2. 1.
Pada masa itu,sistem kerajaan Majapahit adalah sistem pemerinthan teratur.
Ternyata sistem pemerintahan ini cocok digunakan di Kerajaan
Majaphit,buktinya Majapahit dulunya adalah salah satu kerajaan tersebesar
setelah Kerajaan Sriwijaya. Apalagi pada masa Raja Hayam Wuruk dan Patih
Gajah Mada,pada masa inilah kerajaan Majapahit mencapai zaman
keemaasan. Pada masa ini wilayah kekuasaan Majapahit sangat luas,bahkan
melebihi luas wilayah Republik Indonesia sekarang.Oleh karena
itu,Moh.Yamin menyebut Majapahit dengan sebutan negara nasional kedua
di Indonesia.
3.
4. 2. Pada masa Kerjaan Majapahit,Raja memegang kekuasaan tertinggi. Dalam
melaksanakan pemerintahan,raja dibantu oleh berbagai badaan ataupun
pejabat .Badan atau pejabat yang dimaksud adalah :
1.
Rakryan Mahamantri Katrini,dijabat oleh para putra Raja
2.
Dewan Pelaksana terdiri atas Rakryan Mapatih atau Patih Mangkabumi,
Rakryan Tumenggung. Rakryan Demung, Rakryan Rangga, Rakryan
Kanuruhan. Kelima pejabat ini dikenal Sang Panca ring Wilwatika.
3.
Dewan Pertimbangan yang disebut Batara Sapta Prabu
4.
Badan Peradilan yang disebut Saptopapati
5.
Dharmadyaksa,yaitu badan atau pejabat yang khusus menangani persoalan
keagamaan. Di Majapahit ada 2 Dharmadyaksa,yaitu Dharmadyaksa ring
Kasaiwan ( agama Syiwa ) dan Dharmadyaksa ring Kasogatan ( agama
Buddha )
5. 3.
Pada masa itu Majapahit sudah mampu,untuk menjalin hubungan dengan
negara atau kerajaan lain. Negara Siam,Birma,Kamboja,Anam,India, dan
China adalah beberapa kerajaan atau negara yang pernah menjalin hubungan
dengan Kerajaan Majapahit. Dalam membina hubungan dengan negara
ataupun dengan negara lain,Majapahit mengenal motto MITREKA SATATA
yang berarti negara sahabat. Sampai saat ini Indonesia sekarang masih
menjalin hubungan dengan negara lain,sekarang biasa disebut dengan
hubungan bilateral,multiteral dan lain-lain
6. 4. Toleransi agama pada masa itu juga sudah dikenal,ini terbukti dengan adanya
dua badan atau pejabat yang mengurusi persoalan keagaamaan
yaitu,Dharmadyaksa ring Kasaiwan,yang mengurusi persoalan agama Syiwa
dan Dharmadyaksa ring Kasogatan , yang mengurusi persoalan agama
Buddha. Mereka sudah sangat mengerti maksud dari Bhinneka Tunggal Ika.
Tidak hanya itu saja,ternyata Raja Hayam Wuruk yang beragama Syiwa juga
dikenal berhubungan baik dengan Patihnya yaitu Patih Gajah Mada yang
beragama Budha. Seharusnya,Indonesia yang sekarang mencontoh hal-hal
baik seperti itu,jadi sesama teman,kawan kita tetap bisa menghargai. Jika jiwa
saling menghargai tumbuh,korupsi mungkin juga bisa turun seiring semakin
besar rasa menhargai mereka terhadap orang lain.
7. 5. Berkat kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada,kehidupan politik,dan
stabilitas nasional Majapahit terjamin.Hal ini disebabkan karena kekuatan
tentara Majapahit dan angkatan lautnya sehingga semua perairan dapat
diawasi.Tapi,ada hal yang paling penting dibandingkan semuanya. Yaitu
adanya seorang pemimpin yang tegas.Dalam suatu pemerintahan akan terus
maju jika pemimpin mereka kuat,kokoh,mengerti keadaan rakyatnya
,sehingga akan terjadi hubungan timbal balik antara pemimpin dengan
rakyat yang akan memberikan dampak positif terhadap kemajuan negra itu
sendiri. Indonesia sekarang membutuhkan orang orang yang memiliki
keinginan kuat seperti Gajah Mada . Pemimpin seperti Hayam Wuruk dan
Gajah Mada – lah yang sekarang sedang dinanti-nanti oleh banyak pihak.
“SEMOGA KITA MERUPAKAN GENERASI YANG MEMILIKI KARAKTER
KEPEMIMPINAN SEPERTI MAHAPATIH GAJAH MADA DAN RAJA
HAYAM WURUK”