SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 10
think again!think again!
Klasifikasi dan DefinisiKlasifikasi dan Definisi
Dasar-dasar Logika
Kuliah 11
think again!
Klasifikasi/PenggolonganKlasifikasi/Penggolongan
 Pekerjaan budi kita untuk menganalisis,
membagi-bagi, menggolong-golongkan,
dan menyusun perngertian-pengertian
dan benda-benda menurut kesamaan
dan perbedaannya.
 Klasifikasi atau kategorisasi merupakan
landasan bagi ilmu pengetahuan
manusia.
think again!
Aturan KlasifikasiAturan Klasifikasi
 Klasifikasi harus lengkap
 Bagian-bagian yang kita perinci harus
meliputi keseluruhan. Pembagian juga harus
terperinci hingga dapat menampung semua
kemungkinan
 Klasifikasi harus sungguh-sungguh
memisahkan
 Tidak boleh ada tumpang tindih
think again!
Aturan KlasifikasiAturan Klasifikasi
 Klasifikasi harus menurut dasar yang
sama
 Harus konsisten dan tidak menggunakan
lebih dari satu dasar sekaligus dalam
pembagian yang sama
 Klasifikasi harus sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai
 Untuk mengetahui prestasi kelas ini, saya
tidak boleh menggunakan klasifikasi ukuran
fisik sebagai dasarnya.
think again!
Kesulitan dalam KlasifikasiKesulitan dalam Klasifikasi
 Keseluruhan dan bagian-bagiannya
 Jika klasifikasi disusun dengan tepat, apa yang
diterima untuk keseluruhan harus juga diterima untuk
bagiannya, tetapi tidak untuk sebaliknya.
 Batas-batas golongan
 Dalam ilmu pengetahuan diperlukan pembatasan
yang ketat dalam klasifikasi
 Teknik ‘hitam-putih’
 Kecenderungan untuk mengklasifikasikan sesuatu ke
dalam dua golongan yang bersifat oposisi biner
merupakan klasifikasi yang tidak lengkap.
think again!
DefinisiDefinisi
 Perumusan yang singkat, padat, jelas, dan
tepat untuk menerangkan ‘apa
sebenarnya suatu hal tersebut’ sehingga
dapat dimengerti dan dibedakan dari
semua hal di luar dirinya
 Definire: pembatasan, menandai batas-
batas
 Jenis-jenis definisi:
 Definisi nominal (menurut arti kata)
 Definisi riel (realitas atau hakikat sesuatu)
think again!
Definisi NominalDefinisi Nominal
 Sinonim, menjelaskan sesuatu dengan kata
yang lebih umum.
 Semiotika=ilmu tentang tanda
 Mengupas asal-usul kata (etimologi)
 Semiotika  semion (tanda) + otika (teknik/ilmu)
 Definisi nominal berguna untuk memberi
petunjuk tentang arti sebuah istilah dan
menghindari kesalahpahaman.
 Belumlah definisi dalam arti yang sebenarnya
think again!
Definisi RielDefinisi Riel
 Sifat khas atau hakikat (definisi logis/esensial)
 Menunjukkan golongan yang di atasnya dan sifat
khas yang hanya ada pada sesuatu itu.
 Kumpulan sifat-sifat (definisi deskriptif)
 Kumpulan sifat sehingga semua sifat tersebut secara
bersama-sama cukup untuk menerangkan sesuatu itu
dengan jelas
 Sebab dan atau tujuannya (definisi kausal atau
final)
 Menjelaskan sesuatu dari sebab-sebab dan maksud-
maksudnya
think again!
Aturan DefinisiAturan Definisi
 Definisi harus dapat dibolak-balik dengan hal
yang didefinisikan tersebut
 Hal yang didefinisikan tidak boleh masuk ke
dalam definisi
 Definisi tak boleh negatif
 Definisi harus sungguh-sungguh menjelaskan
 Definisi harus tepat perumusannya, tidak boleh
lebih luas atau lebih sempit dari yang harus
didefinisikan
 Definisi tidak boleh memuat metafora
think again!
Aturan DefinisiAturan Definisi
 Definisi harus dapat dibolak-balik dengan hal
yang didefinisikan tersebut
 Hal yang didefinisikan tidak boleh masuk ke
dalam definisi
 Definisi tak boleh negatif
 Definisi harus sungguh-sungguh menjelaskan
 Definisi harus tepat perumusannya, tidak boleh
lebih luas atau lebih sempit dari yang harus
didefinisikan
 Definisi tidak boleh memuat metafora

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Yadhi Muqsith
 
Ketahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraKetahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatra
Jemi22
 
Penyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariahPenyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariah
yogieardhensa
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Muhammad Fahri
 

La actualidad más candente (20)

Makalah tindak pidana dosen johny
Makalah tindak pidana dosen johnyMakalah tindak pidana dosen johny
Makalah tindak pidana dosen johny
 
9. manajemen-konflik
9. manajemen-konflik9. manajemen-konflik
9. manajemen-konflik
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Perbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitian
Perbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitianPerbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitian
Perbedaan artikel penelitian dengan nonpenelitian
 
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIPENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
 
Politik Strategi Pertahanan Keamanan
Politik Strategi Pertahanan KeamananPolitik Strategi Pertahanan Keamanan
Politik Strategi Pertahanan Keamanan
 
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan KeputusanPerencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
 
Kerangka penulisan skripsi
Kerangka penulisan skripsiKerangka penulisan skripsi
Kerangka penulisan skripsi
 
Contoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesiaContoh kasus penegakkan hukum indonesia
Contoh kasus penegakkan hukum indonesia
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islamMakalah konsep keluarga dalam pandangan islam
Makalah konsep keluarga dalam pandangan islam
 
Ketahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatraKetahanan nasional dlm astagatra
Ketahanan nasional dlm astagatra
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Ppt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana rPpt review tugas oleh rosiana r
Ppt review tugas oleh rosiana r
 
Penyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariahPenyelesaian sengketa ekonomi syariah
Penyelesaian sengketa ekonomi syariah
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
 
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 

Destacado (20)

Kata Definisi Dan Klasifikasi
Kata   Definisi Dan KlasifikasiKata   Definisi Dan Klasifikasi
Kata Definisi Dan Klasifikasi
 
Paradigma berpikir (5)
Paradigma berpikir (5)Paradigma berpikir (5)
Paradigma berpikir (5)
 
Bahasa dan berpikir (6)
Bahasa dan berpikir (6)Bahasa dan berpikir (6)
Bahasa dan berpikir (6)
 
Berpikir kritis (12)
Berpikir kritis (12)Berpikir kritis (12)
Berpikir kritis (12)
 
Klasifikasi ring 2
Klasifikasi ring 2Klasifikasi ring 2
Klasifikasi ring 2
 
Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)
 
Makalah logika
Makalah logika Makalah logika
Makalah logika
 
Makalah definisi zulva
Makalah definisi   zulvaMakalah definisi   zulva
Makalah definisi zulva
 
Logika 5
Logika 5Logika 5
Logika 5
 
Gbpp dasar logika
Gbpp dasar logikaGbpp dasar logika
Gbpp dasar logika
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Logika 6
Logika 6Logika 6
Logika 6
 
Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)Hakikat manusia (2)
Hakikat manusia (2)
 
Gbpp logika 2013
Gbpp logika 2013Gbpp logika 2013
Gbpp logika 2013
 
Definisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannyaDefinisi dan pengertiannya
Definisi dan pengertiannya
 
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
Modul dasar dasar logika Ilmu Komunikasi Unhas 2012
 
Nilai Soskom ILKOM
Nilai Soskom ILKOMNilai Soskom ILKOM
Nilai Soskom ILKOM
 
Bab vi berpikir kreatif dan kritis
Bab vi berpikir kreatif dan kritisBab vi berpikir kreatif dan kritis
Bab vi berpikir kreatif dan kritis
 
Ringkasan logika
Ringkasan logikaRingkasan logika
Ringkasan logika
 
Kb1 dasar logika
Kb1 dasar logikaKb1 dasar logika
Kb1 dasar logika
 

Similar a Klasifikasi dan definisi (11) (12)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baikBahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
Bahasa dan Kaidah-Kaidah Berpikir yang baik
 
Dasar Logika Modul 3 kb3
Dasar Logika Modul 3 kb3Dasar Logika Modul 3 kb3
Dasar Logika Modul 3 kb3
 
Macam macam definisi
Macam macam definisiMacam macam definisi
Macam macam definisi
 
BERNALAR KRITIS.pptx
BERNALAR KRITIS.pptxBERNALAR KRITIS.pptx
BERNALAR KRITIS.pptx
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima
766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima
766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima
 
766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima
766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima
766 1 taksonomi bloom - retno-ok-mima
 
Taksonomi Bloom
Taksonomi BloomTaksonomi Bloom
Taksonomi Bloom
 
Competency model
Competency modelCompetency model
Competency model
 
Kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)
Kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)Kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)
Kondisi, prinsip, syarat berpikir (4)
 

Más de S Kunto Adi Wibowo

Digital-Civility-2020-Global-Report.pptx
Digital-Civility-2020-Global-Report.pptxDigital-Civility-2020-Global-Report.pptx
Digital-Civility-2020-Global-Report.pptx
S Kunto Adi Wibowo
 
Sosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
Sosiologi Komunikasi - Modern ParadigmsSosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
Sosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
S Kunto Adi Wibowo
 
Mediatisasi: Media dan politik
Mediatisasi: Media dan politikMediatisasi: Media dan politik
Mediatisasi: Media dan politik
S Kunto Adi Wibowo
 
Discourse on Bhinneka Tunggal Ika
Discourse on Bhinneka Tunggal IkaDiscourse on Bhinneka Tunggal Ika
Discourse on Bhinneka Tunggal Ika
S Kunto Adi Wibowo
 
Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)
Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)
Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)
S Kunto Adi Wibowo
 
Critical Discourse Analysis (discursive practice)
Critical Discourse Analysis (discursive practice)Critical Discourse Analysis (discursive practice)
Critical Discourse Analysis (discursive practice)
S Kunto Adi Wibowo
 

Más de S Kunto Adi Wibowo (20)

Digital-Civility-2020-Global-Report.pptx
Digital-Civility-2020-Global-Report.pptxDigital-Civility-2020-Global-Report.pptx
Digital-Civility-2020-Global-Report.pptx
 
Survei KedaiKOPI.pdf
Survei KedaiKOPI.pdfSurvei KedaiKOPI.pdf
Survei KedaiKOPI.pdf
 
Nilai Statistik Sosial ILKOM A dan B
Nilai Statistik Sosial ILKOM A dan B Nilai Statistik Sosial ILKOM A dan B
Nilai Statistik Sosial ILKOM A dan B
 
Soskom 5 BUDAYA
Soskom 5 BUDAYASoskom 5 BUDAYA
Soskom 5 BUDAYA
 
Sosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
Sosiologi Komunikasi - Modern ParadigmsSosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
Sosiologi Komunikasi - Modern Paradigms
 
Teori Sosiologi Komunikasi
Teori Sosiologi Komunikasi Teori Sosiologi Komunikasi
Teori Sosiologi Komunikasi
 
Sosiologi Komunikasi
Sosiologi KomunikasiSosiologi Komunikasi
Sosiologi Komunikasi
 
Cyberculture
CybercultureCyberculture
Cyberculture
 
Kerata bahasa
Kerata bahasaKerata bahasa
Kerata bahasa
 
Silogisme kategoris (9)
Silogisme kategoris (9)Silogisme kategoris (9)
Silogisme kategoris (9)
 
Term & proposisi (7)
Term & proposisi (7)Term & proposisi (7)
Term & proposisi (7)
 
Logika scientifika 3
Logika scientifika 3Logika scientifika 3
Logika scientifika 3
 
Silogisme hipotetis (10)
Silogisme hipotetis (10)Silogisme hipotetis (10)
Silogisme hipotetis (10)
 
(13) kesalahan berpikir
(13) kesalahan berpikir(13) kesalahan berpikir
(13) kesalahan berpikir
 
Mediatisasi: Media dan politik
Mediatisasi: Media dan politikMediatisasi: Media dan politik
Mediatisasi: Media dan politik
 
Discourse on Bhinneka Tunggal Ika
Discourse on Bhinneka Tunggal IkaDiscourse on Bhinneka Tunggal Ika
Discourse on Bhinneka Tunggal Ika
 
Foucault Discourse
Foucault DiscourseFoucault Discourse
Foucault Discourse
 
Power
PowerPower
Power
 
Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)
Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)
Critical Discourse Analysis (summary-fairclough)
 
Critical Discourse Analysis (discursive practice)
Critical Discourse Analysis (discursive practice)Critical Discourse Analysis (discursive practice)
Critical Discourse Analysis (discursive practice)
 

Klasifikasi dan definisi (11)

  • 1. think again!think again! Klasifikasi dan DefinisiKlasifikasi dan Definisi Dasar-dasar Logika Kuliah 11
  • 2. think again! Klasifikasi/PenggolonganKlasifikasi/Penggolongan  Pekerjaan budi kita untuk menganalisis, membagi-bagi, menggolong-golongkan, dan menyusun perngertian-pengertian dan benda-benda menurut kesamaan dan perbedaannya.  Klasifikasi atau kategorisasi merupakan landasan bagi ilmu pengetahuan manusia.
  • 3. think again! Aturan KlasifikasiAturan Klasifikasi  Klasifikasi harus lengkap  Bagian-bagian yang kita perinci harus meliputi keseluruhan. Pembagian juga harus terperinci hingga dapat menampung semua kemungkinan  Klasifikasi harus sungguh-sungguh memisahkan  Tidak boleh ada tumpang tindih
  • 4. think again! Aturan KlasifikasiAturan Klasifikasi  Klasifikasi harus menurut dasar yang sama  Harus konsisten dan tidak menggunakan lebih dari satu dasar sekaligus dalam pembagian yang sama  Klasifikasi harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai  Untuk mengetahui prestasi kelas ini, saya tidak boleh menggunakan klasifikasi ukuran fisik sebagai dasarnya.
  • 5. think again! Kesulitan dalam KlasifikasiKesulitan dalam Klasifikasi  Keseluruhan dan bagian-bagiannya  Jika klasifikasi disusun dengan tepat, apa yang diterima untuk keseluruhan harus juga diterima untuk bagiannya, tetapi tidak untuk sebaliknya.  Batas-batas golongan  Dalam ilmu pengetahuan diperlukan pembatasan yang ketat dalam klasifikasi  Teknik ‘hitam-putih’  Kecenderungan untuk mengklasifikasikan sesuatu ke dalam dua golongan yang bersifat oposisi biner merupakan klasifikasi yang tidak lengkap.
  • 6. think again! DefinisiDefinisi  Perumusan yang singkat, padat, jelas, dan tepat untuk menerangkan ‘apa sebenarnya suatu hal tersebut’ sehingga dapat dimengerti dan dibedakan dari semua hal di luar dirinya  Definire: pembatasan, menandai batas- batas  Jenis-jenis definisi:  Definisi nominal (menurut arti kata)  Definisi riel (realitas atau hakikat sesuatu)
  • 7. think again! Definisi NominalDefinisi Nominal  Sinonim, menjelaskan sesuatu dengan kata yang lebih umum.  Semiotika=ilmu tentang tanda  Mengupas asal-usul kata (etimologi)  Semiotika  semion (tanda) + otika (teknik/ilmu)  Definisi nominal berguna untuk memberi petunjuk tentang arti sebuah istilah dan menghindari kesalahpahaman.  Belumlah definisi dalam arti yang sebenarnya
  • 8. think again! Definisi RielDefinisi Riel  Sifat khas atau hakikat (definisi logis/esensial)  Menunjukkan golongan yang di atasnya dan sifat khas yang hanya ada pada sesuatu itu.  Kumpulan sifat-sifat (definisi deskriptif)  Kumpulan sifat sehingga semua sifat tersebut secara bersama-sama cukup untuk menerangkan sesuatu itu dengan jelas  Sebab dan atau tujuannya (definisi kausal atau final)  Menjelaskan sesuatu dari sebab-sebab dan maksud- maksudnya
  • 9. think again! Aturan DefinisiAturan Definisi  Definisi harus dapat dibolak-balik dengan hal yang didefinisikan tersebut  Hal yang didefinisikan tidak boleh masuk ke dalam definisi  Definisi tak boleh negatif  Definisi harus sungguh-sungguh menjelaskan  Definisi harus tepat perumusannya, tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari yang harus didefinisikan  Definisi tidak boleh memuat metafora
  • 10. think again! Aturan DefinisiAturan Definisi  Definisi harus dapat dibolak-balik dengan hal yang didefinisikan tersebut  Hal yang didefinisikan tidak boleh masuk ke dalam definisi  Definisi tak boleh negatif  Definisi harus sungguh-sungguh menjelaskan  Definisi harus tepat perumusannya, tidak boleh lebih luas atau lebih sempit dari yang harus didefinisikan  Definisi tidak boleh memuat metafora