa peserta PEMILWA dan PANWASLU. (2) Hasil penetapan calon terpilih diumumkan oleh KPU kepada mahasiswa umum. Bagian Dua Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pasal 49 (1) Penentuan pasangan calon terpilih didasarkan pada jumlah perolehan suara sah untuk masing-masing pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa dalam PEMILWA. (2) Pasangan calon yang memperoleh jumlah suara terbanyak ditetapkan sebagai pasangan calon terpilih. (3) Dalam hal jumlah perolehan suara sah untuk masing-masing pasangan calon adalah sama, maka dilakukan pemungutan suara tahap kedua khusus untuk memilih pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa. (4) Jika jumlah perolehan suara hasil pemungutan suara tahap kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tetap sama, maka dilakukan pemungutan suara lagi maksimal 1 (satu) kali pemungutan. (5) Jika jumlah perolehan suara hasil pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tetap sama, maka penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih ditentukan berdasarkan hasil perolehan suara pada perolehan suara TPS dengan jumlah surat suara sah paling banyak. (6) Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (3), (4) dan (5) diatur dan ditetapkan oleh KPU dengan memperhatikan aturan-aturan terkait dalam peraturan ini. Pasal 50 (1) Penetapan pasangan calon terpilih dilakukan oleh KPU dalam rapat pleno KPU yang dihadiri oleh saksi Partai Mahasiswa peserta PEMILWA dan PANWASLU. (2) Hasil penetapan pasangan calon terpilih diumumkan oleh KPU kepada mahasiswa. BAB XIII PELANTIKAN Pasal 51 (1) Pelantikan anggota DPM UNIVA Medan dilakukan oleh Kongres Mahasiswa. (2) Pelantikan pasangan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa UNIVA Medan dilakukan oleh DPM UNIVA Medan disaksikan oleh mahasiswa. BAB XIV SENGKETA Pasal 52 (1) Apabila setelah ditetapkannya hasil PEMILWA oleh KPU terjadi sengketa antar peserta PEMILWA maka KPU melaporkannya kepada Presiden Mahasiswa secara lisan dan tertulis.
  • 16. (2) Presiden Mahasiswa setelah menerima laporan terjadinya sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka berhak dan berwenang: a. Mengundang pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan sengketa untuk dimintai keterangan. b. Mempertemukan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan sengketa untuk mengusahakan tercapainya kesepakatan oleh pihak-pihak yang bersengketa. c. Membuat putusan atas sengketa apabila tidak tercapai kesepakatan antar pihak yang bersengketa dengan mempertimbangkan usulan dari pihak yang terkait dan tanpa meninggalkan peraturan yang berlaku. (3) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan maksimal 7 hari setelah laporan dari KPU diterima oleh Presiden Mahasiswa. SANKSI Pasal 53 (1) Sanksi berupa teguran atau peringatan secara lisan atau tertulis terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran untuk menghentikan tindakan pelanggarannya. (2) Penetapan sanksi lebih lanjut dan tata cara pemberian sanksi ditetapkan dan diatur oleh KPU. BAB XV KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 54 (1) Partai mahasiswa Peserta Pemilwa tahun 2010 yang memperoleh suara sah lebih dari 600 suara ditetapkan sebagai Partai Mahasiswa Peserta Pemilwa tahun 2012. (2) Partai Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat 1, wajib melakukan pendaftaran ulang kepada KPU. (3) Partai mahasiswa yang memperoleh suara sah lebih dari 600 suara dalam PEMILWA ditetapkan sebagai Partai Mahasiswa Peserta PEMILWA tahun berikutnya. (4) KPU dalam melakukan pendaftaran pemilih bekerjasama dengan Universitas untuk melakukan kegiatan pendataan mahasiswa. (5) Dalam hal terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam atau gangguan lainnya yang mengakibatkan seluruh tahapan pemilihan tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal, maka pemilihan ditunda dan pelaksanaannya lebih lanjut ditetapkan dengan keputusan Presiden Mahasiswa. (6) Dalam hal terjadi kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam atau gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian tahapan pemilihan tidak dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal, maka pemilihan ditunda dan pelaksanaannya lebih lanjut ditetapkan dengan keputusan KPU setelah mendapat persetujuan Presiden Mahasiswa. BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 55 Petunjuk teknis yang diperlukan untuk pendaftaran pemilih, pencalonan, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, dan penetapan calon anggota DPM UNIVA Medan dan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa terpilih diatur lebih lanjut oleh KPU. Pasal 56 Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan-peraturan yang sebelumnya tentang Pemilihan Umum Mahasiswa dinyatakan tidak berlaku.
  • 17. Pasal 57 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Disahkan di Medan Pada tanggal 09 Desember 2010 Ketua Komisi Regulasi Ttd Irvanuddin Diundangkan di Medan Pada tanggal 09 Desember 2010 Ketua Umum Mpm Univa Medan Ttd Ahmad Fauzi Harahap