SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
TUGAS SISTEM KELISTRIKAN
MOTOR STATER

Disusun Oleh :
Nandang Kurniawan
XII TKR 4
KATAPENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa saya ucapkan kepada Guru pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan temanteman.
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan Sekolah
Kata Pengantar
Daftar isi

Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan masalah

BAB II PEMBAHASAN MATERI
2.1 Fungsi dan kegunaan motor stater
2.2 Prinsip kerja motor stater
2.3 Bagian-bagian Motor stater
2.4 Merakit motor stater
2.5 Cara kerja motor stater
2.6Pengetesan motor stater

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Motor Starter adalah alat yang di gunakan untuk menghidupkan mesin atau kendaraan
saat pertama kali, di dalam Motor Starter terdapat banyak komponen untuk menjalankan,
dan begitu pula sistem atau cara kerja Starter, untuk itu di dalam makalah ini akan
membahas tentang sistem kerja Motor Starter.
1.2 Tujuan
Motor Starter adalah alat yang di gunakan untuk menghidupkan mesin atau kendaraan
saat pertama kali, di dalam Motor Starter terdapat banyak komponen untuk menjalankan,
dan begitu pula sistem atau cara kerja Starter, untuk itu di dalam makalah ini akan
membahas tentang sistem kerja Motor Starter.
1.3 Rumusan masalah
Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal sebagai berikut:
•Apa yang dimaksud dengan Motor Starter ?
•Apa fungsi / kegunaan Motor Starter ?
•Seperti apa perinsip kerja pada Motor Starter ?
•Bagian – bagian apa saja yang terdapat dalam Motor Starter ?
•Seperti apa konsep Perakitan atau Pemasangan Motor Starter ?
BAB II PEMBAHASAN MATERI

2.1 Fungsi dan kegunaan motor stater
Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali
sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga.
Lebih efisien menghidupkan mesin dengan motor starter daripada dengan tenaga
manual (tenaga manusia).
2.2 Prinsip kerja motor stater
o

Medan Elektromagnetik

Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu
medan magnet (M) di sekeliling kawat.
o

Kaidah Tangan Kiri Fleming

Fleming Left Hand Rule
•Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
•Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
•Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan
arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet
dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan
konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan
konduktor bisa berputar.
2.3 Bagian-bagian Motor stater
Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk
mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk memutarkan fly wheel.
Sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian Motor Starter:






Saklar Starter (Selenoid )
Kumparan Medan (Field Coil )
Armatur dan komutator
Sikat Arang ( Brush )& Pemegang Brush
Over running clutch dan roda gigi pinion

1. Saklar Starter ( Magnetic Switch )

•

Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke
kumparan medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan menariknya dan
mendorong pinion gear agar dapat berhubungan dengan fly wheel.
Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :

• Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
• Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field
coil)
• Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan
meneruskanya ke pull in coil (PIC) danhold in coil (HIC) melalui plat kontak
2. Kumparan Medan (Field Coil )& Yoke
Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole core
sehinggai hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk beroperasi. Field
coildihubungkan dengan armature coil secara seri melewati sikat arang (brush).
• Yoke : untuk menopang pole core
• Pole core : untuk menopang field dan memperkuat medan magnet
• Field coil : untuk membangkitkan medan magnet

3. Armatur dan komutator

Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat dari
perbedaan arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan medan. Ball bearing
menopang putaran kecepatan tinggi dari angkur. Armatur meneruskan arus listrik dari
kumparan medan ke angkur melalui sikat arang (brush).
4. Sikat Arang ( Brush )& Pemegang Brush

Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coilmelalui commutator. Dua
diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke commutator (disebut
dengan brush positif (+)) , dan kedua brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan
dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari karbon
tembaga, yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus. Pegas sikat
menekan pada permukaan putaran armature dan menghentikan putaran armature tepat saat
starter berhenti dengan menekan sikat.

5. Over running clutch dan roda gigi pinion

Over Runing Clutch berfungsi untuk:
• Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui roda
gigi pinion.
• Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly wheel.Gigi
pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear. Helical spline
mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung pertautan/pelepasan
gigi pinion dari ring gear.
2.4 Merakit motor stater
1. Komponen Sistem Starter
Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya.
Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk
menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi :
• Kunci kontak (ignition switch)
• Fuse ( fusibel link )
• Kabel penghubung
• Baterai
• Motor Starter
o

Kunci Kontak :

Kelistrikan otomotif pada Mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch ) sebagai saklar
utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga ( baterai )
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi :
• Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
• ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris
• ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
• START : untuk Start
o

Sekering (Fuse) :

Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan
tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.
o

Baterai :

Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem kelistrikan
otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 – 70 AH Baterai
mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau
mas diberi kode 31.
o

Kabel :

Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung
komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya
menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel besar diguanakan
untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter digunakan kabel yang cukup
besar karena perlu arus yang besar.
2. Rangkaian Motor Stater

2.5 Cara Kerja Motor stater
Posisi Kunci Kontak ST
Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan kedua kumparan ini
menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya menarik plat kontak yang
menghubungkan terminal B dengan terminal C serta tuas menggeser over runing clutch dan
roda gigi pinion berhubungan dengan fly wheel. Arus yang ke C relatif kecil dan armatur
berputar lambat.
Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh
Plat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC tidak dialiri arus dan plat
kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu arus yang besar dari terminal B akan
langsung mengalir ke terminal C > kumparan medan > armatur > Kumparan jangkar > masa.
Motor starter berputar cepat untuk menggerakkan fly wheel. Over runing clutch mencegah
melindungi pinion gear jika putaranya lebih kecil dari putaran fly wheel.
Saat Kunci Kontak Posisi On
Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak mendapat arus dari terminal 50
melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan
sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini mengakibatkan kekuatan pegas
pengembali dapat mnegembalikan plat kontak ke posisi semula, dengan demikian lengan
penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitannya dengan fly
wheel.
2.6 Pengetesan Motor Stater
1. Pengetesan Pull In Coil
• Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter
• Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi atau masa dari motor
starter
• Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan tuas mendorong
over raning clutch ke depan
Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil
2. Pengetesan Hold In Coil
Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang menghubungkan negatif baterai
dengan terminal C.
Pada pengetesan ini hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan
3. Pengetesan Kumparan Medan
3.1. Pengetesan Kontinuitas.
Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke masingmasing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua ujung kumparan.
3.2. Pengetesan Hubungan dengan masa.
Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang lain ke massa
/ bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada kontinuitas.
4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur
4.1. Pengetesan Hubungan Singkat.
Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara armatur dan bodi
harus tidak ada hubungan.
4.2. Pengetesan Kontinuitas.
Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah satu jarum
melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini harus menunjukkan
kontinuitas.

5.Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat
5.1. Pengetesan Hubungan Singkat .
Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat positif dan pada
pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas.
5.2. Ukur sikat dengan vernier kaliper.
Ganti sikat jika melebihi batas minimal.
5.3. Ukur Ketegangan Pegas sikat.
Ganti jika ketegangan dibawah standar ganti dengan yang baru.
6. Pengetesan Over Runing Clutch.
Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas pada arah
jarum jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum jam.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada
tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan
bahwa:Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam
proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian dalam Motor Starter
tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen –
komponen kendaraan.
Sebagai penutup tulisan ini dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut: Pada
masa lalu, tiap komponen mesin kendaraan yang berbeda dikendalikan dengan
pengendalinya masing-masing. Dengan disajikanya makalah yang begitu sederhana ini,
penulis harapkan semoga makalah yang penulis buat, mampu memotifasi para generasi
muda khususnya para kaum intelektual untuk menggali ilmu tentang kelistrikan dan
elektronika yang makin cangnggih. Penulis mohon maaf jika ada kata – kata yang kurang
berkenan dalam Makalah yang penulis buat, bagaimana pun juga penulis adalah manusia
biasa yang memiliki banyak kelalaian dan kekurangan.
TERIMA KASIH..

More Related Content

What's hot

1. power point
1.  power  point1.  power  point
1. power pointAtar Ringo
 
Pemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starterPemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starterZainal Abidin
 
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptxSistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptxmuryosetyo
 
Laporan bubut
Laporan bubutLaporan bubut
Laporan bubutRasyid22
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselisa said
 
Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)Arly Hidayat
 
Star delta starter
Star   delta starterStar   delta starter
Star delta starterAbdan Arsyad
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahRock Sandy
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
 
Cara menghitung volume silinder
Cara menghitung volume silinderCara menghitung volume silinder
Cara menghitung volume silinderNdg Putt
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Dwi Ratna
 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkronRahmat Dani
 
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takPerbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takDidiek Ferdy
 
Materi PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptMateri PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptNaufalfaris16
 
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterCharis Muhammad
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterCharis Muhammad
 

What's hot (20)

1. power point
1.  power  point1.  power  point
1. power point
 
Pemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starterPemeriksaan motor starter
Pemeriksaan motor starter
 
Sistem starter
Sistem starterSistem starter
Sistem starter
 
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptxSistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
 
Laporan bubut
Laporan bubutLaporan bubut
Laporan bubut
 
Motor DC
Motor DCMotor DC
Motor DC
 
Sistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin dieselSistem bahan bakar mesin diesel
Sistem bahan bakar mesin diesel
 
Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)Makalah gardan (autosaved)
Makalah gardan (autosaved)
 
Star delta starter
Star   delta starterStar   delta starter
Star delta starter
 
Mesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkahMesin 4 langkah & 2 langkah
Mesin 4 langkah & 2 langkah
 
MODUL CVT
MODUL CVTMODUL CVT
MODUL CVT
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
Cara menghitung volume silinder
Cara menghitung volume silinderCara menghitung volume silinder
Cara menghitung volume silinder
 
Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)Bab 2 (motor bakar)
Bab 2 (motor bakar)
 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkron
 
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 takPerbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
Perbedaan mesin 2 tak dan mesin 4 tak
 
Materi PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.pptMateri PPT Kopling.ppt
Materi PPT Kopling.ppt
 
Sistem suspensi
Sistem suspensiSistem suspensi
Sistem suspensi
 
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem Starter
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
 

Viewers also liked

Cara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motor
Cara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motorCara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motor
Cara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motorSopo Nyono
 
COMPRESSION RATIO/PERBANDINGAN KOMPRESSI
COMPRESSION RATIO/PERBANDINGAN KOMPRESSICOMPRESSION RATIO/PERBANDINGAN KOMPRESSI
COMPRESSION RATIO/PERBANDINGAN KOMPRESSIalohapoint
 
1316 p1-p psp-teknik sepeda motor
1316 p1-p psp-teknik sepeda motor1316 p1-p psp-teknik sepeda motor
1316 p1-p psp-teknik sepeda motorWinarto Winartoap
 
SOAL TSM EDITING
SOAL TSM  EDITINGSOAL TSM  EDITING
SOAL TSM EDITINGalohapoint
 
1316 p1-spk-teknik sepeda motor
1316 p1-spk-teknik sepeda motor1316 p1-spk-teknik sepeda motor
1316 p1-spk-teknik sepeda motorWinarto Winartoap
 
1316 stk-paket a-teknik sepeda motor
1316 stk-paket a-teknik sepeda motor1316 stk-paket a-teknik sepeda motor
1316 stk-paket a-teknik sepeda motorAzis Derato
 
Soal teori produktif av 0708+jwbn
Soal teori produktif av 0708+jwbnSoal teori produktif av 0708+jwbn
Soal teori produktif av 0708+jwbnEKO SUPRIYADI
 
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR alohapoint
 
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR alohapoint
 

Viewers also liked (11)

Cara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motor
Cara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motorCara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motor
Cara kerja sistem pengaman starter dan contohnya pada sepeda motor
 
COMPRESSION RATIO/PERBANDINGAN KOMPRESSI
COMPRESSION RATIO/PERBANDINGAN KOMPRESSICOMPRESSION RATIO/PERBANDINGAN KOMPRESSI
COMPRESSION RATIO/PERBANDINGAN KOMPRESSI
 
SISTEM PGM FI
SISTEM PGM FISISTEM PGM FI
SISTEM PGM FI
 
1316 p1-p psp-teknik sepeda motor
1316 p1-p psp-teknik sepeda motor1316 p1-p psp-teknik sepeda motor
1316 p1-p psp-teknik sepeda motor
 
SOAL TSM EDITING
SOAL TSM  EDITINGSOAL TSM  EDITING
SOAL TSM EDITING
 
1316 p1-spk-teknik sepeda motor
1316 p1-spk-teknik sepeda motor1316 p1-spk-teknik sepeda motor
1316 p1-spk-teknik sepeda motor
 
1316 stk-paket a-teknik sepeda motor
1316 stk-paket a-teknik sepeda motor1316 stk-paket a-teknik sepeda motor
1316 stk-paket a-teknik sepeda motor
 
Xii tsm transmisi otomatis
Xii tsm transmisi otomatisXii tsm transmisi otomatis
Xii tsm transmisi otomatis
 
Soal teori produktif av 0708+jwbn
Soal teori produktif av 0708+jwbnSoal teori produktif av 0708+jwbn
Soal teori produktif av 0708+jwbn
 
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
 
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
 

Similar to OPTIMASI MOTOR STARTER

91863795 job-sheet-motor-starter
91863795 job-sheet-motor-starter91863795 job-sheet-motor-starter
91863795 job-sheet-motor-starterAgus Mulyawan
 
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptxHendriPuswadi1
 
presentasi ateri sistem starter kendaraan ringan
presentasi ateri sistem starter kendaraan ringanpresentasi ateri sistem starter kendaraan ringan
presentasi ateri sistem starter kendaraan ringanRahmatAdit1
 
Sistem pengisian
Sistem pengisianSistem pengisian
Sistem pengisianvaniasrofi
 
Lporan mtor starter
Lporan mtor starterLporan mtor starter
Lporan mtor starterAndin Oke
 
Lporan mtor starter
Lporan mtor starterLporan mtor starter
Lporan mtor starterAndin Oke
 
SISTEM STARTER fix.pptx
SISTEM STARTER fix.pptxSISTEM STARTER fix.pptx
SISTEM STARTER fix.pptxindra809107
 
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)Hastian Gumelar
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringanOtomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringanWayanSantosa1
 
Sistem Starter Sepeda Motor.pptx
Sistem Starter Sepeda Motor.pptxSistem Starter Sepeda Motor.pptx
Sistem Starter Sepeda Motor.pptxHeruPrayoga3
 
Tugas TTL motor ac paralel
Tugas TTL motor ac paralelTugas TTL motor ac paralel
Tugas TTL motor ac paralelhanung hermawan
 
Resume motor sinkron
Resume motor sinkronResume motor sinkron
Resume motor sinkronIvan Ardianto
 

Similar to OPTIMASI MOTOR STARTER (20)

91863795 job-sheet-motor-starter
91863795 job-sheet-motor-starter91863795 job-sheet-motor-starter
91863795 job-sheet-motor-starter
 
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx
4cfa18af706819ada75eb8df6b8f8fcf.pptx
 
presentasi ateri sistem starter kendaraan ringan
presentasi ateri sistem starter kendaraan ringanpresentasi ateri sistem starter kendaraan ringan
presentasi ateri sistem starter kendaraan ringan
 
Sistem pengisian
Sistem pengisianSistem pengisian
Sistem pengisian
 
Dari ayu new
Dari ayu newDari ayu new
Dari ayu new
 
Motor starter
Motor starterMotor starter
Motor starter
 
Lporan mtor starter
Lporan mtor starterLporan mtor starter
Lporan mtor starter
 
Lporan mtor starter
Lporan mtor starterLporan mtor starter
Lporan mtor starter
 
SISTEM STARTER fix.pptx
SISTEM STARTER fix.pptxSISTEM STARTER fix.pptx
SISTEM STARTER fix.pptx
 
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)
User manual-perangkap-tikus-rio-zaenal (1)
 
15. starter motor
15. starter motor15. starter motor
15. starter motor
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringanOtomotif jurusan teknik kendaraan ringan
Otomotif jurusan teknik kendaraan ringan
 
Sistem Starter Sepeda Motor.pptx
Sistem Starter Sepeda Motor.pptxSistem Starter Sepeda Motor.pptx
Sistem Starter Sepeda Motor.pptx
 
Modul 6 kb4
Modul 6 kb4Modul 6 kb4
Modul 6 kb4
 
Tugas TTL motor ac paralel
Tugas TTL motor ac paralelTugas TTL motor ac paralel
Tugas TTL motor ac paralel
 
Materi full
Materi fullMateri full
Materi full
 
Laporan ac pengereman
Laporan ac pengeremanLaporan ac pengereman
Laporan ac pengereman
 
Motor Listrik_Kelompok 4.pptx
Motor Listrik_Kelompok 4.pptxMotor Listrik_Kelompok 4.pptx
Motor Listrik_Kelompok 4.pptx
 
Resume motor sinkron
Resume motor sinkronResume motor sinkron
Resume motor sinkron
 

OPTIMASI MOTOR STARTER

  • 1. TUGAS SISTEM KELISTRIKAN MOTOR STATER Disusun Oleh : Nandang Kurniawan XII TKR 4
  • 2. KATAPENGANTAR Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada Guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan temanteman.
  • 3. DAFTAR ISI Lembar pengesahan Sekolah Kata Pengantar Daftar isi Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah 1.2 Tujuan 1.3 Rumusan masalah BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Fungsi dan kegunaan motor stater 2.2 Prinsip kerja motor stater 2.3 Bagian-bagian Motor stater 2.4 Merakit motor stater 2.5 Cara kerja motor stater 2.6Pengetesan motor stater BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
  • 4. Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Motor Starter adalah alat yang di gunakan untuk menghidupkan mesin atau kendaraan saat pertama kali, di dalam Motor Starter terdapat banyak komponen untuk menjalankan, dan begitu pula sistem atau cara kerja Starter, untuk itu di dalam makalah ini akan membahas tentang sistem kerja Motor Starter. 1.2 Tujuan Motor Starter adalah alat yang di gunakan untuk menghidupkan mesin atau kendaraan saat pertama kali, di dalam Motor Starter terdapat banyak komponen untuk menjalankan, dan begitu pula sistem atau cara kerja Starter, untuk itu di dalam makalah ini akan membahas tentang sistem kerja Motor Starter. 1.3 Rumusan masalah Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal sebagai berikut: •Apa yang dimaksud dengan Motor Starter ? •Apa fungsi / kegunaan Motor Starter ? •Seperti apa perinsip kerja pada Motor Starter ? •Bagian – bagian apa saja yang terdapat dalam Motor Starter ? •Seperti apa konsep Perakitan atau Pemasangan Motor Starter ?
  • 5. BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Fungsi dan kegunaan motor stater Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol) pertama kali sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan menghasilkan tenaga. Lebih efisien menghidupkan mesin dengan motor starter daripada dengan tenaga manual (tenaga manusia). 2.2 Prinsip kerja motor stater o Medan Elektromagnetik Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat. o Kaidah Tangan Kiri Fleming Fleming Left Hand Rule •Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik •Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet •Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar. 2.3 Bagian-bagian Motor stater Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk memutarkan fly wheel. Sehingga mesin hidup.
  • 6. Bagian-bagian Motor Starter:      Saklar Starter (Selenoid ) Kumparan Medan (Field Coil ) Armatur dan komutator Sikat Arang ( Brush )& Pemegang Brush Over running clutch dan roda gigi pinion 1. Saklar Starter ( Magnetic Switch ) • Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke kumparan medan (Field Coil) dan mengontrol gigi pinion dengan menariknya dan mendorong pinion gear agar dapat berhubungan dengan fly wheel. Terminal – terminal yang ada pada saklar starter : • Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30) • Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil) • Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) danhold in coil (HIC) melalui plat kontak 2. Kumparan Medan (Field Coil )& Yoke
  • 7. Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole core sehinggai hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk beroperasi. Field coildihubungkan dengan armature coil secara seri melewati sikat arang (brush). • Yoke : untuk menopang pole core • Pole core : untuk menopang field dan memperkuat medan magnet • Field coil : untuk membangkitkan medan magnet 3. Armatur dan komutator Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat dari perbedaan arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan medan. Ball bearing menopang putaran kecepatan tinggi dari angkur. Armatur meneruskan arus listrik dari kumparan medan ke angkur melalui sikat arang (brush).
  • 8. 4. Sikat Arang ( Brush )& Pemegang Brush Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coilmelalui commutator. Dua diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush positif (+)) , dan kedua brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari karbon tembaga, yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus. Pegas sikat menekan pada permukaan putaran armature dan menghentikan putaran armature tepat saat starter berhenti dengan menekan sikat. 5. Over running clutch dan roda gigi pinion Over Runing Clutch berfungsi untuk: • Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui roda gigi pinion.
  • 9. • Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly wheel.Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear. Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear. 2.4 Merakit motor stater 1. Komponen Sistem Starter Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi : • Kunci kontak (ignition switch) • Fuse ( fusibel link ) • Kabel penghubung • Baterai • Motor Starter o Kunci Kontak : Kelistrikan otomotif pada Mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch ) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga ( baterai ) Kunci kontak mempunyai beberapa posisi : • Off : terputus dari sumber tegangan (baterai) • ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris • ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition ) • START : untuk Start o Sekering (Fuse) : Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan. o Baterai : Baterai berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 – 70 AH Baterai mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau mas diberi kode 31. o Kabel : Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya
  • 10. menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel besar diguanakan untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter digunakan kabel yang cukup besar karena perlu arus yang besar. 2. Rangkaian Motor Stater 2.5 Cara Kerja Motor stater Posisi Kunci Kontak ST Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan kedua kumparan ini menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya menarik plat kontak yang menghubungkan terminal B dengan terminal C serta tuas menggeser over runing clutch dan roda gigi pinion berhubungan dengan fly wheel. Arus yang ke C relatif kecil dan armatur berputar lambat. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh Plat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC tidak dialiri arus dan plat kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu arus yang besar dari terminal B akan langsung mengalir ke terminal C > kumparan medan > armatur > Kumparan jangkar > masa. Motor starter berputar cepat untuk menggerakkan fly wheel. Over runing clutch mencegah melindungi pinion gear jika putaranya lebih kecil dari putaran fly wheel.
  • 11. Saat Kunci Kontak Posisi On Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi: Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat kontak ke posisi semula, dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitannya dengan fly wheel. 2.6 Pengetesan Motor Stater 1. Pengetesan Pull In Coil • Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter • Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi atau masa dari motor starter • Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan tuas mendorong over raning clutch ke depan Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil 2. Pengetesan Hold In Coil Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang menghubungkan negatif baterai dengan terminal C. Pada pengetesan ini hold in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan 3. Pengetesan Kumparan Medan 3.1. Pengetesan Kontinuitas. Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke masingmasing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua ujung kumparan. 3.2. Pengetesan Hubungan dengan masa. Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang lain ke massa / bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada kontinuitas. 4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur 4.1. Pengetesan Hubungan Singkat. Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara armatur dan bodi harus tidak ada hubungan.
  • 12. 4.2. Pengetesan Kontinuitas. Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah satu jarum melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini harus menunjukkan kontinuitas. 5.Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat 5.1. Pengetesan Hubungan Singkat . Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat positif dan pada pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas. 5.2. Ukur sikat dengan vernier kaliper. Ganti sikat jika melebihi batas minimal. 5.3. Ukur Ketegangan Pegas sikat. Ganti jika ketegangan dibawah standar ganti dengan yang baru. 6. Pengetesan Over Runing Clutch. Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas pada arah jarum jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum jam.
  • 13. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan bahwa:Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen – komponen kendaraan. Sebagai penutup tulisan ini dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut: Pada masa lalu, tiap komponen mesin kendaraan yang berbeda dikendalikan dengan pengendalinya masing-masing. Dengan disajikanya makalah yang begitu sederhana ini, penulis harapkan semoga makalah yang penulis buat, mampu memotifasi para generasi muda khususnya para kaum intelektual untuk menggali ilmu tentang kelistrikan dan elektronika yang makin cangnggih. Penulis mohon maaf jika ada kata – kata yang kurang berkenan dalam Makalah yang penulis buat, bagaimana pun juga penulis adalah manusia biasa yang memiliki banyak kelalaian dan kekurangan. TERIMA KASIH..