5. Cara Kerja Pembuatan Koloid
SOL FE(OH)3
SOL BELERANG
SOL AGAR-AGAR
EMULSI MINYAK DAN AIR
6. Sol Fe(OH)3
1. Siapkan Bunsen, kaki
tiga, kawat kasa dan 50
cm3 air dalam gelas
kimia. Lalu panaskan.
2. Setelah air mendidih,
tambahkan 25 tetes
larutan FeCl3 jenuh dan
aduk sambil
meneruskan
pemanasan.
3. Setelah mendidih,
tuang larutan ke dalam
tabung reaksi dengan
tinggi sepertiganya.
Amati.
7. Sol Belerang
1. Siapkan lumpang dan
alu. Campurkan dua takar
gula dan dua takar belerang
didalamnya dan gerus
hingga halus.
2. Setelah halus, bagi
takaran campuran gula dan
belerang tadi menjadi dua.
Satu bagiannya kembali
masukkan ke dalam
lumpang. Tambahkan lagi
dua takar gula ke dalam
campuran gula dan
belerang. Lakukan hingga
penggerusan terjadi empat
kali.
3.Tuang campuran terakhir
dari penggerusan ke dalam
gelas kimia berisi 50 cm3
air. Aduk hingga rata.
Tuangkan larutan tadi ke
dalam tabung reaksi
setinggi sepertiganya dan
diamkan pada rak tabung
reaksi. Amati.
8. Sol Agar-agar
1. Ambil satu spatula
agar-agar dan larutkan
dalam air setinggi
sepertiga tabung reaksi.
2. Panaskan campuran
hingga mendidih.
Goyangkan tabung
reaksi ke atas dan ke
bawah untuk
mempercepat proses
pelarutan.
3. Angkat tabung
apabila sudah
mendidih, diamkan
pada rak tabung reaksi.
Amati.
9. Emulsi Minyak
dan Air
1. Masukkan 1 cm3 atau
20 tetes minyak tanah
dan 5 cm3 air ke dalam
tabung reaksi. Guncang
tabung dengan keras.
2. Letakkan tabung
pada rak tabung, amati.
10. Emulsi Minyak
dan Air
3. Tambahkan 15 tetes
larutan sabun, guncang
tabung dengan keras.
4. Letakkan kembali
tabung pada rak
tabung. Amati.
11. Hasil Pengamatan
No. Kegiatan Pengamatan
Pembuatan sol Fe(OH)3 Warna coklat kemerahan bening,
1.
tidak ada endapan.
Pembuatan sol belerang dalam air Agak keruh, ada sedikit endapan.
2a.
Pembuatan sol agar-agar dalam air Jernih dan tidak ada endapan.
2b.
Pencampuran air dan minyak Minyak berada di atas air tidak
bercampur, jernih.
Pencampuran air, minyak, dan Terdapat buih dari sabun, warna
2c.
sabun agak keruh, tinggi lapisan antara
minyak dan air agak sedikit
berkurang.
13. Sol Fe(OH)3
Cl-(aq) + H2O(l) →
Fe3+(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3H+(aq)
Kondensasi hidrolisis mengionisasikan Fe3+ dan Cl- .
bereaksi
tidak bereaksi
Dapat menghamburkan dan meneruskan cahaya.
14. Sol Belerang
Dispersi mekanik mengubah partikel kasar menjadi partikel yang
lebih halus.
Penggerusan mengurangi sifat belerang yang sukar larut dalam
air sehingga dapat larut dengan gula dalam air.
Terbentuk koloid dengan fase terdispersi padat dan medium pendispersi
cair.
Dapat menghamburkan dan meneruskan cahaya.
15. Sol Agar-agar
Dispersi peptisasi menggunakan elektrolit yang mengandung
ion zat pemecah agar agar-agar dapat larut
dalam air.
Agar-agar dipeptisasi oleh air.
Butiran kasar agar-agar dipecah air.
Terbentuk koloid dengan fase terdispersi padat dan medium pendispersi
cair.
Dapat menghamburkan dan meneruskan cahaya.
16. Emulsi Minyak dan Air
Dispersi dengan penggunaan emulgator menyatukan air dan
minyak.
Penggunaan air sabun, punya dua kutub
kutub polar mengikat air yang juga bersifat polar.
kutub nonpolar mengikat minyak.
Air dan minyak bersatu.
Terbentuk koloid berfase terdispersi cair dan medium pendispersi cair.
Dapat menghamburkan dan meneruskan cahaya.
17. Pertanyaan
APA PERBEDAAN ANTARA
PEMBUATAN SISTEM KOLOID CARA
DISPERSI DAN CARA KONDENSI?
BAGAIMANA PENGARUH LARUTAN
SABUN PADA CAMPURAN AIR DAN
MINYAK TANAH?
18. Apa perbedaan antara pembuatan sistem koloid
cara dispersi dan cara kondensi?
Jika kondensasi adalah partikel larutan sejati berupa
molekul atau ion yang bergabung hingga
membentuk partikel koloid. Cara kondensasi dapat
dilakukan dengan reaksi kimia seperti reaksi
redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rngkap
(penggaraman) atau dengan penggantian pelarut
(penjernihan larutan).
Sedangkan dispersi merupakan partikel kasar/
suspense yang dipecah menjadi partikel koloid. Cara
ini dapat dilakukan dengan peptisasi, busur
Bredig, san homogenisasi.
19. Bagaimana pengaruh larutan sabun pada
campuran air dan minyak tanah?
Larutan sabun memiliki efek Tyndall, sehingga dapat
dikatakan pula larutan sabun adalah koloid berupa
buih berfase terdispersi gas dan medium pendispersi
cair. Larutan sabun yang memiliki dua kutub yaitu
polar yang bersatu dengan air dan nonpolar yang
bersatu dengan minyak.
Dengan adanya dua kutub ini, membuat larutan sabun
mampu menjadi emulgator (pembentuk emulsi)
minyak dan air.
20. Kesimpulan
DARI PERCOBAAN DI ATAS MAKA
DAPAT DISIMPULKAN BAHWA
PEMBUATAN KOLOID DAPAT
DILAKUKAN DENGAN DUA CARA,
YAITU KONDENSASI DENGAN
MENGGABUNGKAN PARTIKEL DALAM
LARUTAN DAN DISPERSI DENGAN
MENGHALUSKAN PARTIKEL KASAR
(SUSPENSI).