1. Perawatan Paliatif Pada Anak Dan Pasien Usia Lanjut
Semester 06
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Kurikulum Institusi Keperawatan Paliatif
Modul 2 KEPERAWATAN PALIATIF 2
Kegiatan Belajar 3
3. Peran Nutrisi
Bagi Tubuh
Apakah Anda tahu apa peran nutrisi bagi
tubuh? Nutrisi adalah sumber energi yang
dibutuhkan tubuh untuk
1. Menjaga metabolisme normal
2. Melakukan aktivitas fisik
3. Menjaga metabolisme pada kondisi sakit
maupun terapi
4. Memperbaiki kerusakan jaringan dan
mencegah penyakit
5. Nutrisi sangat dibutuhkan untuk
menunjang kehidupan
5. Peran Nutrisi
Pada Perawatan
Paliatif
Pada pasien-pasien dengan sakit berat
umumnya nafsu makan pasien akan terganggu
disebabkan karena adanya keluhan mual,
muntah, diare, depresi, sembelit atau adanya
sariawan di mulut. Akibat penurunan nafsu
makan dapat terjadi penurunan berat badan
yang dapat berakibat penurunan kondisi
tubuh. Selain itu penolakan pasien untuk
makan dapat juga disebabkan akibat
kemarahan, frustrasi dan kesedihan akibat
penyakitnya.
11. Cara
Pemberian
Nutrisi
1. Melalui mulut atau oral bila pasien dapat
menelan dan mempunyai nafsu makan
yang baik, maka pemberian makanan
melalui mulut dapat memenuhi kebutuhan
pasien.
12. Cara
Pemberian
Nutrisi
2. Melalui pipa nasogastrik(NGT) bila
pemberian makanan melalui mulut tidak
mencukupi kebutuhan pasien, maka
pemberian makanan dapat dicukupi
denganpemberian melalui pipa
nasogastrik. Pemberian makan melalui pipa
nasogastrik tidak membutuhkan nafsu
makan atau kemampuan menelan dari
pasien.
13. Cara
Pemberian
Nutrisi
3. Melalui infus : Apabila makanan melalui
oral/mulut dan NGT tidak dapat
dilaksanakan Pemberian makanan melalui
pembuluh darah/infus (Gbr 4) dapat
digunakan apabila saluran pencernaan
pasien tidak berfungsi baik. Pemberian
makanan melalui infus dapat diberikan
sebagian atau seluruhnya tergantung
kondisi pasien. Selama saluran cerna
pasien dapat berfungsi maka tidak
dianjurkan pemberian makan melalui infus.
15. Jenis
Makanan
Yang
Diberikan
Makanan pasien sebaiknya mempunyai
komposisi seimnang yang berarti mengandung
sumber kerbohidrat sekitar 50-60%,
mengandung sumber protein sekitar 15-20%
dengan gabungan antara protein hewani dan
nabati, dan mengandung sumber lemak sekitar
25-30% ditambah vitamin mineral
17. Bentuk
Makanan
Yang
Diberikan
1. Bentuk makanan yang diberikan dapat
berupa, Makanan padat, hanya dapat
diberikan melalui mulut,
2. Makanan cair, diberikan apabila pasien
tidak dapat mengunyah atau menelan
makanan padat. Makanan cair dapat
berupa makanan padat yang diblender
dengan ditambah air atau makanan
berbentuk formula dengan komposisi
seimbang atau formula dengan komposisi
tertentu sesuai dengan kebutuhan pasien.
18. Mengatasi
Kurang
Nafsu
Makan
1. Porsi kecil dan sering,
2. Makanlah secara perlahan dan bersantailah
setelah makan,
3. Gunakan makanan selingan padat kalori,
agar dapat memenuhi kebutuhan energi
misalnya makaroni skotel, telur dadar
dengan keju parut dsb.
4. Lakukan sedikit aktivitas agar dapat
merangsang nafsu makan
19. Mengatasi
Perih
diMulut
1. Pilihlah makanan yang lembut di mulut,
2. Pilihlah makanan yang berkuah banyak,
3. Perlunakan makanan menggunakan susu, kream
dan margarine,
4. Masaklah makanan sampai lunak dan potong
makanan tersebut menjadi potongan kecil-kecil,
5. Makanan juga dapat dibelender sehingga
membentuk bubur,
6. Hindari makanan yang bersifat iritasi terhadap
mulut seperti makanan asam, makanan pedas,
makanan terlalu berbumbu, makanan terlalu
kering, makanan yang keras dan kasar,
7. Bersihkan mulut, sikat gigi, gusi dan lidah,
minimum 3 kali perhari dengan sikat yang sangat
lembut,
8. Gunakan obat pencuci mulut,
9. Hisaplah es untuk mencegah mukositis
20. Mengatasi
Mual &
Muntah
1. Makanlah porsi kecil perlahan
2. Makanlah makanan yang tidak berkuah
3. Jangan berbaring pada saat makan dan 2
jam setelahnya
4. Jangan makan makanan berlemak
5. Hindari makanan yang berbau menyengat
6. Bila mual datang dipagi hari, makanan
cemilan padat kalori di sore dan malam
hari dan sebaliknya
21. Mengatasi
Diare
1. Hindari makanan berserat tinggi
2. Hindari teh atau kopi pekat yang dapat
merangsang gerakan usus
3. Hindari makanan berbumbuan baik,
danpedas
4. Perhatikan apakan ada gangguan
malabsorbsi dan berilah
5. makanan yang dapat diserap dengan baik