SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIPERTESI
DI POLI 158 DALAM RUMAH SAKIT Dr. KARIADI SEMARANG
DISUSUN OLEH :
HADI WINARSO
NIM 1.1.20360
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
2005
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya
di atas 140 mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg. Pada populasi
manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolic 90 mmHg. (Bruner dan Suddarth, 2002: 896)
B. Etiologi
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal
ginjal. Disebut juga sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan
hipertensi sering tidak menampakkan gejala, penyakit ini lebih banyak
menyerang wanita dari pada pria Penyebab hipertensi yaitu gangguan emosi,
obesitas, konsumsi alcohol yang berlebihan dan rangsangan kopi serta obat-
obatan yang merangsang dapat berperan disini, tetapi penyakit ini sangat
dipengaruhi factor keturunan.
C. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula dari saraf simpatis, yang berkelanjutan ke bawah ke korda spinalis
dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan
abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis
yang mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.
Bebagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi
respons pembuluhdarah terhadap rangsang vasokonstriktor. Individu dangan
hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui
dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
D. Manifestasi klinis
Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala
samapai bertahun-tahun. Gejala, bila ada biasanya menunjukkan kerusakan
vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai system organ yang
divaskularisasi oleh pembuluh darah yang bersangkutan. penyakit arteri
koroner dengan angina adalah gejala yang paling menyertai hipertensi.
Hipertofi ventrikel kiri terjadi sebagai respons peningkatan beban kerja
ventrikel saat dipaksa berkontraksi melawan tekanan sistemik yang
meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi menahan peningkatan beban
kerja maka terjadi gagal jantung kiri. Perubahan patologis pada ginjal dapat
bermanifestasi sebagai nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) dan
azotemia (peningkatan nitrogen urea darah dan kretinin). Keterlibatan
pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik trasien
yang termanifestasi sebagai paralysis sementara pada satu sisi (hemiplegia)
atau gangguan ketajaman penglihatan.
E. Pemeriksaan Diagnostik
Riwayat dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh sangat penting.
Retina harus diperiksa dan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk
mengkaji kemungkinan adanya kerusakan organ, seperti ginjal atau jantung
yang dapat disebabkan oleh tingginya tekanan darah. Hipertrofi ventrikel kiri
dapat dikaji dengan elektrokardiografi, protein dalam urin dapat dideteksi
dengan urinalisa. Dapat terjadi ketidakmampuan untuk mengkonsentrasi urin
dan peningkatan nitrogen urea darah. Pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan
penentuan kadar uruine dapat juga dilakukan untuk mengidentifikasi pasien
dengan penyakit renovaskuler. Adanya factor resiko lainnya juga harus dikaji
dan dievaluasi.
F. Pathways
G. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan sakit kepala
Umur, Jenis kelamin, Gaya hidup, Obesitas
HIPERTENSI
Resistensi pemb.
drh otak
Tek. pemblh drh
otak
Nyeri kepala
Ginjal
Vasokonstriksi
pemblh. darah
ginjal
Blood flow
Respon KAA
Vasokonstriksi
Rangsang
aldosteron
Retensi Na
Oedema
Pemblh darah
Sistemik
Vasokontriksi
afterload
COP
Retina
Spasmus
arteriole
Diplopia
Suplai O2 otak
Kesadaran
Gx. rasa
nyaman ;
nyeri
Resiko
injuri
CVA
Otak
Gx. Keseimbangan
cairan
Resiko
injuri
Intoleransi
aktivitas
Koroner jantung
invark miokard
Nyeri dada
2. Resiko injuri berhubungan dengan kesadaran menurun
3. Gangguan kenyamanan diri berhubungan dengan gejala sulit tidur
4. Gangguan keseimbangan cairan berubungan dengan oedema dari
retensi Na
5. Gangguan intolerensi aktivitas berhubungan dengan Coping menurun
H. Intervensi
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Gangguan nyeri
berhubungan
dengan nyeri
kepala
Resiko injuri
berhubungan
dengan kesadaran
menurun
Gangguan
kenyamanan diri
berhubungan
Rasa nyeri berkurang
setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 jam dengan
KH :
- pasien mengatakan
nyeri berkurang.
- Ekspresi wajah klien
rileks.
Resiko injuri berkurang
setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 jam dengan
KH :
- Pasien merasa
tenang dan tidak
takut jatuh
Gangguan kenyamanan
diri berkurang setelah
dilakukan tindakan
- Teliti keluhan nyeri,
catat intensitasnya,
lokasinya dan lamanya.
- Lakukan pengawasan
pada pasien
- Atur posisi pasien agar
tidak merasa jatuh
- Anjurkan pasien untuk
istirahat minimal 8 jam
Mengidentifikasi
karakteristik nyeri
merupakan faktor yang
penting untuk
menentukan terapi yang
cocok serta mengevaluasi
keefektifan dari terapi.
Mengurangi resiko injuri
Agar pasien mengerti
bahwa istirahat sangat
penting untuk kesehatan
dengan gejala
sulit tidur
.
keperawatan selama 1
jam dengan KH :
- Pasien mengerti
tentang pentingnya
istirahat
- Pasien merasa
nyaman
sehari
- Berikan pendkes
tentang pentingnya
beristirahat
- Anjurkan pasien untuk
tidak melakukan
aktivitas yang
berlebihan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. (1996). Text book of Medical-Surgical Nursing. EGC.
Jakarta.
Doengoes Merillynn. (1999) (Rencana Asuhan Keperawatan). Nursing care plans.
Guidelines for planing and documenting patient care. Alih
bahasa : I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati. EGC. Jakarta.
Prince A Sylvia. (1995). (patofisiologi). Clinical Concept. Alih bahasa : Peter
Anugrah EGC. Jakarta.
www. medicastore. com. (2003).

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (20)

Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 
Pathways trauma kepala
Pathways trauma kepalaPathways trauma kepala
Pathways trauma kepala
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan MeningitisAsuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Meningitis
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Askep glukoma
Askep glukomaAskep glukoma
Askep glukoma
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Askep bronkitis
Askep bronkitisAskep bronkitis
Askep bronkitis
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 

Destacado (20)

Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Askep Hipertensi
Askep HipertensiAskep Hipertensi
Askep Hipertensi
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
 
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
262578620 laporan-pendahuluan-stroke-non-hemoragik
 
99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 
Makalah hipertensi
Makalah hipertensiMakalah hipertensi
Makalah hipertensi
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
Lp hipertensi
Lp hipertensiLp hipertensi
Lp hipertensi
 
Askep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensiAskep pada pasien hipertensi
Askep pada pasien hipertensi
 
Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 
Lp dbd
Lp dbdLp dbd
Lp dbd
 
I. teori hipertensi
I. teori hipertensiI. teori hipertensi
I. teori hipertensi
 
Satuan acara penyuluhan stroke ii
Satuan acara penyuluhan stroke iiSatuan acara penyuluhan stroke ii
Satuan acara penyuluhan stroke ii
 
Pathways stroke
Pathways strokePathways stroke
Pathways stroke
 
Woc stroke
Woc strokeWoc stroke
Woc stroke
 
Makalah hipertensi
Makalah hipertensiMakalah hipertensi
Makalah hipertensi
 
Laporan kasus sirosis hepatis, diana
Laporan kasus sirosis hepatis, dianaLaporan kasus sirosis hepatis, diana
Laporan kasus sirosis hepatis, diana
 

Similar a HIPERTENSI (20)

Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
Askep hipertensi AKPER PEMKAB MUNA
 
Hipertensi 1
Hipertensi 1Hipertensi 1
Hipertensi 1
 
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
Hipertensi 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2Askep pada pasien hipertensi2
Askep pada pasien hipertensi2
 
HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
ppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptxppt hipertensi feby.pptx
ppt hipertensi feby.pptx
 
PPT TUGAS.pptx
PPT TUGAS.pptxPPT TUGAS.pptx
PPT TUGAS.pptx
 
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7aModul 1 sesak napas skenario 2 7a
Modul 1 sesak napas skenario 2 7a
 
Makalah Shock
Makalah ShockMakalah Shock
Makalah Shock
 
Askep chf kelompok 1
Askep chf kelompok 1Askep chf kelompok 1
Askep chf kelompok 1
 
Chapter ii 3
Chapter ii 3Chapter ii 3
Chapter ii 3
 
Hipertensi nda
Hipertensi ndaHipertensi nda
Hipertensi nda
 

Más de Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

Último

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 

Último (20)

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 

HIPERTENSI

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIPERTESI DI POLI 158 DALAM RUMAH SAKIT Dr. KARIADI SEMARANG DISUSUN OLEH : HADI WINARSO NIM 1.1.20360 POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG 2005
  • 2. HIPERTENSI A. Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolic 90 mmHg. (Bruner dan Suddarth, 2002: 896) B. Etiologi Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. Disebut juga sebagai “pembunuh diam-diam” karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala, penyakit ini lebih banyak menyerang wanita dari pada pria Penyebab hipertensi yaitu gangguan emosi, obesitas, konsumsi alcohol yang berlebihan dan rangsangan kopi serta obat- obatan yang merangsang dapat berperan disini, tetapi penyakit ini sangat dipengaruhi factor keturunan. C. Patofisiologi Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula dari saraf simpatis, yang berkelanjutan ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis yang mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Bebagai factor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respons pembuluhdarah terhadap rangsang vasokonstriktor. Individu dangan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
  • 3. D. Manifestasi klinis Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala samapai bertahun-tahun. Gejala, bila ada biasanya menunjukkan kerusakan vaskuler, dengan manifestasi yang khas sesuai system organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah yang bersangkutan. penyakit arteri koroner dengan angina adalah gejala yang paling menyertai hipertensi. Hipertofi ventrikel kiri terjadi sebagai respons peningkatan beban kerja ventrikel saat dipaksa berkontraksi melawan tekanan sistemik yang meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi menahan peningkatan beban kerja maka terjadi gagal jantung kiri. Perubahan patologis pada ginjal dapat bermanifestasi sebagai nokturia (peningkatan urinasi pada malam hari) dan azotemia (peningkatan nitrogen urea darah dan kretinin). Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik trasien yang termanifestasi sebagai paralysis sementara pada satu sisi (hemiplegia) atau gangguan ketajaman penglihatan. E. Pemeriksaan Diagnostik Riwayat dan pemeriksaan fisik yang menyeluruh sangat penting. Retina harus diperiksa dan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengkaji kemungkinan adanya kerusakan organ, seperti ginjal atau jantung yang dapat disebabkan oleh tingginya tekanan darah. Hipertrofi ventrikel kiri dapat dikaji dengan elektrokardiografi, protein dalam urin dapat dideteksi dengan urinalisa. Dapat terjadi ketidakmampuan untuk mengkonsentrasi urin dan peningkatan nitrogen urea darah. Pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar uruine dapat juga dilakukan untuk mengidentifikasi pasien dengan penyakit renovaskuler. Adanya factor resiko lainnya juga harus dikaji dan dievaluasi.
  • 4. F. Pathways G. Diagnosa keperawatan 1. Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan sakit kepala Umur, Jenis kelamin, Gaya hidup, Obesitas HIPERTENSI Resistensi pemb. drh otak Tek. pemblh drh otak Nyeri kepala Ginjal Vasokonstriksi pemblh. darah ginjal Blood flow Respon KAA Vasokonstriksi Rangsang aldosteron Retensi Na Oedema Pemblh darah Sistemik Vasokontriksi afterload COP Retina Spasmus arteriole Diplopia Suplai O2 otak Kesadaran Gx. rasa nyaman ; nyeri Resiko injuri CVA Otak Gx. Keseimbangan cairan Resiko injuri Intoleransi aktivitas Koroner jantung invark miokard Nyeri dada
  • 5. 2. Resiko injuri berhubungan dengan kesadaran menurun 3. Gangguan kenyamanan diri berhubungan dengan gejala sulit tidur 4. Gangguan keseimbangan cairan berubungan dengan oedema dari retensi Na 5. Gangguan intolerensi aktivitas berhubungan dengan Coping menurun H. Intervensi Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Gangguan nyeri berhubungan dengan nyeri kepala Resiko injuri berhubungan dengan kesadaran menurun Gangguan kenyamanan diri berhubungan Rasa nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 jam dengan KH : - pasien mengatakan nyeri berkurang. - Ekspresi wajah klien rileks. Resiko injuri berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 jam dengan KH : - Pasien merasa tenang dan tidak takut jatuh Gangguan kenyamanan diri berkurang setelah dilakukan tindakan - Teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya, lokasinya dan lamanya. - Lakukan pengawasan pada pasien - Atur posisi pasien agar tidak merasa jatuh - Anjurkan pasien untuk istirahat minimal 8 jam Mengidentifikasi karakteristik nyeri merupakan faktor yang penting untuk menentukan terapi yang cocok serta mengevaluasi keefektifan dari terapi. Mengurangi resiko injuri Agar pasien mengerti bahwa istirahat sangat penting untuk kesehatan
  • 6. dengan gejala sulit tidur . keperawatan selama 1 jam dengan KH : - Pasien mengerti tentang pentingnya istirahat - Pasien merasa nyaman sehari - Berikan pendkes tentang pentingnya beristirahat - Anjurkan pasien untuk tidak melakukan aktivitas yang berlebihan DAFTAR PUSTAKA Brunner and Suddarth. (1996). Text book of Medical-Surgical Nursing. EGC. Jakarta.
  • 7. Doengoes Merillynn. (1999) (Rencana Asuhan Keperawatan). Nursing care plans. Guidelines for planing and documenting patient care. Alih bahasa : I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati. EGC. Jakarta. Prince A Sylvia. (1995). (patofisiologi). Clinical Concept. Alih bahasa : Peter Anugrah EGC. Jakarta. www. medicastore. com. (2003).