Dokumen tersebut membahas tentang regulasi kebijakan dan program konservasi energi di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahwa kebutuhan energi akan terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan penduduk, namun sumber daya energi fosil bersifat terbatas. Oleh karena itu diperlukan upaya konservasi energi dan peningkatan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Dokumen juga menjelaskan kerangka regulasi yang
Energy roadmap to net-zero transmissions: MEMR, Indonesia
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energi
1. Direktorat Jenderal Energi BaruTerbarukan dan Konservasi Energi
REGULASI KEBIJAKAN DAN
PROGRAM KONSERVASI ENERGI
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
Oleh:
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Direktorat Konservasi Energi
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Disampaikan pada:
FOCUS GROUP DISCUSSION STRATEGI PERILAKU KONSERVASI ENERGI
Makassar, 17 September 2014
4. KEBUTUHAN ENERGI AKAN TERUS MENINGKAT
Pertumbuhan Kebutuhan Energi
1,500.0
1,000.0
500.0
0.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pertumbuhan Ekonomi
GDP( RP. Trliun)
4000
3000
2000
1000
0
2,177
3,943
6.1%
2009 2011 2013 2015 2017 2019
Pertumbuhan Penduduk
Penduduk (Juta)
260
240
220
200
256
231
1.1%
2009 2011 2013 2015 2017 2019
Energi (Juta SBM)
712
1,316
7.1%
5. KEBUTUHAN ENERGI MASIH DIDOMINASI
ENERGI FOSIL
Bauran Energi Primer Nasional 2011
27%
1.237 Juta SBM
3%
48%
21%
1%
Batubara Minyak Bumi Gas Bumi
Tenaga Air Panas Bumi
Pangsa Energi Non Fosil < 5%
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
No Jenis Energi
Jumlah
(Juta SBM)
1 Batubara 334
2 Minyak Bumi 594
3 Gas Bumi 262
4 Tenaga Air 31
5 Panas Bumi 16
TOTAL 1.237
Keterangan:
mengacu Energy Handbook 2012, Pusdatin KESDM (exclude biomass)
6. POTENSI ENERGI TERBARUKAN RELATIF BESAR
SEDANGKAN CADANGAN ENERGI FOSIL SEMAKIN TERBATAS
NO ENERGI TERBARUKAN/
*) Hanya di Kalan – Kalimantan Barat
**) Sebagai pusat penelitian, non-energi
***) Sumber Dewan Energi Nasional
****) Prototype BPPT
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
SUMBER DAYA
(SD)
KAPASITAS
TERPASANG (KT)
RASIO KT/SD
(%)
1 2 3 4 5 = 4/3
1 Tenaga Air
75.000 MW
6.057 MW 8,08%
2 Minihidro 419 MW 0,56%
3 Mikro Hydro 181 MW 0,24%
4 Tenaga Surya
4,8
kwh/m2/day
22,45 MW -
5 Tenaga Angin 3 – 6 m/s 1,87 MW -
6 Samudera 49 GW***) 0,01 MW****) 0%
7 Uranium 3.000 MW *) 30 MW **) -
8 Panas Bumi 29.215 1.341 4,59%
JENIS ENERGI FOSIL
CADANGAN
(Proven + Possible)
PRODUKSI
(per TAHUN)
RASIO CADANGAN/PRODUKSI
(Tanpa Eksplorasi Baru)
TAHUN
MINYAK 7,76 milyar bbl 346 juta bbl 22
GAS 157,14 TSCF 2,95 TSCF 53
BATUBARA 21,13 milyar ton 254 juta ton 83
Sumber: Ditjen EBTKE, Migas, Minerba, dan Litbang KESDM
cadangan energi terbatas
Energi Baru Terbarukan
Energi Fosil
8. SEKTOR ENERGI PENYUMBANG EMISI GAS RUMAH KACA
Isu Perubahan Iklim telah menjadi Isu global, regional dan nasional.
Perubahan Iklim terjadi sebagai akibat menumpuknya emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Sektor Energi merupakan salah satu sektor penghasil emisi Gas Rumah Kaca.
Indonesia berkomitmen menurunkan emisi Gas Rumah Kaca
Komitmen Presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP15
Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2020
Kehutanan, Gambut, Pertanian 680 Juta Ton
Sektor Energi 30 Juta Ton
Limbah 48 Juta Ton
Industri dan Transportasi 9 Juta Ton
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
Melalui pengembangan
energi baru terbarukan dan
pelaksanaan konservasi
energi dari seluruh sektor
26%
(767 juta Ton) 41% Upaya sendiri Upaya sendiri dan
dukungan internasional
Perpres No. 61/2011
RAN-GRK
Perpres No. 71/2011
GHG Inventory dan MRV
12. KEBIJAKAN UTAMA
Konservasi Energi untuk
meningkatkan efisiensi
penggunaan energi di sisi
suplai dan pemanfaatan
(Demand Side), antara
lain sektor industri,
transportasi, rumah
tangga, dan komersial
Diversifikasi Energi
untuk meningkatkan
pangsa energi baru
terbarukan dalam bauran
energi nasional (Supply
Side).
13. ARAH KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
BERDASARKAN PERPRES No.5/2006 DAN DRAFT KEN
NRE
3%
Oil
42%
Gas
21%
Coal
34%
4 %
27 %
21%
48%
3,1%
34.6%
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
NRE
Coal
22%
Gas
Oil
21%
Gas
2011 2015 2020
NRE
17%
2025
KONSERVASI
ENERGI
DIVERSIFIKASI
ENERGI
BAU
PERPRES
No. 5/2006
Draft KEN
23 %
30%
25%
2932
23%
NRE
Million BOE
1237
MillionBOE
Oil
20%
Coal
33%
Gas
30%
3200
Million BOE
17%
33%
30%
20%
48%
Oil
27%
Coal
4%
NRE
25%
Oil
30%
Coal
22%
Gas
2419 MBOE
1649 MBOE
20,6%
41.7%
5102
Million BOE
Target Konservasi Energ pada tahun 2025:
- Elastisitas Energy < 1
- Menurunkan intensitas energi 1% per tahun
14. Ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM No.
4051 K/07/MEM/2013 pada tanggal 27 Desember 2013
Pertama
Tingkatkan
produksi
minyak dan
gas bumi
Kedua
Kurangi impor
bahan bakar
minyak
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
Ketiga
Kembangkan
energi baru
terbarukan
Keempat
Lakukan
gerakan hemat
energi
15.
16. KERANGKA REGULASI
Undang-Undang Beserta Turunannya Regulasi Terkait
UU No. 30 / 2007
TENTANG ENERGI
PP No.70/2009
Tentang Konservasi Energi
PeraturanMESDM 01 TAHUN 2013 tentang Pengendalian Penggunaan
Bahan Bakar Minyak
PeraturanMESDM 13 TAHUN 2012 tentang Penghematan Pemakaian
Listrik
PeraturanMESDM No. 18/2014 tentang Pembubuhan Label Tanda
Hemat Energi Untuk Lampu Swabalast
Inpres No. 13/2011 tentang
Penghematan Energi dan Air
PeraturanMESDM No. 13/2010 dan No.14/2011 tentang Standar
Kompetensi Manajer Energi
Perpres No. 5/2006 tentang
Kebijakan Energi Nasional
Perpres No. 61/2011 tentang
Rencana Aksi Nasional
Pengurangan Emisi Gas
Rumah Kaca
Permen Nakertrans No. 321 dan
323/MEN/XII/2011 tentang SKKNI Manajer
Energi
PeraturanMESDM 14 TAHUN 2012 tentangManajemen Energi
Permen Nakertrans No. 614,
September 2012 tentang SKKNI
Auditor Energi
17. 1 2 3 4 5
Tanggung Jawab
Pemerintah Pusat/
Daerah, Pengusaha dan
Masyarakat
Pelaksanaan
Konservasi Energi
Standar dan label
Kemudahan,
Insentif dan
Disinsentif
Pembinaan dan
Pengawasan
UU NO. 30 / 2007
TENTANG ENERGI
PP No.70/2009
Tentang Konservasi Energi
ISI
UU 30/2007 TENTANG ENERGI &
PP 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI
• Setiap warga negara berhak memperoleh energi
(psl 19:1)
• Pemerintah dan/atau pemerintah daerah
berkewajiban menyediakan energi melalui
diversivikasi, konservasi, dan intensifikasi sumber
energi dan energi (psl 20:1)
• Konservasi Energi Nasional menjadi tanggung jawab
Pemerintah, Pemerintah daerah, Pengusaha dan
Masyarakat” (psl 25:1)
Pengguna energi ≥ 6.000 TOE, wajib melakukan
MANAJEMEN ENERGI, yaitu:
Menunjuk manajer energi;
Melaksanakan AUDIT ENERGI secara berkala;
Melaksanakan rekomendasi hasil audit energi; dan
Melaporkan pelaksanaan konservasi energi setiap tahun
Label tingkat efisiensi energi berisi
informasi mengenai tingkat penggunaan
energi suatu peralatan pemanfaat energi
18. PELAKSANAAN KONSERVASI ENERGI
(PP 70/2009 PASAL 9-14)
Penyediaan
Energi
Pengusahaan
Energi
Pemanfaatan
Energi
Konservasi
Sumber Daya
Energi
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
perencanaan; pemilihan prasarana,
sarana, peralatan, bahan, dan
proses;serta pengoperasian sistem energi
yang efisien
penerapan teknologi efisien energi yang
memenuhi standar.
mewajibkan pengguna energi > 6.000 TOE*
per tahun untuk menerapkan manajemen
energi
sumber daya energi yang diprioritaskan
untuk diusahakan;
jumlah sumber daya energi yang dapat
diproduksi;
pembatasan sumber daya energi yang
dalam batas waktu tertentu tidak dapat
diusahakan.
PELAKSANAAN KE
19. INPRES NO. 13/2011 TENTANG
PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR
MENGINSTRUKSIKAN kepada pimpinan lembaga
pemerintahan baik di pusat dan daerah untuk melakukan
langkah-langkah dan inovasi penghematan energi dan air
Membentuk GUGUS TUGAS di lingkungan masing-masing
untuk mengawasi pelaksanaan penghematan energi dan air.
Bangunan Gedung Negara
Bangunan Gedung BUMN,
BUMD dan BHMN
rumah tinggal Pejabat;
penerangan jalan umum,
lampu hias, dan papan
reklame.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
1) Penghematan 20%
dihitung dari rata-rata
pemakaian listrik 6 bulan
sebelum Permen terbit
2) Pemakaian listrik dalam
kategori minimal efisien
Tata udara;
Tata cahaya;
peralatan
pendukung
Penghematan 10% dihitung dari
rata-rata pemakaian air
tanah 6 bulan sebelum
Permen terbit
20. PIDATO PRESIDEN
TENTANG “GERAKAN HEMAT ENERGI” (5 KEBIJAKAN)
Pengendalian sistem distribusi BBM di setiap stasiun pengisian
bahan bakar umum
Kendaraan pemerintah dilarang menggunakan BBM subsidi, baik
pusat maupun daerah serta badan usaha milik negara maupun
daerah
Pelarangan BBM bersubsidi untuk kendaraan perkebunan dan
pertambangan
Konversi BBM ke bahan bakar gas untuk transportasi
Penghematan penggunaan listrik dan air di kantor-kantor pemerintah
pusat dan daerah, BUMN, BUMD serta penghematan penerangan jalan
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
21. PERMEN NO 1/2013
TENTANG PENGENDALIAN
PENGGUNAAN BAHAN
BAKAR MINYAK
PERMEN NO 13/2012
TENTANG PENGHEMATAN
PEMAKAIAN TENAGA
LISTRIK
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
PERMEN NO 14/2012
TENTANG MANAJEMEN
ENERGI
PERMEN NO 15/2012
TENTANG PENGHEMATAN
PENGGUNAAN AIR TANAH
PERATURAN MENTERI
Sebagai tindak lanjut Pidato Presiden tentang “Gerakan Hemat Energi”
23. PROGRAM-PROGRAM KONSERVASI ENERGI (1)
Program Keterangan
1. Pembuatan Peraturan dan
Kebijakan
Melanjutkan penyusunan/perbaikan kebijakan regulasi di bidang konservasi energi
2. Peningkatan Kesadaran
Publik
Melaksanakan seminar/workshop, penayangan iklan tentang penghematan energi di koran
dan media elektronik, brosur, buletin dll
Melaksanakan Lomba Hemat Energi tingkat nasional dan berpartisipasi pada ASEAN
Energy Award for building and energy management
Melaksanakan Home and School Energy Champion dan Program Sosialisasi Hemat
Energi di Lingkungan Sekolah Dasar
Melaksanakan kompetisi hemat energi untuk pemerintah daerah sebagai implementasi
dari Penghematan Energi dan Air
Energy Efficiency Guidelines (untuk bangunan gedung)
3. Program Kemitraan
Konservasi Energi
Memberikan audit energi gratis bagi bangunan gedung dan industri
Selama tahun 2003 - 2013, telah dilaksanakan audit energi bagi 974 industri dan
bangunan
Selama tahun 2012-2013, Energy Potential Scan (EPS) telah dilaksanakan di 10 industri
dan akan dilaksanakan di 8 industri di tahun 2014
Pada tahun 2014, 120 bangunan gedung dan 180 industri sedang diaudit.
Pada tahun 2014, akan diimplementasikan Investment Grade Audit (IGA) di 2 industri
4. Manajer dan Auditor Energi Pengembangan Standar Kompetensi bagi manajer dan auditor energi
Mempersiakan Lembaga Sertifikasi HAKE (Himpunan Ahli Konservasi Energi)
Telah dilaksanakan Sertifikasi Manajer Energi: 84
Telah dilaksanakan Sertifikasi Auditor Energi: 39
(sumber: LSP-HAKE per 1 April 2014 )
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
24. PROGRAM-PROGRAM KONSERVASI ENERGI (2)
Program Keterangan
5. Standar dan Label Labeling menyediakan informasi bagi konsumen mengenai level efisiensi
peralatan listrik rumah tangga. “Makin banyak bintang, makin hemat”
(maksimum 4 bintang)
Mendorong perusahan manufaktur meningkatkan kualitas produk khususnya
dalam hal energi efisiensi.
Label energi efisiensi energi untuk Lampu CFL adalah sebagai pioneer
labelisasi peralatan listrik rumah tangga (2011).
Minimum Energy Performance Standard (MEPS) akan segera
diimplementasikan untuk peralatan AC, Kulkas, Penanak Nasi, dan Motor
Listrik (2014-2015).
6. Penerapan SNI:ISO 50001 Mengembangkan kapasitas industri di bidang efisiensi energi yang
terintegrasi ke dalam sistem manajemen perusahaan melalui pendekatan
sistem optimisasi energi dan standar manajemen energi ISO 50001
Target industri meliputi 4 (empat) subsektor industri yaitu : tekstil dan
garmen, makanan dan minuman, kertas serta industri kimia.
Melakukan briefing kepada Top Level Manajemen di industri untuk
meningkatkan kesadaran akan pentingnya sistem manajemen energi.
Melaksanakan training Sistem Manajemen Energi kepada industri.
23 Calon Tenaga Ahli Nasional Sistem Manajemen Energi ISO 50001 telah
selesai mengikuti rangkaian pelatihan (diberikan melalui 3 modul) untuk
tenaga ahli, yang dilaksanakan pada September 2012-September 2013.
11 Pilot Company telah mendapatkan pendampingan dari para calon tenaga
ahli nasional.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
25. PROGRAM-PROGRAM KONSERVASI ENERGI (3)
Program Keterangan
7. Kerjasama
Internasional
ASEAN Energy Efficiency and Conservation Sub Sector Network (EE&C - SSN)
APEC Energy Working Group (APEC EWG)
Bilateral Indonesia –Denmark (DANIDA)
Enviromental Support Program-Phase III Component 2
Bilateral Indonesia-Japan (NEDO) :
Implementasi Smart Communities for Industrial Park in Java
Bilateral Indonesia-Korea,
Indonesia-Korea Energy Working Group on New Renewable Energy and Energy Conservation
International Copper Association (ICA) :
Pelaksanaan Minimum Energy Performance Standards (MEPS) untuk Motor Listrik dan Air-
Conditioning (AC)
United Nations Development Programme (UNDP)
Barrier Removal to the Cost-effective Development and Implementation of Energy Standards
and Labeling Efficiency (BRESL) :
Proyek kerjasama dari 6 (enam) negara Asia (Bangladesh, China, Indonesia, Pakistan,
Thailand, and Vietnam) yang bersama-sama membuat harmonisasi standar dan label dari 7
(tujuh) produk rumah tangga (Air conditioners (AC), kipas angin, kulkas, ballas elektrik, motor
elektrik, CFL dan rice cooker)
United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) :
Mendukung proses pengembangan Standar Internasional Sistem Manajemen Energi untuk ISO
50001
USAID untuk pengembang proyek Indonesia Clean Energy Development (ICED)
Lites Asia: Lighting Information and Technical Exchange for Standards
GIZ: Implementasi penggunaan lampu LED untuk penerangan jalan umum (PJU)
Global Green Growth Institute (GGGI): Green Industry Mapping Strategy (GIMS)
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
26. PROGRAM-PROGRAM KONSERVASI ENERGI (4)
Program Keterangan
8. Pilot Project Efisiensi Energi
pada Penerangan Jalan
Umum (PJU)
Pengembangan standar sistem penerangan jalan (PJU)
Pengenalan dan penggunaan teknologi efisiensi lampu hemat energi pada
penerangan jalan umum (PJU)
Pengembangan guidelines untuk implementasi teknologi efisiensi energi pada
penerangan jalan umum (PJU)
9. Pengembangan Clearing
House
Pusat Informasi tentang Konservasi Energi dan Efisiensi Energi
Pengenalan ruang kerja yang telah diretrofit menjadi efisien energi
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
27. HASIL PROGRAM KEMITRAAN AUDIT ENERGI 2003-2013
YEAR 2003 2004 2006 2007 2009 2010 2011 2012 2013
PENDANAAN -
(PT. PLN)
-
(PT. PLN)
Rp. 2,4
Milyar
(APBN)
Rp. 25
Milyar
(APBN)
Penghematan energi umumnya didapat dengan melaksanakan rekomendasi hasil audit energi tanpa investasi (no cost)
dan investasi rendah (low cost).
Peluang penghematan energi yang lebih besar dapat dicapai jika rekomendasi hasil audit energi investasi menengah
(medium cost) dan investasi tinggi (high cost) juga diimplementasikan.
Beberapa rekomendasi belum diimplementasikan karena terbatasnya pembiayaan.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
Rp. 4 Milyar
(APBN)
Rp. 20
Milyar
(APBN)
Rp. 22
Milyar
(APBN)
Rp. 18,5
Milyar
(APBN)
Rp. 14,7
Milyar
(APBN)
PESERTA 5 industri
dan 6
gedung
3 industri
dan 6
gedung
21 industri
dan 11
gedung
138
industri
dan 62
gedung
16 industri
dan 24
gedung
105
industri
dan 55
gedung
125
industri
dan 70
gedung
104
industri
dan 55
bangunan
108
industri
and 60
bangunan
TOTAL POTENSI
PENGHEMATAN
78,4 GWh
= Rp. 50,8
Milyar
= 70,6 Kilo
Ton CO2
14, 8 GWh
= Rp. 6,9
Milyar =
13,32 Kilo
Ton CO2
40,7 GWh
= Rp. 40,4
Milyar
= 36,6
Kilo Ton
CO2
519 GWh
= Rp. 289
Milyar =
467.1 Kilo
Ton CO2
34 GWh
= Rp. 23,8
Milyar = 30
Kilo Ton
CO2
725 GWh
= Rp. 450
Milyar =
645 Kilo
Ton CO2
837 GWh
= Rp 512
Milyar=
646 kilo
Ton CO2
1.532
GWh= Rp
624
Milyar=
1.380 kilo
Ton CO2
556 GWh
= Rp. 449
Milyar =
500 kilo
Ton CO2
TOTAL
PENGHEMATAN
YANG
DIPEROLEH
34,4 GWh
= Rp. 22,2
Milyar
= 40 Kilo
Ton CO2
14,1 GWh
= Rp. 8,2
Milyar
= 12,7 Kilo
Ton CO2
30,1 GWh
= Rp. 19,9
Milyar
= 27,1
Kilo Ton
CO2
307 GWh
=
Rp. 168, 8
Milyar =
276,3 Kilo
Ton CO2
15 GWh
= Rp. 10,7
Milyar =
13,6 Kilo
Ton CO2
175 GWh
= Rp. 110
Milyar =
157 Kilo
Ton CO2
128 GWh
= Rp 82
Milyar= 94
kilo Ton
CO2
46 GWh =
41,4 kilo
Ton CO2
-
28. PROGRAM STANDARD EE
DAN LABEL HEMAT ENERGI
LABEL
Label Efisiensi Energi memberikan informasi bagi
pelanggan mengenai tingkat efisiensi energi
listrik rumah tangga. “makin banyak bintang,
makin efisien" (Maximum 4 bintang).
Untuk mendorong produsen meningkatkan
kualitas produk-produk terutama di bidang
efisiensi energi.
Label hemat energi yang telah diberlakukan
adalah untuk CFL (Permen ESDM 18/2014)
MEPS/SKEM
Untuk Standar Efisiensi Energi, akan diberlakuakn MEPS (Minimum Energy
Performance Standard) atau Standard Kinerja Energi Minimum (SKEM)
Untuk membatasi produk pemanfaat energi yang tidak efisien beredar dipasar
Akan diimplementasikan segera untuk AC dan Kulkas
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
CFL
29. LABELISASI HEMAT ENERGI
PADA PERALATAN PEMANFAAT ENERGI
Bertujuan mengenalkan label tingkat hemat energi sebagai panduan
Label EE di Indonesia Label EE di Negara Lainnya
Uni Eropa
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
Jepang
India
bagi konsumen
Label Tanda Hemat Energi : SNI 04-6958-2003
Logo: “Semakin banyak bintang, Semakin hemat
30. PERLU ADANYA DUKUNGAN IMPLEMENTASI
PROGRAM STANDARD/LABEL
Transisi
Industri
dalam
negeri
Standard/
Label
Program
Lab Uji dan
Lembaga
Sertifikasi
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
Perumusan
Standard
(SNI
Performansi
Produk)
Transisi
Industri
Pengawasa
nKesesuaia
n Standard/
Label
Penegakan
Sanksi
Promosi
dan
Pembinaan
Perumusan
Kebijakan
Standard/
Label
31. PROGRAM MANAJER ENERGI DAN
AUDITOR ENERGI
Pengembangan Standar Kompetensi untuk Manajer
Energi dan Auditor Energi
Penyiapan Lembaga Sertifikasi
HAKE (Himpunan Ahli Konservasi Energi)
Manajer Energi tersertifikasi : 84 orang
Auditor Energi tersertifikasi : 39 orang
(Sumber: LSP-HAKE 1 April 2014
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
32. PROGRAM SSLI NAMA
SMART STREET LIGHTING INITIATIVE (SSLI)
Smart Street Lighting Initiative (SSLI) adalah program peningkatan
efisiensi energi di PJU melalui penerapan/penggantian lampu
konvensional menjadi lampu hemat energi (Light Emitting Diode–LED).
SSLI memiliki dampak:
Meningkatkan ketahanan energi dengan mengurangi penggunaan energi (listrik) di PJU
Menurunkan emisi gas rumah kaca dari penggunaan energi
Memperkenalkan penggunaan teknologi efisiensi energi ke masyarakat
Menciptakan lapangan kerja, khususnya melalui pemasangan dan pemeliharaan lampu LED
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota, a.l. peningkatan keamanan di malam hari
Memberikan percontohan pada investasi publik dan swasta di bidang efisiensi energi
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
33. PELUANG DAN TANTANGAN DALAM IMPLEMENTASI
KONSERVASI DAN EFISIENSI ENERGI
PELUANG
• Potensi penghematan energi cukup besar (10%-35%)
• Regulasi di bidang penghematan energi sudah ada
• Target penurunan emisi GRK yang relatif besar dapat dicapai jika langkah-langkah konservasi
dan efisiensi energi ditingkatkan secara signifikan.
• Teknologi hemat energi sudah tersedia
TANTANGAN
• Harga energi yang masih murah akibat subsidi harga energi yang tidak hanya menjadi beban
pada anggaran Pemerintah tetapi juga menjadi kendala utama dalam pelaksanaan program
konservasi dan efisiensi energi.
• Kesadaran konsumen energi akan efisiensi energi yang masih rendah
• Insentif terhadap pelaksanaan konservasi energi masih sangat kutang misalnya penerapan
“rabate” yang sudah berhasil diterapkan di Malaysia, Thailand, Meksiko, India, Korea
• Mekanisme pendanaan yang kondusif untuk implementasi proyek efisiensi energi masih kurang
seperti Eco Fund di Thailand.
• Harga teknologi atau peralatan hemat energi relatif masih mahal
• Pada umumnya teknologi hemat energi masih diimport
• Kebijakan tentang pengadaan barang dan jasa yang berbasis hemat energi belum ada
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
34. 5
• PENUTUP
Konservasi/Efisiensi Energi mendukung Ketahanan Energi, Ketahanan
Ekonomi, Meningkatkan Daya Saing Nasional, dan Mengurangi Emisi GRK;
Konservasi energi perlu diterapkan di semua sisi pengelolaan energi mulai
dari penyediaan, distribusi, sampai di sisi konsumen;
Langkah penghematan energi yang direncanakan dengan baik dapat
menghasilkan manfaat dari segi keekonomian serta ramah lingkungan;
Peningkatan kesadaran akan pentingnya budaya penghematan energi akan
menimbulkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan;
Diperlukan kerjasama semua pihak (Pemerintah, swasta, akademisi, dan
masyarakat) agar konservasi energi dapat terlaksana secara optimal;
Pengguna/masyarakat: Diperlukan edukasi kepada masyarakat agar
mempunyai pemahaman yang sama dan kepedulian yang tinggi terhadap
pentingnya konservasi/efisiensi energi.
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat