SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
Materi uk 3kwu
Charle Screibe, keberhasilan wirausaha ditentukan:
1. Pendidikan formal 15 %
2. Nilai sikap mental dan kepribadian 85 %
Suparman Sumahamijaya, keberhasilan wirausaha ditentukan:
1. Kesediaan berjerih payah 25 %
2. Pendidikan sekolah formal 15 %
3. Pengembangan pribadi 60 %
Hambatan kewirausahaan
1. Kekurangan modal
2. Kekurangan kemampuan teknis
3. Hambatan mental
4. Kurang perhatian pada managemen
5. Bunga bank yang relatif tinggi,dll
Sikap mental bangsa Indonesia yang perlu dihidari dalam berwirausaha:
1. Kurang disiplin waktu
2. Kurang disiplin kerja
3. Suka menerobos/ jalan pintas
4. Kurang dapat dipercaya
5. Kurang bertanggung jawab
6. Meremehkan waktu
7. Sikap tidak pecaya diri
8. Sifat tidak berdisplin murni
9. Sifat suka mengorbankan tanggung jawab
10.Dll
Wasiat nenek moyang:
1. Tata : teratur
2. Titi : teliti
3. Teteg : tidak goyah
4. Tatag : berani menghadapi resiko
5. Tatas : tegas dan jelas
6. Titis : selalu mengenai sasaran dengan jitu
7. Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
“Setiap individu pantas dan ada peluang untuk maju/kaya”
“pribadi modal utama untuk maju/kaya”
Menyikapi hambatan
Berwirausaha banyak menghadapi hambatan :
1. Adanya resiko
2. Keterbatasan modal
3. Hambatan mental. Dll
Wirausaha minimal mempunyai kemampuan menghasilkan barang/jasa yang baru
dan menyajikannya sesuai barang/jasa baru yang bermanfaat bagi masyarakat.
Menyangkut menghasilkan barang dan jasa menyangkut kreatifitas, menyajikan
barang dan jasa menyangkut keberanian.
Resiko merupakan hambatan berwirausaha, resiko perlu didekati, dikenal, sehingga
menjadi jelas. Menundukan resiko perlu adanya kewaspadaan mental.
Pembentukan Modal Wirausaha
- Modal Uang
- Modal Non uang
- Modal tetap
- Modal lancar
KEPEMIMPINAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri/hidup berkelompok, salah satu
unsur yang penting dalam kehidupan kelompok adalah pemimpin. Ada beberapa pengertian
pemimpin:
1. Pemimpin adalah suatu seni atau proses mempengaruhi sekelompok orang, sehingga
mereka mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompok (H.Koontz
and Cyril O’Donnel, 1982)
2. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan yang
sudah ditentukan (Davis, 1997).
3. Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar supaya bekerja
dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama.(Terry, 1960)
Pemimpin dan Manager
Di Indonesia masih mengenal dua macam pemimpin (leader) yaitu natural leader dan
management leader, yang memiliki cirri yang berbeda
Natural leader: seseorang yang terutama dengan menggunakan nalurinya, sikapnya,
kemampuannya, dan ciri-ciri kepribadiannya dapat menciptakan keadaan sehingga orang lain
yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Management leader: seseorang yang kedudukannya sebagai pemimpin terutama dalam
melaksanakan tugas berdasarkan prinsip dasar manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,
palaksanaan dan pengendalian sehingga dapat menciptakan keadaan orang lain yang
dipimpinnya saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
Pemimpin belum tentu manajer, tetapi seorang manajer adalah seorang pemimpin.
Manajer adalah orang yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan orang-orang yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan dengan melaksanakan fungsi managemen(perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengenadalian).
Pemimpin adalah orang yang mampu atau pandai mempengaruhi dan menggerakkan orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu, dengan demikian pemimpin ideal adalah kepemimpinan yang
dilakukan oleh seorang pemimpin dan juga memiliki kemampuan manajerial.
Teori Kepemimpinan
1. Teori Genetis
Inti teori ini mengatakan “leader are born and not made” menurut teori ini
seorang akan menjadi pemimpin apabila mereka dilahirkan dengan bakat-
bakat kepemimpinan dalam kondisi bagaimanapun, seseorang ditempatkan,
karena ia telah ditakdirkan sebagai seorang pemimpin, suatu kali ia kelak
menjadi pemimpin.
2. Teori sosial
Inti teori ini adalah “ leader are made not born” teori ini kebalikan teori
genetis, penganut teori ini mengatakan bahwa setiap orang “bisa”menjadi
pemimpin apabila dibekali pendidikan dan pengalaman yang cukup.
3. Teori ekologis
Menurut penganut teori ini, teori genetis dan teori sosial tidak seluruhnya
mengandung kebenaran, sebagai reaksi muncul teori ekologis yang intinya
seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang b aik apabila”ia”
waktu dilahirkan telah membawa bakat-bakat, bakat tersebut selanjutnya
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman
yang memungkinkan untuk mengembakan lebih lanjut bakat-bakat yang
dimiliki,
Sifat Kepemimpinan
Sifat Kepemimpinan yang dibutuhkan dalam dunia usaha:
1. Kesadaran akan perluya memiliki pengetahuan dan teknologi
2. Kemauan menghubungkan ke ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimiliki dengan tugasnya
3. Kemantapan dengan kemandirian
4. Keyakinan untuk memegang teguh prinsip-prinsip kerja
5. Kreatifitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas
6. Kecermatan dalam melaksanakan tugas
7. Keberanian moral untuk bertindak
8. Kepribadian yang menarik
9. Kecerdasan yang tinggi.dll.
Menurut Terry (1960)
1. Kekuatan jasmani
2. Keseimbangan emosi/penguasaan perasaan
3. Pengetahuan tentang hubungan kemanusiaan
4. Motivasi pribadi
5. Kecakapan berkomunikasi
6. Kecakapan mengajar/guru yang baik
7. Kemampaun teknis
Tokoh pendidikan nasional, Ki Hadjar Dewantara, menurut hemat penulis,
termasuk melahirkan teori kepemimpinan dalam kategori kontingensi. Dengan
ajaran triloka “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri
handayani”, menunjukkan seorang pemimpin harus mampu bertindak sesuai
dengan situasi yakni apabila di depan, ia memberikan keteladanan, apabila di
tengah-tengah para bawahan, harus membangun kemauan, atau semangat pegawai;
dan apabila di belakang, para pemimpin harus memberikan motivasi tiada henti
kepada para pegawainya
Pada umum pemimpin perlu memiliki sifat-sifat yang dapat mendukung
keberhasilan memimpin dalam mengatasi kondisi, yaitu:
1. Social sensivity artinya dengan tepat dapat merasakan dan mengerti tingkah
laku anggota kelompok dan peka terhadap kebutuhan
2. Behavioural flexibility artinya dapat menyesuaikan tingkah lakunya untuk
mengadakan perubahan sesuai dengan kebutuhan dan situasi kelompok.
Gaya kepemimpinan
1. The autocratic leaderran akan perluya memiliki pengetaahuan dan teknologi
2. The partisipative leader
Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama: perilaku yang beroritasi pada
tugas dan perilaku yang berorientasi pada orang
1. Perilaku yang berorientasi pada tugas
Perilaku ini menyangkut tugas penetapan sasaran, perencanaan dan
pencapaian tugas, cenderung menunjuk pola perilaku:
a. Merumuskan dan menetapkan tujuan
b. Memberikan pada orang lain apa yang diharapkan dari mereka
c. Menentukan prosedur yang rinci
d. Berminat mencapai peningkatan produktivitas
e. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif
Menurut Sugandha (1981) tugas pemimpin secara garis besar:
a. Memikul tanggung jawab (keberhasilan/kegagalan)
b. Menumbuhkan skala prioritas
c. Mampu membuat perencanaa , pengorgnisasian pengarahan, pengawasan
dan orientasi pada tujuan jangkan pendek/jangka panjang
d. Mampu membuat keputusan dalam mengadapi masalah
e. Mampu berkomunikasi dan bertindak persuasive untuk bekerjama
dengan pihak luar
f. Mampu menjadi penghubung diantara staf
g. Mampu menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik.
Teknik Perilaku kepemimpinan yang efektif
a. Memberi perintah
- Perintah yang jelas, tegas lengkap dan pantas
- Jangan memberi perintah yang bertentangan
- Jangan memberi perintah sekaligus banyak
- Memberikan perintah dengan tulisan yang baik/ucapan yang pantas
b. Memberi teguran
- Sebelum memberi teguran, hendaknya mempunyai fakta
- Dilangsungkan secara langsung dan rahasia
- Bertujuan untuk perbaikan tugas
c. Memberikan pujian/penghargaan, dengan penghargaan…
- Mendorong kerja labih baik
- Memberi kepuasan
- Mempererat hubungan bawahan dengan atasan
d. Memelihara sikap baik
- Memeilihara sikap adil, tulus, ramah, dll
- Mendorong situasi kerja yang nyaman
e. Menerima saran bawahan
- Mau mendengarkan saran bawahan
- Mau memprtimbangkan saran bawahan
- Jika saran dari bawahan diberitahukan kepada bawahan.
f. Memperkuat rasa persatuan
- Menjalin hubungan
- Perlu memiliki rasa salaing memiliki
- Memelihara perasaan Satu
- Kesetiaan pada organisasi
- Menghindari prasangka
g. Mengenalkan anggota baru
- Saling mengenal
- Menghindari rasa curiga
- Mendorong kerjasama
h. Menciptakan displin kerja
- Perlu adanya informasi yan jelas
- Memberikan contoh/teladan
- Jika ada yang melanggar aturan agar dapat diketahui masalahnya.
2. Perilaku yang berorientasi pada orang lain:
a. Menciptakan keharmonisan dalam berorganisasi
b. Menciptakan komunikasi timbal balik antar karyawan
c. Menciptakan suasana kerjasama dan tugas kerja dalam organisasi
d. Menunjukkan pengertian dan rasa hormat pada kebutuhan, tujuan ide dan
perasaan karyawan
e. Pendelegasian kekuasaan dan tanggung jawab dan mendorong inisiatif
Tingkat kesiapaan bawahan:
Kesiapan bawahan untuk menerima sikap dan tingkahlaku serta gaya
kepemimpinan dipengaruhi dua factor;
1. Kemampuan ( pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki)
2. Kemauan(kehendak keinginan dan motivasi)
Tingkat kesiapan
1. Tidak mampu dan tidak mau
2. Tidak mampu tetapi mau
3. Mampu tetapi tidak mau
4. Mampu dan mau.
Tinggi menengah rendah
(K4) (K3) (K2) (K1)
Mampu dan mau Mampu ttp tak mampu ttp tak mampu dan
Tdk mau mau tak mau
Kepemimpinan Situasional
Dalam kelompok /organisasi bawahan para bawahan akan selalu mengalami proses
pendewasaan, dari saat mulai dituntun, diawasi, diarahkan sehingga mereka
memiliki pengalaman dan rasa tanggungjawab dan memiliki kemampuan yang
tingi. Dengaan demikian gaya kepimpinan berbeda. Gaya kepemimpinan banyak
dipengaruhi situasi yang melingkupinya
Gaya kepemimpinan diperlukan
1. Kewadran 1 disebut telling artinya disini perlu gaya kepemimpinan dengan
sikap yang tinggi, tetapi sikap pergaulannya rendah, karena bawahan
memiliki kematangan yang rendah, sehingga perlu pengarahan sehingga
mereka mampu melakukan (tentang apa, bagaimana, bilamana dan dimana,
gaya kepemimpinan instruktif
2. Kwadran 2 disebut Selling artinya disini perlu gaya kepemimpinan dengan
sikap tugas yang tinggi, dan sikap pergaulan yang tinggi, ini diterapkan
dalam mengadapi bawahan yang memiliki ditingkat kematangan rendah
menuju sedang, namum memiliki kemampuan meskipun masih harus diberi
pengarahan dan dimunculkan komunikasi dua arah guna meningkatkan
kemampuan mereka.
3. Kwadran 3 disebut Participating artinya disini perlu gaya kepemimpinan
dengan sikap pergaulan tinggi, tetapi sikap tugas yang rendah . Ini
diterapkan dalam menghadapi bawahan yang memiliki tingkat kematangan
yang sedang menunju tinggi, dimana para bawahan memiliki kemampuan
tetapi kemampuan nya rendah maka perlu kepemimpinan memberikan
motivasi dan contoh guna meningkatkan kemampuan mereka.
4. Kwadran 4 disebut Delegating artinya disini perlu gaya kempemimpinan
dengan sikap pergaulan rendah dan sikap tugas yang rendah pula. Ini
diterapkan dalam menghadapi bawahan yang memiliki tingkat kematangan
atas kemampuannya perlu diwujudkan dalam bentuk pendelegasian
wewenang dan tangung jawab melaksanakan tugas.
Dalam menghadapi situasi yang berkembang sangat cepat baik intern
atau ekstern organisasi, pemimpin harus melakukan dua hal:
1. Learning by doing (belajar dari situasi yang dihadapi), artinya seseorang
pemimpin harus proaktif mengikuti setiap perkembangan situasi terkini.
Sitausi tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam mengambil setiap
kebijakan.
2. Konsekuensinya terhadap pimpinan adalah harus bisa mensikapi factor-
faktot eksternal yang muncul. Dalam dunia usaha, pemimpin/manager harus
mampu mensikapi hal-hal sebagai berikut : a. marketing mix, b. kebijakan
pemerintah dalam dunia usaha dan supllier atau lainnya. Setiap situasi
memerlukan gaya kempemimpinan/situasi menciptakan gaya
kepemimpinan.
Peranan manager Dalam perusahaan
Setiap organisasi mempunyai rencana dan pencapaian tujuan melalui program dan
metode tertentu, termasuk didalamnya adalah tugas mencari dan mengalokasikan
sumber daya yang dimiliki organisasi. Proses ini dinamakan manajemen.
Sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai
tujuan disebut manajer, Jadi secara umum tugas dan peran manager dalam
perusahaan adalah perencanaan, mengorganisasikan, memimpin dan
mengendalikan pekerjaan staf dan karyawan perusahaan dan menggunakan
sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi yang
telah ditetapkan.
Fungsi perencanaan dilakukan dengan menetapkan apa yang harus dilaksanakan
oleh anggota-anggota organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan. Fungsi
pengorganisasian dilakukan dengan cara mendistribusikan tugas-tugas kepada
para angora kelompok, mendelegasikan wewenang dan menetapkan hubungan
kerja antar anggota, Fungsi kepemimpinan dikerjakan manager dengan
menggerakan dan memimpin kelompok secara efisien dan efektif kearah
pencapaian tujuan. Fungsi pengendalian dilakukan pada setiap pelaksanaan
kegiatan agar jalannya perusahaan sesuai dengan rencara yang telah ditetapkan.
Fangsi-fungsi managemen yang dilakukan oleh manager dalam penerapannya tidak
lepas dan selalu melekat pada fungsi-fungsi operasional perusahaan. Fungsi-fungsi
operasional itu adalah pemasaran produksi, personalia atau SDM dan
pembelanjaan perusahaan .
Pamasaran
Proses managemen pemasaran terdiri dari analisis peluang-peluang pasar,
penelitian dan pemilihan pasar sasaran, pengembangan strategi pemasaran,
pelaksanaan serta pengendalian upaya pemasaran. Strategi pemasaran meliputi
pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran (marketing
mix) dan alokasi biaya. Marketing mix meliputi 4P yatitu product, price, place,dan
promotion , Karena produk mencakup seluruh perencaanaan yang mendahului
produksi actual, produk mencakup riset dan pengembangan, dan produk mencakup
semua layanan yang menyertainya seperti intalasi dan pemeliharaan, maka produk
diletakan sebagai focus marketing mix. Sebagai pemimpin manager harus
mengetahui siapa konsumen, tempat konsumen, harga produk, daya beli pembeli,
siapa pesaingnya dan bagaimana memenangkan persaingan.
Produksi
Bagian produksi adalah suatu bagian yang yang ada di dalam perusahaan yang
bertugas mengatur kegiatan –kegiatan yang diperlukan dalam penyelenggaaraan
produksi.dengan mengatur kegiatan tersebut diharapkan poses produksi berjalan
lancar dan bermutu tinggi. Dalam kerjanya, manager harus mengkoordinasikan
antara kegiatan produksi dengan kegiatan lainnya terutama pemasaran, keuangan
dan personalia, Manager harus memperhatikan dari proses perencanaan produksi
hingga packaging dan selalu memperhatikan”empat tepat” yaitu 1) tepat jumlah 2)
tepat mutu 3) tepat waktu 4 tepat harga.
Personalia/ SDM
Dalam hal ini manager menetapkan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang
dibutuhkan, kemudian melakukan rekrutmen dan seleksi, penempatan dan
pengembangan tenaga kerja tersebut. Manager harus menerapkan pola “the right
man on the right place”. Untuk mengevaluasi SDM dalam organisasi dapat
dilakukan dengan “4 C”:
1. Competence
Kompetensi diukur dari kemampuan karyaawan dalam melakukaan
pekerjaannya, misalnya apakah mereka perlu pelatihan aatau tidak
2. Commitment
Komitmen diukur berapa besar komitmen dan loyalitas karyawan pada
pekerjaan dan perusahaan atau organisasinya. Hal ini dapat dilihat dari
prosentase karyawan yang mengundurkan diri/keluhan karyawan.
3. Congruence
Keserasian dilihat dari apakah ada keserasian antara tujuan perusahaan
dengan harapan karyawan. Ketidak serasian dapat dari adanya pemogokan,
konflik atasan dengan bawahan dsb.
4. Cost effectiveness
Efektivitas biaya diukur dari penghematan upah, tunjangan, dll.
Pembelanjaan perusahaan
Pembelanjaan perusahaan (business finance) atau mangemen keuangan adalah
keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan dana
dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Pada prinsipnya
pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber intern
dan atau sumber ekstern perusahaan. Sumber intern misalnya setoran modal
pemilik perusahaan, laba ditahan dan akumulasi penyusutan. Sedangkan sumber
ekstern misalnya hutang dagang, kredit bank dan penjualan obligasi. Peran
manager dalam hal ini sangat besar terutaama dalam rangka menghimpun dana,
efisiensi, dan efektifitas penggunaan dana untuk kebutuhaan investasi baik dalam
modal kerja maupun aktivaa tetap dan mencegah adanya kebocoran dana yang
sangat merugikan perusaahaan.
Apa yang Terdapat dalam Kepemimpinan
Pengaruh Keinginan/niat
Pengikut Pemimpin Tanggung jawab
Tujuan Bersama Perubahan
KOMIUNIKASI
1. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Secara umum ada tiga unsur komunikasi
1. Komuniktor dan komunikan
2. Informasi
3. Media/alat/cara/metode penyampaian informasi
2. Proses Komunikasi:
Onong (1981) proses terjadinya komunikasi, dibagi menjadi komunuikasi verbal
dan komunikasi non verbal
1. Komunikasi verbal> menggunkana lambang bahasa: lisan , bhs tulisan
2. Komunikasi non verbal> komunikasi dengan jalan yang menyangkut gerak
gerik (gesture). Ekspresi muka (facial expression), pakian yang bersifat
simbulik (symbolic clothing), dll
Astrid (1977) komunikasi harus ada sumber (source) komunikasi, komunikan ada
seseorang sebagai encoder penyamapai pesan , ada penyampaian pesan ( massage),
ada komunikan sebagai penerima pesan (decoder), ada suatu tujuan (destination),
yang diharapkan dapat berpengaruh pada komunikasi.
3. Cara agar komunikasi efektif dalam komunikasi massa
Onong (1981), agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita
kehendaki, perlu kondisi teertentu yang harus dipenuhi:
a. Pesan harus menarik.
b. Lambang pesan sesuai atau sama antara komunikator dengan komunikan
c. Pesan membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan
beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
d. Pesan harus menyarankan suatu suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan
e. Pilih waktu yang tepat
Seseorang dapat menerima pesan apabila mengerti pesan yang disampaikan’
Dua factor penting pada diri komunikator : adanya kepercayaan kepada
komunikator yang mencerminkan perasaan yang diterima kominikan sesuai
dengan kenyataan empiris, dan daya tarik komunikan bersikap sedimikan
rupamsehingga dapat disenangi
4. Cara-cara komunikasi efektif dalam suatu organisasi
Banard (1976) .ar komunuikasi dalam organisasi berjalan lancar
a. Saluran komunikasi harus jelas, dengan petunjuk individu dalam posisi
b. Saluran komunikasi harus diusahakan sependek mungkin
c. Harus ada saluran dalam komunikasi’
d. Setiap komunikasi harus melalui saluraan yang lengkap sesuai dengan
hierarkhi organisasi
e. Sumber komunikasi harus dapat dipercaya
f. Salauran komunikasi tidak boleh diselingi atau diganggu pada waktu
komuinikasi berlangsung
g. Sumber komunikasi harus jelas
5. Hambatan dalam komunikasi
Tidak mudah melakukan komunikasi yang efektif, banyak hambatan
Hambatan obyektif, gangguan dalam jalanya komunikasi yang tidak disengaja
oleh pihak lain, mungkin karena kurangnya kemampuan berkominikasi serta
komunikatir daan kumunikan misalnya approach penyajian yang kuarng baik,
timing yang tidak cocok, gangguang media. Hambatan subyektif adalah suatu
hambatan yang sengaja dibuat oleh orang lain sehingga merupakan gangguan,
pertentangan dalam uasaha komikasi, Hambatan ini terjadi, karena
pertentangan kepentingan, tamak, irihati, dll
Hambatan lain dalam komunikasi lain yaitu adanya noise(gangguan).
a. Gangguan mekanik berupa gangguan fisik
b. Gangguan semantik /kekacauan pengertian konsep, dll.
Prasangka/prejudice merupakan hambatan komunikasin yang paling berat,
karena dalam prasngka emosi emosi memaksa kita untuk menarik
kesimpulan atas dasar syak wasangka tanpa men ggunakan pikirana yang
rasional.
6. Bentuk komunikasi
a. Komunikasi personal
Meruapakan komunikasi antar pribadi/komunikasi antar dua orang dimana
terjadi kontak langsung berhadapan muka (face to face) dan dapat melalui
media seperti telepon/HP. sifatnya dua arah dan timbal balik, disini
kominikan dan komunikan saling berganti fungsi.
Rogers, komunikasi antar pribadi dibaagi menjadi dua homofili dan hiterfili.
Homofili merupakan istilah yang menggambarkan derajat pasangan
perorangan yang berinteraksi yang memiliki kesamaan sifat, seperti
kepercayaan, kependidikan, status sosial.
Hiterofili merupakan kebalikan dari homofili yaitu derajata pasangan
orang yang berinteraksi yang berbeda dalam sifat-sifatnya.
Dalam kominikasi intra personal, menguraikan bagaaimaana orang
menerima interaksi, mengolahnya, menyimpannya dan menghasilkannya
kembali. Dalam komunikasi interpersomal memori merupakan bagiaan
yang penting karena mempengaruhi persepsi berpikir. Memori melalui tiga
proses yaitu merekam, menyimpal dan memanggilnya
b. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi seseorang dengan sejumlah
orang yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok. (kelompok
kecil dan kelompok besar) Kelompok kecil adalah kelompok komunikasi
yang dalam situasi komunikasi terdapat kesempatan untuk memberi
tanggapan secara verbal, Dalam komunikasi kelompok, komunikator dalam
melakukan komunikator dapat melakukan komunikasi antar pribadi dengan
salah seorang anggota kelompok:komunikasi kelompok bersifat formal,
lebih terorganisir dan lebih terlembaga dari pada komunikasi antar pribadi.
Contoh rapat, diskusi, seminar, dll.
Kelompok adalah sejumlah orang yang mempunyai kesatuan psikologis,
interaaksi dan semacamnya.
c. Komunuikasi massa
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern,
misalnya melalui surat kabar, film dan siaran radia/TV.Komunikasi massa
menyiarkan informasi, gagasan, dam sikap kepada kpminikan yang beragam
dalam jumlah baanyak dengan menggunakan media.
Melakukan komunikasi massa jauh ebh sukar daripada komunikasi antar
pribadi. Luthans (1973) ada enama system hubungan komunikasi dalam
organisasi:
a. Hubungan serial, yaitu keadaan dimana satu bagian orgainsasi hanya
mempunyai hubungan dengan satu bagian lain yang berdekakatan
b. Hubungan radial, dimana satu bagian dapat berkomunikasi dengan lebih
dari satu bagian yang lain, sistem radial tersebut dapat bersifat vertikal
maupun horisontal
c. Hubungan sirkuler, yaitu ditemui dalam struktur organisasi formal,
struktur ini mendorong terjadinya komunikasi yang terbuja dan
berpartisipasi yang maksimal. Contoh hubungan dosen daalmsatu
jurusan. Dokter dengan dokter dalam satu bagian.
d. Radial - sirkuler
e. Serial -Radial
f. Serial- Sirkuler –Radial
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guru6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guruEp Loh
 
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2Sunrise James
 
Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9Sri Mulyani
 
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktuRpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktuArjuna Ahmadi
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiPPGHybrid2
 
Gaya kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Gaya kepemimpinan @Manajemen KeperawatanGaya kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Gaya kepemimpinan @Manajemen KeperawatanSulistia Rini
 
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahKepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahUniversitas PGRI
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANMuhamad Yogi
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikanPerdyKaruru1
 
Bimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirBimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirbudi1
 
Administrasi ppt
Administrasi pptAdministrasi ppt
Administrasi ppt2012620165
 

La actualidad más candente (19)

6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guru6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guru
 
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
196758844 makalah-kepemimpinan-pdf-2
 
Dasar kpemimpinan
Dasar kpemimpinanDasar kpemimpinan
Dasar kpemimpinan
 
Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9Mj102 022032-956-9
Mj102 022032-956-9
 
Tugas seorang manajer
Tugas seorang manajerTugas seorang manajer
Tugas seorang manajer
 
Manajemen organisasi smp
Manajemen organisasi smpManajemen organisasi smp
Manajemen organisasi smp
 
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktuRpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasi
 
M5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasiM5 kb3 perilaku organisasi
M5 kb3 perilaku organisasi
 
1. manajemen dan pengelolaan
1. manajemen dan pengelolaan1. manajemen dan pengelolaan
1. manajemen dan pengelolaan
 
Keorganisasian
KeorganisasianKeorganisasian
Keorganisasian
 
Gaya kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Gaya kepemimpinan @Manajemen KeperawatanGaya kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
Gaya kepemimpinan @Manajemen Keperawatan
 
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahKepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala Sekolah
 
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKANKEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
 
Ciri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarCiri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajar
 
Tajuk 6 done
Tajuk 6 doneTajuk 6 done
Tajuk 6 done
 
Profesi kependidikan
Profesi kependidikanProfesi kependidikan
Profesi kependidikan
 
Bimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karirBimbingan memilih karir
Bimbingan memilih karir
 
Administrasi ppt
Administrasi pptAdministrasi ppt
Administrasi ppt
 

Destacado

Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenSilabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenArif Winahyu
 
Pengembangan kurikulum-2013 (Imam Suyanto,M.Pd)
Pengembangan kurikulum-2013 (Imam Suyanto,M.Pd)Pengembangan kurikulum-2013 (Imam Suyanto,M.Pd)
Pengembangan kurikulum-2013 (Imam Suyanto,M.Pd)Arif Winahyu
 
Perifèrics
PerifèricsPerifèrics
PerifèricsAdrinv67
 
ANALISIS GERAK HALUAN KAPAL SAAT KONDISI CALM WATER DAN GERAK RELATIF HALUAN ...
ANALISIS GERAK HALUAN KAPAL SAAT KONDISI CALM WATER DAN GERAK RELATIF HALUAN ...ANALISIS GERAK HALUAN KAPAL SAAT KONDISI CALM WATER DAN GERAK RELATIF HALUAN ...
ANALISIS GERAK HALUAN KAPAL SAAT KONDISI CALM WATER DAN GERAK RELATIF HALUAN ...Jamhari Hidayat Bin Mustofa
 
Tips For International Short Course Program - Deligtful Istanbul 2015
Tips For International Short Course Program - Deligtful Istanbul 2015Tips For International Short Course Program - Deligtful Istanbul 2015
Tips For International Short Course Program - Deligtful Istanbul 2015Jamhari Hidayat Bin Mustofa
 
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14Arif Winahyu
 
Strategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalahStrategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalahArif Winahyu
 
Manajemen Dakwah - LDJ Teknik Perkapalan As Safiinah ITS
Manajemen Dakwah - LDJ Teknik Perkapalan As Safiinah ITSManajemen Dakwah - LDJ Teknik Perkapalan As Safiinah ITS
Manajemen Dakwah - LDJ Teknik Perkapalan As Safiinah ITSJamhari Hidayat Bin Mustofa
 

Destacado (14)

Alat evaluasi
Alat evaluasiAlat evaluasi
Alat evaluasi
 
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenSilabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
 
Pengembangan kurikulum-2013 (Imam Suyanto,M.Pd)
Pengembangan kurikulum-2013 (Imam Suyanto,M.Pd)Pengembangan kurikulum-2013 (Imam Suyanto,M.Pd)
Pengembangan kurikulum-2013 (Imam Suyanto,M.Pd)
 
Perifèrics
PerifèricsPerifèrics
Perifèrics
 
Ukuran letak
Ukuran letakUkuran letak
Ukuran letak
 
ANALISIS GERAK HALUAN KAPAL SAAT KONDISI CALM WATER DAN GERAK RELATIF HALUAN ...
ANALISIS GERAK HALUAN KAPAL SAAT KONDISI CALM WATER DAN GERAK RELATIF HALUAN ...ANALISIS GERAK HALUAN KAPAL SAAT KONDISI CALM WATER DAN GERAK RELATIF HALUAN ...
ANALISIS GERAK HALUAN KAPAL SAAT KONDISI CALM WATER DAN GERAK RELATIF HALUAN ...
 
The legendary
The legendaryThe legendary
The legendary
 
Prinsip evaluasi
Prinsip evaluasiPrinsip evaluasi
Prinsip evaluasi
 
Tips For International Short Course Program - Deligtful Istanbul 2015
Tips For International Short Course Program - Deligtful Istanbul 2015Tips For International Short Course Program - Deligtful Istanbul 2015
Tips For International Short Course Program - Deligtful Istanbul 2015
 
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
Draft kurikulum-2013-per-tgl-13-november-2012-pukul-14
 
Strategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalahStrategi pembelajaran berbasis masalah
Strategi pembelajaran berbasis masalah
 
Proposal Pengajuan Dana ke PR 2 (OTC ASIA)
Proposal Pengajuan Dana ke PR 2 (OTC ASIA)Proposal Pengajuan Dana ke PR 2 (OTC ASIA)
Proposal Pengajuan Dana ke PR 2 (OTC ASIA)
 
Manajemen Dakwah - LDJ Teknik Perkapalan As Safiinah ITS
Manajemen Dakwah - LDJ Teknik Perkapalan As Safiinah ITSManajemen Dakwah - LDJ Teknik Perkapalan As Safiinah ITS
Manajemen Dakwah - LDJ Teknik Perkapalan As Safiinah ITS
 
makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah Shalat
 

Similar a Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)

Kepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajarKepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajarKhairul Fadli
 
Kepemimpinan Dalam Kep.pdfassiiyah pondok
Kepemimpinan Dalam Kep.pdfassiiyah pondokKepemimpinan Dalam Kep.pdfassiiyah pondok
Kepemimpinan Dalam Kep.pdfassiiyah pondokPrayugaAS
 
Manajemen kepemimpinan fix
Manajemen kepemimpinan fixManajemen kepemimpinan fix
Manajemen kepemimpinan fixDeni Wahyu
 
Cirikepimpinanpelajar 130912220738-phpapp01
Cirikepimpinanpelajar 130912220738-phpapp01Cirikepimpinanpelajar 130912220738-phpapp01
Cirikepimpinanpelajar 130912220738-phpapp01Ustajah ILa AzieLa
 
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptKEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptpendmakabmalangokee
 
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2infosmkn5kotser
 
Kepribadian Kepemimpinan
Kepribadian KepemimpinanKepribadian Kepemimpinan
Kepribadian Kepemimpinanfefrgrgrg
 
Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Joel mabes
 
Ciri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarCiri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarzuhaipgm
 
Ciri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarCiri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarzuhaipgm
 
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"Kanaidi ken
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMDoryRamadhan
 

Similar a Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen) (20)

Kepemimpinan
Kepemimpinan Kepemimpinan
Kepemimpinan
 
kepemimpinan.pptx
kepemimpinan.pptxkepemimpinan.pptx
kepemimpinan.pptx
 
Makalah Leadership
Makalah LeadershipMakalah Leadership
Makalah Leadership
 
Kepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajarKepemimpinan bahan ajar
Kepemimpinan bahan ajar
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kepemimpinan Dalam Kep.pdfassiiyah pondok
Kepemimpinan Dalam Kep.pdfassiiyah pondokKepemimpinan Dalam Kep.pdfassiiyah pondok
Kepemimpinan Dalam Kep.pdfassiiyah pondok
 
Manajemen kepemimpinan fix
Manajemen kepemimpinan fixManajemen kepemimpinan fix
Manajemen kepemimpinan fix
 
Cirikepimpinanpelajar 130912220738-phpapp01
Cirikepimpinanpelajar 130912220738-phpapp01Cirikepimpinanpelajar 130912220738-phpapp01
Cirikepimpinanpelajar 130912220738-phpapp01
 
Jawaban soal uts
Jawaban soal utsJawaban soal uts
Jawaban soal uts
 
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.pptKEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI.ppt
 
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
Fdokumen.com kepemimpinan dalam-organisasi-568c14f76bfe2
 
Dr riki
Dr rikiDr riki
Dr riki
 
Kepribadian Kepemimpinan
Kepribadian KepemimpinanKepribadian Kepemimpinan
Kepribadian Kepemimpinan
 
Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi
 
Ciri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarCiri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajar
 
Ciri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajarCiri kepimpinan pelajar
Ciri kepimpinan pelajar
 
KEPEMIMPINAN.ppt
KEPEMIMPINAN.pptKEPEMIMPINAN.ppt
KEPEMIMPINAN.ppt
 
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
Materi Seminar...."Kepemimpinan SDM berbasis Personality"
 
Materi kmo
Materi kmoMateri kmo
Materi kmo
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAMKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
 

Más de Arif Winahyu

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfArif Winahyu
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batikProses pembuatan batik
Proses pembuatan batikArif Winahyu
 
Penelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifPenelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifArif Winahyu
 
Penelitian sejarah
Penelitian sejarahPenelitian sejarah
Penelitian sejarahArif Winahyu
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasiArif Winahyu
 
Macam macam bangun datar
Macam macam bangun datarMacam macam bangun datar
Macam macam bangun datarArif Winahyu
 
Tes dan pengukuran
Tes dan pengukuranTes dan pengukuran
Tes dan pengukuranArif Winahyu
 
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralUkuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralArif Winahyu
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarArif Winahyu
 
Prosedur pengembangan ep
Prosedur pengembangan  epProsedur pengembangan  ep
Prosedur pengembangan epArif Winahyu
 
Persyaratan tes yang baik
Persyaratan tes yang baikPersyaratan tes yang baik
Persyaratan tes yang baikArif Winahyu
 

Más de Arif Winahyu (20)

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batikProses pembuatan batik
Proses pembuatan batik
 
Reog Ponorogo
Reog PonorogoReog Ponorogo
Reog Ponorogo
 
Penelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifPenelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif
 
Policy research
Policy researchPolicy research
Policy research
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Penelitian sejarah
Penelitian sejarahPenelitian sejarah
Penelitian sejarah
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasi
 
R&d
R&dR&d
R&d
 
Macam macam bangun datar
Macam macam bangun datarMacam macam bangun datar
Macam macam bangun datar
 
Hakikat membaca
Hakikat membacaHakikat membaca
Hakikat membaca
 
Ukuran penyebaran
Ukuran penyebaranUkuran penyebaran
Ukuran penyebaran
 
Tes dan pengukuran
Tes dan pengukuranTes dan pengukuran
Tes dan pengukuran
 
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralUkuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentral
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
 
Taraf kesukaran
Taraf kesukaranTaraf kesukaran
Taraf kesukaran
 
Reliabilitas
ReliabilitasReliabilitas
Reliabilitas
 
Prosedur pengembangan ep
Prosedur pengembangan  epProsedur pengembangan  ep
Prosedur pengembangan ep
 
Persyaratan tes yang baik
Persyaratan tes yang baikPersyaratan tes yang baik
Persyaratan tes yang baik
 

Último

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Último (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)

  • 1. Materi uk 3kwu Charle Screibe, keberhasilan wirausaha ditentukan: 1. Pendidikan formal 15 % 2. Nilai sikap mental dan kepribadian 85 % Suparman Sumahamijaya, keberhasilan wirausaha ditentukan: 1. Kesediaan berjerih payah 25 % 2. Pendidikan sekolah formal 15 % 3. Pengembangan pribadi 60 % Hambatan kewirausahaan 1. Kekurangan modal 2. Kekurangan kemampuan teknis 3. Hambatan mental 4. Kurang perhatian pada managemen 5. Bunga bank yang relatif tinggi,dll Sikap mental bangsa Indonesia yang perlu dihidari dalam berwirausaha: 1. Kurang disiplin waktu 2. Kurang disiplin kerja 3. Suka menerobos/ jalan pintas 4. Kurang dapat dipercaya 5. Kurang bertanggung jawab 6. Meremehkan waktu 7. Sikap tidak pecaya diri 8. Sifat tidak berdisplin murni 9. Sifat suka mengorbankan tanggung jawab 10.Dll
  • 2. Wasiat nenek moyang: 1. Tata : teratur 2. Titi : teliti 3. Teteg : tidak goyah 4. Tatag : berani menghadapi resiko 5. Tatas : tegas dan jelas 6. Titis : selalu mengenai sasaran dengan jitu 7. Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. “Setiap individu pantas dan ada peluang untuk maju/kaya” “pribadi modal utama untuk maju/kaya” Menyikapi hambatan Berwirausaha banyak menghadapi hambatan : 1. Adanya resiko 2. Keterbatasan modal 3. Hambatan mental. Dll Wirausaha minimal mempunyai kemampuan menghasilkan barang/jasa yang baru dan menyajikannya sesuai barang/jasa baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Menyangkut menghasilkan barang dan jasa menyangkut kreatifitas, menyajikan barang dan jasa menyangkut keberanian. Resiko merupakan hambatan berwirausaha, resiko perlu didekati, dikenal, sehingga menjadi jelas. Menundukan resiko perlu adanya kewaspadaan mental. Pembentukan Modal Wirausaha - Modal Uang - Modal Non uang - Modal tetap - Modal lancar
  • 3. KEPEMIMPINAN Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri/hidup berkelompok, salah satu unsur yang penting dalam kehidupan kelompok adalah pemimpin. Ada beberapa pengertian pemimpin: 1. Pemimpin adalah suatu seni atau proses mempengaruhi sekelompok orang, sehingga mereka mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompok (H.Koontz and Cyril O’Donnel, 1982) 2. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan (Davis, 1997). 3. Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar supaya bekerja dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama.(Terry, 1960) Pemimpin dan Manager Di Indonesia masih mengenal dua macam pemimpin (leader) yaitu natural leader dan management leader, yang memiliki cirri yang berbeda Natural leader: seseorang yang terutama dengan menggunakan nalurinya, sikapnya, kemampuannya, dan ciri-ciri kepribadiannya dapat menciptakan keadaan sehingga orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Management leader: seseorang yang kedudukannya sebagai pemimpin terutama dalam melaksanakan tugas berdasarkan prinsip dasar manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, palaksanaan dan pengendalian sehingga dapat menciptakan keadaan orang lain yang dipimpinnya saling bekerja sama untuk mencapai tujuan Pemimpin belum tentu manajer, tetapi seorang manajer adalah seorang pemimpin. Manajer adalah orang yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan melaksanakan fungsi managemen(perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengenadalian). Pemimpin adalah orang yang mampu atau pandai mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu, dengan demikian pemimpin ideal adalah kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dan juga memiliki kemampuan manajerial.
  • 4. Teori Kepemimpinan 1. Teori Genetis Inti teori ini mengatakan “leader are born and not made” menurut teori ini seorang akan menjadi pemimpin apabila mereka dilahirkan dengan bakat- bakat kepemimpinan dalam kondisi bagaimanapun, seseorang ditempatkan, karena ia telah ditakdirkan sebagai seorang pemimpin, suatu kali ia kelak menjadi pemimpin. 2. Teori sosial Inti teori ini adalah “ leader are made not born” teori ini kebalikan teori genetis, penganut teori ini mengatakan bahwa setiap orang “bisa”menjadi pemimpin apabila dibekali pendidikan dan pengalaman yang cukup. 3. Teori ekologis Menurut penganut teori ini, teori genetis dan teori sosial tidak seluruhnya mengandung kebenaran, sebagai reaksi muncul teori ekologis yang intinya seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang b aik apabila”ia” waktu dilahirkan telah membawa bakat-bakat, bakat tersebut selanjutnya dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk mengembakan lebih lanjut bakat-bakat yang dimiliki, Sifat Kepemimpinan Sifat Kepemimpinan yang dibutuhkan dalam dunia usaha: 1. Kesadaran akan perluya memiliki pengetahuan dan teknologi 2. Kemauan menghubungkan ke ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki dengan tugasnya 3. Kemantapan dengan kemandirian 4. Keyakinan untuk memegang teguh prinsip-prinsip kerja 5. Kreatifitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas 6. Kecermatan dalam melaksanakan tugas 7. Keberanian moral untuk bertindak 8. Kepribadian yang menarik 9. Kecerdasan yang tinggi.dll.
  • 5. Menurut Terry (1960) 1. Kekuatan jasmani 2. Keseimbangan emosi/penguasaan perasaan 3. Pengetahuan tentang hubungan kemanusiaan 4. Motivasi pribadi 5. Kecakapan berkomunikasi 6. Kecakapan mengajar/guru yang baik 7. Kemampaun teknis Tokoh pendidikan nasional, Ki Hadjar Dewantara, menurut hemat penulis, termasuk melahirkan teori kepemimpinan dalam kategori kontingensi. Dengan ajaran triloka “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”, menunjukkan seorang pemimpin harus mampu bertindak sesuai dengan situasi yakni apabila di depan, ia memberikan keteladanan, apabila di tengah-tengah para bawahan, harus membangun kemauan, atau semangat pegawai; dan apabila di belakang, para pemimpin harus memberikan motivasi tiada henti kepada para pegawainya Pada umum pemimpin perlu memiliki sifat-sifat yang dapat mendukung keberhasilan memimpin dalam mengatasi kondisi, yaitu: 1. Social sensivity artinya dengan tepat dapat merasakan dan mengerti tingkah laku anggota kelompok dan peka terhadap kebutuhan 2. Behavioural flexibility artinya dapat menyesuaikan tingkah lakunya untuk mengadakan perubahan sesuai dengan kebutuhan dan situasi kelompok. Gaya kepemimpinan 1. The autocratic leaderran akan perluya memiliki pengetaahuan dan teknologi 2. The partisipative leader Perilaku Kepemimpinan Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama: perilaku yang beroritasi pada tugas dan perilaku yang berorientasi pada orang 1. Perilaku yang berorientasi pada tugas
  • 6. Perilaku ini menyangkut tugas penetapan sasaran, perencanaan dan pencapaian tugas, cenderung menunjuk pola perilaku: a. Merumuskan dan menetapkan tujuan b. Memberikan pada orang lain apa yang diharapkan dari mereka c. Menentukan prosedur yang rinci d. Berminat mencapai peningkatan produktivitas e. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif Menurut Sugandha (1981) tugas pemimpin secara garis besar: a. Memikul tanggung jawab (keberhasilan/kegagalan) b. Menumbuhkan skala prioritas c. Mampu membuat perencanaa , pengorgnisasian pengarahan, pengawasan dan orientasi pada tujuan jangkan pendek/jangka panjang d. Mampu membuat keputusan dalam mengadapi masalah e. Mampu berkomunikasi dan bertindak persuasive untuk bekerjama dengan pihak luar f. Mampu menjadi penghubung diantara staf g. Mampu menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik. Teknik Perilaku kepemimpinan yang efektif a. Memberi perintah - Perintah yang jelas, tegas lengkap dan pantas - Jangan memberi perintah yang bertentangan - Jangan memberi perintah sekaligus banyak - Memberikan perintah dengan tulisan yang baik/ucapan yang pantas b. Memberi teguran - Sebelum memberi teguran, hendaknya mempunyai fakta - Dilangsungkan secara langsung dan rahasia - Bertujuan untuk perbaikan tugas c. Memberikan pujian/penghargaan, dengan penghargaan… - Mendorong kerja labih baik - Memberi kepuasan - Mempererat hubungan bawahan dengan atasan
  • 7. d. Memelihara sikap baik - Memeilihara sikap adil, tulus, ramah, dll - Mendorong situasi kerja yang nyaman e. Menerima saran bawahan - Mau mendengarkan saran bawahan - Mau memprtimbangkan saran bawahan - Jika saran dari bawahan diberitahukan kepada bawahan. f. Memperkuat rasa persatuan - Menjalin hubungan - Perlu memiliki rasa salaing memiliki - Memelihara perasaan Satu - Kesetiaan pada organisasi - Menghindari prasangka g. Mengenalkan anggota baru - Saling mengenal - Menghindari rasa curiga - Mendorong kerjasama h. Menciptakan displin kerja - Perlu adanya informasi yan jelas - Memberikan contoh/teladan - Jika ada yang melanggar aturan agar dapat diketahui masalahnya. 2. Perilaku yang berorientasi pada orang lain: a. Menciptakan keharmonisan dalam berorganisasi b. Menciptakan komunikasi timbal balik antar karyawan c. Menciptakan suasana kerjasama dan tugas kerja dalam organisasi d. Menunjukkan pengertian dan rasa hormat pada kebutuhan, tujuan ide dan perasaan karyawan e. Pendelegasian kekuasaan dan tanggung jawab dan mendorong inisiatif Tingkat kesiapaan bawahan: Kesiapan bawahan untuk menerima sikap dan tingkahlaku serta gaya kepemimpinan dipengaruhi dua factor; 1. Kemampuan ( pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki)
  • 8. 2. Kemauan(kehendak keinginan dan motivasi) Tingkat kesiapan 1. Tidak mampu dan tidak mau 2. Tidak mampu tetapi mau 3. Mampu tetapi tidak mau 4. Mampu dan mau. Tinggi menengah rendah (K4) (K3) (K2) (K1) Mampu dan mau Mampu ttp tak mampu ttp tak mampu dan Tdk mau mau tak mau Kepemimpinan Situasional Dalam kelompok /organisasi bawahan para bawahan akan selalu mengalami proses pendewasaan, dari saat mulai dituntun, diawasi, diarahkan sehingga mereka memiliki pengalaman dan rasa tanggungjawab dan memiliki kemampuan yang tingi. Dengaan demikian gaya kepimpinan berbeda. Gaya kepemimpinan banyak dipengaruhi situasi yang melingkupinya Gaya kepemimpinan diperlukan 1. Kewadran 1 disebut telling artinya disini perlu gaya kepemimpinan dengan sikap yang tinggi, tetapi sikap pergaulannya rendah, karena bawahan memiliki kematangan yang rendah, sehingga perlu pengarahan sehingga mereka mampu melakukan (tentang apa, bagaimana, bilamana dan dimana, gaya kepemimpinan instruktif 2. Kwadran 2 disebut Selling artinya disini perlu gaya kepemimpinan dengan sikap tugas yang tinggi, dan sikap pergaulan yang tinggi, ini diterapkan dalam mengadapi bawahan yang memiliki ditingkat kematangan rendah menuju sedang, namum memiliki kemampuan meskipun masih harus diberi pengarahan dan dimunculkan komunikasi dua arah guna meningkatkan kemampuan mereka.
  • 9. 3. Kwadran 3 disebut Participating artinya disini perlu gaya kepemimpinan dengan sikap pergaulan tinggi, tetapi sikap tugas yang rendah . Ini diterapkan dalam menghadapi bawahan yang memiliki tingkat kematangan yang sedang menunju tinggi, dimana para bawahan memiliki kemampuan tetapi kemampuan nya rendah maka perlu kepemimpinan memberikan motivasi dan contoh guna meningkatkan kemampuan mereka. 4. Kwadran 4 disebut Delegating artinya disini perlu gaya kempemimpinan dengan sikap pergaulan rendah dan sikap tugas yang rendah pula. Ini diterapkan dalam menghadapi bawahan yang memiliki tingkat kematangan atas kemampuannya perlu diwujudkan dalam bentuk pendelegasian wewenang dan tangung jawab melaksanakan tugas. Dalam menghadapi situasi yang berkembang sangat cepat baik intern atau ekstern organisasi, pemimpin harus melakukan dua hal: 1. Learning by doing (belajar dari situasi yang dihadapi), artinya seseorang pemimpin harus proaktif mengikuti setiap perkembangan situasi terkini. Sitausi tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam mengambil setiap kebijakan. 2. Konsekuensinya terhadap pimpinan adalah harus bisa mensikapi factor- faktot eksternal yang muncul. Dalam dunia usaha, pemimpin/manager harus mampu mensikapi hal-hal sebagai berikut : a. marketing mix, b. kebijakan pemerintah dalam dunia usaha dan supllier atau lainnya. Setiap situasi memerlukan gaya kempemimpinan/situasi menciptakan gaya kepemimpinan. Peranan manager Dalam perusahaan Setiap organisasi mempunyai rencana dan pencapaian tujuan melalui program dan metode tertentu, termasuk didalamnya adalah tugas mencari dan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki organisasi. Proses ini dinamakan manajemen. Sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai tujuan disebut manajer, Jadi secara umum tugas dan peran manager dalam perusahaan adalah perencanaan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan staf dan karyawan perusahaan dan menggunakan
  • 10. sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi yang telah ditetapkan. Fungsi perencanaan dilakukan dengan menetapkan apa yang harus dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan. Fungsi pengorganisasian dilakukan dengan cara mendistribusikan tugas-tugas kepada para angora kelompok, mendelegasikan wewenang dan menetapkan hubungan kerja antar anggota, Fungsi kepemimpinan dikerjakan manager dengan menggerakan dan memimpin kelompok secara efisien dan efektif kearah pencapaian tujuan. Fungsi pengendalian dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan agar jalannya perusahaan sesuai dengan rencara yang telah ditetapkan. Fangsi-fungsi managemen yang dilakukan oleh manager dalam penerapannya tidak lepas dan selalu melekat pada fungsi-fungsi operasional perusahaan. Fungsi-fungsi operasional itu adalah pemasaran produksi, personalia atau SDM dan pembelanjaan perusahaan . Pamasaran Proses managemen pemasaran terdiri dari analisis peluang-peluang pasar, penelitian dan pemilihan pasar sasaran, pengembangan strategi pemasaran, pelaksanaan serta pengendalian upaya pemasaran. Strategi pemasaran meliputi pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran (marketing mix) dan alokasi biaya. Marketing mix meliputi 4P yatitu product, price, place,dan promotion , Karena produk mencakup seluruh perencaanaan yang mendahului produksi actual, produk mencakup riset dan pengembangan, dan produk mencakup semua layanan yang menyertainya seperti intalasi dan pemeliharaan, maka produk diletakan sebagai focus marketing mix. Sebagai pemimpin manager harus mengetahui siapa konsumen, tempat konsumen, harga produk, daya beli pembeli, siapa pesaingnya dan bagaimana memenangkan persaingan. Produksi Bagian produksi adalah suatu bagian yang yang ada di dalam perusahaan yang bertugas mengatur kegiatan –kegiatan yang diperlukan dalam penyelenggaaraan produksi.dengan mengatur kegiatan tersebut diharapkan poses produksi berjalan lancar dan bermutu tinggi. Dalam kerjanya, manager harus mengkoordinasikan
  • 11. antara kegiatan produksi dengan kegiatan lainnya terutama pemasaran, keuangan dan personalia, Manager harus memperhatikan dari proses perencanaan produksi hingga packaging dan selalu memperhatikan”empat tepat” yaitu 1) tepat jumlah 2) tepat mutu 3) tepat waktu 4 tepat harga. Personalia/ SDM Dalam hal ini manager menetapkan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, kemudian melakukan rekrutmen dan seleksi, penempatan dan pengembangan tenaga kerja tersebut. Manager harus menerapkan pola “the right man on the right place”. Untuk mengevaluasi SDM dalam organisasi dapat dilakukan dengan “4 C”: 1. Competence Kompetensi diukur dari kemampuan karyaawan dalam melakukaan pekerjaannya, misalnya apakah mereka perlu pelatihan aatau tidak 2. Commitment Komitmen diukur berapa besar komitmen dan loyalitas karyawan pada pekerjaan dan perusahaan atau organisasinya. Hal ini dapat dilihat dari prosentase karyawan yang mengundurkan diri/keluhan karyawan. 3. Congruence Keserasian dilihat dari apakah ada keserasian antara tujuan perusahaan dengan harapan karyawan. Ketidak serasian dapat dari adanya pemogokan, konflik atasan dengan bawahan dsb. 4. Cost effectiveness Efektivitas biaya diukur dari penghematan upah, tunjangan, dll. Pembelanjaan perusahaan Pembelanjaan perusahaan (business finance) atau mangemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Pada prinsipnya pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber intern dan atau sumber ekstern perusahaan. Sumber intern misalnya setoran modal pemilik perusahaan, laba ditahan dan akumulasi penyusutan. Sedangkan sumber
  • 12. ekstern misalnya hutang dagang, kredit bank dan penjualan obligasi. Peran manager dalam hal ini sangat besar terutaama dalam rangka menghimpun dana, efisiensi, dan efektifitas penggunaan dana untuk kebutuhaan investasi baik dalam modal kerja maupun aktivaa tetap dan mencegah adanya kebocoran dana yang sangat merugikan perusaahaan. Apa yang Terdapat dalam Kepemimpinan Pengaruh Keinginan/niat Pengikut Pemimpin Tanggung jawab Tujuan Bersama Perubahan KOMIUNIKASI 1. PENGERTIAN KOMUNIKASI Secara umum ada tiga unsur komunikasi 1. Komuniktor dan komunikan 2. Informasi 3. Media/alat/cara/metode penyampaian informasi 2. Proses Komunikasi: Onong (1981) proses terjadinya komunikasi, dibagi menjadi komunuikasi verbal dan komunikasi non verbal 1. Komunikasi verbal> menggunkana lambang bahasa: lisan , bhs tulisan 2. Komunikasi non verbal> komunikasi dengan jalan yang menyangkut gerak gerik (gesture). Ekspresi muka (facial expression), pakian yang bersifat simbulik (symbolic clothing), dll Astrid (1977) komunikasi harus ada sumber (source) komunikasi, komunikan ada seseorang sebagai encoder penyamapai pesan , ada penyampaian pesan ( massage), ada komunikan sebagai penerima pesan (decoder), ada suatu tujuan (destination), yang diharapkan dapat berpengaruh pada komunikasi. 3. Cara agar komunikasi efektif dalam komunikasi massa Onong (1981), agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki, perlu kondisi teertentu yang harus dipenuhi:
  • 13. a. Pesan harus menarik. b. Lambang pesan sesuai atau sama antara komunikator dengan komunikan c. Pesan membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. d. Pesan harus menyarankan suatu suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan e. Pilih waktu yang tepat Seseorang dapat menerima pesan apabila mengerti pesan yang disampaikan’ Dua factor penting pada diri komunikator : adanya kepercayaan kepada komunikator yang mencerminkan perasaan yang diterima kominikan sesuai dengan kenyataan empiris, dan daya tarik komunikan bersikap sedimikan rupamsehingga dapat disenangi 4. Cara-cara komunikasi efektif dalam suatu organisasi Banard (1976) .ar komunuikasi dalam organisasi berjalan lancar a. Saluran komunikasi harus jelas, dengan petunjuk individu dalam posisi b. Saluran komunikasi harus diusahakan sependek mungkin c. Harus ada saluran dalam komunikasi’ d. Setiap komunikasi harus melalui saluraan yang lengkap sesuai dengan hierarkhi organisasi e. Sumber komunikasi harus dapat dipercaya f. Salauran komunikasi tidak boleh diselingi atau diganggu pada waktu komuinikasi berlangsung g. Sumber komunikasi harus jelas 5. Hambatan dalam komunikasi Tidak mudah melakukan komunikasi yang efektif, banyak hambatan Hambatan obyektif, gangguan dalam jalanya komunikasi yang tidak disengaja oleh pihak lain, mungkin karena kurangnya kemampuan berkominikasi serta komunikatir daan kumunikan misalnya approach penyajian yang kuarng baik, timing yang tidak cocok, gangguang media. Hambatan subyektif adalah suatu hambatan yang sengaja dibuat oleh orang lain sehingga merupakan gangguan, pertentangan dalam uasaha komikasi, Hambatan ini terjadi, karena pertentangan kepentingan, tamak, irihati, dll Hambatan lain dalam komunikasi lain yaitu adanya noise(gangguan). a. Gangguan mekanik berupa gangguan fisik b. Gangguan semantik /kekacauan pengertian konsep, dll.
  • 14. Prasangka/prejudice merupakan hambatan komunikasin yang paling berat, karena dalam prasngka emosi emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar syak wasangka tanpa men ggunakan pikirana yang rasional. 6. Bentuk komunikasi a. Komunikasi personal Meruapakan komunikasi antar pribadi/komunikasi antar dua orang dimana terjadi kontak langsung berhadapan muka (face to face) dan dapat melalui media seperti telepon/HP. sifatnya dua arah dan timbal balik, disini kominikan dan komunikan saling berganti fungsi. Rogers, komunikasi antar pribadi dibaagi menjadi dua homofili dan hiterfili. Homofili merupakan istilah yang menggambarkan derajat pasangan perorangan yang berinteraksi yang memiliki kesamaan sifat, seperti kepercayaan, kependidikan, status sosial. Hiterofili merupakan kebalikan dari homofili yaitu derajata pasangan orang yang berinteraksi yang berbeda dalam sifat-sifatnya. Dalam kominikasi intra personal, menguraikan bagaaimaana orang menerima interaksi, mengolahnya, menyimpannya dan menghasilkannya kembali. Dalam komunikasi interpersomal memori merupakan bagiaan yang penting karena mempengaruhi persepsi berpikir. Memori melalui tiga proses yaitu merekam, menyimpal dan memanggilnya b. Komunikasi kelompok Komunikasi kelompok adalah komunikasi seseorang dengan sejumlah orang yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok. (kelompok kecil dan kelompok besar) Kelompok kecil adalah kelompok komunikasi yang dalam situasi komunikasi terdapat kesempatan untuk memberi tanggapan secara verbal, Dalam komunikasi kelompok, komunikator dalam melakukan komunikator dapat melakukan komunikasi antar pribadi dengan salah seorang anggota kelompok:komunikasi kelompok bersifat formal, lebih terorganisir dan lebih terlembaga dari pada komunikasi antar pribadi. Contoh rapat, diskusi, seminar, dll. Kelompok adalah sejumlah orang yang mempunyai kesatuan psikologis, interaaksi dan semacamnya.
  • 15. c. Komunuikasi massa Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern, misalnya melalui surat kabar, film dan siaran radia/TV.Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan, dam sikap kepada kpminikan yang beragam dalam jumlah baanyak dengan menggunakan media. Melakukan komunikasi massa jauh ebh sukar daripada komunikasi antar pribadi. Luthans (1973) ada enama system hubungan komunikasi dalam organisasi: a. Hubungan serial, yaitu keadaan dimana satu bagian orgainsasi hanya mempunyai hubungan dengan satu bagian lain yang berdekakatan b. Hubungan radial, dimana satu bagian dapat berkomunikasi dengan lebih dari satu bagian yang lain, sistem radial tersebut dapat bersifat vertikal maupun horisontal c. Hubungan sirkuler, yaitu ditemui dalam struktur organisasi formal, struktur ini mendorong terjadinya komunikasi yang terbuja dan berpartisipasi yang maksimal. Contoh hubungan dosen daalmsatu jurusan. Dokter dengan dokter dalam satu bagian. d. Radial - sirkuler e. Serial -Radial f. Serial- Sirkuler –Radial