2. MODUL 2.2
Menyimak untuk memahami perintah yang
diungkapkan atau yang tidak dalam konteks
bekerja
INDIKATOR
Merumuskan kembali isi perintah (secara
lisan,maupun tulisan)
Menuliskan kembali isi perintah dalam
bentuk kerangka atau bagan
Menyebutkan kegiatan yang akan
dilakukan berdasarkan isi perintah
secara lisan/tulisan.
Mengonfirmasikan kebenaran rencana
kegiatan yang telah direncanakan
dengan rencana pemberi perintah.
3. A.KALIMAT PERINTAH
1. Pengertian dan Ciri
Kalimat perintah ialah kalimat yang mengharapkan
respon atau tanggapan dari mitra komunikasi.
Berdasarkan ciri formalnya,kalimat ini memiliki pola
intonasi yang berbeda dengan pola intonasi kalimat
berita dan kalimat tanya.Pola umum intonasi kalimat
perintah ialah naik pada bagian awal (2 3).
Contoh:
a) Pergi! b) Pergilah! (c) Pergilah sekarang juga
2 3 2 3 2 3 2 2 1
4. Selain ciri intonasi,kalimat perintah juga ditandai
oleh hal-hal sbb:
(a) Penggunaan tanda seru (!) dalam bahasa tulis, misal:
- Tidurlah !
- Bicaralah, jangan diam saja !
(b) Penggunaan partikel lah pada predikat verba, misal :
- Tulislah namamu pada tempat yang disediakan !
- Matikanlah lampu sebelum tidur !
(c) Penggunaan pola susun inversi (P-S), misal:
- Datanglah kamu ke rumah saya !
- Tertawalah engkau sepuas-puasnya !
(d) Penggunaan predikat verba tanpa awalan, misal :
-Membaca=> Bacalah doa sebelum makan.
-Membalas=> Balaslah surat itu ?
-Mempertanggungjawabkan => Pertanggungjawabkan
sendiri perbuatanmu.
5. Untuk memperhalus perintah, biasanya
digunakan sarana-sarana penghalus, seperti:
(a) Pelembutan intonasi yang berupa penghilangan tanda
seru (!).
(b) Pemakaian partikel lah .
Contoh:
- Pergilah. Lebih halus daripada Pergi!!!
- Makanlah. Lebih halus daripada Makan!!!
(c) Pemakaian kata penghalus:
maaf, tolong, sebaiknya, seyogianya, silakan, mohon,
sudilah kiranya, berkenaan kiranya, dll.
Contoh:
- Tolong ambilkan pisau. Lebih halus daripada Ambilakn
pisau !
- Dimohon Bapak/Ibu hadir di acara itu. Lebih halus
daripada Hadirlah di acara itu.
6. (d) Pengubahan ke struktur tanya.
Contoh :
- Carikan pensil lain! => Apakah tidak ada pensil lain ?
- Bersihkan papan tulis! => Adakah petugas piket untuk
menghapus papan tulis.
(e) Pengubahan ke struktur berita.
Contoh :
- Berkenanlah hadir !
=> Kami akan sangat berterima kasih kalau Bapak
berkenaan hadir.
- Sumbanglah kami !
=> Kalau Ibu berkenaan menyumbang, kami sangat
berterima kasih.
7. 2. Macam Kalimat Perintah.
a) Perintah biasa atau suruh,misal :
- Jawablah dengan singkat dan jelas!
- Mandikan adikmu dengan air hangat.
b) Larangan, misal :
- Jangan engkau sakiti hatinya!
- Jangan biarkan dia menangis!
c) Sindiran, misal :
- Ambillah kembali semua yang telah kau berikan
padaku!
- Masukkan tanganmu ke mulut buaya itu kalau berani!
d) Permintaan/harapan, misal :
- Saya minta Anda belajar dengan sungguh – sungguh.
- Saya harap Anda belajar dengan sungguh – sungguh.
e) Permohonan, misal :
- Saya mohon bapak berkenan hadir.
- Kami mohon Pak Camat berkenan memberi sambutan.
8. f) Persilaan, misal :
- Hadirin dipersilakan berdiri.
- Para tamu undangan dipersilakan menikmati hidangan
yang telah disediakan.
g) Saran, misal :
- Saya sarankan Anda pulang saja.
- Menurut hemat saya lebih efisien kalau Bapak memakai
motor gerobak.
Berdasarkan kompleksitasnya, dibedakan atas :
a) Kalimat perintah sederhana, misal :
- Makanlah!
- Tidurlah!
b) Kalimat perintah kompleks, misal :
- Servis lengkap mobil ini!
( meliputi: stel klep, stel pengapian, bersihkan karbulasi,
dll.)
-Ada penerimaan PNS,melamarkan segera !
(meliputi: melihat syarat-syarat ,mencari syarat –
syarat,membuat lamaran, dll.)
9. Berdasarkan bentuk responnya, dibedakan atas:
a) Kalimat perintah yang menghendaki respon jawaban,
misal:
-Sebutkan pasal-pasal UUD 1945 yang memberikan
jaminan tentang HAM!
-Katakan dengan jujur apa yang ada dalam hatimu.
b) Kalimat perintah yang menghendaki respon tindakan,
misal:
-Hapuslah papan tulis!
-Ambilkan pensil di almari !
Berdasarkan waktu untuk meresponnya,dibedakan atas:
a) Kalimat perintah yang menghendaki respon sesaat,misal:
-Matikan lampu itu !
-Bukalah jendela agar tidak pengap !
b) Kalimat perintah yang responnya membutuhkan waktu
lama,misal :
-Sedikit demi sedikit menabunglah untuk bekal hari tua !
10. Berdasarkan eksplisit tidaknya,dibedakan atas:
a). Perintah eksplisit(tersurat).
b) Perintah implisit(tersirat)
Misal :
-Sepeda motor saya mogok,tolong perbaiki ! (Eksplisit)
(Meskipin tidak disuruh,pihak yang diperintah mesti
harus i matimendiagnosis sebab-sebab mogok,apakah
busi mati, aki tekor, pengapian mati,bahan bakar tidak
mengalir/habis, dll.,baru melakukan perbaikan.
-Para tamu dipersilakan menikmati hidangan yang
tersedia. (Implisit)
(meskipun tidak disuruh , para tamu mestinya
mengambil piring, sendok, makanan, baru makan.
11. B. BENTUK-BENTUK RESPON TERHADAP PERINTAH.
Bentuk respon terhadap perinah bisa bermacam-macam
dan bertahap-tahap:
Bentuk-bentuk respon itu diantaranya:
(1) Merumuskan kembali dengan kalimat sendiri.hal ini
menjadikan kita lebih mudah mengingat.
(2) Membuat rangka/bagan/tabel perintah.Dengan
bantuan sajian visual berupa rangka/bagan/tabel kita
akn lebih mudah memahaminya.
(3) Mertencanakan kegiatan/tindakan untuk memenuhi
perintah secara verbal atau nominal.
Kegiatan atau tindakan yang akan kita lakukan dalam
rangka melaksanakan perintah perlu direncanakn
dengan baik,dan kalau perlu dipetakan dalam bentuk
visual apakah dengan rangka/bagan/tabel atau bentuk
visual lainnya.
12. Lanjutan :
Dengan bantuan penyajian visual kita akan lebih
terbantu untukn memahami apa yang harus dilakukan
dan bagaimana tahap-tahapnya.
(4) Mengkonfirmasikan kebenaran rencana kegiatan
atau rencana kerja.
Karena bisa jadi rencana kerja kita ada yang kurang
tepat,perlu kita melakukan konfirmasi kepada atasan.