SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 38
Introduksi
Jenis Informasi           Gelombang Pembawa


Suara, musik kualitas     MW : 550 s.d 1500 kHz
sedang

Musik kualitas tinggi     FM : 88 s.d 108 MHz


Siaran televisi analog    VHF : 40 s.d 216 MHz
                          UHF : 470 s.d 960 MHz
Link telepon antar kota   Gel. Mikro : di atas 1
(± 1000 saluran)          GHz
Jenis Informasi          Gel Pembawa




Satelit Komunikasi       Gelombang mikro :
                         diatas 10 Ghz



??? (Big Oppurtunity =   Gelombang Cahaya:
kesempatan aplikasi      diatas 1014 Hz
yang luas)
Komunikasi optik
• Melalui Udara (Free
  Air)
• Untuk link (non
  permanen) di tengah
  medan yang sulit
• Jarak terbatas
• Terhalang kabut dan
  hujan
Komunikasi optik(2)
• Melalui ruang
  Angkasa
• Untuk komunikasi
  antar satelit
• Keuntungan
  dibandingkan
  gelombang mikro
  adalah: antena lebih
  kecil dan ringan
Keuntungan di banding Gel Mikro
            (lanjut)
• Daya yang diperlukan lebih rendah
• Lebih kebal terhadap interferensi
• Laju data yang dapat dicapai lebih tinggi
  (Hukum Shanon)
• Tentu ada kelemahannya juga : sistim
  yang rumit untuk pengarahan sinyal
  (masalah Line Of Sight) antara lain
  goyangan getaran satelit akibat tumbukan
  partikel kosmis
Melalui serat Optik (Fiber Optic)
• Keuntungannya:
• Kapasitas informasi Sangat besar
• Bebas dari gangguan medan elektromagnetik
• Bebas dari cakap silang (cross talk)
• Tidak dapat disadap
• Tidak menimbulkan bahaya hubung singkat dan
  loncatan listrik
• Bebas dari “Ground –Loop
• Kecil dan ringan (dibanding kawat tembaga)
Melalui Penyalur cahaya
            • Tidak dipergunakan
              karena goresan dan
              kotoran dapat
              mengganggu
              pantulan
            • Bila dua batang
              penyalur cahaya
              saling bersinggungan
              memungkinkan
              cahaya bocor (efek
              pembiasan)
Mengapa atau bagaimana bisa
• Disini terdapat satu prinsip dalam Fisika
  optik yang disebut PANTULAN DALAM
  TOTAL
Model Serat OPtik
Tentang diameter
• Diameter serat optik dibuat sangat kecil
• Diameter inti sekitar 50 µm sementara
  diameter selubung sekitar 125 µm
• Alasan kekuatan bahan, jari-jari
  kelengkungan yang diperbolehkan
  tergantung dari diameter inti, kemudian
  penghematan bahan
Alasan kekuatan bahan
Aperture Numerik
Pada permukaan masukan

 n0 ⋅ sin ϕ = n1 ⋅ sin ϕ'
           = n1⋅ ⋅ cos θ
Syarat pantulan dalam total
                   sin θ
                         n
                        > 2
                         n1

                                      2

         cos   θ      
                      
                       n
                  <1 − 2
                      n
                                      
                                      
                                      
                      1              


  Sehingga:

                           2
                     n    
n0 ⋅ sin ϕ < n1 ⋅ 1 − 2
                     n    
                           
                               atau   n0 ⋅ sin ϕ < n1 − n2
                                                    2    2

                      1   

                 1
          sin ϕ<               n1 −n2
                                2   2

                 n0
Jadi
              1
sin ϕ MAX   =    n12 − n2
                        2
                                  bila    n <n +n
                                          2
                                          1
                                              2
                                              2
                                                      2
                                                      0
              n0
            =1                     bila   n >n +n
                                          2
                                          1
                                              2
                                              2
                                                      2
                                                      0




     ϕ Max = sudut penerimaan


            Aperture Numerik =
                                     N ⋅A= n −n   2
                                                  1
                                                          2
                                                          2
Jari-jari kelengkungan
Dalam segitiga ABC berlaku ATURAN SINUS :



          sin θ1 sin 180 − θ 2
                =
                                (   0
                                            )
           BC         AC
Dengan memperhatikan        (           )
                        sin 1800 − θ 2 = sin θ 2
                      d
             BC = R −
                      2
                      d
             AC = R +
                      2
Dalam segitiga ACD :


          sin θ1 sin (180 − θ ) sin θ
                        0
                =              =
           CD          AC        AC

   dengan
                  CD = R + ρ
                 −d      +d
                    ≤ρ ≤
                  2       2
    Sehingga :

                    R +ρ
            sin θ =
                 1       ⋅sin θ
                       d
                    R+
                       2
karena   sin θ    sin θ
              1
                =      2        maka
          BC       AC
                      d
                   R+
          sin θ2 =    2 ⋅sin θ
                               1
                      d
                   R−
                      2
                  R +ρ
         sin θ2 =       ⋅sin θ
                     d
                  R−
                     2
             −d      +d
                ≤ρ ≤
Dan karena    2       2

             sin θ1 ≤ sin θ ≤ sin θ 2
Syarat pantulan dalam total :
                                        n2
                                sin θ >
                                     1
                                        n1
                                        n2
                                sin θ >
                                     2
                                        n1
   Tetapi    sin θ 2 > sin θ1     Sehingga yang lebih menentukan
                                  adalah
                                          sin θ1
              R+ρ⋅sin θ>n2
                d       n1
              R+
                2
   Atau
                          n2 R + d
                  sin θ >   ⋅    2
                          n1 R + ρ
untuk                     (harga minimum dari ρ)
            −d
         ρ=
             2

                    n2 R + d
            sin θ >   ⋅    2
                    n1 R − d
                           2




Sebagai contoh : serat optik dengan n1 =1,50 dan n2 = 1,48, sementara d =1 mm
Tentukan sudut kritis untuk serat optik ini bila kondisinya lurus
Kemudian apabila melengkung atau membelok, berapa Jari-jari kelengkungannya
Agar perubahan sudut kritis tidak lebih dari 1 %
                                        n2 1,48
  Untuk serat optik yang     sin θk =     =     = 0.987
  Lurus :                               n1 1,50

                             θ k = arcsin( 0.987 ) = 80.630
Bila serat optik melengkung dengan syarat perubahan tidak lebih dari 1%

        θk ' −θk
                 <1%
            θk
        θk ' −θk
                 < 0.01
           θk
       0.01 ⋅ θ k = θ k − θ k
                        '
                                     sehingga       1,01 ⋅θk =θk '

1,01 ⋅80.62 = 81.43
                  0              0



            n2 R + d                          1,48 R + 0,5
   sin θk >
           '
              ⋅    2
                                  sin 81,43 >   0
                                                  ⋅
            n1 R − d
                   2                          1.50 R − 0,5

                       1,48 R + 0,5
               0,989 >     ⋅
                       1.50 R − 0,5
Kaitan dengan NA
n0 ⋅ sin ϕ = n1 ⋅ cos θ           Merupakan sudut masuk sinar
                                  Ke dalam serat optik
        n1
sin ϕ =    1 − sin 2 θ           Sehingga
        n0

 sin ϕ <
         1
                 n −n
                   2      2
                              ⋅
                                (R + )
                                    d 2
                                    2
         n0
                   1      2
                                (R − )
                                    d 2
                                    2

        Atau sebaliknya



  d        n2 + n1 − n0 ⋅ sin 2 ϕ
                 2    2
R> ⋅
  2 n2 − n1 − n0 ⋅ sin 2 ϕ
          2    2
Sinar / Cahaya
• Yang kita bahas adalah sinar meridional
• Yaitu sinar yang dalam perambatannya
  setiap kali memotong sumbu serat optik
• Garis sumbu terwakili titik pusat pada
  tampak penampang masukan
Sinar skew
• Sinar yang bukan meridional, atau sinar
  ulir karena bergerak spiral tak pernah
  memotong sumbu serat optik
AC AC AD
           cosθ =   =  ⋅
                  AB AD AB




cosθ = cos γ sin ϕ s
sin θ
Syarat pantulan dalam total         n
                                   > 2              atau
                                    n1
                                             2

             cos   θ        
                            
                             n
                        <1 − 2
                            n
                                           
                                           
                                           
                            1             


 sehingga
                                                           2
                               2
                               n                        
             cos γ⋅sin ϕ < 1 −
                        s
                              
                              n                        
                                                        
                               1                       
Jika    ϕs   Sudut masuk sinar skew:       n1 sin ϕ s = n0 sin ϕ s
                                                    '




             n0 cos γ sin ϕ s < n − n  2
                                       1
                                            2
                                            2
Sudut penerimaan sinar skew


                  n −n  2
                              sin ϕ max
                                  2
sin ϕ s max    =        1
                            =     2

                 n0 ⋅ cos γ    cos γ

 Mana yang lebih besar sudut datang sinar meridional atau sinar
 Skew??
Profil Indeks Bias
serat optik jenis step indeks
Persoalan Panjang lintasan
       Panjang lintasan sinar :

                                   AC = AB ⋅ sec ϕ     '


        Untuk serat optik sepanjang l



                        L = l ⋅ sec ϕ       '


Untuk sinar skew :

                            l ⋅ sec ϕ   '
                       Ls =           = l ⋅ sec ϕ ⋅ sec γ
                                                 '

                              cos γ
Dipersi
Peristiwa dispersi
• Terjadi perbedaan panjang lintasan
  gelombang cahaya untuk sudut datang
  yang berbeda
• Karena seluruh gelombang optik berjalan
  pada inti dengan indeks bias sama n1
  maka kecepatan gelombangnya akan
  sama
• Akibatnya waktu tempuh tiap gelombang
  akan berbeda-beda
• Pulsa di input serat optik tajam dengan
  durasi singkat akan berubah menjadi
  pulsa yang tumpul dengan durasi lebih
  lebar
• Mengingat prinsip frekuensi yang
  berkebalikan dengan durasi, maka lebar
  pita frekuensi sinyal output akan lebih
  pendek di banding lebar pita sinyal input
  (ada loss frekuensi)
Graded Indeks
Profil indeks




Indeks bias n10 tertinggi didalam inti pada sumbu
Sementara n1(r) adalah nilai indeks bias yang berubah seiring
perubahan jarak dari pusat, a = jari-jari inti serat optik,
α = penentu profil (bila =2 maka parabolik, memiliki dispersi paling minimal)

                            n10 −n 2
                     ∆=
                               n10
Serat optik multi mode
• Serat optik Step index
• Serat optik Graded index

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Slide week 1b introduction - sinyal
Slide week 1b   introduction - sinyalSlide week 1b   introduction - sinyal
Slide week 1b introduction - sinyal
Beny Nugraha
 
Gerak rotasi & benda tegar
Gerak rotasi & benda tegarGerak rotasi & benda tegar
Gerak rotasi & benda tegar
Mahbub Alwathoni
 
Electric Potential
Electric PotentialElectric Potential
Electric Potential
Septiko Aji
 
Kumpulan rumus skl un fisika sma
Kumpulan rumus skl un fisika smaKumpulan rumus skl un fisika sma
Kumpulan rumus skl un fisika sma
Fitri Immawati
 

La actualidad más candente (20)

Slide week 1b introduction - sinyal
Slide week 1b   introduction - sinyalSlide week 1b   introduction - sinyal
Slide week 1b introduction - sinyal
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
1 konsep sinyal
1 konsep sinyal1 konsep sinyal
1 konsep sinyal
 
Sistem LTI Waktu Diskrit
Sistem LTI Waktu DiskritSistem LTI Waktu Diskrit
Sistem LTI Waktu Diskrit
 
Solusi osn-2009
Solusi osn-2009Solusi osn-2009
Solusi osn-2009
 
sinyal.ppt
sinyal.pptsinyal.ppt
sinyal.ppt
 
8 kuantisasi
8 kuantisasi8 kuantisasi
8 kuantisasi
 
Gerak rotasi & benda tegar
Gerak rotasi & benda tegarGerak rotasi & benda tegar
Gerak rotasi & benda tegar
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
Pengertian sinyal
Pengertian sinyalPengertian sinyal
Pengertian sinyal
 
Sinyal fix
Sinyal fixSinyal fix
Sinyal fix
 
Electric Potential
Electric PotentialElectric Potential
Electric Potential
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
 
Soal SNMPTN Fisika
Soal SNMPTN FisikaSoal SNMPTN Fisika
Soal SNMPTN Fisika
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
6 frekuensi sinyal
6  frekuensi sinyal6  frekuensi sinyal
6 frekuensi sinyal
 
6 Frekuensi Sinyal
6  Frekuensi Sinyal6  Frekuensi Sinyal
6 Frekuensi Sinyal
 
Kumpulan rumus skl un fisika sma
Kumpulan rumus skl un fisika smaKumpulan rumus skl un fisika sma
Kumpulan rumus skl un fisika sma
 
Sinyal Digital
Sinyal DigitalSinyal Digital
Sinyal Digital
 
Soal tugas akhir semester pengolahan sinyal i
Soal  tugas  akhir semester pengolahan sinyal  iSoal  tugas  akhir semester pengolahan sinyal  i
Soal tugas akhir semester pengolahan sinyal i
 

Destacado (8)

Heartstorms
Heartstorms Heartstorms
Heartstorms
 
Presentation: portfolio
Presentation: portfolioPresentation: portfolio
Presentation: portfolio
 
Will Baumann Cv 7 2012
Will Baumann Cv 7 2012Will Baumann Cv 7 2012
Will Baumann Cv 7 2012
 
Twitter for PR presentation Oct 2012
Twitter for PR presentation Oct 2012Twitter for PR presentation Oct 2012
Twitter for PR presentation Oct 2012
 
Recharge!
Recharge!Recharge!
Recharge!
 
Saybihe
Saybihe Saybihe
Saybihe
 
JABATAN KEJURUTERAAN ELEKTRIK PSAS
 JABATAN KEJURUTERAAN ELEKTRIK PSAS JABATAN KEJURUTERAAN ELEKTRIK PSAS
JABATAN KEJURUTERAAN ELEKTRIK PSAS
 
Ebooks in libraries
Ebooks in librariesEbooks in libraries
Ebooks in libraries
 

Similar a Introduksi skso (16)

Design Filter IIR
Design Filter IIRDesign Filter IIR
Design Filter IIR
 
Bab 5 faktor gesekan
Bab 5 faktor gesekanBab 5 faktor gesekan
Bab 5 faktor gesekan
 
Tke 221 slide_bab_9_-_deret_fourier
Tke 221 slide_bab_9_-_deret_fourierTke 221 slide_bab_9_-_deret_fourier
Tke 221 slide_bab_9_-_deret_fourier
 
Pd7
Pd7Pd7
Pd7
 
Konduksi 1 d, steady state arah radial
Konduksi 1 d, steady state arah radialKonduksi 1 d, steady state arah radial
Konduksi 1 d, steady state arah radial
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Divergensi
DivergensiDivergensi
Divergensi
 
As elly s ( a2 c011101, angkatan iii)
As elly s ( a2 c011101, angkatan iii)As elly s ( a2 c011101, angkatan iii)
As elly s ( a2 c011101, angkatan iii)
 
Fungsi delta
Fungsi deltaFungsi delta
Fungsi delta
 
Konduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkapKonduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkap
 
Pendahuluan1
Pendahuluan1Pendahuluan1
Pendahuluan1
 
Analisis ragam
Analisis ragamAnalisis ragam
Analisis ragam
 
Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansi
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Talisawat
TalisawatTalisawat
Talisawat
 
Bab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesorinyBab 07 poros dan aksesoriny
Bab 07 poros dan aksesoriny
 

Introduksi skso

  • 2.
  • 3. Jenis Informasi Gelombang Pembawa Suara, musik kualitas MW : 550 s.d 1500 kHz sedang Musik kualitas tinggi FM : 88 s.d 108 MHz Siaran televisi analog VHF : 40 s.d 216 MHz UHF : 470 s.d 960 MHz Link telepon antar kota Gel. Mikro : di atas 1 (± 1000 saluran) GHz
  • 4. Jenis Informasi Gel Pembawa Satelit Komunikasi Gelombang mikro : diatas 10 Ghz ??? (Big Oppurtunity = Gelombang Cahaya: kesempatan aplikasi diatas 1014 Hz yang luas)
  • 5. Komunikasi optik • Melalui Udara (Free Air) • Untuk link (non permanen) di tengah medan yang sulit • Jarak terbatas • Terhalang kabut dan hujan
  • 6. Komunikasi optik(2) • Melalui ruang Angkasa • Untuk komunikasi antar satelit • Keuntungan dibandingkan gelombang mikro adalah: antena lebih kecil dan ringan
  • 7. Keuntungan di banding Gel Mikro (lanjut) • Daya yang diperlukan lebih rendah • Lebih kebal terhadap interferensi • Laju data yang dapat dicapai lebih tinggi (Hukum Shanon) • Tentu ada kelemahannya juga : sistim yang rumit untuk pengarahan sinyal (masalah Line Of Sight) antara lain goyangan getaran satelit akibat tumbukan partikel kosmis
  • 8. Melalui serat Optik (Fiber Optic) • Keuntungannya: • Kapasitas informasi Sangat besar • Bebas dari gangguan medan elektromagnetik • Bebas dari cakap silang (cross talk) • Tidak dapat disadap • Tidak menimbulkan bahaya hubung singkat dan loncatan listrik • Bebas dari “Ground –Loop • Kecil dan ringan (dibanding kawat tembaga)
  • 9. Melalui Penyalur cahaya • Tidak dipergunakan karena goresan dan kotoran dapat mengganggu pantulan • Bila dua batang penyalur cahaya saling bersinggungan memungkinkan cahaya bocor (efek pembiasan)
  • 10. Mengapa atau bagaimana bisa • Disini terdapat satu prinsip dalam Fisika optik yang disebut PANTULAN DALAM TOTAL
  • 12. Tentang diameter • Diameter serat optik dibuat sangat kecil • Diameter inti sekitar 50 µm sementara diameter selubung sekitar 125 µm • Alasan kekuatan bahan, jari-jari kelengkungan yang diperbolehkan tergantung dari diameter inti, kemudian penghematan bahan
  • 15. Pada permukaan masukan n0 ⋅ sin ϕ = n1 ⋅ sin ϕ' = n1⋅ ⋅ cos θ
  • 16. Syarat pantulan dalam total sin θ n > 2 n1 2 cos θ   n <1 − 2 n    1  Sehingga: 2 n  n0 ⋅ sin ϕ < n1 ⋅ 1 − 2 n   atau n0 ⋅ sin ϕ < n1 − n2 2 2  1  1 sin ϕ< n1 −n2 2 2 n0
  • 17. Jadi 1 sin ϕ MAX = n12 − n2 2 bila n <n +n 2 1 2 2 2 0 n0 =1 bila n >n +n 2 1 2 2 2 0 ϕ Max = sudut penerimaan Aperture Numerik = N ⋅A= n −n 2 1 2 2
  • 19. Dalam segitiga ABC berlaku ATURAN SINUS : sin θ1 sin 180 − θ 2 = ( 0 ) BC AC Dengan memperhatikan ( ) sin 1800 − θ 2 = sin θ 2 d BC = R − 2 d AC = R + 2
  • 20. Dalam segitiga ACD : sin θ1 sin (180 − θ ) sin θ 0 = = CD AC AC dengan CD = R + ρ −d +d ≤ρ ≤ 2 2 Sehingga : R +ρ sin θ = 1 ⋅sin θ d R+ 2
  • 21. karena sin θ sin θ 1 = 2 maka BC AC d R+ sin θ2 = 2 ⋅sin θ 1 d R− 2 R +ρ sin θ2 = ⋅sin θ d R− 2 −d +d ≤ρ ≤ Dan karena 2 2 sin θ1 ≤ sin θ ≤ sin θ 2
  • 22. Syarat pantulan dalam total : n2 sin θ > 1 n1 n2 sin θ > 2 n1 Tetapi sin θ 2 > sin θ1 Sehingga yang lebih menentukan adalah sin θ1 R+ρ⋅sin θ>n2 d n1 R+ 2 Atau n2 R + d sin θ > ⋅ 2 n1 R + ρ
  • 23. untuk (harga minimum dari ρ) −d ρ= 2 n2 R + d sin θ > ⋅ 2 n1 R − d 2 Sebagai contoh : serat optik dengan n1 =1,50 dan n2 = 1,48, sementara d =1 mm Tentukan sudut kritis untuk serat optik ini bila kondisinya lurus Kemudian apabila melengkung atau membelok, berapa Jari-jari kelengkungannya Agar perubahan sudut kritis tidak lebih dari 1 % n2 1,48 Untuk serat optik yang sin θk = = = 0.987 Lurus : n1 1,50 θ k = arcsin( 0.987 ) = 80.630
  • 24. Bila serat optik melengkung dengan syarat perubahan tidak lebih dari 1% θk ' −θk <1% θk θk ' −θk < 0.01 θk 0.01 ⋅ θ k = θ k − θ k ' sehingga 1,01 ⋅θk =θk ' 1,01 ⋅80.62 = 81.43 0 0 n2 R + d 1,48 R + 0,5 sin θk > ' ⋅ 2 sin 81,43 > 0 ⋅ n1 R − d 2 1.50 R − 0,5 1,48 R + 0,5 0,989 > ⋅ 1.50 R − 0,5
  • 25. Kaitan dengan NA n0 ⋅ sin ϕ = n1 ⋅ cos θ Merupakan sudut masuk sinar Ke dalam serat optik n1 sin ϕ = 1 − sin 2 θ Sehingga n0 sin ϕ < 1 n −n 2 2 ⋅ (R + ) d 2 2 n0 1 2 (R − ) d 2 2 Atau sebaliknya d n2 + n1 − n0 ⋅ sin 2 ϕ 2 2 R> ⋅ 2 n2 − n1 − n0 ⋅ sin 2 ϕ 2 2
  • 26. Sinar / Cahaya • Yang kita bahas adalah sinar meridional • Yaitu sinar yang dalam perambatannya setiap kali memotong sumbu serat optik • Garis sumbu terwakili titik pusat pada tampak penampang masukan
  • 27. Sinar skew • Sinar yang bukan meridional, atau sinar ulir karena bergerak spiral tak pernah memotong sumbu serat optik
  • 28. AC AC AD cosθ = = ⋅ AB AD AB cosθ = cos γ sin ϕ s
  • 29. sin θ Syarat pantulan dalam total n > 2 atau n1 2 cos θ   n <1 − 2 n    1  sehingga 2  2 n  cos γ⋅sin ϕ < 1 − s  n    1  Jika ϕs Sudut masuk sinar skew: n1 sin ϕ s = n0 sin ϕ s ' n0 cos γ sin ϕ s < n − n 2 1 2 2
  • 30. Sudut penerimaan sinar skew n −n 2 sin ϕ max 2 sin ϕ s max = 1 = 2 n0 ⋅ cos γ cos γ Mana yang lebih besar sudut datang sinar meridional atau sinar Skew??
  • 31. Profil Indeks Bias serat optik jenis step indeks
  • 32. Persoalan Panjang lintasan Panjang lintasan sinar : AC = AB ⋅ sec ϕ ' Untuk serat optik sepanjang l L = l ⋅ sec ϕ ' Untuk sinar skew : l ⋅ sec ϕ ' Ls = = l ⋅ sec ϕ ⋅ sec γ ' cos γ
  • 34. Peristiwa dispersi • Terjadi perbedaan panjang lintasan gelombang cahaya untuk sudut datang yang berbeda • Karena seluruh gelombang optik berjalan pada inti dengan indeks bias sama n1 maka kecepatan gelombangnya akan sama • Akibatnya waktu tempuh tiap gelombang akan berbeda-beda
  • 35. • Pulsa di input serat optik tajam dengan durasi singkat akan berubah menjadi pulsa yang tumpul dengan durasi lebih lebar • Mengingat prinsip frekuensi yang berkebalikan dengan durasi, maka lebar pita frekuensi sinyal output akan lebih pendek di banding lebar pita sinyal input (ada loss frekuensi)
  • 37. Profil indeks Indeks bias n10 tertinggi didalam inti pada sumbu Sementara n1(r) adalah nilai indeks bias yang berubah seiring perubahan jarak dari pusat, a = jari-jari inti serat optik, α = penentu profil (bila =2 maka parabolik, memiliki dispersi paling minimal) n10 −n 2 ∆= n10
  • 38. Serat optik multi mode • Serat optik Step index • Serat optik Graded index