1. A. Apakah Model Pemrosesan Informasi itu?
Rangsangan
dari luar
Register
Penginderaan
Pemrosesan
awal
Memori
Jangka-Panjang
Memori Kerja atau
Memori
Jangka – Pendek
Pemanggilan
kembali
Lupa
Pengulangan
Pengulangan
danPengkodean
Gambar 1.Urutan Pemrosesan Informasi-Informasi yang akan diingat
pertama-tama harus sampai pada indera seseorang, kemudian diterima dan
ditransfer dari register penginderaan ke memori jangka pendek, selanjutnya
diproses lagi untuk ditransfer ke memori jangka panjang.
1Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 2
2. 1. Register Penginderaan
Register Penginderaan (penglihatan, pendengaran, peraba, pembau, pengecap)
tidak lebih dari dua detik. Register penginderaan implikasi. Pertama, orang harus
menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi itu harus diingat. Kedua,
seseorang memerlukan waktu untuk membawa semua informasi yang dilihat
dalam waktu singkat masuk ke dalam kesadaran.
Lanjutan Model Pemrosesan Informasi
2Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 3 -10
2. Memori Jangka Pendek
Terbatas beberapa detik dipikirkan disimpan.
Berhenti berpikir tentang sesuatu, maka sesuatu itu hilang dari memori jangka pendek
kita.
Menghafal atau rehearsal. Tanpa pengulangan, kemungkinan butir itu tidak akan tinggal
di memori jangka pendek lebih dari sekitar 30 detik. Karena memori jangka pendek
mempunyai kapasitas yang terbatas, maka informasi itu dapat hilang karena terdesak oleh
informasi lainnya.
3. Model Pemrosesan Informasi
3Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 16-20
3. Memori Jangka Panjang
Memori episodik memori kita tentang pengalaman pribadi, Memori Semantik
berisi fakta-fakta dan generalisasi informasi. Memori Prosedural (“Knowing
how”), (“Knowing that”) (Tulving, 1972, 1985).
a. Memori Episodik, Gambaran pengalaman-pengalaman yang diorganisasi
menurut kapan dan dimana gambaran itu terjadi.
b. Memori semantik, Diorganisasikan dalam jaringan hubungan ide-ide yang
berhubungan atau saling berkaitan dan disebut skemata (tunggal : skema)
(Johnson-Laird et. al., 1984; Anderson, 1985; Chang, 1986).
c. Memori Prosedural, Kemampuan untuk mengingat bagaimana
melakukan sesuatu, khususnya tugas-tugas baik.
4. Apakah Faktor-Faktor Memperkuat Memori Jangka Panjang?
a. Tingkat Pemrosesan
b. Teori Kode Ganda (Dual Code Theory)
c. Pemrosesan Transfer-Cocok (Transfer-Appropriate Processing)
4. Pertanyaan
1. Yang mempengaruhi register penginderaan adalah …..
Jawaban :
Implikasi register penginderaan. Pertama, orang harus menaruh perhatian
pada suatu informasi bila informasi itu harus diingat. Kedua, seseorang
memerlukan waktu untuk membawa semua informasi yang dilihat dalam
waktu singkat masuk ke dalam kesadaran.
a. Persepsi , dipengaruhi oleh status mental kita, pengalaman masa lalu,
pengetahuan, motivasi.
b. Psikologi Gestalt, Closure (melengkapi), memisahkan “figur” (yang
menjadi fokus perhatian kita) dan “latar” (latar belakang)
c. Perhatian, perhatian merupakan suatu sumber daya yang terbatas, siswa
diminta untuk fokus hanya pada rangsangan
d. Memperoleh perhatian, mengeraskan, merendahkan suaranya, isyarat,
pengulangan, mengatur posisi menggunakan warna jenis huruf.
2. Mengapa teori pembelajaran yang disebut Teori Pembelajaran Kognitiv ?
Jelaskan !
4Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 3-10
5. B. Apa yang Menyebabkan Orang Ingat dan Lupa?.
1. Ingat dan Lupa
Lupa terjadi karena informasi dalam memori jangka-pendek tidak pernah
ditransfer ke memori jangka-panjang. Lupa dapat terjadi karena kita
kehilangan kemampuan untuk mengingat informasi yang ada di dalam memori
jangka-panjang.
a. Interferensi, (Postman dan Underwood, 1973) tercampur atau terdesak keluar.
b. Hambatan dan kemudahan
Hambatan retroaktif (retroactive inhibition). Informasi yang telah dipelajari
sebelumnya hilang karena informasi ini bercampur dengan informasi baru yang
agak mirip dengan informasi yang terdahulu.
Hambatan proaktif terjadi apabila penguasaan seperangkat informasi
berinterferensi dengan informasi yang dipelajari kemudian.
5Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 28
6. Apa yang Menyebabkan Orang Ingat dan Lupa
Hambatan Proaktif Penurunan kemampuan mempelajari informasi baru
disebabkan oleh interferensi pengetahuan yang ada saat ini.
Kemudahan Proaktif Peningkatan kemampuan mempelajari informasi baru
dikarenakan informasi yang diperoleh sebelumnya.
Kemudahan Retroaktif Peningkatan pemahaman informasi yang dipelajari
sebelumnya karena perolehan informasi baru.
6Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 30- 32
c. Efek Pertama dan Efek Terakhir
(Stigler, 1978). Kecenderungan untuk belajar hal-hal yang dipresentasikan
pertama disebut efek pertama atau primacy effect, sedang kecenderungan untuk
belajar hal-hal yang dipresentasikan terakhir disebut efek terakhir atau recency
effect.
7. 2. Apakah Latihan Membuat Sempurna?
Informasi diterima dalam memori jangka pendek sampai informasi itu mantap
tersimpan di dalam memori jangka panjang.
Lanjutan Apa yang Menyebabkan Orang Ingat dan Lupa
a. Latihan dengan sistem blok and sistem terdistribusi
Latihan seluruh informasi baru dengan intensif sampai seluruh informasi
itu benar-benar dikuasai (sistem blok atau massed practice)
7Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 34 -36
b. Belajar bagian demi bagian dan Menyeluruh
Lebih mudah mempelajarinya jika daftar itu dipotong-potong menjadi daftar-
daftar yang lebih kecil.
c. Keotomatisan
Memberikan keleluasaan bagi memori jangka-pendek mereka untuk tugas-
tugas yang lebih kompleks.
d. Belajar Lebih, Pertama-tama adalah seberapa baik informasi keterampilan I
tu dipelajari.
8. Pertanyaan
1. Mengapa latihan dapat membuat sempurna dalam
belajar ?
Jawaban :
Karena informasi diterima dari memori jangka pendek
dapat tersimpan dengan mantap di dalam memori
jangka panjang.
2. Bagaimana cara mengatasi hambatan dalam dalam
proses mengingat ?
8Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 28-34
9. C. Bagaimana Strategi-Strategi Memori Dapat Diajarkan
Mempelajari fakta memahami konsep atau keterampilan.
1. Belajar Verbal
a. Tugas-tugas belajar pasangan-berkait atau paired-associate learning
b. Belajar deret-urut atau serial learning
Belajar pasangan-berkait atau paired-associate learning Suatu tugas
yang melibatkan pengkaitan dua butir dalam suatu pasangan sehingga
apabila satu dipresentasikan yang lain dapat diingat.
Belajar deret-urut atau serial learning merupakan suatu tugas yang
memerlukan hafal suatu daftar butir-butir dalam suatu urutan
tertentu.
9Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 38
10. 2. Belajar Pasangan-Berkait
Lanjutan Bagaimana Strategi-Strategi Memori Dapat Diajarkan
Mengaitkan suatu respon dengan tiap stimulus. Burung merpati Au emas.perro.
Pelukisan atau imagery pembentukan lukisan mental.
3. Metode Deret – Urut dan Hafalan – Bebas
Metode Kata-Pancang Pegword Method menghubungkan dengan butir-butir di
dalam daftar dengan kata pancang-
10Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 41 -46
c. Tugas-tugas belajar ingatan-bebas atau free-recall
Belajar ingatan-bebas atau free-recall learning Suatu tugas yang memerlukan
hafal suatu daftar butir-butir dalam suatu urutan sebarang.
11. 11Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 41 -53
D. Apakah yang Membuat informasi Menjadi Bermakna?
1. Belajar Hafalan Dibandingkan dengan Belajar Bermakna
Belajar bermakna atau meaningful learning pemrosesan mental atas
informasi baru kearah kaitannya dengan pengetahuan yang telah
dipelajari sebelumnya.
2. Teori Skema
Teori skema adalah bahwa informasi yang pas dengan skema yang
ada lebih mudah dipahami, dipelajari, dan diserap daripada
informasi yang tidak pas dengan skema yang ada (Anderson &
Bower, 1983).
12. Pertanyaan
12Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 38-44
1. Suatu strategi menghafal dengan menggunakan
gambaran mental untuk menghubungkan daftar fakta
yang akan dihafal dengan suatu himpunan kata atau
bilangan yang telah dikenal merupakan metode ...
Jawaban :
Metode kata – pancang
2. Bagaimana Strategi-Strategi Memori Dapat Diajarkan ?
13. E. Sebagaimana Keterampilan-Keterampilan Metakognitif
Dapat Membantu Siswa Belajar?
Istilah
metakognisi berarti pengetahuan tentang belajarnya diri sendiri (Flavell, 1985;
Garner dan Alexander, 1989), strategi-strategi untuk menilai pemahaman
mereka sendiri, menghitung berapa waktu yang mereka perlukan untuk
mempelajari sesuatu, dan memilih rencana yang efektif untuk belajar
memecahkan masalah.
Metakognisi Pengetahuan seseorang tentang pembelajaran diri-sendiri atau
“berfikir tentang berfikir.”
Keterampilan metakognitif metode-metode untuk belajar, studi, atau
memecahkan masalah. Mengajarkan strategi-strategi metakognitif kepada
siswa dapat membawa kearah peningkatan hasil belajar mereka secara nyata.
(Pressley et al., 1990, 1992).
Strategi bertanya kepada diri sendiri atau self-questioning strategy Siswa
bertanya kepada diri mereka sendiri pertanyaan-pertanyaan siapa, apa,
dimana, dan bagaimana pada saat mereka membaca suatu materi.
13Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 56
14. F. Strategi-Strategi Belajar Apakah yang Dapat Membantu Siswa Belajar?
Thomas dan Rohwer (1986) telah mengusulkan seperangkat prinsip sebagai
berikut :
a. Kekhususan : Strategi-strategi belajar harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan tipe siswa yang mempergunakan strategi belajar tersebut.
b. Keumuman : Salah strategi-strategi tersebut melibatkan pengolahan kembali
materi yang dipelajari, untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Contoh-
contoh menulis ringkasan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk orang
lain, mengorganisasikan catatan dalam bentuk kerangka, membuat suatu
diagram hubungan antara ide-ide utama, mengajar teman sendiri tentang isi
bacaan.
c. Pemantauan yang efektif : siswa seharusnya mengetahui bagaimana dan
kapan menerapkan strategi belajarnya.
d. Keyakinan Pribadi atau Personel Efficacy : keyakinan bahwa belajar akan
memberikan hasil bagi.
14Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 59
15. Lanjutan Strategi-Strategi Belajar
1. Membuat Catatan
Membuat catatan memerlukan keputusan tentang apa yang harus ditulis.
Pembuatan memerlukan pemrosesan mental adalah lebih efektif daripada
hanya sekedar menyalin apa yang dibaca (Kiewra et al., 1991; Kiewwra, 1991).
a. Menggarisbawahi
Menggarisbawahi atau penonjolan hal-hal penting. Telah digunakan secara
luas, kecil manfaatnya (Anderson dan Armbruster, 1984; Snowman, 1984).
b. Membuat Ringkasan
Kegiatan ini memaksa ringkasan itu harus ringkas dan secara sungguh-
sungguh mempertimbangkan mana yang penting dan mana yang tidak
(Brown et al., 1983).
15Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 61 -63
c. Pembuatan Kerangka dan Pemetaan
Pembuatan ringkasan atau summarizing
Pembuatan kerangka atau outlining
Pemetaan atau mapping
16. Pertanyaan
16Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 56
2. Jelaskan pentingnya pengetahuan latar belakang bagi siswa !
1. Apa yang anda ketahui mengenai kognisi ?
Jawaban :
metakognisi berarti pengetahuan tentang belajarnya diri sendiri (Flavell, 1985;
Garner dan Alexander, 1989), strategi-strategi untuk menilai pemahaman mereka
sendiri, menghitung berapa waktu yang mereka perlukan untuk mempelajari
sesuatu, dan memilih rencana yang efektif untuk belajar memecahkan masalah.
Metakognisi Pengetahuan seseorang tentang pembelajaran diri-sendiri atau
“berfikir tentang berfikir.”
Keterampilan metakognitif metode-metode untuk belajar, studi, atau
memecahkan masalah. Mengajarkan strategi-strategi metakognitif kepada siswa
dapat membawa kearah peningkatan hasil belajar mereka secara nyata. (Pressley
et al., 1990, 1992).
Strategi bertanya kepada diri sendiri atau self-questioning strategy Siswa
bertanya kepada diri mereka sendiri pertanyaan-pertanyaan siapa, apa, dimana,
dan bagaimana pada saat mereka membaca suatu materi.
17. 2. Metode PQ4R
Metode PQ4R (Thomas dan Robinson, 1972), PQ4R adalah Preview,
Question, Read, Reflect, Recite dan Review. Efektif untuk siswa-
siswa yang lebih dewasa (Adams et al., 1982)
Lanjutan Strategi-Strategi Belajar
17Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 64 -66
3. Resitasi (Recite) : Latihan mengingat informasi dengan
menyalakan butir-butir penting dengan nyaring dan dengan
menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
4. Reviu : menanyakan pada diri dan membaca ulang materi itu
hanya jika Anda tidak yakin dengan jawaban Anda.
18. G. Bagaimana Strategi-Strategi Pengajaran Kognitif
Membantu Siswa Belajar?
a. Advance Organizer
Advance organizer paling berguna untuk mengajarkan isi yang
strukturnya terorganisasikan dengan baik yang mungkin tidak segera
tampak jelas. Mendiskusikan dulu apa yang telah mereka ketahui
tentang suatu topik sebelum mereka mempelajarinya (Pressley et al.,
1990).
18Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 67
b. Analogi
Analogi dapat membantu mempelajari informasi baru dengan
menghubungkan informasi-informasi baru tersebut dengan konsep-
konsep yang telah dipunyai sebelumnya (Vosniaduo dan Schommer,
1998; Genter, 1989; Zook, 1991).
19. Strategi-Strategi Pengajaran
2. Pengorganisasian Informasi
Pengorganisasian secara hirarki, dimana hal-hal khusus dikelompokkan
dibawah topik-topik yang lebih umum, agaknya dapat membantu pemahaman
siswa (van Tatten et al., 1986).
19Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 69
a. Penggunaan Teknik-teknik Bertanya
Mengajukan pertanyaan tentang semua informasi penting. Pertanyaan-
pertanyaan tentang fakta yang disampaikan dengan kata-kata sendiri, membantu
mempelajari makna teks itu dan bukannya sekedar menghafalkannya.
b. Penggunaan Model-Model Konseptual
Model bagian dari pelajaran, lebih baik dalam memecahkan masalah-
masalah secara kreatif (lihat Mayer, 1989; Mayer dan Gallini, 1990; Winn, 1991;
Hiebert et al., 1991).
20. 20Mohammad Nur, dkk – Teori Pembelajar Kognitif Perilaku, hal 59-66
Pertanyaan
1. Strategi-Strategi Belajar Apakah yang Dapat Membantu Siswa Belajar menurut
Thomas dan Rohwer (1986) ?
Jawaban :
Thomas dan Rohwer (1986) telah mengusulkan seperangkat prinsip sebagai berikut :
a. Kekhususan : Strategi-strategi belajar harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan tipe siswa yang mempergunakan strategi belajar tersebut.
b. Keumuman : Salah strategi-strategi tersebut melibatkan pengolahan kembali
materi yang dipelajari, untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Contoh-contoh
menulis ringkasan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk orang lain,
mengorganisasikan catatan dalam bentuk kerangka, membuat suatu diagram
hubungan antara ide-ide utama, mengajar teman sendiri tentang isi bacaan.
c. Pemantauan yang efektif : siswa seharusnya mengetahui bagaimana dan kapan
menerapkan strategi belajarnya.
d. Keyakinan Pribadi atau Personel Efficacy : keyakinan bahwa belajar akan
memberikan hasil bagi.
2. Bagaimana Pengorganisasian Informasi dalam penerapan Strategi Pengajaran
Kejuruan di kelas ?
21. TUGAS
TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIF
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Luthfiiyah Nurlaela, M.Pd
Dr. Euis Ismayati, M.Pd
Presentasi oleh :
Mohammad Yasin NIM 127895035
PASCA SARJANA
PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNESA SURABAYA 2013