1. KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
A. Media sebagai Satu Komponen dalam Sistem Pembelajaran
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual,
sehingga selain sebagai alat bantu media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau informasi belajar.
Pada saat itu teori tingkah-laku (behaviorism theory) ajaran B.F. Skinner mulai mempengaruhi
penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Teori ini mendorong orang untuk lebih
memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut teori ini, mendidik adalah mengubah
tingkah-laku siswa. Perubahan tingkah-laku ini harus tertanam pada diri siswa, melalui tiga ranah
belajar, yaitu:
1)
Kognitif – pengetahuan dasar yang berfungsi mengingat informasi.
2)
Afektif – nilai dasar yang berfungsi untuk pembentukan kebiasaan.
3)
Psikomotor – reaksi dasar yang berfungsi untuk merespons terhadap stimulus.
sehingga tiga ranah belajar tersebut menjadi adat kebiasaan yang tidak bisa dipisahkan. Supaya tingkahlaku tersebut menjadi adat kebiasaan, maka setiap ada perubahan tingkah-laku positif ke arah tujuan
yang dikehendaki, harus diberi penguatan (reinforcement), berupa pemberitahuan bahwa tingkah-laku
tersebut telah betul.
Pada tahun 1965-1970 pendekatan sistem (system aproach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam
kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media
sebagai bagian integral dalam program pembelajaran. Setiap program pembelajaran harus direncanakan
secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Dalam perencanaan ini media yang akan
dipakai dan cara menggunakannya telah dipertimbangkan dan ditentukan dengan seksama.
B. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan
dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan,
saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi.
2. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber
pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media; salurannya media
pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
Ada kalanya penafsiran tersebut berhasil, ada kalanya tidak. Penafsiran yang gagal atau kurang berhasil
berarti kegagalan atau kekurangberhasilan dalam memahami apa-apa yang didengar, dibaca, atau
dilihat dan diamatinya. Ketidakberhasilan dalam penggunaan media pembelajaran bagi seorang
pendidik harus dapat mengetahui, solusi yang digunakan adalah mengganti atau merubah media
tersebut dengan cara yang lain seperti melihat situasi belajar, materi apa yang akan disampaikan sesuai
dengan anak didik.
Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses komunikasi. Penghambat
tersebut biasa dikenal dengan istilah barriers, atau noises. Kita kenal adanya hambatan psikologis,
seperti misalnya minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, pengetahuan dan hambatan fisik
seperti misalnya kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera dan cacat tubuh.
Dua jenis hambatan yang lain adalah hambatan kultural seperti misalnya perbedaan adat-istiadat,
norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan; dan hambatan lingkungan yaitu hambatan
yang ditimbulkan situasi dan kondisi keadaan sekitar.
Karena adanya berbagai jenis hambatan tersebut baik dalam guru maupun siswa; baik sewaktu
mengencode pesan maupun mendecodenya, proses komunikasi belajar mengajar seringkali berlangsung
secara tidak efektif dan efisien.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan dapat membantu
mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat
tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu diatasi dengan
pemanfaatan media pendidikan.
Keberhasilan belajar dapat kita ukur dengan beberapa cara dan metode, seperti: mengukur keberhasilan
setelah selesai materi yang diajarkan dengan penyampaian kesimpulan metode tanya jawab,
pengukuran keberhasilan dengan melihat durasi penyampaian beberapa materi ajar (apakah per-judul,
per-bab) dengan metode post test, sumative test atau dalam jangka panjang UTS, UAS, UAN.
Diposkan oleh Sofi AS di 08.39
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
http://tuti-alies.blogspot.com/2013/03/kedudukan-media-dalam-pembelajaran.html
3. Media Pembelajaran : Jenis, Klasifikasi, Kedudukan dan Pengembangannya
Posted on June 9, 2012 by Mirza Ahmad
Oleh : Mirza Bashiruddin Ahmad
Media pembelajaran dewasa ini memiliki memegang peran penting dalam proses pembelajaran peserta
didik. Media saat ini fungsinya bukan hanya sebagai perantara dalam proses pendidikan, media bisa
menjadi sebuah sumber belajar yang efektif dan efisien mengingat perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi yang begitu pesat. Perkembangan tersebut telah mampu menggeser peran media
pembelajaran ke arah yang lebih baik. Jarak dan waktu tampanya sekarang bukan lagi sebuah halangan
untuk mendapatkan pendidikan berkat perkembangan teknologi.
Di dalam artikel ini akan dibahas beberapa hal, yaitu :
Apa saja jenis dan klasifikasi media?
Bagaimana kedudukan media dalam sistem pembelajaran?
Bagaimana media pembelajaran dalam teknologi pembelajaran?
Bagaimana arti penting pengembangan media pembelajaran?
1. Jenis dan Klasifikasi Media
Sebelum menguraikan tentang Jenis klasifikasi Media, lebih baik jika mengetahui dulu tentang arti dari
Media. :
Media Cetak
Teks
Teks seringkali kita jumpai diberbagai lingkungan saat ini. Tidak hanya banyak di lingkungan khusus
seperti lingkungan akademik namun lingkungan umum pun dapat kita temukan banyak media yang
tergolong dalam bentuk teks. Hal ini menjadikan Teks adalah golongan media yang paling umum
digunakan. Teks merupakan karakter alfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam bentuk format apa
pun seperti misalnya buku, poster, papan tulis, layar computer, dan sebagainya. (Smaldino dkk, 2011:7).
4. Grafis
Banyak kita mendengar dari masyarakat tentang Desain Grafis, namun Pengertian dari grafis itu sendiri
belum tentu semua orang mengetahuinya.
Graphics (from Greek γραφικός graphikos) are visual presentations on some surface, such as a wall,
canvas, screen, paper, or stone to brand, inform, illustrate, or entertain. Examples are photographs,
drawings, Line Art, graphs, diagrams, typography, numbers, symbols, geometric designs, maps,
engineering drawings, or other images. Graphics often combine text, illustration, and color. (Wikipedia,
2012).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Grafis adalah sebuah presentasi visual pada
permukaan seperti dinding, kanvas, layar, kertas, atau batu, yang bertujuan untuk menginformasikan,
mengilustrasikan, atau menghibur. Contohnya adalah foto, gambar, Seni Line, grafik, diagram, tipografi,
angka, simbol, desain geometris, peta, gambar teknik, atau gambar lainnya. Grafis sering
menggabungkan teks, ilustrasi, dan warna.
Fotografis
Berasal dari kata Foto dan Grafis, Istilah foto menurut Wikipedia adalah :
A photograph (often shortened to photo) is an image created by light falling on a light-sensitive surface,
usually photographic film or an electronic imager such as a CCD or a CMOS chip (Wikipedia, 2012).
Dari pengertian yang diatas dapat kita ketahui bahwa fotografis adalah gambar adalah yang dibuat oleh
cahaya yang jatuh pada permukaan peka cahaya, film atau sensor CCD yang kemudian dituangkan ke
permukaan khusus seperti kertas foto atau secara digital dalam layar LCD.
Media Audiovisual
Media Audiovisual menggunakan perangkat keras yang memungkinkan pemroyeksian gambar hidup dan
pemutaran suara. Contoh dari media Audiovisual adalah seperti video pembelajaran, SlideShow dalam
PowerPoint. Acara di TV, dan Giant Screen di pinggir jalan kota.
Media Interaktif / Berbasis computer (Computer-Based)
5. Media interaktif atau media berbasis computer dibedakan dengan media lainnya karena
kemampuannya untuk berinteraksi langsung dengan pengguna. Tentu saja media ini membutuhkan
perangkat tertentu untuk memasukan perintah atau respon dari pengguna dan memberikan respon
sesuai yang dikehendaki. (Seels & Richey, 1994)
Media Terpadu
Media Terpadu adalah media yang memadukan beberapa jenis Media menjadi satu biasanya dikelola
oleh computer. (Seels & Richey, 1994) Contoh dari Media ini adalah Pembelajar interaktif dengan
memadukan jaringan, Papan informasi yang berupa Media Cetak dipadukan dengan Audio pengiring dan
sebagainya
2. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
Kemajuan teknologi saat ini memang tak terbendung hal ini harus disikapi bijaksana terkait salah satu
funginya sebagai sebuah media sumber belajar. Media pembelajaran sendiri merupakan alat bantu
dalam sebuah proses pembelajaran. Kedudukannya dalam sebuah proses pembelajaran merupakan hal
yang penting dikarenakan kemampuannya menjembatani antara pendidik dan peserta didik. Setiap
media mempunyai kemampuan dan kegunaan masing-masing dalam menjembatani antara pendidik dan
peserta didik, tergantung dari bentuk apa pengetahuan yang akan diberikan kepada siswa. Pemilihan
media yang tepat mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam sebuah proses pembelajaran.
Kedudukan media dalam sistem pendidikan hanyalah sebagai media penyampaian atau media pembawa
pesan. Namun hal tersebut rupanya menjadi sebuah alat penting dalam proses pembelajaran yang telah
mengalami pergeseran. Media pembelajaran saat ini haruslah sebuah media yang bukan hanya bersifat
media sebagai penyampaian pesan, namun media harus mampu menjadi sebuah pengalaman belajar.
Media sendiri dibuat agara peserta didik tidak hanya mendapatkan pengetahuan lewat verbalistik
melainkan dibuat untuk memberikan sebuah pengalaman belajar dan pengaktifan ranah kognitif dan
psikomotorik dalam sebuah proses pembelajaran.
3. Media Pembelajaran dalam Teknologi Pembelajaran
Dalam teknologi pembelajaran, media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara
luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud,
dan tujuannya. Media juga sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau
dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
6. 1. Portofolio Elektronik
Portofolio elektronik atau sering disebut eportofolio merupakan sebuah portofolio individu yang
dikemas dalam bentuk elektronik. Yang dimaksud dengan eportofolio merupakan suatu kumpulan hasil
karya pembelajar (mahasiswa, pengajar maupun karyawan) yang dikemas dalam berbagai
bentuk/format elektronik (video, audio, situs web, dokumen, dsb). Mengingat bahwa eportofolio
sebagaimana layaknya portofolio dalam bentuk cetakan merupakan proses perekaman/pencatatan yang
terus-menerus (berkelanjutan) dari pembelajar, ia merefleksikan banyak hal yang tidak dapat direkam
dalam dokumen-dokumen resmi selama ini (transkrip, surat keterangan, dsb.) Keunggulan sebuah
eportfolio adalah ia dapat menampilkan kemampuan/skill pemiliknya, pencapaian yang dimilikinya tidak
saja yang berasal dari pembelajaran formal namun juga yang berasal dari situasi informal seperti
pemikiran, aktifitas kurikuler atau pengalaman bekerja. ePortfolio juga dapat merupakan sebuah refleksi
pengalaman belajar itu sendiri, suatu cara yang lebih lengkap dalam menilai seorang mahasiswa. Bahkan
jika dipersiapkan dengan baik, eportfolio dapat digunakan untuk melamar pekerjaan.
2. Teknologi untuk Pembelajaran Tematik
Pembelajaran Tematik merupakan pembelajaran bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik cenderung
menekankan pada penerapan konsep belajar. Oleh karena itu, guru harus merancang pengalaman
belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar menunjukkan kaitan
unsur-unsur konseptual yang menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. (Defantri, 2009)
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.
(Akhmad Sudrajat, 2007).
Dari beberapa sumber diatas dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Tematik berpusat pada
siswa dan menekankan pengalaman belajar sehingga siswa dapat memaknai pengetahuan. Dalam
pembelajaran tematik sebuah materi dikemas dengan tema yang sesuai. Teknologi Pembelajaran
Tematik dilakukan dengan menggunakan berbagai variasi metode. Misalnya percobaan, bermain peran,
tanya jawab, demonstrasi, atau sekedar bercakap-cakap. Memperhatikan lingkungan yang terdekat
dengan siswa: Pemilihan tema dalam pembelajaran tematik sebaiknya disusun dengan aturan dan
lingkungan yang terdekat dengan siswa :
Dari yang termudah menuju yang sulit
Dari yang sederhana menuju yang kompleks
Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
7. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa.
Dalam Pembelajaran tematik, Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama proses belajar
mengajar berlangsung, misalnya sewaktu peserta didik bercerita pada kegiatan awal, membaca pada
kegiatan inti, dan menyanyi pada kegiatan akhir. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan
perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya (Akhmad Sudrajat, 2007).
3. Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh banyak digunakan oleh pendidik dan peserta didik yang tidak dapat berinteraksi
secara langsung, tepisah jarak dan waktu tetapi masih dapat melakukan proses belajar dengan cara
memanfaatkan cara pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh juga dapat membantu pebelajar
untuk mengakses pendidikan kapan saja tidak hanya saat di sekolah maupun saat bertemu dengan
pengajar.
Dalam sistem pendidikan jarak jauh, interaksi merupakan faktor penting sebagai sarana penunjang
aktivitas pembelajaran. Interaksi memungkinkan pebelajar mengatasi masalah yang dihadapi dalam
upaya memahami materi. Interaksi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memberikan
pengukuhan (reinforcement) terhadap hasil belajar yang dicapai oleh pebelajar. Selain itu, interaksi
dapat digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki kesalahan (remedial) pada waktu mengikuti proses
pembelajaranInteraksi dapat juga digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan materi yang perlu
dipelajari secara mendalam oleh pebelajar (elaborasi). Heinich dkk. (1986) mengemukakan enam bentuk
interaksi pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam merancang sebuah media pembelajaran
interaktif untuk sistem pendidikan jarak jauh. Bentuk-bentuk interaksi tersebut antara lain berupa
praktik dan latihan (drill and practice), tutorial, permainan (games), simulasi (simulation), penemuan
(discovery), dan pemecahan masalah (problem solving).Praktik dan Latihan Bentuk interaksi ini
digunakan untuk melatih pebelajar menggunakan konsep, aturan (rules) atau prosedur yang telah
diajarkan sebelumnya. Melalui serangkaian contoh dari konsep dan pengetahuan yang dipelajari,
pebelajar diberi kesempatan untuk berlatih agar terampil dalam menerapkan konsep dan pengetahuan
tersebut.
4. Arti Penting Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu untuk proses pengajaran saat ini adalah sebagai salah
satu upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Peran penting media sebagai salah satu alat pembelajaran
sudah jelas adanya. Media pembelajaran mampu mengaktifkan ranah kognitif siswa secara serntak jika
tepat jenis dan waktu penggunaannya. Media pembelajaran membuat sebuah proses pembelajaran
menjadi lebih menarik dan interaktif, dengan adanya media pembelajaran maka pendidik mampu
mempersingkat waktu penyampaian sebuah pengetahuan, tentunya dengan sederhana, tidak verbalistik
8. dan memperjelas pesan yang disampaikan kepada peserta didik. Dalam hal ini jelas adanya jika peserta
didik zaman sekarang harus mampu menuntut kejelasan informasi ataupun pengetahuan yang
dismpaikan kepadanya. Pencapaian tujuan pembelajaran pun lebih mudah dicapai karena media sudah
mampu menjadikan dirinya sebagai sumber belajar. Apalagi ditunjang percepatan teknologi informasi
era modern ini, peserta didik mampu mengakses setiap informasi dan pengetahuan dengan mudahnya.
Maka jelaslah sudah jika media pembelajaran meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam sebuah
proses pembelajaran saat ini guna mencapai sebuah tujuan pembelajaran
Kesimpulan
Media merupakan perantara (medium) atau dapat juga disebut sarana komunikasi. Istilah ini merujuk
pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Media dapat
diklasifikasikan menjadi 4 bagian, yaitu media cetak, media cetak, media audiovisual, media interaktif
dan media terpadu.
Kedudukan media dalam sistem pendidikan hanyalah sebagai media penyampaian atau media pembawa
pesan. Namun hal tersebut rupanya menjadi sebuah alat penting dalam proses pembelajaran yang telah
mengalami pergeseran. Media pembelajaran saat ini haruslah sebuah media yang bukan hanya bersifat
media sebagai penyampaian pesan, namun media harus mampu menjadi sebuah pengalaman belajar.
Dalam teknologi pembelajaran, media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara
luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud,
dan tujuannya. Media juga sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau
dibincangkan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu untuk proses pengajaran saat ini adalah sebagai salah
satu upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Peran penting media sebagai salah satu alat pembelajaran
sudah jelas adanya. Media pembelajaran mampu mengaktifkan ranah kognitif siswa secara serntak jika
tepat jenis dan waktu penggunaannya. Media pembelajaran membuat sebuah proses pembelajaran
menjadi lebih menarik dan interaktif, dengan adanya media pembelajaran maka pendidik mampu
mempersingkat waktu penyampaian sebuah pengetahuan, tentunya dengan sederhana, tidak verbalistik
dan memperjelas pesan yang disampaikan kepada peserta didik.
http://mynamemirza.wordpress.com/2012/06/09/media-pembelajaran-jenis-klasifikasi-kedudukan-danpengembangannya/
9. Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran (V)
Media dalam pengertiannya adalah, secara bahasa media dari bahasa Latin ‘MEDIUS’ berarti ‘tengah’,
‘perantara’, atau ‘pengantar’. Bahasa Arab ( )و سائ لberarti perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Media secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Secara khusus media diartikan alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi viual atau verbal (Gerlach & Ely, 1971).
Selain itu media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
(AECT, 1977). Media/mediator adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak
dan mendamaikannya (Flemming, 1987). Medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara
sumber dan penerima (Heinich, dkk, 1982). Media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh
manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau
pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju (Hamidjojo & Latuheru, 1993).
Media dalam Kedudukannya di Dunia Pendidikan
Belajar melalui stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti
mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Belajar
melalui stimulus verbal membuahkan hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan
ingatan yang berurut-urutan. Belajar dengan menggunakan indera ganda (pandang dan dengar) akan
memberikan keuntungan bagi siswa.
Dengan menggabungkan beberapa media akan memberikan pengalaman yang mencerminkan suatu
pengalaman belajar dalam kehidupan sehari-hari. Suatu pengalaman belajar akan diperoleh karena
adanya penggabungan aneka media itu akan menjadi satu kesatuan kerja yang menghasilkan suatu
informasi yang memiliki nilai komunikasi yang sangat tinggi; artinya informasi bahkan tidak hanya dilihat
sebagai hasil cetakan, melainkan juga dapat didengar, membentuk simulasi dan animasi yang dapat
membangkitkan minat dan memiliki nilai seni grafis yang tinggi dalam penyajiannya.
Manfaat Media
10. Dapat memberikan kemudahan dalam pembuatan konsep-konsep pendidikan dari hal konkrit ke yang
abstrak. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar di dapat ke dalam lingkungan
belajar. Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat
atau lambat.
Aspek lainnya adalah memberikan kejelasan pesan agar tidak terlalu verbalistis sehingga mudah
dimengerti oleh siswa dalam proses pendidikan. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya
indera. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dan sumber belajar.
Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan
kinestetiknya. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan
persepsi yang sama.
http://taufiq-saifuddin.blogspot.com/2011/11/kedudukan-media-dalam-sistem.html
11. Kamis, 29 November 2012
Kedudukan Media Pembelajaran Dalam Konteks Komunikasi Pendidikan dan Dalam Sistem Pembelajaran
Oleh : Maedi
A. Pendahuluan
Disadari atau tidak era globalisasi sudah berada ditengah-tengah kita. Keberadaanya sangat
berpengaruh terhadap pola fikir atau cara pandang masyarakat . Hal ini harus direspon dan ditanggapai
secara serius sehingga kita tidak ketinggalan informasi dan wawasan pengetahuan. Terlebih bagi
seseorang yang konsen terhadap dunia pendidikan , maka harus diperhatikan dan direspons secara
serius. Kalau kita bersikap apatais maka kita akan ketinggalan didalam mengakses informasi dan
wawasan keilmuan.
Didunia pendidikan dinamika kelimuan yang syarat dengan wawasan dan informasi begitu pesat, maka
diperlukan ide kreatif didalam mengemas dan mengelola sebuah lembaga pendidikan yang berorientasi
pada mutu peserta didik. Untuk menunjang dan menyeimbangkan harus ditopang dengan sarana dalam
hal ini media pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi. Komunikasi adalah proses pengiriman informasi dari
satu pihak kepada pihak lain untuk tujuan tertentu. Komunikasi dikatakan efektif apabila komunikasi
yang terjadi menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak
penerima pesan.[1]
Peran media pembelajaran sangat penting didalam proses pembelajaran dikelas untuk memudahkan
anak didalam menerima informasi lewat pesan yang disampaikan guru ketika menyampaikan materi.
Seorang peserta didik akan dapat memperoleh pemahaman atau pengetahuan dengan cara mengelola
rangsangan dari luar yang ditanggapi oleh inderanya, baik indera penglihatan, pendengaran, maupun
indera lainnya. Semakin tanggap seseorang tentang obyek orang atau kejadian semakin baik pula proses
pengetahuan atau pemahaman yang dialami.Pada konteks inilah, media memainkan perannya dengan
membantu dan memfasilitasi peserta didik lebih mudah memahami dan mengelola apa yang
diterimanya. Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar secara tepat dapat
membantu menjadikan pengalaman belajar lebih jelas. Edgar Dale (dalam Lataheru; 1988: 23)[2]
menyebutkan beberapa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut:
(1) Perhatian anak terhadap materi tinggi:(2) Anak didik mendapatkan pengalaman kongkret; (3)
Mendorong anak untuk belajar secara mandiri; (4) Hasil yang dipelajari atau diperoleh anak didik sulit
dilupakan.
12. B.
Peran dan Fungsi Media dalam Pembelajaran
Ada tiga kemampuan atau fungsi media menurut Gerlach dan Ely (dalam Ibrahim, 1982 : 10-11 ) [3]yang
meliputi :
1.
Kemampuan fiksatif ( Fixatif property)
Media memiliki mkemampuan menangkap, menyimpan, dan kemudian menampilkankembali suatu
obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini berarti suatu obyek atau kejadian dapat digambar ,
dpotret, difilmkan, atau direkam kemudian disimpan lama pada saat yang diperlukan dapat ditunjukkan
lagi dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
2.
Kemampuan manipulatif (manipulative property)
Media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan
dengan keperluan. Artinya, penampilan suatu obyek atau kejadian dapat dirubah-rubah ukurannya,
kecepatannya serta dapat diulang-ulang.
a.
Kemampuan distributive ( Distributive Property)
Media dapat menjangkau audience yang sangat banyak dalam sekali penampilan obyek atau kejadian .
Sementara dalam konteks berlangsungnya proses belajar dengan segala dinamikanya, media
mempunyai fungsi atau peran untuk menghindari hambatan atau gangguan komunikasi dalam poroses
kegiatan belajar mengajar (idem, 1982: 12). Secara garis besar peranan media yang dimaksud antara
lain:
a. Menghindari terjadinya verbalisme
b. Membangkitkan minat atau motivasi siswa;
c. Menarik perhatian siswa;
d. Mengatasi keterbatasan: ruang, waktu, dan ukuran;
e. Mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar: dan
f. Mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.
Media dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran baik secara klasikal maupun individual. Dalam
pembelajaran klasikal, media menjadi bagian integral dari proses pembelajaran itu sendiri. Melalui
penggunaan media, siswa dapat terlibat langsung dengan materi yang sedang dipelajari. Misalnya,
penggunaan media realia atau benda nyata akan memberikan pengalaman belajar (learning
experiences) yang sesungguhnya kepada siswa. Siswa dapat menyentuh dan mengobservasi benda
tersebut dan memperoleh informasi yang diperlukan. Dalam mata pelajaran biologi, contoh benda nyata
adalah flora dan fauna yang dapat diobservasi secara langsung oleh siswa.Selain tahu pentingnya
penggunaan media pembelajaran, Anda juga harus mengetahui karakteristik setiap media, potensi apa
13. yang dimilikinya, apa kelebihan dan apa kekurangannya. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil yang
optimal dari penggunaan media tertentu dalam pembelajaran. Setelah mengetahui karakteristik
berbagai media, kita dapat menyeleksi media mana yang cocok untuk digunakan pada proses belajar
mengajar tertentu. Terdapat tiga karakteristik media secara umum menurut Kemp (1985) yaitu: fixative,
manipulative, dan distributive. Fixative property mengacu pada kemampuan media untuk merekam
peristiwa, menyimpan, dan mereproduksi informasi bilamana diperlukan. Contoh media ini adalah: pita
kaset audio dan video, sekarang ditambah dengan cd, vcd, dan dvd. Alat rekam dan putarnya adalah
tape recorder, kamera, video player, cd/vcd/dvd player, televisi dan komputer.[4]
Sementara fungsi dari media pembelajaran menurut McKnow ( Sihkabuden, 2005:19 )[5] media terdiri
dari fungsi yaitu Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan media pembelajaran yang
sebelumnya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran yang sebelumnya teoritis menjadi fungsional
praktis. Membangkitkan motivasi belajar Memperjelas penyajian pesan dan informasi. Memberikan
stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu.
Fungsi media, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz, seperti yang dikutip oleh
Arsyad (2002) [6]bahwa media tersebut memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi
kognitif, dan fungsi kompensatoris. Dalam fungsi atensi, media visual dapat menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran.
C.
Proses Komunikasi dalam pembelajan
Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya.
Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu
pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu
memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, sehingga menambah wawasan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik.
Pengajar adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif
dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.Komunikasi adalah suatu proses, bukan
sesuatu yang bersifat statis. Komunikasi memerlukan tempat, dinamis, menghasilkan perubahan dalam
usaha mencapai hasil, melibatkan interaksi bersama, serta melibatkan suatu kelompok.Ketercapaian
tujuan merupakan keberhasilan komunikasi. Keberhasilan komunikasi tergantung pada faktor-faktor
sebagai berikut :
a. Komunikator (Pengirim Pesan)
Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan. Kredibilitas komunikator yang membuat
komunikan percaya terhadap isi pesan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi.
b. Pesan yang disampaikan
Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan kebutuhan penerima pesan, adanya kesamaan
pengalaman tentang pesan, dan ada peran pesan dalam memenuhi kebutuhan penerima.
14. c. Komunikan (Penerima Pesan)
Agar komunikasi berjalan lancar, komunikan harus mampu menafsirkan pesan, sadar bahwa pesan
sesuai dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian terhadap pesan yang diterima.
d. Konteks
Komunikasi berlangsung dalam setting atau lingkungan tertentu. Lingkungan yang kondusif sangat
mendukung keberhasilan komunikasi.
e. Sistem Penyampaian
Sistem penyampaian berkaitan dengan metode dan media. Metode dan media yang digunakan dalam
proses komunikasi harus disesuaikan dengan kondisi atau karakterisitik penerima pesan. (IGAK Wardani
: 2005)[7]
Menurut Endang Lestari G dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi yang Efektif” ada dua model
proses komunikasi[8], yaitu :
a. Model linier
Model ini mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri dari dua garis lurus, dimana proses
komunikasi berawal dari komunikator dan berakhir pada komunikan. Berkaitan dengan model ini ada
yang dinamakan Formula Laswell. Formula ini merupakan cara untuk menggambarkan sebuah tindakan
komunikasi dengan menjawab pertanyaan: who, says what, in wich channel, to whom, dan with what
effect.
a. Model sirkuler
Model ini ditandai dengan adanya unsur feedback. Pada model sirkuler ini proses komunikasi
berlangsung dua arah. Melalui model ini dapat diketahui efektif tidaknya suatu komunikasi, karena
komunikasi dikatakan efektif apabila terjadi umpan balik dari pihak penerima pesan.
Dengan demikian informasi dapat dilakukan bukan saja satu arah, hal ini akan melahirkan efektifitas
dalam berkomunikasi. Sehingga pesan yang disampaikan akan mengenai sasaran.
D.
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapatlah disimpulkan bahwa peran media sangat efektif didalam proses
pemebelajaran , ketika dikomunikasikan dengan baik. Sebab proses komunikasi yang baik akan
menimbulkan daya tangkap dan interaktif yang efektif serta mengena pada sasaran yang dituju. Media
pembelajaran lewat komunikasi yang efktif akan menyampaikan pesan pemahaman dan pendalaman
15. didalam proses pembelajaran dikelas. Siswa pun akan mengalami semangat dan rasa ingin tahu ketika
dalam proses pembelajaranya di lengkapi dengan sarana media yang baik dan komunkasi yang efektif.
Daftar Pustaka
1.
www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
2.
http://tirman.wordpress.com/komunikasi-efektif-dalam-pembelajaran/[1]
3. http://massofa.wordpress.com/2008/11/05/peranan-media-pembelajaran-dan-pemilihannyadalam-pembelajaran/
4.
http://hafismuaddab.wordpress.com/2010/01/13/fungsi-dan-peran-media-dalam-pembelajaran/
5.
http://tirman.wordpress.com/komunikasi-efektif-dalam-pembelajaran/
[1]http://tirman.wordpress.com/komunikasi-efektif-dalam-pembelajaran/
[2]http://hafismuaddab.wordpress.com/2010/01/13/fungsi-dan-peran-media-dalam-pembelajaran/
[3] Ibid
[4]http://massofa.wordpress.com/2008/11/05/peranan-media-pembelajaran-dan-pemilihannya-dalampembelajaran/
[5]www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
[6] Ibid
[7]http://tirman.wordpress.com/komunikasi-efektif-dalam-pembelajaran/
[8]Ibid
Diposkan oleh maedi di 21.43
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThi
http://maediani.blogspot.com/2012/11/kedudukan-media-pembelajaran-dalam.html
16. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/196507081991032YOYOH_JUBAEDAH/Materi_Perkuliahan_Media_Pembelajaran.pdf
Home
SUBSCRIBE
tas import
Home » Media Pembelajaran » Pengertian, Kedudukan Media Dalam Proses Belajar Mengajar Fungsi
dan Manfaat, Jenis – jenis Media Pengajaran
Pengertian, Kedudukan Media Dalam Proses Belajar Mengajar Fungsi dan Manfaat, Jenis – jenis Media
Pengajaran
Posted by admin on Tuesday, October 23, 2012 at 3:36 AM
4
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Heinich (1993, dalam Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2008:6)
media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti
“perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver).
Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam proses belajar
mengajar yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak untuk mencapai
proses dan hasil belajar mengajar secara efektif dan efesien serta tujuan
instruksional dapat dicapai dengan mudah.
17. Manfaat yang diperoleh dengan adanya media pembelajaran. Berikut ini
fungsi dari Media Pembelajaran yang dikemukakan oleh Nana Sudjana dan
Ahmad Rivai dalam media pengajaran:
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2. Materi pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pengajaran lebih baik.
3. Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata - mata
komunikasi verbal melalui penuturan - penuturan kata - kata oleh
guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru kehabisan tenaga.
4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi beraktivitas lain sepeti
mengamati melakukan kegiatan, mendemonstrasikan dan lain – lain.
2. Kedudukan Media Dalam Proses Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar yang menghantarkan peserta didik agar
memiliki pengetahuan dan kemampuan yang digariskan oleh kurikulum
memerlukan media. Media yang relevan akan menjadikan proses belajar
mengajar berlangsung efektif dan efisien (Arifin, 2000).
3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran
dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi belajar dan rangsangan kegiatan belajar,
18. dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pembelajaran.
Encyclopedia of Education Research dalam Hamalik (1994:15)
merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut :
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena
itu mengurangi verbalisme.
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar.
d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan
berusaha sendiri di kalangan siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelanjutan, terutama
melalui gambar hidup.
f. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan berbahasa.
g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak
dalam belajar.
4. Jenis – jenis Media Pengajaran
Media pengajaran sangat beraneka ragam tetapi pada dasarnya dapat
diklasifikasikan kedalam menurut :
1) Jenisnya media pengajaran dibagi menjadi :
a) Media audio, yaitu media yang hanya mengandalkan
19. kemampuan suara saja. Misalnya radio, cassette recorder,
piringan audio. Media ini tidak cocok untuk orang yang tuli atau
mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar
diam seperti strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto,
gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang
menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film
bisu, film kartun.
c) Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang
lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan
yang kedua. Media ini dibagi lagi kedalam (a) audiovisual diam,
yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti
film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara,
dan (b) audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan
unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan
video cassette.
2) Menurut daya liputnya, media dibagi kedalam :
a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak.
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruangan
serta dapat menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu
yang sama. Contohnya radio dan televisi.
b) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan
tempat, yaitu media yang dalam penggunaannya membutuhkan
20. ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film
rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan
gelap.
c) Media untuk pengajaran individual seperti modul berprogram
dan pengajaran melalui komputer.
Download file aslinya disini
artikel sebelumnya Perkembangan Kognitif Anak Usia Taman Kanak-Kanak
1 Comments
0 Comments
Newer Post Older Post
Home
Cara Cepat Hamil
kursus bahasa inggris cepat Tutorial Desain Theme
belajar komputer
Popular Posts
Unsur-unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen
Pengertian Cerpen dan Ciri-ciri Cerpen
Dapatkan New iPad, iPod Touch, BlackBerry Torch & PS Vita
Download Silabus dan RPP SMA Lengkap
Download Standar Isi Kurikulum KTSP SD
21. Pengertian Menulis dan Tujuan Menulis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar dan Motivasi
Blog Archive
► 2013 (2)
▼ 2012 (153)
► 12/09 - 12/16 (35)
► 12/02 - 12/09 (20)
► 11/25 - 12/02 (4)
► 11/11 - 11/18 (1)
► 11/04 - 11/11 (2)
► 10/28 - 11/04 (11)
▼ 10/21 - 10/28 (16)
Bermain Peran
Bermain
Keterampilan Sosial
Tugas-Tugas Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun
Perkembangan Emosi
Perkembangan Sosial
Perkembangan Bahasa
Perkembangan Kognitif
Perkembangan Fisik atau Motorik
Karakteristik Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun