1. Dokumen tersebut membahas tentang indikator mutu pelayanan kebidanan yang mencakup pengertian indikator pelayanan kesehatan, disiplin dalam standar pelayanan kebidanan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan bidan dalam melaksanakan standar pelayanan kebidanan seperti penghargaan, beban kerja, dan supervisi dari atasan.
Modul 1 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
1. Semester 02
Prodi Kebidanan
Mutu Layanan Kebidanan dan Kebijakan Kesehatan Modul 1
Kegiatan Belajar 2
Indikator Mutu Pelayanan Kebidanan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
2. Pengertian
Indikator Pelayanan Kesehatan
(arti indikator adalah: penanda pencapaian yang dapat diukur). Untuk menilai (mengukur)
pencapaian (keberhasilan) pembangunan di bidang kesehatan, salah satunya adalah
dengan menilai situasi derajat kesehatan masyarakat. Indikator utama untuk
menggambarkan derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian, angka
kelahiran, angka kesakitan, status gizi, umur harapan hidup rata-rata.
3. Disiplin Dalam
Standar Pelayanan Kebidanan
Disiplin mempunyai makna sebagai upaya kesadaran untuk mentaati peraturan organisasi
maupun perundangan yang berlaku, tercermin dari sikap dan perilakunya sehingga dapat
dirasakan manfaatnya oleh dirinya dan masyarakat.
5. Penghargaan (Reward)
Reward diartikan sebagai hadiah, baik yang berasal dari orang lain atau muncul dengan
sendirinya karena perilaku orang tersebut, seperti pengetahuan dan keterampilan. Hasil
positif tidak selalu berbentuk reward, namun bisa berupa hilangnya punishment
(hukuman).
6. Beban Kerja
adalah sekumpulan kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau
pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran beban kerja diartikan
sebagai suatu teknik untuk mendapatkan informasi tentang efisiensi dan efektivitas kerja
suatu unit organisasi.
7. Supervisi dari Atasan
Suvervisi adalah pembinaan dan pengawasan yang terencana untuk membantu para
pelaksana melakukan pekerjaan lebih efektif. Pengawasan diartikan dengan komunikasi
dan pemantauan dari individu yang jabatannya lebih tinggi terhadap individu yang
diawasi. Keefektifitasan pengawasan ini tergantung pada frekuensi
pengawasan, intensitas pengawasan dan kualitas pengawasan.
8.
9. Kepuasan Pelanggan
Persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui. Persepsi adalah apa
yang kita lihat, apa yang kita dengar dan apa yang kita rasakan terhadap apa yang kita
terima. Harapan adalah kunci pokok bagi setiap penyelenggara pelayanan kesehatan yang
terlibat dalam kepuasan pasien/pelanggan. Faktor yang mendorong kepuasan pelanggan
adalah kualitas produk, harga,service quality, faktor emosional dan kemudahan.
10. Kepuasaan pasien
sendiri pun memiliki
dimensi yang sangat
bervariasi, secara
umum dimensi
kepuasan dibedakan
atas dua macam.
a. Kepuasan yang mengacu
hanya pada penerapan kode
etik serta standar pelayanan
profesi
b. Kepuasan yang mengacu
pada penerapan semua
persyaratan pelayanan
kesehatan
11. Kepuasan yang mengacu hanya pada
penerapan kode etik serta standar
Pelayanan Profesi
Ukuran-ukuran yang dimaksud pada dasarnya mencakup penilaian terhadap kepuasan
pasienmengenai: 1) Hubungan dokter-pasien (doctor-petient relationship), 2) Kenyamanan
pelayanan (amenities), 3) Kebebasan melakukan pilhan (choice), 4) Pengetahuan dan
kompetensi teknis (scientific knowledge and technical skill), 5) Efektifitas pelayanan
(effectivess), 6) Keamanan tindakan (safety)
12. Kepuasan yang mengacu pada penerapan
semua persyaratan pelayanan kesehatan
Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu apabila
penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan dapat memuaskan pasien.
14. 1. Ketersediaan pelayanan kesehatan
(available), yaitu pelayanan yang bermutu, apabila pelayanan kesehatan
tersebut tersedia dimasyarakat.
2. Kewajaran pelayanan kesehatan
(appropriate), yaitu pelayanan kesehatan bersifat wajar, dalam arti
dapat mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
3. Kesinambungan pelayanan kesehatan
(continue), yaitu pelayanan kesehatan tersedia setiap saat, baik menurut
waktu ataupun kebutuhan pemakai jasa pelayanan kesehatan.
4. Penerimaan pelayanan kesehatan
(acceptable), yaitu pelayanan kesehatan dapat diterima oleh pemakai
jasa pelayanan kesehatan
15. 5. Ketercapaian pelayanan kesehatan (accesible) yaitu
lokasi dapat dicapai oleh pemakai jasa pelayanan kesehatan
6. Keterjangkauan pelayanan kesehatan
(affordable), yaitu biaya pelayanan kesehatan dapat dijangkau oleh
pemakai jasa pelayanan kesehatan
7. Efisiensi pelayanan kesehatan (Efficient), yaitu pelayanan
kesehatan dapat diselenggarakan secara efisien
8. Mutu pelayanan kesehatan (Quality), yaitu dapat
menyembuhkan pasien serta tindakan yang diberikan adalah aman.
16. Ketepatan
Waktu yang tepat (timeliness) yaitu waktu yang tepat terhadap tes, prosedur, perlakuan atau
pelayanan yang diberikan kepada pasien, yaitu tingkat layanan yang diberikan kepada pasien
adalah yang paling bermanfaat atau yang paling dibutuhkan waktunya.
18. 1
Ketepatan terhadap
aturan dan hukum
Profesi bidan merupakan profesi yang diatur melalui beberapa ketentuan dan peraturan
pemerintah. Pengaturan dilakukan terhadap: registrasi, lingkup pelayanan kesehatan
yang diizinkan, kewenangan yang diberikan kepada bidan, penyelenggaraan praktik
bidan, seperti tempat dan ruangan praktik, perlengkapan, peralatan kesehatan, sampai
kelengkapan administrasi. Peraturan-peraturan ini menuntut bidan untuk memenuhi
semua persyaratan yang diatur.
19. 2
Etika Profesi
Setiap pelayanan kebidanan umumnya dilandasi dengan etika profesi dengan untuk
memastikan standar pelayanan yang diberikan secara optimal dan menghindari
malpraktik. Oleh karenanya bidan perlu memegang teguh etika profesi sebagai landasan
dalam menjalankan pelayanan.
20. 3
Profesionalisme dan keahlian
Jasa pelayanan kebidanan sangat mengandalkan pada keahlian dan keterampilan bidan
dalam memberikan pelayanan terutama karena sifat pelayanan mengandung risiko
sangat tinggi (menyangkut jiwa manusia). Oleh karenanya langkah awal bagi seorang
bidan adalah memastikan keahliannya sudah memenuhi syarat dan standar yang telah
ditetapkan dan telah memenuhi kebutuhan pasien.
21. Efisiensi dan Efektivitas
Efisien yaitu pelayanan yang disediakan berhubungan antara hasil layanan dan sumber daya
yang digunakan untuk memberikan layanan kepada pasien. Sedangkan efektifitas adalah
perlakukan dan pelayanan yang diberikan dalam konteks yang benar, diberikan sesuai
dengan keilmuan saat ini, untuk mencapai hasil yang diinginkan.