1. TUGAS PLH I DISUSUN OLEH: WAHYU ADHITYA (XI IPA 6) GURU PEMBIMBING: Drs.Oan
2. JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TOTAL : 237.556.363 Jiwa LAKI-LAKI : 119.048.783 Jiwa PEREMPUAN : 118.048.783 Jiwa
3.
4. JumlahRemaja saatinijumlahpenduduk Indonesia sebanyak 233 jutajiwadan 26,8% atau 63 jutajiwaadalahremaja =26,8%/100% x 237.556.363 =67.941.120 Jiwa Perokok Anak di Indonesia Capai 21 Juta Sebanyak 13,2 persendari total keseluruhanremajadi Indonesia adalahperokokaktif,“ =13,2%/100% x 67.941.120 =8.968.228 Jiwa
5. LAKI LAKI/PEREMPUAN PEROKOK jumlahperokok per haridi Indonesia adalahsekitar 63,2% dariseluruhlaki-lakiperokok (75.528.791) 4,5% perempuanperokokdewasa (diatas 15 tahun)(5.312.195)
7. ALASAN REMAJA MEROKOK merokokadalahlambangkedewasaan, kejantanan, percayadiridangengsi. Padaremajakalangansosialekonomibawah, merokokbisamenghilangkankebosanan, menghindaristresdirumah dan 80 persenmengatakanmerokoksebagaikompensasiterhadap rasa rendahdiri, Merokokpertama kali tidakenak, tetapisaatmengisapbatangkeempat, merekakemudiandapatjadiperokokaktifdalamjangkapanjang. ingintahu. gampangmendapatrokok. kebiasaantemansebaya, tekananlingkungan agar sama, menunjukkanperlawanan. melepasstreskarenamasalahdirumahdansekolah Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa disebut juga dengan perokok pasif
8.
9.
10.
11.
12. GANGGU KESEHATAN JIWA Merokok berkaitan erat dengan disabilitas dan penurunan kualitas hidup. Dalam sebuah penelitian di Jerman sejak tahun 1997-1999 yang melibatkan 4.181 responden, disimpulkan bahwa responden yang memilki ketergantungan nikotin memiliki kualitas hidup yang lebih buruk, dan hampir 50% dari responden perokok memiliki setidaknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu diketahui pula bahwa pasien gangguan jiwa cenderung lebih sering menjadi perokok, yaitu pada 50% penderita gangguan jiwa, 70% pasien maniakal yang berobat rawat jalan dan 90% dari pasien-pasien skizrofen yang berobat jalan. Berdasaran penelitian dari CASA (Columbian University`s National Center On Addiction and Substance Abuse), remaja perokok memiliki risiko dua kali lipat mengalami gejala-gejala depresi dibandingkan remaja yang tidak merokok. Para perokok aktif pun tampaknya lebih sering mengalami serangan panik dari pada mereka yang tidak merokok Banyak penelitian yang membuktikan bahwa merokok dan depresi merupakan suatu hubungan yang saling berkaitan. Depresi menyebabkan seseorang merokok dan para perokok biasanya memiliki gejala-gejala depresi dan kecemasan (ansietas).
13. Sebagian besar penderita depresi mengaku pernah merokok di dalam hidupnya. Riwayat adanya depresi pun berkaitan dengan ada tidaknya gejala putus obat (withdrawal) terhadap nikotin saat seseorang memutuskan berhenti merokok. Sebanyak 75% penderita depresi yang mencoba berhenti merokok mengalami gejala putus obat tersebut. Hal ini tentunya berkaitan dengan meningkatnya angka kegagalan usaha berhenti merokok dan relaps pada penderita depresi. Selain itu, gejala putus zat nikotin mirip dengan gejala depresi. Namun, dilaporkan bahwa gejala putus obat yang dialami oleh pasien depresi lebih bersifat gejala fisik misalnya berkurangnya konsentrasi, gangguan tidur, rasa lelah dan peningkatan berat badan).
14.
15. Fatwa MUI TentangHukumMerokok Adaduapendapatakhiruntukhukummerokokyaknimakruhdanharam,Merokokdiharamkan:a. Ditempatumum.b. Bagianak-anak.c. Bagiwanitahamil.