SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 21
 Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh
Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
 Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-
responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai
individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata.
Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan
penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Mohamad Adriyanto – http://bit.ly/adriyanto 1
 Belajar umumnya didefinisikan sebagai perubahan di dalam diri
seseorang yang disebabkan oleh pengalaman (lihat Mazur,1990 ;
Rocklin, 1987)
 Belajar dapat terjadi dengan banyak cara :
 Dengan disengaja (menemukan sesuatu didalam ensiklopedia)
 Tidak sengaja (seorang anak bereaksi ketika melihat jarum suntik)
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 3-10 2
1. Ivan Pavlov (abad 19 dan 20)
 Stimulus tak terkondisi (Unconditioned stimulus)
 Respon tak terkondisi (Unconditioned Respond)
 Stimuli netral (Neutral Stimuli)
 Stimuli netral (Neutral Stimuli)- Stimulus tak terkondisi (Unconditioned
stimulus) menghasilkan Stimulus terkondisi (memiliki kekuatan untuk
membangkitkan respon serupa dengan yang dihasilkan oleh stimulus tak
terkondisi)
 Dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical conditioning)
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 6-10 3
1. Jelaskan pengertian teori belajar behavioristik !
Jawaban :
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar.
2. Mengapa teori behavioristik menjadi sangat penting dalam
pembelajaran ?
Mohamad Adriyanto – http://bit.ly/adriyanto
Mohamad Adriyanto – http://bit.ly/adriyanto
4
2. E.L Thorndike : Hukum Pengaruh / perilaku refleksif
(abad 20)
Diawal studinya memandang kebanyakan perilaku sebagai respon
terhadap stimuli di dalam lingkungan.
Hukum pengaruh Thorndike menyatakan bahwa :
“Jika suatu tindakan dikikuti oleh hal yang memuaskan
(menyenangkan) dalam lingkungan, maka kemungkinan tindakan itu
akan diulangi dalam suasana serupa, akan meningkat. Sebaliknya , jika
suatu perilaku diikuti oleh hal yang tidak menyenangkan dalam
lingkungan, maka kemungkinan tindakan itu diulangi lagi , akan
menurun.”
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 10-11
5
3. BF. Skinner : Pengkondisian Operan (abad 20)
“Perilaku operan” perilaku ini berlaku (operated) pada lingkungan yang
secara nyata tanpa kehadiran stimuli tak terkondisi
Berfokus pada hubungan antara perilaku dan konsekuensi-
konsekuensinya
Penggunaan konsekuensi-konsekuensi menyenangkan dan tak
menyenangkan untuk mengubah perilaku disebut pengkondisian operan
(operant conditioning)
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 11-14 6
1. Peranan konsekuensi
Perilaku berubah sesuai dengan konsekuensi-konsekuensi segera dari
perilaku tersebut. Konsekuensi yang menyenangkan (reinforcer) akan
akan memperkuat perilaku . Konsekuensi yang tidak menyenangkan
(hukuman / punisher) akan memperlemah perilaku.
2. Penguat Primer dan Sekunder
Primary Reinforcer adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasar
manusia
Secondary Reinforcer adalah penguat yang memperoleh nilai-nilainya
setelah dikaitkan dengan penguat primer atau penguat lain yang telah
diakui.
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 14-16 7
1. Apakah teori pembelajaran perilaku telah berevolusi ?
Jawaban :
 Ivan Pavlov (Clasical Conditioning, abad 19)
 EL. Thorndike (Hukum Pengaruh, abad 20)
 B.F. Skinner (Pengkondisian Operan, abad 20)
2. Bagaimanakah menerapkan pembelajaran perilaku dikelas menurut
BF. Skinner dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran praktek di
bengkel ?
Jawaban :
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 10-13
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 11-13 8
Katagori penguat sekunder yaitu :
 Penguat sosial (penghargaan, senyuman, pelukan, perhatian
 Penguat aktivitas (diperbolehkan menonton TV, menonton
bioskop, mengunjungi arena permainan, atau aktivitas-aktivitas yang
menyenangkan
 Penguat simbolik (uang, nilai dan tanda jasa)
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 16
9
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 17
10
3. Prinsip Premack (1965)
Salah satu prinsip perilaku yang penting adalah bahwa aktivitas-aktivitas yang
kurang disukai dapat ditinggalkan dengan cara mengkaitkan aktivitas-aktivitas
tersebut dengan aktivitas-aktivitas yang lebih disukai.
4. Pelaksanaan Penguatan dalam praktek di kelas
Prinsip-prinsip utama dari penggunaan penguatan untuk meningkatkan
perilaku yang diinginkan di dalam kelas adalah sebagai berikut :
◦ Tetapkan perilaku-perilaku apa yang anda inginkan dari para siswa
◦ Beitahu siswa perilaku-perilaku apa yang anda inginkan untuk dilakukan
mereka
◦ Dan perkuat perilaku-perilaku itu bila perilaku itu muncul
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 17-19
11
1. Kapan seorang guru memberikan Primary Reinforcer ?
Jawaban :
Penguat primer (Primary Reinforcer) merupakan penguatan untuk
memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, misalnya
makanan, minuman,keamanan, kehangatan dan seks. Karena menjadi
kebutuhan dasar maka sebaiknya diberikan ketika seseorang telah
melakukan penguatan perilakunya.
2. Bagaimana penerapan prinsip belajar perilaku di kelas ?
Jawaban :
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 15-16
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 17-19
12
5. Hukuman
 Konsekukuensi-konsekuensi yang tidak memperkuat, yaitu yang
melemahkan perilaku disebut hukuman
 Hukuman dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu :
 Hukuman paksaan (presentation punishment) / aversive stimuli
 Hukuman larangan (removal punishment)
6. Timeout
Menyuruh siswa salah berperilaku untuk berdiri dipojok kelas selama
beberapa menit
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 19-23 13
7. Kesegaran konsekuensi-konsekuensi
 Konsekuensi-konsekuensi diberikan segera setelah perilaku tertentu
mempengaruhi perilaku lebih banyak dibandingkan dengan konsekuensi
yang ditunda.
 Suatu penguatan lebih kecil yang diberikan segera pada umumnya
mempunyai efek jauh lebih besar dibandingkan dengan penguatan besar
yang diberikan tertunda (Kulik dan Kulik 1988)
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 23-25 14
8. Pembentukan (shaping)
 Memberikan penguatan sepanjang tiap langkah yang menuju kea rah
keberhasilan dan tercapainya tujuan akhir
 Prinsip disini adalah anak harus diberi penguatan untuk perilaku-perilaku
yang berada dalam kemampuannya saat ini dan juga mengembangkan
kemampuan mereka kearah keterampilan-terampilan baru
9. Pemunahan (Extinction)
Pemunahan merupakan salah satu kunci untuk menangani perilaku siswa.
Perilaku siswa yang tidak diinginkan sering dapat dihilangkan jika penguat-
penguat yang mempertahankan perilaku tersebut teridentifikasi dan dapat
dihilangkan
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 25-31
15
1. Apakah keuntungan dari penguatan perilaku dengan menggunakan
time out ?
Jawaban :
Time out yaitu menyuruh salah satu siswa salah berperilaku untuk
berdiri di pojok kelas selama beberapa waktu (menit). Time out dapat
menimbulkan rasa malu sehingga dukungan siswa yang lain akan
melemah.
2. Bagaimana langkah-langkah yang diterapkan seorang guru dalam
menggunakan metode hukuman dalam pembentukan perilaku siswa ?
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 22
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 19-22
16
10. Jadwal Penguatan
 Rasio tetap (fixed ratio) Suatu penguatan diberikan setelah sejumlah
perilaku yang tetap, meningkatkan rasio penguatan tahap demi tahap.
 Rasio Variabel (variable ratio) Banyaknya perilaku yang diperlukan untuk
penguatan tidak dapat diramalkan, walau dapat dipastikan perilaku itu
akhirnya akan diperkuat, menghasilkan perilaku yang tahan terhadap
kepunahan
 Interval-tetap (fixed- interval) Penguatan diberikan hanya dalam periode
waktu tetentu
 Interval-Variable (Variabel-Interval) Penguatan diberikan dalam suatu
interval waktu acak, sangat efektif untuk menjaga agar perilaku yang
diinginkan bertahan lama.
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 31-35 17
Prof. Dr. Mohammad Nur – Teori Belajar Perilaku,Kunci LKM hal 5 18
 Proses pembelajaran di sekolah dan kelas adalah suatu proses
dimana siswa mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, perilaku
dan nilai-nilai (values) berdasarkan berbagai jenis informasi yang
difasilitasi oleh para pendidik.
 Tanpa adanya motivasi pendidikan, maka seluruh komponen
penting yang terlibat dalam proses pembelajaran seperti
pendidik, siswa, kepala sekolah, para staf pendukung tidak akan
mampu menyelenggarakan proses ini secara optimal.
Mohamad Adriyanto – http://bit.ly/adriyanto
19
1. Sebutkan metode jadwal penguatan yang dapat dilakukan dalam
pembentukan perilaku?
Jawaban :
 Rasio Tetap (Fixed Ratio) suatu penguat diberikan setelah sejumlah
perilaku yang tetap
 Rasio Variabel (Variable Ratio) tidak dapat diramalkan, untuk dikelas
penguatan terjadi bila siswa mengancungkan tangan untuk menjawab
pertanyaan guru
 Interval-Variable (Variabel-Interval) penguatan diberikan dalam suatu
interval waktu acak, seseorang tidak tahu persis kapan kapan suatu
perilaku akan dilakukan
2. Apakah motivasi, adaptasi siswa berkaitan dengan pembentukan
perilaku ?
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 19-22
I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 1-35 20
Presentasi Oleh :
Mohammad Yasin (NIM 127895035)
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd
Dr. Euis Ismiyati, M.Pd
PASCA SARJANA
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNESA SURABAYA 2013

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Teori belajar dan aplikasinya
Teori belajar dan aplikasinyaTeori belajar dan aplikasinya
Teori belajar dan aplikasinya
Dedi Yulianto
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
remintha
 
Keterampilan bertanya dasar
Keterampilan bertanya dasarKeterampilan bertanya dasar
Keterampilan bertanya dasar
Trisna Wahyuni
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
achmad hidayat
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
setyawatiDK
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Siti Khoirunika
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
SMK Negeri 6 Malang
 

La actualidad más candente (20)

Teori belajar dan aplikasinya
Teori belajar dan aplikasinyaTeori belajar dan aplikasinya
Teori belajar dan aplikasinya
 
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptxBagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
Bagaimana menciptakan ekosistem sekolah yang berpihak pada murid.pptx
 
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Behavioristik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
 
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan PembelajaranHakikat Belajar dan Pembelajaran
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
 
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatModel dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakat
 
Power point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelasPower point pengelolaan kelas
Power point pengelolaan kelas
 
Modul 1 Hakikat Strategi Pembelajaran.pptx
Modul 1 Hakikat Strategi Pembelajaran.pptxModul 1 Hakikat Strategi Pembelajaran.pptx
Modul 1 Hakikat Strategi Pembelajaran.pptx
 
Kasus pembelajaran ipa kelas 5
Kasus pembelajaran ipa kelas 5Kasus pembelajaran ipa kelas 5
Kasus pembelajaran ipa kelas 5
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
Keterampilan bertanya dasar
Keterampilan bertanya dasarKeterampilan bertanya dasar
Keterampilan bertanya dasar
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
 
Teori belajar vygotsky ppt
Teori belajar vygotsky pptTeori belajar vygotsky ppt
Teori belajar vygotsky ppt
 
Rpp ips kelas 4 semester 2 potensi daerah dan kegiatan ekonomi berbasis pende...
Rpp ips kelas 4 semester 2 potensi daerah dan kegiatan ekonomi berbasis pende...Rpp ips kelas 4 semester 2 potensi daerah dan kegiatan ekonomi berbasis pende...
Rpp ips kelas 4 semester 2 potensi daerah dan kegiatan ekonomi berbasis pende...
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Komponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPTKomponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPT
 
Jawaban soal ipa kelas x essay halaman 40
Jawaban soal ipa kelas x essay halaman 40Jawaban soal ipa kelas x essay halaman 40
Jawaban soal ipa kelas x essay halaman 40
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 

Destacado

evolusi teori belajar perilaku
evolusi teori belajar perilakuevolusi teori belajar perilaku
evolusi teori belajar perilaku
Rohmat Rohmat
 

Destacado (6)

evolusi teori belajar perilaku
evolusi teori belajar perilakuevolusi teori belajar perilaku
evolusi teori belajar perilaku
 
Makalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan Bandura
Makalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan BanduraMakalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan Bandura
Makalah Teori pembelajaran Ausuble, Gagne dan Bandura
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
Teori sosial kognitif
Teori sosial kognitifTeori sosial kognitif
Teori sosial kognitif
 
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk PembelajaranPendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
Pendekatan Kognitif Sosial Untuk Pembelajaran
 
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert BanduraTeori Kognitif Sosial Albert Bandura
Teori Kognitif Sosial Albert Bandura
 

Similar a Teori Belajar Perilaku

Pandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisPandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behavioris
ainaasri
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Anita Rahman
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
Tiya Widiyanti
 

Similar a Teori Belajar Perilaku (20)

BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKUBEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
BEHAVIORISTIK - TEORI BELAJAR PERLAKU
 
Teori operant conditioning
Teori operant conditioningTeori operant conditioning
Teori operant conditioning
 
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
Psikologi (Pendekatan behaviouristik)
 
Implikasi teori p&p
Implikasi teori p&pImplikasi teori p&p
Implikasi teori p&p
 
Teori teori
Teori teoriTeori teori
Teori teori
 
Teori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristikTeori belajar behavioristik
Teori belajar behavioristik
 
jurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajarjurnal bimbingan dan konseling belajar
jurnal bimbingan dan konseling belajar
 
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN ANALISIS PERILAKU TERAPAN
ANALISIS PERILAKU TERAPAN
 
Ipa modul 1 kb 1
Ipa modul 1 kb 1Ipa modul 1 kb 1
Ipa modul 1 kb 1
 
MODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docx
MODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docxMODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docx
MODOFIKASI_PERILAKU_REINFORCEMENT_docx.docx
 
Pandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behaviorisPandangan ahli teoris behavioris
Pandangan ahli teoris behavioris
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
KB1.pdf
KB1.pdfKB1.pdf
KB1.pdf
 
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori BehavioristikPsikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
Psikologi Pendidikan- Teori Behavioristik
 
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristikWeek1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
Week1- 2 b -teori-belajar-behavioristik
 
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristikWeek1-2 -teori-belajar-behavioristik
Week1-2 -teori-belajar-behavioristik
 
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristikWeek1-2b -teori-belajar-behavioristik
Week1-2b -teori-belajar-behavioristik
 
teori.docx
teori.docxteori.docx
teori.docx
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
TOKOH KAUNSELING (BURHUS FREDERICK SKINNER)
 

Más de MOHAMMAD YASIN, M.Pd

Penelitian mini kti ptk pekerjaan finishing kayu
Penelitian mini  kti  ptk pekerjaan finishing kayu Penelitian mini  kti  ptk pekerjaan finishing kayu
Penelitian mini kti ptk pekerjaan finishing kayu
MOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
1. silabus smk membuat kuda kuda kayu mpbm
1. silabus smk membuat  kuda kuda kayu mpbm1. silabus smk membuat  kuda kuda kayu mpbm
1. silabus smk membuat kuda kuda kayu mpbm
MOHAMMAD YASIN, M.Pd
 

Más de MOHAMMAD YASIN, M.Pd (20)

Penelitian mini kti ptk pekerjaan finishing kayu
Penelitian mini  kti  ptk pekerjaan finishing kayu Penelitian mini  kti  ptk pekerjaan finishing kayu
Penelitian mini kti ptk pekerjaan finishing kayu
 
2. rpp ssb
2. rpp ssb2. rpp ssb
2. rpp ssb
 
3. bahan bacaan rpp ssb
3. bahan bacaan rpp ssb3. bahan bacaan rpp ssb
3. bahan bacaan rpp ssb
 
4. lks 1 ssb
4. lks 1 ssb4. lks 1 ssb
4. lks 1 ssb
 
5. kunci lks 1 ssb
5. kunci lks 1  ssb5. kunci lks 1  ssb
5. kunci lks 1 ssb
 
6.1 lks 2 soal 1bengkirai luas ssb
6.1 lks 2 soal 1bengkirai luas  ssb6.1 lks 2 soal 1bengkirai luas  ssb
6.1 lks 2 soal 1bengkirai luas ssb
 
6.2 lks 2 soal 2 kapur cat ssb
6.2 lks 2 soal 2 kapur cat  ssb6.2 lks 2 soal 2 kapur cat  ssb
6.2 lks 2 soal 2 kapur cat ssb
 
6.3 lks 2 soal 3 ulin politur ssb
6.3  lks 2  soal 3 ulin politur  ssb6.3  lks 2  soal 3 ulin politur  ssb
6.3 lks 2 soal 3 ulin politur ssb
 
6.4 lks 2 soal 4 jati melamin ssb
6.4  lks 2  soal 4 jati melamin  ssb6.4  lks 2  soal 4 jati melamin  ssb
6.4 lks 2 soal 4 jati melamin ssb
 
6.5 lks 2 soal 5 merbau vernis ssb
6.5  lks 2  soal 5 merbau vernis  ssb6.5  lks 2  soal 5 merbau vernis  ssb
6.5 lks 2 soal 5 merbau vernis ssb
 
7.1 kunci lks 2 soal 1bengkirai luas ssb
7.1 kunci lks 2 soal 1bengkirai luas  ssb7.1 kunci lks 2 soal 1bengkirai luas  ssb
7.1 kunci lks 2 soal 1bengkirai luas ssb
 
7.2 kunci lks 2 soal 2 kapur cat ssb
7.2 kunci lks 2 soal 2 kapur cat  ssb7.2 kunci lks 2 soal 2 kapur cat  ssb
7.2 kunci lks 2 soal 2 kapur cat ssb
 
7.3 kunci lks 2 soal 3 ulin politur ssb
7.3  kunci lks 2  soal 3 ulin politur  ssb7.3  kunci lks 2  soal 3 ulin politur  ssb
7.3 kunci lks 2 soal 3 ulin politur ssb
 
7.4 kunci lks 2 soal 4 jati melamin ssb
7.4 kunci  lks 2  soal 4 jati melamin  ssb7.4 kunci  lks 2  soal 4 jati melamin  ssb
7.4 kunci lks 2 soal 4 jati melamin ssb
 
7.5 kunci lks 2 soal 5 merbau vernis ssb
7.5  kunci lks 2  soal 5 merbau vernis  ssb7.5  kunci lks 2  soal 5 merbau vernis  ssb
7.5 kunci lks 2 soal 5 merbau vernis ssb
 
8. tabel spesifikasi penilaian ssb
8. tabel spesifikasi penilaian  ssb8. tabel spesifikasi penilaian  ssb
8. tabel spesifikasi penilaian ssb
 
9. lp 1 ssb
9. lp 1  ssb9. lp 1  ssb
9. lp 1 ssb
 
10. lp 2 dan lp 3 ssb
10. lp 2  dan lp 3  ssb10. lp 2  dan lp 3  ssb
10. lp 2 dan lp 3 ssb
 
11.cover, daftar isi, kata pengantar ssb
11.cover, daftar isi, kata pengantar  ssb11.cover, daftar isi, kata pengantar  ssb
11.cover, daftar isi, kata pengantar ssb
 
1. silabus smk membuat kuda kuda kayu mpbm
1. silabus smk membuat  kuda kuda kayu mpbm1. silabus smk membuat  kuda kuda kayu mpbm
1. silabus smk membuat kuda kuda kayu mpbm
 

Teori Belajar Perilaku

  • 1.  Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.  Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus- responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Mohamad Adriyanto – http://bit.ly/adriyanto 1
  • 2.  Belajar umumnya didefinisikan sebagai perubahan di dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman (lihat Mazur,1990 ; Rocklin, 1987)  Belajar dapat terjadi dengan banyak cara :  Dengan disengaja (menemukan sesuatu didalam ensiklopedia)  Tidak sengaja (seorang anak bereaksi ketika melihat jarum suntik) I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 3-10 2
  • 3. 1. Ivan Pavlov (abad 19 dan 20)  Stimulus tak terkondisi (Unconditioned stimulus)  Respon tak terkondisi (Unconditioned Respond)  Stimuli netral (Neutral Stimuli)  Stimuli netral (Neutral Stimuli)- Stimulus tak terkondisi (Unconditioned stimulus) menghasilkan Stimulus terkondisi (memiliki kekuatan untuk membangkitkan respon serupa dengan yang dihasilkan oleh stimulus tak terkondisi)  Dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical conditioning) I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 6-10 3
  • 4. 1. Jelaskan pengertian teori belajar behavioristik ! Jawaban : Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. 2. Mengapa teori behavioristik menjadi sangat penting dalam pembelajaran ? Mohamad Adriyanto – http://bit.ly/adriyanto Mohamad Adriyanto – http://bit.ly/adriyanto 4
  • 5. 2. E.L Thorndike : Hukum Pengaruh / perilaku refleksif (abad 20) Diawal studinya memandang kebanyakan perilaku sebagai respon terhadap stimuli di dalam lingkungan. Hukum pengaruh Thorndike menyatakan bahwa : “Jika suatu tindakan dikikuti oleh hal yang memuaskan (menyenangkan) dalam lingkungan, maka kemungkinan tindakan itu akan diulangi dalam suasana serupa, akan meningkat. Sebaliknya , jika suatu perilaku diikuti oleh hal yang tidak menyenangkan dalam lingkungan, maka kemungkinan tindakan itu diulangi lagi , akan menurun.” I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 10-11 5
  • 6. 3. BF. Skinner : Pengkondisian Operan (abad 20) “Perilaku operan” perilaku ini berlaku (operated) pada lingkungan yang secara nyata tanpa kehadiran stimuli tak terkondisi Berfokus pada hubungan antara perilaku dan konsekuensi- konsekuensinya Penggunaan konsekuensi-konsekuensi menyenangkan dan tak menyenangkan untuk mengubah perilaku disebut pengkondisian operan (operant conditioning) I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 11-14 6
  • 7. 1. Peranan konsekuensi Perilaku berubah sesuai dengan konsekuensi-konsekuensi segera dari perilaku tersebut. Konsekuensi yang menyenangkan (reinforcer) akan akan memperkuat perilaku . Konsekuensi yang tidak menyenangkan (hukuman / punisher) akan memperlemah perilaku. 2. Penguat Primer dan Sekunder Primary Reinforcer adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia Secondary Reinforcer adalah penguat yang memperoleh nilai-nilainya setelah dikaitkan dengan penguat primer atau penguat lain yang telah diakui. I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 14-16 7
  • 8. 1. Apakah teori pembelajaran perilaku telah berevolusi ? Jawaban :  Ivan Pavlov (Clasical Conditioning, abad 19)  EL. Thorndike (Hukum Pengaruh, abad 20)  B.F. Skinner (Pengkondisian Operan, abad 20) 2. Bagaimanakah menerapkan pembelajaran perilaku dikelas menurut BF. Skinner dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran praktek di bengkel ? Jawaban : I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 10-13 I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 11-13 8
  • 9. Katagori penguat sekunder yaitu :  Penguat sosial (penghargaan, senyuman, pelukan, perhatian  Penguat aktivitas (diperbolehkan menonton TV, menonton bioskop, mengunjungi arena permainan, atau aktivitas-aktivitas yang menyenangkan  Penguat simbolik (uang, nilai dan tanda jasa) I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 16 9
  • 10. I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 17 10
  • 11. 3. Prinsip Premack (1965) Salah satu prinsip perilaku yang penting adalah bahwa aktivitas-aktivitas yang kurang disukai dapat ditinggalkan dengan cara mengkaitkan aktivitas-aktivitas tersebut dengan aktivitas-aktivitas yang lebih disukai. 4. Pelaksanaan Penguatan dalam praktek di kelas Prinsip-prinsip utama dari penggunaan penguatan untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan di dalam kelas adalah sebagai berikut : ◦ Tetapkan perilaku-perilaku apa yang anda inginkan dari para siswa ◦ Beitahu siswa perilaku-perilaku apa yang anda inginkan untuk dilakukan mereka ◦ Dan perkuat perilaku-perilaku itu bila perilaku itu muncul I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 17-19 11
  • 12. 1. Kapan seorang guru memberikan Primary Reinforcer ? Jawaban : Penguat primer (Primary Reinforcer) merupakan penguatan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, misalnya makanan, minuman,keamanan, kehangatan dan seks. Karena menjadi kebutuhan dasar maka sebaiknya diberikan ketika seseorang telah melakukan penguatan perilakunya. 2. Bagaimana penerapan prinsip belajar perilaku di kelas ? Jawaban : I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 15-16 I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 17-19 12
  • 13. 5. Hukuman  Konsekukuensi-konsekuensi yang tidak memperkuat, yaitu yang melemahkan perilaku disebut hukuman  Hukuman dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu :  Hukuman paksaan (presentation punishment) / aversive stimuli  Hukuman larangan (removal punishment) 6. Timeout Menyuruh siswa salah berperilaku untuk berdiri dipojok kelas selama beberapa menit I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 19-23 13
  • 14. 7. Kesegaran konsekuensi-konsekuensi  Konsekuensi-konsekuensi diberikan segera setelah perilaku tertentu mempengaruhi perilaku lebih banyak dibandingkan dengan konsekuensi yang ditunda.  Suatu penguatan lebih kecil yang diberikan segera pada umumnya mempunyai efek jauh lebih besar dibandingkan dengan penguatan besar yang diberikan tertunda (Kulik dan Kulik 1988) I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 23-25 14
  • 15. 8. Pembentukan (shaping)  Memberikan penguatan sepanjang tiap langkah yang menuju kea rah keberhasilan dan tercapainya tujuan akhir  Prinsip disini adalah anak harus diberi penguatan untuk perilaku-perilaku yang berada dalam kemampuannya saat ini dan juga mengembangkan kemampuan mereka kearah keterampilan-terampilan baru 9. Pemunahan (Extinction) Pemunahan merupakan salah satu kunci untuk menangani perilaku siswa. Perilaku siswa yang tidak diinginkan sering dapat dihilangkan jika penguat- penguat yang mempertahankan perilaku tersebut teridentifikasi dan dapat dihilangkan I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 25-31 15
  • 16. 1. Apakah keuntungan dari penguatan perilaku dengan menggunakan time out ? Jawaban : Time out yaitu menyuruh salah satu siswa salah berperilaku untuk berdiri di pojok kelas selama beberapa waktu (menit). Time out dapat menimbulkan rasa malu sehingga dukungan siswa yang lain akan melemah. 2. Bagaimana langkah-langkah yang diterapkan seorang guru dalam menggunakan metode hukuman dalam pembentukan perilaku siswa ? I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 22 I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 19-22 16
  • 17. 10. Jadwal Penguatan  Rasio tetap (fixed ratio) Suatu penguatan diberikan setelah sejumlah perilaku yang tetap, meningkatkan rasio penguatan tahap demi tahap.  Rasio Variabel (variable ratio) Banyaknya perilaku yang diperlukan untuk penguatan tidak dapat diramalkan, walau dapat dipastikan perilaku itu akhirnya akan diperkuat, menghasilkan perilaku yang tahan terhadap kepunahan  Interval-tetap (fixed- interval) Penguatan diberikan hanya dalam periode waktu tetentu  Interval-Variable (Variabel-Interval) Penguatan diberikan dalam suatu interval waktu acak, sangat efektif untuk menjaga agar perilaku yang diinginkan bertahan lama. I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 31-35 17
  • 18. Prof. Dr. Mohammad Nur – Teori Belajar Perilaku,Kunci LKM hal 5 18
  • 19.  Proses pembelajaran di sekolah dan kelas adalah suatu proses dimana siswa mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, perilaku dan nilai-nilai (values) berdasarkan berbagai jenis informasi yang difasilitasi oleh para pendidik.  Tanpa adanya motivasi pendidikan, maka seluruh komponen penting yang terlibat dalam proses pembelajaran seperti pendidik, siswa, kepala sekolah, para staf pendukung tidak akan mampu menyelenggarakan proses ini secara optimal. Mohamad Adriyanto – http://bit.ly/adriyanto 19
  • 20. 1. Sebutkan metode jadwal penguatan yang dapat dilakukan dalam pembentukan perilaku? Jawaban :  Rasio Tetap (Fixed Ratio) suatu penguat diberikan setelah sejumlah perilaku yang tetap  Rasio Variabel (Variable Ratio) tidak dapat diramalkan, untuk dikelas penguatan terjadi bila siswa mengancungkan tangan untuk menjawab pertanyaan guru  Interval-Variable (Variabel-Interval) penguatan diberikan dalam suatu interval waktu acak, seseorang tidak tahu persis kapan kapan suatu perilaku akan dilakukan 2. Apakah motivasi, adaptasi siswa berkaitan dengan pembentukan perilaku ? I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 19-22 I Ketut Budayasa – Teori Belajar Perilaku, hal 1-35 20
  • 21. Presentasi Oleh : Mohammad Yasin (NIM 127895035) Dosen Pengampu : Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd Dr. Euis Ismiyati, M.Pd PASCA SARJANA PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNESA SURABAYA 2013