SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
Descargar para leer sin conexión
Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 Email: wartanasional@rocketmail.com Harga Eceran : Rp 5.500,- (Luar Jabotabek Ditambah Ongkos Kirim) 
Selebritis 
Dari 302 Calon TKI, Ditemukan 11 
Orang Berusia di Bawah Umur 
TANGERANG, (WN) - Di lokasi 
penampungan TKI ilegal PT Karya 
Semesta Perkasa di Jalan Poncol 
Raya, RT 04/02, Cireundeu, Ciputat, 
Kota Tangerang Selatan, ditengarai 
melakukan praktik perdagangan 
manusia karena banyak calon TKI 
yang tidak memenuhi standar. 
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 
Mantan Dirut Bank DKI Mangkir 
Dari Panggilan Kejagung 
JAKARTA, (WN) - Mantan Direktur 
Utama Bank DKI, Winny Erwindia, 
tidak menghadiri panggilan 
pemeriksaan (mangkir) oleh jaksa 
penyidik Pidana Khusus (Pidsus) 
Kejaksaan Agung. Tim kuasa hukum 
menjelaskan kliennya itu saat ini 
sedang dalam keadaan sakit. 
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 
penampungan TKI ilegal PT Karya Semesta Perkasa. Winny Erwindia 
PNS Nias 
Didakwa Korupsi 
Rp 9,9 Miliar 
NIAS, (WN) – Yokie Adi 
Kurniawan Duha, Kasubbid 
Pendataan dan Perawatan 
Kantor di Badan 
Pengelolaan Keuangan 
dan Kekayaan Daerah 
(BPKKD) Kabupaten Nias 
Selatan, diadili di 
Pengadilan Tipikor Medan, 
Rabu (3/9). Dia dakwa 
turut serta melakukan 
tindak pidana korupsi pada 
proyek pembangunan 
Balai Benih Induk (BBI) di 
Nisel yang merugikan 
negara Rp 9,9 miliar. 
Terdakwa korupsi saat di pengadilan 
DALAM dakwaan, yang dibacakan Jaksa 
Penuntut Umum (JPU) Agustina disebutkan 
bahwa pada tahun 2012 Pemkab Nisel 
mendapatkan anggaran Rp15 miliar untuk 
kegiatan pengadaan tanah untuk ke-pentingan 
pembangunan pemerintahan 
yang ditampung pada Dokumen Pelaksa-naan 
Anggaran (DPA) BKKD Nisel. 
Tetapi, terdakwa bersama-sama dengan 
Sekretaris Daerah (Sekda) Nias Selatan 
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 
Jumlah Elite Demokrat 
Dilanda Korupsi Bertambah 
KOMISI Pemberantasan Korupsi 
(KPK) menetapkan, Jero Wacik, 
sebagai tersangka kasus dugaan suap 
di kementeriannya pada Rabu, 3 Sep-tember 
2014. KPK menjerat Jero 
dengan pasal pemerasan Undang- 
Undang Pemberantasan Tindak 
Pidana Korupsi. 
Jero menjadi elite Partai Demokrat 
ketujuh yang terjerat dalam kasus 
suap, yang disebut merugikan negara 
Rp 9,9 miliar. 
Sebelumnya, sudah ada enam 
politikus partai biru yang ditersan-dung 
kasus korupsi. Mereka ada 
yang masih berstatus tersangka, 
sudah divonis, atau sedang menjalani 
sidang di Pengadilan Tindak Pidana 
Korupsi Jakarta. 
Ketujuh mereka itu mulai dari 
bendahara umumnya, Muhammad 
Nazaruddin, Angelina Sondakh, Siti 
Hartati Murdaya Poo, Andi Alifian 
Malarangeng, Ketua Umum Anas 
Urbaningrum, Sutan Bhatoegana 
hingga Jero Wacik. Yaitu : 
MUHAMMAD NAZARUDDIN 
Pada Juni 2011, bekas Bendahara 
Umum Partai Demokrat ini menjadi 
terpidana kasus dugaan suap 
pembangunan wisma atlet SEA 
Games di Palembang, Sumatera Se-latan. 
Kasus Nazaruddin berdasarkan 
pengembangan penyidikan Sekre-taris 
Kementerian Pemudia dan 
Olahraga Wafid Muharram. 
Saat masih menjadi saksi, Naza-ruddin 
tiga kali mangkir dipanggil 
KPK untuk dimintai keterangan. 
Dalam persidangannya, Nazaruddin 
menyebutkan ada beberapa petinggi 
Demokrat lainnya yang diduga 
menerima duit dari perusahaannya, 
yakni bekas Ketua Umum Demokrat 
Anas Urbaningrum, bekas Menteri 
Pemuda dan Olahraga Andi Malara-ngeng, 
dan dua anggota DPR Ange- 
JAKARTA, (WN) – Partai Demokrat kembali 
dilanda kasus korupsi. Kali ini menimpa 
Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik 
yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan 
Sumber Daya Mineral (SDM). 
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 
Artis Korea Tewas 
Kecelakaan 
KASUS kecelakaan yang menewaskan personel girlband La-dies 
Code, EunB, mengundang simpati banyak orang. Bukan 
hanya datang dari fans, sejumlah seleb di dunia hiburan Ko-rea 
pun ikut bersimpati. 
Bahkan, penyanyi Korea Eru dan personel Super Junior, 
Ryeowook, mengungkapkan rasa prihatinnya atas kecelakaan 
yang merenggut nyawa EunB dan menyebabkan 
beberapa kru terluka. 
Dalam akun Twitter, Eru bukan hanya 
sekadar mengucapkan belasungkawa. Ia 
juga menitipkan pesan untuk semua 
manajer di industri hiburan. 
Seperti dilansir Koreaboo, ia berpesan 
kepada manajer Ladies Code untuk 
menjaga para artis mereka meski 
memiliki jadwal yang padat. 
Keselamatan para artis, ujar dia, 
merupakan aset perusahaan. 
“Ini harus lebih penting dijaga 
daripada sibuk mengejar 
jadwal kerja mereka. Tidak 
peduli seberapa menggang-gu 
mungkin, Anda harus 
selalu memeriksa kondisi 
mobil dan sopir yang 
mengemudi. Ini, untuk 
semua manajer di indu-stri 
hiburan,” ujarnya. 
Tak hanya Eru yang meni-tipkan 
pesan untuk manajer para 
artis. Ryeowook juga meng-ungkapkan 
hal yang sama. 
“Manajer mereka juga me-ngalami 
kesulitan, mencoba 
untuk mengatur banyak 
jadwal. Silakan menge-mudi 
dengan aman,” ucapnya 
Seperti diketahui, kabar ke-celakaan 
Ladies Code bersama 
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 
MENJAMIN KENYAMANAN & KERAHASIAAN USAHA ANDA BERSAMA BIRO JASA 
HARIAN WARTA NASIONAL DIDUKUNG PROFESSIONAL DI BIDANG ACCOUNTING DAN PERPAJAKAN 
Menawarkan jasa service accounting: 
1. JASA PEMBUKUAN 
- Laporan Keuangan Interen & Fiskal / Pajak. 
- Bekerja sama dengan auditor, dalam kasus rekening Perseroan diaudit oleh Akuntan Publik perusahaan. 
2. JASA ADMINISTRSI PAJAK 
- Perhitungan pajak karyawan bulanan. - Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Bulanan, yang terdiri 
dari Pajak Penghasilan pasal 21 (pajak karyawan), PPh pasal 25 (pajak penghasilan badan), PPh Pasal 23/26, dan 
pasal 4 (2). Persiapan Pemotongan Bukti Pajak bagi karyawan (Formulir 1721-A1). - Melakukan rekonsiliasi fiskal 
dan penyesuaian (jika ada) untuk tujuan mempersiapkan kembali tahunan PPh Badan. 
- Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak, yang terdiri dari Pajak Penghasilan pasal 21 
(perhitungan tahunan akhir Desember) dan Pajak Penghasilan Badan. 
3. PENGURUSAN PERIZINAN USAHA 
- NPWP Badan Usaha & NPWP Orang Pribadi 
- Domisili Usaha, SIUP, TDP, PKP dan lain lain 
Hubungi Redaksi HARIAN WARTA NASIONAL, Alamat : Perkantoran Pulomas Blok 6 no 15, 
Jl Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, Nomor HP : 082125582006, 
Email : harianwartanasional@yahoo.co.id/ wartanasional@rocketmail.com
EDITORIAL 
2 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 
Akibat Korupsi, Kesejahteraan 
Rakyat “Jauh Panggang Dari Api” 
TUJUAN dan cita-cita kehidupan 
bernegara adalah memajukan kesejah-teraan 
umum dan mencerdaskan 
kehidupan bangsa. Demokrasi, sebagai 
sebuah sistem, hanyalah cara atau 
untuk mewujudkan tujuan bernegara 
itu. Lewat sistem inilah dihasilkan para 
wakil rakyat yang akan mengisi 
kekuasaan legislatif dan lewat sistem 
itu pula presiden-wakil presiden 
(eksekutif) dipilih. Negara dengan 
perangkat eksekutif, legislatif dan 
yudikatif - dalam kerangka sistem 
demokrasi - hadir untuk memastikan 
dan menjamin tercapainya kesejah-teraan 
bersama. Itu teorinya. 
Namun, antara teori dan realitas 
empiris tampaknya tidak sejalan. Ibarat 
jauh panggang dari api. Kesejahteraan 
yang diimpikan belum terwujud. Ironis 
memang, di negeri yang penuh dengan 
kekayaan alam ini masih banyak warga 
yang hidup di bawah garis kemiskinan. 
Apa penyebabnya? . Kalau pada masa 
Orde Baru - rezim Soeharto - korupsi 
dilakukan secara tertutup dan terbatas 
pada sekelompok kroni penguasa, pada 
masa reformasi korupsi dilakukan 
secara terbuka, berjamaah, masif, 
meliputi pusat hingga daerah. 
Dan periode 2009–2014 tercatat 
sebagai periode korupsi terparah, karena 
melibatkan para elite partai yang 
mengiklankan diri sebagai partai 
antikorupsi. Lihat saja saat Partai 
Demokrat kembali dilanda kasus korupsi. 
Kali ini menimpa Sekretaris Majelis 
Tinggi Demokrat Jero Wacik yang juga 
menjabat sebagai Menteri Energi dan 
Sumber Daya Mineral (SDM). 
Komisi Pemberantasan Korupsi 
(KPK) menetapkan, Jero Wacik, 
sebagai tersangka kasus dugaan suap 
di kementeriannya pada Rabu, 3 Sep-tember 
2014. KPK menjerat Jero 
dengan pasal pemerasan Undang- 
Undang Pemberantasan Tindak Pidana 
Korupsi. Jero menjadi elite Partai 
Demokrat ketujuh yang terjerat dalam 
kasus suap, yang disebut merugikan 
negara Rp 9,9 miliar. 
Sebelumnya, sudah ada enam 
politikus partai biru yang ditersandung 
kasus korupsi. Mereka ada yang masih 
berstatus tersangka, sudah divonis, atau 
sedang menjalani sidang di Pengadilan 
Tindak Pidana Korupsi Jakarta. 
Ketujuh mereka itu mulai dari 
bendahara umumnya, Muhammad 
Nazaruddin, Angelina Sondakh, Siti 
Hartati Murdaya Poo, Andi Alifian 
Malarangeng, Ketua Umum Anas 
Urbaningrum, Sutan Bhatoegana 
hingga Jero Wacik. Yaitu : 
Selain itu, ada juga elite Partai Keadilan 
Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaq. 
Korupsi elite partai merupakan bagian 
terkecil dari perilaku korupsi para politisi. 
Mereka adalah para pemimpin 
puncak dari partai masingmasing dan 
juga sekaligus memiliki pengaruh 
besar dalam kekuasaan politik di In-donesia. 
Mengendalikan sumber 
keuangan negara dan keuangan partai 
dengan kekuasaan yang dimiliki 
mereka bisa mengintervensi birokrasi 
dan jika lagi mujur bisa mengintervensi 
penegak hokum. 
Belum lagi korupsi yang dilakukan di 
daerah. Menurut data, sejak 2004 
hingga 2013, sekitar 70% kepala 
daerah di seluruh Indonesia terjerat 
kasus korupsi. Tak kurang dari 291 
kepala daerah -baik tingkat provinsi 
pun kabupaten/ kota–tersangkut kasus 
korupsi. Yang jelas, korupsi yang 
menilap uang negara begitu banyak 
sangat berpengaruh terhadap upaya 
mewujudkan kesejahteraan.– 
Menurut catatan Bank Dunia pada 
2007, diperkirakan aset negara di In-donesia 
yang telah dikorup sebesar 
USD15–35miliar. Sebuah jumlah yang 
fantastis. Sementara, institusi penegak 
hukum semisal Kejaksaan, Kepolisian, 
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 
belum maksimal menjalankan fungsi-nya. 
Penegakan hukum di negara hu-kum 
ini masih lemah. Lemahnya pene-gakan 
hukum, disebabkan begitu besar 
atau kuatnya kendali kekuatan politik 
dalam proses penegakan hukum.(**) 
Oleh : Rekson H.Pasaribu 
Pemred Harian Warta Nasional 
DPR Setujui RUU Pertanggungjawaban 
Pelaksanaan APBN 2013 
JAKARTA, (WN) - Dewan Perwakilan 
Rakyat menyetujui RUU Tentang 
Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan 
APBN Tahun Anggaran 2014 untuk 
disahkan menjadi undang-undang. 
Demikian dilaporkan Wakil Ketua 
Badan Anggaran Djoko Udjianto saat 
Rapat Paripurna di Gedung Nusantara 
II, Kamis (4/09). Rapat dipimpin oleh 
Wakil Ketua DPR M. Sohibul Iman. 
“Kami laporkan dalam Rapat Kerja 
Badan Anggaran DPR RI dengan 
Menteri Keuangan bahwa seluruh Fraksi 
DPR dapat menyetujui atau menerima 
RUU Pelaksanaan APBN 2013 untuk 
disahkan menjadi UU,” kata Djoko. 
Dalam laporannya, Djoko menyatakan 
bahwa pada 28 Mei 2014 lalu, Badan 
Pemeriksa Keuangan telah menyampai-kan 
hasil pemeriksaan atas Laporan Ke-uangan 
Pemerintah Pusat 2013 kepada 
DPR RI. Berdasarkan hasil pemerik-saannya, 
BPK memberikan opini Wajar 
Dengan Pengecualian (WDP) atas LKPP 
tahun 2013. Perolehan ini masih sama 
dengan opini LKPP tahun 2012. 
“Permasalahan yang ditemukan BPK 
dalam LKPP sebanyak 32 masalah. 
Terdiri dari Kelemahan Sistem 
Pengendalian Intern sebanyak 23 
masalah, dan Ketidakpatuhan terhadap 
Peraturan Perundang-undangan 
sebanyak 9 masalah,” jelas Djoko. 
Namun, tambah Politisi Demokrat ini, 
penyebab utama opini WDP adalah 
permasalahan piutan bukan pajak dan 
permasalahan saldo anggaran lebih 
(SAL). Permasalahan piutang bukan 
pajak yaitu permasalahan piutan over 
lifting dan hasil penjualan gas bumi, 
permasalahan terkait aset kredit eks 
BPPN, dan permasalahan piutan saldo 
dana belanja pensiun. 
“Sedangkan, permasalahan SAL, 
penelitian atas selisih antara catatan 
SAL dengan fisiknya belum memadai 
dan terdapat perbedaan pengakuan 
belanja antara catatan Bendahara 
Umum Negara (BUN), serta terdapat 
selisih absolut transaksi kiriman uang 
sebesar Rp 3,5 triliun yang belum dapat 
dijelaskan,” jelas politisi asal Dapil 
Jawa Tengah ini. 
Permasalahan SAL yang terakhir 
adalah terdapat perbedaan fisik 
SALyang dikelola kementerian atau 
lembaga antara catatan BUN dengan 
catatan kementerian atau lembaga.(sf) 
Kapolri Mengganti 16 Pejabat 
JAKARTA, (WN) – Kepala Kepolisian 
Negara Republik Indonesia (Kapolri) 
Jenderal Polisi Sutarman melantik 16 
pejabat tinggi kepolisian untuk mengem-ban 
tugas baru terkait mutasi jabatan di 
lingkungan Polri agar lebih dinamis. 
“Pada kesempatan yang berbahagia ini 
kita dapat melaksanakan upacara serah 
terima jabatan. Hal ini harus dimaknai 
sebagai upaya perbaikan kinerja Polri, 
sekaligus untuk regenerasi personil-personil 
Polri,” kata Kapolri Jenderal 
Pol Sutarman di Jakarta, Rabu. 
Keenam belas pejabat polisi yang 
dilantik tersebut akan menduduki posisi 
baru, menggantikan beberapa personil 
sebelumnya yang memasuki masa pen-siun. 
Keenam belas pejabat Polri yang 
dilantik oleh Kapolri di Ruang Rapat 
Utama Mabes Polri sebagai berikut. 
Pertama, Irjen Pol Dwi Priyatno resmi 
menjabat sebagai Inspektur Pengawa-san 
Umum (Irwasum) Polri, meng-gantikan 
Komjen Pol Anton Bachrul 
Alam yang memasuki masa pensiun dan 
dimutasikan sebagai Pati Yanma Polri. 
Sebelumnya, Dwi Priyatno menjabat 
sebagai Kapolda Metro Jaya. 
Kedua, Irjen Pol Haka Astana M. 
Widya menjabat AS SDM Kapolri 
menggantikan Irjen Pol Mustafa Hari 
Kuncoro. Ketiga, Irjen Pol Burhanuddin 
Andi menjabat Koorsahli Kapolri. 
Posisi itu sempat kosong ditinggalkan 
pejabat sebelumnya yang telah lama 
pensiun. Keempat, Brigjen Pol Condro 
Kirono menjabat Kakorlantas Polri, 
menggantikan Irjen Pol Pudji Hartanto. 
Kelima, Brigjen Pol Moechgiarto 
menjabat Kadivkum Polri, menggantikan 
Irjen Pol Anton Setiadji. Keenam, Irjen 
Pol Pudji Hartanto Iskandar menjabat 
Gubernur Akpol, menggantikan Irjen Pol 
Eko Hadi Sutedjo. Ketujuh, Irjen Pol Ung-gung 
Cahyono menjabat Kapolda Metro 
Jaya, menggantikan Irjen Pol Dwi Priyatno. 
Kedelapan, Irjen Pol Anas Yusuf men-jabat 
Kapolda Jatim, menggantikan Irjen 
Pol Unggung Cahyono. Kesembilan, 
Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo menjabat 
Kapolda Sumut, menggantikan Irjen Pol 
Syarief Gunawan. Kesepuluh, Irjen Pol 
Andayono menjadi Kapolda Kaltim, 
menggantikan Irjen Pol Dicky D. Atotoy. 
Kesebelas, Irjen Pol Anton Setiadji 
menjadi Kapolda Sulsel, menggantikan 
Irjen Pol Burhanuddin Andi. Kedua belas, 
Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan 
menjadi Kapolda Riau, menggantikan 
Brigjen Pol Condro Kirono. Ketiga belas, 
Brigjen Pol Bambang Sudarisman 
menjabat Kapolda Jambi, menggantikan 
Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya. 
Keempat belas, Brigjen Pol Srijono 
menjabat Kapolda NTB, menggantikan 
Brigjen Pol Moechgiarto. Kelima belas, 
Brigjen Pol Endang Sunjaya menjabat 
Kapolda NTT, menggantikan Brigjen 
Pol I Ketut Untung Yoga Ana. Keenam 
belas, Brigjen Arman Depari menjabat 
Kapolda Kepri, menggantikan Brigjen 
Pol Endjang Sudrajat. 
Sebelumnya Wakapolri Komjen Pol 
Badrodin Haiti membantah adanya 
kabar bahwa mutasi jabatan di 
lingkungan Polri itu bermuatan politis. 
“Biasa saja. Muatan politisnya dimana? 
Yang pensiun ya harus tetap diganti. Dan 
yang sudah lama tetap harus diganti 
supaya ada regenerasi juga, ada penye-garan,” 
ujar Badrodin.(Wilson) 
KEPALA PERWAKILAN/ BIRO 
DKI JAKARTA/ POLDA METROJAYA : Wilson, Novtenio. JAKARTA PUSAT: JAKARTA BARAT : Edward, JAKARTA UTARA: Gugun 
Gumilar, JAKARTA TIMUR : P.Hutajulu, JAKARTA SELATAN: Drs. Tubagus Taufik, JAWA BARAT: Martua Sirait, MS, Pantun, Anang Sujatko, 
Wawan Hermawan , T.Lumban Raja, Karyaman Harahap, D. Jogi Nainggolan, Ribert Simamora, Rinto Sihombing, CIMAHI : CIANJUR : 
BOKS REDAKSI 
DITERBITKAN OLEH 
CV. HARIAN WARTA NASIONAL 
NPWP : 31.769.303.4-407.000 
BERDASARKAN UU PERS NO 40/1999 
KONSULTAN HUKUM 
LBH-LSM “INFASI” 
DIREKTUR UTAMA/ PEMIMPIN 
REDAKSI 
Rekson H. Pasaribu 
WAKIL PEMIMPIN UMUM 
Ir. Zoel Hunter Panjaitan 
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI 
Bernadi Widiarjo Hutabarat 
DEWAN REDAKSI 
Ir. Jamangalap Simanullang 
Rekson H. Pasaribu 
PIMPINAN PERUSAHAAN 
L. Sitorus 
WAKIL PIMPINAN PERUSAHAAN 
Martahan Parulian 
REDAKTUR PELAKSANA 
Rademan 
REDAKTUR 
Suryanto 
SEKRETARIS REDAKSI 
Sylviah 
LAYOUT/ARTISTIK 
Azi Rifangga 
PEMBINA 
Ir. Ian FJM Sihombing 
PENASEHAT HUKUM 
Mart Lumumba Malau,SH 
STAF REDAKSI 
Gugun Gumilar, Endang Suhaedi, M.Wilson 
Pasaribu, Edward PS, Sri Umiyati, Budi 
Setiawan,Ferdinand, Sri Umiyati SH, 
Sulistiani, Dede Silvia, Atin AR, Rizki 
Desiyanti, Rafiqa Zubaida, Wuri Handayani, 
Abdullah, MM, Parlindungan, Borneo Daurie 
Noor, Muhammad Nur, Parlindungan Pasaribu 
ALAMAT REDAKSI 
Jalan Raya Perintis Kemerdekaan, No 34, RT 
01/RW 06, Kelurahan Kelapa Gading Timur, 
Jakarta Timur, 13260. Telp/Fax: HP 
082125582006, 
WEBSITE 
www.harianwartanasional.com 
E-MAIL 
wartanasional@rocketmail.com 
harianwartanasional@yahoo.co.id 
REKENING BANK BCA 
NO: 8710006921 
A/N : (Sylviah Hutajulu) 
KEPALA PERWAKILAN JAWA BARAT 
ALAMAT 
Perum Marga Asih,Blok B-5, No 2, Bandung 
PERCETAKAN 
PT. Temprina Printing 
(Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan) 
INDRAMAYU : Nunuh Nugraha, Irman N.F, SUKABUMI : Asep Rohendi, Radi Priadi, Rido, Bontor Haloho, KABUPATEN CIAMIS : KOTA BANDUNG : Herbet, KABUPATEN BANDUNG : G.Rudi 
Arianto S, Habeahan, Juang Sagala, KABUPATEN BANDUNG BARAT : CIAMIS : Eri Supena, INDRAMAYU: BANJAR : GARUT : KOTA TASIKMALAYA/ KABUPATEN TASIKMALAYA : SUMEDANG 
: CIREBON : KUNINGAN : PANGANDARAN :Susanti, SUBANG : Imanudin, PURWAKARTA : Rekson Pasaribu, KARAWANG : Pariston Purba, Ajis L.Tobing, Ramlan Naibaho, Lambok Purba, KABIRO 
KOTA/KAB BEKASI : Rademan KOTA BEKASI : M.Sahir, KABUPATEN BEKASI: Ir. Ruben Silitonga, M. Marbun, Abdul Rachman, Herwinson, BOGOR : DEPOK : David Malau, BANTEN: Nazip 
LEBAK : PANDEGLANG: SERANG : KABUPATEN TANGERANG : Kota TANGERANG: Ramlan Pasaribu, Ronald Butar Butar, KOTA CILEGON: KOTA SERANG : KOTA TANGERANG SELATAN: 
BANJARNEGARA : BANYUMAS : BATANG : BLORA: BOYOLALI: PATI: PEKALONGAN: BREBES: DEMAK: GROBOGA:TEGAL: JEPARA: KARANGANYAR :KEBUMEN : KENDAL: 
KUDUS: PEMALANG : PURBALINGGA : PURWOREJO:REMBANG: SRAGEN: SUKOHARJO : TEGAL : TEMANGGUNG : WONOGIRI : WONOSOBO:MAGELANG: PEKALONGAN : 
SEMARANG: Arief Setiawan, CILACAP : Rudianto, Kamsi Gautama, MOJOKERTO : Slamet Djoko Ismono, Sudayat, Rony Yunarto, BANYUMAS : Sigit, PURBALINGGA: Edward PS PROBOLINGGO: 
LUMAJANG: Achmad Fuad Afdlol, SH, PASURUAN: Anton RA, SITUBONDO: Totok Hariyanto, MADURA : Muh Hasan Sibti Rosul, PEKANBARU: MUARA ENIM : SIAK : , PELALAWAN : Yanti, 
MEDAN: Barimbing, HUMBANGHASUNDUTAN : Oslan Hasugian, KABUPATEN PAKPAK :Lasmer Maharaja, TAPANULI TENGAH : Ridwan Hamzah, P BENGKULU: Lidya M, LAMPUNG BARAT: 
Rokda Wita, JAMBI: Abdul Fatah, PALEMBANG : Ahmad, Syamsuddin, LUBUKLINGGAU : Yoseph, BATURAJA : BAYUASIN : BANGKA BELITUNG : Edwuard M,KALBAR : Ajan, NTT : Xaverianus 
Suban, Y. Prumentius, D.Djong, KOTA MANADO : BOLMONG RAYA : Wandy Rotu, TABAGSEL : Rihat Boi Mangunsong
HUKUM & KRIMANA 
3 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 
Aduh, Gubernur Riau 
Dilaporkan Terlibat 
Kasus Cabul 
DALAM laporannya, Gubernur 
Riau dituduh melakukan percobaan 
pencabulan di rumah pribadinya 
terhadap Wide Wirawaty. 
Soemardi menjelaskan bahwa 
putrinya menghadap ke Gubernur 
di rumah pribadinya di Jalan 
Belimbing, Pekanbaru dalam 
rangka pengajuan proposal kegiatan 
pelatihan dan seminar. 
Ternyata yang dialami putrinya 
adalah perbuatan tidak terpuji 
dengan membawa putrinya ke 
dalam kamar hingga terjadi dugaan 
pencabulan. 
Berdasarkan Tanda Bukti Lapor, 
Polda Jambi Dituding Lindungi 
Luhut Silaban, Umar Ibrahim, Dkk 
Wide Wirawaty melapor ke Bareskrim 
Polri pada 27 Agustus 2014 dengan 
laporan polisi Nomor LP/797/VIII/ 
2014/Bareskrim dengan terlapor 
Gubernur Riau Annas Maamun. 
Sementara, Kapala Biro Humas 
Setdaprov Riau, Joserizal Zen, 
mengatakan Gubernur Riau Annas 
Maamun membantah tuduhan telah 
melecehkan Wide Wirawaty. 
“Ketika saya tanyakan apa benar 
kasus itu gubernur menyebutkan 
dia tidak melakukannya, itu fitnah,” 
kata Joserizal Zen menirukan 
perkataan Gubernur Anas Maamun, 
di Pekanbaru, Senin.(RT) 
RIAU, (WN) – Gubernur Riau Annas Maamun 
dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal 
(Bareskrim) Polri oleh Wide Wirawaty (38), 
putri dari Soemardi Thaher, Tokoh Pendidikan 
Riau sekaligus mantan Anggota DPD RI. 
JAMBI,(WN)- Akitivis Antikorupsi, 
Muhammad Arsyad Maksyum, 
menyebut Kepolisian Daerah Jambi 
telah diintervensi dalam penuntasan 
kasus korupsi APBD pada sekretariat 
DPRD Kabupaten Tanjung Jabung 
Barat Tahun Anggaran 2002 dan 2003. 
Ia mempertanyakan, di saat H. 
Machluddin Achmad sudah di vonis 1 
tahun 2 Bulan penjara pada hari senin 
tanggal 19 Desember 2005, dan adik 
kandungnya, Syarifuddin, SE, divonis 
2 Tahun penjara pada hari kamis 
tanggal 28 Desember 2006 dalam kasus 
korupsi APBD pada sekretariat DPRD 
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Ta-hun 
Anggaran 2002 – 2003, mengapa 
rekan H. Machluddin Ahmad dan Sya-rifuddin, 
SE, wakil – wakil ketua 
DPRD, Luhut Silaban dan Umar Ibra-him, 
yang disebut ada kaitannya dalam 
kasus itu masih melenggang bebas. 
Di persidangan Pengadilan Negeri 
Kuala Tungkal, semua saksi dan alat 
bukti menyatakan Luhut Silaban dan 
Umar Ibrahim terlibat dalam kasus itu 
karena juga sebagai koordinator Panitia 
Anggaran DPRD Tanjung Jabung 
Barat. Tapi kenapa fakta yang sudah se-demikian 
terang tidak membuat Polda 
Jambi meneruskan proses hokum Luhut 
Silaban dan Umar Ibrahim sebagai 
tersangka? Apalagi yang kurang? Ak-hirnya 
ini menimbulkan kecurigaan ada 
apa gerangan? Tanya Muhammad 
Arsyad Maksyum di Kuala Tungkal, 
kemarin. Pada W.N. 
Ia menduga fungsi penegakan hukum 
Polda Jambi telah diintervensi kekua-saan. 
Berdasarkan data yang diterima 
Panja Penegakan Hukum dan Pem-erintahan 
Daerah DPR 
RI melalui sekretariat 
Komisi III DPR RI, 
data Kepolisian RI 
yang berjudul–“Data 
Tipikor anggota DP-RD 
Terkait PP110/ 
2000, Periode Tahun 
2003 s/d 2005,” kasus 
di Provinsi Jambi, 
kasus DPRD Kabu-paten 
Tanjab Barat, 4 
tersangka, P21. 
Informasi yang dite-rimanya, 
berkas per-kara 
atas nama ter-sangka 
Luhut Silaban dan Umar 
Ibrahim telah dikembalikan Jaksa 
Penuntut Umum kepada penyidik untuk 
dilengkapi, ternyata sampai saat ini 
Penyidik belum melengkapi dan belum 
menyerahkan kembali berkas perkara 
tersebut kepada Jaksa Penuntut Umum. 
“ Menurut Undang-undang Hukum 
Acara Pidana, dalam waktu empat belas 
hari sejak tanggal penerimaan berkas, 
Penyidik harus sudah menyampaikan 
kembali berkas perkara itu kepada 
Penuntut Umum. Seharusnya kasus 
Korupsi APBD pada sekretariat DPRD 
Kabupaten Tanjab Barat Tahun Ang-garan 
2002 dan 2003 sudah lama tuntas. 
Tapi itu kalau Polda Jambi kerja benar,” 
ungkap Muhammad Arsyad Maksyum. 
Di Kuala Tungkal 
Muhammad Arsyad Maksyum, 
mengatakan H. Machluddin Ahmad 
dan adiknya Syarifuddin, SE telah 
memberikan semua informasi yang 
dibutuhkan Polda Jambi soal dengan 
keterlibatan Luhut Silaban, Umar 
ibrahim, dan kawan-kawan. Namun, 
ia mempertanyakan mengapa Polda 
Jambi memberi perlakuan hukum 
berbeda terhadap Luhut Silaban, Umar 
Ibrahim, dan kawan-kawan. 
“ Sehingga saya kira ada yang melin-dungi 
Luhut Silaban, Umar Ibrahim, dan 
kawan-kawan. Saya tidak mau menuduh 
siapa namanya, tapi bisa dilihat siapa 
yang menangani kasus tersebut,” ungkap 
Muhammad Arsyad Maksyum. 
Ia kembali membuka resume fakta 
persidangan yang dijalani adiknya di 
Pengadilan Negeri Kuala Tungkal. 
Dalam catatannya tidak satupun saksi 
yang membantah keterlibatan Luhut 
Silaban dan Umar Ibrahim di Panitia 
Anggaran DPRD Kabupaten Tanjab 
Barat. Dalam catatannya, Luhut Silaban 
dan Umar Ibrahim menerima tunjangan 
dan bantuan kesejahteraan, biaya 
kesehatan, tunjangan hari raya, dan 
uang sewa rumah. 
Muhammad Arsyad Maksyum meru-juk 
pada keterangan bendaharawan ru-tin 
di sekretariat DPRD Kabupaten 
Tanjung Jabung Barat Puji Astuti di 
Pengadilan Negeri Kuala Tungkal. Saat 
itu Puji Astuti mengaku pada tahun 
2002 dan 2003 telah membayarkan 
uang sewa rumah, tunjangan kesehatan, 
tunjangan kesejahteraan, bantuan 
kesejahteraan, dan tunjangan hari raya 
bagi pimpinan dan anggota DPRD 
Tanjung Jabung Barat. Atas perintah 
Sekwan kemudian membayarkan 
tunjangan kesehatan dalam bentuk uang 
tunai dan Puji Astuti juga diperintahkan 
sekwan untuk membayarkan uang-uang 
sesuai yang ada di APBD. 
Setiap Puji Astuti memberikan uang se-wa 
rumah, tunjangan kesehatan, tunja-ngan 
kesejahteraan, dan bantuan kese-jahteraan 
serta tunjangan hari raya. Puji 
Astuti hanya meminta bukti penerimaan 
uang berupa kwitansi penerimaan uang 
dari pimpinan dan anggota dewan. 
“ Tidak pernah menerima bukti 
pertanggungjawaban pengguna uang 
sewa rumah, tunjangan kesehatan, 
tunjangan kesejahteraan, bantuan 
kesejahteraan dari pimpinan dan 
anggota dewan, hanya mempunyai 
kwitansi penerimaan uang dari pim-pinan 
dan anggota dewan, hanya 
mempunyai kwitansi penerimaan uang 
dari pimpinan dan anggota dewan, ujar 
Puji Astuti kala itu. 
Sekwan yang dimaksud Puji Astuti 
ialah Drs. Johanes Chan menjabat 
sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat 
Daerah Tanjung Jabung Barat sejak 
tahun 1995.“ Selama pedang hukum 
tumpul, selama Negara dan masya-rakat 
bersikap masa bodoh atau per-misif, 
selama itu pula pemberantasan 
korupsi hanyalah ilusi besar, Polda 
Jambi tidak hanya terpukau menang-kap 
kakap untuk memoles citra, tetapi 
yang teri pun patut diciduk jika ikut 
bersekongkol merampok uang rakyat, 
“ komentar Muhammad Arsyad 
Maksyum. pada W.N.(AF) 
PNS Riau Pemilik 
Rekening Gendut 
Diringkus 
BC Karimun Menggelar Acara Pemusnahan Barang Bukti Tangkapan 
KARIMUN, (WN)- Kantor Pengawasan dan 
Pelayanan Tipe Pabean B Bea dan Cukai (BC) 
Tanjung Balai Karimun diduga sengaja me-nyembunyikan 
barang bukti (BB) hasil tega-han. 
Pasalnya, jumlah BB yang dimusnahkan 
pada Kamis (28/8) tidak sesuai dengan jumlah 
BB yang tercantum dalam rilis ke media. 
Kecurigaan tersebut muncul, ketika dalam 
rilis yang diserahkan tertera rincian barang-barang 
yang berhasil digagalkan dan akan 
dimusnahkan seperti bawang merah, bawang 
putih, minuman beralkohol dari berbagai 
jenis, ponsel bekas berbagai merek, kamera 
berbagai merek, laptop, rokok dan pakaian 
bekas. Namun saat pemusnahan, tidak 
tampak adanya barang bukti berupa alat-alat 
elektronik yang dimusnahkan, hanya rokok, 
bawang dan minuman beralkohol. 
Ketika ditanyakan kepada Kepala Kantor 
Pengawasan dan Pelayanan Tipe Pabean B 
Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun, Abin 
Prasto Widodo disela-sela pemusnahan 
kemarin, ia mengaku bahwa barang yang 
dimaksud ditumpuk bersamaan dengan rokok 
yang dimusnahkan di dalam drum dengan 
cara dibakar, namun hal itu tidak terbukti dan 
tidak ada kardus tempat meletakkan barang-barang 
elektronik sesuai yang tertera. 
Sementara ketika ditanyakan kepada Kabid 
Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil 
DJBC Khusus Kepri, Raden Evy Suhartantio 
yang waktu itu turut serta menyaksikan pe-musnahannya, 
ia pun mengaku tidak 
mengetahui dan ikut bertanya-tanya kemana 
barang bukti berupa peralatan elektronik 
yang seharusnya dimusnahkan. 
“Saya pun tidak tahu karena saya kan di Kanwil, 
nanti saya tanyakan dulu ya,” ucap Raden Evy. 
Namun ketika ia menanyakan kepada beberapa 
pegawai di jajaran, ternyata barang elektronik 
berupa laptop, kamera, ponsel KW berbagai 
merek dan ponsel bekas yang dimaksud disimpan 
didalam salah satu ruangan kantor tertsebut. 
Mereka berdalih dimusnahkan secara 
bertahap. Jawaban tersebut ternyata berbeda 
dengan alasan dari Kepala KPP Tipe Paben 
B Bea Cukai, Abin 
Prasto Widodo yang 
mengaku telah dimus-nahkan 
dan terkesan 
ada upaya untuk me-nyembunyikan 
atau di-gunakan 
untuk pribadi. 
“Coba ini mana ba-rang 
bukti elektronik, 
kawan-kawan war-tawan 
menanyakan 
dan memang saya pun 
belum melihat barang 
yang dimaksud,” kata 
Raden Evy lagi. 
Setelah menanyakan 
hal itu, barang yang 
dimaksud pun langsung 
dikeluarkan namun anehnya, baru sampai di 
lokasi pemusnahan langsung disiram minyak 
dan dibakar tanpa diperlihatkan terlebih dahulu 
barang elektronik yang dipertanyakan. Hanya 
beberapa unit ponsel bekas yang tidak sampai 
10 buah jumlahnya bersama dengan kotak 
ponsel yang memang dalam rilis tidak ada 
isinya. Sedangkan laptop dan kamera raib atau 
hilang entah kemana. 
Dalam kesempatan itu Raden Evy juga 
menjelaskan bahwa barang-barang elektronik 
tersebut harus dimusnahkan semua dan tidak 
boleh dilelang. Karena merupakan produk 
KW alias bukan barang original sehingga 
akan berdampak kepada harga di pasaran. 
Sementara dalam pemusnahan kemarin, 
terdapat barang tegahan yang merupakan 
muatan kapal bernama KM Eka Jaya dinakhodai 
AM yang telah ditetapkan tersangka bersama 
dua anak buah kapal (ABK). Kapal tersebut 
ditegah di Perairan Sekumbang – Kepri pada 
21 Agustus lalu pukul 04.00 WIB yang berang-kat 
dari Batu Pahat Malaysia tujuan Kampung 
Asam Pulau Kundur (Tanjungbatu) berupa 
bawang merah 554 karung masing-masing 
seberat 9 Kg, bawang putih 100 karung masing-masing 
seberat 9 Kg dan cabe kering sebanyak 
150 karing masing-masing seberap 10 Kg. 
Berdasarkan hitung-hitungan, total muatan 
barang ilegal yang dibawa kapal tersebut 
sebanyak 7,38 Ton dan langsung dimusnahkan 
di samping halaman Musholla milik Kantor 
Pengawasan dan Pelayanan Tipe Pabean B Bea 
dan Cukai Tanjung Balai Karimun. 
Kemudian pada hari yang sama, satu kapal 
lagi ditegah sekitar 30 menit setelah KM.Eka 
Jaya diamankan, yakni sebuah kapal bernama 
KM.Rafika Duri yang dalam hal ini nakhoda 
berinisial Z bersama seorang pengurus 
bernama S telah ditetapkan sebagai tersangka 
dan empat ABK nya masih dalam pemeriksaan 
lebih lanjut. Kapal ini membawa bawang 
merah segar sebanyak 383 karung masing-masing 
seberat 9 Kg dan cabe kering sebanyak 
50 karung yang masing-masing seberat 10 Kg. 
Sehingga total muatan sebanyak 3,9 Ton. 
Mereka berangkat dari tempat yang sama Batu 
Pahat Malaysia serta tujuan yang sama pula 
yakni Kampung Asam Pulau Kundur (Tanjung-batu). 
Kedua barang muatan kapal tersebut 
dimusnahkan dengan cara dilindas alat berat. 
Selain itu, ada barang milik negara bekas 
tindak pidana di bidag kepabeanan dan cukai 
yang telah mendapat persetujuan pemusnahan. 
Barang yang dimaksud adalah BMN dengan 
total nilai sebesar Rp203 juta yang diantaranya 
berupa barang elektronik yang tak tampak saat 
pemusnahan, diantaranya beberapa barang yang 
dimaksud seperti minuman keras bermerek, 
pakaian, sepatu, sandal dan tas sebanyak 10 bag, 
kotak ponsel merek Samsung S4 2 bag, asesoris 
(cover hanphone) 2 karton, ponsel bekas 1 
karton, kamera merek EW 108 bekas 1 unit, 
kamera bekas merek Sony Cyber shot 1 unit, 
kamera bekas power shot A 20 merek Canon 1 
unit, kamera bekas merek Canon G7 satu unit, 
Laptop bekas merek Benq 1 unit, CPU bekas 
merek compaq 1 unit, proyektor bekas merek 
Sony, charger bekas merek Sony tiga buah dan 
DVD / VCD 41 pcs yang memang tak tampak. 
Sedangkan beberapa barang yang tampak 
dimusnahkan senilai Rp203 juta, diantaranya 
minuman beralkohol dari berbai jenis semuanya 
dimusnahkan dengan jumlah mencapai ratusan 
karton berikut rokok dari berbagai merek 
produksi Batam yang jumlahnya mencapai 
ribuan bungkus atau ratusan karton dimusnah-kan 
dengan cara dibakar.(ROGANDA.P) 
JAKARTA, (WN) - Niwen Khairiah 
binti Imam Muhtading seorang Pegawai 
Negeri Sipil (PNS) Kota Batam, 
Kepulauan Riau diamankan dan 
ditetapkan sebagai tersangka atas 
Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) 
oleh Mabes Polri terkait kepemilikan 
rekening gendung senilai Rp 1,3 triliun. 
Kepala Divisi Humas Polri Irjen 
Ronny F Sompie mengatakan, kasus ini 
berawal dari laporan Pusat Pelaporan 
dan Analisis Transaksi Keuangan 
(PPATK) kepada Polri. Setelah melalui 
serangkaian proses penyelidikan, 
akhirnya penyidik Direktorat Tindak 
Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipidsus) 
Bareskrim Polri menahan Niwen. 
“Ditahan sejak tanggal 28 Agustus 
2014, dengan alasan memiliki rekening 
yang dicurigai terlibat TPPU dalam 
kasus yang sedang diungkap di Batam, 
Provinsi Kepulaun Riau,” kata Ronny 
di Jakarta, Sabtu (30/8/2014). 
Dijelaskan Ronny, sebelum menangkap 
dan menahan Niwen, Polri lebih dulu mela-kukan 
penyelidikan. Dari proses itu, pe-nyidik 
menetapkan Niwen sebagai ter-sangka. 
Namun, penetapan tersangka dan 
penahanan terkesan mendadak dilakukan. 
Sebelumnya pada Jumat 29 Agustus 
kemarin, Kepala PPATK M Yusuf me-nyambangi 
Mabes polri, Yusuf ditemani 
Kabareskrim Komjend Pol Suhardi Alius. 
Namun, keduanya terburu-buru masuk 
setelah melakukan salat Azhar di mesjid 
lingkungan mabes Polri. 
Kepala PPATK M Yusuf sebelumnya 
mengungkapkan ada transaksi mencuriga-kan 
dari seorang PNS yang mencapai Rp 
1,3 triliun dalam kurun waktu 5 tahun. 
Yusuf menduga transaksi terkait bisnis 
ilegal penyelundupan bahan bakar minyak 
dan penyelundupan imigran gelap ke 
daerah perbatasan. Berdasarkan informasi 
itu, maka dilakukanlah penelusuran guna 
mencari si pemilik rekening.(rt/L6) 
Mantan Kakanwil 
Dirjen Pajak Minta 
“Dipeluk Satu Menit” 
SOLO, (WN) – 
Mantan Kepala 
Kantor Wilayah 
Direktorat Jen-deral 
Pajak Jawa 
Tengah II ber-inisial 
BIS (61) 
dilaporkan ke 
Polresta Kota So-lo 
terkait dugaan 
pelecehan sek-sual. 
Korban berinisial WR 
warga Karangasem RT 01 RW 
08 Laweyan, Solo dilecehkan 
saat dirinya diminta meng-hadap 
ke ruangan BIS. 
Suami korban, BHY (42) 
kepada wartawan mengatakan, 
waktu itu istrinya diminta 
menghadap atasannya untuk 
sebuah keperluan. Tanpa me-naruh 
curiga, istrinya datang 
menghadap di ruang kerja BIS. 
Namun, tak sesuai janjinya 
atasannya itu, BIS justru malah 
merayu WR. Mendengar ra-yuan, 
WR akhirnya pamit un-tuk 
melanjutkan pekerjaannya. 
Namun, tak dinyana saat ia me-langkah 
ke pintu keluar tiba-tiba 
korban langsung dipeluk 
dan diciumi membabi buta. Tak 
tinggal diam, korban waktu itu 
sempat kaget terus meronta-ronta 
dan berteriak hingga 
akhirnya atasannya itu mele-paskan 
pelukannya. “Peluk aku 
satu menit saja,” kata BHY me-nirukan 
ucapan atasan istrinya 
saat melakukan aksi bejatnya. 
Kejadian pada 22 November 
2012 itu, kata BHY, sempat 
dilaporkan ke Dirjen Pajak 
pusat untuk mencari keadilan. 
Namun, upaya meminta ke-adilaan 
itu ternyata tak men-dapat 
tanggapan positif. Bah-kan, 
laporan dirinya terkesan 
tidak ditanggapi. Seiring 
berjalannya waktu, dirinya-pun 
akhirnya melaporkan 
perbuatan terlapor ke pihak 
polisi, Senin (1/9) siang. 
“Kami sudah membuat la-poran 
terkait perbuatan BIS ke 
pihak Dirjen Pajak. Namun, 
sepertinya atasan tidak mem-berikan 
respon positif terkait 
laporan dari kami,” ucap BHY. 
Akibat laporannya, lanjut 
BHY, ia bersama istrinya, juga 
bekerja sebagai staf di Dirjen 
Pajak dipindahtugaskan di luar 
Kota Solo. BHY dipindahkan 
ke Kantor Pelayanan Pajak 
(KPP) Pratama Tanjung, Kan-wil 
Kalimantan Selatan dan 
Kalimantan Tengah sementara 
istrinya dipindahkan ke KPP 
Pratama Karanganyar. 
“Harapannya, kami men-dapat 
keadilan yang seadil-adilnya,” 
terang pria menjabat 
sebagai Kepala Seksi Exsten-sifikasi 
Perpajakan itu. 
Sementara itu, terlapor be-lum 
dapat dihubungi warta-wan 
terkait laporan korban 
terhadap dirinya. Hingga 
berita ini diturunkan, unit Pe-layanan 
Perempuan dan Anak 
(PPA) Polresta Solo masih 
memroses pengaduan itu.(sp) 
Kejati Riau Tahan Wakil 
Bupati Pelalawan 
RIAU, (WN) – Kejaksaan 
Tinggi (Kejati) Riau mena-han 
Wakil Bupati Kabupaten 
Pelalawan, Drs Marwan Ibra-him 
terkait kasus tindak 
pidana korupsi pengadaan 
tanah dan perluasan perkan-toran 
Bhakti Praja tahun 
anggaran 2002, 2008, 2009 
yang mengakibatkan keru-giaan 
negara 4 tahun ang-garan 
sebesar Rp38.087. 
293.600. setelah menerima 
pelimpahan berkas tersangka 
dan barang bukti dari pe-nyidik 
Polda Riau,. 
Kepala Kejaksan Tinggi 
(Kajati) Riau Setia Untung 
mengatakan : perkara tindak 
pidana korupsi atas nama H 
Marwan Ibrahim, bersama – 
sama dengan Syahrizal Ha-mid, 
AI Azmi,SH, Lahmu-din, 
SE, MSi,T.Alfian Helmi 
(masing masing telah diputus 
dalam berkas terpisah), H. 
Rahmad (telah dilakukan 
penuntutan dalam berkas 
terpisah dan telah menjadi 
terpidana), dan Drs. H.Teng-ku 
Kasroen (telah dilakukan 
penuntutan dalam berkas 
terpisah) yang masing-masing 
telah dilakukan dalam Tahap 
Penuntutan (persidangan). 
Kegiatan pengadaan penga-daan 
tanah untuk perluasan 
perkantoran Bhakti Praja TA. 
2002, 2008, 2009, yang dila-kukan 
oleh Drs. H. Marwan 
Ibrahim menjabat selaku 
Sekda Kab. Pelalawan pada 
tahun 2002 dengan cara me-nyetujui 
pembayaran uang 
sebanyak Rp. 500.000.000,- 
(lima ratus juta rupiah) 
kepada saksi SYAHRIZAL 
HAMID yang dipergunakan 
untuk membeli tanah PT. 
Katulistiwa untuk perkan-toran 
Pemkab. Pelalawan. 
Menurut Untung, selaku 
Sekda Kab. Pelalawan pada 
tahun 2009 dan menjabat se-bagai 
Ketua Panitia Penga-daan 
Tanah TA 2009 namun 
tidak melaksanakan tupoksi 
sebagai Ketua Panitia Pe-ngadaan 
tanah untuk perlu-asan 
perkantoran Bhakti 
Praja TA. 2009 yang dilak-sanakan 
oleh DPKKD.(Yus)
NUSANTARA 
4 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 
MoU Indonesia-Malaysia Belum Maksimal 
KARIMUN, (WN) – Penandatanganan 
nota kesepakatan antara pemerintah In-donesia 
dengan Malaysia mengenai 
perbatasan laut negara antara keduanya, 
beberapa tahun lalu, sampai saat ini masih 
membuahkan hasil tidak dijalankan 
dengan maksimal. Sehingga banyak 
ditemukan nelayan melanggar batas yang 
cukup jauh meski telah diberikan 
pemahaman oleh pemerintah daerah. 
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan 
(DKP) Kabupaten Karimun, Hazmi Yu-liansyah 
mengatakan, MoU yang dila-kukan 
pada tahun 2012 lalu bersama pe-merintah 
negara Malaysia di Bali dibatasi 
dan hanya berlaku untuk kategori nelayan 
kecil, yakni kapal yang memiliki sarana 
alat tankap serba terbatas dengan kapasitas 
kapal 5 Gresstone (GT) kebawah. 
Pembangunan Infrastruktur Air 
Bersih di Tanjab Barat Mubazir 
“KINI, proyek infrastruktur air bersih 
tersebut terbangkalai dan tidak bisa 
difungsikan untuk memenuhi kebutuhan 
air bagi puluhan ribu hingga ratusan ribu 
warga di Kabupaten Tanjung Jabung Ba-rat 
Provinsi Jambi,” ucap salah seorang 
Putra Tanjab Barat, Muhammad Arsyad. 
Proyek infrastruktur air bersih itu 
ialah pengadaan dana Pemasangan 
Pipa, Pembuatan Reservoir atau Bak 
Penampungan serta Pengadaan Dan 
Pemasangan Water Pump yang di danai 
APBD Kabupaten Tanjung Jabung 
Barat dengan rincian, pada tahun 2008 
dianggarkan Rp. 111 Miliar, 2009 
sebesar Rp. 160 miliar dan 2010 
sebesar Rp. 137 miliar. 
Pembangunan infrastruktur air bersih Te-bing 
tinggi – Kuala Tungkal, pemasangan 
pipa dirancang mulai dari Desa Teluk 
Pengkah, Tebing Tinggi, melewati hutan 
tanaman Industri (HTI) PT. Wira Karya 
Sakti, Desa Seyerang, Desa Teluk Nilau 
di Kecamatan Pengabuan hingga ke Desa 
Parit Panting, Kecamatan Bram Itam. 
“Pemasangan pipa dari Teluk Nilau 
menuju Parit Panting terputus sepanjang 
hampir 4 kilometer. Sebagian pipa pun 
tidak tertanam sempurna kedalam tanah. 
Beberapa batang pipa yang tak terpasang 
sempat di tumpuk begitu saja di Termina 
Pembengis Kuala Tungkal sebelum di 
pinah ke workshop Dinas Pekerjaan 
Umum Tanjab Barat di Pematang Lu-mut,’ 
kata Muhammad Arsyad. 
Reservoir atau bak penampungan air 
direncanakan di bangun di lokasi 
sumber air baku Desa Teluk Pengkah, 
Desa Teluk Nilau dan Desa Parit Pant-ing. 
Namun Reservoir di Desa Teluk 
Nilau baru dikerjakan sebatas lantai dan 
dinding, tanpa tutup, sehingga terkesan 
seperti bak sampah besar. Sedangkan 
reservoir di Parit Panting tampak mir-ing. 
Demikian pula dengan mesin wa-ter 
pump, mesin yang semestinya 
terpasang dibeberapa titik lokasi itu kini 
seperti barang usang dilapangan parkir 
Dinas Pekerjaan Umum Tanjab Barat. 
Sudah empat tahun lebih masa 
pengerjaan proyek itu berakhir, tetapi air 
yang diharapkan dari hulu Sungai 
Pengabuan tak kunjung masuk kerumah-rumah 
penduduk. Pipa-pipa hitam ukuran 
besar tidak terpasang keseluruhan dan 
dibiarkan berserakan. Sebagian yang 
sudah terpasang tampak tidak sempurna, 
nongol kepermukaan tanah. Reservoir 
atau bak penampungan air pun dibiarkan 
bagai tong sampah raksasa. Mesin 
pemompa dan penyedot air yang sudah 
dibeli kini diparkir di gedung Dinas 
Pekerjaan Umum. Kenapa bisa proyek 
bernilai ratusan miliar itu terbengkalai ? 
ungkap Arsad pada wartawan. 
Berdasarkan laporan hasil audit BPK 
RI Perwakilan Provinsi Jambi Nomor: 
383/S/XVIII. JBI/II/211 Tanggal 1 
november 2011 proyek air bersih tersebut 
hanya sebesar Rp. 275,7 miliar. Yang 
mengalir kerekanan sebesar Rp. 264,62 
miliar. Dana tersebut mengalir ke 
rekening 17 perusahaan, baik perusahaan 
yang berbasis di Jambi maupun di 
Jakarta. Dana terbesar mengalir ke PT. 
Batur Artha Mandiri, yakni sebesar Rp. 
146,12 miliar, dan terkecil mengucur ke 
CV. Jati Diri, sebesar Rp. 449 juta. 
BPK menemukan bahwa penyusunan 
Perda No. 4 Tahun 2009 yang mengatur 
penganggaran tahun jamak tersebut, 
tidak sesuai dengan desain Tehnik yang 
mendetail. Tidak hanya itu, BPK 
mencatat denda keterlambatan yang 
mesti dibayar PT. Batur Artha Mandiri 
sebesar Rp. 7.567.028.950,- dan indikasi 
kerugian Negara sebesar Rp. 1.10 miliar. 
Diantara pekerjaan yang tidak beres 
sampai masa pengerjaan habis adalah 
pembangunan 13 unit jembatan 
penyebrangan pipa dengan panjang dan 
nilai kontrak berbeda-beda. Lainnya, 
pekerjaan reservoir, rumah jaga dan 
rumah genset di Teluk Nilau serta 
pemasangan pipa 300 mm. terdapat 431 
batang pipa yang belum terpasang. 
Tak terima dengan hasil audit BPK 
tersebut, kata Muhammad Arsyad, PT. 
Batur Artha Mandiri menggugat ke 
Pengadilan Negeri Jambi. Tergugat 
pertama adalah BPK RI Perwakilan 
Provinsi Jambi dan tergugat kedua 
adalah Kepala Dinas PU Kabupaten 
Tanjung Jabung Barat. 
Fakta persidangan, bahwa PT. Batur 
Artha Mandiri berdalih jika keterlambatan 
proyeknya terhambat karena proyek 
tersebut melintasi lahan HTI PT. Wira 
Karya Sakti (WKS) salah satu anak 
perusahaan Sinarmas Group. Selain itu 
karena masyarakat Dusun VIII Desa Bram 
Itam yang meminta ganti rugi atas tanam 
tumbuh dan tanah timbunan serta harga 
biaya jembatan penyebrangan di Teluk 
Nilau yang tidak sesuai dengan harga 
kontrak. Hambatan ini sudah berkali-kali 
disampaikan kepada pihak Dinas PU 
Kabupaten Tanjung Jabung Barat namun 
diabaikan. Tidak diambil perhatian 
Gugatan PT. Batur Artha Mandiri 
akhirnya dimenangkan Pengadilan 
Negeri Jambi lewat putusan nomor 113/ 
Pdt.G/2011/PN.JBI Tanggal 12 Juli 
2012. Kemudian dikuatkan dengan 
Putusan Pengadilan Tinggi Jambi 
Nomor 61/PDT/2012/PT.JBI Tanggal 
2 Januari 2013 menyatakan bahwa 
kedua tergugat telah melakukan 
perbuatan melawan hukum. 
Intinya, kata Arsyad, Pengadilan 
Tinggi menyatakan bahwa laporan 
Hasil Pemeriksaan BPK RI Provinsi 
Jambi Nomor : 383/S/XVIII/JMB/11/ 
211 Tanggal 1 November 2011 perihal 
hasil pemeriksaan atas kegiatan-kegiatan 
pembangunan sarana air 
bersih Tebing Tinggi Kuala Tungkal 
pada Pemerintah Daerah Kabupaten 
Tanjung Jabung Barat sekedar me-ngenai 
denda keterlambatan adalah 
tidak mempunyai kekuatan hukum dan 
tidak dapat ditindak lanjuti. Selain itu, 
penetapan denda keterlambatan sebesar 
Rp. 7.567.028.950,- tidak mempunyai 
kekuatan hukum mengikat dan tidak 
dapat ditindaklanjuti.(Abdul Fatta) 
TANJAB BARAT (WN) – Proyek pembangunan 
infrastruktur air bersih dengan menggunakan dana 
APBD Kabupaten Tanjab Barat yang dianggarkan 
dengan Pola multi years atau tahun jamak pada 
2008- 2010 dengan total nilai Rp. 408 miliar mubazir. 
Kejari Bongkar Dugaan Korupsi 
Proyek Jalan Rp 29,3 M 
MOJOKERTO, (WN) – Kejak-saan 
Negeri Mojokerto menyeli-diki 
dugaan korupsi dua proyek 
pembangunan pengaspalan ruas 
jalan di Kabupaten Mojokerto. 
Yaitu, dugaan ada kelebihan pem-bayaran 
dalam proyek peningkatan 
jalan lingkungan (PJL) di Dinas 
Pekerjaan Umum Cipta Karya dan 
Tata Ruang dengan potensi 
kerugian Rp 16,1 miliar dan proyek 
pembangunan jalan desa yang 
disalurkan melalui dana bantuan 
keuangan desa (BKD) dengan 
potensi kerugian Rp 9,09 miliar. 
Kasi Intel Kejari Mojokerto, 
Dinar Kripsiaji yang dikon-firmasi, 
menjelaskan, diduga 
ada kelebihan pembayaran 
dalam ke dua proyek dengan 
potensi kerugian Rp 9,09 miliar. 
“Kejari berinisiatif me-nyelidiki 
dua proyek jalan ini un-tuk 
membuktikan apakah ada 
unsur pidana korupsinya, dan 
beberapa pejabat terkait sudah 
ada yang kita mintai ketera-ngan,” 
ujar Dinar. 
Dugaan korupsi dalam proyek 
jalan ini, disinyalir dilakukan 
kontraktor dengan mengurangi 
volume pekerjaan. Modus itu 
mereka pilih untuk menutup 
beban fee bagi pejabat pemkab 
dan kepala desa. Selain itu, 
mekanisme pelaksanaan proyek 
jalan desa seharusnya dikerjakan 
secara swakelola oleh desa. Na-mun 
dalam realisasinya, proyek 
tersebut dikerjakan oleh pihak ke 
tiga bekerjasama dengan kon-traktor 
pelaksana.(Tim/SP) 
BPK RI Didesak Munculkan 
Kerugian Negara 
CIMAHI, (WN) – Badan Pe-meriksa 
Keuangan (BPK) Per-wakilan 
Jabar diminta memun-culkan 
hasil audit terkait peng-hitungan 
kerugian negara dalam 
kasus dugaan korupsi surat 
perintah perjalanan dinas 
(SPPD) di DPRD Kota Cimahi 
tahun 2011. Pernyataan itu 
disampaikan Kepala Kejaksaan 
Negeri (Kejari) Cimahi, Fadlul 
Azmi saat ditemui wartawan. 
Menurutnya, hasil audit BPK 
perwakilan Jabar saat ini sudah 
berada di BPK pusat untuk dise-tujui. 
Hasil audit tersebut untuk 
mengetahui pasti nilai kerugian 
negara dalam kasus yang 
menyeret sembilan tersangka. 
“Hingga sekarang masih terus 
berkoordinasi dengan BPK RI 
perwakilan Jabar. Dari hasil la-poran 
tim penyidik, diketahui 
bahwa auditor BPK RI menyata-kan 
hasil audit sudah ada di BPK 
pusat untuk di-acc. Kemungki-nan 
besar, hasil kerugiannya akan 
muncul pada akhir Agustus atau 
awal September ini,” ungkapnya. 
“Jika pemberkasan saksi ahli 
sudah selesai, maka berkas 
untuk dua tersangka itu tinggal 
dilimpahkan ke pengadilan 
tipikor,” jelasnya. Sementara 
berkas penyidikan untuk tujuh 
tersangka lainnya, yakni ES, 
RT, RS, DAN, N, IN, dan 
RMM, tim penyidik masih terus 
melengkapi pembuktian dengan 
memeriksa saksi-saksi, terma-suk 
saksi dari anggota DPRD 
Kota Cimahi.(tim/gm) 
Dua Pejabat Setda 
Riau Tersangka 
Korupsi Batik Rp 4,3 M 
RIAU, (WN) – Kejaksaan Ting-gi 
Riau menetapkan AH dan 
GD, keduanya merupakan pe-jabat 
Setda Riau, sebagai ter-sangka 
kasus korupsi pengadaan 
10 ribu pasang pakaian batik 
Riau senilai Rp 4.350.500.000 
tahun anggaran 2012. 
“Setelah melalui tahap penye-lidikan, 
tim telah meningkatkan 
kasus dugaan tindak pidana 
korupsi pengadaan pakaian batik 
Riau senilai Rp.4.350.500.000,” 
kata Kepala Kejaksaan Tinggi 
Riau Setia Untung Arimuladi, me-lalui 
surat elektronik, yang dite-rima 
di Jakarta, akhir pekan ini. 
“Diduga merugikan keuangan 
negara atau perekonomian negara 
sehingga kasusnya ditingkatkan 
ke penyidikan,” tandas mantan 
kepala pusat penerangan hukum 
Kejaksaan Agung ini. 
Selain itu, penyidik pidana khu-sus 
Kejati Riau juga menetapkan 
Direktut CV Karya Cipta Persada 
berinisial RS sebagai tersangka 
dari pihak swasta. 
Menurut Untung, kasus ini 
berawal dari adanya laporan 
masyarakat perihal terjadinya 
penyimpangan pada kegiatan 
pengadaan pakaian batik Riau 
sebanyak 10 ribu pasang senilai 
Rp 4,3 milyar tersebut. 
Kasus ini bermula pada tahun 
2012, saat Biro Perlengkapan 
Setda Provinsi Riau menga-dakan 
pengadaan pakaian batik 
Riau dari dana APBD Peruba-han 
tahun anggaran 2012 yang 
tidak sesuai dengan ketentuan. 
“Ditemukan adanya penyim-pangan 
antara lain, tidak adanya 
harga perkiraan sendiri (HPS), 
tidak ditentukannya spek, dan 
jumlah baju batik tersebut yang 
terealisasi hanya sejumlah 7 
ribu pasang atau sekitar 70%,” 
ungkap Untung. 
Akibat perbuatan tersebut di-duga 
telah merugikan keuangan 
negara dalam hal ini Pemerintah 
Daerah Provinsi Riau, sehingga 
penyidik menyangka ketiganya 
melanggar Pasal 2 ayat (1) atau 
Pasal 3 ayat (1) jo Pasal 18 UU 
Nomor 31 tahun 1999 sebagai-mana 
telah dirubah UU Nomor 
20 Tahun 2001 tentang Peruba-han 
atas Undang-Undang Nomor 
31 Tahun 1999 tentang Pember-antasan 
Tindak Pidana Korupsi jo 
Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.(RS) 
Shaleh. MT, Tolak Pengusungan Dirinya 
Sebagai Balon Bupati Serang 2015 
BIODATA 
Nama : Ir. H. Muhamad Shaleh. MT 
Tempat tgl lahir : Jakarta 10 Desember 1952 
Karir Pegawai Negeri Sipil (PNS) 
❍ Staf Direktoriat Jenderal Bina marga di Departemen (PU) 
Pekerjaan Umum Republik Indonesia Tahun 1980 s/d 1990 
❍ 1990 s/d 1993 : Asisten Pengawas dan perencanaan, 
Pengawasan di RBU Palembang, membawahi tiga wilayah, 
Sumatra selatan,Lampung dan Bengkulu 
❍ 1993 s/d 1998 : Pimbagpro P3 TENAS, Proyek Pengawasan 
Jalan nasional di Provinsi ACEH 
❍ 1998 s/d 2004 : Kepala Seksi Program dana anggaran di 
Direktoriat Jenderal Binamarga DKI Jakarta. 
❍ 2004 s/d 2005 : Kasubdin Bina Marga dan Pengairan 
Kabupaten Tangerang-Provinsi Banten 
❍ 2005 s/d 2006 : Kasubdin Bina Marga Provinsi Banten 
❍ 2006 s/d 2007 : Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) 
Provinsi Banten 
❍ 2007 s/d 2011: Kepala Dinas Bina Marga Dan Tata Ruang 
Provinsi Banten 
❍ Januari 2009 s/d Juli 2010 : Menjabat Walikota Tangerang 
Selatan – Provinsi Banten 
❍ 2011 s/d 2013 : Menjabat sebagai Asisten Daerah II (ASDA II) 
Provinsi Banten 
❍ 2013 s/d Sekarang Menjabat sebagai : Direktur Banten Global 
Develoment (BGD Provinsi Banten) 
BIODATA ISTRI 
Nama : Ir. Hj. Maesaroh. MM 
Perguruan Tinggi, S2 : IPB Tahun 1983 
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS) 
Jabatan : Kasubdit Obat, di Direktorat Kesehatan Lingkungan Pusat 
Kepala Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Banten 2013 hingga 
sekarang 
BIODATA ANAK 
Nama : Dr. Fitria Auriza 
Anak Pertama 
Nama : Ir. Ahmad Shauki 
Anak Kedua 
Nama : Atih Dista 
Anak Ketiga 
SERANG, (WN) – Mantan Walikota Tangerang 
Selatan, Ir. H.M. Shaleh.MT, menolak dirinya 
sebagai kandidat Balon Kabupaten Serang pada 
Juni, Tahun 2015 mendatang, atas dukungan dari 
berbagai element masyarakat serang, tokoh 
masyarakat, alim ulama, kyai, majelis taklim, 
mahasiswa, aktivis buruh, ormas dan LSM. 
Kandas dukungan masyarakat, itu setelah 
mendengar pemaparan Ir. H.M. 
Shaleh.MT yang dengan tegas 
menolak dirinya sebagi calon kandidat 
Balon Bupati Serang yang sebe-lumnya 
di gembor-gemborkan Shaleh 
MT maju dalam kanca Politik di 
Kabupaten Serang. 
Sebelumnya Shaleh MT siap untuk 
menjadi kandidat di Kabupaten 
Serang agar Serang lebih maju dalam 
pembenahan pembangunan dan 
infrastruktur di pelosok pedesaan di 
wilayah Serang Barat, Serang Timur, 
Serang Selatan Bahkan Wilayah 
Pantura Serang dan pusat pusat Wisata 
dan wisata religeus yang ada di 
wilayah Kabupaten Serang. 
Tetapi Shaleh MT, ingin meng-habiskan 
masa karirnya di Tangerang 
Selatan, beliau ingin mengabdikan 
dirinya kepada masyarakat Tang-sel,’ 
tutur Shaleh MT kepada Harian 
Warta Nasional saat di sambangi di 
kantornya di Sekitaran Pusat Peme-rintahan 
Provinsi Banten. 
Shaleh MT, bakal maju sebagai 
kandidat calon Walikota Tangerang 
Selatan nanti, untuk Serang ya kalau 
masyarakat Serang menghendaki 
saya, allah meridhoi saya ya apa boleh 
buat,’insya allah,’ucap Shaleh MT 
kepada Harian Warta Nasional. 
Dan ini adalah karir dan biodata Ir. 
H.M. Shaleh.MT serta Keluarga : 
Ir. H. Muhamad Shaleh. MT, adalah 
anak dari pasangan H. Abdul Hamid,(alm). Dan 
Hj. Roujanah,(alm), kedua orang tuanya asli 
Betawi yang bertempat di Radio dalem Jakarta 
dan silsilah nenek moyangnya adalah 
keturunan asli Serang Banten atau di sebut 
wong Serang Asli,.dan Shaleh. MT, memiliki 
1 (satu) orang Istri, dan 3 (tiga) anak, seperti 
terpapar di atas-red.(jip) 
Ir. H.M. Shaleh.MT 
Disinggung bahwa 
meski telah ada MoU 
yang dimaksud namun 
tetap saja ada kasus pe-langgaran 
perbatasan 
dan tetap ada tindakan 
dengan tidak memulang-kan 
nelayan Indonesia 
ke asalnya, Hazmi meni-lai 
bahwa wilayah per-airan 
Indonesia cukup 
luas dari Sabang sam-pai 
Marauke dan in-formasi 
kerjasama tersebut masih 
banyak yang tidak mengetahuinya. 
Begitu pula dengan negara tetangga 
Malaysia. Sehingga bisa saja baru or-ang 
yang di Kuala Lumpur yang 
mengetahui adanya MoU tersebut, tapi 
yang di Johor Bahru atau 
di Kedah dan lainnya be-lum 
tentu mengetahui ka-rena 
belum adanya sosi-alisasi 
yang maksimal. 
“Memang kita sudah ada 
MoU antara pemerintah Indo-nesia 
dengan pemerintah Ma-laysia 
mengenai perbatasan 
kedua belah negara. Namun 
saat ini kita masih belum 
punya batas wilayah yang 
jelas atau yang pasti meski 
sudah ada kesepakatan,” jelasnya, Selasa 
(26/8) di Hotel Holiday usai membuka 
kegiatan bimbingan teknis bagi kelompok 
masyarakat pengawasan (Pokmaswas) 
yang digelar oleh PSKDP Provinsi Kepri. 
Seperti kasus beberapa bulan lalu kata 
Hazmi, tepatnya di Kabupaten Beng-kalis 
Provinsi Riau yang langsung di-tangkap 
lalu dibawa ke Batu Pahat 
Malaysia oleh patroli mereka. Hal itu 
tentunya menandakan bahwa Marine 
mereka belum mengetahui ada MoU. 
Menurutnya, berdasarkan laporan dari 
para nelayan yang masuk maka se-panjang 
tahun 2014 ini sampai Agustus 
kasus yang tercatat ada empat tau lima 
kasus terkait pengusiran nelayan asal 
Karimun yang diduga melanggar batas 
perairan negara. 
Sedangkan yang ditangkap dan diproses 
ada satu kapal berkapasitas lebih dari 5 
GT karena mereka melewati batas laut. 
Ketika di cek melalui GPS memang ada 
indikasi nelayan kita masuk ke wilayah 
perairan Malaysia.(ROGANDA.P)
NUSANTARA 
5 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 
Tuntaskan Dugaan Korupsi Pada Proyek 
Overlay Dalam Kota Kuala Tungkal 
PASALNYA overlay dalam 
kota di Kecamatan Tungkal Ilir 
ini di kerjakan asal jadi. Dimana 
untuk penghamparan aspal nya 
di lakukan pada saat musim 
hujan, dengan kondisi dasar 
yang masih basah. Sehingga 
kepadatan maupun mutu aspal 
tidak optimal. Kelihatannya 
pada seperti tidak ada pengawa-san 
pada saat penghamparan 
aspal, jadi dengan kondisi dasar 
yang masih basah hingga mem-buat 
kepadatan dan mutu aspal 
tidak menyatu, ucap syahri ketua 
DPD-LMR-RI-Tanjab Barat ini 
kepada Warta Nasional. 
Lebih lanjut terkait Realisasi 
fisik dan anggaran yang tidak 
relevan, dimana saat pencairan 
pada bulan januari 2014 untuk 
APBD 2013 kondisi overlay 
sudah banyak yang rusak, 
meskipun pengerjaannya belum 
lama dikerjakan, atau selesai di 
kerjakan beberapa hari. 
Hingga kni overlay dalam 
kota kuala tungkal, di rute yang 
meliputi beberapa ruas jalan di 
dalam kota kuala tungkal, 
kondisinya kini terlihat parah. 
Tidak ada perawatan sama 
sekali. Hal ini juga di sam-paikan 
oleh ketua DPD-LMR-RI 
syahril, terkait mengenai 
LKPJ bupati Tanjab Barat. Pada 
dewan yang realisasi anggaran-nya 
dinyatakan 100% untuk 
pekerjaan overlay tersebut, 
namun lebih lagi dalam LKPJ. 
Bupati Tanjab Barat yang 
diterima oleh dewan beberapa 
waktu yang lalu, Realisasi ang-garan 
dinyatakan 100 persen 
untuk pekerjaan ini, sementara 
dari kewajiban rekanan (kon-traktor), 
terkait perawatan 
selama ini tidak dilaksanakan 
ataupun ada tindakan untuk 
perawatan, meskipun limit 
perawatan sudah habis (6 bu-lan), 
jelasnya dari pandangan 
keadaan overlay yang kondisi 
fisiknya banyak yang rusak 
berlobang seakan tidak ada 
perawatan sama sekali. 
Disini syahril mengatakan 
adanya dugaan perawatan un-sure 
aroma KKN, karena pada 
masa perawatan tidak ada 
relisasi perawatan pada jalan 
yang rusak. Terkait adanya du-gaan 
korupsi syahril menduga 
jelas adanya indikasi kearah 
sana alias korupsi sebab seha-rusnya 
dana 5% dari kontrak 
yang diperuntukkan untuk pera-watan 
harus diwujudkan dalam 
bentuk perbaikan atas kerusa-kan 
pada pekerjaan overlay 
tersebut. Pungkasnya. 
Sekretaris Laskar Anti korupsi 
Indonesia D.P.C Tanjab Barat 
memberikan komentar. Banyak 
proyek di kuala tungkal melalui 
dinas P.U Tanjab Barat. Seperti 
tempat perencanaan dan kordi-nasi. 
LAKI, jelas hal ini hanya 
merugikan masyarakat. Tanjab 
Barat agar, KPK jangan pusat 
saja yang diutamakan dalam 
memberantas korupsi. Kabu-paten 
Tanjab Barat ini banyak 
lumbungnya. Masyarakat men-jerit, 
menangis, melihat hukum 
yang ada di Tanjab barat ini lagi 
ketiduran. Termakan apa? 
Sampai hari ini belum kelihatan 
terjaga. Sampai berita ini ditu-runkan 
pihak bina marga belum 
pernah dikonpermasi. Apa ala-sannya.( 
AF) 
TANJAB BARAT, JAMBI (WN) – Proyek overlay 
dengan pagu dana kurang lebih Rp 6 milyar 
dari sumber dana Anggaran Pendapatan 
Daerah (APBD) Tanjung Jabung Barat, tahun 
2013 menyimpang. Yang rute pekerjaannya 
meliputi dari sebagian jalan bengkinang dan 
jalan Kalimantan kuala tungkal, pada saat ini 
terlihat banyak yang rusak parah. 
Kadisdik Jabar: Segala 
Bentuk Pungutan di 
Sekolah Harus Ditiadakan 
BANDUNG, (WN) – Kepala 
Dinas Pendidikan Jabar Wah-yudin 
Zarkasyi menegaskan, 
segala bentuk pungutan di 
sekolah harus ditiadakan. 
Namun menurut Zarkasyi pi-haknya 
tidak bisa melakukan 
pengawasan langsung terha-dap 
masing-masing sekolah di 
Jawa Barat, hanya saja Dia 
berpesan untuk menyelamat-kan 
atau mengutamakan siswa 
tak mampu. 
Hal itu dikatakan Kadisdik, 
di sela-sela acara penyerahan 
penghargaan Gubernur Jabar 
terhadap para guru dan tenaga 
pendidikan berprestasi Jabar 
2014 di Gedung Sate, Kamis. 
“Tentang pungutan itu se-baiknya 
tidak dilakukan lagi, 
karena kita harus transparan se-karang. 
Apalagi sudah ada dana 
BOS kan ? BOS 
dari Pusat, Provinsi 
dan bahkan ada 
Kabupaten Kota 
yang ikut meng-anggarkan 
BOS ju-ga 
di APBD-nya. 
Tetapi kami me-mang 
tidak bisa 
melakukan penga-wasan 
langsung ke 
sekolah-sekolah se- 
Jawa Barat, hanya 
saja kami bisa menekankan untuk 
sekolah agar menyelamatkan 
siswa dari kalangan tidak mampu 
agar tetap bisa sekolah jangan ter-kendala 
biaya” tegasnya. 
Wahyudin Zarkasyi juga 
menyebutkan ada 19 Kabu-paten 
Kota yang telah meng-anggarkan 
dalam APBDnya 
untuk dana BOS pendam-pingan 
BOS dari Pusat dan 
Provinsi.“Ada 19 Kabupaten 
Kota yang telah menyertakan 
dana APBD nya untuk dana 
pendampingan BOS Pusat dan 
Provinsi. Diantaranya adalah 
Kota Banjar, Depok, Karawa-ng 
dan Indramayu. Selain 
melakuan pendmpingan dana 
BOS, mereka juga mene-gaskan 
tidak boleh ada pu-ngutan 
lagi di sekolah” pung-kas 
Wahyudin.( Anang) 
Detik Detik Pemecatan Bupati 
Purwakarta Dari Golkar 
BANDUNG, 
(WN) – Ke-tua 
DPD Par-tai 
Golkar Ja-wa 
Barat Iri-anto 
MS Sya-fiuddin 
me-n 
g u s u l k a n 
p e m e c a t a n 
Bupati Pur-wakarta 
Dedi 
Mulyadi seba-gai 
kader Par-tai 
Golkar. Usu-lan 
itu disam-paikan 
ke DPP 
Partai Golkar. 
” DPD Partai Golkar Jawa 
Barat saat ini memang sedang 
menyusun surat usulan 
pemecatan Dedi Mulyadi ke 
DPP Partai Golkar. Terlebih 
DPP Partai Golkar lah yang 
berwenang untuk melakukan 
pemecatan terhadap kader 
partai Golkar”, ujar Irianto 
kepada wartawan usai melaku-kan 
rapat pimpinan di Kantor 
DPD Partai Golkar Jawa Barat, 
Jln.Maskumambang Bandung, 
Rabu (27/8). 
Dikatakannya, Sesuai de-ngan 
AD-ART, pemecatan itu 
merupakan tanggung jawab 
DPP, sedangkan kita disini 
hanya mengusulkan saja,” 
jelas irianto yang akrab disapa 
Kang Yance ini. 
DPD Partai Golkar sendiri 
mendorong pemecatan Dedi 
Mulyadi karena selama ini pria 
yang menjabat sebagai wakil 
ketua DPD Partai Golkar Jawa 
Barat sering melakukan indi-sipliner. 
Bahkan sikap indisipliner 
telah lama ditunjukan Bupati 
Purwakarta tersebut dan sudah 
ditunjukan Dedi bertahun-tahun 
lamanya. Terkait itu dirinya pun 
tidak tahu pasti alasan Dedi ber-perilaku 
seperti itu. 
“Kita sudah cukup kasih 
toleransi. Kalau alasannya jadi 
bupati, saya juga dulu bupati, 
tapi masih bisa. Dia juga tidak 
ada komunikasi, kontak ke 
saya juga tidak ada, gak butuh 
partai mungkin,” ujarnya. 
Dikatakannya, sikap indisi-pliner 
yang ditunjukan Dedi 
tentunya sangat menggangu 
kinerja partai. Bahkan prestasi 
Partai Golkar di Purwakarta 
pun terus melorot, seperti 
halnya raihan kursi legislatif. 
Pada Pemilu Legislatif (Pileg) 
2004 lalu, Golkar meraih 19 
kursi di DPRD Purwakarta dan 
melorot menjadi 11 kursi pada 
2009.”“Prestasinya melorot 
terus, bahkan sekarang hanya 
tinggal 8 kursi. Instruksi partai 
pun tidak berjalan seperti untuk 
pileg dan pilpres, padahal dia 
menjabat posisi bupati. Apa 
yang bisa dibanggakan dari 
kader partai seperti itu,” kata-nya.( 
B1/RT/RED) 
Disdik Jabar Launching Buku Sistem Elektronik 
Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah 
BANDUNG, (WN) – Melalui Website-nya 
Dinas Pendidikan me-launching 
buku sistem elektronik muatan lokal 
bahasa dan sastra daerah. Sejalan dengan 
diberlakukannya Kurikulum 2013 secara 
nasional pada tiap satuan pendidikan 
untuk semua mata pelajaran, maka Mata 
Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah 
sebagai Muatan Lokal di Jawa Barat juga 
perlu mengadopsi dan mengadaptasi 
elemen-elemen perubahan yang menjadi 
karakteristik Kurikulum 2013. 
Elemen-elemen perubahan Muatan 
Lokal Bahasa dan Sastra Daerah sesuai 
dengan elemen perubahan pada Kuri-kulum 
2013 mencakup: Standar Kom-petensi 
Lulusan, Standar Isi, Standar 
Proses, dan Standar Penilaian. Elemen-elemen 
perubahan tersebut sangat perlu 
untuk dipahami dan diimplementasikan 
oleh Guru-Guru Bahasa dan Sastra 
Daerah pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, 
SMA/SMK/MA/MAK. Elemen-elemen 
perubahan pada Kurikulum 2013 yang 
diadopsi dan diadaptasi dalam konteks 
Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah 
di Jawa Barat disebut sebagai Kuri-kulum 
Tingkat Daerah Muatan Lokal 
Bahasa dan Sastra Daerah di Jawa Barat. 
Salah satu infrastruktur yang harus ada 
dalam rangka menunjang implemen-tentasi 
Kurikulum 2013 khususnya 
untuk Muatan Lokal adalah Buku 
Pegangan Guru dan Buku Pegangan 
Murid. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa 
Barat melalui Bala Penfembangan 
Bahasa Daerah dan Kesenian (BPBDK) 
telah berhasil menyusun 25 judul Buku 
Mulok Mata Pelajaran Bahasa Daerah 
Sunda Berbasis Kurikulum 2013. Agar 
buku-buku tersebut dapat segera 
digunakan oleh Guru dan Murid di se-luruh 
jenjang pendidikan mulai dari SD/ 
MI, SMP/M.Ts., SMA/SMK/MA, maka 
bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa 
Barat telah Meng-UPLOAD buku-buku 
tersebut menjadi Buku Elektronik. 
DASAR 
1) Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 
5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan 
Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah; 
2) Peraturan Gubernur Jawa Barat No-mor 
69 Tahun 2013 tentang Pem-belajaran 
Muatan Lokal Bahasa dan 
Sastra Daerah pada Jenjang Pen-didikan 
Dasar dan Menengah 
TUJUAN 
1) Menyediakan buku-buku referensi da-lam 
rangka menunjang pembelajaran 
Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa 
Sunda untuk Jenjang SD/MI, SMP/ 
M.Ts., SMA/SMK/MA. 
2) Buku Mulok dengan sistem Elek-tronik 
(BSE) diharapkan kebutuhan 
akan referensi penunjang pember-lajaran 
Mulok Bahasa Daerah di 
Jawa Barat akan lebih mudah dan 
lebih murah didapatkan. 
JUDUL-JUDUL BUKU 
Adapun buku-buku yang telah di-Up-load 
sebanyak 25 judul terdiri dari : 
1 buku tentang Kurikulum Tingkat 
Daerah Muatan Lokal Mata Pela-jaran 
Bahasa Sunda 
12 Buku Pegangan Murid Kelas I sampai 
12 dengan judul PAMEKAR DIJAJAR 
BAHASA SUNDA PIKEUN MURID 
SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK 
12 Buku Pegangan Guru Kelas I 
sampai 12 dengan judul PAMEKAR 
DIAJAR BASA SUNDA BUKU 
TUTURUS GURU SD/MI, SMP/ 
MTS, SMA/MA/SMK.(Anang) 
Peringatan HUT PDAM Tirta Patriot Ke-8 
BEKASI, (WN) – PDAM Tirta Patriot 
yang berlokasi di Jalan Perjuangan 
No.99, Teluk Buyung, Kota Bekasi 
memperingati HUT nya yang ke-8, 
Selasa (26/8). 
Peringatan HUT PDAM Tirta Patriot 
kali ini dirangkaikan dengan peresmian 
peluncuran edisi pertama majalah Tirta 
Patriot oleh Walikota Bekasi, Dr.Rah-mat 
Jawa Barat Tuan Rumah Apresiasi 
PTK PAUDNI Tingkat Nasional 
BANDUNG, (WN) – Menteri Pendidi-kan 
dan Kebudayaan M. Nuh mengatakan 
permasalahan mengenai pendidik dan 
tenaga kependidikan (PTK) harus segera 
diselesaikan. Ada dua hal yang penting, 
yaitu soal peningkatan kompetensi dan 
tingkat kesejateraan dari PTK. Menu-rutnya, 
PTK Pendidikan Anak Usia Dini, 
Nonformal, dan Informal (PAUDNI) ada-lah 
orang-orang yang sangat khusus dan 
mulia. Karena memiliki kesadaran yang 
luar biasa dalam menyediakan layanan 
PAUD. “Dari 240 juta penduduk Indonesia 
hanya sekitar 4 juta orang yang ditakdirkan 
jadi PTK, mulai dari PAUDNI sampai per-guruan 
tinggi,” kata Nuh dalam sambu-tannya 
pada acara Apresiasi PTK Ber-prestasi 
Tingkat Nasional 2014 di Stadion 
Siliwangi Bandung, Jawa Barat, Minggu. 
Sementara itu, Plt. Dirjen PAUDNI, Ha-mid 
Muhammad mengatakan jumlah 
PTK PAUDNI saat ini berjumlah 773.519 
orang, yaitu guru TK sebanyak 267.565, 
tutor 157.000, instruktur kursus 38.000, 
guru PAUD non formal 300.000, penilik 
sebanyak 7400 dan pamong belajar 
3476 orang. “Terdapat 82.531 yang 
memperoleh tunjangan profesi,” 
ujarnya pada kesempatan yang 
sama. Apresiasi PTK yang sudah 
digelar kedelapan kali ini diikuti 34 
provinsi seluruh Indonesia dengan 
jumlah peserta 510 orang dan 34 
orang pendamping. Secara kese-luruhan 
terdapat 3.000 orang yang 
diundang termasuk yang mengikuti 
acara-acara penunjang lain. 
Penghargaan bagi para peserta 
berdasarkan 15 kategori, seperti 
pendidik PAUD, pengelola PAUD, 
instruktur tata rias pengantin, otomotif, 
kursus tata busana, perhotelan, tata 
boga, elektronika, pengelolaan 
lembaga kursus pelatihan (LPK). Acara yang 
bertemakan “Melalui Apresiasi PTK 
PAUDNI Berprestasi Kita Wujudkan PTK 
PAUDNI yang Kompetitif, Profesional dan 
Bermartabat” berlangsung dari tanggal 10- 
15 Agustus 2014 di Hotel Grand Royal 
Panghegar, Bandung. Sebanyak 57 dewan 
juri dari latar belakang akademisi, praktisi 
dan unsur Kemdikbud yang akan menen-tukan 
tiga pemenang dari tiap kategori. 
Sementara itu suasana lomba di Grand 
Hotel Panghegar, Bandung nampak para 
peserta lomba kelompok Senam Aerobik 
Kreasi Daerah yang mengenakan pakaian 
seragam warna-warni mengiringi keme-riahan 
suasana di lokasi lomba Pendidik 
dan Tenaga Kependidikan (PTK) PAUDNI 
Berprestasi tahun 2014. Meskipun berbeda 
provinsi asal, mereka saling memberikan 
semangat satu sama lain. Para pendamping 
dan penonton pun kerap mengikuti gerakan 
kelompok yang sedang menampilkan ke-bolehannya 
tersebut. Lomba PTK PAUDNI 
Berprestasi tingkat nasional ini terkesan 
meriah dan penuh kreativitas.(Anang) 
Hadiah Umroh Juara Pertama Pendidik dan 
Tenaga Kependidikan Berprestasi Jawa Barat 
BANDUNG, (WN) – Pemerintah pusat 
menargetkan angka partisipasi pendi-dikan 
secara nasional mencapai 97 per-sen, 
dalam kaitan dengan pencanangan 
tersebut sebagai provinsi penyangga ibu 
kota pemprov jabar mentargetkan pada 
tahun 2018 angka partisipasi pendi-dikan 
di sekolah lanjutan tingkat atas 
(SLTA) sudah mencapai 97 persen. 
Hal ini dikatakan Gubernur Jabar Ah-mad 
Heryawan dihadapan para peraih 
penghargaan dari pemprov jabar untuk 
para pendidik dan tenaga kependidikan 
berprestasi tingkat jabar di Aula barat Ge-dung 
Sate, beberapa waktu yang lalu. 
Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan 
capaian angka partisipasi SLTA sangat 
penting. Hal ini sesuai dengan per-kembangan 
Iptek , dewasa ini yang telah 
membawa perubahan di seluruh kehi-dupan 
manusia. Sehinga mau tidak mau 
kita harus mempersiapkan SDM yang 
berkualitas dan berdaya saing yang 
tinggi, katanya. 
Dikatakannya penghargaan ini di-berikan 
untuk mendorong peningkata-kan 
kemampuan profesionalisme pen-didik 
dan tenaga kependidikan, sehingga 
diharapkan dapat menghasilkan peserta 
didik yang berprestasi baik di bidang 
akademik maupun non akademik. 
Dalam kesempatan tersebut juga 
Gubernur Aher juga menyerahkan 
penghargaan kepada 84 orang Pendidik 
dan Tenaga Kependidikan Tingkat 
Jawa Barat dari berbagai jenjang 
pendidikan di Jawa Barat. Bahkan bagi 
yang memperoleh juara pertama, 
Gubernur memberikan bonus pergi 
umroh. Untuk juara umum diraih Kota 
Depok pada 3 kategori lomba yaitu 
Guru TK, kepala TK dan Kepala SD. 
Tropynya diserahkan langsung oleh 
Gubernur Heryawan. Oleh karena itu, 
kalau ada jenis manusia yang harus 
paling dihormati, maka mereka itu 
adalah bapak dan ibu guru. “Terimalah 
ucapan terima kasih saya kepada 
bapak/ibu guru. Tak mungkin saya 
menjadi seperti ini tanpa ada didikan 
dari bapak/ibu guru”, ujarnya. 
Sementara itu, Kadisdik Jabar, 
Wahyudin Zarkasy melaporkan, bahwa 
para pendidik dan tenaga kependidikan 
berprestasi ini mendapat penghargaan 
berupa uang dengan masing-masing ju-ara 
1 sebesar Rp 7.500.000 ; Juara 
Kedua, Rp 4.500.000 dan Juara III 
sebesar Rp 3.500.000. Untuk pendidik 
dan tenaga kependidikan Luar Biasa, 
juara pertama mendapat Rp 7.500.000 
; juara kedua, Rp 5.000.000 dan juara 
ketiga Rp 3.500.000. 
Kemudian untuk pemenang lomba 
kreatifitas pembelajaran pendidikan luar 
biasa, juara pertama Rp 8.000.000, juara 
kedua Rp 6.500.000 dan juara ketiga, 
Rp 4.000.000,- sedangkan biaya untuk 
penghargaan tersebut terang Wahyudin 
sudah tercantum dalam DPA Disdik 
Prov. jabar Tahun 2014. Untuk peng-hargaan 
dari gubernur , sesuai janji 
gubernur akan diberikan penghargaan 
berupa menunaikan Umroh bagi mereka 
yang mendapat juara pertama dari 
seluruh kategori, jelasnya.(Anang) 
Effendi. 
Selain itu pula, dilakukan penyerahan 
secara simbolis piala dan piagam 
penghargaan kepada pegawai berkiner-ja 
baik, pemenang lomba futsal dan bu-lutangkis. 
“Selamat ulang tahun yang ke-8, 
semoga PDAM Tirta Patriot terus maju, 
sejahtera dan dapat menggapai cita-cita”, 
ucap Walikota Bekasi mengawali 
sambutannya. 
Selanjutnya, orang nomor satu di 
Pemerintahan Kota Bekasi ini menga-takan 
di usianya yang ke-8, cakupan 
pelayanan PDAM Tirta Patriot baru 3 
wilayah kecamatan yaitu Bekasi Utara, 
Medan Satria dan Bekasi Barat. Oleh 
karena itu, Pemerintah Kota Bekasi terus 
mendukung upaya perluasan wilayah 
pelayanan dengan diterbitkannya surat 
ijin prinsip pengembangan SPAM 
(Sistem Penyediaan Air Minum). 
Beliaupun berharap agar PDAM Tirta 
Patriot terus berupaya untuk mening-katkan 
cakupan pelayanan sesuai 
dengan target Milenium Development 
Goals (MDG’s) dan tentunya pe-ningkatan 
kualitas pelayanan terhadap 
pelanggan. 
Di akhir acara dilakukan pemotongan 
tumpeng oleh Direktur Utama PDAM 
Tirta Patriot, Tb Hendy Irawan, SE dan 
hiburan musik. 
Turut hadir, unsur Forum Komunikasi 
Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Bekasi, 
para pemangku jabatan di lingkup 
Pemkot Bekasi, pengurus serta 
pegawai PDAM Tirta Patriot dan insan 
pers.(Rademan)
NUSANTARA 
6 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 
24 Mantan Anggota DPRD Bekasi Didesak Kembalikan Mobil Dinas 
BEKASI, (WN) – Imbauan untuk 
mengembalikan mobil dinas (mobnas) 
anggota Dewan Perwakilan Rakyat 
Daerah (DPRD) Kota Bekasi tak di-indahkan. 
LSM KPKN Laporkan Dugaan 
Korupsi di TEKMIRA Bandung 
LSM KPKN telah menerima SP2HP 
dari Polda Jabar dengan No:B/25/Subdit 
III/VI2014/2014/DitReskrimsus. Dalam 
surat tersebut dijelaskan bahwa Penye-lidik 
telah melakukan tindakan penelitian 
dan pengumpulan bahan keterangan 
terhadap beberapa pihak yang terkait 
dengan pekerjaan proyek pada Pusdiklat 
Mineral dan Batubara di di Desa Gunung 
Masigit Kab.Bandung Barat. 
Setelah mempelajari data-data pada 
dokumen yang ada dan keterangan dari 
pihak-pihak terkait,diperoleh hasil 
bahwa proyek pekerjaan penyiapan dan 
pematangan lahan pada Pusdiklat Min-eral 
dan Batubara sampai saat ini masih 
dalam pemeliharaan sehingga dugaan 
korupsi yang diduga terjadi pada dinas 
terkait belum bisa ditingkatkan ke 
tahap penyelidikan dan suratnya 
ditandatangani oleh AKBP Yayat 
Popon Ruhiat.S.IK. 
Sebelumnya LSM KPKN sudah 
melayangkan surat klarifikasi dengan 
No.K: 001/Ket.DPC/KPKN-KB & 
KBB/V/2014 kepada PPKnya Suher-man 
pada tanggal 5-5-2014 mengenai 
Pekerjaan Kontruksi Penyiapan dan 
Pematangan Lahan dugaan kekurangan 
volume dan apakah sesuai dengan 
RAB,dan kalau ada wartawan yang 
konfirmasi baik juga LSM tertentu 
mengenai proyek tersebut diduga PPK 
proyek tersebut menawarkan proyek 
PL kepada oknum2 tersebut agar 
supaya tidak lagi mengkritisi pekerjaan 
proyek tersebut. 
Namun surat balasan yang diterima 
oleh LSM KPKN surat tidak bisa 
dipertanggungjawabkan karna tidak ada 
kop.suratnya dan tidak ditandatangani 
dalam surat dikatakan bahwa pekerjaan 
kontruksi penyiapan dan pematangan 
lahan tahun anggaran 2013 telah selesai 
dilaksanakan sesuai RAB dan hal 
tersebut tertuang dalam berita acara 
penyelesaian hasil pekerjaan yang 
ditandatangani oleh panitia pemeriksa 
hasil pekerjaan barang/jasa,konsultan 
perencana, konsultan pengawas dan tim 
teknis dari Dinas Kimrum (Pemukiman 
dan Perumahan) Prov.Jabar dan sudah 
dipertanggung jawabkan kepada 
Inspektorat Jenderal ESDM dan Badan 
Pemeriksa Keuangan (BPK). 
Juga mengenai dugaan bagi-bagi 
proyek juga sudah dijawab menurutnya 
dalam pelaksanaan pengadaan barang/ 
jasa atas beban APBN,baik lelang 
umum,sederhana,penunjukan 
langsung,maupun pengadaan langsung 
dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa 
sesuai Perpres nomor:54 tahun 2010 
beserta perubahannya pasal 19 angka 1 
s.d 2. Artinya bahwa pengadaan barang 
dan jasa sudah dilaksanakan sesuai 
dengan prosedur.Namun mengenai 
RAB proyek tersebut adalah dokumen 
Negara maka dengan itu tidak boleh 
diketahui masyarakat.(Harjo S.Pane) 
BANDUNG, (WN) -Terkait 
pembangunan Pusdiklat 
Mineral dan Batubara 
Pekerjaan Kontruksi 
Penyiapan dan 
Pematangan Lahan yang 
menghabiskan dana dari 
APBN sebesar 
Rp.7.578.337.000,00 
tahun anggaran 2013 
yang berlokasi di 
Kab.Bandung Barat 
dilaporkan oleh LSM KPKN 
Polda Jabar dengan 
No.01/Ket.DPC.LSM 
KPKN/KB & KBB. 
Pelantikan 30 Anggota DPRD Kabupaten 
Karimun Bagai Sidang Teroris 
KARIMUN, (WN) – Pelantikan Anggota Dewan 
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ka-rimun 
periode 2014-2019, Jumat (29/8) sore di 
Gedung DPRD Karimun bagaikan sidang teroris. 
Pasalnya, sidang yang seharusnya terbuka secara 
umum dan dapat diakses oleh media, digelar secara 
tertutup dan tak satupun rekan media dibenarkan 
untuk masuk ke dalam ruangan melakukan liputan 
dan pengambilan foto. 
Padahal, pihak sekretariat DPRD telah me-nyiapkan 
tanda pengenal khusus pers yang harus 
dikenakan saat liputan. Namun ternyata tidak ber-fungsi 
karena faktanya seluruh wartawan tertahan 
di pintu penjagaan. Kondisi itu pun membuat para 
awak media yang bertugas melakukan liputan di 
gedung wakil rakyat itu, kecewa dan mengaku tidak 
dianggap oleh pihak sekretariat DPRD Karimun. 
“Kita kesini menjalankan tugas liputan, bukan 
mau berbuat onar sampai dilarang untuk masuk 
dalam mengabadikan momen lima tahun sekali 
pada proses pelantikan 30 anggota DPRD ini. 
Mereka ini (para pegawai di Sekretariat DPRD) 
sepertinya alergi dengan pers. 
Meski telah mendapatkan ID Card dari Humas 
DPRD Karimun namun tetap saja tidak diperbo-lehkan 
masuk. Padahal sudah tertera panitia – PERS 
namun sama saja tidak ada fungsinya karena 
dilarang masuk. “Tadi saya sudah mau masuk dan 
membuka pintu belakang, kemudian Kasubbag 
Humas DPRD Karimun, Yumaiwan melarang 
wartawan masuk. Jadi untuk apa ID Card ini diba-gikan 
dengan tertera tulisan Pers. Buang-buang 
anggaran saja,” ucap seorang wartawan. 
Sementara Sekretaris Dewan (Sekwan), Usman 
Ahmad ketika dikonfirmasi oleh awak media usai 
prosesi pelantikan yang dilakukan Kepala 
Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Balai Karimun, 
Yustiono kemarin, beralasan agar prosesi 
pelantikannya lebih hikmad. 
“Jadi bapak anggap kami ini apa?,” tanya seorang 
wartawan portal Karimun. Usman malah meng-hindari 
wartawan dan pergi meninggalkan keru-muman 
para awak media meski tetap dikejar 
dengan dicecar berbagai pertanyaan lainnya. 
“Kalau urusan berapa anggaran dalam proses 
pelantikan ini silahkan tanyakan kepada Kabag 
Persidangan dan Produk Hukum DPRD Ka-bupaten 
Karimun, Rizal Aidi,” katanya seraya 
menjauh untuk menghindari wartawan. 
Ketika hal tersebut ditanyakan kepada Kabag Per-sidangan 
dan Produk Hukum DPRD Kabupaten Ka-rimun, 
Rizal Aidi terkait jumlah anggaran, ia mengaku 
belum bisa mengkalkulasikan jumlah anggaran yang 
digunakan dalam prosesi pelantikan 30 anggota 
dewan. “Kita belum menghitung berapa anggarannya 
dan saat ini pun momennya belum tepat,” ucapnya. 
Disinggung soal tidak boleh satu wartawan pun 
yang masuk kedalam untuk melakukan liputan meski 
telah mengenakan ID Card khusus yang diberikan 
sekretariat DPRD, Rizal malah terkejut seraya 
mengaku harusnya ada kesempatan bagi media 
untuk dapat masuk kedalam saat prosesi pelantikan. 
“Saya memang tidak tahu kalau kawan-kawan 
tidak boleh masuk, karena saya mengurusi 
lalulintas didalam. Tapi kalau sudah pegang ID 
Card ini ya harusnya boleh masuk,” katanya. 
Disinggung ada pengistimewaan terhadap media 
elektronik dalam hal ini televisi lokal yang boleh ma-suk 
kedalam untuk mengambil langsung pelantikan 
tersebut, Rizal enggan menjawabnya dan malam 
berusaha mencari Kasubbag Humas DPRD Karimun, 
Yumaiwan untuk mencari jawabannya.(ROGANDA.P) 
Buktinya, 24 anggota DPRD 
lama, belum mengembalikan mobil dinas. 
Sekretaris Dewan (Sekwan) Kota 
Bekasi Erwin Effendi mengatakan, 
pihaknya akan menunggu hingga akhir 
Agustus. Ini adalah batas akhir sebelum 
akhirnya diberikan surat peringatan. 
“Jika belum mengembalikan juga 
akan diberikan surat peringatan (SP) 
sampai 2 kali. Ketiga kalinya akan dila-kukan 
penindakan ambil paksa,” 
jelasnya saat dihubungi Media Indone-sia, 
Rabu (27/8/2014). 
Dari 50 Anggota DPRD periode 2009- 
2014 ada 20 orang yang masih melanjut-kan 
tugas sampai tahun 2019 mendatang. 
Seharusnya 30 anggota dewan lainnya 
sudah mengembalikan mobnas sebelm 
pelantikan anggota baru periode 2014- 
2019, Senin (11/8/2014) lalu. 
Namun, sebanyaknya tercatat baru 5 or-ang 
mengembalikan mobil dinas tersebut. 
Ditambah 1 unit mobnas dikembalikan da-lam 
keadaan rusak parah. 
Kelima mantan ang-gota 
dewan yang sudah 
mengembalikan mobil 
dinas kepada sekertaris 
DPRD Kota Bekasi 
diantaranya, Sardi 
Effendi (FPKS), Su-triyono 
(FPKS), Yusuf 
Nasih (FGolkar), Rosi-han 
Anwar (FGolkar) dan 
Syafei (FGolkar). “Yang 
lain baru mengatakan 
akan mengembalikan 
via telepon,” jelasnya. 
Mereka akan diberi waktu hingga 
Jumat mendatang. Hal ini telah dise-pakati 
sesuai laporan kepada Badan 
Pengelolaan Keuangan dan Aset 
Daerah (BPKAD) Kota Bekasi 
“Ada juga untuk mobil yang rusak 
milik Ratu Tatu (FD) serta mobil yang 
hilang milik Choiruman J Putro (FPKS) 
sudah di selesaikan dengan menggati 
melaui asuransi mereka,” ujarnya. 
Lebih jauh, Erwin menambahkan, 
tindakan ambil paksa akan dilakukan jika 
ada yang mangkir karena mobil tersebut 
adalah aset pemerintah Kota Bekasi. 
“Kemarin sebelum tanggal 11 Agus-tus 
sifatnya masih imbauan, sekarang 
sudah menjadi kewajiban anggota de-wan 
yang tidak terpilih mengembalikan 
mobil dinasnya,” tambahnya. 
Selanjutnya, jika ada anggota dewan 
yang tidak mengembalikan bahkan 
sampai menggadaikan mobil dinas ter-sebut, 
maka dewan tersebut dinyatakan 
melakukan penggelapan aset pemerintah 
kota Bekasi. Sebab, pada hakikatnya, 
mobil tersebut dipinjamkan jadi harus di 
rawat dengan baik. “Hal seperti itu harus 
kita tindak,” tegasnya.(RADEMAN) 
Pipa Gas Pertamina 
Meledak Hebat di Subang, 
Pantura Macet Total 
SUBANG, (WN) – Terjadi 
peristiwa ledakan super hebat di 
daerah Kabupaten Subang 
tepatnya di Desa Mandala-wangi, 
Kecamatan Sukasari, 
(28/8/2014), yaitu meledaknya 
Pipa Gas milik Pertamina. 
Akibat kejadian puluhan rumah 
di dekat pipa gas terbakar dari 
semburan ledakan. 
Dikabarkan ada yang mening-gal 
dunia dan dua orang korban 
terbakar serius di area meledak-nya 
pipa gas yang berlokasi 
beberapa meter di samping jalur 
pantura itu. Kedua korban ber-nama 
Asim dan Tasmin. Kedua-nya 
terbakar hampir seluruh 
badan. 
Beberapa kebun dan taman 
serta para hewan ternak seperti 
domba dan kambing juga mati 
terkena ledakan dahsyat dan 
saat ini kebakaran ledakan pipa 
gas ditangani polisi sektor Pa-manukan.( 
rt) 
Heboh Adegan Mesum 
Oknum PNS Pemkot 
Bandung Beredar 
Warga Kota Bandung, Jawa Barat, dihebohkan dengan beredarnya 
foto seorang wanita cantik berpakaian PNS Kota Bandung yang 
tengah melakukan perbuatan mesum dengan seorang pria. Foto 
tersebut beredar di situs online sejak sepekan terakhir. Hal ini 
membuat citra pegawai negeri sipil Kota Bandung tercoreng. 
BANDUNG, (WN) –Masyarakat 
Kota Bandung dihebohkan de-ngan 
beredarnya foto adegan me-sum 
seorang wanita berpakaian 
dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) 
Pemkot Bandung. Polisi pun 
langsung menyelidiki kasus itu. 
Sedikitnya terdapat 18 foto 
syur wanita tak diketahui iden-titasnya 
itu dengan seorang pria 
yang beredar di sebuah blog. 
Belum diketahui apakah sang 
wanita benar-benar PNS di 
Kota Kembang. Pihak Pemkot 
Bandung belum memberikan 
keterangan resmi. 
Sementara itu Kapolrestabes 
Bandung, Kombes Pol Mashudi 
mengaku baru mengetahui 
adanya foto tersebut. Menurut-nya 
belum ada laporan atas 
beredarnya foto mesum itu. 
Namun Mashudi berjanji akan 
menyelidiki kasus tersebut ka-rena 
telah meresahkan masya-rakat 
dan akan berkoordinasi 
dengan Pemkot Bandung. 
“Kita lagi selidiki, dan kita 
akan berkoordinasi dengan 
Pemkot Bandung,” katanya saat 
ditemui di Mapolretabes Ban-dung.( 
TORUS) 
KPK Tetapkan Bupati 
Tapanuli Tengah Tersangka 
Sengketa Pilkada 
SIBOLGA, (WN) – Dalam pe-ngembangan 
penanganan perka-ra 
dugaan tindak pidana korupsi 
pemberian hadiah atau janji 
terkait dengan pengurusan per-kara 
sengketa pemilihan kepala 
daerah (pilkada) di Mahkamah 
Konstitusi (MK) tahun 2011, 
Komisi Pemberantasan Korupsi 
(KPK) menetapkan Raja Bona-ran 
Situmeang, Bupati Tapanuli 
Tengah sebagai tersangka. 
Tersangka Raja Bonaran Situ-meang 
diduga memberi atau 
menjanjikan sesuatu kepada M 
Akil Mochtar selaku hakim 
Mahkamah Konstitusi (MK) de-ngan 
maksud untuk mempe-ngaruhi 
putusan perkara sengketa 
pemilihan kepala daerah (pil-kada) 
Kabupaten Tapanuli Te-ngah 
tahun 2011 yang diserahkan 
kepadanya untuk diadili. 
Atas perbuatannya, Raja Bona-ran 
Situmeang disangkakan me-langgar 
Pasal 6 ayat (1) huruf a 
Undang Undang Republik Indo-nesia 
Nomor 31 Tahun 1999 
tentang Pemberantasan Tindak 
Pidana Korupsi sebagaimana telah 
diubah dengan Undang Undang 
Republik Indonesia Nomor 20 
Tahun 2001 tentang perubahan 
atas Undang-Undang Nomor 31 
Tahun 1999 tentang Pemberan-tasan 
Tindak Pidana Korupsi.(RE) 
Wabup Banjar 
Ditangkap 
BANJARMASIN- Wakil Bupati Banjar, Fauzan Saleh yang 
telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi 
penyaluran dana bantuan sosial (bansos) pemerintah Provinsi 
Kalimantan Selatan 2010 senilai Rp27,5 miliar akhirnya 
menyerahkan diri, setelah sebelumnya sempat dinyatakan 
masuk daftar pencarian orang (DPO). 
Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejaksaan Tingi 
Kalsel, Erwan Suwarna mengatakan, Fauzan akhirnya 
datang sendiri ke Kejati Kalsel pada Senin (25/8/2014) 
malam dan selanjutnya ditahan di LP Teluk Dalam bersama 
empat tersangka lain yang sudah ditahan lebih dulu. 
“Dari enam tersangka, tinggal satu orang tersangka 
yang belum memenuhi panggilan kejaksaan untuk 
dieksekusi yaitu Fitri Rifani, mantan Asisten I Pemprov 
Kalsel,” kata Erwan, Selasa (26/8/2014). 
Fauzan Saleh terjerat kasus korupsi penyaluran bansos 
saat dirinya menjabat sebagai Kepala Biro Kesra 
Pemprov Kalsel. Menurut Erwan, pengusutan kasus 
korupsi bansos ini akan terus berlanjut. Pihak Kejaksaan 
pun sudah memibidik keterlibatan para anggota DPRD 
Kalsel periode 2009-2014. 
Selain kasus korupsi dana bansos, kasus dugaan korupsi 
proyek pembebasan lahan bandara Syamsuddin Noor, 
Banjarbaru juga menjadi salah satu kasus besar yang 
ditangani Kejati Kalsel. Pihak kejaksaan sebelumnya telah 
menetapkan tiga tersangka terkait kasus ini yaitu dari BPN, 
Sekda Kota Banjarbaru dan seorang pengusaha. 
Kemarin, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot 
Banjarbaru menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi 
Kalsel terkait penanganan lanjutan kasus dugaan korupsi 
proyek pembebasan lahan bandara seluas 108 hektar 
dengan nilai proyek mencapai Rp135 miliar.(MI)
NUSANTARA 
7 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 
Ngaku Tokoh Masyarakat Serang 
Timur, Jadi Mafia Tanah Sengketa 
SUKSESNYA H. Uding mengaku 
ngaku sebagai seorang tokoh masya-rakat 
Serang Timur yang terus bereks-pansi 
mengkedepankan orang ba-nyak,’ 
katanya.Setelah di selusuri siapa 
H.Uding, dia adalah mafia Tanah atau 
pengusaha jual beli tanah, bahkan tanah 
kepemilikannya ribuan hektar. 
Hasil investigasi Harian Warta Na-sional, 
H.Uding diduga memiliki jari-ngan 
tanah sengketa yang bisa di jadi-kan 
hak milik oleh H. Uding, seperti 
tanah di wilayah Kecamatan Kibin Pa-sar 
Tambak Desa Kibin seluas 16.320 
hektar milik status KUO di sulap men-jadi 
Tanah Hak milik oleh H.Uding, 
diduga bekerjasama dengan para 
oknum BPN Kab.Serang, Pengadilan 
Negri Serang, Pengadilan Tinggi Ban-ten, 
dan Mahkamah Agung RI. 
Serta Notaris dari Pring Sewu Lam-pung, 
Uding menggarap tanah sengketa 
milik Pertani Persero di bilang sukses 
menjadikan tanah pertani menjadi hak 
paten Sakman bin Karim yang diduga 
setingan Uding, dan Uding diduga 
mengurus semua pendanaan hingga 
ratusan juta bahkan milyaran untuk 
memenangkan tanah tersebut hingga 
dari pengadilan Negeri Serang, 
Bahkan Pengadilan Tinggi Banten 
serta Mahkamah Agung Republik Indo-nesia 
memenangkan atas setingan ter-sebut 
atas nama ahli waris Sakman bin 
Karim sesuai hasil putusan Pengadilan 
Tinggi Banten No.41/pdt/2009/ 
PT.BTN. Dimana amar putusannya 
berbunyi, para pembanding II semula 
para penggugat intervensi sebagai satu-satunya 
yang berhak atas warisan 
peninggalan Sakman Bin Karim. 
Semua pihak,yang menempati, me-miliki 
hak,agar menyerahkan tanah 
tersebut dalam keadaan kosong bila 
perlu dikosongkan dengan memakai 
alat negara, H. Uding setelah sukses 
memenangkan tanah Sengketa tesebut 
milik HGB No. 2 dari PT.Pertani 
Persero, H. Uding menggusur tanah 
seluas 16.320 M2, dan membuat lahan 
tanah tersebut dijadikan Pasar Baru 
Tambak yang di kelola oleh Andre dan 
Buyung Rijal, dibiayai oleh Matrial H. 
Kemi yang sampai sekarng masih 
banyak tunggakan ratusan juta hingga 
si pemilik matrial meninggal dunia. 
H. Uding hingga kini masih banyak piu-tang 
ratusan juta ke si pemilik matrial 
untuk pembuatan pasar tambak. Selain 
Pasar H.Uding membagikan Tanah 
tersebuat untuk pembuatan Kantor 
Polsek,dan para oknum yang membantu 
proses pemenangan atas dasar tanah seluas 
16.320 m2. Ke beberapa oknum. Dalam 
bentuk Notaris asal Pring Sewu Lampung. 
H. Uding kini menguasai tanah atas 
nama Sakman Bin Karim hasil putusan 
Pengadilan Tinggi Banten No.41/pdt/ 
2009/PT.BTN, padahal hasil komitmen 
dengan nama ahli waris sakman bin 
karim akan diberikan kompensasi biaya 
hasil penjualan dari hasil tanah seluas 
16.320 m2 tersebut. 
Hingga kini ahli waris Sakman Bin 
Karim belum menerima dari hasil ko-mitmen 
H.uding sebagai penyandang 
dana ahli waris. Setelah di investigasi 
kini h.uding bermain dengan pihak Dirut 
PT.Pertani Persero atasnama Edy 
Budiono untuk membalik nama 
H.Uding Bin Sarpan bukan atas nama 
Sakman Bin Karim karena H. Uding di-duga 
memiliki Surat HGB.No.2 Palsu 
pelimpahan data atasnama PT. Pertani 
Persero ke nama H.Uding Bin Sarpan. 
Kepemilikan HGB No. 2 kami kon-firmasi 
langsung dengan H.Uding, bah-kan 
membenarkan H. Uding memiliki 
HGB.No 2 atas nama H.Uding dari pe-limpahan 
berkas PT.Pertani Persero, 
ungkap Uding, tapi Uding membantah 
keras bahwa HGB yang diduga palsu 
tersebut miliknya itu milik mantan 
pengacara saya yaitu Afandi, dia yang 
buat HGB itu ini semua buatan Afan-di,’ 
ungkap H.Uding ke Warta Nasional. 
Dan kini putusan kasasi MA No.460 K/ 
PDT/2010,yang menolak para pemohon 
kasasi serta menguatkan keputusan 
Pengadilan Tinggi di atas,bahkan putusan 
peninjauan kembali (PK) No.238 PK/ 
PDT/2013 yang amar 
putusanya Menolak per-mohonan 
PK oleh pe-mohon 
PT.Pertani Per-sero, 
melalui Dirutnya 
EDY Budiono di tolak 
oleh Mahkamah Agung. 
Pengelola Pasar Tambak 
seluas 16.320 m2 H.uding 
Bin Sarpan serta Oknum 
Pasar Andre Buyung rijal 
sudah beberapa kali di 
berikan teguran oleh ahli 
waris Sakman Bin Karim 
hingga teguran ke satu-ke 
dua ke tiga tapi si penge-lola 
H.Uding tetap berta-han 
membangun pasar 
dan melakukan perbuatan 
melawan hukum. 
Pada awalnya H.Uding 
hanya membantu para 
ahli waris,namun kini 
ingin H.Uding mengu-asai 
fisik tanah dengan 
membangun Kios/Ruko 
dan melakukan perbuatan 
melawan hukum melalui IMB No.503/ 
16/BTPTPM/2013 Kabupaten Serang, 
justru setelah perintah pengosongan di 
lakukan oleh pengadilan Negeri Serang 
IMB tersebut dibuat tanpa seizin para 
ahli waris pemenang MA tersebut. 
Kini ahli waris si pemilik tanah pasar 
Tambak Kibin melakukan cara mem-berikan 
surat teguran ketiga kepada si 
pengelola/pengurus pasar maupun para 
pedagang diatas tanah Blok 50 RT.02/ 
01,bekas HGB N0.2/kibin,surat ukur 
no.4/1939 seluas 16.320 M2,maupun 
para pedagang pasar tambak untuk agar 
tidak memperpanjang kontrak kios 
kepada si pengelola pasar yaitu H.udi-ng 
bin sarpan, dan mengosongkan, me-nutup 
kios dengan segera,tetapi kon-trak 
kini diperpanjang satu tahun ke 
depan oleh pihak pedangan ke H.Uding 
selaku mafia tanah.(Nazip) 
SERANG,(WN) – Sulit untuk mendefinisikan siapa H. 
Uding. Mengingat pria kelahiran Desa Nyompok 
Kabupaten Serang ini terbilang sukses walau tanpa 
mengenyam pendidikan. 
Kejari Soroti 
Pungli di Bandung 
BANDUNG, (Wn)- Kepala Ke-jari 
Kota Bandung Tjahyo Adi-tomo 
memberikan pengarahan 
terkait pungutan liar (pungli) 
yang merupakan cikal bakal 
tindak pidana korupsi. Arahan 
tersebut disampaikan di depan 
seluruh kepala sekolah tingkat 
SD-SMA se-Kota Bandung. Ini 
kata Tjahyo temuan pungli yang 
bisa menjadi bibit korupsi. 
Menurut Tjahyo, ia bersama 
dengan Pemkot Bandung akan 
mencoba untuk meminimalisir 
pungli pendidikan di Bandung 
agar tidak berkembang lebih jauh. 
“Pungutan boleh, namun apa-bila 
ada pengaduan, kita akan 
selidiki. Apakah ada unsur mem-perkaya 
diri atau tidak. Kalau 
ada, kita akan tarik sebagai tindak 
pidana korupsi,” kata Tjahyo saat 
memberikan pengarahan di GOR 
Saparua Bandung, Jalan Saparua, 
Selasa (26/8/2014). 
Menurut Tjahyo, temuan 
pungli yang bisa menjadi cikal 
bakal korupsi salah satunya 
kunjungan wisata dan les 
tambahan di luar jam belajar. 
“Atau pada saat penerimaan 
siswa baru, minta biaya pem-belian 
formulir, meminta dana 
syarat lulus tes, perbaikan 
sekolah, bahkan kegiatan 
menyambut siswa baru juga 
dikenakan pungutan. Padahal 
kalau diselidiki, itu masuknya 
ke kantong oknum,” kata dia. 
Untuk itu, pihaknya saat ini 
sedang menyelidiki sekolah-sekolah 
yang diduga melakukan 
pelanggaran hukum. Jika memang 
masih ditemukan, pihaknya akan 
melakukan tindakan refresif. 
“Ini bentuk kepedulian kami 
untuk memberantas tindakan 
melanggar hukum. Karena di 
Bandung masih banyak pe-nyimpangan,” 
tegasnya.(TR) 
FPSST Kantongi Nama Calon 
Bupati/Wakil Bupati Serang 2015 
SERANG, (WN) – Forum Pre-sedium 
Silaturahmi Serang 
TImur (FPSST) menyebutkan 
para tokoh masyarakat yang ada 
di wilayah Serang Timur sangat 
banyak yang akan mencalonkan 
diri sebagai Calon Bupati/Wakil 
Bupati asal wilayah Serang 
Timur pada Pilbup Juni 2015. 
Iwan Kurniawan, HS, Ketua 
FPSST mengatakan soal Penya-ringan 
para tokoh masyarakat 
sudah dilakukan oleh FPSST dan 
saat disinggung siapa nama dan 
ada berapa calon yang di kantongi 
oleh FPSST, Iwan menyebutkan 
ini sangat rahasia dan belum kami 
publikasikan. Kami mampu untuk 
memproses penjaringan terhadap 
para tokoh yang ada di Serang 
Timur, namun belum kami pu-blikasikan, 
katanya. 
Menurut Iwan, di Serang Timur 
sebenarnya banyak figur yang 
harus di dorong untuk maju 
dalam Pilbup Kabupaten Serang. 
Selain itu masyarakat Serang 
Timur seperti Kecamatan Cikan-de, 
Kibin, Kragilan, Lebak Wa-ngi, 
Carenang, Pontang, Tirta-yasa, 
Tanara, Jawilan, Kopo, 
Ciruas, Cikesal, Pamarayan, 
Bandung, memiliki loyalitas 
yang tinggi dan daya politik yang 
meningkat, bahkan suara pun di 
Serang Timur cukup signifikan. 
“Kami pun cukup yakin seluruh 
masyarakat yang ada di 14 ke-camatan 
di Serang Timur untuk 
memilih siapa figur yang cocok 
untuk maju”, katanya.. 
Iwan menyebutkan F-PSST 
adalah Forum Organisasi Gabu-ngan 
dari Aliansi Organisasi yang 
ada di Wilayah Serang Timur, 
Seperti Forum Aliansi Pengusaha 
Serang Timur (F-APST) Ketua 
H. Muchlik (Ketua KADIN 
Serang Timur), Forum Aliansi 
Buruh Serang Timur (F-ABST) 
Ketua H. Abdul Manaf (Anggota 
Dewan Asal Partai Golkar), Fo-rum 
Paguyuban Aliansi Aktivis 
Serang Timur (F-PAASTI) Ketua 
Ahmad Najib ( Aktivis Journal-ist 
Banten), Forum Masyarakat 
Kibin Keragilan (FMKK) Ketua 
H. Samlawi (Anggota Dewan 
Asal Partai Golkar). 
Konsorsium Pembaharuan 
Serang Timur (KPST) Ketua Drs. 
Oki Maftuhi.SH ( Tokoh Aktivis 
Pendidikan Banten), Forum 
Masyarakat Carenang Binuang 
(F-MCB) Ketua H. Um Setia 
Jaya HS. (Anggota Dewan Asal 
Partai Golkar), Ormas Brantas 
Banten (OBB) Ketua Mahesa 
Apriandi (Aktivis Sosial dan 
Kriminal), Forum Masyarakat 
Kopo Jawilan (F-MKJ) Ketua H. 
Uding (Pengusaha Serang 
Timur), Forum Masyarakat Ban-dung 
Cikande (FMBC) Ketua Oji 
Sanuji (Esekutif Muda Banten), 
Forum Masyarakat Cikesal 
Pamarayan (F-MCK) Ketua 
Ahmad Zaeni ( Anggota Dewan 
Asal Partai Golkar ). 
Seperti diketahui, pada Juni 
2015 mendatang, Kabupaten 
Serang akan melaksanakan Pe-milihan 
Bupati Serang. Kendati 
masih sekitar 10 bulanan, namun 
beberapa kelompok sudah me-ngusung 
nama-nama yang akan 
dicalonkan, termasuk Wakil 
Bupati Serang saat ini Hj. Tatu 
Chasanah dan Eki Baehaki 
Nuriman anak dari Bupati 
Serang A.Taufik Nuriman, yang 
menurut kabar beredar untuk 
maju pada Pilbup Kabupaten 
Serang Juni 2015.(Nazip) 
Kejari Bengkulu Akan Memeriksa 
39 Mantan Dewan Provinsi 
BENGKULU, (WN) -Kepala Kejaksaan 
Negeri (Kajari) Bengkulu Wito SH, 
M.Hum akan memulai pengusutan kasus 
tunggakan tunjangan komunikasi intensif 
(TKI) serta biaya operasional pimpinan 
(BOP) tahun 2004-2009.Sebanyak 39 
mantan Dewan Provinsi periode 2004 – 
2009 harap bersiap-siap. Mulai minggu de-pan, 
terhitung 5 sampai akhir Agustus pe-nyidik 
kejaksaan negeri (Kejari) Bengkulu 
akan mulai memanggil mereka untuk 
diperiksa sebagai saksi. 
Wito menambahkan “Sekarang masih 
suasana lebaran, mungkin sekitar 4 atau 
5 Agustus kita baru mulai kerja 
menuntaskan kasus-kasus yang belum 
selesai. Baik kasus lama maupun baru. 
Khusus kasus TKI, sampai akhir Agustus 
kita akan periksa 39 mantan anggota 
DPRD. Tentunya dengan membuat surat 
panggilan resmi. Kita panggil sekaligus 
untuk silaturahmi dan saling bermaaf-maafan 
karena masih suasana lebaran,”. 
Sayangnya Wito belum mau membeber-kan 
siapa saja nama-nama mantan anggota 
dewan yang bakal dipanggil lebih dulu. Wi-to 
juga belum mau memberitahu berapa or-ang 
yang akan diperiksa dalam sehari dan 
siapa saja tim penyidik yang telah dibentuk 
khusus untuk kasus tersebut. Meskipun ka-sus 
ini sudah masuk ke tahap penyelidi-kan 
dari Pulbaket, tapi ketua tim penyidi-kan 
sampai saat ini belum dibentuk. Apakah 
Kasi Pidsus Ujang Suryana SH, MH atau 
Kasi Intelijen Basuki SH atau malah Kajari. 
“Ya lihat saja nanti, yang jelas kasus ini 
pasti kita proses sesuai fakta-fakta dan alat 
bukti yang ditemukan. Juga berdasarkan 
undang-undang yang berlaku. Kita juga 
masih mempelajari kasus ini dan mencari 
tahu dimana letak penyimpangannya, 
apakah benar-benar ada unsur pidananya 
atau tidak. Kalau ada dan terbukti, kita 
lakukan penyidikan,” tambah Wito. 
Pengusutan kasus TKI ini, Kejaksaan 
Negeri (Kejari) bekerjasama dengan 
penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) dengan 
agar proses pengusutan kasus tersebut lancar 
dan dapat diselesaikan secepatnya. “Dari 
temuan BPK terdapat kerugian negara Rp 
3,4 miliar. Sembari penyidik melakukan 
pemeriksaan pada mantan anggota dewan, 
saya dalam waktu dekat akan ekspose 
tertutup bersama pimpinan Kejati. Hara-pannya 
semua kasus-kasus di bumi Raffle-sia 
ini bisa terselesaikan dengan baik, tuntas 
tanpa menimbulkan masalah.(Yus) 
Kejati Sumatera 
Utara Kejar 16 
Buronan 
MEDAN, (WN)- Kejaksaan Tinggi 
(Kejati) Sumatera Utara terus melakukan 
pengejaran terhadap 16 terpidana buron 
yang saat ini masih bebas berkeliaran 
sejak tahun 2010. 
Asisten Intelijen (As Intel) Kejaksaan 
Tinggi (Kejati) Sumatera Utara Nanang 
Sigit, mengungkapkan. 
“Kami saat ini masih terus melakukan pe-ngejaran 
terhadap 16 buronan ini,” katanya. 
Menurutnya, selama tahun 2011-2014, Ke-jaksaan 
Tinggi (Kejati) Sumatera utara juga 
sudah menangkap 17 narapidana buronan. 
Rata-rata ditangkap di luar wilayah kerja 
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera utara. 
Buronan ini umumnya kasus-kasus yang 
ditangani oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) 
atau Kejaksaan Negeri (Kejari) di 
Sumatera utara, Pihaknya pun berkeya-kinan 
dengan jaringan dan teknologi yang 
dimiliki oleh Kejaksaan, sisa buronan itu 
akan ditangkap. 
Dikatakannya, selain memburu buronan 
Kejaksaan, pihaknya selama ini juga 
bertugas untuk melacak aset baik bergerak 
maupun tidak bergerak milik tersangka 
atau terpidana koruptor. 
Menurutnya selama ini sudah 13 kasus 
yang sudah diserahkan bidang intelijen ke 
bidang Pidana Khusus untuk dijadikan 
sebagai alat bukti untuk melanjutkan 
perkaranya.(Yus) 
Perusakan Pohon Karet 
Milik Perusahaan Atas 
Perintah Bupati 
PURWAKARTA,(WN) - PT 
Hardjasari yang memiliki 
perkebunan Gunung Putri di 
Kp. Citapen, Desa Sukajaya, 
Kec. Sukatani, Kab. Purwakar-ta, 
melapor kepada polisi terkait 
perusakan ratusan pohon karet 
atau ilegal logging. Pihak peru-sahaan 
melaporkan oknum Sat-pol 
PP dan seorang penebangnya. 
Laporan dibuat di Polda Jabar, 
Jln. Soekarno-Hatta, Senin (11/ 
8/14), dengan nomor laporan 
LP.B/660/VIII/2014/JABAR 
Tanggal 11 Agustus 2014, atas 
penebangan semena-mena yang 
dilakukan oleh oknum Satpol PP 
yang diduga kuat diperintahkan 
oleh Bupati Purwakarta. Peru-sakan 
itu terjadi di lahan 
perkebunan seluas 62 hektar, de-ngan 
jumlah pohon karet yang 
ditebang mencapai 800 pohon. 
“Kejadian perusakan itu terjadi 
pada hari Jumat tanggal 8 Agus-tus 
lalu. Yang ditebang pohon 
karet yang usianya 25 tahun ke 
atas,” jelas Endriati usai melapor 
di Mapolda Jabar, Jln. Soekarno- 
Hatta, Senin (11/8/14). 
Dikatakannya, perusakan 
perkebunan itu dilakukan oleh 
Jy yang merupakan pegawai di 
Pemkab Purwakarta. Seorang 
lainnya yang turut membantu 
penebangan yaitu Id. “Yang 
kami laporkan adalah Pak Jy dan 
penebangnya Bah Id,” jelasnya. 
Akibat penebangan, lanjutnya, 
berdampak pada perkebunan tum-pang 
sari milik petani penggarap 
yang jumlahnya 35 Kepala 
Keluarga. Selain itu, pepohonan 
singkong dan pisang juga rusak 
akibat penebangan ilegal tersebut. 
Endriati juga menyebut jika 
penebangan tersebut diinstruksi-kan 
langsung oleh bupati. Pihak 
yang menebang pun diantaranya 
Satpol PP. “Penebangan ini sudah 
terindikasi pidana. Sebab Satpol 
PP menebang pohon karet tanpa 
ada izin atau rekomendasi dari 
Hardjasari,” paparnya. 
Oleh karena itu, Endriati me-ngatakan 
pihaknya menempuh 
upaya hukum dan melaporkan 
tindakan penebangan ini ke 
Polda Jabar. Ia berharap Polda 
Jabar segera membantu me-nyelesaikan 
kasus ini, karena 
menurutnya pihaknya memiliki 
bukti-bukti yang kuat.(TIM/Tc) 
Buntut Walikota Bekasi Didemo, 
Kabid Linmas Satpol PP Dipecat 
BEKASI, (WN)- Tiga bulan uang 
intensif anggota Perlindungan 
Masyarakat (Linmas) Kota Bekasi 
belum dibayarkan, ribuan pasukan 
yang dulu dikenal dengan sebutan 
Hansip itu kesal dan aksi meng-gruduk 
kantor walikota Bekasi 
Rahmat Effendi dilakukan, untuk 
bertanya tentang haknya, Senin lalu. 
Kedatangan ribuan anggota Linmas 
membuat kantor walikota terasa sesak 
dan Rahmat Effendi pun marah besar 
alias naik pitam. Karena mereka 
datang secara bergelombang, diiringi 
ratusan sepeda motor dan beberapa 
kendaraan umum yang disewa. 
Buntut kemarahan Rahmat akibat 
aksi demi itu, pada Kamis (21/8) ke-marin, 
Rahmat langsung memecat 
Kepala Bidang Linmas Satpol PP Kota 
Bekasi Ex Hendry Malino Samosir . 
Ironinya, Henry dituduhan terlibat ko-rupsi. 
“Dia terbukti melakukan 
pelanggaran berat, yakni penggelapan 
dana insentif anggota Linmas,’’ kata 
Rahmat usai upacara di Komplek Pem-kot.’“ 
Uang yang ditilep doi, menurut 
Rahmat melibatkan honor 1.739 orang 
Linmas di 56 kelurahan yang total ang-garan 
Rp 1,041 miliar, “ujar Rahmat. 
Tak Cuma dipecat, Rahmat juga 
melaporkan kasus Henry ke Kejak-saan 
Negeri (Kejari) Kota Bekasi. 
Atas laporan Rahmat, 5 orang tim 
Kejari Bekasi langsung melakukan 
penggeledahan di ruangan Hendry 
sekitar pukul 09.15 WIB. 
Penggeledahan dilakukan sekitar 45 
menit, kemudian berkas-berkas yang di-curigai 
berhubungan dengan pencairan 
dana insentif Linmas langsung dibawa 
kedalam sebuah mobil. 
Tampak hadir saat penggeledahan Se-kertaris 
Daerah Kota Bekasi, Rayendra 
Sukarmadji dan Kepala Seksi Intelejen 
Kejari Kota Bekasi, Ade Hermawan. 
Belum ada keterangan resmi terkait 
penggeledahan. Kasi intel hanya 
mengatakan dengan singkat bahwa 
kasus penggelapan dana insentif 
Linmas ini akan ditindak lanjuti 
secara hukum.““Kita tindak lanjuti 
secara hukum,” ujar Ade singkat. 
Kabid Linmas Satpol PP, Hendi 
Malino Samosir, yang telah bebas 
tugaskan Walikota dari jabatannya 
diduga telah melakukan tindak 
pidana korupsi dengan cara meng-gelapkan 
uang insentif, Linmas, tak 
kurang dari Rp 700 juta. 
Kasus ini mulai terkuak buntut dari 
demo anggota Linmas yang mena-nyakan 
uang insentif yang hanya 
diterima Rp 200 ribu, padahal seha-rusnya 
mereka menerima Rp 600 
ribu, perorang. 
Anggota Linmas yang seharusnya 
menerima dana insentif sebanyak 
1739 orang x Rp 600 ribu = Rp 
1.042.000.000 (Satu miliar empat 
puluh dua juta rupiah). Dana itu 
ternyata sudah dicairkan dari kas 
daerah. Namun sekitar Rp 700 juta, 
tak disampaikan kepada anggota 
Linmas.(RE/TIM)
Edisi 25 warnas
Edisi 25 warnas
Edisi 25 warnas
Edisi 25 warnas
Edisi 25 warnas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)Robby Firmansyah
 
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanAkuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanRestiPutri6
 
Strategi Pemberantasan Korupsi Indonesia
Strategi Pemberantasan Korupsi Indonesia Strategi Pemberantasan Korupsi Indonesia
Strategi Pemberantasan Korupsi Indonesia Coky Fauzi Alfi
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiAfida Zahara
 
ANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUMusanif Efendi
 
Apa Itu TIPIKOR
Apa Itu TIPIKORApa Itu TIPIKOR
Apa Itu TIPIKORRatri nia
 
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaReformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaYohanes Rananda
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfIntan Wachyuni
 
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana KorupsiPendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana KorupsiHaristian Sahroni Putra
 
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr riRekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr rippibelanda
 
2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-arphamos
 

La actualidad más candente (17)

TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi)
 
Anti korupsi ta
Anti korupsi taAnti korupsi ta
Anti korupsi ta
 
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanAkuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan
 
Strategi Pemberantasan Korupsi Indonesia
Strategi Pemberantasan Korupsi Indonesia Strategi Pemberantasan Korupsi Indonesia
Strategi Pemberantasan Korupsi Indonesia
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
 
ANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARU
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Tabloid SKOR Edisi 28
Tabloid SKOR Edisi 28Tabloid SKOR Edisi 28
Tabloid SKOR Edisi 28
 
Apa Itu TIPIKOR
Apa Itu TIPIKORApa Itu TIPIKOR
Apa Itu TIPIKOR
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaReformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
 
Buku saku korupsi
Buku saku korupsiBuku saku korupsi
Buku saku korupsi
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
 
Edisi 2 news7
Edisi 2 news7Edisi 2 news7
Edisi 2 news7
 
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana KorupsiPendidikan Anti Korupsi -  Mengenal Tindak Pidana Korupsi
Pendidikan Anti Korupsi - Mengenal Tindak Pidana Korupsi
 
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr riRekomendasi pertanyaan dpr ri
Rekomendasi pertanyaan dpr ri
 
2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-2018 anti korupsi-
2018 anti korupsi-
 

Similar a Edisi 25 warnas

Bahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten KorupsiBahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten KorupsiAzinuddin Haq
 
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]SKOR Edisi 028 [Januari-2015]
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]Noeh Nemen
 
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di banten
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di bantenAnalisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di banten
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di bantennurfitriyah1712
 
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptxAnti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptxFahmiTgh
 
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD MalangTugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malangdilla1515
 
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docx
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docxpenanggulangan money laundring perkara korupsi.docx
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docxHRLEGALERGYORBINTANE
 
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaAkar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaEry Arifullah
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTP
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTPLaporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTP
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTPyaumilannisa
 
Media Indonesia 18 Februari 2014
Media Indonesia 18 Februari 2014Media Indonesia 18 Februari 2014
Media Indonesia 18 Februari 2014hastapurnama
 

Similar a Edisi 25 warnas (20)

Bahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten KorupsiBahaya Laten Korupsi
Bahaya Laten Korupsi
 
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]SKOR Edisi 028 [Januari-2015]
SKOR Edisi 028 [Januari-2015]
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Harian Warta Nasional
Harian Warta NasionalHarian Warta Nasional
Harian Warta Nasional
 
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di banten
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di bantenAnalisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di banten
Analisa kasus korupsi dinasti ratu atut pada dinas kesehatan di banten
 
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptxAnti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
 
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD MalangTugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
Tugas paper studi kasus penyimpangan keuangan daerah pada DPRD Malang
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
harian warta nasional
harian warta nasionalharian warta nasional
harian warta nasional
 
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docx
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docxpenanggulangan money laundring perkara korupsi.docx
penanggulangan money laundring perkara korupsi.docx
 
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaAkar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
 
281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
 
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTP
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTPLaporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTP
Laporan Ilmiah Kasus Korupsi E-KTP
 
Bab 8 wawasan nusantara
Bab 8 wawasan nusantaraBab 8 wawasan nusantara
Bab 8 wawasan nusantara
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Media Indonesia 18 Februari 2014
Media Indonesia 18 Februari 2014Media Indonesia 18 Februari 2014
Media Indonesia 18 Februari 2014
 
Makalahpidana 130913020535-phpapp01
Makalahpidana 130913020535-phpapp01Makalahpidana 130913020535-phpapp01
Makalahpidana 130913020535-phpapp01
 
Halaman 1
Halaman 1Halaman 1
Halaman 1
 

Más de https://wartaviral.com/ (20)

harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 

Edisi 25 warnas

  • 1. Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 Email: wartanasional@rocketmail.com Harga Eceran : Rp 5.500,- (Luar Jabotabek Ditambah Ongkos Kirim) Selebritis Dari 302 Calon TKI, Ditemukan 11 Orang Berusia di Bawah Umur TANGERANG, (WN) - Di lokasi penampungan TKI ilegal PT Karya Semesta Perkasa di Jalan Poncol Raya, RT 04/02, Cireundeu, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, ditengarai melakukan praktik perdagangan manusia karena banyak calon TKI yang tidak memenuhi standar. >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 Mantan Dirut Bank DKI Mangkir Dari Panggilan Kejagung JAKARTA, (WN) - Mantan Direktur Utama Bank DKI, Winny Erwindia, tidak menghadiri panggilan pemeriksaan (mangkir) oleh jaksa penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Agung. Tim kuasa hukum menjelaskan kliennya itu saat ini sedang dalam keadaan sakit. >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 penampungan TKI ilegal PT Karya Semesta Perkasa. Winny Erwindia PNS Nias Didakwa Korupsi Rp 9,9 Miliar NIAS, (WN) – Yokie Adi Kurniawan Duha, Kasubbid Pendataan dan Perawatan Kantor di Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) Kabupaten Nias Selatan, diadili di Pengadilan Tipikor Medan, Rabu (3/9). Dia dakwa turut serta melakukan tindak pidana korupsi pada proyek pembangunan Balai Benih Induk (BBI) di Nisel yang merugikan negara Rp 9,9 miliar. Terdakwa korupsi saat di pengadilan DALAM dakwaan, yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Agustina disebutkan bahwa pada tahun 2012 Pemkab Nisel mendapatkan anggaran Rp15 miliar untuk kegiatan pengadaan tanah untuk ke-pentingan pembangunan pemerintahan yang ditampung pada Dokumen Pelaksa-naan Anggaran (DPA) BKKD Nisel. Tetapi, terdakwa bersama-sama dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Nias Selatan >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 Jumlah Elite Demokrat Dilanda Korupsi Bertambah KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan, Jero Wacik, sebagai tersangka kasus dugaan suap di kementeriannya pada Rabu, 3 Sep-tember 2014. KPK menjerat Jero dengan pasal pemerasan Undang- Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Jero menjadi elite Partai Demokrat ketujuh yang terjerat dalam kasus suap, yang disebut merugikan negara Rp 9,9 miliar. Sebelumnya, sudah ada enam politikus partai biru yang ditersan-dung kasus korupsi. Mereka ada yang masih berstatus tersangka, sudah divonis, atau sedang menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Ketujuh mereka itu mulai dari bendahara umumnya, Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, Siti Hartati Murdaya Poo, Andi Alifian Malarangeng, Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sutan Bhatoegana hingga Jero Wacik. Yaitu : MUHAMMAD NAZARUDDIN Pada Juni 2011, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat ini menjadi terpidana kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Se-latan. Kasus Nazaruddin berdasarkan pengembangan penyidikan Sekre-taris Kementerian Pemudia dan Olahraga Wafid Muharram. Saat masih menjadi saksi, Naza-ruddin tiga kali mangkir dipanggil KPK untuk dimintai keterangan. Dalam persidangannya, Nazaruddin menyebutkan ada beberapa petinggi Demokrat lainnya yang diduga menerima duit dari perusahaannya, yakni bekas Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum, bekas Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malara-ngeng, dan dua anggota DPR Ange- JAKARTA, (WN) – Partai Demokrat kembali dilanda kasus korupsi. Kali ini menimpa Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (SDM). >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 Artis Korea Tewas Kecelakaan KASUS kecelakaan yang menewaskan personel girlband La-dies Code, EunB, mengundang simpati banyak orang. Bukan hanya datang dari fans, sejumlah seleb di dunia hiburan Ko-rea pun ikut bersimpati. Bahkan, penyanyi Korea Eru dan personel Super Junior, Ryeowook, mengungkapkan rasa prihatinnya atas kecelakaan yang merenggut nyawa EunB dan menyebabkan beberapa kru terluka. Dalam akun Twitter, Eru bukan hanya sekadar mengucapkan belasungkawa. Ia juga menitipkan pesan untuk semua manajer di industri hiburan. Seperti dilansir Koreaboo, ia berpesan kepada manajer Ladies Code untuk menjaga para artis mereka meski memiliki jadwal yang padat. Keselamatan para artis, ujar dia, merupakan aset perusahaan. “Ini harus lebih penting dijaga daripada sibuk mengejar jadwal kerja mereka. Tidak peduli seberapa menggang-gu mungkin, Anda harus selalu memeriksa kondisi mobil dan sopir yang mengemudi. Ini, untuk semua manajer di indu-stri hiburan,” ujarnya. Tak hanya Eru yang meni-tipkan pesan untuk manajer para artis. Ryeowook juga meng-ungkapkan hal yang sama. “Manajer mereka juga me-ngalami kesulitan, mencoba untuk mengatur banyak jadwal. Silakan menge-mudi dengan aman,” ucapnya Seperti diketahui, kabar ke-celakaan Ladies Code bersama >>BACA SELENGKAPNYA HAL 11 MENJAMIN KENYAMANAN & KERAHASIAAN USAHA ANDA BERSAMA BIRO JASA HARIAN WARTA NASIONAL DIDUKUNG PROFESSIONAL DI BIDANG ACCOUNTING DAN PERPAJAKAN Menawarkan jasa service accounting: 1. JASA PEMBUKUAN - Laporan Keuangan Interen & Fiskal / Pajak. - Bekerja sama dengan auditor, dalam kasus rekening Perseroan diaudit oleh Akuntan Publik perusahaan. 2. JASA ADMINISTRSI PAJAK - Perhitungan pajak karyawan bulanan. - Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Bulanan, yang terdiri dari Pajak Penghasilan pasal 21 (pajak karyawan), PPh pasal 25 (pajak penghasilan badan), PPh Pasal 23/26, dan pasal 4 (2). Persiapan Pemotongan Bukti Pajak bagi karyawan (Formulir 1721-A1). - Melakukan rekonsiliasi fiskal dan penyesuaian (jika ada) untuk tujuan mempersiapkan kembali tahunan PPh Badan. - Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak, yang terdiri dari Pajak Penghasilan pasal 21 (perhitungan tahunan akhir Desember) dan Pajak Penghasilan Badan. 3. PENGURUSAN PERIZINAN USAHA - NPWP Badan Usaha & NPWP Orang Pribadi - Domisili Usaha, SIUP, TDP, PKP dan lain lain Hubungi Redaksi HARIAN WARTA NASIONAL, Alamat : Perkantoran Pulomas Blok 6 no 15, Jl Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, Nomor HP : 082125582006, Email : harianwartanasional@yahoo.co.id/ wartanasional@rocketmail.com
  • 2. EDITORIAL 2 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 Akibat Korupsi, Kesejahteraan Rakyat “Jauh Panggang Dari Api” TUJUAN dan cita-cita kehidupan bernegara adalah memajukan kesejah-teraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Demokrasi, sebagai sebuah sistem, hanyalah cara atau untuk mewujudkan tujuan bernegara itu. Lewat sistem inilah dihasilkan para wakil rakyat yang akan mengisi kekuasaan legislatif dan lewat sistem itu pula presiden-wakil presiden (eksekutif) dipilih. Negara dengan perangkat eksekutif, legislatif dan yudikatif - dalam kerangka sistem demokrasi - hadir untuk memastikan dan menjamin tercapainya kesejah-teraan bersama. Itu teorinya. Namun, antara teori dan realitas empiris tampaknya tidak sejalan. Ibarat jauh panggang dari api. Kesejahteraan yang diimpikan belum terwujud. Ironis memang, di negeri yang penuh dengan kekayaan alam ini masih banyak warga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Apa penyebabnya? . Kalau pada masa Orde Baru - rezim Soeharto - korupsi dilakukan secara tertutup dan terbatas pada sekelompok kroni penguasa, pada masa reformasi korupsi dilakukan secara terbuka, berjamaah, masif, meliputi pusat hingga daerah. Dan periode 2009–2014 tercatat sebagai periode korupsi terparah, karena melibatkan para elite partai yang mengiklankan diri sebagai partai antikorupsi. Lihat saja saat Partai Demokrat kembali dilanda kasus korupsi. Kali ini menimpa Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (SDM). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan, Jero Wacik, sebagai tersangka kasus dugaan suap di kementeriannya pada Rabu, 3 Sep-tember 2014. KPK menjerat Jero dengan pasal pemerasan Undang- Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Jero menjadi elite Partai Demokrat ketujuh yang terjerat dalam kasus suap, yang disebut merugikan negara Rp 9,9 miliar. Sebelumnya, sudah ada enam politikus partai biru yang ditersandung kasus korupsi. Mereka ada yang masih berstatus tersangka, sudah divonis, atau sedang menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Ketujuh mereka itu mulai dari bendahara umumnya, Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, Siti Hartati Murdaya Poo, Andi Alifian Malarangeng, Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sutan Bhatoegana hingga Jero Wacik. Yaitu : Selain itu, ada juga elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaq. Korupsi elite partai merupakan bagian terkecil dari perilaku korupsi para politisi. Mereka adalah para pemimpin puncak dari partai masingmasing dan juga sekaligus memiliki pengaruh besar dalam kekuasaan politik di In-donesia. Mengendalikan sumber keuangan negara dan keuangan partai dengan kekuasaan yang dimiliki mereka bisa mengintervensi birokrasi dan jika lagi mujur bisa mengintervensi penegak hokum. Belum lagi korupsi yang dilakukan di daerah. Menurut data, sejak 2004 hingga 2013, sekitar 70% kepala daerah di seluruh Indonesia terjerat kasus korupsi. Tak kurang dari 291 kepala daerah -baik tingkat provinsi pun kabupaten/ kota–tersangkut kasus korupsi. Yang jelas, korupsi yang menilap uang negara begitu banyak sangat berpengaruh terhadap upaya mewujudkan kesejahteraan.– Menurut catatan Bank Dunia pada 2007, diperkirakan aset negara di In-donesia yang telah dikorup sebesar USD15–35miliar. Sebuah jumlah yang fantastis. Sementara, institusi penegak hukum semisal Kejaksaan, Kepolisian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum maksimal menjalankan fungsi-nya. Penegakan hukum di negara hu-kum ini masih lemah. Lemahnya pene-gakan hukum, disebabkan begitu besar atau kuatnya kendali kekuatan politik dalam proses penegakan hukum.(**) Oleh : Rekson H.Pasaribu Pemred Harian Warta Nasional DPR Setujui RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN 2013 JAKARTA, (WN) - Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU Tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2014 untuk disahkan menjadi undang-undang. Demikian dilaporkan Wakil Ketua Badan Anggaran Djoko Udjianto saat Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kamis (4/09). Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPR M. Sohibul Iman. “Kami laporkan dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI dengan Menteri Keuangan bahwa seluruh Fraksi DPR dapat menyetujui atau menerima RUU Pelaksanaan APBN 2013 untuk disahkan menjadi UU,” kata Djoko. Dalam laporannya, Djoko menyatakan bahwa pada 28 Mei 2014 lalu, Badan Pemeriksa Keuangan telah menyampai-kan hasil pemeriksaan atas Laporan Ke-uangan Pemerintah Pusat 2013 kepada DPR RI. Berdasarkan hasil pemerik-saannya, BPK memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas LKPP tahun 2013. Perolehan ini masih sama dengan opini LKPP tahun 2012. “Permasalahan yang ditemukan BPK dalam LKPP sebanyak 32 masalah. Terdiri dari Kelemahan Sistem Pengendalian Intern sebanyak 23 masalah, dan Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan sebanyak 9 masalah,” jelas Djoko. Namun, tambah Politisi Demokrat ini, penyebab utama opini WDP adalah permasalahan piutan bukan pajak dan permasalahan saldo anggaran lebih (SAL). Permasalahan piutang bukan pajak yaitu permasalahan piutan over lifting dan hasil penjualan gas bumi, permasalahan terkait aset kredit eks BPPN, dan permasalahan piutan saldo dana belanja pensiun. “Sedangkan, permasalahan SAL, penelitian atas selisih antara catatan SAL dengan fisiknya belum memadai dan terdapat perbedaan pengakuan belanja antara catatan Bendahara Umum Negara (BUN), serta terdapat selisih absolut transaksi kiriman uang sebesar Rp 3,5 triliun yang belum dapat dijelaskan,” jelas politisi asal Dapil Jawa Tengah ini. Permasalahan SAL yang terakhir adalah terdapat perbedaan fisik SALyang dikelola kementerian atau lembaga antara catatan BUN dengan catatan kementerian atau lembaga.(sf) Kapolri Mengganti 16 Pejabat JAKARTA, (WN) – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman melantik 16 pejabat tinggi kepolisian untuk mengem-ban tugas baru terkait mutasi jabatan di lingkungan Polri agar lebih dinamis. “Pada kesempatan yang berbahagia ini kita dapat melaksanakan upacara serah terima jabatan. Hal ini harus dimaknai sebagai upaya perbaikan kinerja Polri, sekaligus untuk regenerasi personil-personil Polri,” kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Jakarta, Rabu. Keenam belas pejabat polisi yang dilantik tersebut akan menduduki posisi baru, menggantikan beberapa personil sebelumnya yang memasuki masa pen-siun. Keenam belas pejabat Polri yang dilantik oleh Kapolri di Ruang Rapat Utama Mabes Polri sebagai berikut. Pertama, Irjen Pol Dwi Priyatno resmi menjabat sebagai Inspektur Pengawa-san Umum (Irwasum) Polri, meng-gantikan Komjen Pol Anton Bachrul Alam yang memasuki masa pensiun dan dimutasikan sebagai Pati Yanma Polri. Sebelumnya, Dwi Priyatno menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Kedua, Irjen Pol Haka Astana M. Widya menjabat AS SDM Kapolri menggantikan Irjen Pol Mustafa Hari Kuncoro. Ketiga, Irjen Pol Burhanuddin Andi menjabat Koorsahli Kapolri. Posisi itu sempat kosong ditinggalkan pejabat sebelumnya yang telah lama pensiun. Keempat, Brigjen Pol Condro Kirono menjabat Kakorlantas Polri, menggantikan Irjen Pol Pudji Hartanto. Kelima, Brigjen Pol Moechgiarto menjabat Kadivkum Polri, menggantikan Irjen Pol Anton Setiadji. Keenam, Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar menjabat Gubernur Akpol, menggantikan Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo. Ketujuh, Irjen Pol Ung-gung Cahyono menjabat Kapolda Metro Jaya, menggantikan Irjen Pol Dwi Priyatno. Kedelapan, Irjen Pol Anas Yusuf men-jabat Kapolda Jatim, menggantikan Irjen Pol Unggung Cahyono. Kesembilan, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo menjabat Kapolda Sumut, menggantikan Irjen Pol Syarief Gunawan. Kesepuluh, Irjen Pol Andayono menjadi Kapolda Kaltim, menggantikan Irjen Pol Dicky D. Atotoy. Kesebelas, Irjen Pol Anton Setiadji menjadi Kapolda Sulsel, menggantikan Irjen Pol Burhanuddin Andi. Kedua belas, Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan menjadi Kapolda Riau, menggantikan Brigjen Pol Condro Kirono. Ketiga belas, Brigjen Pol Bambang Sudarisman menjabat Kapolda Jambi, menggantikan Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya. Keempat belas, Brigjen Pol Srijono menjabat Kapolda NTB, menggantikan Brigjen Pol Moechgiarto. Kelima belas, Brigjen Pol Endang Sunjaya menjabat Kapolda NTT, menggantikan Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana. Keenam belas, Brigjen Arman Depari menjabat Kapolda Kepri, menggantikan Brigjen Pol Endjang Sudrajat. Sebelumnya Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti membantah adanya kabar bahwa mutasi jabatan di lingkungan Polri itu bermuatan politis. “Biasa saja. Muatan politisnya dimana? Yang pensiun ya harus tetap diganti. Dan yang sudah lama tetap harus diganti supaya ada regenerasi juga, ada penye-garan,” ujar Badrodin.(Wilson) KEPALA PERWAKILAN/ BIRO DKI JAKARTA/ POLDA METROJAYA : Wilson, Novtenio. JAKARTA PUSAT: JAKARTA BARAT : Edward, JAKARTA UTARA: Gugun Gumilar, JAKARTA TIMUR : P.Hutajulu, JAKARTA SELATAN: Drs. Tubagus Taufik, JAWA BARAT: Martua Sirait, MS, Pantun, Anang Sujatko, Wawan Hermawan , T.Lumban Raja, Karyaman Harahap, D. Jogi Nainggolan, Ribert Simamora, Rinto Sihombing, CIMAHI : CIANJUR : BOKS REDAKSI DITERBITKAN OLEH CV. HARIAN WARTA NASIONAL NPWP : 31.769.303.4-407.000 BERDASARKAN UU PERS NO 40/1999 KONSULTAN HUKUM LBH-LSM “INFASI” DIREKTUR UTAMA/ PEMIMPIN REDAKSI Rekson H. Pasaribu WAKIL PEMIMPIN UMUM Ir. Zoel Hunter Panjaitan WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Bernadi Widiarjo Hutabarat DEWAN REDAKSI Ir. Jamangalap Simanullang Rekson H. Pasaribu PIMPINAN PERUSAHAAN L. Sitorus WAKIL PIMPINAN PERUSAHAAN Martahan Parulian REDAKTUR PELAKSANA Rademan REDAKTUR Suryanto SEKRETARIS REDAKSI Sylviah LAYOUT/ARTISTIK Azi Rifangga PEMBINA Ir. Ian FJM Sihombing PENASEHAT HUKUM Mart Lumumba Malau,SH STAF REDAKSI Gugun Gumilar, Endang Suhaedi, M.Wilson Pasaribu, Edward PS, Sri Umiyati, Budi Setiawan,Ferdinand, Sri Umiyati SH, Sulistiani, Dede Silvia, Atin AR, Rizki Desiyanti, Rafiqa Zubaida, Wuri Handayani, Abdullah, MM, Parlindungan, Borneo Daurie Noor, Muhammad Nur, Parlindungan Pasaribu ALAMAT REDAKSI Jalan Raya Perintis Kemerdekaan, No 34, RT 01/RW 06, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Jakarta Timur, 13260. Telp/Fax: HP 082125582006, WEBSITE www.harianwartanasional.com E-MAIL wartanasional@rocketmail.com harianwartanasional@yahoo.co.id REKENING BANK BCA NO: 8710006921 A/N : (Sylviah Hutajulu) KEPALA PERWAKILAN JAWA BARAT ALAMAT Perum Marga Asih,Blok B-5, No 2, Bandung PERCETAKAN PT. Temprina Printing (Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan) INDRAMAYU : Nunuh Nugraha, Irman N.F, SUKABUMI : Asep Rohendi, Radi Priadi, Rido, Bontor Haloho, KABUPATEN CIAMIS : KOTA BANDUNG : Herbet, KABUPATEN BANDUNG : G.Rudi Arianto S, Habeahan, Juang Sagala, KABUPATEN BANDUNG BARAT : CIAMIS : Eri Supena, INDRAMAYU: BANJAR : GARUT : KOTA TASIKMALAYA/ KABUPATEN TASIKMALAYA : SUMEDANG : CIREBON : KUNINGAN : PANGANDARAN :Susanti, SUBANG : Imanudin, PURWAKARTA : Rekson Pasaribu, KARAWANG : Pariston Purba, Ajis L.Tobing, Ramlan Naibaho, Lambok Purba, KABIRO KOTA/KAB BEKASI : Rademan KOTA BEKASI : M.Sahir, KABUPATEN BEKASI: Ir. Ruben Silitonga, M. Marbun, Abdul Rachman, Herwinson, BOGOR : DEPOK : David Malau, BANTEN: Nazip LEBAK : PANDEGLANG: SERANG : KABUPATEN TANGERANG : Kota TANGERANG: Ramlan Pasaribu, Ronald Butar Butar, KOTA CILEGON: KOTA SERANG : KOTA TANGERANG SELATAN: BANJARNEGARA : BANYUMAS : BATANG : BLORA: BOYOLALI: PATI: PEKALONGAN: BREBES: DEMAK: GROBOGA:TEGAL: JEPARA: KARANGANYAR :KEBUMEN : KENDAL: KUDUS: PEMALANG : PURBALINGGA : PURWOREJO:REMBANG: SRAGEN: SUKOHARJO : TEGAL : TEMANGGUNG : WONOGIRI : WONOSOBO:MAGELANG: PEKALONGAN : SEMARANG: Arief Setiawan, CILACAP : Rudianto, Kamsi Gautama, MOJOKERTO : Slamet Djoko Ismono, Sudayat, Rony Yunarto, BANYUMAS : Sigit, PURBALINGGA: Edward PS PROBOLINGGO: LUMAJANG: Achmad Fuad Afdlol, SH, PASURUAN: Anton RA, SITUBONDO: Totok Hariyanto, MADURA : Muh Hasan Sibti Rosul, PEKANBARU: MUARA ENIM : SIAK : , PELALAWAN : Yanti, MEDAN: Barimbing, HUMBANGHASUNDUTAN : Oslan Hasugian, KABUPATEN PAKPAK :Lasmer Maharaja, TAPANULI TENGAH : Ridwan Hamzah, P BENGKULU: Lidya M, LAMPUNG BARAT: Rokda Wita, JAMBI: Abdul Fatah, PALEMBANG : Ahmad, Syamsuddin, LUBUKLINGGAU : Yoseph, BATURAJA : BAYUASIN : BANGKA BELITUNG : Edwuard M,KALBAR : Ajan, NTT : Xaverianus Suban, Y. Prumentius, D.Djong, KOTA MANADO : BOLMONG RAYA : Wandy Rotu, TABAGSEL : Rihat Boi Mangunsong
  • 3. HUKUM & KRIMANA 3 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 Aduh, Gubernur Riau Dilaporkan Terlibat Kasus Cabul DALAM laporannya, Gubernur Riau dituduh melakukan percobaan pencabulan di rumah pribadinya terhadap Wide Wirawaty. Soemardi menjelaskan bahwa putrinya menghadap ke Gubernur di rumah pribadinya di Jalan Belimbing, Pekanbaru dalam rangka pengajuan proposal kegiatan pelatihan dan seminar. Ternyata yang dialami putrinya adalah perbuatan tidak terpuji dengan membawa putrinya ke dalam kamar hingga terjadi dugaan pencabulan. Berdasarkan Tanda Bukti Lapor, Polda Jambi Dituding Lindungi Luhut Silaban, Umar Ibrahim, Dkk Wide Wirawaty melapor ke Bareskrim Polri pada 27 Agustus 2014 dengan laporan polisi Nomor LP/797/VIII/ 2014/Bareskrim dengan terlapor Gubernur Riau Annas Maamun. Sementara, Kapala Biro Humas Setdaprov Riau, Joserizal Zen, mengatakan Gubernur Riau Annas Maamun membantah tuduhan telah melecehkan Wide Wirawaty. “Ketika saya tanyakan apa benar kasus itu gubernur menyebutkan dia tidak melakukannya, itu fitnah,” kata Joserizal Zen menirukan perkataan Gubernur Anas Maamun, di Pekanbaru, Senin.(RT) RIAU, (WN) – Gubernur Riau Annas Maamun dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri oleh Wide Wirawaty (38), putri dari Soemardi Thaher, Tokoh Pendidikan Riau sekaligus mantan Anggota DPD RI. JAMBI,(WN)- Akitivis Antikorupsi, Muhammad Arsyad Maksyum, menyebut Kepolisian Daerah Jambi telah diintervensi dalam penuntasan kasus korupsi APBD pada sekretariat DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun Anggaran 2002 dan 2003. Ia mempertanyakan, di saat H. Machluddin Achmad sudah di vonis 1 tahun 2 Bulan penjara pada hari senin tanggal 19 Desember 2005, dan adik kandungnya, Syarifuddin, SE, divonis 2 Tahun penjara pada hari kamis tanggal 28 Desember 2006 dalam kasus korupsi APBD pada sekretariat DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Ta-hun Anggaran 2002 – 2003, mengapa rekan H. Machluddin Ahmad dan Sya-rifuddin, SE, wakil – wakil ketua DPRD, Luhut Silaban dan Umar Ibra-him, yang disebut ada kaitannya dalam kasus itu masih melenggang bebas. Di persidangan Pengadilan Negeri Kuala Tungkal, semua saksi dan alat bukti menyatakan Luhut Silaban dan Umar Ibrahim terlibat dalam kasus itu karena juga sebagai koordinator Panitia Anggaran DPRD Tanjung Jabung Barat. Tapi kenapa fakta yang sudah se-demikian terang tidak membuat Polda Jambi meneruskan proses hokum Luhut Silaban dan Umar Ibrahim sebagai tersangka? Apalagi yang kurang? Ak-hirnya ini menimbulkan kecurigaan ada apa gerangan? Tanya Muhammad Arsyad Maksyum di Kuala Tungkal, kemarin. Pada W.N. Ia menduga fungsi penegakan hukum Polda Jambi telah diintervensi kekua-saan. Berdasarkan data yang diterima Panja Penegakan Hukum dan Pem-erintahan Daerah DPR RI melalui sekretariat Komisi III DPR RI, data Kepolisian RI yang berjudul–“Data Tipikor anggota DP-RD Terkait PP110/ 2000, Periode Tahun 2003 s/d 2005,” kasus di Provinsi Jambi, kasus DPRD Kabu-paten Tanjab Barat, 4 tersangka, P21. Informasi yang dite-rimanya, berkas per-kara atas nama ter-sangka Luhut Silaban dan Umar Ibrahim telah dikembalikan Jaksa Penuntut Umum kepada penyidik untuk dilengkapi, ternyata sampai saat ini Penyidik belum melengkapi dan belum menyerahkan kembali berkas perkara tersebut kepada Jaksa Penuntut Umum. “ Menurut Undang-undang Hukum Acara Pidana, dalam waktu empat belas hari sejak tanggal penerimaan berkas, Penyidik harus sudah menyampaikan kembali berkas perkara itu kepada Penuntut Umum. Seharusnya kasus Korupsi APBD pada sekretariat DPRD Kabupaten Tanjab Barat Tahun Ang-garan 2002 dan 2003 sudah lama tuntas. Tapi itu kalau Polda Jambi kerja benar,” ungkap Muhammad Arsyad Maksyum. Di Kuala Tungkal Muhammad Arsyad Maksyum, mengatakan H. Machluddin Ahmad dan adiknya Syarifuddin, SE telah memberikan semua informasi yang dibutuhkan Polda Jambi soal dengan keterlibatan Luhut Silaban, Umar ibrahim, dan kawan-kawan. Namun, ia mempertanyakan mengapa Polda Jambi memberi perlakuan hukum berbeda terhadap Luhut Silaban, Umar Ibrahim, dan kawan-kawan. “ Sehingga saya kira ada yang melin-dungi Luhut Silaban, Umar Ibrahim, dan kawan-kawan. Saya tidak mau menuduh siapa namanya, tapi bisa dilihat siapa yang menangani kasus tersebut,” ungkap Muhammad Arsyad Maksyum. Ia kembali membuka resume fakta persidangan yang dijalani adiknya di Pengadilan Negeri Kuala Tungkal. Dalam catatannya tidak satupun saksi yang membantah keterlibatan Luhut Silaban dan Umar Ibrahim di Panitia Anggaran DPRD Kabupaten Tanjab Barat. Dalam catatannya, Luhut Silaban dan Umar Ibrahim menerima tunjangan dan bantuan kesejahteraan, biaya kesehatan, tunjangan hari raya, dan uang sewa rumah. Muhammad Arsyad Maksyum meru-juk pada keterangan bendaharawan ru-tin di sekretariat DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat Puji Astuti di Pengadilan Negeri Kuala Tungkal. Saat itu Puji Astuti mengaku pada tahun 2002 dan 2003 telah membayarkan uang sewa rumah, tunjangan kesehatan, tunjangan kesejahteraan, bantuan kesejahteraan, dan tunjangan hari raya bagi pimpinan dan anggota DPRD Tanjung Jabung Barat. Atas perintah Sekwan kemudian membayarkan tunjangan kesehatan dalam bentuk uang tunai dan Puji Astuti juga diperintahkan sekwan untuk membayarkan uang-uang sesuai yang ada di APBD. Setiap Puji Astuti memberikan uang se-wa rumah, tunjangan kesehatan, tunja-ngan kesejahteraan, dan bantuan kese-jahteraan serta tunjangan hari raya. Puji Astuti hanya meminta bukti penerimaan uang berupa kwitansi penerimaan uang dari pimpinan dan anggota dewan. “ Tidak pernah menerima bukti pertanggungjawaban pengguna uang sewa rumah, tunjangan kesehatan, tunjangan kesejahteraan, bantuan kesejahteraan dari pimpinan dan anggota dewan, hanya mempunyai kwitansi penerimaan uang dari pim-pinan dan anggota dewan, hanya mempunyai kwitansi penerimaan uang dari pimpinan dan anggota dewan, ujar Puji Astuti kala itu. Sekwan yang dimaksud Puji Astuti ialah Drs. Johanes Chan menjabat sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tanjung Jabung Barat sejak tahun 1995.“ Selama pedang hukum tumpul, selama Negara dan masya-rakat bersikap masa bodoh atau per-misif, selama itu pula pemberantasan korupsi hanyalah ilusi besar, Polda Jambi tidak hanya terpukau menang-kap kakap untuk memoles citra, tetapi yang teri pun patut diciduk jika ikut bersekongkol merampok uang rakyat, “ komentar Muhammad Arsyad Maksyum. pada W.N.(AF) PNS Riau Pemilik Rekening Gendut Diringkus BC Karimun Menggelar Acara Pemusnahan Barang Bukti Tangkapan KARIMUN, (WN)- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Pabean B Bea dan Cukai (BC) Tanjung Balai Karimun diduga sengaja me-nyembunyikan barang bukti (BB) hasil tega-han. Pasalnya, jumlah BB yang dimusnahkan pada Kamis (28/8) tidak sesuai dengan jumlah BB yang tercantum dalam rilis ke media. Kecurigaan tersebut muncul, ketika dalam rilis yang diserahkan tertera rincian barang-barang yang berhasil digagalkan dan akan dimusnahkan seperti bawang merah, bawang putih, minuman beralkohol dari berbagai jenis, ponsel bekas berbagai merek, kamera berbagai merek, laptop, rokok dan pakaian bekas. Namun saat pemusnahan, tidak tampak adanya barang bukti berupa alat-alat elektronik yang dimusnahkan, hanya rokok, bawang dan minuman beralkohol. Ketika ditanyakan kepada Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Pabean B Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun, Abin Prasto Widodo disela-sela pemusnahan kemarin, ia mengaku bahwa barang yang dimaksud ditumpuk bersamaan dengan rokok yang dimusnahkan di dalam drum dengan cara dibakar, namun hal itu tidak terbukti dan tidak ada kardus tempat meletakkan barang-barang elektronik sesuai yang tertera. Sementara ketika ditanyakan kepada Kabid Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil DJBC Khusus Kepri, Raden Evy Suhartantio yang waktu itu turut serta menyaksikan pe-musnahannya, ia pun mengaku tidak mengetahui dan ikut bertanya-tanya kemana barang bukti berupa peralatan elektronik yang seharusnya dimusnahkan. “Saya pun tidak tahu karena saya kan di Kanwil, nanti saya tanyakan dulu ya,” ucap Raden Evy. Namun ketika ia menanyakan kepada beberapa pegawai di jajaran, ternyata barang elektronik berupa laptop, kamera, ponsel KW berbagai merek dan ponsel bekas yang dimaksud disimpan didalam salah satu ruangan kantor tertsebut. Mereka berdalih dimusnahkan secara bertahap. Jawaban tersebut ternyata berbeda dengan alasan dari Kepala KPP Tipe Paben B Bea Cukai, Abin Prasto Widodo yang mengaku telah dimus-nahkan dan terkesan ada upaya untuk me-nyembunyikan atau di-gunakan untuk pribadi. “Coba ini mana ba-rang bukti elektronik, kawan-kawan war-tawan menanyakan dan memang saya pun belum melihat barang yang dimaksud,” kata Raden Evy lagi. Setelah menanyakan hal itu, barang yang dimaksud pun langsung dikeluarkan namun anehnya, baru sampai di lokasi pemusnahan langsung disiram minyak dan dibakar tanpa diperlihatkan terlebih dahulu barang elektronik yang dipertanyakan. Hanya beberapa unit ponsel bekas yang tidak sampai 10 buah jumlahnya bersama dengan kotak ponsel yang memang dalam rilis tidak ada isinya. Sedangkan laptop dan kamera raib atau hilang entah kemana. Dalam kesempatan itu Raden Evy juga menjelaskan bahwa barang-barang elektronik tersebut harus dimusnahkan semua dan tidak boleh dilelang. Karena merupakan produk KW alias bukan barang original sehingga akan berdampak kepada harga di pasaran. Sementara dalam pemusnahan kemarin, terdapat barang tegahan yang merupakan muatan kapal bernama KM Eka Jaya dinakhodai AM yang telah ditetapkan tersangka bersama dua anak buah kapal (ABK). Kapal tersebut ditegah di Perairan Sekumbang – Kepri pada 21 Agustus lalu pukul 04.00 WIB yang berang-kat dari Batu Pahat Malaysia tujuan Kampung Asam Pulau Kundur (Tanjungbatu) berupa bawang merah 554 karung masing-masing seberat 9 Kg, bawang putih 100 karung masing-masing seberat 9 Kg dan cabe kering sebanyak 150 karing masing-masing seberap 10 Kg. Berdasarkan hitung-hitungan, total muatan barang ilegal yang dibawa kapal tersebut sebanyak 7,38 Ton dan langsung dimusnahkan di samping halaman Musholla milik Kantor Pengawasan dan Pelayanan Tipe Pabean B Bea dan Cukai Tanjung Balai Karimun. Kemudian pada hari yang sama, satu kapal lagi ditegah sekitar 30 menit setelah KM.Eka Jaya diamankan, yakni sebuah kapal bernama KM.Rafika Duri yang dalam hal ini nakhoda berinisial Z bersama seorang pengurus bernama S telah ditetapkan sebagai tersangka dan empat ABK nya masih dalam pemeriksaan lebih lanjut. Kapal ini membawa bawang merah segar sebanyak 383 karung masing-masing seberat 9 Kg dan cabe kering sebanyak 50 karung yang masing-masing seberat 10 Kg. Sehingga total muatan sebanyak 3,9 Ton. Mereka berangkat dari tempat yang sama Batu Pahat Malaysia serta tujuan yang sama pula yakni Kampung Asam Pulau Kundur (Tanjung-batu). Kedua barang muatan kapal tersebut dimusnahkan dengan cara dilindas alat berat. Selain itu, ada barang milik negara bekas tindak pidana di bidag kepabeanan dan cukai yang telah mendapat persetujuan pemusnahan. Barang yang dimaksud adalah BMN dengan total nilai sebesar Rp203 juta yang diantaranya berupa barang elektronik yang tak tampak saat pemusnahan, diantaranya beberapa barang yang dimaksud seperti minuman keras bermerek, pakaian, sepatu, sandal dan tas sebanyak 10 bag, kotak ponsel merek Samsung S4 2 bag, asesoris (cover hanphone) 2 karton, ponsel bekas 1 karton, kamera merek EW 108 bekas 1 unit, kamera bekas merek Sony Cyber shot 1 unit, kamera bekas power shot A 20 merek Canon 1 unit, kamera bekas merek Canon G7 satu unit, Laptop bekas merek Benq 1 unit, CPU bekas merek compaq 1 unit, proyektor bekas merek Sony, charger bekas merek Sony tiga buah dan DVD / VCD 41 pcs yang memang tak tampak. Sedangkan beberapa barang yang tampak dimusnahkan senilai Rp203 juta, diantaranya minuman beralkohol dari berbai jenis semuanya dimusnahkan dengan jumlah mencapai ratusan karton berikut rokok dari berbagai merek produksi Batam yang jumlahnya mencapai ribuan bungkus atau ratusan karton dimusnah-kan dengan cara dibakar.(ROGANDA.P) JAKARTA, (WN) - Niwen Khairiah binti Imam Muhtading seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Batam, Kepulauan Riau diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka atas Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) oleh Mabes Polri terkait kepemilikan rekening gendung senilai Rp 1,3 triliun. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan, kasus ini berawal dari laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kepada Polri. Setelah melalui serangkaian proses penyelidikan, akhirnya penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipidsus) Bareskrim Polri menahan Niwen. “Ditahan sejak tanggal 28 Agustus 2014, dengan alasan memiliki rekening yang dicurigai terlibat TPPU dalam kasus yang sedang diungkap di Batam, Provinsi Kepulaun Riau,” kata Ronny di Jakarta, Sabtu (30/8/2014). Dijelaskan Ronny, sebelum menangkap dan menahan Niwen, Polri lebih dulu mela-kukan penyelidikan. Dari proses itu, pe-nyidik menetapkan Niwen sebagai ter-sangka. Namun, penetapan tersangka dan penahanan terkesan mendadak dilakukan. Sebelumnya pada Jumat 29 Agustus kemarin, Kepala PPATK M Yusuf me-nyambangi Mabes polri, Yusuf ditemani Kabareskrim Komjend Pol Suhardi Alius. Namun, keduanya terburu-buru masuk setelah melakukan salat Azhar di mesjid lingkungan mabes Polri. Kepala PPATK M Yusuf sebelumnya mengungkapkan ada transaksi mencuriga-kan dari seorang PNS yang mencapai Rp 1,3 triliun dalam kurun waktu 5 tahun. Yusuf menduga transaksi terkait bisnis ilegal penyelundupan bahan bakar minyak dan penyelundupan imigran gelap ke daerah perbatasan. Berdasarkan informasi itu, maka dilakukanlah penelusuran guna mencari si pemilik rekening.(rt/L6) Mantan Kakanwil Dirjen Pajak Minta “Dipeluk Satu Menit” SOLO, (WN) – Mantan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jen-deral Pajak Jawa Tengah II ber-inisial BIS (61) dilaporkan ke Polresta Kota So-lo terkait dugaan pelecehan sek-sual. Korban berinisial WR warga Karangasem RT 01 RW 08 Laweyan, Solo dilecehkan saat dirinya diminta meng-hadap ke ruangan BIS. Suami korban, BHY (42) kepada wartawan mengatakan, waktu itu istrinya diminta menghadap atasannya untuk sebuah keperluan. Tanpa me-naruh curiga, istrinya datang menghadap di ruang kerja BIS. Namun, tak sesuai janjinya atasannya itu, BIS justru malah merayu WR. Mendengar ra-yuan, WR akhirnya pamit un-tuk melanjutkan pekerjaannya. Namun, tak dinyana saat ia me-langkah ke pintu keluar tiba-tiba korban langsung dipeluk dan diciumi membabi buta. Tak tinggal diam, korban waktu itu sempat kaget terus meronta-ronta dan berteriak hingga akhirnya atasannya itu mele-paskan pelukannya. “Peluk aku satu menit saja,” kata BHY me-nirukan ucapan atasan istrinya saat melakukan aksi bejatnya. Kejadian pada 22 November 2012 itu, kata BHY, sempat dilaporkan ke Dirjen Pajak pusat untuk mencari keadilan. Namun, upaya meminta ke-adilaan itu ternyata tak men-dapat tanggapan positif. Bah-kan, laporan dirinya terkesan tidak ditanggapi. Seiring berjalannya waktu, dirinya-pun akhirnya melaporkan perbuatan terlapor ke pihak polisi, Senin (1/9) siang. “Kami sudah membuat la-poran terkait perbuatan BIS ke pihak Dirjen Pajak. Namun, sepertinya atasan tidak mem-berikan respon positif terkait laporan dari kami,” ucap BHY. Akibat laporannya, lanjut BHY, ia bersama istrinya, juga bekerja sebagai staf di Dirjen Pajak dipindahtugaskan di luar Kota Solo. BHY dipindahkan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanjung, Kan-wil Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah sementara istrinya dipindahkan ke KPP Pratama Karanganyar. “Harapannya, kami men-dapat keadilan yang seadil-adilnya,” terang pria menjabat sebagai Kepala Seksi Exsten-sifikasi Perpajakan itu. Sementara itu, terlapor be-lum dapat dihubungi warta-wan terkait laporan korban terhadap dirinya. Hingga berita ini diturunkan, unit Pe-layanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Solo masih memroses pengaduan itu.(sp) Kejati Riau Tahan Wakil Bupati Pelalawan RIAU, (WN) – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau mena-han Wakil Bupati Kabupaten Pelalawan, Drs Marwan Ibra-him terkait kasus tindak pidana korupsi pengadaan tanah dan perluasan perkan-toran Bhakti Praja tahun anggaran 2002, 2008, 2009 yang mengakibatkan keru-giaan negara 4 tahun ang-garan sebesar Rp38.087. 293.600. setelah menerima pelimpahan berkas tersangka dan barang bukti dari pe-nyidik Polda Riau,. Kepala Kejaksan Tinggi (Kajati) Riau Setia Untung mengatakan : perkara tindak pidana korupsi atas nama H Marwan Ibrahim, bersama – sama dengan Syahrizal Ha-mid, AI Azmi,SH, Lahmu-din, SE, MSi,T.Alfian Helmi (masing masing telah diputus dalam berkas terpisah), H. Rahmad (telah dilakukan penuntutan dalam berkas terpisah dan telah menjadi terpidana), dan Drs. H.Teng-ku Kasroen (telah dilakukan penuntutan dalam berkas terpisah) yang masing-masing telah dilakukan dalam Tahap Penuntutan (persidangan). Kegiatan pengadaan penga-daan tanah untuk perluasan perkantoran Bhakti Praja TA. 2002, 2008, 2009, yang dila-kukan oleh Drs. H. Marwan Ibrahim menjabat selaku Sekda Kab. Pelalawan pada tahun 2002 dengan cara me-nyetujui pembayaran uang sebanyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) kepada saksi SYAHRIZAL HAMID yang dipergunakan untuk membeli tanah PT. Katulistiwa untuk perkan-toran Pemkab. Pelalawan. Menurut Untung, selaku Sekda Kab. Pelalawan pada tahun 2009 dan menjabat se-bagai Ketua Panitia Penga-daan Tanah TA 2009 namun tidak melaksanakan tupoksi sebagai Ketua Panitia Pe-ngadaan tanah untuk perlu-asan perkantoran Bhakti Praja TA. 2009 yang dilak-sanakan oleh DPKKD.(Yus)
  • 4. NUSANTARA 4 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 MoU Indonesia-Malaysia Belum Maksimal KARIMUN, (WN) – Penandatanganan nota kesepakatan antara pemerintah In-donesia dengan Malaysia mengenai perbatasan laut negara antara keduanya, beberapa tahun lalu, sampai saat ini masih membuahkan hasil tidak dijalankan dengan maksimal. Sehingga banyak ditemukan nelayan melanggar batas yang cukup jauh meski telah diberikan pemahaman oleh pemerintah daerah. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Karimun, Hazmi Yu-liansyah mengatakan, MoU yang dila-kukan pada tahun 2012 lalu bersama pe-merintah negara Malaysia di Bali dibatasi dan hanya berlaku untuk kategori nelayan kecil, yakni kapal yang memiliki sarana alat tankap serba terbatas dengan kapasitas kapal 5 Gresstone (GT) kebawah. Pembangunan Infrastruktur Air Bersih di Tanjab Barat Mubazir “KINI, proyek infrastruktur air bersih tersebut terbangkalai dan tidak bisa difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air bagi puluhan ribu hingga ratusan ribu warga di Kabupaten Tanjung Jabung Ba-rat Provinsi Jambi,” ucap salah seorang Putra Tanjab Barat, Muhammad Arsyad. Proyek infrastruktur air bersih itu ialah pengadaan dana Pemasangan Pipa, Pembuatan Reservoir atau Bak Penampungan serta Pengadaan Dan Pemasangan Water Pump yang di danai APBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan rincian, pada tahun 2008 dianggarkan Rp. 111 Miliar, 2009 sebesar Rp. 160 miliar dan 2010 sebesar Rp. 137 miliar. Pembangunan infrastruktur air bersih Te-bing tinggi – Kuala Tungkal, pemasangan pipa dirancang mulai dari Desa Teluk Pengkah, Tebing Tinggi, melewati hutan tanaman Industri (HTI) PT. Wira Karya Sakti, Desa Seyerang, Desa Teluk Nilau di Kecamatan Pengabuan hingga ke Desa Parit Panting, Kecamatan Bram Itam. “Pemasangan pipa dari Teluk Nilau menuju Parit Panting terputus sepanjang hampir 4 kilometer. Sebagian pipa pun tidak tertanam sempurna kedalam tanah. Beberapa batang pipa yang tak terpasang sempat di tumpuk begitu saja di Termina Pembengis Kuala Tungkal sebelum di pinah ke workshop Dinas Pekerjaan Umum Tanjab Barat di Pematang Lu-mut,’ kata Muhammad Arsyad. Reservoir atau bak penampungan air direncanakan di bangun di lokasi sumber air baku Desa Teluk Pengkah, Desa Teluk Nilau dan Desa Parit Pant-ing. Namun Reservoir di Desa Teluk Nilau baru dikerjakan sebatas lantai dan dinding, tanpa tutup, sehingga terkesan seperti bak sampah besar. Sedangkan reservoir di Parit Panting tampak mir-ing. Demikian pula dengan mesin wa-ter pump, mesin yang semestinya terpasang dibeberapa titik lokasi itu kini seperti barang usang dilapangan parkir Dinas Pekerjaan Umum Tanjab Barat. Sudah empat tahun lebih masa pengerjaan proyek itu berakhir, tetapi air yang diharapkan dari hulu Sungai Pengabuan tak kunjung masuk kerumah-rumah penduduk. Pipa-pipa hitam ukuran besar tidak terpasang keseluruhan dan dibiarkan berserakan. Sebagian yang sudah terpasang tampak tidak sempurna, nongol kepermukaan tanah. Reservoir atau bak penampungan air pun dibiarkan bagai tong sampah raksasa. Mesin pemompa dan penyedot air yang sudah dibeli kini diparkir di gedung Dinas Pekerjaan Umum. Kenapa bisa proyek bernilai ratusan miliar itu terbengkalai ? ungkap Arsad pada wartawan. Berdasarkan laporan hasil audit BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi Nomor: 383/S/XVIII. JBI/II/211 Tanggal 1 november 2011 proyek air bersih tersebut hanya sebesar Rp. 275,7 miliar. Yang mengalir kerekanan sebesar Rp. 264,62 miliar. Dana tersebut mengalir ke rekening 17 perusahaan, baik perusahaan yang berbasis di Jambi maupun di Jakarta. Dana terbesar mengalir ke PT. Batur Artha Mandiri, yakni sebesar Rp. 146,12 miliar, dan terkecil mengucur ke CV. Jati Diri, sebesar Rp. 449 juta. BPK menemukan bahwa penyusunan Perda No. 4 Tahun 2009 yang mengatur penganggaran tahun jamak tersebut, tidak sesuai dengan desain Tehnik yang mendetail. Tidak hanya itu, BPK mencatat denda keterlambatan yang mesti dibayar PT. Batur Artha Mandiri sebesar Rp. 7.567.028.950,- dan indikasi kerugian Negara sebesar Rp. 1.10 miliar. Diantara pekerjaan yang tidak beres sampai masa pengerjaan habis adalah pembangunan 13 unit jembatan penyebrangan pipa dengan panjang dan nilai kontrak berbeda-beda. Lainnya, pekerjaan reservoir, rumah jaga dan rumah genset di Teluk Nilau serta pemasangan pipa 300 mm. terdapat 431 batang pipa yang belum terpasang. Tak terima dengan hasil audit BPK tersebut, kata Muhammad Arsyad, PT. Batur Artha Mandiri menggugat ke Pengadilan Negeri Jambi. Tergugat pertama adalah BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi dan tergugat kedua adalah Kepala Dinas PU Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Fakta persidangan, bahwa PT. Batur Artha Mandiri berdalih jika keterlambatan proyeknya terhambat karena proyek tersebut melintasi lahan HTI PT. Wira Karya Sakti (WKS) salah satu anak perusahaan Sinarmas Group. Selain itu karena masyarakat Dusun VIII Desa Bram Itam yang meminta ganti rugi atas tanam tumbuh dan tanah timbunan serta harga biaya jembatan penyebrangan di Teluk Nilau yang tidak sesuai dengan harga kontrak. Hambatan ini sudah berkali-kali disampaikan kepada pihak Dinas PU Kabupaten Tanjung Jabung Barat namun diabaikan. Tidak diambil perhatian Gugatan PT. Batur Artha Mandiri akhirnya dimenangkan Pengadilan Negeri Jambi lewat putusan nomor 113/ Pdt.G/2011/PN.JBI Tanggal 12 Juli 2012. Kemudian dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Jambi Nomor 61/PDT/2012/PT.JBI Tanggal 2 Januari 2013 menyatakan bahwa kedua tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum. Intinya, kata Arsyad, Pengadilan Tinggi menyatakan bahwa laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Provinsi Jambi Nomor : 383/S/XVIII/JMB/11/ 211 Tanggal 1 November 2011 perihal hasil pemeriksaan atas kegiatan-kegiatan pembangunan sarana air bersih Tebing Tinggi Kuala Tungkal pada Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat sekedar me-ngenai denda keterlambatan adalah tidak mempunyai kekuatan hukum dan tidak dapat ditindak lanjuti. Selain itu, penetapan denda keterlambatan sebesar Rp. 7.567.028.950,- tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat dan tidak dapat ditindaklanjuti.(Abdul Fatta) TANJAB BARAT (WN) – Proyek pembangunan infrastruktur air bersih dengan menggunakan dana APBD Kabupaten Tanjab Barat yang dianggarkan dengan Pola multi years atau tahun jamak pada 2008- 2010 dengan total nilai Rp. 408 miliar mubazir. Kejari Bongkar Dugaan Korupsi Proyek Jalan Rp 29,3 M MOJOKERTO, (WN) – Kejak-saan Negeri Mojokerto menyeli-diki dugaan korupsi dua proyek pembangunan pengaspalan ruas jalan di Kabupaten Mojokerto. Yaitu, dugaan ada kelebihan pem-bayaran dalam proyek peningkatan jalan lingkungan (PJL) di Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang dengan potensi kerugian Rp 16,1 miliar dan proyek pembangunan jalan desa yang disalurkan melalui dana bantuan keuangan desa (BKD) dengan potensi kerugian Rp 9,09 miliar. Kasi Intel Kejari Mojokerto, Dinar Kripsiaji yang dikon-firmasi, menjelaskan, diduga ada kelebihan pembayaran dalam ke dua proyek dengan potensi kerugian Rp 9,09 miliar. “Kejari berinisiatif me-nyelidiki dua proyek jalan ini un-tuk membuktikan apakah ada unsur pidana korupsinya, dan beberapa pejabat terkait sudah ada yang kita mintai ketera-ngan,” ujar Dinar. Dugaan korupsi dalam proyek jalan ini, disinyalir dilakukan kontraktor dengan mengurangi volume pekerjaan. Modus itu mereka pilih untuk menutup beban fee bagi pejabat pemkab dan kepala desa. Selain itu, mekanisme pelaksanaan proyek jalan desa seharusnya dikerjakan secara swakelola oleh desa. Na-mun dalam realisasinya, proyek tersebut dikerjakan oleh pihak ke tiga bekerjasama dengan kon-traktor pelaksana.(Tim/SP) BPK RI Didesak Munculkan Kerugian Negara CIMAHI, (WN) – Badan Pe-meriksa Keuangan (BPK) Per-wakilan Jabar diminta memun-culkan hasil audit terkait peng-hitungan kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi surat perintah perjalanan dinas (SPPD) di DPRD Kota Cimahi tahun 2011. Pernyataan itu disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Cimahi, Fadlul Azmi saat ditemui wartawan. Menurutnya, hasil audit BPK perwakilan Jabar saat ini sudah berada di BPK pusat untuk dise-tujui. Hasil audit tersebut untuk mengetahui pasti nilai kerugian negara dalam kasus yang menyeret sembilan tersangka. “Hingga sekarang masih terus berkoordinasi dengan BPK RI perwakilan Jabar. Dari hasil la-poran tim penyidik, diketahui bahwa auditor BPK RI menyata-kan hasil audit sudah ada di BPK pusat untuk di-acc. Kemungki-nan besar, hasil kerugiannya akan muncul pada akhir Agustus atau awal September ini,” ungkapnya. “Jika pemberkasan saksi ahli sudah selesai, maka berkas untuk dua tersangka itu tinggal dilimpahkan ke pengadilan tipikor,” jelasnya. Sementara berkas penyidikan untuk tujuh tersangka lainnya, yakni ES, RT, RS, DAN, N, IN, dan RMM, tim penyidik masih terus melengkapi pembuktian dengan memeriksa saksi-saksi, terma-suk saksi dari anggota DPRD Kota Cimahi.(tim/gm) Dua Pejabat Setda Riau Tersangka Korupsi Batik Rp 4,3 M RIAU, (WN) – Kejaksaan Ting-gi Riau menetapkan AH dan GD, keduanya merupakan pe-jabat Setda Riau, sebagai ter-sangka kasus korupsi pengadaan 10 ribu pasang pakaian batik Riau senilai Rp 4.350.500.000 tahun anggaran 2012. “Setelah melalui tahap penye-lidikan, tim telah meningkatkan kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan pakaian batik Riau senilai Rp.4.350.500.000,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Setia Untung Arimuladi, me-lalui surat elektronik, yang dite-rima di Jakarta, akhir pekan ini. “Diduga merugikan keuangan negara atau perekonomian negara sehingga kasusnya ditingkatkan ke penyidikan,” tandas mantan kepala pusat penerangan hukum Kejaksaan Agung ini. Selain itu, penyidik pidana khu-sus Kejati Riau juga menetapkan Direktut CV Karya Cipta Persada berinisial RS sebagai tersangka dari pihak swasta. Menurut Untung, kasus ini berawal dari adanya laporan masyarakat perihal terjadinya penyimpangan pada kegiatan pengadaan pakaian batik Riau sebanyak 10 ribu pasang senilai Rp 4,3 milyar tersebut. Kasus ini bermula pada tahun 2012, saat Biro Perlengkapan Setda Provinsi Riau menga-dakan pengadaan pakaian batik Riau dari dana APBD Peruba-han tahun anggaran 2012 yang tidak sesuai dengan ketentuan. “Ditemukan adanya penyim-pangan antara lain, tidak adanya harga perkiraan sendiri (HPS), tidak ditentukannya spek, dan jumlah baju batik tersebut yang terealisasi hanya sejumlah 7 ribu pasang atau sekitar 70%,” ungkap Untung. Akibat perbuatan tersebut di-duga telah merugikan keuangan negara dalam hal ini Pemerintah Daerah Provinsi Riau, sehingga penyidik menyangka ketiganya melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 ayat (1) jo Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 sebagai-mana telah dirubah UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Peruba-han atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pember-antasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.(RS) Shaleh. MT, Tolak Pengusungan Dirinya Sebagai Balon Bupati Serang 2015 BIODATA Nama : Ir. H. Muhamad Shaleh. MT Tempat tgl lahir : Jakarta 10 Desember 1952 Karir Pegawai Negeri Sipil (PNS) ❍ Staf Direktoriat Jenderal Bina marga di Departemen (PU) Pekerjaan Umum Republik Indonesia Tahun 1980 s/d 1990 ❍ 1990 s/d 1993 : Asisten Pengawas dan perencanaan, Pengawasan di RBU Palembang, membawahi tiga wilayah, Sumatra selatan,Lampung dan Bengkulu ❍ 1993 s/d 1998 : Pimbagpro P3 TENAS, Proyek Pengawasan Jalan nasional di Provinsi ACEH ❍ 1998 s/d 2004 : Kepala Seksi Program dana anggaran di Direktoriat Jenderal Binamarga DKI Jakarta. ❍ 2004 s/d 2005 : Kasubdin Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang-Provinsi Banten ❍ 2005 s/d 2006 : Kasubdin Bina Marga Provinsi Banten ❍ 2006 s/d 2007 : Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Banten ❍ 2007 s/d 2011: Kepala Dinas Bina Marga Dan Tata Ruang Provinsi Banten ❍ Januari 2009 s/d Juli 2010 : Menjabat Walikota Tangerang Selatan – Provinsi Banten ❍ 2011 s/d 2013 : Menjabat sebagai Asisten Daerah II (ASDA II) Provinsi Banten ❍ 2013 s/d Sekarang Menjabat sebagai : Direktur Banten Global Develoment (BGD Provinsi Banten) BIODATA ISTRI Nama : Ir. Hj. Maesaroh. MM Perguruan Tinggi, S2 : IPB Tahun 1983 Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS) Jabatan : Kasubdit Obat, di Direktorat Kesehatan Lingkungan Pusat Kepala Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Banten 2013 hingga sekarang BIODATA ANAK Nama : Dr. Fitria Auriza Anak Pertama Nama : Ir. Ahmad Shauki Anak Kedua Nama : Atih Dista Anak Ketiga SERANG, (WN) – Mantan Walikota Tangerang Selatan, Ir. H.M. Shaleh.MT, menolak dirinya sebagai kandidat Balon Kabupaten Serang pada Juni, Tahun 2015 mendatang, atas dukungan dari berbagai element masyarakat serang, tokoh masyarakat, alim ulama, kyai, majelis taklim, mahasiswa, aktivis buruh, ormas dan LSM. Kandas dukungan masyarakat, itu setelah mendengar pemaparan Ir. H.M. Shaleh.MT yang dengan tegas menolak dirinya sebagi calon kandidat Balon Bupati Serang yang sebe-lumnya di gembor-gemborkan Shaleh MT maju dalam kanca Politik di Kabupaten Serang. Sebelumnya Shaleh MT siap untuk menjadi kandidat di Kabupaten Serang agar Serang lebih maju dalam pembenahan pembangunan dan infrastruktur di pelosok pedesaan di wilayah Serang Barat, Serang Timur, Serang Selatan Bahkan Wilayah Pantura Serang dan pusat pusat Wisata dan wisata religeus yang ada di wilayah Kabupaten Serang. Tetapi Shaleh MT, ingin meng-habiskan masa karirnya di Tangerang Selatan, beliau ingin mengabdikan dirinya kepada masyarakat Tang-sel,’ tutur Shaleh MT kepada Harian Warta Nasional saat di sambangi di kantornya di Sekitaran Pusat Peme-rintahan Provinsi Banten. Shaleh MT, bakal maju sebagai kandidat calon Walikota Tangerang Selatan nanti, untuk Serang ya kalau masyarakat Serang menghendaki saya, allah meridhoi saya ya apa boleh buat,’insya allah,’ucap Shaleh MT kepada Harian Warta Nasional. Dan ini adalah karir dan biodata Ir. H.M. Shaleh.MT serta Keluarga : Ir. H. Muhamad Shaleh. MT, adalah anak dari pasangan H. Abdul Hamid,(alm). Dan Hj. Roujanah,(alm), kedua orang tuanya asli Betawi yang bertempat di Radio dalem Jakarta dan silsilah nenek moyangnya adalah keturunan asli Serang Banten atau di sebut wong Serang Asli,.dan Shaleh. MT, memiliki 1 (satu) orang Istri, dan 3 (tiga) anak, seperti terpapar di atas-red.(jip) Ir. H.M. Shaleh.MT Disinggung bahwa meski telah ada MoU yang dimaksud namun tetap saja ada kasus pe-langgaran perbatasan dan tetap ada tindakan dengan tidak memulang-kan nelayan Indonesia ke asalnya, Hazmi meni-lai bahwa wilayah per-airan Indonesia cukup luas dari Sabang sam-pai Marauke dan in-formasi kerjasama tersebut masih banyak yang tidak mengetahuinya. Begitu pula dengan negara tetangga Malaysia. Sehingga bisa saja baru or-ang yang di Kuala Lumpur yang mengetahui adanya MoU tersebut, tapi yang di Johor Bahru atau di Kedah dan lainnya be-lum tentu mengetahui ka-rena belum adanya sosi-alisasi yang maksimal. “Memang kita sudah ada MoU antara pemerintah Indo-nesia dengan pemerintah Ma-laysia mengenai perbatasan kedua belah negara. Namun saat ini kita masih belum punya batas wilayah yang jelas atau yang pasti meski sudah ada kesepakatan,” jelasnya, Selasa (26/8) di Hotel Holiday usai membuka kegiatan bimbingan teknis bagi kelompok masyarakat pengawasan (Pokmaswas) yang digelar oleh PSKDP Provinsi Kepri. Seperti kasus beberapa bulan lalu kata Hazmi, tepatnya di Kabupaten Beng-kalis Provinsi Riau yang langsung di-tangkap lalu dibawa ke Batu Pahat Malaysia oleh patroli mereka. Hal itu tentunya menandakan bahwa Marine mereka belum mengetahui ada MoU. Menurutnya, berdasarkan laporan dari para nelayan yang masuk maka se-panjang tahun 2014 ini sampai Agustus kasus yang tercatat ada empat tau lima kasus terkait pengusiran nelayan asal Karimun yang diduga melanggar batas perairan negara. Sedangkan yang ditangkap dan diproses ada satu kapal berkapasitas lebih dari 5 GT karena mereka melewati batas laut. Ketika di cek melalui GPS memang ada indikasi nelayan kita masuk ke wilayah perairan Malaysia.(ROGANDA.P)
  • 5. NUSANTARA 5 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 Tuntaskan Dugaan Korupsi Pada Proyek Overlay Dalam Kota Kuala Tungkal PASALNYA overlay dalam kota di Kecamatan Tungkal Ilir ini di kerjakan asal jadi. Dimana untuk penghamparan aspal nya di lakukan pada saat musim hujan, dengan kondisi dasar yang masih basah. Sehingga kepadatan maupun mutu aspal tidak optimal. Kelihatannya pada seperti tidak ada pengawa-san pada saat penghamparan aspal, jadi dengan kondisi dasar yang masih basah hingga mem-buat kepadatan dan mutu aspal tidak menyatu, ucap syahri ketua DPD-LMR-RI-Tanjab Barat ini kepada Warta Nasional. Lebih lanjut terkait Realisasi fisik dan anggaran yang tidak relevan, dimana saat pencairan pada bulan januari 2014 untuk APBD 2013 kondisi overlay sudah banyak yang rusak, meskipun pengerjaannya belum lama dikerjakan, atau selesai di kerjakan beberapa hari. Hingga kni overlay dalam kota kuala tungkal, di rute yang meliputi beberapa ruas jalan di dalam kota kuala tungkal, kondisinya kini terlihat parah. Tidak ada perawatan sama sekali. Hal ini juga di sam-paikan oleh ketua DPD-LMR-RI syahril, terkait mengenai LKPJ bupati Tanjab Barat. Pada dewan yang realisasi anggaran-nya dinyatakan 100% untuk pekerjaan overlay tersebut, namun lebih lagi dalam LKPJ. Bupati Tanjab Barat yang diterima oleh dewan beberapa waktu yang lalu, Realisasi ang-garan dinyatakan 100 persen untuk pekerjaan ini, sementara dari kewajiban rekanan (kon-traktor), terkait perawatan selama ini tidak dilaksanakan ataupun ada tindakan untuk perawatan, meskipun limit perawatan sudah habis (6 bu-lan), jelasnya dari pandangan keadaan overlay yang kondisi fisiknya banyak yang rusak berlobang seakan tidak ada perawatan sama sekali. Disini syahril mengatakan adanya dugaan perawatan un-sure aroma KKN, karena pada masa perawatan tidak ada relisasi perawatan pada jalan yang rusak. Terkait adanya du-gaan korupsi syahril menduga jelas adanya indikasi kearah sana alias korupsi sebab seha-rusnya dana 5% dari kontrak yang diperuntukkan untuk pera-watan harus diwujudkan dalam bentuk perbaikan atas kerusa-kan pada pekerjaan overlay tersebut. Pungkasnya. Sekretaris Laskar Anti korupsi Indonesia D.P.C Tanjab Barat memberikan komentar. Banyak proyek di kuala tungkal melalui dinas P.U Tanjab Barat. Seperti tempat perencanaan dan kordi-nasi. LAKI, jelas hal ini hanya merugikan masyarakat. Tanjab Barat agar, KPK jangan pusat saja yang diutamakan dalam memberantas korupsi. Kabu-paten Tanjab Barat ini banyak lumbungnya. Masyarakat men-jerit, menangis, melihat hukum yang ada di Tanjab barat ini lagi ketiduran. Termakan apa? Sampai hari ini belum kelihatan terjaga. Sampai berita ini ditu-runkan pihak bina marga belum pernah dikonpermasi. Apa ala-sannya.( AF) TANJAB BARAT, JAMBI (WN) – Proyek overlay dengan pagu dana kurang lebih Rp 6 milyar dari sumber dana Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) Tanjung Jabung Barat, tahun 2013 menyimpang. Yang rute pekerjaannya meliputi dari sebagian jalan bengkinang dan jalan Kalimantan kuala tungkal, pada saat ini terlihat banyak yang rusak parah. Kadisdik Jabar: Segala Bentuk Pungutan di Sekolah Harus Ditiadakan BANDUNG, (WN) – Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wah-yudin Zarkasyi menegaskan, segala bentuk pungutan di sekolah harus ditiadakan. Namun menurut Zarkasyi pi-haknya tidak bisa melakukan pengawasan langsung terha-dap masing-masing sekolah di Jawa Barat, hanya saja Dia berpesan untuk menyelamat-kan atau mengutamakan siswa tak mampu. Hal itu dikatakan Kadisdik, di sela-sela acara penyerahan penghargaan Gubernur Jabar terhadap para guru dan tenaga pendidikan berprestasi Jabar 2014 di Gedung Sate, Kamis. “Tentang pungutan itu se-baiknya tidak dilakukan lagi, karena kita harus transparan se-karang. Apalagi sudah ada dana BOS kan ? BOS dari Pusat, Provinsi dan bahkan ada Kabupaten Kota yang ikut meng-anggarkan BOS ju-ga di APBD-nya. Tetapi kami me-mang tidak bisa melakukan penga-wasan langsung ke sekolah-sekolah se- Jawa Barat, hanya saja kami bisa menekankan untuk sekolah agar menyelamatkan siswa dari kalangan tidak mampu agar tetap bisa sekolah jangan ter-kendala biaya” tegasnya. Wahyudin Zarkasyi juga menyebutkan ada 19 Kabu-paten Kota yang telah meng-anggarkan dalam APBDnya untuk dana BOS pendam-pingan BOS dari Pusat dan Provinsi.“Ada 19 Kabupaten Kota yang telah menyertakan dana APBD nya untuk dana pendampingan BOS Pusat dan Provinsi. Diantaranya adalah Kota Banjar, Depok, Karawa-ng dan Indramayu. Selain melakuan pendmpingan dana BOS, mereka juga mene-gaskan tidak boleh ada pu-ngutan lagi di sekolah” pung-kas Wahyudin.( Anang) Detik Detik Pemecatan Bupati Purwakarta Dari Golkar BANDUNG, (WN) – Ke-tua DPD Par-tai Golkar Ja-wa Barat Iri-anto MS Sya-fiuddin me-n g u s u l k a n p e m e c a t a n Bupati Pur-wakarta Dedi Mulyadi seba-gai kader Par-tai Golkar. Usu-lan itu disam-paikan ke DPP Partai Golkar. ” DPD Partai Golkar Jawa Barat saat ini memang sedang menyusun surat usulan pemecatan Dedi Mulyadi ke DPP Partai Golkar. Terlebih DPP Partai Golkar lah yang berwenang untuk melakukan pemecatan terhadap kader partai Golkar”, ujar Irianto kepada wartawan usai melaku-kan rapat pimpinan di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, Jln.Maskumambang Bandung, Rabu (27/8). Dikatakannya, Sesuai de-ngan AD-ART, pemecatan itu merupakan tanggung jawab DPP, sedangkan kita disini hanya mengusulkan saja,” jelas irianto yang akrab disapa Kang Yance ini. DPD Partai Golkar sendiri mendorong pemecatan Dedi Mulyadi karena selama ini pria yang menjabat sebagai wakil ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat sering melakukan indi-sipliner. Bahkan sikap indisipliner telah lama ditunjukan Bupati Purwakarta tersebut dan sudah ditunjukan Dedi bertahun-tahun lamanya. Terkait itu dirinya pun tidak tahu pasti alasan Dedi ber-perilaku seperti itu. “Kita sudah cukup kasih toleransi. Kalau alasannya jadi bupati, saya juga dulu bupati, tapi masih bisa. Dia juga tidak ada komunikasi, kontak ke saya juga tidak ada, gak butuh partai mungkin,” ujarnya. Dikatakannya, sikap indisi-pliner yang ditunjukan Dedi tentunya sangat menggangu kinerja partai. Bahkan prestasi Partai Golkar di Purwakarta pun terus melorot, seperti halnya raihan kursi legislatif. Pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2004 lalu, Golkar meraih 19 kursi di DPRD Purwakarta dan melorot menjadi 11 kursi pada 2009.”“Prestasinya melorot terus, bahkan sekarang hanya tinggal 8 kursi. Instruksi partai pun tidak berjalan seperti untuk pileg dan pilpres, padahal dia menjabat posisi bupati. Apa yang bisa dibanggakan dari kader partai seperti itu,” kata-nya.( B1/RT/RED) Disdik Jabar Launching Buku Sistem Elektronik Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah BANDUNG, (WN) – Melalui Website-nya Dinas Pendidikan me-launching buku sistem elektronik muatan lokal bahasa dan sastra daerah. Sejalan dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 secara nasional pada tiap satuan pendidikan untuk semua mata pelajaran, maka Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah sebagai Muatan Lokal di Jawa Barat juga perlu mengadopsi dan mengadaptasi elemen-elemen perubahan yang menjadi karakteristik Kurikulum 2013. Elemen-elemen perubahan Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah sesuai dengan elemen perubahan pada Kuri-kulum 2013 mencakup: Standar Kom-petensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Elemen-elemen perubahan tersebut sangat perlu untuk dipahami dan diimplementasikan oleh Guru-Guru Bahasa dan Sastra Daerah pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA/MAK. Elemen-elemen perubahan pada Kurikulum 2013 yang diadopsi dan diadaptasi dalam konteks Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah di Jawa Barat disebut sebagai Kuri-kulum Tingkat Daerah Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah di Jawa Barat. Salah satu infrastruktur yang harus ada dalam rangka menunjang implemen-tentasi Kurikulum 2013 khususnya untuk Muatan Lokal adalah Buku Pegangan Guru dan Buku Pegangan Murid. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Bala Penfembangan Bahasa Daerah dan Kesenian (BPBDK) telah berhasil menyusun 25 judul Buku Mulok Mata Pelajaran Bahasa Daerah Sunda Berbasis Kurikulum 2013. Agar buku-buku tersebut dapat segera digunakan oleh Guru dan Murid di se-luruh jenjang pendidikan mulai dari SD/ MI, SMP/M.Ts., SMA/SMK/MA, maka bahwa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah Meng-UPLOAD buku-buku tersebut menjadi Buku Elektronik. DASAR 1) Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah; 2) Peraturan Gubernur Jawa Barat No-mor 69 Tahun 2013 tentang Pem-belajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Pen-didikan Dasar dan Menengah TUJUAN 1) Menyediakan buku-buku referensi da-lam rangka menunjang pembelajaran Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa Sunda untuk Jenjang SD/MI, SMP/ M.Ts., SMA/SMK/MA. 2) Buku Mulok dengan sistem Elek-tronik (BSE) diharapkan kebutuhan akan referensi penunjang pember-lajaran Mulok Bahasa Daerah di Jawa Barat akan lebih mudah dan lebih murah didapatkan. JUDUL-JUDUL BUKU Adapun buku-buku yang telah di-Up-load sebanyak 25 judul terdiri dari : 1 buku tentang Kurikulum Tingkat Daerah Muatan Lokal Mata Pela-jaran Bahasa Sunda 12 Buku Pegangan Murid Kelas I sampai 12 dengan judul PAMEKAR DIJAJAR BAHASA SUNDA PIKEUN MURID SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK 12 Buku Pegangan Guru Kelas I sampai 12 dengan judul PAMEKAR DIAJAR BASA SUNDA BUKU TUTURUS GURU SD/MI, SMP/ MTS, SMA/MA/SMK.(Anang) Peringatan HUT PDAM Tirta Patriot Ke-8 BEKASI, (WN) – PDAM Tirta Patriot yang berlokasi di Jalan Perjuangan No.99, Teluk Buyung, Kota Bekasi memperingati HUT nya yang ke-8, Selasa (26/8). Peringatan HUT PDAM Tirta Patriot kali ini dirangkaikan dengan peresmian peluncuran edisi pertama majalah Tirta Patriot oleh Walikota Bekasi, Dr.Rah-mat Jawa Barat Tuan Rumah Apresiasi PTK PAUDNI Tingkat Nasional BANDUNG, (WN) – Menteri Pendidi-kan dan Kebudayaan M. Nuh mengatakan permasalahan mengenai pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) harus segera diselesaikan. Ada dua hal yang penting, yaitu soal peningkatan kompetensi dan tingkat kesejateraan dari PTK. Menu-rutnya, PTK Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) ada-lah orang-orang yang sangat khusus dan mulia. Karena memiliki kesadaran yang luar biasa dalam menyediakan layanan PAUD. “Dari 240 juta penduduk Indonesia hanya sekitar 4 juta orang yang ditakdirkan jadi PTK, mulai dari PAUDNI sampai per-guruan tinggi,” kata Nuh dalam sambu-tannya pada acara Apresiasi PTK Ber-prestasi Tingkat Nasional 2014 di Stadion Siliwangi Bandung, Jawa Barat, Minggu. Sementara itu, Plt. Dirjen PAUDNI, Ha-mid Muhammad mengatakan jumlah PTK PAUDNI saat ini berjumlah 773.519 orang, yaitu guru TK sebanyak 267.565, tutor 157.000, instruktur kursus 38.000, guru PAUD non formal 300.000, penilik sebanyak 7400 dan pamong belajar 3476 orang. “Terdapat 82.531 yang memperoleh tunjangan profesi,” ujarnya pada kesempatan yang sama. Apresiasi PTK yang sudah digelar kedelapan kali ini diikuti 34 provinsi seluruh Indonesia dengan jumlah peserta 510 orang dan 34 orang pendamping. Secara kese-luruhan terdapat 3.000 orang yang diundang termasuk yang mengikuti acara-acara penunjang lain. Penghargaan bagi para peserta berdasarkan 15 kategori, seperti pendidik PAUD, pengelola PAUD, instruktur tata rias pengantin, otomotif, kursus tata busana, perhotelan, tata boga, elektronika, pengelolaan lembaga kursus pelatihan (LPK). Acara yang bertemakan “Melalui Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Kita Wujudkan PTK PAUDNI yang Kompetitif, Profesional dan Bermartabat” berlangsung dari tanggal 10- 15 Agustus 2014 di Hotel Grand Royal Panghegar, Bandung. Sebanyak 57 dewan juri dari latar belakang akademisi, praktisi dan unsur Kemdikbud yang akan menen-tukan tiga pemenang dari tiap kategori. Sementara itu suasana lomba di Grand Hotel Panghegar, Bandung nampak para peserta lomba kelompok Senam Aerobik Kreasi Daerah yang mengenakan pakaian seragam warna-warni mengiringi keme-riahan suasana di lokasi lomba Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) PAUDNI Berprestasi tahun 2014. Meskipun berbeda provinsi asal, mereka saling memberikan semangat satu sama lain. Para pendamping dan penonton pun kerap mengikuti gerakan kelompok yang sedang menampilkan ke-bolehannya tersebut. Lomba PTK PAUDNI Berprestasi tingkat nasional ini terkesan meriah dan penuh kreativitas.(Anang) Hadiah Umroh Juara Pertama Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Jawa Barat BANDUNG, (WN) – Pemerintah pusat menargetkan angka partisipasi pendi-dikan secara nasional mencapai 97 per-sen, dalam kaitan dengan pencanangan tersebut sebagai provinsi penyangga ibu kota pemprov jabar mentargetkan pada tahun 2018 angka partisipasi pendi-dikan di sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) sudah mencapai 97 persen. Hal ini dikatakan Gubernur Jabar Ah-mad Heryawan dihadapan para peraih penghargaan dari pemprov jabar untuk para pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi tingkat jabar di Aula barat Ge-dung Sate, beberapa waktu yang lalu. Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan capaian angka partisipasi SLTA sangat penting. Hal ini sesuai dengan per-kembangan Iptek , dewasa ini yang telah membawa perubahan di seluruh kehi-dupan manusia. Sehinga mau tidak mau kita harus mempersiapkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing yang tinggi, katanya. Dikatakannya penghargaan ini di-berikan untuk mendorong peningkata-kan kemampuan profesionalisme pen-didik dan tenaga kependidikan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang berprestasi baik di bidang akademik maupun non akademik. Dalam kesempatan tersebut juga Gubernur Aher juga menyerahkan penghargaan kepada 84 orang Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tingkat Jawa Barat dari berbagai jenjang pendidikan di Jawa Barat. Bahkan bagi yang memperoleh juara pertama, Gubernur memberikan bonus pergi umroh. Untuk juara umum diraih Kota Depok pada 3 kategori lomba yaitu Guru TK, kepala TK dan Kepala SD. Tropynya diserahkan langsung oleh Gubernur Heryawan. Oleh karena itu, kalau ada jenis manusia yang harus paling dihormati, maka mereka itu adalah bapak dan ibu guru. “Terimalah ucapan terima kasih saya kepada bapak/ibu guru. Tak mungkin saya menjadi seperti ini tanpa ada didikan dari bapak/ibu guru”, ujarnya. Sementara itu, Kadisdik Jabar, Wahyudin Zarkasy melaporkan, bahwa para pendidik dan tenaga kependidikan berprestasi ini mendapat penghargaan berupa uang dengan masing-masing ju-ara 1 sebesar Rp 7.500.000 ; Juara Kedua, Rp 4.500.000 dan Juara III sebesar Rp 3.500.000. Untuk pendidik dan tenaga kependidikan Luar Biasa, juara pertama mendapat Rp 7.500.000 ; juara kedua, Rp 5.000.000 dan juara ketiga Rp 3.500.000. Kemudian untuk pemenang lomba kreatifitas pembelajaran pendidikan luar biasa, juara pertama Rp 8.000.000, juara kedua Rp 6.500.000 dan juara ketiga, Rp 4.000.000,- sedangkan biaya untuk penghargaan tersebut terang Wahyudin sudah tercantum dalam DPA Disdik Prov. jabar Tahun 2014. Untuk peng-hargaan dari gubernur , sesuai janji gubernur akan diberikan penghargaan berupa menunaikan Umroh bagi mereka yang mendapat juara pertama dari seluruh kategori, jelasnya.(Anang) Effendi. Selain itu pula, dilakukan penyerahan secara simbolis piala dan piagam penghargaan kepada pegawai berkiner-ja baik, pemenang lomba futsal dan bu-lutangkis. “Selamat ulang tahun yang ke-8, semoga PDAM Tirta Patriot terus maju, sejahtera dan dapat menggapai cita-cita”, ucap Walikota Bekasi mengawali sambutannya. Selanjutnya, orang nomor satu di Pemerintahan Kota Bekasi ini menga-takan di usianya yang ke-8, cakupan pelayanan PDAM Tirta Patriot baru 3 wilayah kecamatan yaitu Bekasi Utara, Medan Satria dan Bekasi Barat. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bekasi terus mendukung upaya perluasan wilayah pelayanan dengan diterbitkannya surat ijin prinsip pengembangan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum). Beliaupun berharap agar PDAM Tirta Patriot terus berupaya untuk mening-katkan cakupan pelayanan sesuai dengan target Milenium Development Goals (MDG’s) dan tentunya pe-ningkatan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Di akhir acara dilakukan pemotongan tumpeng oleh Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, Tb Hendy Irawan, SE dan hiburan musik. Turut hadir, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Bekasi, para pemangku jabatan di lingkup Pemkot Bekasi, pengurus serta pegawai PDAM Tirta Patriot dan insan pers.(Rademan)
  • 6. NUSANTARA 6 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 24 Mantan Anggota DPRD Bekasi Didesak Kembalikan Mobil Dinas BEKASI, (WN) – Imbauan untuk mengembalikan mobil dinas (mobnas) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi tak di-indahkan. LSM KPKN Laporkan Dugaan Korupsi di TEKMIRA Bandung LSM KPKN telah menerima SP2HP dari Polda Jabar dengan No:B/25/Subdit III/VI2014/2014/DitReskrimsus. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Penye-lidik telah melakukan tindakan penelitian dan pengumpulan bahan keterangan terhadap beberapa pihak yang terkait dengan pekerjaan proyek pada Pusdiklat Mineral dan Batubara di di Desa Gunung Masigit Kab.Bandung Barat. Setelah mempelajari data-data pada dokumen yang ada dan keterangan dari pihak-pihak terkait,diperoleh hasil bahwa proyek pekerjaan penyiapan dan pematangan lahan pada Pusdiklat Min-eral dan Batubara sampai saat ini masih dalam pemeliharaan sehingga dugaan korupsi yang diduga terjadi pada dinas terkait belum bisa ditingkatkan ke tahap penyelidikan dan suratnya ditandatangani oleh AKBP Yayat Popon Ruhiat.S.IK. Sebelumnya LSM KPKN sudah melayangkan surat klarifikasi dengan No.K: 001/Ket.DPC/KPKN-KB & KBB/V/2014 kepada PPKnya Suher-man pada tanggal 5-5-2014 mengenai Pekerjaan Kontruksi Penyiapan dan Pematangan Lahan dugaan kekurangan volume dan apakah sesuai dengan RAB,dan kalau ada wartawan yang konfirmasi baik juga LSM tertentu mengenai proyek tersebut diduga PPK proyek tersebut menawarkan proyek PL kepada oknum2 tersebut agar supaya tidak lagi mengkritisi pekerjaan proyek tersebut. Namun surat balasan yang diterima oleh LSM KPKN surat tidak bisa dipertanggungjawabkan karna tidak ada kop.suratnya dan tidak ditandatangani dalam surat dikatakan bahwa pekerjaan kontruksi penyiapan dan pematangan lahan tahun anggaran 2013 telah selesai dilaksanakan sesuai RAB dan hal tersebut tertuang dalam berita acara penyelesaian hasil pekerjaan yang ditandatangani oleh panitia pemeriksa hasil pekerjaan barang/jasa,konsultan perencana, konsultan pengawas dan tim teknis dari Dinas Kimrum (Pemukiman dan Perumahan) Prov.Jabar dan sudah dipertanggung jawabkan kepada Inspektorat Jenderal ESDM dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Juga mengenai dugaan bagi-bagi proyek juga sudah dijawab menurutnya dalam pelaksanaan pengadaan barang/ jasa atas beban APBN,baik lelang umum,sederhana,penunjukan langsung,maupun pengadaan langsung dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa sesuai Perpres nomor:54 tahun 2010 beserta perubahannya pasal 19 angka 1 s.d 2. Artinya bahwa pengadaan barang dan jasa sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur.Namun mengenai RAB proyek tersebut adalah dokumen Negara maka dengan itu tidak boleh diketahui masyarakat.(Harjo S.Pane) BANDUNG, (WN) -Terkait pembangunan Pusdiklat Mineral dan Batubara Pekerjaan Kontruksi Penyiapan dan Pematangan Lahan yang menghabiskan dana dari APBN sebesar Rp.7.578.337.000,00 tahun anggaran 2013 yang berlokasi di Kab.Bandung Barat dilaporkan oleh LSM KPKN Polda Jabar dengan No.01/Ket.DPC.LSM KPKN/KB & KBB. Pelantikan 30 Anggota DPRD Kabupaten Karimun Bagai Sidang Teroris KARIMUN, (WN) – Pelantikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ka-rimun periode 2014-2019, Jumat (29/8) sore di Gedung DPRD Karimun bagaikan sidang teroris. Pasalnya, sidang yang seharusnya terbuka secara umum dan dapat diakses oleh media, digelar secara tertutup dan tak satupun rekan media dibenarkan untuk masuk ke dalam ruangan melakukan liputan dan pengambilan foto. Padahal, pihak sekretariat DPRD telah me-nyiapkan tanda pengenal khusus pers yang harus dikenakan saat liputan. Namun ternyata tidak ber-fungsi karena faktanya seluruh wartawan tertahan di pintu penjagaan. Kondisi itu pun membuat para awak media yang bertugas melakukan liputan di gedung wakil rakyat itu, kecewa dan mengaku tidak dianggap oleh pihak sekretariat DPRD Karimun. “Kita kesini menjalankan tugas liputan, bukan mau berbuat onar sampai dilarang untuk masuk dalam mengabadikan momen lima tahun sekali pada proses pelantikan 30 anggota DPRD ini. Mereka ini (para pegawai di Sekretariat DPRD) sepertinya alergi dengan pers. Meski telah mendapatkan ID Card dari Humas DPRD Karimun namun tetap saja tidak diperbo-lehkan masuk. Padahal sudah tertera panitia – PERS namun sama saja tidak ada fungsinya karena dilarang masuk. “Tadi saya sudah mau masuk dan membuka pintu belakang, kemudian Kasubbag Humas DPRD Karimun, Yumaiwan melarang wartawan masuk. Jadi untuk apa ID Card ini diba-gikan dengan tertera tulisan Pers. Buang-buang anggaran saja,” ucap seorang wartawan. Sementara Sekretaris Dewan (Sekwan), Usman Ahmad ketika dikonfirmasi oleh awak media usai prosesi pelantikan yang dilakukan Kepala Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Balai Karimun, Yustiono kemarin, beralasan agar prosesi pelantikannya lebih hikmad. “Jadi bapak anggap kami ini apa?,” tanya seorang wartawan portal Karimun. Usman malah meng-hindari wartawan dan pergi meninggalkan keru-muman para awak media meski tetap dikejar dengan dicecar berbagai pertanyaan lainnya. “Kalau urusan berapa anggaran dalam proses pelantikan ini silahkan tanyakan kepada Kabag Persidangan dan Produk Hukum DPRD Ka-bupaten Karimun, Rizal Aidi,” katanya seraya menjauh untuk menghindari wartawan. Ketika hal tersebut ditanyakan kepada Kabag Per-sidangan dan Produk Hukum DPRD Kabupaten Ka-rimun, Rizal Aidi terkait jumlah anggaran, ia mengaku belum bisa mengkalkulasikan jumlah anggaran yang digunakan dalam prosesi pelantikan 30 anggota dewan. “Kita belum menghitung berapa anggarannya dan saat ini pun momennya belum tepat,” ucapnya. Disinggung soal tidak boleh satu wartawan pun yang masuk kedalam untuk melakukan liputan meski telah mengenakan ID Card khusus yang diberikan sekretariat DPRD, Rizal malah terkejut seraya mengaku harusnya ada kesempatan bagi media untuk dapat masuk kedalam saat prosesi pelantikan. “Saya memang tidak tahu kalau kawan-kawan tidak boleh masuk, karena saya mengurusi lalulintas didalam. Tapi kalau sudah pegang ID Card ini ya harusnya boleh masuk,” katanya. Disinggung ada pengistimewaan terhadap media elektronik dalam hal ini televisi lokal yang boleh ma-suk kedalam untuk mengambil langsung pelantikan tersebut, Rizal enggan menjawabnya dan malam berusaha mencari Kasubbag Humas DPRD Karimun, Yumaiwan untuk mencari jawabannya.(ROGANDA.P) Buktinya, 24 anggota DPRD lama, belum mengembalikan mobil dinas. Sekretaris Dewan (Sekwan) Kota Bekasi Erwin Effendi mengatakan, pihaknya akan menunggu hingga akhir Agustus. Ini adalah batas akhir sebelum akhirnya diberikan surat peringatan. “Jika belum mengembalikan juga akan diberikan surat peringatan (SP) sampai 2 kali. Ketiga kalinya akan dila-kukan penindakan ambil paksa,” jelasnya saat dihubungi Media Indone-sia, Rabu (27/8/2014). Dari 50 Anggota DPRD periode 2009- 2014 ada 20 orang yang masih melanjut-kan tugas sampai tahun 2019 mendatang. Seharusnya 30 anggota dewan lainnya sudah mengembalikan mobnas sebelm pelantikan anggota baru periode 2014- 2019, Senin (11/8/2014) lalu. Namun, sebanyaknya tercatat baru 5 or-ang mengembalikan mobil dinas tersebut. Ditambah 1 unit mobnas dikembalikan da-lam keadaan rusak parah. Kelima mantan ang-gota dewan yang sudah mengembalikan mobil dinas kepada sekertaris DPRD Kota Bekasi diantaranya, Sardi Effendi (FPKS), Su-triyono (FPKS), Yusuf Nasih (FGolkar), Rosi-han Anwar (FGolkar) dan Syafei (FGolkar). “Yang lain baru mengatakan akan mengembalikan via telepon,” jelasnya. Mereka akan diberi waktu hingga Jumat mendatang. Hal ini telah dise-pakati sesuai laporan kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bekasi “Ada juga untuk mobil yang rusak milik Ratu Tatu (FD) serta mobil yang hilang milik Choiruman J Putro (FPKS) sudah di selesaikan dengan menggati melaui asuransi mereka,” ujarnya. Lebih jauh, Erwin menambahkan, tindakan ambil paksa akan dilakukan jika ada yang mangkir karena mobil tersebut adalah aset pemerintah Kota Bekasi. “Kemarin sebelum tanggal 11 Agus-tus sifatnya masih imbauan, sekarang sudah menjadi kewajiban anggota de-wan yang tidak terpilih mengembalikan mobil dinasnya,” tambahnya. Selanjutnya, jika ada anggota dewan yang tidak mengembalikan bahkan sampai menggadaikan mobil dinas ter-sebut, maka dewan tersebut dinyatakan melakukan penggelapan aset pemerintah kota Bekasi. Sebab, pada hakikatnya, mobil tersebut dipinjamkan jadi harus di rawat dengan baik. “Hal seperti itu harus kita tindak,” tegasnya.(RADEMAN) Pipa Gas Pertamina Meledak Hebat di Subang, Pantura Macet Total SUBANG, (WN) – Terjadi peristiwa ledakan super hebat di daerah Kabupaten Subang tepatnya di Desa Mandala-wangi, Kecamatan Sukasari, (28/8/2014), yaitu meledaknya Pipa Gas milik Pertamina. Akibat kejadian puluhan rumah di dekat pipa gas terbakar dari semburan ledakan. Dikabarkan ada yang mening-gal dunia dan dua orang korban terbakar serius di area meledak-nya pipa gas yang berlokasi beberapa meter di samping jalur pantura itu. Kedua korban ber-nama Asim dan Tasmin. Kedua-nya terbakar hampir seluruh badan. Beberapa kebun dan taman serta para hewan ternak seperti domba dan kambing juga mati terkena ledakan dahsyat dan saat ini kebakaran ledakan pipa gas ditangani polisi sektor Pa-manukan.( rt) Heboh Adegan Mesum Oknum PNS Pemkot Bandung Beredar Warga Kota Bandung, Jawa Barat, dihebohkan dengan beredarnya foto seorang wanita cantik berpakaian PNS Kota Bandung yang tengah melakukan perbuatan mesum dengan seorang pria. Foto tersebut beredar di situs online sejak sepekan terakhir. Hal ini membuat citra pegawai negeri sipil Kota Bandung tercoreng. BANDUNG, (WN) –Masyarakat Kota Bandung dihebohkan de-ngan beredarnya foto adegan me-sum seorang wanita berpakaian dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkot Bandung. Polisi pun langsung menyelidiki kasus itu. Sedikitnya terdapat 18 foto syur wanita tak diketahui iden-titasnya itu dengan seorang pria yang beredar di sebuah blog. Belum diketahui apakah sang wanita benar-benar PNS di Kota Kembang. Pihak Pemkot Bandung belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi mengaku baru mengetahui adanya foto tersebut. Menurut-nya belum ada laporan atas beredarnya foto mesum itu. Namun Mashudi berjanji akan menyelidiki kasus tersebut ka-rena telah meresahkan masya-rakat dan akan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung. “Kita lagi selidiki, dan kita akan berkoordinasi dengan Pemkot Bandung,” katanya saat ditemui di Mapolretabes Ban-dung.( TORUS) KPK Tetapkan Bupati Tapanuli Tengah Tersangka Sengketa Pilkada SIBOLGA, (WN) – Dalam pe-ngembangan penanganan perka-ra dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait dengan pengurusan per-kara sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada) di Mahkamah Konstitusi (MK) tahun 2011, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Raja Bona-ran Situmeang, Bupati Tapanuli Tengah sebagai tersangka. Tersangka Raja Bonaran Situ-meang diduga memberi atau menjanjikan sesuatu kepada M Akil Mochtar selaku hakim Mahkamah Konstitusi (MK) de-ngan maksud untuk mempe-ngaruhi putusan perkara sengketa pemilihan kepala daerah (pil-kada) Kabupaten Tapanuli Te-ngah tahun 2011 yang diserahkan kepadanya untuk diadili. Atas perbuatannya, Raja Bona-ran Situmeang disangkakan me-langgar Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang Undang Republik Indo-nesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberan-tasan Tindak Pidana Korupsi.(RE) Wabup Banjar Ditangkap BANJARMASIN- Wakil Bupati Banjar, Fauzan Saleh yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyaluran dana bantuan sosial (bansos) pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan 2010 senilai Rp27,5 miliar akhirnya menyerahkan diri, setelah sebelumnya sempat dinyatakan masuk daftar pencarian orang (DPO). Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejaksaan Tingi Kalsel, Erwan Suwarna mengatakan, Fauzan akhirnya datang sendiri ke Kejati Kalsel pada Senin (25/8/2014) malam dan selanjutnya ditahan di LP Teluk Dalam bersama empat tersangka lain yang sudah ditahan lebih dulu. “Dari enam tersangka, tinggal satu orang tersangka yang belum memenuhi panggilan kejaksaan untuk dieksekusi yaitu Fitri Rifani, mantan Asisten I Pemprov Kalsel,” kata Erwan, Selasa (26/8/2014). Fauzan Saleh terjerat kasus korupsi penyaluran bansos saat dirinya menjabat sebagai Kepala Biro Kesra Pemprov Kalsel. Menurut Erwan, pengusutan kasus korupsi bansos ini akan terus berlanjut. Pihak Kejaksaan pun sudah memibidik keterlibatan para anggota DPRD Kalsel periode 2009-2014. Selain kasus korupsi dana bansos, kasus dugaan korupsi proyek pembebasan lahan bandara Syamsuddin Noor, Banjarbaru juga menjadi salah satu kasus besar yang ditangani Kejati Kalsel. Pihak kejaksaan sebelumnya telah menetapkan tiga tersangka terkait kasus ini yaitu dari BPN, Sekda Kota Banjarbaru dan seorang pengusaha. Kemarin, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Banjarbaru menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi Kalsel terkait penanganan lanjutan kasus dugaan korupsi proyek pembebasan lahan bandara seluas 108 hektar dengan nilai proyek mencapai Rp135 miliar.(MI)
  • 7. NUSANTARA 7 Edisi 25/Th XIII/ 8 - 22 September 2014 Ngaku Tokoh Masyarakat Serang Timur, Jadi Mafia Tanah Sengketa SUKSESNYA H. Uding mengaku ngaku sebagai seorang tokoh masya-rakat Serang Timur yang terus bereks-pansi mengkedepankan orang ba-nyak,’ katanya.Setelah di selusuri siapa H.Uding, dia adalah mafia Tanah atau pengusaha jual beli tanah, bahkan tanah kepemilikannya ribuan hektar. Hasil investigasi Harian Warta Na-sional, H.Uding diduga memiliki jari-ngan tanah sengketa yang bisa di jadi-kan hak milik oleh H. Uding, seperti tanah di wilayah Kecamatan Kibin Pa-sar Tambak Desa Kibin seluas 16.320 hektar milik status KUO di sulap men-jadi Tanah Hak milik oleh H.Uding, diduga bekerjasama dengan para oknum BPN Kab.Serang, Pengadilan Negri Serang, Pengadilan Tinggi Ban-ten, dan Mahkamah Agung RI. Serta Notaris dari Pring Sewu Lam-pung, Uding menggarap tanah sengketa milik Pertani Persero di bilang sukses menjadikan tanah pertani menjadi hak paten Sakman bin Karim yang diduga setingan Uding, dan Uding diduga mengurus semua pendanaan hingga ratusan juta bahkan milyaran untuk memenangkan tanah tersebut hingga dari pengadilan Negeri Serang, Bahkan Pengadilan Tinggi Banten serta Mahkamah Agung Republik Indo-nesia memenangkan atas setingan ter-sebut atas nama ahli waris Sakman bin Karim sesuai hasil putusan Pengadilan Tinggi Banten No.41/pdt/2009/ PT.BTN. Dimana amar putusannya berbunyi, para pembanding II semula para penggugat intervensi sebagai satu-satunya yang berhak atas warisan peninggalan Sakman Bin Karim. Semua pihak,yang menempati, me-miliki hak,agar menyerahkan tanah tersebut dalam keadaan kosong bila perlu dikosongkan dengan memakai alat negara, H. Uding setelah sukses memenangkan tanah Sengketa tesebut milik HGB No. 2 dari PT.Pertani Persero, H. Uding menggusur tanah seluas 16.320 M2, dan membuat lahan tanah tersebut dijadikan Pasar Baru Tambak yang di kelola oleh Andre dan Buyung Rijal, dibiayai oleh Matrial H. Kemi yang sampai sekarng masih banyak tunggakan ratusan juta hingga si pemilik matrial meninggal dunia. H. Uding hingga kini masih banyak piu-tang ratusan juta ke si pemilik matrial untuk pembuatan pasar tambak. Selain Pasar H.Uding membagikan Tanah tersebuat untuk pembuatan Kantor Polsek,dan para oknum yang membantu proses pemenangan atas dasar tanah seluas 16.320 m2. Ke beberapa oknum. Dalam bentuk Notaris asal Pring Sewu Lampung. H. Uding kini menguasai tanah atas nama Sakman Bin Karim hasil putusan Pengadilan Tinggi Banten No.41/pdt/ 2009/PT.BTN, padahal hasil komitmen dengan nama ahli waris sakman bin karim akan diberikan kompensasi biaya hasil penjualan dari hasil tanah seluas 16.320 m2 tersebut. Hingga kini ahli waris Sakman Bin Karim belum menerima dari hasil ko-mitmen H.uding sebagai penyandang dana ahli waris. Setelah di investigasi kini h.uding bermain dengan pihak Dirut PT.Pertani Persero atasnama Edy Budiono untuk membalik nama H.Uding Bin Sarpan bukan atas nama Sakman Bin Karim karena H. Uding di-duga memiliki Surat HGB.No.2 Palsu pelimpahan data atasnama PT. Pertani Persero ke nama H.Uding Bin Sarpan. Kepemilikan HGB No. 2 kami kon-firmasi langsung dengan H.Uding, bah-kan membenarkan H. Uding memiliki HGB.No 2 atas nama H.Uding dari pe-limpahan berkas PT.Pertani Persero, ungkap Uding, tapi Uding membantah keras bahwa HGB yang diduga palsu tersebut miliknya itu milik mantan pengacara saya yaitu Afandi, dia yang buat HGB itu ini semua buatan Afan-di,’ ungkap H.Uding ke Warta Nasional. Dan kini putusan kasasi MA No.460 K/ PDT/2010,yang menolak para pemohon kasasi serta menguatkan keputusan Pengadilan Tinggi di atas,bahkan putusan peninjauan kembali (PK) No.238 PK/ PDT/2013 yang amar putusanya Menolak per-mohonan PK oleh pe-mohon PT.Pertani Per-sero, melalui Dirutnya EDY Budiono di tolak oleh Mahkamah Agung. Pengelola Pasar Tambak seluas 16.320 m2 H.uding Bin Sarpan serta Oknum Pasar Andre Buyung rijal sudah beberapa kali di berikan teguran oleh ahli waris Sakman Bin Karim hingga teguran ke satu-ke dua ke tiga tapi si penge-lola H.Uding tetap berta-han membangun pasar dan melakukan perbuatan melawan hukum. Pada awalnya H.Uding hanya membantu para ahli waris,namun kini ingin H.Uding mengu-asai fisik tanah dengan membangun Kios/Ruko dan melakukan perbuatan melawan hukum melalui IMB No.503/ 16/BTPTPM/2013 Kabupaten Serang, justru setelah perintah pengosongan di lakukan oleh pengadilan Negeri Serang IMB tersebut dibuat tanpa seizin para ahli waris pemenang MA tersebut. Kini ahli waris si pemilik tanah pasar Tambak Kibin melakukan cara mem-berikan surat teguran ketiga kepada si pengelola/pengurus pasar maupun para pedagang diatas tanah Blok 50 RT.02/ 01,bekas HGB N0.2/kibin,surat ukur no.4/1939 seluas 16.320 M2,maupun para pedagang pasar tambak untuk agar tidak memperpanjang kontrak kios kepada si pengelola pasar yaitu H.udi-ng bin sarpan, dan mengosongkan, me-nutup kios dengan segera,tetapi kon-trak kini diperpanjang satu tahun ke depan oleh pihak pedangan ke H.Uding selaku mafia tanah.(Nazip) SERANG,(WN) – Sulit untuk mendefinisikan siapa H. Uding. Mengingat pria kelahiran Desa Nyompok Kabupaten Serang ini terbilang sukses walau tanpa mengenyam pendidikan. Kejari Soroti Pungli di Bandung BANDUNG, (Wn)- Kepala Ke-jari Kota Bandung Tjahyo Adi-tomo memberikan pengarahan terkait pungutan liar (pungli) yang merupakan cikal bakal tindak pidana korupsi. Arahan tersebut disampaikan di depan seluruh kepala sekolah tingkat SD-SMA se-Kota Bandung. Ini kata Tjahyo temuan pungli yang bisa menjadi bibit korupsi. Menurut Tjahyo, ia bersama dengan Pemkot Bandung akan mencoba untuk meminimalisir pungli pendidikan di Bandung agar tidak berkembang lebih jauh. “Pungutan boleh, namun apa-bila ada pengaduan, kita akan selidiki. Apakah ada unsur mem-perkaya diri atau tidak. Kalau ada, kita akan tarik sebagai tindak pidana korupsi,” kata Tjahyo saat memberikan pengarahan di GOR Saparua Bandung, Jalan Saparua, Selasa (26/8/2014). Menurut Tjahyo, temuan pungli yang bisa menjadi cikal bakal korupsi salah satunya kunjungan wisata dan les tambahan di luar jam belajar. “Atau pada saat penerimaan siswa baru, minta biaya pem-belian formulir, meminta dana syarat lulus tes, perbaikan sekolah, bahkan kegiatan menyambut siswa baru juga dikenakan pungutan. Padahal kalau diselidiki, itu masuknya ke kantong oknum,” kata dia. Untuk itu, pihaknya saat ini sedang menyelidiki sekolah-sekolah yang diduga melakukan pelanggaran hukum. Jika memang masih ditemukan, pihaknya akan melakukan tindakan refresif. “Ini bentuk kepedulian kami untuk memberantas tindakan melanggar hukum. Karena di Bandung masih banyak pe-nyimpangan,” tegasnya.(TR) FPSST Kantongi Nama Calon Bupati/Wakil Bupati Serang 2015 SERANG, (WN) – Forum Pre-sedium Silaturahmi Serang TImur (FPSST) menyebutkan para tokoh masyarakat yang ada di wilayah Serang Timur sangat banyak yang akan mencalonkan diri sebagai Calon Bupati/Wakil Bupati asal wilayah Serang Timur pada Pilbup Juni 2015. Iwan Kurniawan, HS, Ketua FPSST mengatakan soal Penya-ringan para tokoh masyarakat sudah dilakukan oleh FPSST dan saat disinggung siapa nama dan ada berapa calon yang di kantongi oleh FPSST, Iwan menyebutkan ini sangat rahasia dan belum kami publikasikan. Kami mampu untuk memproses penjaringan terhadap para tokoh yang ada di Serang Timur, namun belum kami pu-blikasikan, katanya. Menurut Iwan, di Serang Timur sebenarnya banyak figur yang harus di dorong untuk maju dalam Pilbup Kabupaten Serang. Selain itu masyarakat Serang Timur seperti Kecamatan Cikan-de, Kibin, Kragilan, Lebak Wa-ngi, Carenang, Pontang, Tirta-yasa, Tanara, Jawilan, Kopo, Ciruas, Cikesal, Pamarayan, Bandung, memiliki loyalitas yang tinggi dan daya politik yang meningkat, bahkan suara pun di Serang Timur cukup signifikan. “Kami pun cukup yakin seluruh masyarakat yang ada di 14 ke-camatan di Serang Timur untuk memilih siapa figur yang cocok untuk maju”, katanya.. Iwan menyebutkan F-PSST adalah Forum Organisasi Gabu-ngan dari Aliansi Organisasi yang ada di Wilayah Serang Timur, Seperti Forum Aliansi Pengusaha Serang Timur (F-APST) Ketua H. Muchlik (Ketua KADIN Serang Timur), Forum Aliansi Buruh Serang Timur (F-ABST) Ketua H. Abdul Manaf (Anggota Dewan Asal Partai Golkar), Fo-rum Paguyuban Aliansi Aktivis Serang Timur (F-PAASTI) Ketua Ahmad Najib ( Aktivis Journal-ist Banten), Forum Masyarakat Kibin Keragilan (FMKK) Ketua H. Samlawi (Anggota Dewan Asal Partai Golkar). Konsorsium Pembaharuan Serang Timur (KPST) Ketua Drs. Oki Maftuhi.SH ( Tokoh Aktivis Pendidikan Banten), Forum Masyarakat Carenang Binuang (F-MCB) Ketua H. Um Setia Jaya HS. (Anggota Dewan Asal Partai Golkar), Ormas Brantas Banten (OBB) Ketua Mahesa Apriandi (Aktivis Sosial dan Kriminal), Forum Masyarakat Kopo Jawilan (F-MKJ) Ketua H. Uding (Pengusaha Serang Timur), Forum Masyarakat Ban-dung Cikande (FMBC) Ketua Oji Sanuji (Esekutif Muda Banten), Forum Masyarakat Cikesal Pamarayan (F-MCK) Ketua Ahmad Zaeni ( Anggota Dewan Asal Partai Golkar ). Seperti diketahui, pada Juni 2015 mendatang, Kabupaten Serang akan melaksanakan Pe-milihan Bupati Serang. Kendati masih sekitar 10 bulanan, namun beberapa kelompok sudah me-ngusung nama-nama yang akan dicalonkan, termasuk Wakil Bupati Serang saat ini Hj. Tatu Chasanah dan Eki Baehaki Nuriman anak dari Bupati Serang A.Taufik Nuriman, yang menurut kabar beredar untuk maju pada Pilbup Kabupaten Serang Juni 2015.(Nazip) Kejari Bengkulu Akan Memeriksa 39 Mantan Dewan Provinsi BENGKULU, (WN) -Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bengkulu Wito SH, M.Hum akan memulai pengusutan kasus tunggakan tunjangan komunikasi intensif (TKI) serta biaya operasional pimpinan (BOP) tahun 2004-2009.Sebanyak 39 mantan Dewan Provinsi periode 2004 – 2009 harap bersiap-siap. Mulai minggu de-pan, terhitung 5 sampai akhir Agustus pe-nyidik kejaksaan negeri (Kejari) Bengkulu akan mulai memanggil mereka untuk diperiksa sebagai saksi. Wito menambahkan “Sekarang masih suasana lebaran, mungkin sekitar 4 atau 5 Agustus kita baru mulai kerja menuntaskan kasus-kasus yang belum selesai. Baik kasus lama maupun baru. Khusus kasus TKI, sampai akhir Agustus kita akan periksa 39 mantan anggota DPRD. Tentunya dengan membuat surat panggilan resmi. Kita panggil sekaligus untuk silaturahmi dan saling bermaaf-maafan karena masih suasana lebaran,”. Sayangnya Wito belum mau membeber-kan siapa saja nama-nama mantan anggota dewan yang bakal dipanggil lebih dulu. Wi-to juga belum mau memberitahu berapa or-ang yang akan diperiksa dalam sehari dan siapa saja tim penyidik yang telah dibentuk khusus untuk kasus tersebut. Meskipun ka-sus ini sudah masuk ke tahap penyelidi-kan dari Pulbaket, tapi ketua tim penyidi-kan sampai saat ini belum dibentuk. Apakah Kasi Pidsus Ujang Suryana SH, MH atau Kasi Intelijen Basuki SH atau malah Kajari. “Ya lihat saja nanti, yang jelas kasus ini pasti kita proses sesuai fakta-fakta dan alat bukti yang ditemukan. Juga berdasarkan undang-undang yang berlaku. Kita juga masih mempelajari kasus ini dan mencari tahu dimana letak penyimpangannya, apakah benar-benar ada unsur pidananya atau tidak. Kalau ada dan terbukti, kita lakukan penyidikan,” tambah Wito. Pengusutan kasus TKI ini, Kejaksaan Negeri (Kejari) bekerjasama dengan penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) dengan agar proses pengusutan kasus tersebut lancar dan dapat diselesaikan secepatnya. “Dari temuan BPK terdapat kerugian negara Rp 3,4 miliar. Sembari penyidik melakukan pemeriksaan pada mantan anggota dewan, saya dalam waktu dekat akan ekspose tertutup bersama pimpinan Kejati. Hara-pannya semua kasus-kasus di bumi Raffle-sia ini bisa terselesaikan dengan baik, tuntas tanpa menimbulkan masalah.(Yus) Kejati Sumatera Utara Kejar 16 Buronan MEDAN, (WN)- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara terus melakukan pengejaran terhadap 16 terpidana buron yang saat ini masih bebas berkeliaran sejak tahun 2010. Asisten Intelijen (As Intel) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara Nanang Sigit, mengungkapkan. “Kami saat ini masih terus melakukan pe-ngejaran terhadap 16 buronan ini,” katanya. Menurutnya, selama tahun 2011-2014, Ke-jaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera utara juga sudah menangkap 17 narapidana buronan. Rata-rata ditangkap di luar wilayah kerja Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera utara. Buronan ini umumnya kasus-kasus yang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) atau Kejaksaan Negeri (Kejari) di Sumatera utara, Pihaknya pun berkeya-kinan dengan jaringan dan teknologi yang dimiliki oleh Kejaksaan, sisa buronan itu akan ditangkap. Dikatakannya, selain memburu buronan Kejaksaan, pihaknya selama ini juga bertugas untuk melacak aset baik bergerak maupun tidak bergerak milik tersangka atau terpidana koruptor. Menurutnya selama ini sudah 13 kasus yang sudah diserahkan bidang intelijen ke bidang Pidana Khusus untuk dijadikan sebagai alat bukti untuk melanjutkan perkaranya.(Yus) Perusakan Pohon Karet Milik Perusahaan Atas Perintah Bupati PURWAKARTA,(WN) - PT Hardjasari yang memiliki perkebunan Gunung Putri di Kp. Citapen, Desa Sukajaya, Kec. Sukatani, Kab. Purwakar-ta, melapor kepada polisi terkait perusakan ratusan pohon karet atau ilegal logging. Pihak peru-sahaan melaporkan oknum Sat-pol PP dan seorang penebangnya. Laporan dibuat di Polda Jabar, Jln. Soekarno-Hatta, Senin (11/ 8/14), dengan nomor laporan LP.B/660/VIII/2014/JABAR Tanggal 11 Agustus 2014, atas penebangan semena-mena yang dilakukan oleh oknum Satpol PP yang diduga kuat diperintahkan oleh Bupati Purwakarta. Peru-sakan itu terjadi di lahan perkebunan seluas 62 hektar, de-ngan jumlah pohon karet yang ditebang mencapai 800 pohon. “Kejadian perusakan itu terjadi pada hari Jumat tanggal 8 Agus-tus lalu. Yang ditebang pohon karet yang usianya 25 tahun ke atas,” jelas Endriati usai melapor di Mapolda Jabar, Jln. Soekarno- Hatta, Senin (11/8/14). Dikatakannya, perusakan perkebunan itu dilakukan oleh Jy yang merupakan pegawai di Pemkab Purwakarta. Seorang lainnya yang turut membantu penebangan yaitu Id. “Yang kami laporkan adalah Pak Jy dan penebangnya Bah Id,” jelasnya. Akibat penebangan, lanjutnya, berdampak pada perkebunan tum-pang sari milik petani penggarap yang jumlahnya 35 Kepala Keluarga. Selain itu, pepohonan singkong dan pisang juga rusak akibat penebangan ilegal tersebut. Endriati juga menyebut jika penebangan tersebut diinstruksi-kan langsung oleh bupati. Pihak yang menebang pun diantaranya Satpol PP. “Penebangan ini sudah terindikasi pidana. Sebab Satpol PP menebang pohon karet tanpa ada izin atau rekomendasi dari Hardjasari,” paparnya. Oleh karena itu, Endriati me-ngatakan pihaknya menempuh upaya hukum dan melaporkan tindakan penebangan ini ke Polda Jabar. Ia berharap Polda Jabar segera membantu me-nyelesaikan kasus ini, karena menurutnya pihaknya memiliki bukti-bukti yang kuat.(TIM/Tc) Buntut Walikota Bekasi Didemo, Kabid Linmas Satpol PP Dipecat BEKASI, (WN)- Tiga bulan uang intensif anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota Bekasi belum dibayarkan, ribuan pasukan yang dulu dikenal dengan sebutan Hansip itu kesal dan aksi meng-gruduk kantor walikota Bekasi Rahmat Effendi dilakukan, untuk bertanya tentang haknya, Senin lalu. Kedatangan ribuan anggota Linmas membuat kantor walikota terasa sesak dan Rahmat Effendi pun marah besar alias naik pitam. Karena mereka datang secara bergelombang, diiringi ratusan sepeda motor dan beberapa kendaraan umum yang disewa. Buntut kemarahan Rahmat akibat aksi demi itu, pada Kamis (21/8) ke-marin, Rahmat langsung memecat Kepala Bidang Linmas Satpol PP Kota Bekasi Ex Hendry Malino Samosir . Ironinya, Henry dituduhan terlibat ko-rupsi. “Dia terbukti melakukan pelanggaran berat, yakni penggelapan dana insentif anggota Linmas,’’ kata Rahmat usai upacara di Komplek Pem-kot.’“ Uang yang ditilep doi, menurut Rahmat melibatkan honor 1.739 orang Linmas di 56 kelurahan yang total ang-garan Rp 1,041 miliar, “ujar Rahmat. Tak Cuma dipecat, Rahmat juga melaporkan kasus Henry ke Kejak-saan Negeri (Kejari) Kota Bekasi. Atas laporan Rahmat, 5 orang tim Kejari Bekasi langsung melakukan penggeledahan di ruangan Hendry sekitar pukul 09.15 WIB. Penggeledahan dilakukan sekitar 45 menit, kemudian berkas-berkas yang di-curigai berhubungan dengan pencairan dana insentif Linmas langsung dibawa kedalam sebuah mobil. Tampak hadir saat penggeledahan Se-kertaris Daerah Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji dan Kepala Seksi Intelejen Kejari Kota Bekasi, Ade Hermawan. Belum ada keterangan resmi terkait penggeledahan. Kasi intel hanya mengatakan dengan singkat bahwa kasus penggelapan dana insentif Linmas ini akan ditindak lanjuti secara hukum.““Kita tindak lanjuti secara hukum,” ujar Ade singkat. Kabid Linmas Satpol PP, Hendi Malino Samosir, yang telah bebas tugaskan Walikota dari jabatannya diduga telah melakukan tindak pidana korupsi dengan cara meng-gelapkan uang insentif, Linmas, tak kurang dari Rp 700 juta. Kasus ini mulai terkuak buntut dari demo anggota Linmas yang mena-nyakan uang insentif yang hanya diterima Rp 200 ribu, padahal seha-rusnya mereka menerima Rp 600 ribu, perorang. Anggota Linmas yang seharusnya menerima dana insentif sebanyak 1739 orang x Rp 600 ribu = Rp 1.042.000.000 (Satu miliar empat puluh dua juta rupiah). Dana itu ternyata sudah dicairkan dari kas daerah. Namun sekitar Rp 700 juta, tak disampaikan kepada anggota Linmas.(RE/TIM)