SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
MAKALAH ETIKA PROFESI
MENUMBUHKAN BUDAYA KEJUJURAN
MAHASISWA SEBAGAI PARADIGMA BARU
MANAJEMEN INFORMATIKA
POLITEKNIK PERDANA MANDIRI
PURWAKARTA
Tahun ajaran 2013-2014
Penyusun : Victor Sitio Dosen pembimbing : Rahmat Apit,Skom
kelas sore
Semester 4
ETIKA PROFESI i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat
Allah SWT, karena atas ridho dan karunia-Nya lah saya dapat
menyelesaikan Makalah ETIKA ini dengan baik yang berjudul
“MENUMBUHKAN BUDAYA KEJUJURAN MAHASISWA
SEBAGAI PARADIGMA BARU PEMBERANTASAN
KORUPSI”. Dalam penyusunan makalah ini saya banyak
mengalami kesulitan dan kendala yang disebabkan oleh
keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan wawasan serta pola
pikir saya. Namun berkat keinginan, keyakinan dan usaha yang
sungguh-sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat saya atasi.
Dan tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih
kepada Bpk. Rahmat apit.S,kom sebagai dosen pembimbing
yang sudah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan isi
makalah saya. Saya menyadari sedalam-dalamnya bahwa kami
tidaklah sempurna dalam pembuatan makalah ini. Dengan
demikian kami berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat
terpenuhi sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah ETIKA ini
dan dapat bermanfaat bagi saya serta para pembaca lainnya.
ETIKA PROFESI ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………… i
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ ii
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH …………………………………………………… 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………….. 2
1.3 TUJUAN PENULISAN …………………………………………………………………… 2
1.4 MANFAAT PENULISAN ……………………………………………………………… 2
1.5 BATASAN MASALAH …………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………… 3
2.1 DAMPAK MAHASISWA/I BERETIKA KETIDAKJUJURAN SAAT INI……………..…… 4
2.1 FUNGSI PENDIDIKAN INTEGRITAS TERHADAP MAHASISWA/ YANG
KETIDAKjujuran ………………………………………………………………………………………………... 4
2.3 FUNGSIPENDIDIKANKARAKTERTERHADAPMAHASISWA/IYANG
KETIDAKJUJURAN ……………………………………………………………………………………….. 5
2.4 UPAYA-UPAYA MEMBANGUN BUDAYA JUJUR MAHASISWA/I........… 6
BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 7
3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………………. 7
3.2 SARAN ………………………………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………… 8
ETIKA PROFESI 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam
pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-generasi penerus
bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dituntut
untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam
melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam
mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang
buruk. Namun permasalahan yang hingga saat ini masih menjadi fenomena
dikalangan mahasiswa yaitu, budaya ketidakjujuran mahasiswa. Fakta
menunjukkan bahwa, budaya ketidakjujuran kian menggejala di kalangan
mahasiswa.
Saya masih mahasiswa, dan saya melihat bahkan merasakan itu semua,
bagaimana budaya ketidakjujuran mahasiswa sangat sistemik. Semangat inovasi
dan etos kerja para mahasiswa menunjukkan grafik yang menghawatirkan.
Indikatornya sederhana, terdapat beberapa contoh budaya ketidakjujuran
mahasiswa,
misalnya: 1). Mencontek
2). Berbohong dan merugikan orang lain
3). Titib Absen
Untuk itu saya akan mencoba membahas dari permasalahan tersebut.
ETIKA PROFESI 2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1).Bagaiamana peran dan dampak mahasiswa/i yang ketidakjujuran
2).Apa fungsi Pendidikan integritas terhadap mahasiswa/i yang ketidakjujuran
3).Apa fungsi Pendidikan karakter terhadap mahasiswa/i yang ketidakjujuran
4). Upaya-upaya yang harus diperhatikan membangun budaya jujur mahasiswa/i
1.3 TUJUAN PENULISAN
1).Adapun tujuan penulisan dilakukan memenuhi tugas Etika Profesi
2).Untuk mengetahui peran mahasiswa/i menyikapi ketidakjujuran
1.4 MANFAAT PENULISAN
1).Diharapkan mahasiswa/i memahami dan mengamalkan nilai-nilai
etika dikalangan aktifitas mahasiswa/i.
2).Menambah wawasan pembaca dalam sajian makalah yang dibuat.
1.5 BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah yang akan dibahas sesuai dengan judul
makalah yang saya buat yakni tentang “MENUMBUHKAN BUDAYA
KEJUJURAN MAHASISWA SEBAGAI PARADIGMA BARU
PEMBERANTASAN KORUPSI”.
ETIKA PROFESI 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DAMPAK MAHASISWA/I BERETIKA KETIDAKJUJURAN SAAT INI
Contoh pertama, budaya ketidakjujuran mahasiswa adalah perilaku mencontek,
maka teman yang di contek tentunya telah ´terampas´ keadilan dan kemampuannya.
Ketika mahasiswa yang di contek belajar siang malam, tetapi penyontek yang suka
hura-hura dengan gampangnya mencuri hasil kerja keras temannya. Mencontek
akan menghilangkan rasa percaya diri mahasiswa. Bila kebiasaan tersebut berlanjut
maka percaya diri akan kemampuan diri menjadi luntur, sehingga semangat belajar
jadi hilang, mahasiswa akan terkungkung oleh pendapatnya sendiri, yang merasuki
alam pikirnya bahwa untuk pintar tidak harus dengan belajar, tapi mencontek.
Contoh kedua, perilaku mahasiswa ketidakjujuran adalah berbohong dan
merugikan diri sendiri dengan cara meminta ijin pada saat jam perkuliahan dengan
alasan tertentu. Tetapi semuanya tidaklah benar dan hanya hura-hura sebagai
alasan dalam tujuan tertentu
Contoh ketiga, perilaku ketidakjujuran mahasiswa adalah titip absensi, absensi
yang ditandatangani mahasiswa sering disalahgunakan. Tandatangan fiktif pun
mewarnai absensi, padahal dalam satu pertemuan adakalanya jumlah kehadiran
mahasiswa tidak sebanding dengan tandatangan yang hadir. Mahasiswa yang hadir
terlihat tidak banyak tapi tandatangan di absensi penuh dan mahasiswa hadir semua.
Perilaku mencontek,berbohong,titip absen merupakan manifestasi ketidakjujuran,
yang pada akhirnya memunculkan perilaku korupsi. Kejujuran merupakan barang
langka di Indonesia. Banyak orang pintar yang lulus perguruan tinggi, tapi sangat
langka orang pintar yang jujur, sehingga berakibat sulitnya mengukur kadar
kesuksesan proses belajar-mengajar.
ETIKA PROFESI 4
2.2 FUNGSI PENDIDIKAN INTEGRITAS TERHADAP MAHASISWA/I
YANG KETIDAKJUJURAN
Pendidikan integritas adalah pendidikan yang mengedepankan pembangunan
karakter. Pendidikan seperti ini tidak hanya mengandalkan terori, tapi mahasiswa
juga harus bisa mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu
Pendidikan Integritas muncul sebagai suatu kebutuhan terhadap tantangan yang
dihadapi mahasiswa, sebab tanpa prinsip dasar integritas tidaklah mungkin tercapai
tingkat efektifitas yang tinggi untuk menegakkan kejujuran mahasiswa.
Sistem pendidikan harus dibangun dengan menekankan pada prinsip-prinsip
pendidikan integritas, dapat ditegaskan bahwa yang terpenting dalam pendidikan
integritas adalah, bagaimana menciptakan faktor kondisional yang dapat
mengundang dan memfasilitasi mahasiswa untuk selalu berbuat secara jujur, moral
dan beretika.
Pendidikan integritas ini merupakan salah satu upaya mencetak mahasiswa
yang bermoral. Dalam proses pendidikan integritas ini, para mahasiswa akan
dikenalkan dengan berbagai praktek-praktek penyimpangan misalnya, korupsi
secara menyeluruh, maksudnya mahasiswa akan dikenalkan apa itu korupsi,
dampaknya, serta modus-modusnya, sehingga dengan demikian mereka akan
mengenal hinanya perbuatan korupsi pada akhirnya mahasiswa tidak mau
melakukannya.
ETIKA PROFESI 5
2.3 FUNGSI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP MAHASISWA/I
YANG KETIDAKJUJURAN
Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang
membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat,
dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Karakter yang menjadi acuan seperti yang terdapat dalam
The Six Pillars of Character yang dikeluarkan oleh Character Counts! Coalition (a
project of The Joseph Institute of Ethics). Enam jenis karakter yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1. Trustworthiness, bentuk karakter yang membuat seseorang menjadi:
berintegritas, jujur, dan loyal.
2. Fairness, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki pemikiran
terbuka serta tidak suka memanfaatkan orang lain.
3. Caring, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki sikap peduli dan
perhatian terhadap orang lain maupun kondisi sosial lingkungan sekitar.
4. Respect, bentuk karakter yang membuat seseorang selalu menghargai dan
menghormati orang lain.
5. Citizenship, bentuk karakter yang membuat seseorang sadar hukum dan
peraturan serta peduli terhadap lingkungan alam.
6. Responsibility, bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung jawab,
disiplin, dan selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin.
Pendidikan karakter penting bagi pertumbuhan individu menjadi manusia yang
seutuhnya dan sebaiknya dilakukan sejak dini. Namun bukan berarti jika
pendidikan dasar belum mengakomodasi pendidikan karakter, perguruan tinggi
juga merasa tidak perlu untuk menyelenggarakannya. Penting bagi perguruan
tinggi untuk tidak hanya memperhatikan kebutuhan kompetensi akademis
mahasiswa, tapi juga pembinaan karakternya agar lulusan menjadi lulusan yang
siap secara akademis dan berkarakter baik.
ETIKA PROFESI 6
2.4 UPAYA-UPAYAMEMBANGUN BUDAYA JUJUR MAHASISWA/I
Pembinaan mahasiswa melalui pendidikan integritas dan pendidikan karakter
tersebut, diharapkan dapat menghasilkan sosok mahasiswa yang cerdas
komprehensif (cerdas spiritual, emosional/sosial, intelektual, dan kinestetik
memiliki kemauan dan kemampuan untuk berkompetisi,memiliki kemampuan
untuk menuangkan daya kreasi,mampu untuk menangkap ide-ide dosen dan
perkembangan lingkungan,tanggap dan memiliki sensitivitas terhadap realita
kehidupan di masyarakat, dan mendapatkan kesempatan untuk menggunakan
fasilitas-fasilitas dan membangun jaringan baik di dalam dan di luar kampus.
Sehingga pada akhirya kajahatan korupsi bisa di berantas.
7. Pribadi : a) Membangkitkan rasa percaya diri mahasiswa
b) Arahkan self consept mahasiswa ke arah yang lebih proporsional
c) membiasakan mahasiswa berpikir lebih realistis dan tidak
ambisius.
2. Lingkungan dan Kelompok
Meniptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan
pertimbangan moral.
8. Dosen : a) Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai.
b) menunjukkan keteladanan dalam perilaku moral.
c) memberikan umpan balik atas setiap penugasan.
BAB III
ETIKA PROFESI 7
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Orientasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi adalah hanya untuk
mendapatkan nilai tinggi dan gelar, artinya lebih banyak kemampuan kognitif
daripada afektif dan psikomotorik, inilah yang membuat mahasiswa mengambil
jalan pintas atau melakukan praktek ketidakjujuran. Guna menciptakan strategi
untuk memberantas korupsi di indonesia, maka paradigma yang harus dibangun
terlebih dahulu adalah, dengan menumbuhkan budaya jujur dikalangan
mahasiswa. Namun yang menjadi kunci untuk menumbuhkan budaya jujur
mahasiswa yaitu dapat dilakukan melalui :
1. Pendidikan Integritas.
2. Pendidikan Karakter.
3.2 SARAN
1. perguruan tinggi harus memperhatikan kebutuhan kompetensi akademis
mahasiswa, tapi juga pembinaan karakternya agar lulusan menjadi lulusan
yang siap secara akademis dan berkarakter baik.
2. perguruan tinggi harus lebih gencar melancarkan kampanye budaya jujur di
kalangan mahasiswa dan dosen.
3 Kepada semua pembaca bila mendapat kekeliruan dalam makalah ini harap
bisa meluruskannya.
ETIKA PROFESI 8
DAFTAR PUSTAKA
http://lutfichakim.blogspot.com/2012/05/menumbuhkan-budaya-jujur-
mahasiswa.html
Herminarto Sofyan, Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan
Kemahasiswaan, Makalah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Wanda Chrisiana, Upaya Penerapan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa (Studi
Kasus Di Jurusan Teknik Industri Uk Petra), Makalah pada Fakultas Teknologi
Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Surabaya.
Sujinal Arifin, 2009, Menyontek: Penyebab dan Penanggulangannya,
http://sujinalarifin.wordpress.com/2009/06/09/menyontek-penyebab-dan-
penanggulangannya/, 23 Maret 2012.

More Related Content

What's hot

Isu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi Islam
Isu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi IslamIsu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi Islam
Isu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi Islamni'matul maula
 
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarEtika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarAsida Gumara
 
PAK - Nilai dan prinsip anti korupsi
PAK - Nilai dan prinsip anti korupsiPAK - Nilai dan prinsip anti korupsi
PAK - Nilai dan prinsip anti korupsiardinmarL
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaChupking
 
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukah
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukahBab 1 pendidikan anti korupsi perlukah
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukahnatal kristiono
 
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurMakalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurAnindya Zulatsari
 
Psikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatPsikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatReddy Prayudie
 
prokrastinasi akademik
prokrastinasi akademikprokrastinasi akademik
prokrastinasi akademikbkupstegal
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaWahiid Sayy'a
 
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...Syafrina Tsaniah
 
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia Sebagai Makhluk SosialManusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia Sebagai Makhluk SosialYudha Fadillah
 
MENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRIMENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRIawaliyahlini
 

What's hot (20)

Isu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi Islam
Isu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi IslamIsu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi Islam
Isu Gender Dalam Studi Islam Metodologi Studi Islam
 
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarEtika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
 
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakatHubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
Hubungan kesehatan pribadi dan kesehatan masyarakat
 
PAK - Nilai dan prinsip anti korupsi
PAK - Nilai dan prinsip anti korupsiPAK - Nilai dan prinsip anti korupsi
PAK - Nilai dan prinsip anti korupsi
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Makalah generasi muda
Makalah generasi mudaMakalah generasi muda
Makalah generasi muda
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukah
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukahBab 1 pendidikan anti korupsi perlukah
Bab 1 pendidikan anti korupsi perlukah
 
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneurMakalah kewirausahaan mindset entrepreneur
Makalah kewirausahaan mindset entrepreneur
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Analisis miskonsepsi bk
Analisis miskonsepsi bkAnalisis miskonsepsi bk
Analisis miskonsepsi bk
 
Psikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakatPsikologi pendidikan tentang bakat
Psikologi pendidikan tentang bakat
 
prokrastinasi akademik
prokrastinasi akademikprokrastinasi akademik
prokrastinasi akademik
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
pembentukan karakter terpuji (hormat pada diri sendiri) melalui pengkondisian...
 
Etika konseling
Etika konselingEtika konseling
Etika konseling
 
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia Sebagai Makhluk SosialManusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
 
MENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRIMENGENAL DIRI SENDIRI
MENGENAL DIRI SENDIRI
 
Pengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi DiriPengembangan Potensi Diri
Pengembangan Potensi Diri
 

Viewers also liked

Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsi
Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsiTugas etika profesi dan pendidikan anti korupsi
Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsiMang Pradjana
 
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplin
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplinModul 3-sikap-jujur-dan-disiplin
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplinNarto Wastyowadi
 
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...Joko Prasetiyo
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkahanindianr
 
Makalah etika profesi depandi enda
Makalah etika profesi   depandi endaMakalah etika profesi   depandi enda
Makalah etika profesi depandi endaDevandy Enda
 
pembentukan karakter jujur dan amanah
pembentukan karakter jujur dan amanahpembentukan karakter jujur dan amanah
pembentukan karakter jujur dan amanahSyafrina Tsaniah
 
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanMakalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanYabniel Lit Jingga
 
Makalah menjaga citra keperawatan profesional dalam melayani pelayanan kepera...
Makalah menjaga citra keperawatan profesional dalam melayani pelayanan kepera...Makalah menjaga citra keperawatan profesional dalam melayani pelayanan kepera...
Makalah menjaga citra keperawatan profesional dalam melayani pelayanan kepera...MJM Networks
 
Bab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsiBab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsinatal kristiono
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernFajar Jabrik
 
Makalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalMakalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalRirin Febriyanti
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosianna rasyla
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitianpycnat
 

Viewers also liked (15)

Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsi
Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsiTugas etika profesi dan pendidikan anti korupsi
Tugas etika profesi dan pendidikan anti korupsi
 
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplin
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplinModul 3-sikap-jujur-dan-disiplin
Modul 3-sikap-jujur-dan-disiplin
 
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
Ketidakjujuran dalam Pelaksanaan Ujian Nasional: Tinjauan dari Sudut Pandang ...
 
Perang fathu makkah
Perang fathu makkahPerang fathu makkah
Perang fathu makkah
 
168815644 prilaku-jujur
168815644 prilaku-jujur168815644 prilaku-jujur
168815644 prilaku-jujur
 
Makalah etika profesi depandi enda
Makalah etika profesi   depandi endaMakalah etika profesi   depandi enda
Makalah etika profesi depandi enda
 
pembentukan karakter jujur dan amanah
pembentukan karakter jujur dan amanahpembentukan karakter jujur dan amanah
pembentukan karakter jujur dan amanah
 
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanMakalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
 
Makalah menjaga citra keperawatan profesional dalam melayani pelayanan kepera...
Makalah menjaga citra keperawatan profesional dalam melayani pelayanan kepera...Makalah menjaga citra keperawatan profesional dalam melayani pelayanan kepera...
Makalah menjaga citra keperawatan profesional dalam melayani pelayanan kepera...
 
Bab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsiBab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsi
 
Makalah prinsip etika keperawatan..
Makalah prinsip etika keperawatan..Makalah prinsip etika keperawatan..
Makalah prinsip etika keperawatan..
 
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia ModernMakalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
Makalah Etika Bisnis - Bisnis dan Etika Dalam Dunia Modern
 
Makalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalMakalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan Profesional
 
Makalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan EmosiMakalah Perkembangan Emosi
Makalah Perkembangan Emosi
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 

Similar to MENUMBUHKAN JUJUR

PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITASPENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITASIsmaya Indri Astuti
 
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYABUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYALutfi Koto
 
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsiPrinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsiDidikSusetiyanto
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakterpuspa anggia
 
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...anis_mh
 
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERMAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERamanatsubhan911
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingNailal Annisa
 
MODEL “TAWA PROFESOR” : IMPLEMENTASI BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN CURR...
MODEL “TAWA PROFESOR”  : IMPLEMENTASI BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN  CURR...MODEL “TAWA PROFESOR”  : IMPLEMENTASI BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN  CURR...
MODEL “TAWA PROFESOR” : IMPLEMENTASI BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN CURR...Herfen Suryati
 
Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1hepi gustia
 
Pembelajaran Paradigma Baru SMA - Alman.pptx
Pembelajaran Paradigma Baru SMA - Alman.pptxPembelajaran Paradigma Baru SMA - Alman.pptx
Pembelajaran Paradigma Baru SMA - Alman.pptxhalimahnasution4
 
Makalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMakalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMutiaraJelita1
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 

Similar to MENUMBUHKAN JUJUR (20)

PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITASPENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
PENGARUH KEGIATAN OSPEK TERHADAP ETIKA MAHASISWA BARU MEMASUKI DUNIA UNIVERSITAS
 
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYABUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 
Makala
MakalaMakala
Makala
 
Makala
MakalaMakala
Makala
 
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsiPrinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
Prinsip dan nilai-nilai pemberantasan korupsi
 
Tik anggit (1)
Tik anggit (1)Tik anggit (1)
Tik anggit (1)
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakter
 
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
pendidikan yang berkarakter akan menciptakan intelektual terpelajar bukan int...
 
Makalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakterMakalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakter
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERMAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 
MODEL “TAWA PROFESOR” : IMPLEMENTASI BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN CURR...
MODEL “TAWA PROFESOR”  : IMPLEMENTASI BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN  CURR...MODEL “TAWA PROFESOR”  : IMPLEMENTASI BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN  CURR...
MODEL “TAWA PROFESOR” : IMPLEMENTASI BUDAYA 5B BERBASIS MBS DAN HIDDEN CURR...
 
Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1
 
Pembelajaran Paradigma Baru SMA - Alman.pptx
Pembelajaran Paradigma Baru SMA - Alman.pptxPembelajaran Paradigma Baru SMA - Alman.pptx
Pembelajaran Paradigma Baru SMA - Alman.pptx
 
Makalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMakalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan Karakter
 
Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 

MENUMBUHKAN JUJUR

  • 1. MAKALAH ETIKA PROFESI MENUMBUHKAN BUDAYA KEJUJURAN MAHASISWA SEBAGAI PARADIGMA BARU MANAJEMEN INFORMATIKA POLITEKNIK PERDANA MANDIRI PURWAKARTA Tahun ajaran 2013-2014 Penyusun : Victor Sitio Dosen pembimbing : Rahmat Apit,Skom kelas sore Semester 4
  • 2. ETIKA PROFESI i KATA PENGANTAR Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan Makalah ETIKA ini dengan baik yang berjudul “MENUMBUHKAN BUDAYA KEJUJURAN MAHASISWA SEBAGAI PARADIGMA BARU PEMBERANTASAN KORUPSI”. Dalam penyusunan makalah ini saya banyak mengalami kesulitan dan kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan wawasan serta pola pikir saya. Namun berkat keinginan, keyakinan dan usaha yang sungguh-sungguh akhirnya semua hambatan itu dapat saya atasi. Dan tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Rahmat apit.S,kom sebagai dosen pembimbing yang sudah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan isi makalah saya. Saya menyadari sedalam-dalamnya bahwa kami tidaklah sempurna dalam pembuatan makalah ini. Dengan demikian kami berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat terpenuhi sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah ETIKA ini dan dapat bermanfaat bagi saya serta para pembaca lainnya.
  • 3. ETIKA PROFESI ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………… i BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ ii 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH …………………………………………………… 1 1.2 RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………….. 2 1.3 TUJUAN PENULISAN …………………………………………………………………… 2 1.4 MANFAAT PENULISAN ……………………………………………………………… 2 1.5 BATASAN MASALAH …………………………………………………………………… 2 BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………… 3 2.1 DAMPAK MAHASISWA/I BERETIKA KETIDAKJUJURAN SAAT INI……………..…… 4 2.1 FUNGSI PENDIDIKAN INTEGRITAS TERHADAP MAHASISWA/ YANG KETIDAKjujuran ………………………………………………………………………………………………... 4 2.3 FUNGSIPENDIDIKANKARAKTERTERHADAPMAHASISWA/IYANG KETIDAKJUJURAN ……………………………………………………………………………………….. 5 2.4 UPAYA-UPAYA MEMBANGUN BUDAYA JUJUR MAHASISWA/I........… 6 BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 7 3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………………. 7 3.2 SARAN ………………………………………………………………………………… 7 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………… 8
  • 4. ETIKA PROFESI 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Namun permasalahan yang hingga saat ini masih menjadi fenomena dikalangan mahasiswa yaitu, budaya ketidakjujuran mahasiswa. Fakta menunjukkan bahwa, budaya ketidakjujuran kian menggejala di kalangan mahasiswa. Saya masih mahasiswa, dan saya melihat bahkan merasakan itu semua, bagaimana budaya ketidakjujuran mahasiswa sangat sistemik. Semangat inovasi dan etos kerja para mahasiswa menunjukkan grafik yang menghawatirkan. Indikatornya sederhana, terdapat beberapa contoh budaya ketidakjujuran mahasiswa, misalnya: 1). Mencontek 2). Berbohong dan merugikan orang lain 3). Titib Absen Untuk itu saya akan mencoba membahas dari permasalahan tersebut.
  • 5. ETIKA PROFESI 2 1.2 RUMUSAN MASALAH 1).Bagaiamana peran dan dampak mahasiswa/i yang ketidakjujuran 2).Apa fungsi Pendidikan integritas terhadap mahasiswa/i yang ketidakjujuran 3).Apa fungsi Pendidikan karakter terhadap mahasiswa/i yang ketidakjujuran 4). Upaya-upaya yang harus diperhatikan membangun budaya jujur mahasiswa/i 1.3 TUJUAN PENULISAN 1).Adapun tujuan penulisan dilakukan memenuhi tugas Etika Profesi 2).Untuk mengetahui peran mahasiswa/i menyikapi ketidakjujuran 1.4 MANFAAT PENULISAN 1).Diharapkan mahasiswa/i memahami dan mengamalkan nilai-nilai etika dikalangan aktifitas mahasiswa/i. 2).Menambah wawasan pembaca dalam sajian makalah yang dibuat. 1.5 BATASAN MASALAH Adapun batasan masalah yang akan dibahas sesuai dengan judul makalah yang saya buat yakni tentang “MENUMBUHKAN BUDAYA KEJUJURAN MAHASISWA SEBAGAI PARADIGMA BARU PEMBERANTASAN KORUPSI”.
  • 6. ETIKA PROFESI 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 DAMPAK MAHASISWA/I BERETIKA KETIDAKJUJURAN SAAT INI Contoh pertama, budaya ketidakjujuran mahasiswa adalah perilaku mencontek, maka teman yang di contek tentunya telah ´terampas´ keadilan dan kemampuannya. Ketika mahasiswa yang di contek belajar siang malam, tetapi penyontek yang suka hura-hura dengan gampangnya mencuri hasil kerja keras temannya. Mencontek akan menghilangkan rasa percaya diri mahasiswa. Bila kebiasaan tersebut berlanjut maka percaya diri akan kemampuan diri menjadi luntur, sehingga semangat belajar jadi hilang, mahasiswa akan terkungkung oleh pendapatnya sendiri, yang merasuki alam pikirnya bahwa untuk pintar tidak harus dengan belajar, tapi mencontek. Contoh kedua, perilaku mahasiswa ketidakjujuran adalah berbohong dan merugikan diri sendiri dengan cara meminta ijin pada saat jam perkuliahan dengan alasan tertentu. Tetapi semuanya tidaklah benar dan hanya hura-hura sebagai alasan dalam tujuan tertentu Contoh ketiga, perilaku ketidakjujuran mahasiswa adalah titip absensi, absensi yang ditandatangani mahasiswa sering disalahgunakan. Tandatangan fiktif pun mewarnai absensi, padahal dalam satu pertemuan adakalanya jumlah kehadiran mahasiswa tidak sebanding dengan tandatangan yang hadir. Mahasiswa yang hadir terlihat tidak banyak tapi tandatangan di absensi penuh dan mahasiswa hadir semua. Perilaku mencontek,berbohong,titip absen merupakan manifestasi ketidakjujuran, yang pada akhirnya memunculkan perilaku korupsi. Kejujuran merupakan barang langka di Indonesia. Banyak orang pintar yang lulus perguruan tinggi, tapi sangat langka orang pintar yang jujur, sehingga berakibat sulitnya mengukur kadar kesuksesan proses belajar-mengajar.
  • 7. ETIKA PROFESI 4 2.2 FUNGSI PENDIDIKAN INTEGRITAS TERHADAP MAHASISWA/I YANG KETIDAKJUJURAN Pendidikan integritas adalah pendidikan yang mengedepankan pembangunan karakter. Pendidikan seperti ini tidak hanya mengandalkan terori, tapi mahasiswa juga harus bisa mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu Pendidikan Integritas muncul sebagai suatu kebutuhan terhadap tantangan yang dihadapi mahasiswa, sebab tanpa prinsip dasar integritas tidaklah mungkin tercapai tingkat efektifitas yang tinggi untuk menegakkan kejujuran mahasiswa. Sistem pendidikan harus dibangun dengan menekankan pada prinsip-prinsip pendidikan integritas, dapat ditegaskan bahwa yang terpenting dalam pendidikan integritas adalah, bagaimana menciptakan faktor kondisional yang dapat mengundang dan memfasilitasi mahasiswa untuk selalu berbuat secara jujur, moral dan beretika. Pendidikan integritas ini merupakan salah satu upaya mencetak mahasiswa yang bermoral. Dalam proses pendidikan integritas ini, para mahasiswa akan dikenalkan dengan berbagai praktek-praktek penyimpangan misalnya, korupsi secara menyeluruh, maksudnya mahasiswa akan dikenalkan apa itu korupsi, dampaknya, serta modus-modusnya, sehingga dengan demikian mereka akan mengenal hinanya perbuatan korupsi pada akhirnya mahasiswa tidak mau melakukannya.
  • 8. ETIKA PROFESI 5 2.3 FUNGSI PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP MAHASISWA/I YANG KETIDAKJUJURAN Pendidikan karakter mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Karakter yang menjadi acuan seperti yang terdapat dalam The Six Pillars of Character yang dikeluarkan oleh Character Counts! Coalition (a project of The Joseph Institute of Ethics). Enam jenis karakter yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Trustworthiness, bentuk karakter yang membuat seseorang menjadi: berintegritas, jujur, dan loyal. 2. Fairness, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki pemikiran terbuka serta tidak suka memanfaatkan orang lain. 3. Caring, bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki sikap peduli dan perhatian terhadap orang lain maupun kondisi sosial lingkungan sekitar. 4. Respect, bentuk karakter yang membuat seseorang selalu menghargai dan menghormati orang lain. 5. Citizenship, bentuk karakter yang membuat seseorang sadar hukum dan peraturan serta peduli terhadap lingkungan alam. 6. Responsibility, bentuk karakter yang membuat seseorang bertanggung jawab, disiplin, dan selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin. Pendidikan karakter penting bagi pertumbuhan individu menjadi manusia yang seutuhnya dan sebaiknya dilakukan sejak dini. Namun bukan berarti jika pendidikan dasar belum mengakomodasi pendidikan karakter, perguruan tinggi juga merasa tidak perlu untuk menyelenggarakannya. Penting bagi perguruan tinggi untuk tidak hanya memperhatikan kebutuhan kompetensi akademis mahasiswa, tapi juga pembinaan karakternya agar lulusan menjadi lulusan yang siap secara akademis dan berkarakter baik.
  • 9. ETIKA PROFESI 6 2.4 UPAYA-UPAYAMEMBANGUN BUDAYA JUJUR MAHASISWA/I Pembinaan mahasiswa melalui pendidikan integritas dan pendidikan karakter tersebut, diharapkan dapat menghasilkan sosok mahasiswa yang cerdas komprehensif (cerdas spiritual, emosional/sosial, intelektual, dan kinestetik memiliki kemauan dan kemampuan untuk berkompetisi,memiliki kemampuan untuk menuangkan daya kreasi,mampu untuk menangkap ide-ide dosen dan perkembangan lingkungan,tanggap dan memiliki sensitivitas terhadap realita kehidupan di masyarakat, dan mendapatkan kesempatan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas dan membangun jaringan baik di dalam dan di luar kampus. Sehingga pada akhirya kajahatan korupsi bisa di berantas. 7. Pribadi : a) Membangkitkan rasa percaya diri mahasiswa b) Arahkan self consept mahasiswa ke arah yang lebih proporsional c) membiasakan mahasiswa berpikir lebih realistis dan tidak ambisius. 2. Lingkungan dan Kelompok Meniptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan pertimbangan moral. 8. Dosen : a) Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai. b) menunjukkan keteladanan dalam perilaku moral. c) memberikan umpan balik atas setiap penugasan. BAB III
  • 10. ETIKA PROFESI 7 PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Orientasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi adalah hanya untuk mendapatkan nilai tinggi dan gelar, artinya lebih banyak kemampuan kognitif daripada afektif dan psikomotorik, inilah yang membuat mahasiswa mengambil jalan pintas atau melakukan praktek ketidakjujuran. Guna menciptakan strategi untuk memberantas korupsi di indonesia, maka paradigma yang harus dibangun terlebih dahulu adalah, dengan menumbuhkan budaya jujur dikalangan mahasiswa. Namun yang menjadi kunci untuk menumbuhkan budaya jujur mahasiswa yaitu dapat dilakukan melalui : 1. Pendidikan Integritas. 2. Pendidikan Karakter. 3.2 SARAN 1. perguruan tinggi harus memperhatikan kebutuhan kompetensi akademis mahasiswa, tapi juga pembinaan karakternya agar lulusan menjadi lulusan yang siap secara akademis dan berkarakter baik. 2. perguruan tinggi harus lebih gencar melancarkan kampanye budaya jujur di kalangan mahasiswa dan dosen. 3 Kepada semua pembaca bila mendapat kekeliruan dalam makalah ini harap bisa meluruskannya.
  • 11. ETIKA PROFESI 8 DAFTAR PUSTAKA http://lutfichakim.blogspot.com/2012/05/menumbuhkan-budaya-jujur- mahasiswa.html Herminarto Sofyan, Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Kemahasiswaan, Makalah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Wanda Chrisiana, Upaya Penerapan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa (Studi Kasus Di Jurusan Teknik Industri Uk Petra), Makalah pada Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Surabaya. Sujinal Arifin, 2009, Menyontek: Penyebab dan Penanggulangannya, http://sujinalarifin.wordpress.com/2009/06/09/menyontek-penyebab-dan- penanggulangannya/, 23 Maret 2012.