2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
Kepemimpinan Materiuk3kwu (PGSD kebumen)
1. Materi uk 3kwu
Charle Screibe, keberhasilan wirausaha ditentukan:
1. Pendidikan formal 15 %
2. Nilai sikap mental dan kepribadian 85 %
Suparman Sumahamijaya, keberhasilan wirausaha ditentukan:
1. Kesediaan berjerih payah 25 %
2. Pendidikan sekolah formal 15 %
3. Pengembangan pribadi 60 %
Hambatan kewirausahaan
1. Kekurangan modal
2. Kekurangan kemampuan teknis
3. Hambatan mental
4. Kurang perhatian pada managemen
5. Bunga bank yang relatif tinggi,dll
Sikap mental bangsa Indonesia yang perlu dihidari dalam berwirausaha:
1. Kurang disiplin waktu
2. Kurang disiplin kerja
3. Suka menerobos/ jalan pintas
4. Kurang dapat dipercaya
5. Kurang bertanggung jawab
6. Meremehkan waktu
7. Sikap tidak pecaya diri
8. Sifat tidak berdisplin murni
9. Sifat suka mengorbankan tanggung jawab
10.Dll
2. Wasiat nenek moyang:
1. Tata : teratur
2. Titi : teliti
3. Teteg : tidak goyah
4. Tatag : berani menghadapi resiko
5. Tatas : tegas dan jelas
6. Titis : selalu mengenai sasaran dengan jitu
7. Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
“Setiap individu pantas dan ada peluang untuk maju/kaya”
“pribadi modal utama untuk maju/kaya”
Menyikapi hambatan
Berwirausaha banyak menghadapi hambatan :
1. Adanya resiko
2. Keterbatasan modal
3. Hambatan mental. Dll
Wirausaha minimal mempunyai kemampuan menghasilkan barang/jasa yang baru
dan menyajikannya sesuai barang/jasa baru yang bermanfaat bagi masyarakat.
Menyangkut menghasilkan barang dan jasa menyangkut kreatifitas, menyajikan
barang dan jasa menyangkut keberanian.
Resiko merupakan hambatan berwirausaha, resiko perlu didekati, dikenal, sehingga
menjadi jelas. Menundukan resiko perlu adanya kewaspadaan mental.
Pembentukan Modal Wirausaha
- Modal Uang
- Modal Non uang
- Modal tetap
- Modal lancar
3. KEPEMIMPINAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri/hidup berkelompok, salah satu
unsur yang penting dalam kehidupan kelompok adalah pemimpin. Ada beberapa pengertian
pemimpin:
1. Pemimpin adalah suatu seni atau proses mempengaruhi sekelompok orang, sehingga
mereka mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompok (H.Koontz
and Cyril O’Donnel, 1982)
2. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan yang
sudah ditentukan (Davis, 1997).
3. Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar supaya bekerja
dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama.(Terry, 1960)
Pemimpin dan Manager
Di Indonesia masih mengenal dua macam pemimpin (leader) yaitu natural leader dan
management leader, yang memiliki cirri yang berbeda
Natural leader: seseorang yang terutama dengan menggunakan nalurinya, sikapnya,
kemampuannya, dan ciri-ciri kepribadiannya dapat menciptakan keadaan sehingga orang lain
yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Management leader: seseorang yang kedudukannya sebagai pemimpin terutama dalam
melaksanakan tugas berdasarkan prinsip dasar manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,
palaksanaan dan pengendalian sehingga dapat menciptakan keadaan orang lain yang
dipimpinnya saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
Pemimpin belum tentu manajer, tetapi seorang manajer adalah seorang pemimpin.
Manajer adalah orang yang bertugas mengkoordinasikan kegiatan orang-orang yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan dengan melaksanakan fungsi managemen(perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengenadalian).
Pemimpin adalah orang yang mampu atau pandai mempengaruhi dan menggerakkan orang lain
untuk mencapai tujuan tertentu, dengan demikian pemimpin ideal adalah kepemimpinan yang
dilakukan oleh seorang pemimpin dan juga memiliki kemampuan manajerial.
4. Teori Kepemimpinan
1. Teori Genetis
Inti teori ini mengatakan “leader are born and not made” menurut teori ini
seorang akan menjadi pemimpin apabila mereka dilahirkan dengan bakat-
bakat kepemimpinan dalam kondisi bagaimanapun, seseorang ditempatkan,
karena ia telah ditakdirkan sebagai seorang pemimpin, suatu kali ia kelak
menjadi pemimpin.
2. Teori sosial
Inti teori ini adalah “ leader are made not born” teori ini kebalikan teori
genetis, penganut teori ini mengatakan bahwa setiap orang “bisa”menjadi
pemimpin apabila dibekali pendidikan dan pengalaman yang cukup.
3. Teori ekologis
Menurut penganut teori ini, teori genetis dan teori sosial tidak seluruhnya
mengandung kebenaran, sebagai reaksi muncul teori ekologis yang intinya
seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang b aik apabila”ia”
waktu dilahirkan telah membawa bakat-bakat, bakat tersebut selanjutnya
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman
yang memungkinkan untuk mengembakan lebih lanjut bakat-bakat yang
dimiliki,
Sifat Kepemimpinan
Sifat Kepemimpinan yang dibutuhkan dalam dunia usaha:
1. Kesadaran akan perluya memiliki pengetahuan dan teknologi
2. Kemauan menghubungkan ke ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimiliki dengan tugasnya
3. Kemantapan dengan kemandirian
4. Keyakinan untuk memegang teguh prinsip-prinsip kerja
5. Kreatifitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas
6. Kecermatan dalam melaksanakan tugas
7. Keberanian moral untuk bertindak
8. Kepribadian yang menarik
9. Kecerdasan yang tinggi.dll.
5. Menurut Terry (1960)
1. Kekuatan jasmani
2. Keseimbangan emosi/penguasaan perasaan
3. Pengetahuan tentang hubungan kemanusiaan
4. Motivasi pribadi
5. Kecakapan berkomunikasi
6. Kecakapan mengajar/guru yang baik
7. Kemampaun teknis
Tokoh pendidikan nasional, Ki Hadjar Dewantara, menurut hemat penulis,
termasuk melahirkan teori kepemimpinan dalam kategori kontingensi. Dengan
ajaran triloka “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri
handayani”, menunjukkan seorang pemimpin harus mampu bertindak sesuai
dengan situasi yakni apabila di depan, ia memberikan keteladanan, apabila di
tengah-tengah para bawahan, harus membangun kemauan, atau semangat pegawai;
dan apabila di belakang, para pemimpin harus memberikan motivasi tiada henti
kepada para pegawainya
Pada umum pemimpin perlu memiliki sifat-sifat yang dapat mendukung
keberhasilan memimpin dalam mengatasi kondisi, yaitu:
1. Social sensivity artinya dengan tepat dapat merasakan dan mengerti tingkah
laku anggota kelompok dan peka terhadap kebutuhan
2. Behavioural flexibility artinya dapat menyesuaikan tingkah lakunya untuk
mengadakan perubahan sesuai dengan kebutuhan dan situasi kelompok.
Gaya kepemimpinan
1. The autocratic leaderran akan perluya memiliki pengetaahuan dan teknologi
2. The partisipative leader
Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama: perilaku yang beroritasi pada
tugas dan perilaku yang berorientasi pada orang
1. Perilaku yang berorientasi pada tugas
6. Perilaku ini menyangkut tugas penetapan sasaran, perencanaan dan
pencapaian tugas, cenderung menunjuk pola perilaku:
a. Merumuskan dan menetapkan tujuan
b. Memberikan pada orang lain apa yang diharapkan dari mereka
c. Menentukan prosedur yang rinci
d. Berminat mencapai peningkatan produktivitas
e. Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif
Menurut Sugandha (1981) tugas pemimpin secara garis besar:
a. Memikul tanggung jawab (keberhasilan/kegagalan)
b. Menumbuhkan skala prioritas
c. Mampu membuat perencanaa , pengorgnisasian pengarahan, pengawasan
dan orientasi pada tujuan jangkan pendek/jangka panjang
d. Mampu membuat keputusan dalam mengadapi masalah
e. Mampu berkomunikasi dan bertindak persuasive untuk bekerjama
dengan pihak luar
f. Mampu menjadi penghubung diantara staf
g. Mampu menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik.
Teknik Perilaku kepemimpinan yang efektif
a. Memberi perintah
- Perintah yang jelas, tegas lengkap dan pantas
- Jangan memberi perintah yang bertentangan
- Jangan memberi perintah sekaligus banyak
- Memberikan perintah dengan tulisan yang baik/ucapan yang pantas
b. Memberi teguran
- Sebelum memberi teguran, hendaknya mempunyai fakta
- Dilangsungkan secara langsung dan rahasia
- Bertujuan untuk perbaikan tugas
c. Memberikan pujian/penghargaan, dengan penghargaan…
- Mendorong kerja labih baik
- Memberi kepuasan
- Mempererat hubungan bawahan dengan atasan
7. d. Memelihara sikap baik
- Memeilihara sikap adil, tulus, ramah, dll
- Mendorong situasi kerja yang nyaman
e. Menerima saran bawahan
- Mau mendengarkan saran bawahan
- Mau memprtimbangkan saran bawahan
- Jika saran dari bawahan diberitahukan kepada bawahan.
f. Memperkuat rasa persatuan
- Menjalin hubungan
- Perlu memiliki rasa salaing memiliki
- Memelihara perasaan Satu
- Kesetiaan pada organisasi
- Menghindari prasangka
g. Mengenalkan anggota baru
- Saling mengenal
- Menghindari rasa curiga
- Mendorong kerjasama
h. Menciptakan displin kerja
- Perlu adanya informasi yan jelas
- Memberikan contoh/teladan
- Jika ada yang melanggar aturan agar dapat diketahui masalahnya.
2. Perilaku yang berorientasi pada orang lain:
a. Menciptakan keharmonisan dalam berorganisasi
b. Menciptakan komunikasi timbal balik antar karyawan
c. Menciptakan suasana kerjasama dan tugas kerja dalam organisasi
d. Menunjukkan pengertian dan rasa hormat pada kebutuhan, tujuan ide dan
perasaan karyawan
e. Pendelegasian kekuasaan dan tanggung jawab dan mendorong inisiatif
Tingkat kesiapaan bawahan:
Kesiapan bawahan untuk menerima sikap dan tingkahlaku serta gaya
kepemimpinan dipengaruhi dua factor;
1. Kemampuan ( pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki)
8. 2. Kemauan(kehendak keinginan dan motivasi)
Tingkat kesiapan
1. Tidak mampu dan tidak mau
2. Tidak mampu tetapi mau
3. Mampu tetapi tidak mau
4. Mampu dan mau.
Tinggi menengah rendah
(K4) (K3) (K2) (K1)
Mampu dan mau Mampu ttp tak mampu ttp tak mampu dan
Tdk mau mau tak mau
Kepemimpinan Situasional
Dalam kelompok /organisasi bawahan para bawahan akan selalu mengalami proses
pendewasaan, dari saat mulai dituntun, diawasi, diarahkan sehingga mereka
memiliki pengalaman dan rasa tanggungjawab dan memiliki kemampuan yang
tingi. Dengaan demikian gaya kepimpinan berbeda. Gaya kepemimpinan banyak
dipengaruhi situasi yang melingkupinya
Gaya kepemimpinan diperlukan
1. Kewadran 1 disebut telling artinya disini perlu gaya kepemimpinan dengan
sikap yang tinggi, tetapi sikap pergaulannya rendah, karena bawahan
memiliki kematangan yang rendah, sehingga perlu pengarahan sehingga
mereka mampu melakukan (tentang apa, bagaimana, bilamana dan dimana,
gaya kepemimpinan instruktif
2. Kwadran 2 disebut Selling artinya disini perlu gaya kepemimpinan dengan
sikap tugas yang tinggi, dan sikap pergaulan yang tinggi, ini diterapkan
dalam mengadapi bawahan yang memiliki ditingkat kematangan rendah
menuju sedang, namum memiliki kemampuan meskipun masih harus diberi
pengarahan dan dimunculkan komunikasi dua arah guna meningkatkan
kemampuan mereka.
9. 3. Kwadran 3 disebut Participating artinya disini perlu gaya kepemimpinan
dengan sikap pergaulan tinggi, tetapi sikap tugas yang rendah . Ini
diterapkan dalam menghadapi bawahan yang memiliki tingkat kematangan
yang sedang menunju tinggi, dimana para bawahan memiliki kemampuan
tetapi kemampuan nya rendah maka perlu kepemimpinan memberikan
motivasi dan contoh guna meningkatkan kemampuan mereka.
4. Kwadran 4 disebut Delegating artinya disini perlu gaya kempemimpinan
dengan sikap pergaulan rendah dan sikap tugas yang rendah pula. Ini
diterapkan dalam menghadapi bawahan yang memiliki tingkat kematangan
atas kemampuannya perlu diwujudkan dalam bentuk pendelegasian
wewenang dan tangung jawab melaksanakan tugas.
Dalam menghadapi situasi yang berkembang sangat cepat baik intern
atau ekstern organisasi, pemimpin harus melakukan dua hal:
1. Learning by doing (belajar dari situasi yang dihadapi), artinya seseorang
pemimpin harus proaktif mengikuti setiap perkembangan situasi terkini.
Sitausi tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam mengambil setiap
kebijakan.
2. Konsekuensinya terhadap pimpinan adalah harus bisa mensikapi factor-
faktot eksternal yang muncul. Dalam dunia usaha, pemimpin/manager harus
mampu mensikapi hal-hal sebagai berikut : a. marketing mix, b. kebijakan
pemerintah dalam dunia usaha dan supllier atau lainnya. Setiap situasi
memerlukan gaya kempemimpinan/situasi menciptakan gaya
kepemimpinan.
Peranan manager Dalam perusahaan
Setiap organisasi mempunyai rencana dan pencapaian tujuan melalui program dan
metode tertentu, termasuk didalamnya adalah tugas mencari dan mengalokasikan
sumber daya yang dimiliki organisasi. Proses ini dinamakan manajemen.
Sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai
tujuan disebut manajer, Jadi secara umum tugas dan peran manager dalam
perusahaan adalah perencanaan, mengorganisasikan, memimpin dan
mengendalikan pekerjaan staf dan karyawan perusahaan dan menggunakan
10. sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi yang
telah ditetapkan.
Fungsi perencanaan dilakukan dengan menetapkan apa yang harus dilaksanakan
oleh anggota-anggota organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan. Fungsi
pengorganisasian dilakukan dengan cara mendistribusikan tugas-tugas kepada
para angora kelompok, mendelegasikan wewenang dan menetapkan hubungan
kerja antar anggota, Fungsi kepemimpinan dikerjakan manager dengan
menggerakan dan memimpin kelompok secara efisien dan efektif kearah
pencapaian tujuan. Fungsi pengendalian dilakukan pada setiap pelaksanaan
kegiatan agar jalannya perusahaan sesuai dengan rencara yang telah ditetapkan.
Fangsi-fungsi managemen yang dilakukan oleh manager dalam penerapannya tidak
lepas dan selalu melekat pada fungsi-fungsi operasional perusahaan. Fungsi-fungsi
operasional itu adalah pemasaran produksi, personalia atau SDM dan
pembelanjaan perusahaan .
Pamasaran
Proses managemen pemasaran terdiri dari analisis peluang-peluang pasar,
penelitian dan pemilihan pasar sasaran, pengembangan strategi pemasaran,
pelaksanaan serta pengendalian upaya pemasaran. Strategi pemasaran meliputi
pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran (marketing
mix) dan alokasi biaya. Marketing mix meliputi 4P yatitu product, price, place,dan
promotion , Karena produk mencakup seluruh perencaanaan yang mendahului
produksi actual, produk mencakup riset dan pengembangan, dan produk mencakup
semua layanan yang menyertainya seperti intalasi dan pemeliharaan, maka produk
diletakan sebagai focus marketing mix. Sebagai pemimpin manager harus
mengetahui siapa konsumen, tempat konsumen, harga produk, daya beli pembeli,
siapa pesaingnya dan bagaimana memenangkan persaingan.
Produksi
Bagian produksi adalah suatu bagian yang yang ada di dalam perusahaan yang
bertugas mengatur kegiatan –kegiatan yang diperlukan dalam penyelenggaaraan
produksi.dengan mengatur kegiatan tersebut diharapkan poses produksi berjalan
lancar dan bermutu tinggi. Dalam kerjanya, manager harus mengkoordinasikan
11. antara kegiatan produksi dengan kegiatan lainnya terutama pemasaran, keuangan
dan personalia, Manager harus memperhatikan dari proses perencanaan produksi
hingga packaging dan selalu memperhatikan”empat tepat” yaitu 1) tepat jumlah 2)
tepat mutu 3) tepat waktu 4 tepat harga.
Personalia/ SDM
Dalam hal ini manager menetapkan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang
dibutuhkan, kemudian melakukan rekrutmen dan seleksi, penempatan dan
pengembangan tenaga kerja tersebut. Manager harus menerapkan pola “the right
man on the right place”. Untuk mengevaluasi SDM dalam organisasi dapat
dilakukan dengan “4 C”:
1. Competence
Kompetensi diukur dari kemampuan karyaawan dalam melakukaan
pekerjaannya, misalnya apakah mereka perlu pelatihan aatau tidak
2. Commitment
Komitmen diukur berapa besar komitmen dan loyalitas karyawan pada
pekerjaan dan perusahaan atau organisasinya. Hal ini dapat dilihat dari
prosentase karyawan yang mengundurkan diri/keluhan karyawan.
3. Congruence
Keserasian dilihat dari apakah ada keserasian antara tujuan perusahaan
dengan harapan karyawan. Ketidak serasian dapat dari adanya pemogokan,
konflik atasan dengan bawahan dsb.
4. Cost effectiveness
Efektivitas biaya diukur dari penghematan upah, tunjangan, dll.
Pembelanjaan perusahaan
Pembelanjaan perusahaan (business finance) atau mangemen keuangan adalah
keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan dana
dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Pada prinsipnya
pemenuhan kebutuhan dana suatu perusahaan dapat disediakan dari sumber intern
dan atau sumber ekstern perusahaan. Sumber intern misalnya setoran modal
pemilik perusahaan, laba ditahan dan akumulasi penyusutan. Sedangkan sumber
12. ekstern misalnya hutang dagang, kredit bank dan penjualan obligasi. Peran
manager dalam hal ini sangat besar terutaama dalam rangka menghimpun dana,
efisiensi, dan efektifitas penggunaan dana untuk kebutuhaan investasi baik dalam
modal kerja maupun aktivaa tetap dan mencegah adanya kebocoran dana yang
sangat merugikan perusaahaan.
Apa yang Terdapat dalam Kepemimpinan
Pengaruh Keinginan/niat
Pengikut Pemimpin Tanggung jawab
Tujuan Bersama Perubahan
KOMIUNIKASI
1. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Secara umum ada tiga unsur komunikasi
1. Komuniktor dan komunikan
2. Informasi
3. Media/alat/cara/metode penyampaian informasi
2. Proses Komunikasi:
Onong (1981) proses terjadinya komunikasi, dibagi menjadi komunuikasi verbal
dan komunikasi non verbal
1. Komunikasi verbal> menggunkana lambang bahasa: lisan , bhs tulisan
2. Komunikasi non verbal> komunikasi dengan jalan yang menyangkut gerak
gerik (gesture). Ekspresi muka (facial expression), pakian yang bersifat
simbulik (symbolic clothing), dll
Astrid (1977) komunikasi harus ada sumber (source) komunikasi, komunikan ada
seseorang sebagai encoder penyamapai pesan , ada penyampaian pesan ( massage),
ada komunikan sebagai penerima pesan (decoder), ada suatu tujuan (destination),
yang diharapkan dapat berpengaruh pada komunikasi.
3. Cara agar komunikasi efektif dalam komunikasi massa
Onong (1981), agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita
kehendaki, perlu kondisi teertentu yang harus dipenuhi:
13. a. Pesan harus menarik.
b. Lambang pesan sesuai atau sama antara komunikator dengan komunikan
c. Pesan membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan
beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
d. Pesan harus menyarankan suatu suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan
e. Pilih waktu yang tepat
Seseorang dapat menerima pesan apabila mengerti pesan yang disampaikan’
Dua factor penting pada diri komunikator : adanya kepercayaan kepada
komunikator yang mencerminkan perasaan yang diterima kominikan sesuai
dengan kenyataan empiris, dan daya tarik komunikan bersikap sedimikan
rupamsehingga dapat disenangi
4. Cara-cara komunikasi efektif dalam suatu organisasi
Banard (1976) .ar komunuikasi dalam organisasi berjalan lancar
a. Saluran komunikasi harus jelas, dengan petunjuk individu dalam posisi
b. Saluran komunikasi harus diusahakan sependek mungkin
c. Harus ada saluran dalam komunikasi’
d. Setiap komunikasi harus melalui saluraan yang lengkap sesuai dengan
hierarkhi organisasi
e. Sumber komunikasi harus dapat dipercaya
f. Salauran komunikasi tidak boleh diselingi atau diganggu pada waktu
komuinikasi berlangsung
g. Sumber komunikasi harus jelas
5. Hambatan dalam komunikasi
Tidak mudah melakukan komunikasi yang efektif, banyak hambatan
Hambatan obyektif, gangguan dalam jalanya komunikasi yang tidak disengaja
oleh pihak lain, mungkin karena kurangnya kemampuan berkominikasi serta
komunikatir daan kumunikan misalnya approach penyajian yang kuarng baik,
timing yang tidak cocok, gangguang media. Hambatan subyektif adalah suatu
hambatan yang sengaja dibuat oleh orang lain sehingga merupakan gangguan,
pertentangan dalam uasaha komikasi, Hambatan ini terjadi, karena
pertentangan kepentingan, tamak, irihati, dll
Hambatan lain dalam komunikasi lain yaitu adanya noise(gangguan).
a. Gangguan mekanik berupa gangguan fisik
b. Gangguan semantik /kekacauan pengertian konsep, dll.
14. Prasangka/prejudice merupakan hambatan komunikasin yang paling berat,
karena dalam prasngka emosi emosi memaksa kita untuk menarik
kesimpulan atas dasar syak wasangka tanpa men ggunakan pikirana yang
rasional.
6. Bentuk komunikasi
a. Komunikasi personal
Meruapakan komunikasi antar pribadi/komunikasi antar dua orang dimana
terjadi kontak langsung berhadapan muka (face to face) dan dapat melalui
media seperti telepon/HP. sifatnya dua arah dan timbal balik, disini
kominikan dan komunikan saling berganti fungsi.
Rogers, komunikasi antar pribadi dibaagi menjadi dua homofili dan hiterfili.
Homofili merupakan istilah yang menggambarkan derajat pasangan
perorangan yang berinteraksi yang memiliki kesamaan sifat, seperti
kepercayaan, kependidikan, status sosial.
Hiterofili merupakan kebalikan dari homofili yaitu derajata pasangan
orang yang berinteraksi yang berbeda dalam sifat-sifatnya.
Dalam kominikasi intra personal, menguraikan bagaaimaana orang
menerima interaksi, mengolahnya, menyimpannya dan menghasilkannya
kembali. Dalam komunikasi interpersomal memori merupakan bagiaan
yang penting karena mempengaruhi persepsi berpikir. Memori melalui tiga
proses yaitu merekam, menyimpal dan memanggilnya
b. Komunikasi kelompok
Komunikasi kelompok adalah komunikasi seseorang dengan sejumlah
orang yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok. (kelompok
kecil dan kelompok besar) Kelompok kecil adalah kelompok komunikasi
yang dalam situasi komunikasi terdapat kesempatan untuk memberi
tanggapan secara verbal, Dalam komunikasi kelompok, komunikator dalam
melakukan komunikator dapat melakukan komunikasi antar pribadi dengan
salah seorang anggota kelompok:komunikasi kelompok bersifat formal,
lebih terorganisir dan lebih terlembaga dari pada komunikasi antar pribadi.
Contoh rapat, diskusi, seminar, dll.
Kelompok adalah sejumlah orang yang mempunyai kesatuan psikologis,
interaaksi dan semacamnya.
15. c. Komunuikasi massa
Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern,
misalnya melalui surat kabar, film dan siaran radia/TV.Komunikasi massa
menyiarkan informasi, gagasan, dam sikap kepada kpminikan yang beragam
dalam jumlah baanyak dengan menggunakan media.
Melakukan komunikasi massa jauh ebh sukar daripada komunikasi antar
pribadi. Luthans (1973) ada enama system hubungan komunikasi dalam
organisasi:
a. Hubungan serial, yaitu keadaan dimana satu bagian orgainsasi hanya
mempunyai hubungan dengan satu bagian lain yang berdekakatan
b. Hubungan radial, dimana satu bagian dapat berkomunikasi dengan lebih
dari satu bagian yang lain, sistem radial tersebut dapat bersifat vertikal
maupun horisontal
c. Hubungan sirkuler, yaitu ditemui dalam struktur organisasi formal,
struktur ini mendorong terjadinya komunikasi yang terbuja dan
berpartisipasi yang maksimal. Contoh hubungan dosen daalmsatu
jurusan. Dokter dengan dokter dalam satu bagian.
d. Radial - sirkuler
e. Serial -Radial
f. Serial- Sirkuler –Radial