1. Edisi 26/Th XIII/ 24 - 7 Oktober 2014 Email: wartanasional@rocketmail.com Harga Eceran : Rp 5.500,- (Luar Jabotabek Ditambah Ongkos Kirim)
“Aparat Hukum Didesak Usut
Anggaran Pemeliharaan Daerah Irigasi”
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11
Akibat Tolak Proyek PLTSa, Sejumlah
Proyek di Bandung Dijaga Tentara
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11
Kebanyakan Proyek
yang Dikelola BPJN 10
Makassar Bermasalah
MAKASSAR, (WN) – Upaya
pemerintah melakukan
pemberantasan korupsi
bukanlah hal yang mudah
untuk dilakukan, masih
banyak terdapat beberapa
hambatan dalam
pemberantasan korupsi.
KORUPSI merupakan salah satu masalah
besar dan sekaligus merupakan ancaman
bagi program pembangunan bangsa Indo-nesia
dan bahkan juga pembangunan
masyarakat bangsa ini.
Sebab didalam masyarakat apapun dan
dalam system pemerintahan manapun tidak
ada yang terbebas dari tindak yang dirusak
oleh fenomena serta bahaya korupsi, serta
tidak ada agama manapun yang tidak
mengutuk keras soal korupsi.
Sungguh cukup disayangkan ketika
pembangunan proyek nasional yang
berbandrol miliaran rupiah ternyata tidak
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11
KPK Didesak Bongkar
Dugaan Korupsi Rusunawa
KPK sendiri sudah menerima lapo-ran
pihaknya pengaduan dari orga-nisasi
masyarakat yang mengatas-namakan
diri sebagai Presidium Fo-rum
Studi Pembangunan (FosPem).
Menurut Ketua Presidium FosPem
Akbar Rahmatulloh Gamelov, akibat
dari penyimpangan rusunawa itu ne-gara
diduga menelan kerugian hing-ga
mencapai ratusan miliar rupiah.
Atas dugaan penyimpangan terse-but,
FosPem juga sudah melaporkan
temuannya ke Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) dan Badan Pe-ngawasan
Keuangan dan Pem-bangunan
(BPKP) di setiap provinsi.
Tak ayal hal tersebut mencuat
akibat adanya dugaan kolusi atau
kongkalikong dengan seseorang
yang disebut-sebut orang dekat
Menpera. Meski begitu, Akbar me-nolak
mengungkapkan pihak yang
disebut-sebut orang dekat itu.
Lebih jauh Akbar mengungkap data
lain menyangkut proyek tahun 2013.
Dimana dilakukan penggabungan
terkait pembangunan Rusunawa I
dan II dengan nilai proyek Rp44,69
miliar dan Rp98,51 miliar. Adapun
menyangkut wilayah III dan IV nilai
proyeknya mencapai53,71 miliar dan
Rp72,82miliar.
Menurut Akbar, Rusunawa yang
sejak awal akan diperuntukkan bagi
anggota kepolisian, pekerja, maha-siswa
dan para santri dinilai justru
melenceng dari tujuan awal, dan
cenderung menguntungkan segelintir
orang atau kelompok.
“Misalnya untuk pondok pesantren,
jumlah santrinya tak memenuhi
standar minimal tetapi mendapatkan
JAKARTA, (WN) - Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) sudah mulai melakukan penyidikan dugaan
tindak pidana korupsi terkait anggaran
pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di
Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)
tahun 2013 senilai Rp269,73 miliar.
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11
Pabrik Mie Berformalin
di Bandung Digrebek
BANDUNG, (WN) - Jajaran Satuan Narkoba Polrestabes
Bandung menggerebek sebuah pabrik pembuatan mie basah di
Jalan Taman Kopo, Kecamatan Bojongloa Kidul Kota, Bandung,
Selasa (23/9), yang diduga menggunakan bahan berformalin.
Tak tanggung-tanggung, polisi menyita sekitar lima ton mi
berformalin, mesin pembuat mie, serta barang bukti lainnya
dari lokasi pembuatan mi tersebut. Barang bukti tersebut disita
untuk kepentingan proses penyidikan.
Penggerebegan dilakukan oleh Satuan Reserse Narkoba
yang dipimpin Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi
dan Kasat Narkoba AKBP Nugroho Arianto.
Operasi yang digelar sekitar pukul 14.00 WIB itu dilakukan
aparat kepolisian yang langsung memasang garis polisi di
lokasi pabrik itu.
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11
Bentrokan TNI AD dan POLRI di Batam
Polri Bantah Terlibat
Jasa Backing
>>BACA SELENGKAPNYA HAL 11
MENJAMIN KENYAMANAN & KERAHASIAAN USAHA ANDA BERSAMA BIRO JASA
HARIAN WARTA NASIONAL DIDUKUNG PROFESSIONAL DI BIDANG ACCOUNTING DAN PERPAJAKAN
Menawarkan jasa service accounting:
1. JASA PEMBUKUAN
- Laporan Keuangan Interen & Fiskal / Pajak.
- Bekerja sama dengan auditor, dalam kasus rekening Perseroan diaudit oleh Akuntan Publik perusahaan.
2. JASA ADMINISTRSI PAJAK
- Perhitungan pajak karyawan bulanan. - Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Bulanan, yang terdiri
dari Pajak Penghasilan pasal 21 (pajak karyawan), PPh pasal 25 (pajak penghasilan badan), PPh Pasal 23/26, dan
pasal 4 (2). Persiapan Pemotongan Bukti Pajak bagi karyawan (Formulir 1721-A1). - Melakukan rekonsiliasi fiskal
dan penyesuaian (jika ada) untuk tujuan mempersiapkan kembali tahunan PPh Badan.
- Penyusunan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak, yang terdiri dari Pajak Penghasilan pasal 21
(perhitungan tahunan akhir Desember) dan Pajak Penghasilan Badan.
3. PENGURUSAN PERIZINAN USAHA
- NPWP Badan Usaha & NPWP Orang Pribadi
- Domisili Usaha, SIUP, TDP, PKP dan lain lain
Hubungi Redaksi HARIAN WARTA NASIONAL, Alamat : Perkantoran Pulomas Blok 6 no 15,
Jl Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, Nomor HP : 082125582006,
Email : harianwartanasional@yahoo.co.id/ wartanasional@rocketmail.com
Supriyanto dan Andri Diam Saja
BANDUNG, (WN) - Beberapa bulan
terakhir ini banyak terjadi bencana
kekeringan sawah irigasi di beberapa
daerah di Jawa Barat, banyak faktor
penyebab areal persawahan yang
mengalami kekeringan sehingga
mengakibatkan petani
merugi/gagal panen.
BANDUNG, (WN) – Belum ada
satu bulan lamanya, warga, LSM
dan Ormas mendesak Wali Kota
Bandung, Ridwan Kamil,– agar
menolak proyek pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah (PLTSa) berbasis
insinerator yang rencananya
akan dibangun di Gedebage,
Kota Bandung.
JAKARTA (WN) -
Kepala Badan Re-serse
Kriminal Ke-polisian
Indonesia,
Komisaris Jenderal
Polisi Suhardi Ali-us,
berharap masya-rakat
tidak ber-asumsi
berlatar
“jasa pengamanan”
terkait bentrok antara personel TNI AD dan Kepolisian Indonesa,
di Batam, Minggu (21/9).
“Kami belum tahu karena prosesnya masih berjalan. Jangan ada
asumsi-asumsi negatif, baik TNI maupun Polri terlibat backingan,”
kata Alius, usai mengisi kuliah umum, di Kampus UI Depok, Selasa.
Dia belum mendapat laporan perkembangan penanganan
kasus itu. Namun Wakil Kepala Kepolisian Indonesia,
2. EDITORIAL
2 Edisi 26/Th XIII/ 24 - 7 Oktober 2014
Wakil Rakyat Dipilih Untuk Masuk Bui
Pantaskan seorang tersangka di
lantik ?.
Dalam demokrasi beradab, hukum
bergerak dalam ruang etika sehingga
defisit aturan selalu bisa ditutupi
kecukupan moralitas. Namun, dalam
demokrasi Indonesia saat ini, hukum
dibuat remang-remang. Begitu
sejumlah anggota terpilih DPR RI
penyandang status tersangka korupsi
yang akan dilantik.
Sudah saatnya kita menolak
pelantikan anggota terpilih DPR
penyandang status tersangka korupsi,
karena seorang pejabat publik harus
memiliki tingkat kecukupan moral
tinggi karena ia akan mengambil
kebijakan terkait dengan hajat hidup
orang banyak.
Pada titik itulah kita sangat
mengapresiasi Komisi
Pemberantasan Korupsi dan Komisi
Pemilihan Umum. Kedua lembaga
tersebut hendak meletakkan etika
sebagai payung besar demokrasi.
KPK melakukan itu dengan
menyurati KPU dan meminta
anggota terpilih DPR periode 2014-
2019 yang menyandang status
tersangka kasus korupsi tidak dilantik
pada 1 Oktober 2014.
Ada tiga nama anggota terpilih DPR
yang berstatus tersangka dugaan
korupsi, yakni Jero Wacik, Idham
Samawi, dan Herdian Koosnadi. Jero
yang terpilih sebagai anggota DPR
dari Partai Demokrat kini menjadi
tersangka kasus dugaan pemerasan di
Kementerian ESDM.
Sedangkan Idham (PDIP) yang juga
mantan Bupati Bantul, Yogyakarta,
menjadi tersangka kasus dugaan
korupsi dana bantuan untuk klub
sepak bola Persiba Bantul. Herdian
(PDIP) menjadi tersangka dalam
kasus dugaan korupsi pembangunan
puskesmas di Kota Tangerang
Selatan, Banten.
Dengan menyandang status
tersangka atau terdakwa, seorang
anggota dewan terpilih telah
membawa status yang terindikasi
melakukan perbuatan melanggar
peraturan. Apalagi, amat kecil
peluang tersangka korupsi yang
ditabalkan KPK bisa lolos dari
hukuman.
Selain itu, penundaan pelantikan
anggota terpilih DPR yang berstatus
tersangka ataupun terdakwa
bertujuan melindungi citra dan
kehormatan parlemen. Itu bakal
menjadi preseden positif bagi DPR
yang selama ini hampir selalu
dipersepsikan buruk oleh masyarakat.
Sudah saatnya negeri ini memulai
peradaban baru dengan menjadikan
etika sebagai payung besar
demokrasi. Tanpa keberanian itu, kita
akan terus tersandera dalam labirin
prosedur yang berlindung di balik
undang-undang.(**)
Pada pemilihan anggota DPR kemarin, kita sangat
berharap wakil yang dipilih untuk tujuan
memperjuangkan kepentingan rakyat. Sayangnya,
kita rupanya salah memilih mereka sebagian,
karena para calon wakil rakyat itu sudah terlebih
dahulu berstatus tersangka di KPK sebelum
dilantik.
Oleh : Rekson H.Pasaribu
Pemred Harian Warta Nasional
Kondisi Terminal di Jakarta Berantakan
Karena Oknum Dishub Doyan Pungli
JAKARTA, (WN) - Kepala Dinas
Perhubungan Muhammad Akbar
menilai, tak efektifnya revitalisasi ter-minal
yang ada di Jakarta disebabkan
petugas Dishub tak kompeten dalam
hal pengelolaan terminal.
Menurut Akbar, kompetensi yang
dimiliki petugas Dishub adalah
mengelola arus lalu lintas angkutan
umum yang masuk dan keluar di ter-minal.
“Petugas Dishub kan hanya
memiliki kompetensi untuk penge-lolaan
arus lalu lintas angkutan umum,
bukan mengelola fasilitas yang ada di
terminal,” ujar Akbar, di Balaikota
Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Seperti diberitakan, sejumlah termi-nal
bus kota di Jakarta belum berfungsi
maksimal sebagai pengendali layanan
angkutan umum. Salah satu di Termi-nal
Manggarai, Jakarta Selatan. Ter-minal
yang dinobatkan sebagai termi-nal
terintegrasi pertama dan ditata
nyaman dengan berbagai fasilitas,
ternyata kondisi sehari-harinya sama
saja seperti terminal yang belum
direvitalisasi.
Padahal, revitalisasi terminal yang
diresmikan Gubernur Joko Widodo
pada 16 April lalu itu menelan dana Rp
12,5 miliar. Penumpang masih naik
atau turun dari bus sesukanya. Mereka
tidak mau menggunakan tempat khusus
untuk naik-turun penumpang.
Selain itu, penumpang juga dibiarkan
hilir mudik melintasi jalur-jalur bus.
Fasilitas tangga dan eskalator yang
membawa penumpang ke lantai dua
untuk transit ke halte Transjakarta atau
menghubungkannya dengan jembatan
menuju trotoar di seberang terminal
nyaris tak terpakai.
Gubernur Joko Widodo pernah
mengungkapkan mengenai rencana
mengalihkan wewenang seluruh ter-minal
di Jakarta dari Dinas Perhubu-ngan
DKI Jakarta ke Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD) PT Trans-jakarta.
“Kan tahun ini semua termi-nal
(yang) dirobohkan
dibangun ulang. Semua
akan kami serahkan ke
BUMD Transjakarta,”
ujar Jokowi.
Sementara itu, Wakil
Gubernur Basuki Tjahaja
Purnama mengungkap-kan
alasan di balik pelim-pahan
wewenang penge-lolaan
terminal dari Di-nas
Perhubungan ke PT
Transjakarta. Menurut
dia, pengelolaan terminal
sangat erat dengan ke-giatan
proyek, dan hal itu
dinilainya tak pantas
dilakukan oleh institusi
seperti Dishub.
Karena itu, alangkah
lebih baik apabila Dishub
fokus pada kegiatan pe-ngaturan
lalu lintas. “Jadi Dishub fokus
pada lalu lintas saja. Banyak orang
mengetem sembarangan kan masalah,
bikin macet. Jadi Dishub urus macet-macet
dong. Kalau sekarang kan
Dishub sibuk jadi kontraktor. Bangun-bangun
halte, bangun apa. Kemacetan
lalu lintasnya malah tidak terurus,” ujar
Ahok, sapaan Basuki.(WILSON)
Zulkaida Terpilih Menjadi Ketua
Perkumpulan Forum Wartawan Banten
BANTEN, (WN) – Hasil
musyawarah sejumlah
wartawan yang tergabung
dari Forum Perkumpulan
Wartawan Provinsi Banten.
Akhirnya memilih Zul-kaida,
selaku wartawan di
salah satu media nasional,
sebagai Ketua Terpilih un-tuk
masa bakti tahun 2014-
2019 dengan perolehan su-ara
terbanyak dari berbagai
media masa baik lokal
maupun nasional.
Zulkaida merupakan so-sok
pribadi yang humoris
dan sudah sangat lama ber-kecimpung
di dunia jurnalistik selama
hampir 20 tahun lebih. Tentunya ada
harapan buat beliau sebagai ketua yaitu
untuk dapat mensejahterakan anggota
dan memajukan Per-kumpulan
Forum War-tawan
Banten.
Selain itu, Zulkaida
dituntut untuk dapat
menyatukan persepsi
antara wartawan ang-gota
nya dengan warta-wan
yang lainnya, se-hingga
para wartawan
yang ada di wilayah Ban-ten
mempunyai martabat
dan di hargai oleh semua
instansi dan birokrasi.
Dengan terpilihnya Zul-kaida,
kegiatan kemitraan
dengan kalangan instansi
pemerintah dan swasta bisa ditingkatkan
melalui kegiatan pertemuan pertemuan
(copy moorning) untuk tujuan pemba-ngunan
di wilayah Banten.(NENG)
Kisah Kepala Regu Satpol PP
Bekasi Paksa Oral Seks ABG
BEKASI, (WN) - Zakaria Ahmad Alfa-liah,
petugas Satuan Polisi Pamong Praja
(Satpol PP) Kota Bekasi diringkus petugas
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak
(PPA) Polres Kota Bekasi terkait kasus
kejahatan seksual atas seorang gadis
belia sebut saja bunga 15 tahun.
Zakaria, yang telah beristri dan me-miliki
dua orang anak dibekuk
setelah dijebak petugas dengan mak-sud
akan menyelesaikan permasa-lahan
ini secara kekeluargaan.
Menurut Kasubag Humas Polresta Be-kasi,
AKP Siswo, Zakaria sudah dite-tapkan
sebagai tersangka dengan Pasal
82 UU NO 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak dengan ancaman
penjara maksimal 15 tahun,” katanya.
Siswo mengatakan, bunga dipaksa
berhubungan badan oleh Zakaria.
Bunga menolak dengan alasan ia
sedang haid. Lalu, mereka dipaksa
berciuman dan aksi itu direkam oleh
oknum Satpol PP tersebut dengan
menggunakan kamera ponsel.
Oknum Satpol PP itu kemudian
memaksa bunga berhubungan seks
oral. Setelah selesai, bunga baru
dibolehkan pulang, sekitar pukul satu
dini hari. Keluarga korban kemudian
mendatangi kantor Satpol PP Kota
Bekasi untuk mencari pelaku Zaka-ria.(
RADEMAN)
KEPALA PERWAKILAN/ BIRO
DKI JAKARTA/ POLDA METROJAYA : Wilson, Novtenio. JAKARTA PUSAT: JAKARTA BARAT : Edward, JAKARTA UTARA: Gugun
Gumilar, JAKARTA TIMUR : P.Hutajulu, JAKARTA SELATAN: Drs. Tubagus Taufik, JAWA BARAT: Martua Sirait, MS, Pantun, Anang Sujatko,
Wawan Hermawan , T.Lumban Raja, Karyaman Harahap, D. Jogi Nainggolan, Ribert Simamora, Rinto Sihombing, CIMAHI : CIANJUR :
BOKS REDAKSI
DITERBITKAN OLEH
CV. HARIAN WARTA NASIONAL
NPWP : 31.769.303.4-407.000
BERDASARKAN UU PERS NO 40/1999
KONSULTAN HUKUM
LBH-LSM “INFASI”
DIREKTUR UTAMA/ PEMIMPIN
REDAKSI
Rekson H. Pasaribu
WAKIL PEMIMPIN UMUM
Ir. Zoel Hunter Panjaitan
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI
Bernadi Widiarjo Hutabarat
DEWAN REDAKSI
Ir. Jamangalap Simanullang
Rekson H. Pasaribu
PIMPINAN PERUSAHAAN
L. Sitorus
WAKIL PIMPINAN PERUSAHAAN
Martahan Parulian
REDAKTUR PELAKSANA
Rademan
REDAKTUR
Suryanto
SEKRETARIS REDAKSI
Sylviah
LAYOUT/ARTISTIK
Azi Rifangga
PEMBINA
Ir. Ian FJM Sihombing
PENASEHAT HUKUM
Mart Lumumba Malau,SH
STAF REDAKSI
Gugun Gumilar, Endang Suhaedi, M.Wilson
Pasaribu, Edward PS, Sri Umiyati, Budi
Setiawan,Ferdinand, Sri Umiyati SH,
Sulistiani, Dede Silvia, Atin AR, Rizki
Desiyanti, Rafiqa Zubaida, Wuri Handayani,
Abdullah, MM, Parlindungan, Borneo Daurie
Noor, Muhammad Nur, Parlindungan Pasaribu
ALAMAT REDAKSI
Jalan Raya Perintis Kemerdekaan, No 34, RT
01/RW 06, Kelurahan Kelapa Gading Timur,
Jakarta Timur, 13260. Telp/Fax: HP
082125582006,
WEBSITE
www.harianwartanasional.com
E-MAIL
wartanasional@rocketmail.com
harianwartanasional@yahoo.co.id
REKENING BANK BCA
NO: 8710006921
A/N : (Sylviah Hutajulu)
KEPALA PERWAKILAN JAWA BARAT
ALAMAT
Perum Marga Asih,Blok B-5, No 2, Bandung
PERCETAKAN
PT. Temprina Printing
(Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan)
INDRAMAYU : Nunuh Nugraha, Irman N.F, SUKABUMI : Asep Rohendi, Radi Priadi, Rido, Bontor Haloho, KABUPATEN CIAMIS : KOTA BANDUNG : Herbet, KABUPATEN BANDUNG : G.Rudi
Arianto S, Habeahan, Juang Sagala, KABUPATEN BANDUNG BARAT : CIAMIS : Eri Supena, INDRAMAYU: BANJAR : GARUT : KOTA TASIKMALAYA/ KABUPATEN TASIKMALAYA : SUMEDANG
: CIREBON : KUNINGAN : PANGANDARAN :Susanti, SUBANG : Imanudin, PURWAKARTA : Rekson Pasaribu, KARAWANG : Pariston Purba, Ajis L.Tobing, Ramlan Naibaho, Lambok Purba, KABIRO
KOTA/KAB BEKASI : Rademan KOTA BEKASI : M.Sahir, KABUPATEN BEKASI: Ir. Ruben Silitonga, M. Marbun, Abdul Rachman, Herwinson, BOGOR : DEPOK : David Malau, BANTEN: Nazip
LEBAK : PANDEGLANG: SERANG : KABUPATEN TANGERANG : Kota TANGERANG: Ramlan Pasaribu, Ronald Butar Butar, KOTA CILEGON: KOTA SERANG : KOTA TANGERANG SELATAN:
BANJARNEGARA : BANYUMAS : BATANG : BLORA: BOYOLALI: PATI: PEKALONGAN: BREBES: DEMAK: GROBOGA:TEGAL: JEPARA: KARANGANYAR :KEBUMEN : KENDAL:
KUDUS: PEMALANG : PURBALINGGA : PURWOREJO:REMBANG: SRAGEN: SUKOHARJO : TEGAL : TEMANGGUNG : WONOGIRI : WONOSOBO:MAGELANG: PEKALONGAN :
SEMARANG: Arief Setiawan, CILACAP : Rudianto, Kamsi Gautama, MOJOKERTO : Slamet Djoko Ismono, Sudayat, Rony Yunarto, BANYUMAS : Sigit, PURBALINGGA: Edward PS PROBOLINGGO:
LUMAJANG: Achmad Fuad Afdlol, SH, PASURUAN: Anton RA, SITUBONDO: Totok Hariyanto, MADURA : Muh Hasan Sibti Rosul, PEKANBARU: MUARA ENIM : SIAK : , PELALAWAN : Yanti,
MEDAN: Barimbing, HUMBANGHASUNDUTAN : Oslan Hasugian, KABUPATEN PAKPAK :Lasmer Maharaja, TAPANULI TENGAH : Ridwan Hamzah, P BENGKULU: Lidya M, LAMPUNG BARAT:
Rokda Wita, JAMBI: Abdul Fatah, PALEMBANG : Ahmad, Syamsuddin, LUBUKLINGGAU : Yoseph, BATURAJA : BAYUASIN : BANGKA BELITUNG : Edwuard M,KALBAR : Ajan, NTT : Xaverianus
Suban, Y. Prumentius, D.Djong, KOTA MANADO : BOLMONG RAYA : Wandy Rotu, TABAGSEL : Rihat Boi Mangunsong
3. HUKUM & KRIMANA
3 Edisi 26/Th XIII/ 24 - 7 Oktober 2014
Lindungi Penyeludup BBM, Kapolres
Didesak Tindak Anak Buahnya
Komisi III Loloskan Empat Hakim Agung
Hyundai Cemari Lingkungan
Digugat Rp 16 Miliar
BEKASI, (WN)–
Pemerintah Dae-rah
Dugaan Korupsi Kepala Desa Sauk Belum Diusut Tuntas
BOLMONG INDUK, (WN)- Berbagai ka-sus
korupsi di Indonesia terasa seperti tak
kunjung berhenti bahkan makin lama makin
menggurita baik ditingkat pemerintah kelas
atas, sampai ketingkat paling bawahpun
tidak mau ketinggalan.
Dalam hal ini Menkumham pernah mema-parkan
yang mana upaya melakukan pem-berantasan
korupsi bukanlah hal yang
mudah, masih terdapat beberapa hambatan
dalam pemberantasan korupsi yang dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
Pertama hambatan structural, yaitu hambatan
yang bersumber dari praktek-praktek penye-lenggaraan
pemerintah yang membuat pena-nganan
dan penindakan korupsi tidak berjalan
sebagaimana mestinya, yang termasuk dida-lamnya
kelompok ini diantaranya egois
sektoral dan institusio-nal
yang menjurus pa-da
pengajuan dana
sebanyak banyaknya
tanpa memperhatikan
kebutuhan nasional
secara keseluruhan,
serta berupaya menu-tup-
nutupi penyimpa-ngan
yang terdapat di-sektor
dan instansi
yang bersangkutan.
Dilain sisi belum
berfungsinya penga-wasan
secara efektif
serta lemahnya koor-dinasi
aparat pengawasan dan aparat
penegak hukum. Kedua yakni hambatan
kultural yaitu hambatan yang bersumber dari
kebiasaan negatif yang berkembang di-masyarakat.
Ketiga hambatan instrumental,”
yaitu hambatan yang bersumber dari
kurangnya instrument pendukung dalam
bentuk peraturan perundang-undangan.
Keempat,” hambatan manajemen yaitu
hambatan yang bersumber dari diabaikanya atau
tidak diterapkanya prinsip-prinsip manajemen
yang baik. Namun ketika pemerintah bolmong
induk berupaya untuk menekan angka korupsi
di daerah,” akan tetapi kali ini sungguh sangat
disayangkan,” sebuah system birokrasi yang
tidak transparan ini diduga telah dilakukan oleh
Frans Maleo sangadi (kepala desa) Sauk, Ke-camatan
Lolak, Kabupaten Bolaang Mongon-dow
(Bolmong Induk).
Nampak terasa sekali bawah bureaucratic
tersebut memberikan latar terhadap berbagai
kasus korupsi di Desa Sauk kali ini, paling
tidak hal tersebut telah ditunjukan lewat
beberapa kenjanggalan dalam menjalankan
roda pemerintahan selama hampir kurang
lebih empat tahun lamanya.
Dari hasil investigasi wartawan Harian Warta
Nasional telah didapat beberapa temuan, yang
mana Frans Maleo sebagai Sangadi Desa Sauk
diduga kuat telah melakukan tindak pemalsuan
tanda tangan tentang penggunaan Alokasi Dana
Desa (ADD) tahun 2008 yang lalu dari bulan
Januari sampai dengan Agustus yang mana
pada waktu itu jabatan sangadi masih dijabat
oleh H.A. Gobel yang seharusnya seluruh
administrasi pelaporan ditanda tangani oleh
H.A. Gobel sebagai Sangadi pada waktu itu.
Akan tetapi malah justru Frans Maleo sebagai
sangadi baru terpilih melaporkan dana ADD
terhitung dari bulan Januari hingga Agustus.
Sesuai data yang di dapat dilapangan ditemu-kan
dimana berkas pelaporan ADD tersebut di-duga
telah ditanda tangani oleh penanggung ja-wab
oprasional kegiatan (PJOK) serta penang-gung
jawab administrasi keuangan (PJAK).
Yang lebih anehnya lagi, dana oprasional
(dana perjalanan dinas) dari bulan Januari
sampai dengan Agustus 2008 tidak diserah-kan
kepada H.A. Gobel sebagai mantan
sangadi pada waktu itu. Sebenarnya hal ini
sudah menjadi rahasia umum dikalangan
masyarakat Desa Sauk.
Selanjutnya dari keterangan yang disam-paikan
oleh beberapa masyarakat Desa Sauk
yang enggan disebut namanya mengatakan
yang mana Sangadi Frans Maleo telah me-lakukan
pemotongan ganti rugi tanah milik
masyarakat yang pada waktu itu tanah milik
mereka terkena jaringan pembangunan tower
saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet)
milik PLN pada tahun 2012 dimana pada
waktu PLN melakukan pembayaran ganti rugi
tanah milik masyarakat desa sauk dengan
nominal Rp 7.200.000 serta luas berkisar
antara 144 meter persegi (12mx12m).
Di Desa Sauk sendiri terdapat 19 titik lokasi
pembangunan tower Sutet,” namun anehnya
setelah proses ganti rugi dilakukan oleh pihak
pengelolah Tower Sutet yang seluruhnya
dibayar di kantor Kecamatan Lolak, Frans
Maleo sebagai sangadi melakukan pemotong-an
anggaran pembayaran yang diterima oleh
masyarakat dengan nominal Rp 600.000
dengan alasan untuk pembayaran administrasi.
Padahal diketahui yang mana soal ganti
rugi lahan telah disepakati oleh pihak pe-ngelolah
tower sutet beserta PLN bawah se-luruh
biaya administrasi semuanya ditang-gung
oleh pengelola tower sutet/PLN.
Bukan hanya soal lahan saja yang diganti
rugi oleh pengelola tower sutet,” akan tetapi
seluruh tanamanpun juga diganti rugi
termasuk pohon kelapa buah buahan kayu
serta tanaman lainya,” namun disini rupanya
sangadi diduga telah melakukan tindak mark
up terhadap pengelola tower sutet,” dengan
meminta kepada masyarakat pemilik
tanaman agar menambah jumlah tanamanya.
Adapun ganti rugi tanaman bentuknya
bervariasi seperti pohon kelapa per pohon
nilai ganti ruginya Rp 330.000 per pohon,
sedangkan jenis kayu jati dan pohon buah
buahan nilai ganti ruginya Rp 200.000 per
pohon. Dilain itu juga sangadi tidak trans-paran
dalam penggunaan dana desa (ADD).
Belum lagi menyangkut tentang kontrak
penarikan kapal, pasalnya dana hasil
penarikan kapal ikan sebanyak tiga kali di
dusun II (dua) desa sauk yang jumlahnya
kurang lebih 15.000.000 ini sebelumnya
telah disepakati bawah uang hasil penarikan
kapal ikan tersebut akan digunakan untuk
pengadaan lapangan di Desa Sauk,.
Namun malah justru sebaliknya masyarakat
tidak tahu digunakan untuk apa uang tersebut,
hingga sampai saat inipun tidak ada kejelasan
tentang pengadaan lapangan yang ada di desa
sauk. Rupanya persoalan ini sudah pernah
dilaporkan kepihak kepolisian Polsek Lolak
pada tahun 2012 silam dengan nomor laporan
polisi LP/30/II/2012/SULUT/RES BM/SEK
Lolak tanggal 04 Februari 2012,.
Sampai saat ini laporan tersebut rupanya
tidak ada tindak lanjut. Kami berharap
kepada Pemerintah Daerah Bolmong Induk
khususnya bupati untuk menindak tegas bagi
komponen birokrasi yang telah melanggar
aturan hukum apalagi dugaan pelanggaran
hukum yang dilakukan oleh sangadi Desa
Sauk.(KENFA)
Kabupaten
Bekasi melalui
Badan Pengen-dalian
Lingku-ngan
Hidup Da-erah
(BPLHD)
menggugat pida-na
dan perdata
Rp 16 miliar ke-pada
produsen
mobil asal Korea Selatan,
Hyundai, terkait pencemaran
lingkungan di kawasan in-dustri
Lippo Cikarang.
Kepala BPLHD Kabupaten
Bekasi M.A. Supratman me-ngatakan,
kami punya dasar
yang kuat atas besaran nilai
gugatan Rp 16 miliar. Menu-rut
Supratman, gugatan ter-hadap
Hyundai akan diaju-kan
dalam dua bentuk, yakni
pidana dan perdata.
“Tim BPLHD bersama Ba-gian
Hukum Pemerintah Ka-bupaten
Bekasi sedang me-nyusun
berkas gugatan untuk
disampaikan ke pengadilan,”
katanya. Dia yakin Hyundai me-lakukan
pencemaran dan me-langgar
Undang-Undang Ling-kungan
Hidup.(RADEMAN)
Kejati Medan Periksa 40 Saksi
Kasus Korupsi Koperasi Pertamina
MEDAN, (WN)–
Kejaksaan Tinggi
Sumatera Utara
telah memeriksa
sebanyak 40 orang
saksi kasus dugaan
korupsi pengajuan
kredit sebesar Rp
20 miliar tahun
2012, yang dilaku-kan
pihak Kope-rasi
PT Pertamina Unit Pe-masaran
(UPMS) I Medan.
Kasi Penerangan Hukum
Kejaksaan Tinggi Sumut,
Chandra Purnama di Medan,
Kamis, mengatakan pemerik-saan
saksi tersebut, karena
dianggap mengetahui peminja-man
kredit dari BRI Agro Ca-bang
Pembantu Jalan S Parman.
Pemeriksaan saksi itu, me-nurut
dia, sangat diperlukan
oleh penyidik Kejati Sumut,
untuk mengungkap kasus du-gaan
korupsi yang terjadi di PT
Pertamina UPMS I Medan.
“Bisa saja, para tersangka
kasus korupsi ini akan ber-tambah
lebih dari tiga orang,
berdasarkan hasil perkemba-ngan
penyidikan yang dila-kukan
institusi hukum terse-but,”
ucap Chandra.
Dia mengatakan, dari jumlah
40 saksi yang telah dimintai
keterangan itu, beberapa di-antaranya,
yakni Vivery Ujias-tuti
selaku Pj Kadiv Bisnis
Ritel Kemitraan & Kemitraan
BRI Agroniaga.
Saksi, Zuhri Anwar selaku Di-rektur
PT Agroniaga, H Har-yanto
selaku Manajer Operasi-onal
& Layanan PT Agronia-ga,
Irwan Irnanda selaku Ke-pala
Cabang PT BRI Agroni-aga,
dan Heru Sukanto selaku
Dirut pada PT BRI Agroniaga.
Kemudian, saksi OK M
Ridho selaku Bendahara
Kopkar PT Pertamina UPMS
I Medan, Sakdiah Ramadha-ni
selaku pengawas keua-ngan,
dan Rinaldi selaku staf
Simpan Pinjam Kopkar
Pertamina UPMS I Medan.
“Pemeriksaan saksi terse-but
atas tiga tersangka yakni
SM selaku Kacab Pembantu
BRI Agro, KH selaku Ketua
Koperasi Karyawan Pertami-na
UPMS I Medan dan BW
selaku Account Officer BRI
Agro,” kata Chandra.(YUS)
Kejari Bukit Tinggi Geledah
Ruang Ditjen Tata Ruang PU
BUKIT TINGGI, (WN) – Ke-jaksaan
Negeri Bukit tinggi
melakukan tindakan penggele-dahan
sehubungan dengan
penyidikan perkara Tindak
Pidana Korupsi pekerjaan
fasilitasi implementasi kualitas
dan kuantitas ruang terbuka non
hijau tahun 2013. Proyek itu di-laksanakan
PT CMA yang ber-lokasi
di Jl Perwira dan Lereng
Pasar Atas Kota Bukittinggi.
Kepala Seksi Pidana Khusus
Kejaksaan Negeri Bukittinggi
Rahma Noviyanti, kamis (18/
9) mengatakan, Kali ini sasa-ran
penggeledahan adalah
kantor Satuan Kerja Non
Vertikal Tertentu Pelaksanaan
Pengembangan Kota Hijau
(SNVT P2KH) Direktorat
Jenderal Tata Ruang Kemen-terian
Pekerjaan Umum RI.
Dikatakan, penggeledahan
berlangsung aman dan lancar
karena kehadiran penyidik
disambut baik oleh staf Sat-ker
SNVT P2KH Direktorat
Tata Ruang Kementerian
Pekerjaan Umum RI.(YUS)
AWAL kejadian ini terungkap ketika se-buah
mobil tangki melintas dijalan Ling-kar
Timur dan berhenti di sebuah warung
milik Tomo. Diduga bahan bakar jenis so-lar
bersubsidi tersebut rencananya akan
dijual diatas harga bersubsidi oleh Tomo
serta anaknya yang bernama Agus.
Kejadian ini terjadi pada tanggal 8 Ja-nuari
2013 jam 14.00 wib, bermula ketika
dua anggota Reskrim Polres Kudus yaitu
Aiptu Ahmad Rofig dan Aipda Budi Se-tyana
melewati jalan tersebut. Disisi lain
Ahmad Rofik melihat adanya mobil tang-ki
bermuatan solar sementara indek solar
menggunakan jerigen (galon).
Karena merasa curiga akhirnya dua
anggota polisi tersebut mendatangi tempat
dimana mobil tangki sedang mengisi solar
kedalam jerigen besar milik Tomo. Akhir-nya
Aiptu Ahmad Rofig menangkap Tomo
serta menyita barang bukti berupa 5 jerigen
yang sudah terisi solar dan mengamankan
pelaku beserta barang bukti lainya ter-masuk
mobil tangki dan sopirnya.
Namun sebelum Ahmad Rofig mem-bawa
para pelaku ke Polres Kudus,” tiba
tiba datang Kapolsek AKP Jati Usodo
serta Aiptu Rusmando, Kanit Reskrim
Polsek Mejobo. Dari hasil konfirmasi
dengan Ahmad Rofig dikatakan yang
mana Kapolsek AKP Jati Usodo meminta
kepada Ahmad Rofig untuk melepaskan
sopir serta penadah solar tersebut.
Awalnya permintaan Kapolsek Mejobo
tersebut ditolak oleh Ahmad Rofig.
Namun entah kenapa ketika barang bukti
serta pelaku dan mobil tangki di bawah
ke Polres Kudus,” tiba tiba mobil ber-henti
pas di depan pompa besin payaman
dengan alasan sedang menunggu kenek
sopir tangki tersebut. Namun anehnya di-saat
menunggu kenet,” tiba-tiba muncul
kembali Kapolsek Akp Jati Usodo yang
kemudian terjadi perbincangan lagi
dengan Ahmad Rofig.
Entah mengapa pada akhirnya anggota
polisi Bareskrim Polres Kudus berpang-kat
Aipda tersebut menyerah dan ber-sedia
melepaskan kembali sopir tangki
serta memberikan barang bukti berupa
5 jerigen besar yang berisi solar kepada
Tomo yang diketahui sebagai penadah.
Dari hasil investigasi diduga oknum
polisi tersebut telah menerima uang dari
Tomo dan sopir tangki yang jumblahnya
cukup lumayan besar.
Seharusnya sopir serta Tomo selaku
penadah solar bersubsidi tersebut di-proses
secara hukum, tapi malah seba-liknya
dilepaskan begitu saja. Tidakan
kepolisian ini sebenarnya sudah tepat
menangkap dan mengamankan barang
bukti guna mengantipasi maraknya
penyelundupan BBM yang marak
terjadi di Kabupaten Kudus serta dinilai
sangat merugikan pemerintah dan
masyarakat pada umumnya.
Ada banyak pihak yang mengha-watirkan
profesionalisme polisi saat
kejadian itu, misalnya polisi tidak bisa
menjerat pelaku yang sudah jelas
terbukti melanggar aturan hukum, akan
tetapi justru cara polisi membebaskan
pelaku terkesan tidak profesional yang
mana polisi menangkap dan melepas-kan
begitu saja para pelaku yang sudah
jelas terbukti melakukan pelanggaran hu-kum,
sepertinya terkesan adanya indikasi
dugaan permainan/kerjasamaa antara
pelaku dengan anggota kepolisian.
Yang seakan-akan ada pihak yang
memaksa dari belakang dan sengaja
melindungi para pelaku tersebut yang
akhirnya diketahui yag mana pada saat itu
tomo pelaku penimbunan solar bersubsidi
tersebut mengakui telah memberikan
sejumlah uang kepada kapolsek mejobo
serta serta diduga masih ada beberapa ang-gota
polisi lainya yang terlibat.
Saat di tanya tentang berapa jumlah nilai
uang yang diberikan kepada anggota po-lisi,
tomo yang saat itu masih dalam ke-adaan
bingung, enggan untuk mengatakan
berapa besar uang yang diberikanya.
Rupanya ada indikasi yang mana dugaan
penyelundupan ini sudah berlangsung lama
terjadi di kabupaten kudus Jawa tengah.
Yang pada akhirnya muncul rumor
mengatakan,” mampukah kepolisian
polres kudus menangani kasus yang
penuh kontroversi ini. Sudah jelas dan
nyata telah oknum-oknum tersebut
sudah sangat merugikan serta mere-sahkan
pengguna transpotasi sekaligus
secara langsung telah merugikan peme-rintah
dan masyarakat. Kami berharap
aparat kepolisian sebagai institusi pe-negak
hukum untuk segerah menindak
tegas anggotanya yang dengan sengaja
bermain dibalik permainan para pelaku
penyelundupan solar bersubsidi di
kabupaten kudus jawa tengah.(TEAM)
Sampai saat ini Satuan Polres Kudus belum bisa menindak
tegas oknum polisi yang jelas terlibat dalam kasus permainan
BBM bersubsidi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dari data
yang diperoleh Harian Warta Nasional yang mana pada
tahun 2013 yang, Satuan Anggota Kepolisian Polres Kudus
waktu itu berhasil menangkap serta menghetikan upaya
dugaan penyelundupan BBM jenis solar yang dilakukan oleh
seorang sopir tangki serta Tomo dan Agus yang diduga
sebagai penadah minyak bersubsidi jenis solar.
Status Bupati Sumedang Resmi Jadi Tersangka
SUMEDANG, (WN) – Kejak-saan
Tinggi Jawa Barat mene-tapkan
Ade Irawan sebagai
tersangka kasus korupsi dana
perjalanan dinas DPRD Kota
Cimahi dan perancangan pera-turan
daerah tahun 2012. Ade
adalah mantan Ketua DPRD Ko-ta
Cimahi 2009-2014 yang kini
menjabat Bupati Sumedang.
Kepala Seksi Penyidikan
Kejati Heru Widjatmiko me-ngatakan
penetapan tersangka
pada Ade merupakan pengem-bangan
hasil penyidikan Ke-jaksaan
Negeri Cimahi, yang
lebih dulu menetapkan sem-bilan
tersangka lain.
“Dari hasil penyelidikan sejak
11 Agustus lalu, dengan cepat
ditemukan bukti-bukti peristi-wa
pidana. Lalu, dari hasil gelar
perkara internal, ditetapkan
tersangka atas nama AI, mantan
Ketua DPRD Cimahi dan kini
Bupati Sumedang,” ujar Heru di
kantornya, Kamis, 18 Septem-ber
2014.
Bupati Sumedang H. Ade
Irawan kepada sejumlah warta-wan
membenarkan statusnya
sudah ditetapkan menjadi ter-sangka
dalam kasus dugaan
korupsi. “Memang benar, baru
tadi pukul 11.30 WIB saya baru
tahu saya ditetapkan jadi ter-sangka
oleh Kejati Jabar.
“Saya ingin sidang di penga-dilan
secepatnya digelar. Saya
akan menyampaikan semuanya
di pengadilan. Kalau pun ada
kelebihan dana perjalanan dinas
Rp 76 juta, sudah saya kem-balikan
dulu. Seandainya di-anggap
salah, kenapa saya saja
yang diusut, kan di DPRD itu
collective collegial ” tutur Ade
Irawan.(SITORUS)
JAKARTA, (WN) – Rapat pleno Ko-misi
III DPR RI akhirnya memilih em-pat
Hakim Agung dari lima kandidat
yang disampaikan oleh Komisi Yudisial.
Keputusan itu diambil setelah melewati
proses musyawarah dan berlanjut de-ngan
pemungutan suara.
Empat Hakim Agung terpilih yaitu Dr.
H. Amran Suadi, SH, MH, MM, Wakil
Ketua Pengadilan Agama Surabaya
untuk Kamar agama, Sudrajad Dimyati,
SH, MH, Wakil Ketua Pengadilan Ting-gi
Pontianak untuk kamar perdata, Dr.
H. Purwosusilo, SH, MH, Dirjen Badan
Peradilan Agama MA dan Is Sudaryono,
SH, MH, Ketua Pengadilan Tinggi Tata
Usaha Negara Medan untuk kamar TUN.
Kandidat Muslich Bambang Luq-mono,
SH, M.Hum, Hakim Tinggi Pe-ngadilan
Tinggi Jayapura dalam pemi-lihan
hanya memperoleh 13 suara,
dibawah ketentuan minimal 26 suara
atau 50 persen suara plus 1.
“Secara umum seluruh kandidat track
recordnya baik. Hanya saja dalam mu-syawarah
yang dilangsungkan sebelum
pemungutan suara sejumlah pimpinan
poksi menyatakan satu kandidat dinilai
kurang konsisten dalam menyampaikan
jawaban,” unkap Wakil Ketua Komisi III
Al Muzammil Yusuf kepada wartawan
usai rapat di Gedung DPR, Senayan, Ja-karta,
Kamis (18/9/14).
Ketika ditanya wartawan tentang masalah
Mahkamah Agung yang masih kekurangan
hakim, politisi Fraksi PKS ini menyatakan
dapat memakluminya. Namun menurutnya
tentu bukan berarti Komisi III harus
menyetujui semua kandidat yang disam-paikan
Komisi Yudisial.
“Sesuai keputusan MK, DPR bisa
menyetujui semua kandidat yang disampai-kan
KY boleh ditolak semua atau bisa satu
satu dua kandidat saja. Kekurangannya
tentu yang akan melakukan fit and proper
test selanjutnya adalah anggota dewan
periode yan akan datang,” jelasnya.
Pada bagian lain Muzammil berharap
Hakim Agung terpilih bekerja keras me-nyelesaikan
tunggakan kasus, melanjut-kan
tugas membersihkan peradilan dari
aksi para mafia kasus dan pada akhirnya
memperbaiki citra Mahkamah Agung.
Berikut hasil akhir pemungutan suara;
Muslich Bambang Luqmono, SH,
M.Hum 13 suara, Dr. H. Amran Suadi,
SH, MH, MM 38 suara, Sudrajad Dim-yati,
SH, MH 38 suara, Dr. H. Purwo-susilo,
SH, MH 38 suara dan Is Sudar-yono,
SH, MH 38 suara.(IKY)
4. NUSANTARA
4 Edisi 26/Th XIII/ 24 - 7 Oktober 2014
Fasilitas Taman Kota Agung
Dibiarkan Rusak Parah
TANGGAMUS, (WN) – Fa-silitas
Taman Kota Agung perlu
perbaikan dan penambahan
pelengkap ruang terbuka hijau.
Karena sejumlah bangunan saat
ini sudah rusak parah.
Hasil pantuan Harian Warta Na-sional,
fasilitas umum yang telah
rusak parah, seperti permainan
yang ada ditaman bermain anak,
ayunan, seluncur dan permainan
lainnya.
Keaadaan itu tentu saja
membahayakan pengun-jung,
belum lagi anak-anak
yang masih lugu
dan belum mengerti. Di-tambah
lagi dengan ru-saknya
beberapa pasilitas
lain, seperti lampu yang
pecah dan mati.
Tempat duduk yang
ambrol, dan banyak lagi
kerusakan yang membahayakan
pengunjung. Warga berharap
fasilitas yang telah rusak dan tak
layak pakai segera diperbaiki.
“Kami minta fasilitas ditaman
ini diperbaiki, karena yang ada
sekarang pada rusak begini,
kalau keadaannya masih seperti
ini kan bahaya bagi anak-anak”,
ujar Fitri, salah satu pengunjung
taman.(HEN)
Listrik PLN Sering Padam, Pengusaha
Warnet Terancam Bangkrut
TANGGAMUS,
(WN) – Kinerja PLN
Cabang Kota Agung,
Kabupaten Tangga-mus,
yang buruk dike-luhkan
berbagai ka-langan
masyakarat
akibat seringnya pe-madaman
listrik yang
terjadi setiap hari.
“Dalam sehari hamp-ir
selalu pemadaman terjadi dan
yang mengherankan durasi pe-madaman
terkadang hanya 5 detik,
kemudian hidup dan padam lagi,
seperti “berdisco”, ujar Marhani,
warga Bayur, Kotaagung.
Sebagaimana diketahui listrik
adalah kebutuhan yg sangat pen-ting,
apalagi bagi para pedagang
kecil dan penyedia jasa internet
atau warnet, jelas saja pemada-man
itu berdampak bagi pemasu-kan
mereka, mau tidak mau me-reka
harus mngeluarkan modal
lebih besar lagi untuk keperluan
penerangan alternatif, seperti
genset dan bahan bakarnya.
Walaupun dirasa merugi namun
pemilik warnet harus nekad agar
tidak kehilangan pelanggan. Hal
itulah yang dialami Alex, warga
pemilik jasa warnet.
Alex mengaku harus merugi
jika setiap hari terjadi pema-daman,
apalagi saat pemadaman
terjadi hanya selang beberapa
detik. “Sudah pasti saya rugi ka-lau
mati listrik terus menerus,
terpaksa saya harus pakai genset
dan belum lagi bahan bakarnya.
Kalau warnet saya tutup nanti
pelanggan saya pada kabur, apa-lagi
pemadaman yang sering
terjadi seperti disengaja hidup
mati hidup mati selang 5 detik,
tentu saja tegangannya melonjak
saat listrik di warnet, saya masih
dalam keaadaan on semua, alhasil
tarif tagihan melonjak” terang
alex.(HEN)
Kabag Telematika Kota
Bekasi Resmi Ditahan
BEKASI, (WN)- Kejaksaan
Negeri Bekasi menahan Kepala
Bagian (Kabag) Telematika
Setda Kota Bekasi Sri Sunar-wati,
Jumat (5/9). Tersangka
ditahan setelah menjalani pe-meriksaan
di Kejari Bekasi lebih
dari tujuh jam. Sri dijadikan
tersangka kasus dugaan korupsi
pengadaan software antivirus
komputer senilai Rp 771 juta.
“Tersangka akan menjalani
penahanan pertama selama 20
hari ke depan,” ungkap Kepala
Kejari Bekasi, Enen Saribanon.
Menurutnya, pihaknya tidak
ada alasan untuk tidak melaku-kan
penahanan terhadap Sri.
Sementara itu, Kasi Intel Ke-jari
Bekasi Ade Hermawan
mengatakan, tersangka Sri dita-han
di Lapas Pondok Bambu. Pi-haknya
menyatakan telah memi-liki
cukup alasan untuk mela-kukan
penahanan sesuai dengan
Pasal 21 ayat (4) KUHAP.
“Dilakukan penahanan karena
ada kekhawatiran tersangka
melarikan diri, menghilangkan
barang bukti, atau memenga-ruhi
saksi-saksi. Sehingga kami
melakukan penahanan terhadap
tersangka,” kata Ade.
Dia menambahkan, tersangka
Sri baru pertama menjalani
pemeriksaan sebagai tersangka,
pada Jumat (5/9). Namun sebe-lumnya,
tersangka Sri sudah
pernah diperiksa satu kali seba-gai
saksi.(Rademan)
30 Ton Bawang Merah Impor Digagalkan
Akibat Pembangunan Rabat Beton,
Rumah Warga Sering Kebanjiran
Pembangunan Rabat Beton di Desa Kapuran, Kelurahan Pasar Madang,
Kotaagung, Kabupaten Tanggamus yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum
(PU), menuai keluhan warga desa.
Beras Raskin di Boltim
Sangat Memprihatinkan
BOLTIM, (WN) - Persoalan raskin yang
disalurkan kesejumlah desa dikabupaten bolaang
mongondow timur (boltim) diduga kuat sudah
dalam keadaan rusak atau kadaluarsa. Pasalnya
sebagian besar beras raskin yang didistribusikan
tersebut dalam keadaan hancur dan berkutu.
Kami menduga kemungkinan beras raskin
tersebut tidak semua disalurkan serta masih ada
sebagian beras raskin yang tertahan dirumah
kepala desa,” disebabkan karena warga enggan
mengkomsumsi beras tersebut.
Kami ini manusia bukan ternak yang mau saja
diberi beras berkutu seperti raskin itu,” keluh
Ibu Ainun warga tutuyan. Dari penelusuran
jurnalis Warta Nasional diketahui terdapat salah
satu desa bernama Bai kecamatan nuangan
ditemukan sedikitnya terdapat ratusan kilogram
beras raskin yang menumpuk di rumah kedia-man
sangadi (kepala desa) karena menurut
mereka beras raskin tersebut sebagian sudah
rusak, sehingga warga/ masyarakat tidak mau
lagi mengambil jatah raskin yang ada dirumah
sangadi (kepala desa) keluh sangadi desa Bai
Dj Mamonto.
Lebih lanjut Mamonto katakana,” penyaluran
beras raskin dari bulog yang diberikan serta
sekaligus jatah untuk lima bulan. Sudah berkali-kali
saya mengajak warga untuk datang
mengambil beras raskin namun ada beberapa
warga tidak mampu untuk membelinya sehingga
membuat sebagian beras raskin tersebut tidak
tersalurkan,” kata mamonto.
Rupanya permasa-lahan
beras raskin bu-kan
hanya terjadi di
Desa Bai saja akan
tetapi ditempat lain
jurnalis Warta Nasi-onal
juga menemukan
ada beberapa karung
beras raskin dengan
takaran 15 kilogram
menumpuk dibalai
desa tutuyan dan Nam-pak
terlihat sudah ru-sak,”
ini sangat mem-prihatinkan,
pasalnya
warga miskin yang
seharunya dilayani se-suai
program peme-rintah
pusat agar
mengkomsusi beras yang layak,” malah jusrtu
terbalik yang mana warga malah diberikan beras
raskin yang sudah rusak.
Masalah kerusakan beras raskin ini biasanya
harus segerah diganti oleh pihak bulog setelah
diketahui keseluruhan yang rusak baru akan
dilaporkan sesuai catatan kemudian dibuat suatu
laporan berita acaranya,” demikian dikatakan
oleh Pianti potabuga sangadi (kepala desa)
tutuyan II. Akan tetapi lain halnya penyampaian
Nova dunggio,”
setelah ditemui secara terpisah kepada wartawan
kepala bagian Nova Dunggio mengakui pihaknya
tidak mengetahui kondisi beras raskin yang
disalurkan oleh Bulog. Selama ini tidak ada yang
melaporkan atau memberitahukan adanya beras
raskin yang rusak,” kalaupun ada kami akan
langsung turun lapangan dan kalau terbukti kami
akan mengganti raskin tersebut imbaunya. Kepala
bulog sub divre bolmong Hanny Andries saat
dihubungi mengatakan,”
Sampai saat ini pihaknya belum menerima
laporan terkait hal tersebut. Tapi jikalau
ditemukan beras raskin yang rusak pihak bulog
akan menggantikan dengan beras yang baru.
Sangat disayangkan Kepala satuan kerja
penyaluran,” pak Recky selaku pihak yang
bertanggung jawab terhadap beras yang
disalurkan dari gudang bulog yang sebagian besar
diketahui beras raskin tersebut rusak,” terkesan
menghindari wartawan yang berupaya memper-tanyakan
setatus beras raskin tersebut.(KENFA)
KARIMUN, (WN) – Aparat Bea Cukai
Kepulauan Riau menggagalkan penyelun-dupan
sebanyak 3.100 karung atau sekitar
30 ton bawang merah impor dari Kuala
Linggi, Malaysia, tujuan Dumai, Riau.
Kepala Bidang Penindakan dan Sarana
Operasi Kantor Wilayah Ditjen Bea Cukai
Khusus Kepulauan Riau R Evy Suhar-tantyo
di Kanwil BC Kepri,
Meral, Kabupaten Karimun,
Jumat, mengatakan bawang
merah itu diselundupkan de-ngan
KM Baruna GT 7, ditang-kap
kapal patroli BC 1602
dikomandani Sofyat di pe-rairan
Tanjung Lebang, Selasa
(9/9) sekitar pukul 04.40 WIB.
Evy Suhartantyo menjelas-kan
kapal tersebut sempat
berusaha melarikan diri me-ngarah
ke perairan dangkal
ketika dikejar BC 1602.
Karena tidak mungkin bisa kabur, tekong
(nakhoda) dan dua ABK-nya melompat
ke laut untuk melarikan diri.
“Saat dicegat, kapal itu sudah tidak
ada ABK-nya. Ketika petugas BC 1602
melakukan penyisiran, dua ABK-nya
yang terjun ke laut berhasil kami
selamatkan,” katanya.
Kapal beserta muatan dan dua ABK
yang berhasil diselamatkan, menurut
dia sudah ditarik dan sandar di dermaga
Ketapang Kanwil BC Kepri di Meral,
Kabupaten Karimun.
Mengenai modus yang dilakukan, ia
mengatakan nakhoda mengangkut
barang larangan dan pembatasan impor
tidak sesuai ketentuan, apalagi impor
bawang merah diatur secara khusus
oleh Kementerian Perdagangan dan
termasuk komoditas yang harus mela-lui
pemeriksaan petugas karantina.
“Kami akan berkoordinasi dan satuan
karantina mengingat bawang merah ter-masuk
komoditas yang impornya diatur
secara khusus oleh pemerintah,” ucapnya.
Berdasarkan keterangan awak kapal,
kata dia lagi, jumlah bawang merah
yang diangkut sekitar 3.100 karung
atau 30 dengan nilai ditaksir sekitar
Rp600 juta dengan asumsi per kilogram
seharga Rp20.000.
Kerugian material yang dialami negara,
menurut dia adalah hilang pendapatan
pajak yang nilai diperkirakan Rp174 juta.
Sedangkan kerugian immateriil adalah
mengganggu perekonomian, perdaga-ngan
dan kesehatan dalam negeri.
Ia mengatakan, pemasukan bawang
merah asal Malaysia itu melanggar
Pasal 102 huruf (a) Undang-undang No
17 tahun 200 tentang Perubahan atas
UU No 10 tahun 1995 tentang Kepabe-anan
dengan ancaman pidana paling
singkat satu tahun dan paling lama 10
tahun dan denda paling sedikit Rp50
juta dan paling banyak Rp5 miliar.
Mengenai kemungkinan tidak adanya
tersangka mengingat nakhoda, selaku
penanggung jawab kapal melarikan diri,
Evy mengatakan tergantung hasil penye-lidikan
Bidang Penyidikan dan Penanga-nan
Barang Hasil Penindakan.(ANT)
Dua Proyek Jalan Senilai
Rp 13 Miliar Rawan Dikorupsi
PURWAKARTA, (WN) – Pro-yek
senilai Rp 13 miliar dari
APBD 2014 untuk Peningkatan
Jalan Citamiang – Gunung Ka-rung
-Cijati dan Pembangunan
Jalan Gunung Karung – Suka-mukti
di Kabupaten Purwakarta,
Jawa Barat sangat rawan tindak
pidana korupsi. Karena, para
pemborong pekerjaan jalan
tersebut adalah orang dekatnya
(orang kepercayaan) Bupati
Purwakarta Dedi Mulyadi, selain
pengerjaan terlalu dipaksakan.
“Dua proyek senilai Rp 13 mi-liar
untul peningkatan jalan Cita-miang–
Gunung Karung senilai
Rp7,8 miliar dan pembangunan
jalan Gunung Karung-Sukamukti
senilai Rp5,38 miliar sangat
bermasalah, dimana pengerjaan-nya
segaja dipaksakan penger-jaannya
yang diduga untuk men-dapatkan
uang ko-mosi
proyek”, ujar
Ketua LSM Infasi,
LS kepada Harian
Warta Nasional.
Seharusnya, sebe-lum
proyek itu di-kerjakan
oleh pem-borong
keperca-yaan
Bupati, mere-ka
harusnya terlebih dahulu
membangun lima (5) jembatan
yang dilalui untuk membuka
akses jalan di daerah tersebut.
Warga masyarakat disana saat ini
lebih membutuhkan perbaikan
akses jembatan ketimbang
perbaikan jalan, ujarnya.
Menurut sumber Harian Warta
Nasional, Dinas Bina Marga
Kabupaten Purwakarta melalui
Kabid Bina Marga, Kokon
Zarkoni, sangat mengeluh de-ngan
proyek pengerjaan dua
proyek itu. Kokon mengatakan,
pembangunan jalan dan pening-katan
jalan di kecamatan ter-sebut
terbilang cukup rumit
yaitu dengan adanya lima jem-batan
di lokasi tersebut, panjang
jembatan hampir 30 meter,
termasuk pembukaan badan
jalan, ujar Kokon.(SON)
BUKAN kekuatan Rabat Beton
yang dipermasalahkan warga,
melainkan tidak adanya saluran air
pembuangan atau siring di sisi-sisi
jalan atau rabat beton sehingga
kampong warga selalu kebanjiran
saat hujan.
Warga mengharapkan adanya
pembangunan saluran air disisi
jalan atau rabat beton, namun
dilain sisi warga memuji kinerja
Dinas PU yang tidak asal-asalan
dalam membangun rabat beton di
desa mereka, hal ini membuktikan
bahwa Dinas Pekerjaan Umum
serius dalam melaksanakan
pembangunan.
Terlepas dari permasalahan
keseriuaan Dinas PU, warga
mengeluhkan tidak dibangunnya
saluran air yang menyertai
pembangunan rabat beton didesa
mereka. “Kami merasa bangga
dengan kinerja Dinas PU yang
serius dalam membangun rabat
beton didesa kami, namun kami
menyesalkan tidak adanya saluran
penampung air dalam
pembangunan ini.
“Jadi ketika turun hujan air mau
tidak mau turun kerumah rumah
warga, apalagi ini musim
penghujan, tentu saja hal ini
menyebabkan penyakit mudah
datang” jelas Redi Suyut warga
setempat.
Ia pun berharap kepada dinas
terkait agar bias membuatkan
saluran pembuangan air supaya
apabila datang turun hujan rumah
kami tidak digenangi air.(HEN)
300 KK di Rio Rio
Mau Direlokasi
J A K A R TA ,
(WN)– Sebanyak
300 Kepala Kelua-rga
(KK) di area
ruang terbuka hijau
Waduk Ria Rio,
Kayuputih, Puloga-dung,
Jakarta Timur
akan di relokasi oleh
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan.
Rencana itu pun kini memasuki relokasi tahap II dengan
memindahkan warga yang bermukim khususnya di RW
15 Pedongkelan.–“Kami akan relokasi sebanyak 300 KK
tapi sampai saat ini yang terdata memiliki surat penguasaan
lahan ada sebanyak 86 KK,” kata Camat Pulogadung
Teguh Hendrawan, Jumat (12/9/2014).
Teguh mengatakan, relokasi ini mulai berlaku usai pendaftaran
penguasaan lahan di kantor Kecamatan Pulogadung. Nantinya,
Teguh akan memberikan surat peringatan pertama dan kedua
serta surat perintah bongkar (SPB) kepada warga.
Setelah semua berkas warga disiapkan dengan menyer-takan
SPB, bangunan liar di atas lahan Pemprov tersebut
akan dibongkar dan ditertibkan. Sementara itu, warga yang
menghuni kawasan itu akan direlokasi ke rumah susun
Jatinegara Kaum, ujar Teguh.(SON)
Kejari Geledah Kantor
Inspektorat Kabupaten
Indragiri Hulu
INDRAGIRI HULU, (WN) – Tim penyidik Kejaksaan
Negeri Rengat melakukan penggeledahan di kantor
Inspektorat Kabupaten Indragiri Hulu.
Penggeledahan tersebut dilakukan untuk mencari alat
bukti lain dan juga pengembangan kasus dugaan tindak
pidana korupsi sisa dana APBD Tahun Anggaran 2011 di
Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri Hulu sebesar Rp.
2.800.000.000,- atas nama tersangka–“R” selaku
Bendahara Pengeluaran pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Indragiri Hulu dan tersangka”“PG” selaku
Bendahara Pengeluaran Pembantu pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Indragiri Hulu.
Penggeledahan yang berlangsung di kantor Inspektorat
Kabupaten Indragiri Hulu dipimpin oleh Kasi Pidsus dan
dibantu 6 (enam) orang Tim Penyidik Kejaksaan Negeri
Rengat guna kepentingan penyidikan.(AS)
5. NUSANTARA
5 Edisi 26/Th XIII/ 24 - 7 Oktober 2014
Pembangunan Ancol Beach
Seharusnya Tidak Dilaksanakan
TANJUNG JABUNG BARAT, (WN)‘– Proyek pembangunan Ancol Beach
di Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat, Jambi, seharusnya tidak
dipaksakan untuk dilaksanakan. Pasalnya, proyek itu diketahui
melanggar dari segi pembangunan, khususnya dalam hal
kepemilikan sertifikat hak pakai. Demikian disampaikan oleh Tokoh
Masyarakat, Muhammad Arsyad, kepada Harian Warta Nasional
saat ditemui di Kuala Tungkal.
MUHAMMAD ARSYAD me-ngatakan
ada pelanggaran dalam
pembangunan Ancol Beach,
antara lain Pemda Tanjung
Jabung Barat tidak mengantongi
sertifikat hak pakai.‘“ Proyek
berjalan, tetapi pembangunan
proyek Ancol Beach telah
menggunakan tanah negara yang
diatasanya terdapat hak pakai PT.
Telkom dan PT. Pelindo,” Ung-kap
Muhammad Arsyad.
Ini sesuai pasal 12 huruf h UU
No. 20/2001 tentang Perubahan
Atas UU No. 31 Tahun 1999 Ten-tang
Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Dalam pasal 12
Huruf h disebutkan pegawai Ne-geri
atau penyelenggaraan Ne-gara
yang pada waktu meng-gunakan
tanah Negara yang di-atasnya
terdapat hak pakai,
seolah– olah sesuai dengan per-aturan
perundang – undangan.
Karena telah merugikan orang
yang berhak padahal diketahui-nya
bahwa perbuatan tersebut
bertentangan dengan peraturan
perundang – umdangan. “ Jadi,
penegak hukum terutama KPK
harus proaktif juga memeriksa
pegawai negeri atatau penye-lenggara
Negara yang berkaitan
dengan pembangunan Ancol
Beach, apakah ada unsur pidana
korupsi disitu““ujar Arsyad.
Muhammad Arsyad menyata-kan
ada keanehan dalam pem-bangunan
Ancol Beach, dalam
pembahasan anggaran di DPRD
Tanjung Jabung Barat sehingga
anggaran dapat cair, sementara
sertifikat tanah belum dikantongi
Pemda Tanjab Barat “ JAdi
anggaran miliaran rupiah harus
dicoret karena tanahnya dimiliki
oleh PT. Telkom dan PT. Perindo
“, Jelasnya.
“Untuk mengantongi sertifikat
Hak pakai prosesnya panjang
karena ada dua hal yang ahrus
diselesaikan, pertama mengenai
luasan dan kedua berkaitan de-ngan
peralihan kepemilikan da-ri
pemilik awal ke pemda Tan-jab
Barat oleh PT Telkom dan
PT Perindo “, jelasnya.
Tanah milik PT. Pelindo seluas
6.115 m persegi dengan sertifikat
hak pakai No 3 Tanggal 5 Juni
Tahun 1986 dan tanah milik PT.
Telkom seluas 7.224 m persegi
dengan sertifikat hak pakai No 28
Tanggal 4 Desember Tahun
1980,““Sudah ada bangunan di-atasnya,
ada Kantor PT. Telkom,
dan rumah dinas yang sekarang
digunakan untuk koperasi kar-yawan
PT. Telkom,” ungkap
Muhammad Arsyad.
Berkaitan dengan peralihan
kepemilikan dari pemilik awal
yaitu PT. Pelindo dan PT. Telkom
ke Pemda Tanjung Jabung Barat,
asset yang akan dialihkan, diha-puskan
dari daftar inventaris
barang pada PT. Pelindo dan PT.
Telkom dan dicatat dalam daftar
inventaris barang Pemda Tanjung
Jabung Barat.
Penghapusan aset dari PT.
Pelindo dan PT. Telkom yang
akan dialihkan ditetapkan oleh
menteri terkait setelah endapat
persetujuan dari Menteri Ke-uangan.
Pejabat PT. Pelindo dan
PT. Telkom mengalihkan aset
kepada Bupati Tanjung Jabung
Memprihatinkan,
Tiang PLN Terbuat
Dari Batang Pinang
TANJAB TIMUR
JAMBI, (WN) – Di
Kecamatan Menda-hara
Ilir, Kabupa-ten
Tanjab Timur,
masyarakat resah
dan takut apabila
datangnya hujan
angin, soalnya tia-ng
listrik PLN ter-buat
dari Batang Pi-nang
yang sewak-tu-
waktu tumbang.
“Pengalaman ini sudah
pernah terjadi. Awalnya tiang
ini terbuat dari Kayu Cerucup,
tiba-tiba patah dikarenakan
lapuk kena hujan panas. Saat
patah menimpa rumah masya-rakat
sangat membahayakan
kabel yang cukup lumayan
beratnya, “ ujar para warga
masyarakat sekitar Men-dahara,
kepada Harian Warta
Nasional.
Kabel yang terpasang me-mang
sangat-sangat rawan
konslet sudah ada yang ter-letak
di atap rumah pendu-duk.
Ini bukan kabel T.R tapi
kabel T.M tegangan mesin.
Sampai hari ini pihak PLN
Ranting Tanjab Timur belum
ada perhatian sama sekali
untuk diganti. Apakah tiang
Batang Nibung ini termasuk
standar nasional ?
Bagaimana kami pada suatu
hari mengerjakan rumah
tangga memasak tiba-tiba
listrik padam otomatis, sudah
padam hidup lagi. Pihak PLN
tidak pernah memberitahukan
pemadamannya.
Hasil pantuan Harian Warta
Nasional, diketahui bahwa
Kasub Kecamatan Menda-hara
Ilir Ranting Tanjab Ti-mur
ini tidak pernah kontrol
dalam hal pemasangan tiang
ini. Apalagi sekarang banyak
calon pemasang baru yang
sudah di pasang instalasi
dirumah-rumah masyarakat
Mendahara Ilir ini.(AF)
Bongkar Muat Barang
Menggunakan Bahu
Jalan Akan Ditindak
KUALA TUNGKAL, (WN)–
Terkait adanya larangan bong-kar
muat barang yang mema-kai
bahu jalan umum yang
sering marak dipakai para
pembongkar barang roda
empat diperempatan oleh
Dinas Perhubungan.hingga
sekarang ini masih ada yang
melanggar tidak memamfaat-kan
tempat pembongkaran
yang disediakan oleh peme-rintah
yaitu terminal barang
alias tempat pembongkaran
khusus mobil barang.
Mengenai hal tersebut Ke-pala
Dinas Perhubungan,
Informatika dan Komunikasi
Drs.H.Endang Surya.MM
melalui Kabid perhubungan
darat Junaidi Tanjung.S sos I
menuturkan bahwa untuk
pembongkaran barang diatas
roda empat yang memakai
bahu jalan dilarang sebab hal
tersebut menggangu aktifitas
arus jalan yang akan dilalui
akibatnya akan menjadi rawan
kecelakaan,”memang kita
akan melakukan peneguran
terhadap siapa yang melaku-kan
pembongkaran barang
menggunakan roda empat
dengan memakai bahu jalan
selagi masih diwilayah termi-nal.”
Ucapnya kemarin
Menurutnya,untuk kemena-ngan
batas yang dilakukan di-nas
perhubungan yang berada
diterminal hanya sebatas
disekitar kawasan saja mini-mal
100 meter dan maksimal-nya
dari simpang terdekat
dari terminal,”apabila jarak
bongkar barang yang dilaku-kan
roda empat masih masuk
wilayah terminal terpaksa
kita tarik pembongkaran
barang tersebut didalam
lokasi terminal dan juga
apabila pembongkaran bara-ng
jauh dari wilayah pihak-nya
hanya menganjurkan dan
memberi saran agar pem-bongkaran
barang yang lebih
aman dilakukan diterminal
karna penggunaan bahu jalan
itu berbahaya bagi orang lain
Sementara itu saat dising-gung
sering maraknya aktivi-tas
bongkar muat barang yang
dilakukan disimpang kayu
hara Kecamatan Bram Itam
yang berada dipinggir jalan ti-dak
mendapat teguran oleh di-nas
terkait,beliau hanya me-ngatakan
selagi tidak mema-kan
bahu jalan atau tidak
mengganggu aktivitas lalu
lintas hal tersebut tidak masa-lah
karna didalam pembong-karan
barang yang dilakukan
memamfaatkan halaman luas
yang dimiliki warga sekitar,
sedang untuk penilangan mo-bil
tersebut pihak tidak ber-wenang
melakukannya semua
itu kecuali pembongkaran
yang dilakukan masih masuk
wilayah teminal.(AF)
Kuala Tungkal Waterfront Development
Tanpa Konsep yang Jelas
TANJAB BARAT, JAMBI, (WN) –
Apa yang terbayang dibenak anda jika
mendengar sebuah tempat yang bernama
Waterfront City ? barangkali terlintas
ditepian air banyak gedung-gedung,
perkantoran, kawasan komersia, hiburan,
pariwisata atau kombinasi pelabuhan, re-sort
dan pusat pembelanjaan yang seiring
fungsi dan skalanya.
Gambaran tersebut terasa jauh jika
menjejakan kaki langsung di Waterfront
City unik itu. Berupa bangunan ruko
menghadap ke daratan dan pelabuhan
seperti dikandang oleh jembatan Water-front
City.–“Waterfront city” merupakan
kota berlokasi dan berada ditepi suatu
wilayah perairan yang besar baik itu tepi
laut, sungai ataupun danau.
Di negara maju perencanaan dan
pengembangan waterfront development
didasarkan pada berbagai konsep sesuai
dengan kondisi sosial-kultur, kemampuan
teknologi dan ekonomi, kebutuhan kota-nya
masing-masing serta memaksimalkan
fungsi pembangunan yang diterapkan se-hingga
pengembangannya dapat berfungsi
secara ekonomis dan efektif.
“Saya melihat““Waterfront City Devel-opment”
di Kuala Tungkal ini tidak
mempunyai konsep yang jelas.” Ungkap
Muhammad Arsyad maksyum, salah satu
Tokoh warga Kuala Tungkal. Pada
dasarnya, kata Muhammad Arsyad,
reklamasi bukanlah jawaban yang paling
tepat dari upaya perataan kawasan Wa-terfront
City secara terpadu, upaya rekla-masi
bukanlah suatu proses pengelolaan
waterfront city yang berkelanjutan,
karena reklamasi secara harfiah meru-pakan
proses penambahan luas daratan
dan mengurangi luas sungai.
Jika berpikir jangka panjang, dan juga
untuk keseimbangan lingkungan, maka
tidak hanya faktor kesejahteraan masyara-kat
yang diperhatikan karena masih ada
faktor-faktor lain terutama lingkungan.
“Proses reklamasi secara nyata tidak
langsung menyelesaikan masalah, namun
juga menambah permasalahan baru.
Pelabuhan yang dikandang perlu
dikembangkan untuk mengantipasi
terjadinya overload diperlabuhan, dan
keterlambatan pemberangkatan dan
sulitnya keluar masuk angkutan sungai
dan laut. Semuanya harus berada dalam
bata-batas yang ditentukan oleh dinamika
alam”, ungkap Muhammad Arsyad.
Konsep yang berbasis pengembangan
sumber daya kelautan dan perikanan
perlu dipertimbangkan untuk Kuala
Tungkal Waterfront Development, ka-rena
sangat berkorelasi dengan kehidu-pan
nelayan, sebagai kota pesisir yang
merupakan kawasan strategis. Kuala
Tungkal perlu dikembangkan sebagai
Kuala Tungkal Waterfront City yang
mempunyai tujuan utama merevitalisasi,
pantai juga ditata kembali bagi kesejah-teraan
masyarakat, dengan member-dayakan
keunggulan ekonomis dari pa-ntai
tersebut, seperti pariwisata, industri,
pelabuhan, pantai untuk public dan juga
perumahan, ucap Muhammad Arsyad.
Waterfront City, kata Muhammad
Arsyad, merupakan kawasan yang stra-tegis
dengan berbagai keungulan kom-peratif
dan kompetitif yang dimilikinya
sehingga berpotensi menjadi prime mover
bagi pengembangan wilayah. Bahkan
secara historis menunjukkan bahwa
wilayah pesisir ini telah berfungsi sebagai
pusat kegiatan masyarakat karena berbagai
keunggulan fisik dan geografis yang
dimilikinya.
“Keberadaan laut dan sungai di Kuala
Tungkal merupakan berkah, melihat
kenyataan tersebut, tentu dengan meman-faatkan
laut dan sungai dengan sebaik-baiknya,
tinggal bagaimana pemerintah
kota ini mencitakannya lebih menarik
lagi”, ucap Muhammad Arsyad.
Dia mengatakan, “kebijakan dan pro-gram
tidak akan bertahan tanpa dukungan
undang-undang dan peraturan daerah
yang mengatur di bawahnya. Masalah da-ratan
atau psisir merupakan isu yang sa-ngat
kompleks karena itu perlu paying
hukum yang fleksibel dan dinamis
sekaligus kuat dalam menata penggunaan
lahan, melestarikan lingkungan, dan
mendorong pembangunan infrastruktur
untuk pembangunan.
Rencana Waterfront yang dikembang-kan
harus dapat menjadi tempat tinggal
dan tempat kerja yang nyaman dan ku-alitas,
yang tidak hanya dicirikan de-ngan
pertumbuhan investasi yang
tinggi, tetapi juga kualitas lingkungan
yang baik dan manusiawi, dengan
dukungan dan partisipasi masyarakat
dalam pembangunannya,” ujarnya,
mengakhiri.(AF)
Pejabat Utama di Polda Jabar
di Mutasi Besar-besaran
BANDUNG, (WN) – Pejabat utama dan
Kapolres di jajaran Polda Jawa Barat
(Jabar) mengalami mutasi besar besaran.
Diantaranya, Ilham Salahudin dengan
Jabatan Irwasda Polda Jabar dengan Jaba-tan
baru Waka Korbrimob Polri. Hadi Suto-yo
Jabatan lama Irwasda Polda Kalbar
dengan Jabatan baru Irwasda Polda Jabar.
Bambang Hastobroto Sudarmono, Ja-batan
lama Karo SDM Polda Jabar de-ngan
jabatan baru Kabag Kompeten Ro
Binkar SSDM Polri, Budi Siswanto
dengan jabatan lama Karo SDM Polda
Sumatera Utara dengan Jabatan baru
Karo SDM Polda Jabar.
Iwan Gumiwa dengan jabatan lama Karo
Sarpras Polda Jabar kini menjabat Pamen
Polda Jabar (dalam rangka pensiun) se-mentara
Wadiyana, dengan jabatan lama,
Kabag Jiansis Ro Jiantra Ssarpras Polri de-ngan
jabatan baru Karo Sarpras Polda Jabar.
Irman Sugema, Jabatan lama Kapolres
Cirebon Polda Jabar dengan jabatan baru
Wakapolresta Tangerang Polda Metro
Jaya, Chiko Ardwiatto jabatan lama
Kapolres Subang Polda Jabar kini jabatan
baru Kapolres Cirebon Polda Jabar.
Harry Kurniawan, jabatan lama Ka-polres
Kuningan Polda Jabar dengan
Jabatan baru Kapolres Subang.
Mutasi tersebut sesuai dengan Surat Tele-gram
Kapolri Nomor : ST/1468/VIII/2014
tanggal 29 Agustus 2014 tentang perihal
pemberhentian dari dan pengangkatan
dalam jabatan di lingkungan Polri.
Sementara itu berdasarkan Keputusan
Kapolri Nomor : Kep/7151/IX/2014
tanggal 5 September 2014 tentang peruba-han
mutasi jabatan di lingkungan Polri,
Joni Iskandar,yang sebelumnya menjabat
sebagai Kasat PJR Dit Lantas Polda Jabar
diangkat menjadi Kapolres Kuningan
Polda Jabar, sementara Kasat PJR Dit
Lantas Polda Jabar, digantikan oleh Diki
Budiman, yang sebelumnya adalah Kabag
Ops Polrestabes Bandung.
Sementara berdasarkan Surat Tele-gram
Kapolri Nomor : ST/1486/IX/
2014 tanggal 2 September 2014, pejabat
utama Polda Jabar yang mengalami alih
tugas atau mutasi, yaitu Daniel Pasaribu
dengan jabatan lama Karo Ops Polda
Jabar dengan Jabatan baru Karo Ops
Polda Metro Jaya, sementara Martuani
Sormin dengan Jabatan lama Karo Ops
Polda Maluku dengan Jabatan baru
Karo Ops Polda Jabar.(RE/SON)
Tiga Tahanan Polda Banten Kabur
Dua Minggu, Akhirnya Diringkus
SERANG, (WN) – Dari ke tiga taha-nan
narkoba yang kabur saat di sel
Mapolda Banten berinisial HM, 22,
berhasil dibekuk petugas di rumah
kekasihnya berinisial S di Kecamatan
Petir, Kabupaten Serang, Rabu (10/
9) pukul 02.30 dini hari. HM dan S
digerebek petugas bermesraan.
“Saat penggerebekan, HM sempat
melakukan perlawanan dan berusaha
melarikan diri dengan menabrak kaca ru-mah
bagian depan,” ungkap Direktur Re-serse
Narkoba, Kombes Miyanto dalam
jumpa pers di Mapolda, kemarin (10/9).
Tak hanya HM, tim Ditresnarkoba
Polda Banten juga membekuk VP di
Kota Cilegon, sedangkan DP ditang-kap
di Kota Serang. Penangkapan
tiga tahanan narkoba ini, kata dia,
dilakukan dengan waktu dan lokasi
yang berbeda. “Pasca kabur dari sel
tahanan, selama hampir dua minggu
mereka jadi DPO,” kata Miyanto
Kabid Humas Polda Banten Ajun
Komisaris Besar Polisi (AKBP)
Ermayadi menuturkan, kaburnya tiga
tahanan kasus narkoba DP, DN dan H
diketahui petugas jaga terjadi pada hari
Sabtu (30/8) sekitar pukul jam 07.30.
Setelah dicek TKP, interograsi
tahanan dan petugas jaga lama serta
mempelajari rekaman video, disim-pulkan
ada keterlibatan oknum
petugas J dan F berpangkat Brigadir.
“Kemudian Ditresnarkoba mem-bentuk
tim untuk mengejar tiga or-ang
DPO dan menyebarkan DPO ke
seluruh Jajaran dan Polda tetangga,”
ujar AKBP Ermayadi, Rabu (10/9).
Ia menuturkan, kemudian pada pukul
19.00 berbekal informasi dari ma-syarakat
berhasil ditangkap satu orang
tahanan DPO. Tersangka VP ditangkap
di daerah PCI Cilegon saat berada di
angkutan kota (Angkot) menuju Merak
tujuan menyeberang ke Sumatera.
Tanggal 31 Agustus petugas berhasil
menangkap DN yang terlibat memban-tu
menyewakan kendaraan.
Tanggal 03 September DPO atas
nama DP di Jakarta. Tanggal 04 HM
berhasil di bekuk di daerah Ciracas,
Kota Serang, Banten di rumah pacar-nya.
“Kini seluruh pelaku dan oknum
petugas tersebut berada di sel tahanan
Mapolda Banten,” tuturnya.(JIP)
Samsat Bau Sarang Korupsi
Barat dengan penandatanganan
berita acara.
Bupati Tanjung Jabung Barat
yang menerima pengalihan aset
wajib meneliti kebenaran secara
fisik dan administrasi, “Peren-canaan
yang matang, memerlu-kan
syarat adanya kemampuan
dan kecermatan untuk melihat
apa yang terjadi dimasa lalu,
apa yang dibutuhkan pada saat
ini serta perubahan dan perkem-bangan
yang akan terjadi di-masa
yang akan datang,” kata
Muhammad Arsyad.
Dengan perencanaan yang
matang, lanjutnya, akan
terhindar dari pemborosan, dan
tidak merugikan generasi yang
akan datang.”“Praktek-praktek
yang demikian dapat disaksikan
seperti pada saat ini tanpa
mempertimbangkan kehidupan
masa yang akan datang,” ucap
Muhammad Arsyad. Kepada
Harian Warta Nasional.(AF)
PALEMBANG, (WN) – Kasus
korupsi yang terjadi di Kantor
Samsat sangat sulit diberantas
oleh aparat penegak hukum. Yang
terjadi sekarang ini semakin
menggutita dengan nilai korupsi
yang pantastis.
Salah satunya, nilai dugaan
korupsi yang terjadi di Unit
Pelaksana Teknik Daerah (UP-TD)
Samsat Palembang yang
mencapai Rp64 miliar diprediksi
bakal bertambah.
“Tidak menutup kemungkinan
kerugian negara bertambah dari
penyelidikan dugaan korupsi di
UPTD Samsat Palembang,”
tandas Kapolda Sumsel Irjen Pol
Saud Usman Nasution, Jumat
(12/9/2014).
Hanya saja, Saud menolak
memberikan komentar berapa
nominal tambahan kerugian
negara hasil temuan baru penyi-dik.
“Sebab, tim penyidik (Ditres-krimsus
Polda Sumsel) baru akan
berkoordinasi dengan Badan
Pemeriksaan Keuangan (BPK)
Palembang,” ujar Saud.
Secara terpisah, Kasubdit III/
Tipikor Ditreskrimsus Polda
Sumsel AKBP Imran Amir me-ngatakan,
dugaan korupsi di
tubuh Samsat Palembang terjadi
pada Tahun 2012.
“Kami masih melakukan pe-ngembangan
dan penyidikan
karena kita harus mengetahui de-tail
berapa kerugian negara dan
siapa-siapa yang berada di
belakang kasus ini,” tandas
Imran.(SD)
6. NUSANTARA
6 Edisi 26/Th XIII/ 24 - 7 Oktober 2014
Ahok Sumbang Rp 100 Miliar Kota-kota yang Berbatasan Langsung Dengan Jakarta Ratusan Miliar Untuk 16 Kegiatan
JAKARTA, (WN) – Pemerintah Provinsi
(Pemprov) DKI Jakarta akan memberikan
bantuan dana hingga sebesar Rp100 miliar
kepada kota-kota yang berbatasan lang-sung
dengan wilayah Jakarta.
Hal tersebut disampaikan secara lang-sung
oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama usai melakukan
pertemuan dengan sejumlah kepala daerah
yang berada di sekitaran Jakarta.
“Tidak ada lagi yang namanya kota-kota
penyangga, yang ada yakni kota
mitra. Karena Jakarta adalah kota yang
paling besar, maka kita berkewajiban
membantu kota-kota yang lebih kecil
di sekeliling kita. Bantuan itu berupa
dana sebesar Rp100 miliar,” kata
Basuki usai pertemuan di Wisma
Nusantara, Jakarta Pusat, Rabu malam.
Menurut dia, dana bantuan tersebut akan
dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta
Tahun Anggaran (TA) 2015 mendatang.
“Dana bantuan itu tentunya akan di-gunakan
untuk pembangunan atau perbai-kan
Buntut Pemecatan Bupati, Ketua
DPC Mengaku Tak Takut Diintimidasi
“SETELAH kasus pemecatan dia
(Dedi), kantor Golkar digembok oleh
orang yang tidak terima dengan hasil
keputusan partai. Pengembokan itu
tidak lama dan sudah dibuka oleh kader
Golkar, sekarang situasinya sangat
kondusif. Saya katakan, saya tidak
takut diintimidasi dengan cara itu,” ujar
Sarip kepada sejumlah wartawan.
Keputusan ini sudah final sesuai
dengan SK Nomor Kep-143/Golkar/V/
2014, sesuai dengan mekanisme partai,
dengan membuat surat diajukan ke
DPD dan DPP Golkar. “Kalau peme-catan
tanggungjawab DPP. Kita
mengusulkan surat ditindaklanjuti oleh
Mahkamah Partai,” tuturnya.
Rencana pemecatan Dedi Mulyadi
Golkar juga sudah disampaikan oleh
Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Irianto
MS Syafiuddin.”“Sebagai kader
Golkar, rapat tiga kali tidak hadir
seharusnya diberhentikan. Sekarang
saja ada rapim (rapat pimpinan) tidak
hadir. Dia (Dedi Mulyadi) tidak pernah
hadir dalam rapat,” tutur Irianto.
Dia menilai, Dedi sudah tidak loyal
terhadap partai Golkar sejak beberapa
tahun terakhir ini. Bahkan, Dedi pun
tidak memberikan kontribusi positif
terhadap partai Golkar Jabar ataupun
di Purwakarta.
“Ini (Dedi tidak loyal) sudah terjadi
bertahun-tahun. Padahal kita sudah
memberikan toleransi panjang. Sampai
saat ini tidak pernah ada alasan. Kalau
alasannya sibuk jadi bupati, saya juga
dua periode jadi Bupati Indramayu
tetap loyal pada partai,” jelas dia.
Pria yang akrab disapa Yance ini tidak
puas dengan kinerja Dedi Mulyadi di
Partai Golkar. Dia mencontohkan per-aihan
kursi di Kabupaten Purwakarta
yang setiap pemilu mengalami penu-runan.
Pada Pileg 2004 jumlah kursi
di Purwakarta 18 kursi, Pemilu 2009
11 kursi, dan Pemilu 2014 menurun
menjadi 8 kursi.(SON)
Dinas Kesehatan Memberikan Informasi
Pembangunan Kesehatan ke Publik
BANTEN, (WN) – Dalam menjalankan program
pembangunan, Dinas Kesehatan Provinsi Banten
telah mengadakan sosialisasi informasi pemba-ngunan
kesehatan di Hotel Bidakara Ratu di Kota
Serang. Adapun peserta yang hadir diantara nya
52 para awak media, 22 Lembaga Swadaya Ma-syarakat
(LSM), 4 Satuan Kerja Pemerintah Daerah
diantara nya PPID, KPID, Biro Hukum, dan
Kesatuan Badan Politik (Kesbangpol), dan 22 or-ang
dari Dinas Kesehatan Prov.Banten.
H.Agus Tarmidi selaku Ketua Panita mengatakan,
sesuai dengan Visi dan Misi dari Pemerintah Pro-vinsi
Banten, “Bersatu Mewujudkan Rakyat Banten
Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa”. Visi ini
Pemerintah Prov.Banten ada 7 yang di prioritaskan
dalam pembangunan Provinsi Banten meliputi, pe-mantapan
kualitas sumber daya manusia, yang mana
tujuannya untuk membentuk sumber daya manusia
yang sehat, cerdas dan agamis dan berdaya saing.
Dengan di adakannya sosialisasi ini kami selaku
pelaksana kegiatan dapat memberikan informasi
ke public secara terbuka melalui media masa, ke
Ormas yang ada di Wilayah Prov.Banten, sehingga
masyarakat Banten akan mengetahui kegiatan dan
program yang ada di Dinas Kesehatan Prov.Banten.
Kami pun punya strategi utama yang ada di Dinas
Kesehatan Prov.Banten seperti hal nya, program
bina gizi dan kesehatan ibu dan anak, program
pembinaan upaya kesehatan, program pengendalian
penyakit dan penyehatan lingkungan, dan program
kefarmasian juga pembekalan kesehatan, program
pengembangan dan pemberdayaan sumber daya
manusia kesehatan, serta program peningkatan
mutu layanan masyarakat. Ungkap Agus
Agus menambahkan, saat ini kondisi pembangu-nan
kesehatan di Prov.Banten khususnya, dalam in-dicator
pencapaian MDGS masih perlu ada nya per-cepatan
angka kematian ibu, hasil data pada tahun
2012 sebanyak 359 per 100.000 kelahiran yang
hidup, untuk itu target pada tahun 2014 ini 118 per
100.000 kelahiran hidup menurut SDKI tahun 2012.
Untuk itu pihak kami mempunyai tantangan yang
sangat besar untuk menurunkan angka kematian
ibu, ini benar-benar harus di sikapi dengan
komitmen kuat di semua tingkat administrasi
dengan upaya intensif, dengan adanya program
puskesmas mampu layanan pelayanan obstetric dan
neonatal emergency dasar. Ungkap nya
Drg.Sigit Wardojo, M.Kes selaku Kepala Dinas
Kesehatan Prov.Banten mengatakan, program ke-giatan
ini sangat lah penting sekali, dengan ada nya
Informasi Public dalam keterbukaan memberikan
informasi kepada seluruh masyarakat Prov.Banten.
Saat ini pihak kami akan terus berupaya se-maksimal
mungkin untuk mutu pelayanan kese-hatan,
sehingga dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang lebih baik, kondisi di Prov.Banten
sekitar 15 % dari seluruh puskesmas yang tidak
ada tenaga dokter nya, tenaga spesialis di bidang
kebidanan, kandungan dan spesialis anak.
Maka dalam hal ini tentunya pihak Dinas Keseha-tan
Prov.Banten akan memberikan sarana dan pra-sarana
juga peralatan puskesmas yang ada di wi-layah
Prov.Banten, tentu nya hal ini harus koordinasi
dengan Pemerintah Kabupaten / Kota Prov.Banten.
Saya selaku Kepala Dinas Kesehatan Prov.Banten
mengharapkan pembangunan kesehatan di daerah
dapat sejalan dan strategis dalam pencapaian prioritas
Nasional di bidang kesehatan. Unkap nya
Drg.Sigit menambahkan, dalam program
pembangunan kesehatan ini dapat mempercepat
secara sungguh-sungguh, sehingga semua
kebijakan sasaran MDGS tercapai tepat waktu,
juga memperkuat promotif-preventif dalam
rangka peningkatan upaya kesehatan dan akses
dalam pelayanan kepada masyarakat.
Menyukseskan pelaksanaan jaminan kesehatan
Nasional, Dari kegiatan ini tentu nya dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan kedepan,
seluruh stakeholder bersama masyarakat wajib
berperan aktif mendukung upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat untuk hidup sehat.
Ungkap nya.(NENG)
Proyek Dinas Bina Marga dan
Tata Ruang Segera Dikerjakan
Dinas SDAP Adakan
Pertemuan Dengan Kepala
Desa Se-Provinsi Banten
BANTEN, (WN) – Demi
terlaksananya Pembangunan di
Pemerintah Provinsi Banten,
melalui Dinas Sumber Daya Air
dan Pemukiman (SDAP) Pro-vinsi
Banten. Setiap tahun nya
melaksanakan program kegiatan,
demi terwujudnya ketersediaan
air bersih yang sifatnya sangat di
butuhkan oleh semua umat
menusia.
Ir. Iing Suwargi, Kepala Dinas
Sumber Daya Air dan Pemu-kiman
(SDAP) Provinsi Banten
mengatakan, dinas setiap tahun
nya melakukan kegiatan pada
program sarana dan prasarana
air bersih seperti sumur bor,
MCK, Bronchaptering, Reser-voir
dan perpipaan.
Dalam kegiatan ini pihak kami
pun mengundang para Kepala
Desa / Lurah se-Prov.Banten, pa-da
tahun 2014 ini kita telah
merealisasikan se banyak 165 lo-kasi
yang mendapatkan program
penyediaan sarana dan prasarana
air bersih, dan kita juga telah
melakukan di 11 Desa untuk
pembangunan Bronchaptering,
Reservoir, dan perpipaan.
Dalam sosialisasi kegiatan ini
pihak kami pun akan terus
melakukan pembinaan ke selu-ruh
wilayah Banten, untuk yang
belum mendapatkan bantuan
penyediaan air bersih pihak
kami akan segera melakukan
kegiatan turun langsung ke
Desa, sehingga Desa-desa yang
ada di wilayah Banten tidak
akan lagi kekurangan air bersih,
ungkapnya.
Menurut Iing, tentunya kami
mengharapkan Sumber Daya
Manusia itu sebagai pelaku
pengembangan pada system
penyediaan air. Dengan diada-kan
kegiatan bantuan sarana
dan prasarana penyediaan air
bersih ini tentunya pihak kami
yang ada di seksi air minum dan
penyehatan lingkungan.
Akan terus berupaya memberi-kan
arahan-arahan dan motifasi
terkait dengan bantuan sarana dan
prasarana untuk peningkatan
sumber daya manusia dan juga
dapat memberikan pengarahan
pengembangan pada sistem
penyediaan air minum yang ada
di wilayah Banten.
Sehingga wilayah yang ada di
Prov.Banten ini tidak kekura-ngan
air bersih lagi. Dalam
kegiatan ini untuk mengupa-yakan
terwujudnya tempat
tinggal dan lingkungan yang
baik dan sehat, karena kegiatan
penyediaan sarana dan prasa-rana
air bersih untuk menambah
cakupan pelayanan air bersih
pada setiap tahun nya.
Untuk itu perlu optimalisasi
system penyediaan air bersih
pada tahun 2014 ini Dinas
Sumber Daya Air dan Pemu-kiman
Prov.Banten bertujuan
untuk merealisasikan dalam isu-isu
Milennium Depelovment
Goal’s (MDG’s), ungkapnya.
Sementara itu, Adib Solichin
ST.MT.Msi, Kepala Seksi Air
Minum dan Penyehatan Ling-kungan
pada Dinas Sumber
Daya Air dan Pemukiman
(SDAP) Prov.Banten menga-takan,
pihak kami pun akan
berkoordinasi dengan pihak
PDAM Kab / Kota Prov.Ban-ten,
sehingga program pelaya-nan
air bersih ini berjalan
dengan baik dan lancer.
Sehingga dapat dirasakan oleh
seluruh masyarakat yang ada di
wilayah Prov.Banten. Dengan
diadakan nya sosialisasi ini
tentu nya banyak permasalahan
kurangnya suplai pada pemenu-han
air bersih, system drainase
yang buruk, serta ketersediaan
sarana mandi, cuci, kakus
(MCK) yang sangat terbatas,
sehingga menyebabkan degra-dasi
lingkungan dan kesehatan
bagi masyarakat, ungkapnya.
Adib menambahkan, dalam ke-giatan
sosialisasi kegiatan sarana
dan prasarana air bersih pada
tahun 2014 ini, bertujuan untuk
memberikan informasi kepada
aparatur pemerintah aparat Desa
/ Kelurahan, adapun peserta yang
hadir dalam sosialisasi ini sekitar
156 Kepala Desa / Kelurahan se-
Prov.Banten, sebanyak 145 De-sa
yang mendapatkan bantuan
penyediaan sarana dan prasaran
air bersih berupa sumur bor,
MCK, pembangunan Bronchap-tering,
Reservoir dan perpipaan.
Unkap Adib.(NENG)
UU Hak Cipta
Diharapkan
Jadi Maha
Karya DPR
JAKARTA, (WN) – Rapat Paripurna DPR RI
akhirnya mengesahkan RUU tentang Hak Cipta yang
merupakan perubahan dari Undang-Undang no.19
tahun 2002. Produk legislasi yang sangat dinantikan
banyak pihak ini diharapkan menjadi salah satu karya
penting dari DPR bagi perlindungan dan jaminan
kepastian hukum bagi pencipta, pemegang hak cipta
dan pemilik hak terkait.
“RUU Hak Cipta ini sudah ditunggu banyak pihak,
mudah-mudahan keputusan yang diambil dalam rapat
paripurna ini menjadi maha karya DPR untuk
masyarakat,” kata Pimpinan Sidang, Priyo Budi Santoso
di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/14).
Wakil Ketua DPR bidang Korpolkam ini terlihat
sumringah ketika meminta tanggapan pimpinan
sembilan fraksi satu persatu. Semua secara bulat
menyatakan persetujuannya atas hasil kerja Panitia
Khusus (Pansus) bersama pemerintah dalam hal ini
Menkumham.
Ketua Pansus Didi Irawadi Syamsudin mengatakan
salah keputusan penting yang berhasil diambil adalah
sanksi yang lebih tegas bagi para pelaku pelanggar hak
cipta. Dalam kasus pembajakan hak cipta misalnya UU
memberikan sanksi pidana penjara paling lama sepuluh
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4 miliar.
“Kita sudah menyiapkan perangkat hukum yang jelas
dalam revisi UU no.19/2002 ini, sanksinya berat. Kita
akan dorong aparat untuk lebih tegas bertindak
berdasarkan undang-undang ini,” tegas Politisi Fraksi
Partai Demokrat ini.
Pada bagian lain Menkumham Amir Syamsudin
menjelaskan bercermin pada negara maju, perlindungan
yang memadai pada hak cipta telah berhasil membawa
pertumbuhan ekonomi kreatif secara signifikan dan
memberikan konntribusi nyata bagi perekonomian dan
kesejahteraan rakyat.
Salah satu keputusan penting adalah jangka waktu
perlindungan hak cipta di bidang tertentu diberlakukan
lebih lama.”“Selama hidup penciptanya ditambah 70
tahun setelah penciptanya meninggal dunia,” demikian
Menkumham.(IKY)
BANTEN, (WN) – Pemerintah
Provinsi Banten melalui Dinas
PU Bina Marga & Tata Ruang
terus berupaya dalam pening-katan
pembangunan dan peme-liharaan
ruas jalan yang ada di
wilayah Provinsi Banten.
Pada agenda pembangunan
daerah tahun 2012-2017, visi
dan misi Pemerintah memprio-ritaskan
pembangunan nasio-nal,
itu merupakan komitmen
dalam meningkatkan kesejah-teraan
masyarakat, isi visi nya
antara lain, diharapkan akan
mampu menarik komitmen dan
menggerakkan orang banyak
(stakholder).
Isi dari misinya, mewujudkan
jaringan jalan Provinsi dalam
kondisi 100 persen mantap pada
tahun 2017, serta meningkatkan
aksesibilitas kawasan melalui
penambahan kapasitas jaringan
jalan guna mendukung pe-ngembangan
wilayah.
Ir.H.M.Husni Hasan C.is
selaku Kepala Dinas Bina
Marga dan Tata Ruang Provinsi
Banten mengatakan, kegiatan
pembangunan jalan yang ada di
wilayah Banten pada tahun
2014 ini, ada sekitar 16 paket
yang akan segera di laksanakan
pekerjaannya, seperti pemba-ngunan
jalan Maja-Koleang
sebesar Rp12 miliar, pemba-ngunan
jalan Munjul-Panim-bang
sebesar Rp.8.99 miliar,
Rehabilitas berkala ruas jalan
Raya-Cipondoh Kota Tange-rang
sebesar Rp.2.42 miliar,
Rehabilitasi ruas jalan A.Yani
sebesar Rp.2.42 miliar.
Pelebaran jalan Mengger-
Mandalawangi Rp.4.4 miliar,
pembangunan jalan Bayah-
Cikotok batas Jawa Barat sebesar
Rp. 4.97 miliar, penanganan
longsoran Picung-Munjul Rp.
3.74 miliar. Pembangunan jalan
Legok-Parung Panjang sebesar
Rp. 4.5 miliar, pembangunan
jalan Cikeusik-Jaha sebesar Rp.
4.45 miliar, pembangunan jalan
Sawah Luhur- Pontang sebesar
Rp. 13.22 miliar.
Pembangunan jalan Banten
Lama-Sawah Luhur sebesar Rp.
8.85 miliar, pembangunan jalan
Petir-Warung Gunung sebesar
Rp. 8.47 miliar, pembangunan
jalan Ciruas-Petir sebesar Rp.
11.57 miliar, pembangunan ja-lan
Banjar Sari-Simpang Ma-limping
sebesar Rp. 162.49
miliar, pembangunan jalan
Saketi-Banjarsari sebesar Rp.
159.65 miliar, pembangunan
jalan Citeras-Tiga Raksa sebesar
Rp. 149.98 miliar, ungkap nya.
Husni menambahkan, dari ke
16 kegiatan pembangunan ini
adalah skala prioritas , ada
beberapa paket jalan yang
sudah mulai di lelangkan, rata-rata
pembangunan betonisasi
seperti jalan Saketi-Simpang
Malimping yag mana anggaran
tersebut sudah di alokasikan
melalui Perda Percepatan Pem-bangunan
Infrastruktur yang
mengacu pada tahun jamak.
Ungkap Husni.(NENG)
PURWAKARTA, (WN) –
Ketua DPC Partai Golkar
Kabupaten Purwakarta,
Sarip Hidayat, mengaku
tidak takut diintimidasi
oleh siapa pun terkait
keputusan partai
memecat Bupati
Purwakarta Dedi
Mulyadi, mantan Ketua
DPRD Purwakarta, Ucok
Ujang Wardi dan lainnya
dari Partai Golkar.
infrastruktur yang bersinggungan
langsung dengan wilayah Jakarta,
terutama untuk menyelesaikan masalah
macet dan banjir,” ujar Basuki.
Dari segi transportasi, terutama untuk
menyelesaikan masalah kemacetan, dia
menuturkan pihaknya berencana untuk
memperpanjang jalur operasional
hingga ke kota-kota mitra Jakarta.
“Tadi, dengan Bupati Tangerang
(Ahmed Zaki Iskandar), kita sama-sama
berpikir bagaimana kalau jalur busway
itu diperpanjang, jadi semakin memu-dahkan
masyarakat. Nanti, masalah itu
kita bahas lagi,” tutur Basuki.
Sementara itu, bersama Wakil Wali
Kota Bogor Usmar Hariman dan Bupati
Bogor Nurhayanti, Basuki juga sepakat
untuk bersama-sama menyelesaikan
masalah banjir mulai dari hulu (Bogor)
melalui pembangunan Waduk Ciawi
dan Waduk Sukamahi.
Pada kesempatan yang sama, Wali
Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi
Diani mengungkapkan akan memanfa-atkan
dana bantuan tersebut untuk per-baikan
jalan dan moda transportasi
yang terhubung dengan Jakarta.
“Perbaikan jalan itu juga bisa mem-bantu
menambah rasio jalan dan juga
mengurangi kemacetan. Selain itu, kita
juga akan percepat proses-proses penge-rukan
sungai, sehingga wilayah kita
sama-sama bebas banjir,” ungkap Airin.
Lain halnya dengan Wali Kota Bekasi
Rahmat Effendi yang mengatakan akan
menggunakan dana bantuan itu untuk pe-nanganan
masalah sampah, khususnya di
wilayah Tempat Pembuangan Sampah
Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
“Nanti, kita punya rencana untuk
memperbaiki jalan serta infrstruktur
yang ada di tempat pengolahan sampah
itu (Bantar Gebang). Jadi, penge-lolaannya
lebih cepat dan teratur,”
tambah Rahmat.
Selain Basuki, pertemuan malam itu
juga dihadiri oleh beberapa kepala
daerah di sekitar Kota Jakarta, antara
lain Wakil Wali Kota Bogor Usmar
Hariman, Bupati Bogor Nurhayanti,
Wali Kota Tangerang Arief R Wis-mansyah,
Bupati Tangerang Ahmed
Zaki Iskandar, Wali Kota Bekasi
Rahmat Effendi, Sekretaris Daerah
(Sekda) Kabupaten Bekasi Muhyiddin
dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin
Rachmi Diani.
Akan tetapi, dari seluruh pemimpin
daerah itu, hanya ada satu yang tidak
hadir, yakni Wali Kota Depok Nurmah-mudi.
Sedangkan, Wali Kota Bogor
Bima Arya tidak hadir karena tengah
melakukan persiapan ibadah haji.(ANT)
7. NUSANTARA
7 Edisi 26/Th XIII/ 24 - 7 Oktober 2014
Seluruh Direksi PT. Banten Global
Development Dipecat Rano Karno
Polda Banten Tetapkan Mantan
Kadis BMTR Jadi Tersangka
Korupsi Jembatan Kedaung
SERANG,(WN) – Mantan Ke-pala
Dinas Bina Marga Tata
Ruang Provinsi Banten, Sutadi,
resmi ditetapkan menjadi tersang-ka
dalam perkara dugaan korupsi
proyek pembangunan Jembatan
Kedaung, Tangerang, senilai
Rp23,42 miliar, oleh Kepolisian
Daerah (Polda) Banten.
Sutadi yang kini menjadi Ke-pala
Badan Lingkungan Hidup
Provinsi Banten itu, diduga ter-libat
langsung dalam kasus du-gaan
korupsi proyek Jembatan
Kedaung, Rp23,42 miliar, yang
bersumber dari APBD Banten
tahun anggaran 2013.
Selain Sutadi, Polda Banten
juga menetapkan tersangka
lainnya yakni Direktur Utama
(Dirut) PT Alam Baru Jaya
Makamad Kholis, yang dalam
proyek Jembatan Kedaung
selaku pelaksana proyek.
Polda Banten sendiri mene-tapkan
keduanya sebagai ter-sangka,
setelah melakukan
gelar perkara pada minggu lalu.
Kepala Direktorat Kriminal
Khusus (Dirkrimsus) Polda Ban-ten,
Komisaris besar (Kombes)
Nurullah, saat dihubungi Warta
Nasional Minggu (14/9/2014)
membenarkan hal tersebut.
“Sudah ditetapkan tersangka,”
singkat Kombes Nurullah saat
dihubungi wartawan.
Seperti diketahui, dugaan
korupsi Jembatan Kedaung,
Tangerang, Rp23,42 miliar
ditangani oleh penyidik Subdit
III Tindak Pidana Korupsi
(Tipikor) Direktorat Reserse
Kriminal (Ditreskrimsus) Polda
Banten. Dari hasil penyelidikan
sementara ditemukan adanya
kerugian Negara dalam proyek
tersebut.(N@JIP)
Formasera Akan Adakan
Seminar Loka Karya Pilbup
Serang 2015, Bukan Deklarasi
SERANG, (WN) – Ari Cah-yadi,
selaku juru bicara Forum
Masyarakat Pembaharu Serang
Raya (Formasera), yang terdiri
dari gabungan msayarakat di
Serang Selatan, Serang Barat,
Serang Utara,Serang Timur dan
beberapa wilayah di Kabupaten
Serang, mengaku akan mela-kukan
seminar dan loka karya.
Bukan Deklarasi.
“Ya, Rabu pekan depan (17/
9/2014), kami akan melakukan
seminar dan loka karya di
Serang. Dalam acara ini akan
kami undang sejumlah tokoh
yang menurut kami memiliki
peluang untuk maju dalam
Pilbup Serang,” ujar Ari.
Oknum yang Tidak Bertanggungjawab
Atas Pembuangan Tanah Harus Ditindak
Ditambahkan Ari, acara yang Memerintahkan Bupati Bandung Mencabut IMB PT Kahatex
Para Wakil Rakyat
Mangkir Dari Panggilan
BEKASI, (WN) – Para wakil rak-yat
di DPRD Kota Bekasi mang-kir
dari panggilan Kejaksaan
Negeri (Kejari) Bekasi terkait
adanya dugaan penyimpangan
anggaran dalam perjalanan dinas
anggota dewan ke Makassar,
Sulawesi Selatan, pada 2013 lalu.
Kejari telah menjadwalkan pe-meriksaan
terhadap 10 anggota
DPRD Kota Bekasi periode
2009-2014. Untuk hari ini, dari
empat anggota dewan yang
dijadwalkan untuk diperiksa, dua
di antaranya tidak memenuhi
panggilan Kejari Bekasi.–“Satu
orang hanya mengutus kuasa
hukumnya dan satu lagi tidak
hadir,” ujar Kasi Intel Kejari
Bekasi, Ade Hermawan, kepada
sejumlah wartawan, Rabu (17/9).
Menurut Ade, penyelidikan
terkait dugaan penyimpangan
perjalanan dinas anggota Ko-misi
A DPRD Kota Bekasi di
tahun 2013. Penyelidikan di-lakukan
baru seminggu kemarin
atas laporan masyarakat. Untuk
membuktikan ada atau tidaknya
tindakan pidana seperti itu,
perlu dibuktikan lebih lanjut,”
ungkapnya.
Sementara itu, Winoto dari
Partai Hanura menegaskan
tidak ada yang salah dalam
perjalanan dinas ke Makassar
tempo lalu. Dirinya sangat ko-operatif
dengan Kejari Bekasi
untuk dimintai keterangan
terkait kasus ini.
“Cuma lima pertanyaan, se-bentar
saja. Kami sangat ko-operatif.
Tidak ada yang salah
dalam perjalanan dinas tersebut,”
imbuh Winoto usai dimintai kete-rangan
oleh penyidik Pidsus Ke-jari
Bekasi.(TIM/RADEMAN)
akan digelar nanti bukan dekla-rasi,
namun loka karya dan se-minar
yang bertujuan untuk pe-nguatan
kelembagaan dan
keanggotaan di Formasera da-lam
menghadapi Pilbup 2015.
Dan mengundang para figure
Tokoh Masyarakat Kabupaten
Serang yang siap Maju Dalam
Pilbup 2015 Juni mendatang.
Kalau Untuk Deklarasi
“Kami akan melakukan de-klarasi
setelah adanya tahapan
awal Pilbup Serang Oktober
mendatang. Saat ini kami baru
mempersiapkan penguatan di
internal forum dulu,” cetus-nya.(
N@JIP)
HASIL Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) seluruh Direksi PT Ban-ten
Global Development (BGD) harus
diganti semuanya. Adapun jajaran
Direksi PT BGD di jabat oleh Direktur
Utama (Dirut) Shaleh MT dan tiga
Direksi lainnya sebagai mantan pejabat
di Pemprov Banten, Shaleh MT juga salah
satu mantan Kepala Dinas Bina Marga dan
Tata Ruang (DBMTR) Banten.
Rano Karno mengatakan, ada 10 ala-san
yang menjadi pertimbangan untuk
mengganti seluruh jajaran Direksi.
Karena pihak PT Banten Global Devel-opment
tidak bisa menjalankan ad-ministrasi
nya dengan baik.
Rano menegaskan bahwa hasil dari
temuan-temuan terhadap PT BGD tetap
menjadi tanggung jawab Direksi yang
lama. Karena laporan pertanggungja-waban
tidak bisa diterima. Akan tetapi
hasil temuan-temuan BPK RI itu tidak
bisa melepas tanggungjawab nya.
Pemberhentian Direksi PT BGD terse-but
sudah sesuai dengan mekanisme yang
diatur dalam Undang-undang Perseroan
Terbatas (PT) No 40 tahun 2007.
“Direksi bisa diberhentikan oleh
pemegang saham dan akan segera me-nentukan
penggantinya, PT BGD tentu
nya belum bisa dibubarkan, karena PT
BGD sudah terikat kerja sama dengan
pihak ketiga. Bukan berarti kerja sama
yang sudah terjadi harus dibatalkan,
karena sudah terikat dalam perjanjian,
dan hal ini harus di benahi.
Di tempat terpisah Ketua Komisi III
DPRD Banten Budi Prajogo mengaku
belum mengetahui secara resmi adanya
pemberhentian direksi PT BGD
tersebut. Yang jelas kami mendorong
agar BGD ke depan diisi oleh orang-orang
yang kompeten dan profesional.
Karena BGD sendiri milik BUMD,
dan PT BGD sendiri belum mem-berikan
sumbangsih bagi Pendapatan
Daerah Prov.Banten dibandingkan
dengan jumlah penyertaan modal yang
telah diberikan.
Memang PT BGD harus benar di
benahi dan di evaluasi, karena kita juga
harus mengacu pada UU No 40 tahun
2007. Direksi bisa diberhentikan oleh
pemegang saham dan akan segera
menentukan penggantinya, ungkap-nya.(
NENG)
BANTEN, (WN) – Telah terjadi pem-buangan
tanah urugan bercampur sam-pah
oleh oknum yang tidak bertang-gung
jawab, pembuangan tanah urugan
berikut sampah ini yang berlokasi di
depan Giant, jalan ini merupakan jalan
nasional Provinsi Banten.
Yang mana jalan akses ini menuju
arah kantor Kejaksaan Tinggi Banten
dan menuju arah Kawasan Pusat
Pemerintahan Prov.Banten (KP3B),
dengan adanya tanah urugan bercampur
sampah ini sangatlah mengganggu bagi
pengguna kendaraan beroda dua dan
beroda empat, apa lagi masyarakat
setempat sangat marah dengan adanya
tanah urugan ini, karena tanah urugan
bercampur sampah ini sangat bau dan
merusak pemandangan.
Deden Sihabudin merupakan masya-rakat
setempat mengatakan, keadaan
tanah ini sangat mengganggu, dengan
oknum yang sengaja telah membuang
urugan tanah bercampur sampah ini
sangat lah mengganggu aktifitas
masyarakat dan pengguna kendaraan
yang setiap hari melintasi di jalan ini.
Saya meminta kepada Pemerintah
setempat untuk melakukan tindakan
kepada oknum tersebut, dan urugan tanah
bercampur sampah ini harus segera di
angkut, karena jika di biarkan berlarut-larut
maka sampah ini akan bau busuk,
dan tentunya masyarakat di sini sangat
lah marah dan merusak keindahan jalan.
Menurut Deden, dengan ada nya
pembuangan urugan tanah bercampur
sampah ini, kami mengharap kan kepada
Pemerintah Prov.Banten khusus nya
Dinas PU segera mengangkut urugan
tanah bercampur sampah ini, bila perlu
Dinas setempat juga harus bertindak tegas
kepada oknum yang telah membuang
tanah urugan dan sampah, karena sudah
berhari-hari di biarkan begitu saja tidak
ada yang memperhatikan dan mengang-kut
nya, ujarnya.
Firman dan Gugun salah satu masyarakat
setempat mengatakan di lokasi, sekitar
pukul 19.00 waktu ba’da Isya tidak ada
urugan tanah bercampur sampah, ketika
larut malam pukul 2 malam ada oknum
yang sengaja membuang urugan tanah
bercampur sampah, ini sangat lah
aneh’“Masa buang tanah urugan ber-campur
sampah buang di pinggir jalan”,
saya selaku masyarakat setempat meminta
kepada Dinas terkait untuk mengangkut
tanah urugan bercampur sampah ini.
Harap nya.(NENG)
BANDUNG, (WN) – Pengadilan Tata
Usaha Negara (PTUN) Bandung meme-nangkan
seluruh gugatan warga Solo-kanjeruk
terhadap Bupati Bandung
Dadang Nasser dan PT. Kahatex atas
pembangunan perluasan pabrik PT.
Kahatex di Kampung Bojongmenje,
Desa/Kec. Solokanjeruk, Kab. Bandung.
“Dengan putusan ini, izin atas ba-ngunan
seluas 21.869,04 meter persegi,
dengan ini menyatakan membatalkan
IMB Nomor 647/66/BPMP tanggal 13
November 2012,” kata Ketua Majelis
Hakim PTUN Lulik Tri Cahyaningrum
dalam sidang yang berlangsung pada
Selasa, 16 September 2014.
Majelis hakim juga menolak kebe-ratan
tergugat dan tergugat intervensi,
yakni PT Kahatex, dan memerintahkan
Bupati Bandung untuk mencabut IMB
perusahaan tersebut. Putusan majelis
hakim pun disambut gembira oleh
warga Solokanjeruk yang datang
memenuhi ruangan sidang. Di luar
ruang sidang, warga pun memotong
tumpeng yang telah disiapkan sebagai
bentuk rasa syukur.
Kuasa hukum warga dari Ikatan Penga-cara
Anti Limbah (Ipal), Dhanur Sutikno
mengaku sangat mengapresiasi putusan
majelis hakim yang akhirnya memutus-kan
tergugat telah menyalahi prosedur
pemberian IMB terhadap PT. Kahatex.
“Kami sangat mengapresiasi putusan
majelis hakim yang menilai pemberian
IMB tersebut tidak melalui prosedur
sebagai mana mestinya sesuai aturan
perundangan yang berlaku. IMB
tersebut dikeluar-kan
tanpa ada ana-lisa
mengenai dam-pak
lingkungan
(amdal) maupun
persyaratan lain-nya,”
tutur Dhanur
kepada wartawan
usai persidangan.
Dikatakan Dha-nur,
dengan dika-bulkannya
permo-honan
penggugat,
maka IMB tersebut
harus segera dica-but
dan bangunan
yang telah berdiri seperti benteng pabrik
harus dibongkar. “Kami juga minta agar
Pemkab Bandung dalam hal ini Bupati
Bandung untuk menghormati putusan
majelis hakim dan segera mencabut IMB
PT. Kahatex ,” pintanya Dhanur.
Ditempat yang sama, Ketua Paguyu-ban
Warga Peduli Lingkungan (Pawa-peling)
Bandung Raya, Adi M Yadi
menambahkan, pihaknya ikut bersyu-kur
atas dikabulkannya gugatan terha-dap
Bupati Bandung.
“Kami selanjutnya akan menunggu dari
pihak tergugat dan tergugat intervensi
apakah mereka akan mengajukan band-ing
atau tidak. Dikabulkannya gugatan
ini merupakan kemenangan rakyat dan
menjadi momentum agar ke depan
penegakkan hukum lingkungan hidup
harus terus diperjuangkan, baik di
Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan
secara nasional,” tutur Adi.
Adi menuturkan perjuangannya bersa-ma
warga Solokanjeruk yang memakan
waktu 2,5 tahun dalam memperjuangan
hak hidup sehat dan layak bagi warga itu
tidak sia-sia karena telah membuahkan
hasil seperti yang diharapkan.
“Dalam perjalanannya hingga ke
persidangan, kami sempat menda-patkan
intimidasi dan iming-iming dari
pihak tergugat. Tapi kami tidak
bergeming karena memang selama ini
Pemkab Bandung minim pengawasan
terhadap industri yang melakukan
pelanggaran terhadap azas kepastian
hukum dan mengabaikan aturan peri-zinan,”
kata Adi.(SITORUS)
BANTEN, (WN) –
Plt.Gubernur Provinsi
Banten, Rano Karno, telah
mengambil keputusan
memecat seluruh Direksi
PT Banten Global
Developmen (BGD) terkait
hasil temuan Badan
Pemeriksa Keuangan
(BPK) RI terkait kerugian
negara atas penyertaan
modal sebesar Rp.314,6
milyar.
Jaksa di PN Serang
Mogok Kerja
SERANG, (WN) – Pengadilan
Negeri Serang, Kamis (11/9),
sepi akibat para Jaksa memilih
mogok kerja. Hingga pukul 12.40
WIB, hanya terlihat satu orang
jaksa yang mengikuti sidang.
Mogoknya Jaksa ternyata
mereka bertujuan menuntut
kenaikan gaji dan tunjangan
kesejahteraan. “Secara institusi
memang tidak ada keterangan
resmi terkait mogok.
Awalnya kan beredar di me-dia
sosial terkait kesejahteraan.
Itu kembali pada personal
masing-masing (jaksa),” jelas
Andre, salah satu jaksa golo-ngan
IIIC Kejari Serang, kepa-da
wartawan, Kamis (11/9).
Ande sendiri mengaku sepakat
dengan tuntutan kesejahteraan
untuk para jaksa. “Saya sepen-dapat
untuk memperjuangkan
kesejahteraan jaksa,” jelasnya.
Dia berpendapat kesejah-teraan
jaksa jika dibandingkan
dengan panitera sangat jauh.
“Jika ada aksi mogok di daerah
lain saya pikir sah saja. Tuntu-tan
kesejahteraan jaksa diban-ding
panitera jauh,” ungkapnya.
Ditanya mengenai gaji yang
diterimanya tiap bulan terdiri
dari gaji pokok, tunjangan, uang
makan, dan tunjangan fungsi-onal,
sebesar Rp 6 juta. “Kebu-tuhan
kita ini kan besar. Ope-rasional
dan sebagainya,”
terangnya.
Humas PN Serang Lutfi ketika
ditemui di ruang kerjanya
belum bisa memastikan terkait
mogoknya para jaksa. “Saya
tidak bisa memastikan tidak ada
sidang hari ini,” kata dia.
Jika hari ini beberapa sidang
ditunda karena kehadiran jaksa,
kata Lutfi, sidang akan diundur.
“Kalau pengadilan diagendakan
penundaan hari ini, terpaksa
akan ditunda hingga pekan
depan,” paparnya.
Mengenai informasi terakhir
yang diterima Pengadilan Ne-geri,
Lutfi mengaku telah
mendapat kabar bahwa akan
ada mogok sidang hari ini.
“Ada sebagian jaksa mema-ng
infonya ada demo di Ja-karta.
Namun tidak mewakili
institusi karena kami tidak
menerima surat atau pembe-ritahuan
resmi terkait hal itu,”
pungkas dia.(NAZIP)
Bangunan Tanpa IMB
Milik Seorang Dokter
Akhirnya Disegel Juga
SUKABUMI, (WN)- Akibat pembangunan yang tidak sesuai
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Nomor : 640/SK.15/GPMPT/
2014, bangunan baru berlantai empat berlokasi di Jalan R.A.
Kosasih, RT 04, RW 07 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole,
Kota Sukabumi disegel petugas Satpol PP Kota Sukabumi.
Sebelumnya pembangunannya dihentikan dan di segel terlebih
dahulu oleh warga setempat. Pembangunan rumah itu telah
berdampak dengan kerusakan bangunan warga di sekitarnya,
salah satunya yang menjadi korban dampak dari pembangunan
rumah itu adalah salah seorang berstatus Janda berinisial (NN).
Saat ditemui wartawan, NN mengeluh, saya hanya mencari
keadilan, tolong bantu saya, saya tidak punya tempat tinggal
lagi, ungkap janda tersebut sambil berderai air mata karena
dirinya merasa di hina dan dilecehkan oleh pemilik bangunan
baru tersebut sehingga kondisi rumahnya tambah rusak parah
bahkan dipastikan ambruk.
NN menjelaskan, sejak timbul retak – retak pada rumahnya saat
bagunan tersebut berdiri, dirinya beberapakali menyampaikan
keluhan langsung kepada Mandor Bernisial (P) tetapi dengan kasar
dan Arogan Mandor (P) hanya berkata bahwa kerusakan itu timbul
karena rumahnya sudah tua.(ASEP/ RADI/ ADE.FB)