SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 106
Descargar para leer sin conexión
PROYEK AKHIR




   PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR PADA
PERANGKAT MOBILE DENGAN WML DAN PHP
    UNTUK PENYAKIT PARU PADA ANAK




          DEASY ASTRID NATALIA
            NRP. 7403.030.037


            Dosen Pembimbing:
           TITA KARLITA,S.KOM
             NIP. 132 300 680

         ENTIN MARTIANA K,S.KOM
             NIP. 132 282 692




      JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
             SURABAYA 2006
PROYEK AKHIR




   PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR PADA
PERANGKAT MOBILE DENGAN WML DAN PHP
    UNTUK PENYAKIT PARU PADA ANAK




          DEASY ASTRID NATALIA
            NRP. 7403.030.037


            Dosen Pembimbing:
           TITA KARLITA,S.KOM
             NIP. 132 300 680

         ENTIN MARTIANA K,S.KOM
             NIP. 132 282 692




      JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
             SURABAYA 2006
PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR PADA PERANGKAT
               MOBILE DENGAN WML DAN PHP
              UNTUK PENYAKIT PARU PADA ANAK

                                  Oleh :
                            Deasy Astrid Natalia
                               7403.030.037

       Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk menyelesaikan Studi
                  pada Program Pendidikan Diploma III
                                    di
               Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS

                                  Disetujui oleh :
     Tim Penguji Proyek Akhir :                           Dosen Pembimbing :
1.    Dosen Penguji I                                1.   Dosen Pembimbing I



      Arna Fariza,S.Kom,M.Kom                             Tita Karlita,S.Kom
      NIP : 132 233 198                                   NIP: 132 300 680
2.    Dosen Penguji II                               2.   Dosen Pembimbing II



      Afrida Helen, ST, M.Kom                             Entin Martiana K,S.Kom
      NIP : 132 170 593                                   NIP : 132 282 692
3.    Dosen Penguji III



      Tessy Badriyah, S.Kom,MT
      NIP : 132 297 020
                                   Mengetahui,
                        Ketua Jurusan Teknologi Informasi



                           Iwan Syarif, S.Kom, M.Kom
                                NIP: 132 134 725
ABSTRAK


         Pada saat ini penggunaan teknologi perangkat mobile telah
berkembang pesat dan memasyarakat. Sebagian besar masyarakat
menggunakannya tidak hanya untuk kepentingan berkomunikasi saja,
tetapi juga untuk mendapatkan informasi secara cepat dan efisien
dengan aplikasi berorientasi internet melalui teknologi WAP.
         Perkembangan teknologi Kecerdasan Buatan yang terjadi telah
memungkinkan Sistem Pakar untuk diaplikasikan penggunaannya dalam
perangkat mobile dengan WML dan PHP. Salah satunya dalam
pemberian informasi mengenai berbagai masalah kesehatan, terutama
masalah kesehatan paru anak. Metode sistem pakar yang digunakan
adalah forward dan backward chaining dengan pembuatan tree dari data-
data penunjang.
         Dengan fasilitas yang diberikan untuk user dan administrator,
memungkinkan baik user maupun administrator untuk menggunakan
sistem ini sesuai kebutuhannya masing-masing. User diberi kemudahan
dalam mengetahui informasi berbagai jenis penyakit paru anak dengan
gejala-gejala klinisnya, informasi rumah sakit paru di beberapa daerah
serta konsultasi layaknya dengan seorang dokter paru anak melalui
beberapa pertanyaan yang harus dijawab user untuk mengetahui hasil
diagnosanya.      Sedangkan       administrator    dimudahkan      dalam
memanajemen sistem, baik proses tambah, hapus maupun update data
terbaru.
         Tugas akhir ini diharapkan mampu memberikan informasi
segala hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan paru anak
secara cepat dan efisien secara timbal baik antara user dan sistem tetapi
tetap optimal meski dalam small device.

Kata kunci : perangkat mobile, sistem pakar, forward dan backward
chaining, WAP.




                                   i
ABSTRACT


         The fast growing of device technology, making the possibility
of accessing internet using mobile device easily. Most people not only
use it for communicating, but also for getting information by WAP
technology.
         The growing of Artificial Intelligence making the possibility of
using an Expert System to be applicated into mobile device using WML
and PHP. As example for giving information about medical problem,
especially in children lunge disease. Forward and backward chaining by
making a tree is an expert system method that used in this final project.
         Facility that has given to user and administrator, is possible for
each user use this system in different needs. User can be able to know all
information about kinds of children lunge disease and its symptoms,
location of lunge hospital in several area, and consultation like a medical
check with the doctor by answering the questions to know what is the
diagnose. Otherwise, administrator can be able to manage the system,
not only adding data, deleting but also updating the newest data.
         We expect that this final project can give all information related
to children lunge disease easily and efficiently, but still optimal even in
a small device.

Keywords : mobile device, expert systems, forward and backward
chaining, WAP.




                                   ii
KATA PENGANTAR


       Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan YME , yang
telah memberikan rahmat dan berkat-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan Proyek Akhir ini tepat pada waktunya.
      Adapun judul Proyek Akhir ini adalah :
      PEMBANGUNAN     SISTEM   PAKAR PADA
      PERANGKAT MOBILE DENGAN WML DAN PHP
      UNTUK PENYAKIT PARU PADA ANAK

      Proyek Akhir ini dibuat sebagai persyaratan kelulusan pada
program studi di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya jurusan
Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

      Kami menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan Proyek Akhir ini
masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan ilmu
pengetahuan yang kami miliki. Oleh sebab itu kami berharap adanya
saran dan kritik yang membangun sehingga dapat memperbaiki dan
membenahi kekurangan-kekurangan yang ada.
       Akhir kata, semoga buku proyek akhir ini dapat memberi manfaat
serta dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk pengembangan
Proyek Akhir di kemudian hari dan dapat menjadi nilai tambah
khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.

                                               Surabaya, Agustus 2006



                                                       Penyusun




                                 iii
UCAPAN TERIMA KASIH

         Syukur ke hadirat Tuhan YME atas segala nikmat yang telah
dilimpahkan. Kami menyadari bahwa terwujudnya proyek akhir ini tidak
lepas dari bantuan, bimbingan doa serta dukungan dari berbagai pihak.
         Dengan segala kerendahan hati, keikhlasan dan ketulusan, kami
ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada :

1. My Lord, Jesu Christe, for giving me a beautiful life and beautiful
   world. Thanks for blessing, be with you I shall never fall.
2. Kedua Orang tua tercinta yang membesarkan kami dengan penuh
   kasih sayang, perjuangan dan pengorbanan serta doa yang selalu
   ditujukan demi kesuksesan ananda.
3. Kakak-kakakku yang cerewet tapi baik, makasih untuk segala
   ’sindirannya’, jadi motivator yang bagus buat bangkit.
4. Bapak Dr. Ir. Titon Dutono, M.Eng, selaku Direktur Politeknik
   Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
5. Bu Tita Karlita, S.Kom dan Bu Entin Martiana K,S.Kom selaku
   dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
   bimbingan, pengarahan, dorongan serta semangat sehingga kami
   dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini.
6. Bapak Sritusta Sukaridhoto yang telah membantu proses peng-
   upload-an proyek akhir ini, maaf Pak banyak merepotkan.
7. Alfante Syafa’at, the one who always giving me his trust for
   throughing these all. No words can say how much I thank to you,
   your patience, advice, love and understand will always be the
   greatest part in my live. I dedicated this for you just to fulfill my
   promise, and you can see now, I did it.“Ich werden dich immer
   Lieben, ich sehr verlangen. ”
8. My sisters, ‘Animal Kingdoms’ family, you are the greatest, I love
   you all. Wish you all the best.
9. Si papi, Ujang Fajar, yg selalu anterin aq pulang kalo kemaleman di
   kampus, pinjemin komputernya, nemenin beli roti ‘goyeng’, makan
   soto, ngehibur aq pas sedih or seneng, dan smuanya. Good luck for
   you bro’,I know u can do it. Thanks for everything, you are more
   than just my friend, my brother.




                                  iv
10. Si Dodol, Doni, makasih ya uda jadi ’partner’ selama 3 tahun ini,
    bahkan bantuin benerin program ampe jam 2 pagi di lab TA. Wish u
    all the best bro’, you are so talented, it’s a blessing.
11. 79’s crew terutama penghuni lantai 3, baik bidadari (Nia, Pu3, Vbri,
    Ira, Silvie, Qq, Sophie ’pinguku’, Nupi) maupun bidadaranya (Koko,
    Aa’ yang jenius, Agung, Candra ’Parat’, Pras ’Bapet’, Arief ’Cak
    Ri’, Mboko, terutama Mas Yoga yang uda mau minjemin HP-nya
    tuk TAku), thanx ya uda ijinin aq, ‘penyelundup ilegal’, ngerasain
    susah n seneng bareng hadapin TA, kasih sayang kalian, smuanya
    yang gak bakal aq lupain seumur hidup. You are the best guys!
12. Para bidadari dan bidadara IT-B’03 lainnya, IT-A’03, D4 IT’03
    lainnya, makasih banyak atas dukungan, semangat, dan persahabatan
    yang terjalin selama ini, semoga berakhirnya perkuliahan ini, bukan
    berarti berakhir pula persahabatan kita. Keep in contact yach,
    wherever and whenever you are!
13. Semua dosen, karyawan, mahasiswa-mahasiswi PENS-ITS ataupun
    semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu,
    terima kasih atas segala bantuan, dukungan dan doanya.

        Penyusun menyadari bahwa “tak ada gading yang tak retak”,
demikian juga dalam penyusunan buku proyek akhir ini, namun
demikian penyusun berharap semoga buku ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
                                         Surabaya, Agustus 2006



                                                       Penyusun




                                  v
DAFTAR ISI
ABSTRAK.......................................................................................      i
KATA PENGANTAR.....................................................................               iii
UCAPAN TERIMA KASIH...........................................................                    iv
DAFTAR ISI...................................................................................     vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................              viii
DAFTAR TABEL...........................................................................           xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................        1
1.2 Permasalahan...........................................................................        2
1.3 Batasan Masalah......................................................................          2
1.4 Tujuan Proyek Akhir................................................................            2
1.5 Metode Proyek Akhir...............................................................             3
1.6 Sistematika Pembahasan..........................................................               4

BAB II DASAR TEORI
2.1 Kecerdasan Buatan....................................................................         6
2.2 Sistem Pakar..............................................................................    6
    2.2.1 Ciri-ciri Sistem Pakar......................................................            7
    2.2.2 Keuntungan Sistem Pakar...............................................                  7
    2.2.3 Kelemahan Sistem Pakar.................................................                 8
    2.2.2 Alasan Pengembangan Sistem Pakar...............................                         8
    2.2.3 Modul Penyusun Sistem Pakar........................................                     8
    2.2.4 Struktur Sistem Pakar......................................................             9
    2.2.5 Teknik Representasi Pengetahuan...................................                     10
    2.2.6 Inferencing dengan Rule : Forward dan Backward
          Chaining............................................................................   11
2.3 Wireless Application Protocol (WAP)......................................                    11
    2.3.1 Apa itu WAP?..................................................................         12
    2.3.2 Mengembangkan Aplikasi WAP.....................................                        12
         2.3.2.1 Pengembangan Aplikasi WAP dengan PHP..........                                  16
         2.3.2.2 Interaksi PHP dengan MySQL                                                      18

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
         PERANGKAT LUNAK
3.1 Rancangan Umum…………………………………………….                                                             19
3.2 Uraian Perancangan Sistem......................................................              20
    3.2.1 Perancangan Data.............................................................          20



                                                 vi
3.2.1.1 Data-Data Penyakit dan Gejala Klinisnya..............                              24
          3.2.1.2 Penyusunan Basis Data...........................................                   25
                  3.2.1.2.1 Pembuatan Tabel.....................................                     28
                  3.2.1.2.2 Pembuatan Relasi Antar Tabel................                             29
      3.2.2 Perancangan Proses........................................................               29
           3.2.2.1 Diagram Alir Sistem.............................................                  36
           3.2.2.2 Fungsi-fungsi yang Digunakan dalam Sistem.......                                  39
      3.2.3 Perancangan AntarMuka................................................                    39
           3.2.3.1 Pembuatan Tree.....................................................               41
           3.2.3.2 Struktur Data yang digunakan...............................                       41
           3.2.3.3 Blok Arsitektur Sistem..........................................                  42
           3.2.3.3 Desain Homepage..................................................                 43
           3.2.3.4 Implementasi Sistem..............................................

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1 Pengujian Umum ......................................................................            45
4.2 Pengujian Sistem.......................................................................          45
    4.2.1 Pengujian Sistem User.....................................................                 47
         4.2.1.1 Pengujian Proses Forward.....................................                       49
         4.2.1.2 Pengujian Proses Backward..................................                         51
    4.2.2 Pengujian Sistem Admin.................................................                    53
         4.2.2.1 Tambah Data…………………………………….                                                          55
         4.2.2.2 Hapus Data............................................................              60
         4.2.2.3 Update Data..........................................................               63
4.3 Analisa Program.......................................................................           68

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan...................................................................................      71
5.2 Saran.........................................................................................   71

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN




                                                    vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1    Diagram network pada WAP..................................                       13
Gambar 2.2    Proses komunikasi browser nirkabel dengan
              nirkabel......................................................................   16
Gambar 3.1    Struktur tabel penyakit..............................................            25
Gambar 3.2    Struktur tabel gejala..................................................          25
Gambar 3.3    Struktur tabel gejala_penyakit..................................                 26
Gambar 3.4    Struktur tabel pertanyaan.........................................               27
Gambar 3.5    Relationship antar tabel............................................             28
Gambar 3.6    Diagram alir sistem user...........................................              30
Gambar 3.7    Diagram alir manajemen sistem...............................                     32
Gambar 3.8    Diagram alir mode edit tambah data........................                       33
Gambar 3.9    Diagram alir mode edit hapus data..........................                      34
Gambar 3.10   Diagram alir mode edit update data.........................                      35
Gambar 3.11   Tampilan proses sistem pakar..................................                   39
Gambar 3.12   Blok Arsitekstur Sistem...........................................               41
Gambar 3.13   Desain Homepage Sistem.........................................                  43
Gambar 3.14   Halaman Utama........................................................            43
Gambar 3.15   Halaman Login.........................................................           44
Gambar 3.16   Menu Utama User....................................................              44
Gambar 3.17   Menu Utama Admin.................................................                44
Gambar 4.1    Tampilan halaman utama pada emulator WAP........                                 46
Gambar 4.2    Tampilan pesan error pada command prompt..........                               46
Gambar 4.3    Tampilan halaman utama pada perangkat mobile....                                 46
Gambar 4.4    Tampilan halaman utama lanjutan pada perangkat
              mobile.......................................................................    47
Gambar 4.5    Halaman login..........................................................          47
Gambar 4.6    Menu Utama User Umum.........................................                    48
Gambar 4.7    Halaman utama menu Lokasi Rumah Sakit Paru.....                                  48
Gambar 4.8    Pilihan daerah Lokasi Rumah Sakit Paru.................                          48
Gambar 4.9    Informasi Lokasi Rumah Sakit Paru........................                        49
Gambar 4.10   Halaman Utama menu Konsultasi Penyakit............                               49
Gambar 4.11   Tampilan pertanyaan 1 Konsultasi Penyakit............                            50
Gambar 4.12   Menu jawaban pertanyaan.......................................                   50
Gambar 4.13   Tampilan pertanyaan 2 Konsultasi Penyakit...........                             50
Gambar 4.14   Hasil kesimpulan diagnosa penyakit.......................                        51
Gambar 4.15   Halaman Utama menu Macam Penyakit.................                               51
Gambar 4.16   Tampilan pilihan Macam Penyakit..........................                        52
Gambar 4.17   Tampilan pilihan Macam Penyakit lanjutan.............                            52
Gambar 4.18   Hasil informasi gejala dari suatu penyakit................                       52


                                          viii
Gambar 4.19   Menu jawaban why dalam pilihan jawaban..............                             53
Gambar 4.20   Hasil informasi akses menu why..............................                     53
Gambar 4.21   Halaman login admin...............................................               53
Gambar 4.22   Tampilan halaman login admin................................                     54
Gambar 4.23   Tampilan pesan jika password salah........................                       54
Gambar 4.24   Tampilan pesan jika password benar.......................                        54
Gambar 4.25   Pilihan proses edit admin.........................................               54
Gambar 4.26   Pilihan proses tambah data.......................................                55
Gambar 4.27   Pilihan tambah gejala pada penyakit tertentu...........                          56
Gambar 4.28   Pilihan tambah gejala pada penyakit tertentu
              lanjutan......................................................................   56
Gambar 4.29   Informasi data gejala sebelum ditambahkan.............                           56
Gambar 4.30   ID gejala baru............................................................       57
Gambar 4.31   Nama gejala baru......................................................           57
Gambar 4.32   Urutan pertanyaan gejala baru..................................                  57
Gambar 4.33   Informasi sistem jika berhasil ditambahkan.............                          57
Gambar 4.34   Gejala penyakit baru berhasil ditambahkan.............                           58
Gambar 4.35   Informasi ID dan jenis penyakit yang ada................                         59
Gambar 4.36   ID dan nama penyakit yang ditambahkan................                            59
Gambar 4.37   Tampilan pesan sistem jika proses tambah berhasil                                59
Gambar 4.38   Halaman hasil proses tambah penyakit....................                         59
Gambar 4.39   Proses pemberian ID dan nama gejala pada
              penyakit baru............................................................        60
Gambar 4.40   Tampilan pesan sistem jika proses insert berhasil....                            60
Gambar 4.41   Halaman hasil penambahan gejala penyakit baru.....                               60
Gambar 4.42   Pilihan proses delete data..........................................             61
Gambar 4.43   Informasi semua gejala beserta IDnya......................                       61
Gambar 4.44   Menuliskan ID gejala yang akan dihapus.................                          62
Gambar 4.45   Halaman hasil delete gejala.......................................               62
Gambar 4.46   Informasi semua jenis penyakit paru anak serta
              IDnya.........................................................................   63
Gambar 4.47   Menuliskan ID penyakit yang akan dihapus.............                            63
Gambar 4.48   Tampilan pesan jika proses delete data berhasil.......                           63
Gambar 4.49   Pilihan proses update data.........................................              64
Gambar 4.50   Pilihan proses update data.........................................              64
Gambar 4.51   Informasi semua ID dan gejala yang ada..................                         65
Gambar 4.52   Informasi semua ID dan gejala sebelum
              ditambahkan..............................................................        65
Gambar 4.53   ID gejala yang dipilih...............................................            65
Gambar 4.54   Nama gejala sebelum di-edit....................................                  65



                                          ix
Gambar 4.55   Nama gejala yang baru.............................................   66
Gambar 4.56   Pesan yang ditampilkan jika berhasil update............              66
Gambar 4.57   Halaman hasil update gejala.....................................     66
Gambar 4.58   Informasi semua nama penyakit beserta IDnya........                  67
Gambar 4.59   ID penyakit yang akan di-edit...................................     67
Gambar 4.60   Nama penyakit sebelum di-edit.................................       67
Gambar 4.61   Nama penyakit yang di-edit......................................     68
Gambar 4.62   Tampilan pesan jika proses update berhasil..............             68
Gambar 4.63   Halaman hasil proses update nama penyakit............                68




                                      x
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel penyakit …………………………………………..                                              25
Tabel 2. Tabel gejala_penyakit.......................................................   26
Tabel 3. Tabel penyakit…………………………………………...                                              27
Tabel 4. Tabel pertanyaan………………………………………...                                             28




                                             xi
BAB I
                       PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG

         Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat,
berpengaruh pula pada perkembangan perangkat mobile saat ini,
sehingga penggunaan perangkat mobile semakin memasyarakat.
Perkembangan ini sangatlah membantu dalam menyajikan informasi
yang cepat dan efisien dengan pengaksesan internet melalui perangkat
mobile tersebut. Meski perangkat mobile merupakan small device
dengan layar penyajian yang sangat terbatas, tetapi penyajian
informasinya pun tidak kalah optimal layaknya informasi yang diakses
dari personal computer, tergantung bagaimana cara penyajiannya.
         Seiring perkembangan teknologi, dikembangkan pula suatu
teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia
yaitu teknologi Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan. Sistem
Pakar adalah salah satu bagian dari Kecerdasan Buatan yang
mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu
atau banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu sehingga
setiap orang dapat menggunakannya untuk memecahkan berbagai
masalah yang bersifat spesifik, dalam hal ini adalah permasalahan
kesehatan paru anak.
         Kesehatan anak adalah dambaan setiap orang tua dalam setiap
keluarga, terlebih mengingat usia anak-anak yang rentan terhadap
penyakit merupakan ketakutan tersendiri bagi orang tua. Ketakutan ini
bukanlah tanpa alasan, karena terkadang kesibukan orang tua
menyebabkan keterlambatan penanganan kesehatan anak sehingga
banyak penderita paru berusia anak-anak berjatuhan bahkan meninggal
dunia. Kebutuhan informasi yang cepat dan tepat dari seorang pakar
kesehatan anak sangatlah dibutuhkan. Hal inilah yang mendorong
pembangunan sebuah sistem pakar kesehatan paru anak untuk
diwujudkan.
         Penyampaian informasi pun dilakukan menggunakan perangkat
mobile dengan meminta request dari user. Request tersebut akan
diproses dalam sistem, kemudian hasilnya akan dikirim lagi ke user
dengan ditampilkan pada layar perangkat mobile. Diharapkan sistem ini



                                  1
mampu memberikan informasi yang optimal dengan timbal balik dari
user dan sistem.

1.2 PERMASALAHAN

         Permasalahan yang timbul dari pembuatan proyek akhir ini
adalah :
    • Bagaimana cara membuat sistem pakar menggunakan tree dari
         data-data penyakit paru pada anak.
    • Bagaimana cara memanage sistem (mengedit, menghapus
         ataupun menambahkan data) di dalam sistem pakar.
    • Bagaimana cara menyajikan informasi tersebut secara optimal
         dan cocok untuk ditampilkan ke dalam small device.

1.3. BATASAN MASALAH

         Batasan-batasan maslah yang digunakan dalam proyek akhir ini
adalah :
    • Data-data penunjang penyakit paru yang digunakan hanya pada
         usia anak-anak saja.
    • Perangkat mobile yang digunakan adalah handphone ataupun
         PDA phone.
    • Pembangunan sistem pakar menggunakan tree dengan metode
         inferensi forward dan backward chaining dari data-data
         penunjang.
    • Penyimpanan data-data penunjang menggunakan database
         MySQL.
    • Interaksi antara program dan user menggunakan pertanyaan
         yang diberikan melalui proses dialog yang memerlukan
         jawaban ya atau tidak dari user.
    • Bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan WML dan
         PHP.

1.4 TUJUAN PROYEK AKHIR

         Proyek akhir ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem
berbasis pengetahuan kedokteran dalam mendiagnosa penyakit paru
pada anak yang dapat ditampilkan dalam perangkat mobile, sehingga
alasan efisiensi waktu dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan
kesehatan anak dapat teratasi.


                                 2
1.5 METODE PROYEK AKHIR

         Dalam pembuatan proyek akhir ini meliputi langkah-langkah
sebagai berikut :
    • Studi literatur.
           Dilakukan studi literatur atau tinjauan pustaka tentang
           konsep dan teori dasar sistem pakar serta pengembangan
           program WAP.
    • Pengumpulan data.
           Melakukan proses pencarian data-data penunjang mengenai
           gejala klinis jenis-jenis penyakit paru anak yang diperoleh
           dari survei dan studi pustaka ilmu kesehatan anak.
    • Perencanaan sistem.
           Perencanaan pembuatan sistem meliputi perencanaan sistem
           pakar dalam perancangan tree serta menyusun rule-rule dan
           konklusi.
    • Penyusunan basis data.
           Data-data penunjang yang didapatkan berupa suatu
           kesimpulan, fakta-fakta dan aturan yang mengatur proses
           pencarian data yang saling berhubungan satu sama lain
           disimpan ke dalam basis data MySQL sebagai media
           penyimpanan.
    • Pembuatan program komputer yang meliputi pembuatan antar
         muka dan mesin inferensi.
           Pembuatan program dilakukan menggunakan pemrograman
           WAP dengan WML dan PHP sebagai aplikasi dalam
           menampilkan sistem pakar tersebut ke dalam perangkat
           mobile.
    • Uji coba sistem.
           Pengujian sistem yang telah dibuat dengan menggunakan
           emulator WAP ataupun perangkat mobile secara langsung.
    • Perbaikan/penambahan data.
           Setelah sistem diuji coba dan terjadi beberapa
           kekurangan/kelemahan, maka perlu diperbaiki atau diedit
           lagi data-data yang ada sehingga sistem yang dibuat lebih
           bersifat valid lagi hasilnya.

    •   Analisa.



                                  3
Dari pengujian sistem dan perbaikan/penambahan data dibuat
          analisa sistemnya apakah bekerja seperti yang direncanakan.
    •   Simpulan.
          Dibuat kesimpulan dari pengujian sistem proyek akhir
          dengan membandingkan apakah hasilnya seperti yang
          diharapkan pada tujuan proyek akhir sebelumnya.

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

         Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam buku
laporan proyek akhir ini terbagi dalam beberapa bab yang akan dibahas
sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan.
        Bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang
        masalah, permasalahan dengan batasan-batasan masalah ang
        digunakan, tujuan, metode serta sistematika pembahasan
        proyek akhir ini.

BAB II : Teori Penunjang.
         Bab ini berisi dasar-dasar teoritis kecerdasan buatan dan
         sistem pakar untuk melandasi pemecahan masalah serta teori-
         teori sehubungan dengan Wireless Application Protocol
         (WAP) sebagai teknologi yang digunakan dalam pembuatan
         proyek akhir ini.

BAB III : Perancangan dan Pembuatan Perangkat Lunak.
          Bab ini membahas tentang perancangan umum maupun
          uraian lebih lanjut mengenai perancangan sistem dalam
          pembuatan perangkat lunak. Uraian perancangan sistem ini
          meliputi perancangan data mengenai data input dan output
          sistem, perancangan proses mengenai bagaimana sistem akan
          bekerja dengan proses-proses tertentu, maupun perancangan
          antar muka dalam desain dan implementasi yang akan
          digunakan dalam pembuatan proyek akhir ini.

BAB IV : Pengujian dan Analisa.
         Bab ini menjelaskan tentang pengujian sistem secara umum
         maupun terperinci. Pengujian sistem secara umum akan
         membahas mengenai lingkungan uji coba untuk



                                 4
menggunakan sistem ini. Selanjutnya secara lebih terperinci
          dijelaskan dalam pengujian sistem meliputi skenario
          pengujian baik user umum maupun admin, beserta langkah-
          langkah dalam uji coba sistem. Dari seluruh hasil uji coba
          tersebut, kemudian dianalisa kembali apakah telah sesuai
          dengan tujuan pembuatan pada bab I.

BAB V : Penutup
        Bab ini berisi simpulan yang telah didapatkan dari hasil uji
        coba sistem dan analisanya mengenai keterkaitan dengan
        tujuan pembuatan sistem, dan selanjutnya akan dikemukakan
        saran-saran mengenai penggunaan sistem serta bahan
        masukan dari penulis bagi rencana pengembangan proyek
        akhir untuk masa yang akan datang.




                                 5
BAB II
                     TEORI PENUNJANG


2.1 KECERDASAN BUATAN

          Kecerdasan Buatan adalah ide-ide untuk membuat suatu
perangkat lunak komputer yang memiliki kecerdasan sehingga
perangkat lunak komputer tersebut dapat melakukan suatu pekerjaan
yang dilakukan oleh manusia. Adapun pekerjaan itu adalah berupa
konsultasi yang dapat memberikan suatu informasi berupa saran-saran
yang akan sangat berguna.
          Kecerdasan Buatan memungkinkan komputer untuk berpikir
dengan cara menyederhanakan program. Dengan cara ini, Kecerdasan
Buatan dapat menirukan proses belajar manusia sehingga informasi baru
dapat diserap dan digunakan sebagai acuan di masa-masa mendatang.
          Kecerdasan atau kepandaian itu didapat berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman, untuk itu agar perangkat lunak yang
dikembangkan dapat mempunyai kecerdasan maka perngakat lunak
tersebut harus diberi suatu pengetahuan dan kemampuan untuk menalar
dari pengetahuan yang telah didapat dalam menemukan solusi atau
kesimpulan layaknya seorang pakar dalam bidang tertentu yang bersifat
spesifik.
          Kecerdasan Buatan menawarkan media dan uji teori
kecerdasan. Teori ini dapat dinyatakan dalam bahasa program komputer
dan dibuktikan melalui eksekusinya pada komputer nyata.

2.2. SISTEM PAKAR

          Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya
seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat
menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi
berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para
ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas




                                  6
para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten
yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
        Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan
kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis
pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam
bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam
komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

2.2.1 Ciri-Ciri Sistem Pakar

          Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai
berikut :
    • Memiliki informasi yang handal.
    • Mudah dimodifikasi.
    • Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
    • Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.

2.2.2 Keuntungan Sistem Pakar

        Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan
adanya sistem pakar, antara lain :
    1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para
        ahli.
    2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
    3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
    4. Meningkatkan output dan produktivitas.
    5. Meningkatkan kualitas.
    6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
        (terutama yang termasuk keahlian langka).
    7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
    8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
    9. Memiliki reabilitas.
    10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
    11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang
        tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
    12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
    13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
    14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.




                                 7
2.2.3 Kelemahan Sistem Pakar

        Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga
memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
   1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya
        sangat mahal.
   2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan
        ketersediaan pakar di bidangnya.
   3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar.

2.2.4 Alasan Pengembangan Sistem Pakar

        Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :
    •   Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai
        lokasi.
    •   Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang
        membutuhkan seorang pakar.
    •   Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
    •   Seorang pakar adalah mahal.
    •   Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak
        bersahabat.

2.2.5 Modul Penyusun Sistem Pakar

        Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga
modul utama yaitu :

        1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition
           Mode)
                  Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima
           pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-
           pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan
           sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran
           knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu
           sistem pakar dengan pakarnya.
        2. Modul Konsultasi (Consultation Mode)
                  Pada saat sistem berada pada posisi memberikan
           jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem
           pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user



                                 8
berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-
           pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
        3. Modul Penjelasan (Explanation Mode)
                  Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan
           oleh sistem (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).

2.2.6 Struktur Sistem Pakar

        Komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al
(1987) meliputi:

        1.Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
                  Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem
           pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar.
           Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta
           adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi.
           Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru
           dari fakta yang sudah diketahui.
        2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
                  Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem
           pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses
           penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis
           pengetahuan yang tersedia.
                  Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk
           memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta
           yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka
           mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin
           inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi
           pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi
           penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak
           pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan
           jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu
           kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan
           pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi
           sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran.
           Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan,
           yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan
           dari kedua tehnik pengendalian tersebut.
        3. Basis Data (Data Base)




                                  9
Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan,
           dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi
           kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data
           menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem
           mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada
           saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis
           data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan
           data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
        4. Antarmuka Pemakai (User Interface)
                  Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi
           antara pemakai.dengan komputer.

2.2.7 Teknik Representasi Pengetahuan

         Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk
merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu
skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan
antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu
knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan
dibuat sistem pakarnya.
         Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa
digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu :

        1. Rule-Based Knowledge
           Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta
           (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas
           premise dan kesimpulan.
        2. Frame-Based Knowledge
           Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki
           atau jaringan frame.
        3. Object-Based Knowledge
           Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-
           obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan
           metoda (proses).
        4. Case-Base Reasoning
            Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan
           kasus (cases).




                                   10
2.2.8 Inferencing dengan Rule : Forward dan Backward Chaining

        Inferensi dengan rules merupakan implementasi dari modus
ponen, yang direfleksikan dalam mekanisme search (pencarian). Dapat
pula mengecek semua rule pada knowledge base dalam arah forward
maupun backward. Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada rule
yang dapat digunakan atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai.
        Ada dua metode inferencing dengan rules, yaitu forward
chaining atau data-driven dan backward chaining atau goal-driven.

    a. Backward chaining
       • Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari
          ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis),
          kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung
          (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut.
       • Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan
          cukup dalam, maka gunakan backward chaining.
    b. Forward chaining
       • Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi
          yang melakukan pencarian dari suatu maslah kepada
          solusinya.
       • Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE),
          maka proses akan meng-assert konklusi.
       • Forward chaining adalah data-driven karena inferensi
          dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi
          diperoleh.
       • Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak
          dalam, maka gunakan forward chaining.

2.3 WIRELESS APPLICATION PROTOCOL (WAP)

         Internet, sejak pertengahan tahun 1990-an hingga kini, telah
mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi. Internet
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi secara cepat dalam
lingkup yang global, yaitu dunia. Informasi kemudian menjadi wilayah
publik, dapat diakses dari manapun.
         Perkembangan sistem komunikasi personal nirkabel (wireless)
yang pesat telah membangkitkan gagasan-gagasan tentang akses internet
dan informasi dari perangkat komunikasi personal nirkabel dengan
tingkat mobilitas tinggi. Bagaimana bisa? Teknologi Wireless Aplication


                                  11
Protocol (WAP) merupakan sinergi dari kombinasi internet dan dunia
komunikasi nirkabel.

2.3.1 Apa itu WAP ?

          Wireless Application Protocol (WAP) merupakan protokol bagi
perangkat-perangkat nirkabel yang menyediakan layanan komunikasi
data bagi pengguna, baik dalam bentuk yang berhubungan dengan
telekomunikasi maupun aplikasi-aplikasi berorientasi internet.
          Struktur WAP mengadopsi topologi layer-layer yang ada pada
Internet Protocol (model TCP/IP). Ini terkait dengan tujuan dibuatnya
WAP, yaitu memberikan akses internet bagi alat komunikasi mobile
nirkabel.
          Protokol mengatur bagaimana format paket data dan layanan-
layanan terhadap paket data pada setiap layer, bagaimana suatu layer
memberikan layanan kepada layer lain yang berada di atasnya.

2.3.2 Mengembangkan Aplikasi WAP

         Pengembangan aplikasi WAP dilakukan dalam suatu
lingkungan kerja yang disebut Wireless Application Environment
(WAE). Inti dari WAE ini terdiri dari Wireless Markup Language
(WML) dan Wireless Markup Language Script (WMLScript).
         Untuk menjangkau dunia internet, sebuah ponsel dengan
teknologi WAP harus berjalan via WAP Gateway. WAP Gateway ini
bertindak sebagai perantara, menghubungkan jaringan mobile dan
internet dengan menerjemahkan Hypertext TransferProtocol (HTTP)
menjadi Wireless Session Protocol (WSP). Gambar di bawah ini
menunjukkan skema sederhana hubungan antara web server, gateway
dan ponsel dengan WAP.


                  WML                        Binary WML




                                                       User Agent

  Web Server                 WAP Gateway
               Gambar 2.1 Diagram network pada WAP


                                 12
Web server melayani permintaan dari user melalui ponsel untuk
sebuah aplikasi WAP. Hubungan ini dilakukan melalui perantara WAP
Gateway. Aplikasi dalam WAP dibentuk dalam format WML. Untuk
menjalankan suatu aplikasi WAP, sama halnya dengan internet biasa.
Kita tinggal mengetikkan URL yang dikehendaki, misalnya :
http://mobileinternet.ericsson.com. Karena itu, untuk membuat aplikasi
WAP yang kita butuhkan adalah sebuah web server untuk menangani
permintaan user akan aplikasi WAP, misalnya Apache, Microsoft
Internet Information Service (IIS), ataupun PWS (Personal Web Server).
          WML merupakan bahasa mark-up yang berbasis pada
Extensible Markup Language (XML). WML adalah analogi dari HTML
yang berjalan pada protokol nirkabel. Tag-tag pada WML mirip dengan
tag-tag yang ada pada HTML .
          Data WML terstruktur dalam bentuk koleksi kartu atau card.
Sebuah koleksi card disebut deck. Tiap deck tersusun dari isi yang
terstruktur dan spesifikasi navigasi. Pengguna melakukan navigasi
dalam susunan card, melihat isi tiap card, mengisi informasi yang
dibutuhkan, membuat pilihan dan bernavigasi ke card selanjutnya atau
kembali ke card sebelumnya.
          Dalam HTML, user interface ditampilkan dalam bentuk
halaman-halaman hypertext. Navigasi dilakukan pengguna dalam card-
card tersebut seperti halnya navigasi pada halaman-halaman HTML di
mana dalam card pada suatu deck dapat memiliki hyperlink ke card yang
lain.
          Jika WML merupakan analogi dari HTML pada media
nirkabel, maka WMLScript merupakan analogi yang tepat dari
JavaScript. WMLScript, seperti halnya JavaScript, berjalan pada sisi
client (client side scripting). Bedanya, WMLScript tidak dpat
ditempatkan menjadi satu dengan halaman WML yang menggunkan
fungsi-fungsi dari WMLScript.
          Fungsi-fungsi WMLScript yang akan digunakan oleh halaman
WML ditempatkan dalam file yang terpisah. Pemisahan ini memberikan
suatu keuntungan, yaitu dalam fokus pembuatan aplikasi. Jika kita
bekerja dengan halaman WML, maka kita hanya berfokus pada isi atau
user interface halaman yang kita inginkan. Dengan WMLScript, kita
berfokus pada pembuatan prosedur atau fungsi dari logika
pemrograman.
          Aplikasi WML yang kita buat dapat diakses menggunakan
browser ang disebut dengan user agent (UA). UA mendownload



                                  13
halaman WML dan atau WMLScript yang dibutuhkan dan merender
halaman tersebut. Hasil render halaman WML amat bergantung pada
tipe perangkat yang digunakan. Dan tampilan yang diperoleh mungkin
berbeda antara ponsel dengan kemampuan grafis yang baik dengan yang
hanya mendukung modus teks.

    a.   Prolog WML

         Statemen pertama dalam sebuah dokumen XML dalam sebuah
dokumen WML disebut prolog. prolog ini adalah optional (tidak harus
ada), dan mengandung dua baris kode:

     • Deklarasi XML: digunakan untuk mendefinisikan versi XML
     • Deklarasi DTD: penunjuk ke file yang mengandung DTD
        dokumen ini.

 Contoh prolog adalah sebagai berikut:

<?xml version="1.0"?>
<!DOCTYPE wml PUBLIC "-//WAPFORUM//DTD WML 1.1//EN"
"http://www.wapforum.org/DTD/wml_1.1.xml">


        Setelah prolog, setiap dokumen XML mengandung sebuah
elemen tunggal yang mengandung semua sub elemen dan entity yang
lainnya. Seperti kalau di HTML, semua elemen dikurung oleh karakter
<> dan </>. Misal :

                <element>datadatadata</element>


       Hanya boleh ada satu elemen dokumen per dokumen. Dengan
WML, elemen dokumennya adalah <wml>; (seperti di html elemen
dokumennya adalah <html>) semua elemen lainnya termasuk di
dalamnya. Dua cara paling umum untuk menyimpan data dalam
dokumen XML adalah dengan element dan attribute.

     • Element adalah item-item berstruktur dalam dokumen tersebut
        yang ditandai dengan tag elemen pembuka dan penutup.
        Element juga dapat mengandung sub-element.




                                 14
• Attribute biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sebuah
        elemen.

Contoh, misalkan ada kode spt ini:

<!-- Ini kartu login -->
<card id="LoginCard" title="Login">
Silakan pilih nama user anda.
</card>


Dalam kode di atas, element card mengandung attribute id dan title.
(Catatan: komentar di WML mirip dengan HTML tetapi harus tampil
dalam tag <!-- -->.

    b.   Element WML yang Valid

        WML mendefinisikan sebelumnya sebuah kumpulan element
yang dapat dikombinasikan bersama-sama untuk membuat sebuah
dokumen WML. Pencantuman Elemen-elemen ini dapat dibagi menjadi
dua kelompok: - Element Deck/Card; dan - Element Event.

    •    Element Deck/Card : wml, card, template, head, access, meta.
    •    Element     Event     :    do,     ontimer,     onenterforward,
         onenterbackward, onpick, onevent, postfield.
     • Task : go, prev, refresh, noop.
     • Variabel : setvar
     • User input : input, select, option, optgroup, fieldset.
     • Anchor, Image, dan Timer : a, anchor, img, timer.
     • Text Formatting : br, p, table, tr, td.
         Setiap elemen di atas dimasukkan ke dalam dokumen dengan
sintaks seperti ini:

               <element>nilai elemen itu</element>

Jika sebuah elemen tidak punya data di dalamnya (sebagaimana
biasanya dalam kasus menformat elemen dengan <br> misalnya), kita
dapat menghemat dengan hanya memasukkan satu tag yang ditambahi
karakter / (misal: <br/>)

2.3.2.1 Pengembangan Aplikasi WAP dengan PHP



                                     15
Untuk membuat aplikasi WAP menjadi lebih dinamis dan
interaktif, yang mampu memberikan dan menerima respon dari dan ke
pengakses, kita dapat menggunakan bahasa-bahasa script yang berjalan
pada sisi server (server side-scripting). Dalam proyek akhir ini kita akan
menggunakan PHP ( PHP Hypertext Processor), bahasa script server-
side yang tangguh, populer di internet dan gratis untuk memberi unsur
dinamik dan interaktif pada aplikasi WAP.
          Pada prinsipnya, komunikasi antara web server dengan
perangkat WAP sesama dengan hubungan antara web server dengan
browser berbasis PC, hanya saja dalam hal ini ada satu tahap tambahan.
Tahap ekstra yang dibutuhkan adalah transfer informasi oleh WAP
gateway. WAP gateway bertindak sebagai perantara antara browser
nirkabel dengan server tempat informasi berada.

 WIRELESS         MOBILE SERVICES PROVIDER                 INTERNET
 NETWORK

                                                        WEB SERVER
                                     WAP
                                   GATEWAY



                                                             PHP



 Perangkat
 Mobile
                                                          MySQL
                                                         DATABASE



  Gambar 2.2 Proses komunikasi browser nirkabel dengan web server

          Yang berperan sebagai WAP gateway biasanya adalah
perusahaan telekomunikasi yang menyediakan layanan telepon nirkabel
atau telepon seluler. Misalkan kita telah membuat sebuah deck yang
berisi dua buah card. Kemudian user dengan perangkat nirkabelnya
melakukan permintaan atau request terhadap deck tersebut. Maka, urut-
urutan event yang terjadi untuk permintaan user tersebut adalah sebagai
berikut :
     1. Request dikirimkan ke WAP gateway dengan protokol WAP.
          WAP gateway, di bawah “kendali” dari perangkat WAP,




                                    16
melakukan request untuk URL tertentu dengan menggunakan
         protocol HTTP.
     2. Request ditransmisikan via internet ke alamat IP dari perangkat
         WAP (alamat IP dari suatu perangkat WAP ditentukan oleh
         operator).
     3. Request mencapai tujuan akhirnya, yaitu web server. Server
         membaca header dan memproses permintaan dokumen WAP.
         Kode program PHP yang terdapat dalam dokumen ini
         dikompilasi dan diformat sesuai dengan kebutuhan.
     4. Dokumen atau deck WAP yang telah diproses ini dikirimkan
         kembali melalui WAP gateway. Pada gateway, isi dari deck
         dikompres menjadi data biner dan dikirimkan ke perangkat
         WAP.
         Adalah mungkin (dan sangat mudah) untuk menambahkan
unsur dinamik ke dalam WML dengan PHP. Pengembangan aplikasi
WAP dengan PHP memungkinkan kita membuat aplikasi seperti
database, mailserver, pengiriman pesan, dll. Supaya script PHP dapat
didukung oleh perangkat WAP, script ini harus menghasilkan output
header WML kepada client. Karena itu, setiap dokumen WML yang
berisi kode PHP harus menyertakan baris-baris berikut yang
ditempatkan pada awal deck :

<?php
//mengirim header
header(”Content-type:text/vnd.wap.wml”);
echo(“<?xml version=”1.0”?>”);
echo(”<!DOCTYPE    wml    PUBLIC    ”-//WAPFORUM//DTD             WML
1.1//EN””http://www.wapforum.org/DTD/wml_1.1.xml”>”;
?>


Deklarasi ini diperlukan karena PHP secara default mengirim baris
Content-type: text/html.

2.3.2.2 Interaksi PHP dengan MySQL

         Komunikasi antara user dengan WAP browser dengan web
server dapat menjadi lebih interaktif dengan penggunaan database.
Dengan adanya PHP yang bekerja pada sisi server, komunikasi interaktif
dapat dilakukan dengan antara user dengan server, baik Apache sebagai
web server maupun database server MySQL. User yang mengakses




                                  17
dapat memperoleh data atau informasi dari server dan server dapat
menyimpan data yang dikirimkan user dalam database MySQL
          Database yang dipakai adalah MySQL dengan beberapa alasan,
antara lain karena MySQL gratis dan mudah dipelajari. Dalam PHP
terdapat banyak fungsi yang digunakan sebagai penghubung atau
antarmuka dengan MySQL sehingga data dalam database dapat dilihat
dari internet. Banyak situs di internet yang menggunakan PHP-MySQL
dalam mengembangkan situsnya.




                                18
BAB III
          PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
               PERANGKAT LUNAK
3.1 RANCANGAN UMUM

         Prosedur perancangan sistem secara umum untuk pembangunan
sistem pakar pada perangkat mobile dengan WML dan PHP untuk
penyakit paru pada anak ini terdiri atas beberapa tahap, antara lain
meliputi perancangan :
         1. Data
             Perancangan data yang dimaksudkan adalah perancangan
             data-data yang berkaitan dengan pembuatan perangkat
             lunak, meliputi :
                  • Data input
                       Termasuk di dalamnya data-data penunjang
                       sebagai inputan pembuatan sistem.
                  • Data output
                       Dari data input di atas, bagaimana sistem akan
                       menggunakannya hingga didapatkan data baru
                       sebagai output sistem.
         2. Proses
             Perancangan proses yang dimaksudkan adalah bagaimana
             sistem akan bekerja, proses-proses apa yang digunakan,
             mulai dari masuknya data input yang kemudian diproses
             oleh sistem hingga menjadi data output.
         3. Antarmuka
             Perancangan antarmuka disini mengandung penjelasan
             tentang penggunaan tree dan keterangannya serta struktur
             data yang kita gunakan dalam sistem yang kita buat.

3.2 URAIAN PERANCANGAN SISTEM

         Perancangan sistem ini terdiri atas beberapa tahap yang akan
diuraikan pada sub bab di bawah ini.




                                 19
3.2.1     Perancangan Data

                   Dalam perancangan data, akan dijelaskan bagaimana
          data-data yang terdapat dalam sistem sesuai dengan fungsinya
          sebagai data input ataupun data output sistem.

        3.2.1.1 Data-Data Penyakit dan Gejala Klinisnya
                 1. Bronkitis
                   Gejala klinis :
                   • batuk kering
                   • batuk berdahak setelah 2-3 hari
                   • suara ada lendir
                   • dahak kental dan kuning
                   • sesak napas
                   • mengeluh rasa sakit retrostenal
                   • mengi
                 2. Asma Episodik Jarang
                   Gejala klinis :
                   • sesak napas
                   • mengi selama 3-4 hari
                   • batuk selama 10-14 hari
                   • produksi lendir berlebihan
                   • terdapat pada usia 3-6 tahun
                   • serangan 3-4x setahun
                   • gejala timbul di malam hari
                 3. Asma Episodik Sering
                   Gejala klinis :
                   • sesak napas
                   • mengi
                   • batuk
                   • produksi lendir berlebihan
                   • gejala timbul di malam hari
                   • terjadi pada umur < 3 tahun, dan 8-13 tahun
                   • serangan 3-4x setahun
                   • hay fever
                 4. Asma Kronik/Persisten
                   Gejala klinis :
                   • terjadi pada umur 6 bulan atau <3 tahun
                   • gejala timbul di malam hari


                                  20
•   gangguan pertumbuhan
 •   sesak napas
 •   mengi tiap hari
 •   batuk
 •   produksi lendir berlebihan
5. Asma Episodik Berat dan Berulang
  Gejala klinis :
  • sesak napas
  • mengi
  • batuk
  • produksi lendir berlebihan
  • ISPA (infeksi saluran napas atas)
  • pada anak kecil dan umur sebelum sekolah
6. Asma Persisten pada Bayi
  Gejala klinis :
  • sesak napas
  • mengi dengan takhipnu selama beberapa hari
    atau beberapa minggu
  • batuk
  • produksi lendir berlebihan
  • umur 3-12 bulan
7. Asma Hipersekresi
  Gejala klinis :
  • sesak napas
  • mengi
  • batuk
  • produksi lendir berlebihan
  • suara napas berderak
  • terdapat pada anak kecil dan umur permulaan
    sekolah
8. Asma karena Beban Fisik
  Gejala klinis :
  • sesak napas
  • mengi
  • batuk
  • produksi lendir berlebihan
  • setelah melakukan kegiatan fisik
9. Asma dengan Alergen
  Gejala klinis :


              21
• sesak napas
  • mengi
  • batuk malam keras dan kering
  • batuk terjadi pada jam 1-4 pagi
  • produksi lendir berlebihan
  • pada umur 2-6 tahun
10. Batuk Malam
  Gejala klinis :
  • sesak napas
  • mengi
  • batuk
  • produksi lendir berlebihan
  • asma pada jam 1-4 pagi
11. Asma Buruk di Pagi Hari
  Gejala klinis :
  • terjadi pada anak kecil dan bayi
  • suhu naik mendadak sampai 39-400 C
  • disertai kejang demam yang tinggi
  • anak gelisah
  • pernapasan cepat dan dangkal
  • pernapasan cuping hidung
  • sianosis sekitar hidung dan mulut
  • disertai muntah dan diare
12. Bronkopneumonia
  Gejala klinis :
  • badan menggigil
  • bayi kejang
  • suhu naik sampai 39-400 C
  • sesak napas
  • pernapasan cuping hidung
  • sianosis sekitar hidung dan mulut
  • nyeri pada dada
  • batuk mula-mula kering dan berdahak
  • anak lebih suka tiduran pada sebelah dada yang
    terkena

13. Pneumonia Lobaris
  Gejala klinis :



               22
• ISPA
  • batuk pilek
  • sesak napas
  • pernapasan dangkal dan cepat
  • anak gelisah,
  • sianotik
  • pernapasan cuping hidung
  • mengi
14. Bronkiolitis Akut
  Gejala klinis :
  • disebabkan oleh penyakit lain seperti : asma,
    bronkitis, bronkopneumonia
15. Atelektasis
  Gejala klinis :
  • terjadi 24 jam setelah operasi
  • dispnu (sesak napas)
  • sianosis (kebiruan)
  • takikardia (nadi cepat)
  • nyeri dada
  • gelisah
  • kenaikan suhu badan
16. Atelektasis Masif
  Gejala klinis :
  • dispnu ekspirator
  • ronki basah dan nyaring
17. Emfisema Obstruktif
  Gejala klinis :
  • krepitasi (ada udara) di daerah kulit yang
    emfisematis
18. Emfisema Bulosa
  Gejala klinis :
  • nyeri di sisi toraks yang terkena
  • dispnu
  • batuk
  • bersin
  • karena latihan jasmani yang berat
19. Pneumotoraks
  Gejala klinis :
  • sesak napas


               23
• mengi
                 • batuk
                 • suara adanya lendir
                 • setelah melakukan kegiatan fisik yang berlebihan
               20. Empiema Torasis
                 Gejala klinis :
                 • suhu mendadak tinggi
                 • takikardia
                 • dispnea
                 • sianosis
                 • batuk-batuk
                 • tampak sakit berat
                 • demam remiten
               Data-data di atas adalah data tentang berbagai jeins
      penyakit paru pada anak beserta gejala-gejala klinis yang
      ditimbulkannya. Data tersebut merupakan data awal sebagai
      inputan dari sistem sebelum diproses menjadi data output.

     3.2.1.2 Penyusunan Basis Data

              Basis Data merupakan suatu media penyimpanan yang
      digunakan untuk menyimpan data-data penunjang sebagai
      inputan sistem dan kemudian diolah menjadi data output
      sistem. Basis Data yang dibuat pada proyek akhir ini
      menggunakan MySQL.
              Di bawah ini adalah tahap-tahap penyusunan basis
      data yang digunakan:




      3.2.1.2.1 Pembuatan Tabel

a.    Desain tabel penyakit


                              24
Gambar 3.1 Struktur tabel penyakit

Tabel penyakit digunakan untuk menyimpan data jenis-jenis
penyakit paru pada anak.
    Field id_p merupakan nilai id yang diset sebagai primary key
    pada tabel penyakit.
    Field nama_peny merupakan keterangan nama jenis penyakit
    paru pada anak.
Contoh tabel :

                      Tabel 1. Tabel Penyakit




b.   Desain tabel gejala




               Gambar 3.2 Struktur tabel gejala

Tabel gejala digunakan untuk menyimpan data berbagai macam
gejala klinis penyakit paru pada anak.
    Field id_g merupakan nilai id yang diset sebagai primary key
    pada tabel gejala.


                             25
Field gejala_peny merupakan keterangan nama jenis penyakit
       paru pada anak.
    Contoh tabel :

                      Tabel 2. Tabel gejala_penyakit




    c.   Desain tabel gejala_penyakit




              Gambar 3.3 Struktur tabel gejala_penyakit

    Tabel gejala_penyakit digunakan untuk menampung rule jenis
penyakit yang berhubungan dengan berbagai macam gejala klinis
penyakit paru pada anak.
         Field id_p merupakan foreign key yang berhubungan dengan
         id_p pada tabel penyakit.
         Field id_g merupakan foreign key yang berhubungan dengan
         id_g pada tabel gejala.




    Contoh tabel :
                         Tabel 3. Tabel penyakit




                                 26
d.   Desain tabel pertanyaan




                Gambar 3.4 Struktur tabel pertanyaan

    Tabel pertanyaan digunakan untuk mengatur rule berupa gejala
yang akan ditampilkan sebagai pertanyaan sesuai kode yang saling
berhubungan untuk didapatkan suatu kesimpulan.
        Field Kode merupakan kode tiap pertanyaan yang akan
        ditampilkan.
        Field tny_sblm merupakan kode dari pertanyaan yang telah
        diajukan sebelumnya.
        Field tny_skrg merupakan id gejala yang akan ditampilkan
        sebagai pertanyaan untuk user.
        Field tny_ya merupakan kode pertanyaan selanjutnya jika pada
        pertanyaan saat ini memilih jawaban ’Yes’.
        Field tny_tdk merupakan kode pertanyaan selanjutnya jika
        pada pertanyaan saat ini memilih jawaban ’No’.

    Contoh tabel :
                       Tabel 4. Tabel pertanyaan




                                   27
3.2.1.2.2 Pembuatan Relasi Antar Tabel

                 Setelah tabel dibuat, maka tabel-tabel tersebut akan
            direlasikan. Hal ini akan sangat berguna dalam proses
            pengeditan data.
                 Tabel pertanyaan akan berelasi dengan tabel gejala dan
                 tabel penyakit.
                 Tabel gejala akan berelasi dengan tabel pertanyaan dan
                 tabel gejala_penyakit.
                 Tabel penyakit akan berelasi dengan tabel pertanyaan
                 dan tabel gejala_penyakit.
                 Tabel gejala_penyakit akan berelasi dengan tabel gejala
                 dan tabel penyakit.
                 Di bawah ini adalah skema relasi antar tabel yang telah
            kita buat pada database sebelumnya.
                                  gejala
        pertanyaan
                               id_g                  gejala_penyakit
                               gejala_peny
        Kode
        tny_sblm
        tny_skrg                                       id_g
        tny_ya                                         id_p
        tny_tdk                 penyakit

                               id_p
                               nama_peny

                     Gambar 3.5 Relationship antar tabel
3.2.2     Perancangan Proses




                                   28
Perancangan proses akan menjelaskan bagaimana sistem bekerja
untuk mengolah data input menjadi data output dengan fungsi-fungsi
yang telah direncanakan. Untuk perlu diketahui, bahwa sistem ini akan
digunakan oleh dua user, yaitu user penderita (umum) dan user
administrator.

      3.2.2.1 Diagram Alir Sistem

      Di bawah ini akan ditampilkan diagram alir sistem user
menggunakan metode forward dan backward chaining, serta diagram
alir manajemen sistem dalam mengedit data melalui proses tambah,
hapus atau update data.

            a.   Diagram Alir Sistem User

                 Diagram alir sistem user adalah diagram yang
            menunjukkan bagaimana aliran proses yang terjadi dalam
            sistem user. Bagaimana aliran proses jika menggunakan
            metode backward/forward chaining akan dijelaskan lebih
            lanjut di dalam sub bab ini.




                                 29
START



              Pilih Metode

                                  BW
              FW/BW                           Pilih Jenis Penyakit

                        FW
                                                  Select Query→
                                              id_p,tabel=”penyakit”
        tny_skrg → Kode()                    id_g,id_p,tabel=”gejala
 tny_ya=Kode(),tabel=”pertanyaan”            _penyakit”
tny_tdk=Kode(),tabel=”pertanyaan”               id g,tabel=”gejala”


        Tampil tny skrg()


                             T                         Hasil
             Answer

        Y

     Kode(), tny_ya= Kode()
      Tabel=”pertanyaan”


                             Kode(), tny_tdk= Kode()
                              Tabel=”pertanyaan”

       Nama_peny
     Tabel “Penyakit”



                Hasil



               Ulang                                     END




            Gambar 3.6 Diagram alir sistem user




                                 30
Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah
proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :
         Saat kita mulai menjalankan sistem, kita berada pada posisi
START. Kemudian kita pilih metode yang akan digunakan. Pilihan
metode berupa FW untuk representasi Forward Chaining dan BW untuk
representasi Backward Chaining.
         Bila memilih metode BW, selanjutnya kita akan memilih jenis
penyakit yang kita inginkan. Dari jenis penyakit yang kita pilih tersebut,
sistem akan melakukan query select id_p pada tabel penyakit,id_g dan
id_p pada tabel gejala_penyakit, yang kemudian diquerykan dengan
id_g paad tabel gejala. Maka, akan didapatkan hasil gejala-gejala klinis
yang berhubungan dnegan penyakit yang kita pilih sebelumnya.
         Bila memilih metode FW,pertama kali kita akan melakukan
select kode pertama pada tabel pertanyaan. Dari hasil select tersebut,
akan ditampilkan gejala pada tny_skrg milik tabel pertanyaan kode
pertama. Kemudian user menginputkan jawaban Ya (Yes) atau Tidak
(No).
         Jika user menginputkan jawaban Ya, maka sistem akan menuju
pada kode untuk tny_ya dari kode sebelumnya. Apabila pada kode
sekarang didapatkan bahwa tny_ya berisi kode penyakit, maka
melakukan select nama_peny pada tabel penyakit. Sehingga
didapatkanlah hasil nama penyakit yang didiagnosa.
         Jika user menginputkan jawaban Tidak, maka sistem akan
menuju pada kode untuk tny_tdk dari kode sebelumnya. Apabila pada
kode sekarang didapatkan bahwa tny_tdk berisi kode penyakit, maka
melakukan select nama_peny pada tabel penyakit. Sehingga
didapatkanlah hasil nama penyakit yang didiagnosa.
         Apabila saat user memilih jawaban ya/tidak bukan didapatkan
id penyakit tetapi kode pertanyaan selanjutnya, maka kembali ke proses
awal FW. Jika sebaliknya, menuju ke posisi END.




                                   31
b. Diagram Alir Manajemen Sistem


                                  start


                      1        Pilih mode     2
                                   edit


                                   3




                                   4




                                  end

               Gambar 3.7 Diagram alir manajemen sistem

         Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah
proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :
         Saat kita mulai menjalankan sistem, kita berada pada posisi
START. Selanjutnya, admin akan diberi pilihan mode edit yang akan
digunakan. Mode edit yang tersedia adalah tambah, hapus dan update
data.
         Setelah melalui proses-proses edit yang dipilih, maka tiap-tiap
mode edit akan berakhir pada posisi END sebagai tanda pengakhiran
program.




        1.   Mode Edit Tambah Data


                                   32
1



                            penyakit
                                                 gejala
     Input id_p, nama
                                       tambah               Select tabel
         penyakit
                                                            “penyakit”


                                                          Input id_g, nama
         Create new penyakit,
                                                               gejala
  Tabel=”penyakit”,Tabel=”pertanyaan”


       hasil                                            Create new gejala,
                                                         Tabel=”gejala”,
                                                     Tabel=”gejala_penyakit”,
     Input id_g, nama                                  Tabel=”pertanyaan”
          gejala

                                                               hasil            4
                Create new gejala,
                 Tabel=”gejala”,
   Tabel=”gejala_penyakit”,Tabel =”pertanyaan”



       hasil


               Gambar 3.8 Diagram alir mode edit tambah data

          Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah
proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :
          Admin akan diberi pilihan untuk menambah gejala atau
penyakit dengan gejalanya. Penambahan penyakit yang baru haruslah
diikuti pengisian gejala yang baru pula.
          Bila memilih untuk menambah gejala yang baru, maka admin
harus memilih penyakit mana yang diberi gejala tersebut. Setelah
memilih jenis penyakitnya, admin harus memasukkan id dan nama
gejala yang baru. Kemudian informasi tersebut akan diproses dengan
proses create gejala baru pada tabel gejala, gejala_penyakit, dan
pertanyaan. Selanjutnya, sistem akan menampilkan penambahan gejala
tersebut sebagai gejala tambahan pada penyakit yang dipilih.
          Sedangkan bila memilih untuk menambah penyakit yang baru,
maka admin harus memasukkan id dan nama penyakit yang baru.
Setelah memasukkan, akan terjadi proses penambahan penyakit tersebut




                                            33
pada tabel penyakit. Kemudian, sistem akan menampilkan penambahan
penyakit tersebut.
          Selanjutnya, admin harus memasukkan id dan gejala yang
baru. Kemudian informasi tersebut akan diproses dengan proses create
gejala baru pada tabel gejala, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Langkah
berikutnya, sistem akan menampilkan penambahan gejala tersebut
sebagai gejala tambahan pada penaykit yang dipilih.
         Jika proses-proses di atas telah dilakukan, sistem akan menuju
kondisi END.

         2.      Mode Edit Hapus Data

                                               2



                                  penyakit            gejala
                Input id_p                    hapus
                                                                      Input id_g


       Select tabel=”penyakit”,                                 Select tabel=”gejala”,
       Tabel=”gejala_penyakit”,                                Tabel=”gejala_penyakit”,
         Tabel=”pertanyaan”                                      Tabel=”pertanyaan”



              Delete penyakit                                        Delete gejala


                 hasil                                                hasil


   4



                 Gambar 3.9 Diagram alir mode edit hapus data

         Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah
proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :
         Admin akan diberi pilihan untuk melakukan penghapusan
gejala penyakit atau penyakit.
         Jika admin memilih untuk menghapus gejala, admin harus
memasukkan id gejala yang dipilih. Kemudian sistem akan melakukan
select id tersebut pada tabel gejala, gejala_penyakit dan pertanyaan.
Setelah sistem melakukan select, maka sistem akan melakukan proses



                                             34
delete gejala tersebut. Selanjutnya, sistem akan menampilkan hasil
delete yang telah dilakukan.
         Jika admin memilih untuk menghapus penyakit, admin harus
memasukkan id penyakit yang dipilih. Kemudian sistem akan
melakukan select id tersebut pada tabel penyakit, gejala_penyakit dan
pertanyaan. Setelah sistem melakukan select, maka sistem akan
melakukan proses delete penyakit tersebut. Selanjutnya, sistem akan
menampilkan hasil delete yang telah dilakukan.
         Bila proses-proses di atas telah dilakukan, sistem akan menuju
kondisi END.

         3.     Mode Edit Update Data
                                            3



                                 penyakit
                                                 gejala
           Input id_p                  update                  Input id_g



       Select tabel=”penyakit”                            Select tabel=”gejala”


                                                           Input nama gejala
               Input nama
                                                                  baru
              penyakit baru


          Update penyakit                                    Update gejala


                hasil                                             hasil



                                            4


              Gambar 3.10 Diagram alir mode edit update data

         Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah
proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :
         Admin akan diberi pilihan untuk melakukan peng-update-an
gejala penyakit atau penyakit.
         Jika admin memilih untuk meng-update gejala, admin harus
memasukkan id gejala yang dipilih. Kemudian sistem akan melakukan



                                            35
select id tersebut pada tabel gejala. Setelah sistem melakukan select,
maka sistem akan meminta admin memasukkan nama gejala yang baru.
Selanjutnya, sistem akan melakukan proses update data lama dengan
yang baru. Barulah kemudian sistem menampilkan hasil proses update.
         Jika admin memilih untuk meng-update penyakit, admin harus
memasukkan id penyakit yang dipilih. Kemudian sistem akan
melakukan select id tersebut pada tabel penyakit. Setelah sistem
melakukan select, maka sistem akan meminta admin memasukkan nama
penyakit yang baru. Selanjutnya, sistem akan melakukan proses update
data lama dengan yang baru. Barulah kemudian sistem menampilkan
hasil proses update.
         Bila proses-proses di atas telah dilakukan, sistem akan menuju
kondisi END.

      3.2.2.2 Fungsi-fungsi yang Digunakan dalam Sistem

      Di dalam proses sistem, akan digunakan fungsi-fungsi yang
berbeda baik untuk user umum maupun user admin.
      Pada sistem user, akan digunakan fungsi-fungsi seperti di bawah
ini :
        a. Backward chaining

        Fungsi ini terdapat di lampiran pada file mcmpeny.php.

        Pada proses ini, pertama-tama user akan diberikan pilihan
mengenai berbagai jenis penyakit paru pada anak. Pilihan user kemudian
akan men-select semua gejala yang berhubungan dengan jenis penyakit
yang dipilih untuk ditampilkan informasinya.

        b. Forward chaining

        Fungsi ini terdapat di lampiran pada file konsul.php.

         Pada proses ini, pertama-tama user akan diberi pertanyaan
mengenai gejala yang paling umum dialami untuk semua jenis penyakit
paru anak. User diberikan pilihan jawaban, pilihan jawaban ’Yes’ untuk
representasi user mengalami gejala tersebut dan jawaban ’No’ untuk
representasi user tidak mengalami gejala tersebut.
         Dari pilihan jawaban itulah, maka sistem akan mengarah pada
kode pertanyaan yang dituju. Kode pertanyaan yang dituju akan



                                  36
menampilkan gejala selanjutnya sebagai pertanyaan berikutnya.
Tentunya pertanyaan yang tampil hanya untuk gejala-gejala yang
berkaitan saja dengan mengarah pada suatu jenis penyakit tertentu.
Begitu seterusnya sistem akan berjalan hingga didapatkan kode
pertanyaan berikutnya yang berisi kesimpulan penyakit yang diderita.

          Sedangkan pada user admin, akan digunakan fungsi-fungsi
seperti di bawah ini :

        1.   Tambah data

         Dalam proses tambah data ini meliputi penambahan gejala
penyakit dan penyakit.

        a)   Gejala penyakit

         Fungsi ini terdapat di lampiran pada file addgp2.php dan
insert.php.

        Pada proses penambahan gejala penyakit ini, akan terjadi
penambahan pada tabel gejala, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Fungsi
di atas adalah fungsi yang digunakan pada perubahan dalam tabel
pertanyaan. Perubahan pada tabel pertanyaan akan menambah tiap kode
pertanyaan setelah kode yang disisipkan. Sedangkan untuk kode
sebelum kode yang disisipkan tidak ada perubahan.

        b) Penyakit

       Fungsi ini terdapat di lampiran pada file addp.php dan
addgp221.php

         Pada proses penambahan penyakit ini, akan terjadi penambahan
pada tabel penyakit, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Untuk penyakit
baru ini tentunya memiliki gejala-gejala klinis yang baru pula, maka
proses penambahan gejalanya sendiri sama dengan proses penambahan
gejala penyakit sebelumnya.




                                 37
2.   Hapus data

         Dalam proses hapus data ini meliputi penghapusan gejala
penyakit dan penyakit.

        a)   Gejala penyakit

        Fungsi ini terdapat di lampiran pada file delg2.php.

         Pada proses penghapusan gejala penyakit ini, akan terjadi
penghapusan pada tabel gejala, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Fungsi
di atas kita gunakan saat ada perubahan dalam tabel pertanyaan. Untuk
kode setelah gejala yang dihapus, maka kode pertanyaan akan berkurang
sebanyak jumlah gejala yang dihapus.

        b) Penyakit

        Fungsi ini terdapat di lampiran pada file delp2.php.

         Pada proses penghapusan penyakit ini, akan terjadi
penghapusan pada tabel penyakit, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Di
dalam tabel pertanyaan, untuk kode pertanyaan yang penyakitnya
dihapus, maka isi tabel pertanyaan tersebut menjadi penyakit berinisial
Ptd.
         3. Update data

        Dalam proses edit data ini meliputi pengeditan gejala penyakit
dan penyakit.

        a)   Gejala penyakit

        Fungsi ini terdapat di lampiran pada file upgej3.php.

         Pada proses pengeditan gejala penyakit ini, akan terjadi
pengeditan pada tabel gejala, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Data baru
akan tersimpan dalam tabel-tabel tersebut setelah di-update.

        b) Penyakit

        Fungsi ini terdapat di lampiran pada file uppeny3.php.



                                  38
Pada proses pengeditan penyakit ini, akan terjadi penghapusan
pada tabel penyakit, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Data baru akan
tersimpan dalam tabel-tabel tersebut setelah di-update.

3.2.3    Perancangan Antarmuka

        User interface merupakan bagian dari sistem pakar yang
digunakan sebagai media atau alat komunikasi antar user dan sistem. Di
dalam user interface ini dibedakan dua user :
        • User penderita (umum) adalah user yang menggunakan
             sistem pakar ini untuk mencari informasi dari gangguan-
             gangguan yang dideritanya atau sekedar mencari informasi
             jenis-jenis penyakit paru pada anak beserta gejalanya.
        • User administrator adalah user yang bertugas untuk
             melakukan proses editing, penambahan dan perawatan data
             di dalam sistem pakar jika diperlukan perubahan

        3.2.3.1 Pembuatan Tree

      Pembuatan tree pada data digunakan untuk mempermudah dalam
proses penalaran data yang akan dimasukkan ke dalam database pada
program yang telah dibuat. Proses penalaran yang digunakan akan
menggunakan proses penalaran dengan metode forward dan backward
chaining.

                                 forward
              Gejala Klinis                       Penyakit

                                 backward

                  Gambar 3.11 Tampilan proses sistem pakar

        Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat dua
metode dalam sistem pakar, yaitu :



         •   Forward chaining


                                 39
User harus mengetahui gejala-gejala klinis yang
                diderita sebagai bahan untuk menjawab pertanyaan
                yang diberikan oleh program. Pertanyaan yang
                diberikan berupa gejala yang saling berhubungan
                dengan gejala-gejala yang telah dijawab sebelumnya,
                hingga didapatkan kesimpulan diagnosa jenis
                penyakitnya.
        •    Backward chaining
                User dapat mengetahui informasi mengenai berbagai
                macam jenis penyakit dengan gejala-gejala klinis yang
                ditimbulkannya.

      Tree dan kode penyakit serta gejala terdapat pada halaman
lampiran .

      Dari tree yang terlampir pada lampiran, maka dapat dijelaskan
sebagai berikut :

       Sebagai root, gejala 5 (dengan asumsi penulisan diawali huruf G
untuk semua gejala yang tersimpan dalam database, misal : G5) adalah
gejala yang paling banyak dijumpai pada berbagai jenis penyakit paru
pada anak.
       Jika gejala 5 memang dialami user, dalam asumsi pilihan adalah
Ya (Yes), maka gejala 1 akan ditanyakan sebagai pertanyaan
selanjutnya.
       Apabila gejala 1 memang dialami (Ya/Yes), maka akan
ditampilkan gejala 3 untuk pertanyaan selanjutnya, sebaliknya jika tidak
dialami (Tidak/No), maka gejala 20 yang akan ditampilkan sebagai
pertanyaan selanjutnya.
       Sedangkan jika gejala 5 memang tidak dialami user, dalam
asumsi pilihan adalah Tidak (No), maka gejala 29 akan ditanyakan
sebagai pertanyaan selanjutnya.
       Apabila gejala 29 memang dialami (Ya/Yes), maka akan
ditampilkan penyakit dengan id : R (dengan asumsi penulisan diawali
huruf P untuk semua jenis penyakit yang tersimpan dalam database,
misal : PR) sebagai hasil/kesimpulan diagnosa, sebaliknya jika tidak
dialami (Tidak/No), maka gejala 20 yang akan ditampilkan sebagai
pertanyaan selanjutnya.
       Maka, proses-proses di atas akan berlangsung terus menerus
hingga didapatkan hasil/kesimpulan dari tiap-tiap percabangan.



                                  40
3.2.3.2 Struktur Data yang digunakan

      Dalam sistem admin ini, untuk penyimpanan data-data dalam
database menggunakan struktur array yang berurutan tiap barisnya.

      Misal :

     $nol=$row[0];
     …
     $satu=$row[1];
     …
     $tiga=$row[3];
     …
     $empat=$row[4];
     ...
     $sql="UPDATE pertanyaan SET
     Kode=$nol,tny_sblm=$satu,tny_ya='$ya',tny_tdk='$tdk'
     where Kode =$kod";

      3.2.3.3 Blok Arsitektur Sistem

       Untuk perancangan antar muka, di bawah ini akan ditunjukkan
blok arsitektur sistem yang digunakan pada proyek akhir.

                                                           Web Server


                      request              request
                                                       Sistem Pakar
          Perangkat               WAP
           Mobile                Gateway
                                                              PHP
                      response
                                           response




                                                            MySQL
                                                            Database



                      Gambar 3.12 Blok Arsitektur Sistem

        Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa urutan event yang
terjadi dalam sistem adalah :




                                  41
1.   User/admin melakukan request alamat URL yang dituju ke
          WAP Gateway pada dari perangkat mobile.
     2.   Request tersebut akan ditransmisikan via internet dari
          perangkat mobile.
     3.   Kemudian request akan diteruskan ke web server. Server
          membaca header dan memproses permintaan dokumen WAP.
          Kode program PHP yang terdapat dalam dokumen ini
          dikompilasi dengan sistem pakar dan diformat sesuai dengan
          kebutuhan. Jika memang dibutuhkan untuk penggunaan
          database, maka akan terjadi pula koneksi ke database yang
          digunakan, yaitu MySQL.
     4.   Dokumen atau deck WAP yang telah diproses ini dikirimkan
          kembali melalui WAP gateway sebagai response atas request
          sebelumnya.
     5.   Pada gateway, isi dari deck dikompres menjadi data biner
          dan dikirimkan ke perangkat mobile.

     3.2.3.4 Desain Homepage

     Dalam pembuatan antarmuka sistem berupa homepage, maka di
bawah ini adalah desain homepage yang digunakan.




                                42
FW
                                                  Konsultasi Penyakit

                         Menu Utama User     BW
                         :
                         -Konsultasi              Macam Penyakit
                         -Macam Penyakit
                         -Lokasi RS
                                                  Lokasi RS


  Halaman      Halaman                                                  Gejala Penyakit
   Utama        Login
                                                  Tambah data
                                                                         Penyakit


                         Menu Utama                                     Gejala Penyakit
                         Admin :
                         -Tambah data             Hapus data
                         -Hapus data                                     Penyakit
                         -Update data


                                                                        Gejala Penyakit

                                                  Update data
                                                                         Penyakit

                  Gambar 3.13 Desain Homepage Sistem

      3.2.3.5 Implementasi Sistem

      Dari desain homepage sistem yang telah kita buat sebelumnya,
maka dapat kita implementasikan seperti beberapa contoh tampilan
berikut :




                   Gambar 3.14 Halaman Utama




                                        43
Gambar 3.15 Halaman Login




Gambar 3.16 Menu Utama User




Gambar 3.17 Menu Utama Admin




            44
BAB IV
              PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1 PENGUJIAN UMUM

         Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil uji coba
perangkat lunak pembangunan sistem pakar pada perangkat mobile
dengan WML dan PHP untuk penyakit paru pada anak.
         Selain itu, dari hasil uji coba yang telah dilakukan akan
dianalisa apakah rancangan ini dapat memenuhi tujuan yang akan
dicapai seperti yang telah dipaparkan pada Bab I.
         Berikut ini adalah spesifikasi perangkat lunak sebagai sistem
pendukung aplikasi yang dibuat :
         • apache2triad1.5.2 yang meliputi Apache sebagai web
           servernya, PHP untuk bahasa pemrogramannya dan MySQL
           sebagai databasenya.
         • upsdkW41e keluaran Openwave Sytems,Inc. sebagai
           emulator WAP sebelum dijalankan ke perangkat mobile yang
           sesungguhnya.

4.2 PENGUJIAN SISTEM

          Sebelum kita mulai untuk menjalankan aplikasi yang kita buat,
kita harus memastikan bahwa gateway student.eepis-its.edu sebagai web
server lokal telah aktif dan sukses dijalankan. Hal ini sangat penting kita
perhatikan karena aplikasi hanya dapat running jika web sever juga
running (aktif). Setelah web server telah aktif, maka pada perangkat
mobile kita        mengetikkan alamat URL sebagai berikut:
http://student.eepis-its.edu/~astrid/index.php. Tetapi untuk uji coba
sebelum pada perangkat mobile yang sesungguhnya, terlebih dahulu kita
gunakan pada emulator WAP dengan Apache sebagai web server lokal.
Sehingga pada emulator, kita dapat mengetikkan alamat URL sebagai
berikut: http://localhost/taku/index.wml. Jika setelah mengakses
halaman tersebut didapatkan tampilan halaman utama, maka kita dapat
memulai pengujian baik sistem user atau sistem admin yang kita
inginkan.




                                   45
Gambar 4.1 Tampilan halaman utama pada emulator WAP




 Gambar 4.2 Tampilan pesan error pada command prompt




Gambar 4.3 Tampilan halaman utama pada perangkat mobile




                          46
Gambar 4.4 Tampilan halaman utama lanjutan pada perangkat mobile

4.2.1 PENGUJIAN SISTEM USER

        Saat user mengakses alamat URL yang kita sebutkan di atas,
maka kita akan mengakses halaman utama. Selanjutnya, kita akan
berada pada halaman login agar sistem dapat mengetahui user yang
sedang aktif dan apa yang ingin dilakukannya. Sebagai user umum,
sebaiknya kita memilih link Umum karena jika kita memilih link
Admnistrator maka akan terdapat autentifikasi yang hanya diketahui
oleh admin saja.
        Selanjutnya, kita akan dihadapkan pada menu utama user
dengan pilihan Konsultasi Penyakit, Macam Penyakit dan Lokasi
Rumah Sakit Paru.
        Perlu diketahui, bahwa dengan memilih menu Konsultasi
Penyakit, informasi yang didapatkan adalah representasi dari metode
Forward Chaining. Sedangkan menu Macam Penyakit, informasi yang
didapatkan adalah representasi dari metode Backward Chaining. Dan
menu Lokasi Rumah Sakit Paru adalah menu yang akan menampilkan
informasi alamat Rumah Sakit Paru yang terletak di beberapa daerah di
Indonesia.




                     Gambar 4.5 Halaman login



                                 47
Gambar 4.6 Menu Utama User Umum




     Gambar 4.7 Halaman utama menu Lokasi Rumah Sakit Paru

         Pilihan daerah untuk Lokasi Rumah Sakit Paru hanya di
beberapa daerah saja, tetapi hal ini tidak berarti bahwa selain daerah
yang ditunjuk tidak terdapat rumah sakit paru.




         Gambar 4.8 Pilihan daerah Lokasi Rumah Sakit Paru




                                 48
Gambar 4.9 Informasi lokasi Rumah Sakit Paru

        1) Pengujian Proses Forward

         Pada proses ini, pertama-tama user akan diberi pertanyaan
mengenai gejala yang paling umum dialami untuk semua jenis penyakit
paru anak. User diberikan pilihan jawaban, pilihan jawaban ’Yes’ untuk
representasi user mengalami gejala tersebut dan jawaban ’No’ untuk
representasi user tidak mengalami gejala tersebut.
         Dari pilihan jawaban itulah, maka sistem akan mengarah pada
kode pertanyaan yang dituju. Kode pertanyaan yang dituju akan
menampilkan gejala selanjutnya sebagai pertanyaan berikutnya.
Tentunya pertanyaan yang tampil hanya untuk gejala-gejala yang
berkaitan saja dengan mengarah pada suatu jenis penyakit tertentu.
Begitu seterusnya sistem akan berjalan hingga didapatkan kode
pertanyaan berikutnya yang berisi kesimpulan penyakit yang diderita.
         Untuk pengujian proses forward ini, kita dapat melihat pada
menu informasi Konsultasi Penyakit.




       Gambar 4.10 Halaman utama menu Konsultasi Penyakit




                                 49
Gambar 4.11 Tampilan pertanyaan 1 Konsultasi Penyakit




       Gambar 4.12 Menu jawaban pertanyaan




Gambar 4.13 Tampilan pertanyaan 2 Konsultasi Penyakit




                         50
Gambar 4.14 Hasil kesimpulan diagnosa penyakit

    2) Pengujian Proses Backward

         Pada proses ini, pertama-tama user akan diberikan pilihan
mengenai berbagai jenis penyakit paru pada anak. Pilihan jenis penyakit
user akan menentukan semua gejala yang berhubungan dengan jenis
penyakit yang dipilih untuk ditampilkan informasinya.
         Dalam pengujian proses backward, kita dapat melihat pada
menu informasi Macam Penyakit dan menu jawaban why dari pilihan
informasi Konsultasi Penyakit. Dari menu why ini, kita dapat melihat
kembali jawaban apa saja yang sudah kita berikan sebelumnya, sehingga
diharapkan kita mampu memberikan informasi yang tepat pada sistem.
Selanjutnya, sistem dapat memberikan informasi yang tepat pula pada
user.




         Gambar 4.15 Halaman utama menu Macam Penyakit




           Gambar 4.16 Tampilan pilihan Macam Penyakit




                                  51
Gambar 4.17 Tampilan pilihan Macam Penyakit lanjutan

        Pada halaman pilihan macam penyakit, kita harus menuliskan
nomor pilihan berdasarkan jenis penyakit yang ingin kita ketahui
informasi gejala-gejalanya.




       Gambar 4.18 Hasil informasi gejala dari suatu penyakit

Sedangkan di bawah ini adalah hasil uji coba pilihan menu why dalam
Konsultasi Penyakit.




       Gambar 4.19 Menu jawaban why dalam pilihan jawaban




                                52
Gambar 4.20 Hasil informasi akses menu why

    4.2.2 PENGUJIAN SISTEM ADMIN

         Dalam proses pengeditan data, user admin harus melakukan
proses login pada interface. Pada halaman login admin, admin diminta
memasukkan username dan password. Hal ini untuk menghindari
penyalahgunaan manajemen sistem oleh selain admin. Setelah admin
berhasil login, user dapat memilih mode edit apa yang akan dilakukan.
Mode edit yang diberikan berupa tambah, hapus dan update data yang
ada.




                 Gambar 4.21 Halaman login admin




            Gambar 4.22 Tampilan halaman login admin




                                 53
Gambar 4.23 Tampilan pesan jika password salah




         Gambar 4.24 Tampilan pesan jika password benar




              Gambar 4.25 Pilihan proses edit admin

       1) Tambah Data

      Dalam proses tambah data ini, admin diberi pilihan untuk
menambah gejala atau jenis penyakit yang baru.




                               54
Gambar 4.26 Pilihan proses tambah data

        a. Gejala Penyakit

          Apabila admin memilih untuk menambah gejala penyakit baru,
maka sistem akan menanyakan jenis penyakit mana gejala baru tersebut
akan ditambahkan. Karena, penambahan gejala ini tidak diberikan untuk
semua jenis penyakit paru yang ada, sebab belum tentu semua jenis
penyakit paru yang ada mengandung gejala tersebut.
          Setelah jenis penyakit yang ingin ditambahkan gejalanya
dipilih, maka sistem akan menampilkan kembali gejala-gejala awal
sebelum ada penambahan data baru sebagai informasi.
          Sebelum kita mulai menuliskan nama gejala baru tersebut,
sistem meminta admin untuk menulis ID gejala yang baru. Sistem juga
memberikan informasi ID gejala terakhir yang telah tersimpan dalam
database agar tidak terjadi duplikasi ID. Kemudian kita dapat
menuliskan nama gejala yang ingin ditambahkan.
          Setelah menulis ID dan nama gejala baru tersebut, sistem akan
menanyakan pada urutan pertanyaan ke berapa gejala baru tersebut ingin
ditampilkan. Semua informasi tersebut dibutuhkan sistem sebgai inputan
proses tambah gejala.
          Dari semua informasi yang dibutuhkan sistem untuk gejala baru
tersebut, maka setelah berhasil disimpan oleh sistem akan dimunculkan
tampilan pesan sistem. Untuk meyakinkan admin bahwa data telah
berhasil ditambahkan, maka sistem memberi fasilitas untuk
menampilkan kembali penyakit dan gejala lama maupun baru yang
ditambahkan.




                                  55
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar
sistem pakar

Más contenido relacionado

Similar a sistem pakar

Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750
Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750 Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750
Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750 Arif Wahyudi
 
Proposal penelitan
Proposal penelitanProposal penelitan
Proposal penelitanlekanjas
 
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   JamaliahSkripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server JamaliahGerry Pati
 
Proposal seminar teknologi komunikasi kontemporer
Proposal seminar teknologi komunikasi kontemporerProposal seminar teknologi komunikasi kontemporer
Proposal seminar teknologi komunikasi kontemporerpycnat
 
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudangLaporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudangILex Daud Basra
 
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 3
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 3Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 3
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 3Eko Supriyadi
 
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...Ghina Siti Ramadhanty
 
Tesis deal print ok 1
Tesis deal print ok 1Tesis deal print ok 1
Tesis deal print ok 1ym.ygrex@comp
 
Siskom terakhir
Siskom terakhirSiskom terakhir
Siskom terakhirImam OZ
 
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKRAlat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKREko Supriyadi
 
04 alat ukur_dan_teknik_pengukuran_jilid_1
04 alat ukur_dan_teknik_pengukuran_jilid_104 alat ukur_dan_teknik_pengukuran_jilid_1
04 alat ukur_dan_teknik_pengukuran_jilid_1Setyo Alfarezi
 
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKRAlat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKREko Supriyadi
 
jurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdfjurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdfagamiilmansyah1
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...Uofa_Unsada
 
VOIP
VOIPVOIP
VOIPgobed
 
PENGARUH INTERNET DALAM BERBAGIA BIDANG
PENGARUH INTERNET DALAM BERBAGIA BIDANGPENGARUH INTERNET DALAM BERBAGIA BIDANG
PENGARUH INTERNET DALAM BERBAGIA BIDANGchrisnachand
 

Similar a sistem pakar (20)

Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750
Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750 Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750
Sistem Keamanan dan Optimalisasi Bandwidth menggunakan MikroTik RB750
 
Sri rahayu
Sri rahayuSri rahayu
Sri rahayu
 
Proposal penelitan
Proposal penelitanProposal penelitan
Proposal penelitan
 
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   JamaliahSkripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server   Jamaliah
Skripsi - Sistem informasi akademik berbasis client server Jamaliah
 
Proposal seminar teknologi komunikasi kontemporer
Proposal seminar teknologi komunikasi kontemporerProposal seminar teknologi komunikasi kontemporer
Proposal seminar teknologi komunikasi kontemporer
 
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudangLaporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
 
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 3
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 3Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 3
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 3
 
Dela
DelaDela
Dela
 
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...
BAHASA INDONESIA: MAKALAH "Dampak Teknologi dan Komunikasi Terhadap Aktivitas...
 
Tesis deal print ok 1
Tesis deal print ok 1Tesis deal print ok 1
Tesis deal print ok 1
 
IMAM SANDIKA-FST.pdf
IMAM SANDIKA-FST.pdfIMAM SANDIKA-FST.pdf
IMAM SANDIKA-FST.pdf
 
Siskom terakhir
Siskom terakhirSiskom terakhir
Siskom terakhir
 
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKRAlat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 1 - TKR
 
04 alat ukur_dan_teknik_pengukuran_jilid_1
04 alat ukur_dan_teknik_pengukuran_jilid_104 alat ukur_dan_teknik_pengukuran_jilid_1
04 alat ukur_dan_teknik_pengukuran_jilid_1
 
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKRAlat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKR
Alat ukur dan teknik pengukuran jilid 2 - TKR
 
jurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdfjurnal thesis pengembangan.pdf
jurnal thesis pengembangan.pdf
 
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENEMUKAN HUBUNGAN DATA AWAL MASUK DENGAN D...
 
Lilis setiawati
Lilis setiawatiLilis setiawati
Lilis setiawati
 
VOIP
VOIPVOIP
VOIP
 
PENGARUH INTERNET DALAM BERBAGIA BIDANG
PENGARUH INTERNET DALAM BERBAGIA BIDANGPENGARUH INTERNET DALAM BERBAGIA BIDANG
PENGARUH INTERNET DALAM BERBAGIA BIDANG
 

sistem pakar

  • 1. PROYEK AKHIR PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR PADA PERANGKAT MOBILE DENGAN WML DAN PHP UNTUK PENYAKIT PARU PADA ANAK DEASY ASTRID NATALIA NRP. 7403.030.037 Dosen Pembimbing: TITA KARLITA,S.KOM NIP. 132 300 680 ENTIN MARTIANA K,S.KOM NIP. 132 282 692 JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA SURABAYA 2006
  • 2. PROYEK AKHIR PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR PADA PERANGKAT MOBILE DENGAN WML DAN PHP UNTUK PENYAKIT PARU PADA ANAK DEASY ASTRID NATALIA NRP. 7403.030.037 Dosen Pembimbing: TITA KARLITA,S.KOM NIP. 132 300 680 ENTIN MARTIANA K,S.KOM NIP. 132 282 692 JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA SURABAYA 2006
  • 3. PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR PADA PERANGKAT MOBILE DENGAN WML DAN PHP UNTUK PENYAKIT PARU PADA ANAK Oleh : Deasy Astrid Natalia 7403.030.037 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk menyelesaikan Studi pada Program Pendidikan Diploma III di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS Disetujui oleh : Tim Penguji Proyek Akhir : Dosen Pembimbing : 1. Dosen Penguji I 1. Dosen Pembimbing I Arna Fariza,S.Kom,M.Kom Tita Karlita,S.Kom NIP : 132 233 198 NIP: 132 300 680 2. Dosen Penguji II 2. Dosen Pembimbing II Afrida Helen, ST, M.Kom Entin Martiana K,S.Kom NIP : 132 170 593 NIP : 132 282 692 3. Dosen Penguji III Tessy Badriyah, S.Kom,MT NIP : 132 297 020 Mengetahui, Ketua Jurusan Teknologi Informasi Iwan Syarif, S.Kom, M.Kom NIP: 132 134 725
  • 4. ABSTRAK Pada saat ini penggunaan teknologi perangkat mobile telah berkembang pesat dan memasyarakat. Sebagian besar masyarakat menggunakannya tidak hanya untuk kepentingan berkomunikasi saja, tetapi juga untuk mendapatkan informasi secara cepat dan efisien dengan aplikasi berorientasi internet melalui teknologi WAP. Perkembangan teknologi Kecerdasan Buatan yang terjadi telah memungkinkan Sistem Pakar untuk diaplikasikan penggunaannya dalam perangkat mobile dengan WML dan PHP. Salah satunya dalam pemberian informasi mengenai berbagai masalah kesehatan, terutama masalah kesehatan paru anak. Metode sistem pakar yang digunakan adalah forward dan backward chaining dengan pembuatan tree dari data- data penunjang. Dengan fasilitas yang diberikan untuk user dan administrator, memungkinkan baik user maupun administrator untuk menggunakan sistem ini sesuai kebutuhannya masing-masing. User diberi kemudahan dalam mengetahui informasi berbagai jenis penyakit paru anak dengan gejala-gejala klinisnya, informasi rumah sakit paru di beberapa daerah serta konsultasi layaknya dengan seorang dokter paru anak melalui beberapa pertanyaan yang harus dijawab user untuk mengetahui hasil diagnosanya. Sedangkan administrator dimudahkan dalam memanajemen sistem, baik proses tambah, hapus maupun update data terbaru. Tugas akhir ini diharapkan mampu memberikan informasi segala hal yang berhubungan dengan masalah kesehatan paru anak secara cepat dan efisien secara timbal baik antara user dan sistem tetapi tetap optimal meski dalam small device. Kata kunci : perangkat mobile, sistem pakar, forward dan backward chaining, WAP. i
  • 5. ABSTRACT The fast growing of device technology, making the possibility of accessing internet using mobile device easily. Most people not only use it for communicating, but also for getting information by WAP technology. The growing of Artificial Intelligence making the possibility of using an Expert System to be applicated into mobile device using WML and PHP. As example for giving information about medical problem, especially in children lunge disease. Forward and backward chaining by making a tree is an expert system method that used in this final project. Facility that has given to user and administrator, is possible for each user use this system in different needs. User can be able to know all information about kinds of children lunge disease and its symptoms, location of lunge hospital in several area, and consultation like a medical check with the doctor by answering the questions to know what is the diagnose. Otherwise, administrator can be able to manage the system, not only adding data, deleting but also updating the newest data. We expect that this final project can give all information related to children lunge disease easily and efficiently, but still optimal even in a small device. Keywords : mobile device, expert systems, forward and backward chaining, WAP. ii
  • 6. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan YME , yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini tepat pada waktunya. Adapun judul Proyek Akhir ini adalah : PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR PADA PERANGKAT MOBILE DENGAN WML DAN PHP UNTUK PENYAKIT PARU PADA ANAK Proyek Akhir ini dibuat sebagai persyaratan kelulusan pada program studi di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya jurusan Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Kami menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan Proyek Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Oleh sebab itu kami berharap adanya saran dan kritik yang membangun sehingga dapat memperbaiki dan membenahi kekurangan-kekurangan yang ada. Akhir kata, semoga buku proyek akhir ini dapat memberi manfaat serta dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk pengembangan Proyek Akhir di kemudian hari dan dapat menjadi nilai tambah khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca. Surabaya, Agustus 2006 Penyusun iii
  • 7. UCAPAN TERIMA KASIH Syukur ke hadirat Tuhan YME atas segala nikmat yang telah dilimpahkan. Kami menyadari bahwa terwujudnya proyek akhir ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan doa serta dukungan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, keikhlasan dan ketulusan, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar- besarnya kepada : 1. My Lord, Jesu Christe, for giving me a beautiful life and beautiful world. Thanks for blessing, be with you I shall never fall. 2. Kedua Orang tua tercinta yang membesarkan kami dengan penuh kasih sayang, perjuangan dan pengorbanan serta doa yang selalu ditujukan demi kesuksesan ananda. 3. Kakak-kakakku yang cerewet tapi baik, makasih untuk segala ’sindirannya’, jadi motivator yang bagus buat bangkit. 4. Bapak Dr. Ir. Titon Dutono, M.Eng, selaku Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 5. Bu Tita Karlita, S.Kom dan Bu Entin Martiana K,S.Kom selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan serta semangat sehingga kami dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini. 6. Bapak Sritusta Sukaridhoto yang telah membantu proses peng- upload-an proyek akhir ini, maaf Pak banyak merepotkan. 7. Alfante Syafa’at, the one who always giving me his trust for throughing these all. No words can say how much I thank to you, your patience, advice, love and understand will always be the greatest part in my live. I dedicated this for you just to fulfill my promise, and you can see now, I did it.“Ich werden dich immer Lieben, ich sehr verlangen. ” 8. My sisters, ‘Animal Kingdoms’ family, you are the greatest, I love you all. Wish you all the best. 9. Si papi, Ujang Fajar, yg selalu anterin aq pulang kalo kemaleman di kampus, pinjemin komputernya, nemenin beli roti ‘goyeng’, makan soto, ngehibur aq pas sedih or seneng, dan smuanya. Good luck for you bro’,I know u can do it. Thanks for everything, you are more than just my friend, my brother. iv
  • 8. 10. Si Dodol, Doni, makasih ya uda jadi ’partner’ selama 3 tahun ini, bahkan bantuin benerin program ampe jam 2 pagi di lab TA. Wish u all the best bro’, you are so talented, it’s a blessing. 11. 79’s crew terutama penghuni lantai 3, baik bidadari (Nia, Pu3, Vbri, Ira, Silvie, Qq, Sophie ’pinguku’, Nupi) maupun bidadaranya (Koko, Aa’ yang jenius, Agung, Candra ’Parat’, Pras ’Bapet’, Arief ’Cak Ri’, Mboko, terutama Mas Yoga yang uda mau minjemin HP-nya tuk TAku), thanx ya uda ijinin aq, ‘penyelundup ilegal’, ngerasain susah n seneng bareng hadapin TA, kasih sayang kalian, smuanya yang gak bakal aq lupain seumur hidup. You are the best guys! 12. Para bidadari dan bidadara IT-B’03 lainnya, IT-A’03, D4 IT’03 lainnya, makasih banyak atas dukungan, semangat, dan persahabatan yang terjalin selama ini, semoga berakhirnya perkuliahan ini, bukan berarti berakhir pula persahabatan kita. Keep in contact yach, wherever and whenever you are! 13. Semua dosen, karyawan, mahasiswa-mahasiswi PENS-ITS ataupun semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala bantuan, dukungan dan doanya. Penyusun menyadari bahwa “tak ada gading yang tak retak”, demikian juga dalam penyusunan buku proyek akhir ini, namun demikian penyusun berharap semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Surabaya, Agustus 2006 Penyusun v
  • 9. DAFTAR ISI ABSTRAK....................................................................................... i KATA PENGANTAR..................................................................... iii UCAPAN TERIMA KASIH........................................................... iv DAFTAR ISI................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR...................................................................... viii DAFTAR TABEL........................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang......................................................................... 1 1.2 Permasalahan........................................................................... 2 1.3 Batasan Masalah...................................................................... 2 1.4 Tujuan Proyek Akhir................................................................ 2 1.5 Metode Proyek Akhir............................................................... 3 1.6 Sistematika Pembahasan.......................................................... 4 BAB II DASAR TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan.................................................................... 6 2.2 Sistem Pakar.............................................................................. 6 2.2.1 Ciri-ciri Sistem Pakar...................................................... 7 2.2.2 Keuntungan Sistem Pakar............................................... 7 2.2.3 Kelemahan Sistem Pakar................................................. 8 2.2.2 Alasan Pengembangan Sistem Pakar............................... 8 2.2.3 Modul Penyusun Sistem Pakar........................................ 8 2.2.4 Struktur Sistem Pakar...................................................... 9 2.2.5 Teknik Representasi Pengetahuan................................... 10 2.2.6 Inferencing dengan Rule : Forward dan Backward Chaining............................................................................ 11 2.3 Wireless Application Protocol (WAP)...................................... 11 2.3.1 Apa itu WAP?.................................................................. 12 2.3.2 Mengembangkan Aplikasi WAP..................................... 12 2.3.2.1 Pengembangan Aplikasi WAP dengan PHP.......... 16 2.3.2.2 Interaksi PHP dengan MySQL 18 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Rancangan Umum……………………………………………. 19 3.2 Uraian Perancangan Sistem...................................................... 20 3.2.1 Perancangan Data............................................................. 20 vi
  • 10. 3.2.1.1 Data-Data Penyakit dan Gejala Klinisnya.............. 24 3.2.1.2 Penyusunan Basis Data........................................... 25 3.2.1.2.1 Pembuatan Tabel..................................... 28 3.2.1.2.2 Pembuatan Relasi Antar Tabel................ 29 3.2.2 Perancangan Proses........................................................ 29 3.2.2.1 Diagram Alir Sistem............................................. 36 3.2.2.2 Fungsi-fungsi yang Digunakan dalam Sistem....... 39 3.2.3 Perancangan AntarMuka................................................ 39 3.2.3.1 Pembuatan Tree..................................................... 41 3.2.3.2 Struktur Data yang digunakan............................... 41 3.2.3.3 Blok Arsitektur Sistem.......................................... 42 3.2.3.3 Desain Homepage.................................................. 43 3.2.3.4 Implementasi Sistem.............................................. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Umum ...................................................................... 45 4.2 Pengujian Sistem....................................................................... 45 4.2.1 Pengujian Sistem User..................................................... 47 4.2.1.1 Pengujian Proses Forward..................................... 49 4.2.1.2 Pengujian Proses Backward.................................. 51 4.2.2 Pengujian Sistem Admin................................................. 53 4.2.2.1 Tambah Data……………………………………. 55 4.2.2.2 Hapus Data............................................................ 60 4.2.2.3 Update Data.......................................................... 63 4.3 Analisa Program....................................................................... 68 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan................................................................................... 71 5.2 Saran......................................................................................... 71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENYUSUN vii
  • 11. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Diagram network pada WAP.................................. 13 Gambar 2.2 Proses komunikasi browser nirkabel dengan nirkabel...................................................................... 16 Gambar 3.1 Struktur tabel penyakit.............................................. 25 Gambar 3.2 Struktur tabel gejala.................................................. 25 Gambar 3.3 Struktur tabel gejala_penyakit.................................. 26 Gambar 3.4 Struktur tabel pertanyaan......................................... 27 Gambar 3.5 Relationship antar tabel............................................ 28 Gambar 3.6 Diagram alir sistem user........................................... 30 Gambar 3.7 Diagram alir manajemen sistem............................... 32 Gambar 3.8 Diagram alir mode edit tambah data........................ 33 Gambar 3.9 Diagram alir mode edit hapus data.......................... 34 Gambar 3.10 Diagram alir mode edit update data......................... 35 Gambar 3.11 Tampilan proses sistem pakar.................................. 39 Gambar 3.12 Blok Arsitekstur Sistem........................................... 41 Gambar 3.13 Desain Homepage Sistem......................................... 43 Gambar 3.14 Halaman Utama........................................................ 43 Gambar 3.15 Halaman Login......................................................... 44 Gambar 3.16 Menu Utama User.................................................... 44 Gambar 3.17 Menu Utama Admin................................................. 44 Gambar 4.1 Tampilan halaman utama pada emulator WAP........ 46 Gambar 4.2 Tampilan pesan error pada command prompt.......... 46 Gambar 4.3 Tampilan halaman utama pada perangkat mobile.... 46 Gambar 4.4 Tampilan halaman utama lanjutan pada perangkat mobile....................................................................... 47 Gambar 4.5 Halaman login.......................................................... 47 Gambar 4.6 Menu Utama User Umum......................................... 48 Gambar 4.7 Halaman utama menu Lokasi Rumah Sakit Paru..... 48 Gambar 4.8 Pilihan daerah Lokasi Rumah Sakit Paru................. 48 Gambar 4.9 Informasi Lokasi Rumah Sakit Paru........................ 49 Gambar 4.10 Halaman Utama menu Konsultasi Penyakit............ 49 Gambar 4.11 Tampilan pertanyaan 1 Konsultasi Penyakit............ 50 Gambar 4.12 Menu jawaban pertanyaan....................................... 50 Gambar 4.13 Tampilan pertanyaan 2 Konsultasi Penyakit........... 50 Gambar 4.14 Hasil kesimpulan diagnosa penyakit....................... 51 Gambar 4.15 Halaman Utama menu Macam Penyakit................. 51 Gambar 4.16 Tampilan pilihan Macam Penyakit.......................... 52 Gambar 4.17 Tampilan pilihan Macam Penyakit lanjutan............. 52 Gambar 4.18 Hasil informasi gejala dari suatu penyakit................ 52 viii
  • 12. Gambar 4.19 Menu jawaban why dalam pilihan jawaban.............. 53 Gambar 4.20 Hasil informasi akses menu why.............................. 53 Gambar 4.21 Halaman login admin............................................... 53 Gambar 4.22 Tampilan halaman login admin................................ 54 Gambar 4.23 Tampilan pesan jika password salah........................ 54 Gambar 4.24 Tampilan pesan jika password benar....................... 54 Gambar 4.25 Pilihan proses edit admin......................................... 54 Gambar 4.26 Pilihan proses tambah data....................................... 55 Gambar 4.27 Pilihan tambah gejala pada penyakit tertentu........... 56 Gambar 4.28 Pilihan tambah gejala pada penyakit tertentu lanjutan...................................................................... 56 Gambar 4.29 Informasi data gejala sebelum ditambahkan............. 56 Gambar 4.30 ID gejala baru............................................................ 57 Gambar 4.31 Nama gejala baru...................................................... 57 Gambar 4.32 Urutan pertanyaan gejala baru.................................. 57 Gambar 4.33 Informasi sistem jika berhasil ditambahkan............. 57 Gambar 4.34 Gejala penyakit baru berhasil ditambahkan............. 58 Gambar 4.35 Informasi ID dan jenis penyakit yang ada................ 59 Gambar 4.36 ID dan nama penyakit yang ditambahkan................ 59 Gambar 4.37 Tampilan pesan sistem jika proses tambah berhasil 59 Gambar 4.38 Halaman hasil proses tambah penyakit.................... 59 Gambar 4.39 Proses pemberian ID dan nama gejala pada penyakit baru............................................................ 60 Gambar 4.40 Tampilan pesan sistem jika proses insert berhasil.... 60 Gambar 4.41 Halaman hasil penambahan gejala penyakit baru..... 60 Gambar 4.42 Pilihan proses delete data.......................................... 61 Gambar 4.43 Informasi semua gejala beserta IDnya...................... 61 Gambar 4.44 Menuliskan ID gejala yang akan dihapus................. 62 Gambar 4.45 Halaman hasil delete gejala....................................... 62 Gambar 4.46 Informasi semua jenis penyakit paru anak serta IDnya......................................................................... 63 Gambar 4.47 Menuliskan ID penyakit yang akan dihapus............. 63 Gambar 4.48 Tampilan pesan jika proses delete data berhasil....... 63 Gambar 4.49 Pilihan proses update data......................................... 64 Gambar 4.50 Pilihan proses update data......................................... 64 Gambar 4.51 Informasi semua ID dan gejala yang ada.................. 65 Gambar 4.52 Informasi semua ID dan gejala sebelum ditambahkan.............................................................. 65 Gambar 4.53 ID gejala yang dipilih............................................... 65 Gambar 4.54 Nama gejala sebelum di-edit.................................... 65 ix
  • 13. Gambar 4.55 Nama gejala yang baru............................................. 66 Gambar 4.56 Pesan yang ditampilkan jika berhasil update............ 66 Gambar 4.57 Halaman hasil update gejala..................................... 66 Gambar 4.58 Informasi semua nama penyakit beserta IDnya........ 67 Gambar 4.59 ID penyakit yang akan di-edit................................... 67 Gambar 4.60 Nama penyakit sebelum di-edit................................. 67 Gambar 4.61 Nama penyakit yang di-edit...................................... 68 Gambar 4.62 Tampilan pesan jika proses update berhasil.............. 68 Gambar 4.63 Halaman hasil proses update nama penyakit............ 68 x
  • 14. DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel penyakit ………………………………………….. 25 Tabel 2. Tabel gejala_penyakit....................................................... 26 Tabel 3. Tabel penyakit…………………………………………... 27 Tabel 4. Tabel pertanyaan………………………………………... 28 xi
  • 15. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat, berpengaruh pula pada perkembangan perangkat mobile saat ini, sehingga penggunaan perangkat mobile semakin memasyarakat. Perkembangan ini sangatlah membantu dalam menyajikan informasi yang cepat dan efisien dengan pengaksesan internet melalui perangkat mobile tersebut. Meski perangkat mobile merupakan small device dengan layar penyajian yang sangat terbatas, tetapi penyajian informasinya pun tidak kalah optimal layaknya informasi yang diakses dari personal computer, tergantung bagaimana cara penyajiannya. Seiring perkembangan teknologi, dikembangkan pula suatu teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan. Sistem Pakar adalah salah satu bagian dari Kecerdasan Buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk memecahkan berbagai masalah yang bersifat spesifik, dalam hal ini adalah permasalahan kesehatan paru anak. Kesehatan anak adalah dambaan setiap orang tua dalam setiap keluarga, terlebih mengingat usia anak-anak yang rentan terhadap penyakit merupakan ketakutan tersendiri bagi orang tua. Ketakutan ini bukanlah tanpa alasan, karena terkadang kesibukan orang tua menyebabkan keterlambatan penanganan kesehatan anak sehingga banyak penderita paru berusia anak-anak berjatuhan bahkan meninggal dunia. Kebutuhan informasi yang cepat dan tepat dari seorang pakar kesehatan anak sangatlah dibutuhkan. Hal inilah yang mendorong pembangunan sebuah sistem pakar kesehatan paru anak untuk diwujudkan. Penyampaian informasi pun dilakukan menggunakan perangkat mobile dengan meminta request dari user. Request tersebut akan diproses dalam sistem, kemudian hasilnya akan dikirim lagi ke user dengan ditampilkan pada layar perangkat mobile. Diharapkan sistem ini 1
  • 16. mampu memberikan informasi yang optimal dengan timbal balik dari user dan sistem. 1.2 PERMASALAHAN Permasalahan yang timbul dari pembuatan proyek akhir ini adalah : • Bagaimana cara membuat sistem pakar menggunakan tree dari data-data penyakit paru pada anak. • Bagaimana cara memanage sistem (mengedit, menghapus ataupun menambahkan data) di dalam sistem pakar. • Bagaimana cara menyajikan informasi tersebut secara optimal dan cocok untuk ditampilkan ke dalam small device. 1.3. BATASAN MASALAH Batasan-batasan maslah yang digunakan dalam proyek akhir ini adalah : • Data-data penunjang penyakit paru yang digunakan hanya pada usia anak-anak saja. • Perangkat mobile yang digunakan adalah handphone ataupun PDA phone. • Pembangunan sistem pakar menggunakan tree dengan metode inferensi forward dan backward chaining dari data-data penunjang. • Penyimpanan data-data penunjang menggunakan database MySQL. • Interaksi antara program dan user menggunakan pertanyaan yang diberikan melalui proses dialog yang memerlukan jawaban ya atau tidak dari user. • Bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan WML dan PHP. 1.4 TUJUAN PROYEK AKHIR Proyek akhir ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem berbasis pengetahuan kedokteran dalam mendiagnosa penyakit paru pada anak yang dapat ditampilkan dalam perangkat mobile, sehingga alasan efisiensi waktu dan kurangnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan anak dapat teratasi. 2
  • 17. 1.5 METODE PROYEK AKHIR Dalam pembuatan proyek akhir ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut : • Studi literatur. Dilakukan studi literatur atau tinjauan pustaka tentang konsep dan teori dasar sistem pakar serta pengembangan program WAP. • Pengumpulan data. Melakukan proses pencarian data-data penunjang mengenai gejala klinis jenis-jenis penyakit paru anak yang diperoleh dari survei dan studi pustaka ilmu kesehatan anak. • Perencanaan sistem. Perencanaan pembuatan sistem meliputi perencanaan sistem pakar dalam perancangan tree serta menyusun rule-rule dan konklusi. • Penyusunan basis data. Data-data penunjang yang didapatkan berupa suatu kesimpulan, fakta-fakta dan aturan yang mengatur proses pencarian data yang saling berhubungan satu sama lain disimpan ke dalam basis data MySQL sebagai media penyimpanan. • Pembuatan program komputer yang meliputi pembuatan antar muka dan mesin inferensi. Pembuatan program dilakukan menggunakan pemrograman WAP dengan WML dan PHP sebagai aplikasi dalam menampilkan sistem pakar tersebut ke dalam perangkat mobile. • Uji coba sistem. Pengujian sistem yang telah dibuat dengan menggunakan emulator WAP ataupun perangkat mobile secara langsung. • Perbaikan/penambahan data. Setelah sistem diuji coba dan terjadi beberapa kekurangan/kelemahan, maka perlu diperbaiki atau diedit lagi data-data yang ada sehingga sistem yang dibuat lebih bersifat valid lagi hasilnya. • Analisa. 3
  • 18. Dari pengujian sistem dan perbaikan/penambahan data dibuat analisa sistemnya apakah bekerja seperti yang direncanakan. • Simpulan. Dibuat kesimpulan dari pengujian sistem proyek akhir dengan membandingkan apakah hasilnya seperti yang diharapkan pada tujuan proyek akhir sebelumnya. 1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang akan diuraikan dalam buku laporan proyek akhir ini terbagi dalam beberapa bab yang akan dibahas sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan. Bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang masalah, permasalahan dengan batasan-batasan masalah ang digunakan, tujuan, metode serta sistematika pembahasan proyek akhir ini. BAB II : Teori Penunjang. Bab ini berisi dasar-dasar teoritis kecerdasan buatan dan sistem pakar untuk melandasi pemecahan masalah serta teori- teori sehubungan dengan Wireless Application Protocol (WAP) sebagai teknologi yang digunakan dalam pembuatan proyek akhir ini. BAB III : Perancangan dan Pembuatan Perangkat Lunak. Bab ini membahas tentang perancangan umum maupun uraian lebih lanjut mengenai perancangan sistem dalam pembuatan perangkat lunak. Uraian perancangan sistem ini meliputi perancangan data mengenai data input dan output sistem, perancangan proses mengenai bagaimana sistem akan bekerja dengan proses-proses tertentu, maupun perancangan antar muka dalam desain dan implementasi yang akan digunakan dalam pembuatan proyek akhir ini. BAB IV : Pengujian dan Analisa. Bab ini menjelaskan tentang pengujian sistem secara umum maupun terperinci. Pengujian sistem secara umum akan membahas mengenai lingkungan uji coba untuk 4
  • 19. menggunakan sistem ini. Selanjutnya secara lebih terperinci dijelaskan dalam pengujian sistem meliputi skenario pengujian baik user umum maupun admin, beserta langkah- langkah dalam uji coba sistem. Dari seluruh hasil uji coba tersebut, kemudian dianalisa kembali apakah telah sesuai dengan tujuan pembuatan pada bab I. BAB V : Penutup Bab ini berisi simpulan yang telah didapatkan dari hasil uji coba sistem dan analisanya mengenai keterkaitan dengan tujuan pembuatan sistem, dan selanjutnya akan dikemukakan saran-saran mengenai penggunaan sistem serta bahan masukan dari penulis bagi rencana pengembangan proyek akhir untuk masa yang akan datang. 5
  • 20. BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 KECERDASAN BUATAN Kecerdasan Buatan adalah ide-ide untuk membuat suatu perangkat lunak komputer yang memiliki kecerdasan sehingga perangkat lunak komputer tersebut dapat melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Adapun pekerjaan itu adalah berupa konsultasi yang dapat memberikan suatu informasi berupa saran-saran yang akan sangat berguna. Kecerdasan Buatan memungkinkan komputer untuk berpikir dengan cara menyederhanakan program. Dengan cara ini, Kecerdasan Buatan dapat menirukan proses belajar manusia sehingga informasi baru dapat diserap dan digunakan sebagai acuan di masa-masa mendatang. Kecerdasan atau kepandaian itu didapat berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, untuk itu agar perangkat lunak yang dikembangkan dapat mempunyai kecerdasan maka perngakat lunak tersebut harus diberi suatu pengetahuan dan kemampuan untuk menalar dari pengetahuan yang telah didapat dalam menemukan solusi atau kesimpulan layaknya seorang pakar dalam bidang tertentu yang bersifat spesifik. Kecerdasan Buatan menawarkan media dan uji teori kecerdasan. Teori ini dapat dinyatakan dalam bahasa program komputer dan dibuktikan melalui eksekusinya pada komputer nyata. 2.2. SISTEM PAKAR Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas 6
  • 21. para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. 2.2.1 Ciri-Ciri Sistem Pakar Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut : • Memiliki informasi yang handal. • Mudah dimodifikasi. • Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer. • Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi. 2.2.2 Keuntungan Sistem Pakar Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain : 1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli. 2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis. 3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. 4. Meningkatkan output dan produktivitas. 5. Meningkatkan kualitas. 6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka). 7. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya. 8. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan. 9. Memiliki reabilitas. 10. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. 11. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. 12. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan. 13. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah. 14. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan. 7
  • 22. 2.2.3 Kelemahan Sistem Pakar Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain : 1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal. 2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya. 3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar. 2.2.4 Alasan Pengembangan Sistem Pakar Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan : • Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi. • Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar. • Seorang pakar akan pensiun atau pergi. • Seorang pakar adalah mahal. • Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat. 2.2.5 Modul Penyusun Sistem Pakar Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu : 1. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode) Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan- pengetahuan yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya. 2. Modul Konsultasi (Consultation Mode) Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul ini, user 8
  • 23. berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan oleh sistem. 3. Modul Penjelasan (Explanation Mode) Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem (bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh). 2.2.6 Struktur Sistem Pakar Komponen utama pada struktur sistem pakar menurut Hu et al (1987) meliputi: 1.Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. 2. Mesin Inferensi (Inference Engine) Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua tehnik pengendalian tersebut. 3. Basis Data (Data Base) 9
  • 24. Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan. 4. Antarmuka Pemakai (User Interface) Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai.dengan komputer. 2.2.7 Teknik Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu : 1. Rule-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan. 2. Frame-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame. 3. Object-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek- obyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses). 4. Case-Base Reasoning Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases). 10
  • 25. 2.2.8 Inferencing dengan Rule : Forward dan Backward Chaining Inferensi dengan rules merupakan implementasi dari modus ponen, yang direfleksikan dalam mekanisme search (pencarian). Dapat pula mengecek semua rule pada knowledge base dalam arah forward maupun backward. Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada rule yang dapat digunakan atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai. Ada dua metode inferencing dengan rules, yaitu forward chaining atau data-driven dan backward chaining atau goal-driven. a. Backward chaining • Menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian mengecek pada sebab-sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi tersebut. • Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining. b. Forward chaining • Forward chaining merupakan grup dari multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu maslah kepada solusinya. • Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi. • Forward chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh. • Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining. 2.3 WIRELESS APPLICATION PROTOCOL (WAP) Internet, sejak pertengahan tahun 1990-an hingga kini, telah mengubah cara kita berkomunikasi dan berinteraksi. Internet memungkinkan terjadinya pertukaran informasi secara cepat dalam lingkup yang global, yaitu dunia. Informasi kemudian menjadi wilayah publik, dapat diakses dari manapun. Perkembangan sistem komunikasi personal nirkabel (wireless) yang pesat telah membangkitkan gagasan-gagasan tentang akses internet dan informasi dari perangkat komunikasi personal nirkabel dengan tingkat mobilitas tinggi. Bagaimana bisa? Teknologi Wireless Aplication 11
  • 26. Protocol (WAP) merupakan sinergi dari kombinasi internet dan dunia komunikasi nirkabel. 2.3.1 Apa itu WAP ? Wireless Application Protocol (WAP) merupakan protokol bagi perangkat-perangkat nirkabel yang menyediakan layanan komunikasi data bagi pengguna, baik dalam bentuk yang berhubungan dengan telekomunikasi maupun aplikasi-aplikasi berorientasi internet. Struktur WAP mengadopsi topologi layer-layer yang ada pada Internet Protocol (model TCP/IP). Ini terkait dengan tujuan dibuatnya WAP, yaitu memberikan akses internet bagi alat komunikasi mobile nirkabel. Protokol mengatur bagaimana format paket data dan layanan- layanan terhadap paket data pada setiap layer, bagaimana suatu layer memberikan layanan kepada layer lain yang berada di atasnya. 2.3.2 Mengembangkan Aplikasi WAP Pengembangan aplikasi WAP dilakukan dalam suatu lingkungan kerja yang disebut Wireless Application Environment (WAE). Inti dari WAE ini terdiri dari Wireless Markup Language (WML) dan Wireless Markup Language Script (WMLScript). Untuk menjangkau dunia internet, sebuah ponsel dengan teknologi WAP harus berjalan via WAP Gateway. WAP Gateway ini bertindak sebagai perantara, menghubungkan jaringan mobile dan internet dengan menerjemahkan Hypertext TransferProtocol (HTTP) menjadi Wireless Session Protocol (WSP). Gambar di bawah ini menunjukkan skema sederhana hubungan antara web server, gateway dan ponsel dengan WAP. WML Binary WML User Agent Web Server WAP Gateway Gambar 2.1 Diagram network pada WAP 12
  • 27. Web server melayani permintaan dari user melalui ponsel untuk sebuah aplikasi WAP. Hubungan ini dilakukan melalui perantara WAP Gateway. Aplikasi dalam WAP dibentuk dalam format WML. Untuk menjalankan suatu aplikasi WAP, sama halnya dengan internet biasa. Kita tinggal mengetikkan URL yang dikehendaki, misalnya : http://mobileinternet.ericsson.com. Karena itu, untuk membuat aplikasi WAP yang kita butuhkan adalah sebuah web server untuk menangani permintaan user akan aplikasi WAP, misalnya Apache, Microsoft Internet Information Service (IIS), ataupun PWS (Personal Web Server). WML merupakan bahasa mark-up yang berbasis pada Extensible Markup Language (XML). WML adalah analogi dari HTML yang berjalan pada protokol nirkabel. Tag-tag pada WML mirip dengan tag-tag yang ada pada HTML . Data WML terstruktur dalam bentuk koleksi kartu atau card. Sebuah koleksi card disebut deck. Tiap deck tersusun dari isi yang terstruktur dan spesifikasi navigasi. Pengguna melakukan navigasi dalam susunan card, melihat isi tiap card, mengisi informasi yang dibutuhkan, membuat pilihan dan bernavigasi ke card selanjutnya atau kembali ke card sebelumnya. Dalam HTML, user interface ditampilkan dalam bentuk halaman-halaman hypertext. Navigasi dilakukan pengguna dalam card- card tersebut seperti halnya navigasi pada halaman-halaman HTML di mana dalam card pada suatu deck dapat memiliki hyperlink ke card yang lain. Jika WML merupakan analogi dari HTML pada media nirkabel, maka WMLScript merupakan analogi yang tepat dari JavaScript. WMLScript, seperti halnya JavaScript, berjalan pada sisi client (client side scripting). Bedanya, WMLScript tidak dpat ditempatkan menjadi satu dengan halaman WML yang menggunkan fungsi-fungsi dari WMLScript. Fungsi-fungsi WMLScript yang akan digunakan oleh halaman WML ditempatkan dalam file yang terpisah. Pemisahan ini memberikan suatu keuntungan, yaitu dalam fokus pembuatan aplikasi. Jika kita bekerja dengan halaman WML, maka kita hanya berfokus pada isi atau user interface halaman yang kita inginkan. Dengan WMLScript, kita berfokus pada pembuatan prosedur atau fungsi dari logika pemrograman. Aplikasi WML yang kita buat dapat diakses menggunakan browser ang disebut dengan user agent (UA). UA mendownload 13
  • 28. halaman WML dan atau WMLScript yang dibutuhkan dan merender halaman tersebut. Hasil render halaman WML amat bergantung pada tipe perangkat yang digunakan. Dan tampilan yang diperoleh mungkin berbeda antara ponsel dengan kemampuan grafis yang baik dengan yang hanya mendukung modus teks. a. Prolog WML Statemen pertama dalam sebuah dokumen XML dalam sebuah dokumen WML disebut prolog. prolog ini adalah optional (tidak harus ada), dan mengandung dua baris kode: • Deklarasi XML: digunakan untuk mendefinisikan versi XML • Deklarasi DTD: penunjuk ke file yang mengandung DTD dokumen ini. Contoh prolog adalah sebagai berikut: <?xml version="1.0"?> <!DOCTYPE wml PUBLIC "-//WAPFORUM//DTD WML 1.1//EN" "http://www.wapforum.org/DTD/wml_1.1.xml"> Setelah prolog, setiap dokumen XML mengandung sebuah elemen tunggal yang mengandung semua sub elemen dan entity yang lainnya. Seperti kalau di HTML, semua elemen dikurung oleh karakter <> dan </>. Misal : <element>datadatadata</element> Hanya boleh ada satu elemen dokumen per dokumen. Dengan WML, elemen dokumennya adalah <wml>; (seperti di html elemen dokumennya adalah <html>) semua elemen lainnya termasuk di dalamnya. Dua cara paling umum untuk menyimpan data dalam dokumen XML adalah dengan element dan attribute. • Element adalah item-item berstruktur dalam dokumen tersebut yang ditandai dengan tag elemen pembuka dan penutup. Element juga dapat mengandung sub-element. 14
  • 29. • Attribute biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sebuah elemen. Contoh, misalkan ada kode spt ini: <!-- Ini kartu login --> <card id="LoginCard" title="Login"> Silakan pilih nama user anda. </card> Dalam kode di atas, element card mengandung attribute id dan title. (Catatan: komentar di WML mirip dengan HTML tetapi harus tampil dalam tag <!-- -->. b. Element WML yang Valid WML mendefinisikan sebelumnya sebuah kumpulan element yang dapat dikombinasikan bersama-sama untuk membuat sebuah dokumen WML. Pencantuman Elemen-elemen ini dapat dibagi menjadi dua kelompok: - Element Deck/Card; dan - Element Event. • Element Deck/Card : wml, card, template, head, access, meta. • Element Event : do, ontimer, onenterforward, onenterbackward, onpick, onevent, postfield. • Task : go, prev, refresh, noop. • Variabel : setvar • User input : input, select, option, optgroup, fieldset. • Anchor, Image, dan Timer : a, anchor, img, timer. • Text Formatting : br, p, table, tr, td. Setiap elemen di atas dimasukkan ke dalam dokumen dengan sintaks seperti ini: <element>nilai elemen itu</element> Jika sebuah elemen tidak punya data di dalamnya (sebagaimana biasanya dalam kasus menformat elemen dengan <br> misalnya), kita dapat menghemat dengan hanya memasukkan satu tag yang ditambahi karakter / (misal: <br/>) 2.3.2.1 Pengembangan Aplikasi WAP dengan PHP 15
  • 30. Untuk membuat aplikasi WAP menjadi lebih dinamis dan interaktif, yang mampu memberikan dan menerima respon dari dan ke pengakses, kita dapat menggunakan bahasa-bahasa script yang berjalan pada sisi server (server side-scripting). Dalam proyek akhir ini kita akan menggunakan PHP ( PHP Hypertext Processor), bahasa script server- side yang tangguh, populer di internet dan gratis untuk memberi unsur dinamik dan interaktif pada aplikasi WAP. Pada prinsipnya, komunikasi antara web server dengan perangkat WAP sesama dengan hubungan antara web server dengan browser berbasis PC, hanya saja dalam hal ini ada satu tahap tambahan. Tahap ekstra yang dibutuhkan adalah transfer informasi oleh WAP gateway. WAP gateway bertindak sebagai perantara antara browser nirkabel dengan server tempat informasi berada. WIRELESS MOBILE SERVICES PROVIDER INTERNET NETWORK WEB SERVER WAP GATEWAY PHP Perangkat Mobile MySQL DATABASE Gambar 2.2 Proses komunikasi browser nirkabel dengan web server Yang berperan sebagai WAP gateway biasanya adalah perusahaan telekomunikasi yang menyediakan layanan telepon nirkabel atau telepon seluler. Misalkan kita telah membuat sebuah deck yang berisi dua buah card. Kemudian user dengan perangkat nirkabelnya melakukan permintaan atau request terhadap deck tersebut. Maka, urut- urutan event yang terjadi untuk permintaan user tersebut adalah sebagai berikut : 1. Request dikirimkan ke WAP gateway dengan protokol WAP. WAP gateway, di bawah “kendali” dari perangkat WAP, 16
  • 31. melakukan request untuk URL tertentu dengan menggunakan protocol HTTP. 2. Request ditransmisikan via internet ke alamat IP dari perangkat WAP (alamat IP dari suatu perangkat WAP ditentukan oleh operator). 3. Request mencapai tujuan akhirnya, yaitu web server. Server membaca header dan memproses permintaan dokumen WAP. Kode program PHP yang terdapat dalam dokumen ini dikompilasi dan diformat sesuai dengan kebutuhan. 4. Dokumen atau deck WAP yang telah diproses ini dikirimkan kembali melalui WAP gateway. Pada gateway, isi dari deck dikompres menjadi data biner dan dikirimkan ke perangkat WAP. Adalah mungkin (dan sangat mudah) untuk menambahkan unsur dinamik ke dalam WML dengan PHP. Pengembangan aplikasi WAP dengan PHP memungkinkan kita membuat aplikasi seperti database, mailserver, pengiriman pesan, dll. Supaya script PHP dapat didukung oleh perangkat WAP, script ini harus menghasilkan output header WML kepada client. Karena itu, setiap dokumen WML yang berisi kode PHP harus menyertakan baris-baris berikut yang ditempatkan pada awal deck : <?php //mengirim header header(”Content-type:text/vnd.wap.wml”); echo(“<?xml version=”1.0”?>”); echo(”<!DOCTYPE wml PUBLIC ”-//WAPFORUM//DTD WML 1.1//EN””http://www.wapforum.org/DTD/wml_1.1.xml”>”; ?> Deklarasi ini diperlukan karena PHP secara default mengirim baris Content-type: text/html. 2.3.2.2 Interaksi PHP dengan MySQL Komunikasi antara user dengan WAP browser dengan web server dapat menjadi lebih interaktif dengan penggunaan database. Dengan adanya PHP yang bekerja pada sisi server, komunikasi interaktif dapat dilakukan dengan antara user dengan server, baik Apache sebagai web server maupun database server MySQL. User yang mengakses 17
  • 32. dapat memperoleh data atau informasi dari server dan server dapat menyimpan data yang dikirimkan user dalam database MySQL Database yang dipakai adalah MySQL dengan beberapa alasan, antara lain karena MySQL gratis dan mudah dipelajari. Dalam PHP terdapat banyak fungsi yang digunakan sebagai penghubung atau antarmuka dengan MySQL sehingga data dalam database dapat dilihat dari internet. Banyak situs di internet yang menggunakan PHP-MySQL dalam mengembangkan situsnya. 18
  • 33. BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK 3.1 RANCANGAN UMUM Prosedur perancangan sistem secara umum untuk pembangunan sistem pakar pada perangkat mobile dengan WML dan PHP untuk penyakit paru pada anak ini terdiri atas beberapa tahap, antara lain meliputi perancangan : 1. Data Perancangan data yang dimaksudkan adalah perancangan data-data yang berkaitan dengan pembuatan perangkat lunak, meliputi : • Data input Termasuk di dalamnya data-data penunjang sebagai inputan pembuatan sistem. • Data output Dari data input di atas, bagaimana sistem akan menggunakannya hingga didapatkan data baru sebagai output sistem. 2. Proses Perancangan proses yang dimaksudkan adalah bagaimana sistem akan bekerja, proses-proses apa yang digunakan, mulai dari masuknya data input yang kemudian diproses oleh sistem hingga menjadi data output. 3. Antarmuka Perancangan antarmuka disini mengandung penjelasan tentang penggunaan tree dan keterangannya serta struktur data yang kita gunakan dalam sistem yang kita buat. 3.2 URAIAN PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem ini terdiri atas beberapa tahap yang akan diuraikan pada sub bab di bawah ini. 19
  • 34. 3.2.1 Perancangan Data Dalam perancangan data, akan dijelaskan bagaimana data-data yang terdapat dalam sistem sesuai dengan fungsinya sebagai data input ataupun data output sistem. 3.2.1.1 Data-Data Penyakit dan Gejala Klinisnya 1. Bronkitis Gejala klinis : • batuk kering • batuk berdahak setelah 2-3 hari • suara ada lendir • dahak kental dan kuning • sesak napas • mengeluh rasa sakit retrostenal • mengi 2. Asma Episodik Jarang Gejala klinis : • sesak napas • mengi selama 3-4 hari • batuk selama 10-14 hari • produksi lendir berlebihan • terdapat pada usia 3-6 tahun • serangan 3-4x setahun • gejala timbul di malam hari 3. Asma Episodik Sering Gejala klinis : • sesak napas • mengi • batuk • produksi lendir berlebihan • gejala timbul di malam hari • terjadi pada umur < 3 tahun, dan 8-13 tahun • serangan 3-4x setahun • hay fever 4. Asma Kronik/Persisten Gejala klinis : • terjadi pada umur 6 bulan atau <3 tahun • gejala timbul di malam hari 20
  • 35. gangguan pertumbuhan • sesak napas • mengi tiap hari • batuk • produksi lendir berlebihan 5. Asma Episodik Berat dan Berulang Gejala klinis : • sesak napas • mengi • batuk • produksi lendir berlebihan • ISPA (infeksi saluran napas atas) • pada anak kecil dan umur sebelum sekolah 6. Asma Persisten pada Bayi Gejala klinis : • sesak napas • mengi dengan takhipnu selama beberapa hari atau beberapa minggu • batuk • produksi lendir berlebihan • umur 3-12 bulan 7. Asma Hipersekresi Gejala klinis : • sesak napas • mengi • batuk • produksi lendir berlebihan • suara napas berderak • terdapat pada anak kecil dan umur permulaan sekolah 8. Asma karena Beban Fisik Gejala klinis : • sesak napas • mengi • batuk • produksi lendir berlebihan • setelah melakukan kegiatan fisik 9. Asma dengan Alergen Gejala klinis : 21
  • 36. • sesak napas • mengi • batuk malam keras dan kering • batuk terjadi pada jam 1-4 pagi • produksi lendir berlebihan • pada umur 2-6 tahun 10. Batuk Malam Gejala klinis : • sesak napas • mengi • batuk • produksi lendir berlebihan • asma pada jam 1-4 pagi 11. Asma Buruk di Pagi Hari Gejala klinis : • terjadi pada anak kecil dan bayi • suhu naik mendadak sampai 39-400 C • disertai kejang demam yang tinggi • anak gelisah • pernapasan cepat dan dangkal • pernapasan cuping hidung • sianosis sekitar hidung dan mulut • disertai muntah dan diare 12. Bronkopneumonia Gejala klinis : • badan menggigil • bayi kejang • suhu naik sampai 39-400 C • sesak napas • pernapasan cuping hidung • sianosis sekitar hidung dan mulut • nyeri pada dada • batuk mula-mula kering dan berdahak • anak lebih suka tiduran pada sebelah dada yang terkena 13. Pneumonia Lobaris Gejala klinis : 22
  • 37. • ISPA • batuk pilek • sesak napas • pernapasan dangkal dan cepat • anak gelisah, • sianotik • pernapasan cuping hidung • mengi 14. Bronkiolitis Akut Gejala klinis : • disebabkan oleh penyakit lain seperti : asma, bronkitis, bronkopneumonia 15. Atelektasis Gejala klinis : • terjadi 24 jam setelah operasi • dispnu (sesak napas) • sianosis (kebiruan) • takikardia (nadi cepat) • nyeri dada • gelisah • kenaikan suhu badan 16. Atelektasis Masif Gejala klinis : • dispnu ekspirator • ronki basah dan nyaring 17. Emfisema Obstruktif Gejala klinis : • krepitasi (ada udara) di daerah kulit yang emfisematis 18. Emfisema Bulosa Gejala klinis : • nyeri di sisi toraks yang terkena • dispnu • batuk • bersin • karena latihan jasmani yang berat 19. Pneumotoraks Gejala klinis : • sesak napas 23
  • 38. • mengi • batuk • suara adanya lendir • setelah melakukan kegiatan fisik yang berlebihan 20. Empiema Torasis Gejala klinis : • suhu mendadak tinggi • takikardia • dispnea • sianosis • batuk-batuk • tampak sakit berat • demam remiten Data-data di atas adalah data tentang berbagai jeins penyakit paru pada anak beserta gejala-gejala klinis yang ditimbulkannya. Data tersebut merupakan data awal sebagai inputan dari sistem sebelum diproses menjadi data output. 3.2.1.2 Penyusunan Basis Data Basis Data merupakan suatu media penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data-data penunjang sebagai inputan sistem dan kemudian diolah menjadi data output sistem. Basis Data yang dibuat pada proyek akhir ini menggunakan MySQL. Di bawah ini adalah tahap-tahap penyusunan basis data yang digunakan: 3.2.1.2.1 Pembuatan Tabel a. Desain tabel penyakit 24
  • 39. Gambar 3.1 Struktur tabel penyakit Tabel penyakit digunakan untuk menyimpan data jenis-jenis penyakit paru pada anak. Field id_p merupakan nilai id yang diset sebagai primary key pada tabel penyakit. Field nama_peny merupakan keterangan nama jenis penyakit paru pada anak. Contoh tabel : Tabel 1. Tabel Penyakit b. Desain tabel gejala Gambar 3.2 Struktur tabel gejala Tabel gejala digunakan untuk menyimpan data berbagai macam gejala klinis penyakit paru pada anak. Field id_g merupakan nilai id yang diset sebagai primary key pada tabel gejala. 25
  • 40. Field gejala_peny merupakan keterangan nama jenis penyakit paru pada anak. Contoh tabel : Tabel 2. Tabel gejala_penyakit c. Desain tabel gejala_penyakit Gambar 3.3 Struktur tabel gejala_penyakit Tabel gejala_penyakit digunakan untuk menampung rule jenis penyakit yang berhubungan dengan berbagai macam gejala klinis penyakit paru pada anak. Field id_p merupakan foreign key yang berhubungan dengan id_p pada tabel penyakit. Field id_g merupakan foreign key yang berhubungan dengan id_g pada tabel gejala. Contoh tabel : Tabel 3. Tabel penyakit 26
  • 41. d. Desain tabel pertanyaan Gambar 3.4 Struktur tabel pertanyaan Tabel pertanyaan digunakan untuk mengatur rule berupa gejala yang akan ditampilkan sebagai pertanyaan sesuai kode yang saling berhubungan untuk didapatkan suatu kesimpulan. Field Kode merupakan kode tiap pertanyaan yang akan ditampilkan. Field tny_sblm merupakan kode dari pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya. Field tny_skrg merupakan id gejala yang akan ditampilkan sebagai pertanyaan untuk user. Field tny_ya merupakan kode pertanyaan selanjutnya jika pada pertanyaan saat ini memilih jawaban ’Yes’. Field tny_tdk merupakan kode pertanyaan selanjutnya jika pada pertanyaan saat ini memilih jawaban ’No’. Contoh tabel : Tabel 4. Tabel pertanyaan 27
  • 42. 3.2.1.2.2 Pembuatan Relasi Antar Tabel Setelah tabel dibuat, maka tabel-tabel tersebut akan direlasikan. Hal ini akan sangat berguna dalam proses pengeditan data. Tabel pertanyaan akan berelasi dengan tabel gejala dan tabel penyakit. Tabel gejala akan berelasi dengan tabel pertanyaan dan tabel gejala_penyakit. Tabel penyakit akan berelasi dengan tabel pertanyaan dan tabel gejala_penyakit. Tabel gejala_penyakit akan berelasi dengan tabel gejala dan tabel penyakit. Di bawah ini adalah skema relasi antar tabel yang telah kita buat pada database sebelumnya. gejala pertanyaan id_g gejala_penyakit gejala_peny Kode tny_sblm tny_skrg id_g tny_ya id_p tny_tdk penyakit id_p nama_peny Gambar 3.5 Relationship antar tabel 3.2.2 Perancangan Proses 28
  • 43. Perancangan proses akan menjelaskan bagaimana sistem bekerja untuk mengolah data input menjadi data output dengan fungsi-fungsi yang telah direncanakan. Untuk perlu diketahui, bahwa sistem ini akan digunakan oleh dua user, yaitu user penderita (umum) dan user administrator. 3.2.2.1 Diagram Alir Sistem Di bawah ini akan ditampilkan diagram alir sistem user menggunakan metode forward dan backward chaining, serta diagram alir manajemen sistem dalam mengedit data melalui proses tambah, hapus atau update data. a. Diagram Alir Sistem User Diagram alir sistem user adalah diagram yang menunjukkan bagaimana aliran proses yang terjadi dalam sistem user. Bagaimana aliran proses jika menggunakan metode backward/forward chaining akan dijelaskan lebih lanjut di dalam sub bab ini. 29
  • 44. START Pilih Metode BW FW/BW Pilih Jenis Penyakit FW Select Query→ id_p,tabel=”penyakit” tny_skrg → Kode() id_g,id_p,tabel=”gejala tny_ya=Kode(),tabel=”pertanyaan” _penyakit” tny_tdk=Kode(),tabel=”pertanyaan” id g,tabel=”gejala” Tampil tny skrg() T Hasil Answer Y Kode(), tny_ya= Kode() Tabel=”pertanyaan” Kode(), tny_tdk= Kode() Tabel=”pertanyaan” Nama_peny Tabel “Penyakit” Hasil Ulang END Gambar 3.6 Diagram alir sistem user 30
  • 45. Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang dilakukan adalah sebagai berikut : Saat kita mulai menjalankan sistem, kita berada pada posisi START. Kemudian kita pilih metode yang akan digunakan. Pilihan metode berupa FW untuk representasi Forward Chaining dan BW untuk representasi Backward Chaining. Bila memilih metode BW, selanjutnya kita akan memilih jenis penyakit yang kita inginkan. Dari jenis penyakit yang kita pilih tersebut, sistem akan melakukan query select id_p pada tabel penyakit,id_g dan id_p pada tabel gejala_penyakit, yang kemudian diquerykan dengan id_g paad tabel gejala. Maka, akan didapatkan hasil gejala-gejala klinis yang berhubungan dnegan penyakit yang kita pilih sebelumnya. Bila memilih metode FW,pertama kali kita akan melakukan select kode pertama pada tabel pertanyaan. Dari hasil select tersebut, akan ditampilkan gejala pada tny_skrg milik tabel pertanyaan kode pertama. Kemudian user menginputkan jawaban Ya (Yes) atau Tidak (No). Jika user menginputkan jawaban Ya, maka sistem akan menuju pada kode untuk tny_ya dari kode sebelumnya. Apabila pada kode sekarang didapatkan bahwa tny_ya berisi kode penyakit, maka melakukan select nama_peny pada tabel penyakit. Sehingga didapatkanlah hasil nama penyakit yang didiagnosa. Jika user menginputkan jawaban Tidak, maka sistem akan menuju pada kode untuk tny_tdk dari kode sebelumnya. Apabila pada kode sekarang didapatkan bahwa tny_tdk berisi kode penyakit, maka melakukan select nama_peny pada tabel penyakit. Sehingga didapatkanlah hasil nama penyakit yang didiagnosa. Apabila saat user memilih jawaban ya/tidak bukan didapatkan id penyakit tetapi kode pertanyaan selanjutnya, maka kembali ke proses awal FW. Jika sebaliknya, menuju ke posisi END. 31
  • 46. b. Diagram Alir Manajemen Sistem start 1 Pilih mode 2 edit 3 4 end Gambar 3.7 Diagram alir manajemen sistem Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang dilakukan adalah sebagai berikut : Saat kita mulai menjalankan sistem, kita berada pada posisi START. Selanjutnya, admin akan diberi pilihan mode edit yang akan digunakan. Mode edit yang tersedia adalah tambah, hapus dan update data. Setelah melalui proses-proses edit yang dipilih, maka tiap-tiap mode edit akan berakhir pada posisi END sebagai tanda pengakhiran program. 1. Mode Edit Tambah Data 32
  • 47. 1 penyakit gejala Input id_p, nama tambah Select tabel penyakit “penyakit” Input id_g, nama Create new penyakit, gejala Tabel=”penyakit”,Tabel=”pertanyaan” hasil Create new gejala, Tabel=”gejala”, Tabel=”gejala_penyakit”, Input id_g, nama Tabel=”pertanyaan” gejala hasil 4 Create new gejala, Tabel=”gejala”, Tabel=”gejala_penyakit”,Tabel =”pertanyaan” hasil Gambar 3.8 Diagram alir mode edit tambah data Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang dilakukan adalah sebagai berikut : Admin akan diberi pilihan untuk menambah gejala atau penyakit dengan gejalanya. Penambahan penyakit yang baru haruslah diikuti pengisian gejala yang baru pula. Bila memilih untuk menambah gejala yang baru, maka admin harus memilih penyakit mana yang diberi gejala tersebut. Setelah memilih jenis penyakitnya, admin harus memasukkan id dan nama gejala yang baru. Kemudian informasi tersebut akan diproses dengan proses create gejala baru pada tabel gejala, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Selanjutnya, sistem akan menampilkan penambahan gejala tersebut sebagai gejala tambahan pada penyakit yang dipilih. Sedangkan bila memilih untuk menambah penyakit yang baru, maka admin harus memasukkan id dan nama penyakit yang baru. Setelah memasukkan, akan terjadi proses penambahan penyakit tersebut 33
  • 48. pada tabel penyakit. Kemudian, sistem akan menampilkan penambahan penyakit tersebut. Selanjutnya, admin harus memasukkan id dan gejala yang baru. Kemudian informasi tersebut akan diproses dengan proses create gejala baru pada tabel gejala, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Langkah berikutnya, sistem akan menampilkan penambahan gejala tersebut sebagai gejala tambahan pada penaykit yang dipilih. Jika proses-proses di atas telah dilakukan, sistem akan menuju kondisi END. 2. Mode Edit Hapus Data 2 penyakit gejala Input id_p hapus Input id_g Select tabel=”penyakit”, Select tabel=”gejala”, Tabel=”gejala_penyakit”, Tabel=”gejala_penyakit”, Tabel=”pertanyaan” Tabel=”pertanyaan” Delete penyakit Delete gejala hasil hasil 4 Gambar 3.9 Diagram alir mode edit hapus data Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang dilakukan adalah sebagai berikut : Admin akan diberi pilihan untuk melakukan penghapusan gejala penyakit atau penyakit. Jika admin memilih untuk menghapus gejala, admin harus memasukkan id gejala yang dipilih. Kemudian sistem akan melakukan select id tersebut pada tabel gejala, gejala_penyakit dan pertanyaan. Setelah sistem melakukan select, maka sistem akan melakukan proses 34
  • 49. delete gejala tersebut. Selanjutnya, sistem akan menampilkan hasil delete yang telah dilakukan. Jika admin memilih untuk menghapus penyakit, admin harus memasukkan id penyakit yang dipilih. Kemudian sistem akan melakukan select id tersebut pada tabel penyakit, gejala_penyakit dan pertanyaan. Setelah sistem melakukan select, maka sistem akan melakukan proses delete penyakit tersebut. Selanjutnya, sistem akan menampilkan hasil delete yang telah dilakukan. Bila proses-proses di atas telah dilakukan, sistem akan menuju kondisi END. 3. Mode Edit Update Data 3 penyakit gejala Input id_p update Input id_g Select tabel=”penyakit” Select tabel=”gejala” Input nama gejala Input nama baru penyakit baru Update penyakit Update gejala hasil hasil 4 Gambar 3.10 Diagram alir mode edit update data Dari diagram alir di atas, dapat dijelaskan langkah-langkah proses yang dilakukan adalah sebagai berikut : Admin akan diberi pilihan untuk melakukan peng-update-an gejala penyakit atau penyakit. Jika admin memilih untuk meng-update gejala, admin harus memasukkan id gejala yang dipilih. Kemudian sistem akan melakukan 35
  • 50. select id tersebut pada tabel gejala. Setelah sistem melakukan select, maka sistem akan meminta admin memasukkan nama gejala yang baru. Selanjutnya, sistem akan melakukan proses update data lama dengan yang baru. Barulah kemudian sistem menampilkan hasil proses update. Jika admin memilih untuk meng-update penyakit, admin harus memasukkan id penyakit yang dipilih. Kemudian sistem akan melakukan select id tersebut pada tabel penyakit. Setelah sistem melakukan select, maka sistem akan meminta admin memasukkan nama penyakit yang baru. Selanjutnya, sistem akan melakukan proses update data lama dengan yang baru. Barulah kemudian sistem menampilkan hasil proses update. Bila proses-proses di atas telah dilakukan, sistem akan menuju kondisi END. 3.2.2.2 Fungsi-fungsi yang Digunakan dalam Sistem Di dalam proses sistem, akan digunakan fungsi-fungsi yang berbeda baik untuk user umum maupun user admin. Pada sistem user, akan digunakan fungsi-fungsi seperti di bawah ini : a. Backward chaining Fungsi ini terdapat di lampiran pada file mcmpeny.php. Pada proses ini, pertama-tama user akan diberikan pilihan mengenai berbagai jenis penyakit paru pada anak. Pilihan user kemudian akan men-select semua gejala yang berhubungan dengan jenis penyakit yang dipilih untuk ditampilkan informasinya. b. Forward chaining Fungsi ini terdapat di lampiran pada file konsul.php. Pada proses ini, pertama-tama user akan diberi pertanyaan mengenai gejala yang paling umum dialami untuk semua jenis penyakit paru anak. User diberikan pilihan jawaban, pilihan jawaban ’Yes’ untuk representasi user mengalami gejala tersebut dan jawaban ’No’ untuk representasi user tidak mengalami gejala tersebut. Dari pilihan jawaban itulah, maka sistem akan mengarah pada kode pertanyaan yang dituju. Kode pertanyaan yang dituju akan 36
  • 51. menampilkan gejala selanjutnya sebagai pertanyaan berikutnya. Tentunya pertanyaan yang tampil hanya untuk gejala-gejala yang berkaitan saja dengan mengarah pada suatu jenis penyakit tertentu. Begitu seterusnya sistem akan berjalan hingga didapatkan kode pertanyaan berikutnya yang berisi kesimpulan penyakit yang diderita. Sedangkan pada user admin, akan digunakan fungsi-fungsi seperti di bawah ini : 1. Tambah data Dalam proses tambah data ini meliputi penambahan gejala penyakit dan penyakit. a) Gejala penyakit Fungsi ini terdapat di lampiran pada file addgp2.php dan insert.php. Pada proses penambahan gejala penyakit ini, akan terjadi penambahan pada tabel gejala, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Fungsi di atas adalah fungsi yang digunakan pada perubahan dalam tabel pertanyaan. Perubahan pada tabel pertanyaan akan menambah tiap kode pertanyaan setelah kode yang disisipkan. Sedangkan untuk kode sebelum kode yang disisipkan tidak ada perubahan. b) Penyakit Fungsi ini terdapat di lampiran pada file addp.php dan addgp221.php Pada proses penambahan penyakit ini, akan terjadi penambahan pada tabel penyakit, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Untuk penyakit baru ini tentunya memiliki gejala-gejala klinis yang baru pula, maka proses penambahan gejalanya sendiri sama dengan proses penambahan gejala penyakit sebelumnya. 37
  • 52. 2. Hapus data Dalam proses hapus data ini meliputi penghapusan gejala penyakit dan penyakit. a) Gejala penyakit Fungsi ini terdapat di lampiran pada file delg2.php. Pada proses penghapusan gejala penyakit ini, akan terjadi penghapusan pada tabel gejala, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Fungsi di atas kita gunakan saat ada perubahan dalam tabel pertanyaan. Untuk kode setelah gejala yang dihapus, maka kode pertanyaan akan berkurang sebanyak jumlah gejala yang dihapus. b) Penyakit Fungsi ini terdapat di lampiran pada file delp2.php. Pada proses penghapusan penyakit ini, akan terjadi penghapusan pada tabel penyakit, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Di dalam tabel pertanyaan, untuk kode pertanyaan yang penyakitnya dihapus, maka isi tabel pertanyaan tersebut menjadi penyakit berinisial Ptd. 3. Update data Dalam proses edit data ini meliputi pengeditan gejala penyakit dan penyakit. a) Gejala penyakit Fungsi ini terdapat di lampiran pada file upgej3.php. Pada proses pengeditan gejala penyakit ini, akan terjadi pengeditan pada tabel gejala, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Data baru akan tersimpan dalam tabel-tabel tersebut setelah di-update. b) Penyakit Fungsi ini terdapat di lampiran pada file uppeny3.php. 38
  • 53. Pada proses pengeditan penyakit ini, akan terjadi penghapusan pada tabel penyakit, gejala_penyakit, dan pertanyaan. Data baru akan tersimpan dalam tabel-tabel tersebut setelah di-update. 3.2.3 Perancangan Antarmuka User interface merupakan bagian dari sistem pakar yang digunakan sebagai media atau alat komunikasi antar user dan sistem. Di dalam user interface ini dibedakan dua user : • User penderita (umum) adalah user yang menggunakan sistem pakar ini untuk mencari informasi dari gangguan- gangguan yang dideritanya atau sekedar mencari informasi jenis-jenis penyakit paru pada anak beserta gejalanya. • User administrator adalah user yang bertugas untuk melakukan proses editing, penambahan dan perawatan data di dalam sistem pakar jika diperlukan perubahan 3.2.3.1 Pembuatan Tree Pembuatan tree pada data digunakan untuk mempermudah dalam proses penalaran data yang akan dimasukkan ke dalam database pada program yang telah dibuat. Proses penalaran yang digunakan akan menggunakan proses penalaran dengan metode forward dan backward chaining. forward Gejala Klinis Penyakit backward Gambar 3.11 Tampilan proses sistem pakar Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat dua metode dalam sistem pakar, yaitu : • Forward chaining 39
  • 54. User harus mengetahui gejala-gejala klinis yang diderita sebagai bahan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh program. Pertanyaan yang diberikan berupa gejala yang saling berhubungan dengan gejala-gejala yang telah dijawab sebelumnya, hingga didapatkan kesimpulan diagnosa jenis penyakitnya. • Backward chaining User dapat mengetahui informasi mengenai berbagai macam jenis penyakit dengan gejala-gejala klinis yang ditimbulkannya. Tree dan kode penyakit serta gejala terdapat pada halaman lampiran . Dari tree yang terlampir pada lampiran, maka dapat dijelaskan sebagai berikut : Sebagai root, gejala 5 (dengan asumsi penulisan diawali huruf G untuk semua gejala yang tersimpan dalam database, misal : G5) adalah gejala yang paling banyak dijumpai pada berbagai jenis penyakit paru pada anak. Jika gejala 5 memang dialami user, dalam asumsi pilihan adalah Ya (Yes), maka gejala 1 akan ditanyakan sebagai pertanyaan selanjutnya. Apabila gejala 1 memang dialami (Ya/Yes), maka akan ditampilkan gejala 3 untuk pertanyaan selanjutnya, sebaliknya jika tidak dialami (Tidak/No), maka gejala 20 yang akan ditampilkan sebagai pertanyaan selanjutnya. Sedangkan jika gejala 5 memang tidak dialami user, dalam asumsi pilihan adalah Tidak (No), maka gejala 29 akan ditanyakan sebagai pertanyaan selanjutnya. Apabila gejala 29 memang dialami (Ya/Yes), maka akan ditampilkan penyakit dengan id : R (dengan asumsi penulisan diawali huruf P untuk semua jenis penyakit yang tersimpan dalam database, misal : PR) sebagai hasil/kesimpulan diagnosa, sebaliknya jika tidak dialami (Tidak/No), maka gejala 20 yang akan ditampilkan sebagai pertanyaan selanjutnya. Maka, proses-proses di atas akan berlangsung terus menerus hingga didapatkan hasil/kesimpulan dari tiap-tiap percabangan. 40
  • 55. 3.2.3.2 Struktur Data yang digunakan Dalam sistem admin ini, untuk penyimpanan data-data dalam database menggunakan struktur array yang berurutan tiap barisnya. Misal : $nol=$row[0]; … $satu=$row[1]; … $tiga=$row[3]; … $empat=$row[4]; ... $sql="UPDATE pertanyaan SET Kode=$nol,tny_sblm=$satu,tny_ya='$ya',tny_tdk='$tdk' where Kode =$kod"; 3.2.3.3 Blok Arsitektur Sistem Untuk perancangan antar muka, di bawah ini akan ditunjukkan blok arsitektur sistem yang digunakan pada proyek akhir. Web Server request request Sistem Pakar Perangkat WAP Mobile Gateway PHP response response MySQL Database Gambar 3.12 Blok Arsitektur Sistem Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa urutan event yang terjadi dalam sistem adalah : 41
  • 56. 1. User/admin melakukan request alamat URL yang dituju ke WAP Gateway pada dari perangkat mobile. 2. Request tersebut akan ditransmisikan via internet dari perangkat mobile. 3. Kemudian request akan diteruskan ke web server. Server membaca header dan memproses permintaan dokumen WAP. Kode program PHP yang terdapat dalam dokumen ini dikompilasi dengan sistem pakar dan diformat sesuai dengan kebutuhan. Jika memang dibutuhkan untuk penggunaan database, maka akan terjadi pula koneksi ke database yang digunakan, yaitu MySQL. 4. Dokumen atau deck WAP yang telah diproses ini dikirimkan kembali melalui WAP gateway sebagai response atas request sebelumnya. 5. Pada gateway, isi dari deck dikompres menjadi data biner dan dikirimkan ke perangkat mobile. 3.2.3.4 Desain Homepage Dalam pembuatan antarmuka sistem berupa homepage, maka di bawah ini adalah desain homepage yang digunakan. 42
  • 57. FW Konsultasi Penyakit Menu Utama User BW : -Konsultasi Macam Penyakit -Macam Penyakit -Lokasi RS Lokasi RS Halaman Halaman Gejala Penyakit Utama Login Tambah data Penyakit Menu Utama Gejala Penyakit Admin : -Tambah data Hapus data -Hapus data Penyakit -Update data Gejala Penyakit Update data Penyakit Gambar 3.13 Desain Homepage Sistem 3.2.3.5 Implementasi Sistem Dari desain homepage sistem yang telah kita buat sebelumnya, maka dapat kita implementasikan seperti beberapa contoh tampilan berikut : Gambar 3.14 Halaman Utama 43
  • 58. Gambar 3.15 Halaman Login Gambar 3.16 Menu Utama User Gambar 3.17 Menu Utama Admin 44
  • 59. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 PENGUJIAN UMUM Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil uji coba perangkat lunak pembangunan sistem pakar pada perangkat mobile dengan WML dan PHP untuk penyakit paru pada anak. Selain itu, dari hasil uji coba yang telah dilakukan akan dianalisa apakah rancangan ini dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai seperti yang telah dipaparkan pada Bab I. Berikut ini adalah spesifikasi perangkat lunak sebagai sistem pendukung aplikasi yang dibuat : • apache2triad1.5.2 yang meliputi Apache sebagai web servernya, PHP untuk bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai databasenya. • upsdkW41e keluaran Openwave Sytems,Inc. sebagai emulator WAP sebelum dijalankan ke perangkat mobile yang sesungguhnya. 4.2 PENGUJIAN SISTEM Sebelum kita mulai untuk menjalankan aplikasi yang kita buat, kita harus memastikan bahwa gateway student.eepis-its.edu sebagai web server lokal telah aktif dan sukses dijalankan. Hal ini sangat penting kita perhatikan karena aplikasi hanya dapat running jika web sever juga running (aktif). Setelah web server telah aktif, maka pada perangkat mobile kita mengetikkan alamat URL sebagai berikut: http://student.eepis-its.edu/~astrid/index.php. Tetapi untuk uji coba sebelum pada perangkat mobile yang sesungguhnya, terlebih dahulu kita gunakan pada emulator WAP dengan Apache sebagai web server lokal. Sehingga pada emulator, kita dapat mengetikkan alamat URL sebagai berikut: http://localhost/taku/index.wml. Jika setelah mengakses halaman tersebut didapatkan tampilan halaman utama, maka kita dapat memulai pengujian baik sistem user atau sistem admin yang kita inginkan. 45
  • 60. Gambar 4.1 Tampilan halaman utama pada emulator WAP Gambar 4.2 Tampilan pesan error pada command prompt Gambar 4.3 Tampilan halaman utama pada perangkat mobile 46
  • 61. Gambar 4.4 Tampilan halaman utama lanjutan pada perangkat mobile 4.2.1 PENGUJIAN SISTEM USER Saat user mengakses alamat URL yang kita sebutkan di atas, maka kita akan mengakses halaman utama. Selanjutnya, kita akan berada pada halaman login agar sistem dapat mengetahui user yang sedang aktif dan apa yang ingin dilakukannya. Sebagai user umum, sebaiknya kita memilih link Umum karena jika kita memilih link Admnistrator maka akan terdapat autentifikasi yang hanya diketahui oleh admin saja. Selanjutnya, kita akan dihadapkan pada menu utama user dengan pilihan Konsultasi Penyakit, Macam Penyakit dan Lokasi Rumah Sakit Paru. Perlu diketahui, bahwa dengan memilih menu Konsultasi Penyakit, informasi yang didapatkan adalah representasi dari metode Forward Chaining. Sedangkan menu Macam Penyakit, informasi yang didapatkan adalah representasi dari metode Backward Chaining. Dan menu Lokasi Rumah Sakit Paru adalah menu yang akan menampilkan informasi alamat Rumah Sakit Paru yang terletak di beberapa daerah di Indonesia. Gambar 4.5 Halaman login 47
  • 62. Gambar 4.6 Menu Utama User Umum Gambar 4.7 Halaman utama menu Lokasi Rumah Sakit Paru Pilihan daerah untuk Lokasi Rumah Sakit Paru hanya di beberapa daerah saja, tetapi hal ini tidak berarti bahwa selain daerah yang ditunjuk tidak terdapat rumah sakit paru. Gambar 4.8 Pilihan daerah Lokasi Rumah Sakit Paru 48
  • 63. Gambar 4.9 Informasi lokasi Rumah Sakit Paru 1) Pengujian Proses Forward Pada proses ini, pertama-tama user akan diberi pertanyaan mengenai gejala yang paling umum dialami untuk semua jenis penyakit paru anak. User diberikan pilihan jawaban, pilihan jawaban ’Yes’ untuk representasi user mengalami gejala tersebut dan jawaban ’No’ untuk representasi user tidak mengalami gejala tersebut. Dari pilihan jawaban itulah, maka sistem akan mengarah pada kode pertanyaan yang dituju. Kode pertanyaan yang dituju akan menampilkan gejala selanjutnya sebagai pertanyaan berikutnya. Tentunya pertanyaan yang tampil hanya untuk gejala-gejala yang berkaitan saja dengan mengarah pada suatu jenis penyakit tertentu. Begitu seterusnya sistem akan berjalan hingga didapatkan kode pertanyaan berikutnya yang berisi kesimpulan penyakit yang diderita. Untuk pengujian proses forward ini, kita dapat melihat pada menu informasi Konsultasi Penyakit. Gambar 4.10 Halaman utama menu Konsultasi Penyakit 49
  • 64. Gambar 4.11 Tampilan pertanyaan 1 Konsultasi Penyakit Gambar 4.12 Menu jawaban pertanyaan Gambar 4.13 Tampilan pertanyaan 2 Konsultasi Penyakit 50
  • 65. Gambar 4.14 Hasil kesimpulan diagnosa penyakit 2) Pengujian Proses Backward Pada proses ini, pertama-tama user akan diberikan pilihan mengenai berbagai jenis penyakit paru pada anak. Pilihan jenis penyakit user akan menentukan semua gejala yang berhubungan dengan jenis penyakit yang dipilih untuk ditampilkan informasinya. Dalam pengujian proses backward, kita dapat melihat pada menu informasi Macam Penyakit dan menu jawaban why dari pilihan informasi Konsultasi Penyakit. Dari menu why ini, kita dapat melihat kembali jawaban apa saja yang sudah kita berikan sebelumnya, sehingga diharapkan kita mampu memberikan informasi yang tepat pada sistem. Selanjutnya, sistem dapat memberikan informasi yang tepat pula pada user. Gambar 4.15 Halaman utama menu Macam Penyakit Gambar 4.16 Tampilan pilihan Macam Penyakit 51
  • 66. Gambar 4.17 Tampilan pilihan Macam Penyakit lanjutan Pada halaman pilihan macam penyakit, kita harus menuliskan nomor pilihan berdasarkan jenis penyakit yang ingin kita ketahui informasi gejala-gejalanya. Gambar 4.18 Hasil informasi gejala dari suatu penyakit Sedangkan di bawah ini adalah hasil uji coba pilihan menu why dalam Konsultasi Penyakit. Gambar 4.19 Menu jawaban why dalam pilihan jawaban 52
  • 67. Gambar 4.20 Hasil informasi akses menu why 4.2.2 PENGUJIAN SISTEM ADMIN Dalam proses pengeditan data, user admin harus melakukan proses login pada interface. Pada halaman login admin, admin diminta memasukkan username dan password. Hal ini untuk menghindari penyalahgunaan manajemen sistem oleh selain admin. Setelah admin berhasil login, user dapat memilih mode edit apa yang akan dilakukan. Mode edit yang diberikan berupa tambah, hapus dan update data yang ada. Gambar 4.21 Halaman login admin Gambar 4.22 Tampilan halaman login admin 53
  • 68. Gambar 4.23 Tampilan pesan jika password salah Gambar 4.24 Tampilan pesan jika password benar Gambar 4.25 Pilihan proses edit admin 1) Tambah Data Dalam proses tambah data ini, admin diberi pilihan untuk menambah gejala atau jenis penyakit yang baru. 54
  • 69. Gambar 4.26 Pilihan proses tambah data a. Gejala Penyakit Apabila admin memilih untuk menambah gejala penyakit baru, maka sistem akan menanyakan jenis penyakit mana gejala baru tersebut akan ditambahkan. Karena, penambahan gejala ini tidak diberikan untuk semua jenis penyakit paru yang ada, sebab belum tentu semua jenis penyakit paru yang ada mengandung gejala tersebut. Setelah jenis penyakit yang ingin ditambahkan gejalanya dipilih, maka sistem akan menampilkan kembali gejala-gejala awal sebelum ada penambahan data baru sebagai informasi. Sebelum kita mulai menuliskan nama gejala baru tersebut, sistem meminta admin untuk menulis ID gejala yang baru. Sistem juga memberikan informasi ID gejala terakhir yang telah tersimpan dalam database agar tidak terjadi duplikasi ID. Kemudian kita dapat menuliskan nama gejala yang ingin ditambahkan. Setelah menulis ID dan nama gejala baru tersebut, sistem akan menanyakan pada urutan pertanyaan ke berapa gejala baru tersebut ingin ditampilkan. Semua informasi tersebut dibutuhkan sistem sebgai inputan proses tambah gejala. Dari semua informasi yang dibutuhkan sistem untuk gejala baru tersebut, maka setelah berhasil disimpan oleh sistem akan dimunculkan tampilan pesan sistem. Untuk meyakinkan admin bahwa data telah berhasil ditambahkan, maka sistem memberi fasilitas untuk menampilkan kembali penyakit dan gejala lama maupun baru yang ditambahkan. 55