SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 193
Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi
Bagaimana meneliti & menulis tesis
Oleh:
Mudrajad Kuncoro,
Ph.D.
Bab 1
Penelitian Ilmiah
Aplikasi secara formal dan sistematis dari metode
ilmiah untuk mempelajari dan menjawab
permasalahan
Tujuannya
Untuk membuat penjelasan, menyusun prediksi, serta
mengendalikan fenomena yang terjadi di dalam suatu
batasan yang ditentukan
Karakteristik metode ilmiah
Kritis dan analisis: Mendorong suatu kepastian dan proses
penyelidikan untuk mengidentifikasi masalah dan metode
untuk mendapatkan solusinya
Logis: Merujuk pada metode argumentasi ilmiah. Kesimpulan
secara rasional diturunkan dari bukti-bukti yang ada.
Objektif: Hasil yang diperoleh ilmuwan yang lain akan sama
apabila studi yang sama dilakukan pada kondisi yang sama.
Konseptual dan teoritis: Ilmu pengetahuan mengandung arti
pengembangan struktur konsep dan teoritis untuk menuntun
dan mengarahkan upaya penelitian.
Empiris: Bersandar pada realitas.
Sistematis: Memiliki prosedur yang cermat dan mengikuti
aturan tertentu yang baku
Pola silogisma yang digunakan
Deduktif
Penarikan kesimpulan untuk hal spesifik
dari gejala umum
Induktif
Penarikan kesimpulan berdasarkan
keadaan spesifik untuk hal yang umum
Aplikasi Metode Ilmiah dalam bisnis
•Penelitian bisnis merupakan penyelidikan
secara sistematis dan kritis tentang fenomena
empiris yang dikendalikan oleh peneliti.
•Kejelasan dari lingkup fenomena yang diteliti
berkaitan dengan pengambilan keputusan
manajerial
Bab 2
Klasifikasi menurut tujuan
•Penelitian murni: meliputi pengembangan ilmu pengetahuan
•Penelitian terapan: menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan
permasalahan tertentu. Ada 3 macam contoh:
• Penelitian Evaluasi: Penelitian yang diharapkan dapat
memberikan masukan atau mendukung pengambilan
keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif
tindakan
• Penelitian dan pengembangan: Penelitian yang
bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga
produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi
• Penelitian tindakan: Penelitian yang dilakukan untuk
segera dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan
masalah yang ada
Klasifikasi penelitian menurut metode
Penelitian Historis: Kegiatan penyelidikan, pemahaman, dan
penjelasan keadaan yang telah lalu
Penelitian deskriptif: Pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau
menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek
penelitian
Penelitian Korelasional: Penelitian yang bertujuan menentukan
apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta
seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang diteliti
Penelitian Kausal Komparatif dan Eksperimental: Penelitian yang
menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat, disamping mengukur kekuatan hubungannya
Pohon keputusan untuk memilih metode penelitian
Pengambilan keputusan dalam perusahaan dapat
di klasifikasikan menjadi 3 macam:
• Keputusan strategis: Keputusan yang
menentukan arah kegiatan perusahaan jangka
panjang
• Keputusan taktis: Implementasi dari keputusan
strategis
• Keputusan teknis: Keputusan untuk kegiatan
rutin sehari-hari, berhubungan dengan
pengendalian untuk kegiatan tertentu
Proses pengambilan keputusan
Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan
1. Penemuan dan perumusan masalah
Permasalahan yang ada perlu dipahami
dan dirumuskan dengan baik agar tidak
menimbulkan keputusan yang keliru
Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan
2. Pemilihan model
Model adalah abstraksi dari realitas dunia nyata; dalam ilmu ekonomi,
model ekonomi didefinisikan sebagai statu konstruksi teoritis atau
kerangka analisis ekonomi yang terdiri dari himpunan konsep, definisi,
anggapan, persamaan, kesamaan (identitas), dan ketidaksamaan dari
mana kesimpulan akan diturunkan. Hal yang terkait di dalamnya
adalah variabel ( jumlah terukur yang dapat bervariasi atau mudah
berubah)
Variabel
Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan
•Variabel dependen: identik dengan variabel
terikat, yang dijelaskan, atau dependent
variable
•Variabel independen: identik dengan variabel bebas,
penjelas yang biasanya dianggap sebagai
variabelprediktor atau penyebab karena memprediksi
atau menyebabkan variabel dependen
Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan (2.3)
Dalam ilmu ekonomi, terdapat variabel ekonomi yang dapat dibedakan
menjadi:
 Variabel endogin: variabel yang menjadi pusat perhatian si
pembuat model, atau variabel yang ditentukan di dalam model
dan ingin diamati variasinya
 Variabel eksogin: variabel yang dianggap ditentukan di luar
sistem (model) dan diharapkan mampu menjelaskan variasi
variabel endogin
 Variabel kelambanan: variabel dengan unsur lag, yang
umumnya digunakan untuk data runtut waktu
Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan
Pengumpulan data
Kelengkapan data mempengaruhi kualitas analisis,
oleh karenanya akan berdampak kepada ketepatan
keputusan yang akan diambil
Analisis data
Dari data yang terkumpul dapat dilakukan analisis
data, yang tidak tertutup kemungkinan akan
ditemukannya permasalahan yang baru sehingga
diperlukan data baru
Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan
Evaluasi alternatif
Dari berbagai alternatif keputusan yang dihasilkan melalui proses
analisis data, masing-masing perlu dievaluasi berdasar kriteria yang
ditentukan oleh manajemen. Dengan itu maka akan diperoleh daftar
urutan alternatif dimulai dari keputusan yang paling layak diambil oleh
perusahaan
Pengambilan keputusan
Meskipun daftar urutan alternatif telah disusun, pengkajian penerapan
masing-masing alternatif perlu dilakukan
Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
Meskipun daftar urutan alternatif telah disusun, pengkajian
penerapan masing-masing alternatif perlu dilakukan
Peran penelitian dalam pengambilan
keputusan
Bab 3
Pada umumnya, identifikasi masalah
dilakukan dari permasalah umum yang
berhubungan dengan keahlian yang dipunyai
dan menarik untuk dipecahkan. Kemudian
diambil suatu permasalahan yang spesifik
dan lebih memungkinkan untuk diteliti
Identifikasi topik penelitian
Sumber permasalahan
Ada dua sumber permasalahan yang dapat dipergunakan
untuk penelitian, yaitu:
• Literatur atau bahan bacaan yang berhubungan dengan
minat dan pengetahuan peneliti, dan
• Pengalaman pribadi yang merupakan permasalahan
Identifikasi masalah
Identifikasi permasalahan yang diturunkan dari teori
membawa beberapa keuntungan, yaitu:
• Peneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang terkait
untuk menjawab persoalan yang ada.
• Formulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi lebih
mudah dan jelas, karena mempunyai hubungan yang erat
dengan teori.
• Hasil penelitian akan memberikan kontribusi terhadap teori
yang dijadikan dasar untuk perumusan masalah
Karakteristik permasalahan
Permasalahan yang baik sebenarnya adalah permasalahan yang
dirasakan baik oleh peneliti dalam empat macam hal berikut:
1. Peneliti mempunyai keahlian dalam bidang tersebut;
2. Tingkat kemampuan peneliti sesuai dengan tingkat kemampuan yang
diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang ada;
3. Peneliti mempunyai sumber daya yang dibutuhkan;
4. Peneliti telah mempertimbangkan kendala waktu, dana, dan berbagai
kendala lain dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan
permasalahan (1)
• Kegunaan penelitian: Penelitian hanya dilakukan untuk
penyelesaian masalah yang mempunyai manfaat lebih
besar daripada biayanya
• Prioritas: Tidak semua permasalahan perlu diteliti pada
saat yang bersamaan, yang perlu dilakukan adalah
menyusun prioritas berdasarkan tingkat kepentingannya
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan
permasalahan (2)
• Kendala waktu dan Dana: Tidak jarang penelitian yang sebenarnya
diperlukan perusahaan tidak jadi dilakukan karena kendala dana dan
waktu untuk mendukung penelitian tersebut.
• Dapat diselidiki: Ada dua hal yang ada hubungannya dengan dapat
dan tidaknya suatu permasalahan untuk diselidiki, yaitu:
 masalah tersebut secara teoritis tidak dapat diselidiki atau belum
terdapat teori dasar untuk penyelidikan sehingga baru pada saat nanti
ada kemungkinan penyelidikan
permasalahan tersebut secara teoritis dapat diselidiki, namun
karena pertimbangan tertentu tidak diijinkan untuk diselidiki oleh
aparat yang berwenang
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan
permasalahan (3)
• Kemampuan peneliti: Ketertarikan pada suatu
permasalahan dan kemudian melakukan penelitian bukan
langkah yang bijaksana. Ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, yakni: Kendala waktu dan anggaran,
tersedianya data yang diperlukan, dan tingkat keahlian
peneliti
Tinjauan pustaka atau survei literatur
Langkah ini meliputi identifikasi, lokasi, dan
analisis dari dokumen yang berisi informasi yang
berhubungan dengan permasalahan penelitian
secara sistematis
Dokumen ini meliputi jurnal, abstrak, tinjauan,
buku, data statistik, dan laporan penelitian
yang relevan
Perumusan masalah (1)
Karakteristik perumusan masalah yang baik adalah
sebagai berikut:
• Menunjukkan variabel yang menarik peneliti dan
hubungan deskriptif, dimana permasalahan secara
sederhana diugkapkan dalam suatu pertanyaan yang harus
dijawab. Akan tetapi, bagian terpenting dari suatu
penelitian adalah hubungan antar variabel.
Perumusan masalah (2)
• Menyusun definisi dari semua variabel yang relevan,
baik secara langsung maupun operasional. Definisi
operasional ini harus jelas dan spesifik sehingga tidak
menimbulkan perbedaan penafsiran yang pada akhirnya
akan mengganggu penelitian.
Bab 4
Kerangka teoritis
Suatu model yang menerangkan bagaimana
hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting
yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu
Teori
Kumpulan proposisi umum yang saling
berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan
hubungan yang timbul antara beberapa
variabel yang diobservasinya
Setiap teori selalu didasarkan pada:
 Konsep: sejumlah pengertian atau karakteristik yang
dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan perilaku
tertentu.
 Konstruk: jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan
abstaraksi yang lebih tinggi daripada konsep dan diciptakan
untuk tujuan teoritis tertentu.
 Proposisi: pernyataan yang berkaitan dengan hubungan
antara konsep-konsep yang ada dan pernyataan dari
hubungan universal antara kerjadian-kejadian yang memiliki
karakteristik tertentu
Variabel
Sesuatu yang dapat membedakan atau
mengubah nilai
Secara konsep, variabel dapat dibedakan menjadi:
 Variabel dependens: variabel yang menjadi perhatian
utama dalam sebuah pengamatan
 Variabel independen: variabel yang dapat
mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan
mempunyai hubungan yang positif atau pun yang negatif
bagi variabel dependen nantinya.
Variabel secara konsep (1)
 Moderating variable: variabel yang mempunyai dampak
kontijensi (contingent effect) yang kuat pada hubungan
variabel independen dan variabel dependen
Intervening variable: faktor yang secara teori
berpengaruh pada fenomena yang diamati tetapi tidak
dapat dilihat, diukur, atau dimanipulasi, namun
dampakanya dapat disimpulkan berdasarkan variabel
independen dan moderating terhadap fenomena yang
diamati
Variabel secara konsep (2)
Hubungan antar Variabel
Kerangka teoritis
Pondasi utama dimana sepenuhnya
proyek penelitian itu ditujukan
Faktor yang memberikan peranan penting yang harus
dipenuhi dalam membangun kerangka teoritis: (1)
1. Variabel yang relevan harus dapat dijelaskan dan
disebutkan dalam diskusi.
2. Diskusi haruslah dapat mewujudkan bagaimana dua
atau lebih variabel itu berhubungan satu sama lain.
3. Jika jenis dan arah hubungan tadi dapat diterima
secara teori berdasarkan atas penelitian sebelumnya,
maka harus ada indikasi pada diskusi apakah
hubungan tadi bersifat positif atau negatif
Faktor yang memberikan peranan penting yang harus
dipenuhi dalam membangun kerangka teoritis: (2)
4. Harus ada penjelasan secara jelas kenapa kita akan
mengharapkan hubungan tersebut terus bertahan.
5. Skema diagram yang menjelaskan kerangka teoritis
harus dapat diperlihatkan sehingga pembaca dapat
melihat dengan mudah dan memahami bagaimana
hubungan antar variabel secara teoritis
Hipotesis:
Suatu penjelasan sementara tentang
perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu
yang telah terjadi atau akan terjadi
Karakteristik hipotesis yang baik
 Konsisten dengan penelitian sebelumnya
 Penjelasan yang masuk akal
 Perkiraan yang tepat dan terukur
 Dapat diuji
Klasifikasi Hipotesis (1)
A. Bagaimana hipotesis tersebut diperoleh
(diturunkan)
• Induktif: menyusun generalisasi berdasarkan
observasi
• Deduktif: menggunakan perluasan logika dari
penemuan-penemuan yang telah ada, atau
didasarkan pada hal-hal yang bersifat umum yang
telah diterima kebenarannya
Klasifikasi Hipotesis (2)
B. Bagaimana hipotesis dinyatakan
1. Hipotesis statistik: hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternative (Ha)
Hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada
hubungan atau perbedaan di antara kedua
variabel, dan jika terdapat hubungan atau
perbedaan hádala karena kebetulan semata
Klasifikasi Hipotesis (3)
2. Hipotesis penelitian menyatakan perkiraan hubungan
atau perbedaan antara dua variabel
Dapat berupa:
 Non-Directional ( hipotesis tanpa arah): hanya
menyatakan bahwa terdapat hubungan atau perbedaan di
antara dua variable.
 Directional (hipotesis yang mengarahkan): menunjukkan
sifat dari hubungan atau perbedaan di antara dua variabel
Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dinyatakan
dengan jelas dan ringkas, menyatakan hubungan antara dua
variabel, dan menjelaskan variabel tersebut dalam
terminologi operasional yang terukur
Uji hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di
dalam penelitian. Untuk itu, maka peneliti harus menentukan
sampel, mengukur instrumen, desain, dan mengikuti
prosedur yang akan menuntun dalam pencarian data yang
diperlukan
Proses m
endapatkan
ilm
u
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menyusun perencanaan penelitian:
 Etika penelitian
 Kendala Hukum
 Pelatihan asisten penelitian
Etika
Norma atau standar perilaku yang memandu pilihan
moral mengenai hubungan kita dengan orang lain
Etika penelitian ini berkaitan erat dengan hak-hak dari
berbagai pihak seperti masyarakat, subjek, klien, dan
peneliti
Hak masyarakat:
• memperoleh informasi hasil penelitian
yang penting,
• mengharap hasil penelitian yang objektif,
• kebebasan pribadi
Hak subjek penelitian:
• Semua subjek penelitian seharusnya mengetahui
dan sadar bahwa ia mempunyai hak untuk tidak
berpartisipasi dalam penelitian,
• Semua individu harus diberi informasi dan
penjelasan yang cukup untuk menentukan apakah
ia akan berpartisipasi ataukah tidak,
• Subjek penelitian tidak dapat dan tidak boleh
dipaksa untuk berpartisipasi kepada penelitian.
Hak klien:
•Hak atas kerahasiaan
•Hak untuk mengharapkan penelitian yang
berkualitas tinggi
Hak peneliti:
•Hak untuk mengharap perilaku etis dari klien
•Hak untuk mengharap perilaku etis dari subjek
penelitian
Kendala hukum
Setiap penelitian tidak boleh bertentangan dengan
hukum yang berlaku
Tanggung jawab asisten penelitian
Tanggung jawab asisten penelitian harus dijelaskan baik
dengan lisan maupun tertulis
Beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan penelitian (1)
1. Jenis penelitian berkaitan dengan tingkatannya:
• Eksploratif: diprelukan untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih dalam mengenai fenomena yang diteliti.
• Deskriptif: dilakukan agar peneliti dapat menggambarkan
dengan lebih baik sifat-sifat yang diketahui keberadaannya
yang relevean dengan variabel-variabel yang diteliti.
• Pengujian hipotesis: dilakukan agar peneliti dapat
menjelaskan apabila manajer pemasaran ingin mengetahui
penjualan akan meningkat jika ia melipatgandakan dana iklan
Beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan penelitian (2)
2. Metode pengumpulan data. Hal ini dilakukan untuk
membedakan antar proses-proses pemantauan dan survei
3. Tujuan penelitian. Ada 3 tujuan penelitian:
• Studi kausal yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan
sebab-akibat
• Studi korelasional yang bertujuan untuk
mengidentifikasikan adanya hubungan antara variabel
yang diteliti
• Studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari tahu tentang
siapa, apa, dimana, bilamana dan berapa banyak
Beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan penelitian (3)
4. Pengendalian variabel-variabel oleh peneliti. Hal ini
berkaitan erat dengan tujuan penelitian
5. Dimensi waktu. Ada dua, yaitu:
1. Studi silang tempat (cross-sectional): dilaksanakan satu kali dan
mencerminkan potret dari suatu keadaan pada suatu saat
tertentu
2. Studi data berkala: dilakukan berulang-ulang dalam jangka
waktu tertentu
Beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan penelitian (4)
6. Ruang lingkup topik pembahasan. Ada dua, yaitu:
1. Studi statistik: berusaha mengetahui ciri-ciri
populasi melalui penarikan kesimpulan secara
inferensi berdasarkan ciri-ciri sampel.
2. Studi kasus: lebih menekankan pada analisis
konteks secara penuh berdasarkan peristiwa
atau kondisi yang lebih sedikit dan hubungannya
antara satu dengan yang lain.
Beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan dalam
perencanaan penelitian (5)
7. Lingkungan penelitian. Ada dua, yaitu:
• Lapangan
• Laboratorium
8. Unit analisis. Berkaitan dengan subjek penelitian
9. Persepsi subjek. Persepsi subjek akan
mempengaruhi hasil penelitian secara langsung
maupun tidak
Jenis penelitian ada dua:
1. Eksploratif (exploratory research): jenis penelitian
yang paling sesuai untuk situasi di mana tujuan
penelitian bersifat umum
2. Konklusif (conclusive research): sesuai untuk
situasi di mana tujuan penelitian sudah spesifik
dan data yang dibutuhkan sudah jelas
Penelitian Eksploratif
Dapat dilakukan dengan empat prosedur
•Teknik Informan Kunci (Key-informant Technique): dilakukan dengan cara
mencari dan mewawancarai beberapa orang ahli atau informan kunci di
bidang yang berhubungan dengan stuasi yang akan diteliti
•Focus Group Interview atau Focus Group Discussion: dilakukan dengan
membuat forum diskusi yang biasanya terdiri dari 8 sampai 12 orang dan
dimoderasi oleh seorang moderator yang sudah terlatih dengan baik.
•Analisis Data Sekunder (Secondary-data Analysis): mengumpulkan data
dari data yang sudah ada atau sudah dipublikasikan.
•Metode Studi Kasus (Case Study Method): pengujian yang mendalam
terhadap unit yang berkepentinga
Penelitian Konklusif (Conclusive Research) atau
Confirmatory Research
Penelitian yang bertujuan untuk menguji atau
membuktikan sesuatu dan untuk membantu peneliti
dalam memilih tndakan khusus selanjutnya
Menurut tujuannya, dapat dibedakan menjadi dua:
Deskriptif (Descriptive Study) dan Eksperimental
(Experimental Study)
Tabel Jenis Penelitian
Bab 6
Usul penelitian yang diajukan oleh seseorang atau suatu
badan/ perusahaan/ organisasi untuk menghasilkan suatu
output tertentu atau memberikan jasa penelitian kepada
sponsor/ pendukung
Proposal penelitian
Tujuan dari proposal
1. Untuk merumuskan masalah apa yang akan diteliti dan
mengapa masalah tersebut penting
2. Untuk mengkaji upaya penelitian-penelitian lain yang
telah dilakukan penelitian dalam masalah serupa
3. Untuk menguraikan jenis data yang diperlukan dalam
penyelesaian masalah dan bagaimana metode
pemgumpulan data, pengolahan data, dan
menganalisisnya
Menurut jenisnya, proposal penelitian dapat
dibedakan menjadi:
• Internal
• Eksternal: pesanan dan bukan pesanan
Tabel Jenis Proposal
Manfaat Proposal (1)
Bagi Peneliti: (1)
•Persamaan persepsi permasalahan: persamaan persepsi
permasalahan antara manajer dan peneliti merupakan hal yang
sangat penting sebelum penelitian dijalankan.
•Orientasi penelitian keseluruhan: penulisan proposal penelitian
membuat peneliti harus berfikir secara kritis tentang seluruh aspek
penelitian sebelum penelitian dilaksanakan.
•Pedoman pelaksanaan penelitian: pedoman penelitian yang telah
distujui dapat digunakan sebagai peedoman pelaksanaan penelitian.
•Kejelasan kegiatan penelitian: dengan menggunakan proposal
yang baik, maka kegiatan penelitian yang akan dilakuakn menjadi
lebih jelas.
Manfaat Proposal (2)
Bagi Peneliti: (2)
•Kemudahan evaluasi penelitian: proposal yang baik akan
memudahkan evaluasi penelitian yang diusulkan bagi peneliti maupun
pihak lain yang terkait.
•Proteksi pelaksanaan penelitian: proposal yang sudah disusun dan
disetujui oleh berbagai pihak yang terkait dapat menjadi pelindung
peneliti dari permintaan perubahan kegiatan penelitian.
•Persetujuan peneliti dan manajer: dari proposal yang telah disetujui,
dapat diketahui batasan sejauh mana informasi yang akan diperoleh
manajer
Manfaat Proposal (3)
Bagi Manajer: (1)
•Jaminan kualitas peneliti: proposal dapat menjadi jaminan
bahwa peneliti sudah mengetahui dengan benar tentang
masalah yang dihadapi manajer dalam perusahaan.
•Persetujuan metode penelitian: jika manajer tidak
sependapat dengan metode penelitian, maka manajer dapat
memberikan saran kepada peneliti tentang metode dan teknik
yang lebih tepat untuk dipergunakan dalam penelitian.
Manfaat Proposal (4)
Bagi Manajer: (2)
•Kendali penelitian: proposal dapat digunakan sebagai kendali
pelaksanaan penelitian, sehingga manajer akan dapat
memperoleh hasil penelitian den menggunakan metode dan
teknik sesuai dengan yang tertulis di proposal.
•Prioritas penelitian: proposal akan membantu manajemen
dalam melakukan penyusunan nilai relatif dari masing-masing
usulan penelitian sehingga dapat disusun preferensi
penelitian.
•Penilaian informasi: nilai informasi yang disebutkan dalam
proposal akan membantu dalam penyusunan anggaran
penelitian
Struktur proposal penelitian (1)
1. Halaman judul: Judul penelitian sebaiknya disusun
ringkas-padat dan menarik
2. Ringkasan eksekutif (Executive summary): Salah satu
bentuk lain dari usulan penelitian yang disajikan secara
singkat dan padat, sehingga memungkinkan bagi para
sponsor untuk mengetahui maksud dari tujuan secara
cepat dan tepat.
3. Latar belakang: Uraian singkat mengenai “lingkungan” di
seputar masalah yang akan diteliti.
Struktur proposal penelitian (1)
4. Rumusan masalah: Bagian ini harus diperhatikan agar
suatu permsalah dapat diuraikan dengan baik, sehingga
dapat ditangkap dan dimengerti oleh pembaca dengan
jelas.
5. Tujuan penelitian: Bagian ini menjabarkan secara jelas
apa saja yang akan direncanakan untuk dilakukan dalam
usulan penelitian.
6. Studi pustaka: Bagian ini melihat kembali semua
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya ataupun
yang sedang dilakukan, yang memiliki hubungan dengan
penelitian yang akan dilakukan
Struktur proposal penelitian (1)
7. Manfaat penelitian: Penekanan pentingnya dilakukan
penelitian ini dapat dijabarkan dalam bagian ini.
8. Desain penelitian: Bagian ini menggambarkan apa yang
akan dilakukan oleh peneliti dalam terminologi teknis.
9. Analisis data: Dalam bagian ini perlu dijabarkan
mengenai metode yang direncanakan dan dasar teoritis
untuk memakai teori tersebut.
10.Bentuk laporan: Format laporan yang akan ditampilkan
sebagai bentuk akhir penyampaian hasil penelitian perlu
dijelaskan dalam usulan penelitian ini
Struktur proposal penelitian (1)
11. Kualifikasi penelitian: Latar belakang peneliti.
12.Anggaran: Bagian ini sangat diperlukan dalam rangka
pendanaan penelitian.
13.Jadwal: Bagian ini dibuat untuk memperlihatkan gambaran
mengenai kapan dan berapa lama jangka waktu yang
diperlukan untuk melaksanakan setiap langkah dalam
penelitian.
14.Daftar pustaka: Semua kegiatan penelitian memerlukan
refernsi atau kepustakaan dari banyak sumber.
15.Lampiran: Ditujukan untuk memuat hal-hal yang perlu
dijelaskan dalam penelitian
Faktor yang perlu diperhatikan agar suatu proposal dapat
mendapat perhatian sponsor
Proposal harus ditampilkan secara rapi,
terstruktur, terorganisasi.
Topik utama dari proposal dapat ditemukan dan
dipahami dengan cepat dan mudah
Untuk pengembangan setiap proposal, perlu dilakukan
evaluasi secara baik dengan evaluasi sebagai berikut:
Bab 7
Terminologi yang sering digunakan: (1)
•Elemen: Unit dimana data yang diperlukan akan
dikumpulkan
•Populasi: Kelompok elemen yang lengkap, di mana kita
tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek
penelitian
•Unit pengambilan sampel: Sekelompok elemen yang tidak
tumpang tindih dengan populasi
•Kerangka sampel: Representasi fisik dari objek, individu,
kelompok, yang sangat penting dalam penentuan sampel
•Sampel: himpunan bagian (subset) dari unit populasi
Terminologi yang sering digunakan: (2)
• Parameter: Ringkasan variabel dalam populasi
• Statistik: Ringkasan dalam sampel
• Kesalahan sampel: kesalahan prosedur dan kesalahan
penggunaan statistik untuk estimasi parameter
• Efisiensi statistik: Ukuran perbandingan dari desain
sampel dengan besar sampel yang sama, yang
menghasilkan standar kesalahan yang lebih kecil
• Perencanaan sampel: Spesifikasi formal dari metode dan
prosedur yang akan digunakan untuk mengidentifikasi
sampel yag dipilih dalam penelitian
Alasan pemilihan sampel:
• Kendala sumberdaya: kendala waktu, dana, dan sumber
daya lain yang terbatas jumlahnya
• Ketepatan: melalui pemilihan desain sampel yang baik,
peneliti akan memperoleh data yang akurat, dengan
tingkat kesalahan yang relatif rendah.
• Pengukuran destruktif: kadang-kadang pengukuran yang
dilakukan merupakan pengukuran destruktif
Karakteristik sampel yang baik meliputi: (1)
• Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk
mengambil keputusan yang berhubungan dengan
besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang
dikehendaki.
• Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas dari
setiap unit analisis untuk menjadi sampel.
Karakteristik sampel yang baik meliputi: (2)
• Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung
akurasi dan pengaruh (misalnya kesalahan) dalam
pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus.
• Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung
derajat kepercayaan yang diterapkan dalam estimasi
populasi yang disusun dari sampel statistika
Kesalahan yang biasa terjadi:
•Sampling Frame Error: Kesalahan yang terjadi bila elemen
sampel tertentu tidak diperhitungkan, atau bila seluruh
populasi tidk diwakili secara tepat oleh kerangka sampel.
•Random Sampling Error: Kesalahan akibat adanya
perbedaan antara hasil sampel dan hasil sensus yang
dilakukan dengan prosedur yang sama.
•Nonresponse Error: Kesalahan akibat perbedaan statistik
antara survei yang hanya memasukkan mereka yang
merespon dan juga mereka yang gagal (tidak) merespon
Ilustrasi jenis kesalahan yang biasa terjadi
Proses pemilihan sampel meliputi:
• Penentuan Populasi: Pemilihan suatu keompok dari
elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil
yang merupakan sumber dari data yang diperlukan.
• Penentuan Unit Pemilihan Sampel: kelompok elemen.
• Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel: daftar elemen
dari setiap unit pemilihan sampel.
• Penentuan Desain Sampel: metode untuk memilih sampel
dari populasi yang ada
• Penentuan Jumlah Sampel
• Pemilihan Sampel
Ilustrasi
Tahap pemilihan
Sampel
Zikmund (2000: 389) mengusulkan formula perhitungan
sampel sebagai berikut
Dimana n = jumlah sampel, Z = nilai yang sudah
distandarisasi dengan derajat keyakinan; S = deviasi
standar sampel atau estimasi deviasi standar populasi; E =
tingkat kesalahan yang ditolerir, plus minus faktor
kesalahan
Jumlah sampel yang sesuai untuk suatu penelitian
dipengaruhi oleh: (1)
•Homogenitas: Semakin homogen suatu unit pemilihan
sampel, semakin kecil jumlah penelitian yang diperlukan.
•Derajat kepercayaan: Mengukur seberapa jauh peneliti
yakin dalam mengestimasi parameter populasi secara
benar.
•Presisi: Mengukur kesalahan standar estimasi yang
dilakukan.
Jumlah sampel yang sesuai untuk suatu penelitian
dipengaruhi oleh: (2)
•Prosedur analisis: Peneliti perlu mempertimbangkan jumlah
sampel yang diperlukan sesuai dengan model analisis yang
dipergunakan.
•Kendala sumberdaya: keterbatasan waktu, dana , dan juga
sumberdaya manusia sering menjadi pembatas yang
sangat menentukan dalam penentuan jumlah sampel yang
layak
Desain sampel terdiri dari: (1)
1. Sampel Probabilitas: Setiap sampel dipilih berdasarkan
prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk
dipilih:
 Sampel random sederhana (Simple Random
Sampling)
 Sampel Sistematis (Systematic Sampling)
 Sampel Stratifikasi (Stratified Sampling)
 Sampel Kluster (Cluster Sampling)
 Sampel daerah Multitahap (Multistage Area Sampling)
Desain sampel terdiri dari: (2)
2. Sampel Nonprobabilitas
 Convenience sampling
 Judgement sampling
 Quota Sampling
 Snowball Sampling: Prosedur pengambilan sampel di
mana responden pertama dipilih dengan metode
probabilitas, dan kemudian responde selanjutnya
diperoleh dari informasi yang diberikan oleh responden
yang pertama.
Tabel diatas menunjukkan perbandingan antara Sampel
Probabilitas dan Nonprobabilitas
Bab 8
Data
Sekumpulan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan
Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi: (1)
A. Data kuantitatif vs Kualitatif
1.Kuantitatif: Data yang diukur dalam suatu skala
numerik (angka). Data jenis ini dapat dibedakan
menjadi:
•Data interval: data yang diukur dengan jarak di
antara dua titik pada skala yang diketahui.
•Data rasio: data yang diukur secara proporsi.
Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi: (2)
2.Kualitatif: Data yang tidak dapat diukur di dalam
skala numerik. Data jenis ini digolongkan menjadi:
•Data Nominal: data yang dinyatakan dalam
bentuk kategori
•Data ordinal: data yang dinyatakan dalam
bventuk kategori, namun posisi data tidak sama
derajatnya karena dinyatakan dalam skala
peringkat.
Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi: (2)
B.Data menurut dimensi waktu
1.Data runtut waktu (time-series): data yang secara
kronologis disusun menurut waktu pada suatu variabel
tertentu. Data ini dibedakan menjadi:
• Data harian
• Data mingguan
• Data bulanan
• Data kuartalan
• Data tahunan
Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi: (2)
2.Data silang tempat (cross-section): data
yang sikumpulkan pada suatu titik waktu
3.Data pooling: kombinasi antara data runtut
waktu dan silang tempat
C.Data menurut sumber
Data internal: berasal dari dalam organisasi tersebut;
dan Data eksternal: berasal dari luar organisasi.
Data primer: data yang diperoleh dengan survei
lapangan yang menggunakan semua metode
pengumpulan data original; dan Data sekunder: data
yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul
data dan dipublikasikan kepada masyarakat
Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi: (2)
C.Data menurut sumber
1. Data internal: berasal dari dalam organisasi
tersebut; dan Data eksternal: berasal dari luar
organisasi.
2. Data primer: data yang diperoleh dengan survei
lapangan yang menggunakan semua metode
pengumpulan data original; dan Data sekunder:
data yang telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpul data dan dipublikasikan kepada
Dua alasan penggunaan data sekunder dalam penelitian
bisnis dan ekonomi, yaitu:
•Efektivitas biaya
•Penghematan waktu
Metode pencarian data sekunder dilakukan dengan cara: (1)
Pencarian data secara manual:
•Data Internal: data sekunder yang sudah
tersedia di dalam perusahaan
•Data eksternal: data sekunder yang berasal dari
berbagai institusi di luar perusahaan
Metode pencarian data sekunder dilakukan dengan cara: (2)
Pencarian data melalui kontak langsung
Alasannya adalah:
•Penghematan waktu
•Kecermatan
•Kenaikan relevansi
•Efektivitas biaya
Kriteria yang harus di pertimbangkan dalam evaluasi data
sekunder yaitu:
• Ketepatan waktu
• Relevansi
• Akurasi
Metode Pengumpulan Data Primer (PDP) dibedakan
berdasarkan 3 dimensi:
Derajat kesamaran (Degree of disguise): memperhatikan
apakah tujuan studi diketahui atau tidak oleh responden
Derajat struktur: memusatkan perhatian pada formalisasi
proses pengumpulan data
Metode pengumpulan: menunjukkan cara bagaimana
data diperoleh dari unit-unit analisis dalam penelitian
PDP dibedakan menjadi: (1)
1.PDP pasif. Metode observasi yang memiliki ciri:
• Mewujudkan tujuan penelitian
• Dikumpulkan dan dicatat secara sistematis
• Validitas dan reliabilitasnya selalu dicek dan dikontrol
2. PDP aktif. Metode PDP yang di tempuh dengan metode:
a. Wawancara personal: wawancara antar orang, yaitu
antara peneliti dengan responden yang diarahkan
oleh pewawancara untuk tujuan memperoleh
informasi yang relevan
PDP dibedakan menjadi: (2)
Beberapa kesalahan yang mungkin terjadi yaitu:
• Kesalahan tidak merespon: kesalahan karena
responden yang dimasukkan dalam disain
studi tidak dapat dicapai/ ditemui.
• Kesalahan merespon: kesalahan yang muncul
karena terdapat perbedaan antara data yang
dilaporkan dengan nilai variabel yang sebenarnya
PDP dibedakan menjadi: (3)
Kesalahan semacam ini dapat digolongkan menjadi
empat macam, yaitu
• Keanekaragaman Wawancara (Interview
Variablity): berkaitan dengan perbedaan
dalam situasi wawancara dan karakter si
pewawancara
• Struktur dan Urutan pertanyaan: muncul
karena format dan urutan-urutan pertanyaan
dapat menimbulkan bias pada hasil studi.
PDP dibedakan menjadi: (5)
Persyaratan agar wawancara personal dapat
berjalan dengan baik yaitu:
1. Akses: kemampuan responden untuk
menyampaikan informasi yang ditanyakan
oleh pewawancara
2. Kepercayaan/ niat baik: pewawancara agar
membina hubungan baik dengan responden
3. Keahlian: keahlian pewawancara yang
menyebabkan hasil wawancara dapat
dipercaya, memperoleh legitimasi, dan dapat
dipertanggunjawabkan
4. Motivasi: kemauan dan hasrat pihak yang di
PDP dibedakan menjadi: (6)
b. Wawancara telepon: komunikasi antra
pewawancara dan responden dengan
menggunakan telepon sebagai alat untuk
mencapai tujuan penelitian.
c. Wawancara lewat pos: wawancara dengan
menggunakan kuesioner tertulis yang dikirim
lewat pos untuk mencapai tujuan penelitian
tertentu.
d. Wawancara lewat komputer: metode PDP
Bab 9
Tugas peneliti setelah merumuskan masalah penelitian
dan memilih desain penelitian yaitu memilih teknik
pengukuran dan mendesain instrumen penelitian
Teknik pengukuran: aturan dan prosedur yang digunakan
untuk menjembatani antara apa yang ada dalam dunia
konsep dengan apa yang terjadi di dunia nyata.
Desain Instrumen: Penyusunan instrumen pengumpulan
data untuk mendapatkan data yang dibutuhkan guna
memecahkan masalah penelitian
Tiga komponen yang dibutuhkan dalam setiap
pengukuran:
1.Kejadian empiris (empirical events)
2.Penggunaan angka (the use of numbers)
3.Sejumlah aturan pemetaan (set of mapping rules)
Proses pengukuran dapat digambarkan sebagai sederet
tahap yang saling berkaitan yang dimulai dari:
1.Mengisolasi kejadian empiris
2.Mengembangkan konsep kepentingan (concept of
interest)
3.Mendefinisikan konsep secara konstitutif dan
operasional
4.Mengembangkan skala pengukuran
5.Mengevaluasi skala berdasarkan reliabilitas dan
validitasnya
6.Penggunaan skala
Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan
dua hal: (1)
1. Validitas. Secara konseptual, validitas dibedakan ke dalam 3 jenis:
a. Validitas isi (content validity): memastikan bahwa ukuran telah cukup
memesukkan sejumlah item yang representatif dalam menyusun
sebuah konsep
b. Validitas yang berkaitan dengan kriteria (criterion-related Validity):
validitas yang berkaitan dengan kriteria ketika sebuah ukuran
membedakan indivual pada kriteria yang akan diperkirakan. Hal ini
dapat dilakukan dengan menetapkan:
Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan
dua hal: (2)
i. Concurrent Validity: terjadi jika skala yang ditetapkan dapat
membedakan individual yang telah diketahui berbeda,
sehingga skor untuk masing-masing instrumen harus
berbeda.
ii. Predictive Validity : menunjukkan kemampuan sebuah
instrumen pengukuran dalam membedakan individu dalam
kriteria masa depan.
c. Validitas konstruk (construct Validity): untuk membuktikan
seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan
ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang.
Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan
dua hal: (3)
Hal ini dinilai dengan:
i. Convergent validity: terjadi ketika skor yang dihasilkan
oleh dua buah instrumen yang mengukur konsep yang
sama memiliki korelasi yang tinggi.
ii. Discriminant Validity:terjadi ketika berdasarkan teori, dua
buah variabel diperkirakan tidak berkorelasi.
2. Reliabilitas: konsistensi dan stabilitas dari suatu skor
(skala pengukuran). Reliabilitas mencakup dua hal utama:
a. Stabilitas ukuran: menunjukkan kemampuan sebuah
ukuran untuk tetap stabil atau tidak rentan terhadap
perubahan situasi apapun
Terdapat dua jenis uji stabilitas:
• Test-retest reliabilty: koefisien reliabilitas yang
diperoleh dari pengulangan pengukuran konsep
yang sama dalam dua kali kesempatan.
• Reliabilitas bentuk pararel (paralel-form
reliability): respon dari dua pengukuran yang
sebanding dalam menyusun konstruk yang sama
memiliki korelasi yang tinggi.
Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan
dua hal: (4)
b. Konsistensi internal ukuran: indikasi homogenitas
item-item yang ada dalam ukuran yang menyusun
konstruk. Konsistensi ukuran dapat diamati melalui:
• Reliabilitas konsistensi antar item: konsistensi
jawaban responden untuk semua item dalam ukuran.
• Split-half reliability: korelasi antara dua bagian instrumen
Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan
dua hal: (5)
Langkah awal dalam menyusun desain instrumen adalah
membuat kuesioner, yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan yang
disusun secara tertulis.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (1)
1. Apakah pertanyaan itu perlu: hal ini untuk menghindari
kebingungan responden.
2. Bagaimana pertanyaan itu sebaiknya diajukan: hal ini
untuk menghindari perbedaan persepsi dan menghindari
pertanyaan-pertanyaan yang sensitif atau menyinggung
responden
3. Apakah bentuk pertanyaannya terbuka atau tertutup:
pertanyaan terbuka memberikan kebebasan kepada
responden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai
jalan pikirannya dan bersifat eksploratif sehingga akan
cukup sulit untuk menganalisisnya dan juga pemberian
kode, sedangkan pertanyaan tertutup adalah sebuat
pertanyaan dimana jawabannya telah disediakan dan
dibatasi oleh peneliti; hal ini akan memudahkan peneliti
untuk melakukan analisa, pengkodean, serta lebih efisien
dalam penanganannya.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (2)
4. Bagaimana seharusnya pertanyaan itu dirumuskan:
pertanyaan sebaiknya dirumuskan semudah mungkin agar
persepsi ganda dapat dihindari.
5. Bagaimana format jawaban disusun: berkaitan dengan
berbagai pertanyaan penting seperti alternatif jawaban
dikotomi atau pilihan berganda, bagaimana pertanyaan
alternatif jawaban disusun, serta bagaimana antisipasi
terhadap jawaban “tidak tahu”, “tidak ada jawaban”, dan
“jawaban netral”.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (3)
Apa teknik skala yang sebaiknya digunakan Ada dua teknik
utama yang sering digunakan, yaitu:
a. Rating scales: skala penilaian dimana hal yang dievaluasi
adalah suatu dimensi orang, objek, atau fenomena pada
suatu titik dalam suatu rentang/ kategori.
Jenisnya adalah:
i. Graphic rating scales: responden menunjukkan perasaannya
dalam skala grafik.
ii. Itemized rating scales: di mana dipilih suatu kategori dalam
bentuk berurutan.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (4)
iii. Comparative rating scales: di mana orang, objek, atau
fenomena lain dinilai dalam suatu standar orang, objek,
atau fenomena lain.
iv. Itemized rating scales: di mana dipilih suatu kategori dalam
bentuk berurutan.
v. Comparative rating scales: di mana orang, objek, atau
fenomena lain dinilai dalam suatu standar orang, objek,
atau fenomena lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (5)
b. Attitude scales: suatu kumpulan alat pengukuran yang
mengukur tanggapan individu terhadap suatu objek.
Jenis ini dibagi menjadi:
a. Likert scale: repsonden menyatakan tingkat setuju
atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan
menegenai perilaku, objek, orang atau kejadian.
b. Semantic differential: dimana responden menilai
perilaku objek dengan skala 5 atau 7 titik dari dua
kutub kata sifat atau frase.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (6)
Dua hal yang harus diperhatikan dalam desain
instrumen adalah:
1. Urutan skala dan layout,
2. Pratest dan perbaikan
Bab 10
Tujuan analisis data adalah menyediakan informasi
untuk memecahkan masalah
Tahapan-tahapannya adalah: (1)
1. Proses pra-analisis.
2. Penyuntingan Data: Proses yang bertujuan agar
data yang dikumpulkan memberikan kejelasan,
dapat dibaca, konsisten, dan komplet.
3. Pengembangan Variabel. Hal ini diciptakan untuk
analisis tertentu yang berkaitan dengan tujuan
Tahapan-tahapannya adalah: (2)
4. Pengkodean Data (Data Coding): menerjemahkan data
ke dalam kode, biasanya kode angka, yang bertujuan
untuk memindahkan data tersebut ke dalam media
penyimpanan data dan analisis komputer lebih lanjut.
5. Cek Kesalahan. Proses ini mempunyai dua tugas, yaitu
meyakinkan bahwa semua tahap pra-analisis
sebelumnya telah dilakukan dengan benar, dan data
yang telah diberi kode harus dicek kembali untuk
mendeteksi kemungkinan adanya salah ketik
Tahapan-tahapannya adalah: (3)
6. Pembentukan Struktur data
7. Pra-analisis cek komputer. Hal ini dilakukan
dengan menampilkan tabulasi frekuensi
8. Tabulasi
Bab 11
Analisis deskriptif dibedakan menjadi dua metode:
1.Metode kasus: Digunakan untuk menemukan
ide-ide baru mengenai hubungan antarvariabel,
yang kemudian diuji lebih mendalam dalam
penelitian eksploratif
2.Metode statistik: Metode yang paling umum
digunakan dalam dunia bisnis
Deskripsi dengan ukuran numerik dibagi dalam dua klasifikasi:
1. Ukuran Tendensi Sentral. Ada tiga metode untuk
mengukur tendensi sentral, yaitu:
 Rata-rata hitung, atau biasa disebut rata-rata.
 Median: angka tengah yang diperoleh apabila
data disusun dari nilai terendah hingga nilai
tertinggi
 Modus: nilai yang paling sering muncul.
2. Ukuran variabilitas/ penyimpangan: suatu ukuran
yang mengukur sebaran data. Biasanya akan
menggunakan beberapa ukuran variabilitas sebagai
berikut:
a. Kecondongan (Skewness): Ukuran bentuk atau
derajat simetri distribusi data
b. Rentang (Range): Selisih antara nilai terbesar dan
nilai terkecil dari suatu himpunan data.
Deskripsi dengan ukuran numerik dibagi dalam dua klasifikasi:
Deskripsi dengan ukuran numerik dibagi dalam dua klasifikasi:
c. Deviasi standar (Standard Deviation): ukuran
penyimpangan yang diperoleh dari akar kuadrat dari
rata-rata jumlah kuadrat deviasi antara masing-
masing nilai dengan rata-ratanya.
S = Standar Deviasi
Ukuran Tendensi Sentral
dan Variabilitas
Skewness dan Perbandingan
rata-rata dari median
1. N, yaitu jumlah observasi yang valid/ tersedia datanya
(Valid), dan yang hilang atau datanya tidak lengkap
(Missing)
2. Mean, rata-rata dari data kuantitatif, yang diperoleh dari
penjumlahan seluruh ukuran (data) dibagi dengan jumlah
ukuran
3. Median, nilai tengah yang diperoleh apabila ukuran
disusun dari nilai terkecil ke nilai terbesar.
Rangkuman deskripsi data menurut SPSS for Windows
meliputi: (1)
4. Mode, yaitu ukuran yang frekuensinya paling sering muncul.
5. Std. Deviation, standar deviasi yang merupakan akar dari
varians sampel. Semakin besar nilai standar deviasi berarti
semakin tinggi penyimpangan data dengan nilai rata-ratanya.
6. Variance, jumlah dari selisih antara data dengan nilai rata-
ratanya dibagi dengan (n – 1)
7. Skewness, kecondongan yang merupakan selisih antara
rata-rata dan nilai tengah.
Rangkuman deskripsi data menurut SPSS for Windows
meliputi: (2)
8. Std. Error of Skewness menunjukkan standar kesalahan
dari nilai kecondongan
9. Kurtosis mengukur apakah distribusi data lebih tinggi,
lebih rendah, atau sama pas di tengah dengan sitribusi
normal.
10.Std. Error of Kurtosis menunjukkan standar kesalahan
dari nilai kurtosis.
Rangkuman deskripsi data menurut SPSS for Windows
meliputi: (3)
11.Range menunjukkan selisih antara nilai tertinggi
dan nilai terendah
12.Minimum menunjukkan nilai minimum dari data
13.Maximum menunjukkan nilai maksimum dari
data
Rangkuman deskripsi data menurut SPSS for Windows
meliputi: (4)
Bab 12
Metode asosiasi akan membantu kita untuk memahami
hubungan secara baik, namun juga membantu kita
mengetahui kekuatan hubungan secara lebih baik
Metode Asosiasi yang sesuai dengan Kombinasi Pengukuran
Analisis Bivariat: Prosedur Umum untuk Uji Asosiasi
Tabulasi Silang adalah cara termudah untuk melihat
asosiasi dalam sejumlah data
Korelasi Kontinjensi: untuk mengukur kekuatan
hubungan dalam tabulasi silang. Untuk itu perlu
menggunakan koefisien phi (f)
Korelasi Spearman Bank: cara yang paling tepat untuk mengukur
asosiasi hubungan antar variabel. Rumusnya adalah:
N = Jumlah Ranking
d = perbedaan antar ranking
dalam dua distribusi ranking
Uji perbedaan adalah untuk mendeteksi mengenai
perbedaan antar kelompok yang amat berguna bagi para
peneliti. Uji ini meliputi uji Chi Square untuk menguji
perbedaan antar grup dan uji Z untuk perbedaan proporsi,
serta uji t untuk perbedaan rata-rata
Bab 13
Analisis multivariat adalah analisis di mana masalah
yang diteliti bersifat multidimensional dan menggunakan
tiga atau lebih variabel
Analisis ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu: (1)
1. Dependence Method: Analisis yang digunakan untuk
menjelaskan atau memprediksi variabel terikat
berdasarkan dua atau lebih variabel bebas. Metode ini
terdiri empat macam, yaitu:
a. Analisis Regresi berganda (Multiple Regression
Analysis)
b. Analisis Diskriminan Berganda (Multiple Discriminant
Analysis)
Analisis ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu: (2)
b. Analisis Multivariat Varians (Multivariate Analysis of
Variance)
c. Analisis Korelasi Kanonikal (Canonical Corrrelation
Analysis)
2. Metode saling ketergantungan (Interdependence
Method). Metode ini dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:
a. Analisis Faktor (Factor Analysis)
b. Analisis Kluster (Cluster analysis)
c. Skala multidimensional (Multidimensional Analysis)
Semua data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan ke
dalam: (1)
1. Data Kuantitatif: Data yang diukur dalam suatu skala
numerik; hal ini dapat dibedakan menjadi:
a. Data Interval: data yang diukur dengan jarak di antara
dua titik pada skala yang sudah diketahui
b. Data Rasio: data yang diukur dengan suatu proporsi.
Semua data yang dikumpulkan dapat
dikelompokkan ke dalam: (2)
2. Data Kualitatif: Data yang tidak dapat diukur dalam skala
numerik.
Data kualitatif digolongkan menjadi:
a. Data nominal: data yang dinyatakan dalam bentuk
kategori
b. Data ordinal: data yang dinyatakan dalam bentuk
kategori, namun posisi data tidak sama derajatnya
karena dinyatakan dalam peringkat..
Metode yang dapat digunakan untuk
Analisis Regresi adalah: (1)
1. Metode OLS (Pangkat Kuadrat Terkecil Biasa). Metode
ini mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan
meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap
observasi terhadap garis tersebut. Tujuannya adalah untuk
mengestimasi fungsi regresi populasi (FRP) berdasarkan
fungsi regresi sampel
Metode yang dapat digunakan untuk
Analisis Regresi adalah: (2)
2. Inferensi Hasil Regresi. Terdapat 3 jenis kriteria, yaitu:
1. Uji signifikansi individual (uji statistik t): uji yang
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas secara individual dalam menerangkan variase
variabel terikat
1 2 3
4
Keterangan:
1. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu
parameter (bi) sama dengan nol,
2. Hipotesis alternatifnya (Ha), parameter suatu variabel
tidak sama dengan nol,
3. Rumus Statistik t
4. Rumus lain Statistik t, dimana:
n = jumlah observasi
k = jumlah parameter dalam model, termasuk intersept
2. Inferensi Hasil Regresi. Terdapat 3 jenis kriteria, yaitu (2)
2. Uji Signifikansi Simultan (uji statistik f): Menunjukkan
apakah semua variabel bebas yang terdapat dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terkait.
1 2
3
Keterangan:
1. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah
semua parameter dalam model sama dengan nol,
2. Hipotesis alternatifnya (Ha), tidak semua parameter
secara simultan sama dengan nol,
3. Rumus Statistik F, dimana:
3. Koefisien Determinasi: Perangkat yang mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel terikat. Formulanya adalah:
Selain itu, banyak juga peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted R2
pada saat mengevaluasi
mana model regresi yang terbaik
ANOVA untuk Analisis Regresi
Analisis Diskriminan dipergunakan untuk diskriminasi
dan klasifikasi
Analisis Korelasi Kanonikal adalah analisis atau teknik
yang digunakan untuk menentukan tingkat hubungan antara
dua kelompok variabel yang masing-masing terdiri dari
beberapa variabel
Analisis MANOVA(multivariate analysis of variance)
adalah analisis yang menaksir hubungan antara dua atau
lebih variabel dependen dan klasifikasi atau faktor
Analisis Interdependence mempunyai tujuan yang berbeda,
yaitu: untuk mengetahui lebih dalam mengenai struktur dari
seperangkat variabel atau objek
Analisis ini terdiri dari 3 macam: (1)
1. Analisis Faktor: jenis analisis yang digunakan untuk mengenali
dimensi pokok atau keteraturan sebuah fenomena. Pendekatan
yang paling populer digunakan adalah principal component
analysis, yaitu analisis yang mentransformasikan sejumlah
variabel ke dalam suatu variabel komposit baru, atau komponen
utama yang tidak berkorelasi satu sama lain.
2. Analisis Kluster: Teknik yang digunakan untuk
mengidentifikasi objek atau individu yang serupa dengan
memperhatikan beberapa kriteria. Tujuan utama
penggunaan teknik ini adalah untuk menggolongkan individu
atau objek yang berhubungan secara mutually exclusive ke
dalam jumlah yang lebih kecil. Biasanya analisis ini
digunakan untuk memudahkan segmentasi pasar dengan
mengidentifikasi subjek atau individu yang memiliki
kesamaan kebutuhan, gaya hidup, atau respon terhadap
strategi pemasaran.
Analisis ini terdiri dari 3 macam: (2)
3. Skala multidimensi (Multidimensional Scale): Teknik yang
digunakan untuk mengukur objek dalam ruang multidimensi
berdasarkan kesamaan penilaian responden terhadap suatu
objek. Alat analisis yang biasanya digunakan adalah
Tipologi Klassen yang pada dasarnya membagi daerah
berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan
ekonomi daerah dan pendapatan perkapita daerah.
Analisis ini terdiri dari 3 macam: (3)
Bab 14
Studi ini adalah studi yang berusaha mengamati alasan
atau penyebab terjadinya sebuah fenomena yang diteliti
Terdapat beberapa prosedur yang dapat dijalankan: (1)
1. Model dan Prosedur. Hal ini melibatkan pemilihan dua
kelompok yang berbeda pada variabel independen dan
membandingkannya pada beberapa variabel dependen.
Penentuan definisi dan pemilihan kelompok pembanding
merupakan bagian yang sangat penting dalam prosedur
kausal-komparatif.
Terdapat beberapa prosedur yang dapat dijalankan: (2)
2. Prosedur Kontrol. Metode statistik dan non-statistik yang
dapat digunakan untuk mengendalikan variabel-variabel
yang tidak berhubungan:
a. Matching: Peneliti mencari subjek yang memiliki nilai yang
sama atau serupa pada variable control
b. Membandingkan grup atau subgrup yang homogen
c. Analisis Covarian: metode statistic yang dapat digunakan
untuk menyamakan kelompok pada satu atau lebih variable.
Statistik inferensi yang paling banyak
digunakan dalam studi kausal-komparatif
adalah:
•Uji t,
•ANOVA,
•Uji Chi-square
Uji Kausalitas Granger
Tujuan kausalitas Granger adalah meneliti apakah
A mendahului B, ataukah B mendahului A, ataukah
hubungan antara A dan B timbal balik. Granger
mempostulasikan bahwa suatu variable X dikatakan
menyebabkan variable lain, Y, apabila Y saat ini
dapat diprediksi lebih baik dengan menggunakan
nilai-nilai masa lalu X
Rumus yang digunakan untuk
uji Kausalitas Granger adalah:
Yt = Σ ai Y t-1 + Σ bj Xt-j + vt
Xt = Σ ci X t-I + Σ dj Yt-j + µt
Dimana (µt, vt) adalah vektor random independen
dengan rata-rata nol dan matriks kovarian terbatas
Bab 15
Studi Eksperimen
Penelitian investigasi dengan kondisi yang terkendali,
di mana satu atau lebih variabel dapat dimanipulasi
untuk melakukan uji hipotesis
Tujuannya adalah untuk memungkinkan peneliti untuk
mengendalikan situasi penelitian sehingga hubungan kausal
antar variabel dapat dievaluasi
Teknik yang banyak digunakan oleh para peneliti adalah:
•Teknik Analisis Komponen Utama (PCA), dan
•Teknik Analisis Faktor (FA)
Tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk meringkas pola
korelasi antarvariabel yang diamati, mengurangi jumlah
variabel yang diobservasi dari jumlah yang banyak menjadi
sedikit, memberikan definisi operasional bagi proses yang
mendasari, atau menguji suatu teori mengenai proses yang
melatarbelakangi
Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen:
1. Pemilihan dan perumusan masalah
2. Pemilihan objek penelitian dan instrumen
pengukurannya
3. Pemilihan desain penelitiannya
4. Pelaksanaan prosedur penelitian
5. Analisis data
6. Perumusan kesmpulan
Penelitian eksperimen, dipandu dengan minimal satu
hipotesis yang menyatakan hubungan kausal yang
diharapkan antara dua variabel. Dan biasanya penelitian
eksperimen akan melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol
Manipulasi langsung oleh peneliti atas minimal satu variabel
independen adalah karakteristik tunggal yang membedakan
penelitian eksperimen dengan metode penelitian yang
lainnya
Kontrol menunjuk pada upaya peneliti untuk mempengaruhi
kinerja variabel dependen.
Dua macam variabel yang berbeda yang harus
dikontrol, yaitu:
1. Variabel Subjek seperti tingkat kemampuan
dari subjek dalam dua kelompok yang mungkin
berbeda, dan
2. Variabel lingkungan seperti topik diskusi dan
tingkat informasi dari tutor.
Bab 16
Format laporan menggambarkan secara umum bagaimana
penyajian laporan penelitian
Secara umum, laporan penelitian berisi:
Format laporan memerlukan beberapa penyesuaian
dikarenakan setidaknya oleh dua alasan, yaitu:
1. Untuk menentukan seberapa resmi format yang harus
digunakan,
2. Untuk mengurangi kompleksitas pelaporan
Untuk penyesuaian format terhadap tingkat formalitas,
dapat dilihat pada tabel berikut
Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki
format sebagai berikut: (1)
1.Halaman Judul: bagian ini meliputi judul laporan, kepada
siapa laporan tersebut dibuat, dengan siapa laporan
tersebut dikerjakan, dan tanggal presentasi
2.Halaman pengiriman: bagian ini hanya terdapat pada
laporan semi formal/ resmi dan formal saja. Tujuannya
adalah untuk mengirimkan laporan kepada si penerima.
3.Lembar pengesahan: bagian ini untuk mengesahkan
penelitian, siapa yang bertanggung jawab dalam penelitian
tersebut, dan sumber data yang mendukung penelitian
Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki
format sebagai berikut: (2)
4.Daftar isi: bagian ini harus mencakup bagian dan
subbagian laporan dengan diberi nomor halamannya. Bila
ada gambar atau tabel, perlu juga dimasukkan dalam
Daftar Gambar atau Daftar Tabel.
5.Ringkasan: bagian ini menjelaskan secara jelas tentang
mengapa penelitian tersebut dilakukan, masalah penelitian
apa yang diteliti, apa hasilnya, dan langkah apa yang
selanjutnya perlu diambil.
Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki
format sebagai berikut: (3)
6.Isi: bagian ini merupakan bagian terbesar dalam laporan.
Pada subbagian penjelasan metodologi, ada lima hal yang
perlu dibahas:
a. Desain Penelitian
b. Metode pengumpulan data
c. Desain sampel
d. Kerja lapangan
e. Analisis
Sedangkan cakupan masing-masing bab
adalah: (1)
a. Pendahuluan: terdiri atas uraian mengenai Latar
Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Metodolog, Sistematika Penulisan.
b. Survei literatur: mengidentfikasi secara cermat
semua teori dan studi empiris sebelumnya yang
relevan dengan topik penelitian/ tesis.
Sedangkan cakupan masing-masing bab
adalah: (2)
c. Metodologi: menjelaskan kronologis penelitian, termasuk,
cara pengumpulan data, macam data, alat analisis, dan
model yang digunakan.
d. Analisis data: menyajikan hasil-hasil utama penelitian yang
mengikuti metodologi yang telah digariskan.
e. Kesimpulan & Implikasi: menyajikan pernyataan apa
penemuan penelitian ini dan tindak lanjutnya.
7. Lampiran: berisikan bahan-bahan yang
mendukung dan bermanfaat bagi pembaca
Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki
format sebagai berikut: (4)
Proses penulisan secara
singkat dapat digambarkan
dalam gambar berikut:
Skema laporan memiliki dua fungsi utama:
1.Menunjukkan urutan penyajian laporan: ditunjukkan
oleh urutan pada halaman
2.Menunjukkan bagaimana bagian-bagian yang ada
saling terkait: ditunjukkan oleh indensitas (indentation)
subbagian yang ada
1. Metode Tradisional: menggunakan nomor dan huruf
untuk menunjukkan tingkat subordinasi
2. Metode Baru/ Metode Desimal: menggunakan
sistem desimal
Ada dua cara pokok dalam menulis
skema laporan:
Menulis konsep pertama sering kali menjadi kesulitan yang
dihadapi pada penulisan sebuah laporan penelitian.
1. Konsolidasikan waktu.
2. Jika ditemui kesulitan untuk memulai, letakkan pena di
atas kertas dan tuliskan semua yang ada dalam benak
anda.
3. Jangan melakukan revisi dan koreksi yang berlebihan
pada konsep pertama.
4. Gunakan tape recorder bila memang dapat membantu
Ada beberapa saran:
Revisi
Hal yang paling penting dalam pemeriksaan tulisan adalah
objektivitas. Salah satu caranya adalah menyingkirkan draft
yang telah dibuat sebelum merevisinya. Cara yang lain
adalah meminta orang lain untuk membaca, dan
mendorongnya untuk memberikan saran
Empat kriteria revisi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Periksa tulisan agar mudah dibaca
2. Revisi tata bahasa dan ejaan
3. Evaluasi kelayakan
4. Evaluasi isi
Tujuan utama revisi adalah untuk menghilangkan masalah
ketidakjelasan (vagueness).
Referensi
Dengan adanya referensi, maka menunjukkan bahwa
tulisan yang disusun tidak seluruhnya merupakan
gagasan sendiri, tetapi merupakan gagasan, informasi,
dan bukti dari orang lain. Hal tersebut adalah kekuatan
dan bukan kelemahan, karena bila memang orang lain
telah melakukan penelitian atau memiliki pemikiran
yang berharga, maka tidak perlu ragu untuk
menjadikannya referensi.
Referensi memungkinkan pembaca untuk menyelidiki
sumber yang sama untuk mereka gunakan, sehingga
pembaca tanpa kesulitan mampu melacak sumber yang
Anda gunakan di perpustakaan.
Adanya referensi juga untuk menghindari tuduhan
penjiplakan atau plagiarisme, dan juga membantu
meningkatkan nilai akademik seperti pertukaran
pengetahuan, dengan cara menunjukkan sumber yang ada
kepada pembaca dan menghargai ilmu pengetahuan
dengan mengakui pemikiran orang lain.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Fundamental Riset Pemasaran
Fundamental Riset PemasaranFundamental Riset Pemasaran
Fundamental Riset PemasaranDede Firmansah
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAMahyuni Bjm
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatAriee Moeslim
 
Sistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalSistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalEryPrasetyo5
 
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajibanAkuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajibanSujatmiko Wibowo
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemMeri Dwi
 
tugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasitugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasiDianKurniawatii
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTrisnadi Wijaya
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikJunianto Junianto
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transferwidya adhy
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka IndeksESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka IndeksAncilla Kustedjo
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriNona Zesifa
 
Pengendalian Internal Sistem informasi Manajemen
Pengendalian Internal Sistem informasi ManajemenPengendalian Internal Sistem informasi Manajemen
Pengendalian Internal Sistem informasi ManajemenOktavianus Putra
 
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoed
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoedFormat outline skripsi jurusan manajemen fe unsoed
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoedSatria Soedirman
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalLailiya NR
 

La actualidad más candente (20)

Pengamatan lingkungan
Pengamatan lingkunganPengamatan lingkungan
Pengamatan lingkungan
 
Fundamental Riset Pemasaran
Fundamental Riset PemasaranFundamental Riset Pemasaran
Fundamental Riset Pemasaran
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privat
 
Sistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasionalSistem moneter-internasional
Sistem moneter-internasional
 
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajibanAkuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
tugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasitugas perilaku organisasi
tugas perilaku organisasi
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka IndeksESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 9 : Angka Indeks
 
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teoriPPT Kerangka konsep dan kerangka teori
PPT Kerangka konsep dan kerangka teori
 
Pengendalian Internal Sistem informasi Manajemen
Pengendalian Internal Sistem informasi ManajemenPengendalian Internal Sistem informasi Manajemen
Pengendalian Internal Sistem informasi Manajemen
 
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoed
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoedFormat outline skripsi jurusan manajemen fe unsoed
Format outline skripsi jurusan manajemen fe unsoed
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
 

Destacado

Metode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomiMetode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomisundulangit
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisRizki Malinda
 
Tugas Metodologi Penelitian Bisnis (Pengaruh Knowledge Management Terhadap Ki...
Tugas Metodologi Penelitian Bisnis (Pengaruh Knowledge Management Terhadap Ki...Tugas Metodologi Penelitian Bisnis (Pengaruh Knowledge Management Terhadap Ki...
Tugas Metodologi Penelitian Bisnis (Pengaruh Knowledge Management Terhadap Ki...Alfred Luhulima
 
Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2Jauhar Anam
 
Strategi mudrajad kuncoro
Strategi   mudrajad kuncoroStrategi   mudrajad kuncoro
Strategi mudrajad kuncororezajuliannor
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpointRobert Lakka
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianIndra IR
 
Riset dan statistik dalam bisnis
Riset dan statistik dalam bisnisRiset dan statistik dalam bisnis
Riset dan statistik dalam bisnisTatag Wahyoe
 
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah  pertumbuhan ekonomi islamTugas makalah  pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islammaisya sarah
 
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...meilya_kyky
 
Peraturan bersama mendikbud no 04 dikti 24 dan bkn ketentuan-pelaksanaan-pjad
Peraturan bersama mendikbud no 04 dikti 24 dan bkn ketentuan-pelaksanaan-pjadPeraturan bersama mendikbud no 04 dikti 24 dan bkn ketentuan-pelaksanaan-pjad
Peraturan bersama mendikbud no 04 dikti 24 dan bkn ketentuan-pelaksanaan-pjadYayasan Administrasi Indonesia
 
Globalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasionalGlobalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasionalSomewhere
 
Fenomena bisnis online
Fenomena bisnis onlineFenomena bisnis online
Fenomena bisnis online3rutstore
 
Pengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitianPengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitianYocta Rahman
 
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi Penelitian
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi PenelitianSlide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi Penelitian
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi PenelitianIndra Andhika Putra
 
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansi
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansiPpt Bahasa indonesia materi akuntansi
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansiDwi Anita
 
P#2 research framework
P#2 research frameworkP#2 research framework
P#2 research frameworkAPTIKOM3
 
Pengertian teori
Pengertian teoriPengertian teori
Pengertian teoriAri Jayanti
 

Destacado (20)

Metode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomiMetode riset utk bisnis & ekonomi
Metode riset utk bisnis & ekonomi
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset Bisnis
 
Tugas Metodologi Penelitian Bisnis (Pengaruh Knowledge Management Terhadap Ki...
Tugas Metodologi Penelitian Bisnis (Pengaruh Knowledge Management Terhadap Ki...Tugas Metodologi Penelitian Bisnis (Pengaruh Knowledge Management Terhadap Ki...
Tugas Metodologi Penelitian Bisnis (Pengaruh Knowledge Management Terhadap Ki...
 
Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2Metode penelitian 1+2
Metode penelitian 1+2
 
Strategi mudrajad kuncoro
Strategi   mudrajad kuncoroStrategi   mudrajad kuncoro
Strategi mudrajad kuncoro
 
Metodologi penelitian powerpoint
Metodologi penelitian  powerpointMetodologi penelitian  powerpoint
Metodologi penelitian powerpoint
 
Contoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil PenelitianContoh Power Point Hasil Penelitian
Contoh Power Point Hasil Penelitian
 
Riset dan statistik dalam bisnis
Riset dan statistik dalam bisnisRiset dan statistik dalam bisnis
Riset dan statistik dalam bisnis
 
Metode riset ppt
Metode riset pptMetode riset ppt
Metode riset ppt
 
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah  pertumbuhan ekonomi islamTugas makalah  pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
 
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
Ringkasan Penelitian Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan ...
 
Peraturan bersama mendikbud no 04 dikti 24 dan bkn ketentuan-pelaksanaan-pjad
Peraturan bersama mendikbud no 04 dikti 24 dan bkn ketentuan-pelaksanaan-pjadPeraturan bersama mendikbud no 04 dikti 24 dan bkn ketentuan-pelaksanaan-pjad
Peraturan bersama mendikbud no 04 dikti 24 dan bkn ketentuan-pelaksanaan-pjad
 
Globalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasionalGlobalisasi dan bisnis internasional
Globalisasi dan bisnis internasional
 
Fenomena bisnis online
Fenomena bisnis onlineFenomena bisnis online
Fenomena bisnis online
 
Pengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitianPengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitian
 
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi Penelitian
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi PenelitianSlide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi Penelitian
Slide Presentasi Proposal Kelompok 7 Metodologi Penelitian
 
CASH FLOW
CASH FLOWCASH FLOW
CASH FLOW
 
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansi
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansiPpt Bahasa indonesia materi akuntansi
Ppt Bahasa indonesia materi akuntansi
 
P#2 research framework
P#2 research frameworkP#2 research framework
P#2 research framework
 
Pengertian teori
Pengertian teoriPengertian teori
Pengertian teori
 

Similar a Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi

Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2Elly Willy
 
Penelitian dengan metode
Penelitian dengan metodePenelitian dengan metode
Penelitian dengan metodeqowiym
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataUniversity of Andalas
 
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.ppt
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.pptMETODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.ppt
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.pptssuser4a888d
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianLia Rusdyana Dewi
 
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018korrymarintansiahaan
 
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docxHandout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docxLanzar1
 
1. penelitian definisi dan metode
1. penelitian definisi dan metode1. penelitian definisi dan metode
1. penelitian definisi dan metodeAlvi Furwanti Alwie
 
2. penelitian dan proses pengambilan keputusan
2. penelitian dan proses pengambilan keputusan2. penelitian dan proses pengambilan keputusan
2. penelitian dan proses pengambilan keputusanAlvi Furwanti Alwie
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianSuaidin -Dompu
 
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian KuantitatifPerbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian KuantitatifMila Ismiyanti
 
Hari purwanto 530005905, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tahap Tahap Penelitian, UT...
Hari purwanto 530005905, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tahap Tahap Penelitian, UT...Hari purwanto 530005905, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tahap Tahap Penelitian, UT...
Hari purwanto 530005905, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tahap Tahap Penelitian, UT...530005905
 
01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdf01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdfKhoirilS1
 
DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt
DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).pptDESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt
DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).pptbahasainggris15
 

Similar a Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi (20)

Riset Bisnis dan Ekonomi
Riset Bisnis dan EkonomiRiset Bisnis dan Ekonomi
Riset Bisnis dan Ekonomi
 
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
Metoderisetutkbisnisekonomi 100611161154-phpapp02 2
 
Penelitian dengan metode
Penelitian dengan metodePenelitian dengan metode
Penelitian dengan metode
 
Teknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis dataTeknik pengolahan data analisis data
Teknik pengolahan data analisis data
 
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.ppt
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.pptMETODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.ppt
METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Bisnis.ppt
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah PenelitianMateri Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
Materi Kuliah Metodologi Penelitian 3 - Langkah-langkah Penelitian
 
Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatifMetode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif
 
maheni lahijah 11140904
maheni lahijah 11140904maheni lahijah 11140904
maheni lahijah 11140904
 
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
Korry marintan siahaan, hapzi ali, forum 2 tahap tahap penelitian, ut, 2018
 
METLIT P III 2023.pdf
METLIT P III 2023.pdfMETLIT P III 2023.pdf
METLIT P III 2023.pdf
 
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docxHandout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
 
1. penelitian definisi dan metode
1. penelitian definisi dan metode1. penelitian definisi dan metode
1. penelitian definisi dan metode
 
2. penelitian dan proses pengambilan keputusan
2. penelitian dan proses pengambilan keputusan2. penelitian dan proses pengambilan keputusan
2. penelitian dan proses pengambilan keputusan
 
Proses penelitian
Proses penelitianProses penelitian
Proses penelitian
 
Pertemuan1
Pertemuan1Pertemuan1
Pertemuan1
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitian
 
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian KuantitatifPerbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
 
Hari purwanto 530005905, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tahap Tahap Penelitian, UT...
Hari purwanto 530005905, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tahap Tahap Penelitian, UT...Hari purwanto 530005905, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tahap Tahap Penelitian, UT...
Hari purwanto 530005905, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Tahap Tahap Penelitian, UT...
 
01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdf01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdf
 
DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt
DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).pptDESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt
DESAIN DAN PROPOSAL PENELITIAN(RIZKI).ppt
 

Más de Dwi Wahyu

Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Dwi Wahyu
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1Dwi Wahyu
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisDwi Wahyu
 

Más de Dwi Wahyu (20)

Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 18
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 17
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 15
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 14
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 13
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 12
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 11
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 10
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 9
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 8
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 6
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 7
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 4
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 3
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 

Último

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 

Último (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 

Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi

  • 1. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi Bagaimana meneliti & menulis tesis Oleh: Mudrajad Kuncoro, Ph.D.
  • 3. Penelitian Ilmiah Aplikasi secara formal dan sistematis dari metode ilmiah untuk mempelajari dan menjawab permasalahan Tujuannya Untuk membuat penjelasan, menyusun prediksi, serta mengendalikan fenomena yang terjadi di dalam suatu batasan yang ditentukan
  • 4. Karakteristik metode ilmiah Kritis dan analisis: Mendorong suatu kepastian dan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi masalah dan metode untuk mendapatkan solusinya Logis: Merujuk pada metode argumentasi ilmiah. Kesimpulan secara rasional diturunkan dari bukti-bukti yang ada. Objektif: Hasil yang diperoleh ilmuwan yang lain akan sama apabila studi yang sama dilakukan pada kondisi yang sama. Konseptual dan teoritis: Ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan struktur konsep dan teoritis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian. Empiris: Bersandar pada realitas. Sistematis: Memiliki prosedur yang cermat dan mengikuti aturan tertentu yang baku
  • 5. Pola silogisma yang digunakan Deduktif Penarikan kesimpulan untuk hal spesifik dari gejala umum Induktif Penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan spesifik untuk hal yang umum
  • 6. Aplikasi Metode Ilmiah dalam bisnis •Penelitian bisnis merupakan penyelidikan secara sistematis dan kritis tentang fenomena empiris yang dikendalikan oleh peneliti. •Kejelasan dari lingkup fenomena yang diteliti berkaitan dengan pengambilan keputusan manajerial
  • 8. Klasifikasi menurut tujuan •Penelitian murni: meliputi pengembangan ilmu pengetahuan •Penelitian terapan: menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Ada 3 macam contoh: • Penelitian Evaluasi: Penelitian yang diharapkan dapat memberikan masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang nilai relatif dari dua atau lebih alternatif tindakan • Penelitian dan pengembangan: Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk sehingga produk tersebut mempunyai kualitas yang lebih tinggi • Penelitian tindakan: Penelitian yang dilakukan untuk segera dipergunakan sebagai dasar tindakan pemecahan masalah yang ada
  • 9. Klasifikasi penelitian menurut metode Penelitian Historis: Kegiatan penyelidikan, pemahaman, dan penjelasan keadaan yang telah lalu Penelitian deskriptif: Pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian Penelitian Korelasional: Penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang diteliti Penelitian Kausal Komparatif dan Eksperimental: Penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, disamping mengukur kekuatan hubungannya
  • 10. Pohon keputusan untuk memilih metode penelitian
  • 11. Pengambilan keputusan dalam perusahaan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam: • Keputusan strategis: Keputusan yang menentukan arah kegiatan perusahaan jangka panjang • Keputusan taktis: Implementasi dari keputusan strategis • Keputusan teknis: Keputusan untuk kegiatan rutin sehari-hari, berhubungan dengan pengendalian untuk kegiatan tertentu
  • 13. Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan 1. Penemuan dan perumusan masalah Permasalahan yang ada perlu dipahami dan dirumuskan dengan baik agar tidak menimbulkan keputusan yang keliru
  • 14. Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan 2. Pemilihan model Model adalah abstraksi dari realitas dunia nyata; dalam ilmu ekonomi, model ekonomi didefinisikan sebagai statu konstruksi teoritis atau kerangka analisis ekonomi yang terdiri dari himpunan konsep, definisi, anggapan, persamaan, kesamaan (identitas), dan ketidaksamaan dari mana kesimpulan akan diturunkan. Hal yang terkait di dalamnya adalah variabel ( jumlah terukur yang dapat bervariasi atau mudah berubah)
  • 15. Variabel Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan •Variabel dependen: identik dengan variabel terikat, yang dijelaskan, atau dependent variable •Variabel independen: identik dengan variabel bebas, penjelas yang biasanya dianggap sebagai variabelprediktor atau penyebab karena memprediksi atau menyebabkan variabel dependen
  • 16. Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan (2.3) Dalam ilmu ekonomi, terdapat variabel ekonomi yang dapat dibedakan menjadi:  Variabel endogin: variabel yang menjadi pusat perhatian si pembuat model, atau variabel yang ditentukan di dalam model dan ingin diamati variasinya  Variabel eksogin: variabel yang dianggap ditentukan di luar sistem (model) dan diharapkan mampu menjelaskan variasi variabel endogin  Variabel kelambanan: variabel dengan unsur lag, yang umumnya digunakan untuk data runtut waktu
  • 17. Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan Pengumpulan data Kelengkapan data mempengaruhi kualitas analisis, oleh karenanya akan berdampak kepada ketepatan keputusan yang akan diambil Analisis data Dari data yang terkumpul dapat dilakukan analisis data, yang tidak tertutup kemungkinan akan ditemukannya permasalahan yang baru sehingga diperlukan data baru
  • 18. Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan Evaluasi alternatif Dari berbagai alternatif keputusan yang dihasilkan melalui proses analisis data, masing-masing perlu dievaluasi berdasar kriteria yang ditentukan oleh manajemen. Dengan itu maka akan diperoleh daftar urutan alternatif dimulai dari keputusan yang paling layak diambil oleh perusahaan Pengambilan keputusan Meskipun daftar urutan alternatif telah disusun, pengkajian penerapan masing-masing alternatif perlu dilakukan
  • 19. Rangkaian kegiatan proses pengambilan keputusan Pengambilan keputusan Meskipun daftar urutan alternatif telah disusun, pengkajian penerapan masing-masing alternatif perlu dilakukan
  • 20. Peran penelitian dalam pengambilan keputusan
  • 21. Bab 3
  • 22. Pada umumnya, identifikasi masalah dilakukan dari permasalah umum yang berhubungan dengan keahlian yang dipunyai dan menarik untuk dipecahkan. Kemudian diambil suatu permasalahan yang spesifik dan lebih memungkinkan untuk diteliti Identifikasi topik penelitian
  • 23. Sumber permasalahan Ada dua sumber permasalahan yang dapat dipergunakan untuk penelitian, yaitu: • Literatur atau bahan bacaan yang berhubungan dengan minat dan pengetahuan peneliti, dan • Pengalaman pribadi yang merupakan permasalahan
  • 24. Identifikasi masalah Identifikasi permasalahan yang diturunkan dari teori membawa beberapa keuntungan, yaitu: • Peneliti sudah mempelajari teori aplikasinya yang terkait untuk menjawab persoalan yang ada. • Formulasi hipotesis pada umumnya akan menjadi lebih mudah dan jelas, karena mempunyai hubungan yang erat dengan teori. • Hasil penelitian akan memberikan kontribusi terhadap teori yang dijadikan dasar untuk perumusan masalah
  • 25. Karakteristik permasalahan Permasalahan yang baik sebenarnya adalah permasalahan yang dirasakan baik oleh peneliti dalam empat macam hal berikut: 1. Peneliti mempunyai keahlian dalam bidang tersebut; 2. Tingkat kemampuan peneliti sesuai dengan tingkat kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang ada; 3. Peneliti mempunyai sumber daya yang dibutuhkan; 4. Peneliti telah mempertimbangkan kendala waktu, dana, dan berbagai kendala lain dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan
  • 26. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan permasalahan (1) • Kegunaan penelitian: Penelitian hanya dilakukan untuk penyelesaian masalah yang mempunyai manfaat lebih besar daripada biayanya • Prioritas: Tidak semua permasalahan perlu diteliti pada saat yang bersamaan, yang perlu dilakukan adalah menyusun prioritas berdasarkan tingkat kepentingannya
  • 27. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan permasalahan (2) • Kendala waktu dan Dana: Tidak jarang penelitian yang sebenarnya diperlukan perusahaan tidak jadi dilakukan karena kendala dana dan waktu untuk mendukung penelitian tersebut. • Dapat diselidiki: Ada dua hal yang ada hubungannya dengan dapat dan tidaknya suatu permasalahan untuk diselidiki, yaitu:  masalah tersebut secara teoritis tidak dapat diselidiki atau belum terdapat teori dasar untuk penyelidikan sehingga baru pada saat nanti ada kemungkinan penyelidikan permasalahan tersebut secara teoritis dapat diselidiki, namun karena pertimbangan tertentu tidak diijinkan untuk diselidiki oleh aparat yang berwenang
  • 28. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan permasalahan (3) • Kemampuan peneliti: Ketertarikan pada suatu permasalahan dan kemudian melakukan penelitian bukan langkah yang bijaksana. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yakni: Kendala waktu dan anggaran, tersedianya data yang diperlukan, dan tingkat keahlian peneliti
  • 29. Tinjauan pustaka atau survei literatur Langkah ini meliputi identifikasi, lokasi, dan analisis dari dokumen yang berisi informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian secara sistematis Dokumen ini meliputi jurnal, abstrak, tinjauan, buku, data statistik, dan laporan penelitian yang relevan
  • 30. Perumusan masalah (1) Karakteristik perumusan masalah yang baik adalah sebagai berikut: • Menunjukkan variabel yang menarik peneliti dan hubungan deskriptif, dimana permasalahan secara sederhana diugkapkan dalam suatu pertanyaan yang harus dijawab. Akan tetapi, bagian terpenting dari suatu penelitian adalah hubungan antar variabel.
  • 31. Perumusan masalah (2) • Menyusun definisi dari semua variabel yang relevan, baik secara langsung maupun operasional. Definisi operasional ini harus jelas dan spesifik sehingga tidak menimbulkan perbedaan penafsiran yang pada akhirnya akan mengganggu penelitian.
  • 32. Bab 4
  • 33. Kerangka teoritis Suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu
  • 34. Teori Kumpulan proposisi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diobservasinya
  • 35. Setiap teori selalu didasarkan pada:  Konsep: sejumlah pengertian atau karakteristik yang dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu.  Konstruk: jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan abstaraksi yang lebih tinggi daripada konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu.  Proposisi: pernyataan yang berkaitan dengan hubungan antara konsep-konsep yang ada dan pernyataan dari hubungan universal antara kerjadian-kejadian yang memiliki karakteristik tertentu
  • 36. Variabel Sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai
  • 37. Secara konsep, variabel dapat dibedakan menjadi:  Variabel dependens: variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan  Variabel independen: variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif atau pun yang negatif bagi variabel dependen nantinya. Variabel secara konsep (1)
  • 38.  Moderating variable: variabel yang mempunyai dampak kontijensi (contingent effect) yang kuat pada hubungan variabel independen dan variabel dependen Intervening variable: faktor yang secara teori berpengaruh pada fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur, atau dimanipulasi, namun dampakanya dapat disimpulkan berdasarkan variabel independen dan moderating terhadap fenomena yang diamati Variabel secara konsep (2)
  • 40. Kerangka teoritis Pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan
  • 41. Faktor yang memberikan peranan penting yang harus dipenuhi dalam membangun kerangka teoritis: (1) 1. Variabel yang relevan harus dapat dijelaskan dan disebutkan dalam diskusi. 2. Diskusi haruslah dapat mewujudkan bagaimana dua atau lebih variabel itu berhubungan satu sama lain. 3. Jika jenis dan arah hubungan tadi dapat diterima secara teori berdasarkan atas penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi pada diskusi apakah hubungan tadi bersifat positif atau negatif
  • 42. Faktor yang memberikan peranan penting yang harus dipenuhi dalam membangun kerangka teoritis: (2) 4. Harus ada penjelasan secara jelas kenapa kita akan mengharapkan hubungan tersebut terus bertahan. 5. Skema diagram yang menjelaskan kerangka teoritis harus dapat diperlihatkan sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah dan memahami bagaimana hubungan antar variabel secara teoritis
  • 43. Hipotesis: Suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi
  • 44. Karakteristik hipotesis yang baik  Konsisten dengan penelitian sebelumnya  Penjelasan yang masuk akal  Perkiraan yang tepat dan terukur  Dapat diuji
  • 45. Klasifikasi Hipotesis (1) A. Bagaimana hipotesis tersebut diperoleh (diturunkan) • Induktif: menyusun generalisasi berdasarkan observasi • Deduktif: menggunakan perluasan logika dari penemuan-penemuan yang telah ada, atau didasarkan pada hal-hal yang bersifat umum yang telah diterima kebenarannya
  • 46. Klasifikasi Hipotesis (2) B. Bagaimana hipotesis dinyatakan 1. Hipotesis statistik: hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) Hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada hubungan atau perbedaan di antara kedua variabel, dan jika terdapat hubungan atau perbedaan hádala karena kebetulan semata
  • 47. Klasifikasi Hipotesis (3) 2. Hipotesis penelitian menyatakan perkiraan hubungan atau perbedaan antara dua variabel Dapat berupa:  Non-Directional ( hipotesis tanpa arah): hanya menyatakan bahwa terdapat hubungan atau perbedaan di antara dua variable.  Directional (hipotesis yang mengarahkan): menunjukkan sifat dari hubungan atau perbedaan di antara dua variabel
  • 48. Hipotesis yang baik adalah hipotesis yang dinyatakan dengan jelas dan ringkas, menyatakan hubungan antara dua variabel, dan menjelaskan variabel tersebut dalam terminologi operasional yang terukur Uji hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di dalam penelitian. Untuk itu, maka peneliti harus menentukan sampel, mengukur instrumen, desain, dan mengikuti prosedur yang akan menuntun dalam pencarian data yang diperlukan
  • 50.
  • 51. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan penelitian:  Etika penelitian  Kendala Hukum  Pelatihan asisten penelitian
  • 52. Etika Norma atau standar perilaku yang memandu pilihan moral mengenai hubungan kita dengan orang lain Etika penelitian ini berkaitan erat dengan hak-hak dari berbagai pihak seperti masyarakat, subjek, klien, dan peneliti
  • 53. Hak masyarakat: • memperoleh informasi hasil penelitian yang penting, • mengharap hasil penelitian yang objektif, • kebebasan pribadi
  • 54. Hak subjek penelitian: • Semua subjek penelitian seharusnya mengetahui dan sadar bahwa ia mempunyai hak untuk tidak berpartisipasi dalam penelitian, • Semua individu harus diberi informasi dan penjelasan yang cukup untuk menentukan apakah ia akan berpartisipasi ataukah tidak, • Subjek penelitian tidak dapat dan tidak boleh dipaksa untuk berpartisipasi kepada penelitian.
  • 55. Hak klien: •Hak atas kerahasiaan •Hak untuk mengharapkan penelitian yang berkualitas tinggi Hak peneliti: •Hak untuk mengharap perilaku etis dari klien •Hak untuk mengharap perilaku etis dari subjek penelitian
  • 56. Kendala hukum Setiap penelitian tidak boleh bertentangan dengan hukum yang berlaku Tanggung jawab asisten penelitian Tanggung jawab asisten penelitian harus dijelaskan baik dengan lisan maupun tertulis
  • 57. Beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan penelitian (1) 1. Jenis penelitian berkaitan dengan tingkatannya: • Eksploratif: diprelukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai fenomena yang diteliti. • Deskriptif: dilakukan agar peneliti dapat menggambarkan dengan lebih baik sifat-sifat yang diketahui keberadaannya yang relevean dengan variabel-variabel yang diteliti. • Pengujian hipotesis: dilakukan agar peneliti dapat menjelaskan apabila manajer pemasaran ingin mengetahui penjualan akan meningkat jika ia melipatgandakan dana iklan
  • 58. Beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan penelitian (2) 2. Metode pengumpulan data. Hal ini dilakukan untuk membedakan antar proses-proses pemantauan dan survei 3. Tujuan penelitian. Ada 3 tujuan penelitian: • Studi kausal yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat • Studi korelasional yang bertujuan untuk mengidentifikasikan adanya hubungan antara variabel yang diteliti • Studi deskriptif yang bertujuan untuk mencari tahu tentang siapa, apa, dimana, bilamana dan berapa banyak
  • 59. Beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan penelitian (3) 4. Pengendalian variabel-variabel oleh peneliti. Hal ini berkaitan erat dengan tujuan penelitian 5. Dimensi waktu. Ada dua, yaitu: 1. Studi silang tempat (cross-sectional): dilaksanakan satu kali dan mencerminkan potret dari suatu keadaan pada suatu saat tertentu 2. Studi data berkala: dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu
  • 60. Beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan penelitian (4) 6. Ruang lingkup topik pembahasan. Ada dua, yaitu: 1. Studi statistik: berusaha mengetahui ciri-ciri populasi melalui penarikan kesimpulan secara inferensi berdasarkan ciri-ciri sampel. 2. Studi kasus: lebih menekankan pada analisis konteks secara penuh berdasarkan peristiwa atau kondisi yang lebih sedikit dan hubungannya antara satu dengan yang lain.
  • 61. Beberapa perspektif yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan penelitian (5) 7. Lingkungan penelitian. Ada dua, yaitu: • Lapangan • Laboratorium 8. Unit analisis. Berkaitan dengan subjek penelitian 9. Persepsi subjek. Persepsi subjek akan mempengaruhi hasil penelitian secara langsung maupun tidak
  • 62. Jenis penelitian ada dua: 1. Eksploratif (exploratory research): jenis penelitian yang paling sesuai untuk situasi di mana tujuan penelitian bersifat umum 2. Konklusif (conclusive research): sesuai untuk situasi di mana tujuan penelitian sudah spesifik dan data yang dibutuhkan sudah jelas
  • 63. Penelitian Eksploratif Dapat dilakukan dengan empat prosedur •Teknik Informan Kunci (Key-informant Technique): dilakukan dengan cara mencari dan mewawancarai beberapa orang ahli atau informan kunci di bidang yang berhubungan dengan stuasi yang akan diteliti •Focus Group Interview atau Focus Group Discussion: dilakukan dengan membuat forum diskusi yang biasanya terdiri dari 8 sampai 12 orang dan dimoderasi oleh seorang moderator yang sudah terlatih dengan baik. •Analisis Data Sekunder (Secondary-data Analysis): mengumpulkan data dari data yang sudah ada atau sudah dipublikasikan. •Metode Studi Kasus (Case Study Method): pengujian yang mendalam terhadap unit yang berkepentinga
  • 64. Penelitian Konklusif (Conclusive Research) atau Confirmatory Research Penelitian yang bertujuan untuk menguji atau membuktikan sesuatu dan untuk membantu peneliti dalam memilih tndakan khusus selanjutnya Menurut tujuannya, dapat dibedakan menjadi dua: Deskriptif (Descriptive Study) dan Eksperimental (Experimental Study)
  • 66. Bab 6
  • 67. Usul penelitian yang diajukan oleh seseorang atau suatu badan/ perusahaan/ organisasi untuk menghasilkan suatu output tertentu atau memberikan jasa penelitian kepada sponsor/ pendukung Proposal penelitian
  • 68. Tujuan dari proposal 1. Untuk merumuskan masalah apa yang akan diteliti dan mengapa masalah tersebut penting 2. Untuk mengkaji upaya penelitian-penelitian lain yang telah dilakukan penelitian dalam masalah serupa 3. Untuk menguraikan jenis data yang diperlukan dalam penyelesaian masalah dan bagaimana metode pemgumpulan data, pengolahan data, dan menganalisisnya
  • 69. Menurut jenisnya, proposal penelitian dapat dibedakan menjadi: • Internal • Eksternal: pesanan dan bukan pesanan
  • 71. Manfaat Proposal (1) Bagi Peneliti: (1) •Persamaan persepsi permasalahan: persamaan persepsi permasalahan antara manajer dan peneliti merupakan hal yang sangat penting sebelum penelitian dijalankan. •Orientasi penelitian keseluruhan: penulisan proposal penelitian membuat peneliti harus berfikir secara kritis tentang seluruh aspek penelitian sebelum penelitian dilaksanakan. •Pedoman pelaksanaan penelitian: pedoman penelitian yang telah distujui dapat digunakan sebagai peedoman pelaksanaan penelitian. •Kejelasan kegiatan penelitian: dengan menggunakan proposal yang baik, maka kegiatan penelitian yang akan dilakuakn menjadi lebih jelas.
  • 72. Manfaat Proposal (2) Bagi Peneliti: (2) •Kemudahan evaluasi penelitian: proposal yang baik akan memudahkan evaluasi penelitian yang diusulkan bagi peneliti maupun pihak lain yang terkait. •Proteksi pelaksanaan penelitian: proposal yang sudah disusun dan disetujui oleh berbagai pihak yang terkait dapat menjadi pelindung peneliti dari permintaan perubahan kegiatan penelitian. •Persetujuan peneliti dan manajer: dari proposal yang telah disetujui, dapat diketahui batasan sejauh mana informasi yang akan diperoleh manajer
  • 73. Manfaat Proposal (3) Bagi Manajer: (1) •Jaminan kualitas peneliti: proposal dapat menjadi jaminan bahwa peneliti sudah mengetahui dengan benar tentang masalah yang dihadapi manajer dalam perusahaan. •Persetujuan metode penelitian: jika manajer tidak sependapat dengan metode penelitian, maka manajer dapat memberikan saran kepada peneliti tentang metode dan teknik yang lebih tepat untuk dipergunakan dalam penelitian.
  • 74. Manfaat Proposal (4) Bagi Manajer: (2) •Kendali penelitian: proposal dapat digunakan sebagai kendali pelaksanaan penelitian, sehingga manajer akan dapat memperoleh hasil penelitian den menggunakan metode dan teknik sesuai dengan yang tertulis di proposal. •Prioritas penelitian: proposal akan membantu manajemen dalam melakukan penyusunan nilai relatif dari masing-masing usulan penelitian sehingga dapat disusun preferensi penelitian. •Penilaian informasi: nilai informasi yang disebutkan dalam proposal akan membantu dalam penyusunan anggaran penelitian
  • 75. Struktur proposal penelitian (1) 1. Halaman judul: Judul penelitian sebaiknya disusun ringkas-padat dan menarik 2. Ringkasan eksekutif (Executive summary): Salah satu bentuk lain dari usulan penelitian yang disajikan secara singkat dan padat, sehingga memungkinkan bagi para sponsor untuk mengetahui maksud dari tujuan secara cepat dan tepat. 3. Latar belakang: Uraian singkat mengenai “lingkungan” di seputar masalah yang akan diteliti.
  • 76. Struktur proposal penelitian (1) 4. Rumusan masalah: Bagian ini harus diperhatikan agar suatu permsalah dapat diuraikan dengan baik, sehingga dapat ditangkap dan dimengerti oleh pembaca dengan jelas. 5. Tujuan penelitian: Bagian ini menjabarkan secara jelas apa saja yang akan direncanakan untuk dilakukan dalam usulan penelitian. 6. Studi pustaka: Bagian ini melihat kembali semua penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya ataupun yang sedang dilakukan, yang memiliki hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan
  • 77. Struktur proposal penelitian (1) 7. Manfaat penelitian: Penekanan pentingnya dilakukan penelitian ini dapat dijabarkan dalam bagian ini. 8. Desain penelitian: Bagian ini menggambarkan apa yang akan dilakukan oleh peneliti dalam terminologi teknis. 9. Analisis data: Dalam bagian ini perlu dijabarkan mengenai metode yang direncanakan dan dasar teoritis untuk memakai teori tersebut. 10.Bentuk laporan: Format laporan yang akan ditampilkan sebagai bentuk akhir penyampaian hasil penelitian perlu dijelaskan dalam usulan penelitian ini
  • 78. Struktur proposal penelitian (1) 11. Kualifikasi penelitian: Latar belakang peneliti. 12.Anggaran: Bagian ini sangat diperlukan dalam rangka pendanaan penelitian. 13.Jadwal: Bagian ini dibuat untuk memperlihatkan gambaran mengenai kapan dan berapa lama jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap langkah dalam penelitian. 14.Daftar pustaka: Semua kegiatan penelitian memerlukan refernsi atau kepustakaan dari banyak sumber. 15.Lampiran: Ditujukan untuk memuat hal-hal yang perlu dijelaskan dalam penelitian
  • 79. Faktor yang perlu diperhatikan agar suatu proposal dapat mendapat perhatian sponsor Proposal harus ditampilkan secara rapi, terstruktur, terorganisasi. Topik utama dari proposal dapat ditemukan dan dipahami dengan cepat dan mudah
  • 80. Untuk pengembangan setiap proposal, perlu dilakukan evaluasi secara baik dengan evaluasi sebagai berikut:
  • 81. Bab 7
  • 82. Terminologi yang sering digunakan: (1) •Elemen: Unit dimana data yang diperlukan akan dikumpulkan •Populasi: Kelompok elemen yang lengkap, di mana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian •Unit pengambilan sampel: Sekelompok elemen yang tidak tumpang tindih dengan populasi •Kerangka sampel: Representasi fisik dari objek, individu, kelompok, yang sangat penting dalam penentuan sampel •Sampel: himpunan bagian (subset) dari unit populasi
  • 83. Terminologi yang sering digunakan: (2) • Parameter: Ringkasan variabel dalam populasi • Statistik: Ringkasan dalam sampel • Kesalahan sampel: kesalahan prosedur dan kesalahan penggunaan statistik untuk estimasi parameter • Efisiensi statistik: Ukuran perbandingan dari desain sampel dengan besar sampel yang sama, yang menghasilkan standar kesalahan yang lebih kecil • Perencanaan sampel: Spesifikasi formal dari metode dan prosedur yang akan digunakan untuk mengidentifikasi sampel yag dipilih dalam penelitian
  • 84. Alasan pemilihan sampel: • Kendala sumberdaya: kendala waktu, dana, dan sumber daya lain yang terbatas jumlahnya • Ketepatan: melalui pemilihan desain sampel yang baik, peneliti akan memperoleh data yang akurat, dengan tingkat kesalahan yang relatif rendah. • Pengukuran destruktif: kadang-kadang pengukuran yang dilakukan merupakan pengukuran destruktif
  • 85. Karakteristik sampel yang baik meliputi: (1) • Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang dikehendaki. • Sampel yang baik mengidentifikasikan probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi sampel.
  • 86. Karakteristik sampel yang baik meliputi: (2) • Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung akurasi dan pengaruh (misalnya kesalahan) dalam pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus. • Sampel yang baik memungkinkan peneliti menghitung derajat kepercayaan yang diterapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika
  • 87. Kesalahan yang biasa terjadi: •Sampling Frame Error: Kesalahan yang terjadi bila elemen sampel tertentu tidak diperhitungkan, atau bila seluruh populasi tidk diwakili secara tepat oleh kerangka sampel. •Random Sampling Error: Kesalahan akibat adanya perbedaan antara hasil sampel dan hasil sensus yang dilakukan dengan prosedur yang sama. •Nonresponse Error: Kesalahan akibat perbedaan statistik antara survei yang hanya memasukkan mereka yang merespon dan juga mereka yang gagal (tidak) merespon
  • 88. Ilustrasi jenis kesalahan yang biasa terjadi
  • 89. Proses pemilihan sampel meliputi: • Penentuan Populasi: Pemilihan suatu keompok dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan. • Penentuan Unit Pemilihan Sampel: kelompok elemen. • Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel: daftar elemen dari setiap unit pemilihan sampel. • Penentuan Desain Sampel: metode untuk memilih sampel dari populasi yang ada • Penentuan Jumlah Sampel • Pemilihan Sampel
  • 91. Zikmund (2000: 389) mengusulkan formula perhitungan sampel sebagai berikut Dimana n = jumlah sampel, Z = nilai yang sudah distandarisasi dengan derajat keyakinan; S = deviasi standar sampel atau estimasi deviasi standar populasi; E = tingkat kesalahan yang ditolerir, plus minus faktor kesalahan
  • 92. Jumlah sampel yang sesuai untuk suatu penelitian dipengaruhi oleh: (1) •Homogenitas: Semakin homogen suatu unit pemilihan sampel, semakin kecil jumlah penelitian yang diperlukan. •Derajat kepercayaan: Mengukur seberapa jauh peneliti yakin dalam mengestimasi parameter populasi secara benar. •Presisi: Mengukur kesalahan standar estimasi yang dilakukan.
  • 93. Jumlah sampel yang sesuai untuk suatu penelitian dipengaruhi oleh: (2) •Prosedur analisis: Peneliti perlu mempertimbangkan jumlah sampel yang diperlukan sesuai dengan model analisis yang dipergunakan. •Kendala sumberdaya: keterbatasan waktu, dana , dan juga sumberdaya manusia sering menjadi pembatas yang sangat menentukan dalam penentuan jumlah sampel yang layak
  • 94. Desain sampel terdiri dari: (1) 1. Sampel Probabilitas: Setiap sampel dipilih berdasarkan prosedur seleksi dan memiliki peluang yang sama untuk dipilih:  Sampel random sederhana (Simple Random Sampling)  Sampel Sistematis (Systematic Sampling)  Sampel Stratifikasi (Stratified Sampling)  Sampel Kluster (Cluster Sampling)  Sampel daerah Multitahap (Multistage Area Sampling)
  • 95. Desain sampel terdiri dari: (2) 2. Sampel Nonprobabilitas  Convenience sampling  Judgement sampling  Quota Sampling  Snowball Sampling: Prosedur pengambilan sampel di mana responden pertama dipilih dengan metode probabilitas, dan kemudian responde selanjutnya diperoleh dari informasi yang diberikan oleh responden yang pertama.
  • 96. Tabel diatas menunjukkan perbandingan antara Sampel Probabilitas dan Nonprobabilitas
  • 97. Bab 8
  • 98. Data Sekumpulan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi: (1) A. Data kuantitatif vs Kualitatif 1.Kuantitatif: Data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data jenis ini dapat dibedakan menjadi: •Data interval: data yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala yang diketahui. •Data rasio: data yang diukur secara proporsi.
  • 99. Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi: (2) 2.Kualitatif: Data yang tidak dapat diukur di dalam skala numerik. Data jenis ini digolongkan menjadi: •Data Nominal: data yang dinyatakan dalam bentuk kategori •Data ordinal: data yang dinyatakan dalam bventuk kategori, namun posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam skala peringkat.
  • 100. Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi: (2) B.Data menurut dimensi waktu 1.Data runtut waktu (time-series): data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu. Data ini dibedakan menjadi: • Data harian • Data mingguan • Data bulanan • Data kuartalan • Data tahunan
  • 101. Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi: (2) 2.Data silang tempat (cross-section): data yang sikumpulkan pada suatu titik waktu 3.Data pooling: kombinasi antara data runtut waktu dan silang tempat C.Data menurut sumber Data internal: berasal dari dalam organisasi tersebut; dan Data eksternal: berasal dari luar organisasi. Data primer: data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original; dan Data sekunder: data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat
  • 102. Menurut jenisnya, data dibedakan menjadi: (2) C.Data menurut sumber 1. Data internal: berasal dari dalam organisasi tersebut; dan Data eksternal: berasal dari luar organisasi. 2. Data primer: data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original; dan Data sekunder: data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada
  • 103. Dua alasan penggunaan data sekunder dalam penelitian bisnis dan ekonomi, yaitu: •Efektivitas biaya •Penghematan waktu Metode pencarian data sekunder dilakukan dengan cara: (1) Pencarian data secara manual: •Data Internal: data sekunder yang sudah tersedia di dalam perusahaan •Data eksternal: data sekunder yang berasal dari berbagai institusi di luar perusahaan
  • 104. Metode pencarian data sekunder dilakukan dengan cara: (2) Pencarian data melalui kontak langsung Alasannya adalah: •Penghematan waktu •Kecermatan •Kenaikan relevansi •Efektivitas biaya
  • 105. Kriteria yang harus di pertimbangkan dalam evaluasi data sekunder yaitu: • Ketepatan waktu • Relevansi • Akurasi
  • 106. Metode Pengumpulan Data Primer (PDP) dibedakan berdasarkan 3 dimensi: Derajat kesamaran (Degree of disguise): memperhatikan apakah tujuan studi diketahui atau tidak oleh responden Derajat struktur: memusatkan perhatian pada formalisasi proses pengumpulan data Metode pengumpulan: menunjukkan cara bagaimana data diperoleh dari unit-unit analisis dalam penelitian
  • 107. PDP dibedakan menjadi: (1) 1.PDP pasif. Metode observasi yang memiliki ciri: • Mewujudkan tujuan penelitian • Dikumpulkan dan dicatat secara sistematis • Validitas dan reliabilitasnya selalu dicek dan dikontrol 2. PDP aktif. Metode PDP yang di tempuh dengan metode: a. Wawancara personal: wawancara antar orang, yaitu antara peneliti dengan responden yang diarahkan oleh pewawancara untuk tujuan memperoleh informasi yang relevan
  • 108. PDP dibedakan menjadi: (2) Beberapa kesalahan yang mungkin terjadi yaitu: • Kesalahan tidak merespon: kesalahan karena responden yang dimasukkan dalam disain studi tidak dapat dicapai/ ditemui. • Kesalahan merespon: kesalahan yang muncul karena terdapat perbedaan antara data yang dilaporkan dengan nilai variabel yang sebenarnya
  • 109. PDP dibedakan menjadi: (3) Kesalahan semacam ini dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu • Keanekaragaman Wawancara (Interview Variablity): berkaitan dengan perbedaan dalam situasi wawancara dan karakter si pewawancara • Struktur dan Urutan pertanyaan: muncul karena format dan urutan-urutan pertanyaan dapat menimbulkan bias pada hasil studi.
  • 110. PDP dibedakan menjadi: (5) Persyaratan agar wawancara personal dapat berjalan dengan baik yaitu: 1. Akses: kemampuan responden untuk menyampaikan informasi yang ditanyakan oleh pewawancara 2. Kepercayaan/ niat baik: pewawancara agar membina hubungan baik dengan responden 3. Keahlian: keahlian pewawancara yang menyebabkan hasil wawancara dapat dipercaya, memperoleh legitimasi, dan dapat dipertanggunjawabkan 4. Motivasi: kemauan dan hasrat pihak yang di
  • 111. PDP dibedakan menjadi: (6) b. Wawancara telepon: komunikasi antra pewawancara dan responden dengan menggunakan telepon sebagai alat untuk mencapai tujuan penelitian. c. Wawancara lewat pos: wawancara dengan menggunakan kuesioner tertulis yang dikirim lewat pos untuk mencapai tujuan penelitian tertentu. d. Wawancara lewat komputer: metode PDP
  • 112. Bab 9
  • 113. Tugas peneliti setelah merumuskan masalah penelitian dan memilih desain penelitian yaitu memilih teknik pengukuran dan mendesain instrumen penelitian Teknik pengukuran: aturan dan prosedur yang digunakan untuk menjembatani antara apa yang ada dalam dunia konsep dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Desain Instrumen: Penyusunan instrumen pengumpulan data untuk mendapatkan data yang dibutuhkan guna memecahkan masalah penelitian
  • 114. Tiga komponen yang dibutuhkan dalam setiap pengukuran: 1.Kejadian empiris (empirical events) 2.Penggunaan angka (the use of numbers) 3.Sejumlah aturan pemetaan (set of mapping rules)
  • 115. Proses pengukuran dapat digambarkan sebagai sederet tahap yang saling berkaitan yang dimulai dari: 1.Mengisolasi kejadian empiris 2.Mengembangkan konsep kepentingan (concept of interest) 3.Mendefinisikan konsep secara konstitutif dan operasional 4.Mengembangkan skala pengukuran 5.Mengevaluasi skala berdasarkan reliabilitas dan validitasnya 6.Penggunaan skala
  • 116. Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan dua hal: (1) 1. Validitas. Secara konseptual, validitas dibedakan ke dalam 3 jenis: a. Validitas isi (content validity): memastikan bahwa ukuran telah cukup memesukkan sejumlah item yang representatif dalam menyusun sebuah konsep b. Validitas yang berkaitan dengan kriteria (criterion-related Validity): validitas yang berkaitan dengan kriteria ketika sebuah ukuran membedakan indivual pada kriteria yang akan diperkirakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan:
  • 117. Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan dua hal: (2) i. Concurrent Validity: terjadi jika skala yang ditetapkan dapat membedakan individual yang telah diketahui berbeda, sehingga skor untuk masing-masing instrumen harus berbeda. ii. Predictive Validity : menunjukkan kemampuan sebuah instrumen pengukuran dalam membedakan individu dalam kriteria masa depan. c. Validitas konstruk (construct Validity): untuk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang.
  • 118. Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan dua hal: (3) Hal ini dinilai dengan: i. Convergent validity: terjadi ketika skor yang dihasilkan oleh dua buah instrumen yang mengukur konsep yang sama memiliki korelasi yang tinggi. ii. Discriminant Validity:terjadi ketika berdasarkan teori, dua buah variabel diperkirakan tidak berkorelasi. 2. Reliabilitas: konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Reliabilitas mencakup dua hal utama: a. Stabilitas ukuran: menunjukkan kemampuan sebuah ukuran untuk tetap stabil atau tidak rentan terhadap perubahan situasi apapun
  • 119. Terdapat dua jenis uji stabilitas: • Test-retest reliabilty: koefisien reliabilitas yang diperoleh dari pengulangan pengukuran konsep yang sama dalam dua kali kesempatan. • Reliabilitas bentuk pararel (paralel-form reliability): respon dari dua pengukuran yang sebanding dalam menyusun konstruk yang sama memiliki korelasi yang tinggi. Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan dua hal: (4)
  • 120. b. Konsistensi internal ukuran: indikasi homogenitas item-item yang ada dalam ukuran yang menyusun konstruk. Konsistensi ukuran dapat diamati melalui: • Reliabilitas konsistensi antar item: konsistensi jawaban responden untuk semua item dalam ukuran. • Split-half reliability: korelasi antara dua bagian instrumen Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan dua hal: (5)
  • 121. Langkah awal dalam menyusun desain instrumen adalah membuat kuesioner, yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara tertulis. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (1) 1. Apakah pertanyaan itu perlu: hal ini untuk menghindari kebingungan responden. 2. Bagaimana pertanyaan itu sebaiknya diajukan: hal ini untuk menghindari perbedaan persepsi dan menghindari pertanyaan-pertanyaan yang sensitif atau menyinggung responden
  • 122. 3. Apakah bentuk pertanyaannya terbuka atau tertutup: pertanyaan terbuka memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai jalan pikirannya dan bersifat eksploratif sehingga akan cukup sulit untuk menganalisisnya dan juga pemberian kode, sedangkan pertanyaan tertutup adalah sebuat pertanyaan dimana jawabannya telah disediakan dan dibatasi oleh peneliti; hal ini akan memudahkan peneliti untuk melakukan analisa, pengkodean, serta lebih efisien dalam penanganannya. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (2)
  • 123. 4. Bagaimana seharusnya pertanyaan itu dirumuskan: pertanyaan sebaiknya dirumuskan semudah mungkin agar persepsi ganda dapat dihindari. 5. Bagaimana format jawaban disusun: berkaitan dengan berbagai pertanyaan penting seperti alternatif jawaban dikotomi atau pilihan berganda, bagaimana pertanyaan alternatif jawaban disusun, serta bagaimana antisipasi terhadap jawaban “tidak tahu”, “tidak ada jawaban”, dan “jawaban netral”. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (3)
  • 124. Apa teknik skala yang sebaiknya digunakan Ada dua teknik utama yang sering digunakan, yaitu: a. Rating scales: skala penilaian dimana hal yang dievaluasi adalah suatu dimensi orang, objek, atau fenomena pada suatu titik dalam suatu rentang/ kategori. Jenisnya adalah: i. Graphic rating scales: responden menunjukkan perasaannya dalam skala grafik. ii. Itemized rating scales: di mana dipilih suatu kategori dalam bentuk berurutan. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (4)
  • 125. iii. Comparative rating scales: di mana orang, objek, atau fenomena lain dinilai dalam suatu standar orang, objek, atau fenomena lain. iv. Itemized rating scales: di mana dipilih suatu kategori dalam bentuk berurutan. v. Comparative rating scales: di mana orang, objek, atau fenomena lain dinilai dalam suatu standar orang, objek, atau fenomena lain. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (5)
  • 126. b. Attitude scales: suatu kumpulan alat pengukuran yang mengukur tanggapan individu terhadap suatu objek. Jenis ini dibagi menjadi: a. Likert scale: repsonden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan menegenai perilaku, objek, orang atau kejadian. b. Semantic differential: dimana responden menilai perilaku objek dengan skala 5 atau 7 titik dari dua kutub kata sifat atau frase. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (6)
  • 127. Dua hal yang harus diperhatikan dalam desain instrumen adalah: 1. Urutan skala dan layout, 2. Pratest dan perbaikan
  • 128. Bab 10
  • 129. Tujuan analisis data adalah menyediakan informasi untuk memecahkan masalah Tahapan-tahapannya adalah: (1) 1. Proses pra-analisis. 2. Penyuntingan Data: Proses yang bertujuan agar data yang dikumpulkan memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten, dan komplet. 3. Pengembangan Variabel. Hal ini diciptakan untuk analisis tertentu yang berkaitan dengan tujuan
  • 130. Tahapan-tahapannya adalah: (2) 4. Pengkodean Data (Data Coding): menerjemahkan data ke dalam kode, biasanya kode angka, yang bertujuan untuk memindahkan data tersebut ke dalam media penyimpanan data dan analisis komputer lebih lanjut. 5. Cek Kesalahan. Proses ini mempunyai dua tugas, yaitu meyakinkan bahwa semua tahap pra-analisis sebelumnya telah dilakukan dengan benar, dan data yang telah diberi kode harus dicek kembali untuk mendeteksi kemungkinan adanya salah ketik
  • 131. Tahapan-tahapannya adalah: (3) 6. Pembentukan Struktur data 7. Pra-analisis cek komputer. Hal ini dilakukan dengan menampilkan tabulasi frekuensi 8. Tabulasi
  • 132. Bab 11
  • 133. Analisis deskriptif dibedakan menjadi dua metode: 1.Metode kasus: Digunakan untuk menemukan ide-ide baru mengenai hubungan antarvariabel, yang kemudian diuji lebih mendalam dalam penelitian eksploratif 2.Metode statistik: Metode yang paling umum digunakan dalam dunia bisnis
  • 134. Deskripsi dengan ukuran numerik dibagi dalam dua klasifikasi: 1. Ukuran Tendensi Sentral. Ada tiga metode untuk mengukur tendensi sentral, yaitu:  Rata-rata hitung, atau biasa disebut rata-rata.  Median: angka tengah yang diperoleh apabila data disusun dari nilai terendah hingga nilai tertinggi  Modus: nilai yang paling sering muncul.
  • 135. 2. Ukuran variabilitas/ penyimpangan: suatu ukuran yang mengukur sebaran data. Biasanya akan menggunakan beberapa ukuran variabilitas sebagai berikut: a. Kecondongan (Skewness): Ukuran bentuk atau derajat simetri distribusi data b. Rentang (Range): Selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil dari suatu himpunan data. Deskripsi dengan ukuran numerik dibagi dalam dua klasifikasi:
  • 136. Deskripsi dengan ukuran numerik dibagi dalam dua klasifikasi: c. Deviasi standar (Standard Deviation): ukuran penyimpangan yang diperoleh dari akar kuadrat dari rata-rata jumlah kuadrat deviasi antara masing- masing nilai dengan rata-ratanya. S = Standar Deviasi
  • 137. Ukuran Tendensi Sentral dan Variabilitas Skewness dan Perbandingan rata-rata dari median
  • 138. 1. N, yaitu jumlah observasi yang valid/ tersedia datanya (Valid), dan yang hilang atau datanya tidak lengkap (Missing) 2. Mean, rata-rata dari data kuantitatif, yang diperoleh dari penjumlahan seluruh ukuran (data) dibagi dengan jumlah ukuran 3. Median, nilai tengah yang diperoleh apabila ukuran disusun dari nilai terkecil ke nilai terbesar. Rangkuman deskripsi data menurut SPSS for Windows meliputi: (1)
  • 139. 4. Mode, yaitu ukuran yang frekuensinya paling sering muncul. 5. Std. Deviation, standar deviasi yang merupakan akar dari varians sampel. Semakin besar nilai standar deviasi berarti semakin tinggi penyimpangan data dengan nilai rata-ratanya. 6. Variance, jumlah dari selisih antara data dengan nilai rata- ratanya dibagi dengan (n – 1) 7. Skewness, kecondongan yang merupakan selisih antara rata-rata dan nilai tengah. Rangkuman deskripsi data menurut SPSS for Windows meliputi: (2)
  • 140. 8. Std. Error of Skewness menunjukkan standar kesalahan dari nilai kecondongan 9. Kurtosis mengukur apakah distribusi data lebih tinggi, lebih rendah, atau sama pas di tengah dengan sitribusi normal. 10.Std. Error of Kurtosis menunjukkan standar kesalahan dari nilai kurtosis. Rangkuman deskripsi data menurut SPSS for Windows meliputi: (3)
  • 141. 11.Range menunjukkan selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah 12.Minimum menunjukkan nilai minimum dari data 13.Maximum menunjukkan nilai maksimum dari data Rangkuman deskripsi data menurut SPSS for Windows meliputi: (4)
  • 142. Bab 12
  • 143. Metode asosiasi akan membantu kita untuk memahami hubungan secara baik, namun juga membantu kita mengetahui kekuatan hubungan secara lebih baik Metode Asosiasi yang sesuai dengan Kombinasi Pengukuran
  • 144. Analisis Bivariat: Prosedur Umum untuk Uji Asosiasi
  • 145. Tabulasi Silang adalah cara termudah untuk melihat asosiasi dalam sejumlah data Korelasi Kontinjensi: untuk mengukur kekuatan hubungan dalam tabulasi silang. Untuk itu perlu menggunakan koefisien phi (f)
  • 146. Korelasi Spearman Bank: cara yang paling tepat untuk mengukur asosiasi hubungan antar variabel. Rumusnya adalah: N = Jumlah Ranking d = perbedaan antar ranking dalam dua distribusi ranking
  • 147. Uji perbedaan adalah untuk mendeteksi mengenai perbedaan antar kelompok yang amat berguna bagi para peneliti. Uji ini meliputi uji Chi Square untuk menguji perbedaan antar grup dan uji Z untuk perbedaan proporsi, serta uji t untuk perbedaan rata-rata
  • 148. Bab 13
  • 149. Analisis multivariat adalah analisis di mana masalah yang diteliti bersifat multidimensional dan menggunakan tiga atau lebih variabel Analisis ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu: (1) 1. Dependence Method: Analisis yang digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi variabel terikat berdasarkan dua atau lebih variabel bebas. Metode ini terdiri empat macam, yaitu: a. Analisis Regresi berganda (Multiple Regression Analysis) b. Analisis Diskriminan Berganda (Multiple Discriminant Analysis)
  • 150. Analisis ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu: (2) b. Analisis Multivariat Varians (Multivariate Analysis of Variance) c. Analisis Korelasi Kanonikal (Canonical Corrrelation Analysis) 2. Metode saling ketergantungan (Interdependence Method). Metode ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a. Analisis Faktor (Factor Analysis) b. Analisis Kluster (Cluster analysis) c. Skala multidimensional (Multidimensional Analysis)
  • 151. Semua data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan ke dalam: (1) 1. Data Kuantitatif: Data yang diukur dalam suatu skala numerik; hal ini dapat dibedakan menjadi: a. Data Interval: data yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala yang sudah diketahui b. Data Rasio: data yang diukur dengan suatu proporsi.
  • 152. Semua data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan ke dalam: (2) 2. Data Kualitatif: Data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Data kualitatif digolongkan menjadi: a. Data nominal: data yang dinyatakan dalam bentuk kategori b. Data ordinal: data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam peringkat..
  • 153. Metode yang dapat digunakan untuk Analisis Regresi adalah: (1) 1. Metode OLS (Pangkat Kuadrat Terkecil Biasa). Metode ini mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut. Tujuannya adalah untuk mengestimasi fungsi regresi populasi (FRP) berdasarkan fungsi regresi sampel
  • 154. Metode yang dapat digunakan untuk Analisis Regresi adalah: (2) 2. Inferensi Hasil Regresi. Terdapat 3 jenis kriteria, yaitu: 1. Uji signifikansi individual (uji statistik t): uji yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variase variabel terikat 1 2 3 4
  • 155. Keterangan: 1. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, 2. Hipotesis alternatifnya (Ha), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, 3. Rumus Statistik t 4. Rumus lain Statistik t, dimana: n = jumlah observasi k = jumlah parameter dalam model, termasuk intersept
  • 156. 2. Inferensi Hasil Regresi. Terdapat 3 jenis kriteria, yaitu (2) 2. Uji Signifikansi Simultan (uji statistik f): Menunjukkan apakah semua variabel bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terkait. 1 2 3
  • 157. Keterangan: 1. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, 2. Hipotesis alternatifnya (Ha), tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, 3. Rumus Statistik F, dimana:
  • 158. 3. Koefisien Determinasi: Perangkat yang mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Formulanya adalah: Selain itu, banyak juga peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik
  • 160. Analisis Diskriminan dipergunakan untuk diskriminasi dan klasifikasi Analisis Korelasi Kanonikal adalah analisis atau teknik yang digunakan untuk menentukan tingkat hubungan antara dua kelompok variabel yang masing-masing terdiri dari beberapa variabel Analisis MANOVA(multivariate analysis of variance) adalah analisis yang menaksir hubungan antara dua atau lebih variabel dependen dan klasifikasi atau faktor
  • 161. Analisis Interdependence mempunyai tujuan yang berbeda, yaitu: untuk mengetahui lebih dalam mengenai struktur dari seperangkat variabel atau objek Analisis ini terdiri dari 3 macam: (1) 1. Analisis Faktor: jenis analisis yang digunakan untuk mengenali dimensi pokok atau keteraturan sebuah fenomena. Pendekatan yang paling populer digunakan adalah principal component analysis, yaitu analisis yang mentransformasikan sejumlah variabel ke dalam suatu variabel komposit baru, atau komponen utama yang tidak berkorelasi satu sama lain.
  • 162. 2. Analisis Kluster: Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi objek atau individu yang serupa dengan memperhatikan beberapa kriteria. Tujuan utama penggunaan teknik ini adalah untuk menggolongkan individu atau objek yang berhubungan secara mutually exclusive ke dalam jumlah yang lebih kecil. Biasanya analisis ini digunakan untuk memudahkan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi subjek atau individu yang memiliki kesamaan kebutuhan, gaya hidup, atau respon terhadap strategi pemasaran. Analisis ini terdiri dari 3 macam: (2)
  • 163. 3. Skala multidimensi (Multidimensional Scale): Teknik yang digunakan untuk mengukur objek dalam ruang multidimensi berdasarkan kesamaan penilaian responden terhadap suatu objek. Alat analisis yang biasanya digunakan adalah Tipologi Klassen yang pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan pendapatan perkapita daerah. Analisis ini terdiri dari 3 macam: (3)
  • 164. Bab 14
  • 165. Studi ini adalah studi yang berusaha mengamati alasan atau penyebab terjadinya sebuah fenomena yang diteliti Terdapat beberapa prosedur yang dapat dijalankan: (1) 1. Model dan Prosedur. Hal ini melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda pada variabel independen dan membandingkannya pada beberapa variabel dependen. Penentuan definisi dan pemilihan kelompok pembanding merupakan bagian yang sangat penting dalam prosedur kausal-komparatif.
  • 166. Terdapat beberapa prosedur yang dapat dijalankan: (2) 2. Prosedur Kontrol. Metode statistik dan non-statistik yang dapat digunakan untuk mengendalikan variabel-variabel yang tidak berhubungan: a. Matching: Peneliti mencari subjek yang memiliki nilai yang sama atau serupa pada variable control b. Membandingkan grup atau subgrup yang homogen c. Analisis Covarian: metode statistic yang dapat digunakan untuk menyamakan kelompok pada satu atau lebih variable.
  • 167. Statistik inferensi yang paling banyak digunakan dalam studi kausal-komparatif adalah: •Uji t, •ANOVA, •Uji Chi-square
  • 168. Uji Kausalitas Granger Tujuan kausalitas Granger adalah meneliti apakah A mendahului B, ataukah B mendahului A, ataukah hubungan antara A dan B timbal balik. Granger mempostulasikan bahwa suatu variable X dikatakan menyebabkan variable lain, Y, apabila Y saat ini dapat diprediksi lebih baik dengan menggunakan nilai-nilai masa lalu X
  • 169. Rumus yang digunakan untuk uji Kausalitas Granger adalah: Yt = Σ ai Y t-1 + Σ bj Xt-j + vt Xt = Σ ci X t-I + Σ dj Yt-j + µt Dimana (µt, vt) adalah vektor random independen dengan rata-rata nol dan matriks kovarian terbatas
  • 170. Bab 15
  • 171. Studi Eksperimen Penelitian investigasi dengan kondisi yang terkendali, di mana satu atau lebih variabel dapat dimanipulasi untuk melakukan uji hipotesis Tujuannya adalah untuk memungkinkan peneliti untuk mengendalikan situasi penelitian sehingga hubungan kausal antar variabel dapat dievaluasi
  • 172. Teknik yang banyak digunakan oleh para peneliti adalah: •Teknik Analisis Komponen Utama (PCA), dan •Teknik Analisis Faktor (FA) Tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk meringkas pola korelasi antarvariabel yang diamati, mengurangi jumlah variabel yang diobservasi dari jumlah yang banyak menjadi sedikit, memberikan definisi operasional bagi proses yang mendasari, atau menguji suatu teori mengenai proses yang melatarbelakangi
  • 173. Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen: 1. Pemilihan dan perumusan masalah 2. Pemilihan objek penelitian dan instrumen pengukurannya 3. Pemilihan desain penelitiannya 4. Pelaksanaan prosedur penelitian 5. Analisis data 6. Perumusan kesmpulan
  • 174. Penelitian eksperimen, dipandu dengan minimal satu hipotesis yang menyatakan hubungan kausal yang diharapkan antara dua variabel. Dan biasanya penelitian eksperimen akan melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Manipulasi langsung oleh peneliti atas minimal satu variabel independen adalah karakteristik tunggal yang membedakan penelitian eksperimen dengan metode penelitian yang lainnya
  • 175. Kontrol menunjuk pada upaya peneliti untuk mempengaruhi kinerja variabel dependen. Dua macam variabel yang berbeda yang harus dikontrol, yaitu: 1. Variabel Subjek seperti tingkat kemampuan dari subjek dalam dua kelompok yang mungkin berbeda, dan 2. Variabel lingkungan seperti topik diskusi dan tingkat informasi dari tutor.
  • 176. Bab 16
  • 177. Format laporan menggambarkan secara umum bagaimana penyajian laporan penelitian Secara umum, laporan penelitian berisi:
  • 178. Format laporan memerlukan beberapa penyesuaian dikarenakan setidaknya oleh dua alasan, yaitu: 1. Untuk menentukan seberapa resmi format yang harus digunakan, 2. Untuk mengurangi kompleksitas pelaporan
  • 179. Untuk penyesuaian format terhadap tingkat formalitas, dapat dilihat pada tabel berikut
  • 180. Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki format sebagai berikut: (1) 1.Halaman Judul: bagian ini meliputi judul laporan, kepada siapa laporan tersebut dibuat, dengan siapa laporan tersebut dikerjakan, dan tanggal presentasi 2.Halaman pengiriman: bagian ini hanya terdapat pada laporan semi formal/ resmi dan formal saja. Tujuannya adalah untuk mengirimkan laporan kepada si penerima. 3.Lembar pengesahan: bagian ini untuk mengesahkan penelitian, siapa yang bertanggung jawab dalam penelitian tersebut, dan sumber data yang mendukung penelitian
  • 181. Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki format sebagai berikut: (2) 4.Daftar isi: bagian ini harus mencakup bagian dan subbagian laporan dengan diberi nomor halamannya. Bila ada gambar atau tabel, perlu juga dimasukkan dalam Daftar Gambar atau Daftar Tabel. 5.Ringkasan: bagian ini menjelaskan secara jelas tentang mengapa penelitian tersebut dilakukan, masalah penelitian apa yang diteliti, apa hasilnya, dan langkah apa yang selanjutnya perlu diambil.
  • 182. Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki format sebagai berikut: (3) 6.Isi: bagian ini merupakan bagian terbesar dalam laporan. Pada subbagian penjelasan metodologi, ada lima hal yang perlu dibahas: a. Desain Penelitian b. Metode pengumpulan data c. Desain sampel d. Kerja lapangan e. Analisis
  • 183. Sedangkan cakupan masing-masing bab adalah: (1) a. Pendahuluan: terdiri atas uraian mengenai Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metodolog, Sistematika Penulisan. b. Survei literatur: mengidentfikasi secara cermat semua teori dan studi empiris sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian/ tesis.
  • 184. Sedangkan cakupan masing-masing bab adalah: (2) c. Metodologi: menjelaskan kronologis penelitian, termasuk, cara pengumpulan data, macam data, alat analisis, dan model yang digunakan. d. Analisis data: menyajikan hasil-hasil utama penelitian yang mengikuti metodologi yang telah digariskan. e. Kesimpulan & Implikasi: menyajikan pernyataan apa penemuan penelitian ini dan tindak lanjutnya.
  • 185. 7. Lampiran: berisikan bahan-bahan yang mendukung dan bermanfaat bagi pembaca Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki format sebagai berikut: (4)
  • 186. Proses penulisan secara singkat dapat digambarkan dalam gambar berikut:
  • 187. Skema laporan memiliki dua fungsi utama: 1.Menunjukkan urutan penyajian laporan: ditunjukkan oleh urutan pada halaman 2.Menunjukkan bagaimana bagian-bagian yang ada saling terkait: ditunjukkan oleh indensitas (indentation) subbagian yang ada
  • 188. 1. Metode Tradisional: menggunakan nomor dan huruf untuk menunjukkan tingkat subordinasi 2. Metode Baru/ Metode Desimal: menggunakan sistem desimal Ada dua cara pokok dalam menulis skema laporan:
  • 189. Menulis konsep pertama sering kali menjadi kesulitan yang dihadapi pada penulisan sebuah laporan penelitian. 1. Konsolidasikan waktu. 2. Jika ditemui kesulitan untuk memulai, letakkan pena di atas kertas dan tuliskan semua yang ada dalam benak anda. 3. Jangan melakukan revisi dan koreksi yang berlebihan pada konsep pertama. 4. Gunakan tape recorder bila memang dapat membantu Ada beberapa saran:
  • 190. Revisi Hal yang paling penting dalam pemeriksaan tulisan adalah objektivitas. Salah satu caranya adalah menyingkirkan draft yang telah dibuat sebelum merevisinya. Cara yang lain adalah meminta orang lain untuk membaca, dan mendorongnya untuk memberikan saran
  • 191. Empat kriteria revisi dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Periksa tulisan agar mudah dibaca 2. Revisi tata bahasa dan ejaan 3. Evaluasi kelayakan 4. Evaluasi isi Tujuan utama revisi adalah untuk menghilangkan masalah ketidakjelasan (vagueness).
  • 192. Referensi Dengan adanya referensi, maka menunjukkan bahwa tulisan yang disusun tidak seluruhnya merupakan gagasan sendiri, tetapi merupakan gagasan, informasi, dan bukti dari orang lain. Hal tersebut adalah kekuatan dan bukan kelemahan, karena bila memang orang lain telah melakukan penelitian atau memiliki pemikiran yang berharga, maka tidak perlu ragu untuk menjadikannya referensi.
  • 193. Referensi memungkinkan pembaca untuk menyelidiki sumber yang sama untuk mereka gunakan, sehingga pembaca tanpa kesulitan mampu melacak sumber yang Anda gunakan di perpustakaan. Adanya referensi juga untuk menghindari tuduhan penjiplakan atau plagiarisme, dan juga membantu meningkatkan nilai akademik seperti pertukaran pengetahuan, dengan cara menunjukkan sumber yang ada kepada pembaca dan menghargai ilmu pengetahuan dengan mengakui pemikiran orang lain.