SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
Nama           : Triany Syafrilia
Kelas          : 3EA21
NPM            : 19210684


                  RANGKUMAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN
                    MATA KULIAH : PERILAKU KONSUMEN

BAB 1

 1.1    Pengertian Perilaku Konsumen

            Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “….
        Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products
        and services, including the decision processes that precede and follow this action” .
        Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam
        memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses
        keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut. Menurut
        Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and
        the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services,
        experiences, and ideas”. Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat
        mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard,
        & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan
        perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku,
        dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata
        lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan
        aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen
        menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu.
        Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi
        pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan
        untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).

Tipe – Tipe Perilaku Pembelian

a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
      Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana
      membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk
      membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan
      pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)
       Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen,
       berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.

c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
        Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana
        konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah
        lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam
        melakukan proses pembelian.

d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
       Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang
       sebenarnya ingin dibeli.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan

       Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan. Faktor-faktor tersebut
       dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi
       seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang
       konsumen.

       A. Individual Determinants of Consumer Behavior

1. Demografis, psikografis, dan kepribadian

       Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian popula
       Demografis berperan penting dalam pemasaran. Demografis membantu peramalan
       trend suatu produk bertahun-tahun mendatang serta perubahan permintaan dan pola
       konsumsi.
       Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya hidup. Dalam kata
       lain psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen.
       Psikografis memberikan pengukuran secara kuantitatif maupun kualitatif. Bila
       demografis menjelaskan siapa yang membeli suatu produk, psikografis menekankan
       pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli. Sangat penting untuk meneliti faktor
       psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan industri organik akan
       bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi konsumen untuk menerima produk
       organik (Lea & Worsley, 2005).
       Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon yang konsisten
       terhadap pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah tampilan psikologi individu yang
       unik dimana mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon
       lingkungannya
       .
2. Motivasi konsumen

      Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu,
      hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen
      mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun
      psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.

3. Pengetahuan konsumen

      Pengetahuan konsumen dapat diartikan sebagai himpunan dari jumlah total atas
      informasi yang dimemori yang relevan dengan pembelian produk dan penggunaan
      produk. Misalnya apakah makanan organik itu, kandungan nutrisi yang terdapat di
      dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan lain-lain.




4. Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen

      Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa
      depan. Ada beberapa jenis intensi konsumen. Intensi pembelian adalah pendapat
      mengenai apa yang akan dibeli. Intensi pembelian kembali adalah apakah akan
      membeli barang yang sama dengan sebelumnya. Intensi pembelanjaan adalah dimana
      konsumen akan merencanakan sebuah produk akan dibeli. Intensi pengeluaran adalah
      berapa banyak uang yang akan digunakan. Intensi pencarian mengindikasikan
      keinginan seseorang untuk melakukan pencarian. Intensi konsumsi adalah keinginan
      seseorang untuk terikat dalam aktifitas konsumsi.
      Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang. Sikap seorang
      konsumen mendorong konsumen untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa
      produk. Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk preferensi atau pilihan
      konsumen. Preferensi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu sikap terhadap sebuah
      objek dan relasinya terhadap objek lain. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai
      penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Suatu
      kepercayaan dibentuk dari
      pengetahuan. Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong
      timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut. Perasaan adalah suatu
      keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan
      dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga
      memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen.
B. Environmental Influences on Consumer Behavior


1. Budaya, etnisitas, dan kelas sosial

       Budaya adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu
       seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian dari
       suatu lingkungan. Budaya terbagi menjadi dua yaitu abstrak dan elemen material
       yang memberikan kemampuan bagi seseorang untuk mendefinisikan, mengevaluasi,
       dan membedakan antarbudaya. Elemen abstrak terdiri atas nilai-nilai, sikap, ide, tipe
       kepribadian, dan kesimpulan gagasan seperti agama atau politik. Material komponen
       terdiri atas benda-benda seperti buku, komputer, gedung, peralatan, dan lain-lain.
       Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu budaya dan
       memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah suatu
       fungsi dari perasaan etnisitas sebagaimana dengan identitas budaya, keadaan sosial,
       dan tipe produk.
       Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan
       homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling
       bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan, posisi
       ekonomi, dan perilaku yang sama. Penelitian pemasaran seringkali berfokus pada
       variabel-variabel kelas sosial karena penentuan produk apa yang akan dibeli oleh
       konsumen ditentukan oleh kelas sosial.




  2. Keluarga dan pengaruh rumah tangga

       Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau
       lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal
       berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi
       maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun
       pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya
       kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan
       makanan bayi, dan lain-lain.




  3. Kelompok dan pengaruh personal

       Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang
       dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang
       mempengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa
       artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference
group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group
       menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting
       dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya
       dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat
       untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial.

1. 2 Pemikiran yang Benar Tentang Konsumen

   1. Konsumen adalah RAJA

   2. Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian.

   3. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yang menghadapi
      konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu.

   4. Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial
      asalkan pengamanan hukum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk
      mengekang upaya manipulasi.

       Bila ke empat premis ini diabaikan, konsekuensinya hampir selalu negatif. Kami
   memberikan contoh dari hasil pemikiran yang benar maupun yang salah mengenai
   konsumen. Kami lebih jauh mendemonstrasikan bahwa penelitian konsumen, bila
   ditanggapi dan ditafsirkan dengan benar, memberikan masukan yang esensial untuk
   strategi pemasaran yang baik dalam organisasi yang mencari laba maupun yang tidak
   mencari laba. Akhirnya, penelitian juga berfungsi sebagai basis untuk pendidikan dan
   perlindungan konsumen, dan melengkapi informasi yang penting untuk keputusan
   kebijakan umum.




1.3 Penelitian Konsumen sebagai Bidang Ilmu Dinamis



   Pendekatan dalam meneliti Perilaku Konsumen

   1. Pendekatan interpretif, pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi
      dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang
      dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi
      konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan
      menggunakannya.
2. Pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu
   psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini
   bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan
   pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey
   untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang
   konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan
   sosial terhadap perilaku konsumen.
3. Pendekatan sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu
   ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan
   menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia
   menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap
   pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.

Sifat dari perilaku konsumen yaitu:

1. Consumer Behavior Is Dynamic

   Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi
   dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar
   konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan
   pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu
   strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan
   tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi
   secara berkala untuk meraih
   konsumennya.

2. Consumer Behavior Involves Interactions

   Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan
   manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana
   interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam
   memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai
   bagi konsumen.

3. Consumer Behavior Involves Exchange

   Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang
   memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
BAB 2


        2.1 Definisi Segmentasi Pasar

        Definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi
        pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan
        potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan
        perilaku pembeli.




        Gitosudarmo (2000) manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:


        1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.
        2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
        3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
        4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.

        Kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:


        1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih
        pendek.
        2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan
        macam segmen pasar yang ditetapkan.
        3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak
        menyediakan diskon.
        4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
        5. Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme
        sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.


        2.2 Kepuasan Konsumen


        Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
        perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan
        harapannya.
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :


a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau
pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.


b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang
bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan

.

Segmentasi dan profitabilitas


Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan
menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income
statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.

a. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi
Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat,
semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi,
maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total
Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang
tidak perlu.


b. Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda
Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus
menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang
tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang
sangat berharga, yaitu waktu Anda.


c. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan
Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi
tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat
kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip-
prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa
organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang
tinggi pula.
d. Pertajam Kecerdasan Organisasi
Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas
organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan
diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan
pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan
mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas
organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda.


e. Kompensasi Yang Sesuai
Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan
dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa
dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap
mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara-
negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi
yang diterapkan merefleksikan kinerja.

3. Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran


Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:


• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada
beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran
yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani
segmen-segmen yang bersangkutan.


Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:


1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan
konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
C. RENCANA PERUBAHAAN

    1. Analisis konsumen dan kebijakan sosial


       Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil
       keputusan dan peran pemasaran di dalamnya.

       Pengambilan Keputusan Konsumen
       Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai
       pentahapan sebagai berikut:
       1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk
       memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri
       ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu
       yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media
       massa, brosur, dan lain-lain.
       2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian
       mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
       3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap
       berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia
       peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
       4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu
       dengan harga tertentu, warna tertentu.
       5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen
       setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas
       dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.
       Analisis Kebijakan Sosial
       Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau
       pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak
       mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis
       kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada.
       Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan
       proposal perumusan kebijakan yang baru.
       Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan
       keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis
       kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan
       kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang
       baru.
Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah
usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan
preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap
konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan
terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang
dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut:
1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari
analisis yang dilakukan.
2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan
sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah.
3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin
keamanan dan stabilitas.

2. Perubahan struktur pasar konsumen


Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan
Monopoli:


a. Pasar Persaingan Sempurna


Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak
sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah
konsumen yang banyak. Contoh produknya

adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar
persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and
supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
b. Pasar Monopolistik


Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual
banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk
tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh
produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan
sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar

c. Pasar Oligopoli


Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang
termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika
Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

d. Pasar Monopoli


Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu
produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik
negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat
pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan
monopoli
Referensi :

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/perilaku-konsumen-definisi-dan-tipe.html
http://nindyzoraya.wordpress.com/2011/10/12/perilaku-konsumen/
http://tiasek4.blogspot.com/2010/01/konsumen-prespektif-dan-sudut-pandang.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/segmentasi-pasar-definisi-manfaat-dan.html
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/kepuasan-konsumen-pengertian-jenis-
dan.html
http://husniaalfaini.blogspot.com/2011/01/perilaku-konsumen-segmentasi-pasar-
dan.html
http://ayuvianti.blogspot.com/2011/10/segmentasi-pasar-dan-kepuasan-
konsumen.html

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Konsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumenKonsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumensomayspartan
 
Makalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumenMakalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumen285114
 
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)Psikologi konsumen (Psikologi Industri)
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)Dede Nurholis
 
Perilaku konsumen - tugas softskill
Perilaku konsumen - tugas softskill Perilaku konsumen - tugas softskill
Perilaku konsumen - tugas softskill V C Iqbal
 
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2azizahzea
 
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenDede Firmansah
 
Prilaku konsumen inggih septiyan
Prilaku konsumen inggih septiyanPrilaku konsumen inggih septiyan
Prilaku konsumen inggih septiyaninggihseptiyan
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumenAG Za Mo
 
Prilaku konsumen inggih
Prilaku konsumen inggihPrilaku konsumen inggih
Prilaku konsumen inggihinggihseptiyan
 
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470putriwulan_gw
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriYUSTUSSAKAN
 
Tugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumenTugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumenheribertusdwi
 
Perilaku Konsumen menurut Para Ahli
Perilaku Konsumen menurut Para AhliPerilaku Konsumen menurut Para Ahli
Perilaku Konsumen menurut Para AhliTinalistiani
 
Resume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku KonsumenResume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku Konsumendika14
 

La actualidad más candente (16)

Konsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumenKonsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumen
 
Makalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumenMakalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumen
 
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)Psikologi konsumen (Psikologi Industri)
Psikologi konsumen (Psikologi Industri)
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Perilaku konsumen - tugas softskill
Perilaku konsumen - tugas softskill Perilaku konsumen - tugas softskill
Perilaku konsumen - tugas softskill
 
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2
Tugas softskill perilaku konsumen Rangkuman BAB 1 & 2
 
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumenRangkuman mata kuliah perilaku konsumen
Rangkuman mata kuliah perilaku konsumen
 
Prilaku konsumen inggih septiyan
Prilaku konsumen inggih septiyanPrilaku konsumen inggih septiyan
Prilaku konsumen inggih septiyan
 
Pembahasan analisis perilaku konsumen
Pembahasan   analisis perilaku konsumenPembahasan   analisis perilaku konsumen
Pembahasan analisis perilaku konsumen
 
Prilaku konsumen inggih
Prilaku konsumen inggihPrilaku konsumen inggih
Prilaku konsumen inggih
 
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
Materi perilaku konsumen putri wulan eka gw 15210470
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Tugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumenTugas softskill perilaku konsumen
Tugas softskill perilaku konsumen
 
Perilaku Konsumen menurut Para Ahli
Perilaku Konsumen menurut Para AhliPerilaku Konsumen menurut Para Ahli
Perilaku Konsumen menurut Para Ahli
 
Resume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku KonsumenResume Perilaku Konsumen
Resume Perilaku Konsumen
 
Perilaku konsumen_AB.4
Perilaku konsumen_AB.4Perilaku konsumen_AB.4
Perilaku konsumen_AB.4
 

Similar a Tugas sap perilaku konsumen softskill

Similar a Tugas sap perilaku konsumen softskill (18)

Rosa nurficca tauisa pe 1
Rosa nurficca tauisa pe 1Rosa nurficca tauisa pe 1
Rosa nurficca tauisa pe 1
 
Rosa nurficca tauisa pe 1
Rosa nurficca tauisa pe 1Rosa nurficca tauisa pe 1
Rosa nurficca tauisa pe 1
 
2 prilaku konsumen
2 prilaku konsumen2 prilaku konsumen
2 prilaku konsumen
 
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Tugas soft skill ke 5
Tugas soft skill ke 5Tugas soft skill ke 5
Tugas soft skill ke 5
 
Pertemuan vi analisis prilaku konsumen
Pertemuan vi analisis prilaku konsumenPertemuan vi analisis prilaku konsumen
Pertemuan vi analisis prilaku konsumen
 
Pertemuan vi analisis prilaku konsumen
Pertemuan vi analisis prilaku konsumenPertemuan vi analisis prilaku konsumen
Pertemuan vi analisis prilaku konsumen
 
Teori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumenTeori dan model perilaku konsumen
Teori dan model perilaku konsumen
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumen4.menganalisis pasar konsumen
4.menganalisis pasar konsumen
 
Pt. 7 Perilaku Konsumen.pptx
Pt. 7 Perilaku Konsumen.pptxPt. 7 Perilaku Konsumen.pptx
Pt. 7 Perilaku Konsumen.pptx
 
MAKALAH PERILAKU KONSUMEN
MAKALAH PERILAKU KONSUMENMAKALAH PERILAKU KONSUMEN
MAKALAH PERILAKU KONSUMEN
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Pk1
Pk1Pk1
Pk1
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
 
Softskil
SoftskilSoftskil
Softskil
 
Softskil
SoftskilSoftskil
Softskil
 
Softskil
SoftskilSoftskil
Softskil
 

Más de Triany Syafrilia

Job interview customer service
Job interview customer serviceJob interview customer service
Job interview customer serviceTriany Syafrilia
 
Tugas tenses triany syafrilia
Tugas tenses triany syafriliaTugas tenses triany syafrilia
Tugas tenses triany syafriliaTriany Syafrilia
 
Etika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidup
Etika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidupEtika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidup
Etika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidupTriany Syafrilia
 
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnya
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnyaEtika bisnis #iklan dan dimensi etisnya
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnyaTriany Syafrilia
 
Tugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTriany Syafrilia
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTriany Syafrilia
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTriany Syafrilia
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTriany Syafrilia
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamTriany Syafrilia
 

Más de Triany Syafrilia (16)

I wake up at 5
I wake up at 5I wake up at 5
I wake up at 5
 
Job interview customer service
Job interview customer serviceJob interview customer service
Job interview customer service
 
Tugas tenses triany syafrilia
Tugas tenses triany syafriliaTugas tenses triany syafrilia
Tugas tenses triany syafrilia
 
Etika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidup
Etika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidupEtika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidup
Etika Bisnis #Seseorang yang berarti dalam hidup
 
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnya
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnyaEtika bisnis #iklan dan dimensi etisnya
Etika bisnis #iklan dan dimensi etisnya
 
Tugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku KonsumenTugas SAP Perilaku Konsumen
Tugas SAP Perilaku Konsumen
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Tugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskillTugas sap perilaku konsumen softskill
Tugas sap perilaku konsumen softskill
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Kekhasan bangsa indonesia
Kekhasan bangsa indonesiaKekhasan bangsa indonesia
Kekhasan bangsa indonesia
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Makalah mikro makro
Makalah mikro makroMakalah mikro makro
Makalah mikro makro
 
Upload sap
Upload sapUpload sap
Upload sap
 
Pembagian SHU
Pembagian SHUPembagian SHU
Pembagian SHU
 

Tugas sap perilaku konsumen softskill

  • 1. Nama : Triany Syafrilia Kelas : 3EA21 NPM : 19210684 RANGKUMAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PERILAKU KONSUMEN BAB 1 1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan “…. Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action” . Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan – tindakan tersebut. Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas”. Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001). Tipe – Tipe Perilaku Pembelian a. Budget Allocation (Pengalokasian budget) Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
  • 2. b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak) Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri. c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk) Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian. d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya) Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pelanggan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pribadi seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang konsumen. A. Individual Determinants of Consumer Behavior 1. Demografis, psikografis, dan kepribadian Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian popula Demografis berperan penting dalam pemasaran. Demografis membantu peramalan trend suatu produk bertahun-tahun mendatang serta perubahan permintaan dan pola konsumsi. Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya hidup. Dalam kata lain psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen. Psikografis memberikan pengukuran secara kuantitatif maupun kualitatif. Bila demografis menjelaskan siapa yang membeli suatu produk, psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli. Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan industri organik akan bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi konsumen untuk menerima produk organik (Lea & Worsley, 2005). Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah tampilan psikologi individu yang unik dimana mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon lingkungannya .
  • 3. 2. Motivasi konsumen Dalam menjawab pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk. 3. Pengetahuan konsumen Pengetahuan konsumen dapat diartikan sebagai himpunan dari jumlah total atas informasi yang dimemori yang relevan dengan pembelian produk dan penggunaan produk. Misalnya apakah makanan organik itu, kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan lain-lain. 4. Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan. Ada beberapa jenis intensi konsumen. Intensi pembelian adalah pendapat mengenai apa yang akan dibeli. Intensi pembelian kembali adalah apakah akan membeli barang yang sama dengan sebelumnya. Intensi pembelanjaan adalah dimana konsumen akan merencanakan sebuah produk akan dibeli. Intensi pengeluaran adalah berapa banyak uang yang akan digunakan. Intensi pencarian mengindikasikan keinginan seseorang untuk melakukan pencarian. Intensi konsumsi adalah keinginan seseorang untuk terikat dalam aktifitas konsumsi. Sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang. Sikap seorang konsumen mendorong konsumen untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa produk. Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk preferensi atau pilihan konsumen. Preferensi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu sikap terhadap sebuah objek dan relasinya terhadap objek lain. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Suatu kepercayaan dibentuk dari pengetahuan. Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen.
  • 4. B. Environmental Influences on Consumer Behavior 1. Budaya, etnisitas, dan kelas sosial Budaya adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu lingkungan. Budaya terbagi menjadi dua yaitu abstrak dan elemen material yang memberikan kemampuan bagi seseorang untuk mendefinisikan, mengevaluasi, dan membedakan antarbudaya. Elemen abstrak terdiri atas nilai-nilai, sikap, ide, tipe kepribadian, dan kesimpulan gagasan seperti agama atau politik. Material komponen terdiri atas benda-benda seperti buku, komputer, gedung, peralatan, dan lain-lain. Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu budaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas sebagaimana dengan identitas budaya, keadaan sosial, dan tipe produk. Kelas sosial dapat didefinisikan sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, status, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku yang sama. Penelitian pemasaran seringkali berfokus pada variabel-variabel kelas sosial karena penentuan produk apa yang akan dibeli oleh konsumen ditentukan oleh kelas sosial. 2. Keluarga dan pengaruh rumah tangga Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain. 3. Kelompok dan pengaruh personal Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference
  • 5. group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial. 1. 2 Pemikiran yang Benar Tentang Konsumen 1. Konsumen adalah RAJA 2. Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian. 3. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yang menghadapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu. 4. Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial asalkan pengamanan hukum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi. Bila ke empat premis ini diabaikan, konsekuensinya hampir selalu negatif. Kami memberikan contoh dari hasil pemikiran yang benar maupun yang salah mengenai konsumen. Kami lebih jauh mendemonstrasikan bahwa penelitian konsumen, bila ditanggapi dan ditafsirkan dengan benar, memberikan masukan yang esensial untuk strategi pemasaran yang baik dalam organisasi yang mencari laba maupun yang tidak mencari laba. Akhirnya, penelitian juga berfungsi sebagai basis untuk pendidikan dan perlindungan konsumen, dan melengkapi informasi yang penting untuk keputusan kebijakan umum. 1.3 Penelitian Konsumen sebagai Bidang Ilmu Dinamis Pendekatan dalam meneliti Perilaku Konsumen 1. Pendekatan interpretif, pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
  • 6. 2. Pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen. 3. Pendekatan sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis. Sifat dari perilaku konsumen yaitu: 1. Consumer Behavior Is Dynamic Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya. 2. Consumer Behavior Involves Interactions Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen. 3. Consumer Behavior Involves Exchange Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
  • 7. BAB 2 2.1 Definisi Segmentasi Pasar Definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli. Gitosudarmo (2000) manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut: 1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya. 2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen. 3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar. 4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran. Kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain: 1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek. 2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan. 3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon. 4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa. 5. Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama. 2.2 Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.
  • 8. Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 : a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang. b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan . Segmentasi dan profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan. a. Tingkatkan Efisiensi Proses Produksi Proses produksi yang efisien akan menghasilkan penghematan. Semakin berhemat, semakin rendah pula biaya produksi. Dengan semakin rendahnya biaya produksi, maka margin keuntungan juga samakin tinggi. Terapkan prinsip-prinsip “Total Quality Management” sistem produksi Anda untuk memangkas biaya-biaya yang tidak perlu. b. Fokus Pada “Core Business” Terpenting Anda Apakah Anda sudah mengetahui apa sebenarnya Core Business di mana Anda harus menfokuskan waktu, energi dan pikiran? Jika Anda melenceng pada hal-hal yang tidak penting, maka yang sedah Anda lakukan adalah pemborosan sumberdaya yang sangat berharga, yaitu waktu Anda. c. Berdayakan Orang-orang Yang Berdedikasi Melalui Kepemimpinan Manusia adalah sumberdaya terpenting dalam organisasi Anda. Semakin tinggi tingkat penghargaan Anda pada aspek manusia, semaking tinggi pula tingkat kemampuan untuk menciptakan keberhasilan organisasi. Dengan menerapkan prinsip- prinsip kepemimpinan organisasi yang efektif, Anda akan mampu membawa organisasi Anda ke level yang lebih tinggi dan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi pula.
  • 9. d. Pertajam Kecerdasan Organisasi Apakah organisasi Anda merupakan organisasi yang cerdas? Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi pula kemampuan organisasi Anda dalam menavigasikan diri ke arah masa depan yang lebih baik. Seberapa sering Anda memberikan pelatihan-pelatihan berkualitas bagi para karyawan untuk mempertajam kemampuan mereka dalam mengelola organisasi secara lebih profesional. Semakin cerdas organisasi, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan Anda. e. Kompensasi Yang Sesuai Manusia ingin dihargai. Jika Anda membayar lebih rendah dibandingkan kemampuan dan usaha yang sudah mereka berikan bagi organisasi Anda, mereka akan merasa dirugikan. Jika mereka merasa dirugikan, maka sebaiknya Anda jangan berharap mereka akan memberikan yang terbaik bagi organisasi Anda. Jika kita melihat negara- negara yang sistem ekonominya telah maju, kita melihat bahwa sistem kompensasi yang diterapkan merefleksikan kinerja. 3. Penggunaan segmentasi dalam strategi pemasaran Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik: • Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur. • Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. • Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani • Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda. • Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan. Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu: 1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian. 2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
  • 10. C. RENCANA PERUBAHAAN 1. Analisis konsumen dan kebijakan sosial Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Pengambilan Keputusan Konsumen Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai pentahapan sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan. Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lain-lain. 2. Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya. 3. Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan. 4. Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu. 5. Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak. Analisis Kebijakan Sosial Analisis kebijakan (policy analysis) dapat dibedakan dengan pembuatan atau pengembangan kebijakan (policy development). Analisis kebijakan tidak mencakup pembuatan proposal perumusan kebijakan yang akan datang. Analisis kebijakan lebih menekankan pada penelaahan kebijakn yang sudah ada. Sementara itu, pengembangan kebijakan lebih difokuskan pada proses pembuatan proposal perumusan kebijakan yang baru. Namun demikian, baik analisis kebijakan maupun pengembangan kebijakan keduanya memfokuskan pada konsekuensi-konsekuensi kebijakan. Analisis kebijakan mengkaji kebijakan yang telah berjalan, sedangkan pengembangan kebijakan memberikan petunjuk bagi pembuatan atau perumusan kebijakan yang baru.
  • 11. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebijakan sosial adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial yang telah diterapkan. Penelaahan terhadap kebijakan sosial tersebut didasari oleh oleh prinsip-prinsip umum yang dibuat berdasarkan pilihan-pilihan tindakan sebagai berikut: 1. Penelitian dan rasionalisasi yang dilakukan untuk menjamin keilmiahan dari analisis yang dilakukan. 2. Orientasi nilai yang dijadikan patokan atau kriteria untuk menilai kebijakan sosial tersebut berdasarkan nilai benar dan salah. 3. Pertimbangan politik yang umumnya dijadikan landasan untuk menjamin keamanan dan stabilitas. 2. Perubahan struktur pasar konsumen Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli: a. Pasar Persaingan Sempurna Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna : - Jumlah penjual dan pembeli banyak - Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain - Penjual bersifat pengambil harga (price taker) - Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply) - Posisi tawar konsumen kuat - Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata - Sensitif terhadap perubahan harga - Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
  • 12. b. Pasar Monopolistik Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik : - Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda - Mirip dengan pasar persaingan sempurna - Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda - Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga - Relatif mudah keluar masuk pasar c. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli : - Harga produk yang dijual relatif sama - Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses - Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar - Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain d. Pasar Monopoli Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli : - Hanya terdapat satu penjual atau produsen - Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli