Dokumen tersebut membahas tentang kandungan nutrisi dalam daging kepiting bakau, ikan kerapu, dan ikan kuwe yang berpotensi dibudidayakan. Hasil analisis menunjukkan perbedaan kandungan protein, lemak, serat, dan mineral antar lokasi sampel. Kandungan protein kepiting bakau 29,45%-88,64%, ikan kerapu 40,7%-75,2%, ikan kuwe 48,22%-75,3%. Dokumen juga membahas potensi kepiting bakau se
3. Komoditas kepiting bakau (Scylla serrata), ikan kerapu (Epinephelus
sp.) dan ikan kuwe (Caranx sp.) bernilai ekonomis penting dan potensial
dibudidayakan sehingga diperlukan pengetahuan tentang kandungan
nutrisi dalam tubuhnya sebagai acuan dalam pembuatan pakan buatan
yang berkualitas. Dari 6 lokasi di perairan pantai Sulawesi Selatan
diperoleh sampel yang kemudian dianalisis proksimatnya meliputi
protein kasar, lemak kasar, serat kasar, kadar abu , kalsium, fosfor, kalori
, dan asam amino. Dari hasil analisis terlihat adanya perbedaan
kandungan nutrisi dalam daging ikan untuk setiap lokasi pengambilan
sampel. Khusus untuk kandungan protein daging ikan diperoleh: kepiting
bakau berkisar 29.45%-88.64%; ikan kerapu 40.7%-75.2%; ikan kuwe
48.22%-75.3% dan terdapat 9 jenis asam aminoesensial penyusun
protein.
4. Sumber daya kelautan dan perikanan merupakan salah satu
kekayaan alam yang dimiliki Indonesia dan banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat, dan selama ini, udang menjadi andalan ekspor non-
migas Indonesia. Namun, sejak serangan virus white spot, produksi
udang tambak menurun drastis. Kontaminasi antibiotik pada udang
Indonesia yang memberikan dampak penolakan ekspor ini mungkin
ada kaitannya dengan serangan virus tersebut. Supaya hal ini tidak
terjadi lagi maka semua komponen yang terlibat dalam perudangan
Indonesia harus benar-benar berbenah diri.
Sambil melakukan pembenahan dan perbaikan pada
perudangan Indonesia, kepiting dapat dijadikan sebagai komoditas
alternatif untuk meraup devisa. Ini mengingat, potensi kepiting di
Indonesia yang sangat memungkinkan dan permintaan luar negeri
yang tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara bahari dan kepulauan
terbesar di dunia dengan luas perairan laut termasuk zona ekonomi
eksklusif Indonesia (ZEEI) sekitar 5.8 juta kilometer persegi atau
75% dari total wilayah Indonesia. Wilayah laut tersebut ditaburi
lebih dari 17.500 pulau dan dikelilingi garis pantai sepanjang 81.000
km yang merupakan terpanjang di dunia setelah Kanada.
5. Jenis_Jenis Kepiting Bakau
Ada dua jenis kepiting yang memiliki nilai
komersil, yakni kepiting bakau dan rajungan. Di
dunia, kepiting bakau sendiri terdiri atas 4 spesies dan
keempatnya ditemukan di Indonesia, yakni: kepiting bakau
merah (Scylla olivacea) atau di dunia internasional dikenal
dengan nama “red/orange mud crab”, kepiting bakau hijau
(S.serrata) yang dikenal sebagai “giant mud crab” karena
ukurannya yang dapat mencapai 2-3 kg per ekor, S.
tranquebarica (Kepiting bakau ungu) juga dapat mencapai
ukuran besar dan S. paramamosain (kepiting bakau putih).
Di Indonesia, spesies rajungan yang terkenal dan
memiliki nilai ekspor adalah Portunus pelagicus, juga dikenal
sebagai Swimming Crab.
6.
7. Kepiting Bakau
Daging kepiting mengandung nutrisi penting bagi kehidupan dan kesehatan.
Meskipun mengandung kholesterol, makanan ini rendah kandungan lemak
jenuh, merupakan sumber Niacin, Folate, dan Potassium yang baik, dan
merupakan sumber protein, Vitamin B12, Phosphorous, Zinc, Copper, dan
Selenium yang sangat baik.
9. Ikan Kerapu
Ikan Kerapu. Banyaknya populasi terumbu
karang di perairan indonesia membawa
dampak positif karena ikan kerapu yang
mengandung omega 3 ini dapat hidup