Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya motivasi dalam pembelajaran dan menjelaskan beberapa teori motivasi seperti teori pembelajaran perilaku, teori kebutuhan manusia, teori atribusi, dan teori harapan serta cara meningkatkan motivasi belajar seperti mengaktualisasikan kebutuhan siswa dan membantu mengatasi ketakberdayaan belajar.
1. Tujuan
1. Mendefinisikan motivasi dan mendiskusikan pentingnya motivasi
dalam pengajaran dan pembelajaran.
2. Mengidentifikasikan dan memberikan karakteristik-karakteristik
utama dari enam teori umum motivasi, dan menjelaskan serta
menunjukkan beberapa implikasi dari teori tersebut dalam
pendidikan.
3. Mendefinisikan motivasi berprestasi , menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi untuk belajar, dan mengajukan cara-cara
yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar.
4. Membedakan motivasi intrinsik dan ekstrinsik,dan menganalisis cara-
cara yang dapat digunakan guru untuk mendorong motivasi intrinsik
dan memberikan insentif untuk motivasi ekstrinsik.
5. Memberikan lima cara spesifik yang dapat digunakan guru untuk
meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan penghargaan
kepada kinerja, upaya,atau perbaikan
1Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 1
2. A. Apakah Motivasi
Motivasi sebagai suatu proses internal (dari dalam diri
seseorang) yang mengaktifkan, membimbing, dan
mempertahankan perilaku dalam dalam rentang waktu
tertentu (Baron, 1992; Schunk, 1990).
2Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 2-3
Motivasi dapat berbeda dalam intensitas (kekuatan) dan
arah.
Gage dan Berliner (1984) menganalogikan motivasi dengan
sebuah mobil, dimana mesin analog dengan intensitas dan
pengemudi analog dengan arah.
3. Lanjutan Apakah Motivasi
Siswa yang bermotivasi untuk belajar suatu akan
menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam
mempelajari materi itu, siswa itu akan menyerap dan
mengendapkan materi itu dengan lebih baik ( Garner,
Alexander, Gillingham, kulikowich & Brown, 1991; Graham &
Golan, 1991).
Motivasi dapat merupakan suatu sifat pribadi atau
kepribadian seseorang. Motivasi dapat timbul dari
karakteristik-karakteristik intrinsik (ciri-ciri yang ada dalam)
suatu tugas. Motivasi juga dapat timbul dari sumber-sumber
motivasi di luar tugas tersebut, sebagai misal pada saat guru
itu memberi nilai atas makalah yang dibuat siswa.
3Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 3-4
4. Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian motivasi menurut Baron dan Schunk !
Jawaban :
Motivasi adalah suatu proses internal yang dapat
mengaktifkan,memandu, dan mempertahankan perilaku
dari waktu ke waktu. Ada beberapa jenis, intensitas
sasaran, dan arah yang berbeda dari motivasi.
2. Buatlah pengertian motivasi menuurut pemahaman anda !
4Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 2-3
5. B. Beberapa Teori Motivasi
5
1. Motivasi dan Teori Pembelajaran Perilaku
Konsep motivasi berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku
yang memperoleh penguatan (reinforcement) di masa lalu
lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan
perilaku yang tidak memperoleh penguatan atau perilaku yang
terkena hukuman. (Bandura, 1986; Wielkiewics,1995).
2. Motivasi dan Kebutuhan Manusia
(Bandura, 1996; skinner, 1953) berbicara perihal motivasi
untuk mendapatkan penguatan dan menghindari hukuman
(Maslow, 1954) lebih menyukai konsep motivasi untuk
memenuhi kebutuhan
Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 5-7
6. Kebutuhan akan rasa aman
Kebutuhan psikologis
Kebutuhan untuk
Mengetahui dan memahami
kebutuhan
aktualisasi
diri
Kebutuhan keindahan
Kebutuhan untuk dihargai
Kebutuhan untuk dicintai
Kebutuhan Tumbuh
Kebutuhan dasar
Gambar 1.. Hierarkhi Kebutuhan Maslow.
6
Lanjutan Beberapa Teori Motivasi
Motivasi dan Kebutuhan Manusia
Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 9
7. 7
Lanjutan Beberapa Teori Motivasi
3. Motivasi dan Teori Disonan Kognitif
Kebutuhan untuk mempertahankan gambaran diri positif merupakan
suatu motivator yang kuat (Covington, 1984).
Teori psikologi yang menjelaskan tentang perilaku, penjelasan, dan
alasan yang digunakan untuk mempertahankan gambaran diri positif
disebut Teori diskonan kognitif atau cognitive dissinance theory
(Festinger, 1957).
Implikasi Teori Disonan Kognitif dalam pendidikan.
Perilaku pada saat siswa menerima umpan balik yang tidak
menyenangkan atas kinerja akademik mereka yang kurang baik yang
dirasa tidak sesuai dengan gambaran dirinya, sehingga memotivasi
dirinya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 11-13
8. Pertanyaan
1. Bagaimana guru meningkatkan motivasi pembelajaran siswa
menurut “Teori Motivasi dan Teori Pembelajaran Perilaku” !
Jawaban :
A. Penghargaan dan penguatan
Nilai penguatan dari penguat yang paling potensial sebagian
besar ditentukan oleh faktor-faktor pribadi dan situasional.
8Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 5-11
2. Bagaimana guru mengaktualisasikan kebutuhan siswa dalam
peningkatan motivasi pembelajaran siswa !
B. Penentuan Nilai dari suatu Insentif
Apabila guru mengatakan kepada seorang siswa,” Pekerjaan yang
bagus! Saya tahu kamu dapat mengerjakan tugas itu apabila
kamu mencobanya!” Ucapan ini dapat memotivasi seorang siswa
yang baru saja menyelesaikan suatu tuags yang ia anggap sulit
namun dapat berarti hukuman bagi siswa yang berfikir bahwa
tugas itu mudah (karena pujian guru itu memiliki implikasi bahwa
ia khusus telah bekerja keras untuk menyelesaikan tugas itu
9. 9
Lanjutan Beberapa Teori Motivasi
4. Motivasi dan Teori Kepribadian
Motivasi sebagai suatu karakteristik pribadi, cenderung tetap untuk
berbagai macam tatanan (aturan) dan sulit diubah dalam waktu singkat.
5. Motivasi dan teori Atribusi
Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 14-20
Asumsi utama dari teori atribusi adalah bahwa orang akan berupaya
mempertahankan gambaran diri positif (Covington 1984)
Atribusi Untuk Berhasil dan Gagal. Teori atribusi terutama berkenan
dengan empat penjelasan untuk berhasil dan gagal dalam situasi
pencapaian prestasi; kemampuan, upaya, kesukaran tugas, dan
keberuntungan.
Lokus kendali dan keyakinan kendali-diri. (Rotter, 1954).
Seseorang dengan kendali diri internal (self efficacy) adalah orang yang
atau kemampuannya sendiri. Seseorang dengan kendali diri eksternal
cenderung lebih yakin bahwa faktor orang lain, seperti mujur, kesulitan
tugas, atau tindakan orang lain.
10. 10
Lanjutan Beberapa Teori Motivasi
Lanjutan Motivasi dan teori Atribusi
Implikasi dari Atribusi dan Keyakinan Kendali-Diri pada Pendidikan.
Guru yang mementingkan banyaknya upaya sebagai penyebab
keberhasilan di samping juga penyebab kegagalan dan yang lebih
menghargai upaya dari pada kemampuan, lebih cenderung untuk
memotivasi seluruh guru yang semata-mata menekankan
keamampuan (Hunter & Barker 1989; raffini 1986).
6. Motivasi dan teori harapan
Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 23-17
Edwards (1954) dan kemungkinan atkinson (1964) mengembangkan
teori motivasi berdasarkan pada rumus berikut ini:
Motivasi (M) = Peuang untuk berhasil yang dipersepsi (Ps) x Nilai
insentif keberhasilan (Is)
Implikasi Teori Harapan pada pendidikan. Implikasi paling penting
dari teori harapan adalah logika akal sehat bahwa tugas-tugas untuk
siswa seharusnya jangan terlalu sulit atau terlampau mudah
11. 11
Kecenderungan berupaya sampai berhasil dan memilih kegiatan yang
mengarah pada keberhasilan/kegagalan.
Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 27-37
C. Cara Peningkatan Motivasi Berprestasi
achievement motivation (McClleand & aAtkinson, 1948)
Hal-hal dalam peningkatan motivasi berprestasi :
1. Motivasi dan orientasi Tujuan
Sejumlaah siswa motivasinya terorientasi pada tujuan-tujuan
pembelajaran (learning goals) atau penuntasan tujuan (mastery
goals) siswa yang lain berorientasi pada tujuan-tujuan penampilan
(perfomance goals) (Ames 1992; dwek 1986; Pintrich, Mark &
Boyle 1993)
2. Ketakberdayaan Belajar dan Pelatihan Atribusi
Schunk (1982,1983) menemukan bahwa siswa yang menerima
pernyataan-pernyataan pengatribusian keberhasilan dan
kegagalan masa lampau mereka untuk terus berupaya, berkinerja
lebih baik dari pada siswa yang tidak mendapatkan umpan balik
12. Pertanyaan
1. Seorang guru mendapatkan siswanya tidak memliki motivasi dalam
belajar, apa yang harus dilakukan guru untuk mengatasinya dengan
menggunakan teori “Motivasi dan Teori Kepribadian”?
Jawaban :
a. Guru dapat memberikan pelajaran yang diperkirakan siswa dapat
menyelsaikannya.
b. Guru memberikan pujian terhadap hasil yang telah dilakukan
siwa.
c. Guru memberikan pujian dan dorongan untuk mempertahankan
dan meningkatkan hasil yang telah dicapai, dengan belajar lebih
giat, rasa ingin tahu dan membaca.
d. Pada waktunya siswa dapat mengembangkan cinta belajar.
12
Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 5-11
2. Atkinson (1964) menambahkan satu aspek penting pada teori
harapan atau expectancy theory dengan menyatakan bahwa di
bawah kondisi tertentu suatu peluang berhasil yang terlampau tinggi
dapat merusak motivasi. Jika benar jelaskan pendapat anda
mengapa?
13. 3. Teori ke dalam Praktek
Membantu siswa mengatasi ketakberdayaan belajar
a. Menonjolkan hal positif: Berupaya untuk mengetahui kekuatan-
kekuatan siswa, dan menggunakan kekuatan-kekuatan siswa, dan
menggunakan kekuatan-kekuatan ini sebagai bahan dasar
membangun.
b. Singkirkanlah Hal Negatif: jangan menyepelekan atau mengabaikan
kelemahan siswa. Tangani kelemahan itu secara langsung namun
dengan menggunakan cara-cara yang bijak
c. Mulailah dari yang dikenal menuju ke yang baru, menggunakan
advance organizers (kegiatan atau teknik agar siswa lebih mengenal
dan tahu terhadap materi yang akan dipelajari) atau penemuan
terbimbing
d. Menciptakan tantangan dalam mana siswa secara aktif
menciptakan masalah dan memecahkannya dengan menggunakan
pengetahuan dan keterampilan mereka sendiri
Lanjutan Cara Peningkatan Motivasi Berprestasi
achievement motivation (McClleand & aAtkinson, 1948)
Hal-hal dalam peningkatan motivasi berprestasi :
Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 37-39 13
14. 4. Harapan Guru dan Hasil Belajar
Guru dapat meletakkan harapan-harapan untuk siswa mereka dan
bagaimana harapan-harapan untuk ini dapat terpenuhi dengan
sendirinya.
Lanjutan Cara Peningkatan Motivasi Berprestasi
achievement motivation (McClleand & aAtkinson, 1948)
Pemotivasian siswa untuk belajar, Muhammad Nur, unesa , 2008 : 39-
14
Bagaimana Guru Mengkomunikasikan Harapan-harapan Positif
a. Menunggu siswa untuk merespons atau memberikan jawaban (Tobin,
1986, 1987).
b. Menghindari perbedaan prestasi belajar di antara siswa yang tidak
perlu
5. Kecemasan dan Prestasi Belajar
Guru dapat menerapkan banyak strategi untuk mengurangi dampak
negatif kecemasan terhadap belajar dan kinerja. Jelas menciptakan
iklim kelas yang menerima , nyaman, dan nonkompetisi akan
membantu. Memberi kesempatan siswa untuk membenarkan
kekeliruan atau memperbaiki pekerjaan mereka sebelum
mengumpulkan pekerjaan itu juga membantu siswa yang cemas,
demikian juga mempresentasikan pelajaran dengan jelas dan tidak
membingungkan (Wigfield & Eccles, 1989)
15. TUGAS
PEMOTIVASIAN SISWA
UNTUK BELAJAR
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Luthfiiyah Nurlaela, M.Pd
Dr. Euis Ismayati, M.Pd
Presentasi oleh :
Mohammad Yasin NIM 127895035
PASCA SARJANA
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNESA SURABAYA 2013