SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
Martinus Catur Kurniawan
Meliana Rahayu
Nur Anggun Puspita
Puji Utami
Shinta Ana Wijaya




Komunikasi nontherapeutic merupakan
komunikasi yang dapat merintangi atau
merusak profesionalisme hubungan.
Komunikasi ini dapat menyebabkan klien
enggan atau bahkan menghindari terjadinya
interaksidengan perawat agar terhindar dari
pengaruh komunikasi nonterapeutik ini.













Menanyakan pertanyaan pribadi
Memberikan pendapat pribadi
Mengganti subyek
Respon otomatis
Penentraman hati yang keliru
Simpati
Meminta penjelasan
Persetujuan atau penolakan
Respon bertahan
Respon agresif dan pasif
Membantah
Komunikasi Non Terapeutik


Tingkah laku perawat



Punishment
Pemberi hukuman



Satiasi
Tindakan menyuruh seseorang melakukan perubahan berulang-ulang
sehingga menjadi jera



Coercion
Menakut-nakuti seseorang



Perawat berorientasi rumah sakit



Fokus penyakit, psikososial tidak diperhatikan



Bio: kebutuhan dasar manusia



Psiko: jiwa



Sosial: kebiasaan, adat istiadat



Perawat kurang tanggap terhadap kebutuhan, keluhan
Karateristik Diri Perawat Sebelum
Melakukan Komunikasi Terapeutik












Berhadapan langsung dengan orang yang diajak komunikasi
mempunyai arti bahwakomunikator siap untuk komunikasi.
Mempertahankan kontak mata merupakan kegiatan menghargai
klien danmengatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi.
Membungkuk kearah klien merupakan sikap/posisi yang
menunjukkan keeeinginanuntuk mendengar sesuatu.
Mempertahankan sikap terbuka merupakan sikap yang ditunjukkan
dddengan posisikaki tidak melipat tangan,menunjukkan
keterbukaan untuk berkomunikasi.
Tetap rileks merupakan sikap yang menunjukkan adanya
keseimbangan antaraketegangan dengan relaksasi dalam memberi
respon pada klien.
Menurut Tamsuri2005 sikap rileks menciptakan iklim yang kondusif
bagi klien untuk tetap melakukankomunikasi dan memungkinkan
pengembangan komunikasi.
DEFINISI KOMUNIKASI TERAPEUTIK
 Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang

direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien
(Purwanto,1994). Teknik komunikasi terapeutik
merupakan cara untuk membina hubungan yang
terapeutik dimana terjadi penyampaian informasi dan
pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk
mempengaruhi orang lain (Stuart & sundeen,1995).











Klien harus merupakan fokus utama dari interaksi.
Tingkah laku professional mengatur hubungan terapeutik.
Membuka diri dapat digunakan hanya pada saat membuka diri
mempunyai tujuan terapeutik.
Hubungan sosial dengan klien harus dihindari.
Kerahasiaan klien harus dijaga.
Kompetensi intelektual harus dikaji untuk menentukan pemahaman.
Implementasi intervensi berdasarkan teori.
Memelihara interaksi yang tidak menilai, dan hindari membuat
penilaian tentang tingkah laku klien dan memberi nasihat.
Beri petunjuk klien untuk menginterprestasikan kembali
pengalamannya secara rasional.
Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen klarifikasi dan hindari
perubahan subyek/topik jika perubahan isi topik tidak merupakan
sesuatu yang sangat menarik klien.
Tahap-Tahap Komunikasi
Terapeutik
A.Fase pra-interaksi
Fase pra-interaksi merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan
berkomunikasi dengan klien
Strategi yang dapat dilakukan perawat dalam tahapan ini adalah:
 Membina rasa saling percaya
 Merumuskan kontrak (waktu, tempat pertemuan, dan topik pembicaraan)
bersama-sama dengan klien dan menjelaskan atau mengklarifikasi kembali
kontrak yang telah disepakati bersama
 Mengeksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan serta mengidentifikasi
masalah klien yang umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik
komunikasi pertanyaan terbuka
B. Fase orientasi
 Fase orientasi atau perkenalan merupakan fase yang
dilakukan perawat pada saat pertama kali bertemu
atau kontak dengan klien.
 Tujuan dalam tahap ini adalah memvalidasi
keakuratan data dan rencana yang telah dibuat sesuai
dengan keadaan klien saat ini, serta mengevaluasi hasil
tindakan yang telah lalu (Stuart.G.W, 1998).
Tahap-Tahap Komunikasi Terapeutik
C. Fase kerja
Fase kerja merupakan inti dari hubungan perawat dan klien
yang terkait erat dengan pelaksanaan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang dicapai.
Strategi yang dapat dilakukan perawat dengan cara:
• Berhadapan dengan lawan bicara.Dengan posisi ini perawat
menyatakan kesiapannya (”saya siap untuk anda”).
• Pertahankan kontak mata, sejajar, dan natural. Dengan posisi
mata sejajar perawat menunjukkan kesediaannya untuk
mempertahankan komunikasi.
• Bersikap tenang. Akan lebih terlihat bila tidak terburu-buru
saat berbicara dan menggunakan gerakan/bahasa tubuh yang
natural.
Tahap-Tahap Komunikasi Terapeutik
D. Fase terminasi
 Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat dan klien. Tahap

terminasi dibagi dua yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir
(Stuart,G.W,1998).
 Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dan klien,
setelah hal ini dilakukan perawat dan klien masih akan bertemu kembali
pada waktu yang berbeda sesuai dengan kontrak waktu yang telah
disepakati bersama.
 Terminasi akhir dilakukan oleh perawat setelah menyelesaikan seluruh
proses keperawatan.
Tugas perawat dalam tahap ini adalah:
a)
Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang telah dilaksanakan
(evaluasi objektif).
b)
Melakukan evaluasi subjektif dengan cara menanyakan perasaan klien
setelah berinteraksi dengan perawat
c)
Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan.
erikutnya.
Sikap Perawat Dalam Komunikasi
Terapeutik
Kehadiran fisik, menurut Evans (1975, dikutip
dalam Kozier dan E.B, 1993 : 372)
mengidentifikasi 4 sikap dan cara utnuk
menghadirkan diri secara fisik, yaitu :
1) Berhadapan : arti dari posisi ini yaitu "saya siap
utnuk anda“
2) Mempertahankan kontak mata : berarti
mengahargai klien dan menyatakan keinginan
untuk tetap berkomunikasi.
3) Membungkuk ke arah klien : posisi ini
menunjukkan keinginan atau mendengar
sesuatu
4) Tetap rileks : dapat mengontrol keseimbangan
antara ketegangan dan relaksasi dalam
merespon klien.

Sikap Perawat Dalam Komunikasi Terapeutik
 Kehadiran psikologis dapat dibagi dalam dua dimensi

yaitu dimensi tindakan dan dimensi respon (Truax,
Carkhfoff dan Benerson, dikutip dalam Stuart dan
Sundeen, 1987 : 126)
1. Dimensi Respon. Dimensi respon terdiri dari respon
perawat yang ikhlas, menghargai, simpati dan konkrit.
Dimensi respon sangat penting pada awal hubungan
klien untuk membina hubungan saling percaya dan
komunikasi terbuka. Respon ini terus dipertahankan
sampai pada akhir hubungan.
2. Dimensi Tindakan. Dimensi tindakan terdiri dari
konfrontasi, kesegeraan, keterbukaan, emosional
katarsis, dan bermain peran (Stuart da Sundeen, 1987 :
131)
Menurut Stuart dan Sundeen tahun 1995, tehnik komunikasi terdiri dari:

Mendengar aktif

Mendengar pasif

Penerimaan

Klarifikasi

Fokusing

Observasi

Menawarkan informasi

Diam (memelihara ketenangan)

Assertive

MenyimpulkanGiving recognition (memberiakn pengakkuan/penghargaan)

Offering Sel (menawarakan diri)

Offering general leads (memberikan petunjuk umum)

Giving broad opening (memberikan pertanyaan terbuka)

Placing the time in time/sequence (penempatan urutan/waktu)

Encourage deskripition of perception (mendukung deskripsi dari persepsi)
















Encourage Comparison (mendukung perbandingan)
Restating (mengulang) Restating
Reflekting (Refleksi)
Eksploring (EksporasiVoucing) doubt (menunjukkan keraguan
Seeking consensual
Verbalizing the implied
Encouraging evaluation (mendukung evaluasi)
Attempting to translate into feeling (usaha menerjemahkan
perasaan)
Suggesting collaborating (menganjurkan kolaborasi)
Encouragingformulation of plan of action (mendukng
terbentuknya rencana tindakan)
Estabilising guidelines (menyediakan petunjuk)
Open- ended comments (komentar terbuka-tertutup)
Reducing distant (penurunan jarak)
Humor

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutikwahyuni majid
 
Komunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanandesphita
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikCahya
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Uwes Chaeruman
 
Ppt komter
Ppt komterPpt komter
Ppt komterCahya
 
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi InterpersonalKomunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonalaulia rahmah
 
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 3
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 3Kb 2 komunikasi kebidanan modul 3
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 3Uwes Chaeruman
 
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi TerapeutikDasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutikpjj_kemenkes
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetikyopie21
 

La actualidad más candente (20)

Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
Hubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p kHubungan terapeutik p k
Hubungan terapeutik p k
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Komunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanan
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 2
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Ppt komter
Ppt komterPpt komter
Ppt komter
 
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi InterpersonalKomunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
Komunikasi efektif KOMUNIKASI TERAPEUTIK YG EFEKTIF Komunikasi Interpersonal
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 3
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 3Kb 2 komunikasi kebidanan modul 3
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 3
 
Tahapan komter yudi
Tahapan komter   yudiTahapan komter   yudi
Tahapan komter yudi
 
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi TerapeutikDasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
 
Komunikasi terapeutik2
Komunikasi terapeutik2Komunikasi terapeutik2
Komunikasi terapeutik2
 
Konsep caring
Konsep caringKonsep caring
Konsep caring
 
Komunikasi terapeut
Komunikasi terapeutKomunikasi terapeut
Komunikasi terapeut
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 
Komunikasi terapetik
Komunikasi terapetikKomunikasi terapetik
Komunikasi terapetik
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 

Destacado (20)

219 218-1-pb
219 218-1-pb219 218-1-pb
219 218-1-pb
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Health factors in colostrum
Health factors in colostrumHealth factors in colostrum
Health factors in colostrum
 
3. transisi demografi
3. transisi demografi3. transisi demografi
3. transisi demografi
 
45 72-1-sm
45 72-1-sm45 72-1-sm
45 72-1-sm
 
939 1980-1-sm
939 1980-1-sm939 1980-1-sm
939 1980-1-sm
 
Penyajian datadandistribusifrekuensi
Penyajian datadandistribusifrekuensiPenyajian datadandistribusifrekuensi
Penyajian datadandistribusifrekuensi
 
Manajemen keperawatan
Manajemen keperawatanManajemen keperawatan
Manajemen keperawatan
 
Chiropractic(1)
Chiropractic(1)Chiropractic(1)
Chiropractic(1)
 
Isu kependudukan terkini
Isu kependudukan terkiniIsu kependudukan terkini
Isu kependudukan terkini
 
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...80   pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
80 pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan ka...
 
Program kerja puskesmas
Program kerja puskesmasProgram kerja puskesmas
Program kerja puskesmas
 
Chapter ii 7
Chapter ii 7Chapter ii 7
Chapter ii 7
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
Chin med j yabniel
Chin med j yabnielChin med j yabniel
Chin med j yabniel
 
Chapter ii 9
Chapter ii 9Chapter ii 9
Chapter ii 9
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Konsep berubah dalam keperawatan 2
Konsep berubah dalam keperawatan 2Konsep berubah dalam keperawatan 2
Konsep berubah dalam keperawatan 2
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
 
Plantilla convertida
Plantilla convertidaPlantilla convertida
Plantilla convertida
 

Similar a Kom kep pp

1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptxAdiPR1
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaSulai Sulaiman
 
komunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxkomunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxdestriRani
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutikpjj_kemenkes
 
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienKomunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienAlfiahSeptianiSiradj
 
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanModul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanpjj_kemenkes
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptxyogiwijanarko1
 
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptxraihanhidayat10
 
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptxKOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptxGaidhaNurfadhilah
 
Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanArya Ningrat
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikValny Majid
 
Komunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawatKomunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawatBayuBayuAriatama
 
KOMUNIKASI PROSES KEPERAWATAN.ppt
KOMUNIKASI PROSES KEPERAWATAN.pptKOMUNIKASI PROSES KEPERAWATAN.ppt
KOMUNIKASI PROSES KEPERAWATAN.pptrossyidkep13
 
Komunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminalKomunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminalCahya
 
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)Ayunina2
 

Similar a Kom kep pp (20)

Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
1 Komunikasi terapeutik Pelatihan HIV.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluargaTips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
Tips untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga
 
komunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptxkomunikasi terapeutik.pptx
komunikasi terapeutik.pptx
 
Komunikasi Terapeutik
Komunikasi TerapeutikKomunikasi Terapeutik
Komunikasi Terapeutik
 
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienKomunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
 
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatanModul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
Modul3 kb1 penerapan komunikasi terapeutik padasetiap proses keperawatan
 
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx37.  KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
37. KOMUNIKASI TERAPEUTIK (1).pptx
 
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
 
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptxKOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN DAN EVALUASI PROSES KEPERAWATAN.pptx
 
Erniyy punyaa
Erniyy punyaaErniyy punyaa
Erniyy punyaa
 
4457-materials.pdf
4457-materials.pdf4457-materials.pdf
4457-materials.pdf
 
Bab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatanBab i evaluasi keperawatan
Bab i evaluasi keperawatan
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Komunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawatKomunikasi terapeutik perawat
Komunikasi terapeutik perawat
 
KOMUNIKASI PROSES KEPERAWATAN.ppt
KOMUNIKASI PROSES KEPERAWATAN.pptKOMUNIKASI PROSES KEPERAWATAN.ppt
KOMUNIKASI PROSES KEPERAWATAN.ppt
 
Komunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminalKomunikasi pasien terminal
Komunikasi pasien terminal
 
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
Keterampilan komunikasi informasi dan edukasi (kie)
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 

Más de Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

Kom kep pp

  • 1. Martinus Catur Kurniawan Meliana Rahayu Nur Anggun Puspita Puji Utami Shinta Ana Wijaya
  • 2.   Komunikasi nontherapeutic merupakan komunikasi yang dapat merintangi atau merusak profesionalisme hubungan. Komunikasi ini dapat menyebabkan klien enggan atau bahkan menghindari terjadinya interaksidengan perawat agar terhindar dari pengaruh komunikasi nonterapeutik ini.
  • 3.            Menanyakan pertanyaan pribadi Memberikan pendapat pribadi Mengganti subyek Respon otomatis Penentraman hati yang keliru Simpati Meminta penjelasan Persetujuan atau penolakan Respon bertahan Respon agresif dan pasif Membantah
  • 4. Komunikasi Non Terapeutik  Tingkah laku perawat  Punishment Pemberi hukuman  Satiasi Tindakan menyuruh seseorang melakukan perubahan berulang-ulang sehingga menjadi jera  Coercion Menakut-nakuti seseorang  Perawat berorientasi rumah sakit  Fokus penyakit, psikososial tidak diperhatikan  Bio: kebutuhan dasar manusia  Psiko: jiwa  Sosial: kebiasaan, adat istiadat  Perawat kurang tanggap terhadap kebutuhan, keluhan
  • 5. Karateristik Diri Perawat Sebelum Melakukan Komunikasi Terapeutik       Berhadapan langsung dengan orang yang diajak komunikasi mempunyai arti bahwakomunikator siap untuk komunikasi. Mempertahankan kontak mata merupakan kegiatan menghargai klien danmengatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi. Membungkuk kearah klien merupakan sikap/posisi yang menunjukkan keeeinginanuntuk mendengar sesuatu. Mempertahankan sikap terbuka merupakan sikap yang ditunjukkan dddengan posisikaki tidak melipat tangan,menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi. Tetap rileks merupakan sikap yang menunjukkan adanya keseimbangan antaraketegangan dengan relaksasi dalam memberi respon pada klien. Menurut Tamsuri2005 sikap rileks menciptakan iklim yang kondusif bagi klien untuk tetap melakukankomunikasi dan memungkinkan pengembangan komunikasi.
  • 6. DEFINISI KOMUNIKASI TERAPEUTIK  Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Purwanto,1994). Teknik komunikasi terapeutik merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik dimana terjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain (Stuart & sundeen,1995).
  • 7.
  • 8.           Klien harus merupakan fokus utama dari interaksi. Tingkah laku professional mengatur hubungan terapeutik. Membuka diri dapat digunakan hanya pada saat membuka diri mempunyai tujuan terapeutik. Hubungan sosial dengan klien harus dihindari. Kerahasiaan klien harus dijaga. Kompetensi intelektual harus dikaji untuk menentukan pemahaman. Implementasi intervensi berdasarkan teori. Memelihara interaksi yang tidak menilai, dan hindari membuat penilaian tentang tingkah laku klien dan memberi nasihat. Beri petunjuk klien untuk menginterprestasikan kembali pengalamannya secara rasional. Telusuri interaksi verbal klien melalui statemen klarifikasi dan hindari perubahan subyek/topik jika perubahan isi topik tidak merupakan sesuatu yang sangat menarik klien.
  • 9. Tahap-Tahap Komunikasi Terapeutik A.Fase pra-interaksi Fase pra-interaksi merupakan masa persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi dengan klien Strategi yang dapat dilakukan perawat dalam tahapan ini adalah:  Membina rasa saling percaya  Merumuskan kontrak (waktu, tempat pertemuan, dan topik pembicaraan) bersama-sama dengan klien dan menjelaskan atau mengklarifikasi kembali kontrak yang telah disepakati bersama  Mengeksplorasi pikiran, perasaan dan perbuatan serta mengidentifikasi masalah klien yang umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik komunikasi pertanyaan terbuka
  • 10. B. Fase orientasi  Fase orientasi atau perkenalan merupakan fase yang dilakukan perawat pada saat pertama kali bertemu atau kontak dengan klien.  Tujuan dalam tahap ini adalah memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat sesuai dengan keadaan klien saat ini, serta mengevaluasi hasil tindakan yang telah lalu (Stuart.G.W, 1998).
  • 11. Tahap-Tahap Komunikasi Terapeutik C. Fase kerja Fase kerja merupakan inti dari hubungan perawat dan klien yang terkait erat dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang dicapai. Strategi yang dapat dilakukan perawat dengan cara: • Berhadapan dengan lawan bicara.Dengan posisi ini perawat menyatakan kesiapannya (”saya siap untuk anda”). • Pertahankan kontak mata, sejajar, dan natural. Dengan posisi mata sejajar perawat menunjukkan kesediaannya untuk mempertahankan komunikasi. • Bersikap tenang. Akan lebih terlihat bila tidak terburu-buru saat berbicara dan menggunakan gerakan/bahasa tubuh yang natural.
  • 12. Tahap-Tahap Komunikasi Terapeutik D. Fase terminasi  Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat dan klien. Tahap terminasi dibagi dua yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir (Stuart,G.W,1998).  Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dan klien, setelah hal ini dilakukan perawat dan klien masih akan bertemu kembali pada waktu yang berbeda sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati bersama.  Terminasi akhir dilakukan oleh perawat setelah menyelesaikan seluruh proses keperawatan. Tugas perawat dalam tahap ini adalah: a) Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang telah dilaksanakan (evaluasi objektif). b) Melakukan evaluasi subjektif dengan cara menanyakan perasaan klien setelah berinteraksi dengan perawat c) Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang telah dilakukan. erikutnya.
  • 13. Sikap Perawat Dalam Komunikasi Terapeutik Kehadiran fisik, menurut Evans (1975, dikutip dalam Kozier dan E.B, 1993 : 372) mengidentifikasi 4 sikap dan cara utnuk menghadirkan diri secara fisik, yaitu : 1) Berhadapan : arti dari posisi ini yaitu "saya siap utnuk anda“ 2) Mempertahankan kontak mata : berarti mengahargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi. 3) Membungkuk ke arah klien : posisi ini menunjukkan keinginan atau mendengar sesuatu 4) Tetap rileks : dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam merespon klien. 
  • 14. Sikap Perawat Dalam Komunikasi Terapeutik  Kehadiran psikologis dapat dibagi dalam dua dimensi yaitu dimensi tindakan dan dimensi respon (Truax, Carkhfoff dan Benerson, dikutip dalam Stuart dan Sundeen, 1987 : 126) 1. Dimensi Respon. Dimensi respon terdiri dari respon perawat yang ikhlas, menghargai, simpati dan konkrit. Dimensi respon sangat penting pada awal hubungan klien untuk membina hubungan saling percaya dan komunikasi terbuka. Respon ini terus dipertahankan sampai pada akhir hubungan. 2. Dimensi Tindakan. Dimensi tindakan terdiri dari konfrontasi, kesegeraan, keterbukaan, emosional katarsis, dan bermain peran (Stuart da Sundeen, 1987 : 131)
  • 15. Menurut Stuart dan Sundeen tahun 1995, tehnik komunikasi terdiri dari:  Mendengar aktif  Mendengar pasif  Penerimaan  Klarifikasi  Fokusing  Observasi  Menawarkan informasi  Diam (memelihara ketenangan)  Assertive  MenyimpulkanGiving recognition (memberiakn pengakkuan/penghargaan)  Offering Sel (menawarakan diri)  Offering general leads (memberikan petunjuk umum)  Giving broad opening (memberikan pertanyaan terbuka)  Placing the time in time/sequence (penempatan urutan/waktu)  Encourage deskripition of perception (mendukung deskripsi dari persepsi)
  • 16.               Encourage Comparison (mendukung perbandingan) Restating (mengulang) Restating Reflekting (Refleksi) Eksploring (EksporasiVoucing) doubt (menunjukkan keraguan Seeking consensual Verbalizing the implied Encouraging evaluation (mendukung evaluasi) Attempting to translate into feeling (usaha menerjemahkan perasaan) Suggesting collaborating (menganjurkan kolaborasi) Encouragingformulation of plan of action (mendukng terbentuknya rencana tindakan) Estabilising guidelines (menyediakan petunjuk) Open- ended comments (komentar terbuka-tertutup) Reducing distant (penurunan jarak) Humor