2. Akad Mudharabah adalah Akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengusaha(mudharib) untuk melakukan suatu usaha bersama. Keuntungan yang diperoleh dibagi antara keduanya dengan perbandingan Nisbah yang disepakati sebelumnya. Wadi’ah adalah Prinsip simpanan murni, keuntungan atau kerugian dari penyalur dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, dan bank tidak menjanjikan imbalan kepada pemilik dana.
3.
4.
5. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari'ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.
12. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian ('athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank. Ditetapkan di: Jakarta Tanggal: 26 Dzulhijjah 1420 H / 1 April 2000 M
13.
14.
15. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syari'ah dan mengembangkannya, termasuk di dalamnya mudharabah dengan pihak lain.
18. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
19. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan. Ditetapkan di: Jakarta Tanggal: 26 Dzulhijjah 1420 H / 1 April 2000 M