2. Mari Mengingat Sejenak…
• Apa itu kepribadian?
• Apa saja teori kepribadian
yang anda tahu?
– Psikodinamika?
– Behavioris?
– Humanis?
• Tes Kepribadian apa saja
yang anda tahu?
4. Profil Tes
• Speed test
• Individual dan Group
test
• Paper-and-pencil test
• Personality test
5. Latar Belakang
• Disusun oleh Emil Kraeplin pada tahun 1930-
an.
• Awalnya digunakan untuk mendiagnosis
gelombang otak (epilepsi).
• Banyak digunakan untuk mendiagnosis sikap
kerja, seperti kecepatan, ketelitian, stabilitas
emosi, motivasi, dan daya tahan terhadap
stres.
7. Instruksi
• Anda akan menemukan deretan bilangan dalam
terbagi dalam lajur-lajur. Tugas anda adalah
menjumlahkan antara SATU bilangan dengan
SATU bilangan lain yang tepat berada di atasnya.
• Mulailah dari bilangan paling bawah, dan dari
lajur paling sebelah kiri.
• Setiap saya katakan PINDAH, maka anda harus
menghentikan kerja anda di satu lajur. Segera
pindahlah ke lajur di sebelah kanannya.
• Dan begitu seterusnya sampai saya katakan
selesai.
8. Instruksi
• Katakan pada peserta untuk MENCORET jawaban
bila melakukan kesalahan. Hindari menghapus
jawaban karena memakan waktu.
• Jangan lupa: BERI CONTOH DI PAPAN TULIS.
• Waktu perlajur adalah 30 detik (peserta tidak
diberi tahu). Setelah 30 detik, katakan PINDAH
(atau beri ketukan keras).
• Selalu kerjakan sebanyak 41 lajur. Lajur terakhir
adalah cadangan seandainya terdapat parit.
9. Perhatian !!!
• Pada menit-menit awal, observasi seluruh
peserta karena mereka sering salah dalam
memahami instruksi Kraeplin.
• Bila peserta salah mengerjakan, segera ambil
lembar Kraeplin miliknya. Berikan ia
kesempatan untuk Kraeplin lagi setelah
semuanya selesai.
10. Skoring – 1 (Kualitatif)
• Buka lembar Kraeplin dan perhatikan dengan
seksama, apakah semua dikerjakan dengan
sempurna.
• Periksa juga seberapa banyak terdapat koreksi,
lubang (tidak dijumlahkan), atau adanya
“kudeta” (tidak ada puncak, dll.)
• Bila ada parit, berikan tanda. Lalu, anggap
parit tersebut tidak ada dan kerjakan skoring
dengan memanfaatkan sisa lajur yang ada.
11. Skoring – 2 (Kecepatan)
• Carilah puncak tertinggi dan puncak terendah.
Lalu, cari titik setimbang dari dua puncak
tersebut.
• Hitung ada berapa hitungan yang berhasil
dikerjakan melampaui garis timbang.
• Lalu, hitung ada berapa hitungan yang berada
di bawah garis timbang.
12. Skoring – 2 (Kecepatan)
• Lalu, hitung kecepatan dengan rumus:
V = 2 X {Garis Timbang + (Atas – Bawah)/40}
• Dengan demikian, dapat diketahui berapa
banyak hitungan yang bisa dikerjakan dalam
waktu 1 menit.
13. Skoring 3 – Ketelitian
• Ada 15 lajur yang harus diperiksa untuk
memastikan ketelitian.
• 15 lajur tersebut terbagi atas 5 lajur di kiri, 5
lajur di tengah, dan 5 lajur di kanan (lihat
tanda garis di bagian atas lembaran).
• Periksa setiap penjumlahan yang mereka
lakukan. Semakin banyak kesalahan / lubang,
berarti semakin tidak teliti dan kurang toleran
terhadap stres.
15. Profil Tes
• Individual dan group test
• Paper-and-pencil test
• Power test
• Personality test
16. Latar Belakang
• Dibuat berdasarkan teori needs yang
dikemukakan Henry Murray.
• Tinggi/rendahnya suatu need menyebabkan
seseorang memiliki kepribadian tertentu.
• Terdapat 15 needs yang diukur dalam EPPS.
• Terdiri atas 210 soal yang berbentuk forced-
choice items.
• Terdapat 15 pertanyaan konsistensi yang
berfungsi sebagai skala validitas.
17. Daftar Needs
• Need for Achievement
– Kebutuhan untuk mencapai prestasi.
• Need for Deference
– Mendengarkan masukan dari orang lain. Untuk mengikuti
orang lain.
• Need for Order
– Berada dalam kondisi teratur.
• Need for Exhibition
– Menjadi pusat perhatian orang lain.
• Need for Autonomy
– Memegang kendali. Mengerjakan sesuatu secara mandiri.
18. Daftar Needs
• Need for Affiliation
– Menjalin relasi sosial dengan orang lain.
• Need for Intraception
– Berintrospeksi.
• Need for Succorance
– Mendapat dukungan emosional dari orang lain.
• Need for Dominance
– Mempengaruhi orang lain.
• Need for Abasement
– Terlibat dalam perasaan orang lain.
19. Daftar Needs
• Need for Nurturance
– Memberi simpati / perhatian kepada orang lain.
• Need for Change
– Berada dalam situasi yang berubah-ubah/dinamis
• Need for Endurance
– Mengerjakan hal-hal rutin / bekerja keras
• Need for Heterosexuality
– Terlibat secara aktif dengan lawan jenis
• Need for Aggression
– Melakukan tindakan.
20. Instruksi
• Di dalam buku ini, terdapat 225 soal. Pada
setiap soal, anda akan menemukan sepasang
pernyataan, yaitu A dan B. Pilihlah salah satu
dari dua pilihan tersebut, YANG bunyinya
PALING SESUAI dengan kondisi diri anda,
dengan memberikan tanda silang pada lembar
jawaban.
• Anda HARUS memilih salah satu. Tidak boleh
ada yang dikosongkan atau dipilih keduanya.
21. Perhatian !!!
• Biasanya bisa diselesaikan dalam waktu 30 –
45 menit.
• Kadang, ada peserta yang sangat lambat
dalam mengerjakannya. Antisipasi hal
tersebut dengan mengatakan DI AWAL TES
bahwa jawaban tidak perlu dipikirkan terlalu
dalam. Berikan jawaban pada pikiran pertama
yang muncul.
22. Skoring 1 – Skala Validitas
• Skala validitas adalah 15 pasang pertanyaan
yang memiliki bunyi yang sama.
• Periksa apakah peserta memberikan jawaban
yang sama pada setiap pasangnya.
• Bila pernyataan yang dijawab konsisten
berjumlah KURANG DARI 10, maka lembar
sebaiknya tidak diinterpretasi karena ada
kemungkinan peserta asal mengerjakan.
23. Skoring 2
• PERTAMA, hitung jawaban secara horisontal.
Untuk langkah pertama, hitung berapa banyak
jawaban A yang disilang. Tuliskan jumlahnya di
bawah kolom “r” (row).
• KEDUA, hitung jawaban secara vertikal. Hitung
berapa banyak jawaban B yang disilang. Tulis
jumlahnya di bawah kolom “c” (column).
• Kolom tersusun secara urut. Kolom paling kiri
adalah untuk ACH, sebelah kanannya adalah DEF,
hingga yang paling kanan adalah AGG.
24. Skoring 2
• Lalu, jumlahkan total antara kolom “r” dan kolom
“c”. Tulis di bawah kolom “r+c”. Jumlah total dari
r+c harus 210. Jika tidak sesuai, maka ada
kemungkinan salah hitung atau peserta tidak
menjawab dengan lengkap.
• Lalu, gunakan norma untuk mendapat standard
score “r+c”. Dengan demikian, tes bisa
diinterpretasi.
• Ada pula yang menginterpretasi langsung dari
raw score “r+c” (EPPS bersifat ipsative).
25. Interpretasi
• Walau sudah ada dimensi yang jelas, jangan
menginterpretasi EPPS hanya dari dimensi
yang tertera saja.
• Hal ini disebabkan ke-15 needs tersebut saling
berkaitan. Tiap dimensi tidak bisa
diinterpretasi secara mandiri.
27. Latar Belakang
• Awalnya, dipakai Goodenough untuk melihat
potensi kecerdasan anak.
• Machover mengembangkannya menjadi tes
kepribadian dengan mengamati 1000 gambar
orang dewasa.
• Tes ini sangat praktis. Di USA, tes ini merupakan
satu dari 10 tes yang paling banyak digunakan.
• Awalnya digunakan untuk setting klinis.
• Hasil temuan validitas dan reliabilitasnya tidak
konsisten.
28. Landasan Teoretis
• Psikodinamika dari Sigmund Freud
• Setiap perilaku manusia adalah ekspresi dari
kepribadiannya.
• Terdapat makna simbolik dari gambar yang
bisa membawa pada interpretasi tentang
kepribadian.
30. Instruksi
• Asli Tolong gambarkan manusia
• Untuk industri gambarkan manusia secara
utuh. Setelah itu, buatlah sebuah cerita
tentang figur yang anda gambar tersebut.
Cantumkan pula 3 kelebihan dan 3 kekurangan
dari figur yang anda gambar tersebut.
31. Interpretasi
• Sangat disarankan untuk berlatih sebanyak-banyaknya
secara informal sebelum terjun secara profesional
karena interpretasi tes ini seringkali sangat subyektif.
• Selalu lihat KESAN UMUM lebih dahulu.
• Baru masuk ke FORMAL-STRUKTURAL (cara
menggambar)
• Lalu, masuk ke CONTENT (apa yang digambar)
• Perhatikan hal-hal menonjol dari gambar. Tidak perlu
menginterpretasi seluruh content.
• Don’t go too far!!!
32. Daftar Pustaka
• Cohen, R. J. & Swerdlik, M. E. (1996)
Psychological Testing and Assessment: An
Introduction to Tests and Measurement. London:
Mayfield Publ. Co.
• Gregory, R. J. (2007) Psychological Testing:
History, Principles, and Applications 5th Ed.
Boston: Pearson Education Inc.
• Kaplan, R. M. & Saccuzzo, D. P. (2005)
Psychological Testing: Principles, Applications,
and Issues. Australia: Thomson Wadsworth.
• Manual TKD. Depok: LPSP3-UI.