Teks ini membahas tentang sistem gerak pada manusia yang terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Tulang berfungsi sebagai alat gerak pasif, sendi menghubungkan tulang-tulang, dan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif yang dapat menggerakkan rangka tubuh. Ketiganya bekerja sama untuk memungkinkan tubuh manusia dapat bergerak dan melakukan aktivitas.
1. SISTEM GERAK PADA MANUSIA
Sistem Gerak pada Manusia
Di Kelas VII lalu, kamu telah belajar bahwa salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak.
Bergerak tidak harus berarti bahwa makhluk hidup tersebut berpindah tempat dari satu tempat ke
tempat lain. Bergerak mencakup semua perubahan kedudukan tubuh atau bagian-bagian tubuh.
Semua manusia pada dasarnya hampir selalu bergerak. Masih ingatkah kamu dengan permainan
yang sering dilakukan oleh anak-anak SD yang mengharuskan seseorang untuk diam tidak
bergerak? Ternyata, sulit sekali untuk diam tidak bergerak, bukan? Jika kamu ingin mencoba,
cobalah kamu berlomba dengan temanmu untuk menentukan siapa yang dapat bertahan paling
lama dalam suatu posisi tertentu. Berapa lama kamu dapat diam dalam suatu posisi tersebut?
Mengapa kamu tidak dapat bertahan diam terus-menerus? Jika terlalu lama diam, kamu dapat
merasakan otot-ototmu pegal. Mengapa kamu merasa pegal-pegal jika diam? Untuk apa
bergerak? Apakah yang menyebabkan manusia dapat bergerak? Marilah kita kaji pertanyaan-
pertanyaan tersebut pada bagian berikut.
A. Sistem Gerak
Pernahkah kamu menyadari, bagaimana tubuh kita dapat memiliki bentuk seperti ini? Tubuhmu
dapat memiliki bentuk karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak tersebut terdiri atas tulang,
sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah yang
memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas
lainnya.
Tulang, otot, dan sendi, ketiganya bersatu membentuk satu kesatuan dan memiliki fungsi yang
berbeda-beda. Tulang merupakan alat gerak pasif. Tulang tidak dapat digerakan jika tidak
terdapat otot. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif. Otot inilah yang menggerakan rangka.
Dalam kehidupan sehari-hari, otot inilah yang disebut dengan daging. Adapun sendi merupakan
penghubung antartulang dalam tubuh.
2. B. Tulang Penyusun Rangka Tubuh
Pernahkah kamu perhatikan bentuk tulang penyusun tubuh kita? Coba kamu lihat pada torso atau
model rangka manusia? Banyak sekali, bukan tulang penyusun tubuh kita? Tulang-tulang
tersebutlah yang menyusun bentuk tubuh kita, atau disebut juga rangka tubuh. Perhatikan
Gambar 2.2 berikut.
Apakah fungsi rangka tubuh bagi manusia? Rangka tubuh bagi manusia memiliki fungsi sebagai
berikut. 1. Memberi bentuk, contohnya tulang tengkorak yang memberi bentuk pada wajah. 2.
Sebagai penopang tubuh, contohnya tulang kaki yang menopang seluruh tubuh. 3. Melindungi
organ-organ dalam, contohnya tulangtulang rusuk yang melindungi jantung dan paru-paru. 4.
Alat gerak pasif. 5. Tempat melekatnya otot, misalnya pada tulang kering (tibia) menempel otot.
Secara garis besar, tulang penyusun rangka tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu tulang
tengkorak, tulang anggota badan, dan tulang anggota gerak.
1. Tulang Tengkorak
Tulang tengkorak merupakan tulang pembentuk kepala. Tulang-tulang tengkorak sebagian besar
disusun tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang tersebut saling berhubungan membentuk
tengkorak. Di dalam tengkorak ini terdapat mata, otak, dan organ lainnya yang terlindung oleh
tulangtulang tengkorak tersebut. Tulang tengkorak tersusun atas tulang pipi, tulang rahang,
tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang pelipis, dan tulang baji. Agar
lebih jelas, perhatikan gambar berikut.
3. 2. Tulang Anggota Badan
Tulang anggota badan tersusun oleh tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, dan gelang
panggul. Masing-masing tulang tersebut membentuk kesatuan. Tulang anggota badan berfungsi
melindungi organ-organ dalam yang lunak, seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan organ lainnya.
a. Tulang Belakang
Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas tulang yang fleksibel, tetapi kuat. Tulang belakang
terdiri atas 33 ruas, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5
ruas tulang kelangkang (sakrum), dan 4 ruas tulang ekor.
b. Tulang Dada
Tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau lebih tepatnya di tengah-tengah dada. Tulang dada
terdiri atas bagian hulu, badan, dan taju pedang.
4. c. Tulang Rusuk
Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12 pasang. Tulang rusuk manusia memiliki
fungsi sebagai pelindung organ-organ dalam, seperti jantung dan paruparu. Tulang rusuk
manusia, terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang
tulang rusuk melayang.
d. Tulang Panggul
Gelang panggul atau tulang panggul terletak di ujung bawah tulang belakang. Gelang panggul
terdiri atas 2 tulang usus (ilium), 2 tulang kemaluan (ischium), dan 2 tulang duduk (pubis).
3. Tulang Anggota Gerak
Tulang anggota gerak pada manusia terdiri atas tulang anggota gerak bagian atas (tangan) dan
tulang anggota gerak bagian bawah (kaki). Masing-masing tulang tersebut tersusun oleh
beberapa tulang. Apakah kamu tahu penyusun tulang anggota gerak bagian atas dan bagian
5. bawah? Tulang anggota gerak bagian atas atau tangan terbentuk dari tulang lengan atas
(humerus), tulang pengumpil (radius), dan tulang hasta (ulna). Adapun tulang penyusun anggota
gerak bagian bawah adalah tulang paha (femur), tulang betis (fibula), dan tulang kering (tibia).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut.
C. Macam-Macam Tulang
Pernahkah kamu memperhatikan struktur sebuah tulang? Coba kamu perhatikan tulang ayam.
Jika kamu amati dengan teliti, tulang tidaklah padat benar. Di bagian tengah tulang ada rongga
yang berisi sumsum. Pada tulang yang ukurannya besar, misalnya tulang kaki sapi atau tulang
kaki kambing, kamu dapat mengamati hal ini dengan sangat jelas. Supaya kamu lebih jelas,
perhatikanlah gambar struktur tulang manusia berikut.
Apakah tulang pada tubuh kita ini tumbuh atau hidup? Tentu saja tulang-tulang yang ada pada
tubuh kita tersebut tumbuh. Buktinya, dulu saat kamu kecil, tulang-tulangmu berukuran kecil.
Namun, sekarang setelah usiamu mencapai remaja, tulang-tulangmu bertambah panjang dan
besar. Selain itu, dirimu pun bertambah besar. Bagaimanakah tulang tumbuh? Tulang dapat
tumbuh dan memanjang, karena di bagian ujung-ujung tulang terjadi pembentukan sel-sel tulang
baru. Pada saat yang bersamaan tulang juga tumbuh melebar dan menebal. Dengan demikian
tulang tumbuh memanjang dan melebar secara bersamaan. Pada saat terjadi proses pertumbuhan
tulang, di bagian tengah tulang terjadi penghancuran sel-sel tulang sehingga terbentuklah rongga
6. yang selanjutnya diisi dengan sumsum tulang atau disebut juga sumsum kuning. Tulang pada
manusia dibedakan berdasarkan jenis dan bentuknya. Berikut uraiannya agar kamu lebih jelas.
1. Jenis-Jenis Tulang
Secara umum tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang rawan atau disebut juga
kartilago. Dapatkah kamu memberikan contoh tulang keras dan tulang rawan? Kedua jenis
tulang itu berbeda dalam hal bahan penyusunnya. Tulang keras tersusun atas campuran antara
kalsium dan kolagen, sedangkan tulang rawan tersusun dari selsel tulang rawan yang sifatnya
kenyal dan lentur. Contoh tulang keras, yaitu tulang tengkorak, tulang tangan, dan tulang kaki.
Contoh tulang rawan adalah tulang hidung dan tulang telinga. Cobalah kamu renungkan apa
yang terjadi seandainya kakimu tersusun dari tulang rawan sedangkan telingamu tersusun dari
tulang keras.
2. Bentuk Tulang
Tulang-tulang yang menyusun tubuh kita sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan bentuknya,
tulang penyusun tubuh kita dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu tulang pipa, tulang
pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
a. Tulang Pipa
Tulang ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa. Tulang ini memiliki bentuk
memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang
lengan.
b. Tulang Pendek
Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk pendek. Tulang ini bersifat
ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup
berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.
c. Tulang Pipih
Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun
tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
d. Tulang tidak Beraturan
Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang
wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang. Dapatkah kamu menunjukkan
mana tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan pada tubuh kita?
Apabila di sekolahmu terdapat model rangka manusia, kamu dapat mencoba menemukan bentuk-
bentuk tulang tersebut.
7. D. Persendian
Kamu tentu tahu bahwa tulang-tulang tubuh saling berhubungan satu sama lain. Hubungan
antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut persendian. Pada ujung-ujung tulang
terdapat tulang rawan yang merupakan bantalan sehingga tulang tidak langsung bertemu dengan
tulang lain. Tulang-tulang pada persendian diikat oleh suatu bahan yang kuat dan lentur yang
disebut ligamen. Cobalah kamu amati sambungan pada tulang kaki ayam. Kamu akan sulit
memisahkan antara tulang satu dengan tulang lainnya karena ada semacam “daging” berwarna
putih kekuningan yang sangat liat. Bagian yang liat dan lentur itulah ligamen. Persendian diikat
pula oleh otot-otot yang sangat kuat. Keadaan inilah yang membuat sendi memungkinkan adanya
pergerakan, namun tulang-tulangnya tidak lepas satu sama lain. Ruang yang terbentuk antara
kedua tulang itu terisi oleh minyak sendi yang dihasilkan oleh membran sendi. Persendian
memegang peran penting dalam pergerakan tubuh. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu
dapat dilipat, diputar, dan sebagainya. Tanpa sendi kamu akan sulit bergerak bahkan tidak dapat
bergerak sama sekali. Memang ada persendian yang sangat kaku sehingga tidak memungkinkan
adanya gerakan. Namun, banyak persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan.
Berdasarkan sifat gerak inilah, sendi dibedakan menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi gerak
(diartorsis), dan sendi kaku (amfiartrosis). Sendi mati adalah hubungan antartulang yang tidak
dapat digerakkan, contohnya pada tulang tengkorak. Sendi gerak adalah hubungan antartulang
yang memungkinkan terjadi gerakan tulang secara bebas. Adapun sendi kaku adalah hubungan
antar tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan tulang secara terbatas, contohnya adalah
tulang pergelangan tangan. Berdasarkan bentuknya, persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan dibagi menjadi lima bentuk, yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser,
dan sendi pelana.
8.
9. E. Otot
Tulang merupakan bagian penting untuk pergerakan, namun tulang tidak dapat bergerak sendiri.
Oleh karenanya tulang disebut alat gerak pasif. Bagian tubuh yang dapat melakukan pergerakan
adalah otot. Hal ini karena otot mampu memendek dan memanjang sehingga memungkinkan
terjadinya gerakan. Cobalah kamu perhatikan otot yang ada di lengan atasmu. Dapatkah kamu
menemukan perbedaan pada saat lengan diluruskan dan lengan dilipat? Kamu dapat melipat
lengan bawah karena otot biseps memendek. Jika otot biseps tidak bisa memendek maka tidak
mungkin kamu dapat melipat lengan bawahmu. Secara garis besar otot dapat dibedakan menjadi
otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
1. Otot Lurik
Otot ini jika dilihat menggunakan mikroskop akan tampak bagian gelap dan terang (lurik). Otot
lurik merupakan otot yang berfungsi dalam melakukan gerakan. Otot ini menunjang pergerakan,
bekerja sama dengan tulang untuk pergerakan. Memendeknya (kontraksi) otot lurik dapat
dikendalikan sesuai dengan kemauan manusia.
]
10. 2. Otot Polos
Otot ini jika dilihat menggunakan mikroskop tampak polos. Tidak ada bagian yang gelap dan
terang seperti halnya pada otot lurik. Otot polos merupakan penyusun organorgan tubuh bagian
dalam, misalnya saluran pencernaan dan saluran pernapasan. Kontraksi otot polos tidak dapat
dikendalikan secara sadar sehingga kamu tidak dapat menentukan kapan usus harus berkontraksi
dan kapan harus berhenti. Otot polos bekerja di luar kesadaran manusia.
3. Otot Jantung
Otot jantung tampak seperti otot lurik, namun kontraksi otot ini tidak dapat dikendalikan secara
sadar. Oleh karena itu, kamu tidak dapat mengendalikan kapan jantung harus berdenyut cepat
dan kapan harus berdenyut lambat.
F. Gangguan pada Sistem Gerak
Sistem gerak dapat mengalami gangguan atau kelainan. Kelainan pada sistem gerak dapat terjadi
karena beberapa hal, seperti kelainan sejak lahir, kekurangan vitamin, dan kecelakaan. Berikut
contoh-contoh kelainan yang terjadi pada sistem gerak kita.
11. 1. Rickets
Rickets merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur, fosfor,
dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X.
2. Osteoporosis
Suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses pembentukan tulang.
Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini
mudah terjadi pada orang yang lanjut usia.
3. Patah Tulang (Fraktura)
Retak atau patah tulang dapat terjadi karena benturan atau tekanan yang terlalu keras. Selain
penyebab tersebut, patah tulang dapat terjadi karena kecelakaan. Dapatkah orang yang patah
tulang sembuh kembali? Sebagai organ yang hidup, tulang mempunyai kemampuan membentuk
jaringan baru untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Oleh karena itu, penderita patah tulang,
terutama jika usianya masih muda dapat sembuh kembali. Akan tetapi jika persambungan tulang
yang patah tersebut tidak baik maka bentuknya menjadi tidak sempurna dan terlihat cacat
(Perhatikan Gambar 2.19). Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan sampai ada tulang tubuhmu
yang patah.
12. 4. Arthritis
Arthritis merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena banyak
mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme.
5. Lepas Sendi
Sendi lepas dapat dari tempatnya sehingga ligamen putus/ sobek. Hal ini dapat terjadi karena
kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.
6. Kebiasaan Posisi Duduk
Posisi duduk yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan dan posisi tulang seseorang
mengalami kelainan. Kelainan tulang ini dapat terjadi karena kebiasaan posisi duduk yang salah.
Contoh kelainan akibat kebiasaan duduk yang salah adalah skoliosis, kifosis, dan lordosis.
Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke samping sehingga tubuh ikut
melengkung ke samping. Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke belakang,
sehingga tubuh bungkuk. Adapun lordosis merupakan kelainan pada tulang belakang bagian
perut melengkung ke depan sehingga bagian perut maju. Beberapa penyakit atau gangguan pada
sistem gerak dapat terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan pada dirimu.