SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
BILANGAN REAL DAN RASIONAL
Mata Kuliah : Pendidikan Matematika Di SD 1
Dosen Pengampu : Drs. Wahyudi, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 20 /3C
1. Winahyu Arif Wicaksono ( K7112269 / 22 )
2. Tri Subekti

PROGRAM STUDI SI PGSD KAMPUS VI KEBUMEN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat,
hidayah dan anugerah-Nya kepada kita semua, sehingga kami

dapat

menyelesaikan makalah Pendidikan Matematika Di SD I “Bilangan Real dan
Rasional” ini tepat waktu.
Makalah ini merupakan pemenuhan tugas dari mata kuliah Pendidikan
Matematika Di SD I yang merupakan bukti pertanggungjawaban atas
terlaksananya presentasi kelompok . Di samping itu, makalah ini bertujuan untuk
bahan pengetahuan bagi para pembaca.
Kami berharap juga makalah ini betul-betul dapat memberikan bekal
sebagai calon pendidik. Karena seorang pendidik yang berkualitas sangat
diharapkan memahami dan mengerti tentang materi-materi dalam Pendidikan
Matematika Di SD I khususnya mengenai bilangan rasional.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
masukan dan saran dari pembaca kami harapkan untuk kesempurnaan makalah
ini.

Kebumen, 16 September 2013

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1.2 Tujuan ......................................................................................

BAB II SISTEM BILANGAN REAL .......................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..............................................................................
3.2 Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………....

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sistem bilangan adalah hal pokok dalam sebuah ilmu matematika, bisa juga
dikatakan sebagai inti dari suatu ilmu matematika itu sendiri. Sistem bilangan ini terbagi
menjadi banyak macamnya, adapun yang kami sajikan dalam makalah ini adalah mengenai
Himpunan Bilangan Real.
Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan
dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional.
Himpunan bilangan real yang dilengkapi dengan sifat-sifat bilangan disebut sistem
bilangan real.
Dalam aplikasinya himpunan bilangan ini mempunyai banyak turunan yang
mempunyai bermacam-macam sifat dan bentuk bilangan.
1.2 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk :
a. Memenuhi salah satu tugas terstruktur Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika
b. Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan tentang Himpunan Bilangan Real dan
Rasional
c. Menemukan soluasi dari suatu permasalahan yang terkait dengan Himpunan Bilangan
Real dan Rasional

4
BAB II
Pembahasan
BAB II
SISTEM BILANGAN REAL
Sebelum masuk ke dalam bilangan real, maka kita membahas terlebih dahulu konsep
Himpunan (sets) Himpunan adalah sekumpulan obyek/unsur dengan kriteria/syarat tertentu.
Unsur-unsur dalam himpunan S disebut anggota (elemen) S. Himpunan yang tidak memiliki
anggota disebut himpunan kosong, ditulis dengan notasi  atau { }.
Jika a merupakan anggota himpunan S, maka dituliskan a  S dan dibaca “a elemen S“. Jika a
dan dibaca “a bukan elemen S“.

bukan anggota himpunan S, maka dituliskan

Himpunan dapat disajikan dengan 2 cara. Pertama, dengan menuliskan seluruh
anggotanya. Sebagai contoh, himpunan A yang terdiri atas unsur-unsur 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dapat
dinyatakan sebagai:
A={1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Kedua, yaitu dengan menuliskan syarat keanggotaan yang dimiliki oleh seluruh anggota
suatu himpunan tetapi tidak dimiliki oleh unsur-unsur yang bukan anggota himpunan tersebut.
Apabila himpunan A di atas dinyatakan dengan cara ini, maka dapat ditulis:
A={x|x bilangan bulat positif kurang dari 10}

Himpunan A disebut himpunan bagian himpunan B, ditulis
merupakan anggota B.

Beberapa himpunan bilangan yang dipandang cukup penting adalah

5

, jika setiap anggota A
Himpunan semua bilangan asli adalah N ={1,2,3,…}. Himpunan ini tertutup terhadap
operasi penjumlahan dan operasi pergandaan, artinya

dan

untuk setiap

.

Oleh karena itu, himpunan semua bilangan asli membentuk suatu sistem dan biasa
disebut sistem bilangan asli. Sistem bilangan asli bersama-sama dengan bilangan nol dan
bilangan-bilangan bulat negatif membentuk Sistem Bilangan Bulat, ditulis dengan notasi Z,
Z={…,-3,-2,-1,0,1,2,3,…}
Bilangan rasional adalah bilangan yang merupakan hasil bagi bilangan bulat dan bilangan
asli. Himpunan semua bilangan rasional ditulis dengan notasi Q,

Dalam kehidupan nyata seringkali dijumpai bilangan-bilangan yang tidak rasional.
Bilangan yang tidak rasional disebut bilangan irasional. Contoh-contoh bilangan irasional antara
lain adalah

dan  Bilangan
.

adalah panjang sisi miring segitiga siku-siku dengan

panjang sisi-sisi tegaknya masing-masing adalah 1

Sedangkan bilangan  merupakan hasil bagi keliling sebarang lingkaran terhadap
diameternya (Gambar 1.1.2).

6
Himpunan semua bilangan irasional bersama-sama dengan Q membentuk himpunan semua
bilangan real R. Seperti telah diketahui, untuk menyatakan sebarang bilangan real seringkali

digunakan cara desimal. Sebagai contoh, bilangan-bilangan
dinyatakan

dalam

desimal

masing-masing dapat

sebagai

Dapat ditunjukkan bahwa bentuk desimal bilangan-bilangan rasional adalah salah
satu dari 2 tipe berikut:

1. berhenti (

), atau

2. berulang beraturan (

).

Apabila bentuk desimal suatu bilangan tidak termasuk salah satu tipe di atas, maka bilangan
tersebut adalah irasional. Sebagai contoh, bilangan-bilangan:

7
BILANGAN REAL
Bilangan real adalah himpunan bilangan yang data di sajikan dalam bentuk decimal tidak
terbatas. Jadi bilangan real mencakup semua bilangan rasional ( seperti bilangan decimal
berulang tidak terbatas, bilangan positif, bilangan negative, dan bilangan nol. ) serta bilangan
irrasional.

Skema bilangan Real
Bilangan Real

Bil.Rasional

Bil. irasional

Bilangan
bulat

Pecahan

Negatif

Cacah

Sifat Sifat Bilangan Real

Nol

Asli

Penjumlahan :

Perkalian

1. Tertutup

1. Tertutup

2. Komutatif

2. Komutitatif

3. Assosiatif

3. Asosiatif

4. Identitas ( 0 )

4. Identitas ( 1 )

5. Invers (-a)

5. Invers (1/a untuk a tidak sama
dengan 0 )

8
Sifat Sifat Urutan bilangan Real
1. Transitif kurang dari
2. Sifat kurang dari dan penjumlahan
3. Sifat kurang dari dan perkalian dengan bilangan positif
4. Sifat dari dan perkalian dengan bilangan negative
5. Sifat kepadatan
Macam-macam bilangan real
1. Bilangan rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat disajikan dalam bentuk a/b, dimana a dan b
bilangan bulat, dan b tidak sama dengan 0. Dengan demikian setiap pecahan merupakan bilangan
rasional. Tetapi tidak semua rasional merupakan pecahan. Dengan kata lain, semua pecahan
merupakan bilangan rasional. Dengan notasi himpunan, bilangan rasional dapat disajikan sebagai
berikut.
Q=
Contoh : -3,

, 1, 0, , 4, 5 ,

dan lain-lain.

Definisi Kesamaan Bilangan Rasional
Diketahui a/b dan c/d sembarang bilangan rasional. Maka a/b = c/d jika dan hanya jika
a/d = b/c. Kesamaan tersebut digunakan untuk menentukan nama-nama lain bilangan rasional:
menyederhanakan bilangan rasional, menyamakan penyebut untuk operasi hitung penjumlahan,
pengurangan, dan membandingkan bilangan-bilangan rasional. Sebagai suatu pecahan, setiap
bilangan rasional mempunyai tak terhingga bentuk penyajiannya.
Contoh:
½ = 2/4 = 3/6 = ....... = -1/2 = -2/4 = -3/6
Suatu bilangan rasional dapat dikatakan sederhana jika a dan b tidak mempunyai faktorfaktor prima yang sama dan b adalah positif.

9
Berdasarkan penggunaan defisi kesamaan bilangan rasional, dapat ditunjukkan teorema
bilangan rasional sebagai berikut.
Diketahui a/b sembarang bilangan rasional dan n sembarang bilangan bulatbukan nol. Maka: a/b
= an/bn =na/nb.
Operasi bilangan rasional
Dalam bilangan rasional ada empat operasi bilangan rasional yaitu penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian.
a. Penjumlahan bilangan rasional
Didefinisikan sebagai pengembangan dari penjulahan pecahan.
a/b + cd = (ad + bc)/bd
contoh : 3/7 + -5/7 = (3 + (-5))/7 = -2/7
teorema
diketahui a/b sembarang bilangan rasional, maka :
-a/b = -a/b = a/-b
Sifat-sifat dari penjumlahan bilangan rasional
1. Sifat tertutup
a/b + c/d akan selalu menghasilkan bilangan rasional
2. Sifat Komutatif (Pertukaran)
a/b + c/d = c/d + a/b
3. Sifat Asosiatif (Pengelompokkan)
(a/b + c/d ) + e/f = a/b + (c/b + e/f)
4. Sifat identitas penjumlahan
a/b + 0 = a/b = 0 + a/b (0 = 0/m, m

0)

5. Sifat invers penjumlahan
Untuk setiap bilangan rasional a/b maka ada suatu bilangan rasional –a/b sehingga :
a/b + (-a/b) =() = (-a/b) + a/b

10
Teorema lain Bilangan Rasional:
Diketahui a/b, c/d, dan e/f sembarang bilangan rasional,
1. Jika a/b +e/f = c/d + ef maka a/b=c/d
2. –(-a/b) = a/b
Pengurangan Bilangan Rasional
Pengurangan dapat didefinisikan sebagai pengembangan dari pengurangan bilangan
bulat.
Definisi : a/b – c/d = a/b + (-c/d)
Definisi pengurangan juga dikembangkan dari pengurangan pecahan:
1. Penyebut sama
a/b + c/d = a/b + (-c/d)
= (a + (-c))/d
= (a-c)/d
Jadi pengurangan bilangan rasional dengan penyebut yang sama dapat dicari dengan
cara seperti pengurangan pecahan dengan penyebut yang sama.
2. Penyebut tidak sama
a/b –c/d = ad/bd – bc/bd = (ad-bc)/bd
Perkalian Bilangan Rasional
Perkalian bilangan rasional didefinisikan sebagai pengembangan dari perkalian pecahan.
Definisi : a/b dan c/d sembarang bilangan rasional, maka a/b x c/d = ac/bd
Sifat-sifat perkalian bilangan rasional
Diketahui a/b, c/d, e/f sembarang bilangan rasional
1. Sifat tertutup
a/b x c/d = ac/bd selalu merupakan bilangan rasional

11
2. Sifat komutatif (pertukaran)
a/b x c/d = c/d x a/b
3. Sifat asosiatif (pengelompokkan)
(a/b x c/d) x e/f = a/b x (c/dx e/f)
4. Sifat identitas perkalian
a/b x 1 = a/b = 1 x a/b (1 = m/m, m

0)

5. Sifat invers perkalian
Untuk bilangan rasional a/b bukan nol tentu ada sebuah bilangan b/a sehingga a/b x
b/a = 1
6. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan (penyebaran)
a/b x (c/d + e/f) = a/b x c/d + a/b x e/f
Pembagian Bilangan rasional
Pembagian bilangan rasional dikembangkan dari pembagian pecahan.
Definisi :
Diketahui a/b, c/d adalah sembarang bilangan rasional, dimana c/d bukan nol, maka: a/b :
c/d = a/b x d/c.
Teorema
Ada tiga metode pembagian bilangan rasional,
Diketahui a/b, c/d sembarang bilangan raional dimana c/d bukan nol, maka:
1) a/b : c/d = a/b x d/c
2) a/b : c/b = a/c
3) a/b : c/d = (a:c)/(b:d)
Urutan Bilangan Rasional
Ada tiga cara untuk mengurutkan bilangan Rasional seperti halnya mengurutkan pecahan
1. Pendekatan Garis Bilangan
a/b < c/d (atau c/d > a/b) jika dan hanya jika a/b berada di sebelah kiri dari c/d pada garis
bilangan rasional.
Contoh

12
Tentukan urutan bilangan -3/7 dan 5/2

Jawab : dengan menggunakan garis bilangan, semua bilangan negatif berada di sebelah
kiri bilangan positif. Jadi -3/7 < 5/2
2. Pendekatan Penyebut positif yang sama
a/b < c/b jika dan hanya jika a< c dan b>0.
Contoh : Tentukan urutan bilangan -7/13 dan -2/13
Jawab : karena -7 < -2 maka -7/13 < -2/13
3. Pendekatan penjumlahan
a/b < c/d jika dan hanya jika ada sebuah bilangan rasional positif p/q sedemikian rupa
sehingga a/b + p/q = c/d
dengan kata lain pendekatan penjmlahan adalah a/b < c/d jika dan hanya jika c/d –a/b =
positif.
Contoh : -5/7 – (-3/4) = -5/7 + ¾ = -20/28 + 21/28
= 1/28
Teorema : sifat perkalian silang dari pertidaksamaan
Diketahui a/b dan c/d sembarang bilangan rasional, dimana b > 0 dan d > 0, maka a/b <
c/d jika dan hanya jika ad < bc.
Sifat-sifat urutan bilangan rasional
Diketahui a/b, c/d, dan e/f sembarang bilangan rasional
1) Sifat transitif kurang dari
Jika a/b < c/d dan c/d < e/f maka a/b < e/f
2) Sifat kurang dari dan penjumlahan
Jika a/b < c/d maka a/b + e/f < c/d + e/f
3) Sifat kurang dari dan perkalian dengan bilangan rasional positif
Jika a/b < c/d dan e/f >0, maka a/b . e/f < a/d . e/f
4) Sifat kurang dari dan perkalian dengan bilangan rasional negatif
Jika a/b < c/d dan e/f < 0, maka a/b . e/f > c/d . e/f
5) Sifat kepadatan (densitas)
Jika a/b < c/d maka ada sebuah bilangan rasional e/f sedemikian sehingga a/b < e/f <
c/d

13
2. Bilangan Pecahan (Pc)
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
adalah anggota bilangan bulat ( a dan b

B dan b

dengan a dan b

). a disebut pembilang dan b disebut

penyebut.
Contoh: Dua buah mangga dibagikan seorang ibu kepada 3 orang anaknya. Berapa
bagian yang didapatkan oleh setiap anaknya ?
Jawab: Masing-masing anaknya memperoleh bagian.
Mengenai bilangan pecahan akan di perdalam oleh kelompok lainnya
3. Bilangan bulat
Himpunan bilangan bulat adalah gabungan antara himpunan bilangan cacah dan
himpunan bilangan bulat negatif. Bilangan ini dilambangkan dengan huruf B dan anggota
himpunan dari bilangan bulat dinyatakan sebagai berikut:
Dalam operasi pengurangan pada bilangan cacah terdapat bilangan negatif. Misalnya: 3
– 5 = -2 , 20 – 35 = -15
Bilangan asli, nol dan bilangan negatif dinamakan bilangan bulat.
a. Bilangan Bulat negatif
Bilangan negatif adalah suatu himpunan yang memiliki anggota negatif, sedangkan ciri
bilangan negatif adalah bilangan yang nilai paling besar terletak pada nilai -1. Bisa ditulis
dengan B = {-1,-5,-7,-9} terlihat nilai paling besar adalah -1.
b. Bilangan Bulat Positif
Bilangan Positif adalah suatu himpunan yang memiliki anggota positif dan bilangan asli.
Bilangan ini memiliki ciri nilai paling besar adalah tak hingga. Bisa ditulis dengan B =
{1,2,3,4,5,….10}.
c. Bilangan Bulat Nol

14
Bilangan nol adalah suatu himpunan yang memiliki anggota hanya bilangan nol saja. Bisa
ditulis dengan B = {0}
d. Bilangan Bulat Ganjil
Bilangan bulat ganjil adalah suatu himpunan yang memiliki anggota bilangan ganjil baik
positif atau negatif. Bisa dituliskan dengan B = {-5,-3,1,3}.
e. Bilangan Bulat Genap
Bilangan bulat genap adalah suatu himpunan yang memiliki anggota bilangan genap baik
positif maupun negatif. Bisa dituliskan dengan B = {-4,-2,2,4}.
Mengenai bilangan bulat akan di perdalam oleh kelompok lainnya
4. Bilangan cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}.
Dengan kata lain himpunan bilangan asli ditambah 0. Jadi, bilangan cacah harus bertanda positif.
Himpunan bilangan cacah :
C = {0, 1, 2, 3, 4, ....}
Himpunan bilangan cacah memuat beberapa bilangan antara lain :
Himpunan bilangan asli A = { 1, 2, 3, 4, ...}
Himpunan bilangan genap = {0, 2, 4, 6, ...}
Himpunan bilangan ganjil = {1, 3, 5, 7, ...}
Himpunan bilangan kuadrat = {0, 1, 4, 9, ...}
Himpunan bilangan prima = {2, 3, 5, 7, ...}
Himpunan bilangan tersusun (komposit) = {4, 6, 8, 12, ...}
5. Bilangan Asli (A)
Bilangan asli adalah bilangan-bilangan yang terdapat pada garis bilangan berikutdisebut
bilangan asli. Nama lain dari bilangan ini adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai
positif(integer positif)
.Contoh :
A = {1,2,3,4,…} Mengenai bilangan asli akan di perdalam oleh kelompok lainnya

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Keimpulan
Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari
himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional.
Himpunan bilangan real yang dilengkapi dengan sifat-sifat bilangan disebut sistem
bilangan real.
Sifat-sifat bilangan real dibagi menjadi :
a. Sifat-sifat aljabar
b. Sifat-sifat urutan
c. Sifat-sifat kelengkapan

3.2 Saran
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca pada
umumnya.

16

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Modul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatModul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatAcika Karunila
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)nurwa ningsih
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
16. ki kd matematika sma wajib
16. ki kd matematika sma wajib16. ki kd matematika sma wajib
16. ki kd matematika sma wajibMayawatiMayawati
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiazrin10
 
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP yoshufbriana
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisYadi Pura
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilNailul Hasibuan
 
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnya
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnyapenjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnya
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnyaDesy Aryanti
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah MatematikaRudi Hartono
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajar
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajarPembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajar
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajarLam RoNna
 
Soal ujian ut pgsd pdgk4106 pendidikan ips di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4106 pendidikan ips di sdSoal ujian ut pgsd pdgk4106 pendidikan ips di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4106 pendidikan ips di sdSDN 1 JUGLANGAN
 

La actualidad más candente (20)

Modul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulatModul 1 bilangan bulat
Modul 1 bilangan bulat
 
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
16. ki kd matematika sma wajib
16. ki kd matematika sma wajib16. ki kd matematika sma wajib
16. ki kd matematika sma wajib
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
Penalaran Matematika
Penalaran MatematikaPenalaran Matematika
Penalaran Matematika
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
 
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP Materi Koordinat kartesius  kelas 8 SMP
Materi Koordinat kartesius kelas 8 SMP
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnya
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnyapenjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnya
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnya
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
 
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SDPembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD
 
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajar
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajarPembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajar
Pembuktian hub. sudut-sudut pada garis sejajar
 
Soal ujian ut pgsd pdgk4106 pendidikan ips di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4106 pendidikan ips di sdSoal ujian ut pgsd pdgk4106 pendidikan ips di sd
Soal ujian ut pgsd pdgk4106 pendidikan ips di sd
 

Destacado

Bilangan irasional _bentukakar
Bilangan irasional _bentukakarBilangan irasional _bentukakar
Bilangan irasional _bentukakarYani Pieter Pitoy
 
Kalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilanganKalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilanganGusti Rahman
 
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan RiilMatematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan RiilAdhi99
 
Bab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riilBab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riilAdhi99
 
Bab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realBab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realEko Supriyadi
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPKPembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPKI Gede Putu Suryawan (Wawan)
 
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulatRalez Blanco
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilNailul Hasibuan
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Bab 1 bentuk pangkat, akar & logaritma
Bab 1 bentuk pangkat, akar & logaritmaBab 1 bentuk pangkat, akar & logaritma
Bab 1 bentuk pangkat, akar & logaritmamfebri26
 
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan Irasional
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan IrasionalPPT Matematika Logaritma dan Bilangan Irasional
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan IrasionalDwi Lestariningsih
 

Destacado (20)

Bilangan irasional _bentukakar
Bilangan irasional _bentukakarBilangan irasional _bentukakar
Bilangan irasional _bentukakar
 
Bilangan Real
Bilangan RealBilangan Real
Bilangan Real
 
Kalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilanganKalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilangan
 
Sistem bilangan riil
Sistem bilangan riilSistem bilangan riil
Sistem bilangan riil
 
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan RiilMatematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
Matematika Dasar Bab I Sistem Bilangan Riil
 
Bab 1 sistem bilangan riil
Bab 1 sistem bilangan riilBab 1 sistem bilangan riil
Bab 1 sistem bilangan riil
 
Bab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riilBab i sistem bilangan riil
Bab i sistem bilangan riil
 
Bilangan real
Bilangan realBilangan real
Bilangan real
 
Bab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan realBab 1 operasi bilangan real
Bab 1 operasi bilangan real
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPKPembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
 
Makalah sejarah bilangan
Makalah sejarah bilanganMakalah sejarah bilangan
Makalah sejarah bilangan
 
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
57733278 konsep-urutan-bilangan-bulat
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
Bab 1 bentuk pangkat, akar & logaritma
Bab 1 bentuk pangkat, akar & logaritmaBab 1 bentuk pangkat, akar & logaritma
Bab 1 bentuk pangkat, akar & logaritma
 
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (ma kul teori bilangan)
 
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan Irasional
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan IrasionalPPT Matematika Logaritma dan Bilangan Irasional
PPT Matematika Logaritma dan Bilangan Irasional
 
01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real
 

Similar a Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya

Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .Iwan Jogya
 
Himpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_realHimpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_realAchmad Syahyoudie
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIDiva Pendidikan
 
konsep dasar aljabar
konsep dasar aljabarkonsep dasar aljabar
konsep dasar aljabarRfebiola
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiMayawi Karim
 
Matematika diskret 2
Matematika diskret 2Matematika diskret 2
Matematika diskret 2maswahyu73
 
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...NidaAuliana4
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Ajir Aja
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4AKegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4AAmphie Yuurisman
 
12.-Rasional-dan-Irasional.ppt
12.-Rasional-dan-Irasional.ppt12.-Rasional-dan-Irasional.ppt
12.-Rasional-dan-Irasional.pptIntanPutriKartini1
 

Similar a Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya (20)

Jenis jenis bilangan
Jenis jenis bilanganJenis jenis bilangan
Jenis jenis bilangan
 
Kalkulus 1
Kalkulus 1Kalkulus 1
Kalkulus 1
 
Kalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-MkulKalkulus 1-Mkul
Kalkulus 1-Mkul
 
Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .Dana bilangan riil .
Dana bilangan riil .
 
Makalah telaah kelompok 3
Makalah telaah kelompok 3Makalah telaah kelompok 3
Makalah telaah kelompok 3
 
Himpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_realHimpunan dan sistem_bilangan_real
Himpunan dan sistem_bilangan_real
 
RPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VIIRPP SMP Matematika Kelas VII
RPP SMP Matematika Kelas VII
 
konsep dasar aljabar
konsep dasar aljabarkonsep dasar aljabar
konsep dasar aljabar
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Bab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologiBab ii pengantar topologi
Bab ii pengantar topologi
 
Matematika diskret 2
Matematika diskret 2Matematika diskret 2
Matematika diskret 2
 
Kardinalitas
KardinalitasKardinalitas
Kardinalitas
 
Himpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskritHimpunan matematika diskrit
Himpunan matematika diskrit
 
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdfMATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
 
Pendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilanganPendahulan teori bilangan
Pendahulan teori bilangan
 
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...
Sistem Bilangan dan Himpunan. Bilangan,adalah suatu konsep dalam ilmu matemat...
 
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]Pendahuluan kalkulus kal1[1]
Pendahuluan kalkulus kal1[1]
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4AKegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
 
12.-Rasional-dan-Irasional.ppt
12.-Rasional-dan-Irasional.ppt12.-Rasional-dan-Irasional.ppt
12.-Rasional-dan-Irasional.ppt
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 

Más de Arif Winahyu

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfArif Winahyu
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batikProses pembuatan batik
Proses pembuatan batikArif Winahyu
 
Penelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifPenelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifArif Winahyu
 
Penelitian sejarah
Penelitian sejarahPenelitian sejarah
Penelitian sejarahArif Winahyu
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasiArif Winahyu
 
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenSilabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenArif Winahyu
 
Macam macam bangun datar
Macam macam bangun datarMacam macam bangun datar
Macam macam bangun datarArif Winahyu
 
Tes dan pengukuran
Tes dan pengukuranTes dan pengukuran
Tes dan pengukuranArif Winahyu
 
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralUkuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralArif Winahyu
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarArif Winahyu
 

Más de Arif Winahyu (20)

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batikProses pembuatan batik
Proses pembuatan batik
 
Reog Ponorogo
Reog PonorogoReog Ponorogo
Reog Ponorogo
 
Penelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifPenelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif
 
Policy research
Policy researchPolicy research
Policy research
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Penelitian sejarah
Penelitian sejarahPenelitian sejarah
Penelitian sejarah
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasi
 
R&d
R&dR&d
R&d
 
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenSilabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
 
Macam macam bangun datar
Macam macam bangun datarMacam macam bangun datar
Macam macam bangun datar
 
Hakikat membaca
Hakikat membacaHakikat membaca
Hakikat membaca
 
Ukuran penyebaran
Ukuran penyebaranUkuran penyebaran
Ukuran penyebaran
 
Tes dan pengukuran
Tes dan pengukuranTes dan pengukuran
Tes dan pengukuran
 
Ukuran letak
Ukuran letakUkuran letak
Ukuran letak
 
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralUkuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentral
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
 
Taraf kesukaran
Taraf kesukaranTaraf kesukaran
Taraf kesukaran
 
Prinsip evaluasi
Prinsip evaluasiPrinsip evaluasi
Prinsip evaluasi
 

Último

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Último (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

Bilangan real dan rasional sementara cara menerangkannya

  • 1. BILANGAN REAL DAN RASIONAL Mata Kuliah : Pendidikan Matematika Di SD 1 Dosen Pengampu : Drs. Wahyudi, M.Pd. Disusun Oleh : Kelompok 20 /3C 1. Winahyu Arif Wicaksono ( K7112269 / 22 ) 2. Tri Subekti PROGRAM STUDI SI PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 i
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat, hidayah dan anugerah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Matematika Di SD I “Bilangan Real dan Rasional” ini tepat waktu. Makalah ini merupakan pemenuhan tugas dari mata kuliah Pendidikan Matematika Di SD I yang merupakan bukti pertanggungjawaban atas terlaksananya presentasi kelompok . Di samping itu, makalah ini bertujuan untuk bahan pengetahuan bagi para pembaca. Kami berharap juga makalah ini betul-betul dapat memberikan bekal sebagai calon pendidik. Karena seorang pendidik yang berkualitas sangat diharapkan memahami dan mengerti tentang materi-materi dalam Pendidikan Matematika Di SD I khususnya mengenai bilangan rasional. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, masukan dan saran dari pembaca kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Kebumen, 16 September 2013 Penulis ii
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1.2 Tujuan ...................................................................................... BAB II SISTEM BILANGAN REAL ....................................................... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .............................................................................. 3.2 Saran .......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….... iii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem bilangan adalah hal pokok dalam sebuah ilmu matematika, bisa juga dikatakan sebagai inti dari suatu ilmu matematika itu sendiri. Sistem bilangan ini terbagi menjadi banyak macamnya, adapun yang kami sajikan dalam makalah ini adalah mengenai Himpunan Bilangan Real. Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional. Himpunan bilangan real yang dilengkapi dengan sifat-sifat bilangan disebut sistem bilangan real. Dalam aplikasinya himpunan bilangan ini mempunyai banyak turunan yang mempunyai bermacam-macam sifat dan bentuk bilangan. 1.2 Tujuan Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk : a. Memenuhi salah satu tugas terstruktur Mata Kuliah Konsep Dasar Matematika b. Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan tentang Himpunan Bilangan Real dan Rasional c. Menemukan soluasi dari suatu permasalahan yang terkait dengan Himpunan Bilangan Real dan Rasional 4
  • 5. BAB II Pembahasan BAB II SISTEM BILANGAN REAL Sebelum masuk ke dalam bilangan real, maka kita membahas terlebih dahulu konsep Himpunan (sets) Himpunan adalah sekumpulan obyek/unsur dengan kriteria/syarat tertentu. Unsur-unsur dalam himpunan S disebut anggota (elemen) S. Himpunan yang tidak memiliki anggota disebut himpunan kosong, ditulis dengan notasi  atau { }. Jika a merupakan anggota himpunan S, maka dituliskan a  S dan dibaca “a elemen S“. Jika a dan dibaca “a bukan elemen S“. bukan anggota himpunan S, maka dituliskan Himpunan dapat disajikan dengan 2 cara. Pertama, dengan menuliskan seluruh anggotanya. Sebagai contoh, himpunan A yang terdiri atas unsur-unsur 1,2,3,4,5,6,7,8,9 dapat dinyatakan sebagai: A={1,2,3,4,5,6,7,8,9} Kedua, yaitu dengan menuliskan syarat keanggotaan yang dimiliki oleh seluruh anggota suatu himpunan tetapi tidak dimiliki oleh unsur-unsur yang bukan anggota himpunan tersebut. Apabila himpunan A di atas dinyatakan dengan cara ini, maka dapat ditulis: A={x|x bilangan bulat positif kurang dari 10} Himpunan A disebut himpunan bagian himpunan B, ditulis merupakan anggota B. Beberapa himpunan bilangan yang dipandang cukup penting adalah 5 , jika setiap anggota A
  • 6. Himpunan semua bilangan asli adalah N ={1,2,3,…}. Himpunan ini tertutup terhadap operasi penjumlahan dan operasi pergandaan, artinya dan untuk setiap . Oleh karena itu, himpunan semua bilangan asli membentuk suatu sistem dan biasa disebut sistem bilangan asli. Sistem bilangan asli bersama-sama dengan bilangan nol dan bilangan-bilangan bulat negatif membentuk Sistem Bilangan Bulat, ditulis dengan notasi Z, Z={…,-3,-2,-1,0,1,2,3,…} Bilangan rasional adalah bilangan yang merupakan hasil bagi bilangan bulat dan bilangan asli. Himpunan semua bilangan rasional ditulis dengan notasi Q, Dalam kehidupan nyata seringkali dijumpai bilangan-bilangan yang tidak rasional. Bilangan yang tidak rasional disebut bilangan irasional. Contoh-contoh bilangan irasional antara lain adalah dan  Bilangan . adalah panjang sisi miring segitiga siku-siku dengan panjang sisi-sisi tegaknya masing-masing adalah 1 Sedangkan bilangan  merupakan hasil bagi keliling sebarang lingkaran terhadap diameternya (Gambar 1.1.2). 6
  • 7. Himpunan semua bilangan irasional bersama-sama dengan Q membentuk himpunan semua bilangan real R. Seperti telah diketahui, untuk menyatakan sebarang bilangan real seringkali digunakan cara desimal. Sebagai contoh, bilangan-bilangan dinyatakan dalam desimal masing-masing dapat sebagai Dapat ditunjukkan bahwa bentuk desimal bilangan-bilangan rasional adalah salah satu dari 2 tipe berikut: 1. berhenti ( ), atau 2. berulang beraturan ( ). Apabila bentuk desimal suatu bilangan tidak termasuk salah satu tipe di atas, maka bilangan tersebut adalah irasional. Sebagai contoh, bilangan-bilangan: 7
  • 8. BILANGAN REAL Bilangan real adalah himpunan bilangan yang data di sajikan dalam bentuk decimal tidak terbatas. Jadi bilangan real mencakup semua bilangan rasional ( seperti bilangan decimal berulang tidak terbatas, bilangan positif, bilangan negative, dan bilangan nol. ) serta bilangan irrasional. Skema bilangan Real Bilangan Real Bil.Rasional Bil. irasional Bilangan bulat Pecahan Negatif Cacah Sifat Sifat Bilangan Real Nol Asli Penjumlahan : Perkalian 1. Tertutup 1. Tertutup 2. Komutatif 2. Komutitatif 3. Assosiatif 3. Asosiatif 4. Identitas ( 0 ) 4. Identitas ( 1 ) 5. Invers (-a) 5. Invers (1/a untuk a tidak sama dengan 0 ) 8
  • 9. Sifat Sifat Urutan bilangan Real 1. Transitif kurang dari 2. Sifat kurang dari dan penjumlahan 3. Sifat kurang dari dan perkalian dengan bilangan positif 4. Sifat dari dan perkalian dengan bilangan negative 5. Sifat kepadatan Macam-macam bilangan real 1. Bilangan rasional Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat disajikan dalam bentuk a/b, dimana a dan b bilangan bulat, dan b tidak sama dengan 0. Dengan demikian setiap pecahan merupakan bilangan rasional. Tetapi tidak semua rasional merupakan pecahan. Dengan kata lain, semua pecahan merupakan bilangan rasional. Dengan notasi himpunan, bilangan rasional dapat disajikan sebagai berikut. Q= Contoh : -3, , 1, 0, , 4, 5 , dan lain-lain. Definisi Kesamaan Bilangan Rasional Diketahui a/b dan c/d sembarang bilangan rasional. Maka a/b = c/d jika dan hanya jika a/d = b/c. Kesamaan tersebut digunakan untuk menentukan nama-nama lain bilangan rasional: menyederhanakan bilangan rasional, menyamakan penyebut untuk operasi hitung penjumlahan, pengurangan, dan membandingkan bilangan-bilangan rasional. Sebagai suatu pecahan, setiap bilangan rasional mempunyai tak terhingga bentuk penyajiannya. Contoh: ½ = 2/4 = 3/6 = ....... = -1/2 = -2/4 = -3/6 Suatu bilangan rasional dapat dikatakan sederhana jika a dan b tidak mempunyai faktorfaktor prima yang sama dan b adalah positif. 9
  • 10. Berdasarkan penggunaan defisi kesamaan bilangan rasional, dapat ditunjukkan teorema bilangan rasional sebagai berikut. Diketahui a/b sembarang bilangan rasional dan n sembarang bilangan bulatbukan nol. Maka: a/b = an/bn =na/nb. Operasi bilangan rasional Dalam bilangan rasional ada empat operasi bilangan rasional yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. a. Penjumlahan bilangan rasional Didefinisikan sebagai pengembangan dari penjulahan pecahan. a/b + cd = (ad + bc)/bd contoh : 3/7 + -5/7 = (3 + (-5))/7 = -2/7 teorema diketahui a/b sembarang bilangan rasional, maka : -a/b = -a/b = a/-b Sifat-sifat dari penjumlahan bilangan rasional 1. Sifat tertutup a/b + c/d akan selalu menghasilkan bilangan rasional 2. Sifat Komutatif (Pertukaran) a/b + c/d = c/d + a/b 3. Sifat Asosiatif (Pengelompokkan) (a/b + c/d ) + e/f = a/b + (c/b + e/f) 4. Sifat identitas penjumlahan a/b + 0 = a/b = 0 + a/b (0 = 0/m, m 0) 5. Sifat invers penjumlahan Untuk setiap bilangan rasional a/b maka ada suatu bilangan rasional –a/b sehingga : a/b + (-a/b) =() = (-a/b) + a/b 10
  • 11. Teorema lain Bilangan Rasional: Diketahui a/b, c/d, dan e/f sembarang bilangan rasional, 1. Jika a/b +e/f = c/d + ef maka a/b=c/d 2. –(-a/b) = a/b Pengurangan Bilangan Rasional Pengurangan dapat didefinisikan sebagai pengembangan dari pengurangan bilangan bulat. Definisi : a/b – c/d = a/b + (-c/d) Definisi pengurangan juga dikembangkan dari pengurangan pecahan: 1. Penyebut sama a/b + c/d = a/b + (-c/d) = (a + (-c))/d = (a-c)/d Jadi pengurangan bilangan rasional dengan penyebut yang sama dapat dicari dengan cara seperti pengurangan pecahan dengan penyebut yang sama. 2. Penyebut tidak sama a/b –c/d = ad/bd – bc/bd = (ad-bc)/bd Perkalian Bilangan Rasional Perkalian bilangan rasional didefinisikan sebagai pengembangan dari perkalian pecahan. Definisi : a/b dan c/d sembarang bilangan rasional, maka a/b x c/d = ac/bd Sifat-sifat perkalian bilangan rasional Diketahui a/b, c/d, e/f sembarang bilangan rasional 1. Sifat tertutup a/b x c/d = ac/bd selalu merupakan bilangan rasional 11
  • 12. 2. Sifat komutatif (pertukaran) a/b x c/d = c/d x a/b 3. Sifat asosiatif (pengelompokkan) (a/b x c/d) x e/f = a/b x (c/dx e/f) 4. Sifat identitas perkalian a/b x 1 = a/b = 1 x a/b (1 = m/m, m 0) 5. Sifat invers perkalian Untuk bilangan rasional a/b bukan nol tentu ada sebuah bilangan b/a sehingga a/b x b/a = 1 6. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan (penyebaran) a/b x (c/d + e/f) = a/b x c/d + a/b x e/f Pembagian Bilangan rasional Pembagian bilangan rasional dikembangkan dari pembagian pecahan. Definisi : Diketahui a/b, c/d adalah sembarang bilangan rasional, dimana c/d bukan nol, maka: a/b : c/d = a/b x d/c. Teorema Ada tiga metode pembagian bilangan rasional, Diketahui a/b, c/d sembarang bilangan raional dimana c/d bukan nol, maka: 1) a/b : c/d = a/b x d/c 2) a/b : c/b = a/c 3) a/b : c/d = (a:c)/(b:d) Urutan Bilangan Rasional Ada tiga cara untuk mengurutkan bilangan Rasional seperti halnya mengurutkan pecahan 1. Pendekatan Garis Bilangan a/b < c/d (atau c/d > a/b) jika dan hanya jika a/b berada di sebelah kiri dari c/d pada garis bilangan rasional. Contoh 12
  • 13. Tentukan urutan bilangan -3/7 dan 5/2 Jawab : dengan menggunakan garis bilangan, semua bilangan negatif berada di sebelah kiri bilangan positif. Jadi -3/7 < 5/2 2. Pendekatan Penyebut positif yang sama a/b < c/b jika dan hanya jika a< c dan b>0. Contoh : Tentukan urutan bilangan -7/13 dan -2/13 Jawab : karena -7 < -2 maka -7/13 < -2/13 3. Pendekatan penjumlahan a/b < c/d jika dan hanya jika ada sebuah bilangan rasional positif p/q sedemikian rupa sehingga a/b + p/q = c/d dengan kata lain pendekatan penjmlahan adalah a/b < c/d jika dan hanya jika c/d –a/b = positif. Contoh : -5/7 – (-3/4) = -5/7 + ¾ = -20/28 + 21/28 = 1/28 Teorema : sifat perkalian silang dari pertidaksamaan Diketahui a/b dan c/d sembarang bilangan rasional, dimana b > 0 dan d > 0, maka a/b < c/d jika dan hanya jika ad < bc. Sifat-sifat urutan bilangan rasional Diketahui a/b, c/d, dan e/f sembarang bilangan rasional 1) Sifat transitif kurang dari Jika a/b < c/d dan c/d < e/f maka a/b < e/f 2) Sifat kurang dari dan penjumlahan Jika a/b < c/d maka a/b + e/f < c/d + e/f 3) Sifat kurang dari dan perkalian dengan bilangan rasional positif Jika a/b < c/d dan e/f >0, maka a/b . e/f < a/d . e/f 4) Sifat kurang dari dan perkalian dengan bilangan rasional negatif Jika a/b < c/d dan e/f < 0, maka a/b . e/f > c/d . e/f 5) Sifat kepadatan (densitas) Jika a/b < c/d maka ada sebuah bilangan rasional e/f sedemikian sehingga a/b < e/f < c/d 13
  • 14. 2. Bilangan Pecahan (Pc) Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk adalah anggota bilangan bulat ( a dan b B dan b dengan a dan b ). a disebut pembilang dan b disebut penyebut. Contoh: Dua buah mangga dibagikan seorang ibu kepada 3 orang anaknya. Berapa bagian yang didapatkan oleh setiap anaknya ? Jawab: Masing-masing anaknya memperoleh bagian. Mengenai bilangan pecahan akan di perdalam oleh kelompok lainnya 3. Bilangan bulat Himpunan bilangan bulat adalah gabungan antara himpunan bilangan cacah dan himpunan bilangan bulat negatif. Bilangan ini dilambangkan dengan huruf B dan anggota himpunan dari bilangan bulat dinyatakan sebagai berikut: Dalam operasi pengurangan pada bilangan cacah terdapat bilangan negatif. Misalnya: 3 – 5 = -2 , 20 – 35 = -15 Bilangan asli, nol dan bilangan negatif dinamakan bilangan bulat. a. Bilangan Bulat negatif Bilangan negatif adalah suatu himpunan yang memiliki anggota negatif, sedangkan ciri bilangan negatif adalah bilangan yang nilai paling besar terletak pada nilai -1. Bisa ditulis dengan B = {-1,-5,-7,-9} terlihat nilai paling besar adalah -1. b. Bilangan Bulat Positif Bilangan Positif adalah suatu himpunan yang memiliki anggota positif dan bilangan asli. Bilangan ini memiliki ciri nilai paling besar adalah tak hingga. Bisa ditulis dengan B = {1,2,3,4,5,….10}. c. Bilangan Bulat Nol 14
  • 15. Bilangan nol adalah suatu himpunan yang memiliki anggota hanya bilangan nol saja. Bisa ditulis dengan B = {0} d. Bilangan Bulat Ganjil Bilangan bulat ganjil adalah suatu himpunan yang memiliki anggota bilangan ganjil baik positif atau negatif. Bisa dituliskan dengan B = {-5,-3,1,3}. e. Bilangan Bulat Genap Bilangan bulat genap adalah suatu himpunan yang memiliki anggota bilangan genap baik positif maupun negatif. Bisa dituliskan dengan B = {-4,-2,2,4}. Mengenai bilangan bulat akan di perdalam oleh kelompok lainnya 4. Bilangan cacah Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3 ...}. Dengan kata lain himpunan bilangan asli ditambah 0. Jadi, bilangan cacah harus bertanda positif. Himpunan bilangan cacah : C = {0, 1, 2, 3, 4, ....} Himpunan bilangan cacah memuat beberapa bilangan antara lain : Himpunan bilangan asli A = { 1, 2, 3, 4, ...} Himpunan bilangan genap = {0, 2, 4, 6, ...} Himpunan bilangan ganjil = {1, 3, 5, 7, ...} Himpunan bilangan kuadrat = {0, 1, 4, 9, ...} Himpunan bilangan prima = {2, 3, 5, 7, ...} Himpunan bilangan tersusun (komposit) = {4, 6, 8, 12, ...} 5. Bilangan Asli (A) Bilangan asli adalah bilangan-bilangan yang terdapat pada garis bilangan berikutdisebut bilangan asli. Nama lain dari bilangan ini adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai positif(integer positif) .Contoh : A = {1,2,3,4,…} Mengenai bilangan asli akan di perdalam oleh kelompok lainnya 15
  • 16. BAB III PENUTUP 3.1 Keimpulan Himpunan bilangan real adalah himpunan bilangan yang merupakan gabungan dari himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional. Himpunan bilangan real yang dilengkapi dengan sifat-sifat bilangan disebut sistem bilangan real. Sifat-sifat bilangan real dibagi menjadi : a. Sifat-sifat aljabar b. Sifat-sifat urutan c. Sifat-sifat kelengkapan 3.2 Saran Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kami dan pembaca pada umumnya. 16