1. Bab 7
HAKIM – HAKIM
I. Nama Kitab
Kitab ini diberi nama Hakim-hakim, adalah karena di dalamnya dicatat mengenai banyak hakim-
hakim yang dibangkitkan oleh Allah untuk mengatur umat-Nya dan menyelamatkan mereka untuk
dilepaskan dari tangan musuh.
II. Hakim-hakim
1.Sejak kematian Yosua sampai dengan Salomo menjadi raja, jangka waktu ini disebut sebagai zaman
hakim-hakim. Dalam jangka waktu ini, karena umat Israel tidak dapat mengusir tujuh suku yang ada
di tanah Kanaan, maka sebagai hasilnya, mereka semakin menjauhi Allah, mengikuti tradisi orang
kafir, menikah dengan orang kafir, dan menyembah allah lain. Karena itu Allah berdasarkan
peringatan yang sering diucapkan-Nya, maka menyerahkan mereka ke tangan bangsa kafir. Tetapi jika
mereka bertobat, maka Allah mendengarkan doa mereka, menyelamatkan mereka melalui hakim-
hakim. Secara keseluruhan rumus khas dalam kitab ini adalah: meninggalkan Allah—bertobat—
diselamatkan—meninggalkan Allah. Siklus ini setidaknya terulang sebanyak tujuh kali.
2.Hakim-hakim yang dibahas dalam kitab ini ada 13 orang, yaitu Otniel (Hak. 3:9), Ehud (3:15), Samgar
(3:31), Debora (4:4), Barak (4:6), Gideon (6:11), Tola (10:1), Yair (10:3), Yefta (12:7), Ebzan (12:8),
Elon (12:11), Abdan (12:13) dan Simson (15:20). Abimelekh bukanlah hakim yang dibangkitkan oleh
Allah, dia adalah seorang jahat yang merebut takhta. Selain yang disebutkan di atas, di zaman hakim-
hakim masih ada hakim-hakim yang lain, hanya tidak disebutkan di dalam kitab ini, contohnya adalah
Eli (1 Sam. 4:18), Samuel (7:13), Yoel dan Abia (8:2).
III. Penulis
Tidak jelas siapa penulis kitab ini. Tetapi dalam beberapa pasal terakhir di kitab ini mengatakan, pada
zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel (Hak. 17:6, 18:1, 19:1, 21:25), karena itu dapat dipastikan
bahwa kitab ini ditulis setelah bangsa Israel memiliki raja, kemungkinan ditulis oleh Samuel yaitu seorang
hakim dan nabi yang terakhir. Banyak penerjemah Alkitab juga memiliki pandangan yang sama.
IV. Waktu dan Tempat
1.Rentang waktu yang tercakup dalam isi kitab ini kira-kira 305 tahun, dari tahun 1425 SM sampai
dengan tahun 1120 SM. Rentang waktu dalam zaman hakim-hakim adalah 450 tahun, seperti yang
dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 13 ayat 20 selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun.
Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel.
2.Seluruh perkara terjadi di tanah Kanaan.
V. Karakteristik
1.Kitab ini adalah satu kitab sejarah yang sangat pahit, mencatat tentang setelah bangsa Israel
mendapatkan tanah Kanaan sebagai warisan, tidak terhitung sudah berapa kali berdosa kepada Allah
dan menjadi negeri jajahan. Kitab Bilangan adalah satu kitab yang penuh kepahitan, membahas
tentang umat Israel karena dosa, mereka menjadi mengembara selama 40 tahun; tetapi kitab ini adalah
satu kitab yang lebih pahit lagi, membahas tentang kegagalan mereka, tidak hanya 40 tahun, bahkan
sepuluh kali lipat dari 40 tahun.
2.Kitab ini juga adalah satu kitab sejarah yang penuh dengan kegelapan, mencatat tentang umat Israel
yang memberontak terhadap Allah, menyembah berhala, perang saudara, persaingan dan perebutan
antar suku, setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri (Hak. 17:6, 21:25),
perzinahan, percabulan, pembunuhan yang kejam...dan macam-macam perbuatan jahat yang lain.
Dapat dikatakan, zaman ini adalah satu bagian yang paling gelap dalam sejarah bangsa Israel.
2. VI. Beberapa Poin yang Perlu Diperhatikan
1.Kitab ini memiliki beberapa perkara yang khas, yaitu:
(1) Pengisahannya memiliki dua awal (1:1; 2:6).
(2) Perumpamaan yang paling tua dan terkenal (9:8-15).
(3) Satu nyanyian peperangan yang paling megah dan perkasa (pasal 5).
(4) Satu-satunya hakim wanita dalam Alkitab (pasal 4).
(5) Imam pertama yang menyembah berhala (18:30).
2.Urutan dalam isi kitab ini, bukanlah diatur berdasarkan urutan waktu. Jika berdasarkan urutan waktu,
seharusnya 2:6-9 terlebih dahulu barulah pasal 1, lalu 2:1-5, 10-13, kemudian adalah pasal 17 sampai
dengan pasal 21, dan terakhir adalah 2:14 sampai dengan pasal 16. Tetapi kitab ini ditulis berdasarkan
urutan: (1) umat Israel percaya dan bersandar pada Allah, (2) umat Israel meninggalkan Allah, (3)
akibat yang diterima oleh umat Israel.
3.Hakim-hakim yang dibangkitkan oleh Allah, ada yang paling muda (6:5), ada yang perempuan (4:4)...
tetapi saat Roh TUHAN menguasai mereka (3:10; 6:34; 11:29; 13:25; 14:6,9; 15:14), maka mereka
pun dapat menang atas musuh yang kuat, menjadi penyelamat bangsa Israel. Ini adalah bukan dengan
keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
(Zak. 4:6).
4.Isi dari kitab Hakim-hakim berhubungan dengan gereja pada hari ini. Jika gereja tidak membiarkan
Kristus menjadi Raja, maka setiap kaum beriman pun akan berbuat apa yang benar menurut
pandangannya sendiri. Jika gereja menjauhi Allah dan menyembah berhala, jika gereja terbagi-bagi
menjadi banyak jenis, dengan agama yang menggantikan keesaan... hasilnya pasti sama dengan umat
Israel pada waktu itu.
5.Sebenarnya yang mengikuti Gideon sebanyak 32,000 orang, tetapi karena hanya takut dan gentar, ada
22,000 orang yang mundur (Hak. 7:3), lalu karena kendor dan tidak berjaga-jaga, maka ada 9,700
orang yang mundur (7:7). Mungkin juga ada kaum beriman yang tidak dapat memenuhi standar
Tuhan, lalu mundur.
6.Kekalahan Simson setiap kali terjadi setelah kemenangan dan keberhasilannya yang besar. Sejak kecil
dia sebenarnya adalah seorang nazir, tetapi larangan orang nazir, satu per satu dilanggar olehnya—
harus meninggalkan adat istiadat dan kembali kepada TUHAN, tetapi dia malah mendekati
perempuan sundal; tidak boleh minum anggur yang encer maupun yang kental, tidak boleh minum
cuka anggur, tetapi dia malah pergi ke kebun anggur; tidak boleh mencukur rambut, tetapi dia malah
memberitahukan orang lain mengenai rahasia rambut panjangnya; tidak boleh mendekat pada mayat,
tetapi dia malah mengambil madu di depan mayat singa. Dia memang berani berperang melawan
musuh, tetapi dia sangat lemah dalam menanggulangi dirinya sendiri. Akhir hidupnya benar-benar
sangat kasihan!
Namun, di zaman yang penuh pemberontakan dan tidak percaya ini, dia sangat setia kepada Allah,
karena itu dia dapat dimasukkan ke dalam kesaksian orang-orang yang beriman (Ibr. 11:32).
7.Para pemula pembaca Alkitab sangat mempertanyakan perkara Yefta yang mempersembahkan anak
perempuannya sebagai korban bakaran (Hak. 11:29-40). Seorang perempuan muda yang begitu
mengasihi dan beribadah kepada Allah, bagaimana dapat dibiarkan dibakar hidup-hidup untuk
persembahan? Jika kita membaca bagian atas dan bawah dengan teliti dan berulang-ulang, ditambah
membaca referensi ayat-ayat Alkitab yang berhubungan, kita dapat menemukan bahwa fakta dari
perkara ini adalah sebagai berikut:
(1) Nazar dari Yefta adalah: maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku pada
waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan TUHAN, dan
aku akan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran. Maksudnya adalah: jika Allah
menyerahkan musuh ke tangannya, dan membiarkan dia kembali dengan selamat, apapun itu—
termasuk keluarga, budak, lembu, kambing dan sebagainya—yang keluar dari pintu rumahnya,
maka harus dikembalikan kepada TUHAN, atau dia akan mempersembahkannya sebagai kurban
bakaran. Nazarnya mencakup dua bagian yang dapat saling menggantikan, satu bagian yaitu
dikembalikan kepada TUHAN, satu bagian lagi yaitu dipersembahkan sebagai kurban bakaran.
3. Terjemahan lama menerjemahkan sebagai aku juga akan mempersembahkannya sebagai kurban
bakaran. Kata juga bahasa aslinya adalah vau, dapat diterjemahkan menjadi dan, atau, jika tidak
atau frase lainnya yang sejenis. Yefta membayar nazarnya itu adalah berdasarkan bagian pertama
dari nazarnya, yaitu dia mengembalikan anak perempuannya kepada TUHAN, dan tidak
membakarnya menjadi kurban bakaran.
(2) Membakar manusia sebagai kurban persembahan adalah hal yang dibenci oleh Allah, juga
dilarang oleh Allah (Im. 18:21, 20:2-5; Ul. 12:31, 18:10). Allah menginginkan Abraham
mempersembahkan anaknya sebagai kurban bakaran, adalah untuk menguji Abraham apakah
Abraham masih mau mentaati permintaan Allah yang tidak masuk di akal dan yang bertentangan
dengan sifat-Nya sendiri. Ternyata Abraham masih taat, saat dia akan mempersembahkan Ishak
sebagai kurban bakaran, Allah segera melarangnya.
(3) Yefta adalah orang mengerti kitab Taurat, juga adalah orang yang memiliki Roh Allah (Hak.
11:15-27, 29), juga dimasukkan ke dalam kesaksian orang-orang yang beriman (Ibr. 11:32),
karena itu dia tidak mungkin melakukan dosa yang demikian besar dengan membunuh anak
perempuannya untuk dipersembahkan sebagai kurban bakaran. Jika dia benar-benar akan
mempersembahkan anak perempuannya sebagai kurban bakaran, maka Allah tidak mungkin
tinggal diam dan tidak melarangnya.
(4) Ketika Yefta melihat anak perempuannya, hatinya hancur luluh dan merasa susah, bukan karena
harus mempersembahkan dia sebagai kurban bakaran, melainkan karena dia ‘adalah anaknya yang
tunggal; selain dia tidak ada anaknya laki-laki atau perempuan’ (Hak. 11:34). Jika dia
mempersembahkan anaknya sebagai ‘perawan’ kepada TUHAN, maka dia akan menjadi orang
yang tidak memiliki keturunan sama sekali.
(5) Yefta tidak mungkin mempersembahkan anak perempuannya sebagai kurban bakaran, karena
kurban untuk kurban bakaran haruslah yang jantan (Im. 1:3, 10; Kej. 22:13); pada waktu yang
bersamaan pula tidak ada satu mezbah dan tidak ada satu imam yang dapat memperbolehkan dia
untuk melakukan hal ini.
(6) Kitab Hakim-hakim pasal 11 ayat 39 juga dengan khusus membicarakan bagaimana Yefta
melakukan kepadanya apa yang telah dinazarkannya itu, yaitu membiarkan anak perempuannya
tidak pernah kenal laki-laki.
VII. Berita
1.Kitab ini membicarakan tentang kecenderungan manusia untuk memberontak dan meninggalkan Allah,
seperti umat Israel diselamatkan oleh kekuatan Allah untuk keluar dari Mesir, juga mendapat
pimpinan yang ajaib untuk memasuki tanah Kanaan, tetapi mereka masih memberontak dan
meninggalkan Allah.
2.Kitab ini juga membicarakan tentang keadilbenaran Allah, di mana dosa yang ada harus diganti.
3.Kitab ini juga membicarakan tentang kasih karunia Allah, serta tentang Allah yang dapat diandalkan
dan dipercaya. Hanya butuh umat Israel bertobat dengan segenap hati, berseru kepada Allah, maka
Allah pun dapat mendengar doa mereka, menyelamatkan mereka untuk lepas dari tangan musuh,
bahkan tujuh kali memberontak, tujuh kali diperbudak, tujuh kali bertobat dan tujuh kali
diselamatkan.
VIII.Kata Kunci dan Ayat Kunci
1.Kata kunci: ‘menyelamatkan’ (2:18).
2.Ayat kunci:
(1) Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar
menurut pandangannya sendiri (21:25).
(2) Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar
dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling
mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.
Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret.
Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan
4. perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak
sanggup lagi menghadapi musuh mereka. Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan
mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka dengan apa yang telah diperingatkan
kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. Maka TUHAN
membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu. (2:12-16).
IX. Pembagian
Kitab ini dapat dibagi menjadi tiga bagian: prakata, sejarah kejatuhan, tambahan.
1. Prakata—Percaya dan Bersandar Allah
(pasal 1 ~ pasal 2:5)
Umat Israel mulai membaik, menengadah kepada Allah, percaya dan bersandar pada Allah, tetapi amat
disayangkan tidak seterusnya demikian.
1. Bertanya kepada Allah (1:1-2).
2. Yehuda mulai merebut bagian yang telah diundikan kepadanya (1:3-4).
3. Penawanan Adoni-Bezek (1:5-7).
4. Banyak kemenangan yang tidak lengkap (1:8-36).
5. Kemarahan dan peringatan Allah di Bokhim (2:1-5).
2. Sejarah Kejatuhan—Meninggalkan Allah
(pasal 2:6 ~ pasal 16)
Umat Israel mulai jatuh dan meninggalkan Allah. Pasal 2 ayat 6 sampai 13 adalah ikhtisar sejarah kejatuhan
umat Israel. Seluruhnya ada tujuh kali pemberontakan dan tujuh kali diperbudak. Saat mereka bertobat dan
berseru kepada Allah, Allah pun membangkitkan hakim-hakim untuk menyelamatkan mereka. Seluruh proses
terdapat dalam tabel di bawah ini:
Pemberontakan Ayat Alkitab Penakhluk Waktu Penyelamat & Hakim
Pertama 3:1-11 Raja Aram-Mesopotamia 8 tahun Otniel
(Kusyan-Risyataim)
Kedua 3:12-31 Raja Moab (Eglon), dan orang 18 tahun Ehud, Samgar
Filistin
Ketiga pasal 4 ~ 5 Raja Kanaan (Yabin) 20 tahun Debora, Balak
Keempat pasal 6 ~ 8:13 Orang Midian 7 tahun Gideon
Kelima 8:33 ~ 10:5 Perang saudara, saling Tola, Yair
membunuh
Keenam 10:6 ~ pasal 12 Bani Amon, orang Filistin 18 tahun Yefta, Ebzan, Elon,
Abdon
Ketujuh Pasal 13 ~ 16 Orang Filistin 40 tahun Simson
3. Tambahan (pasal 17 ~ 21)
1. Kebobrokan dalam keagamaan (pasal 17 ~ 18).
2. Kebobrokan dalam moral (pasal 19).
3. Kekacauan antar suku (pasal 20 ~ 21).