SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Hubungan Pola
Interaksi
Remaja Dan
Orang Tua
Terhadap
Perkembangan
Potensi
Agus Lita
Aida Fitria
Andika
Deka Zulfina
Dewi Rosmawati
Fitra Rizayani
Lisa Safitri
Masdalipah
Uswatul Hasanah
HUBUNGAN POLA INTERAKSI REMAJA DAN ORANG TUA
TERHADAP PERKEMBANGAN POTENSI
A.Perkembangan Hubungan Sosial Remaja
Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antarmanusia
yang saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat
yang sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan
sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan
manusia menjadi semakin kompleks dan tingkat hubungan sosial
juga berkembang menjadi amat kompleks. Jadi, pengertian
perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan
antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup
manusia.
Belajar hidup bersosialisasi memerlukan sekurangnya tiga proses berikut;
1.Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial.
Setiap kelompok sosial mempunyai standar bagi para anggotanya tentang
perilaku yang dapat diterima dalam kelompok tersebut.
2.Memainkan peran sosial yang dapat diterima.
Agar dapat diterima dalam kelompok selain dapat menyesuaikan perilaku
dengan standar kelompok, seseorang juga dituntut untuk memainkan
peran sosial dalam bentuk pola-pola kebiasaan yang telah disetujui dan
ditentukan oleh para anggota kelompok.
3.Perkembangan sikap sosial.
Untuk dapat bergaul dalam masyarakat, seseorang juga harus menyukai
orang atau terlibat dalam aktivitas sosial tertentu. Jika anak dapat
melakukannya dengan baik, maka ia dapat melakukan penyesuaian sosial
yang baik dan diterima sebagai anggota kelompok.
B. PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP
TINGKAH LAKU
Hubungan social individu dimulai sejak individu berada di lingkungan
rumah bersama keluarganya, segera setelah lahir hubugan bayi
dengan orang di sekitarnya terutama ibu pada saat menyusui memiliki
arti yang sangat penting. (Boweby : 1987)
Perkembangan social anak semakin berkembang ketika anak mulai
memasuki masa prasekolah, kira- kira usia 18 bulan. Pada usia ini
dimulai dengan tumbuhnya kesadaran diri atau yang dikenal dengan
kesadaran akan dirinya dan kepemilikannya. Pada masa ini sampai
akhir masa sekolah anak mulai mendekatkan diri pada orang-orang
lain disekitarnya.Sehingga lingkungan terutama teman sebaya
mempunyai pengaruh yang sangat besar.
c. Tuntutan sosialisASI MASA REMAJA
1. PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN
Perkembangan kemandiriaan merupakan tugas utama
remaja,khususnya dimasyarakat Amerika, dengan penekanannya yang
kuat pada pengendalan diri (self-reliance). Kegagalan untuk
memecahkan konflik antara ketergantungan yang terus menerus dan
tuntutan yang lebih baru untuk mandiri juga akan menimbulkan
kesulitan dalam sebagian besar bidang lain.
Menegakkan kemandirian sangat bergantungan pada tiga
hal:
1.Sikap sosial pada umumnya terhadap kemandirian dan
kultur remaja bersangkutan
2.Cara perawatan asuhan anak dan model prilaku
orangtua remaja bersangkutan
3.Interaksi dengan teman sebaya dan dukungan mereka
trhadap priaku mandiri.
2.Hubungan orangtua –anak dan perkembangan
kemandirian
Orangtua memainkan peranan penting dalam menentukan seberapa
baik seorang orang remaja akan dapat memenuhi untuk tuntutan
untuk peningkatan otonomi dan menjadi orang dewasa yang
kompeten,penyayang,percaya diri dengan citra diri positif.Kebutuhan
akan orangtua yang penuh kasih dan perhatian yang secara aktif
terlibat dengan perkembangan anak-anak mereka juga telah dibuktikan
kebenarannya.
Dalam konteks bimbingan orang tua terhadap
remaja, Hoffman (1989) mengemukakan ada tiga jenis
pola asuh orang tua, yaitu :
1.Pola asuh bina kasih (induction)
Yaitu pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anaknya
dengan senantiasa memberikan penjelasan yang masuk akal terhadap
setiap keputusan dan perlakuan yang diambil oleh anaknya.
2.Pola asuh unjuk kuasa (power assertion)
Yaitu pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anaknya
dengan senantiasa memaksakan kehendaknya untuk dipatuhi oleh anak
meskipun anak tidak dapat menerimanya.
3. Pola asuh lepas kasih (love withdrawal)
Yaitu pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anaknya
dengan cara menarik sementara cinta kasihnya ketika anak tidak
menjalankan apa yang dikehendaki orang tuanya, tetapi jika anak sudah
mau melaksanakan apa yang dihendaki orang tuanya maka cinta
kasihnya itu dikembalikan seperti sediakala.
D. POLA INTERAKSI REMAJA DENGAN ORANG TUA
Suatu interaksi dikatakan berkualitas jika mampu
memberikan kebebasan dan kesempatan bagi tiap individu
untuk mengembangkan diri dengan segala kemungkinan yang
dimilikinya. Dapat disimpulkan, interaksi antara remaja
dengan orang tua adalah hubungan timbl balik secara aktif
antara keduanya yang terwujud dalam kualitas hubungan
yang memungkinkan remaja untuk mengembangkan potensi
dirinya.
Jersild, Brook, dan Brook mengatakan bahwa
interaksi antara remaja dan orang tua dapat
digambarkan sebagai drama tiga tindakan (three-act-
drama), yaitu:
1.Drama tindakan pertama (the first act
drama), interaksi remaja dengan orang tua
berlangsung sebagaimana yang terjadi pada interaksi
antara masa anak-anak dengan orang tua.
2.Drama tindakan kedua (the second act
drama), disebut dengan “perjuangan untuk
emansipasi”. Pada masa ini, remaja juga memiliki
perjuangan yang kuat untuk mrmbebaskan dirinya
dari ketergantungan dengan orang tuanya
sebagaimana pada masa anak-anak untuk mencapai
status dewasa.
3.Drama tindakan ketiga (the third act drama), remaja
berusaha menempatkan dirinya berteman dengan
orang dewasa dan berinteraksi secara lancar dengan
mereka.
Fontana menambahkan, ada dua aspek dalam interaksi
remaja dan orang tua, yaitu :
1.Aspek objektif adalah keadaan nyata dari peristiwa
yang terjadi pada saat interaksi antara remaja dan
orang tua berlangsung.
2.Aspek subjektif adalah keadaan nyata yang
dipersepsi oleh remaja pada saat interaksi
berlangsung. Remaja cenderung menggunakan
aspek subjektifnya ketika berinteraksi dengan orang
tuanya.
E.PERSEPSI TENTANG INTERAKSI REMAJA ORANG-TUA
Fontana mengemukakan konsep yang berkaitan dengan kualitas
interaksi remaja-orang tua, yaitu:
a)Persepsi remaja mengenai partisipasi dan keterlibatan dirinya
dalam keluarga. Aspek ini mengandung indikator-indikator sebagai
berikut:
Persepsi remaja mengenai sikap saling menghargai di antara para
anggota keluarga.
Persepsi remaja mengenai keterlibatan dirinya dalam
membicarakan dan memecahkan masalah yang dihadapi keluarga.
Persepsi remaja mengenai toleransi orang tua terhadap
perbedaan pendapat.
Persepsi remaja mengenai kemampuan orang tua untuk
memberikan alasan yang masuk akal terhadap suatu perbuatan
atau keputusan yang diambil.
Lanjut. . .
Persepsi remaja mengenai keterbukaan orang tua terhadap minat
yang luas.
Persepsi remaja mengenai upaya orang tua untuk
mengembangkan komitmen terhadap tugas.
Persepsi remaja mengenai kehadiran orang tua di rumah dan
keakraban hubungan antara orang tua dan remaja.
Persepsi mengenai dorongan orang tua untuk mengembangkan
rasa ingin tahu yang lebih besar.
Persepsi remaja mengenai perasaan aman dan bebas yang
diberikan oleh orang tua untuk mengadakan eksplorasi dalam
rangka mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Persepsi remaja bahwa dalam keluarga terdapat aturan yang harus
ditaati tetapi tidak cenderung mengancam.
Lanjut. . .
c)Persepsi remaja mengenai keterbukaan sikap orang
tuanya.
d)Persepsi remaja mengenai kebebasan dirinya untuk
melakukan eksplorasi lingkungan.
Hubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensi

More Related Content

What's hot

Makalah sistem koloid (cutnyak)
Makalah sistem koloid (cutnyak)Makalah sistem koloid (cutnyak)
Makalah sistem koloid (cutnyak)
Tjoetnyak Izzatie
 
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaUpaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Nikki kki
 
Surat lamaran kerja b. inggris dan b. indonesia
Surat lamaran kerja b. inggris dan b. indonesiaSurat lamaran kerja b. inggris dan b. indonesia
Surat lamaran kerja b. inggris dan b. indonesia
anisa_elf2
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
apotek agam farma
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
Aisyah Turidho
 
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)
Daniel Arie
 

What's hot (20)

Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
 
BULLYING
BULLYINGBULLYING
BULLYING
 
Makalah sistem koloid (cutnyak)
Makalah sistem koloid (cutnyak)Makalah sistem koloid (cutnyak)
Makalah sistem koloid (cutnyak)
 
Ppt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksualPpt kekerasan seksual
Ppt kekerasan seksual
 
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaUpaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
 
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat IniPergaulan Bebas Remaja Saat Ini
Pergaulan Bebas Remaja Saat Ini
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
 
MENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT
MENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLITMENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT
MENGUJI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT
 
Surat lamaran kerja b. inggris dan b. indonesia
Surat lamaran kerja b. inggris dan b. indonesiaSurat lamaran kerja b. inggris dan b. indonesia
Surat lamaran kerja b. inggris dan b. indonesia
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
 
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosialIsbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Isbd manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
 
Laporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan JagungLaporan Pertumbuhan Jagung
Laporan Pertumbuhan Jagung
 
Tawuran antar Pelajar ppt
Tawuran antar Pelajar pptTawuran antar Pelajar ppt
Tawuran antar Pelajar ppt
 
Power Point KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Power Point KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARAPower Point KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Power Point KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
 
LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLITLAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
LAPORAN PRAKTIKUM LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
 
Ppt melawan bullying
Ppt melawan bullyingPpt melawan bullying
Ppt melawan bullying
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
 
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)
Materi sosiologi kelas x bab 2. hubungan sosial (kurikulum 2013 2)
 

Similar to Hubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensi

Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
monichaSihombing
 
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Dedi Yulianto
 
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Poetra Chebhungsu
 
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam SariPPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
nilamsari297
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
masriyah91
 
Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluarga
Badrus Baedowi Majid
 
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remaja
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remajapengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remaja
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remaja
Salma Van Licht
 
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 13 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta Didik
monichaSihombing
 
Perkembangan Sosial
Perkembangan SosialPerkembangan Sosial
Perkembangan Sosial
Muhamad Yogi
 

Similar to Hubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensi (20)

Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 9 Perkembangan Peserta Didik
 
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...Perkembangan hubungan sosial                                        dan prose...
Perkembangan hubungan sosial dan prose...
 
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
Makalah kel. 6 (ellen reno m dan wesi susanti)
 
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam SariPPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
 
Ppd kel.10
Ppd kel.10Ppd kel.10
Ppd kel.10
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yemPerkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
Perkembangan kanak kanak.assgmen hj yem
 
bergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docxbergaul-yang-efektif.docx
bergaul-yang-efektif.docx
 
Memahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluargaMemahami peran remaja dalam keluarga
Memahami peran remaja dalam keluarga
 
3. Perkembangan masa remaja.pptx
3. Perkembangan masa remaja.pptx3. Perkembangan masa remaja.pptx
3. Perkembangan masa remaja.pptx
 
Presentasi kelompok 11
Presentasi kelompok 11Presentasi kelompok 11
Presentasi kelompok 11
 
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remaja
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remajapengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remaja
pengaruh kelompok sebaya dalam perkembangan remaja
 
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 13 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 13 Perkembangan Peserta Didik
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Perkembangan Sosial
Perkembangan SosialPerkembangan Sosial
Perkembangan Sosial
 
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
201510430311004 pgsd ii a an ayatilah 1
 
tugas presentasi psikologi perkembangan
tugas presentasi psikologi perkembangantugas presentasi psikologi perkembangan
tugas presentasi psikologi perkembangan
 
Tri Pusat Pendidikan
Tri Pusat PendidikanTri Pusat Pendidikan
Tri Pusat Pendidikan
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Hubungan pola interaksi remaja dan orang tua terhadap perkembangan potensi

  • 1. Hubungan Pola Interaksi Remaja Dan Orang Tua Terhadap Perkembangan Potensi
  • 2. Agus Lita Aida Fitria Andika Deka Zulfina Dewi Rosmawati Fitra Rizayani Lisa Safitri Masdalipah Uswatul Hasanah
  • 3. HUBUNGAN POLA INTERAKSI REMAJA DAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN POTENSI A.Perkembangan Hubungan Sosial Remaja Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi semakin kompleks dan tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi amat kompleks. Jadi, pengertian perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
  • 4. Belajar hidup bersosialisasi memerlukan sekurangnya tiga proses berikut; 1.Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial. Setiap kelompok sosial mempunyai standar bagi para anggotanya tentang perilaku yang dapat diterima dalam kelompok tersebut. 2.Memainkan peran sosial yang dapat diterima. Agar dapat diterima dalam kelompok selain dapat menyesuaikan perilaku dengan standar kelompok, seseorang juga dituntut untuk memainkan peran sosial dalam bentuk pola-pola kebiasaan yang telah disetujui dan ditentukan oleh para anggota kelompok. 3.Perkembangan sikap sosial. Untuk dapat bergaul dalam masyarakat, seseorang juga harus menyukai orang atau terlibat dalam aktivitas sosial tertentu. Jika anak dapat melakukannya dengan baik, maka ia dapat melakukan penyesuaian sosial yang baik dan diterima sebagai anggota kelompok.
  • 5. B. PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAH LAKU Hubungan social individu dimulai sejak individu berada di lingkungan rumah bersama keluarganya, segera setelah lahir hubugan bayi dengan orang di sekitarnya terutama ibu pada saat menyusui memiliki arti yang sangat penting. (Boweby : 1987) Perkembangan social anak semakin berkembang ketika anak mulai memasuki masa prasekolah, kira- kira usia 18 bulan. Pada usia ini dimulai dengan tumbuhnya kesadaran diri atau yang dikenal dengan kesadaran akan dirinya dan kepemilikannya. Pada masa ini sampai akhir masa sekolah anak mulai mendekatkan diri pada orang-orang lain disekitarnya.Sehingga lingkungan terutama teman sebaya mempunyai pengaruh yang sangat besar.
  • 6. c. Tuntutan sosialisASI MASA REMAJA 1. PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN Perkembangan kemandiriaan merupakan tugas utama remaja,khususnya dimasyarakat Amerika, dengan penekanannya yang kuat pada pengendalan diri (self-reliance). Kegagalan untuk memecahkan konflik antara ketergantungan yang terus menerus dan tuntutan yang lebih baru untuk mandiri juga akan menimbulkan kesulitan dalam sebagian besar bidang lain.
  • 7. Menegakkan kemandirian sangat bergantungan pada tiga hal: 1.Sikap sosial pada umumnya terhadap kemandirian dan kultur remaja bersangkutan 2.Cara perawatan asuhan anak dan model prilaku orangtua remaja bersangkutan 3.Interaksi dengan teman sebaya dan dukungan mereka trhadap priaku mandiri.
  • 8. 2.Hubungan orangtua –anak dan perkembangan kemandirian Orangtua memainkan peranan penting dalam menentukan seberapa baik seorang orang remaja akan dapat memenuhi untuk tuntutan untuk peningkatan otonomi dan menjadi orang dewasa yang kompeten,penyayang,percaya diri dengan citra diri positif.Kebutuhan akan orangtua yang penuh kasih dan perhatian yang secara aktif terlibat dengan perkembangan anak-anak mereka juga telah dibuktikan kebenarannya.
  • 9. Dalam konteks bimbingan orang tua terhadap remaja, Hoffman (1989) mengemukakan ada tiga jenis pola asuh orang tua, yaitu : 1.Pola asuh bina kasih (induction) Yaitu pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anaknya dengan senantiasa memberikan penjelasan yang masuk akal terhadap setiap keputusan dan perlakuan yang diambil oleh anaknya. 2.Pola asuh unjuk kuasa (power assertion) Yaitu pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anaknya dengan senantiasa memaksakan kehendaknya untuk dipatuhi oleh anak meskipun anak tidak dapat menerimanya. 3. Pola asuh lepas kasih (love withdrawal) Yaitu pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anaknya dengan cara menarik sementara cinta kasihnya ketika anak tidak menjalankan apa yang dikehendaki orang tuanya, tetapi jika anak sudah mau melaksanakan apa yang dihendaki orang tuanya maka cinta kasihnya itu dikembalikan seperti sediakala.
  • 10. D. POLA INTERAKSI REMAJA DENGAN ORANG TUA Suatu interaksi dikatakan berkualitas jika mampu memberikan kebebasan dan kesempatan bagi tiap individu untuk mengembangkan diri dengan segala kemungkinan yang dimilikinya. Dapat disimpulkan, interaksi antara remaja dengan orang tua adalah hubungan timbl balik secara aktif antara keduanya yang terwujud dalam kualitas hubungan yang memungkinkan remaja untuk mengembangkan potensi dirinya.
  • 11. Jersild, Brook, dan Brook mengatakan bahwa interaksi antara remaja dan orang tua dapat digambarkan sebagai drama tiga tindakan (three-act- drama), yaitu: 1.Drama tindakan pertama (the first act drama), interaksi remaja dengan orang tua berlangsung sebagaimana yang terjadi pada interaksi antara masa anak-anak dengan orang tua. 2.Drama tindakan kedua (the second act drama), disebut dengan “perjuangan untuk emansipasi”. Pada masa ini, remaja juga memiliki perjuangan yang kuat untuk mrmbebaskan dirinya dari ketergantungan dengan orang tuanya sebagaimana pada masa anak-anak untuk mencapai status dewasa. 3.Drama tindakan ketiga (the third act drama), remaja berusaha menempatkan dirinya berteman dengan orang dewasa dan berinteraksi secara lancar dengan mereka.
  • 12. Fontana menambahkan, ada dua aspek dalam interaksi remaja dan orang tua, yaitu : 1.Aspek objektif adalah keadaan nyata dari peristiwa yang terjadi pada saat interaksi antara remaja dan orang tua berlangsung. 2.Aspek subjektif adalah keadaan nyata yang dipersepsi oleh remaja pada saat interaksi berlangsung. Remaja cenderung menggunakan aspek subjektifnya ketika berinteraksi dengan orang tuanya.
  • 13. E.PERSEPSI TENTANG INTERAKSI REMAJA ORANG-TUA Fontana mengemukakan konsep yang berkaitan dengan kualitas interaksi remaja-orang tua, yaitu: a)Persepsi remaja mengenai partisipasi dan keterlibatan dirinya dalam keluarga. Aspek ini mengandung indikator-indikator sebagai berikut: Persepsi remaja mengenai sikap saling menghargai di antara para anggota keluarga. Persepsi remaja mengenai keterlibatan dirinya dalam membicarakan dan memecahkan masalah yang dihadapi keluarga. Persepsi remaja mengenai toleransi orang tua terhadap perbedaan pendapat. Persepsi remaja mengenai kemampuan orang tua untuk memberikan alasan yang masuk akal terhadap suatu perbuatan atau keputusan yang diambil.
  • 14. Lanjut. . . Persepsi remaja mengenai keterbukaan orang tua terhadap minat yang luas. Persepsi remaja mengenai upaya orang tua untuk mengembangkan komitmen terhadap tugas. Persepsi remaja mengenai kehadiran orang tua di rumah dan keakraban hubungan antara orang tua dan remaja. Persepsi mengenai dorongan orang tua untuk mengembangkan rasa ingin tahu yang lebih besar. Persepsi remaja mengenai perasaan aman dan bebas yang diberikan oleh orang tua untuk mengadakan eksplorasi dalam rangka mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Persepsi remaja bahwa dalam keluarga terdapat aturan yang harus ditaati tetapi tidak cenderung mengancam.
  • 15. Lanjut. . . c)Persepsi remaja mengenai keterbukaan sikap orang tuanya. d)Persepsi remaja mengenai kebebasan dirinya untuk melakukan eksplorasi lingkungan.