Alat indera merupakan organ yang mampu merasakan rangsangan dari lingkungan sekitar. Dokumen ini membahas tiga alat indera utama yaitu lidah sebagai indera pengecap, kulit sebagai indera peraba, dan menjelaskan fungsi, bagian, dan penyakit yang terkait dengan masing-masing alat indera.
2. OLEH :
1. Aina Mardiya
2. Anisa Safitri
3. Aswin Barinto
4. Ferry Varusdyanto
5. Muhammad Hasan
6. Nugroho Agung
7. Riyana Atika
8. Tutut Wigati
2
3. Lidah
• Tentang Lidah
• Fungsi Lidah
• Bagian
• Lidah sebagai Indera pengecap
• Penyakit
3
4. Tentang Lidah
Lidah mempunyai reseptor khusus yang
berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot.
Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan
epitelium yang banyak mengandung kelenjar
lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas
pengecap. Tunas pengecap terdiri atas
sekelompok sel sensori yang mempunyai
tonjolan seperti rambut.
4
5. Fungsi Lidah
• Sebagai indera pengecap
• Membantu dalam mengunyah makanan
• Membantu dalam menelan
• Membantu dalam berbicara dan bersiul
5
7. Bagian-bagian Lidah
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila).
Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam
bentuk, yaitu :
Papilla Circum valata : berbentuk bundar, terletak
menyusun seperti huruf V terbalik
di belakang lidah
Papilla Fungiformis : berbentuk seperti jamur, terletak
pada sisi lidah dan ujung lidah.
Papilla Filiformis : berbentuk benang-benang halus,
terletak 2/3 dari permukaan lidah
7
8. Lidah sebagai Indera Pengecap
Manusia hanya mampu mengecap empat macam cita rasa,
yaitu rasa manis, asam, asin, dan pahit. Kuncup pengecap
pada lidah untuk masing-masing rasa tersebut terletak di
daerah yang berbeda.
Papilla Circum valata : mengecap rasa pahit dan asam.
Papilla Fungiformis : hanya mengecap rasa asam.
Papilla Filiformis : mengecap rasa manis dan asin
8
9. Untuk mengetahui cara kerja lidah, kita akan mengambil
sebuah sample yaitu kuncup lidah.
Kuncup lidah terdiri atas sel sensori yang terhubung dengan
saraf-saraf kranial.
Sel sensori itu bertugas untuk mengirim informasi kimiawi
menurut bahan-bahan makanan yang kita makan dari
mulut ke otak.
Setiap sel sensori mempunyai bentuk yang berbeda. Setiap
makanan yang masuk harus cocok dengan bentuk sel
sensori. Sehingga informasi tentang makanan itu bisa
masuk ke otak. Teori ini disebut “Lock and Key principal”
9
10. Makanan akan merangsang ujung-ujung saraf,
kemudian informasi ini akan dibawa ke otak.
Selain itu, indera penglihatan dan indera
pencium juga ikut bekerja secara kolektif
untuk menciptakan sebuah pengalaman
hebat, yang kita sebut dengan rasa.
10
12. Penyakit pada Lidah
Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang
disebut candida albicans.. gejalanya lidah akan
tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
12
13. Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering
ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan
mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun
hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling
sering biasanya adalah kekurangan zat besi.
Jadi banyak didapatkan pada penderita
anemia.
13
14. Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-
pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu
berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan
dikelilingi pita putih tebal.
14
15. Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah.
Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga
bercabang-cabang.
Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada
lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan
terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun
dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena
psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada
syaraf. 15
16. Kulit
• Tentang Kulit
• Fungsi
• Bagian
• Kulit sebagai Indera Peraba
• Penyakit
16
17. Tentang Kulit
Kulit merupakan indra peraba, sebab memiliki
ujung–ujung saraf sensorik sebagai resseptor
khusus untuk sentuhan, tekanan, temperatur
(panas dingin), serta rasa sakit. Sebagian
reseptor terletak pada lapisan dermis, dan ada
juga yang terletak pada lapisan epidermis.
17
18. Fungsi
• Kulit memiliki beberapa fungsi:
• Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar
keringat.
• Sebagai alat peraba.
• Sebagai pelindung organ dibawahnya.
• Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar
matahari.
• Pengatur suhu tubuh.
• Tempat menimbun lemak.
18
20. Lapisan Kulit
1)Epidermis (Kutikula)
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang
memiliki struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07
mm terdiri atas beberapa lapisan, yaitu:
a) Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat
tanduk ;
b) Stratum lusidum, yang berfungsi melakukan
“pengecatan” terhadap kulit dan rambut ;
c) Stratum granulosum, yang menghasilkan pigmen
warna kulit, yang disebut melamin ;
d) Stratum germinativum, sering dikatakan sebagai
sel hidup karena lapisan ini merupakan lapisan yang
20
aktif membelah.
21. Penjelasan tambahan
• Lapisan tanduk (stratum corneum), merupakan lapisan epidermis
yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke
dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak
memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna
dan sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh
lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu
sejenisprotein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten
terhadapbahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan
horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan
digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel
biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa
sedikit kasar sampai muncul lapisan baru. 21
22. Penjelasan tambahan
Stratum lusidum adalah lapisan tipis transparan
dari sel kulit mati pada epidermis. Lapisan ini
ditemukan di bawah stratum korneum kulit tebal,
seperti pada telapak tangan dan telapak kaki.
Keratinosit dari stratum lusidum tidak memiliki
batas-batas tegas dan penuh dengan eleidin, bentuk
peralihan keratin. Sel-sel dari stratum lusidum rata
dan mengandung zat berminyak yang merupakan
hasil dari disintegrasi lisosom. Zat inilah yang
memberikan sifat tahan air stratum lusidum
sehingga juga disebut lapisan penghalang kulit.
22
23. Penjelasan tambahan
Stratum granulosum adalah lapisan epidermis yang
terletak di bawah lapisan spinosum dan di atas
stratum lusidum. Lapisan ini biasanya berisi 1
sampai 3 baris sel skuamosa dengan banyak butiran
kecil di sitoplasma basofilik. Butiran keratohialin ini
adalah tahapan dalam sintesis protein keratin yang
kedap air dan mengandung sejumlah besar filagrin.
23
24. Penjelasan tambahan
Stratum germinativum (stratum Basale, lapisan sel
basal) adalah lapisan keratinosit yang terletak di
dasar epidermis tepat di atas dermis. Lapisan ini
terdiri dari sel-sel kolumnar epitel sederhana yang
menempel di membran basal. Sel-sel ini mengalami
pembelahan sel (mitosis) yang cepat untuk mengisi
kehilangam rutin kulit. Sekitar 25%-nya terdiri dari
sel melanosit, yang memproduksi melanin untuk
pigmentasi kulit dan rambut.
24
25. 2) Dermis
Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit
daripada epidermis, yang terdiri atas banyak lapisan.
Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar
2,5 mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus
yang membuatnya lentur, yang terdiri atas kolagen,
yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30%
dari protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur
berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Itulah
sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya kasar
dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah lapisan
epidermis.
Lapisan dermis terdiri atas beberapa bagian, yaitu Akar
Rambut, Pembuluh Darah , Kelenjar Minyak (glandula
sebasea), Kelenjar Keringat (glandula sudorifera), dan
Serabut Saraf
25
26. Pada lapisan dermis kulit terdapat peraba
yang merupakan ujung akhir saraf sensoris.
Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera
perasa panas, dingin, nyeri, dan sebagainya.
26
27. Kulit sebagai Indera Peraba
Pada kulit terdapat berbagai jenis reseptor
yang merupakan percabangan dendrit dari
neuron sensorik. Kepekaan kulit pun berbeda-
beda pada setiap bagian. Seperti yang bisa
kita rasakan bahwa bagian kulit yang paling
peka terhadap rangsangan yaitu pada bibir
dan ujung jari. Reseptor yang paling sensitif
(peka) untuk merasakan berbagai rangsang
adalah pada jari-jari.
27
28. Sebagai penerima rangsang sentuhan
(tangoreseptor), permukaan kulit kita terdiri
atas berbagai penerima rangsang. Rangsang
yang dapat ditanggapi oleh kulit adalah
rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan,
sentuhan dan sakit/nyeri.
28
30. Permukaan kulit mengandung saraf-saraf yang memiliki bentuk
dan fungsi yang berbeda-beda. Ujung saraf tersebut yaitu
sebagai berikut :
* Paccini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap
rangsangan berupa tekanan, letaknya di sekitar akar rambut.
* Ruffini, merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap
rangsangan panas.
* Meisner, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka
terhadap sentuhan.
* Krause, merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang peka
terhadap rangsangan dingin.
* Lempeng Merkel, merupakan ujung perasa sentuhan dan
tekanan ringan, terletak dekat permukaan kulit.
* Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa
nyeri 30
31. Bila kita memegang benda, maka akan
menimbulkan rangsang. Seperti alat indera
lainnya, berbagai rangsang yang diterima akan
disampaikan ke otak. Untuk indera peraba
atau kulit, rangsang diterima oleh ujung-ujung
saraf peraba, untuk diteruskan ke otak.
Setelah otak memprosesnya, kita dapat
merasakan permukaan suatu benda. Selain itu
kita dapat merasakan panas, dingin atau nyeri.
31
32. Jenis Jenis Penyakit Kulit
1.Eksim (Dermatitis).
Gejala utama yang dirasakan penderita eksim adalah
rasa gatal yang berlebihan pada kulit.
Eksim disebabkan karena alergi terhadap rangsangan
zat kimia tertentu seperti yang terdapat dalam
detergen, sabun, obat-obatan dan kosmetik, kepekaan
terhadap jenis makanan tertentu seperti udang, ikan
laut, telur, daging ayam, alkohol, vetsin (MSG), dan
lain-lain. Eksim juga dapat disebabkan karena alergi
serbuk sari tanaman, debu, rangangan iklim, bahkan
gangguan emosi.
32
33. 2.Bisul (Furunkel).
Bisul merupakan infeksi kulit berupa benjolan, tampak
memerah, yang akan membesar. Benjolan ini berisi
nanah, dan terasa panas dan berdenyut. Bisul bisa
tumbuh di semua bagian tubuh. Namun lebih banyak
tumbuh pada bagian tubuh yang lembab, seperti,
lipatan paha, sekitar leher dan ketiak, dan juga kepala.
Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri
Stafilokokus aureus pada kulit melalui folikel rambut,
kelenjar minyak, kelenjar keringat, kemudian
menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan
risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk,
luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika
yang menyumbat pori, dan pemakaian bahan kimia.
33
34. 3.Campak (Rubella).
Merupakan penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus.
Biasanya menyerang anak-anak. Gejala awal campak adalah
demam, pilek, bersin, badan terasa lesu, sakit kepala, nafsu
makan menurun drastis dan radang mata. Setelah beberapa
hari dari gejala tersebut timbul ruam merah yang gatal,
bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh.
4.Kudis (Skabies).
Kudis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit tungau
yang gatal yaitu sarcoptes scabiei var hominis. Kulit terjangkit
kudis lebih banyak terjadi di daerah kumuh dan tidak menjaga
kebersihan tubuh. Gejala kudis adalah adanya rasa gatal yang
begitu hebat pada malam hari, terutama di sela-sela jari kaki,
tangan, di bawah ketiak, alat kelamin, pinggang dan lain-lain.
Kudis sangat gampang menular pada orang lain, secara tidak
langsung maupun tidak langsung.
34
35. 5.Kurap. Kurap terjadi karena jamur.
Biasanya yang menjadi gejalanya adalah kulit menjadi
tebal dan pada kulit timbul lingkaran-lingkaran yang
semakin jelas, bersisik, lembab dan berair dan terasa
gatal. Kemudian pada lingkaran-lingkaran akan timbul
bercak-bercak putih. Kurap timbul karena kurang
menjaga kebersihan kulit. Bagian tubuh yang biasanya
terserang kurap yaitu tengkuk, leher, dan kulit kepala.
6.Psoriasis.
Psoriasis termasuk penyakit kulit yang sulit didiagnosa.
Bagian tubuh yang biasa terkena eksim sama dengan
bagian tubuh yang biasa terkena psoriasis, ditambah
kulit kepala, punggung bagian bawah, telapak tangan,
dan telapak kaki. Stres, trauma, dan tingkat kalsium
yang rendah dapat menyebabkan psoriasis.
35
36. 7.Melanoma.
Melanoma merupakan kanker kulit yang sangat
serius, sehingga dapat menyebabkan kematian jika
tidak diobati. Melanoma adalah jenis kanker yang
menyebabkan perubahan tahi lalat pada kulit, sangat
berbahaya jika muncul pada leher atau kulit kepala.
Salah satu tanda terjadinya melanoma adalah tahi
lalat yang membesar. Selain itu terjadi perubahan
warna pada tahi lalat serta terlihat tanda-tanda
peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat.
36
37. 8.Impetigo.
Impetigo adalah penyakit kulit menular yang
biasanya disebabkan oleh bakteri. Impetigo
menyebabkan kulit menjadi gatal, melepuh berisi
cairan dan kulit menjadi merah. Impetigo sangat
mudah terjadi pada anak berusia dua sampai
enam tahun. Bakteri biasanya masuk ke dalam
kulit melalui gigitan serangga, luka, atau goresan.
Kebersihan sangat penting bagi orang yang
mengalami impetigo.
37
38. 9.Jerawat.
Berdasarkan penelitian, sekitar 80 persen dari
seluruh manusia pernah memiliki jerawat.
Jerawat sebagai salah satu penyakit kulit yang
disebabkan oleh bakteri yang tumbuh di kulit
dan menghubungkan pori-pori dengan
kelenjar minyak di bawah kulit. Jerawat dapat
berkembang jika pengobatan tidak dilakukan
di tahap awal kemunculannya. Jerawat tidak
hanya tumbuh di wajah, namun juga bisa
tumbuh di bagian tubuh lain terutama
punggung.
38