SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Descargar para leer sin conexión
KONSELOR
 APA  YANG DI MAKSUD DENGAN
    KONSELOR????

   Beberapa Para ahli telah mendefinisikan pengertian tengtang
    konselor di antaraya adalah:
   Menurut Hartono dan Boy Soedarmadji dalam buku psikolog
    konseling : konselor adalah seorang yang memiliki keahlian dalam
    bidang pelayanan konseling dan tenaga profesional.
   Menurut Jones : konselor adalah kegiatan dimana semua fakta
    dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada
    masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan,
    dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan
    masalah.
   Menurut Winkel : konselor sekolah adalah seorang tenaga
    profesional yang memperoleh pendidikan khusus diperguruan tinggi
    dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan Bimbingan
    dan Konseling.
Kesimpulan dari pengertian konselor menurut para ahli yaitu :
Konselor pendidikan adalah tenaga profesional yang bertugas
dan bertanggung jawab memberikan layanan bimbingan dan
konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan. Konselor
pendidikan merupakan salah satu profesi yang termasuk ke
dalam tenaga kependidikan seperti yang tercantum dalam
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional

Konselor pendidikan semula disebut sebagai Guru Bimbingan
Penyuluhan (Guru BP). Seiring dengan perubahan istilah
penyuluhan menjadi konseling, namanya berubah menjadi Guru
Bimbingan Konseling (Guru BK). Untuk menyesuaikan
kedudukannya dengan guru lain, kemudian disebut pula sebagai
Guru Pembimbing.
PERATURAN DAN DASAR HUKUM
KONSELOR
Aspek legal keberadaan konselor diatur dan dilindungi oleh Undang-undang,
Antara lain:
     UU RI No. 20 Tahun 2003 tengang sistem pendidikan nasional
                             pasal 1 ayat 6
yang menyatakan : pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
   sebagai guru,dosen,konselor,instruktur,fasilator, serta berpartisipasi
   dalam penyelenggaraan pendidikan.

 Permendiknas No. 22/2006 tentang standar isi dan satuan pendidikan
                            dasar dan menengah.
Menjelaskan bahwa pelayanan konseling :
  a. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
       mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
       kemampuan, bakat dan minat.
  b. Masalah pribadi, kehidupan sosial belajar dan pengembangan karir.
  c. Di fasilitasi/dilaksanakan oleh konselor.
Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang standar kualifikasi
             akademik kompetensi konselor
 Poin 1 : Untuk dapat diangkat sebagai konselor, seorang wajib
           memenuhi standar kualifikasi akademik da kompetensi
.          konselor yang berlaku secara nasional.
 Pasal 2 : Penyelenggara pendidikan yang satuan pendidikannya
           memperkerjakan konselor wajib mererapkan standar kualifikasi
           akademik dan kompetensi konselor sebagaiman diatur dalam
           peraturan menteri palang lambat 5 tahun setelah peraturan
           menteri mulai berlaku.

          PP No. 28 Tahun 1990 tentang pendidikan dasar
Bab 10 tentang Bimbingan pasal 25 yaitu,
Ayat 1 : Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan dalam rangka
         upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan
         merancanakan masa depan.
Ayat 2 : Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.
Ayat 3 : Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan
         ayat (2) diatur oleh menteri.
KONSELOR

Kepribadian
      seorang konselor harus memiliki
kepribadian yang baik, kepribadian konselor
sangat berperan dalam usaha membantu
siswa maupun klien untuk tumbuh. Karena
konselor merupakan pribadi yang intelegen,
artinya memiliki kemampuan berpikir verbal
dan kuantitatif, bernalar dan mampu
memecahkan masalah secara logis dan
persetif.
Pendidikan
       seorang konselor profesional selayaknya
memiliki pendidikan profesi, yaitu jurusan
bimbingan koseling strata satu(S1), S2, maupun
S3. syarat pendidikan berkenaan dengan ilmu yang
dimiliki oleh guru pembimbing atau konselor.
Konselor tidak saja harus memiliki ilmu bimbingan
dan konseling tetapi juga harus memiliki
pengetahuan psikologi,bimbingan,dan konseling
keterampilan komunikasi sosial.
Pengalaman kerja
     seorang konselor harus memiliki
pengalaman kerja minimal 3 tahun
mengajar, banyak membimbing berbagai
kegiatan ektrakulikuler dan banyak
pengalaman dalam oraganisasi. Corak
pengalaman yang dimiliki seorang konselor
akan membantu dalam mancari alternatif
solusi terhadap klien.
Kemampuan
      seorang konselor harus memiliki kemampuan
( kompetensi) M.D. Dahlan 1987 menyatakan
bahwa konselor dituntut untuk memiliki berbagai
keterampilan melaksanakan knseling. Konselor
harus mampu mengetahui dan memahami secara
mendalam sifat-sifat seseorang, daya kekuatan
pada diri seseorang, merasakan kekuatan jiwa
apakah yang mendorong seseorang berbuat dan
berbagai persoalan, selanjutnya mengembangkan
potensi individu secara positif.
TUGAS-TUGAS KONSELOR
        Melakukan diagnostik bagi anak-anak yang
mengalami kesulitan belajar, yang berprestasi di bawah
kemampuan(underachiever), yang menunjukkan adanya
gangguan emosi, dan yang memerlukan bantuan khusus
lain, atau yang perlu mendapat rekomendasi untuk bantuan
khusus di luar sekolah.

     Melakukan konseling bagi anak-anak yang
mengalami kesulitan pribadi dalam kehidupan sekolah.

       Konsultasi dengan guru, kepala sekolah, orang
tua, dan membantu mereka memahami perkembangan
anak normal maupun perkembangan anak bermasalah.
Memberikan penataran atau ceramah kepada guru
mengenai perkembangan dan perilaku anak normal, dalam
pengelolaan kelas, kesehatan mental, pelaksanaan dan
interpretasi berbagai tes, pemeliharaan dan penggunaan
catatan kumulatif, teknik wawancara, maupun bantuan-
bantuan lain yang diperlukan guru untuk menjalankan tugas
sebagai pendidik maupun pembimbing.

       Konsultasi dengan guru, kepala sekolah, orang
tua, dan membantu mereka memahami perkembangan
anak normal maupun perkembangan anak bermasalah.
       Melakukan penelitian dan evaluasi efektivitas
program bimbingan.
Penggajian
        Gaji seorang konselor yang bertugas di
sekolah sama dengan gaji guru. Pemberian imbalan
yaitu : tunjangan yang pertama (tunjangan jabatan,
profesi, dan fungsional), tunjangan jabatan serta
fungsional melekat pada struktur gaji.
        Jam kerja konselor ditetapkan 36 jam per
minggu dengan beban tugas meliputi penyusunan
program (dihargai 12 jam), pelaksanaan layanan (18
jam) dan evaluasi (6 jam). Konselor yang
membimbing 150 orang siswa dihargai 24 jam,
selebihnya dihargai sebagai bonus kelebihan jam
dengan ketentuan tersendiri.
PEMBINAAN PEGAWAI KONSELOR
       Berbagai upaya pembinaan konselor harus dilakukan
untuk meningkatkan kinerja dan profesionalitas konselor. In-
service training (pendidikan dan pelatihan) diharapkan
dapat meningkatkan kualitas dan sekaligus pengakuan
pengguna profesi konseling (siswa dan orang tua). Konselor
juga merupakan bagian dari tenaga pendidik yang tertera
pada UU SISDIKNAS.
       Supervisi BK memiliki makna pengembangan
terhadap konselor agar lebih profesional dalam
menjalankan tugas profesinya yang sesuai. Supervisi
diberikan kepada guru BK untuk meningkatkan kualitas
SDM guru BK tersebut agar layanan BK yang akan
diberikan lebih berkualitas dan berimbas kepada konseli
yang seharusnya memiliki perubahan sikap ke arah yang
lebih baik setelah diberikan layanan BK yang berkualitas.
Konselor
ORGANISASI PROFESI
       Adanya organisasi profesi dicatat sebagai salah satu
unsur pokok berkenaan dengan keberadaan dan
pngembangan profesi yang dimaksud. Sesuai dengan
sifatnya yang profesional, organisasi profesi merupakan
perkumpulan resmi (berbadan hukum) yang (idealnya) para
anggota dan pengurusnya adalah pemegang gelar profesi
lulusan pendidikan profesi yang dimaksud. Dengan
demikian lulusan program PPK dan mereka yang telah
memiliki sertifikat profesional bidang pelayanan konseling
terwadahi di dalam organisasi profesi konselor.induk
organisasi konselor adalah ABKIN ( Asosiasi Bimbingan dan
Konseling Indonesia) yang berdiri pada tanggal 17
Desember 1975. Bpk Prof.Dr. Mungin Eddy W. M.Pd,Konslt.
Saat ini ABKIN sudah memiliki 6 devisi
yaitu:
1.   IBKIN ( Ikatan Instrumen Bimbingan dan
     Konseling         Indonesia)
2.   IBKS ( Ikatan Bimbingan dan Konseling
     Sekolah )
3.   IKI ( Iktan Konselor Indonesia )
4.   IKIO (Ikatan Konseling Industri dan
Oraganisasi)
5.   IPSIKON ( Ikatan Pendidikan dan Supervasi
     Konseling)
6.   IPKOBTI ( Ikatan Bimbingan dan Konseling
     Perguruan Tinggi )
KODE ETIK KONSELOR

Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia
Merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku
profesional yang dijunjung tinggi, diamalkan dan
diamankan oleh setiap profesional Bimbingan dan
Konseling Indonesia.
Pancasila, mengingat profesi bimbingan dan konseling
merupakan usaha pelayanan terhadap sesama manusia
dalam rangka ikut membina warga negara Indonesia
yang bertanggung jawab.
Tuntutan profesi, yang mengacu pada kebutuhan dan
kebahagiaan klien sesuai denagn norma-norma yang
berlaku.
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALDadang Solihin
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaOva Opayanti
 
Ppt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkarakterPpt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkaraktermaiiaarlam
 
Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010swirawan
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialDini Nur Hanifah
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjilahmad sururi
 
Tugas skenario pembuatan video pembelajaran
Tugas skenario pembuatan video pembelajaranTugas skenario pembuatan video pembelajaran
Tugas skenario pembuatan video pembelajaranrosderia-p
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifShelly Intan Permatasari
 

La actualidad más candente (20)

psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi Hubungan Budaya dengan Psikologi
Hubungan Budaya dengan Psikologi
 
Etika konseling
Etika konselingEtika konseling
Etika konseling
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
Ppt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkarakterPpt mahasiswa berkarakter
Ppt mahasiswa berkarakter
 
Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Profesi dan etika keguruan power point qu
Profesi dan etika keguruan power point quProfesi dan etika keguruan power point qu
Profesi dan etika keguruan power point qu
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
 
Tugas skenario pembuatan video pembelajaran
Tugas skenario pembuatan video pembelajaranTugas skenario pembuatan video pembelajaran
Tugas skenario pembuatan video pembelajaran
 
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkpContoh lembar instrumen evaluasi bkp
Contoh lembar instrumen evaluasi bkp
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Ppt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi BelajarPpt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi Belajar
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
 

Destacado

Konsep dasar konseling
Konsep dasar konselingKonsep dasar konseling
Konsep dasar konselingnovi damayanti
 
Pengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik   kelompokPengertian dan karakteristik   kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompokIdzhar al fath
 
Karakteristik konselor
Karakteristik konselorKarakteristik konselor
Karakteristik konselorFauzi Din
 
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konselingtianachris
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)WARIKI
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALNur Arifaizal Basri
 
Softcopy jadual waktu
Softcopy jadual waktuSoftcopy jadual waktu
Softcopy jadual waktuTak Gitu
 
Jadual waktu edit 1
Jadual waktu edit 1Jadual waktu edit 1
Jadual waktu edit 1kzaha
 
Jadual waktu trbaru copy
Jadual waktu trbaru   copyJadual waktu trbaru   copy
Jadual waktu trbaru copyerni-VLE
 
Guru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai EvaluatorGuru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai EvaluatorMuhamad Yogi
 
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & Konseling
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & KonselingPengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & Konseling
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & KonselingRatna Widiastuti
 
Beda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselorBeda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselorBagus Utomo
 
Makalah Ilmu Budaya Dasar
Makalah Ilmu Budaya DasarMakalah Ilmu Budaya Dasar
Makalah Ilmu Budaya Dasarmithasuciana
 
jadual waktu _ peribadi
jadual waktu _ peribadijadual waktu _ peribadi
jadual waktu _ peribadiRafidah Roslan
 
Jadual waktu peribadi bnk 2015
Jadual waktu peribadi bnk 2015Jadual waktu peribadi bnk 2015
Jadual waktu peribadi bnk 2015Ahmad Lili
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarErvina Cranberry's
 
makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingSanti Susanti
 

Destacado (20)

Pengertian konselor
Pengertian konselorPengertian konselor
Pengertian konselor
 
Konsep dasar konseling
Konsep dasar konselingKonsep dasar konseling
Konsep dasar konseling
 
Power Point
Power PointPower Point
Power Point
 
Pengertian dan karakteristik kelompok
Pengertian dan karakteristik   kelompokPengertian dan karakteristik   kelompok
Pengertian dan karakteristik kelompok
 
Karakteristik konselor
Karakteristik konselorKarakteristik konselor
Karakteristik konselor
 
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam KonselingPsikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
Psikologi konseling - Karaketristik dan Dimensi Hubungan dalam Konseling
 
Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)Buku 3 (Wariki)
Buku 3 (Wariki)
 
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMALEKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR DI PENDIDIKAN FORMAL
 
Softcopy jadual waktu
Softcopy jadual waktuSoftcopy jadual waktu
Softcopy jadual waktu
 
Jadual waktu edit 1
Jadual waktu edit 1Jadual waktu edit 1
Jadual waktu edit 1
 
Jadual waktu trbaru copy
Jadual waktu trbaru   copyJadual waktu trbaru   copy
Jadual waktu trbaru copy
 
Guru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai EvaluatorGuru Sebagai Evaluator
Guru Sebagai Evaluator
 
10 jadual waktu guru kosong
10 jadual waktu guru   kosong10 jadual waktu guru   kosong
10 jadual waktu guru kosong
 
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & Konseling
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & KonselingPengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & Konseling
Pengembangan dan pemanfaatan media Bimbingan & Konseling
 
Beda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselorBeda psikiater, psikolog dan konselor
Beda psikiater, psikolog dan konselor
 
Makalah Ilmu Budaya Dasar
Makalah Ilmu Budaya DasarMakalah Ilmu Budaya Dasar
Makalah Ilmu Budaya Dasar
 
jadual waktu _ peribadi
jadual waktu _ peribadijadual waktu _ peribadi
jadual waktu _ peribadi
 
Jadual waktu peribadi bnk 2015
Jadual waktu peribadi bnk 2015Jadual waktu peribadi bnk 2015
Jadual waktu peribadi bnk 2015
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
 
makalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konselingmakalah bimbingan dan konseling
makalah bimbingan dan konseling
 

Similar a Konselor

Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingNilna Ma'Rifah
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]HERI YANTO
 
Resuman Materi Profesi Keguruan
Resuman Materi Profesi KeguruanResuman Materi Profesi Keguruan
Resuman Materi Profesi KeguruanErik Kuswanto
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajayaAdymaz
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKAna Onana
 
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatHubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatOperator Warnet Vast Raha
 
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling (1).pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling (1).pdfKapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling (1).pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling (1).pdfLidyaArdiyan1
 
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdfKapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdfLidyaArdiyan1
 
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdfKapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdfLidyaArdiyan1
 
Profesi Kependidikan
Profesi KependidikanProfesi Kependidikan
Profesi Kependidikannoussevarenna
 

Similar a Konselor (20)

EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOREKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR
 
Makalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konselingMakalah bimbingan konseling
Makalah bimbingan konseling
 
Persyaratan bk 2
Persyaratan bk 2Persyaratan bk 2
Persyaratan bk 2
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
Bimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptxBimbingan Konseling.pptx
Bimbingan Konseling.pptx
 
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
Bimbingan dan konseling_diperbaiki_lagi_ya[1]
 
Resuman Materi Profesi Keguruan
Resuman Materi Profesi KeguruanResuman Materi Profesi Keguruan
Resuman Materi Profesi Keguruan
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Modul bk
Modul bkModul bk
Modul bk
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
Bimbingan dan kaunseling
Bimbingan dan kaunselingBimbingan dan kaunseling
Bimbingan dan kaunseling
 
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajayaLatar belakang perlunya bk   syatria adymas pranajaya
Latar belakang perlunya bk syatria adymas pranajaya
 
Bimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BKBimbingan dan Konseling BK
Bimbingan dan Konseling BK
 
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakatHubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
Hubungan bimbingan konselin dengan pendidikan masyarakat
 
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling (1).pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling (1).pdfKapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling (1).pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling (1).pdf
 
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdfKapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
 
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdfKapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
Kapita Selekta Pelayanan Konseling- Pendekatan Konseling.pdf
 
Bimbingan & konseling
Bimbingan & konselingBimbingan & konseling
Bimbingan & konseling
 
Profesi Kependidikan
Profesi KependidikanProfesi Kependidikan
Profesi Kependidikan
 
Persyaratan kepribadian dalam bk
Persyaratan kepribadian dalam bkPersyaratan kepribadian dalam bk
Persyaratan kepribadian dalam bk
 

Más de WaQhyoe Arryee

Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212WaQhyoe Arryee
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)WaQhyoe Arryee
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalWaQhyoe Arryee
 
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkWaQhyoe Arryee
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranWaQhyoe Arryee
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"WaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excelWaQhyoe Arryee
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelWaQhyoe Arryee
 

Más de WaQhyoe Arryee (20)

Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212Tujuan instruksional a212
Tujuan instruksional a212
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksionalA2 12-penyusunan tujuan insruksional
A2 12-penyusunan tujuan insruksional
 
Makalah clear
Makalah clearMakalah clear
Makalah clear
 
Ipa 1
Ipa 1Ipa 1
Ipa 1
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Pengertian kubus
Pengertian kubusPengertian kubus
Pengertian kubus
 
Makalah Balok
Makalah BalokMakalah Balok
Makalah Balok
 
PPT MTK Balok
PPT MTK BalokPPT MTK Balok
PPT MTK Balok
 
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkkPPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
PPT PKN Pentingnya Pembelajaran PKn dkk
 
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam PembelajaranMakalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
Makalah Kedudukan Media dalam Pembelajaran
 
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"Makalah  "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
Makalah "Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran"
 
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excelBahan ajar kelas xi semester 2 (genap)  ms excel
Bahan ajar kelas xi semester 2 (genap) ms excel
 
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuelBahan ajar tik microsoft excewahyuel
Bahan ajar tik microsoft excewahyuel
 
Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007Kanker serviks 2007
Kanker serviks 2007
 
Kbm biologi virus
Kbm biologi virusKbm biologi virus
Kbm biologi virus
 
Kbm biologi protista
Kbm biologi protistaKbm biologi protista
Kbm biologi protista
 
Kbm biologi fungi
Kbm biologi fungiKbm biologi fungi
Kbm biologi fungi
 
Kbm biologi monera
Kbm biologi  moneraKbm biologi  monera
Kbm biologi monera
 
Interaksi sosial2
Interaksi sosial2Interaksi sosial2
Interaksi sosial2
 

Konselor

  • 2.  APA YANG DI MAKSUD DENGAN KONSELOR????  Beberapa Para ahli telah mendefinisikan pengertian tengtang konselor di antaraya adalah:  Menurut Hartono dan Boy Soedarmadji dalam buku psikolog konseling : konselor adalah seorang yang memiliki keahlian dalam bidang pelayanan konseling dan tenaga profesional.  Menurut Jones : konselor adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah.  Menurut Winkel : konselor sekolah adalah seorang tenaga profesional yang memperoleh pendidikan khusus diperguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan Bimbingan dan Konseling.
  • 3. Kesimpulan dari pengertian konselor menurut para ahli yaitu : Konselor pendidikan adalah tenaga profesional yang bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan. Konselor pendidikan merupakan salah satu profesi yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan seperti yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Konselor pendidikan semula disebut sebagai Guru Bimbingan Penyuluhan (Guru BP). Seiring dengan perubahan istilah penyuluhan menjadi konseling, namanya berubah menjadi Guru Bimbingan Konseling (Guru BK). Untuk menyesuaikan kedudukannya dengan guru lain, kemudian disebut pula sebagai Guru Pembimbing.
  • 4. PERATURAN DAN DASAR HUKUM KONSELOR Aspek legal keberadaan konselor diatur dan dilindungi oleh Undang-undang, Antara lain: UU RI No. 20 Tahun 2003 tengang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat 6 yang menyatakan : pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,dosen,konselor,instruktur,fasilator, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Permendiknas No. 22/2006 tentang standar isi dan satuan pendidikan dasar dan menengah. Menjelaskan bahwa pelayanan konseling : a. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat. b. Masalah pribadi, kehidupan sosial belajar dan pengembangan karir. c. Di fasilitasi/dilaksanakan oleh konselor.
  • 5. Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang standar kualifikasi akademik kompetensi konselor Poin 1 : Untuk dapat diangkat sebagai konselor, seorang wajib memenuhi standar kualifikasi akademik da kompetensi . konselor yang berlaku secara nasional. Pasal 2 : Penyelenggara pendidikan yang satuan pendidikannya memperkerjakan konselor wajib mererapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor sebagaiman diatur dalam peraturan menteri palang lambat 5 tahun setelah peraturan menteri mulai berlaku. PP No. 28 Tahun 1990 tentang pendidikan dasar Bab 10 tentang Bimbingan pasal 25 yaitu, Ayat 1 : Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merancanakan masa depan. Ayat 2 : Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing. Ayat 3 : Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh menteri.
  • 6. KONSELOR Kepribadian seorang konselor harus memiliki kepribadian yang baik, kepribadian konselor sangat berperan dalam usaha membantu siswa maupun klien untuk tumbuh. Karena konselor merupakan pribadi yang intelegen, artinya memiliki kemampuan berpikir verbal dan kuantitatif, bernalar dan mampu memecahkan masalah secara logis dan persetif.
  • 7. Pendidikan seorang konselor profesional selayaknya memiliki pendidikan profesi, yaitu jurusan bimbingan koseling strata satu(S1), S2, maupun S3. syarat pendidikan berkenaan dengan ilmu yang dimiliki oleh guru pembimbing atau konselor. Konselor tidak saja harus memiliki ilmu bimbingan dan konseling tetapi juga harus memiliki pengetahuan psikologi,bimbingan,dan konseling keterampilan komunikasi sosial.
  • 8. Pengalaman kerja seorang konselor harus memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun mengajar, banyak membimbing berbagai kegiatan ektrakulikuler dan banyak pengalaman dalam oraganisasi. Corak pengalaman yang dimiliki seorang konselor akan membantu dalam mancari alternatif solusi terhadap klien.
  • 9. Kemampuan seorang konselor harus memiliki kemampuan ( kompetensi) M.D. Dahlan 1987 menyatakan bahwa konselor dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan melaksanakan knseling. Konselor harus mampu mengetahui dan memahami secara mendalam sifat-sifat seseorang, daya kekuatan pada diri seseorang, merasakan kekuatan jiwa apakah yang mendorong seseorang berbuat dan berbagai persoalan, selanjutnya mengembangkan potensi individu secara positif.
  • 10. TUGAS-TUGAS KONSELOR Melakukan diagnostik bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar, yang berprestasi di bawah kemampuan(underachiever), yang menunjukkan adanya gangguan emosi, dan yang memerlukan bantuan khusus lain, atau yang perlu mendapat rekomendasi untuk bantuan khusus di luar sekolah. Melakukan konseling bagi anak-anak yang mengalami kesulitan pribadi dalam kehidupan sekolah. Konsultasi dengan guru, kepala sekolah, orang tua, dan membantu mereka memahami perkembangan anak normal maupun perkembangan anak bermasalah.
  • 11. Memberikan penataran atau ceramah kepada guru mengenai perkembangan dan perilaku anak normal, dalam pengelolaan kelas, kesehatan mental, pelaksanaan dan interpretasi berbagai tes, pemeliharaan dan penggunaan catatan kumulatif, teknik wawancara, maupun bantuan- bantuan lain yang diperlukan guru untuk menjalankan tugas sebagai pendidik maupun pembimbing. Konsultasi dengan guru, kepala sekolah, orang tua, dan membantu mereka memahami perkembangan anak normal maupun perkembangan anak bermasalah. Melakukan penelitian dan evaluasi efektivitas program bimbingan.
  • 12. Penggajian Gaji seorang konselor yang bertugas di sekolah sama dengan gaji guru. Pemberian imbalan yaitu : tunjangan yang pertama (tunjangan jabatan, profesi, dan fungsional), tunjangan jabatan serta fungsional melekat pada struktur gaji. Jam kerja konselor ditetapkan 36 jam per minggu dengan beban tugas meliputi penyusunan program (dihargai 12 jam), pelaksanaan layanan (18 jam) dan evaluasi (6 jam). Konselor yang membimbing 150 orang siswa dihargai 24 jam, selebihnya dihargai sebagai bonus kelebihan jam dengan ketentuan tersendiri.
  • 13. PEMBINAAN PEGAWAI KONSELOR Berbagai upaya pembinaan konselor harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalitas konselor. In- service training (pendidikan dan pelatihan) diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan sekaligus pengakuan pengguna profesi konseling (siswa dan orang tua). Konselor juga merupakan bagian dari tenaga pendidik yang tertera pada UU SISDIKNAS. Supervisi BK memiliki makna pengembangan terhadap konselor agar lebih profesional dalam menjalankan tugas profesinya yang sesuai. Supervisi diberikan kepada guru BK untuk meningkatkan kualitas SDM guru BK tersebut agar layanan BK yang akan diberikan lebih berkualitas dan berimbas kepada konseli yang seharusnya memiliki perubahan sikap ke arah yang lebih baik setelah diberikan layanan BK yang berkualitas.
  • 15. ORGANISASI PROFESI Adanya organisasi profesi dicatat sebagai salah satu unsur pokok berkenaan dengan keberadaan dan pngembangan profesi yang dimaksud. Sesuai dengan sifatnya yang profesional, organisasi profesi merupakan perkumpulan resmi (berbadan hukum) yang (idealnya) para anggota dan pengurusnya adalah pemegang gelar profesi lulusan pendidikan profesi yang dimaksud. Dengan demikian lulusan program PPK dan mereka yang telah memiliki sertifikat profesional bidang pelayanan konseling terwadahi di dalam organisasi profesi konselor.induk organisasi konselor adalah ABKIN ( Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia) yang berdiri pada tanggal 17 Desember 1975. Bpk Prof.Dr. Mungin Eddy W. M.Pd,Konslt.
  • 16. Saat ini ABKIN sudah memiliki 6 devisi yaitu: 1. IBKIN ( Ikatan Instrumen Bimbingan dan Konseling Indonesia) 2. IBKS ( Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah ) 3. IKI ( Iktan Konselor Indonesia ) 4. IKIO (Ikatan Konseling Industri dan Oraganisasi) 5. IPSIKON ( Ikatan Pendidikan dan Supervasi Konseling) 6. IPKOBTI ( Ikatan Bimbingan dan Konseling Perguruan Tinggi )
  • 17. KODE ETIK KONSELOR Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia Merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku profesional yang dijunjung tinggi, diamalkan dan diamankan oleh setiap profesional Bimbingan dan Konseling Indonesia. Pancasila, mengingat profesi bimbingan dan konseling merupakan usaha pelayanan terhadap sesama manusia dalam rangka ikut membina warga negara Indonesia yang bertanggung jawab. Tuntutan profesi, yang mengacu pada kebutuhan dan kebahagiaan klien sesuai denagn norma-norma yang berlaku.