SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
SEDIAAN GALENIKA ☺

GALENIKA
Sediaan galenik adalah sediaan yang di buat dari bahan baku hewan atau tumbuhan yang di ambil
sarinya.

Zat-zat yang tersari (berkhasiat) biasanya terdapat dalam sel-sel bagian tumbuh-tumbuhan yang
umumnya dalam keadaan kering. Cairan penyari masuk kedalam zat-zat berkhasiat utama dari pada
simplisia yang akan di ambil sarinya, kemudian, zat berkhasiat tersebut akan terbawa larut dengan
cairan penyari, setelah itu larutan yang mengandung zat berkhasiat dipisahkan dari bagian simplisia
lain yang kurang bermanfaat.

1.   Penarikan (Extraction)

Extraction adalah menarik zat berkhasiat sebanyak mungkin tanpa merubah khasiat
Istilah-istilah dalam extraction:
Ò Cairan penarik = Menstrum
Ò Ampas = Marc, Faeces
Ò Cairan yg dipisahkan = Macerate Liquid, Colatura, Solution, Perkolat



Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan galenik diantaranya sebagai berikut:

1. Derajat kehalusan
Derajat kehalusan ini harus di sesuaikan dengan mudah atau tidaknya obat yang terkandung
tersebut untuk disari. Semakin halus simplisianya itu akan mempermudah proses penyarian,
ataupun sebaliknya semakin sukar disari maka simplisia harus dibuat semakin halus.

2. Temperatur suhu dan lamanya waktu
Suhu harus disesuaikan dengan sifat dari obat, apakah mudah menguap atau tidak, mudah tersari
atau tidak.

3. Bahan penyari dan cara menyari
Setiap simplisia atau bahan obat mempunyai cara dan bahan penyari yang berbeda-beda, oleh
karena itu cara ini harus di sesuaikan dengan sifat kelarutan obat dan daya serap bahan penyari ke
dalam simplisia.

4.   Konsentrasi/kepekatan

Pada umumnya untuk menentukan penggunaan cairan penyari mengacu/memperhatikan beberapa
faktor antara lain:
1. Mempunyai kelarutan zat dalam menstrum
2. Tidak menyebabkan simplisia menjadi rusak atau hilang zat berkhasiatnya
3. Harga yang ekonomis
4. Jenis sediaan yang akan di buat.

v Cairan penarik/penyari yang sering digunakan :
1. Air
2. Etanol
3. Glycerinum
4. Eter
5. Solvent Hexane
6. Acetonum
7. Chloroform

v Cara penarikan / penyarian:
· Maserasi
· Digerasi
· Perkolasi

Maserasi
Yaitu merendam cairan simplisia dengan cairan penyari pada suhu 15-25˚C. Merupakan proses
pendahuluan untuk Perkolasi

Digerasi
Yaitu merendam cairan simplisia dengan cairan penyari pada suhu 35-45˚C hingga bentuk dari
simplisia menjadi rusak.

Perkolasi
Yaitu merendam simplisia dengan cairan penyari dalam alat perkolator. Macam-macam Perkolasi :
• Perkolasi Biasa
• Perkolasi Bertingkat, Reperkolasi, Fractional Percolation
• Perkolasi dg Tekanan, Pressure Percolation
• Perkolasi Persambungan, Continous Extraction
Sediaan galenik dapat digolongkan berdasarkan cara pembuatannya sebagai berikut:

1.   Aqua aromatic (Air aromatic)
2.   Ekstrak ( Extracta )
3.   Syrup ( Sirupi )
4.   Tincture
5.   Minyak Lemak ( Olea pingua )
6.   Minyak Atsiri
7.   Infus ( Infusa )

1.     Aqua aromatic (Air aromatic)

Menurut Farmakope Edisi II Aqua Aromatic adalah larutan jenuh Minyak atsiri dalam air. Diantara air
aromatic ada yang memiliki daya terapi yang lemah, digunakan untuk memberi aroma pada obat-
obatan atau sebagai pengawet. Air ini tidak boleh berwarna dan berlendir, tapi harus mempunyai
bau dan rasa yang menyerupai bahan asal.
Cara Pembuatan :
1.Larutkan minyak atsiri dalam 60 ml etanol 95%
2.+kan air s.d.s ad volume 100 ml sambil kocok kuat
3.+kan 500 mg talc, kocok, lalu diamkan, dan saring
4.Encerkan 1 bagian filtrat dengan 39 bagian air.

Contoh :
Aqua Foeniculi
Larutkan 4 gr ol. Foeniculi + 60 ml etanol 90% + air ad 100 ml



2.   Ekstrak ( Extracta )

Ekstrak adalah sediaan yang dapat berupa kering,kental dan cair, dibuat dengan menyari simplisia
nabati atau hewani menurut cara yang sesuai.

ü Cairan Penyari : air, eter & campuran etanol-air

ü Cara penyarian:
a. Air      : Maserasi, perkolasi, penyeduhan dengan air mendidih ( infusa)
b. Etanol–air :Maserasi, perkolasi
c. Eter     : Perkolasi

ü Ekstrak terbagi menjadi 3 yaitu : Ekstrak cair, ekstrak kental, dan ekstrak kering
ü Contoh ekstrak :
1. Ekstrak Belladonnae
2. Ekstrak Hyoscyami
3. Ekstrak Timi
4. Ekstrak Strici
5. Ekstrak Pule pandak
3.    Syrup ( Sirupi )
Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengadung sakarosa. Kadar sakarosa adalah tidak
kurang dari 66,9% kecuali dinyatakan lain.
Cara Pembuatan :
1. Air + gula, panaskan atau didihkan ad larut , Ditambah air mendidih secukupnya hingga
diperoleh bobot yang di kehendaki, bila terjadi busa, hilangkan busanya dan di serkai.

2. Glikosida antrakinon : + Na2CO3 10% bobot simplisia, pada pembuatan sirup simplisia untuk
persediaan ditambahkan Nipagin 0,25% b/v atau pengawet yang cocok.
Bila cairan hasil sarian mengandung zat yang mudah menguap maka sakarosa di larutkan dalam
pemanasan lemak dan dalam botol yang tertutup. Hal ini dilakukan dalam membuat Aurantii
compositus sirupus, Balsami tolutani sirupus, Colae compositus sirupus, Senegae sirupus, Thymi
sirupus dan Thymi compositus sirupus. Pada pembuatan Cinamomi sirupus sakarosa di larutkan
tanpa penggunaan air panas.

4.   Tincture

Yaitu adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi dan perkolasi, tincture yang didapatkan
haruslah jernih.
Untuk pembuatan zat berkhasiat tidak keras digunakan sebanyak 20% dari zat berkhasiat, dan untuk
yang berkhasiat keras digunakan sebanyak 10% dari zat berkhasiat.
Untuk bahan dasar yang mengandung harsa di gunakan cairan penyari etanol 90% v/v
Contoh : Benzoes Tinctura, Myrrhae Tinctura.

Pembagian Tingtur :
Menurut cara pembuatan
ü Tingtur Asli
ü Tingtur Tidak Asli (Palsu)

Menurut kekerasan
ü Tingtur Keras
ü Tingtur Lemah



5.    Minyak Lemak ( Olea pingua )

Yaitu campuran senyawa asam lemak dengan gliserin (gliserida asam lemak)
Cara mendapatkan minyak lemak :
1. Diperas pada suhu biasa
Contoh : ol. arachidis, ol. olivae, ol. ricini

2. Diperas pada suhu panas
Contoh : ol. cacao, ol. Cocos

Ø Syarat-syarat minyak lemak :
a. Jernih
b. K.d.l larut dlm CHCl3, eter, & eter minyak tanah
c. Memenuhi syarat minyak mineral, minyak harsa & minyak asing lainnya, senyawa belerang &
logam berat [/justify][/justify]

Ø Kegunaan Minyak Lemak :
a. Zat tambahan
b. Pelarut
c. Obat

Ø Pembagian Minyak Lemak :
a. Dapat mengering. Contoh: ol. lini, ol. ricini
b. Tidak dapat mengering. Contoh: ol. arachidis
Ø Cara Identifikasi : Pada kertas meninggalkan noda

Ø Contoh Minyak Lemak :
a. Minyak Kacang
   Pemerasan biji Arachis hypogeae L telah dikupas

b. Minyak Ikan
   Hati segar Gadus calarias L & sp lain, dimurnikan dengan penyaringan pada suhu 00C

6. Minyak Atsiri

Yaitu campuran bahan berbau keras & menguap. Didapatkan dengan cara penyulingan/perasan
simplisia segar maupun sintesis.

Ø Sifat-sifat Minyak Atsiri :
1. Mudah menguap
2. Rasa yang tajam
3. Wangi khas
4. Tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik
5. Tidak berwarna, hanya saja sedikit kuning muda

Ø Syarat-syarat Minyak Atsiri :
1. Jernih
2. Mudah larut dalam chloroform atau eter
3. Penyulingan uap à bebas minyak lemak
4. Harus kering
5. Bau & rasa seperti simplisia

Ø Cara-cara memperoleh Minyak Atsiri :
1. Pemerasan
2. Penyulingan (destilasi)
3. Enflurage

Ø Identifikasi
1. Teteskan 1 tetes minyak di atas air, permukaan air tidak keruh
2. Di sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak (penyulingan uap), tidak ada noda transparan .
3. Kocok minyak dengan larutan NaCl jenuh, biarkan memisah. Volume air tidak bertambah.

Ø Contoh-contoh Minyak Atsiri :
1. Oleum Foeniculi (minyak adas)
Penyulingan uap buah masak Foeniculum vulgaris Mill varietas α vulgare & β-dulce
2. Oleum Citri (minyak jeruk)
Pemerasan pericarp Citrus sinensis
6. Infus ( Infusa )
Yaitu sediaan cair dengan penyari air (suhu 900 C) selama 15 menit

Ø Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Jumlah simplisia.
2. Derajat halus simplisia.
3. Banyaknya ekstra air.
4. Cara menyerkai.
5. Tambahan bahan lain.

Ø Jumlah simplisia
1. Kulit kina : 6 bagian
2. Daun digitalis : 0,5 bagian
3. Akar ipeka : 0,5 bagian
4. Daun kumis kucing : 0,5 bagian
5. Sekale kornutum : 3 bagian
6. Daun sena : 4 bagian
7. Temulawak : 4 bagian

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1marwahhh
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKARezkyNurAziz
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakGina Sakinah
 
PRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.pptPRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.pptyulis adriana
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Aireruna18
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanYulinda Kartika
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidHafni Zuhroh
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Nova Rizky
 

What's hot (20)

Sulfadiazine
SulfadiazineSulfadiazine
Sulfadiazine
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Terpenoid
TerpenoidTerpenoid
Terpenoid
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
PRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.pptPRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.ppt
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
 
Spektrofluorumeter
SpektrofluorumeterSpektrofluorumeter
Spektrofluorumeter
 
Laporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehidLaporan resmi asetaldehid
Laporan resmi asetaldehid
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 

Viewers also liked (8)

Pemisahan zat dalam organik
Pemisahan zat dalam organikPemisahan zat dalam organik
Pemisahan zat dalam organik
 
Klasifikasi.docx yyy
Klasifikasi.docx yyyKlasifikasi.docx yyy
Klasifikasi.docx yyy
 
Fermentasi mikroba
Fermentasi mikrobaFermentasi mikroba
Fermentasi mikroba
 
Tipe ekstraksi modern
Tipe ekstraksi modernTipe ekstraksi modern
Tipe ekstraksi modern
 
Pengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbalPengembangan obat herbal
Pengembangan obat herbal
 
FARMAKOGNOSI Tugas infusa
FARMAKOGNOSI Tugas infusaFARMAKOGNOSI Tugas infusa
FARMAKOGNOSI Tugas infusa
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Presentasi manajemen gudang
Presentasi manajemen gudangPresentasi manajemen gudang
Presentasi manajemen gudang
 

Similar to GALENIKA

P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdfP12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdfssuser90246b
 
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’LaLa AmoCi
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksirnzaraa
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksirnzaraa
 
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxMATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxnurulwahyuni41
 
Mklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta m
Mklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta mMklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta m
Mklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta mintan nurmala
 
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptxPERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptxchilonkduppa
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKSapan Nada
 
SOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptxSOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptxanjarPribadi2
 
4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptxFitriAyuWahyuni1
 
MINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptxMINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptxdaengshau
 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksimtrko
 
Bahan alam_isolasi limonena dari kulit jeruk bali (citrus maxima merr.) denga...
Bahan alam_isolasi limonena dari kulit jeruk bali (citrus maxima merr.) denga...Bahan alam_isolasi limonena dari kulit jeruk bali (citrus maxima merr.) denga...
Bahan alam_isolasi limonena dari kulit jeruk bali (citrus maxima merr.) denga...Ida Bagus Ngurah Yudhi Dharmawan
 
pembuatan minyak atsiri
pembuatan minyak atsiripembuatan minyak atsiri
pembuatan minyak atsiriDewi Ariyani
 

Similar to GALENIKA (20)

P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdfP12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
 
sediaan galenika.pptx
sediaan galenika.pptxsediaan galenika.pptx
sediaan galenika.pptx
 
GALENIKA.pptx
GALENIKA.pptxGALENIKA.pptx
GALENIKA.pptx
 
Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3
 
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
 
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxMATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
 
11. Minyak Atsiri.pptx
11. Minyak Atsiri.pptx11. Minyak Atsiri.pptx
11. Minyak Atsiri.pptx
 
Mklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta m
Mklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta mMklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta m
Mklah isolasi dan degradasi piperin dari lada hi ta m
 
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptxPERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
SOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptxSOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptx
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx
 
MINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptxMINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptx
 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksi
 
Laporan tanin
Laporan tanin Laporan tanin
Laporan tanin
 
Bahan alam_isolasi limonena dari kulit jeruk bali (citrus maxima merr.) denga...
Bahan alam_isolasi limonena dari kulit jeruk bali (citrus maxima merr.) denga...Bahan alam_isolasi limonena dari kulit jeruk bali (citrus maxima merr.) denga...
Bahan alam_isolasi limonena dari kulit jeruk bali (citrus maxima merr.) denga...
 
pembuatan minyak atsiri
pembuatan minyak atsiripembuatan minyak atsiri
pembuatan minyak atsiri
 

More from ViKi Viquendah

More from ViKi Viquendah (9)

Atom, Molekul dan Ion
Atom, Molekul dan IonAtom, Molekul dan Ion
Atom, Molekul dan Ion
 
Anmorfistum
AnmorfistumAnmorfistum
Anmorfistum
 
Reproduksi Manusia
Reproduksi ManusiaReproduksi Manusia
Reproduksi Manusia
 
Bioteknologi
BioteknologiBioteknologi
Bioteknologi
 
Morfologi Tumbuhan
Morfologi TumbuhanMorfologi Tumbuhan
Morfologi Tumbuhan
 
Drama
Drama Drama
Drama
 
Kimia dasar 1
Kimia dasar 1Kimia dasar 1
Kimia dasar 1
 
Teknik peracikan
Teknik peracikanTeknik peracikan
Teknik peracikan
 
Kimia dasar 1
Kimia dasar 1Kimia dasar 1
Kimia dasar 1
 

GALENIKA

  • 1. SEDIAAN GALENIKA ☺ GALENIKA Sediaan galenik adalah sediaan yang di buat dari bahan baku hewan atau tumbuhan yang di ambil sarinya. Zat-zat yang tersari (berkhasiat) biasanya terdapat dalam sel-sel bagian tumbuh-tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering. Cairan penyari masuk kedalam zat-zat berkhasiat utama dari pada simplisia yang akan di ambil sarinya, kemudian, zat berkhasiat tersebut akan terbawa larut dengan cairan penyari, setelah itu larutan yang mengandung zat berkhasiat dipisahkan dari bagian simplisia lain yang kurang bermanfaat. 1. Penarikan (Extraction) Extraction adalah menarik zat berkhasiat sebanyak mungkin tanpa merubah khasiat Istilah-istilah dalam extraction: Ò Cairan penarik = Menstrum Ò Ampas = Marc, Faeces Ò Cairan yg dipisahkan = Macerate Liquid, Colatura, Solution, Perkolat Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan galenik diantaranya sebagai berikut: 1. Derajat kehalusan Derajat kehalusan ini harus di sesuaikan dengan mudah atau tidaknya obat yang terkandung tersebut untuk disari. Semakin halus simplisianya itu akan mempermudah proses penyarian, ataupun sebaliknya semakin sukar disari maka simplisia harus dibuat semakin halus. 2. Temperatur suhu dan lamanya waktu Suhu harus disesuaikan dengan sifat dari obat, apakah mudah menguap atau tidak, mudah tersari atau tidak. 3. Bahan penyari dan cara menyari Setiap simplisia atau bahan obat mempunyai cara dan bahan penyari yang berbeda-beda, oleh karena itu cara ini harus di sesuaikan dengan sifat kelarutan obat dan daya serap bahan penyari ke dalam simplisia. 4. Konsentrasi/kepekatan Pada umumnya untuk menentukan penggunaan cairan penyari mengacu/memperhatikan beberapa faktor antara lain: 1. Mempunyai kelarutan zat dalam menstrum 2. Tidak menyebabkan simplisia menjadi rusak atau hilang zat berkhasiatnya
  • 2. 3. Harga yang ekonomis 4. Jenis sediaan yang akan di buat. v Cairan penarik/penyari yang sering digunakan : 1. Air 2. Etanol 3. Glycerinum 4. Eter 5. Solvent Hexane 6. Acetonum 7. Chloroform v Cara penarikan / penyarian: · Maserasi · Digerasi · Perkolasi Maserasi Yaitu merendam cairan simplisia dengan cairan penyari pada suhu 15-25˚C. Merupakan proses pendahuluan untuk Perkolasi Digerasi Yaitu merendam cairan simplisia dengan cairan penyari pada suhu 35-45˚C hingga bentuk dari simplisia menjadi rusak. Perkolasi Yaitu merendam simplisia dengan cairan penyari dalam alat perkolator. Macam-macam Perkolasi : • Perkolasi Biasa • Perkolasi Bertingkat, Reperkolasi, Fractional Percolation • Perkolasi dg Tekanan, Pressure Percolation • Perkolasi Persambungan, Continous Extraction Sediaan galenik dapat digolongkan berdasarkan cara pembuatannya sebagai berikut: 1. Aqua aromatic (Air aromatic) 2. Ekstrak ( Extracta ) 3. Syrup ( Sirupi ) 4. Tincture 5. Minyak Lemak ( Olea pingua ) 6. Minyak Atsiri 7. Infus ( Infusa ) 1. Aqua aromatic (Air aromatic) Menurut Farmakope Edisi II Aqua Aromatic adalah larutan jenuh Minyak atsiri dalam air. Diantara air aromatic ada yang memiliki daya terapi yang lemah, digunakan untuk memberi aroma pada obat-
  • 3. obatan atau sebagai pengawet. Air ini tidak boleh berwarna dan berlendir, tapi harus mempunyai bau dan rasa yang menyerupai bahan asal. Cara Pembuatan : 1.Larutkan minyak atsiri dalam 60 ml etanol 95% 2.+kan air s.d.s ad volume 100 ml sambil kocok kuat 3.+kan 500 mg talc, kocok, lalu diamkan, dan saring 4.Encerkan 1 bagian filtrat dengan 39 bagian air. Contoh : Aqua Foeniculi Larutkan 4 gr ol. Foeniculi + 60 ml etanol 90% + air ad 100 ml 2. Ekstrak ( Extracta ) Ekstrak adalah sediaan yang dapat berupa kering,kental dan cair, dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang sesuai. ü Cairan Penyari : air, eter & campuran etanol-air ü Cara penyarian: a. Air : Maserasi, perkolasi, penyeduhan dengan air mendidih ( infusa) b. Etanol–air :Maserasi, perkolasi c. Eter : Perkolasi ü Ekstrak terbagi menjadi 3 yaitu : Ekstrak cair, ekstrak kental, dan ekstrak kering ü Contoh ekstrak : 1. Ekstrak Belladonnae 2. Ekstrak Hyoscyami 3. Ekstrak Timi 4. Ekstrak Strici 5. Ekstrak Pule pandak 3. Syrup ( Sirupi ) Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengadung sakarosa. Kadar sakarosa adalah tidak kurang dari 66,9% kecuali dinyatakan lain. Cara Pembuatan : 1. Air + gula, panaskan atau didihkan ad larut , Ditambah air mendidih secukupnya hingga diperoleh bobot yang di kehendaki, bila terjadi busa, hilangkan busanya dan di serkai. 2. Glikosida antrakinon : + Na2CO3 10% bobot simplisia, pada pembuatan sirup simplisia untuk persediaan ditambahkan Nipagin 0,25% b/v atau pengawet yang cocok. Bila cairan hasil sarian mengandung zat yang mudah menguap maka sakarosa di larutkan dalam pemanasan lemak dan dalam botol yang tertutup. Hal ini dilakukan dalam membuat Aurantii compositus sirupus, Balsami tolutani sirupus, Colae compositus sirupus, Senegae sirupus, Thymi sirupus dan Thymi compositus sirupus. Pada pembuatan Cinamomi sirupus sakarosa di larutkan
  • 4. tanpa penggunaan air panas. 4. Tincture Yaitu adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi dan perkolasi, tincture yang didapatkan haruslah jernih. Untuk pembuatan zat berkhasiat tidak keras digunakan sebanyak 20% dari zat berkhasiat, dan untuk yang berkhasiat keras digunakan sebanyak 10% dari zat berkhasiat. Untuk bahan dasar yang mengandung harsa di gunakan cairan penyari etanol 90% v/v Contoh : Benzoes Tinctura, Myrrhae Tinctura. Pembagian Tingtur : Menurut cara pembuatan ü Tingtur Asli ü Tingtur Tidak Asli (Palsu) Menurut kekerasan ü Tingtur Keras ü Tingtur Lemah 5. Minyak Lemak ( Olea pingua ) Yaitu campuran senyawa asam lemak dengan gliserin (gliserida asam lemak) Cara mendapatkan minyak lemak : 1. Diperas pada suhu biasa Contoh : ol. arachidis, ol. olivae, ol. ricini 2. Diperas pada suhu panas Contoh : ol. cacao, ol. Cocos Ø Syarat-syarat minyak lemak : a. Jernih b. K.d.l larut dlm CHCl3, eter, & eter minyak tanah c. Memenuhi syarat minyak mineral, minyak harsa & minyak asing lainnya, senyawa belerang & logam berat [/justify][/justify] Ø Kegunaan Minyak Lemak : a. Zat tambahan b. Pelarut c. Obat Ø Pembagian Minyak Lemak : a. Dapat mengering. Contoh: ol. lini, ol. ricini b. Tidak dapat mengering. Contoh: ol. arachidis
  • 5. Ø Cara Identifikasi : Pada kertas meninggalkan noda Ø Contoh Minyak Lemak : a. Minyak Kacang Pemerasan biji Arachis hypogeae L telah dikupas b. Minyak Ikan Hati segar Gadus calarias L & sp lain, dimurnikan dengan penyaringan pada suhu 00C 6. Minyak Atsiri Yaitu campuran bahan berbau keras & menguap. Didapatkan dengan cara penyulingan/perasan simplisia segar maupun sintesis. Ø Sifat-sifat Minyak Atsiri : 1. Mudah menguap 2. Rasa yang tajam 3. Wangi khas 4. Tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik 5. Tidak berwarna, hanya saja sedikit kuning muda Ø Syarat-syarat Minyak Atsiri : 1. Jernih 2. Mudah larut dalam chloroform atau eter 3. Penyulingan uap à bebas minyak lemak 4. Harus kering 5. Bau & rasa seperti simplisia Ø Cara-cara memperoleh Minyak Atsiri : 1. Pemerasan 2. Penyulingan (destilasi) 3. Enflurage Ø Identifikasi 1. Teteskan 1 tetes minyak di atas air, permukaan air tidak keruh 2. Di sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak (penyulingan uap), tidak ada noda transparan . 3. Kocok minyak dengan larutan NaCl jenuh, biarkan memisah. Volume air tidak bertambah. Ø Contoh-contoh Minyak Atsiri : 1. Oleum Foeniculi (minyak adas) Penyulingan uap buah masak Foeniculum vulgaris Mill varietas α vulgare & β-dulce 2. Oleum Citri (minyak jeruk) Pemerasan pericarp Citrus sinensis
  • 6. 6. Infus ( Infusa ) Yaitu sediaan cair dengan penyari air (suhu 900 C) selama 15 menit Ø Hal-hal yang harus diperhatikan : 1. Jumlah simplisia. 2. Derajat halus simplisia. 3. Banyaknya ekstra air. 4. Cara menyerkai. 5. Tambahan bahan lain. Ø Jumlah simplisia 1. Kulit kina : 6 bagian 2. Daun digitalis : 0,5 bagian 3. Akar ipeka : 0,5 bagian 4. Daun kumis kucing : 0,5 bagian 5. Sekale kornutum : 3 bagian 6. Daun sena : 4 bagian 7. Temulawak : 4 bagian