Dokumen tersebut membahas tentang logam murni, logam paduan, logam mulia, dan logam besi (ferrous). Logam paduan dibedakan menjadi paduan logam berat dan ringan, serta memiliki sifat yang lebih baik dibanding logam murni. Logam besi dibagi menjadi baja dan besi cor, yang masing-masing memiliki kandungan karbon berbeda.
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Logam
1. Logam Murni dan Logam Paduan
logam non ferro dapat digolongkan ke dalam logam
non ferro berat dan logam non ferro ringan. Sifat
mekanik logam non ferro pada umumnya kurang baik, akan
tetapi dapat diperbaiki dengan memadukannya. Kebanyakan
dari logam non ferro adalah tahan korosi karena
adanya lapisan oksida yang kuat. Sedangkan beberapa
logam non ferro mempunyai daya penghantar listrik dan daya
penghantar panas yang baik.
(a). Logam berat dan logam ringan
Logam dapat diklasifikasikan sebagai logam berat dan
logam ringan. Logam berat dengan berat jenis lebih
dari 5 kg/dm3
. sedangkan logam ringan dengan berat
jenis kurang dari 5 kg/dm3
. logam berat dan logam ringan
menurut keberadaannya terdapat dalam dua bentuk yaitu
logam murni dan logam paduan.
Logam murni yaitu logam dengan sifat-sifat :
1). Kadar kemurnian 99,9 %.
2). Kekuatan tarik rendah
3). Titik lebur tinggi
4). Daya hantar listrik baik
5). Daya tahan terhadap karat baik.
Logam paduan yaitu logam campuran dari dua macam
logam atau lebih yang dicampur satu sama lain dalam
keadaan cair, sehingga mempunyai sifat-sifat :
2. 1). Kekerasan dapat ditingkatkan dari kekerasan logam
asalnya.
2). Kekuatan tarik dapat diperbesar
3). Daya pemuaian dapat dikurangkan
4). Titik lebur dapat diturunkan atau dinaikkan dibanding
logam-logam asalnya.
Macam-macam logam paduan yaitu:
1). Paduan tuang
2). Paduan tempa Dalam logam paduan dikenal perbedaan
antara paduan logam berat dan paduan logam ringan.
Diantara paduan logam berat yang kita kenal antara lain
sebagai berikut.
a). Kuningan atau loyang yaitu paduan antara tembaga dengan
seng dan sedikit tambahan timbal.
b). Perunggu yaitu campuran antara tembaga, timah, sedikit
seng dan timbal.
c). Paduan nikel untuk logam-logam tahan karat, misalnya
monel, metal dan sebagainya.
d). Paduan seng untuk alat-alat ukur dan bagian-bagian mesin.
Logam-logam untuk paduan berat lainnya dan kegunaan dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 1. Macam-macam Paduan dan kegunaannya.
1. Wolfram/tung
sten (W)
Untuk paduan baja, kawat pijar, dan
bahan
campuran elektoda las TIG/WIG.
2. Molibdenum Paduan baja, pipa-pipa, dan alat
3. (Mo) rontgen.
3.
Tantalum
(Ta)
Untuk alat-alat kedokteran dan
paduan lainnya.
4. Kromium (Cr)
Paduan baja tahan karat, pelapis
logam dan
pelindung tahan karat.
5. Mangan (Mn) Paduan baja.
6. Vanadium (V) paduan baja tahan karat.
7. Kobalt (Co) Paduan baja perkakas potong.
8.
Kadmium
(Cd)
Padu
an
logam-
logam
bantal
an,
pelap
is
baj
a
tahan karat, tahan uap racun dan
sebagainya.
9. Bismut (Bi)
Paduan bahan yang digunakan dalam
sekering-
Sekering.
Sedangkan untuk paduan logam ringan kita kenal antara lain
sebagai berikut.
1).Aluminium dan paduannya yang banyak digunakan untuk
paduan logam ringan, misalnya duralumin yang biasa
digunakan untuk badan pesawat terbang, kendaraan bermotor,
kapal pesiar, alat-alat rumah tangga dan sebagainya.
2).Paduan magnesium digunakan hanya bila dalam konstruksi
mesin yang factor berat menjadi pertimbangan utama. Sebab
magnesium mempunyai daya gabung yang tinggi terhadap
oksigen dan mudah terbakar.
4. 3).Paduan titanium banyak digunakan untuk paduan aluminium
sebagai logam ringan yang banyak dipakai pada konstruksi
pesawat terbang.
(b). Logam mulia
Logam mulia adalah logam yang dalam keadaan tunggal sudah
dapat dipakai sebagai bahan teknik, artinya dalam keadaan
murni tanpa dicampur dengan bahan logam lain sudah dapat
diproses menjadi barang jadi atau setengah jadi, dengan sifat-
sifat yang baik sesuai dengan yang diinginkan. Pada umumnya
bahan logam belum memiliki sifat-sifat yang baik apabila tidak
dicampur dengan bahan lain nya dan tidak memenuhi syarat
sebagai bahan teknik, kecuali logam mulia tersebut. Diantara
logam mulia yang kita kenal adalah emas, perak dan platina.
(c). Logam radioaktif
Logam radioaktif adalah bahan yang menunjukkan gejala
radioaktif karena radionuklida. Radioaktif adalah radiasi
elektromagnetik dan penyebaran partikel pada saat terjadi
perubahan spontan suatu inti atom atau disebabkan
pembelahan inti secara spontan. Diantara logam radioaktif
yang kita kenal adalah uranium, radium dan plutonium.
1. Logam Besi (ferrous)
Logam ferro adalah logam besi (Fe). Besi merupakan logam
yang penting dalam bidang teknik, tetapi besi murni terlalu
lunak dan rapuh sebagai bahan kerja, bahan konstruksi dan
lain-lain. Oleh karena itu besi selalu bercampur dengan unsur
lain, terutama zat arang atau karbon (C). Logam ferro juga
disebut besi karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya adalah
unsur besi (Fe) dan karbon (C), tetapi sebenarnya juga
5. mengandung unsur lain seperti: silisium, mangan, fosfor,
belerang dan sebagainya yang kadarnya relatif rendah. Unsur-
unsur dalam campuran itulah yang mempengaruhi sifat-sifat
besi atau baja pada umumnya, tetapi unsur zat arang (karbon)
yang paling besar pengaruhnya terhadap besi atau baja
terutama kekerasannya.
Pembuatan besi atau baja dilakukan dengan mengolah bijih
besi di dalam dapur tinggi yang akan menghasilkan besi kasar
atau besi mentah. Besi kasar belum dapat digunakan sebagai
bahan untuk membuat benda jadi maupun setengah jadi, oleh
karena itu, besi kasar itu masih harus diolah kembali di dalam
dapur-dapur baja. Logam yang dihasilkan oleh dapur baja
itulah yang dikatakan sebagai besi atau baja karbon, yaitu
bahan untuk membuat benda jadi maupun setengah jadi.
Logam Besi (ferrous) juga terdiri menjadi dua yaitu:
a. Baja (steel)
Baja adalah logam paduan antara besi (Fe) dan karbon (C),
dimana besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja kurang dari
1,4% berat sesuai grade-nya. Dalam proses pembuatan baja
akan terdapat unsur-unsur lain selain karbon yang akan
tertinggal dalam baja seperti mangan (Mn), silikon (Si),
Kromium (Cr), vanadium (V), dan unsur lainnya. Dalam hal
6. aplikasi, baja sering digunakan sebagai bahan baku untuk alat-
alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen
otomotif, kebutuhan rumah tangga, dan lain-lain. Menurut ASM
handbook vol 1:139 (1993), baja dapat diklasifikasikan
berdasarkan komposisi kimianya seperti kadar karbon dan
paduan yang digunakan. Berikut merupakan klasifikasi baja
berdasarkan komposisi kimianya :
• Baja Karbon (Carbon Steel)
Baja paduan rendah terdiri dari dari besi dan karbon. Karbon
merupakan unsur pengeras besi yang efektif dan murah. Oleh
karena itu, pada umumnya sebagian besar baja hanya
mengandung karbon dengan sedikit unsur paduan lainnya.
Perbedaan persentase kandungan karbon dalam campuran
logam baja menjadi salah satu pengklasifikasian baja.
Berdasarkan kandungan karbon, baja paduan rendah dibagi
menjadi tiga macam, yaitu:
• Baja karbon rendah (Low Carbon Steel)
Baja karbon rendah adalah baja yang mengandung karbon
kurang dari 0,25% C, serta struktur mikronya terdiri atas ferit
dan perlit. Dibandingkan dengan jenis baja lainnya, baja karbon
rendah merupakan jenis baja yang diproduksi dalam jumlah
terbesar. Baja kabon rendah merupakan baja yang paling
murah diproduksi diantara semua karbon, midah dimachining
dan dilas, serta keuletan dan ketangguhannya sangat tinggi
tetapi kekerasannya rendah dan tahan aus. Sehingga pada
penggunaannya, baja jenis ini dapat digunakan sebagai bahan
baku untuk pembuatan komponen bodi mobil, struktur
bangunan, pipa gedung, jembatan, kaleng, pagar, dan lain-lain.
• Baja karbon menengah (Medium Carbon Steel)
Baja karbon menengah adalah baja yang mengandung karbon
0,25% C-0,6% C. Baja karbon menengah memiliki kelebihan jika
dibandingkan dengan baja karbon rendah, kekuatan tarik dan
batas regang yang tinggi, tidak mudah dibentuk oleh mesin,
lebih sulit dilakukan untuk pengelasan, dan dapat dikeraskan
7. (quenching) dengan baik. Baja ini lebih kuat daripada baja
karbon rendah, tetapi memiliki keuletan dan ketangguhan yang
lebih rendah, serta dapat diberi perlakuan panas untuk
meningkatkan kekuatannya. Baja karbon menengah banyak
digunakan untuk poros, rel kereta api, roda gigi, pegas, baut,
komponen mesin yang membutuhkan kekuatan tinggi, dan lain-
lain.
• Baja karbon tinggi (High Carbon Steel)
Baja karbon tinggi adalah baja yang mengandung karbon 0,6%
C-1,4% C dan memiliki tahan panas yang tinggi, kekerasan
tinggi, namun keuletannya lebih rendah. Biji karbon tinggi
memiliki kuat tarik paling tinggi dan banyak digunakan untuk
material tools. Salah satu aplikasi dari baja ini adalah dalam
pembuatan kawat baja dan kabel baja. Berdasarkan jumlah
karbon yang terkandung didalam baja maka baja karbon ini
digunakan dalam pembuatan pegas dan alat-alat perkakas
seperti palu, gergaji atau pahat potong. Selain itu, baja jenis ini
banyak digunakan untuk keperluan industri lain seperti
pembuatan kikir, pisau, mata gergaji, cetakan, pisau, dan
pegas.
Contoh aplikasi dalam industri
8. CUP BRUSHES KNOT
(untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan
logam yang sudah sangat berat dan awet dalam pemakaian)
PISAU ZIG ZAG
Pisau ini banyak di gunakan pada industri farmasi
• Baja Paduan (Alloy Steel)
Menurut Amanto, 1999, baja paduan didefinisikan sebagai
suatu baja yang dicampur dengan satu atau lebih unsur
campuran seperti nikel, mangan, molibdenum, kromium,
vanadium, dan wolfram yang berguna untuk memperoleh sifat-
sifat baja yang dikehendaki seperti sifat kekuatan, kekerasan,
dan keuletannya. Paduan dari beberapa unsur yang berbeda
memberikan sifat khas pada baja. Misalnya baja yang dipadu
dengan Ni dan Cr akan menghasilkan baja yang mempunyai
sifat keras dan ulet. Berdasarkan kadar paduannya baja
paduan dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
• Baja paduan rendah (Low Alloy Steel)
Baja paduan rendah merupakan baja paduan yang elemen
paduannya kurang dari 2,5% wt misalnya unsur Cr, Mn, S, Si, P,
dan lain-lain.
• Baja paduan menengah (Medium Alloy Steel)
9. Baja paduan menengah merupakan baja paduan yang elemen
paduannya 2,5%-10% wt misalnya unsur Cr, Mn, S, Si, P, dan
lain-lain.
• Baja paduan tinggi (High Alloy Steel)
Baja paduan menengah merupakan baja paduan yang elemen
paduannya lebih dari 10% wt misalnya unsur Cr, Mn, S, Si, P,
dan lain-lain.
Menurut Amstead, 1993 secara umumnya, baja paduan
memiliki sifat yang unggul daripada baja karbon biasa,
diantaranya:
1. Keuletan yang tinggi tanpa pengurangan kekuatan tarik.
2. Tahan terhadap korosi dan keausan yang tergantung dari
jenis paduannya.
3. Tahan terhadap perubahan suhu, ini berarti bahwa sifat
fisisnya tidak banyak berubah.
4. Memiliki butiran halus dan homogen.
Contoh aplikasi dalam industri
RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR
(untuk menentukan nilai atau besaran suatu temperatur/suhu
dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat platina,
tembaga, atau nikel murni, yang memberikan nilai tahanan
10. yang terbatas untuk masing-masing temperatur didalam
kisaran suhunya)
MESIN EKSTRAK VACUUM EVAPORATOR MULTI EFFECT
(untuk pennang proses Ekstraksi dan pengkonsentrasian
cairan dalam farmasi, kimia, makanan, susu produk industri,
terutama yang berlaku untuk berkonsentrasi obat termal di
bawah system vakum dan suhu rendah)
b. Besi Cor (cast iron)
Besi cor merupakan paduan Besi-Karbon dengan kandungan C
3-4,5%. Paduan ini memiliki sifat mampu cor yang sangat baik
namun memiliki elongasi yang relatif rendah. Oleh karenanya
proses pengerjaan bahan ini tidak dapat dilakukan melalui
proses pembentukan, melainkan melalui proses pemotongan
(pemesinan) maupun pengecoran. Dari warna patahan, dapat
dibedakan 3 jenis besi cor yaitu Besi Cor Putih yang terdiri
dari struktur ledeburit (coran keras), struktur campuran antara
perlit dengan ledeburit yang disebut Besi Cor Meliert dan
struktur perlit dan atau ferit serta ledeburit masih terdapat
sejumlah unsur karbon dalam bentuk koloni grafit yang disebut
Besi Cor Kelabu. Jenis dari ketiga besi cor tersebut sangat
tergantung dari kandungan dan komposisi antara C dan Si
serta laju pendinginannya, dimana laju pendinginan yang tinggi
akan menghasilkan struktur besi cor putih sedangkan laju
pendinginan yang lambat akan menghasilkan pembekuan
kelabu. Contoh material berbahan cast iron :
11. CAST IRON CENTRIFUGAL PUMP
(Pompa yang biasa digunakan pada industri minyak bumi,
sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas
gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur
produksi sebelum diolah/dipasarkan)
2. Logam Non Besi (Non Ferrous)
Logam non ferro atau logam bukan besi adalah logam yang
tidak mengandung unsur besi (Fe). Logam non ferro murni
kebanyakan tidak digunakan begitu saja tanpa dipadukan
dengan logam lain, karena biasanya sifat-sifatnya belum
memenuhi syarat yang diinginkan. Kecuali logam non ferro
murni, platina, emas dan perak tidak dipadukan karena sudah
memiliki sifat yang baik, misalnya ketahanan kimia dan daya
hantar listrik yang baik serta cukup kuat, sehingga dapat
digunakan dalam keadaan murni. Tetapi karena harganya
mahal, ketiga jenis logam ini hanya digunakan untuk keperluan
khusus. Misalnya dalam teknik proses dan laboratorium di
samping keperluan tertentu seperti perhiasan dan sejenisnya.
Logam non fero juga digunakan untuk campuran besi atau baja
dengan tujuan memperbaiki sifat-sifat baja. Dari jenis logam
non ferro berat yang sering digunakan uintuk paduan baja
antara lain, nikel, kromium, molebdenum, wollfram dan
sebagainya. Sedangkan dari logam non ferro ringan antara
lain: magnesium, titanium, kalsium dan sebagainya.