Persalinan adalah proses pengeluaran janin dan plasenta secara alami dari rahim ibu melalui vagina selama kehamilan berusia antara 37-42 minggu tanpa komplikasi, dalam waktu kurang dari 24 jam. Terdapat 5 kebutuhan dasar bagi ibu bersalin yaitu dukungan fisik dan psikologis, makanan dan cairan, eliminasi, posisi dan aktivitas, serta pengurangan rasa nyeri.
1. 1
PERSALINAN
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dari janin
turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono, 2001).
Persalinan normal disebut juga partus spontan adalah proses lahirnya bayi
pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam ( Rustam Mochtar, 1998).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ) lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu maupun pada janin ( Prawirohardjo, 2001).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri)
yang dapat hidup didunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
lain (Sinopsis Obstetri, Rustam Mochtar).
Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi servik, lahirnya
bayi dan plasenta dari rahim ibu (APN, 2004).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Mansjoer, 2000 : 291).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun pada janin. (Saifuddin, 2007 : 100).
Jadi, persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri). Proses ini di mulai dengan adanya kontrasi persalinan
2. 2
sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri
dengan kelahiran plasenta.
2. Kebutuhan kebutuhan dasar pada Ibu bersalin
1. Dukungan fisik dan psikologis
Setiap ibu yang akan memesuki masa persalinan maka akan muncul
peraan takut, khawatir, ataupun cemas terutama pada ibu primipara. Perasaan
takut dapat meningkat nyeri, otot – otot menjadi tegang dan menjadi tegang dan
ibu cepat lelah yang akhirnya akan mengahambat proses persalinan.
Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai pendamping persalinan yang
dapat di andalkan serta mampun memberikan dukungan, bimbingan dan
pertolongan persalinan.
Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan suatu
standar pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan
ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang
sibuk, maka ia harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir dan
membantu wanita yang sedang dalam persalinan
Dukungan dapat diberikan oleh orang – orang terdekat pasien ( suami,
keluarga, teman, perawat, bidan maupun dokter). Pendamping persalina
hendaknya orang yang sudah terlibat sejak dalam kelas – kelas antenatal. Mereka
dapat membuat laporan tentang kemajuan ibu dan secara terus menerus
memonitor kemajuan persalinan.
3. 3
Ada Lima kebutuhan dasar bagi wanita dalam persalina menurut Lesserdan
Keane ialah :
a. Asuhan fisik dan psikologis
b. Kehadiran seorang pendamping secara teru menerus
c. Pengurangan rasa sakit
d. Penerimaan atas sikap dan perilakunya
e. Informasi sdan kepastian tentang hasil persalina yang aman
2. Kebutuhan Makanan dan Cairan
Makanan padat tidak boleh diberikan selama persalinan aktif, oleh karena
makanan padat lebih lama tinggal dalam lambung dari pada makan cair, sehingga
proses pencernaan lebih lambat selama persalinan . Bila ada pemberian obat,
dapat juga merangsang terjadinya aspirasi ke dalam paru – paru.
Untuk mencegah dehidrasi, pasien dapat diberikan banyak minuman segar (
jus buah, sup,minuman manis dan hangat dll) selama proses persalinan, namun
bila mual / muntah dapat diberikan cairan IV (RL).
3. Kebutuhan Eliminasi
Kandung kencing harus dikosongkan setiap 2 jam selama proses
persalinan. Demikian pula dengan jumlah dan waktu berkemih juga harus dicatat.
Bila pasien tidak dapat berkemih juga harus dicatat. Bila pasien tidak dapat
berkemih sendiri, dapat dilakukan keteterisasi, oleh karena kandung kancing yang
penuh akan menghambat penurunan bagian terbawah janin. Selain itu juga akan
4. 4
meningkatkan rasa tidak nyaman yang tidak dikenali pasien karena bersamaan
dengan munculnya kontraksi uterus.
4. Posisioning dan Aktifitas
Persalinan dan kelahiran merupakan suatu peristiwa yang normal,tanpa
disadari dan mau tidak mau harus berlangsung. Untuk membantu ibu agar tetap
tenang dan rileks sedapat mungkin bidan tidak boleh memaksakan pemilihan
posisi yang diinginkan oleh ibu daam persalinannya. Sebaliknya peranan bidan
adalah untuk mendukung ibu dalam pemilihan posisi apapun yang dipilihnya.
Menyarankan alternatif-alternatif hanya apabila tindakan ibu tidak efektif atau
membahayakan bagi dirinya sendiri atau bagi bayi nya.
Apabila ada anggota keluarga yang hadir untuk melayani sebagai
pendamping ibu , maka bidan bisa menawarkan dukungan pada orang yang
mendukung ibu tersebut.
Bidan memnberitahu ibu,bahwa ia tidak perlu terlentang terus menerus dalam
masa persalinanya,jika ibu sudah semakin putus asa dan merasa tidak nyaman,
bidan bisa mengambil tindakan-tindakan yang positif ( seperti: menyarankan agar
ibu berdiri atau berjala-jalan). Bidan harus memberikan suasana yang nyaman dan
tidak menunjukan ekspresi yang terburu-buru,sambil memberikan kepastian yang
menyenangkan serta pujian lainnya
Macam-macam posisi
1. posisi meneran
Yaitu posisi yang nyaman bagi ibu bersalin. Ibu bersalin dapat berganti posisi
secara teratur selama persalinan kala II , karena hal ini sekaligus mempercepat
kemajuan persalinan.
a.Tujuan
o Memberikan kenyamanan dalam proses persalinan
o Mempermudah proses persalinan dan memperlancar kelahiran bayi
5. 5
o Mempercepat kemajuan persalinan
b. Keuntungan dan manfaat posisi meneran bagi ibu bersalin
o Mengurangi rasa sakit dan ketidak nyamanan
o Lama kala II lebih pendek
o Menghindari persalinan yang harus ditolong dengan tindakan
c. Macam- macam posisi dan keuntungan
o Setengah duduk / duduk
Membantu turunnya kepala janin jika persalinan berjalan lambat
Mengurani rasa nyeri hebat
o Jongkok
Membantu penurunan kepala bayi
Memperbesar dorongan untuk meneran
o Merangkak
Posisi yang baik bagi ibu yang mengalami nyeri punggung
Membantu janin dalam melakuuukan rotasi
Mencegah perenggangan perinium
o Tidur mereng kekiri
Oksigenisasi lebih baik untuk bayi
Memberi rasa santai bagi ibu yang letih
o Berdiri,berjalan dan bersandar
Efektif membantu stimulasi kontraksi uterus
Mengurangi rasa nyeri yang hebat
5. Pengurangan Rasa Nyeri
a. Etiologi Nyeri Persalinan
Selama kala I persalinan,penyebab nyeri terutama akibat dari rangsangan
reseptor –reseptor adnexa, uterus dan ligamen –ligamen panggul.
b. Mekanisme nyeri persalinan
6. 6
Nyeri pada persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor menetapkan
wall dan mellzack lebih tinggi dibandingkan sindrom nyeri klinik.
Rasa nyeri disebabkan oleh kombinasi pereganggan segmen bawah rahim
dan selanjutnya servik dan iskemia(hipoksia) otot-otot rahim diakibatkan
oleh kelelahan ,kecemasan yang menimbulkan keteganggan yang
menyebabkan tubuh kehabisan tenaga.
His dimulai sebagai gelombang dari salah satu sudut dimana tuba masuk
kedalam dinding uterus.
His sempurna mempunyai kejang otot lebih tinggi difundus uteri yang
lapisan ototnya paling tebal dan puncak kontraksi terjadi simultan diseluruh
bagian uterus sesudah setiap his otot korpus uteri jadi pendek atau retraksi.
c. Kecemasan dan ketakutan dalam meningkatkan intensitas nyeri persalinan
Bahwa psikologis mempunyai korelasi terhadap servik selama kejadian
partus lama yang biasa terjadi pada kala 1 dan 2 pembukaan servik tidak
melewati selama 8 jam.pada kala 2 sering disebut pembukaan lengkap ibu
ingin mengedan tetapi tidak ada kemajuan penurunan. Respon psilogis
termasuk hiperfentilasi yang menyebab hiperkarbia.perubahan ini
mengakibatkan mual dan muntah,pusing,binggung,kejang,kepucatan,dan
keringatan.faktor psikis perlu diperhatikan dapat dipengaruhi perspsi
persalinan antara yaitu umur,ekonomi,ukuran bayi, maupun presentasi bayi.
d. Coping mechanism terhadap nyeri persalinan
Setiap wanita memiliki reaksi yang berbeda beda dalam menghadapi
persalinan,respon ini sifat nya sangat individual dan tergantung oada
kepribadian kondisi emosional serta tingkat pemahaman pasien pendidikan
dan pengalaman sebelum nya.
Rasa nyri memiliki 3 komponen:
a.stimulus penyebab nyeri
b.ambang batas tingkat di mana itensitas nyeri terasa
7. 7
c.reaksi bagaimana seseorang menginterprestasikan nyeri dan bereaksi
terhadap nyeri tersebut.
yang di pakai untuk melindungi diri dari kecemasan.
Ambang nyeri dalam persalinan dapat di turunkan oleh rasa takut kurang
nya pengertian jasmani.
PENDAMPINGAN SUAMI SELAMA PERSALINAN
Pada masa lampau seorang suami tidak di perbolehkan menemani istrinya
pada saat saat kelahiran untuk menghindari infeksi dalam ruang bersalin
.suami dianggap penyebab kontaminasi dalam persalinan.tapi pada jaman
kini keterlibatan suami pada kehamilan tidaklah berhenti di ruangan tunggu
rumah sakit saja ,dan tidak di anggap sebagai orang asing dalam ruang
bersalin
Suami hadir dalam persalinan dengan 2 pertimbangan :
1.memberikan pernyataan pada istri bahwa proses persalinan merupakan
pengalaman yg positif
2.bahwa dalam kehadiran suami dalam persalinan maka suami dapat
merasakan gambaran dam proses persalinan.
Dengan demikian kehadiran seorang suami selama proses
persalinantujuan nya adalah menghadirkan suasana rumah ,situasi
keluarga,rumah sakit dan memberikan makna kekeluargaan bagi kelahiran
tsb.kebanyakan suami yg mau melakukan ini masih bersifat suka rela dan
mungkin hanya sebagian kecil suami yg bersedia untuk itu.
8. 8
A.Kesimpulan
Persalinan adalah terjadi pada kehamilan aterm (bukan prematur atau post
matur) mempunyai onset yang spontan (tidak diinduksi) selesai setelah 4 jam dan
sebelum 24 jam sejak saat awitannya (bukan partus presipitatus atau partus lama)
mempunyai janin (tunggal) dengan presentasi verteks (puncak kepala) dan oksiput
pada bagian anterior pelvis terlaksana tanpa bantuan artificial (seperti forseps)
tidak mencakup komplikasi (seperti pendarahan hebat) mencakup pelahiran
plasenta yang normal.
Ada 5 kebutuhan dasar bagi wanita dalam persalinan
a. A.Dukungan fisik dan psikologis
b. B.Kebutuhan Makanan dan Cairan
c. C.Kebutuhan Eliminas
d. D.Posisioning dan Aktifitas
e. E.Pengurangan Rasa Nyeri