Teori perkembangan psikoseksual Freud membagi perkembangan manusia menjadi 5 tahapan mulai dari fase oral hingga fase genital, di mana setiap tahapan memiliki fokus perkembangan tertentu seperti mulut, buang air besar, alat kelamin, dan hubungan sosial. Jika tahapan-tahapan ini berjalan dengan baik akan membentuk kepribadian sehat, namun jika mengalami hambatan dapat memengaruhi perilaku kemudian h
2. TAHAPAN PERKEMBANGAN FREUD
“PSIKOSEKSUAL”
NAMA KELOMPOK 1:
1. Winarti
2. Arshinta Minggah Pangesti
3. Sevy Ristalia Nabela
4. Minaty Putri Wardani
5. Fitria Andesta
6. Ridha Mentari Dwansi
3. Teori perkembangan psikoseksual Freud
adalah salah satu teori yang paling
terkenal sekaligus menjadi kontroversi.
Dalam teorinya tersebut, Freud
mengemukakan bahwa kepribadian
seseorang berkembang melalui
serangkaian tahapan pada masa anak-anak.
Awal perkembangan berpengaruh besar
dalam pembentukan kepribadian dan
akan mempengaruhi perilaku di kemudian
hari.
Jika tahap-tahap psikoseksual selesai
dengan sukses maka akan
menghasilkan bentuk kepribadian yang
sehat.
Namun sebaliknya, jika tahapan pada
perkembangan tersebut tidak
terselesaikan atau mengalami hambatan,
5. 1. Fase Oral
Fase ini dimulai dari saat
bayi dilahirkan sampai
dengan usia 1-2 tahun.
Pada fase ini bayi merasa
dipuaskan melalui
makanan, ASI,
dan kelekatan hubungan
emosional antara anak dan
ibu.
Tahap ini memfokuskan
interaksi yang terjadi
melalui mulut bayi,
sehingga perakaran dan
refleks mengisap adalah
sangat penting. Pada
tahap ini bayi dipuaskan
melalui kesenangan dari
rangsangan oral yaitu
melalui kegiatan mencicipi
6. 2. Fase Anal
• Fase ini berkembang pada saat balita
menginjak usia 15 bulan-usia 3
tahun. Pada fase ini balita merasa
puas dapat melakukan aktivitas
buang air besar dan buang air
kecil. Fase ini dikenal pula sebagai
periode “toilet training”.
• Pada tahap anal, Freud
mengemukakan bahwa fokus utama
adalah pada pengendalian kandung
kemih dan buang air besar.
• Konflik utama pada tahap ini adalah
pelatihan toilet yaitu dimana anak
harus belajar untuk mengendalikan
kebutuhan tubuhnya.
7. 3. Fase Phalic
Fase ini berkembang pada anak usia
3 sampai 6 tahun. Pada tahap phallic
atau yang biasa disebut sebagai fase
erotik, fokus utama adalah pada alat
kelamin. Anak-anak juga sudah bisa
menemukan perbedaan antara pria
dan wanita.
Freud juga mengemukakan masalah
tentang Oediphus dan Electra
complex yaitu tentang kelekatan
anak laki-laki kepada ibunya dan
juga tentang teori “penis envy”
yaitu dimana anak perempuan akan
dekat kepada ayahnya.
8. 4. Fase
Latent
Fase ini adalah fase yang
terpanjang, berlangsung pada saat
usia 6 tahun sampai usia 12 tahun
atau usia pubertas. Pada saat ini
seorang anak dipengaruhi oleh
aktivitas sekolah, teman-teman dan
hobinya.
Periode laten adalah saat eksplorasi
di mana energi seksual tetap ada,
tetapi diarahkan ke daerah lain
seperti pengejaran intelektual dan
interaksi sosial. Tahap ini sangat
penting dalam pengembangan
keterampilan sosial dan komunikasi
dan kepercayaan diri.
9. 5. FASE GENITAL
Fase ini berlangsung pada usia
12 tahun atau usia dimulainya
pubertas sampai dengan umur
18 tahun, dimana anak mulai
menyukai lawan jenis dan
melakukan hubungan
percintaan lewat berpacaran.
Dan pada masa ini pula
seorang anak akan mulai
melepas diri dari orangtuanya
dan belajar bertanggung jawab
akan dirinya.